2.kasussemuidiopathictrombocytopenicpurpura
DESCRIPTION
Contoh Kasus Semu ITPTRANSCRIPT
KASUS SEMU ITP
A. PENGKAJIAN DATA
I. DATA IDENTITAS
Nama : An L
Usia : 2 tahun 6 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Ayah : Tn B
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SMP
Nama Ibu : Ny. R
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Pendidikan : SMP
Alamat : jln Sukamulya 3 no 34 Rt 03/05 Kel. Sukasari
Tangerang
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda / Indonesia
II. KELUHAN UTAMA
Biasanya pasien dengan ITP mengeluh memar, bintik pada kulit, keluar
darah pada hidung dan gusi. Keluarga klien mengatakan klien demam dan
bintik merah di badan sejak 2 hari SMRS.
III. RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU
Keluarga klien mengatakan klien pernah dirawat di RSU Tangerang
selama satu minggu karena sakit paru-paru, tetapi orangtua (ayah) klien
lupa waktu perawatannya. Menurut ayah klien, klien mendapatkan
therapy untuk sakit paru-parunya. Tetapi setelah selesai pengobatan 6
bulan orangtua klien tidak pernah membawa klien untuk kontrol ulang.
http://shareabraham.blogspot.com Page 1
IV. RIWAYAT KELUARGA (GENOGRAM)
HT, DM
Ket:
: perempuan
: laki-laki
: hubungan keluarga
: tinggal serumah
V. RIWAYAT SOSIAL
An. L adalahanak ke 2 dari 3 bersaudara. An L saat ini berumur 2
tahun 6 bulan, dan diasuh oleh kedua orangtuanya. An L merupakan
anak kandung dari ibu R dan bpk B. An L suka bermain dengan
temannya.An L memiliki sifat yang sedikit pendiam dan agak pemalu jika
bertemu dengan orang yang baru ia kenal. Lingkungan tempat An L
http://shareabraham.blogspot.com Page 2
an. L
tinggal merupakan pemukiman padat penduduk yang mayoritas
warganya suka merokok dan jauh dari pabrik.
B. PEMERIKSAAN FISIK
I. Tanda-tanda Vital, TB dan BB :
S : 39 °C (axial, rectal, oral)
N : 108x/ mnt ( teratur, tidak teratur, kuat, lemah)
TD : 80/60 mmHg (lengan kiri, lengan kanan, berbaring, duduk)
RR : 30x / mnt
TB : 75 cm,
BB : 10 kg
II. PEMERIKSAAN PER SISTEM
A. Sistem Pernapasan
Anamnesa :
Pasien nafas pendek pada saat istirahat dan aktivitas.
Hidung:
Inspeksi: simetris, mukosa tidak pucat, hidung tampak bersih
Palpasi: normal.
Mulut
Inspeksi : simetris, mukosa bibir kering, perdarahan dari gusi, rongga
mulut tampak agak kotor karena darah dari gusi
Sinus paranasalis
Inspeksi : pemeriksaan sinus paranasalis normal
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Leher
Inspeksi : trakheostomi tidak ditemukan
Palpasi : Normal.
Faring :
Inspeksi : tidak ada oedem / tanda-tanda infeksi
Area dada:
http://shareabraham.blogspot.com Page 3
Inspeksi: simetris, ekspansi dada positif, tidak ada retraksi dada
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi : pada daerah anterior posterior ( resonansi diatas seluruh
permukaan paru, pekak di intercoste V kanan, intercoste II-V kiri, tympani
di intercoste VI kanan).
Auskultasi : suara nafas vesikuler di kedua lapang paru, ronkhi (-), tidak
ada wheezing, tidak ada stridor.
B. Cardiovaskuler Dan Limfe
Anamnesa: biasanya dalam batas normal
Wajah
Inspeksi : kemerahan
Leher
Inspeksi : tidak ada bendungan vena jugularis
Palpasi : normal
Dada
Inspeksi : Pulsasi dada normal
Palpasi : letak ictus kordis di SIC V 2 cm lateral linea
medioclavicularis
Perkusi : Batas jantung di SIC V 2cm lateral linea medioklavikularis
Auskultasi : bj1 bj2 positif , Murmur positif, Gallop negatif
Ekstrimitas Atas
Inspeksi : tidak sianosis, tonus otot baik, kekuatan otot baik (nilai 5 untuk
semua ekstremitas), klien mampu bergerak bebas
Palpasi : kulit hangat
Ekstrimitas Bawah
Inspeksi : tidak sianosis, tonus otot baik, kekuatan otot baik (nilai 5 untuk
semua ekstremitas), klien mampu bergerak bebas
Palpasi : kulit hangat
http://shareabraham.blogspot.com Page 4
C. Persyarafan
a. Anamnesis : gerakan lemah, fatique hanya beraktivitas di tempat tidur.
