document2
DESCRIPTION
jTRANSCRIPT
PAGE
TUJUANSetelah mempelajari bab ini mahasiswa :1. Mengetahui fungsi dan macam-macam komponen pasif
2. Menjelaskan jenis-jenis komponen aktif, fungsi dan karakteristiknya.3. Menjelaskan aplikasi komponen-komponen elektronika pada kelistrikan otomotif.
4. Mengenal simbol-simbol dan nomor terminal komponen kelistrikan otomotif
A. PENDAHULUANPerkembangan teknologi otomotif dewasa ini tidak terlepas dari perkembangan elektronika. Pesatnya perkembangan bidang elektronika merambah bidang otomotif, hal ini dibuktikan dengan penggunaan komponen elektronika pada mobil maupun sepeda motor. Sistem pengapian konvensional mulai ditinggalkan bahkan tidak digunakan lagi sejak ditemukannya sistem pengapian elektronik seperti CDI, UTI dan sebagainya. Sistem bahan bakar, pengapian dan kinerja mesin dikontrol menggunakan sistem komputer yang disebut dengan ECU bahkan hampir semua kelengkapan (aksesoris) mobil memanfaatkan komponen elektronika. A. KOMPONEN PASIF
1. Resistor
Hampir semua rangkaian elekrtronika pada umumnya menggunakan komponen resistor. Fungsi dari resistor adalah sebagai penghambat arus listrik, memperkecil arus listrik dan membagi arus listrik dalam suatu rangkaian. Awalnya resistor dibuat dari bahan karbon dengan alasan karbon memiliki resivitas yang tinggi. Bahan karbon tersebut dililiti dengan kawat. Kemudian diberi kode warna atau nilai tertentu sesuai dengan ukurannya. Sesuai dengan perkembangan teknologi telah ditemukan bahan-bahan lain sebagai bahan dasar pembuatan resistor. Bahan-bahan tersebut antara lain film carbon, film metal, dan film cerment.
Satuan yang dipakai untuk menentukan besar kecilnya nilai resistor adalah OHM atau disingkat dengan huruf Yunani Omega (). Nilai resistor ada yang dicantumkan pada badannya, dan sebagian lagi karena bentuk fisiknya kecil maka pencantumannya dituliskan dalam bentuk kode warna yang melingkari badan resistor, seperti gambar di bawah ini.
Bentuk fisik tahanan
Tahanan/resistor yang dipergunakan tanda kode warna pada umumnya dibuat dengan nilai tahanan yang besarnya mulai dari 1 Ohm sampai dengan 20 Mega Ohm dengan kemampuan kerja mulai dari Watt sampai 3 Watt.
Kode warna yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
Kode warna pada tahanan
KODE WARNA
WarnaAngka ke-1Angka ke-2Angka ke-3
Faktor PerkalianAngka ke-4
Toleransi
Hitam
Coklat
Merah
Oranye
Kuning
Hijau
Biru
Violet
Abu-abu
Putih
Emas
Perak
Tidak berwarna0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-
-
-0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-
-
-1
10
100
1.000
10.000
100.000
1.000.000
-
-
-
-
-
-2%
5 %
10 %
20 %
Pada gambar di atas terlihat 4 buah gelang berwarna yang melingkar pada badan tahanan/resistor. Tanda-tanda tersebut adalah menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
Gelang ke-1 menunjukkan Angka ke-1.
Gelang ke-2 menunjukkan Angka ke-2.
Gelang ke-3 menunjukkan banyaknya angka nol di belakang angka ke-2.
Gelang ke-4menunjukkan besarnya toleransi dari tahanan.Sebagai contoh misalnya:
Pada badan sebuah tahanan/resistor tercantum kode warna sebagai berikut:
HIJAU COKLAT MERAK - EMAS
Tanda ini adalah menunjukkan bahwa nilai tahanan tersebut adalah:
HIJAU COKLAT MERAK EMAS
5 1 00 5%
Nilai tahanan tersebut adalah 5100 Ohm atau 5.1 K Ohm dengan nilai toleransi sebesar 5%
Dalam keadaan khusus, tahanan harus mempunyai nilai yang tepat dan tidak boleh menyimpang, misalnya tahanan yang digunakan dalam alat-alat pengukur. Tetapi, biasanya ketelitian itu tidak selalu diharuskan. Penyimpangan tertentu dari nilai yang tercantum dalam tahanan yang dilukiskan oleh lingkaran berwarna dinamakan nilai nominal . Perbedaan nilai nominal dan nilai sebenarnya dinamakan toleransi. Toleransi dinyatakan dalam porsen (satu per seratus bagian dari nilai nominal). Toleransi 10%, artinya ditambah atau dikurangi 10%. Nilai tahanan boleh menyimpang antara 110 % dan 90 % dari nilai nominal. Dengan kata lain 1,1 x harga nominal dan 0,9 x harga nominal.
