faktor -faktor yang menyebabkan perbedaan hasil ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/pdf...

68
i FAKTOR - FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM URAT MENGGUNAKAN METODE FOTOMETER DAN POINT OF CARE TEST PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT SANTA ANNA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kendari Oleh : NURLIANA P00341014027 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN ANALIS KESEHATAN 2017

Upload: buikhuong

Post on 29-Aug-2019

311 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

i

FAKTOR - FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASILPEMERIKSAAN KADAR ASAM URAT MENGGUNAKAN METODE

FOTOMETER DAN POINT OF CARE TEST PADA PASIENDI RUMAH SAKIT SANTA ANNA KOTA KENDARI

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

Diploma III Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kendari

Oleh :

NURLIANA

P00341014027

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN ANALIS KESEHATAN2017

Page 2: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya tulis ilmiah ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua member

baik yang dikutip maupun dirujuk telah telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Nurliana

NIM : P00341014027

TTL : Lipu, 19 September 1994

Pendidikan : Mahasiswa Politenik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Analis

Kesehatan Sejak Tahun 2014 sampai sekarang.

Kendari,27 Juli 2017

Nurliana

P00341014027

Page 3: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

FAKTOR - FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASILPEMERIKSAAN KADAR ASAM URAT MENGGUNAKAN METODE

FOTOMETER DAN POINT OF CARE TEST PADA PASIENDI RUMAH SAKIT SANTA ANNA KOTA KENDARI

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Disusun Oleh :

NURLIANAP00341014027

Telah Mendapat Persetujuan Tim Pembimbing

Menyetujui :

Pembimbing I

Ruth Mongan, B.Sc.,S.Pd.,M.PdNip . 195601041982122001

Pembimbing II

Satya Darmayani S.Si, M.EngNip . 198709292015032002

Mengetahui,Ketua Jurusan analis kesehatan

Ruth Mongan, B.Sc.,S.Pd.,M.PdNip . 195601041982122001

Page 4: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

iv

HALAMAN PENGESAHAN

FAKTOR - FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASILPEMERIKSAAN KADAR ASAM URAT MENGGUNAKAN METODE

FOTOMETER DAN POINT OF CARE TEST PADA PASIENDI RUMAH SAKIT SANTA ANNA KOTA KENDARI

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Disusun dan Diajukan Oleh:

Nurliana

P00341014027

Telah Di Pertahankan Dihadapan Dewan Penguji

Pada Tanggal 31 Juli 2017 Dan Dinyatakan

Telah Memenuhi Syarat

Menyetujui

1. Askrening,SKM.,M.Kes (...........................)

2. Ruth Mongan.B.Sc.,S.Pd.,M.Pd (...........................)

3. Fonie E. Hasan DCN,M.Kes (...........................)

4. Tuty Yuniarty,S.Si.,M.Kes (...........................)

5. Satya Darmayani,S.Si.,M.Eng (...........................)

Mengetahui

Ketua Jurusan Analis Kesehatan

Ruth Mongan.B.Sc.,S.Pd.,M.Pd

NIP.19560104198212200

Page 5: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

v

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas diri

Nama : Nurliana

Nim : P00341014027

Tempat tanggal lahir : Lipu, 19 september 1994

Suku/Bangsa : Buton/ Indonesia

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

B. Pendidikan

1. SD Negri 19 Kulisus, tahun tamat 2007

2. SMP Negri 1 Kulisusu, tahun tamat 2010

3. SMA Negri 1 Kulisusu, tahun tamat 2013

4. Sejak tahu 2014 melanjutkan pendidkan di Politeknik Kesehatan

Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan

Page 6: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

vi

MOTTO

Hidup adalah sebuah perjalanan walaupun penuh tantangan namun

harus tetap dilalui dengan penuh keberanian dan semangat hidup untuk meraih

cita-cita . Karena kesuksesan tidak akan bisa diraih tanpa belajar dari sebuah

kegagaln dan kemenangan yang terbaik yang bisa kita raih adalah memberikan

sebuah kesuksesan pada orang tua.

“ lakukan yang terbaik, bersikaplah yang baik maka kau akan menjadi orang

yang terbaik “

Kupersembahkan almamaterku untuk

Ayah dan ibu tercinta

Keluarga tersayang

Doa dan nasehat untuk menunjang keberhasilanku

Page 7: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

vii

ABSTRAK

Nurliana ( P00341014027 ) : Faktor – faktor Yang Menyebabkan PerbedaanHasil Pemeriksaan kadar Asam Urat Menggunakan Metode Fotometer danPoint Of Care Test Pada pasien Di Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari.Dibimbing oleh Ruth Mongan, dan ibu Satya Darmayani.Latar belakang: Asam urat adalah hasil produksi tubuh dan merupakan bagian darimetabolisme purin, sehingga keberadaannya normal dalam darah. Kadar asam uratdalam darah dapat dideteksi dengan pemeriksaan laboratorium dengan menggunakanfotometer dan point of care test.Tujuan penelitian: Untuk mengetahui faktor – faktor yang menyebabkan perbedaanhasil kadar asam urat menggunakan metode fotometer dan point of care test padapasien Di Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari.Metode penelitian: Jenis penelitan yang digunakan yaitu Deskriptif. Penelitian inidilakukan pada tanggal 20 – 24 juli 2017. Populasi dalam penelitian ini berjumlah200 pasien dalam satu bulan, dengan sampel penelitian ini berjumlah 15% darijumlah populasi, sehingga diperoleh 30 orang yang diambil secara AccidentalSampling.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil pemeriksaan antarametode Fotometer dan point of care test, adapun faktor – faktor yang menyebabkanperbedaannya yaitu dari segi specimen yang digunakan yaitu pada Fotometermengunakan darah vena sedangkan POCT mengunakan darah tepi. Dari segiperlakuan specimen pada Fotometer specimen diinkubasi 10 menit sebelum dibacahasilnya pada alat, sedangkan POCT specimen yang digunakan yaitu darah danlangsung diteteskan pada strip, setelah 20 detik hasilnya langsung terbaca pada alat.Dari segi pengoprasian alat pada Fotometer selalu dikalibrasi skali dalam 6 bulan,sedangkan POCT tidak ada perlakuan khusus pada alat.Kesimpulan: faktor – faktor yang menyebabkan perbedaan hasil antara metodefotometer dan POCT yaitu specimen, perlakuan specimen, dan pengoprasian alat.Saran: Hendaknya para tenaga analis kesehatan melakukan pemeriksaan kadar asamurat sesuai dengan prosedur kerja yang baik dan benar sehingga tidak terjadikesalahan pada hasil pemeriksaan.

Kata Kunci : Kadar Asam Urat, Metode Fotometer, Metode POCTDaftar Pustaka : 15 (2000-2016)

Page 8: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas rahmat dan

hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang

berjudul “Faktor – Faktor Yang Menyebabkan Perbedaan Hasil Pemeriksaan

Kadar Asam Urat Menggunakan Metode Fotometer Dan POCT Pada Pasien Di

Rumah Sakit Santa Anna kota Kendari“ yang disusun untuk memennuhi salah

satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan program Diploma III (D III) pada

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan.

Ucapan terima kasih dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada

ayahanda tercinta , ibunda tercinta serta keluarga atas segala perhatian, kasih sayang,

doa, serta dukunagnya yang senantiasa mengiringi perjalan hidup penulis.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih setinggi-tingginya kepada ibu Ruth

Mongan, B.Sc.,S.Pd.,M.Pd selaku pembimbing I dan ibu Satya Darmayani, S.Si.,

M.Eng, selaku pembimbing II yang telah banyak membantu baik secara moral

maupun bimbingan, saran, kritik, nasehat, serta permohonan maaf atas segala

kesalahan penulis baik sengaja maupun tidak disengaja mulai awal sampai akhir

pembimbingan.

Ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya juga kepada :

1. Bapak Petrus.SKM.,M.Kes selaku Direktur Poltekes Kemenkes Kendari

2. Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian kepada

penulis dalam penelitian ini.

3. Ibu Ruth Mongan, B.Sc.,S.Pd.,M.Pd selaku Ketua Jurusan Analis Kesehatan.

4. Kepala Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari

5. Ibu Askrening,SKM.,M.Kes, ibu Fonnie E. Hasan DCN, M.Kes, ibu Tuty

Yuniarti, S.Si., M.Kes, selaku tim penguji.

Page 9: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

ix

6. Bapak dan ibu dosen Poltekes Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan serta

seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik yang

diberikan selama penulis menuntut ilmu.

7. Teristimewa dan tak terhingga penulis ucapkan terima kasih kepada saudara-

saudaraku yang selama ini telah berkorban baik materi maupun non materi demi

kesuksesan penulis.

8. Sahabat saya dan rekan-rekan seperjuanagan menimbah ilmu di Jurusan Analis

Kesehatan Kendari Angkatan 2014, terimakasih atas kebersamaan, persaudaraan,

dan persahabatan kalian selama ini.

Penulis menyadari bahwa dan segaa kekurangan dan keterbatasan yang ada,

sehingga bentuk dan isi karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna dan

maasih terdapat kekeliruan, dan kekurangan.Karena itu, saran dan kritik yang sifat

membangun dari semua pihak demi kesempurnaan karya tulis ilmiah.

Akhir kata semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermafaat bagi kita semua

khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya.

