2.1.1 definisi sigrepository.untag-sby.ac.id/150/3/bab ii.pdf · digunakan untuk pengelolaan...
TRANSCRIPT
8 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)
2.1.1 Definisi SIG
Definisi SIG kemungkinan besar masih berkembang, bertambah, dan sedikit
bervariasi. Hal ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar di
berbagai sumber pustaka. Berikut adalah beberapa definisi SIG yang telah
beredar:
a. Marbel et al (1983), SIG merupakan sistem penanganan data keruangan.
b. Burrough (1986), SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan
untuk memasukkan, mengaktifkan kembali data yang mempunyai
referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan
pemetaan dan perencanaan.
c. Berry (1988), SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta
otomatisasi data keruangan.
d. Aronoff (1989), SIG adalah suatu sistem berbasis komputer yang
memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu
pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan
kembali), manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir
(output). Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan
keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.
e. Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan
keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi – deskripsi
lokasi dengan karakteristik – karakteristik fenomena yang ditemukan di
lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencangkup metodologi dan
teknologi yang diperlukan yaitu data spasial, perangkat keras, perangkat
lunak dan struktur organisasi.
f. Chrisman (1997), SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras,
perangkat lunak, data, manusia (brainware), organisasi dan lembaga
yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan
menyebarkan informasi – informasi mengenai daerah – daerah di
permukaan bumi.
9
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada
suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa, dan akhirnya
memetakan hasilnya. Data yang diolah pada SIG adalah data spasial yaitu sebuah
data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem
koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat
menjawab beberapa pertanyaan seperti lokasi, kondisi, tren, pola dan pemodelan.
Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya.
2.1.2 Subsistem SIG
SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut [5]:
a. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan, dan
menyimpan data spasial dan atributnya dari berbagai sumber. Sub –
sistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengonversikan atau
mentransformasikan format – format data aslinya ke dalam format yang
dapat digunakan oleh perangkat SIG yang bersangkutan.
b. Data Output
Sub – sistem ini bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan
keluaran (termasuk mengekspornya ke format yang dikehendaki)
seluruh atau sebagian basis data (spasial) baik dalam bentuk softcopy
maupun hardcopy seperti halnya tabel, grafik, report, peta, dan lain
sebagainya.
c. Data Management
Sub – sistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun tabel
– tabel atribut terkait ke dalam sebuah sistem basis data sedemikian rupa
hingga mudah dipanggil kembali atau di – retrieve, di update, dan diedit.
d. Data Manipulation dan Analysis
Sub – sistem ini menentukan informasi – informasi yang dapat
dihasilkan oleh SIG. Selain itu sub – sistem ini juga melakukan
manipulasi (evaluasi dan penggunaan fungsi – fungsi dan operator
matematis dan logika) dan permodelan data untuk menghasilkan
informasi yang diharapkan.
10
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
2.1.3 Sejarah SIG
Sistem ini pertama kali siperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan
nama Data Banks for Development. Munculnya istilah Sistem Informasi Geografi
seperti sekarang ini setelah dicetuskan oleh General Assembly dari International
Geographical Union di Ottawa Kanada pada tahun 1967. Dikembangkan oleh
Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS – SIG Kanada).
CGIS digunakan untuk menyimpan, menganalisa dan mengolah data yang
dikumpulkan untuk inventarisasi Tanah Kanada (CLI – Canadian Land inventory)
yang merupakan sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah
pedesaan Kanada dengan memetakan berbagai informasi pada tanah, pertanian,
pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1 : 250000.
Sejak saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang di beberapa banua
terutama Benua Amerika, Benua Eropa, Benua Australia, dan Benua Asia. Seperti
di negara – negara yang lain, di Indonesia pengembangan SIG dimulai di
lingkungan pemerintahan dan militar. Perkembangan SIG menjadi pesat semenjak
di tunjang oleh sumber daya yang bergerak di lingkungan akademis (kampus).
