241685194 lap acc model molekul

53
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK MODEL MOLEKUL Disusun Oleh : Kelompok II Firman Dwi Arjuliandika : 08041381320003 Habibatur Rahmi : 08041181320027 Innocenthya Tygra Patriot : 08041381320009 Nurlela : 08041181320015

Upload: darrusalam-uchiha

Post on 30-Jan-2016

240 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

model molekul

TRANSCRIPT

Page 1: 241685194 Lap ACC Model Molekul

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

MODEL MOLEKUL

Disusun Oleh :

Kelompok II

Firman Dwi Arjuliandika : 08041381320003

Habibatur Rahmi : 08041181320027

Innocenthya Tygra Patriot :

08041381320009

Nurlela : 08041181320015

Oksa Vionita : 08041181320029

JURUSAN BIOLOGI

Page 2: 241685194 Lap ACC Model Molekul

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2014

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK

I . Nomor Percobaan : I

II . Nama Percobaan : Model Molekul

III. Tujuan Percobaan :

1. Mengambarkan bentuk ruang molekul senyawa-

senyawa hidrokarbon alifatik dan aromatik

2. Menggambarkan bentuk isomer optik molekul-

molekul senyawa organik.

3. Menggambarkan bentuk-bentuk gugus fungsi.

4. Menggambarkan bentuk molekul heterosiklik.

IV. Dasar Teori

Bentuk molekul merupakan konsep dasar dalam kimia

organik. Molekul ini berbentuk tiga dimensi dan interaksi

Page 3: 241685194 Lap ACC Model Molekul

ruang dari suatu bagian molekul dengan bagian molekul

lainnya sangat penting dalam menentukan sifat fisik dan

kimia dari molekul-molekul tersebut. Bentuk geometri

tertentu yang dimiliki molekul suatu senyawa kovalen

atau ion poliatom merupakan akibat dari pembenntukan

ikatan kovalen melalui timpang tindih dua orbotal atom

yang mempunyai arah tertentu di dalam ruang.

Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi jika ada

pemasangan elektron secara bersama-sama oleh atom-

atom yang berikatan. Adapun sifat-sifat atom yang

membentuk ikatan kovalen adalah sebagai berikut :

terbentuk diantara dua atom yang sama-sama

menangkap elektron, setelah berikatan tiap atom harus

dikelilingi oleh dua atau delapan elektron.

Ikatan kovalen terbagi atas ikatan kovalen koordinasi

yakni ikatan kovalen dengan pasangan elektron yang

digunakan secara bersama-sama yang hanya berasal dari

salah satu atom, ikatan kovalen berdasarkan

kepolarannya yakni ikatan polar yakni ikatan yang terjadi

jika pasangan elektron yang dipakai bersama dan tertarik

lebih kuat pada salah satu atom yang berikatan,

kemudian ikatan non polaryang terjadi jika pasangan

elektron yang dipakai bersama yang sama kuat kesemua

Page 4: 241685194 Lap ACC Model Molekul

atom yang berikatan. Ikatan kovalen pun terbagi menjadi

ikatan tunggal dan ikatan rangkap. Dimana ikatan

rangkap terbagi lagi menjadi ikatan rangkap dua dan

rangkap tiga.

Ikatan pada molekul selalu berbeda-beda untuk setiap

senyawa. Baik itu pada senyawa alkana, alkena, alkuna,

aromatik, siklik, dan alifatik. Selain ikatan, perbedaan pun

akan terlihat pada rumus molekul, rumus bangun, sifat

fisik dan sifat kimia pada masing-masing senyawa. Bentuk

molekul atau ion poliatom menyatakan bagaimana atom-

atom pembentuk molekul tersusun dalam ruang yang

nantinya dapat mempengaruhi sifat fisika senyawa atau

ion poliatom tersebut. Sedangkan untuk sifat kimia

senyawanya ditentukan oleh ikatan antar atom dalam

molekul senyawa bersangkutan. Polaritas molekul yang

mempengaruhi sifat fisika senyawanya, antara lain seperti

titik didih dan titik leleh karena ternyata titik didih dan

titik leleh ini sangat mempengaruhi bentuk molekul yang

bersangkutan.