Kendari,28 juli 2017

penulis

Page 10: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iv

RIWAYAT HIDUP .................................................................................................. v

MOTTO .................................................................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ..............................................................................................viii

DAFTAR ISI............................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ....................................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan masalah ....................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3

E. Keaslian Penelitian....................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Asam Urat........................................................... 5

B. Tinjauan Umum TentangPemeriksaanAsamUrat ........................................ 11

C. Tinjauan UmumMetodePemeriksaanAsamUrat .......................................... 12

D. Tinjauan Umum Tentang Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Perbedaan Hasil

Pemeriksaan Kadar Asam Urat Menggunakan Metode Fotometer Dan POCT

...................................................................................................................... 17

Page 11: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

xi

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran ............................................................................................. 19

B. Kerangka Pikir ............................................................................................... 20

C. Variabel Penelitian ......................................................................................... 20

D. Devinisi Operasional Dan Kriteria Objektif................................................... 21

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian............................................................................................... 22

B. Tempat Dan Waktu Penelitian ....................................................................... 22

C. Populasi Dan Sampel ..................................................................................... 22

D. Jenis Dan Cara Pengambilan Sampel............................................................. 23

E. Instrumen Penelitian....................................................................................... 23

F. Pengolahan Data............................................................................................. 27

G. Analisis Data .................................................................................................. 27

H. Penyajian Data................................................................................................ 27

I. EtikaPeneliti ................................................................................................... 27

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran lokasi penelitian ............................................................................ 29

B. Hasil penelitian............................................................................................... 34

C. Pembahasan .................................................................................................... 38

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 40

B. Saran............................................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 : Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin Di Laboratorium RS.Santa

Anna Kota Kendari............................................................................. 34

Tabel 5.2 : Distribusi Sampel Berdasarkan Umur Di Laboratorium RS.Santa Anna

Kota Kendari ...................................................................................... 35

Tabel 5.3 : Distribusi Frekuensi Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat Menggunakan

Fotometer dan POCT Di Laboratorium RS.Santa Anna Kota Kendari

............................................................................................................36

Tabel 5.4 : Faktor – Faktor yang Menyebabkan Perbedaan Hasil Antara Metode

Fotometer dan POCT Dari Segi Specimen......................................... 37

Tabel 5.5 : Faktor – Faktor yang Menyebabkan Perbedaan Hasil Antara Metode

Fotometer dan POCT Dari Segi Perlakuan Specimen........................ 37

Tabel 5.6 : Faktor – Faktor yang Menyebabkan Perbedaan Hasil Antara Metode

Fotometer dan POCT Dari Segi Pengoprasian Alat ........................... 37

Page 13: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Fotometer 5010 V+............................................................................13

Gambar 2.2 POCT..................................................................................................15

Page 14: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian Dari Poltekes Kemenkes Kendari

Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian Dari Badan Penelitian Dan Pengembangan Daera

Provinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 3 : Surat keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 4 : Surat Keterangan Bebas Pustaka

Lampiran 5 : Tabel Hasil Penelitian

Lampiran 6 : Dokumentasi penelitian

Page 15: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam urat.

Pengertian ini perlu diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi

disebabkan oleh asam urat. Penyakit reumatik banyak jenisnya, tidak semua

keluhan nyeri sendi atau sendi yang bengkak itu asam urat. Untuk memastikan

perlu pemeriksaan laboratorium. Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir

dari purin yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel

tubuh. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit ini adalah diet, berat badan,

dan gaya hidup. Faktor resiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam

urat adalah usia, asupan senyawa purin yang brlebihan, konsumsi alkohol

berlebih, kegemukan, hipertensi dan penyakit jantung. Peningkatan kadar asam

urat dalam darah atau hiperurisemia menurut suatu penelitian juga merupakan

salah satu prediktor kuat terhadap kematian karena kerusakan kardiovaskuler.

Berdasarkan prevalensi asam urat di indonesia menduduki urutan kedua

setelah osteoarthritis. Prevalensi asam urat pada populasi USA

diperkirakan13,6/100.000 penduduk, sedangkan di indonesia sendiri di perkirakan

1,6 – 13,6/100.000 orang, prevalensi ini meningkat seiring dengan meningkatnya

umur. Berdasarkan data yang diperoleh pada tanggal 6 april 2010 di puskesmas

Dr.Soetomo surabaya didapatkan data bahwa warga pralansia dan lansia yang

memeriksakan diri ke puskesmas pada tahun 2009 sebanyak1584 orang. Sebagian

besar warga menderita penyakit radang dengan jumlah 899 orang (56,8%).

Penyakit ini di kelompokan dalam penyakit khusus dan menduduki prioritas

pertama dengan jumlah terbesar dari 10 penyakit prioritas lainnya. Salah satu

bagian dari penyakit radang sendi ini adalah asam urat berjumlah 72 orang ( 8% ),

terdiri dari 34 ( 47,2%) wanita berumur diatas 50 tahun dan 25 ( 34,7% ) wanita

dibawah 50 tahun (Pipit 2010).

Page 16: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

2

Metode pemeriksaan asam urat yang biasa digunakan adalah fotometer dan

POCT. Fotometer yaitu suatu alat yang digunakan untuk mengukur kadar asam

urat dengan metode enzimatik. Manfaat dari fotometer yaitu hasil

pemeriksaannya lebih akurat, kadar asam urat yang rendah dan tinggi dapat

terbaca. Sedangkan POCT adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

kadar asam urat yang didekatkan pada pasien. Manfaat dari POCT adalah

pelaporan hasil pemeriksaan lebih cepat sehingga pengambilan keputusan dapat

dilakukan lebih cepat (Luhur, 2013).

Kelebihan dari alat POCT mudah digunakan dan dapat di lakukan oleh

perawat, pasien, dan keluarga, volume sampel yang dipakai lebih sedikit, alat

lebih kecil sehingga tidak memerlukan ruangan khusus, dan mudah dibawah.

Adapun kekurangan dari POCT ini presisi dan akurasi kurang baik. Sedangkan

pada pemeriksaan fotometer kemampuan pengukurannya terbatas, hasil dapat

dipengaruhi oleh suhu, hematokrit, dan dapat terinteverensi dengan zat tertentu,

pra analitik sulit dikontrol bila yang melakukan bukan orang yang kompenten,

pemantapan mutu internal kurang diperhatikan ( Menkes, 2010 ).

Berdasarkan data yang diperoleh dari rumah sakit Santa Anna Kota

Kendari didapatkan bahwa pada awal bulan januari jumlah pasien yang

melakukan pemeriksaan darah lengkap sebanyak 200 orang, bulan februari 210

orang sedangkan pada bulan maret 203 orang. Pemeriksaan ini merupakan

pemeriksaan darah lengkap yang meliputi pemeriksaan cholesterol, glukosa, hb,

leukosit, erotrosit, dan asam urat.

Hasil penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh Arnina (2016)

yaitu bahwa ada perbedaan yang bermakna terhadap hasil pemeriksaan kadar

asam urat menggunakan metode autometik dan metode manual Sehingga peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian “ faktor- faktor yang menyebabkan perbedaan

hasil pemeriksaan kadar asam urat menggunakan metode fotometer dan POCT di

rumah sakit Santa Anna ”, adapun alasan peneliti memilih tempat di Rumah Sakit

Page 17: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

3

Santa Anna karena ketersediaan alat fotometer dan POCT sudah ada dan sering

dilakukan pemeriksaan tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka

dapat dirumuskan apakah penyebab tejadinya perbedaan hasil pemeriksaan kadar

asam urat dalam darah dengan menggunakan metode fotometer dan POCT

(point of care test).

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan hasil

pemeriksaankadar asam urat menggunakan metode Fotometer dan POCT

(Point Of Care Test) pada pasien.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui penyebab terjadinya perbedaan interprestasi hasil

kadar asam urat pada pengambilan specimen antara metode fotometer dan

POCT.

b. Untuk mengetahui penyebab terjadinya perbedaan interprestasi hasil

kadar asam urat pada perlakuan specimen antara metode fotometer dan

POCT.

c. Untuk mengetahui penyebab terjadinya perbedaan interprestasi hasil

kadar asam urat pada pengoperasian alat antara metode fotometer dan

POCT

D. Manfaat Penelitian

1. Akademik

Sebagai sumbangsih ilmiah dan bahan wawasan serta informasi

2. Peneliti

Sebagai wahana penulis untuk mengembangkan dan memperdalam

pengetahuan yang merupakan pengalaman berharga dalam memperluas

wawasan yang berkaitan dengan pemeriksaan kadar asam urat dalam darah.

Page 18: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

4

3. Bagi masyarakat

Sebagai pengetahuan tentang asam urat dalam darah agar selalu

memeriksakan kondisi penyakitnya ke pusat pelayanan kesehatan untuk

ditindak lanjuti terutama memilih jenis pemeriksaan yang akurat.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian ini melengkapi penelitian yang sebelumya, adapun penelitian

pemeriksaan kadar asam urat yang perna dilakukan yaitu, Arnina (2016) dengan

penelitian yang berjudul perbandingan hasil pemeriksaan kadar asam urat dengan

menggunakan metode fotometer dan POCT. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan terhadap 20 sampel diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang

bermakna antara pemeriksaan kadar asam urat menggunakan metode fotometer

dan POCT yang mulai dari kadar asam urat terendah pada metode fotometer

adalah (4,0 ul) dan tertinggi (7,9 uI) sedangkan metode POCT diperoleh data

kadar asam urat terendah (3,7 mg/dl) dan tertinggi pada metode strip (7,3

mg/dl). Penelitian yang akan dilakukan berbeda dengan penelitian sebelumnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang menyebabkan

perbedaan hasil pemeriksaan kadar asam urat menggunakan metode fotometer

dan POCT.

