staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · surat keputusan ketua sekolah tinggi agama islam indonesia...

227

Upload: others

Post on 13-Nov-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Page 2: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

SURAT KEPUTUSAN KETUA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA

Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014

TENTANG

BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA

MENIMBANG :

a. Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pendidikan pada perguruan tinggi

perlu adanya suatu Buku Standar Operasional Prosedur Sekolah Tinggi

Agama Islam Indonesia Jakarta;

b. Bahwa di dalam Buku Standar Operasional Prosedur Sekolah Tinggi Agama

Islam Indonesia Jakarta di antaranya tercantum standar mutu mencakup

komponen-komponen tentang keefektifan dan efisiensi pengelolaan

Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta;

c. Bahwa sehubungan dengan butir a dan b di atas perlu diterbitkan surat

keputusan sebagai pedoman landasan hukumnya.

MENGINGAT :

1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan (SNP);

3. Pertuaran pemerintah No.17 tahun 2010 tentang Pengelolaan

Penyelenggaraan Pendidikan;

4. Peraturan pemerintah No. 66 tahun 2010 tentang perubahan atas

pertauran pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan

Penyelenggaraan Pendidikan;

5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 0195;

6. Peraturan Menteri Riset Dan Teknologi Pendidikan Tinggi No. 62 tahun

2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;

7. Surat Keputusan Ketua Senat Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia

Jakarta Nomor : 017.St.16/ SK/STAIINDO/VI/2014 tentang Statuta

Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta

8. Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta

No.023.002/ ST.01/ SK/ STAIINDO/ VII/ 2014 tentang Sistem

Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia

Jakarta.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta tentang

pemberlakukan Buku Standar Operasional Prosedur Sekolah Tinggi Agama

Islam Indonesia Jakarta;

PERTAMA : dengan berlakuanya buku standar mutu Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia

Jakarta maka standar yang bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tidak

berlaku;

Page 3: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

KEDUA : keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa segala

sesuatu akan diubah dan atau diperbaiki sebagaimana mestinya apabila ternyata

dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini.

Dikeluarkan di : Jakarta

Pada tanggal : 25 Juli 2014

KH. Munzir Tamam, MA

Tembusan:

1. Yayasan Pendidikan Islam Al-Ghazali Klender Jakarta

2. Para Ketua Program Studi Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta

3. Para Pimpinan Unit Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta

Page 4: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA

Proses Penanggungjawab Tanggal

Nama Jabatan Tandatangan

Kabid Dokumen

Mutu SPMI

STAI Indonesia Jakarta

23 Juni 2014

1. Perumusan

2. Pemeriksaan

Ketua SPMI STAI

Indonesia Jakarta

23 Juni 2014

Ketua STAI Indonesia

Jakarta

23 Juni 2014

3. Persetujuan

Ketua Yayasan

Pendidikan Islam

AlGhazali

23 Juni 2014

4. Penetapan

Ketua Senat

STAI Indonesia Jakarta

23 Juni 2014

5. Pengendalian

STAI INDONESIA JAKARTA

Kode/No : STAIINDO.SPMI.05

Tanggal : 25 Juli 2014

STAI INDONESIA JAKARTA

Revisi : 0

Halaman : 208 SOP

Page 5: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

5

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat

dan hidayah-Nya kita dapat menyusun Standar Operasional Prosedur

(SOP) di lingkungan STAI Indonesia Jakarta (STAIINDO). Penyusunan

SOP ini bertujuan untuk mewujudkan Good University Governance

(GUG) dengan mengimplementasikan Sistem Penjaminan Mutu

Perguruan Tinggi (SPM-PT).

Standar Operasional Prosedur (SOP) ini tersusun dalam rangka

menguraikan kebijakan mutu dan sasaran mutu STAI Indonesia Jakarta

oleh karena itu sangat diperlukan prosedur baku dalam melaksanakan

tugas agar seluruh unit kerja di lingkungan STAI Indonesia Jakarta dapat

melakukan penataan organisasi dan tata kelola untuk memodernisasi

organisasi melalui pemisahan, penggabungan, dan penajaman tugas dan

fungsi organisasi. Di samping itu itu, penyusunan Standar Operasional

Prosedur (SOP) juga berguna untuk memudahkan STAI Indonesia Jakarta

dalam memberikan jaminan kepada para pelanggan (customers) dan para

pihak yang berkepentingan (stakeholders) bahwa STAI Indonesia Jakarta

secara sistematis, konsisten dan berkesinambungan memberikan yang

layanan terbaik sesuai dengan standar yang telah ditetapkan- dalam

pelaksanaan Tri Dharma Pendidikan Tinggi.

Diharapkan SOP yang telah disusun ini menjadi pedoman atau

acuan kerja bagi pejabat dan pelaksana di lingkungan STAI Indonesia

Jakarta yakni di tingkat Program Studi, Institusi, dan Unit-unit lembaga

lainnya sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar, efektif, dan efisien,

serta dapat dipertanggungjawabkan dan terhindar dari kesalahan dalam

pelaksanaannya.