Dalam sejarahnya penggunaan SIG modern (berbasis computer digital)
dimulai sejak tahun 1960 – an. Pada saat itu untuk menjalankan perangkat SIG
diperlukan komputer mainframe khusus dan mahal. Dengan perkembangan
komputer PC, kecanggihan CPU, dan semakin murahnya memori, sekarang SIG
tersedia bagi siapapun dengan harga murah.
Gambar 2.1 Sejarah Singkat SIG
Sumber : Pustaka [5]
11
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
2.1.4 Komponen SIG
Menurut John E. Harmon, Steven J. Anderson, 2003, secara rinci SIG dapat
beroperasi dengan komponen – komponen sebagai berikut :
1. Orang yang menjalankan sistem meliputi orang yang mengoperasikan,
mengembangkan bahkan memperoleh manfaat dari sistem. Kategori
orang yang menjadi bagian dari SIG beragam, misalnya operator, analis,
programer, database administrator bahkan stakeholder.
2. Aplikasi merupakan prosedur yang digunakan untuk mengolah data
menjadi informasi. Misalnya penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi
geometri, query, overlay, buffer, jointable, dsb.
3. Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis dan data
atribut.
a. Data posisi/koordinat/grafis/ruang/spasial, merupakan data yang
merupakan representasi fenomena permukaan bumi/keruangan yang
memiliki referensi (koordinat) lazim berupa peta, foto udara, citra
satelit dan sebagainya atau hasil dari interpretasi data – data tersebut.
b. Data atribut/non – spasial, data yang merepresentasikan aspek –
aspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkannya. Misalnya data
sensus penduduk, catatan survei, data statistik lainnya.
4. Software adalah perangkat lunak SIG berupa program aplikasi yang
memiliki kemampuan pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis
dan penayangan data spasial (Contoh : ArcView, Idrisi, ARC/INFO,
ILWIS, MapInfo, dll).
5. Hardware, perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem
berupa perangkat komputer, printer, scanner, digitizer dan perangkat
pendukung lainnya.
Selain kelima komponen di atas, ada satu komponen yang sebenarnya tidak
kalah penting yaitu Metode. Sebuah SIG yang baik adalah apabila didukung
dengan metode perancangan desain sistem yang baik dan sesuai dengan “business
rules” organisasi yang menggunakan SIG tersebut [5].
12
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Gambar 2.2 Komponen GIS (Sumber : Pustaka [6])
2.1.4 Tugas Utama SIG
Berdasarkan desain awalnya tugas utama SIG adalah untuk melakukan
analisis data spasial. Dilihat dari sudut pemrosesan data geografik, SIG bukanlah
penemuan baru. Pemrosesan data geografik sudah lama dilakukan oleh berbagai
macam bidang ilmu, yang membedakannya dengan pemrosesan lama hanyalah
digunakannya data digital. Adapun tugas utama dalam SIG adalah sebagai berikut
[6] :
a. Input Data, sebelum data geografis digunakan dalam SIG, data tersebut
harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam bentuk digital. Proses
konversi data dari peta kertas atau foto ke dalam bentuk digital disebut
dengan digitizing. SIG modern bisa melakukan proses ini secara
otomatis menggunakan teknologi scanning.
b. Pembuatan Peta, proses pembuatan peta dalam SIG lebih fleksibel
dibandingkan dengan cara manual atau pendekatan kartografi otomatis.
Prosesnya diawali dengan pembuatan database. Peta kertas dapat
didigitalkan dan informasi digital tersebut dapat diterjemahkan ke dalam
SIG. Peta yang dihasilkan dapat dibuat dengan berbagai skala dan dapat
menunjukkan informasi yang dipilih sesuai dengan karakteristik
tertentu.
c. Manipulasi Data, data dalam SIG akan membutuhkan transformasi atau
manipulasi untuk membuat data – data tersebut kompatibel dengan
13
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
sistem. Teknologi SIG menyediakan berbagai macam alat bantu untuk
memanipulasi data yang ada dan menghilangkan data – data yang tidak
dibutuhkan.
d. Manajemen File, ketika volume data yang ada semakin besar dan jumlah
data user semakin banyak, maka hal terbaik yang harus dilakukan adalah
menggunakan Database Management System (DBMS) untuk membantu
menyimpan, mengatur, dan mengelola data.
e. Analisis Query, SIG menyediakan kapabilitas untuk menampilkan query
dan alat bantu untuk menganalisis informasi yang ada.