Sakit kepala, pusing, kelemahan, penurunan penglihatan
Pemeriksaan nervus (diperiksa jika ada indikasi dengan kelainan
persyarafan):
1. Uji nervus I olfaktorius ( pembau)
Normal : klien mampu membedakan aroma( normosmi).
2. Uji nervus II opticus ( penglihatan)
Normal
3. Uji nervus III oculomotorius
Merupakan nervus yang mempersarafi otot-otot bola mata ekstena,
levator palpebra dan konstriktor pupil.
4. Nervus IV toklearis
Kesamaan ukuran antara kedua pupil (isikor / sama
5. Nervus V trigeminus ( sensasi kulit wajah)
Normal
6. Nervus VI abdusen :
Normal
Tes Koordinasi
Normal
Pemeriksaan reflek superfisial :
Reflek fisiologis:
Normal
Pemeriksaan reflek patologis
Normal
Pemeriksaan rangsangan selaput otak :
Normal
Tingkat kesadaran (kualitas):
Compos Mentis : sadar sepenuhnya, dapat menjawab pertanyaan tentang
keadaan sekelilingnya.
http://shareabraham.blogspot.com Page 5
Tingkat kesadaran (Kuantitas) :
GCS (Glasgow Coma Scale), yang dinilai yaitu :
- Eye/membuka mata (E) :
4 = dapat membuka mata spontan
- Motorik (M) :
5 = dapat bereaksi menyingkirkan rangsangan nyeri/reaksi setempat
D. Perkemihan-Eliminasi Uri
Anamnesa
BAK: 5-6 kali perhari,warna kuning jernih, BAB: 1x/hari, konsistensi
lunak, warna kuning
Genetalia eksterna :
Perempuan :
Genetalia eksterna
Inspeksi : normal, tidak ada keputihan
Palpasi : tidak ada benjolan
Kandung kemih:
Inspeksi : normal
Palpasi : tidak adanya nyeri tekan
Ginjal :
Inspeksi : tidak ada pembesaran daerah pinggang
Palpasi : tidak adanya nyeri tekan abdomen kuadran I dan II diatas
umbilikus
Perkusi : normal
E. Sistem Pencernaan-Eliminasi Alvi
Anamnesa
Biasanya pasien dengan ITP akan mengalami hematemesis, feses dengan
darah segar, melena, diare, konstipasi
http://shareabraham.blogspot.com Page 6
Pada pasien ini, Nafsu makan terganggu, Klien hanya makan 4-6 sendok
setiap kali makan selama 3 hari SMRS.
