29-100-1-pb

Upload: mylindha-p-maharani

Post on 04-Mar-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

abstrak

TRANSCRIPT

  • TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN

    PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT

    UMUM DAERAH SRAGEN

    Christina Sulistiyorini1, Tri Lestari

    2, Rohmadi

    2

    Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar1, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar

    2

    ABSTRAK Salah satu bentuk pelayanan administrasi di rumah sakit adalah pelayanan rekam medis.

    Penyelenggaraan rekam medis dituntut untuk memberikan pelayanan yang prima untuk

    menciptakan kepuasan pada pasiennya terutama dengan waktu tunggu yang singkat. Survey awal

    diloket pendaftaran Rawat Jalan RSUD Sragen selama 1 jam, dapat melayani 20 orang pasien yang

    menunjukkkan rata- rata pendaftaran membutuhkan waktu 12 menit per pasien. Tujuan penelitian

    adalah mengetahui faktor penyebab waktu tunggu pelayanan pendaftaran pasien umum rawat jalan

    di RSUD Sragen.

    Jenis penelitian ini adalah Deskriptif yaitu penelitian yang hasilnya merupakan pengambaran,

    dengan pendekatan Cross Sectional yaitu penelitian yang pengumpulan data dilakukan pada suatu

    waktu yang tertentu secara bersamaan. Cara pengumpulan data adalah Pedoman Observasi adalah

    pengamatan langsung terhadap suatu kegiatan di TPPRJ dan Pedoman Wawancara yaitu

    pengumpulan data dengan cara Tanya jawab dengan petugas TPPRJ. Populasi penelitian ini adalah

    pasien yang datang ke tempat pendaftaran Rawat Jalan dan seluruh staf atau petugas rekam

    medis rawat jalan RSUD Sragen. Sampel dalam penelitian ini terbagi dalam dua jenis yaitu

    pasien rawat jalan yang terdiri dari pasien baru dan pasien lama, staf atau petugas rekam medis

    rawat jalan RSUD Sragen. Sampel diambil dengan teknik Accidental Sampling. Besar sampel

    yang digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 38 pasien.

    Hasil penelitian Faktor yang mempengaruhi lama tidaknya waktu tunggu yaitu Pasien lama yang

    tidak membawa KIB yang dapat mempengaruhi pencarian dokumen rekam medis.Dokumen rekam

    medis yang tidak ditemukan dalam rak filing, waktu tunggu pasien yang lama berpengaruh pada

    pasien berikutnya.

    Di RSUD Sragen terdapat SOP dengan nomor dokumen P.05.05.023 mengenai pendaftaran pasien

    rawat jalan tetapi didalamnya belum tercantumkan lama waktu tunggu pelayanan pendaftaran.

    Rata rata waktu tunggu yang dibutuhkan untuk mendaftar pasien baru dan lama di RSUD Sragen adalah untuk pasien baru 7 menit 4 detik dan untuk pasien lama adalah 12 menit 4 detik.

    Pada saat proses pendaftaran sebaiknya petugas memberikan penekanan kepada pasien untuk

    selalu membawa KIB pada waktu datang berobat ke rumah sakit, sehingga pencarian dokumen

    rekam medis lama bisa lebih cepat ditemukan.

    Kata kunci : Waktu Tunggu Pelayanan Pendaftaran Pasien Umum Rawat Jalan ,

    Prosedur

    Kepustakaan : 9 (1994-2012)

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Salah satu bentuk pelayanan administrasi

    di rumah sakit adalah pelayanan rekam

    medis. Penyelenggaraan rekam medis

    dituntut untuk memberikan pelayanan yang

    prima untuk menciptakan kepuasan pada

    pasiennya terutama dengan waktu tunggu

    yang singkat. Salah satu faktor yang

    mempengaruhi lambatnya waktu tunggu

    pelayanan rekam medis rawat jalan, yang

    diduga disebabkan oleh kinerja perekam

    medis yang belum sesuai dengan kompetensi

    56 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL.II, NO.1, MARET 2008, Hal 56-69

  • perekam medis. Jika waktu tunggu pasien

    lama juga mempengaruhi tingkat kepuasan

    pasien terhadap pelayanan.

    Dalam pelayanan rawat jalan di rumah

    sakit, waktu tunggu adalah waktu yang

    digunakan oleh pasien untuk mendapatkan

    pelayanan rawat jalan dari tempat

    pendaftaran sampai dokumen rekam medis

    pasien ditemukan. Dalam standart pelayanan

    minimal disebutkan bahwa pelayanan

    pendaftaran cepat jika waktu tunggu kurang

    dari 10 menit dan disebut lama jika waktu

    tunggu lebih dari 10 menit. Oleh karena itu

    perlu diteliti faktor penyebab waktu tunggu

    pelayanan di Pendaftaran Rawat Jalan

    dengan harapan dapat dilakukan upaya

    perbaikan oleh pihak rumah sakit.

    Berdasarkan survey awal diloket

    pendaftaran Rawat Jalan RSUD Sragen

    selama 1 jam, dapat melayani 20 orang

    pasien yang menunjukkkan rata- rata

    pendaftaran membutuhkan waktu 12 menit

    per pasien. Oleh karena itu penulis tertarik

    untuk mengambil judul Tinjauan Faktor

    Penyebab Waktu Tunggu Pelayanan

    Pendaftaran Pasien Umum Rawat Jalan Di

    Rumah Sakit Umum Daerah Sragen.

