ibm ternak sapi kompos bawa emmy

Upload: d-dhy-ramadan

Post on 01-Mar-2016

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

program penelitian iptek bagi masyarakat

TRANSCRIPT

  • Oleh:

    Dr. I Gede Bawa Susana, NIDN. 0006127208

    Ir. Emmy Dyah Sulistyowati, MT., NIDN. 0022086106

    UNIVERSITAS MATARAM

    2015

    USULAN PROGRAM

    IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

    IbM TANI-TERNAK DALAM DIVERSIFIKASI PRODUK

    BIOGAS DAN KOMPOS

  • 4

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI hal

    Sampul Muka

    Lembar Pengesahan

    Sistematika usulan program IbM

    Daftar Isi 4

    Ringkasan 5

    Bab 1 Pendahuluan 6

    Bab 2 Target dan Luaran 9

    Bab 3 Metode Pelaksanaan 9

    Bab 4 Kelayakan Perguruan Tinggi 12

    Bab 5 Biaya dan Jadwal Kegiatan 13

    Daftar Pustaka 14

    Lampiran 14

  • 5

    IbM TANI-TERNAK DALAM DIVERSIFIKASI PRODUK

    BIOGAS DAN KOMPOS

    RINGKASAN

    Kegiatan penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bagi Masyakakat (IbM) ini

    bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan dalam jangka panjang melalui konsep Desa

    Mandiri Pangan dan Pemanfaatan Energy Terbarukan. Sehingga target khusus yang ingin

    dicapai luaran kegiatan adalah diversifikasi produk dengan pemanfaatan limbah ternak

    menjadi biogas dan pupuk kompos.

    Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan kegiatan adalah metode

    penyuluhan dan pelatihan pengolahan limbah menjadi biogas dan kompos. Khusus untuk

    pelatihan pengolahan limbah digunakan metode Partisfatory Action Research dengan

    melibatkan petani-peternak secara langsung dalam kegiatan mulai dari penyiapan alat dan

    bahan pembuatan kompos maupun biogas, perencanaan tata cara kerja, dan pembuatan

    maupun pengoperasian alat. Sehingga masyarakat petani-ternak dapat melaksanakan

    sendiri pembuatan kompos dan obat pengurai kompos. Demikian pula untuk pengolahan

    limbah menjadi biogas. Dan setelah kegiatan berakhir masyarakat dapat melakukan

    kegiatan yang dimaksud secara mandiri kemudian menyebarluaskan kepada masyarakat

    lainnya.

    Kata Kunci: diversifikasi produk, limbah ternak, biogas, pupuk kompos

  • 6

    BAB 1 PENDAHULUAN

    1.1 Analisis Situasi

    Kelompok Ternak Peblek Selaparang dan Pemban Selarar berada di desa

    Senyiur Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur Propinsi Nusa Tenggara Barat

    (NTB). Desa Senyiur terletak di bagian Selatan Kabupaten Lombok Timur dengan luas

    wilayah sekitar 20 km2 dan jumlah penduduk berkisar 20.474 jiwa (Lotim Dalam Angka,

    2012), lihat gambar 1. Mata pencaharian masyarakatnya bertani dan berternak sebagai

    penyangga utama ekonomi keluarga. Komoditi pertanian yang ada di desa Senyiur adalah

    tembakau dan sayur-sayuran seperti; cabai, tomat, sawi, dan lain-lain.

    Gambar 1. Kondisi peternakan mitra (dok. observasi lapangan, 2015)

    Dalam bidang peternakan, ternak yang dipelihara adalah sapi yang di dapat dari

    bantuan pemerintah propinsi Nusa Tenggara Barat melalui program Bumi Sejuta Sapi

    (BSS). Melalui program BBS masyarakat awalnya diberikan satu bibit sapi untuk dikelola

    dalam wadah sebuah kelompok.

    INFORMASI KELOMPOK TERNAK

    Berdasarkan observasi dan wawancara lapangan dengan peternak, kelompok ternak

    peblek selaparang dan pemban selarar berdiri dalam kurun waktu yang bersamaan. Jumlah

    anggota kelompok hingga saat ini berjumlah 40 orang yang pada awalnya 10 orang. Setiap

    anggota telah mengelola 23 ekor sapi yang merupakan sisa bagi hasil dengan pemerintah.