Mulut:
Inspeksi : simetris, mukosa bibir kering, perdarahan dari gusi, rongga
mulut tampak agak kotor karena darah dari gusi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada rongga mulut
Lidah
Inspeksi : normal
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Faring - Esofagus :
Inspeksi : normal
Palpasi : normal
Abdomen (dibagi menjadi 4 kuadran)
Inspeksi: biasanya normal tidak buncit, lemas saat di palpasi, BU, hepar
dan limpa
Auskultasi :bising usus (+)10x/ mnt
Perkusi: tymphani
Palpasi : lemas biasanya terdapat nyeri abdomen
Kuadran I:
Hepar tak teraba
Kuadran II:
Gaster tidak buncit
Lien tak teraba
Kuadran III:
Tidak ada nyeri tekan
Kuadran IV:
Tidak ada nyeri tekan pada titik Mc Burney
F. Sistem Muskuloskeletal & Integumen
Anamnese :
http://shareabraham.blogspot.com Page 7
tonus otot baik, kekuatan otot baik, Turgor normal, kulit elastis, bintik
merah kehitaman di seluruh permukaan kulit
Warna kulit
Terdapat bintik merah kehitaman di seluruh permukaan kulit
Kekuatan otot :
Keterangan:
3: Gerakan aktif, dapat melawan gravitasi
Fraktur
Look : mungkin ditemukan
Feel :Nyeri jika ditemukan
Move : Kontraktur sendi jika lama tidak digerakkan
Luka :
Inspeksi : jika ditemukan
Lesi kulit :
Makula : kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna semata
jika ditemukan
Eritema : kemerahan pada kulit yang disebabkan pelebaran pembuluh
darah kapiler yang reversibel jika ditemukan
Urtika : edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan-
lahan jika ditemukan
Vesikel : gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran kurang dari
½ cm garis tengah dan memp.dasar jika ditemukan
Pustul : vesikel yang berisi nanah, bila nanah mengendap dibagian bawah
vesikel disebut vesikel hipopion jika ditemukan
Bula : vesikel yang berukuran lebih besar. Dikenal istilah bula hemoragik,
bula purulen, dan bula hipopion jika ditemukan
http://shareabraham.blogspot.com Page 8
Kista : Ruangan berdinding dan berisi cairan, sel maupun sisa sel. Isi kista
terdiri atas hasil dindingnya yaitu serum, getah bening, keringat, sebum,
sel-sel epitel lapisan tanduk dan rambut jika ditemukan
Abses : merupakan kumpulan nanah dalam jaringan, bila mengenai kulit
terdapat di bagian kutis atau subkuti. Batas antara ruangan yang berisi
nanah dan jaringan sekitarnya tidak jelas. Abses biasanya terbentuk dari
infiltrat radang jika ditemukan
Papul : penonjolan diatas permukaan kulit, sirkumskrip, diameter kurang
dari ½ cm, berisikan zat padat jika ditemukan
Nodus :massa padat sirkumskrip, terletak di kutan atau subkutan dapat
menonjol jika ukurannya < 1 cm, disebut nodulus jika ditemukan
G. Sistem Endokrin dan Eksokrin
Anamnesa :
Klien hanya makan 4-6 sendok setiap kali makan selama 3 hari SMRS,
minum air putih sebanyak ± 100 cc setiapkali minum (± 8-10x/ hari)
Kepala :
Inspeksi : normal
Leher
Inspeksi : normal
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Payudara
Inspeksi : normal
Genetalia :
Inspeksi : normal tidak ada keputihan
Palpasi : normal
Ekstremitas bawah
Palpasi : edema jika terjadi gagal jantung
http://shareabraham.blogspot.com Page 9
H. Sistem Reproduksi
Anamnesa :
Dalam batas normal
I. Persepsi sensori :
Anamnesa :
Dalam batas normal
Mata
Inspeksi :
Normal
Palpasi:
Tidak ditemukan tanda-tanda kelainan akibat ITP
Penciuman (Hidung) :
Palpasi : Tidak ditemukan tanda-tanda kelainan akibat ITP
Perkusi : Tidak ditemukan tanda-tanda kelainan akibat ITP
J. POLA PERSEPSI TATA LAKSANA HIDUP SEHAT
Orang tua dan petugas kesehatan berperan utama dalam tata laksana
hidup sehat bagi pasien dengan ITP. Orang tua mengatakan belum paham
tentang penyakit anaknya, baik penyebab ataupun cara pengobatan
orang tua pasien bertanya-tanya tentang keadaan anaknya.
K. POLA NILAI DAN KEPERCAYAAN/ SPIRITUAL
Bayi maupun anak-anak masih dlam tahap belajar menjalankan kewajiban
dalam beragama. keyakinan agama/ budaya mempengaruhi pilihan
pengobatan, penolakan transfusi darah
L. POLA MEKANISME KOPING
Menangis, rewel, tidak mau/susah makan. Ibu mengatakan jika anak sakit
kadang-kadang dibawa ke dokter, terkadang juga hanya diberikan obat
seadanya di rumah. Ibu mengatakan belum paham tentang perawatan
penyakit anaknya. penyembuhan luka buruk, sering infeksi, riwayat
transfusi darah sebelumnya
http://shareabraham.blogspot.com Page 10
M. HUBUNGAN PERAN
Sangat membutuhkan bantuan dari orang tuanya dan perawat untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya. Ibu mengatakan sebelum sakit anaknya
biasa bemain dengan tetangganya. Tapi saat sakit ibu mengatakan pasien
hanya berinteraksi dengan para pengunjung. Ibu pasien juga mengatakan
sebelum sakit anaknya biasa bermain dengan saudara maupun
tetangganya. Tapi saat sakit pasien hanya bisa bercanda ringan di tempat
tidur.