Page 19: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Asam Urat

1. Definisi Asam urat

Asam urat adalah hasil produksi tubuh dan merupakan bagian dari

metabolisme purin, sehingga keberadaannya normal dalam darah. Dalam

keadaan normal, produk buangan ikut terbuang melalui urin atau saluran

ginjal termasuk asam urat. Jika keadaan ini tidak berlangsung normal, asam

urat yang diproduksi akan menumpuk dalam jaringan tubuh. Akibatnya terjadi

penumpukan kristal asam urat pada daerah persendian, sehingga menimbulkan

rasa sakit yang luar biasa (Bangun, 2008).

Asam urat dikenal dengan istilah gout menggambarkan suatu spektrum

penyakit termasuk hiperurisemia, serangan akut pada sendi beberapa kali

yang berkaitan dengan adanya monosodium urat dalam leukosit yang

ditemukan diantaranya pada cairan sendi sinovial, endapan kristal

monosodium urat dalam jarigan (tofi), penyakit ginjal interstisial, nefrolitiasis

asam urat (Hawkins, 2005).

Hiperurisemia berhubungan erat dengan penyakit gout atau yang lebih

dikenal dengan penyakit asam urat. Pada penyakit ini biasanya menimbulkan

gejala nyeri, bengkak dan kemerahan pada sendi karena terdapat proses

peradangan akibat adanya senyawa asam urat yang tertimbun di salah satu

sendi, terutama pada sendi-sendi besar. Kristal asam urat tidak hanya

mengendap di sendi, tetapi juga bisa mengendap di ginjal menjadi batu

ginjal.Bila perjalanan penyakit ini sudah kronis maka bisa terjadi gagal ginjal

dan deformitas permanen pada sendi.Penyakit gout juga berhubungan erat

dengan jenis kelamin, genetik, obesitas dan hipertensi (Stevany, 20012).

Kondisi hiperurisemia dapat hanya berupa peningkatan kadar asam urat

dalam serum yang abnormal, tetapi asimtomatik hiperurisemia didefinisikan

Page 20: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

6

sebagai kondisi konsentrasi urat yang supersaturasi. Dengan definisi ini

konsentrasi urat lebih besar dari 7,0mg/dL adalah abnormal dan dikaitkan

dengan peningkatan risiko untuk gout.

Sekitar 95% penyakit asam urat atau gout ditemukan pada laki-laki

sedangkan pada wanita jarang ditemukan penyakit asam urat atau gout dan

itupun diderita setelah masa menopause.Gout dapat ditemukan di seluruh

dunia pada semua ras manusia (Hawkins, 2005).

2. Epidemiologi Asam Urat

Menurut studi, konsentrasi asam urat (risiko gout), berkorelasi dengan

umur, kadar kreatinin dalam serum, kadar nitrogen urea dalam darah, gender

laki-laki, tekanan darah, berat badan, dan konsumsi alcohol. Ada korelasi

langsung antara kadar asam urat dalam serum dengan insidensi dan prevalensi

gout (Hawkins, 2005). Pada tahun 1999, menurut penelitian, prevalensi gout

dan hiperurisemia di USA adalah 41 per 1000, dan di UK prevalensi gout

adalah 14 per 1000 (Bandolier, 2005). Prevalensi secara keseluruhan dari

diagnosa gout adalah 1,4% atau 14 per 1000 pada tahun 1999. Ratio laki-laki :

perempuan adalah 3,6 : 1. Gout terjadi makin sering pada laki-laki dibanding

perempuan, pada usia lebih tua, pada kadar asam urat lebih tinggi dan ada

kaitannya dengan hipertensi (Bandolier, 2002).

3. Etiologi dan Patofisiologi Asam Urat

Asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin, suatu

produk sisa yang tidak mempunyai peran fisiologi. Manusia tidak memiliki

urikase yang dimiliki hewan, suatu enzim yang menguraikan asam urat

menjadi alantoin yang larut dalam air. Asam urat yang terbentuk setiap hari di

buang melalui saluran pencernaan atau ginjal. Pada keadaan normal, jumlah

asam urat terakumulasi pada laki-laki kurang lebih 1200mg dan pada

perempuan 600mg. Jumlah akumulasi ini meningkat beberapa kali lipat pada

penderita gout. Berlebihnya akumulasi ini dapat berasal dari produksi

berkelebihan atau ekskresi yang kurang (Hawkins, 2005). Meskipun asupan

Page 21: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

7

purin berlebih, dalam keadaan normal, seharusnya ginjal dapat

mengekskresikannya. Pada kebanyakan pasien gout (75-90%), clearence asam

urat oleh ginjalsangat menurun (Bandolier, 2002).

Purin dalam tubuh yang menghasilkan asam urat, berasal dari tiga sumber

yaitu purin dari makanan, konversi asam nukleat dari jaringan, pembentukan

purin dari dalam tubuh. Ketiga-tiganya masuk dalam lingkaran metabolisme

menghasilkan diantaranya asam urat. Beberapa sistim enzim mengatur

metabolisme purin.Bila terjadi sistim regulasi yang abnormal maka terjadilah

produksi asam urat yang berlebihan. Produksi asam urat berlebihan ini dapat

juga terjadi karena adanya peningkatan penguraian asam nukleat dari

jaringan,seperti pada myeloproliferative dan lymphoproliferative disorder.

Purin dari makanan tidak ada artinya dalam hiperurisemia, selama semua

sistim berjalan dengan normal (Hawkins, 2005).

Dua abnormalitas dari dua enzim yang menghasilkan produksi asam urat

berlebih adalah peningkatan aktivitas Phospho ribosyl pyrophosphate (PRPP)

synthetase menyebabkan peningkatan konsentrasi PRPP.PRPP adalah kunci

sintesa purin, berarti juga asam urat.Yang kedua adalah defisiensi

hypoxanthine guanine phosphoribosyl transferase (HGPRT). Defisiensi

HGPRT meningkatkan metabolisme guanine dan hipoxantin menjadi asam

urat (Hawkins, 2005).

Perlu diketahui juga berkaitan dengan patofisiologi GA adalah kelarutan

asam urat berkurang pada cuaca yang dingin dan pH yang

rendah.Kemungkinan penyebab mengapa pada cuaca dingin lebih terasa nyeri.

Selain itu estrogen cenderung mendorong ekskresi asam urat kemungkinan

penyebab mengapa insidensi perempuan premenopause rendah (Setter S.M,

2005).

Page 22: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

8

4. Gejala-gejala Klinis Asam Urat

Adapun gejala-gejala yang terkena asam urat adalah sebagaiberikut

(Haryati, 2013) :

1. Sendi terasa nyeri, ngilu, linu, kesemutan sampai membengkak berwarna

kemerahan (meradang).

2. Biasanya persendian terasa nyeri pada pagi hari(baru bangun tidur) atau

malam hari.

3. Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang–ulang kali, biasanya yang sering

diserang pada sendi jari kaki, jari tangan, lutut, tumit, pergelangan tangan,

serta siku.

4. Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sakit pada saat akan

bergerak.

Gout adalah penyakit yang didiagnosis oleh simtom bukan oleh hasil

pemeriksaan labororium.Kenyataan hiperurisemia yang asimtomatis yang

ditemukan secara kebetulan, biasanya jarang membutuhkan terapi.

Hiperurisemia adalah faktor risiko gout, tetapi beberapa pasien dengan serum

asam urat normal dapat mendapat serangan gout.Sebaliknya banyak orang

hiperurisemia yang tidak mendapat serangan gout (Hawkins, 2005).

Gout adalah Diagnosis klinis, sedangkan hiperurisemia adalah kondisi

biokimia. Membedakan pasien GA dengan penderita gout like syndrom

termasuk membedakan dengan septic Arthritis, rheumatoid Arthritis,

osteoArthritis, errosive osteoArthritis, psoriasis, calcium pyrophosphate

dehydrate crystal (CPPD) deposition penyakit(pseudogout), xanthomatosis,

amyliodosis (Stter. S.M, 2005).

Untuk banyak orang, gout awalnya menyerang sendi dari ibu jari

kaki.Kadang selama penyakit berjalan, goutakan menyerang ibu jari kaki

sebanyak 75% pasien. Bagian lain yang dapat terserang diantaranya adalah

pergelangan kaki, tumit, pergelangan tangan, jari, siku (Haryati, 2013).

Page 23: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

9

5. Penyebab Tingginya Kadar Asam Urat Darah

Tingginya asam urat darah bisa timbul akibat asam urat yang

berlebihan atau pembuangannya yang berkurang. Penyebab terjadinya

hiperurisemia, antara lain (Haryati, 2013) :

a. Produksi asam urat darah meningkat (Gout Metabolik).

Hal ini terjadi karena tubuh memproduksi asam urat secara

berlebihan.

Penyebabnya adalah :

1. Gout primer metabolik yang dikarenakan sintesis atau pembentukan

yang berlebihan.

2. Gout sekunder metabolik dimana pembentukan asam urat berlebihan

karena penyakit lain seperti leukemia, mudah pecahnya sel darah

merah atau hemolisis, serta pengobatan kanker atau kemoterapi, dan

radioterapi.

b. Pengeluaran atau pembuangan asam urat melalui ginjal berkurang(Gout

Renal)

1. Gout renal primer yang dikarenakan gangguan ekskresi asam urat di

tubuli distal ginjal yang sehat.

