teknologi wireless dan aplikasinya

Upload: amienugie-tubbies-dipsy

Post on 16-Jul-2015

300 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Tugas Minggu 5 - Teknologi Wireless dan Aplikasinya(27 posts) 123Next

1.

adminKey Master

Mohon untuk mengerjakan tugas ke-5 ini; Deadline waktu pengumpulan : 30 Oktober 2011 #1. sebutkan dan jelaskan kaidah yang harus diketahui dalam wireless #2. jelaskan fungsi antenna dalam wireless #3. berikan penjelasan dan contoh jenis-jenis antenna dalam wireless #4. apa yang anda ketahui tentang WDS dalam wireless, berikan ilustrasi contoh penggunaannya. Tugas ini, di diskusikan di forum ini, dan versi soft copy seperti biasa dikirim via email ke : [email protected] dengan subject sbb : Subject : Tugas5-NIM-PRODI-KAMPUS-MK Tugas5-0701622-TIF-UAD-TeknologiWirelessdanAplikasinyaPOSTED 4 MONTHS AGO #

2.

09016018Member

#2 fungsi antena Sudah menjadi kepercayaan bahwa antenna wireless tidak akan memberikan signal lebih kuat kecuali di berikan amplifier. Akan tetapi satu cara yang paling efektif untuk menambah range dari wireless router atau wireless access point atau wireless clients adalah menambah wireless antenna external. Selanjutnya akan kita sebut

saja wireless access point (AP) karena wireless router itu sendiri mempunyai fungsi sebagai wireless AP. Antenna wireless external membentuk focus dari signal yang ada menuju kesuatu arah tertentu, hampir mirip seperti yang kita lihat pada lampu beam motor kita dimana sinar dari lampu di fokuskan dengan cerobong lampu itu sendiri sehingga menggarah kedepan tidak menyebar kesegala arah. Pada intinya kekuatan lampu tetap, tidak ditambah akan tetapi kekuatan tersebut diarahkan kesuatu arah tertentu saja tidak menyebar kesegala arah. Semua wireless antenna sebenarnya agak mengarah, dan ukuran arah kekuatan ditunjukkan dengan Gain. Umumnya semakin tinggi gain dari antenna wireless, semakin bagus range nya dan tentunya semakin mahal harganya.POSTED 4 MONTHS AGO #

3.

08018342Member

1.kaidah yang harus diketahui dalam wireless: a) Wireless Standard: standard wireless yang paling gress saat ini adalah draft 802.11n atau lebih dikenal dengan wireless n yang merupakan technology masa depan yang belum diratifikasi secara final. Akan tetapi semua pabrikan jaringan telah mengadopsi teknologi masa depan ini. b) Dual-band: perangkat anda support dual frequency band yaitu 2.4 GHz dan 5 GHz baik yang selectable maupun yang simultaneous. Frequency 5GHz lebih jernih dan sangat bagus untuk streaming video dan juga gaming c) Support WPA/WPA2: merupakan standard industry keamanan wireless

paling baru. Semua perangkat wireless dengan standard Wireless n akan support standard WPA/WPA2 ini, walaupun banyak juga jenis wireless gdilengkapi dengan standard WPA/WPA2 ini. d.Technology antenna cerdik MIMO(multiple in multiple out) atau technology serupa yang bisa memberikan jangkauan wireless lebih baik dan juga lebih cepat

2.fungsi Atena: Antena berfungsi untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima saja. 3.contoh jenis-jenis antenna dalam wireless: 1. Antena Omnidirectional

Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. This pattern is often described as "donut shaped". Pola ini sering digambarkan sebagai "donat berbentuk". Omnidirectional antenna can be used to link multiple directional antenna in outdoor point-to-multipoint communication systems including cellular phone connections and TV broadcasts. Antena Omnidirectional dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa antena directional di outdoor point-to-multipoint komunikasi systems termasuk sambungan telepon selular dan siaran TV. Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau stu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah.Yang ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal dengan pancaran 360-derjat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field.yang berbeda dengan, polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal yang di pancarkan. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat, sedamgkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi.

b. Antena Grid

Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer. Sudut pola pancaran antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya. c.Antena Parabolik

> Dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh > Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi Kelebihan antenna parabola : [ + ] Dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan antenna. [ + ] Dapat menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang ditangkap dalam sekejap. [ + ] Kondisi permanent sehingga tidak gampang goyah terhadap posisi. [ + ] Signal quality dapat maksimum Kekurangan antenna parabola : [ - ]Tidak dapat digunakan menangkap satelit lebih dari 5. [ - ]Membutuhkan lebih banyak LNBF. [ - ]Channel yang diterima lebih sedikit. d.Antena Sectoral Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal. Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal. Pola

pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran. Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan 4.WDS dalam wireless: Wireless Distribution System (WDS) adalah sistem yang memungkinkan interkoneksi nirkabel dari jalur akses dalam jaringan IEEE 802.11 . Hal ini memungkinkan jaringan nirkabel yang akan diperluas menggunakan beberapa jalur akses tanpa persyaratan tradisional untuk kabel backbone untuk saling menghubungkan. Keuntungan dari WDS atas solusi lain mempertahankan alamat MAC dari frame klien di seluruh hubungan antara titik akses. Suatu access point bisa menjadi sebuah station utama, relay, atau remote base station. Suatu base station utama pada umumnya dihubungkan dengan system Ethernet. Base station relay merelay station-2 kepada base station utama atau relay station lainnya. Remote base station menerima koneksi dari clients wireless dan melewatkannya ke main station atau ke relay station juga. Koneksi antar clients menggunakan MAC address dibanding memberikan spesifikasi IP address.

