2._subroto

7
8 Pengaruh Penggunaan Koil Racing terhadap Unjuk Kerja pada Motor Bensin oleh Subroto PENGARUH PENGGUNAAN KOIL RACING TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR BENSIN Subroto Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta JL. A. Yani Pabelan-Kartasura Tromol Pos 1 Telp. (0271) 715448 Surakarta. ABSTRAK Untuk mendapatkan pembakaran yang optimal pada motor bensin dipengaruhi banyak hal antara lain:perbandingan udara-bahan bakar, homegen campuran, waktu penyalaan, besarnya tegangan koil, jarak elektrode busi dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan pengaruh penggunaan koil standart dengan koil racing terhadap unjuk kerja pada motor bensin. Pengujian unjuk kerja motor bensin dilakukan menggunakan dynamometer hidraulik, dengan cara membebenani gaya pengeremen pada putaran tertentu. Torsi dihitung berdasarkan gaya pengeremanyang terjadi dikalikan dengan panjang lengan pada dynamometer, selanjutnya torsi diketahui daya dapat dihitung. Pengukuran konsumsi bahan bakar dapat diketahui pada gelas ukur waktu pengujian berlangsung. Motor bensin dengan koil standart diuji unjuk kerjanya digunakan sebagai pembanding, kemudian dilanjutkan pengujian unjuk kerja dua koil racing. Penelitian menghasilkan kesimpulan penggunanan jenis koil berpengaruh terhadap unjuk kerja pada motor bensin. Penggunaan Koil Racing menghasilkan unjuk kerja yang lebih baik yaitu daya, dan torsi lebih besar dengan konsumsi bahan bakar yang lebih kecil. Kata Kunci: motor bensin, koil, unjuk kerja PENDAHULUAN Sarana transportasi dalam kehidupan ini merupakan sarana yang tidak dapat dihindari pemakaiannya, terlihat dari kebutuhan transpor- tasi sebagai penunjang perekonomian. Sarana transportasi ini semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya taraf perekonomian ma- syarakat, hal ini dapat kita rasakan dengan peme- rataan hasil-hasil pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintah. Dari berbagai macam sarana transportasi yang beroperasi maka jenis motor bakar toraklah yang banyak dioperasikan, dan pemakaian akan bahan bakar pun sangatlah dominan. Di sisi lain seiring dengan meningkatnya sarana transportasi yang telah memberikan ber- macam-macam kemudahan serta kelebihan, akan memberikan dampak yang negatif atau kurang menguntungkan. Dampak-dampak tersebut diantaranya juga dapat diperhatikan pada segi penyediaan sumber daya alam (kandungan mi- nyak bumi) maupun segi kesehatan lingkungan. Dalam segi penyediaan sumber daya alam, sebagaimana kita ketahui bahwa minyak bumi sampai dengan saat ini masih merupakan sumber energi andalan utama di dunia, padahal minyak bumi tidak dapat diproduksi dalam pabrik. Dengan demikian persediaan minyak bumi dapat dikatakan terbatas, untuk itu harus diusahakan efisiensi dalam pemakaiannya. Dengan semakin meningkatnya konsumsi bahan bakar, akan berdampak pada produksi

Upload: adrian-eka-putra

Post on 25-Jun-2015

175 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2._subroto

8 Pengaruh Penggunaan Koil Racing terhadap Unjuk Kerjapada Motor Bensin oleh Subroto

PENGARUH PENGGUNAAN KOIL RACING TERHADAPUNJUK KERJA PADA MOTOR BENSIN

SubrotoJurusan Mesin Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah SurakartaJL. A. Yani Pabelan-Kartasura Tromol Pos 1 Telp. (0271) 715448 Surakarta.