Jakarta, 25 Juli 2014 Ketua LPM STAI Indonesia Jakarta

Baharuddin, MA

Page 6: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

6

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 1.1/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. STANDAR IDENTITAS

SOP PENYUSUNAN VISI MISI PERGURUAN TINGGI

A. TUJUAN

1. Menyusun dan menetapkan visi, misi, tujuan dan sasaran Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)

Indonesia Jakarta

2. Memastikan visi, misi, tujuan dan sasaran visi, misi, tujuan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)

Indonesia Jakarta terdokumentasikan dengan memadai

3. Dokumen visi, misi, tujuan dan sasaran Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

menjadi media sosialisasi kepada seluruh sivitas akademika dan tenaga kependidikan Sekolah

Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

B. RUANG LINGKUP

1. Proses penetapan visi, misi, tujuan, dan sasaran

2. Pihak-pihak yang terlibat dalam penetapan visi, misi, tujuan, dan sasaran

C. DEFINISI

1. Visi adalah arah yang ingin dicapai oleh Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta di

masa depan.

2. Misi adalah hal-hal yang hendak dilaksanakan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia

Jakarta

3. Tujuan adalah pernyataan tertulis tentang kondisi atau kaedaan yang ingin dicapai dalam rangka

mewujudkan visi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

D. PENGGUNA

1. Senat

2. Ketua

3. Dosen

4. Pegawai

5. Tenaga Kependidikan

6. Stake holder

SOP

Page 7: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

7

E. PERSYARATAN

1. Adanya evaluasi terhadap Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran (VMTS) Sekolah Tinggi Agama Islam

(STAI) Indonesia Jakarta

2. Adanya persetujuan senat untuk merubah VMTS Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia

Jakarta

F. PROSEDUR

1. Ketua melaksanakan rapat pembentukan Tim Penyusun VMTS bersama dengan Pembantu Ketua,

Ketua-Ketua, dan LPM

2. Ketua bersama Tim Penyusun VMTS melaksanakan FGD tentang tantangan, peluang, hambatan,

dan rintangan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta di masa depan

3. Tim Penyusun VMTS menyusun draft VMTS

4. Mendiskusikan rancangan VMTS di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia

Jakarta bersama dengan Senat Perguruan Tinggi, Tim VMTS dan Pimpinan Sekolah Tinggi Agama

Islam (STAI) Indonesia Jakarta

5. Mendiskusikan VMTS dengan melibatkan pihak luar

6. Tim VMTS memperbaiki dan menyempurnakan VMTS sesuai dengan masukan peserta dan berbagai

pihak

7. Penetapan VMTS dan proses Pen-SK-an oleh Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia

Jakarta

8. Pengusulan agar VMTS dimasukkan dalam draft pengusulan statuta.

9. Pemuatan VMTS dalam draft Statuta Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

G. PENUTUP

1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan

diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan

perundang-undangan

H. REFERENSI

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. 5.5

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di

Bidang Pendidikan Tinggi.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan

Tinggi

Page 8: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

8

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 1.2/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. STANDAR IDENTITAS

SOP SOSIALISASI VISI MISI PERGURUAN TINGGI

A. TUJUAN

1. Menyusun dan menetapkan program sosialisasi visi, misi, tujuan dan sasaran Sekolah Tinggi Agama

Islam (STAI) Indonesia Jakarta

2. Memastikan sosialisasi visi, misi, tujuan dan sasaran visi, misi, tujuan dan sasaran Sekolah Tinggi

Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta terdokumentasikan dengan memadai.

B. RUANG LINGKUP

1. Proses sosialisasi penetapan visi, misi, tujuan, dan sasaran

2. Pihak-pihak yang terlibat dalam penetapan visi, misi, tujuan, dan sasaran.

C. DEFINISI

1. Sosialisasi adalah upaya memasyarakatkan visi misi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia

Jakarta sehingga diketahui dan dijadikan panduan dalam melaksanakan program

2. Sivitas akademika adalah seluruh komponen kampus, terdiri dari pimpinan, tenaga pendidik

(dosen), tenaga kependidikan (karyawan), mahasiswa, dan alumni Sekolah Tinggi Agama Islam

(STAI) Indonesia Jakarta

D. PENGGUNA

1. Senat

2. Ketua

3. Kaprodi dan Ketua Lembaga

E. PERSYARATAN

1. Adanya evaluasi terhadap Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran (VMTS) Sekolah Tinggi Agama Islam

(STAI) Indonesia Jakarta

2. Adanya persetujuan senat untuk merubah VMTS Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia

Jakarta

SOP

Page 9: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

9

F. PROSEDUR

1. Ketua melaksanakan rapat Pembentukan Panitia Pelaksana Sosialisasi VMTS dan menunjuk Tim

Sosialisasi

2. Panitia dan Tim Sosialisasi VMTS melaksanakan rapat tentang kegiatan sosialisasi dan bentuk-

bentuk sosialisasi VMTS

3. Melaksanakan sosialisasi terhadap pihak internal kampus di tingkat Perguruan Tinggi, dan tingkat

prodi.