Untuk tahanan/resistor yang bentuk fisiknya besar atau pada pototensiometer pada umumnya nilai tahanannya dapat langsung dibaca, misalnya 1K, 5K, 100K,1M. Jenis tahanan ini cara pembacaan nilai tahananya berbeda dengan tahanan pada umumnya. a) Huruf I menyatakan nilai resistor dan tanda koma desimal.
Jika huruf I adalah : R artinya x 1(kali satu) ohm
K artinya x 103 (kali 1000) ohm
M artinya x 106(kali 1000000) ohm
b) Huruf II menyatakan toleransi
Jika huruf II adalah : J artin ya toleransi 5 %
K artinya toleransi 10 %
M artinya toleransi 20 %
Macam-macam Resistora. Berdasarkan Bahan Pembuatannya1) Resistor film carbon
Dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistensinya dicantumkan dalam bentuk kode warna seperti pada resistor karbon.
2) Resistor film metalBentuknya hampir menyerupai resistor film carbon. Memiliki kehandalan dan stabilitas tinggi serta memiliki toleransi yang rendah. Digunakan dalam rangkaian- yang menuntut ketelitian tinggi. Contoh: alat ukur dan perangkat teknologi tinggi.
3) Resistor type film tebalMirip dengan resistor film metal, namun dirancang khusus agar memiliki kehandalan yang tinggi. Sebagai contoh sebuah resistor film tebal dengan rating daya 2 watt mampu dipakai menahan beban tegangan di atas satuan kilo volt.
Semua tahanan di atas merupakan tahanan tetapb. Berdasarkan Sifat 1) Tahanan tetap
Tahanan yang nilai tahanannya sudah ditetapkan oleh pabrik pembuatnya. Fungsi:a) Pembagi teganganb) Memperkecil arusc) Memperbesar dan memperkecil tegangan
2) Tahanan Tidak Tetap (Variabel resistor)
Merupakan suatu tahanan yang nilainya dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan. Contoh: Potensiometer, Trimmer, Tahanan geser dan lain-lain. Tahanan ini biasa digunakan untuk pembagi teganangan, tone control dll.
3) Ligh dependen resisted(LDR)
Sesuai dengan namanya merupakan jenis tahanan yang sangat peka terhadap cahaya
Sifat:nilai tahanannya akan berubah apabila kena sinar atau cahaya. Pada keadaan yang gelap nilai tahanannya akan besar dan sebaliknya apabila kena cahaya terang nilai tahanannya akan menjadi kecil.
Jadi nilai tahanan tergantung dari intesitas cahaya yang mengenai permukaannya.
Pengunaan : sebagai sensor dan alrm.
4) VDR
Tahanan Yang Peka Tegangan(VDR)VDR(Voltage Dependent Resistant) yaitu sejenis tahanan yang nilai tahanannya akan berubah tergantung dari besarnya tegangan
Makin besar tegangan yang berada pada kedua ujung tersebut maka tahanannya akan makin kecil sehingga arus yang mengalir pada VDR akan menjadi besar.
Dalam praktek komponen VDR banyak dipergunakan sebagai peredam atau penstabil suhu transistor.
5) NTC dan PTC
Tahanan Yang Peka Temperatur
Nilai tahanannya akan berubah sesuai dengan temperatur yang ada disekitar1. NTC (Negative Temperature Coefficient)Apabila suhu disekitar NTC rendah maka tahanannya akan kecil dan sebaliknya apabila suhu disekitar NTC naik maka tahanannya akan menjadi besar.
2. PTC(Positive Temperature Coefficient)Apabila suhu disekitar NTC rendah maka tahanannya akan besarl dan sebaliknya apabila suhu disekitar NTC naik maka tahanannya akan menjadi kecil
Dipergunakan utuk membuat rangkaian mengukur temperatur pada industri-industri yang besar atau sebagai alarm atau tanda adanya kebakaran.
2. Kondensator (Capasitor)
Kondensator merupakan suatu komponen pasif yang dibuat untuk mendapatkan kapasitas tertentu. Suatu kondensator memiliki kemampuan untuk menyimpan muatan listrik dalam waktu tertentu. Komponen ini digunakan sistem pengapian baik konvensional maupun elektronik, ECU, rangkaian alarm dan sebagainya. kondensator dibuat dari dua buah pelat konduktor yang dipisahkan oleh suatu lapisan isolator. Setiap lapisan dilapisi dengan bahan metal foil tipis dimana setiap lapisan dihubungkan dengan salah satu terminal hubungan listrik, antara ke dua lapisan diberi bahan penyekat yang disebut dialektrikum. Bahan dialektrikum ini pada umunya dibuat dari bahan kertas, mika, film, minyak bakelit dan lain-lain.
Gambar penampang kapasitor
Satuan yang digunakan untuk menyatakan kemampuan suatu kondensator adalah Farad. Satuan Farad merupakan satuan yang besar nilainya dan jarang digunakan dalam suatu percobaan. Pada prakteknya dipergunakan satuan yang merupakan pecahan dari satuan Farad sebagai berikut:
- F (Micro Farad) = 1/1.000.000 Farad
- nF (Nano Farad ) = 1/1000 F
- pF (Pico Farad) = 1/100 NfSebuah kondensator dikatakan mempunyai kapasitas 1 Farad, jika kondensator pada beda potensial 1 volt menerima muatan 1 coulomb atau dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
Q = C. E
Dimana,
C=Kapasitas kondensator dalam satuan farad
Q=Muatan yang disimpan dalam dilektrik dalam satuan Coulumb.