    TINJAUAN PUSTAKA

    1. Pengertian Rekam Medis

    Rekam medis yaitu rekaman atau catatan

    mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana

    dan bagaimana pelayanan yang diberikan

    kepada pasien selama masa perawatan yang

    memuat pengetahuan mengenai pasien dan

    pelayanan yang diperolehnya serta memuat

    informasi yang cukup untuk menemukenali

    (mengidentifikasi pasien), membenarkan

    diagnosis dan pengobatan serta merekam

    hasilnya (Huffman, 1999)

    Rekam Medis menurut Direktorat

    Jenderal Pelayanan Medik dalam

    keputusannya No. 78 tahun 1991 tentang

    penyelenggaraan rekam medis di rumah

    sakit menyebutkan bahwa rekam medis

    adalah berkas yang berisikan catatan dan

    dokumen tentang identitas, anamnesis,

    pemeriksaan, diagnosis pengobatan,

    tindakan dan pelayanan lain yang diberikan

    kepada seorang pasien selama dirawat di

    rumah sakit yang dilakukan di Unit Rawat

    Jalan termasuk Unit Gawat Darurat dan Unit

    Rawat Inap (DepKes RI, 2006)

    2. Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis

    a. Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis

    Tujuan peyelenggaraan rekam medis

    adalah menunjang tercapainya tertib

    administrasi dalam rangka upaya

    peningkatan pelayanan kesehatan di rumah

    sakit. Tanpa dukungan suatu sistem

    pengelolaan rekam medis yang baik dan

    benar, maka tertib administrasi rumah sakit

    tidak akan dapat tercapai sebagaimana yang

    diharapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat

    Gibony, bahwa 6 nilai kegunaan rekam

    medis disingkat dengan ALFRED yaitu:

    1) Aspek Administration (Aspek

    Adminisrtasi)

    Suatu berkas rekam medis mempunyai

    nilai administrasi, karena isinya

    menyangkut tindakan berdasarkan

    wewenang dan tanggung jawab sebagai

    tenaga medis dan paramedis dalam

    mencapai tujuan pelayanan kesehatan.

    Tinjauan Faktor Penyebab Waktu Tunggu Pelayanan... (Christina Sulistiyorini,dkk) 57

  • 2) Aspek Legal (Aspek Hukum)

    3) Suatu berkas rekam medis mempunyai

    nilai hukum, karena isinya menyangkut

    masalah adanya jaminan kepastian

    hukum atas dasar keadilan dalam rangka

    usaha menegakkan serta penyediaan

    bahan tanda bukti untuk menegakkan

    keadilan.

    4) Aspek Financial (Aspek Keuangan)

    5) Suatu berkas rekam medis mempunyai

    nilai uang karena isinya mengandung

    data atau informasi yang dapat

    dipergunakan sebagai aspek keuangan.

    6) Aspek Research (Aspek Penelitian)

    7) Suatu berkas rekam medis mempunyai

    nilai penelitian, karena isinya

    menyangkut data atau informasi yang

    dapat dipertanggung jawabkan sebagai

    aspek penelitian dan pengembangan ilmu

    pengetahuan di bidang kesehatan.

    8) Aspek Education (Aspek Pendidikan)

    9) Suatu berkas rekam medis mempunyai

    nilai pendidikan, karena isinya

    menyangkut data atau informasi tentang

    perkembangan kronologis dan kegiatan

    pelayanan medis yang diberikan kepada

    pasien, informasi tersebut dapat

    dipergunakan sebagai bahan atau

    referensi dalam pengajaran sesuai bidang

    profesi masing-masing.

    10) Aspek Documentation (Aspek

    Dokumentasi)

    11) Suatu berkas rekam medis

    mempunyai nilai dokumentasi, karena

    isinya menyangkut sumber ingatan yang

    harus didokumentasikan dan dipakai

    sebagai bahan pertanggungjawaban dan

    pembuatan laporan rumah sakit (Wijono,

    2000).

    b. Adapun kegunaan rekam medis secara

    umum adalah :

    1) Sebagai alat komunikasi antara dokter

    dengan tenaga kesehatan lainnya yang

    terlibat langsung dalam pemberian

    pelayanan, pengobatan dan perawatan

    kepada pasien.

    2) Sebagai dasar dalam merencanakan

    pengobatan/ perawatan yang harus

    diberikan kepada seorang pasien.

    Dalam PerMenKes RI No.

    269/MENKES/PER/III/2008 BAB V, Pasal

    13 disebutkan bahwa rekam medis dapat

    dipakai sebagai:

    a. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan

    pasien.

    b. Alat bukti dalam proses penegakkan

    hukum, disiplin kedokteran dan

    kedokteran gigi selain itu penegakkan

    etika kedokteran serta etika kedokteran

    gigi.

    c. Keperluan pendidikan dan penelitian.

    d. Dasar pembayaran biaya pelayanan

    kesehatan.

    e. Data statistik kesehatan (PerMenKes RI,

    2008)

    3. Sistem dan Prosedur Pelayanan

    Rekam Medis di TPPRJ

    a. Tugas pokok dan fungsi TPPRJ dalam

    pelayanan rekam medis

    Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan

    atau Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan

    (TPPRJ) disebut juga loket Pendaftaran

    Pasien Rawat Jalan yang mempunyai tugas

    pokok sebagai berikut:

    58 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL.II, NO.1, MARET 2008, Hal 56-69

  • 1) Menerima pendaftaran pasien yang akan

    berobat di rawat jalan.