2. Gout renal sekunder yang disebabkan pada ginjal yang rusak,

kerusakan ginjal yang kronis atau chronic renal failure.

c. Perombakan dalam usus yang berkurang, serangan gout

mendadak(Arthritis gout akut) dapat dipicu oleh :

1. Luka ringan dan pembedahan.

2. Kelelahan.

3. Pemakaian sejumlah besar atau makanan yang kaya protein purin.

4. Kedinginan.

5. Stress.

Page 24: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

10

6. Penyakit dan sejumlah obat yang menghambat sekresi asam urat,

seperti salisilat, INH, diuretik, dan asam keton hasil pemecahan lemak

sebagai akibat banyak mengonsumsi lemak.

Oleh karena itu, kadar asam urat di dalam darah bisa meningkat bila

seseorang terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung purin

tinggi seperti ekstrak daging, kerang dan jeroan (hati, ginjal, limpa, paru dan

otak). Selain pola makan, gaya hidup yang tergesa-gesa demi tuntutan

kebutuhan membuat kesibukan semakin tidak terelakkan. Tidak mempunyai

waktu untuk bersantai, berolahraga, ditambah stress yang sering melanda.

Kecenderungan seperti ini yang terus terjadi, sehingga kesehatan tubuh pun

akan menurun dan penyakit asam urat akan timbul dikarenakan peredaran

darah yang melemah dan sirkulasi darah yang tidak lancar. Gejala serangan

asam urat ditandai dengan nyeri dan pembengkakan pada ibu jari sampai ke

jari-jari lainnya (Haryati, 2013).

Penyakit asam urat dapat berkembang dalam empat tahap, apabila tidak

diobati (Naims, 2002).

1. Arthritis gout Asimtomatik

Pada tahap ini, kadar asam urat dalam darah meningkat tetapi tidak ada

simtom. Padakondisi ini pasien tidak membutuhkan pengobatan (Naims,

2002).Dalam beberapa hal, hiperurisemia dapat ditemukan beberapa tahun

sebelumserangan.Peningkatan asam urat biasanya terlihat pada laki-laki

sesudah puber danpada perempuan setelah menopause.Walau tidak semua

pasien dengan hiperurisemiaakan dapat serangan GA, tetapi pasien perlu

waspada (Setter, 2005).

2. Arthritis gout Akut (Acute gouty Arthritis)

Pada tahap ini, hiperurisemia menyebabkan mengendapnya kristal asam

urat di sendi. Ini menyebabkan rasa nyeri intens dan mendadak, bengkak di

sendi dan juga hangat dan peka terhadap sentuhan. Serangan akut biasanya

terjadi malam hari dan dapat dipicu oleh keadaan stres, minum alkohol atau

Page 25: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

11

obat, atau adanya penyakit lain. Serangan bisanya berhenti dalam 3-10 hari,

meskipun tanpa pengobatan, dan serangan berikutnya mungkin tidak akan

terjadi dalam beberapa bulan bahkan beberapa tahun. Dengan berlanjutnya

waktu, bagaimanapun serangan dapat terjadi lebih lama dan lebih sering

(Naims, 2005).

3. Gout Interkritikal

Ini adalah saat di antara serangan akut.Pada tahap ini, pasien tidak ada

simtom, dan merasakan fungsi sendi yang normal (Naims, 2005). Pada tahap

ini pasien harus tetap menjaga agar kadar asam urat terkendali. Pada tahap ini

Apoteker berperan dalam memberikan edukasi (Setter S.M, 2005).

4. Gout tofi kronis (Chronic tophaceous gout)

Tahapini adalah tahap yang paling menyebabkan ketidak mampuan dan

biasanya dapat terus berkembang misalnya selama 10 tahun.Pada tahap ini,

penyakit ini dapat mengakibatkan kerusakan sendi yang permanen dan kadang

juga ginjal.Dengan pengobatan yang benar, kebanyakan pasien dengan gout

tidak sampai ketahap ini (Naims, 2005).

B. Tinjauan Umum Pemeriksaan Kadar Asam Urat

Prinsip pemeriksaan kadar asam urat metode enzimatik adalah uricases

memecah asam urat menjadi allantonin dan hidorgen peroksida selanjutnya

dengan adanya peroksidase, perksida, tools dan 4-aminophensone membentuk

warna quineimine. Intensitas warna merah yang terbentuk sebanding dengan

konsentrasi asam urat. Nilai rujukkan untuk laki-laki : 3.4- 7.0 mg/dl, sedangkan

untuk perempuan : 2.4-5.7 (Sacher, Ronald, dan Richard, 2012).

Hasil pemeriksaan laboratorium yang tepat dan teliti dapat tercapai

apabila didalam proses pemeriksaan terhadap sampel selalu memperhatikan

secara beberapa hal yaitu : persiapan penderita harus puasa 10-12 jam,

pengambilan sampel penderita,proses pemeriksaan sampel dan pelaporan hasil

pemeriksaan sampel. Penyimpanan sampel dilakukan apabila pemeriksaan

ditunda atau sampel dikirim ke laboratorium lain. Berkaitan dengan hal tersebut

Page 26: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

12

ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan sampel yaitu :

waktu penyimpanan sampel, cara penanganan sampel dan suhu penyimpanan

sampel (Mulyono, 2010).

a. Waktu Penyimpanan Sampel

Penyimpanan terhadap sampel perlu dilakukan apabila pemeriksaan

tertunda. Proses penyimpanan ini harus sesuai dengan prosedur yang telah di

tetapkan, sehingga diperoleh hasil pemeriksaan asam urat yang akurat. Waktu

penyimpanan yang disarankan untuk asam urat adalah selama 5 hari pada

suhu 2-8ºC.

b. Suhu Penyimpanan Sampel

Sampel yang digunakan harus layak diperiksa agar nilai yang keluar

benar-benar, maka dibutuhkan waktu penyimpanan sampel yang baik dan

suhu yang sesuai,. Pemeriksaan kadar asam urat darah dengan menggunakan

plasma disimpan di refrigator pada suhu 2-8 ºC.

c. Cara Penanganan Sampel

Penanganan terhadap sampel yang digunakan untuk pemeriksaan perlu

perlakuan yang benar, oleh karena penanganan sampel yang tidak sesuai

prosedur akan mempengaruhi hasil pemeriksaan yang tidak akurat.

Pemeriksaan menggunakan sampel plasma, maka plasma dipisahkan terlebih

dahulu dari sel darahnya dalam waktu maksimal 2 jam dari pengambilan

sampel, selanjutnya plasma disimpan dalam refrigator pada suhu 2-8ºC bila

tidak akan langsung diperiksa.

C. Tinjauan Umum Metode Pemeriksaan Kadar Asam Urat

Pada pemeriksaan kadar asam urat menggunakan 2 metode yaitu :

1. Metode Fotometer

a. Pengertian fotometer

Fotometer berasal dari kata “Photo” yang berarti sinar dan meter”alat

pengukur”. Fotometer adalah salah satu alat yang digunakan untuk melakukan

analisa konsentrasi suatu zat dalam suatu larutan. Fotometer merupakan

Page 27: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

13

peralatan dasar di laboratorium klinik untuk mengukur intensitas atau

kekuatan cahaya suatu larutan. Sebagian besar laboratorium klinik

menggunakan alat ini karena alat ini dapat menentukan kadar suatu bahan

didalam cairan tubuh seperti serum atau plasma. Fotometer yang di gunakan

pada penelitian ini adalah fotometer 5010 V+. Polarimetri adalah metode yang

digunakan untuk analisis komponen menggunakan polarimeter (Alfiani,2016).

Gambar 2.1Fotometer 5010V+

b. Prinsip alat

Adapun prinsip alat fotometer 5010 V+ adalah Jika suatu rem dikenakan

pada suatu larutan molekul atom, maka sebagian energy radiasi tersebut ada

yang diserap dan dikeluarkan. Lebih lanjut dijelaskan, berdasarkan hukum

Beer-Lambert “jika sebarkas sinar dilakukan pada suatu larutan, maka sinar

itu akan diserap (absorbant), banyaknya sinar yang diserap berbanding lurus

dengan konsentrasi larutan” (Fadli, 2014).

c. Bagian-bagian fotometer

Bagain-bagian dari alat fotometer adalah sebagai berikut :

1) Incubator berfungsi untuk mengkondisikan sampel pada suhu tertentu

2) Printer berfungsi untuk mencetak hasil analisis.

3) Touchsreen berfungsi untuk mengatur pengaturan awal.

4) Outlet berfungsi sebagai tempat untuk mengeluarkan hasil yang diserap.

5) Kipas berfungsi untuk pendingin alat, terletak pada bagian belakang alat.

Page 28: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

14

6) Tombol power berfungsi untuk menyalakan dan mematikan alat

7) Konektor RS-232 berfungsi menyambungkan kesumber arus listrik.

8) Selang aspirator berfungsi untuk menyedot sampel dengan cara menekan

tombol aspirator tersebut yang sebelumnya sampel sudah terhubung

dengan selang aspirator.

9) Pompa berfungsi untuk menggoyangkan selang.

10) Kuvet berfungsi untuk tempat sampel.