N. POLA ISTIRAHAT TIDUR
Mengalami gangguan pada pola istirahatnya, keletihan, kelemahan,
malaise umum, toleransi terhadap latihan rendah, mengangis/rewel. Ibu
pasien mengatakan bahwa anaknya tidur 8-10 jam perhari. Pada saat
sakit pasien lebih banyak tidur.
O. POLA PSIKOSOSIAL
Meliputi reaksi psikologi atau Verbal & Non verbal klien:
Masalah utama yang terjadi adalah karena dampak dari perpisahan
dengan orangtuanya sehingga ada gangguan pembentukan rasa percaya
dan kasih sayang. Respon terhadap nyeri atau adanya perlukaan biasanya
menangis keras, pergerakan tubuh yang banyak dan ekspresi wajah yang
tidak menyenangkan. Perawatan anak di rumah sakit tidak hanya
menimbulkan dampak bagi anak, tetapi juga bagi orangtuanya. Untuk itu,
perasaan orangtua tidak boleh diabaikan, karena apabila orangtua
merasa stress maka ddalam merawat anaknya menjadi kurang baik dan
akan menyebabkan anak menjadi stress pula.
P. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hemoglobin : 9,9 gr/dL (N: 10 - 15 gr/dL)
2. Leukosit : 7000 µL (N: 600 - 17.000µL)
3. Hematokrit : 29 % (N: 29% - 40%)
4. Trombosit : 32.000 µL (N: 150.000 – 400.000 µL)
http://shareabraham.blogspot.com Page 11
5. Eritrosit : 4,20 juta/µL (N: 3,8 – 5,5 juta/µL)
nilai rata-rata eritrosit :
1. MCV : 70cuu (N: 82 – 92 cuu)
2. MCH : 26 pg (N: 27 – 31 pg)
3. MCHC :36 % (N: 32% - 36%)
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa yang mungkin timbul:
1. Gangguan kebutuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b. d
anoreksia
2. Hipertermi b.d proses inflamasi
3. Resiko syok hipovolemik b.d perdarahan
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik
5. Gangguan integritas kulit b.d faktor imunologis
6. Resiko cedera b.d kurang pengetahuan orangtua tentang proses
penyakit
DIAGNOSA NANDA-I
NS. DIAGNOSIS :(NANDA-I)
Kerusakan Integritas kulit (00046)
DEFINITION: Perubahan/gangguan epidermis dan/atau dermisDEFINING
CHARACTERISTICS
Kerusakan lapisan kulit Gangguan permukaan kulit Invas struktur tubuh
RELATED FACTORS:
Eksternal :- Zat kimia- Usia yang ekstrem- Kelembapan- Hipertermia- Hipotermia- Faktor mekanik (mis., gaya gunting [shering
forces], tekanan dan pengekangan)- Lembab- Imobilisasi fisik
http://shareabraham.blogspot.com Page 12
- Radiasi Internal :
- Perubahanstatus cairan- Perubahan pigmentasi- Perubahan turgor- Faktor perkembangan- Kondisi ketidakseimbangan nutrisi (mis., obesitas,
emasiasi)- Penurunan imunologis- Kondisi gangguan metabolik- Gangguan sensai- Tonjolan tulang
ASSE
SSM
ENT
Subjective data entry
Ex : Orang tua klien mengatakan klien
timbul bintik merah kehitaman sejak 2
hari SMRS
Objective data entryKeadaan umum:
Tampak bintik merah
kehitaman di seluruh
permukaan kulit klien
TTV :
TD: 80/60 mmHg (normal,
95/65 mmHg )
S: 390C
N: 108x/mnt
RR 30 x/menit
DIA
GN
OSI
S ClientDiagnosti
cStateme
nt:
Ns. Diagnosis (Specify):
Kerusakan Integritas kulitRelated to:Faktor imunologis
http://shareabraham.blogspot.com Page 13
B. INTERVENSI
Inisial Pasien :an. L
Tanggal:_________________
Diagnosa Keperawatan : Kerusakan Integritas Kulit
Definisi : Perubahan/gangguan epidermis dan/atau dermis
NIC NOC
INTERVENSI AKTIVITAS OUTCOME INDICATOR
