261973926 makalah metabolisme kelompok g(1)

18
MAKALAH BIOKIMIA METABOLISME Nama Kelompok : Ahmad Habibi Asykur ( 131710101044 ) Dwi Hidayani ( 141710101033 ) Pujiati ( 141710101048 ) Vindy Julian Try K. ( 141710101081 ) Awi Metalisa ( 141710101090 ) KELAS C Kelompok G JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2014

Upload: indah-sulastri-sumrno

Post on 27-Sep-2015

64 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

y

TRANSCRIPT

  • MAKALAH BIOKIMIA

    METABOLISME

    Nama Kelompok :

    Ahmad Habibi Asykur ( 131710101044 )

    Dwi Hidayani ( 141710101033 )

    Pujiati ( 141710101048 )

    Vindy Julian Try K. ( 141710101081 )

    Awi Metalisa ( 141710101090 )

    KELAS C

    Kelompok G

    JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

    FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

    UNIVERSITAS JEMBER

    2014

  • Metabolisme

    Metabolisme

    Metabolisme adalah proses biokimia yang mencakup anabolisme dan katabolisme dengan

    bantuan enzim yang menghasilkan dan membutuhkan energi. Metabolisme terbagi atas dua

    proses yaitu:

    a) Katabolisme adalah proses perombakan atau penguraian senyawa kimia kompleks

    seperti karbihidrat, lemak, protein, asam nukleat menjadi sederhana dengan bantuan

    enzim dan menghasilkan energi.

    b) Anabolisme adalah sintesis (pembentukan) senyawa kimia dari senyawa sederhana

    menjadi senyawa kompleks dengan bantuan enzim dan membutuhkan energi.

    A. Metabolisme Karbohidrat

    Metabolisme karbohidrat adalah proses katabolisme (penguraian) dan anabolisme

    (pembentukan) yang melihatkan enzim dan juga energi. Karbohidrat adalah senyawa organik

    yang mempunyai unsur C, H, dan O. Metabolisme karbohidrat terjadi atas beberapa tahap

    yaitu:

    1. Glikogenesis

    Merupakan proses pembentukan glikogen dari glukosa dengan bantuan enzim

    glikogen sintase serta membutuhkan energi yang terjadi di dalam otot dan hati.

    Tahap glikogenesis:

    a) Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat dengan bantuan enzim

    heksokinase (otot) atau glukokinase (hati) dan mendapat tambahan energi dari

    fosfat dan ATP.

    b) Glukosa 6-fosfat kemudian di ubah menjadi glukosa 1-fosfat dengan katalisator

    enzim fosfoglukomutase. Sebelum bekerja, enzim ini terlebih dulu di fosforilasi.

    c) Glukosa-1-fosfat selanjutnya bereaksi dengan UTP (Uridin Tri Phospat)

    dikatalisis oleh UDPGlc pirofosforilase menghasilkan uridin difosfat glukosa

    (UDPGlc) dan pirofosfat (PPi).

    d) Tahap terakhir yaitu terjadi kondensasi antara UDP-glukosa dengan glukosa

    nomor satu dalam rantai glikogen primer menghasilkan rantai glikogen baru

    dengan tambahan satu unit glukosa.

  • Gambar proses glikogenesis

    2. Glikogenolisis

    Merupakan proses katabolisme atau pemecahan glikogen menjadi glukosa dengan

    bantuan enzim glikogen fosforilase dan fosfoglukomutase serta menghasilkan energi.

    Tahap glikogenolisis:

    a) Glikogen mengalami fosforilasi menjadi glukosa-1-fosfat dengan bantuan enzim

    glikogen fosforilase.

  • b) Kemudian glukosa 1-fosfat di ubah menjadi glukosa-6-fosfat dengan bantuan

    enzim fosfoglukomutase.

    c) Tahap terakhir adalah glukosa-6-fosfat melepas gugus fosfat oleh pengaruh

    enzim glukosa-6-fosfatase sehingga terbentuk glukosa. Glukosa ini yang

    nantinya akan digunakan oleh sel untuk respirasi sehingga menghasilkan energi

    dalam bentuk ATP.