Teknologi SIG digunakan untuk menganalisis data geografis untuk
melihat pola dan tren.
f. Memvisualisasikan Hasil, untuk berbagai macam tipe operasi geografis,
hasil akhirnya divisualisasikan dalam bentuk peta atau graf. Peta sangat
efisien untuk menyimpan dan megkomunikasikan informasi geografis.
Namun saat ini SIG juga sudah mengntegrasikan tampilan peta dengan
menambahkan laporan, tampilan tiga dimensi, dan multimedia.
2.1.6 Bidang – Bidang Aplikasi SIG
Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam
mendapatkan data – data yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu
lokasi atau obyek. Data – data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari
data spasial dan data atribut dalam bentuk digital. Sistem ini merealisasikan data
spasial (lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para penggunanya
dapat membuat peta dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. SIG
merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG
data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibandingkan
dalam bentuk peta cetak, tabel, atau dalam bentuk konvensional lainnya yang
akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan
[6].
14
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Beberapa alasan penggunaan SIG, antara lain :
a. SIG sangat efektif dalam membantu proses – proses pembentukan,
pengembangan atau perbaikan peta mental yang telah dimiliki oleh
setiap orang yang selalu berdampingan dengan lingkungan dunia nyata.
b. SIG dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang effektif, menarik,
dan menantang dalam usaha – usaha untuk meningkatkan pemahaman,
pengertian, dan pendidikan mengenai ide atau konsep lokasi, ruang
(spasial), kependudukan dan unsur – unsur geografis yang terdapat
dipermukaan bumi berikut data atribut terkait yang menyertainya.
c. SIG dapat memberikan gambaran yang lengkap dan komprehensif
terhadap suatu masalah nyata yang terkait spasial permukaan bumi.
Semua entitas yang dilibatkan sapat divisualkan untuk memberikan
informasi baik yang tersirat (implisit) maupun yang tersurat (eksplisit).
d. SIG menggunakan baik data spasial maupun atribut secara terintegrasi
hingga sistemnya dapat menjawab baik pertanyaan spasial maupun non
– spasial, memiliki kemampuan analisis spasial dan non – spasial.
e. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualkan data
spasial berikut atribut – atributnya. Modifikasi warna, bentuk dan
ukuran simbol yang diperlukan untuk merepresentasikan unsur – unsur
pemukaan bumi dapat dilakukan dengan mudah.
f. SIG memiliki kemampuan untuk manguraikan unsur – unsut yang
terdapat di permukaan bumi ke dalam bentuk layer¸ tematik, atau
coverage data spasial. Dengan layer ini permukaan bumi dapat
“direkontruksi” kembali atau dimodelkan ke dalam bentuk nyata (real
world tiga dimensi) dengan menggunakan data ketinggian berikut layer
tematik yang diperlukan.
g. SIG dapat menurunkan informasi secara otomatis tanpa keharusan untuk
selalu melakukan interpretasi secara manual. Dengan demikian, SIG
dengan mudah dapat menghasilkan data spasial tematik yang merupakan
(hasil) turunan dari data spasial yang lain (primer) dengan hanya
memanipulasi atribut – atributnya.