E=Tegangan kondensator dalam satuan volt
Sedangkan untuk kondensator pelat paralel, kapasitansi C mempunyai nilai
Dimana,
Ke=tetapan dialektrik
=permitivitas vakum
A=luas pelat
d= jarak antara pelatKapasitas dari kondensator ditentukan oleh dua faktor, yaitu luas pelat kondensator, dan jarak antara pelat. Hubungan antara kapasitas suatu kondensator dengan dua faktor tersebut diatas dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
Dimana; C=Kapasitas dalam pF
K=Konstanta dialectric
A=Luas penampang satu plat (m2)
d=Jarak antara plat (m)
N=Jumlah plat
Berdasarkan bahan pembuat dialektrumnya, kapasitor dapat dibedakan yakni kapasitor keramik, kapasitor kertas, kapasitor elektrolit, mika, film polyester dan lain-lain.
a. Kapasitor Elektrolit
Kapasitor elektrolit pada umumnya dibuat dengan nilai kapasitas yang besar dan memiliki kehandalan yang tinggi dan awet dalam pemakaiannya. Kapasitor ini banyak dipergunakan dalam rangkaian power supply atau catu daya. Kelebihan kapasitor elektrolit dibandingkan dengan kapasitor lainnya terletak pada kemampuan menerima muatan listrik dan juga memiliki dua polaritas kutub positif (+) dan kutub negatif (-). Kapasitor ini dalam pemakaiannya selalu dihubungkan arus listrik DC.
Selain aluminium dewasa ini juga digunakan bahan tantalum sebagai bahan pelat logam pada kapasitor elektrolit. Pada umumnya kapasitor elektrolit memiliki nilai kapasitas yang besar dan dibuat dalam satuan Micro Farad (F). Dalam penulisannya biasanya dituliskan langsung pada badannya termasuk dengan nilai Working Voltage (WV). Working Voltage adalah tegangan kerja atau batas tegangan yang mampu di terima oleh kapasitor.
b. Kapasitor Mika
Kapasitor mika adalah komponen yang dibuat sejak generasi pertama dan masih banyak dipergunakan sampai sekarang karena kehandalannya tinggi disamping memiliki sifat yang stabil dan toleransinya rendah
Kapasitor mika memiliki faktor konstanta dialektrum yang tinggi, sehingga bahan ini tahan terhadap tegangan listrik yang tinggi, kapasitor mika pada umumnya dipakai dalam rangkaian yang berhubungan dengan frekuensi tinggi.
Tipe-tipe kapasitor dapat dilihat pada tabel berikut:
NOTIPE KONDENSATORDIALECTRICKONSTRUKSIKAPASITAS
1
2
3
4
5Udara (air)
Keramik
Elektrolit
Mika
KertasUdara
Keramik
Electrolytic
Mica
PaperMeshed plate
Tabular
Disk
Aluminium
Tantalum
Stacked sheet
Rolled foil10 100 F
0,5 1,600 F
0,002 0,1 F
5 1.000 F0,01 300 F
10 5.000 F
0,001 1 F
3. TransformatorTransformator atau trafo terbuat dari gulungan kawat yang berfungsi untuk memindahkan tenaga dari bagian input yaitu gulungan primer ke bagian outputnya yaitu gulungan sekundernya. Bentuk pemindahan ini biasa berupa perubahan tegangan maupun frekuensi atau induksitansi.
Transformator terdiri dari dua buah gulungan yaitu gulungan primer sebagai input dan gulungan sekunder sebagai output. Gulungan primer dan sekunder dibuat dari bentuk susunan tertutup yang menyelubungi inti besi yang dibuat dari bahan besi lunak. Pada trafo yang dipergunakan untuk frekuensi rendah misalnya trafo daya sebagai intinya terbuat dari besi tuang (Stalloy).
Prinsip Induksi pada Transformator.
Gambar di atas memperlihatkan prinsip kerja transformator. Jika pada kumparan primer dialiri arus listrik, maka pada gulungan primer tersebut akan terjadi medan magnet elektromagnetik.Medan elektromagnetik tersebut akan diinduksikan pada gulungan sekunder melalui bahan inti besi sesuai dengan arah tanda panah. Dengan adanya induksi tadi, maka pada kumparan sekunder akan mengalir arus listrik yang besarnya tergantung pada jumlah gulungan kawat dari kedua macam gulungan tersebut.
Berdasarkan kegunaannya trafo dapat digolongkan menjadi, trafo penaik tegangan (Step-Up Trafo), trafo penurun tegangan (Step-Down Trafo), Trafo catu daya atau trafo adaptor, trafo penyesuai frekuensi dan impendasi.