    3. Glikolisis

    Merupakan proses pemecahan atau katabolisme glukosa menjadi asam piruvat yang

    menghasilkan energi dengan bantuan enzim heksokinase, fosfoglukoisomerase,

    fosfofruktokinase, aldolase, triosefosfat isomerase, triosafosfat dehidrogenase,

    fosfogliserokinase, fosfogliseromutase, dan piruvat kinase.

    Tahap glikolisis:

    a) Glukosa mengalami fosforilasi (penambahan gugus fosfat dari satu molekul ATP

    yang kemudian berubah menjadi ADP) membentuk glukosa 6-fosfat dan di katalis

    oleh enzim heksokinase.

    b) Isomerasi glukosa-6-fosfat oleh fosfoglukoisomerase menjadi fruktosa-6-fosfat.

    c) Fruktosa-6-fosfat diubah menjadi fruktosa 1,6 bifosfat dengan bantuan enzim

    fosfofruktokinase dan membutuhkan ATP dan ADP.

    d) Pemisahan fruktosa 1, 6-difosfat menjadi dua molekul gula yang berbeda yaitu

    gliseraldehida fosfat dan dihidroksiaseton fosfat dengan bantuan enzim aldolase.

    e) Dihidroksiaseton fosfat serta gliseraldehid fosfat di interkonversikan oleh enzim

    triosefosfat isomerase.

    f) Oksidasi gliseraldehid fosfat dengan fosforilasi intermediet asam karboksilat untuk

    menghasilkan 1,3-bisfosfogliserat dengan bantuan enzim triosafosfat

    dehidrogenase serta terjadi pembentukan NADH.

    g) Konversi 1,3-biosfosfogliserat menjadi 3-fosfogliserat yang dibantu oleh enzim

    fosfogliserat kinase dan menghasilkan 2 ATP.

    h) Isomerisasi 3-fosfogliserat menjadi 2-fosfogliserat dengan bantuan enzim

    fosfogliseromutase.

    i) Perubahan 2-fosfogliserat menjadi fosfoenol piruvat dengan bantuan enzim

    enolase dan membebaskan dua molekul air.

    j) Konversi irreversible fosfoenolpiruvat menjadi piruvat dengan bantuan enzim

    piruvat kinase dan menghasilkan dua ATP.

  • Gambar proses glikolisis

    4. Glukoneogenesis

    Merupakan proses sintesis glukosa dari senyawa non karbohidrat (seperti asam

    laktat, gliserol, dan beberapa jenis asam lemak) yang terjadi di dalam hati dan ginjal

    dengan bantuan enzim piruvat karboksilase, fosfoenol piruvat karboksilase, D-

    fruktosa 1,6 bifosfatase, dan glukosa 6-fosfatase serta membutuhkan energi.

  • Walaupun proses ini adalah sintesis glukosa, namun bukan kebalikan dari proses

    glikolisis.

    Skema glukoneogenesis

    Tahap-tahap glukoneogenesis:

    a) Piruvat yang berasal dari laktat dan asam amino mengalami dekarboksilasi

    menjadi oksaloasetat dengan bantuan enzim piruvat karboksilase dan

    membutuhkan ATP.

    b) Oksaloasetat direduksi menjadi malat oleh enzim malat dehidrogenase di dalam

    mitokondria. Pada reaksi ini, glukoneogenesis secara singkat mengalami

    tumpang tindih dengan siklus asam sitrat. Malat ditranspor ke sitoplasma dan

    dioksidasi membentuk kembali oksaloasetat. Kemudian oksaloasetat mengalami

    dekarboksilasi membentuk fosfoenol piruvat (PEP) yang di katalisoleh enzim

    fosfoenolpiuvat karboksikinase.

    c) Kemudian terjadi perubahan fosfoenolpiruvat menjadi 2-fosfogliserat. Kemudian

    2-fosfogliserat diubah menjadi 3-fosfogliserat.

    d) 3fosfogliserat mengalami fosforilasi menjadi 1,3 bifosfogliserat.

    e) 1,3 bifosfogliserat di reduksi menggunakan 1 NADH menjadi gliseraldehida 3-

    fosfat dan dihidroksiaseton fosfat yang akan berkondensasi membentuk fruktosa

    1,6difosfat.

    f) Fruktosa 1,6-difosfat diubah menjadi fruktosa 6-fosfat dengan bantuan enzim

    fruktosa1,6- bisfosfatase. Enzim ini terdapat dalam hepar dan ginjal.

    g) Fruktosa 6-fosfat lalu diubah menjadi glukosa 6-fosfat dengan enzim isomerase.