Wireless Distribution System (WDS) Memungkinkan Interconnection Beberapa Access Point Dalam Suatu Environment Wireless Network. Wireless Distribution System (WDS) bisa juga direferensikan sebagai mode repeater karena dia bisa tampak sebagai Bridge dan juga menerima wireless clients pada saat bersamaan (tidak seperti system bridge tradisional). Tetapi perlu juga diperhatikan bahwa throughput dalam metoda ini adalah menjadi setengahnya untuk semua clients yang terhubung secara wireless. Wireless Distribution System (WDS) bisa digunakan dalam dua jenis mode konekstivitas antar Access point :

Wireless Bridging dimana komunikasi access points Wireless Distribution System hanya satu dengan lainnya (antar AP) dan tidak membolehkan

wireless clients lainnya atau Station(STA) untuk mengaksesnya. Wireless repeater dimana access point berkomunikasi satu sama lain dan juga dengan wireless Station (STA)

POSTED 4 MONTHS AGO #

4.

08018307Member

1.

Kaidah yang harus diketahui

dalamWireless adalah:

Frekuensi Tx power Rx sensitivity Looses EIRP Free Space Lose ( FSL ) Line Of Sight Fresnel Zone

o

Tx Power

Radio mempunyai daya untuk menyalurkan sinyal pada frekuensi tertentu, daya tersebut disebut Transmit ( Tx ) power dan dihitung dari besar energi yang disalurkan melalui satu lebar frekuensi (bandwith ). Contoh: satu radio memiliki Tx power +18dBm maka jika dikonversi ke Watt akan didapat 0,064 W atau 64 mW. Perhitungan dB-mWatt dBm adalah nilai 10 log dari sinyal untuk 1 mW dBw adalah nilai 10 log dari sinyal untuk 1 W Sinyal 100 mW jika dijadikan dBm akan menjadi : Persamaan dBm = 10 log 100 (mW) = 20 dBm 1mW

o

Rx Sensitivity

Semua radio memiliki point of no return yaitu keadaan dimana radio menerima sinyal kurang dari Rx sensitivity yang ditentukan dan radio tidak mampu melihat datanya.Misal 802.11b mempunyai received sensitivitinya - 78 dBm maka pada level ini bit Error Ratenya ( BER) dari 10-5 ( 99,999 % ) akan terlihat.Rx sensitivity akan bervariasi bergantung dari banyak faktorEffective Isotropic Radiated Power adalah dayapancar total perangkat setelah diperhitungkandengan antena dan gangguan lainya EIRP = dBm alat + dBi antena Losses Losses = akibat dari konektor , panjang kabel pigtail Dll Setiap transmisi akan kehilangan daya pada setiap 30 meter kabel untuk frekuensi 2,4 Ghz RG 8 losses 10 dB setiap 30 meter LMR 400 losses 6,8 dB setiap 30 meter LMR 600 losses 5,4 dB

Heliax 3/8 losses 5,36 dB Heliax losses 3,47 dB Heliax 5/8 losses 2,15 dB Rambatan frekuensi di udara akan mengalami loss dengan rumus : FSL ( dB ) = 32,45 + 20 log 10 F ( MHZ ) + 20 Log 10 D ( Km ) Untuk FSL pada jarak 1 km menggunakan frekuensi 2,4 GHz adalah : FSL = 32,45 + 20 log 10 ( 2400 ) + 20 log 10 ( 1 )=100,05 dB

o

Line Of Sight

Aplikasi wireless LAN di luar ruangan harus memenuhi prinsip Line of sight (tanpa penghalang )

o

Fressnel Zone

Adalah area disekitar garis lurus antar antena yang digunakan sebagai media rambat frekuensi. Secara ideal fresnel zone harus dipenuhi. 20 % gangguan fresnel zone akan mempengaruhi kualitas link namun lebih dari itu akan sangat mempengaruhi. Halangan fresnel zone dapat berupa bangunan dan juga pepohonan (karena air pada daun akan menyerap sinyal) Mengatasi Fresnel Zone

a) Meninggikan letak posisi antena pada infrastruktur yang ada b) Membangun tower dengan posisi antena pada posisi tertinggi c) d) Menaikkan ketinggian tower Meletakkan posisi antena yang berbeda

e) f)

Membuat repeater Memotong pohon yang menganggu RF

2. Fungsi Antena dalam wireless

Antena berfungsi untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang bebas) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima saja.