Transformator hanya digunakan pada unit CDI DC. Transformator yang digunakan adalah transformator penaik tegangan (Step-Up Trafo), fungsinya untuk menaikkan tegangan baterai 12 volt menjadi sekitar 40 volt. Prinsip transformator banyak digunakan pada ignition coil sistem pengapian.Transformator Step up dan Step down
Prinsip kerja :
Arus bolak balik pada kumparan primer membangkitkan medan magnet pada kumparan tsb.
Kuat medan magnet berubah ubah sesuai dengan perubahan besar arus
Melalui inti besi, medan magnet akan memotong kumparan skunder maka pada kumparan tsb akan terjadi pergeseran muatan
Pergeseran muatan ini, akan membangkitkan teganggan induksi
a. Transformator Step Up
Pada transformator step up, jumlah lilitan kumparan primer ( input ) lebih kecil dari pada kumparan sekunder ( output )
Akibatnya :
Tegangan sekunder lebih tinggi dari pada teganggan primer
Arus sekunder lebih kecil dari pada arus primer
Contoh pemakaian :
Penaik tegangan 110 V 220 V misalnya untuk TV
b. Transformator step down
Pada transformator step down jumlah lilitan kumparan primer (input) lebih besar dari pada kumparan sekunder (output)
Akibatnya :
Tegangan sekunder lebih kecil dari pada tegangan primer
Arus sekunder lebih besar dari pada arus primer
Contoh pemakaian :
Adaptor tegangan 220 V 6 V misalnya untuk radio
c. Transformator pada sistem pengapian ( koil )
Prinsip kerja :
Perubahan medan magnet ( perlu untuk memperoleh induksi ) tercapai cara menghubungkan dan memutuskan arus primer.
Pada saat arus primer diputus, perubahan medan magnet jatuh sampai nol akibatnya timbul tegangan tinggi pada kumparan skunder ( hanya selama perubahan tersebut )
Pada sistem pengapian motor tegangan sekunder dapat mencapai ( 20 kV, waktu bakar bunga api hanya ( 2 ms ( milli detik )4. RelayFungsi adalah untuk memperkecil rugi tegangan pada sirkuit listrik. Selain itu relai dapat memperpanjang umur saklar sebab arus pengendali yang digunakan (untuk meng ON kan relay ) kecil sementara arus yang dapat dilewatkan oleh relay besar.Relay terdiri dari sebuah magnet listrik dan kontak pemutus. kontak pemutus dibuka dan ditutup oleh magnet listrik dan pegas.
A=Kontak relayB=Kumparan relaiC=Pegas kontak30=Arus utama baterai87=Arus utama beban86=Arus pengendali dari 30/1585=Arus pengendali ke saklar beban
Bila arus listrik mengalir ke terminal 86, magnet listrik dan massa, maka magnet listrik menarik kontak. Arus utama akan mengalir ke pemakai melalui kontak pemutus. Rugi tegangan dapat diperkecil, karena arus utama dapat dihubungkan langsung dari baterai ke pemakai, tanpa melewati sakelar-sakelar, steker terminal dan kabel yang panjang.
Macam-macam relai :
Relai menutup
Relai ini sama seperti contoh konstruksi dasar, kontak pemutus dalam posisi menutup bila relai bekerja
Penggunaan relai ini antara lain pada rangkaian : penerangan, klakson, dll. Relai membuka
Relai ini kebalikan dari relai menutup, magnet listrik berfungsi memutuskan hubungan arus utama ke pemakai
Dipakai pada rangkaian-rangkaian pengaman seperti pada kipas pendingin dengan listrik atau pada sistem AC.
Relai kombinasi
Pada relai ini terdapat terminal arus utama untuk dihubungkan ke pemakai (terminal 87 & 87a) dengan dua terminal ini relai dapat dijadikan relai membuka atau relai menutup serta kombinasi keduanya
Relai 2 langkah
Pada relai 2 langkah mempunyai kontak pemutus dan 2 terminal arus utama ke pemakai (56a, 56b), arus utama 30 juga dijadikan arus pengendali. Relai ini dipakai untuk lampu kepala dengan lampu blit (dim)
Mengurangi Induksi diri pada relai
Induksi diri pada relai akan terjadi bila aliran arus pada gulungan magnet listrik dihentikan/terputusInduksi ini akan sangat mengganggu/ merusak peralatan elektronika yang ada pada kendaraan, seperti unit kontrol atau peralatan elektronika lainnya.
Guna mengurangi induksi diri, pada relai dipasang tahanan atau dioda Memakai tahanan
Dengan memakai tahanan maka induksi diri pada gulungan magnet akan lebih cepat berkurang
Memakai diode
Memakai diode juga berarti mengamankan komponen-komponen elektronika, bila terminal relai dipasang terbalik (salah pasang) Disamping itu diode juga berfungsi mengurangi induksi diri pada gulungan magnet listrik.
5. SEKERING
Kita sudah mengetahui bahwa fungsi sekring sebagai pengaman terhadap kerusakan yang terjadi pada jaringan kelistrikan. Kapasitas dari setiap sekring tertera pada badan sekring tersebut dan apabila arus listrik yang mengalir lebih besar dari kapasitasnya atau terjadi hubungan singkat, maka logam tersebut dapat mencair adan putus.