  • h) Kemudian glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa dikatalisis oleh enzim spesifik

    yaitu enzim glukosa 6-fosfatase. Enzim ini terdapat dalam hepar dan ginjal, tidak

    terdapat dalam jaringan adipose dan otot.

    5. Jalur pentosa fosfat

    Proses oksidasi glukosa lewat jalur pentose fosfat yang berlangsung dalam

    sitoplasma menghasilkan pentosa fosfat dan NADPH. Jalur pentosa fosfat menjadi

    sumber utama NADPH yang berguna untuk sintesis asam lemak dan steroid, sintesis

    ribosa untuk pembentukan nukleotida dan asam nukleat.

    B. Metabolisme Protein

    Metabolisme protein merupakan proses pembentukan dan pemecahan senyawa protein

    dengan bantuan enzim yang membutuhkan dan menghasilkan energi. Protein merupakan

    kumpulan asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida. Metabolisme protein terjadi

    atas katabolisme dan anabolisme.

    1. Katabolisme Protein

    1. Transaminasi

    Merupakan proses pemindahan gugus amino ke salah satu asam amino lain yang

    merupakan senyawa keto (asam piruvat, oksaloasetat atau ketoglutarat) dan

    sebaliknya dengan bantuan enzim alanin transaminase dan glutamat transaminase.

    2. Deaminasi

    Merupakan proses pelepasan gugus amina dari asam amino yang biasanya terjadi di

    hati. Gugus amina yang terlepas akan terkonversi menjadi amonia (NH3).

    Contoh reaksi deaminasi: Asam amino + H2O asam keto + NH3

    Deaminasi oksidatif

    Merupakan proses pemecahan asam amino menjadi asam keto dan ammonium

    (NH4) dengan bantuan enzim glutamat dehidrogenase. Contoh reaksi deaminasi

    oksidatif:

    Asam glutamat + NAD+ ketoglutarat + NH4 + + NADH + H +

    3. Siklus urea

    Merupakan merupakan suatu proses pengubahan amonia menjadi urea melalui

    reaksi transaminase dan deaminasi kemudian dikeluarkan dalam bentuk urea dari

    urine. Tahap-tahap siklus urea:

    a. Sintesis karbomoil fosfat

    Pembentukan karbomoil fosfat terjadi di mitokondria. Dibentuk dari karbon

    dioksida, ion amonium, dan 2 molekul ATP. Kemudian ATP dirubah menjadi ADP

    dengan bantuan enzim karbamoil fosfat sintetase

  • b. Pembentukan sintrulin

    Dalam reaksi ini terjadi pemindahan gugus karbomoil fosfat kepada ortinin

    sehingga membentuk sintrulin dan di katalis oleh enzim ortinin transkarbamoilase

    c. Pembentukan asam argininosuksinat

    Sitrulin kemudian bereaksi dengan asam aspartat di katalis oleh enzim

    argininosuksinat sintase sehingga membentuk asam argininesuksinat. Reaksi ini

    juga membutuhkan ATP.

    d. Penguraian asam argininosuksinat

    Dalam reaksi ini asam argininosuksinat diuraikan menjadi arginin dan asam

    fumarat di katalis oleh enzim argininesuksinase.

    e. Penguraian arginin

    Arginin kemudian diuraikan menjadi urea dan ornitin di katalis oleh enzim

    arginase. Ornitin lalu bereaksi kembali dengan karbomoil fosfat untuk membentuk

    sitrulin.