Pengawasan Kulit (3590)
Definisi:
Mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mempertahankan integritas kulit dan membran mukosa
PENGKAJIAN1. Observasi ekstrimitas untuk
warna, panas, keringat,
nadi, tekstur, edema dan
luka
2. Inspeksi kulit dan membran
mukosa untuk kemerahan,
panas, drainase
3. Monitor kulit pada area
kemerahan
1: integritas Jaringan: kulit dan membran mukosa (1101)
Definisi: Kelengkapan struktur dan fungsi fisiologis normal dari kulit dan membran mukosa
Suhu kulit (2)Sensasi (1)Elastisitas (1)Hidrasi (2)Prespirasi (2)Tekstur (1)Ketebalan (1)Perfusi jaringan (2)Pertumbuhan rambut di kulit (1)Integritas kulit (3)Ketidaknormalan pigmentasi (5)
http://shareabraham.blogspot.com Page 14
4. Monitor penyebab tekanan
5. Monitor adanya infeksi
6. Monitor kulit adanya rashes
dan abrasi
7. Monitor warna kulit
8. Catat perubahan kulit dan
membrane mukosa
9. Monitor kulit di area
kemerahan
Lesi kulit (5)Lesi membran mukosa (5)Bekas luka pada jaringan (5)Kanker kulit (5)Flak pada kulit (3)Eritema (3)Pucat (5)Nekrosis (5)Indurasi (5)
Manajemen Tekanan
(3500)
Definisi :
Meminimalkan tekanan pada bagian-bagian tubuh
PENGKAJIAN1. Monitor status nutrisi
pasien
2. Monitor sumber tekanan
3. Monitor mobilitas dan
aktivitas pasien
PENDIDIKAN UNTUK
http://shareabraham.blogspot.com Page 15
PASIEN/KELUARGA4. Ajarkan pasien untuk
menggunakan pakaian yang
longgar
AKTIVITAS LAIN5. Elevasi ekstrimitas yang
terluka
6. Mobilisasi pasien minimal
setiap 2 jam sekali
http://shareabraham.blogspot.com Page 16
C. IMPLEMENTASI
No. diagnose masalah kolaboratif
Tgl/jam Tindakan paraf
1 5-6-2012/
08.00
09.00
10.00
1. Mengobservasi ektstrimitas untuk
warna, panas, keringat, nadi,
tekstur, edema dan luka
2. Melakukan inspeksi kulit dan
membran mukosa untuk
kemerahan, panas, drainase
3. Memonitor kulit pada area
kemerahan
4. Memonitor penyebab tekanan
5. Memonitor adanya infeksi
6. Memonitor warna kulit
7. Mencatat perubahan kulit dan
membrane mukosa
8. Memonitor sumber tekanan
9. Mengajarkan pasien untuk
menggunakan pakaian yang longgar
10. Menempatkan pasien pada
terapeutic bed
http://shareabraham.blogspot.com Page 17
D. EVALUASI
Masalah kep/kolaboratif
Tgl/jam Catatan perkembangan Paraf
Kerusakan Integritas Kulit
5-6-2012/
08.00
08.30
09.00
09.30
S :
orangtua klien mengatakan bintik
merah sudah berkurang
O:
- bintik merah berkurang (2)
- Tidak terjadi perlukaan di
kulit akibat tekanan (5)
A:
Masalah keperawatan gangguan
integritas kulit teratasi sebagian
P:
Lanjutkan rencana intervesi no
1,2,3 sampai dengan 7
I:
1. Mengobservasi ektstrimitas
untuk warna, panas, keringat,
nadi, tekstur, edema dan luka
2. Melakukan inspeksi kulit dan
membran mukosa untuk
kemerahan, panas, drainase
3. Memonitor kulit pada area
kemerahan
4. Memonitor penyebab
tekanan
5. Memonitor adanya infeksi
http://shareabraham.blogspot.com Page 18
6. Memonitor warna kulit
7. Mencatat perubahan kulit
dan membrane mukosa
11. Memonitor sumber tekanan
12. Mengajarkan pasien untuk
menggunakan pakaian yang
longgar
8. Menempatkan pasien pada
terapeutic bed
E : Bintik merah mulai berkurang
dari sebelumnya (1)
R : melakukan pengkajian ulang
http://shareabraham.blogspot.com Page 19