Pada setiap molekul bentuk geometri dasar, tolakan

antar pasangan elektron adalah minimum. Misalnya, bila

pada atom pusat suatu molekul terdapat dua pasang

elektron yang mengadakan ikatan, maka tolakan

Page 5: 241685194 Lap ACC Model Molekul

minimum akan tercapai, sehingga semua atom yang

berikatan terletak pada garis lurus. Jadi sudut ikatannya

adalah 180° dan molekulnya berbentuk linier. Demikian

pula bila pada atom pusat terdapat tiga pasang elektron

ikatan, maka tolakan antar ketiga pasangan elektron

tersebut menjadi minimum, sehingga bila ketiganya saling

bertemu maka akan membentuk sudut 120°. Begitu halnya

juga dapat berlaku bagi atom pusat yang memiliki empat,

lima, dan enam pasangan elektron ikatan.

Adalah merupakan suatu hal yang tidak mudah apabila

kita harus menentukan bentuk molekul setiap senyawa

kovalen. Sebagaimana yang pernah dilakukan untuk

menentukan bentuk molekulCH 4. Dengan mengetahui

struktur lewis suatu molekul atau ion poliatom, dimana

ion poliatom atau bentuk molekul yang bersangkutan

dapat diramalkan melalui teori Tolakan Pasangan Elektron

Kulit Valensi atau lebih dikenal dengan teori VSEPR

( Valence Shell Electron Pair Repulsion).

Menurut teori ini, untuk memperoleh molekul atau ion

poliatom yang stabil pasangan-pasangan elektron pada

kulit valensi atom pusat harus tersusun sedemikian rupa

sehingga terpisah sejauh mungkin antara atom yang satu

Page 6: 241685194 Lap ACC Model Molekul

dengan atom yang lain agar tolakkan yang didapat yakni

tolakan yang minimum (Nuraini )

Unntuk molekul datar dapat digambar menggunakan

sudut 180° sedangkan untuk molekul datar segitiga

menggunakan sudut 120°. Saat memandang bentuk

molekul dapat diperoleh pandangan lain yang

menunjukkan bagaimana semua atom berada pada satu

bidang datar. Struktur dasat molekul dapat berupa

tetrahedron dengan sudut109,5°. Sedangkan untuk biramida

trigonal atau molekul dwilimas segitiga mempunyai sudut

siku-siku atau 90°, begitu juga dengan molekul oktahedral.

Jika kita terapkan teori diatas pada molekul BeCl2, maka

yang berperan sebagai atom pusat yakni Be karena Be

dapat mengikat dua pasang elektron yang ada. Tolak-

menolak yang terjadi antara kedua pasang elektron

tersebut mencapai minimum apabila keduanya berada

dalam arah yang berlawanan. Pada molekul BeCl2 terdapat

dua atom Cl yang masing-masing berikatan dengan atom

Be melalui kedua pasangan elektron terssebut. Ini berarti,

bahwa molekul BeCl2 hana merupakan linier, yang memang

sesuai dengan temuan melalui eksperimen (sama dengan

cara menemukan bentuk molekul CH 4).

Page 7: 241685194 Lap ACC Model Molekul

Untuk contoh linier yang lain, dapat diambil contoh

molekul CO2 yang rumus molekulnya mirip dengan BeCl2..

Kedua pasang elektron pada ikatan rangkap harus

terdapat dalam daerah kulit valensi atom pusat. Sehingga

ikatan rangkap pun berprilaku sangat mirip dengan ikatan

tunggal. Kedua ikatan rangkap pada CO2 akan

menempatkan diri pada sisi yang berlawanan, semua ini

terjadi agar tolak-menolaknya menjadi minimum. Hal ini

dikarenakan kedua atom O terikat pada atom C melalui

kedua ikatan rangkap tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa molekul CO2 merupakan salah satu molekul linier.