    2) Melakukan pencatatan pendaftaran

    (registrasi).

    3) Menyediakan formulir-formulir rekam

    medis dalam folder dokumen rekam

    medis bagi pasien yang baru pertama kali

    berobat (pasien baru) dan pasien yang

    datang pada kunjungan berikutnya.

    4) Mengarahkan pasien ke Unit Rawat

    Jalan (URJ) atau poliklinik yang sesuai

    dengan keluhannya.

    5) Memberi informasi tentang pelayanan-

    pelayanan di rumah sakit atau di

    puskesmas yang bersangkutan.

    b. Fungsi atau perannya dalam pelayanan

    rekam medis di TPPRJ

    1) Pencatat identitas ke formulir rekam

    medis rawat jalan, data dasar pasien,

    KIB, KIUP dan buku register

    pendaftaran pasien rawat jalan.

    2) Pemberian dan pencatatan nomor rekam

    medis sesuai dengan penomoran yang

    ditetapkan.

    3) Penyediaan dokumen rekam medis baru

    untuk pasien baru.

    4) Penyedian dokumen rekam medis lama

    untuk pasien lama melalui bagian filing.

    5) Penyimpan dan pengguna KIUP.

    6) Pendistribusian dokumen rekam medis

    untuk pelayanan rawat jalan.

    7) Penyedia informasi jumlah kunjungan

    pasien rawat jalan.

    c. Deskripsi pokok kegiatan pelayanan

    rekam medis di TPPRJ

    1) Menyiapkan formulir dan catatan serta

    nomor rekam medis yang diperlukan

    untuk pelayanan. Formulir dan catatan

    yang perlu disiapkan yaitu:

    a) KIUP (Kartu Indeks Utama Pasien)

    b) KIB/KTPP (Kartu Identitas

    Berobat/Kartu Tanda Pengenal

    Pasien)

    c) Formulir formulir dokumen rekam

    medis rawat jalan baru yang telah

    diberi nomor rekam medis

    d) Buku register pendaftaran pasien

    rawat jalan

    e) Buku catatan penggunaan nomor

    rekam medis

    f) Tracer

    g) Buku ekspedisi untuk serah terima

    dokumen rekam medis

    h) Karcis pendaftaran pasien

    2) Menanyakan kepada pasien yang datang,

    apakah sudah pernah berobat, bila belum

    berarti pasien baru dan bila sudah berarti

    pasien lama.

    3) Pelayanan kepada pasien baru meliputi:

    a) Menanyakan identitas pasien lengkap

    untuk dicatat pada formulir rekam

    medis rawat jalan, KIB, dan KIUP

    b) Menyerahkan KIB kepada pasien

    dengan pesan untuk dibawa kembali

    bila datang berobat berikutnya

    c) Menyimpan KIUP sesuai urut abjad

    (alfabetik)

    d) Menanyakan keluhan utamanya guna

    memudahkan mengarahkan pasien ke

    poliklinik yang sesuai

    e) Mempersilahkan pasien menunggu di

    ruang tunggu poliklinik yang sesuai

    Tinjauan Faktor Penyebab Waktu Tunggu Pelayanan... (Christina Sulistiyorini,dkk) 59

  • f) Mengirimkan dokumen rekam medis

    ke poliklinik yang sesuai dengan

    menggunakan buku ekspedisi

    4) Pelayanan pasien lama, meliputi:

    a) Menanyakan terlebih dahulu

    membawa KIB atau tidak

    b) Bila membawa KIB, maka catatlah

    nama dan nomor rekam medisnya

    pada trecer untuk dimintakan

    dokumen rekam medis lama ke

    bagian filing

    c) Bila tidak membawa KIB, maka

    tanyakanlah nama dan alamatnya

    untuk dicari di KIUP

    d) Mencatat nama dan nomor rekam

    medis yang ditemukan di KUIP pada

    tracer untuk dimintakan dokumen

    rekam medis lama ke bagian filing

    5) Mempersilahkan pasien baru atau

    membayar di loket pembayaran.

    6) Pelayanan pasien asuransi kesehatan

    disesuaikan dengan peraturan dan

    prosedur asuransi penanggung biaya

    pelayanan kesehatan.

    7) Setelah akhir pelayanan kegiatannya

    adalah:

    a) Mencatat identitas pada buku register

    pendaftaran pasien rawat jalan

    b) Mencocokkan jumlah pasien dengan

    jumlah pendapatan pendaftaran rawat

    jalan dengan kasir rawat jalan

    c) Membuat laporan harian tentang:

    (1) Penggunaan nomor rekam medis,

    agar tidak terjadi duplikasi

    (2) Penggunaan formulir rekam

    medis, untuk pengendalian

    penggunaan formulir rekam

    medis

    (3) Merekapitulasi juklah kunjungan

    pasien baru dan lama, untuk

    keperluan statistik rumah sakit.