Untuk menghitung besar arus yang mengalir kita pergunakan rumus :
I = Kuat arus
(Ampere)
P = Daya Listrik(Watt)
E = Tegangan Listrik (Volt)
Akan tetapi untuk menghitung kapasitas sekring yang dibutuhkan diperluka faktor aman dua kali dari hasil rumus di atas, misalnya :
Daya lampu: 45 watt
Tegangan: 12 volt
Besar sekring yang diperlukan
EMBED Equation.3
Sedangkan sistem pengisian pada kendaraannya tegangannya 14 volt, maka besar sekring yang dibutuhkan adalah
a. Sekring Model Blade
sekring model blade mempunya i beberapa keuntungan dibandingkan dengansekring model kaca/gelas. Keuntunganya adalah :
lebih ringan
bagian yang behubungan lebih luas
tidak mudah pecah dan anti shock
lebih tahan terhadap arus yang terputus-putus
Biasanya pada sekring ini kapasitanya ditentukan oleh warna rumahnya
Warna rumahCoklat/keku-ninganCoklatMerahBirukuning
Besara arus5 A7,5 A10 A15 A20 A
Gambar sekring model bladeb. Circuit Breaker
Fungsi circuit breaker sama dengan sekring. Pada sekring biasa apabila arus yang mengalir melebihi kapasitasnya sekring akan putus dan tidak dapat dipergunakan lagi. Sedangkan pada circuit brake kontaknya akan terbuka. Keuntungan dari circuit brake dapa dipergunakan bekali-kali setelah dihubungkan kembali ke titik kontaknya.
Pada gambar di atas membuka ada menutupnya titik kontak diatur oleh panas arus listrik yang mengalir pada bimetal (metal blade). Metal bagian atas mempunyai titik muai yang lebih rendah sedangkan logam bagian bawahnya mempunyai titik muai yang lebih besar. Apabila arus yang mengalir pada bimetal sangat besar atau terjadi hubungan singkat maka bimetal akan menjadi panas dan panas tersebut akan menyebabkan bimetal memuai. Dikarenakan titik muai kedua logam berbeda, maka bimetal akan melengkung ke atas sehingga hubungan titik kontak terputus (terbuka) dan arus listrik akan terputus juga.6. SAKLAR
Pada rangkaian tertutup asaklar digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari sumber listrik ke beban (pemakai). Pada mobil, ada dua saklar utama yang digunakan, yaitu :
a. Kunci kontak
Saklar kunci kontak mempunyai 4 terminal AM (B), ACC, ON, dan ST. AM adalah terminal yang selelu berhubungan dengan baterai (sumer). ACC adalah terminala yang dipergunakan untuk bagaian perlengkapan tamahan seperti : radio, dan lain-lain. ON atau IG adalah terminal ayang berhubungan dengan sistem pengapian mesin. ST adalah terminal yang berhubungan dengan sistem starter.
SWITCH POSITIONTEMINAL
OF/LockAMACCON/IGST
ACC
ON/IG
START
Pada posisi OFF/LOCK termina AM tidak ada hubungannya dengan terminal-terminal lainya. Pada posisi ACC maka terminal AM dengan terminal ACC akan berhubungan. Pada saat kunci kontak diputar pada posisi ON/IG, maka terminal-terminal AM, ACC, ON/IG, akan behubungan. Sehingga perlengkapan yang berhubungan dengan terminal-terminal tersebut akan mendapatkan arus listrik dari baterai.b. Saklar penerangan
Saklar saklar lain yang dipergunakan pada mobi adalah saklar - saklar pada sistem penerangan, seperti saklar utama, saklar dim, blits, dan lampu tanda belok. Saklar-saklar ini, agar mudah dalam pengoperasiannya dibuat dalam satu kesatuan yang biasa disebut dengan saklar kombinasi. Selain itu ada juga saklar yang berbentuk tombol untuk klason, switch rem/lampu mundur dll. Semua saklar ini akan dibahas pada sistem penerangan. B. KOMPONEN AKTIF 1. DiodaDioda adalah termasuk komponen semikonduktor yang terdiri dari dua buah elektroda yaitu Anoda (bahan P) dan Katoda (bahan N). Pengertian semikonduktor adalah bahan yang dibuat dari bahan PN Junction, yaitu bahan yang terdiri dari bahan positif (P tipe) yang bermuatan positif dan bahan negatif (N tipe) yang bermuatan negatif. Bahan positif adalah campuran yang terdiri dari germanium atau silikon dengan aluminium dan merupakan bahan yang kekurangan elektron dan bersifat positif. Bahan negatif adalah bahan yang terdiri dari germanium atau silikon dengan fosfor dan merupakan bahan kelebihan elektron dan bersifat negatif. Apabila kedua bahan tersebut dipertemukan, maka akan terbentuklah sebuah komponen aktif yang dinamakan dioda.