Bila teori VSEPR ini diterapkan pada molekul yang

atom pusatnya memiliki dua, tiga, empat, lima, bahkan

enam pasang elektron pada kulit valensinya, maka

diperoleh bentuk-bentuk molekul linier, segitiga datar,

tetrahidral, serta molekul dwilimas segitiga.

Bagaimana dengan bentuk molekul SO2?

Pada atom pusat S terdapat tiga kelompok elektron

yaitu dua kelompok yang masing-masing terdiri dari satu

pasang elektron dan satu kelompok lagi terdiri dari dua

pasang elektron atau mempunnyai ikatan rangkap.

Dimana ikatan rangggkap mempunyai prilaku yang sama

Page 8: 241685194 Lap ACC Model Molekul

dengan ikatan tunggal. Tolak-menolak antar pasangan

elektron akan mencapai minimum apabila kelompok

elektron berada pada titik-titik sudut segitiga datar

dengan S sebagai pusatnya.

Seperti pada bentuk molekul BeCl2, kedua atom O

terikat pada atom S melalui sebuah ikatan rangkap dan

sebuah ikatan tunggal. Karena bentuk molekul

menyatakan bagaimana atom-atom tersusun dalam

ruang, maka bentuk molekul SO2 bukan merupakan bentuk

molekul segitiga datar , tetepi juga bukan bentuk linier

atau biasanya disebut dengan bentuk V dengan bentuk

sudut lebih kecil 180.

Bila ketiga pasang elektron pada atom pusat tersebut

digunakan untuk berikatan dengan atom yang lain, maka

akan diperoleh molekul dengan rumus Mx3 yang bentuk

molekulnya adalah segitiga sama sisi.

Rumus Lewis sangat berguna untuk mengikuti elektron

ikatan. Sedangkan rumus empirik dapat digunakan untuk

menggambar jenis atom dan perbandingan numerik

dalam suatu molekul. Lain halnya untuk rumus molekul,

rumus molekul digunakan untuk menggambar jumlah

atom yang nyata dalam molekul dan bukan hanya sebagai

perbandingan saja. Rumus struktur dapat menunjukkan

Page 9: 241685194 Lap ACC Model Molekul

struktur dari molekul yaitu muatan dari kaitan atom-

atomnya. (Fessenden & Fessenden. Kimia Organik. Hal :

13)

Hibridisasi merupakan pembastaran atau peleburan

orbital-orbital atom dari tingkat energi yang berbeda

menjadi orbital-orbital yang setingkat. Hibridisasi sangat

mengacu pada penggabungan orbital-orbital atom yang

sangat sederhana untuk menghasilkan orbital-orbiatal

atau hibrida yang baru. Orbital hibrida sp adalah satu dari

dua orbital identik yang dihasilkan dari hibridisasi satu

orbital s dan satu orbital p. Dan kedua orbital ini akan

membentuk sudut 180. Orbital hibridisasi sp2 adalah satu

dari tiga orbital identik yang dihasilkan dari hibridisasi

satu orbital identik yang di hasilkan Orbital hibridisasi sp2

adalah satu dari tiga orbital identik yang dihasilkan dari

hibridisasi satu orbital s dan dua orbital p. Sudut yang

dibentuk oleh dua orbital jenis ini adalah 120.

Orbital hibridisasi sp3 adalah satu dari empat sisi orbital

identik yang dihasilkan dari hibridisasi satu orbital s dan

tiga orbital p. Sedangkan sudut yang dibentuk yakni sudut

tetrahidral yaitu 109,5. Orbital hibridisasisp3d adalah satu

dari lima orbital identik yang dihasilkan dari hibridisasi

Page 10: 241685194 Lap ACC Model Molekul

satu orbital s, tiga orbital p, dan satu orbital d. Kelima

orbital tersebut mengarah kesudut biramida trigonal.