    Dapat dikatakan bahwa usaha ternak yang awalnya merupakan usaha sampingan dari

    petani cukup menjanjikan untuk dikelola dengan baik dalam menopang peningkatan

    ekonomi keluarga dan perekonomian nasional ditengah simpang siurnya informasi

    kebuthan daging sapi nasional (import daging sapi).

  • 7

    A. Sumber Daya Manusia (SDM)

    Dilihat dari tingkat pendidikan SDM kelompok peternak bervariasi dari SD sampai

    SMA bahkan ada yang berpendidikan S1. Sehingga melihat dari SDM yang dimiliki

    kelompok ternak tersebut mempunyai peluang yang sangat baik untuk mengembangkan

    usaha peternakan ini menjadi usaha yang lebih produktif secara ekonomi.

    B. Kondisi Produksi Ternak

    Bila dilihat dari aspek produksi dengan peningkatan jumlah ternak yang ada maka

    secara produksi cukup produktif. Akan tetapi untuk menentukan tingkat produktivitasnya

    masih dibutuhkan pertimbangan-pertimbangan faktor lainnya seperti; harga jual sapi, harga

    pakan, investasi, dan aspek-aspek lain yang dimbulkan dari keberadaan usaha ternak.

    Aspek lain yang dimaksud disini adalah pengaruh limbah yang merupakan hasil

    lain (tidak diharapkan) dari suatu kegiatan produksi. Usaha ternak akan menghasilkan

    limbah kotoran yang sangat berpengaruh/menggangu kesehatan, kebersihan, dan

    pencemaran lingkungan bila tidak dikelola dengan baik. Akan tetapi bila dikelola dengan

    baik limbah ternak dapat memberikan nilai tambah (added value) bagi usaha.

    Seperti yang ditampilkan dalam gambar 1, kondisi peternakan sangat

    memperihatinkan dengan kondisi kandang yang sempit, dekat perumahan, dan kotoran

    yang menumpuk sehingga secara kesehatan dan kebersihan kandang memerlukan perhatian

    dan penanganan yang lebih serius.

    C. Manajemen Pengelolaan Kelompok

    Dalam pemeliharaan ternak masing-masing aggota membuat kandang sendiri di

    areal perumahan dengan alasan keamanan dan kemudahan pemantauan ternak. Tetapi

    dalam hal pengelolaan bantuan dan penentuan harga ternak merupakan kesepakatan

    kelompok. Dapat dikatakan usaha ternak sapi ini masih dikelola secara konvensional

    karena anggota kelompok merupakan pemilik sekaligus pekerja. Situasi inilah yang

    memicu kondisi lingkungan sekitar ternak sapi kurang diperhatikan sehingga terlihat

    kurang sanitasi, kumuh dan mencemari udara ataupun pemandangan, lihat gambar 1.

    Karena lingkungan tersebut merupakan lingkungan ternak sapi, maka sudah barang

    tentu terdapat kotoran sapi, kumuh dan limbah biomassa. Kotoran dan limbah tersebut

    akan mencemari lingkungan dan menimbulkan bau yang sangat mengganggu kesehatan.

    Padahal kotoran sapi banyak mengadung energi yaitu berupa gas metan yang dapat

  • 8

    dijadikan sebagai bahan bakar, baik itu bahan bakar kompor untuk memasak, petromak

    ataupun bahan bakar mesin/kendaraan.

    Untuk menjadikan kelompok Tani Ternak usaha produktif sesuai dengan konsep

    DESA MANDIRI PANGAN DAN PEMANFAATAN ENERGY TERBARUKAN, seperti

    ditunjukan dalam gambar 2, maka sangat dibutuhkan sumberdaya dan manajemen usaha

    yang terintegrasi. Untuk dapat memperoleh nilai tambah bahkan mungkin nilai ekonomi,

    maka kotoran atau limbah ternak tersebut diolah menjadi produk lain (diversifikasi produk)

    seperti biogas dan kompos. Pengolahan ini menghasilkan produk gas yang dapat digunakan

    sebagai bahan bakar untuk memasak (skala rumah tangga) atau bahan bakar mesin

    pembangkit listrik/transportasi. Sisa-sisa pembuatan bio gas selanjutnya dijadikan pupuk

    kandang atau kompos. Pupuk ini dapat dikeringkan dijadikan bentuk seperti tanah/kompos

    yang dikemas dalam kantong plastik sehingga ada kemungkinan mampu jual.