3. Jenis-jenis Antena pada wireless a. Antena Omnidirectional Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. Pola ini sering digambarkan sebagai "donat berbentuk". Antena Omnidirectional dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa antena directional di outdoor point-to-multipoint komunikasi systems termasuk sambungan telepon selular dan siaran TV. Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point-To-MultiPoint ( P2Mp) atau stu titik ke banyak titik di

sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah.Yang ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal dengan pancaran 360-derjat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field.yang berbeda dengan, polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal yang di pancarkan. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat, sedamgkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi. b. Antena Grid Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer. Sudut pola pancaran antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya c. Antena Parabolik Dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh > Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi Kelebihan antenna parabola :

Dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan antenna. Dapat menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang ditangkap dalam sekejap.

Kondisi permanent sehingga tidak gampang goyah terhadap posisi. [ + Signal quality dapat maksimum

Kekurangan antenna parabola :

Tidak dapat digunakan menangkap satelit lebih dari 5. Membutuhkan lebih banyak LNBF. Channel yang diterima lebih sedikit.

d. Antena Sectoral Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal. Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal. Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya,

sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran. Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan

4. WDS Wireless Distribution System (WDS)adalah suatu system perluasan jaringan wireless, dimana dengan Wireless Distribution System, memungkinkan kita bisa membangun infrastruktur wireless tanpa harus membangun backbone kabel jaringan sebagai interkoneksi antar bridge, dimana kita tidak memungkinkan untuk memasang jaringan kabel, karena lebih mahal, terbatas, atau secara fisik memang tidak memungkinkan untuk membuat jaringan kabel.Merupakan cara terbaik untuk interkoneksi banyakakses point dalam satu wilayah. Sehingga semuauser dapat bergerak tanpa terputus koneksinya.Terdiri dari banyak akses pointTopologi MeshAkses point harus sama standarnya ( 802.11 ) dan mempunyai frekuensi yang sama.

Ada beberapa mode WDS pada jaringan Wireless

o

Bridge, komunikasi dua arah antara Access Point Wireless Distribution System satu dengan Access Point lainnya (antar AP) akan tetapi tidak membolehkan wireless clients atau Station(STA) untuk mengaksesnya.

o

Bridge Point to point

oPOSTED 4 MONTHS AGO #

Bridge Point to multi point

5.

08018318Member

1. Kaidah dalam wireless LAN

Frequency dan Wavelenght

Frequency adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang waktu yang diberikan. Untuk memperhitungkan frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu. Wavelenght adalah jarak antar dua titik identik dalam sebuah siklus. Panjang gelombang tergantung pada ketinggian frekuensi. Semakin tinggi frekuensi, semakin pendek gelombangnya. Pada frekuensi 2.4GHz atau 2400MHz maka panjang gelombang 12.5cm. Panjang gelombang dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

Panjang Gelombang (meter) = 300 / Frekuensi (MHz)

Angka 300 datang dari kecepatan cahaya, karena sinyal radio di udara bergerak pada kecepatan cahaya. Kecepatan gelombang radio akan berbeda sedikit di metal.

o

Tx power Tx Power/Penguatan antenna adalah besarnya penguatan energi yang dapat dilakukan oleh antenna pada saat memancarkan dan menerima sinyal. Penguatan antenna diukur dalam: dBi : relative terhadap antenna isotropic (antenna titik). dBd : relative terhadap sebuah antenna dipole.

Hubungan antara dBd dan dBi adalah sebagai berikut:

0 dBd = 2.15 dBi

o

Rx Sensivity

Rx adalah kependekan dari Receive atau penerima. Semua radio memiliki point of no return yaitu keadaan dimana radio menerima sinyal kurang dari Rx sensitivity yang ditentukan dan radio tidak mampu melihat datanya. Titik minimal sensitifitas RX didefinisikan dalam dBm atau W. Contoh : Misal 802.11b mempunyai received sensitivitinya - 78 dBm maka pada level ini bit Error Ratenya ( BER ) dari -5 ( 99,999 % ) akan terlihat.

o

Looses Kehilangan daya pada setiap 1000 feet (30 meter) kabel untuk frekuensi 2.4GHz.

RBG :10 LMR400 : 6.4 LMR600 : 5.4 Heliax 3/8 : 5.36 Heliax 1/5 : 3.74 Heliax 5.8 : 2.15

o

EIRP

Effective Isotropic Radiated Power adalah daya pancar total perangkat setelah diperhitungkan dengan antena dan gangguan lainya

EIRP = dBm alat + dBi antena Losses Losses = akibat dari konektor , panjang kabel pigtail dll

o

Free Space Loss(FSL) Free Space Loss(FSL) adalah loss (kerugian) yang terjadi dalam sambungan komunikasi melalui gelombang radio dapat diformulasikan sebagai berikut:

FSL = 20 LOG10(Frek, dalam MHz) + 20 LOG10(Jarak, dalam mil) + 36.6.