Serta orbital hibridisasi sp3d2 adalah satu dari enam

orbital yang dihasilkan dari hibridisasi satu orbital s, tiga

orbital p, serta dua orbital d. Keenam orbital ini mengarah

ke sudut-sudut oktahedron beraturan. (Ralph Petrucci.

Kimia Dasar.)

Orbital molekul ikatan mempunyai energi yang lebih

rendah dibandingkan dengan energi dari orbital atom

yang terpisah, sedangkan orbital molekul anti ikatan

mempunyai energi yang lebih tinggi.

Gagasan dasar yang menyangkut orbital molekul dapat

dilakukan dengan menggunakan teori orbital molekul

dalam ikatan kimia yang terdiri atas beberapa aturan.

Aturan-aturan ini menyangkut orbital molekul tertentu

yang terjadi jika orbital atom bergabung dengan cara

pelambangan elektron dalam orbital tersebut. Caranya

antara lain : jumlah orbital molekul yang dihasilkan sama

dengan orbital atom yang bergabung, dari dua orbital

atom molekul yang terjadi apabila dua orbital atom

menjadi satu yakni molekul yang energinya rendah dan

molekul energinya tinggi (orbital anti ikatan), umumnya

mencari orbital molekul yang energinya rendah, jumlah

Page 11: 241685194 Lap ACC Model Molekul

elektron maksimum yang dapat mengisi orbital molekul

tertentu adalah dua (prinsip eksklusi Pauli), serta elektron

memasuki orbital molekul yang energinya setara atau

satu demi satu sebelum berpasangan (aturan Hund).

Metode ikatan valensi memandang ikatan kovalen

sebagi hasil tumpang tindih orbital dari atom-atom yang

terikat. Ikatan kovalen memberikan peluang elektron

tertinggi (rapatan muatan elektron) di daerah

pertumpangtindihan. Beberapa molekul sederhana seperti

H 2 ,H 2S ,HCl ,dapat dijelaskan melalui pertumpang tindihan

orbital-orbital s atau orbital p. Tetapi dalam kebanyakkan

kasus orbital-orbital atom harus di hibridisasi yaitu orbital-

orbital atom harus diganti dengan seperangkat orbital

hibrida yang sifatnya bergantung pada jumlah dan jenis

orbital atom yang sederhana pembentuknya. Bentuk

geometris molekul ditentukan oleh sebaran ruang dari

orbital-orbital yang terlibat dalm pembentukan ikatan

atau secara garis besar berkenaan dengan sebaran

pasangan elektron dalam teori VSEPR.

Dua jenis pertumpang tindihan orbital dikemukakan

dalam metode ikatan valensi. Salah satu jenis (σ)

melibatkan pertumpang tindihan orbital ujung-ujung

disepanjang garis penghubung inti-inti atom yang

Page 12: 241685194 Lap ACC Model Molekul

berikatan. Jenis lain (π) terjadi karena pertumpangtindihan

menyamping dari dua orbital p. Ikatan kovalen tunggal

terdiri dari satu ikatan σ . Ikatan rangkap dua terdiri atas

satu ikatan σ dan satu ikatan π. Sedangkan ikatan rangkap

tiga mempunyai satu ikatan σ dan dua ikatan π.

Gugus fungsi adalah kedudukan kereaktifan kimia

dalam molekul. Ikatan phi atau suatu atom elektronegatif

atau bisa juga atom elektropositif dalam molekul organik

dapat menuju kesuatu reaksi kimia yang salah satu dari

ini dianggap sebagai gugus fungsi atau bagian dari gugus

fungsi. Senyawa dengan gugus fumgsi yang sama

cenderung mengalami reaksi kimia yang sama. Sebagai

contoh masing-masing senyawa dalam deret berikut ini

mengandung gugus hidroksil (-OH). Semua senyawa ini

termasuk dalam golongan senyawa yang disebut alkohol

dan semuanya mengalami reaksi yang sama.