4. Melaksanakan sosialisasi dengan pihak eksternal kampus seperti stake holder, sekolah-sekolah,

perusahaan/instansi pemerintah, dan lain-lain

5. Melaporkan hasil sosialisasi VMTS kepada Ketua

G. PENUTUP

1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan

diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan

perundang-undangan

H. REFERENSI

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

Page 10: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

10

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 1.3/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. STANDAR IDENTITAS

SOP PENINJAUAN VISI MISI PERGURUAN TINGGI

A. TUJUAN

1. Menyusun dan menetapkan proses peninjauan visi misi berjalan efektif dan efisien

2. Memastikan proses peninjauan visi, misi, tujuan dan sasaran visi, misi, tujuan dan sasaran Sekolah

Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta berjalan dengan baik.

B. RUANG LINGKUP

1. Proses peninjauan penetapan visi, misi, tujuan, dan sasaran

2. Pihak-pihak yang terlibat dalam peninjauan penetapan visi, misi, tujuan, dan sasaran.

DEFINISI

Peninjauan adalah upaya mengkajidan menelaah kembali VMTS yang telah ditetapkan karena

terdapat perubahan, perkembangan baru yang berkaitan dengan lembaga atau lingkungan sosial

C. PENGGUNA

1. Ketua

2. Senat

3. Ketua

4. Dosen

5. Mahasiswa

D. PERSYARATAN

1. Adanya evaluasi terhadap Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran (VMTS) Sekolah Tinggi Agama Islam

(STAI) Indonesia Jakarta

2. Adanya persetujuan senat untuk meninjau VMTS Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia

Jakarta

E. PROSEDUR

1. Ketua melaksanakan rapat dengan Pembantu Ketua, dan LPM membahas tentang pemahaman dan

pencapaian VMTS Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

2. Ketua mengusulkan kepada senat Perguruan Tinggi perubahan visi misi karena terdapat

perkembangan terbaru dan dinamika bangsa yang menuntut peninjauan VMTS

3. Senat Perguruan Tinggi mengadakan rapat untuk mengkaji usulan Ketua Sekolah Tinggi Agama

Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

SOP

Page 11: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

11

F. PENUTUP

1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan

diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

G. REFERENSI

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

Page 12: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

12

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 1.1/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. STANDAR IDENTITAS

SOP SURVEY PEMAHAMAN VISI MISI PERGURUAN TINGGI

A. TUJUAN

1. Menyusun dan menetapkan instrument survey proses peninjauan visi misi berjalan efektif dan

efisien

2. Memastikan proses survey pemahaman visi, misi, tujuan dan sasaran visi, misi, tujuan dan sasaran

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta berjalan dengan baik.

B. RUANG LINGKUP

1. Proses survey pemahaman penetapan visi, misi, tujuan, dan sasaran

2. Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan survey pemahaman visi, misi, tujuan, dan sasaran

C. DEFINISI

Survey pemahaman visi misi adalah survey yang dilaksanakan untuk mengukur tingkat

pemahaman sivitas akademika terhadap visi, misi dan tujuan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)

Indonesia Jakarta.

PENGGUNA

1. Senat

2. Ketua

3. Dosen

4. Pegawai

5. Mahasiswa

6. Stakeholder

D. PERSYARATAN

Instrument survey Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran (VMTS) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)

Indonesia Jakarta

E. PROSEDUR

1. LPM menyusun instrumen untuk mengukur pemahaman dan ketercapaian visi misi. Adapun

instrument yang disusun adalah:

a) Visi Perguruan Tinggi Islam Swasta yaitu masyarakat pembelajar berdasarkan nilai-nilai Islam

(Islamic Learning Society)

b) Misi Perguruan Tinggi Islam Swasta adalah melaksanakan pendidikan, pengajaran, penelitian,

dan pengabdian kepada masyarakat yang unggul dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan

dan teknologi dengan dilandasi nilai-nilai Islam telah diaplikasikan dengan jelas.

c) Saya telah mendapatkan informasi dan penjelasan tentang visi dan misi Perguruan Tinggi

Islam Swasta dan memahaminya dengan sangat baik.

SOP

Page 13: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

13

d) Di dalam melaksanakan kegiatan, saya telah menggunakan Visi dan Misi Perguruan Tinggi

Islam Swasta sebagai acuan

e) Perguruan Tinggi Islam Swasta berkomitmen untuk melahirkan sarjana yang unggul dalam

berbagai bidang kajian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berdasarkan nilai-nilai Islam

f) Perguruan Tinggi Islam Swasta telah mengakomodasi berkembangnya berbagai cabang ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni yang dilandasi oleh nilai-nilai Islam

g) Perguruan Tinggi Islam Swasta telah mengakomodasi perkembangan peradaban kemanusiaan

berdasarkan nilai-nilai Islam

2. LPM bersama dengan Staf Humas dan IT mengup-load instrumen ke web www.staiindo.ac.id untuk

kepentingan survey online

3. LPM mengadakan rapat koordinasi dengan bagian sekretaris prodi dan mendistribusikan instrumen

pengukuran tersebut.