    d. Fungsi-fungsi yang terkait dengan

    TPPRJ

    1) Fungsi assembling yang bertanggung

    jawab terhadap pengendali nomor

    rekam medis dan formulir rekam

    medis. Keterkaitannya yaitu dalam

    hal:

    a) Penyediaan (alokasi) nomor

    rekam medis untuk TPPRJ dan

    pengendaliannya agar tidak

    terjadi duplikasi penggunaan

    nomor rekam medis (1 pasien

    memiliki lebih dari 1 nomor atau

    1 nomor digunakan oleh lebih

    dari 1 pasien)

    b) Pengedalian penggunaan formulir

    guna perancangan formulir rekam

    medis

    2) Fungsi filing yang bertanggung jawab

    terhadap penyimpanan dan

    penyediaan dokumen rekam medis

    yang telah disimpan (dokumen rekam

    medis lama). Keterkaitannya adalah

    dengan media komunikasi tracer

    dilakukan serah terima dokumen

    rekam medis lama dengan bukti pada

    buku ekspedisi

    3) Fungsi pelayanan klinis di URJ yang

    bertanggung jawab terhadap

    pencatatan data hasil pelayanan

    klinis. Keterkaitannya adalah serah

    terima dokumen rekam medis rawat

    60 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL.II, NO.1, MARET 2008, Hal 56-69

  • jalan dengan bukti pada buku

    ekspedisi

    4) Fungsi penerimaan pembayaran

    (kasir) yang bertanggung jawab

    terhadap penerimaan pembayaran

    pasien. Keterkaitannya adalah

    pencocokan antara jumlah pasien

    dengan jumlah uang yang diterima

    kasir

    e. Informasi yang dihasilkan TPPRJ

    1) Identitas pasien minimal meliputi:

    nama, umur, jenis kelamin, alamat

    lengkap (nama jalan, nomor rumah,

    kota/kabupaten, kode pos atau RT,

    RW, desa/kelurahan, kecamatan,

    kota, kode pos), pendidikan,

    pekerjaan, status perkawinan

    a) Identitas keluarga pasien minimal

    meliputi: hubungannya dengan

    pasien, nama, alamat, pekerjaan

    b) Cara pembayaran pelayanan

    kesehatan meliputi: Askes,

    Asuransi lain, bayar sendiri,

    keringanan, jamkesda , dan

    Jamsostek

    c) Grafik atau laporan kunjungan

    pasien rawat jalan baru, lama per

    bulan, per golongan umur, per

    jenis kelamin, per wilayah

    d) Grafik atau laporan cara

    pembayaran pasien rawat jalan

    f. Formulir, catatan dan pelaporan yang

    digunakan di TPPRJ

    1) KIUP (Kartu Indeks Utama Pasien),

    untuk mencatat dan mengindeks

    pasien

    2) KIB (Kartu Identitas Berobat), untuk

    mencatat identitas pasien kemudian

    diserahkan kepada pasien

    3) Formulir data dasar rekam medis,

    formulir pelayanan rawat jalan dalam

    folder dokumen rekam medis baru

    untuk mencatat identitas lengkap

    pasien baru yang mendaftar

    4) Buku register pendaftran pasien

    rawat jalan, untuk mencatat kegiatan

    pendaftaran pasien

    5) Buku catatan penggunaan nomor

    rekam medis, untuk mencatat

    penggunaan dan mengontrol nomor

    rekam medis

    6) Tracer untuk mencatat permintaan

    dokumen rekam medis lama ke

    fungsi filing (sebagai media

    komunikasi)

    7) Buku ekspedisi untuk mencatat serah

    terima dokumen rekam medis sebagai

    bukti serah terima

    g. Unsur-unsur pengendalian yang

    menjamin pelaksanan sistem pelayanan

    rekam medis di TPPRJ

    1) Diserahkan KIB kepada pasien baru

    2) Dicatatnya identitas lengkap di KIB,

    KIUP, data dasar rekam medis,

    formulir pasien rawat jalan, buku

    register pendaftaran rawat jalan

    3) Disimpannya KIUP urut abjad

    4) Digunakannya KIUP untuk mencari

    nomor rekam medis bagi pasien lama

    yang tidak membawa KIB

    5) Digunakannya trecer untuk meminta

    folder dokumen rekam medis lama ke

    filing

    Tinjauan Faktor Penyebab Waktu Tunggu Pelayanan... (Christina Sulistiyorini,dkk) 61

  • 6) Digunakannya buku ekspedisi untuk

    serah terima dokumen rekam medis

    h. Jaringan prosedur yang membentuk

    sistem pelayanan rekam medis di TPPRJ

    1) Prosedur serah terima dokumen

    rekam medis dari TPPRJ

    2) Prosedur pencatatan hasil pelayanan

    Klinis

    3) Prosedur pencatatan hasil kegiatan di

    URJ

    4) Prosedur penyerahan Sensus Harian

    Rawat Jalan (SHRJ)

    5) Prosedur pemeriksaan hasil pasien

    dari IPP ke URJ

    i. Unsur-unsur pengendalian yang

    menjamin pelaksanan sistem pelayanan

    rekam medis di TPPRJ

    1) Dicatatnya data hasil pelayanan rawat

    jalan secara lengkap pada formulir

    rekam medis rawat jalan

    2) Dicatat dan diserahkannya Sensus

    Harian Rawat Jalan (SHRJ) setiap

    hari ke fungsi assembling

    3) Surat perintah rawat inap

    4) Digunakannya buku catatan

    pelayanan Rawat Jalan ( Shofari,

    2002)

    4. Kegiatan Rekam Medis

    Kegiatan rekam medis meliputi

    penerimaan pasien, pencatatan data dasar

    pasien.

    a. Penerimaan pasien/ Pendaftaran

    Tempat Pendaftaran Pasien Rawat

    Jalan (TPPRJ) merupakan pintu masuk

    pertama dalam penerimaan dan

    pendaftaran pasien rawat jalan karena

    dimana setiap pasien yang akan berobat

    di rumah sakit harus terlebih dahulu

    mendaftar di TPPRJ. Kegiatan rekam

    medis yang berkaitan dengan Penerimaan

    pasien/ pendaftaran dijelaskan sebagai

    berikut :

    1) Melaksanaan proses penyelenggaraan

    pelayanan pendaftaran pasien rawat

    jalan/ rawat inap IGD.

