276

1
Serta dr. T Sp. PD telah melakukan pengobatan sesuai dengan standar medis. Demikian pula, yurispudensi (keputusan mahkamah agung) atas dr Setianingrum dari Pati yang telah membuka cakrawala semua pihak baik dokter maupun pasien atas dugaan malpraktik. Namun oleh mahkamah Agung ternyata malpraktik yang dituduhkan tidak terbukti. Hal ini dapat disimpulkan bahwa masih terdapat kesenjangan alam pikiran orang awam terhadap profesi kedokteran sehingga perlu disebarluaskan pengertian bahawa perikatan antara dokter dan pasien merupakan perikatan usaha di mana dokter diwajibkan melakukan usaha maksimal berdasarkan kemampuan dan pengetahuannya untuk menolong penderita. Akan tetapi, hasil dari usaha tersebut bukan merupakan suatu kepastian akan kesembuhan. Hal ini disebabkan daya tahan tubuh pasien tidak sama, tingkat keparahan penyakit pada saat pasien datang kepada dokter atau rumah sakit juga mempengaruhi, serta kepekaan atau efek samping obat terhadap masing- masing pasien adalah tidak sama. 2) Berdasarkan Pasal 1366 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Seorang dokter selain dapat dituntut atas dasar wanprestasi dan melanggar hokum seperti tersebut dia atas, dapat pula dituntut atas dasar lalai sehingga menimbulkan kerugian. Gugatan atas dasar kelalaian ini diatur dalam Pasal 1366 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yang bunyinya seperti berikut: ‘’Setiap orang bertanggungjawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan kerana perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan kerana kelalaian atau kurang hati-hatinya.’’ Dalam hal yang berkaitan dengan Pasal 1366 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, menurut ketua MP2A dikatakan bahwa kasus ini jarang sekali terjadi. Ada kasus kelalaian dokter, namun telah diselesaikan secara kekeluargaan, yaitu dengan memberikan ganti rugi kepada pasien dan keluarganya, yaitu pasien dibebaskan dari biaya operasi,obat dan rumah sakit.

Upload: haziq-mars

Post on 11-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

xtahu apa ni

TRANSCRIPT

Page 1: 276

Serta dr. T Sp. PD telah melakukan pengobatan sesuai dengan standar medis.

Demikian pula, yurispudensi (keputusan mahkamah agung) atas dr Setianingrum dari Pati yang telah membuka cakrawala semua pihak baik dokter maupun pasien atas dugaan malpraktik. Namun oleh mahkamah Agung ternyata malpraktik yang dituduhkan tidak terbukti. Hal ini dapat disimpulkan bahwa masih terdapat kesenjangan alam pikiran orang awam terhadap profesi kedokteran sehingga perlu disebarluaskan pengertian bahawa perikatan antara dokter dan pasien merupakan perikatan usaha di mana dokter diwajibkan melakukan usaha maksimal berdasarkan kemampuan dan pengetahuannya untuk menolong penderita. Akan tetapi, hasil dari usaha tersebut bukan merupakan suatu kepastian akan kesembuhan. Hal ini disebabkan daya tahan tubuh pasien tidak sama, tingkat keparahan penyakit pada saat pasien datang kepada dokter atau rumah sakit juga mempengaruhi, serta kepekaan atau efek samping obat terhadap masing-masing pasien adalah tidak sama.

2) Berdasarkan Pasal 1366 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Seorang dokter selain dapat dituntut atas dasar wanprestasi dan melanggar hokum seperti tersebut dia atas, dapat pula dituntut atas dasar lalai sehingga menimbulkan kerugian. Gugatan atas dasar kelalaian ini diatur dalam Pasal 1366 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yang bunyinya seperti berikut:

‘’Setiap orang bertanggungjawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan kerana perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan kerana kelalaian atau kurang hati-hatinya.’’

Dalam hal yang berkaitan dengan Pasal 1366 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, menurut ketua MP2A dikatakan bahwa kasus ini jarang sekali terjadi. Ada kasus kelalaian dokter, namun telah diselesaikan secara kekeluargaan, yaitu dengan memberikan ganti rugi kepada pasien dan keluarganya, yaitu pasien dibebaskan dari biaya operasi,obat dan rumah sakit.