Mx4 mempunyai bentuk molekul tetrahidral, dimana

keempat pasang elektron masing-masing membentuk

ikatan dengan atom lain, contohnya CH 4 .Mx 3E mempunyai

bentuk piramidal segitiga jika terdapat elektron sunyi,

contohnya NH 3 yang atom N terdapat pada puncak

piramidal dan ketiga atom H pada titik-titik alas segitiga.

Mx2 E mempunyai sepasang elektron sunyi dengan struktur

Page 13: 241685194 Lap ACC Model Molekul

membentuk V. Mx2 E3 mempunyai tiga pasang elektron

sunyi dan dua pasang berikatan dengan atom lain

membentuk molekul linier. Mx5 membentuk bipiramidal

trigonal jika kelima pasang elektron berikatan dengan

atom lain, dan Mx6 membentuk oktahidral jika keenam

elektron berikatan dengan atom lain. (Nuraini Syariffudin.

Ikatan Molekul. Hal : 5.10)

V. ALAT DAN BAHAN

Satu set model molekul Allya dan Bacon yang terdiri dari:

Bola berwarna Lambang Atom

Hitam Karbon (C)

Putih Hidrogen (H)

Merah Oksigen (O)

Biru Nitrogen (N)

Kuning Belerang (S)

Abu-abu Brom (Br)

Pengikat Berwarna Lambang Ikatan

Putih Ikatan tunggal (ikatan

model pengisi ruang)

Page 14: 241685194 Lap ACC Model Molekul

Abu-abu pendek Ikatan tunggal (ikatan

antar atom karbon)

Abu-abu panjang Ikatan ganda

VIII. PERTANYAAN PRAPRAKTEK

1. Apa yang dimaksud dengan senyawa hidrokarbon

aromatic dan hidrokarbon alifatik?

Jawab :

Hidrokarbon aromatik,merupakan hidrokarbon yang

rantainya mengandung cincin atom karbon yang sangat

stabil. Sedangkan

Hidrokarbon alifatik merupakan hidrokarbon yang

memiliki rantai lurus, rantai bercabang atau rantai

melingkar.

Page 15: 241685194 Lap ACC Model Molekul

2.Apa yang dimaksud dengan isomer optic,isomer molekul

dan isomer geometri?

Jawab :

Isomer optic ialah SOMER OPTIK Ciri suatu senyawa yang

mempunyai isomer optik yaitu mempunyai atom C

asimetris/ atom C kiral yaitu atom C yang mengikat empat

gugus yang berbeda. C kiral

Isomer struktur ialah isomer yang diseba bkan perbedaan

ikatan antar unsur-unsur penyusunnya sehingga

mempunyai bentuk yang berbeda.

Isomer geometri ialah sebuah

bentuk stereoisomerisme yang menjelaskan

orientasi gugus-gugus fungsi dalam sebuah molekul.

Secara umum, isomer seperti ini mempunyai ikatan

rangkap yang tidak dapat berputar. Selain itu, isomer ini

juga muncul dikarenakan struktur cincin molekul yang

menyebabkan perputaran ikatan sangat terbatas.

3.Jelaskan mengenai teori hibridisasi!

Jawab:

Hibridisasi adalah sebuah konsep bersatunya orbital-

orbital atom membentuk orbital hibrid yang baru yang

sesuai dengan penjelasan kualitatif sifat ikatan atom.

Konsep orbital-orbital yang terhibridisasi sangatlah

berguna dalam menjelaskan bentuk orbital molekul dari

Page 16: 241685194 Lap ACC Model Molekul

sebuah molekul. Konsep ini adalah bagian tak terpisahkan

dari teori ikatan valensi.

VII. SIFAT FISIKA DAN KIMIA

Akana

Sifat Fisika : merupaka senyawa non polar, semakin

banyak jumlah atom C, maka

titik didih semakin tinggi.