Lambang diodaDalam operasinya, dioda hanya akan bekerja bila diberikan arus bolak-balik (AC) dan berfungsi sebagai penyearah, selain dari itu sifat dioda hanya dapat mengalirkan arus listrik dalam satu arah saja, yakni apabila kutub anoda diberi sumber arus positif (+) dan kutub negatif (-). Sedangkan bila polaritas dibalik maka dioda akan menyumbat atau menahan arus listrik. Dioda digunakan pada sistem pengisian, sistem pengapian CDI dan lain-lain. Prinsip penyearah diodePengaliran : Bila katoda diberi polarotas (+) dan anoda diberi polaritas (-), maka arus mengalir -------- lampu menyala
Penghambatan : Bila katoda diberi polaritas positif dan anoda diberi polaritas negatif, maka arus terhambat ------------ lampu mati
Jenis-jenis dioda
a. Dioda penyearah
Dioda penyearah adalah dioda yang digunakan dalam rangkaian sederhana biasanya berfungsi sebagai penyearah atau perata atau sebagai pembatas arus listrik. Dioda semacam ini biasanya penamaannya disesuaikan dengan bahan yang dipergunakan untuk membuat dioda tersebut. Yang termasuk dalam dioda penyearah antara lain : dioda silikon (digunakan pada unit CDI), dioda selenium, dioda germanium, dioda kiprok, dan rectifier.
Jenis-jenis Diodab. Dioda Zener (ZenerDioda)Dalam rangkaian-rangkaian elektronika dioda zener berfungsi sebagai penyetabil dan melindungi beban dari tegangan listrik yang melebihi tegangan kerjanya.
Apabila dioda ini dihubungkan dengan sumber tegangan dengan polaritas terbalik, maka arus listrik akan bertahan sampai tercapai nilai tegangan tembus yang telah ditetapkan. Apabila tegangan tembus telah tercapai, maka dioda akan berfungsi sebagai konduktor biasa.
c. Dioda LED (Light Emiting Dioda)Dioda LED ini sangat populer penggunaannya dapat menghasilkan cahaya yang berwarna warni. Prinsip kerjanya hampir sama dengan dioda biasa hanya mempunyai keistimewaan yaitu dapat memancarkan cahaya bila dialiri arus listrik, intensitas cahaya yang dihasilkan sangat tergantung pada besarnya arus yang diberikan. LED pergunakan sebagai pengganti pilot lampu atau rangkaian-rangkaian untuk tampilan digital
Bentuk fisik LED
d. Dioda Photo Cell
Dioda jenis ini merupakan dioda khusus yang dalam operasinya dikenal dengan photo dioda. Prinsip kerjanya berdasarkan intensitas cahaya yaitu nilai tahanannya akan berubah apabila kena cahaya dan besarnya perubahan kapasitas akan bergantung dari intensitas cahaya yang mengenai permukaan photo dioda tersebut.
Dalam keadaan gelap photo dioda fungsinya hampir sama dengan jenis dioda lainnya yaitu memblokir arus listrik, namun demikian bila cahaya semakin banyak, maka arus listriknya pun mengalir.
Umumnya dioda ini digunakan dalam rangkaian-rangkaian seperti pengendali jarak jauh (remote control) dengan bantuan sinar infra merah sebagai sensor pada rangkaian alarm dan sebagainya.
2. TransistorTransistor adalah suatu komponen aktif yang dibuat dari bahan semi konduktor. Transistor pada mulanya adalah hasil pengembangan dari dua buah dioda jenis PN dan NP yang dipertemukan menjadi satu, sehingga akan menghasilkan satu elektroda sebagai pengontrol parameter antara bahan PN dan NP. Prinsip terjadinya pertemuan kedua jenis dioda tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar Skema Transistor
Apabila yang dipertemukan bahan jenis N-nya maka akan diperoleh bahan jenis PNP. PN + NP = PNP
Sedangkan bila yang dipertemukan bahan jenis P-nya maka akan diperoleh transistor jernis NPN. NP + PN = NPN
Lambang Transistor.Gambar di bawah ini menunjukkan prinsip dasar cara kerja dari sebuah transistor. Pada kaki emitor diberi arus listrik positif bila pada kaki basis diberikan arus yang kecil, maka pada kaki kolektor akan mengalir arus yang besar atau pada saat ini transistor akan menjadi konduktor. Namun, bila arus listrik pada basis diputuskan maka aliran arus listrik dari emitor menuju kolektor akan terputus pula. Dengan keistimewaan tersebut, transistor banyak diterapkan sebagai rangkaian penguat, penyetabil tegangan, unit pemutus arus primer pada sistem pengaoian, saklar elektronik dan lain sebagainya.
Prinsip kerja Transistor3. SCR (Silicon Controlled Rectifier)SCR adalah singkatan dari Silicon Controlled Rectifier atau penyearah pengendali silikon. Dalam bidang elektronik SCR dikategorikan ke dalam dioda khusus dan disebut dengan dioda thyristor.