4. Sekprodi melakukan evaluasi di tingkat prodi, kemudian melaporkan hasil evaluasi secara tertulis

kepada LPM

5. Berdasarkan laporan dari Sekprodi, LPM melakukan evaluasi di tingkat Perguruan Tinggi, kemudian

menyampaikan secara tertulis hasil evaluasi kepada Ketua

6. Ketua mengkaji laporan dari LPM dan menindaklanjuti temuan dari laporan tersebut

F. PENUTUP

1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan

diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan

perundang-undangan

G. REFERENSI

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

Page 14: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

14

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 2.1/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. STANDAR ISI

SOP PENYUSUNAN KURIKULUM

A. TUJUAN

Menjelaskan prosedur penyusunan kurikulum sebagai salah satu upaya mencapai visi dan misi

Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta

B. RUANG LINGKUP DAN UNIT YANG TERKAIT

Lingkup prosedur penyusunan kurikulum dimulai dari penyusunan kurikulum dalam bentuk

draft sampai dengan kurikulum yang sudah disetujuhi

C. ISTILAH DAN DEFINISI

1. Kurikulum sebagaimana tercantum pada PP nomor 17 tahun 2010 pasal 27 adalah seperangkat

rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi.

2. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang

sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang

pekerjaan tertentu.

3. Studi Pelacakan adalah studi untuk mendapatkan data yang diperlukan dari pemangku kepentingan

internal dan/ atau eksternal sebagai bahan acuan untuk menentukan/ membuat draf standar.

4. Stakeholder adalah kelompok atau individu yang dukungannya diperlukan demi kesejahteraan dan

kelangsungan hidup organisasi, sebagai contoh: pengguna lulusan dari sektor industri atau produksi,

masyarakat luas, pemerintah maupun kalangan perguruan tinggi sendiri.

D. URUTAN PROSEDUR

1. Ketua Program Studi membentuk tim penyusun kurikulum yang beranggotakan dosen, dimana

kurikulum yang disusun berbasis kompetensi sebagaimana yang diamanatkan pada PP Nomor 17

tahun 2010 pasal 97 ayat (1).

2. Tim penyusun kurikulum menyusun draft kurikulum dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

a) Evaluasi/ penilaian diri program studi,

b) Studi pelacakan terhadap alumi dan penggalian input dari stakeholder,

c) Penyusunan profil lulusan sesuai dengan lapangan pekerjaan,

d) Penyusunan kompetensi lulusan,

SOP

Page 15: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

15

e) Penentuan bahan kajian,

f) Penentuan mata kuliah dan pembobotannya,

g) Penentuan silabi mata kuliah,

h) Pendistribusian mata kuliah ke dalam semester.

3. Tim penyusun kurikulum menyerahkan draft kurikulum kepada Ketua Program Studi.

4. Ketua Program Studi mensosialisasikan dan meminta masukan ke seluruh dosen terhadap draft

kurikulum dalam suatu kegiatan lokakarya.

5. Draft kurikulum yang disetujui menjadi kurikulum yang akan digunakan Program Studi.

E. STANDAR MUTU YANG TERKAIT

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

2. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan

Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

3. Peraturan Menristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

4. Pedoman Akademik Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta

Bagan Alur

Mulai [SK Tim Kurikulum]

Ketua PS [Membentuk Tim Penyusun]

Tim Kurikulum [Membentuk draft

kurikulum baru dengan tahap yang telah ditetapkan]

Ketua PS [Menerima draft kurikulum baru]

Ketua PS, Tim Kurikulum dan Dosen

[Mengadakan lokakarya (Sosialisasi) kepada seluruh dosen]

Dosen [Memberikan masukan bagi

penyusunan kurikulum baru]

Tim Kurikulum [Melakukan

revisi/perbaikan sesuai saran]

Ketua PS [Menyetujui draft kurikum] – Kurikulum Baru

Selesai

Page 16: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

16

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 2.2/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. STANDAR ISI

SOP EVALUASI KURIKULUM

A. TUJUAN

Menetapkan prosedur pelaksanaan Evaluasi Kurikulum di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)

Indoesia Jakarta untuk menjamin pelaksanaan kegiatan pendidikan dapat memberikan manfaat sesuai

dengan kebutuhan stake holder dan masyarakat.

B. RUANG LINGKUP DAN UNIT YANG TERKAIT

Lingkup kegiatan meliputi seluruh langkah sistematis yang diperlukan dalam melakukan Evaluasi

kurikulum. Terdapat sekurang-kurangnya 2 wacana evaluasi kurikulum antara lain pertama evaluasi

berdasarkan komponen-komponen kurikulum dan yang kedua evaluasi berdasarkan tingkat pencapaian

tujuan kurikulum.