    Gambar 2. Konsep pengelolaan usaha ternak produktif

    1.2 Permasalahan Kelompok Ternak

    Berdasarkan keberadaan kelompok hingga saat ini, maka persoalan-persoalan yang

    timbul adalah:

    1. Rawannya pencurian ternak sehingga ternak harus dipelihara dekat rumah.

    2. Kandang dan lingkungan sekitar yang kumuh dan tidak sanitasi.

    3. Perlu adanya pelatihan manajemen usaha untuk meningkatkan kemampuan usaha

    peternak yang selama ini masih konvensional.

  • 9

    4. Dibutuhkan pelatihan pengelolaan dan pemanfaatan limbah ternak dalam rangka

    diversifikasi produk dan peningkatan nilai tambah (added value) usaha.

    Berdasarkan hasil rembug bersama antara kelompok tani ternak, pembina dari

    LSM/PPL, dan pelaksana kegiatan IbM maka disepakati beberapa hal terkait dengan

    persoalan-persoalan yang dihadapi dan diselesaikan dalam program IbM ini adalah:

    1. Masalah manajemen usaha melalui pelatihan dan penyuluhan.

    2. Masalah pengelolaan dan pemanfaatan limbah ternak melalui pelatihan IPTEK

    pengolahan limbah ternak menjadi energi alternatif (biogas) dan kompos.

    BAB II

    TARGET DAN LUARAN

    Dari permasalahan prioritas yang akan diselesaikan sesuai rencana kegiatan maka

    target dan luaran yang ingin dicapai adalah:

    1. Dalam aspek manajemen: Peningkatan kemampuan mengelola usaha dari manajemen

    konvensional menjadi manajemen usaha produktif (modern)

    2. Dalam aspek produksi: Kelompok tani ternak mampu mengolah limbah ternak,

    membuat alat pengolahan, dan memanfaatkannya. Sehingga luarannya berupa unit alat

    pengolahan dan pemanfaatan biogas serta produk kompos.

    BAB III

    METODE PELAKSANAAN

    SOLUSI YANG DITAWARKAN

    Berdasarkan hasil kesepakatan antara mitra dan pihak yang terkait dalam kegiatan

    untuk memprioritaskan penanganan masalah manajemen usaha dan aspek produksinya di

    proses output. Untuk manajemen usaha ditangani melalui pelatihan dan penyuluhan

    manajemen usaha ternak yang lebih difokuskan pada sisi manajemen produksi. Dengan

    pengetahuan manajemen produksi diharapkan peternak dapat mengelola usahanya secara

  • 10

    efisien, efektif, dan produktif (menguntungkan). Untuk aspek produksinya melalui

    pelatihan penangan limbah ternak menjadi energi alternatif. Pelatihan penanganan limbah

    ini dilaksanakan mulai dari pembuatan alat sampai dengan penerapannya.

    Secara keseluruhan metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan

    adalah metode Partisfatory Action research dengan melibatkan masyarakat peternak secara

    langsung dalam kegiatan mulai dari penyiapan, perencanaan dan pembuatan/pengoperasian

    alat sehingga peternak/masyarakat dapat melaksanakan sendiri pengolahan limbah/kotoran

    ternak setelah kegiatan ini berakhir. Adapun alur kegiatan seperti ditunjukkan dalam

    gambar 3 dengan penjelasan sebagai berikut:

    I. Tahap pertama (telah dilaksanakan), melakukan inventarisasi permasalahan

    berdasarkan hasil observasi dan inputan dari mitra.

    II. Tahap kedua (telah dilaksanakan), penetapan masalah prioritas yang akan diselesaikan

    dalam kegiatan ini berdasarkan pertimbangan anggaran kegiatan dan masukan dari

    mitra dan LSM/PPL sebagai pembina mitra. Permaslahan prioritas yang ditangani

    adalah manajemen usaha dan penangan limbah.

    III. Tahap ketiga, melaksanakan pelatihan manajemen usaha dan produksi untuk

    meningkatkan pengetahuan mitra dalam bidang manajemen usaha produktif. Peserta

    pelatihan adalah anggota mitra 1 dan mitra 2 dengan tutor dari pelaksana program IbM

    untuk manajemen produksi dan manajemen ternak disampaikan oleh LSM/PPL. Target

    luaran tahapan ini adalah mitra dapat menentukan untung-rugi dan laba usaha (rencana

    usaha/bussines plan).