    2. Anabolisme Protein

    1) Transkripsi

    Merupakan proses penulisan ulang dari DNA ke dalam mRNA yang terjadi di dalam

    nukleus. DNA double heliks terdiri dari 2 sisi misalnya sisi bawa DNA sense

    (pencetak) dan sisi atas DNA non sense (bukan cetakan). Tahap transkripsi yaitu:

    a. Enzim polimerase akan masuk diantara double heliks dan menempel pada sisi

    DNA sense.

    b. Kemudian enzim polimerase mencetak atau mengkopi kode genetik DNA seperti

    yang ada pada DNA non sense dengan jalan DNA sense sebagai cetakan.

    Proses pencetakan ini dimulai dari kodon start yaitu AUG dan berakhir pada stop

    kodon yaitu UGA, UAA, dan UAG, UAA.

    c. Setelah proses transkripsi selesai, mRNA akan keluar dari nukleus.

    2) Translasi

    Merupakan proses penerjemahan kodon mRNA menjadi protein yang dikatalis oleh

    enzim RNA polymerase yang terjadi pada ribosom. Secara garis besar translasi di

    bagi menjadi tiga tahap yakni inisiasi, elongasi dan terminasi.

    a) Inisiasi

  • Proses penempelan mRNA pada subunit kecil ribosom. Sub unit kecil ini akan

    mengenali kode awal genetik dari mRNA yang di sebut sebagai start kodon.

    Kemudian RNAt akan membawa pasangan basa yang sesuai dengan anti kodon

    yang berada di ujung struktur rantai tunggal dari mRNA.

    b) Elongasi

    Proses penyusunan polipeptida yang dibawa oleh RNAt. Terjadi pada saat RNAt

    datang ke ribosom.

    c) Terminasi

    Proses pelepasan rantai polipeptida dari ribosom yang terjadi akibat satu protein

    yang lepas mengikatkan diri pada kodon stop dan menambahkan air pada rantai

    polipeptida.

    3. Fosforilasi oksidatif

    Merupakan proses pembentukan ATP dan reduksi O2 menjadi air dengan menggunakan

    energi yang dilepaskan oleh oksidari nutrien.

    Selama proses fosforilasi oksidatif, elektron ditransfer dari pendonor ke penerima

    elektron melalui reaksi redoks. Pada sel eukariot, reaksi redoks ini dijalankan oleh

    serangkaian kompleks protein di dalam mitokondria dan lima kompleks protein utama

    terlibat dalam proses ini, sedangkan pada sel prokariot, protein-protein ini berada di

    membran dalam sel dan terdapat banyak enzim-enzim berbeda yang terlibat. Enzim-

    enzim yang saling berhubungan ini disebut sebagai rantai transpor elektron.

    Energi yang dilepaskan oleh perpindahan elektron melalui rantai transpor elektron ini

    digunakan untuk mentranspor proton melewati membran dalam mitokondria. Proses ini

    disebut kemiosmosis. Energi yang tersimpan dalam bentuk ini dimanfaatkan dengan

    cara mengijinkan proton mengalir balik melewati membran melalui enzim yang disebut

    ATP sintase. Enzim ini menggunakan energi seperti ini untuk menghasilkan ATP dari

    ADP melalui reaksi fosforilasi. Faktor terpenting dalam menentukan kecepatan fosforilasi

  • oksidatif adalah kadar ADP. Pada fosforilasi oksidatif, pelibatan NADH menghasilkan

    pembentukan 3 molekul ATP, sedangkan pelibatan FADH2 menghasilkan pembentukan

    2 molekul ATP.

    4. Penggunaan Protein Untuk Energi

    Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel akan dipecah menjadi asam

    amino untuk dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak. Pemecahan protein

    menjadi asam amino terjadi di hati dengan proses: deaminasi atau transaminasi.

    5. Ekskresi NH3

    NH3 tidak dapat diekskresi oleh ginjal, sehingga NH3 harus dirubah terlebih dahulu

    menjadi urea didalam hati. Apabila hati mengalami kelainan atau rusak, maka proses

    perubahan NH3 untuk menjadi urea terganggu. Hal tersebut menyebabkan NH3

    menumpuk dalam darah dan menyebabkan Uremia. NH3 bersifat sebagai racun didalam

    tubuh, sehingga apabila NH3 menumpuk didalam darah, NH3 tersebut dapat meracuni

    otak dan akan menyebabkan koma. Hati seseorang yang rusak disebut juga sebagai

    koma hepatikum.