15
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi GIS di berbagai bidang :
a. Pengelolaan Fasilitas : Peta skala besar, network analysis, biasanya
digunakan untuk pengelolaan fasilitas kota. contoh aplikasinya adalah
penempatan pipa dan kabel bawah tanah, perencanaan fasilitas
perawatan, pelayanan jaringan telekomunikasi.
b. Sumber Daya Alam : studi kelayakan untuk tanaman pertanian,
pengelolaan hutan, perencanaan tata guna laha, analisis daerah bencana
alam dan analisis damapak lingkungan.
c. Lingkungan : pencemaran sungai, danau, laut evaluasi pengendapan
lumpur di sekitar sungai, danau atau laut, pemodelan pencemaran udara,
dll.
d. Perencanaan : pemukiman transmigrasi, tata ruang wilayah, tata kota
relokasi industri, pasar, pemukiman, dll.
e. Ekonomi dan bisnis : penentuan lokasi bisnis yang prospektif untuk
bank, pasar, swalayan, mesin ATM, show room, dll.
f. Kependudukan : penyediaan informasi kependudukan, pemilihan umum,
dll.
g. Transportasi : inventarisasi jaringan (seperti jalur angkutan umum),
analisis rawan kemacetan dan kecelakaan, manajemen transit
perencanaan rute, dll.
h. Telekomunikasi : inventarisasi jaringan, perizinan lokasi – lokasi BTS
beserta pemodelan spasialnya, sistem informasi pelanggan, perencanaan
pemeliharaan dan analisis perluasan jaringan, dll.
i. Militer : penyediaan data spasial untuk rute perjalanan logistic, peralatan
perang, dll.
2.2 Peta
Peta merupakan penyajian grafis dari permukaan bumi dalam skala tertentu
dan digambarkan pada bidang datar melalui sistem proyeksi peta
denganmenggunakan simbol tertentu sebagai perwakilan dari objek – objek
spasial permukaan bumi.Peta memiliki fungsi seperti [7] :
1. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam
hubungannya dengan tempat lain dipermukaan bumi).
16
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
2. Memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur luas daerah dan jarak –
jarak di atas permukaan bumi ).
3. Memperlihatkan bentuk (misalnya dari benua, Negara, dan lain – lain).
4. Mengumpulkan dan menyeleksi data – data dari suatu daerah dan
menyajikan di atas peta. Dalam hal penyajian menyangkut penggunaan
simbol – simbol sebagai “wakil” dari data – data tersebut, kartografer
menganggap simbol tersebut dapat dimengerti oleh pemakai peta.
Macam peta dapat ditinjau dari 4 segi yaitu :
1. Dari segi jenis terdapat dua macam [7]
a. Peta Foto, peta yang dihasilkan dari mosaic foto udara/ortofoto
yang dilengkapi garis kontur, nama, dan legenda.
b. Peta Garis, peta yang menyajikan detil alam dan buatan manusia
dalam segi bentuk titik, garis, dan luasan.
2. Dari segi skala terdapat dua macam
a. Peta Skala Besar, yaitu peta dengagn skala 1:50.000 atau lebih
besar (1:25.000)
b. Peta Skala Kecil, yaitu peta dengan skala 1:50.000 atau lebih kecil.
3. Dari segi fungsinya peta terbagi tiga macam, yaitu:
a. Peta Umum (General Map), merupakan peta yang berisi
penampakan – penampakan umum, seperti: jalan, bangunan, batas
wilayah, garis pantai, elevasi, dan sebagainya.
b. Peta Tematik, merupakan peta yang menunjukkan hubungan ruang
dalam bentuk atribut tunggal atau hubungan atribut. Ada beberapa
macam maksud dan tujuan dari peta tematik.
c. Kart, merupakan petayang di desain untuk keperluaan navigasi,
nautical, dan aeronautical. Peta kelautan yang ekuivalen dengan
peta topografi disebut peta Batimerik.
4. Dari segi persoalan (maksud dan tujuan) ada banyak sekali macamnya.
Misalnya, peta kadaster, peta geologi, peta tanah, peta ekonomi, peta
kedudukan, peta tata guna tanah,dan sebagainya. Peta – peta tersusun dari
data geografis dan proyeksi peta. Titik digunakan untuk mewakili data
pada posisi tersebut yang berisi tentang informasi titik – titik posisi
17
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
(menara, tugu, posisi ibukota, dan lain-lain). Garis digunakan untuk
pengolahan data yang berbentuk garis (sungai, jalan, dll). Luasan
digunakan untuk mengolah data yang berbentuk luasan (tanah, danau,
dll).