    IV. Tahap keempat, melaksanakan pelatihan pengolahan limbah termasuk penyampaian

    teori dan praktiknya. Penyampaian teori dimaksudkan untuk memberikan stimulus

    tentang pemanfaatan limbah/biogas. Sedangkan praktik memberi keterampilan kepada

    mitra tentang cara pembuatan alat, pengoperasian, dan pemeliharaannya. Dalam

    kegiatan praktik ini mitra terlibat langsung dan untuk efektifnya kegiatan maka jumlah

    anggota mitra dibatasi 2 orang untuk tiap mitra dengan harapan pengetahuan yang

    didapat dapat ditularkan pada anggota lainnya. Sehingga luaran yang ditargetkan dalam

    tahapan ini adalah unit biogas dan kompos.

    V. Tahap kelima, akhir kegiatan dilakukan evaluasi untuk melihat tingkat keberhasilan

    dari program yang dilaksanakan. Tentang tanggapan mitra terhadap program yang

    dilakukan, terutama terhadap peningkatan produktivitas dan kualitas lingkungan.

  • 11

    Kondisi ini bisa diukur dari peningkatan pemanfaatan teknologi yang diaplikasikan di

    masyarakat.

    Mulai

    Masalah Mitra

    Masalah Prioritas

    Manajemen Usaha Penanganan Limbah

    Pelatihan

    Manajemen

    Produksi

    Pelatihan Pengolahan

    Limbah

    Pembina LSM/PPL Pelaksana IbM

    Unit Biogas Pengetahuan

    n

    Selesai

    Tutor

    Pelaks. IbM

    Peserta

    Mitra 1

    Mitra 2

    Tutor

    Pelaks. IbM

    LSM/PPL

    Peserta

    Mitra 1

    Mitra 2

    Gambar 3 Alur Pelaksanaan Kegiatan IbM

    Mitra 1 Mitra 2

  • 12

    BAB IV

    KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

    4.1 Sumber Daya Perguruan Tinggi

    SDM (Sumber Daya Manusia)

    Pengusul Program IbM adalah tenaga pendidik (dosen tetap) di Jurusan Teknik

    Mesin Fakultas Teknik Universitas Mataram. Dengan dukungan laboratorium energi

    terbarukan, laboratorium produksi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

    Mataram telah memiliki beberapa desa binaan antara lain; desa Labuapi Lombok Barat,

    desa Labulia Lombok Tengah, Gili Gede, Batu nampar, Gunung Sari, Banyumulek,

    Lombok timur.

    Sumber: (hasil kegiatan IbM Dikti, Suartika, dkk., 2014)

    LABORATORIUM

    Dari segi prioritas masalah yang dihadapi mitra

    program dibutuhkan tenaga yang memiliki keahlian di

    bidang manajemen dan bidang konversi energi. Dalam

    bidang konversi energi dalam hal ini ketua pelaksana

    banyak melakukan penelitian tentang biogas, biomassa,

    energi alternatif dan pemanfaatan limbah panas industri

    kecil dan menengah. Penelitian-penelitian ini sebagian dilakukan oleh mahasiswa sebagai

    bimbingan skripsi dan sebagian lainya dilakukan secara mandiri ataupun didanai oleh

    DIKTI. Untuk bidang manajemen anggota pelaksana menekuni bidang manajemen industri

    walaupun tidak spesifik manajemen peternakan.

  • 13

    BAB V

    BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

    5.1 ANGGARAN BIAYA

    Adapun biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah Rp. 50.000.000 (lima

    Puluh Juta Rupiah) dengan ringkasan dan rincian sebagai berikut:

    Ringkasan Anggaran Biaya Program IbM yang Diajukan

    No Komponen Biaya yang diusulkan (Rp)

    1

    2

    3

    4

    Honorarium

    Bahan habis pakai dan peralatan

    Perjalanan

    Lain-lain

    15.000.000

    25.000.000

    6.000.000

    4.000.000

    Jumlah 50.000.000

    Justifikasi Anggaran biaya Program IbM yang Diajukan

    1. Honor

    Honor Honor/jam

    (Rp)

    waktu

    Jam/Minggu Minggu

    Honor per Tahun (Rp)

    Tahun

    Ketua 30.000 10 30 9.000.000

    Anggota 20.000 10 30 6.000.000

    SUB TOTAL (Rp) 15.000.000

    2. Peralatan

    Material Justifikasi

    Pemakaian Kuantitas

    Harga satuan

    (Rp)

    Harga peralatan

    penunjang (Rp)