C. STANDAR MUTU YANG TERKAIT

Standar mutu yang terkait dengan output/outcome dari prosedur, antara lain:

1. Mahasiswa memperoleh ilmu sesuai dengan kebutuhan pada pasar tenaga kerja.

2. Pihak terkait (stake holder) mendapatkan tenaga kerja lulusan Prodi Sosial Ekonomi Perikanan yang

berkompetensi baik sesuai kebutuhan.

D. ISTILAH DAN DEFINISI

Istilah dan definisi SOP Evaluasi Kurikulum, antara lain:

1. Kurikulum adalah sebuah dokumen tertulis tentang rencana akademik menyangkut: tujuan belajar,

bahan ajar untuk mencapai tujuan, metoda pembelajaran dan metoda mengevaluasi hasil belajar.

2. Rekonstruksi kurikulum adalah proses untuk merancang ulang kurikulum karena tuntutan

kebutuhan untuk merubah secara pasti

3. Komponen kurikulum: merupakan dokumen lengkap yang terdiri dari tujuan program, bahan ajar,

strategi mengajar, deskripsi alokasi sumber belajar, metoda mngevaluasi hasil belajar dan metoda

untuk mereview dan menyempurnakan kurikulum

4. Kompetensi lulusan: kemampuan yang dibentuk melalui integrasi 3 jenis ketrampilan yaitu kognitif,

psikomotorik, ketrampilan bersikap dan berperilaku dalam menjalankan suatu pekerjaan tertentu

5. Stakeholder program studi dan kurikulumnya adalah mahasiswa, dosen, orang tua, alumni, lembaga

reguler maupun profesional, dunia usaha dan industri serta pemerintah.

SOP

Page 17: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

17

E. URUTAN PROSEDUR

Urutan prosedur dalam dalam SOP Evaluasi Kurikulum, antara lain:

1. Melaksanakan peninjauan kurikulum oleh Pembantu Ketua I dengan kegiatan tracer study

2. Ketua Prodi melakukan pembentukan tim evaluasi kurikulum sesuai dengan divisi keilmuan

3. Divisi keilmuan membahas bahan ajar dan RPS

4. Ketua Prodi dan tim divisi keilmuan melakukan penyusunan kurikulum

Bagan alur

Pembantu

Ketua I Meninjau kembali kurikulum

yang sudah dilaksanakan Tracer study

Ketua Prodi Pembentukan tim evaluasi

kurikulum berdasarkan divisi keilmuan

Surat Tugas tim evaluasi kurikulum

Tim divisi

keilmuan

(Laboraturium

SEPK)

Pembahasan bahan ajar dan RPS

Bahan ajar dan RPS yang sesuai dengan

hasil tracer study

Ketua Prodi Mengadakan lokakarya

(sosialisasi) kepada seluruh dosen

Hasil evaluasi kurikulum

Selesai

Mulai

Page 18: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

18

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 2.3/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. STANDAR ISI

SOP PENGEMBANGAN KURIKULUM

A. TUJUAN

Menjamin terlaksananya perancangan dan pengembangan kurikulum serta evaluasi di STAI Indonesia

Jakarta yang relevan, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi komunikasi dan

kebutuhan masyarakat.

B. RUANG LINGKUP

1. Pihak pihak yang terlibat dalam Pengembangan kurikulum

2. Mekanisme Pengembangan kurikulum

C. DEFINISI

1. Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan

akademik, profesional dan atau profesi yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta

ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, ketrampilan dan sikap sesuai dengan

sasaran kurikulum.

2. Kurikulum adalah susunan mata kuliah yang telah ditetapkan jenis mata kuliah yang harus diambil

beserta jumlah kreditnya oleh mahasiswa.

3. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang

sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas -tugas di bidang

pekerjaan tertentu.

4. Di dalam Pengembangan kurikulum akan selalu di lakukan review kurikulum dengan

mempertimbangkan kontek stualitas kompetensi dan harapan-harapan stake holder

5. Stake holder eksternal adalah pengguna lulusan, praktis pendidikan, kalangan akademisi serta

tenaga pengajar

D. PIHAK YANG TERLIBA

1. Institusi : Menetapkan tim pengembang kurikulum

2. Prodi : Mengkoordinasi pengembangan kurikulum

3. Dosen : Melaksanakan pengembangan kurikulum

SOP

Page 19: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

19

E. PROSEDUR

1. Kurikulum Prodi atau program studi ditinjau setiap 4 (empat) tahun sekali

2. Ketua akan membentuk tim pengembangan kurikulum

3. Perancangan dan Pengembangan Kurikulum melibatkan :

a. Penyelenggara Prodi

b. Para pakar (sesuai prodi), baik dari kalangan praktisi dan akademisi

c. Organisasi Profesi terkait

d. Pengguna lulusan

4. Keterlibatan berdasarkan poin 1 maka jurusan perlu melakukan Tracer Study

a. Kaprodi melaksanakan tracer study secara periodik minimal setahun sekali

b. Materi tracer study minimal meliputi :

- Alumni : waktu tunggu mendapatkan pekerjaan pertama, besarnya gaji pertama, posisi

/jabatan di tempat kerja, kesesuaian ilmu dengan bidang pekerjaan, saran/kritik untuk

pengembangan keilmuan di jurusan.