Dari perhitungan sederhana di atas, maka untuk jarak 5 km dan frekuensi 2400 MHz (2.4 GHz), FSL = 114 dB

o

Line of Sigh

line of sightmerupakan garis lurus imajiner yang menghubungkan satu access point dengan access point lain. Idealnya, sebuah garis pandang tidak memiliki penghalang (bangunan atau pepohonan) sama sekali sehingga tidak menurunkan kualitas sinyal. Banyaknya penghalang dalam sebuah garis pandang akan mengurangi kekuatan sinyal yang diterima oleh access point. Sebuah garis pandang yang baik bukan berarti tidak memiliki pengahalang sama sekali, melainkan hanya memiliki sedikit penghalang (seperti sedikit pohon dan gedung).

o

Fesnel Zone Adalah area disekitar garis lurus antar antena yang digunakan sebagai media rambat frekuensi.

o o

Secara ideal fresnel zone harus dipenuhi. 20 % gangguan fresnel zone akan mempengaruhi kualitas link namun lebih dari itu akan sangat mempengaruhi. Halangan fresnel zone dapat berupa bangunan dan juga pepohonan ( karena air pada daun akan menyerap sinyal )

o

12. Fungsi Antena

Antena berfungsi untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima saja.

13. Jenis-jenis antenna dalam wireless

Antena Omnidirectional

Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. This pattern is often described as "donut shaped". Pola ini sering digambarkan sebagai "donat berbentuk". Omnidirectional antenna

can be used to link multiple directional antenna in outdoor point-to-multipoint communication systems including cellular phone connections and TV broadcasts. Antena Omnidirectional dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa antena directional di outdoor point-to-multipoint komunikasi systems termasuk sambungan telepon selular dan siaran TV. Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk

hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau stu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah.Yang ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal dengan pancaran 360-derjat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field.yang berbeda dengan, polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal yang di pancarkan. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat, sedamgkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi.

o

Antena Grid Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer. Sudut pola pancaran antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya.

o

Antena Parabolik > Dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh > Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi

Kelebihan antenna parabola :

[ + ] Dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan antenna. [ + ] Dapat menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang ditangkap dalam sekejap. [ + ] Kondisi permanent sehingga tidak gampang goyah terhadap posisi. [ + ] Signal quality dapat maksimum Kekurangan antenna parabola : [ - ]Tidak dapat digunakan menangkap satelit lebih dari 5. [ - ]Membutuhkan lebih banyak LNBF. [ ]Channel yang diterima lebih sedikit.

o

Antena Sectoral Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal. Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal. Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran. Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.

17. Wireless WDS Wireless Distribution System (WDS) Memungkinkan Interconnection Beberapa Access Point Dalam Suatu Environment Wireless Network Dengan Wireless Distribution System (WDS) memungkinkan jaringan wireless dikembangkan menggunakan beberapa access point tanpa harus memerlukan backbone kabel jaringan untuk menghubungkan mereka, seperti cara tradisional. Keuntungan yang bisa kelihatan dari Wireless Distribution Systemdibanding solusi lainnya adalah bahwa dengan Wireless Distribution System, header MAC address dari paket traffic tidak berubah antar link access point. tidak seperti pada proses encapsulation misalnya pada komunikasi antar router yang selalu menggunakan MAC address pada hop berikutnya. Suatu access point bisa menjadi sebuah station utama, relay, atau remote base station. Suatu base station utama pada umumnya dihubungkan dengan system Ethernet. Base station relay merelay station-2 kepada base station utama atau relay station lainnya. Remote base station menerima koneksi dari clients wireless dan melewatkannya ke main station atau ke relay station juga. Koneksi antar clients menggunakan MAC address dibanding memberikan spesifikasi IP address. Semua base station dalam Wireless Distribution System (WDS) harus dikonfigure menggunakan channel radio yang sama, methoda inkripsi (tanpa inkripsi, WEP, atau WAP) dan juga kunci inkripsi yang sama. Mereka bisa dikonfigure dengan menggunakan SSID (service set identifiers) yang berbeda sebagai identitas. Wireless Distribution System (WDS) juga mengharuskan setiap base station untuk bisa melewatkan kepada lainnya didalam system. Wireless Distribution System (WDS) bisa juga direferensikan sebagai mode repeater karena dia bisa tampak sebagai Bridge dan juga menerima wireless clients pada saat bersamaan (tidak seperti system bridge tradisional). Tetapi perlu juga diperhatikan bahwa throughput dalam metoda ini adalah menjadi setengahnya untuk semua clients yang terhubung secara wireless.

Wireless Distribution System (WDS) bisa digunakan dalam dua jenis mode konekstivitas antar Access point

Wireless Bridging dimana komunikasi access points Wireless Distribution System hanya satu dengan lainnya (antar AP) dan tidak membolehkan wireless clients lainnya atau Station(STA) untuk mengaksesnya. Wireless repeater dimana access point berkomunikasi satu sama lain dan juga dengan wireless Station (STA)

Ada dua kerugian dalam system Wireless Distribution System (WDS) ini:

Troughput efektif maksimum adalah terbagi dua setelah transmisi pertama (hop) dibuat. Misalkan, dalam kasus dua router dihubungkan system Wireless Distribution System (WDS), dan komunikasi terjadi antara satu komputer yang terhubung ke router A dengan sebuah laptop yang terhubung secara wireless dengan salah satu access point di router B, maka troughputnya adalah separuhnya, karena router B harus re-transmit informasi selama komunikasi antara dua belah sisi. Akan tetapi jika sebuah komputer dikoneksikan ke router A dan notebook di koneksi kan ke router B (tanpa melalui koneksi wireless), maka troughput tidak terbelah dua karena tidak ada re-transmit informasi.