    Tahun

    Sewa LCD presentasi 3 hari 500.000 1.500.000

    Alat bantu pendukung 1 kegiatan 500.000 500.000

    SUB TOTAL (Rp) 2.000.000

    3. Bahan Habis Pakai

    Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga

    satuan (Rp)

    Biaya per

    Tahun (Rp)

    Tahun

    Alat tulis kantor (ATK) administrasi 1 kegiatan 500.000 500.000

    film dokumentasi 1 kegiatan 500.000 500.000

    Paket biogas Untuk kelompok 4 paket 4.500.000 18.000.000

    Paket kompos Untuk kelompok 2 paket 2.500.000 5.000.000

    Material bantu pendukung 1 kegiatan 3.500.000 1.000.000

    SUB TOTAL(Rp) 25.000.000

    4. Perjalanan

    Uraian Justifikasi Perjalanan Kuantitas

    Harga

    Satuan

    (Rp)

    Biaya per

    Tahun (Rp)

    Tahun

    Perjalanan ke tempat

    seminar Seminar hasil 1 kgt 4.000.000 4.000.000

    Transportasi lokal pelaksanaan 1 kgt 2.000.000 2.000.000

  • 14

    SUB TOTAL (Rp) 6.000.000

    5. Lain-lain

    Kegiatan Justifikasi Kuantitas

    Harga

    Satuan

    (Rp)

    Biaya per

    Tahun (Rp)

    Tahun

    Administrasi catatan 1 kegiatan 500.000 500.000

    Pelaporan laporan 1 kegiatan 2.500.000 2.000.000

    Publikasi penerbitan 1 artikel 500.000 500.000

    Biaya pelatihan konsumsi 1 kegiatan 1.000.000 1.000.000

    SUB TOTAL (Rp) 4.000.000

    TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN (Rp) 50.000.000

    5.2 JADWAL PELAKSANAAN

    Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 10 bulan denga jadwal kegiatan sebagai

    berikut:

    No KEGIATAN BULAN

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    1 Persiapan

    2 Pelaksanaan Penyuluhan dan Pelatihan

    3 Uji coba dan perbaikan alat

    4 Evaluasi

    5 Pelaporan

    DAFTAR PUSTAKA

    BPS, 2012, Data Spasial Penanggulangan Kemiskinan, Pemda Lotim, NTB.

    Cipta tani Lestari, 2004, Teknologi Reaktor Biogas Plastik (Inovasi Baru), Pusat

    Inkubator Bisnis-ITB, Bandung.

    Pemda Lotim, 2012, Data dan Frofil Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur

    Tahun 2012, Pemda Lotim, NTB.

    Soeryoko H., 2011, Kiat Pintar Memproduksi Kompos dengan Pengurai Buatan Sendiri,

    Lily Publisher, Yogyakarta, Indonesia.

    Suartika, dkk., 2014, Pemberdayaan kelompok ternak desa Rarang dalam pemenfaatan

    limbah ternak menjadi biogas, Laporan IbM Dikti, LPM Unram, Mataram.