Terdapat persyaratan – persyaratan geometric yang harus dipenuhi oleh suatu
peta sehingga menjadi peta yang ideal, yaitu[7]:
1. Jarak – jarak antara titik – titik yang terletak di atas peta harus sesuai
dengan jarak – jarak realitasnya (aslinya di permukaan bumi dengan
memperhatikan factor skala peta).
2. Sudut atau arah suatu garis yang direpresentasikan di atas peta harus sesuai
dengan arah sebenarnya (seperti di permukaan bumi) .
3. Bentuk suatu unsur yang direpresentasikan di atas peta harus sesuai
dengan bentuk sebenarnya (juga dengan mempertimbangkan factor
skalanya).
4. Luas area (atau wilayah) suatu unsur yang di presentasikan di atas peta
harus sesuai dengan luas yang sebenarnya.
2.3 Flowchart
Flowchart adalah bagan – bagan yang mempunyai arus yang menggabarkan
langkah – langkah penyelesaian seuatu msalah. Flowchart merupakan cara
penyajian dari suatu algortima.
18
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tabel 2.1 Simbol – Simbol Flowchart
SIMBOL NAMA SIMBOL KETERANGAN
Process / Proses
Satu atau beberapa
himpunan penugasan
yang akan dilaksanakan
secara berurutan.
Input
Data yang akan dibaca
dan dimasukan kedalam
memory komputer dari
suatu alat input atau data
dan dikeluarkan dari alat
alat output.
Terminal
Berfungsi sebagai awal
(berisi Start) dan juga
sebagai akhir (berisi
End) dari suatu proses
alur.
Decision
Untuk memutuskan arah
atau percabangan yang
diambil sesuai dengan
kondisi yang dipenuhi
yakni benar atau salah.
Output / Print
Fungsi untuk mencetak
(dan/atau menyimpan)
hasil output/keluaran.
Conector / Penghubung
sebagai penghubung bila
diagram alur terputus.
Flow line
Menunjukkan instruksi
dijalankan.
19
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
2.4 PosgreSQL
PostgreSQL atau postgres adalah server Object Relation – Database
Management System (ORDBMS) open source. Postgres lahir dan dikembangkan
oleh Universitas of California, Berkeley (1997 – 1985). Postgres berawal dari
kode Ingres, yang kemudian dikembangkan menjadi database server relation
yang berhasil dikomersilkan oleh Relation Technologies / Ingres Corporation.
Object – relation database tersebut dinamakan Postgres. Kemudian postgres
diambil oleh illustra Information Technologies, untuk dikembangkan sebagai
produk database komersial. Kemudian diambil alih oleh Informix dan
diintegrasikan ke dalam Informix Universal Server.
Pada tahun 1986 – 1994, postgre telah banyak digunakan untuk penelitian
dan produksi aplikasi. Postgre juga digunakan sebagai bahan belajar diberbagai
Universitas dan berhenti pada Postgres versi 4.2 [9].
Pada tahun 1994 – 1995, dua orang mahasiswa lulusan Berkeley, yaitu Jolly
Chen dan Andrew Yu, menambahkan kemampuan SQL pada Postgres dan diberi
nama Postgres95 dengan menggunakan kode ANSI C. Perubahan internal
dilakukan pada Postgres95, untuk meningkatkan kinerja dan kemudahan dalam
pengembangan sehingga Postgred95 dapat berjalan lebih cepat dibanding dengan
postgres versi 4.2.
Penambahan yang dilakukan pada Postgres95 diantaranya adalah :
a. Bahasa query PostQUEL diganti menjasi SQL (implementasi pada
server). subQuery belum didukung namun dapat dilakukan dengan
menggunakan fungsi – fungsi SQL yang didefinisikan. Dimasukkan
perintah klausa GROUP BY pada SQL.
b. Tersedianya program psql untuk interactif query dengan SQL. Program
psql ini menggunakan GNU readline.
c. Interface object besar ditinggalkan. Mekanisme yang digunakan untuk
menyimpan object besar yaitu menggunakan Inversion.
d. Penghapusan system instance – level.
e. Tutorial singkat penggunaan fitur SQL¸disertakan dengan contoh
programnya.