Siaft Kimia : dapat mengalami reaksi substitusi, dapat

menglami reaksi eliminasi.

Alkena

Sifat Fisika : merupakan senyawa non polar, semakin

banyak jumlah atom C, maka

titik didih semakin tinggi, ikatan rangkap

menurunkan titik lelehnya.

Sifat Kimia : dapat mengalami reaksi adisi dan

polimerisasi.

Alkuna

Sifat Fisika : merupakan senyawa non polar, semakin

banyak jumlah atom C, maka

Page 17: 241685194 Lap ACC Model Molekul

titik didih semakin tinggi, ikatan rangkap

menurunkan titik lelehnya.

Sifat Kimia : kurang reaktif dibandingkan alkana pada

suhu yang sama, dapat

mengalami reaksi adisi.

X. PEMBAHASAN

Ikatan yang terdapat di dalam kimia antara lain

ikatan kovalen dan ikatan ionik. Pada ikatan ionik

terjadinya ikatan karena adanya serah terima anion dan

kation. Sedangkan pada ikatan kovalen terjadinya ikatan

Page 18: 241685194 Lap ACC Model Molekul

disebabkan oleh adanya pemakaian elektron secara

bersama-sama.

Berdasarkan ikatannya ikatan kovalen terdiri dari

ikatan tunggal, ikatan kovalen rangkap dua, dan ikatan

rangkap tiga. Pada ikatan rangkap dua terdapat dua buah

ikatan, yaitu ikatan sigma dan ikatnan phi. Sedangkan

pada ikatan tunggal, hanya memiliki satu ikatan saja yang

merupakan ikatan yang lebih lemah dan lebih panjang

dari pada ikatan rangkap.

Alkana merupakan kelompok senyawa yang hanya

memiliki ikatan tunggal. Alkena merupakan kelompok

senyawa yang memiliki ikatan rangkap dua. Sedangkan

alkuna merupakan kelompok senyawa yang memiliki

ikatan rangkap tiga. Alkana merupakan senyawa yang

lebih mudah mendidih dibandingkan dengan senyawa

alkena dan alkuna. Hal ini disebabkan karena alkana

memiliki ikatan tunggal yang lebih mudah putus.

Sedangkan pada senyawa alkena dan senyawa alkuna

Page 19: 241685194 Lap ACC Model Molekul

memiliki ikatan phi yang akan lebih dulu terputus

kemudian ikatan sigmanya yang terputus.

Diantara senyawa alkana,alkena, dan alkuna, titik

didih alkuna merupakan senyawa yang paling tinggi baru

kemudian alkena dan alkana. Hal ini disebabkan karena

senyawa alkuna memiliki ikatan rangkap tiga, yang

semakin banyak rangkap maka ikatannya akan semakin

kuat. Oleh sebab itu dibutuhkan energi yang besar pula

untuk memutuskan ikatannya, sehingga titik didihnya

akan semakin tinggi. Namun, sebaliknya jika pada alkana

ikatannya merupakan ikatan tunggal yang ikatannya

lemah sehingga tidak diperlukan energi yang besar untuk

memutuskan ikatannya. Maka titik didihnya akan semakin

rendah.

Benzene merupakan senyawa yang memiliki unsur

molekul C6H6. Benzeze juga merupakan senyawa yang

memiliki tiga ikatan tunggal dan tiga ikatan rangkap dua

yang terletak berselang-seling dan ikatan rangkap

Page 20: 241685194 Lap ACC Model Molekul

tersebut dapat berpindah-pindah dan tetap stabil.

Senyawa ini merupakan senyawa yang stabil sehingga

sukar bereaksi dengan zat lainnya sehingga tidak begitu

reaktif. Meskipun termasuk zat yang ridak begitu reaktif,

namun benzene mudah terbakar. Benzene berupa zat cair

yang tidak berwarna serta merupakan senyawa non polar.