ABSTRAK

Untuk mendapatkan pembakaran yang optimal pada motor bensin dipengaruhibanyak hal antara lain:perbandingan udara-bahan bakar, homegen campuran,waktu penyalaan, besarnya tegangan koil, jarak elektrode busi dan lain-lain. Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan pengaruh penggunaankoil standart dengan koil racing terhadap unjuk kerja pada motor bensin. Pengujianunjuk kerja motor bensin dilakukan menggunakan dynamometer hidraulik, dengancara membebenani gaya pengeremen pada putaran tertentu. Torsi dihitungberdasarkan gaya pengeremanyang terjadi dikalikan dengan panjang lengan padadynamometer, selanjutnya torsi diketahui daya dapat dihitung. Pengukuran konsumsibahan bakar dapat diketahui pada gelas ukur waktu pengujian berlangsung. Motorbensin dengan koil standart diuji unjuk kerjanya digunakan sebagai pembanding,kemudian dilanjutkan pengujian unjuk kerja dua koil racing. Penelitian menghasilkankesimpulan penggunanan jenis koil berpengaruh terhadap unjuk kerja pada motorbensin. Penggunaan Koil Racing menghasilkan unjuk kerja yang lebih baik yaitudaya, dan torsi lebih besar dengan konsumsi bahan bakar yang lebih kecil.

Kata Kunci: motor bensin, koil, unjuk kerja

PENDAHULUANSarana transportasi dalam kehidupan ini

merupakan sarana yang tidak dapat dihindaripemakaiannya, terlihat dari kebutuhan transpor-tasi sebagai penunjang perekonomian. Saranatransportasi ini semakin meningkat sejalandengan meningkatnya taraf perekonomian ma-syarakat, hal ini dapat kita rasakan dengan peme-rataan hasil-hasil pembangunan yang telahdilakukan oleh pemerintah. Dari berbagai macamsarana transportasi yang beroperasi maka jenismotor bakar toraklah yang banyak dioperasikan,dan pemakaian akan bahan bakar pun sangatlahdominan.

Di sisi lain seiring dengan meningkatnyasarana transportasi yang telah memberikan ber-

macam-macam kemudahan serta kelebihan, akanmemberikan dampak yang negatif atau kurangmenguntungkan. Dampak-dampak tersebutdiantaranya juga dapat diperhatikan pada segipenyediaan sumber daya alam (kandungan mi-nyak bumi) maupun segi kesehatan lingkungan.

Dalam segi penyediaan sumber daya alam,sebagaimana kita ketahui bahwa minyak bumisampai dengan saat ini masih merupakan sumberenergi andalan utama di dunia, padahal minyakbumi tidak dapat diproduksi dalam pabrik.Dengan demikian persediaan minyak bumi dapatdikatakan terbatas, untuk itu harus diusahakanefisiensi dalam pemakaiannya.

Dengan semakin meningkatnya konsumsibahan bakar, akan berdampak pada produksi

Page 2: 2._subroto

9MEDIA MESIN, Vol. 10, No. 1, Januari 2009, 8 - 14ISSN 1411-4348

gas sisa-sisa hasil pembakaran yang semakinbesar pula. Ini berarti semakin meningkatnya po-lusi udara. Salah satu cara yang dapat dilakukanguna mengefisienkan pemakaian bahan bakardalam menghemat pemakaian minyak bumiadalah dengan mengusahakan proses pemba-karan di dalam ruang bakar sebaik mungkin.Alasan inilah yang juga dilakukan oleh paramekanik dalam proses menghasilkan daya yangmaksimal pada mesin. Ada beberapa hal yangdapat dilakukan yaitu dengan cara memperbesarperbandingan kompresi yang akan meningkatkanangka kompresi dan tekanan pembakaran, pen-campuran atau penggunaan bahan bakar yangtepat serta dengan cara merubah sistim pengapiandalam mesin motor tersebut. Dengan usaha mem-perhatikan dan menyempurnakan para-meteryang mempengaruhinya, salah satu di-antaranyaadalah pengubahan sistem pengapian dalam halini penggantian Koil Standart Pabrikan denganmenggunakan Koil Khusus Performance Tinggi(Koil Racing) yang hal ini dilakukan untuk memper-baiki proses pembakaran didalam ruang bakar.

Terdorong keingintahuan terhadap penga-ruh penggantian Koil pada Mesin Sepeda Motor,maka dilakukan penelitian Pengaruh PenggunaanKoil Racing terhadap Unjuk Kerja pada mesinsepeda motor Honda Astrea Grand.

Perumusan MasalahDalam penelitian ini dirumuskan masalah

yaitu: Apakah dengan penggantian Koil Racingakan berpengaruh terhadap unjuk kerja

Batasan MasalahPembatasan masalah dimaksudkan agar

permasalahan yang dibahas tidak melebar, makadalam penelitian ini hanya dibatasi pada penelitianpembandingan pengaruh penggunaan KoilRacing dengan Koil Standart Keluaran Pabrikanterhadap unjuk kerja mesin Honda Astrea Grand.

Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perbandingan pengaruh penggunaan Koil Racingdengan Koil Standart terhadap Unjuk Kerjamesin Honda Astrea Grand.

TINJAUAN PUSTAKABoentarto (2002), dalam bukunya Pera-

watan dan Pemeliharaan Motor Bensin menjelas-kan, Koil merupakan komponen pengapian yangmenentukan baik tidaknya pembakaransedangkan pembakaran menentukan borostidaknya bensin. Koil pengapian denganperformance tinggi (Koil Racing) digunakanuntuk menghasilkan tegangan percikan bunga apiyang tinggi, koil ini mampu menyediakan pe-nyimpanan energi besar yang dapat digunakanpara mekanik dalam memodifikasi sebuah motor.Tegangan yang dihasilkan pada penggunaan koilini jauh lebih besar yaitu mencapai 10.000 -25.000 volt sehingga bunga api listrik yang terjadipada busi jauh lebih besar dan kuat.

Setyawan (2000), dalam penelitiannyadengan judul Peningkatan Unjuk Kerja MesinBensin 4 Langkah dengan Penggunaan BusiSplitfire SF 392D Dan Kabel Busi Hurricane,bahwa busi sangat berpengaruh untuk menghasil-kan busur api listrik terhadap kesempurnaanproses pembakaran yang terjadi di dalam ruangbakar. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwadengan menggunakan busi Splitfire SF 392 Ddan kabel busi Hurricane, maka waktu peng-apian harus disesuaikan untuk mendapatkan dayayang optimal. Peningkatan daya rata-rata yangdihasilkan dari pengujian adalah sebesar 3,8%.

Prasetia (2005), dalam penelitiannyamengenai Pengaruh Jarak KerengganganElektroda Busi Terhadap Efesiensi PemakaianBahan Bakar Pada Mesin Sepeda Motor SuzukiShogun, bahwa busi sangat berpengaruh untukmenghasilkan bunga api listrik terhadapkesempurnaan proses pembakaran yang terjadidi dalam ruang bakar. Dari hasil penelitiannyamenunjukkan bahwa besarnya jarak kereng-gangan elektroda busi untuk mencapai efisiensipenggunaan bahan bakar pada keadaan putaranmesin rendah 4000 rpm adalah 0,8 mm yaitu253,9 g / hp h. Penggunaan bahan bakar padaputaran mesin 9000 rpm yang paling borosdihasilkan pada jarak kerenggangan elektrodabusi 1,3 mm yaitu sebesar 93,1 g / hp h. Untukjarak kerenggangan elektroda busi 0,7 mmsampai dengan 0,8 mm sebagaimana yang

Page 3: 2._subroto

10 Pengaruh Penggunaan Koil Racing terhadap Unjuk Kerjapada Motor Bensin oleh Subroto

ditentukan dalam buku pedoman pemakaian danperawatan shogun adalah termasuk ukuran yangsesuai untuk dapat mencapai efisiensi pemakaianbahan bakar baik pada kondisi putaran mesinrendah (4000 rpm) maupun putaran mesin tinggi(9000 rpm).

Dasar TeoriSistim ignition umumnya terdiri dari :

switch ignition, coil ignition, magneto danbusi. Sistim ignition yang dipakai pada sepedamotor secara umum dapat diklasifikasikan olehtiga tipe berikut ini:1. Sistim ignition magneto

Magnit yang dipakai pada sepeda motordigunakan sebagai penghasil tegangan listrikbiasanya juga berfungsi sebagai roda daya.Dimana magnit ditempatkan pada porosengkol (crankshaft).

2. Sistim ignition Baterai (Accu)Dengan penggunaan baterai akan memudah-kan mesin untuk distart kerena tegangan yangdihasilkan oleh baterai lebih stabil sehinggasistim pengapian tidak mudah rusak.

3. Sistim CDI (Capasitor Discharge Ignition)Sistim CDI merupakan penyempurnaan darisistim kontak pada platina yang mudahteroksidasi atau kotor dan mengakibatkanmesin susah distart. Dengan tujuan meng-hilangkan kesukaran pada titik-titik kontak,maka dikembangkanlah sistim CDI.