    C. Metabolisme Lipid

    Metabolisme lipid merupakan sebuah reaksi biokimia meliputi katabolisme dan

    anabolisme molekul lipid dengan melibatkan enzim dan energi. Lipid adalah senyawa

    organik yang tersusun dari asam lemak dan gliserol yang dihubungkan oleh ikatan ester.

    Sifat umum lipid yaitu tidak larut dalam air (hidrofob) namun, lipid dapat larut dalam pelarut

    non polar. Ada beberapa macam metabolism lipid, yaitu sebagai berikut :

    1. -oksidasi

    Beta oksidasi adalah proses katabolisme di mana asam lemak dipecah di dalam

    mitokondria dan atau di dalam peroksisoma untuk menghasilkan asetil-KoA. Sebelum

    dipecah atau dioksidasi asam lemak diaktifkan dulu menjadi asil-KoA. Dalam aktifasi

    ini asam lemak bereaksi dengan ATP membentuk asila denilat kemudian bergabung

    dengan koA untuk menghasilkan asil koA. Reaksi tersebut dibantu oleh enzim

    tiokinase.

    a) Transpor asil koA ke dalam mitokondria

    Asil-KoA yang sudah diaktifasi diubah menjadi asil karnitin oleh karnitin

    transferase-I yang bertujuan untuk memudahkan asil-KoA masuk dalam

    mitokondria karena asil-KoA memiliki rantai panjang dengan proses sebagai

    berikut:

    Asil koA diubah menjadi asil karnitin dengan cara group asil pada asil koA

    ditransfer ke kamitin dengan bantuan kernitin transferase-I

    Asil karnitin dibawa masuk menembus membran mitokondria sampai ke

    matriks oleh protein carrier

  • Karnitin transferase-II (berada di mitokondria) akan mengubah asil kamitin

    menjadi asil koA kembali sedangkan karnitin dilepas ke sitoplasma agar dapat

    digunakan lagi.

    b) Tahap beta oksidasi:

    1. Dehidrogenasi atau oksidasi pertama

    Setelah asam lemak diaktifasi dan ditranspor kemudian asil-KoA dihirogenasi

    atau oksidasi menghasilkan enoil-KoA yang dibantu oleh FAD- dependent

    flavoenzim enzim yang mengkatalis adalah asil-KoA dehidrogenase. Rekasi

    ini mengambil hidrogen yang terikat pada atom C alfa dan C beta sehingga

    terbentuk ikatan ganda.

    2. Hidrasi

    enoil koA yang melalui dehidrogenasi selanjutnya dihidratase dengan

    menghidrasi ikatan ganda antara karbon dan sehingga membentuk -

    hidroksiasil koA oleh enzim hidratase. Enzim ini menunjukkan spesifitas yang

    relatif oleh karena dapat pula menghidrasi senyawa turunannya baik yang

    jenuh, maupun tidak jenuh.

    3. Dehidrogenase atau oksidasi kedua

    Berbeda dengan dehidrogenasi pertama yang dibantu oleh gugus prostetis

    FAD maka dehidrogenasi yang kedua ini dibantu oleh NAD+. Hasilnya adalah

    3-ketoasil-KoA atau disebut -keto-asil-KoA.

    4. Tiolisis

    Reaksi berikut adalah sebuah lisis (pemecahan) yang disebabkan oleh

    senyawa tiol dikatalis oleh enzim asetil-KoA-transferase atau b-ketoasil-KoA

    tiolase yang membebaskan 2 karbon asetil KoA dari asil KoA.

    Pada jalur -oksidasi, asam lemak yang jumlah atom karbonnya ganjil, akan

    membentuk asetil KoA hingga tersisa sebuah residu tiga karbon (propionil KoA).

    Propionil KoA ini akan diubah menjadi suksinil KoA yang siap memasuki siklus asam

    sitrat.

    .