- Stakeholder : keilmuan yang diperlukan, kedalaman ranah kompetensi (kognitif,

psikomotorik, afektif), soft skills (penguasaan bahasa asing, komunikasi,

kepemimpinan,kerjasama, teknologi informasi, etika dll)

5. Melakukan up-dating informasi perkembangan Ilmu (sesuai kekhususan prodi) melalui organisasi

keilmuan di tingkat nasional dan kurikulum internasional secara berkala untuk melihat arah

perkembangan keilmuan.

6. Hasil telaah berdasar kompetensi yang ditentukan, digunakan sebagai acuan perbaikan atau

perubahan kurikulum yang sedang berjalan melalui rapat internal prodi masing-masing.

7. Berdasarkan hasil rapat internal, jika dipandang perlu, prodi menyelenggarakan semiloka dan

asistensi tenaga ahli dalam rangka pengembangan kurikulum dengan melibatkan dosen yang

dianggap kompeten, praktisi, dan pakar terkait.

8. Tim Kurikulum prodi menyusun rancangan Kurikulum, yang diberlakukan pada tahun akademik

mendatang dengan memperhatikan masukan-masukan yang diperoleh dari rapat internal dan atau

semiloka yang telah diselenggarakan.

9. Kaprodi/Sekprodi mengajukan rancangan kurikulum tersebut kepada Puket I untuk dibahas dalam

Rapat Tahunan Kurikulum

10. Puket I menyelenggarakan rapat internal program untuk membahas rancangan kurikulum yang

disusun oleh Ketua Program Studi/Sekprodi guna memperoleh pengesahan. Apabila :

1) Senat STAI Indonesia Jakarta menyetujui rancangan kurikulum yang disusun oleh Ketua

Prodi/Sekpro memberikan pengesahan rancangan kurikulum yang akan diberlakukan pada

tahun akademik mendatang

2) Senat STAI Indonesia Jakarta berpendapat perlu adanya revisi, Ketua Prodi menyusun Revisi

Rancangan Kurikulum sesuai dengan aturan yang berlaku pada sekolah tinggi.

11. Hasil revisi rancangan kurikulum dibahas dengan Ketua dan apabila telah disetujui maka Ketua

selaku Ketua senat mengesahkan menjadi Kurikulum.

12. Puket I Bidang Akademik menyerahkan Kurikulum asli yang telah disahkan oleh Ketua berikut

tanggal berlakunya selaku Ketua senat Sekolah Tinggi kepada Kasubag Ademik untuk

didokumentasikan dengan terlebih dahulu membuat fotocopy/cetak dokumen tersebut

Page 20: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

20

13. Bagian Akademik mendistribusikan fotokopi / cetak Kurikulum kepada Staf akademik dan satf

Humas dan IT dan transformasi pemberlakuan kurikulum dengan Surat Pengesahan Ketua Program

untuk tahun akademik baru

14. Staf akademik menggandakan kurikulum serta memberikan pengumuman kepada seluruh

mahasiswa sebelum masa penyusunan KRS .

15. Sosialisasi kurikulum dicantumkan dalam buku pedoman pendidikan yang diperoleh setiap

mahasiswa baru, dan selain itu juga dapat diakses melalui website STAI Indonesia

F. STANDAR MUTU YANG TERKAIT

1. Peraturan Pemerintah No.045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi, Keputusan

Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2002 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum

Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar, UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional

2. SK menteri Agama RI No. 353 Tahun 2004 tentang Kurikulum Pendidikan Tinggi Agama Islam

3. Standar Akademik STAI Indonesia 2014

4. Kurikulum Nasional (berdasarkan prodi masing-masing)

Page 21: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

21

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 2.4/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. STANDAR ISI

SOP PENYUSUNAN MATERI KULIAH

A. TUJUAN

SOP ini bertujuan penyusunan dan monitoring materi kuliah tentang:

1. Melakukan monitoring terhadap kesesuaian dari Materi Kuliah yang diberikan berdasarkan dari pustaka

dan mekanisme perkuliahan

2. Melaporkan hasil perkuliahan dengan data yang memadai dan memberika masukan kepada bagian

terkait untuk dilakukan perbaikan

B. ISTILAH DAN DEFINISI

1. Materi Kuliah adalah kumpulan bahan ajar perkuliahan yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa.

2. Monitoring Materi Kuliah adalah evaluasi terhadap materi perkuliahan yang didasarkan pada

kesesuaian antara materi kuliah yang diberikan dengan RPKPS melalui kuisioner online dan presensi

perkuliahan.