    2) Melakukan wawancara untuk mengisi

    identitas pribadi data sosial pasien rawat

    jalan

    3) Menyiapkan rekam medis rawat jalan

    serta meminta rekam medis rawat

    jalan ke petugas rekam medis bagian

    penyimpanan.

    4) Mengisi buku register pendaftaran pasien

    rawat jalan

    5) Membuat atau memutakhirkan kartu

    index utama pasien (KIUP) rawat jalan.

    Kegiatan rekam medis yang berkaitan

    dengan penerimaan pasien/ pendaftaran

    dijelaskan sebagai berikut:

    1) Setiap pasien baru yang diterima di

    tempat penerimaan pasien (TPP)

    ditanya oleh petugas untuk

    mendapatkan data identitas yang akan

    diisikan pada formulir Ringkasan

    Riwayat Klinik.

    2) Setiap pasien baru akan memperoleh

    nomor pasien yang akan digunakan

    sebagai nomor kartu pengenal. Kartu

    pengenal harus dibawa pada

    kunjungan berikutnya, baik sebagai

    pasien rawat jalan maupun pasien rawat

    inap.

    62 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL.II, NO.1, MARET 2008, Hal 56-69

  • 3) Berkas rekam medis pasien baru akan

    dikirim oleh petugas sesuai dengan

    poliklinik yang dituju.

    4) Berkas pasien yang harus dirawat

    akan dikirim keruang perawatan.

    Sedangkan untuk penerimaan pasien

    lama sebagai berikut:

    a) Pasien lama dibedakan antara

    pasien datang dengan perjanjian dan

    pasien datang tanpa perjanjian. Baik

    pasien dengan perjanjian atau tanpa

    perjanjian mendapat pelayanan di

    TPP.

    b) Pasien dengan perjanjian akan

    langsung menuju poliklinik tujuan

    karena berkas rekam medisnya

    sudah disiapkan oleh petugas.

    c) Pasien tanpa perjanjian harus

    menunggu karena berkas rekam

    medis akan dimintakan oleh petugas

    TPP ke bagian rekam medis.

    d) Setelah berkas rekam medis

    dikirim ke poliklinik, pasien akan

    mendapat pelayanan (Depkes RI,

    2006).

    b. Pencatatan Data Dasar Pasien

    Pencatatan adalah pendukomentasian

    segala informasi medis pasien ke dalam

    rekam medis yang akan menjadi bahan

    informasi. Catatan berdasarkan sumber

    datanya dibedakan menjadi catatan sosial

    dan catatan medis. Catatan sosial diperoleh

    saat penerimaan pasien di TPP yang

    meliputi nama, alamat, umur, agama, dan

    pekerjaan. Sedangkan data medis diperoleh

    pasien setelah mendapatkan pelayanan

    dari dokter, perawat atau petugas lainnya

    seperti petugas laboratorium dan radiologi.

    (Depkes RI, 1991)

    Prinsip utama yang harus di taati oleh

    petugas pencatatan adalah: nama pasien

    harus lengkap, minimal terdiri dua suku

    kata. Dengan demikian, nama pasien

    yang akan tercantum dalam rekam medis

    akan menjadi satu di antara kemungkinan

    ini:

    1) Nama pasien sendiri, apabila nama

    sudah terdiri dari satu kata atau lebih

    2) Nama pasien sendiri dilengkapi

    dengan nama suami, apabila pasien

    seorang pasien bersuami

    3) Nama pasien sendiri dilengkapi

    dengan nama orang tua (biasanya

    adalah nama ayah)

    4) Bagi pasien yang mempunyai nama

    keluarga/ marga, maka nama keluarga

    atau marga atau surname didahulukan

    dan kemudian diikuti nama sendiri

    Dalam sistem penamaan rekam medis,

    diharapkan :

    a) Nama ditulis dengan huruf cetak

    dan mengikuti ejaan yang

    disempurnakan

    b) Sebagai pelengkap bagi pasien

    perempuan di akhir nama lengkap

    ditambah Ny. Atau Nn. Sesuai

    dengan statusnya

    c) Pencantuman titel selalu diletakkan

    sesudah nama lengkap pasien

    d) Perkataan Tuan, Saudara, Bapak,

    tidak dicantumkan dalam penulisan

    nama pasien. (Depkes RI, 2006)

    Tinjauan Faktor Penyebab Waktu Tunggu Pelayanan... (Christina Sulistiyorini,dkk) 63

  • 5. Waktu Tunggu Pelayanan

    Pendaftaran Rawat Jalan

    Waktu tunggu adalah waktu yang

    pergunakan oleh pasien untuk mendapatkan

    pelayanan rawat jalan dari tempat

    pendaftaran rawat jalan sampai dokumen

    rekam medis pasien ditemukan. Waktu

    tunggu di rumah sakit berkaitan dengan

    pelayanan kesehatan meliputi pelayanan

    rekam medis, gawat darurat, pelayanan

    poliklinik dan lain sebagainya. Waktu

    tunggu merupakan masalah yang sering

    menimbulkan keluhan pasien dibeberapa

    rumah sakit. Lama waktu tunggu pasien

    mencerminkan bagaimana rumah sakit

    mengelola komponen pelayanan yang

    disesuaikan dengan situasi dan harapan

    pasien. Pelayanan rekam medis yang baik

    dan bermutu tercermin dari pelayanan yang

    ramah, cepat, serta nyaman.