Kunci inkripsi yang secara dinamis di berikan dan dirotasi biasanya tidak disupport dalam koneksi Wireless Distribution System (WDS). Ini berarti dynamic inkripsi WPA (Wi-Fi Protected Access) dan technology dynamic key lainnya dalam banyak kasus tidak dapat digunakan, walaupun WPA menggunakan pre-shared key adalah memungkinkan. Hal ini dikarenakan kurangnya standarisasi dalam issue ini, yang mungkin saja di selesaikan dengan standard 802.11s mendatang. Sebagai akibatnya cukuplah kunci static WEP dan WPA yang bisa digunakan dalam koneksi Wireless Distribution System, termasuk segala station yang difungsikan sebagai access point WDS repeater. Akan tetapi sekarang ini sudah banyak vendor yang telah engadopsi standard 802.11i dalam produk access point mereka sehingga WPA / WPA2 adalah standard keamanan koneksi mereka (setidaknya yang mereka claim).POSTED 4 MONTHS AGO #

6.

05018240Member

Antena adalah perangkat media transmisi nirkabel/wireless yang memanfaatkan udara/ruang bebas sebagai media penghantar. Antena mempunyai fungsi untuk merubah energi elektromagnetik terbimbing menjadi gelombang elektromagnetik ruang bebas (gelombang mikro) yang merupakan fungsi antena sebagai transmitter (Tx). Sedangkan fungsi antena sebagai receiver (Rx) adalah merubah gelombang elektromagnetik ruang bebas menjadi gelombang elektromagnetik terbimbing.POSTED 4 MONTHS AGO #

7.

08018226Member

jenis2 Antena wairless Antena Omnidirectional Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. This pattern is often described as "donut shaped". Pola ini sering digambarkan sebagai "donat berbentuk". Omnidirectional antenna can be used to link multiple directional antenna in outdoor point-to-multipoint communication systems including cellular phone connections and TV broadcasts. Antena Omnidirectional dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa antena directional di outdoor point-to-multipoint komunikasi systems termasuk sambungan telepon selular dan siaran TV.

Antena Sectora Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal.Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 1019 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat

pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran.Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.

Antenna Grid Sudut pola pancaran antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya.antena Parabolic Grid untuk digunakan dalam WLAN 802.11b/g/n. Ini kinerja tinggi antena 2,4 GHz dirancang untuk tahun beroperasi outdoor kasar.POSTED 4 MONTHS AGO #

8.

08018324Member

1. sebutkan dan jelaskan kaidah yang harus diketahui dalam wireless

a.Frequency dan wavelenght adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang waktu yang diberikan.

Untuk memperhitungkan frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah

kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu.

Wavelenght adalah jarak antar dua titik identik dalam sebuah siklus.

Panjang gelombang tergantung pada ketinggian frekuensi. Semakin tinggifrekuensi,

semakin pendek gelombangnya. Pada frekuensi 2.4GHz atau 2400MHz maka panjang

gelombang 12.5cm. Panjang gelombang dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

Panjang Gelombang (meter) = 300 / Frekuensi (MHz)

Angka 300 datang dari kecepatan cahaya, karena sinyal radio di udara bergerak pada kecepatan

cahaya. Kecepatan gelombang radio akan berbeda sedikit di metal.

b. Tx power

Tx Power/Penguatan antenna adalah besarnya penguatan energi yang dapat dilakukan oleh antenna pada saat

memancarkan dan menerima sinyal. Penguatan antenna diukur dalam:

Hubungan antara dBd dan dBi adalah sebagai berikut:

dBi

dBd

0 dBd = 2.15 dBi

: relative terhadap antenna isotropic (antenna titik).

: relative terhadap sebuah antenna dipole.

c. Rx Sensivity

Rx adalah kependekan dari Receive atau penerima. Semua radio memiliki point of no return

yaitu keadaan dimana radio menerima sinyal kurang dari Rx sensitivity yang ditentukan dan

radio tidak mampu melihat datanya. Titik minimal sensitifitas RX didefinisikan dalam dBm atau

W.

Contoh : Misal 802.11b mempunyai received sensitivitinya - 78 dBm maka pada level ini bit

Error Ratenya ( BER ) dari -5 ( 99,999 % ) akan terlihat.

d. Looses

Kehilangan daya pada setiap 1000 feet (30 meter) kabel untuk frekuensi 2.4GHz.

RBG :10

LMR400 : 6.4

LMR600 : 5.4

Heliax 3/8 : 5.36

Heliax 1/5 : 3.74

Heliax 5.8 : 2.15

e. EIRP

Effective Isotropic Radiated Power adalah daya pancar total perangkat setelah diperhitungkan

dengan antena dan gangguan lainya

EIRP = dBm alat + dBi antena Losses

Losses = akibat dari konektor , panjang kabel pigtail dll

f. Free Space Loss(FSL)

Free Space Loss(FSL) adalah loss (kerugian) yang terjadi dalam sambungan komunikasi melalui

gelombang radio dapat diformulasikan sebagai berikut:

FSL = 20 LOG10(Frek, dalam MHz) + 20 LOG10(Jarak, dalam mil) + 36.6.