C. PIHAK YANG TERLIBAT

1. Ketua Program Studi

2. LPM Prodi

3. Team teaching

4. Mahasiswa

5. Koordinator Mata Kuliah Program Studi

D. PROSEDUR

1. Ketua Program Studi menunjuk Koordinator Setiap Mata Kuliah yang akan ditawarkan pada semester

yang bersangkutan.

2. Team teaching melakukan koordinasi mengenai materi kuliah dan pustaka yang akan digunakan serta

mekanisme perkuliahan.

3. Team teaching menyususn SAP dengan mempertimbangkan masukan dari dosen lain melalui rapat dan

mahasiswa melalui sarasehan dan selanjutnya menyusun handout.

4. Evaluasi terhadap materi perkuliahan (hasil belajar mahasiswa) dilakukan setiap akhir semester malalui

isian kuisioner online, dan tindak lanjut oleh dosen,.

5. Selanjutnya dilakukan evaluasi oleh team teaching melalui rapat pleno akhir semester.

6. Koordinator Team teaching melakukan monitoring kesesuaian materi kuliah yang diberikan dengan SAP

melalui presensi perkuliahan yang telah di isi oleh dosen

7. Team teaching melakukan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi yang tidak sesuai

SOP

Page 22: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

22

E. DASAR HUKUM

1. Peraturan Pemerintah No.045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi, Keputusan Menteri

Pendidikan Nasional No. 232/U/2002 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan

Penilaian Hasil Belajar, UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. SK menteri Agama RI No. 353 Tahun 2004 tentang Kurikulum Pendidikan Tinggi Agama Islam

3. Standar Akademik STAI Indonesia 2014

4. Kurikulum Nasional (berdasarkan prodi masing-masing)

Page 23: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

23

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 2.5/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. STANDAR ISI

SOP MONITORING MATERI KULIAH

A. TUJUAN

1. Melakukan monitoring penyusunan dan monitoring materi kuliah yang diberikan berdasarkan dari

pustaka dan mekanisme perkuliahan

2. Melaporkan hasil perkuliahan dengan data yang memadai dan memberikan masukan kepada bagian

terkait untuk dilakukan perbaikan.

B. RUANG LINGKUP

Prosedur evaluasi terhadap materi perkuliahan yang didasarkan pada kesesuaian antara materi kuliah

yang diberikan

C. ISTILAH DAN DEFINIS

1. Materi Kuliah adalah kumpulan bahan ajar perkuliahan yang diberikan oleh dosen kepada

mahasiswa.

2. Monitoring Materi Kuliah adalah evaluasi terhadap materi perkuliahan yang didasarkan pada

kesesuaian antara materi kuliah yang diberikan dengan RPKPS melalui kuisioner online dan

presensi perkuliahan

D. PENANGGUNG JAWAB

1. Ketua Program Studi

2. LPM Prodi

3. Team teaching

4. Mahasiswa

5. Koordinator Mata Kuliah Program Studi

E. PROSEDUR DETAIL

1. Ketua prodi meminta kepada masing masing bagian untuk memplot dosen pengajar setiap

matakuliah yang akan ditawarkan pada semester yang bersangkutan

2. Dosen pengajar melakukan koordinasi mengenai materi kuliah dan pustaka yang akan digunakan

serta mekanisme perkuliahan

3. Dosen pengajar menyusun SAP dengan mempertimbangkan masukan dari dosen lain melalui rapat,

mahasiswa melalui quisioner dan sesuai dengan capaian pembelajaran yang selanjutnya menyusun

handout

SOP

Page 24: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

24

4. Evaluasi terhadap materi perkuliahan dilakukan oleh tim LPM Prodi yang dilakukan setiap akhir

semester

5. Tim LPM Prodi melakukan monitoring kesesuian materi kuliah yang diberikan dengan SAP melului

presensi perkuliahan yang telah diisi oleh dosen

6. Hasil evaluasi dilaporkan oleh tim LPM Prodi kepada kaprodi

7. Kaprodi melakukan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi yang tidak sesuai

ALUR PENYUSUNAN DAN MONITORING MATERI KULIAH

Mulai

Kaprodi meminta ketua bagian membentuk

dosen pengajar setiap mata kuliah

Ketua bagian membentuk tim

teaching

Dosen pengajar menyusun handout

Dosen pengajar menyusun SAP

Dosen pengajar mengkoordinasikan

materi kuliah, pustaka, serta mekanisme

perkuliahan

Proses perkuliahan LPM Prodi

mengevaluasi materi perkuliahan

LPM Prodi melaporkan hasil evaluasi ke

Kaprodi

selesai Kaprodi

menindaklanjuti hasil evaluasi

Page 25: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

25

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 3.1/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PROSES PEMBELAJARAN

SOP SISTEM PENGEMBANGAN SUASANA AKADEMIK

A. TUJUAN

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta berupaya menciptakan suasana yang kondusif bagi

kegiatan akademik, interaksi antara dosen dan mahasiswa, antara sesama mahasiswa, antara sesama dosen

yang proaktif, kritis, inovatif, dinamis, dan etis.