    Salah satu bentuk pelayanan administrasi

    di rumah sakit adalah pelayanan rekam

    medis. Penyelenggaraan rekam medis

    dituntut untuk memberikan pelayanan yang

    prima untuk menciptakan kepuasan pada

    pasiennya terutama dengan waktu tunggu

    yang singkat. Salah satu faktor yang

    mempengaruhi lambatnya waktu tunggu

    pelayanan rekam medis rawat jalan, yang

    diduga disebabkan oleh kinerja perekam

    medis yang belum sesuai dengan kompetensi

    perekam medis. Jika waktu tunggu pasien

    lama juga mempengaruhi tingkat kepuasan

    pasien terhadap pelayanan. Waktu tunggu

    pasien merupakan salah satu komponen

    yang potensial menyebabkan

    ketidakpuasan. Pasien akan menganggap

    pelayanan kesehatan jelek apabila sakitnya

    tidak sembuh sembuh, antri lama, dan

    petugas kesehatan tidak ramah meskipun

    profesional. (Wijono, 2000)

    Dalam standart pelayanan minimal

    disebutkan bahwa pelayanan pendaftaran

    cepat jika waktu tunggu kurang dari 10

    menit dan disebut lama jika waktu tunggu

    lebih dari 10 menit. (DepKes RI, 2006)

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis dan Rancangan Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah deskriptif

    yaitu penelitian yang hasilnya merupakan

    deskriptif (pengambaran) variabel penelitian

    tanpa memberikan kesimpulan yang belaku

    umum (generalisasi). Pendekatan yang

    digunakan adalah cross sectional yaitu,

    penelitian yang pengumpulan data dilakukan

    pada suatu waktu yang tertentu secara

    bersama.

    B. Variabel Penelitian dan Definisi

    Operasional

    Tabel 1. Variabel dan Definisi

    Operasional

    No Variabel Definisi Operasional

    1 Waktu

    Tunggu

    Waktu tunggu pasien

    terhadap pelayanan mulai

    dari kedatangan pasien di

    tempat pendaftaran pasien

    rawat jalan sampai

    dokumen rekam medis

    ditemukan yang dihitung

    dengan menghitung :

    a. lama waktu yang

    digunakan untuk mencatat

    identitas pasien umum

    64 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL.II, NO.1, MARET 2008, Hal 56-69

  • b. lama waktu yang

    digunakan untuk mencari

    nomor rekam medis di

    KIUP bagi pasien lama

    c. lama waktu yang

    digunakan untuk mencari

    dokumen rekam pasien

    lama di filing rawat jalan

    C. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Populasi adalah keseluruhan objek

    penelitian atau objek yang diteliti. Populasi

    penelitian ini adalah pasien yang datang ke

    tempat pendaftaran Rawat Jalan dan seluruh

    staf atau petugas rekam medis rawat jalan

    RSUD Sragen.

    2. Sampel

    Sampel adalah bagian dari jumlah dan

    karakteristik yang dimiliki oleh populasi

    tersebut. Sampel dalam penelitian ini

    terbagi dalam dua jenis yaitu pasien rawat

    jalan yang terdiri dari pasien baru dan

    pasien lama, staf atau petugas rekam

    medis rawat jalan RSUD Sragen. Sampel

    diambil dengan teknik Accidental

    Sampling, yaitu peneliti mengumpulkan

    data dari subyek yang ditemuinya, saat itu

    dan dalam jumlah secukupnya.

    (Notoadmodjo, 2007)

    Besar sampel yang diambil dalam

    penelitian pada tanggal 1-3 juni adalah

    sebanyak 38 pasien.

    D. Instrumen dan Cara Pengumpulan

    Data

    1. Instrumen Pengumpulan Data

    a. Pedoman wawancara Penelitian ini

    menggunakan pedoman wawancara

    berupa daftar pertanyaan yang sudah

    tersusun dengan baik dan terencana,

    sehingga interviewer tinggal

    memberikan jawaban sesuai

    pertanyaan yang diajukan

    b. Pedoman observasi digunakan pada

    penelitian ini adalah daftar data yang

    dibutuhkan dalam sistem informasi

    pendaftaran pasien umum rawat

    jalan di RSUD Sragen.

    c. Stopwatch digunakan untuk

    menghitung waktu tunggu pasien

    umum di pendaftaran rawat jalan.

    d. Alat tulis digunakan untuk mencatat

    data.

    2. Cara Pengumpulan Data

    a. Wawancara

    Pengumpulan data dengan cara tanya

    jawab langsung dengan nara sumber

    (Petugas Pendaftaran Pasien)

    sehingga akan diperoleh keterangan

    yang lengkap dan jelas sesuai dengan

    informasi yang dibutuhkan.

    b. Observasi

    Observasi adalah pengamatan

    langsung terhadap suatu kegiatan

    (pendaftaran pasien dan waktu

    tunggu pasien perhari) yang sedang

    dilakukan dengan melakukan

    pencatatan terhadap kegiatan yang

    berhubungan dengan masalah yang

    diteliti.