11) Selang peristaltic berfungsi untuk mengalirkan sampel dari aspirator

mengalir melalui kuvet menuju pembuangan. Selang ini bersifat elastic

dalam mengalirkan sampel sehingga tidak ada yang tersumbat dalam

selang.

d. Cara perawatan dan penyimpanan fotometer

Setiap sesudah digunakan dibilas dengan aquadest serta dihindari dari

pelarut yang bersifat korosif. Lampu halogen dimatikan setiap setelah

digunakan. Pembersih yang digunakan dapat berupa campuran detergen,

alkohol dan air atau menggunakan sodium hipoklorit. Perawatan alat

dilakukan dengan cara alat disimpan pada meja permanen. Tujuannya adalah

agar alat tidak terkena guncangan dan mengurangi efektevitas kerja alat. Alat

disimpan ditempat yang bersih, tidak boleh terkena cahaya matahari langsung.

e. Kalibrasi fotometer

Ketepatan panjang gelombang lakukan kalibrasi setiap 6 bulan, contoh

dengan cara pada arah jalannya sinar diberi kertas putih dan amati warna yang

timbul pada panjang gelombabg tertentu, yaitu hijau kebiruan pada 500 Nm,

hijau terang pada 525 Nm, kuning hijau pada 585 Nm (Alfiani, 2016).

f. Kelebihan pemeriksaan asam urat dengan fotometer

Adapun kelebihan pemeriksaan kadar asam urat dengan metode fotometer

adalah sebagai berikut :

1) Hasil tes lebih akurat

2) Kadar asam urat yang terlalu rendah dan terlalu tinggi dapat terbaca

Page 29: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

15

3) Tes dilakukan oleh petugas laboratorium yang bertempat dilaboratorium

4) Tidak ada factor ketergantungan bahan habis pakai/reagen (open

methode)

g. Kekurangan pemeriksaan asam urat dengan fotometer

Adapun kekurangan pemeriksaan kadar asam urat dengan metode

fotometer adalah sebagai berikut :

1) Hasil tes membutuhkan waktu yang lebih lama

2) Volume darah yang dibutuhkan lebih banyak

3) Untuk tes ulang dibutuhkan waktu yang lama

4) Pemeliharaan dan penyimpanan dibutuhkan tempat yang khusus

5) Harga lebih maha.

2. Metode Point Care of test (POCT)

Alat Point Care of test (POCT) merupakan alat pemeriksaan laboratorium

sederhana. Alat ini juga disebut dengan bedside testing, near pasien testing,

alternative site testing. POCT menggunakan katalisator spesifik untuk

pengukuran asam urat kapiler (whole blood).

Gambar 2.2 POCT

a. Alat yang digunakkan pada point of care test

Satu set alat POCT terdiri dari

1) Blood uric acid meter, merupakan alat pengukur asam urat yang

mempunyai layar untuk menampilkan hasil pemeriksaan.

Page 30: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

16

2) Blood uric acid teststrip merupakan strip untuk setiap kali

pemeriksaan terdapat zona untuk meletakkan specimen ,yang

dipasangkan pada alat pengukur/blood uric acid meter.

b. prinsip pemeriksaan kadar asam urat pada POCT

Strip test diletakkan pada alat, ketika darah diteteskan pada zona

reaksi tes strip, katalisator asam urat akan mengoksidasi asam urat dalam

darah. Intensitas dari electron yang terbentuk dalam alat POCT setara

dengan konsentrasi asam urat dalam darah (User quide uasure)

(Mengko,2013).

c. Kelebihan pemeriksaan asam urat dengan POCT

1) Hasil tes dapat diketahui segera.

2) Volume darah yang dibutuhkan sedikit.

3) Dapat segera dilakukan tes ulang.

4) Pemeriksaan dapat dilakukan ditempat tidur pasien.

5) Tidak memerlukan tempat khusus.

6) Penyimpanan mudah.

7) Harga lebih murah( Menkes,2010).

d. Kekurangan pemeriksaan asam urat dengan POCT

1) Hasil tes, akurasinya masih dipertanyakan.

2) Adanya factor pengganggu pemeriksaan seperti : volume eritrosit,

vitamin C, dan bilirubin.

3) Adanya factor ketergantungan bahan pemeriksaan/close methode.

4) Alat hanya mampu mendeteksi kadar asam urat antara 3,0 mg/dl

sampai 20,0 mg/dl (User Quide Uasure) ( Menkes,2010).

Page 31: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

17

D. Tinjauan Umum Tentang Faktor – Faktor Yang Menyebabkan Perbedaan

Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat Menggunakan Metode Fotometer Dan

POCT

Pada penggunaan Fotometer dan POCT umumnya terdapat beberapa hal yang

dapat menyebabkan perbedaan interprestasi hasil. Adapun faktor-faktor yang

dapat menyebabkan perbedaan hasil yang sering ditemukan pada pengukuran

kadar asam urat adalah :

a. Tahap Pra Analitik

1) Persiapan Pasien

Tidak ada perbedaan persiapan pasien untuk pemeriksaan asam urat

mengunakan alat Fotometer dan POCT.

2) Specimen

Specimen yang digunakan untuk pemeriksaan asam urat berbeda, untuk

alat Fotometer mengunakan serum sedangkan untuk alat POCT

mengunakan darah.

b. Tahap Analitik

1) Cara Kerja

Cara kerja pemeriksaan asam urat mengunakan alat Fotometer dan

POCT berbeda sehingga dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan kadar

asam urat :

a) Pemeriksaan asam urat mengunakan fotometer

1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2) Darah diperoleh dari vena pasien

3) Darah dicentrifuge untuk memisahkan serum dan plasma darah

4) Tabung reaksi disiapkan sebanyak 3 buah, kemudian diberi

label yaitu ( blanko, standar dan sampel )

5) Kedalam ke-3 tabung tersebut diisi reagen sebanyak 500 ,

kemudian kedalam tabung standar ditambahkan 10 reagen

Page 32: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

18

standar, dan kedalam tabung sampel ditambahkan juga

specimen sebanyak 10

6) Dari hasil centrifus dihomogenkan dan diinkubasi selama 10

menit pada suhu 20-250C

7) Kemudian dibaca pada alat fotometer

b) Pemeriksaan kadar asam urat dengan alat Point of Care Test (POCT)

1) Mengambil 1 strip masukan pada alat pengukur dan secara

otomatis alat akan hidup

2) Kemudian Layar akan menampilkan nomor kode strip yakinkan

nomor kode sama dengan kode pembungkus strip

3) Kemudian akan terlihat gambar tetesan darah setelah

meneteskan darah sampel pada zona reaksi pada tes strip dan

dalam hitungan ke 20, detik layar akan menampilkan hasil

pemeriksaan kadar asam urat.

c. Pasca analitik

1)Pencatatan dan pelaporan

Hasil pemeriksaan yang telah diperoleh harus dicatat dan segara

dilaporkan. Makin cepat hasil pemeriksaan sampai ditangan

dokter makin bermanfaat pemeriksaan tersebu

Page 33: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

19

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran

Pemeriksaan kadar asam urat dibutuhkan untuk mengetahaui diagnosa

penyakit yang disebabkan terjadinya penumpukan kadar purin dalam tubuh.

Maka dari itu pemeriksaan kadar asam urat dapat digunakan untuk mendeteksi

adanya kelebihan purin dalam tubuh seseorang.

Pada pemeriksaan asam urat menggunakan 2 metode yaitu fotometer dan

POCT. Pada pemeriksaan fotometer menggunakan darah vena. Interprestasi hasil

yaitu pada laki - laki : 3,5 – 7,2 mg/dl. Kecenderungan terjadinya hiperurisemia

jika hasil pemeriksaan lebih dari 7,2 mg/dl. Sedangkan pada perempuan yaitu 2,6

– 6,0 mg/dl. Kecenderungan terjadi hiperurisemia jika hasil pemeriksaan lebih

dari 6,0 mg/dl.

pada pemeriksaan asam urat degan metode POCT menggunakan darah

vena. Interprestasi hasilnya yaitu pada laki – laki : 3,4 – 7,0 mg/dl dan

kecenderungan terjadinya hiperurisemia jika hasil pemeriksaan lebih dari 7,0

mg/dl. Sedangkan nilai normal pada perempuan yaitu 2,4 – 5,7 mg/dl dan

kecenderungan terjadi hiperurisemia jika hasil pemeriksaan lebih dari 5,7 mg/dl.

Page 34: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

20

B. Kerangka Pikir

Berdasarkan dasar pemikiran diatas, dapat disimpulkan dengan bagan

kerangka pikir sebagai berikut:

C. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Variabel bebas adalah specimen darah vena (Serum) dan darah kapiler

pada pemeriksaan kadar asam urat menggunakan metode fotometer dan

POCT.

Identifikasi faktor - faktorPemeriksaan pada metode

POCT

Identifikasi faktor - faktorPemeriksaan pada metode

fotometer

pra analitik

Analitik

Pasca analitik

Interprestasi hasil :Laki – laki : 3,5 – 7,2 mg/dlPerempuan : 2,6 – 6,0 mg/dl

Pra analitik

Analitik

Pasca analitik

Interprestasi hasil :Laki – laki : 3,4 – 7,0 mg/dl

Perempuan : 2,4 – 5,7 mg/dl

1. Specimen2. Perlakuan sampel3. Pengoperasian alat

1. Specimen2. Perlakuan sampel3. Pengoprasian alat

Page 35: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

21

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dari penelitian ini adalah hasil pemeriksaan kadar asam

urat.

D. Definisi operasional Dan kriteria objektif

1. Definisi operasional

a. Asam urat adalah hasil akhir dari katabolisme ( pemecahan ) purin pada

tubuh manusia.

b. Fotometer adalah salah satu alat yang digunakan untuk melakukan analisa

kosentrasi suatu zat dalam suatu larutan, dan fotometer yang digunakan

yaitu fotometer 5010 v+

c. POCT adalah alat pemeriksaan laboratorium sederhana, dan berfungsi

untuk mengukur kadar asam urat dengan membaca warna yang terbentuk

dari sebuah reaksi antara sampel yang mengandung bahan kimia tertentu

dengan reagen yang ada pada tes strup.