20
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
f. GNU make digunakan untuk proses build. Postgres95 bisa
dikompilasikan dengan GCC.
Awal tahun 1996, dibentuk sebuah tim yang tergabung dalam sebuah
komunitas yang dipersiapkan untuk menangani lonjakan permintaan yang besar,
bagi sebuah database server yang open source. Sehingga dengan adanya tim
tersebut PostgreSQL dikembangkan lagi dengan mengevaluasi kesalahan –
kesalahan yang ditemukan. Dan pada tahun 1996 nama database server
Postgres95 dihapus dan diganti menjadi PostgreSQL. Release PostgreSQL
dilakukan setiap tiga hingga lima bulan, dimana tiap periode dilakukan
pengembangan selama dua hingga tiga bulan.
Beberapa prestasi yang telah diperoleh PostgreSQL, diantaranya adalah
terpilih sebagai Best Database Management System oleh Linux Wolrd Editor’s
pada tahun 1999 dan sebagai Best Database oleh Linux Journal Editor’a Choice
Award pada tahun 2000.
PostgreSQL menawarkan fitur – fitur yang dimiliki oleh DBMS komersial,
diantaranya :
a. Dukungan tipe data yang banyak digunakan pada database komersial,
seperti floting point, integer, character string, money, date/time dan tipe
data binary.
b. Dukungan tipe data yang semakin beragam, seperti tipe data untuk
geometri (seperti Point, Polygon, Circle, dan Line) tipe data jaringan
(TCP/IP) untuk menyimpan data pada IP4, IP6 dan Mac Addres (Lnet,
cidr, maddr).
c. Didukung tipe data array dan tipe data komposit serta konsep tipe data
Object Identifiers (OIDS), yang digunakan PostgreSQL sebagai promary
key pada beberapa table. Pada postgreSQL versi 8.x, OIDS digunakan
sebagai default pada pembuatan table pada database.
d. Dukungan penyimpanan binary large object (gambar, suara, vidio).
Kinerja PostgreSQL sebagai server database object – relation semakin
memudahkan user untuk mengimplementasikan system aplikasi yang
dibuat.
21
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
e. Dukungan fitur Foreign Key dan referential integrity, membuat
PostgreSQL banyak dipilih sebagai database server dalam
pengembangan aplikasi.
f. PostgreSQL telah mengimplementasikan tipe join SQL99 : inner join,
left, right, full outer join, natural join, yang mempermudah proses
querry.
g. Dukungan fitur view dan trigger menyederhanakan proses querry yang
kompleks pada sisi server. Fungsi trigger bisa ditulis dalam bahasa C,
Procedural Language.
h. Dukungan fungsi Full – text indexing.
i. Tersedianya fungsi ODBC
j. Fitur rule yang dapat digunakan untuk memanipulas data pada operasi
SQL yang dilakukan, serta fungsi yang berkenaan dengan keamanan
data, seperti fungsi hash cryptographic (MD5, SHAI).
k. Dukungan standar regular expression (full POSIX) dan case – intensive
regular expression matching.
l. Dukungan dari bahasa pemrograman pada sisi server, seperti : C, SQL,
PL/pgSQL, Tcl, PERL, Python, dan ruby.
m. Temporary teble yang digunakan sebagai temporer, dimana akan
dihapus pada saat koneksi database berakhir.
n. Dukungan fitur schema yang memungkinkan :
1. Banyak user menggunakan database yang sama tanpa mengganggu
yang lainnya.
2. Untuk memudahkan mengorganisasikan database dalam satu
program tertentu.
3. PostgreSQL 8.0 adalah PostgreSQL pertama yang bisa dioperasikan
pada Microsoft Windows sebagai server, dimana PostgreSQL
berjalan sebagai salah satu service windows server. Release
PostgreSQL ini bisa dijalankan pada form Windows XP, Windows
2000 maupun Windows 2003.