SCR berfungsi sebagai penyearah yang tegangannya dikontrol oleh tegangan pemicu yang diberikan pada terminal SCR. Tegangan yang diberikan harus sesuai dengan parameter tegangan yang telah ditentukan untuk kebutuhan SCR.
Lambang SCRPrinsip kerja SCR adalah bila terminal Gate (gerbang) diberikan arus listrik, maka kaki anoda dan katoda akan menjadi konduktor, dengan demikian arus akan mengalir dari anoda ke katoda. Kaki anoda dan katoda akan menjadi konduktor selama arus yang mengalir tidak terputus, bila aliran arus dari anoda ke katoda terputus SCR akan off (tidak bekerja). Untuk mengaktifkannya kembali terminal gate (gerbangnya) mendapat sinyal listrik (puls) dari kumparan pembangkit pulsa (pulser)
4. TRIAC ( Trioda Alternatic Current)TRIAC merupakan pengembangan dari SCR, serta fungsinya sama dengan SCR atau Thyristor , hanya memiliki kelebihan. Yakni tidak mengakibatkan gangguan frekuensi terhadap pesawat penerima. Komponen TRIAC dalam pemakaiannya biasanya menghasilkan panas yang berlebihan sehingga diperlukan keping pendingin yang terbuat dari logam yang fungsinya untuk meredam panas.
TRIAC memiliki prinsip hanya menyambungkan sistem dalam dua arah yaitu arah positif dan negatif, dari separuh siklus arus gelombang bolak-balik sehingga dapat diperoleh tegangan dan arus pengeluaran yang halus dengan demikian TRIAC sangat cocok digunakan pada CDI AC.5. Integritet Circut ( IC )
Integrated Circuit (IC) sebenarnya merupakan pengembangan dari Transistor dan IC ditemukan oleh seorang sarjana bangsa amerka yang benama J.S. Kilby pada tahun 1958. Komponen IC dibentuk dari beberapa macam komponen elektronika seperti resistor, kapasitor, dioda, transistor yang dirangkai menjadi satu rangkaian yang terintegrasi dalam bentuk sebuah chip oleh sebab itu komponen ini dinamakan rangkaian terpadu ( Integritet Circut) . Dengan memasang beberapa buah komponen IC telah memungkinkan seseorang dapat menciptakan suatu perangkat elektronik yang modern seperti Calculator, komputer dan lai-lain.
Gambar bentuk fisik IC
Seperti terlihat pada gambar di atas, bentuk fisik dari komponen IC adalah kecil dan berwarna hitam yang dibuat dari bahan Silikon. Berbeda dengan transistor, sekalipun bentuknya kecil, IC memiliki banyak kaki. Banyaknya kaki tergantung dari banyaknya komponen yang membentuk IC tersebut.
Pada umumnya IC memiliki jumlah kaki yang bermacam-macam mulai dari 3, 8, 14, 16 bahkan ada yang sampai 40 kaki. Kaki-kaki tersebut disusun dalam bentuk 2 baris atau DIL (Dual In Line)
Perlu diketahui bahwa komponen IC adalah komponen yang sangat peka dan mudah rusak, maka dari itu dalam penggunaannya perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Pemberian tegangan harus sesuai dengan ketentuan.
b. Pemasangan kaki-kakinya jangan sampai terbalik.
c. Dalam pemasangan harus menggunakan socket IC.
d. Pada waktu menyolder socket, IC jangan terpasang.
Gambar Soket IC
Jenis komponen IC yang banyak dipergunakan untuk keperluan hoby adalah jenis TTL IC (Transistor-Transistor Logic) yang pada umumnya menggunakan catu daya Vcc + 5 V. Untuk keperluan lain yang bersifat khusus ada jenis IC lainnya yaitu yang disebut IC CMOS (Complementary Metal Oxide Semoconductor) atau IC jenis MOSFET (Metal Oxide Someconductor Field Effect Transistor). Keistimewaan IC dari jenis ini adalah dapat bekerja dengan berbagai macam variasi tegangan yang lebih besar, tetapi dengan konsumsi daya yang relatif lebih kecil. Namun demikian IC jenis CMOS ini mempunyai kelemahan yaitu sangat peka terhadap tegangan listrik statis, sehingga dalam penyimpanannya IC ini pada umumnya disimpan dalam kemasan yang kaki-kakinya dijepit dengan bahan yang terbuat dari busa plastik. Pada bidang otomotif IC biasa digunakan pada rangkaian Central lock, ECU, dan rangkaian sistem pengapian CDI. C. SIMBOL-SIMBOL DAN NOMOR TERMINAL KELITRIKAN OTOMOTIFNO.SimbolArti
1.
2.
3.
4.
5.6.
7.
8.
9.10.
11.
Arus searah
Arus bolak-balik
Arah arus mendekati
Arah arus menjauhi
Baterai
Steker
Massa
Sekering
Tahanan secara umum
Tahanan yang bisa diubah-ubah (potensiometer)
Alat ukur secara umum
NOSimbolArti
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Voltmeter
Ampermeter
Ohmeter
Sakelar penghubung (tombol)
(automatis kembali sendiri)
Sakelar penghubung
Sakelar pemutus
Lampu 1 filamen
Lampu 2 filamen
Sakelar pemindah
Putaran
Tekanan
Membran (diafragma)
Sakelar dim
Sakelar lampu kepala
Sakelar lampu kepala
NO.SimbolArti
27.