KoilKoil merupakan salah satu bagian ter-

penting dalam pengapian pada motor SparkIgnition Engines, karena Koil merupakankomponen pengapian yang menentukan baiktidaknya proses pembakaran dalam ruang bakarsedangkan baik tidaknya pembakaran akanmenentukan boros tidaknya bensin. Koildifungsikan sebagai pengubah arus teganganrendah menjadi tegangan tinggi untuk meng-hasilkan pijaran bunga api listrik pada busi dandilihat dari fungsinya koil merupakan sumbernyata dari tegangan yang dibutuhkan dalamproses pembakaran. Koil menghasilkan tegangantinggi dengan prinsip induksi dimana tegangan

listrik pada batery, tegangan batery adalahrendah (6-12Volt) dan dinaikan sampai 5000-25.000 Volt.

Sistim pengapian ini meliputi sumber arus(batery/accu atau generator), kunci kontak, CDI/platina, Koil, kabel dan busi. Tegangan tinggimenimbulkan pengapian koil yang mempunyaidua belitan, belitan tegangan rendah dan tegangantinggi. Kedua-duanya membeliti sekeliling suatuinti, jika titik kontak menutup, arus aliran melaluibelitan tegangan rendah dan inti menjadi magnit.Lapangan magnit menurun dengan sangat cepatapabila titik kontak terbuka dan dengan lapanganmagnit berubah induksi tegangan tinggi dalambelitan tegangan tinggi, tenaga magnetik berubahmenjadi tenaga listrik sehingga tegangan dapatnaik sampai sekitar 25.000 Volt.

Secara fisik koil dikonstruksi mirip dengantrafo yang dirancang untuk operasian saluranrendah, dari sudut fungsinya koil merupakansumber yang nyata dari tegangan pembakaran.Pada bagian tengahnya koil berisi batanganlogam yang dilapisi dengan inti besi, sekitar intidan yang terisolasi dililit penyekat kumparansekunder (tegangan tinggi) dengan jumlah lilitankawat tembaga yang sangat tipis dan lebih banyakdari pada kumparan primer. Dibagian luar daripenyekat dan bagian yang terisolasi dililitpenyekat kumparan primer dengan lilitan kawattembaga yang lebih besar, perbandingan lilitanantara penyekat sekunder dan kumparan primeradalah 60 sampai dengan 150.

Berdasarkan bentuk serta kegunaannyaKoil dapat dibedakan menjadi beberapa bagian:1. Desain Koil Standart

Koil pengapian ini digunakan untuk penga-pian tegangan tinggi pada mesin sepedamotor, guna mengurangi gangguan dari luarkonstruksi koil tersebut dibungkus denganplastik yang dicairkan dan dilekatkandengan konstruksi bentuk standart.

2. Desain Koil pengapian performance tinggi(Koil Racing)Koil ini sedikit berbeda dengan koil standartdimana koil ini sengaja diciptakan untukmenghasilkan tegangan yang tinggi gunamenyempurnakan proses pembakaran yang

Page 4: 2._subroto

11MEDIA MESIN, Vol. 10, No. 1, Januari 2009, 8 - 14ISSN 1411-4348

terjadi pada ruang bakar. Pada dasarnyaKoil Racing merek KITACO K2Rdikonstruksikan hampir sama dengan koilStandart Pabrikan, namun dalam penelitianini tidak membahas mengenai perbedaanatau kesamaan yang ada pada koil.

Dalam beberapa hal koil pengapian perfor-mance tinggi tidak mampu mengurangi panasyang diakibatkan dari tagangan listrik keudaraluar. Koil yang sedemikian itu tidak dapat dibuatdengan ukuran yang lebih besar untuk membe-rikan permukaan radiasi lebih. Meskipun demi-kian, sebagai jawaban atas masalah itu peng-hambat penyekat primer dikurangi lewat peng-gunaan kumparan tembaga yang lebih besar.Dengan demikian pembatasan koil puncakbentuk aliran total rangkaian resistor tidak meng-alami perubahan, tahanan seri tersebut mengu-rangi beban panas pada koil pengapian karenaaliran panas dibangkitkan pada resistor. Dengancara itu energi pengapian yang tersedia memadaisebagai pengganti pengurangan energi bateraisewaktu-waktu. Proses itu dinamakan “do-rongan start tegangan”