2. kriteria objektif

a. Fotometer adalah salah satu alat yang digunakan untuk melakukan analisa

kosentrasi suatu zat dalam suatu larutan.

b. Nilai normal asam urat pada pemeriksaan fotometer yaitu :

1. Laki – laki : 3,5 – 7,2 mg/dl dan dikatakan hiperurisemia jika hasil

pemeriksaan lebih dari 7,2 mg/dl.

2. Perempuan : 2,6 – 6,0 mg/dl dan dikatakan hiperurisemia jika hasil

pemeriksaan lebih dari 6,0 mg/dl.

c. POCT adalah alat pemeriksaan laboratorium sederhana, dan berfungsi

untuk mengukur kadar asam urat.

d. Nilai normal asam urat pada pemeriksaan POCT yaitu :

1. Laki – laki : 3,4 – 7,0 mg/dl dan dikatakan hiperurisemia jika hasil

pemeriksaan lebih dari 7,0 mg/dl.

2. Perempuan : 2,4 – 5,7 mg/dl dan kecenderungan terjadi hiperurisemia

jika hasil pemeriksaan lebih dari 5,7 mg/dl.

Page 36: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

22

BAB IVMETODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah pengamatan untuk mengetahui faktor-

faktor yang menyebabkan perbedaan hasil pemeriksaan kadar asam urat

menggunakan metode fotometer dan POCT.

B. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rumah Sakit Santa Anna.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 – 24 Juli 2017.

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang melakukan

pemeriksaan kadar asam urat di Laboratorium Rumah Sakit Santa Anna Kota

Kendari, dimana terdapat 200 pasien dalam satu bulan.

2. Sampel

Pasien yang melakukan pemeriksaan asam urat di Laboratorium Rumah

Sakit Santa Anna Kota Kendari.

Sampel :200 = 30 orang.

3. Teknik pengambilan

Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara

Accidental Sampling artinya mengambil sampel pasien yang ada pada saat

penelitian hingga mencapai 30 orang kemudian dilakukan pemeriksaan kadar

asam urat untuk dua jenis metode yaitu fotometer dan POCT.

Page 37: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

23

D. Jenis dan cara pengambilan sampel

1. Jenis data

a. Data primer

Data primer dalam penelitian ini adalah data tentang pemeriksaan asam

urat pada pasien di Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari.

b. Data sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah gambaran umum tentang

Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari.

2. Cara pengumpulan data

a. Data tentang asam urat diperoleh dari pemeriksaan menggunakan POCT

dan Fotometer.

b. Gambaran umum tentang Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari melalui

pendekatan dokumen yang ada di Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari.

E. Instrumen penelitian

1. Fotometer

a. Pra analitik

1) Alat :

a) Spoit 3 cc

b) Kapas alcohol

c) Torniquet

d) Tabung steril

e) Rak tabung

f) Centrifuge

g) Fotometer 5010 V+

h) Mikro pipet ukuran 10 µl dan 500 µl, blue tip dan yellow tip

2) Bahan :

a) Darah vena (serum)

b) Reagen asam urat merk human dengan nomor catalog 101

Page 38: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

24

b. Analitik

1) Cara pengambilan darah vena

a) Membersihkan tempat yang akan diambil darahnya dengan kapas

alcohol 70% untuk dibiarkan kering

b) Kemudian memasang ikatan pembendung pada lengan atas,pasien

diminta mengepal dan membuka tangan yang diambil darahnya agar

vena tidak terlihat jelas lalu meregangkan kulit diatas vena dengan

jari-jari supaya vena tidak bergerak.

c) Setelah itu menusuk kulit dengan jarum dan semprit dalam tangan

kanan sampai ujung jarum masuk kedalam dan meregangkan

pembendung perlahan-lahan ,menarik penghisap semprit sampai

didapat dan jumlah darah yang diinginkankan 3,0 ml

d) Kemudian melepaskan pembendungan dan meletakan kapas diatas

,jarum dan semprit dicabut lalu meminta pasien menekan kapas pada

tusukan beberapa menit

e) Kemudian melepaskan jarum dari semprit lalu mengalirkan darah

kedalam tabung melalui dinding tabung (tidak disemprotkan)

f) Membuang jarum pada tempat pembuangan

2) Cara mendapatkan serum

a) Memasukan darah yang sudah beku kedalam centrifuge untuk

dilakukan pemusingan

b) Kemudian mengatur posisi tabung dalam centrifuge dengan posisi

yang seimbang setelah itu melakukan pemusingan dengan kecepatan

dengan 3.000 rpm dalam waktu 10 menit

c) Mengambil serum yang keluar untuk dilakukan pemeriksaan

3) Pemeriksaan kadar asam urat dengan fotometer

cara kerja:

a) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

b) Darah dicentrifuge untuk memisahkan serum dan plasma darah

Page 39: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

25

c) Tabung reaksi disiapkan sebanyak 3 buah, kemudian diberi label

yaitu ( blanko, standar dan sampel )

d) Kedalam ke-3 tabung tersebut diisi reagen sebanyak 500 ,

kemudian kedalam tabung standar ditambahkan 10 reagen standar,

dan kedalam tabung sampel ditambahkan juga sampel sebanyak 10

e) Dihomogenkan dan diinkubasi selama 10 menit pada suhu 20-250C

f) Kemudian dibaca pada alat fotometer

c. Pasca analitik

Interprestasi hasil :

1) Laki – laki : 3,5 – 7,2 mg/dl

2) Perempuan : 2,6 – 6,0 mg/dl

2. Metode POCTa. Pra analitik

1) Alat :

a) spoit 3 cc

b) kapas alkohol

c) torniquet

d) alat point of the care test ( POCT ) : Easy Touch

2) Bahan

a) Darah vena

b) strip asam urat

b. Analitik

1) Cara pengambilan darah vena

a) Membersihkan tempat yang akan diambil darahnya dengan kapas

alcohol 70% untuk dibiarkan kering

b) Kemudian memasang ikatan pembendung pada lengan atas,pasien

diminta mengepal dan membuka tangan yang diambil darahnya agar

Page 40: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

26

vena tidak terlihat jelas lalu meregangkan kulit diatas vena dengan

jari-jari supaya vena tidak bergerak.

c) Setelah itu menusuk kulit dengan jarum dan semprit dalam tangan

kanan sampai ujung jarum masuk kedalam dan meregangkan

pembendung perlahan-lahan ,menarik penghisap semprit sampai

didapat dan jumlah darah yang diinginkankan 3,0 ml

d) Kemudian melepaskan pembendungan dan meletakan kapas diatas,

jarum dan semprit dicabut lalu meminta pasien menekan kapas pada

tusukan beberapa menit

e) Kemudian melepaskan jarum dari semprit lalu mengalirkan darah

kedalam tabung melalui dinding tabung (tidak disemprotkan)

f) Membuang jarum pada tempat pembuangan

2) Pemeriksaan kadar asam urat dengan alat Point of Care Test(POCT)

Cara kerja :

a) Mengambil 1 strip masukan pada alat pengukur dan secara otomatis

alat akan hidup

b) Kemudian Layar akan menampilkan nomor kode strip yakinkan

nomor kode sama dengan kode pembungkus strip

c) Kemudian akan terlihat gambar tetesan darah setelah meneteskan

darah sampel pada zona reaksi pada tes strip dan dalam hitungan ke

20, detik layar akan menampilkan hasil pemeriksaan kadar asam

urat.

c. Pasca analitik

Interprestasi hasil :

1) Laki – laki : 3,4 – 7,0 mg/dl

2) Perempuan : 2,4 – 5,7 mg/dl

Page 41: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

27

F. Pengolahan data

Data diolah secara manual dan system komputerisasi program Microsoft

excel dengan mekanisme sebagai berikut :

1. Data hasil pemeriksaan asam urat diolah berdasarkan pemeriksaan kadar asam

urat dengan menggunakan alat POCT dan Fotometer.

G. Analisis data

Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dapat disajikan dalam

bentuk tabel distribusi frekuensi. Dalam penelitian ini dilakukan analisis

univariabel secara deskriptif sederhana berupa presentase. Rumus yang

digunakan adalah : =Keterangan :

X : Presentase Variabel yang diteliti

f : Frekuensi kategori variabel yang diamati

n : Jumlah sampel penelitian

K : Konstanta (100%) (Nasir, 2011:275)

H. Penyajian data

Data disajikan secara deskriptif dalam bentuk tabel disertai dengan narasi

dan penjelasannya.

I. Etika penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu memandang adanya

rekomendasi dari pihak atas pihak lain dengan mengajukan permohonan izin

kepada instansi tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan barulah

dilakukan penelitian dengan menekankan masalah etika penelitian yang meliputi:

1. Informad consent

Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti

yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan manfaat

Page 42: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

28

penelitian, bila subjek menolak maka peneliti tidak akan memaksakan

kehendak dan tetap menghormati hak-hak subjek

2. Anomality

Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencantumkan nama

responden, tetapi lembar tersebut diberikan kode.

3. Confidentiality

Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

Page 43: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

29

BAB VHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari

1. Gambaran lokasi penelitian

a. Letak geografis

Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari merupakan salah satu Rumah

Sakit Umum Swasta yang ada di Kota Kendari yang terletak di Jl. Dr.