  • 2 Sintesis Kolesterol

    Sintesis merupakan pembentukkan, jadi sintesis kolesterol ini termasuk

    anabolisme, yaitu dari Asetil Ko-A berubah menjadi kolestrol yang terjadi di hati dan

    usus yang khususnya pada mitokondria. Prosesnya adalah sebagai berikut :

    a. Sintesis HMG Ko-A

    Asetil-KoA dipecah menjadi acetocetyl-KoA dengan bantuan enzim tiolase dan

    bersama-sama membentuk 3-hidroksi-3-metilglutaril-KoA (HMG-KoA) dengan

    bantuan enzim HMG-KoA sintase.

    b. Pembentukan mevalonoat

    Kemudian HMG-KoA direduksi dengan melepaskan ion H+ yang dikatalis oleh

    enzim HMG-CoA reduktase yang membutuhkan energi sehingga dihasilkan

    asam mevalonat.

    c. Produksi unit isoprenoid

  • Selanjutnya terjadi fosforilasi mevalonat oleh ATP dengan bantuan enzim

    mevalonat menjadi 5-fosfatmevalonat. Kemudian 5-fosfatmevalonat menjadi dua

    unit isomer isoprenoid yaitu isopentenil pirofosfat (isopentil-PP) dan 3,3-dimetilali

    (dimentialil-PP) pirofosfat yang dibantu oleh energi serta menghasilkan CO2.

    d. Sintesis skualin

    Molekul tersebut kemudian saling berkaitan untuk mendapatkan gernil-PP dan

    isopentil-PP. Dua molekul tersebut kemudian di reaksikan dan dikatalis oleh

    enzim dimetilalil transferase menghasilkan farnesil pirofosfat. Farnesil pirofosfat

    membutuhkan energi dan mengalami pembentukan sehingga menghasilkan

    skualin.

    e. Pengubahan skualin menjadi kolesterol

    Skualin lalu bereaksi dengan molekul oksigen menghasilkan skualin-2,3-

    epoksida yang di katalisis oleh enzim skualin monooksigenase. Skualin-2,3-

    epoksida menghasilkan lanosterol. Perubahan lanostrol menjadi kolestrol

    berlangsung dengan pelepasan tiga gugus metil (dua dari atom karbon nomor 4

    dan satu dari atom karbon nomor 14), reduksi ikatan rangkap dari rantai sampiing

    kolestrol dan perpindahan ikatan rangkap dari posisi-8,9 ke posisi-5,6 dalam

    cincin B.

    D. Metabolisme Asam Nukleat

    Metabolisme asam nukleat adalah reaksi biokimia yang meliputi katabolisme dan

    anabolisme molekul asam nukleat dengan melibatkan enzim dan energi. Asam nukleat

    adalah suatu senyawa kimia dengan unit monomernya nukleotida. Nukleotida ini tersusun

    dari gugus fosfat, basa nitrogen dan gula pentosa. Pada asam nukleat terdapat basa

    nitrogen yang berasal dari purin dan primidin. Dalam RNA maupun DNA purin selalu adenine

    dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA primidin selalu sitosin

    dan timin.

  • 1. Sintesis RNA dan DNA

    a. Sintesis RNA

    Sintesis RNA biasanya dikatalisis oleh enzim DNA-RNA polymerase

    menggunakan sebagai template, sebuah proses yang dikenal sebagai transkripsi.

    Transkripsi terdiri dari 3 tahap yaitu: inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan),

    terminasi (pengakhiran) rantai mRNA.

    1. Inisiasi

    Daerah DNA di mana RNA polimerase melekat dan mengawali transkripsi

    disebut sebagai promoter. Promoter adalah daerah DNA sebagai tempat

    melekatnya RNA polymerase untuk memulai transkripsi. Suatu promoter

    menentukan di mana transkripsi dimulai, juga menentukan yang mana dari kedua

    untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan.

    2. Elongasi

    Selanjutnya, tahap elongasi. Selama tahap elongasi, RNA membuka heliks

    ganda DNA hingga terbentuk pita mRNA. Pita mRNA ini akan terus memanjang.

    Oleh karena itu, tahap ini disebut tahap elongasi.