Prestasi MesinPrestasi mesin adalah kemampuan mesin

ditinjau dari daya, torsi, dan SFC terhadapputaran mesin.a. Pengukuran Torsi

Torsi adalah perkalian antara gaya denganjarak yang dapat dirumuskan seperti :

T = F . l= m .g . l ………......…….(1)

dimana :T = Momen Torsi (Nm)m = Massa yang terukur dalam dyna-

mometer (kg)g = Percepatan gravitasi (m/s2)l = Panjang lengan pada dynamometer

(m)b. Daya

Daya adalah kerja yang dihasilkan sebuahmesin dalam suatu percobaan, yang dapatdirumuskan :

P = 600002π.n.T

(kW) ………… (2)

dimana :P = Daya mesin (kW)n = Putaran mesin (rpm)T = Torsi (Nm)

c. Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC)Konsumsi bahan bakar spesifik adalahjumlah bahan bakar yang diperlukan untukmenghasilkan daya efektif sebesar satu kWselama satu jam, dapat dirumuskan:

SFC = Pmf

(kg/kW.hr) ….….(3)

mf = 10003600.

tb

xñbb (kg/h) …(4)

dimana :mf = konsumsi bahan bakar (kg/h)P = daya (kW)b = volume buret yang dipakai dalam

pengujian (cc)t = waktu yang diperlukan untuk mengo-

songkan buret (s)ñbb = massa jenis bahan bakar( kg/l)

METODE PENELITIANDalam penelitian ini desain yang digunakan

termasuk desain eksperimen dengan melakukanbeberapa perlakuan dan tindakan pengamatanterhadap suatu variabel, yang dilakukan secarasistematis. Dimana dalam desain ini suatu perla-kuan yaitu penggunaan Koil Performance Tinggi(Koil Racing) dikenakan pada suatu obyekpenelitian yaitu mesin sepeda motor Honda Astrea

Alat-alat Penelitian1. Mesin Dinamometer2. Tool Set3. Alat ukur

- Hand Tachometer Digital, untuk menga-tur putaran mesin.

- Buret, untuk mengukur volume bahanbakar.

- Stopwatch, untuk mengukur waktudalam setiap perlakuan.

Page 5: 2._subroto

12 Pengaruh Penggunaan Koil Racing terhadap Unjuk Kerjapada Motor Bensin oleh Subroto

Sampel/Spesimen UjiDalam penelitian ini, sampel yang diguna-

kan merupakan produk yang telah beredardipasaran atau populasinya dapat kita temuidipasaran atau dalam kehidupan sehari-hari yaitusebagai berikut:1. Mesin yang digunakan adalah mesin sepeda

motor Honda Astrea Grand2. Koil yang digunakan ada tiga jenis yaitu Koil

standart keluaran pabrikan, Koil Racing merekKITACO K2R dan Koil Racing merekBOSCH.

Lokasi PenelitianPenelitian yang dilaksanakan bertempat

di Laboratorium Konversi Energi FT – UGM

Jalannya PenelitianSebelum mesin dioperasikan, perlu ada-

nya pemeriksaan bahan bakar pada tangki bahanbakar, suplai air yang mengalir padadynamometer. Melakukan pemasangan koilpada sistim pengapian dimulai dari koil standartpabrikan, koil Racing merek KITACO K2Rdan merek BOSCH secara bergantian.

Setelah pemeriksaan selesai kemudianmesin dioperasikan untuk pemanasan awal padaputaran 1000-3000 rpm selama 2-3 menit. Ke-mudian naikkan putaran menjadi 4000 rpmsetelah beberapa saat mulai melakukan pengam-bilan data, catat torsi yang dihasilkan padadynamometer dan waktu konsumsi bahan bakarper 4 cc perlakuan ini diulang sebanyak tiga kali.Hal yang sama akan diperlakukan untuk putaranmesin 6000 dan 8000rpm. Setelah pengambilandata selesai turunkan putaran mesin dan matikan,kemudian pada sistim pengapiannya digantimenggunakan Koil merek KITACO, tahapandan perlakuan dalam pengambilan data samadengan penelitian yang sebelumnya dan akandiulang kembali pada pengambilan dataterhadap koil merek BOSCH.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 2. Hubungan antara Torsi denganPutaran Mesin