Namun benzene dapat larut dalam pelarut yang kurang

polar atau non polar.

Senyawa aromatik merupakan senyawa yang

distabilkan oleh delokalisasi ikatan phi. Semua senyawa

aromatik berantai siklik atau berantai tertutup. Namun,

tidak semua senyawa siklik merupakan senyawa

aromatik. Terdapat beberapa kriteria yang menjadi syarat

untuk aromatisitas. Syarat tersebut meliputi: senyawa

harus siklik, senyawa harus datar, tiap atom cincin (cincin-

cincin) harus memiliki orbital p tegak lurus pada bidang

cincin, serta senyawa tersebut harus memenuhi aturan

Hickel. Jika tidak memenuhi kriteria tersebut, suatu

Page 21: 241685194 Lap ACC Model Molekul

senyawa tidaklah merupakan senyawa aromatik karena

tidak memungkinkan terjadi delokalisasi.

Faktor lain yang menyebabkan benzene tetap stabil

dikarenakan adanya resonansi dalam struktur benzene.

Resonansi terjadi karena adanya delokalisasi elektron-

elektron dari ikatan rangkap menuju ikatan tunggal.

Delokakilsasi elektron yang terjadi pada struktur

resonansi merupakan ikatan rangkap yang menjadi ikatan

tunggal dan sebaliknya ikatan tunggal menjadi ikatan

rangkap.

Page 22: 241685194 Lap ACC Model Molekul

XI. KESIMPULAN

1. Ikatan kovalen terdiri dai ikatan tunggal, ikatan

rangkap dua, dan ikatan rangkap tiga.

2. Rantai terpanjang dimiliki oleh alkana kemudian

alkena, dan kemudian alkuna.

3. Ikatan rangkap terdiri dari ikatan sigma dan ikatan phi.

Page 23: 241685194 Lap ACC Model Molekul

4. Ikatan phi lebih mudah putus dibandingkan dengan

ikatan sigma.

5. Resonansi pada struktur benzene menyebabkan

senyawa ini stabil.

IX. PERTANYAAN PASCAPRAKTEK

Page 24: 241685194 Lap ACC Model Molekul

1. Bagaimana perbedaan panjang ikatan tunggal

dengan ikatan ganda dua?

Jawab:

ikatan tunggal dengan hanya satu pasang elektron

yang terbagi di antara dua atom. Ia biasanya terdiri

dari satuikatan sigma sedangkan

Ikatan yang berbagi dua pasangan elektron

dinamakan ikatan rangkap dua

2. Jelaskan perbedaan model molekul benzene dengan

ikatan sikloheksana!

Jawab:

molekul sikloheksana dengan menggunakan

pengikat-abu-abu pendek. Selanjutnya membuat

berbagai konformasi pada model tersebut.

Konformasi yang ekstrem stabil, yaitu konformasi

kurai, dengan menyusun agar C-1 berada pada

bidang diatas cincin sedangkan C-4 berada dibawah

bidang cincin. Untuk menyempurnakan konformasi

ini, kedudukan ke-12 atom hidrogennya. Keempat

atom H yang terletak pada dua atom C yang ber

sebelahan tidak boleh menghasilkan konformasi

tindih.

3. Jelaskan betnuk molekul tetrahedral dan octahedral!

Page 25: 241685194 Lap ACC Model Molekul

Tetrahedral: Tetra-menandakan empat, dan-hedral b

erhubungan dengan permukaan,

sehingga tetrahedral hampir secara harfiah berarti

"empat permukaan." Ini terjadi ketika ada empat

ikatan semua pada satu atom pusat, tanpa

tambahan unshared elektron pasangan. Sesuai

dengan VSEPR (tolakan pasangan elektron valensi

teori-shell), sudut ikatan antara obligasi elektron

yangarccos (-1 / 3) = 109,47 °. Contoh

dari tetrahedral molekul adalah metana (CH 4).