    3. Terminasi

    Tahap terminasi merupakan tahap penghentian sintesis RNA. Tahap ini terjadi

    setelah RNA polymerase mentranskripsi ututan khusus di DNA cetakan yang

    disebut terminator, yang berupa rangkaian tertentu pada DNA cetakan, yang

    menjadi sinyal penghentian proses transkripsi. Terminator yang ditranskripsi

    merupakan suatu urutan RNA yang berfungsi sebagai sinyal terminasi yang

    sesungguhnya.

    b. Sintesis DNA

    Sintesis DNA disini dimaksud adalah replikasi DNA yaitu proses penggandaan

    bahan genetik. Pengkopian rangkaian molekul bahan genetik (DNA atau RNA)

    sehingga dihasilkan molekul anakan yang sangat identik.

    Gambar replikasi DNA

  • Struktur tersebut menandakan bahwa untaian DNA induk merupakan template

    untuk turunannya atau DNA yang digandakan. Tahap awal dari replikasi ini adalah

    denaturasi (pemisahan) untaian DNA induk. DNA induk terpisah dan membentuk

    garpu replikasi oleh bantuan enzim DNA helikase. Tahap kedua adalah inisiasi

    sintesis DNA, yaitu awal dari mulai terbentuknya anakan dari DNA induk. Tahap

    ketiga adalah pemanjangan untaian DNA, anakan dari induk DNA mengalami

    pemanjangan yang bertujuan nantinya akan mereplikasikan drinya. Tahap keempat

    adalah ligasi fragmen-fragmen DNA, dan kelima adalah terminasi sintesis DNA,

    yaitu tahap penghentian sintesis DNA yang akibatnya lepasnya ikatan lemah DNA

    dan menjadi dua dari bentuk semula.

    2. Sintesis Nukleotida Purin

    Nukleotida purin dibentuk oleh IMP (ionin monofosfat). IMP berfungsi sebagai titik

    cabang, serta nukleotida adenin dan guanin dibentuk dari IMP. IMP disintesis melalui

    jalur de Novo dengan menggunakan ribose-5-fosfat dan enzim PRPP dan dikonversikan

    menjadi AMP (Adenosin Monofosfat) melalui penambahan gugus amino dari aspartat

    dan GMP (Guanosin monofosfat) melalui pemindahan gugus amino dari amida yang

    membutuhkan ATP dalam reaksi ini. AMP dan GMP dapat mengalami fosforilase ke

    tingkat difosfat dan trifosfat yang mampu mengsintesis DNA.

    3. Sintesis Nukleotida Pirimidin

    Nukleotida pirimidin terdiri atas UMP (Uridin Monofosfat), CTP (Sitidin Monofosfat),

    UTP (Uridin trifosfat. Dalam pembentukan nukleotida pirimidin, yang disintesis pertama

    kali adalah basa, kemudian basa tersebut dilekatkan ke gugus ribose 5-fosfat. Dalam

    reaksi pertama, glutamine bereaksi dengan CO2 dan ATP membentuk karbamoil fosfat

    yang merupakan senyawa antara siklus area. Karbamoil fosfat bereaksi dengan aspartat

    menhasilkan karbamoilaspartat yang lalu dioksidasi menghasilkan asam orotat dan

    orotidilat. Orotidilat ini didekarboksilasi dan difosforilasi menjadi UTP dan CTP. Reaksi

    fosforilasi yang digunakan untuk sintesis DNA.

    4. Katabolisme Purin Menjadi Asam Urat

  • Pembentukan asam urat ada dua jalur. Jalur pertama, yaitu AMP (Adenosin

    Monofosfat) menghasilkan adenosine yang kemudian mengalami proses deaminasi

    menjadi inosin. Inosin dihidrolisis menghasilkan basa purin hipoksantin dan D-ribosa .

    Hipoxantin dioksidasi menjadi xantin dan selanjutnya xantin diubah menjadi asam urat.

    Tahap kedua, yaitu dimulai dari guanosine yang diubah menjadi guanine dan

    selanjutnya dimetabolisme menjadi xanthine. Xanthine dioksidasi dengan bantuan enzim

    xanthine oxsidase menjadi asam urat.