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

Penggunaan Koil Racing

BOSCH

Penggunaan Koil Racing KITACO

Penggunaan Koil

Standart

Pemasangan Koil dimulai dari Koil Standart Pabrikan, dilanjutkan Koil Racing Merek KITACO K2R dan Koil

Racing Merek BOSCH pada sistim pengapian

Persiapan pengujian ( pemasangan benda uji pada alat uji )

Mula

Uji Prestasi Mesin disertai Pengambilan data

Kesimpulan

Stop

Analisa dan pembahasan

Diagram Alir Penelitian

Grafik Hubungan antara Torsi dengan Putaran Mesin

5.33

4.87

2.87

6.23

3.33

5.67

6.93

3.63

6.13

012345678

2000 4000 6000 8000

Putaran Mesin (rpm)

Tor

si (N

m)

StandartKITACOBOSCH

Page 6: 2._subroto

13MEDIA MESIN, Vol. 10, No. 1, Januari 2009, 8 - 14ISSN 1411-4348

Analisa Grafik pada Gambar 2:Dari grafik hubungan Torsi terhadap Pu-

taran mesin (gambar 2) menunjukkan bahwapenggunaan Koil standart menghasilkan torsiyang lebih rendah dibandingkan dengan penggu-naan Koil Racing. Pada putaran mesin 8000 rpmTorsi tertinggi dihasilkan oleh Koil Racing merekBOSCH yaitu 6,93 Nm, pada Koil Racing me-rek KITACO K2R menghasilkan sebesar 6,23Nm dan torsi terendah dihasilkan Koil standartsebesar 5,33 Nm. Pada putaran menengah 6000rpm torsi tertinggi juga dihasilkan oleh KoilRacing merek BOSCH yaitu 6,13 Nm padaKoil Racing merek KITACO K2R menghasilkansebesar 5,67 Nm dan terendah sebesar 4,87 Nmdihasilkan oleh Koil standart. Sedangkan padaputaran rendah 4000 rpm torsi tertinggi jugadihasilkan Koil Racing merek BOSCH sebesar3,63 Nm pada Koil Racing KITACO K2Rmenghasilkan sebesar 3,33 Nm, dan Koilstandart menghasilkan torsi terendah u 2,87 Nm.

Gambar 3. Hubungan antara Daya denganPutaran Mesin

Analisa Grafik pada Gambar 3:Dari grafik hubungan Daya terhadap

Putaran mesin (gambar 3) menunjukkan bahwabesarnya Daya akan meningkat sebanding dengannaiknya putaran mesin. Dari grafik juga dapatdiketahui bahwa Koil Racing tetap menghasilkanDaya yang lebih baik dibandingkan Koil Standartbaik pada putaran mesin 4000, 6000, dan8000rpm. Pada 4000 rpm daya tertinggidihasilkan Koil Racing BOSCH sebesar 2,069

kW pada Koil KITACO K2R sebesar 1,896kW dan terendah dihasilkan Koil standart sebe-sar 1,632 kW. Pada putaran menengah 6000rpm Koil BOSCH menghasilkan 5,238 kW padaKoil KITACO K2R menghasilkan 4,84 kW danKoil standart menghasilkan daya terendahsebesar 4,151 kW. Sedangkan putaran tinggi8000 rpm Koil BOSCH menghasilkan dayasebesar 7,895 kW pada Koil KITACO K2Rsebesar 7,098 kW dan pada Koil standartsebesar 6,073 kW.