Dari perhitungan sederhana di atas, maka untuk jarak 5 km dan frekuensi 2400 MHz (2.4 GHz),

FSL = 114 dB

g. Line of Sigh

line of sight merupakan garis lurus imajiner yang menghubungkan satu access

point dengan access point lain. Idealnya, sebuah garis pandang tidak memiliki penghalang

(bangunan atau pepohonan) sama sekali sehingga tidak menurunkan kualitas sinyal. Banyaknya

penghalang dalam sebuah garis pandang akan mengurangi kekuatan sinyal yang diterima

oleh access point. Sebuah garis pandang yang baik bukan berarti tidak memiliki pengahalang

sama sekali, melainkan hanya memiliki sedikit penghalang (seperti sedikit pohon dan gedung).

h. Fesnel Zone

Adalah area disekitar garis lurus antar antena yang digunakan sebagai media rambat frekuensi.

Secara ideal fresnel zone harus dipenuhi.

20 % gangguan fresnel zone akan mempengaruhi kualitas link namun lebih dari itu akan sangat

mempengaruhi.

Halangan fresnel zone dapat berupa bangunan dan juga pepohonan ( karena air pada daun akan

menyerap sinyal )

2. jelaskan fungsi antenna dalam wireless Fungsi utama antena wireless adalah memperluas area coverage, bukan untuk memperkuat sinyal, fungsi penguat sinyal adalah pada radio atau access point, jadi antena wifi hanya mempunyai kekuatan penguat pasif, kekuatan antena adalah pada pemfokusan gelombang radio, dan semakin besar dBi dari antenna maka semakin luas atau jauh area coverage yang bisa dijangkau. Umumnya kualitas dari antena dilihat dari kualitas dari bahan pembuatnya, semakin bagus kualitas elemen yang ada di dalam antenna, maka semakin jauh pula jangkauannya dan konon bahkan bisa mereduksi dari noise atau interferensi yang timbul di sekitarnya. Makanya umumnya semakin mahal harga antena wireless semakin jauh pula jangkauannya. Ada berbagai type dari antena wifi, ada antena grid yang biasanya digunakan

untuk mode station atau keperluan koneksi point to point, kemudian antena Omni yang biasanya digunakan sebagai antena transmitter atau hotspot, dan sebenarnya masih banyak lagi dari type antena, ada sectoral waveguide, sectoral array, panel, kentongan, wajan bolic dan lain-lain. Semua type antena yang anda pilih tergantung dari kebutuhannya. Meski sebenarnya kalau kita membeli akses poin umumnya sudah dilengkapi dengan antena bawaan atau defaultnya, tapi kebutuhan yang mendorong kita untuk melengkapinya dengan antena eksternal. Beruntunglah sekarang, saat ini sudah banyak beredar di pasaran, antena produksi lokal, dimana harganya lebih murah daripada antena buatan import, juga dengan membeli antena buatan dalam negeri berarti juga turut memperkuat sektor usaha lokal, dan antena lokal juga punya kelebihan lebih tahan terhadap fluktuasi dollar. 3. berikan penjelasan dan contoh jenis-jenis antenna dalam wireless

Secara sederhana, antena adalah alat untuk mengirim dan menerima gelombang elektromagnetik, bergantung kepada pemakaian dan penggunaan frekuensinya, antena bisa berwujud berbagai bentuk, mulai dari seutas kabel, dipole, ataupun yagi, dsb. Antena adalah alat pasif tanpa catu daya(power), yang tidak bisa meningkatkan kekuatan sinyal radio, dia seperti reflektor pada lampu senter, membantu mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal.Kekuatan dalam mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal radio, satuan ukurnya adalah dB. Jadi ketika dB bertambah, maka jangkauan jarak yang bisa ditempuhpun bertambah. Jenis antena yang akan dipasang harus sesuai dengan sistem yang akan kita bangun, juga disesuaikan dengan kebutuhan penyebaran sinyalnya. Secara umum ada dua jenis antena yaitu : 1. Directional 2. Omni Directional

Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima saja. Karakter antena Ada beberapa karakter penting antena yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis antena untuk suatu aplikasi (termasuk untuk digunakan pada sebuah teleskop radio), yaitu pola radiasi, directivity, gain, dan polarisasi. Karakter-karakter ini umumnya sama pada sebuah antena, baik ketika antena tersebut menjadi peradiasi atau menjadi penerima, untuk suatu frekuensi, polarisasi, dan bidang irisan tertentu. Misalnya, David Welkinson (0806322514) ingin membeli antena maka untuk mendapatkan antena yang sesuai dengan fungsi yang dinginkan, ia harus memimilih antena dengan karakter yang sesuai dengan fungsi yang dia inginkan. Pola radiasi Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth (pola azimuth).Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-dimensi inilah yang umum disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya sama besar ke segala arah disebut sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi berbentuk bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka directivity antena tersebut.Antena dipol termasuk non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Pada astronomi radio, antena dipol digunakan pada teleskop

radio untuk melakukan pengamatan pada rentang High Frekuensi (HF). Bentuk data yang dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi. Namun, karena antena dipol tidak memiliki directivity pada arah tertentu, teleskop radio elemen tunggal yang menggunakan antena jenis ini tidak dapat digunakan untuk melakukan pencitraan. Gain Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah desibel. Polarisasi Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena dipol memiliki polarisasi linear vertikal . Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada transmisi sinyal. Pada astronomi radio, tujuan mengenali polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah untuk mempelajari medan magnetik dari objek tersebut.Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi, yang pertama adalah Half-power Beamwidth (HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai beanwidth suatu antena. Dalam astronomi radio, beamwidth adalah resolusi spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut minimun dari dua buah titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut. Secara teori, beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola dapat ditentukan. Antena Directional Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu punya sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak bisa menjangkau area yang luas, antena directional mengirim dan menerima sinyal radio hanya pada satu arah, umumnya pada fokus yang sangat sempit, dan biasanya digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point, macam antena direktional seperti antena grid, dish "parabolic", yagi, dan antena sectoral. Antena Omni-Directional

Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600; dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area yang luas Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu luas se-hingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan inter-ferensi. antena omnidirectional mengirim atau menerima sinyal radio dari semua arah secara sama, biasanya digunakan untuk koneksi multiple point atau hotspot. Type Antena 1. Antena Omni directional Sebuah antena Omni directional adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. This pattern is often described as "donut shaped". Pola ini sering digambarkan sebagai "donat berbentuk". Omnidirectional antenna can be used to link multiple directional antenna in outdoor point-to-multipoint communication systems including cellular phone connections and TV broadcasts. Antena Omnidirectional dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa antena directional di outdoor point-to-multipoint komunikasi systems termasuk sambungan telepon selular dan siaran TV.Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360derajat yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point-ToMulti-Point ( P2Mp) atau stu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah.Yang ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal dengan pancaran 360-derjat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field.yang berbeda dengan, polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal yang di pancarkan. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat, sedamgkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi. Pola radiasi dari antenna Omni 2. Antena Grid Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer. Sudut pola pancaran antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya.

3. Antena Parabolik Dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi Pola radiasi dari antena ParabolikKelebihan antenna parabola Dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan antenna. Dapat menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang ditangkap dalam sekejap. Kondisi permanent sehingga tidak gampang goyah terhadap posisi. Signal quality dapat maksimumKekurangan antenna parabola Tidak dapat digunakan menangkap satelit lebih dari 5 Membutuhkan lebih banyak LNBF Channel yang diterima lebih sedikit 4. Antena Sectoral Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal.Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal.Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran.Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan. 4.apa yang anda ketahui tentang WDS dalam wireless, berikan ilustrasi contoh penggunaannya. Wireless Distribution System (WDS) memungkinkan jaringan wireless dikembangkan menggunakan beberapa access point tanpa harus memerlukan backbone kabel jaringan untuk menghubungkan mereka, seperti cara tradisional.

Keuntungan yang bisa kelihatan dari Wireless Distribution System dibanding solusi lainnya adalah bahwa dengan Wireless Distribution System (WDS), header MAC address dari paket traffic tidak berubah antar link access point. tidak seperti pada proses encapsulation misalnya pada komunikasi antar router yang selalu menggunakan MAC address pada hop berikutnya. Semua base station dalam Wireless Distribution System (WDS) harus dikonfigure menggunakan channel radio yang sama, methode enkripsi (tanpa enkripsi, WEP, atau WAP) dan juga kunci enkripsi yang sama. Mereka bisa dikonfigure dengan menggunakan SSID (service set identifiers) yang berbeda sebagai identitas. Wireless Distribution System (WDS) juga mengharuskan setiap base station untuk bisa melewatkan kepada lainnya didalam system. Wireless Distribution System (WDS) bisa juga didefinisikan sebagai mode repeater karena dia bisa tampak sebagai Bridge dan juga menerima wireless client pada saat bersamaan (tidak seperti system bridge tradisional). Namun ada kerugian dalam system Wireless Distribution System (WDS) ini, troughput efektif maksimum adalah terbagi dua setelah transmisi pertama (hop) dibuat. Misalkan, dalam kasus dua router dihubungkan sistem Wireless Distribution System (WDS), dan komunikasi terjadi antara satu komputer yang terhubung ke router A dengan sebuah laptop yang terhubung secara wireless dengan salah satu access point di router B, maka troughputnya adalah separuhnya, karena router B harus re-transmit informasi selama komunikasi antara dua belah sisi. Akan tetapi jika sebuah komputer dikoneksikan ke router A dan notebook di koneksi kan ke router B (tanpa melalui koneksi wireless), maka troughput tidak terbelah dua karena tidak ada re-transmit informasi. Kunci inkripsi yang secara dinamis di berikan dan dirotasi biasanya tidak disupport dalam koneksi Wireless Distribution System (WDS). Ini berarti dynamic inkripsi WPA (Wi-Fi Protected Access) dan technology dynamic key lainnya dalam banyak kasus tidak dapat digunakan, walaupun WPA menggunakan pre-shared key adalah memungkinkan. Hal ini dikarenakan kurangnya standarisasi dalam issue ini, yang mungkin saja di selesaikan dengan standard 802.11s mendatang. Sebagai akibatnya cukuplah kunci static WEP dan WPA yang bisa digunakan dalam koneksi Wireless Distribution System, termasuk segala station yang difungsikan sebagai access point WDS repeater. Akan tetapi sekarang ini sudah banyak vendor yang telah engadopsi standard 802.11i dalam produk access point mereka sehingga WPA / WPA2 adalah standard keamanan koneksi mereka (setidaknya yang mereka claim).Dengan Wireless Distribution System, anda bisa