    LAMPIRAN

  • 15

    Lampiran 1- Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul

    Lampiran 2- Gambaran Teknologi yang akan Diterapkan

    Lampiran 3- Lokasi Kegiatan

    Lampiran 4- Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama

    Lampiran-1 Biodata Ketua Peneliti

    A. Identitas Diri

    1 Nama lengkap Dr. I Gede Bawa Susana, S.T., M.T.

    2 Jabatan Fungsional Lektor kepala/IVa

    3 Jabatan Struktural -

    4 NIP 19721206 199903 1 002 /

    5 NIDN 0006127208

    6 Tempat dan Tanggal Lahir Tegak, 6 Desember 1972

    7 Alamat Rumah Perum. Nuansa Sandat, Sandat I/B-12, Biaung

    8 Nomor Telepon/Faks/HP 081338439330

    9 Alamat kantor Jl. Majapahit 62 Mataram

    10 Nomor Telepon/Faks 0370-636087

    11 Alamat e-mail [email protected]

    12 Lulusan yang telah dihasilkan S-1= 10 orang; S-2= - orang; S-3= - orang

    13 Mata kuliah yang diampu

    1. Termodinamika II

    2. Perpindahan Panas II

    3. TPBB

    4. Mekanika Fluida

    5. Mesin Konversi Energi

    6. Ergonomi

    B. Riwayat Pendidikan

    S-1 S-2 S-3

    Nama Perguruan Tinggi Universitas Udayana UGM UNUD

    Bidang Ilmu Teknik Mesin Teknik Mesin Ergonomi

    Tahun Masuk-Lulus 1991-1997 1998-2000 2010-2014

    Judul

    Skripsi/Thesis/Disertasi

    Analisa Perpindahan

    Panas Pada Evaporator

    Dalam Sistem

    Pendinginan Absorpsi

    Koefisien

    Perpindahan Panas

    Dan Massa Untuk

    Benda Berbentuk

    Sembarang

    Pengering Surya

    Hibrid Ergonomis

    Meningkatkan

    Kinerja Pekerja dan

    Kualitas Ikan Teri

    di Desa Banyubiru

    Jembrana

    Nama

    Pembimbing/Promotor

    Dr. Ir. Djatmiko Ichsani,

    M. Eng

    Ir. I Nengah

    Suarnadwipa

    Ir. Purnomo, Msme.,

    Ph.D

    Prof. Dr. Dr. N.

    Adiputra, M.OH

    Prof. Drs. I. B. A.

    Manuaba,

    Honfergs., FIPS

    Prof. Dr. I D. P.

    Sutjana, PFK.,

    M.Erg

  • 16

    C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 tahun Terakhir

    No Tahun Judul Penelitian

    Pendanaan

    Sumber Jml (juta

    Rp)

    1 2010 Pengembangan Pompa Hydram (Hydroulic

    Ram Pump) Sebagai Alternatif Penyedia Air

    Irigasi Untuk Pertanian Lahan Kering

    Dikti-HB 50

    2 2013-

    2014

    Pengaruh Penggunaan Absorber Batu Granit

    terhadap Laju Perpindahan Panas pada

    Kolektor Surya Pelat Datar

    Dikti-HB 50

    3 2014

    Pengering Surya Hibrid Ergonomis

    Meningkatkan Kinerja Pekerja dan Kualitas

    Ikan Teri di Desa Banyubiru Jembrana

    Swadana disertasi

    D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

    No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

    Sumber Jml (juta Rp)

    1 2014

    Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Pompa

    Hydram Sederhana di Desa Aik Darek,

    Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah

    BOPTN Unram 3,5

    E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

    No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal

    1

    Redesain Alat Pengaduk Dodol Sesuai

    Dengan Antropometri Pekerja Dalam

    Meningkatkan Kinerja Dan Mutu Dodol

    Di Desa Penglatan, Buleleng

    Vol. 1, 2011

    Proceeding 11th

    National Conference

    of Indonesian

    Ergonomics Society,

    Universitas

    Indonesia, Dinamika

    Teknik

    F. Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun

    Terakhir

    No Nama Pertemuan

    Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

    1 APCHI-ERGOFUTURE

    International Joint Conference,

    Denpasar-Bali (2010)

    2 Continuing Professional

    Development (CPD),

    FK. Unud Denpasar-

    Bali (2010)

    3 Seminar Nasional Peranan

    Pascasarjana dalam

    Menunjang Terwujudnya

    Universitas Udayana sebagai

    World Class University,

    Denpasar-bali (2010)

    4 Semiloka Linieritas Ergonomi

    dengan Berbagai Disiplin

    Ilmu,

    Denpasar-Bali (2011)

    5 Kuliah Tamu (visiting

    professor) Program

    Pascasarjana Unud Denpasar-

    Bali (2011)

    6 11 Tahun National Conference

    of Indonesian Ergonomics

    Society,

    UI (2011)

  • 17

  • 18

    Lampiran-1 Biodata Anggota Peneliti

    A. Identitas Diri

    1 Nama lengkap Ir. Emmy Dyah Sulistyowati, MT.

    2 Jabatan Fungsional Asisten Ahli

    3 Jabatan Struktural -

    4 NIP 196108221987032001

    5 NIDN 0022086106

    6 Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 22 Agustus 1961

    7 Alamat Rumah Jl. Swakarya 40F Mataram

    8 Nomor Telepon/Faks/HP 0371-625461/-/081237386075

    9 Alamat kantor Jl. Majapahit 62 Mataram

    10 Nomor Telepon/Faks 0370-636087

    11 Alamat e-mail -

    12 Lulusan yang telah dihasilkan S-1= 10 orang; S-2= - orang; S-3= - orang

    13 Mata kuliah yang diampu

    1. Perancangan dan Pengembangan Produk

    2. Manajemen Produksi

    3. Manajemen Industri

    4. Kewirausahaan

    5. Menggambar Teknik

    6. Menggambar Mesin

    B. Riwayat Pendidikan

    S-1 S-2 S-3

    Nama Perguruan Tinggi ITS ITB

    Bidang Ilmu Statistika TMI-Tekno Ekonomi -

    Tahun Masuk-Lulus 1980-1985 1998-2000

    Judul

    Skripsi/Thesis/Disertasi

    Optimasi Proses

    ekstraksi protein dari

    ampas kecap dengan

    metode response surface

    Pola pengadaan material

    pada PT LEN.