Moh Hatta No. 65 A Kendari, dengan luas lahan 5.138 m² dan luas

bangunan 3.340 m², batas-batas wilayah Rumah Sakit Santa Anna Kota

Kendari adalah sebagai berikut :

1. Sebelah barat : Bank BNI

2. Sebelah timur : SMP Negeri 2 Kendari

3. Sebelah utara : Gereja Katolik St. Fransiskus Xaverius

4. Sebelah selatan : Pelelangan

b. Sarana dan Prasarana

Sarana yang terdapat di Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari yaitu :

1. Ruang Kepala Rumah Sakit,

2. Ruang Sekretaris,

3. Unit Gawat Darurat,

4. Ruang Laboratorium,

5. Ruang Instalasi Radiologi,

6. Rekam Medik,

7. Ruang Apotek,

8. Ruang Poli Gigi dan Mulut,

9. Ruang Poli Bedah,

10. Ruang Poli Kulit dan Kelamin,

11. Ruang Poli Orthopedi,

12. Ruang Poli THT,

Page 44: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

30

13. Ruang Poli OBSGYN,

14. Ruang Poli Kandungan dan Kebidanan,

15. Ruang Poli Penyakit Dalam,

16. Ruang Poli Umum,

17. Ruang Poli Jantung dan Pembuluh Darah,

18. Ruang Poli Anak,

19. Ruang VIP dan VVIP,

20. Ruang Bersalin,

21. Ruang Bayi,

22. Ruang Isolasi,

23. Ruang Operasi,

24. Loket pendaftaran,

25. Loket pembayaran,

26. Kasir,

27. Ruang tunggu.

Dalam menunjang kegiatan, Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari

dilengkapi dengan kendaraan roda empat (mobil ambulance).

c. Ketenagaan

Jumlah tenaga kerja yang ada di Rumah Sakit Santa Anna Kota

Kendari pada tahun 2015 sebanyak 186 orang (114 tenaga medis dan 72

tenaga non medis) yang terdiri dari :

Tabel 5.1Jenis dan Jumlah Tenaga Medis dan Non Medis RumahSakit Santa Anna Kota Kendari Tahun 2015

No. Jenis tenagaStatus ketenagaan

Total %Tetap Mitra

1. Dokter umum 1 7 8 4,302. Dokter Spesialis 1 22 23 12,363. Dokter gigi 0 2 2 1,074. Perawat 54 0 54 2,.035. Bidan 8 0 8 2,306. Laboratorium 5 0 5 2,687. Apoteker 2 0 2 1,07

Page 45: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

31

8. Asisten Apoteker 3 0 3 1,619. Ahli Gizi 1 0 1 0,53

10. Radiografer 1 0 1 0,5311. Asisten Radiologi 3 0 3 1,6112. Asisten Anasthesi 0 3 3 1,6113. Fisioterapi 0 1 1 0,5314. Non Medis 72 0 72 38,70

Jumlah 151 35 186 100Sumber : Data Based RS. Santa Anna Tahun 2015

2. Fasilitas Laboratorium

Laboratorium Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari terdiri atas

beberapa ruangan yaitu :

1. Ruang sampling

2. Ruang pemeriksaan sampel / specimen

3. Jenis Pemeriksaan

Jenis – jenis pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium RS Santa Anna,

yaitu :

a. Hematology

1) Darah Lengkap

2) CT dan BT

3) Laju Endap Darah (LED)

b. Kimia darah

1) Glukosa sewaktu

2) Ureum

3) Creatinin

4) Asam urat

5) Kolesterol

6) Trigliserida

7) Kolesterol / Tg/ HDL/ LDL

8) GOT

9) GPT

Page 46: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

32

10) Urine

11) Urine lengkap

12) Plano test

c. Serologi/ Imunologi

1) HbsAg

2) Widal test @ 8 vial (Umum)

3) Widal test @ 4 vial (BPJS)

4) Golongan darah

d. Parasit/ bakteri

1) DDR/ Malaria

2) BTA

3) Feses

4. Gambaran Alat dan Reagen Yang Digunakan

a. Alat yang digunakan

1) Auto Hematologi Analyzer (Mindray BC- 3000 Plus)

2) Super Roller K-L 600 S

3) Photometer 5010

4) Photometer 5010 V5+

5) Anyscan Urine Analyzer

6) Mikroskop

7) Centrifuge

8) Diab Check ( Pemeriksaan Gula Darah Strip)

9) Clinicpet 5µl, 10 µl, 20 µl, 50 µl, 100 µl, 200 µl, 500 µl, 1000µl

10) Autoclick

11) Torniquet

12) Oven

13) Kulkas

14) UPS

15) Komputer

Page 47: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

33

b. Reagen yang digunakan :

1) Reagen pemeriksaan hematology

2) Reagen pemeriksaan kimia darah

3) Reagen pemeriksaan immunoserologi

4) Reagen pemeriksaan Bakteriologi (BTA)

5) Reagen pemeriksaan parasitologi

5. Pengolahan Limbah umum Laboratorium

1) Pengertian :

Pengolahan limbah umum laboratorium meliputi limbah padat non

infeksius (non medis) berupa limbah rumah tangga atau pembungkus

alat medik yang tidak terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh

pasien

2) Tujuan :

Mengelola pembuangan limbah umum laboratorium dengan benar

sehingga tidak menyebabkan pencemaran/kontaminasi lingkungan dan

membuat pasien, penunjang dan masyarakat merasa nyaman

3) Kebijakan :

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Santa Anna Nomor

:140.DIR.SA.SK.LAB.IN.IV.2015 Tentang Pedoman Pelayanan

Laboratorium.

4) Prosedur :

a) Tempat sampah dalam keadaan bersih

b) Petugas melapisi tempat sampah non infeksius yang tersedia di

laboratorium dengan kantong plastik warna hitam dan tertutup

c) Tutup sampah mudah dibuka, sebaiknya dibuka dengan

menggunakan kaki

d) Petugas membuang sampah domestik atau pembungkus reagen

pada tempat sampah non infeksius, petugas Cleaning Service

setiap pagi mengambil sampah non infeksius lalu dikumpulkan

Page 48: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

34

pada tempat pembuangan sampah sementara (TPS) khusus sampah

non medis, lalu akan dibuang ke pembuangan sampah.

B. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan penelitian terhadap 30 sampel darah pasien untuk melihat

faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan hasil pemeriksaan kadar asam urat

menggunakan metode fotometer dan POCT pada pasien yang telah dilakukan

pada tanggal 20-24 Juli 2017 di laboratoriun RS.Santa Anna, diperoleh hasil

sebagai berikut:

1. Karateristik responden

a. Jenis kelamin

Pada saat penelitian berlangsung diperoleh karateristik responden

berdasarkan jenis kelamin, banyak yang berjenis kelamin perempuan untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin DiLaboratorium RS.Santa Anna Kota Kendari

Jenis Kelamin n Presentase (%)

Laki – laki 11 37

Perempuan 19 63

Total 30 100

( sumber : Data Primer 2017 )

Dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa distribusi pasien

berdasarkan berdasarkan jenis kelamin laki – laki sebanyak 11 orang (37%)

dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 19 orang ( 63% ). Jadi

total frekuensi berdasarkan jenis kelamin pasien terdapat 30 pasien dengan

presentase 100%.

Page 49: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

35

b. Umur

Pada saat penelitian berlangsung diperoleh karateristik responden

berdasarkan umur, banyak yang berumur 18 – 25 tahun. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Umur Di LaboratoriumRS.Santa Anna Kota Kendari

Umur n Presentase (%)

18 – 25 13 43,3

26 – 35 2 6,7

36 – 45 7 23,3

46 – 59 8 26,7

Total 30 100

( Sumber: Data Primer 2017 )

Dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa dari total

frekuensi 30 responden selama penelitian, jumlah responden terbanyak

yaitu berumur 18 – 25 tahun berjumlah 13 orang ( 43,3% ) dan jumlah

responden terendah yaitu berumur 26 – 35 tahun sebanyak 2 orang (

6,7% ).

2. Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat Metode Fotometer dan POCT

Untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan kadar asam urat

menggunakan metode fotometer dan POCT dapat dilihat pada tabel

berikut:

Page 50: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

36

Tabel 5.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Hasil Pemeriksaan asamUrat Metode Fotometer Dan POCT Di LaboratoriumRS.Santa Anna Kota Kendari

Hasil

penelitian

Fotometer POCT

n % n %

Normal 21 70 24 80

Tidak normal 9 30 6 20

Total 30 100 30 100

(sumber : Data Primer 2017)

Berdasarkan tabel 5.3, distribusi menunjukan bahwa hasil

pemeriksaan kadar asam urat menggunakan metode fotometer di

laboratorium RS.Santa Anna Kota Kendari sebanyak 21 orang ( 70% )

pasien memiliki kadar asam urat normal dan sebanyak 9 orang (30%)

pasien memiliki kadar asam urat tidak normal. Jadi total frekuensi

berdasarkan hasil pemeriksaan kadar asam urat menggunakan metode

fotometer yaitu 30 pasien dengan presentase 100%. Sedangkan

pemeriksaan kadar asam urat menggunakan metode POCT sebanyak 24

orang ( 80% ) pasien memiliki kadar asam urat normal dan sebanyak 6

orang (20%) pasien memiliki kadar asam urat tidak normal. Jadi total

frekuensi berdasarkan hasil pemeriksaan kadar asam urat menggunakan

metode POCT yaitu 30 pasien dengan presentase 100%.

3. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Asam Urat Menggunakan Metode

Fotometer Dan POCT

Untuk mengetahui faktor – faktor yang menyebabkan perbedaan hasil

pemeriksaan asam urat dengan pemeriksaan Fotometer dan POCT maka

variabel – variabel dari kedua pemeriksaan tersebut dibandingkan. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 51: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

37

Tabel 5.4 Penyebabkan Perbedaan Hasil Antara Metode FotometerDan POCT Dari Segi Specimen

No Specimen Fotometer POCT1 Darah tepi 2 Darah vena

Tabel 5.5 Penyebabkan Perbedaan Hasil Antara Metode FotometerDan POCT Dari Segi Perlakuan Sampel

No Perlakuan specimen Fotometer POCT1 Spesimen yang di periksa

langsung di tetskan pada strip,

darah yang di teteskan pada zona

reaksi dalam waktu 20 detik

terbaca hasilnya.

2 Spesimen yang di periksa harus

di diamkan terlebih dahulu,

setelah itu serum di campur

dengan reagen asam urat,

dihomogenkan dan di inkubasi

selama 10 menit pada suhu 20 –

250C kemudian dibaca hasilnya

pada alat.

Tabel 5.5 Penyebabkan Perbedaan Hasil Antara Metode FotometerDan POCT Dari Segi Pengoprasian Alat

No Pengoprasian alat Fotometer POCT1 Tidak ada perlakuan khusus pada

alat.

2 Selalu dikalibrasi skali dalam 6bulan.

Page 52: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

38

C. PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 30 sampel diperoleh hasil

bahwa terdapat perbedaan antara pemeriksaan kadar asam urat menggunakan

metode fotometer dan POCT yang mulai dari kadar asam urat terendah pada

metode fotometer adalah (4,0mg/dl) dan tertinggi (9,0mg/dl) sedangkan metode

POCT diperoleh data kadar asam urat terendah (3,0 mg/dl) dan tertinggi pada

metode strip (7,6 mg/dl).

Adapun faktor – faktor yang menyebabkan perbedaan hasil pemeriksaan kadar

asam urat mengunakan metode fotometer dan POCT adalah sebagai berikut :

1. Metode Fotometer

a) Specimen

Pada pemeriksaan kadar asam urat menggunakan metode fotometer

specimen yang digunakan adalah serum karena jika menggunakan

specimen darah maka hasilnya tidak dapat dibaca oleh fotometer.

Secara teori ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan

perbedaan hasil yakni pada fotometer biasanya di pengaruhi oleh Sampel

lipemik, Sampel hemolisa, Sampel interik dan suhu penyimpananya

(fadli, 2014).

b) perlakuan specimen

pada pemeriksaan fotometer specimen yang diperiksa harus di

diamkan terlebih dahulu selama 30 – 60 menit agar membeku, setelah di

diamkan specimen harus di sentrifus terlebih dahulu untuk mendapatkan

serumnya kemudian di tambahkan reagen asam urat dan di inkubasi lagi

selama 10 menit sebelum di baca pada alat.

c) pengoperasian alat

pada alat fotometer selalu di lakukan kalibrasi sekali dalam 6 bulan,

selain itu juga sebelum melakukan pemeriksaan alat di kontrol terlebih

dahulu dengan menggunakan larutan standar dan cara pengerjaanya di

lakukan sesuai SOP yang ada.

Page 53: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

39

2. Metode POCT

a) Specimen

pada pemeriksaan asam urat menggunakan metode POCT

specimen yang digunakan adalah darah, karena alat POCT ini di

rancang khusus untuk pemeriksaan darah bukan serum.

Secara teori ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan

perbedaan hasil yakni pada pemeriksaan POCT biasa di pengaruhi

oleh sirkulasi dan kehangatan tangan yang cukup, tempat sampling

belum kering pada saat membersihkan dengan alkohol, tetesan

pertama tidak dibuang, bilirubin, vitamin C, nilai hematokrit (fadli,

2014).

b) perlakuan specimen

pada pemeriksaan kadar asam urat menggunakan POCT

specimen yang diperiksa langsung di teteskan pada strip yang telah

di pasang pada alat karena jika di biarkan terlalu lama maka sel –

sel yang terkandung di dalam darah tersebut akan mengalami

hemolisis sehingga akan mempengaruhi hasil yang diperoleh.

c) pengoperasian alat

pada alat POCT tidak ada perlakuan khusus pada alat dan

akurasinya sulit untuk di kontrol.

Page 54: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

40

BAB VIPENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 20 – 24 Juli 2017

yang berjudul faktor – faktor yang menyebabkan perbedaan hasil pemeriksaan

kadar asam urat menggunakan metode fotometer dan POCT pada pasien di

RS. Santa Anna Kota Kendari di mulai dari tahap pra analitik, analitik dan

pasca analitik. Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini

adalah : n hasil antara metode fotometer dan POCT yaitu alat dan bahan.

1. Faktor yang menyebabkan perbedaan hasil kadar asam urat pada

pengambilan specimen antara metode fotometer dan POCT yaitu pada

fotometer specimen yang digunakan yaitu darah vena sedangkan pada

POCT specimen yang digunakan yaitu darah tepi.

2. Faktor yang menyebabkan perbedaan hasil kadar asam urat pada perlakuan

specimen antara metode fotometer dan POCT yaitu pada fotometer

Spesimen yang di periksa harus di diamkan terlebih dahulu, setelah itu

serum di campur dengan reagen asam urat, dihomogenkan dan di inkubasi

selama 10 menit pada suhu 20 – 250C kemudian dibaca hasilnya pada alat.

Sedangkan pada POCT specimen yang di periksa langsung di teteskan pada

strip yang telah di pasang pada alat karena jika di biarkan terlalu lama

maka sel – sel yang terkandung di dalam darah tersebut akan mengalami

hemolisis sehingga akan mempengaruhi hasil yang diperoleh.

3. Faktor yang menyebabkan perbedaan hasil kadar asam urat pada

pengoprasian alat antara metode fotometer dan POCT yaitu pada fotometer

Selalu dikalibrasi skali dalam 6 bulan, sedangkan pada POCT tidak ada

perlakuan khusus.

Page 55: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

41

B. Saran

1. Hendaknya para tenaga analis kesehatan melakukan pemeriksaan kadar

asam urat sesuai dengan prosedur kerja yang baik dan benar sehingga tidak

terjadi kesalahan pada hasil pemeriksaan.

2. Di sarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian

tentang faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan hasil pemeriksaan

GDS menggunakan metode fotometer dan POCT.

3. Kepada CI laboratorium sebaiknya melakukan kontrol terlebih dahulu pada

alat yang akan digunakan sebelum melakukan pemeriksaan untuk

menjamin hasil pemeriksaan.

Page 56: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

DAFTAR PUSTAKA

Alviani. 2016. Pemeriksaan Kadar Kreatinin Menggunakan Alat Fotometer DanAutomated Chemistry Analyzer Pada Pasien Gagal Ginjal di RSUDCiamis. Ciamis: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhamdiah Ciamis.

Arnina. 2016. Perbandinggan Hasil Pemeriksaan Kadar Asam UratMenggunakan Metode Autometik Dan Manual. Universitas IndonesiaTimur: Makassar

Bangun, A, P. 2008. Khasiat Tanaman Obat Untuk Rematik Dan AsamUrat.Jakarta: Sarana Pustaka Prima.

Bandolier team, Prevalence And Incidence Of Gout, Bandolier, 2002

Fadli. 2014. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Glukosa Darah Menggunakan AlatPOCT Dengan Fotometer. Makasar: Akademi Analis KesehatanMuhamadiyah.

Haryati, ismi, 2013. Gambaran Kadar Asam Urat Dalam Darah Pada WanitaHamil. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas MuhammadyahPalangkaraya.

Hawkins, D, W, Rahn D.W. Gout And Hyperuricemia, Pharmacotherapy , Apathophysiological Approach, McGraw-Hill 2005

Luhur. 2013. instrument laboratorium klinik. Bandung: ITB.

Menkes. 2010. Pedoman Interpretasi Data Klinik. Surat keputusan Direkturjenderal bina kefarmasian dan alat kesehatan Nomor :hk.03.05/iii/571/ii. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Jakarta.

Naims 2002, Questions And Answers About Gout, Health Topics, NationalInstitute Of Health, March 2002.

Pipit. 2010. Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kadar Asam Urat Darahpada Wanita Post Monopause Di Posyandu Lansia Wilayah KerjaPuskesmas dr.Soetomo Surabaya, Journal Keperawatan

Riduwan. (2009). Pengantar Statistika Sosial. Bandung : Alfabeta

Setter S.M, Sonnet T.S ;New Treatment Option in the Management of GoutyArthritis, US. Pharmacist Nov1,2005

Stevany, dkk. 2012. Perbandingan Kadar Asam Urat Darah Dengan MetodeSpektrofotometri Dan Metode Electrode-Based Biosensor. FakultasKedokteran, Universitas Kristen Maranatha. Bandu

Page 57: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM
Page 58: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM
Page 59: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM
Page 60: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM
Page 61: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM
Page 62: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM
Page 63: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM
Page 64: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM
Page 65: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

Dokumentasi Penelitian

Alat Fotometer 5010v+ Alat strip asam urat

centrifuge

Tip kuning

Page 66: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

Tip biru Mikropipet 10 µl

Mikropipet 500 µl

Reagen asam urat

Page 67: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

Sampel sebelum di centrifuge

Sampel yang telah di centriguge

Proses pencampuran reagen dan sampel pada metode fotometer

Page 68: FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/276/1/PDF NURLIANA.pdf · FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM

Pemipetan sampel

Pembacaan pada fotometer