membangun infrastrucktur wireless tanpa harus membangun backbone kabel jaringan sebagai interkoneksi antar bridge. Wireless Distribution System fitur memungkinkan kita membuat jaringan-2 wireless yang besar dengan cara membuat link beberapa wireless access point dengan WDS Links. Wireless Distribution System normalnya digunakan untuk membangun jaringan yang besar dimana menarik kabel jaringan adalah tidak memungkinkan, alias mahal, terbatas, atau secara fisik tidak memungkinkan untuk ditarik.contoh: konfigurasi WDS Link yang menghubungkan Point to multi point WDS Link. WDS Link yang berfungsi sebagai WDS Repeater. contohnya: jika sebuat frame Ethernet 802.3 dikirim dari wired station 1 (Sta 1) menuju ke Sta3 pada gambar, penterjemahan frame diperlukan sementara frame dilewatkan melalui WDS link antar AP1 dan AP2. Saat AP1 menerima frame, frame diterjemahkan kepada standard 802.11 dengan format frame 4 address sebelum dikirim melalui WDS frame. Pada format frame 4 address

  • 9. MAC address dari Sta1, 10. MAC address dari AP1, 11. MAC address dari AP2, 12. dan MAC address dari Sta3 semua dimasukkan dalam header frame 802.11, dan frame data adalah sama seperti frame Ethernet aslinya. Berdasarkan format empat address frame tersebut, AP2 akan me-rekonstruksi kembali Ethernet frame 802.3 jika frame dilewatkan kepada LAN2. Jika AP-2 tersebut dikonfigure dengan algoritma security, AP1 atau AP2 akan melakukan inkripsi (dekripsi) format frame empat address ini sebelum melewatkan frame. Dilihat dari Sta3, fungsi bridging adalah transparent; yaitu frame yang diterima adalah sama seolah Sta1 dan Sta3 berada pada segment LAN yangPOSTED 4 MONTHS AGO # 05018010Member( 4 ) WDS ( Wireless Distribution System ) adalah sebuah sistem yang memungkinkan interkoneksi nirkabel titik akses dalam jaringan IEEE 802.11. Hal ini memungkinkan jaringan nirkabel untuk diperluas menggunakan beberapa jalur akses tanpa persyaratan tradisional untuk backbone kabel untuk menghubungkan mereka. Keuntungan penting dari WDS atas solusi lain adalah hal mempertahankan alamat MAC dari frame klien di link antara titik akses. WDS hanya berfungsi pada produk yang sejenis. WDS dapat menyediakan dua mode wireless AP-to-AP konektivitas: Nirkabel bridging, di mana WDS AP berkomunikasi hanya dengan satu sama lain dan tidak mengizinkan klien nirkabel atau stasiun (STA) untuk mengaksesnya Nirkabel mengulangi, di mana AP berkomunikasi satu sama lain dan dengan Stas nirkabelPOSTED 4 MONTHS AGO # 07018231Member 1. sebutkan dan jelaskan kaidah yang harus diketahui dalam wireless media jalur lintas data yang digunakan cara kerja wireless Mode Jaringan wireless Komponen-komponen wireless Spread Spectrum Technology 2. jelaskan fungsi antenna dalam wirelessFungsi utama antena wireless adalah memperluas area coverage, bukan untuk memperkuat sinyal, fungsi penguat sinyal adalah pada radio atau access point, jadi antena wifi hanya mempunyai kekuatan penguat pasif, kekuatan antena adalah pada pemfokusan gelombang radio, dan semakin besar dBi dari antenna maka semakin luas atau jauh area coverage yang bisa dijangkau.3. berikan penjelasan dan contoh jenis-jenis antenna dalam wireless Antena Omnidirectional. Antena daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. Antena Sectoral. Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-toMulti-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal. Antenna Grid. Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer. Sudut pola pancaran antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya. 4. apa yang anda ketahui tentang WDS dalam wireless, berikan ilustrasi contoh penggunaannya.Wireless Distribution System (WDS) Memungkinkan Interconnection Beberapa Access Point Dalam Suatu Environment Wireless Networ. Access Point yang pertama maupun Access point repeater HARUS memiliki/mendukung fitur WDS. kalo ada salah satu ndak dukung, ya ndak bisa dipake Authentification AP yang didukung di WDS cuma WEP 64/128 bit. Dan semua Access Point yang terlibat dalam 1 koneksi harus menggunakan konfigurasi WEP yang sama persis. atau bisa nonaktifkan Authentification buat memperlancar performa throughput, karena dengan authentification data akan dienkripsi, sehingga dapat menurunkan performa Link dan AP. Channel yang digunakan harus sama. Misalkan: Channel 6. Pastikan MAC Address repeater sudah dimasukkan ke settingan AP utama agar bisa konek pada AP utama. Pastikan antara AP utama dan AP sekunder berada dalam satu range jangkauan, sehingga AP utama bisa konek ke AP sekunder, begitupun juga sebaliknya.