22
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
PostgreSQL memberikan fitur dan kinerja yang lengkap untuk Administrasi
server, seperti :
1. Model keamanan untuk setiap user dan group pada objek database.
2. Akses yang bisa dibatasi ke server berdasarkan host, nomor IP, user
name, dan database tertentu.
3. Dukungan tools dalam proses backup semua objek database bukan
hanya tabel saja tetapi termasuk juga fungsi, triger, privillages, tipe,
data custom.
4. Operasi backup data dan kebalikannya (restore) data dilakukan oleh
user database yang mempunyai privileges super user.
5. Dukungan backup data yang menggunakan database cluster dengan
WAL archive.
6. Dukungan keberos untuk proses authentification.
7. Koneksi database yang terenkripsi dengan menggunakan SSL dan SSH.
8. Dukungan koneksi lewat TCP/IP atau local unix domain socket.
9. Dukungan database replikasi dengan menggunakan aplikasi open source
DB MIRROR.
10. Dukungan Tabelspace yang memungkinkan administrator server
memilih file sistem dan media penyimpanan untuk tabel tertentu dalam
database.
PostgreSQL berjalan di banyak platform sistem operasi, sehingga database
server ini banyak digunakan dalam pengembangan aplikasi, diantaranya :
1. FreeBSD (x86, Alpha)
2. BSD/OS (x86, Sparc)
3. OpenBSD (x86, Sparc)
4. NetBSD (x86, Alpha, ARM, m68k, Power PC, Sparc, VAX).
5. Digital Unix
6. Linux (x86, Alpha, ARM, MIPS, Power PC, Sparc. s/390)
7. SCO OponServer.
8. SCO UnixWare.
9. SunOS 4
10. Sun Solaris (x86, Sparc)
23
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
11. Compaq Tru64 Unix
12. BeOS
13. Windows (XP, WIN 2000, WIN 2003)
Dukungan dari database pemrograman berupa library yang bisa digunakan
untuk koneksi ke server database PostgreSQL, menyebabkan pengguna database
PostgreSQL berasal dari berbagai latar belakang penguasaan bahasa
pemrograman, diantaranya [Utami, Ema. 2006]:
1. Python (lewat PyGreSql/PoPy)
2. JDBC (Java Database Connectivity)
3. PHP Librar php – pgsql
4. Tcl
5. Standard SQL embeded C
6. Perl (Standard DBI/DBD)
7. Native C dan C++ API
8. ODBC
2.5 Quantum GIS
Quantum GIS (QGIS) adalah sebuah software berbasis open source untuk
Sistem Informasi Geografis (SIG) yang bisa dijalankan di Linux, Unix, Mac OSX,
dan Windows. QGIS mendukung format vector, raster dan database. QGIS
dilisensi dibawah GNU General Public License. QGIS memungkinkan user mem-
browse dan membuat peta di komputer mereka [10].
QGIS juga mendukung banyak format spasial data yang umum digunakan
seperti ESRI Shaperfile dan Geotiff. QGIS mendukung plug-in untuk melakukan
beberapa hal seperti menampilkan track dari GPS. QGIS adalah software open
source dan tentu saja gratis.
QGIS versi tersebut terbaru dilengkapi dengan fitur – fitur sebagai berikut :
1. Pada fly projection support otomatis membuat project layer pada sistem
koordinat yang berbeda.
2. Map Composer untuk membuat map layout.
3. Toolbox untuk menjalankan GRASS tool dari QGIS. Toolbox ini bisa
dengan mudah dikustomisasi untuk menambah additional tool.
24
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
4. Kemampuan untuk menangani tabel yang di – enable secara spasial dan
tampilannya di PostgreSQL meningkat secara baik. QGIS sekarang bisa
memuat semua tabel yang ada di database yang mengandung sebuah
kolom geometri.
5. Tampilan PostgreSQL yang mengandung kolom geometri dapat
ditampilkan di Quantum GIS.
6. Adanya fitur Raster Graphing Tool untuk menghasilkan histogram bagi
sebuah layer raster.