    Tinjauan Faktor Penyebab Waktu Tunggu Pelayanan... (Christina Sulistiyorini,dkk) 65

  • E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

    1. Teknik Pengolahan Data

    Tahap-tahap pengolahan setelah data

    dikumpulkan adalah:

    a. Colecting, yaitu mengumpulkan waktu

    tunggu pendaftaran pasien umum

    b. Editing, yaitu meneliti atau mengoreksi

    hasil pengumpulan data perhitungan

    waktu tunggu pasien umum.

    c. Tabulasi yaitu dari hasil pengumpulan

    data dikelompokkan dan data

    dimasukkan kedalam bentuk tabel.

    d. Penyajian data yaitu dalam bentuk narasi

    dan yang nantinya akan

    menggambarkan hasil penelitian.

    2. Analisis Data

    Analisis data pada penelitian ini adalah

    analisis deskriptif yakni dengan cara

    mendeskripsikan data yang telah

    dikumpulkan dan diolah menjadi hasil- hasil

    analisis untuk mengetahui faktor penyebab

    waktu tunggu pelayanan pasien umum di

    pendaftaran rawat jalan di RSUD Sragen.

    HASIL PENELITIAN DAN

    PEMBAHASAN

    1. Standard Operating Procedure

    pendaftaran Pasien rawat jalan.

    Di RSUD Sragen mempunyai Standard

    Operating Procedure mengenai pendaftaran

    rawat jalan dengan nomor dokumen

    P.05.05.023 nomor revisi 3. Tetapi di dalam

    SOP pendaftaran pasien rawat jalan tersebut

    belum mencatumkan lama waktu tunggu

    untuk pelayanan pendaftaran pasien rawat

    jalan. Prosedur yang tercantum dalam SOP

    pendaftaran rawat jalan yaitu :

    a. Pasien baru

    1) Buatkan Kartu Identitas Berobat

    (KIB)

    2) Buatkan Kartu Indeks Utama Pasien

    (KIUP)

    3) Buatkan dokumen rekam medis rawat

    jalan

    4) KIB diberikan pasien

    5) KIUP disimpan

    6) Dokumen rekam medis rawata jalan

    diserahkan kepoliklinik dengan buku

    ekspedisi

    b. Pasien lama

    1) Pasien lama yang membawa KIB

    a) Dicari dokumen rekam medis

    rawat jalan dibagian

    penyimpanan/ filing

    b) Dokumen rekam medis

    diserahkan ke poliklinik dengan

    buku ekspedisi

    2) Pasien lama yang tidak membawa

    KIB

    a) Dicari nomor rekam medisnya di

    KIUP

    b) Setelah ditemukan cari dokumen

    re dokumen rekam medis rawat

    jalan dibagian penyimpanan/

    filing

    c) Dokumen rekam medis

    diserahkan ke poliklinik dengan

    buku ekspedisi

    2. Waktu Tunggu Pelayanan Rekam

    Medis ditempat Pendaftaran Rawat

    Jalan RSUD Sragen

    Tahapan penerimaan pasien di Tempat

    Pendaftaran Pasien Rawat Jalan RSUD

    Sragen dibedakan berdasarkan jenis

    66 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL.II, NO.1, MARET 2008, Hal 56-69

  • pasiennya yaitu pasien baru dan pasien lama

    untuk pembagian loketnya adalah sebagai

    berikut :

    a. loket 5 dan 6 untuk pasien umum

    (yang di teliti)

    b. loket 7 untuk pasien jamkesmas

    c. loket 8 untuk pasien askes

    Waktu Tunggu Pelayanan pendaftaran

    pasien umum di TPPRJ RSUD Sragen di

    pengaruhi proses pendaftaran yang berbeda

    untuk pasien baru dan pasien lama. Dari

    hasil perhitungan waktu tunggu terhadap

    pasien umum diloket nomor 5 dan 6

    diperoleh data sebagai berikut :

    Tabel 2. Hasil Perhitungan terhadap Rata

    Rata Waktu Tunggu Pelayanan dalam Tiap Tahapan Untuk Pasien umum Baru

    dan Lama di Bagian Rekam Medis

    Pendaftaran Rawat Jalan RSUD Sragen 1

    juni 2008

    Tahapan Alur Pasien

    baru

    Pasien

    lama

    Menanyakan

    identitas pasien

    4 menit

    12 detik

    3 menit

    29 detik

    Membuat KIB,

    KIUP, dokumen

    rekam medis

    pasien baru dan

    mengisi identitas

    pasien baru

    2 menit

    52 detik

    -

    Mencari nomor

    rekam medis di

    KIUP, untuk

    pasien yang tidak

    membawa KIB

    mencari di

    komputer

    - 2 menit

    19 detik

    Waktu tunggu

    pencarian dokumen

    - 6 menit

    16 detik

    rekam medis pasien

    lama

    Total waktu 7 menit 4

    detik

    12 menit

    4 detik

    Sumber : hasil perhitungan waktu tunggu

    pelayanan di TPPRJ primer

    Dari tabel 2 diketahui bahwa lama waktu

    tunggu yang dibutuhkan untuk melakukan

    pencatatan ke dalam KIB, KIUP, dokumen

    rekam medis pasien baru dan mengisi

    identitas pasien baru adalah 7 menit 4 detik.