Oktahedral: Octa-menandakan delapan, dan-hedral b

erhubungan dengan permukaan, sehingga

oktahedral hampir secara harfiah berarti "delapan

permukaan." Sudut obligasi adalah 90 derajat.Contoh

dari oktahedral molekul adalah heksafluorida

sulfur (SF6)

4. Jelaskan sudut sudut ikatan?

Jenis ikatan dapat dijelaskan dalam hal hibridisasi

orbital . Dalam kasus asetilena setiap atom karbon

memiliki dua sp orbital s dan dua p-orbital s. Dua

orbital sp yang linear dengan sudut 180Â ° dan

menempati x-axis ( sistem koordinat kartesian ). P-

Page 26: 241685194 Lap ACC Model Molekul

orbital tegak lurus pada sumbu y dan sumbu-

z. Ketika atom karbon pendekatan saling tumpang

tindih orbital sp untuk membentuk sp-sp ikatan

sigma . Pada saat yang sama p z-orbital pendekatan dan

bersama-sama mereka membentuk  pi-

ikatan . Demikian juga, pasangan lainnya  bentuk

orbital p  ikatan  Hasilnya adalah pembentukan satu

ikatan sigma dan dua ikatan pi.Dalam teori ikatan

membungkuk ikatan tiga juga dapat dibentuk oleh

tumpang tindih tiga sp 3 lobus tanpa perlu memohon

sebuah pi-ikatan.

Page 27: 241685194 Lap ACC Model Molekul

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden & Fessenden. 1982. Kimia Organik. Jakarta :

Erlangga.

Petrucci, Ralph. 1982. Kimia Dasar dan Terapan. Jakarta :

Erlangga.

Syaffrudin, Nuraini. 2000. Ikatan Molekul. Bandung :

Universitas Terbuka.

Page 28: 241685194 Lap ACC Model Molekul

1 Meta

na

CH4

2 But

ana

C4H10

Page 29: 241685194 Lap ACC Model Molekul

3 Metil

Siklo

prop

ana

C4H8

Page 30: 241685194 Lap ACC Model Molekul

4 Siklo

prop

ana

C3H6

Page 31: 241685194 Lap ACC Model Molekul

5 2-

Metil

-3-

Etil-

1-

Pent

ena

C8H16

Page 32: 241685194 Lap ACC Model Molekul

6 2-

metil

-

buta

dien

a

C5H9

Page 33: 241685194 Lap ACC Model Molekul

7 eten

a

C2H4

Page 34: 241685194 Lap ACC Model Molekul

8 siklo

pent

ena

C5H8

Page 35: 241685194 Lap ACC Model Molekul

9 etun

a

C2H2

Page 36: 241685194 Lap ACC Model Molekul

10 prop

una

C3H4

Page 37: 241685194 Lap ACC Model Molekul

11 Benz

ena

C6H6

Page 38: 241685194 Lap ACC Model Molekul

12 Asa

m

salisil

at

C

6OHCO

OH

Page 39: 241685194 Lap ACC Model Molekul

13 Meta

-

dime

til-

benz

ena

C8H10

Page 40: 241685194 Lap ACC Model Molekul

14 Orto-

dime

til-

benz

ena

C8H10

Page 41: 241685194 Lap ACC Model Molekul

15 Para-

dime

til-

benz

ena

C8H10

Page 42: 241685194 Lap ACC Model Molekul

16 Tolue

na

C7H8

Page 43: 241685194 Lap ACC Model Molekul

17 Asa

m

aseta

t

C

H3COO

H

Page 44: 241685194 Lap ACC Model Molekul

18 Etil-

metil

-

keto

n

CH 3 C

(O) CH

2 CH 3.

Page 45: 241685194 Lap ACC Model Molekul

19 Fenil

alani

n

C

9H11NO

2

Page 46: 241685194 Lap ACC Model Molekul

20 n-

butil-

brom

ida

C4H9Br