7. Fitur Raster Query menggunakan identity tool memungkinkan user untuk
mendapatkan nilai pixel dari sebuah raster dengan membuatnya menjadi
layer yang aktif dan melakukan klik pada point yang diinginkan.
8. User preferences menyediakan setting yang bisa dikustomisasi untuk
mendigitasi lebar garis, warna dan pilihan warna.
9. Simbol baru untuk digunakan bersama point layer tersedia dalam dialog
layer properties.
10. Bookmarks bersifat persisten dan global, yang artinya mereka tersedia bagi
semua project.
11. Measure tool memungkinkan user untuk mengukur jarak di peta, panjang
segment maupun total panjang keduanya ditampilkan ketika user
melakukan klik.
12. Waktu loading GPX dan memory yang dihabiskan untuk file GPX besar
(GPS) berkurang secara drastis.
13. Banyak pengembangan dalam tool – tool digitasi telah dibuat, termasuk
dalam kemampuannya untuk menangkap data langsung ke PostgreSQL
atau PostGIS, dan perkembangan dalam definisi atribut tabel ketika sebuah
layer baru dibuat.
14. Raster Georeference Plug-in bisa digunakan untuk me – generate sebuah
world file bagi raster. Plug in ini juga memungkinkan kita mendefinisikan
control points yang diketahui dalam sistem koordinator raster. Apabila
sudah ada cukup control points yang didefinisikan dalam sistem
koordinator raster, world file bisa di – generate dan raster akan
ditampilkan dengan benar di QGIS atau aplikasi GIS yang lain.
25
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
15. Perkembangan dalam Mapserver export tool.
2.6 Metode skoring
2.6.1 Metode skoring
Metode yang digunakan dalam penelitian untuk menentukan Desa
tertinggal dan tidak tertingal adalah metode skoring. Metode skoring adalah suatu
metode pemberian skor atau nilai terhadap masing-masing value parameter untuk
menentukan tingkat kemampuanya. Penilaian ini berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan.
Pembobotan merupakan teknik pengambilan keputusan pada suatu proses
yang melibatkan berbagai faktor secara bersama-sama dengan cara memberi bobot
pada masing-masing faktor tersebut. Pembobotan dapat dilakukan secara objective
dengan perhitungan statistic atau secara subyektif dengan menetapkannya
berdasarkan pertimbagan tertentu. Penentuan bobot secara subyektif harus
dilandasi pemahaman tentang proses tersebut.[11]
Nilai desa tertinggal ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut. [14]
𝐾 = 𝑖 = 𝑊𝑖 × 𝑋𝑖
Keterangan : K = Nilai desa tertinggal
Wi = Bobot untuk parameter ke-i
Xi = Skor kelas parameter ke-i
Setelah masing- masing kelas parameter diberikan nilai bobot dan
skor,semua parameter tersebut dikalikan.
2.7 Identifikasi Desa Tertinggal
2.7.1 Definisi Desa Tertinggal
Dalam kegiatan ini, yang dimaksud dengan Desa Tertinggal merupakan
Kawasan Perdesaan yangketersediaan Sarana dan Prasarana Dasar Wilayahnya
kurang atau tidak ada (tertinggal) sehingga menghambat Pertumbuhan atau
perkembangan kehidupan masyarakatnya dalam bidang ekonomi (kemiskinan)
dan bidangpendidikan (keterbelakangan)[1].
2.7.2 Kriteria dan parameter Desa Tertinggal
Berdasarkan definisi desa tertinggal maka Departemen Pekerjaan Umum
merumuskan kriteria desa tertinggal sebagai berikut [1]:
26
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
• Prasarana Dasar Wilayah Kurang atau Tidak Ada:
o Air Bersih,
o Listrik,
o Irigasi
• Sarana Wilayah Kurang atau Tidak Ada:
o Sarana Ekonomi: (Pasar, Industri)
o Sarana Sosial: (Kesehatan dan Pendidikan)
o Sarana Transportasi
• Perekonomian masyarakat rendah