    Lama waktu tunggu yang dibutuhkan untuk

    Mencari nomor rekam medis di KIUP untuk

    pasien yang tidak membawa KIB untuk

    mencari di komputer adalah 2 menit 19

    detik. Lama waktu tunggu yang dibutuhkan

    untuk pencarian dokumen rekam medis

    pasien lama 6 menit 16 detik.

    B. Pembahasan

    Standard Operating Procedure adalah

    suatu perangkat instruksi/ langkah-langkah

    yang dibakukan untuk menyelesaikan suatu

    proses kerja rutin. SOP memberikan

    langkah- langkah yang benar dan terbaik

    untuk melaksanakan berbagai kegiatan,

    fungsi dan membantu mengurangi kesalahan

    dan pelayanan dibawah standart dengan

    langkah- langkah yang sudah diuji dan

    disetujui dalam melaksanakan berbagai

    kegiatan. Dari hasil penelitian bahwa di

    RSUD Sragen terdapat SOP mengenai

    pendaftaran pasien rawat jalan tetapi

    didalamnya belum dicantumkan lama waktu

    tunggu pelayanan pendaftaran, tetapi dalam

    pelaksanaan alur pendaftaran untuk pasien

    lama dan baru sudah sesuai dengan yang

    terdapat dalam SOP.

    Tinjauan Faktor Penyebab Waktu Tunggu Pelayanan... (Christina Sulistiyorini,dkk) 67

  • Dalam standart pelayanan minimal

    disebutkan bahwa pelayanan pendaftaran

    cepat jika waktu tunggu kurang dari 10

    menit dan disebut lama jika waktu tunggu

    lebih dari 10 menit. (DepKes RI, 2006) Dari

    hasil perhitungan rata-rata lama waktu yang

    digunakan untuk melakukan pendaftaran

    pasien baru yaitu 7 menit 4 detik sedangkan

    rata-rata waktu tunggu untuk pasien lama

    yaitu 12 menit 4 detik. Jika dibandingkan

    dengan standart pelayanan minimal rata-rata

    waktu tunggu untuk pasien baru tergolong

    cepat yaitu kurang dari 10 menit dan waktu

    tunggu untuk pasien lama tergolong lama

    yaitu lebih dari 10 menit. Dari hasil

    wawancara dengan petugas diketahui bahwa

    faktor yang menyebabkan waktu tunggu

    lama yaitu untuk pasien lama yang tidak

    membawa KIB yang berpengaruh terhadap

    pencarian dokumen rekam medis yang lama

    dan dokumen rekam medis yang tidak

    ditemukan dalam rak filing/ mised filed yang

    berpengaruh terhadap waktu tunggu

    pelayanan yang lama.

    SIMPULAN DAN SARAN

    A. Simpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan

    pembahasan pada bab sebelumnya, maka

    dapat disimpulkan dari penelitian ini sebagai

    berikut :

    1. Di RSUD Sragen terdapat SOP dengan

    nomor dokumen P.05.05.023 mengenai

    pendaftaran pasien rawat jalan tetapi

    didalamnya belum tercantumkan lama

    waktu tunggu pelayanan pendaftaran.

    2. Rata rata waktu tunggu yang

    dibutuhkan untuk mendaftar pasien baru

    dan lama di RSUD Sragen adalah untuk

    pasien baru 7 menit 4 detik dan untuk

    pasien lama adalah 12 menit 4 detik.

    B. Saran

    1. Sebaiknya dalam memberikan pelayanan

    petugas TPPRJ harus mampu bekerja

    secara cepat, tepat dan ramah terhadap

    pasien sehingga pasien merasa nyaman

    serta mampu menangkap data secara

    CLEAR CUT atau cara penerimaan

    pasien yang tegas dan jelas.

    2. Pada saat proses pendaftaran sebaiknya

    petugas memberikan penekanan kepada

    pasien untuk selalu membawa KIB pada

    waktu datang berobat ke rumah sakit,

    sehingga pencarian dokumen rekam

    medis lama bisa lebih cepat ditemukan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Arief TQ M. 2008. Pengantar Metodologi

    Penelitian untuk Ilmu Kesehatan.

    Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.

    Depkes RI. 2006. Pedoman

    Penyelenggaraan Dan Prosedur

    Rekam Medis Rumah Sakit Di

    Indonesia. Revisi II. Jakarta: Depkes

    RI.

    Depkes RI. 1991. Buku Pedoman

    Pencatatan Kegiatan Pelayanan

    Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta:

    Depkes RI.

    Huffman Ek. 1999. HIM Health Information Management Physician

    Record Company Berwin Illonionis, USA.

    68 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL.II, NO.1, MARET 2008, Hal 56-69

  • Menkes RI. 2008. No.

    269/Menkes/PER/III/2008. Rekam

    Medis Menteri Kesehatan Indonesia.

    Jakarta.

    Notoatmodjo S. 2007. Metodologi

    Penelitian Kesehatan. Jakarta:

    Rineka Cipta.

    Shofari Bambang. 2002. Buku 1 Modul

    Pembelajaran Sistem dan Prosedur

    Pelayanan Rekam Medis. PORMIKI.

    Jawa Tengah. Semarang (Tidak

    Dipublikasikan)

    Wijono D. 1999. Manajemen mutu

    pelayanan kesehatan. Surabaya:

    Airlangga

    Tinjauan Faktor Penyebab Waktu Tunggu Pelayanan... (Christina Sulistiyorini,dkk) 69