    Nama

    Pembimbing/Promotor

    Drs. Kresnayana Yahya,

    M.Sc. DR. Lucia Diawati

    A. Pengalaman Penelitian Dalam 5 tahun Terakhir

    No. Tahun Judul Penelitian

    Pendanaan

    Sumber

    Dana

    Jml (juta Rp)

    1 2009-

    2010

    Optimalisasi Bioarang Campuran Jerami Padi-

    Kotoran Kuda Sebagai Bahan Bakar Alternatif

    Pengganti BBM yang Murah dan ramah

    Lingkungan

    DP2M

    DIKTI

    100

    2 2011 Pengaruh Fraksi Volume dan Panjang Serat

    Terhadap Kekuatan Bending dan Impak Dari

    Komposit Pandan Wangi Dengan Resin Polyester

    DPP/SPP 5

    3 2013-

    2014

    Pembuatan Panel Komposit Ramah Lingkungan

    dari Plastik Daur Ulang dan Sabut Kelapa dengan

    Filler Tempurung Kelapa

    BOPTN 40

    4 2014 Uji Fastening dan Uji Abrasion Komposit Pandan PNPB 5

  • 19

    Wangi Dengan Filler Serbuk Kayu dan Resin

    Polyester

    B. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

    No. Tahun Judul Kegiatan Pendanaan

    Sumber Jml (juta Rp)

    1 2010 Peningkatan Hasil Produksi Pengusaha Tempe

    Gembus dengan Penggunaan Mesin Pres

    DPP-SPP

    Unram

    1

    2 2011 Sosialisasi Hasil Olahan Tempe Gembus DPP-SPP

    Unram

    1

    3 2012 Penyuluhan Pemakaian Alat Pengering

    Matahari Untuk Mengeringkan Tanaman Obat

    Keluarga di Lingkungan Karang Sukun

    Mataram

    DPP-SPP

    Unram

    1

    4 2013 Penyuluhan Pengenalan Sejak Dini Tentang

    Energi Alternatif dan Global Warming Kepada

    Siswa Sekolah Dasar.

    DPP-SPP

    Unram

    1

    5 2014 Penyuluhan Pemanfaatan Panas Matahari Untuk

    Membangkitkan Energi Listrik di SMAN 3

    Mataram.

    DPP-SPP

    Unram

    1

    6 2014 Aplikasi Alat Press Tahu Sistem Hidrolik

    Menggantikan Alat Press Tradisional Tindihan

    Batu Di Sentra Industri Tahu Tempe Grisak

    Ampenan Selatan Kota Mataram

    DPP-SPP

    Unram

    1

    7 2014 Penyuluhan Pemanfaatan Energi Terbarukan

    Untuk Menyelamatkan Lingkungan

    DPP-SPP

    Unram

    1

    C. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

    No. Judul Artikel Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal

    2012 Pengaruh Panjang Serat dan Fraksi

    Volume Terhadap Kekuatan Impact

    dan Bending Material Komposit

    Polyester-Fiber Glass dan Polyester-

    Pandan Wangi

    2012 Jurnal Dinamika

    Teknik Mesin ,

    2014 Analisa Kekuatan Impak Komposit

    Sandwich Plastik Bekas Diperkuat

    Serat Sisal Dengan Core Bonggol

    Jagung

    Vol 4. Nomor 1. Edisi

    Januari-Juni 2014

    Jurnal Dinamika

    Teknik Mesin ,

    2014 Effect of Tube Diameter and Surface

    Roughness on Flow Friction Factor

    Vol 4. Nomor 1. Edisi

    Juli-Desember 2014

    Jurnal Dinamika

    Teknik Mesin ,

    2014 Pengaruh Kadar Air Kayu Jati dan

    Suhu Curing Perekat

    Vol 4. Nomor 1. Edisi

    Juli-Desember 2014

    Jurnal Dinamika

    Teknik Mesin ,

    F. Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun

    Terakhir

    No Nama Pertemuan

    Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

    - - - -

    G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir

    No Judul Buku Tahun Jumlah

    Halaman Penerbit

    - - - - -

  • 20

  • 21

    Lampiran-2 Gambaran Teknologi Yang Akan Diterapkan

    OBAT PENGURAI KOMPOS

    BAHAN BAKU:

    1. Isi perut ternak (kambing)

    2. Terasi

    3. Bekatul

    4. Tetes tebu

    5. Air

    6. Peralatan: dandang, kompor, corong, jerigen.

    CARA PEMBUATAN:

    Cara pembuatan obat pengurai kompos (OPKA) dan langkah-langkahnya

    seperti terlihat pada gambar 1 dengan penjelasan sebagai berikut:

    1. Terasi dan bekatul dimasak dengan 5 liter air sampai mendidih. Lakukan

    pengadukan agar terasi dan bekatul menyatu dengan air.

    2. Setelah dingin masukkan air dalam dandang ke jerigen yang telah berisi isi

    perut kambing.

    3. Masukkan tetes tebu ke dalam jerigen sebagai makanan mikroba pengurai

    kompos. Kemudian tutup jerigen rapat-rapat.

    4. Aduk campuran satu kali setiap hari dan tutup rapat.

    5. Obat pengurai yang sudah jadi ditandai dengan aroma tape.

    6. Untuk menjaga mikroba tidak mati harus diberi 1 gelas tetes tebu 1 bulan

    sekali.

    Terasi, bekatul dan 5 ltr air

    Tetes tebu

    PEMASAKAN PEMASUKAN

    DAN

    PENCAMPURAN

    PENGADUKAN

    PENYIMPANAN PEMANFAATAN

    Gambar 4. Proses Produksi Obat Pengurai Kompos (OPKA)

    BAHAN BAKU

    Isi perut kambing

    GAMBARAN TEKNIK DAN PROSES PRODUKSI OBAT PENGURAI KOMPOS

    ABADI (OPKA) DAN PUPUK KOMPOS

  • 22

    PUPUK KOMPOS

    BAHAN BAKU:

    1. Kotoran ternak, krinyu, kangkung hutan, jerami, orok-orok.

    2. Peralatan: rumah, pelastik bening, cangkul, ember, gembor, pengduk berjari,

    bahan penutup (bata).

    CARA PEMBUATAN:

    Cara pembuatan kompos dan langkah-langkahnya seperti terlihat pada gambar 2

    dengan penjelasan sebagai berikut:

    1. Menumpuk bahan kompos

    2. Melakukan penyiraman dengan obat pengurai.

    1

    2 3

    4

    5

    6 IN

    PU

    T

    PR

    OS

    ES

    O

    UT

    PU

    T

    PEMERIKSAAN

    PROSES

    PENGOMPOSAN

    PENGADUKAN DAN

    PEMBALIKAN

    BAHAN BAKU

    (Limbah)

    PENUMPUKAN

    BAHAN BAKU

    PENYIRAMAN

    BAHAN BAKU

    PENUTUPAN

    BAHAN

    BAKU

    PEMANENAN KOMPOS

    PENGEMASAN DAN

    PENJUALAN

    Suplemen Bahan

    Baku

    Pengurai

    kompos

    Plastik

    cangkul Pengurai

    kompos

    Gambar 5. Proses Operasi Pembuatan Pupuk Kompos

    4 5

  • 23

    3. Penutupan kompos yang sudah di siram obat pengurai kompos.

    4. Pengadukan dan pembalikan bahan kompos.

    5. Pemeriksaan kompos.

    6. Pemanenan dan pengemasan kompos jadi.

    UNIT BIOGAS (Mara, Suartika, 2014)

    Outlet

    Gas

    intlet

    valve Bahan baku

    Outlet

    Gas

    intlet

    valve Bahan baku

    Manometer

    Kompor

    Penampung Gas

    Gambar 6. Model Disain Biogas skala Rumah Tangga Berbahan Tong Plastik 250 ltr

  • 24

    Lampiran-3 Denah Lokasi Kegiatan Program IbM

    Start Unram

    Praya L

    om

    bok

    Ten

    gah

    -

    Lom

    bok

    Tim

    ur

    Cak

    raneg

    ara

    Lombok Utara

    LOKASI

    KEGIATAN IbM

    DESA SENYIUR

    (60 80 Km)

  • 25

  • 26