    5. Katabolisme pirimidin

    Dalam katabolisme primidin terdapat dua tahap yang sama-sama menghasilkan CO2 dan

    NH3. Pada tahap pertama, basa primidin bebas yaitu sitosin mengalami oksidasi menjadi

    urasil yang selanjutnya menjadi dihidrourasil. Dihidrourasil dihidrolisis menjadi Asam

    ureidopropionat yang menghasilkan CO2 + NH3. Tahap kedua memakai basa primidin yaitu

    timin yang dihidrogenase menjadi dihidrotimin. Dihidrotimin dihidrolisis menjadi Asam

    ureidopropionat dan akhirnya menghasilkan CO2 + NH3. Katabolisme primidin ini

    berlangsung di hati.

  • E. Siklus Krebs

    Siklus krebs merupakan reaksi oksidasi asam piruvat dengan proses glikolisis

    menghasilkan energi yang melibatkan berbagai enzim. Siklus krebs berlangsung di matriks

    mitokondria.

    Tahap-tahap siklus krebs adalah sebagai berikut:

    Proses ini membutuhkan asetil KoA yang diperoleh dari reaksi glikolisis yang kemudian

    masuk kedalam siklus krebs. Kemudian asetil CoA dan asam oksaloasetat mengalami

    reaksi kondensasi dengan bantuan enzim sitrat sintase menghasilkan asam sitrat.

    Asam sitrat yang dihasilkan mengalami pengurangan dan penambahan satu molekul

    air dengan bantuan enzim alkonitase menghasilkan asam isositrat.

    Asam isositrat mengalami oksidasi dengan bantuan enzim isositrat dehidrogenase

    yang menghasilkan menghasilkan asam -ketoglutarat, kemudian mereduksi NAD+

    menjadi NADH dan melepaskan satu mlekul CO2.

    Asam -ketoglutarat kemudian melepas molekul CO2 dan ion H+. Ion H+ direduksi oleh

    NAD+ menjadi NADH. Asam -ketoglutarat dengan bantuan enzim asam -

    ketoglutarat dehidrogenase menghasilkan suksinil KoA.

    Molekul KoA dari suksinil KoA melepaskan diri sehingga menghasilkan asam suksinat.

    Perubahan suksinil CoA menjadi asam suksinat menghasilkan energi berupa ATP.

    Asam suksinat mengalami oksidasi dengan melepas 2 ion H+ yang kemudian direduksi

    oleh FAD menghasilkan FADH2 dan menghasilkan asam fumarat.

  • Asam fumarat mengalami dehidrogenasi menyebabkan susunan substrat pada asam

    fumarat berubah sehingga menghasilkan asam malat.

    Asam malat mengalami oksidasi menghasilkan asam oksaloasetat. Ion H+ direduksi

    oleh NAD+ sehingga menghasilkan NADH.

    Asam oksaloasetat bersama dengan asetil KoA kembali pada tahap awal dalam siklus

    krebs dan siklus ini kembali berulang.

    F. Transport Elektron

    Transport elektron (rantai respirasi) merupakan proses oksidasi yang menghasilkan

    H2O dan O2 yang terjadi pada mitokondria dengan bantuan NADH (hasil dari siklus kreb) dan

    FADH2 (hasil dari glikolisis) serta molekul lain yang berperan penting seperti oksigen,

    koenzim Q, sitokrom b, sitokrom c dan sitokrom a.

    Tahap-tahap transpor elektron:

    Tahap pertama yaitu NADH (yang berasal

    dari siklus kreb) dan FADH2 (yang berasal dari

    oksidasi asam suksinat) mengalami oksidasi

    untuk ditransfer ke koenzim Q sehingga

    menghasilkan ATP. Kemudian koenzim Q

    dioksidasi oleh sitokrom b, melepaskan elektron

    dan ion H+. Sitokrom b lalu dioksidasi oleh

    sitokrom c melepaskan dua elektron dan

    menghasilkan ATP. Setelah itu, sitokrom c

    mereduksi sitokrom a menghasilkan 2 elektron.

    Sitokrom a dioksidasi oleh atom oksigen. Atom

    oksigen tersebut menerima 2 ion H+ yang berasal

    dari tahap kedua (oksidasi koenzim Q oleh

    sitokrom b) sehingga menghasilkan H2O dan

    ATP. Pada transpor elektron NADH menghasilkan

    3 ATP sedangkan FADH2 menghasilkan 2 ATP.