Gambar 4. Hubungan antara KBBS denganPutaran Mesin

Analisa Grafik pada Gambar 4:Dari grafik hubungan antara Konsumsi

Bahan Bakar Spesifik dengan Putaran mesin(gambar 4) menunjukkan bahwa penggunaanKoil Racing mengkonsumsi bahan bakar lebihirit jika dibandingkan Koil Standart akan tetapiKoil Racing Merek BOSCH mengkonsumsibahan bakar paling irit baik pada putaran 4000,6000 dan 8000 rpm. Pada putaran 4000rpmKoil BOSCH mengkonsumsi bahan bakarsebesar 81,902 gr/hp jam pada Koil KITACOK2R mengkonsumsi sebesar 91,267 gr/hpjamsedangkan pada Koil standart sebesar 109,359gr/ hpjam. Pada putaran menengah 6000rpmKoil BOSCH mengkonsumsi sebesar 46,028 gr/hpjam pada Koil KITACO mengkonsumsisebesar 51,722 gr/hpjam dan pada Koil standartmengkonsumsi sebesar 64,263 gr/hpjam,sedangkan pada putaran tinggi 8000rpm KoilBOSCH mengkonsumsi sebesar 53,729 gr/

6.073

4.157

1.6321.898

7.098

4.84

7.895

5.238

2.069

0123456789

2000 4000 6000 8000

Putaran Mesin (rpm)

Day

a m

esin

(HP)

StandartKITACOBOSCH

53.729

76.852

64.263

109.359

51.72263.64

91.267

46.028

81.902

0

20

40

60

80

100

120

4000 6000 8000

Putaran Mesin (rpm)

KB

BS

(gr/

hp ja

m)

StandartKITACOBOSCH

Page 7: 2._subroto

14 Pengaruh Penggunaan Koil Racing terhadap Unjuk Kerjapada Motor Bensin oleh Subroto

hpjam, pada Koil KITACO mengkonsumsisebesar 63,64 gr/hpjam, dan pada Koil standartmengkonsumsi bahan bakar sebesar 76,852 gr/hpjam.

KESIMPULANBerdasarkan analisis dan perhitungan data

hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa:1. Pada penelitian diketahui penggunaan koil

racing memperoleh hasil unjuk kerja mesinyang lebih baik dibanding koil standartpabrikan.

2. Penggunaan koil racing menghasilkan dayayang lebih baik/tinggi pada setiap putaranmesin dibanding koil standart, hal ini

disebabkan proses pembakaran campuranbahan bakar dan udara yang terjadi dalamruang bakar lebih baik atau lebih cepat,sehingga daya yang dihasilkan menjadi tinggipula.

3. Koil Racing mengkonsumsi bahan bakarlebih sedikit (irit) dibandingkan Koil StandartPabrikan akan tetapi merek BOSCH meng-konsumsi bahan bakar yang paling sedikit(irit) dibanding kedua koil yang lain.

4. Dalam penelitian diketahui bahwa KoilRacing BOSCH manghasilkan Unjuk KerjaMesin yang terbaik, diikuti oleh Koil RacingKITACO K2R dan ketiga dihasilkan olehKoil Standart Pabrikan.

DAFTAR PUSTAKA

Arend, BPM, Barenschot, H.,1980, Motor Bensin, Erlangga, Jakarta.

Arismunandar. W, Koichi, 1997, Motor Diesel Putaran Tinggi, Pradnya Paramita, Jakarta.

Arismunandar.w, 2002, Motor Penggerak Mula, ITB, Bandung.

_____________ , 2005, Modifikasi Mesin atau Kimia, LIPI, Jakarta.

Buntarto, 2000, Perawatan Motor Bensin, Gama, Semarang.

Sitompul. D, 1991, Prinsip-Prinsip Konversi Energi, Erlangga, Jakarta.

Sunarta, Nakula, Furuhama, Shoichi, 1995, Motor Bakar Serbaguna, Pradya Paramita, Jakarta.

Supriatna. Y, 1998, Listrik pada Otomotif, Angkasa, Jakarta.

Sumarsono, 1999, Perawatan Kelistrikan pada Otomotif, Angkasa, Jakarta.

Setyawan (2000), Peningkatan Unjuk Kerja Mesin Bensin 4 Langkah dengan PenggunaanBusi Splitfire SF 392D Dan Kabel Busi Hurricane, Fakultas Teknik UnivesitasMuhammadiyah Surakarta

Prasetia (2005), Pengaruh Jarak Kerenggangan Elektroda Busi Terhadap Efesiensi PemakaianBahan Bakar Pada Mesin Sepeda Motor Suzuki Shoguna, Fakultas Teknik UnivesitasMuhammadiyah Surakarta

Willard. w, Pulkabrek, 1997, Enginering Fundamental Of The International Combustion Engine,Second Edition, Prantice Hall, New jersey.