28.
29.
30.
31.
Lampu kepala
(jauh/dekat dan kota)
Lampu belakang, lampu kota,
rem dan tanda belok
Relai penghubung
Relai pemindah 1 langkah
Schritt relais
(Relai pemindah 2 langkah)
NO.SimbolArti
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
Diode
Diode LED
Diode Zener
Transistor PNP
Transistor
Thyristor
A = Anoda
B = Katoda
G = Gate
Motor arus searah
Generator arus bolak-balik 1 fasa
Alternator
NO.SimbolArti
41.
41a.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
Distributor
Kondensator
Koil pengapian
Ventilator
Klakson
Pengeras suara (lautsprecher)
Mikrofon
Radio
Sistem penerangan
Nomor terminalArtiDiagram terminal
15
30/B+
31/B-
31 b
54
55
56
56a
56b
58Kunci kontak
Baterai +
Baterai (massa)
Massa dengan sakelar
Lampu rem
Lampu kabut
Sakelar lampu kepala
Lampu jauh
Lampu dekat
L ampu kota
Sistem tanda blok dan relai
No.SimbolDiagram terminal
49.
49a.
C.
L.
85.
86.
87a.
88.
88a.Masuk flesher
Keluar flesher
Lampu kontrol
Kiri
Keluar relai
(arus pengendali)
Masuk relai
(arus utama)
Keluar relai pemutus
(arus utama)
Masuk relai penghubung
(arus utama)
Keluar relai penghubung
(arus utama)
Starter, generator dan regulator
Nomor terminalArtiDiagram terminal
15 a
30
31
50
61
B+
D+
D-
DFKe Coil
Baterai
Massa
Kunci kontak ke starter
Ke lampu kontrol
Baterai/Generator
Generator/Regulator
Generator/Massa
Generator feld
Sistem pengapian
Nomor terminalArtiDiagram terminal
1
4
15
15 a
30
31
85
86
88
88 aCoil negatif ke kontak
pemutus
Arus tegangan tinggi/kum-
paran sekunderdari coil
Kunci kontak/coil positif
tahanan balas/starter
Baterai
Massa
Arus pengendali ke luar
relai
Arus pengendali masuk relai
Arus utama masuk
Arus utama ke luar
Pengapian elektronik
No.SimbolDiagram terminal
1.
2.
3.
4.
7.
15.
16.
31.
31d
8h
TDKe sender pendingin
Ke sakelar katup gas
Ke steker penyesuai
(bahan bakar/negara)
-
Sinyal pengendali dari pick-up
ke kontrol unit
Kunci kontak
Ke coil terminal 1
Massa langsung
Massa lewat kontrol unit
Arus positif dari kontrol unit/
stabilisator
Terminal diagnosa
EVALUASI
1. Sebutkan dan jelaskan aplikasi komponen-komponen elektronika dalam kelistrikan otomotif
2. Jelaskan secara singkat kegunaan dari tahanan, kapasitor dan transformator
3. Jelaskan kegunaan macam-macam tahanan
4. Jelaskan jenis-jenis relay dan cara kerjanya
5. Tentukan nilai resistor jenis karbon dengan kode warna yang tertera pada badannya yaitu
a. Coklat, merah, kuning dan emas
b. Merah, jingga, kuning dan perak
c. Merah, hitam, coklat dan emas
6. Uraikan fungsi dioda dan aplikasinya dalam otomotif
7. Jelaskan fungsi dan macam-macam transistor
8. Jelaskan fungsi dan aplikasi IC pada kelistrikan mobil
9. Sebutkan komponen-komponen yang membentuk rangkaian CDI dan apa fungsinya pada rangkaian tersebut
.
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
Macam-macam tahanan
Ns
10k
VDR
10k
R
Np
EMBED MSPhotoEd.3
U primer
I sekunder
EMBED MSPhotoEd.3
I primer
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
Us
EMBED MSPhotoEd.3
I primer
I sekunder
Up
Np
Ns
Us
EMBED MSPhotoEd.3
Up
Ip
Np
Ns
Us
Is
EMBED Equation.3
Gambar Penampang Kapasitor
PAGE 45
_1013235856.bin
_1013247686.bin
_1184892539.unknown
_1235978102.unknown
_1235978193.unknown
_1235978362.unknown
_1184893018.unknown
_1235976551.unknown
_1014275949.bin
_1184892342.unknown
_1014276156.bin
_1014275511.bin
_1013236757.bin
_1013237211.bin
_1013242293.bin
_1013236162.bin
_1007277307.bin
_1013232819.bin
_1013235678.bin
_1007277737.bin
_1013232320.bin
_1007277623.bin
_1007276727.bin
_1007277222.bin
_1007277279.bin
_1007276045.bin