B. KEBIJAKAN & STRATEGI PENDUKUNG SUASANA AKADEMIK

1. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta menjunjung tinggi etika akademis dan budaya

akademis sebagai pedoman berperilaku dan berinteraksi bagi sivitas akademika dalam mewujudkan visi

misi melalui kegiatan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.

2. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta menjunjung tinggi kebebasan akademik,

kebenaran ilmiah, obyektivitas, keterbukaan, serta otonomi keilmuan dengan menyelenggarakan

kegiatan-kegiatan dan menyediakan fasilitas yang berkualitas.

3. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta Menyediakan sarana-sarana dan prasarana untuk

mendukung keberhasilan akademik.

4. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta mendorong kegiatan monitoring dan evaluasi

untuk menjamin akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan-kegiatan akademis.

5.

C. ORGANISASI PENJAMIN MUTU SUASANA AKADEMIK.

Di tingkat Instituti, unit yang terkait dengan penjaminan mutu suasana akademis adalah senat akademik,

Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Komisi Kode Etik. Di tingkat program studi

adalah Ketua Program Studi serta Lembaga Penjamin Mutu Prodi.

D. PERENCANA SUASANA AKADEMI

1. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta merencanakan dan menyediakan sarana,

prasarana dan dana guna mendukung terlaksananya peningkatan suasana akademik.

2. Suasana akademik yang kondusif dikembangkan dengan membangun hubungan antara civitas

akademika, khususnya dosen dan mahasiswa, melalui kegiatan Tri Dharma, khususnya dharma

pendidikan/pengajaran.

3. Sekolah Tinggi Agama islam (STAI) Indonesia Jakarta menetapkan etika akademis sebagai pedoman

berperilaku dan berinteraksi bagi sivitas akademika

4. Kegiatan akademik dosen bidang pembelajaran berorientasi kepada mahasiswa dan mengembangkan

intelektualitas, suara hati, dan hasrat bela rasa.

SOP

Page 26: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

26

E. STANDAR PELAKSANAAN

1. Suasana akademik yang kondusif di ciptakan melalui hubungan dosen dan mahasiswa yang terbuka,

dialogis, harmonis, dan profesional dengan sarana kegiatan yang dapat mengintensifkan interaksi

dosen-mahasiswa serta monitoring dan evaluasi yang transfaran dan obyektif. Akadmeik sehingga

mendukung proses pembelajaran.

2. Dosen meningkatkan kompetensi akademik, keterampilan interaktif dan kualitas personalnya.

3. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta mendorong ditumbuhkannya sikap kepribadian

ilmiah melalui keaktifan mahasiswa dalam seluruh kegiatan yang bersifat akademik baik kurikuler

maupun non kurikuler.

4. Dosen dan mahasiswa mematuhi dan menjunjung tinggi kode etik.

F. STANDAR MONITORING DAN EVALUASI

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta menyelenggarakan monitoring dan evaluasi suasana

akademis menyangkut tata hubungan antar mahasiswa kepada dosen dan antar pimpinan kepada pegawai.

G. TINDAK LANJUT

Hasil monitoring dan evaluasi suasana akademik di laporkan kepada setiap pemangku kepentingan sebagai

bagian dari data base dalam pengambilan kebijakan ke depan.

H. REFERENSI

1. Keputusan DIRJEND Pendidikan islam Nomor : 361 tahun 2015 tentang Izin Penyelenggara Program

Studi Pada Program Sarjana Pergutuan Tinggi Keagamaan Swasta tahun 2015.

2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

Page 27: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

27

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 3.2/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PROSES PEMBELAJARAN

SOP REGISTRASI MAHASISWA

A. TUJUAN

SOP ini bertujuan untuk menjelaskan :

1. Untuk menjelaskan persyaratan registrasi dan her registrasi mahasiswa

2. Untuk menjelaskan prosedur registrasi dan heregistrasi mahasiswa

3. Untuk menjelaskan waktu registrasi dan heregistrasi mahasiswa

B. RUANG LINGKUP SOP

1. Tata cara persyaratan registrasi dan heregistrasi mahasiswa

2. Organisasi yang terlibat dalam penyusunan rencana studi mahasiswa

C. DEFINISI

1. Registrasi mahasiswa adalah proses pendaftaran ulang setiap calon mahasiswa baru yang dinyatakan

lulus dalam seleksi

2. Herregistrasi adalah proses pendaftaran ulang setiap mahasiswa lama untuk dapat mengikuti kegiatan

perkuliahan dan memeperoleh hak-hak akademik sebagaimana ketentuan yang berlaku pada semester

yang berjalan

3. Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) adalah kartu yang dimiliki oleh setiap mahasiswa Sekolah Tinggi Agama

Islam (STAI) Indonesia Jakarta sebagai tanda bukti status kemahasiswaannya.

4. Mahasiswa yang memiliki kartu mahasiswa berhak menerima pelayanan akademik tertentu, seperti

registrasi, Pembimbingan mata kuliah, pengurusan surat-surat tertentu dan sebagainya. Kartu Tanda

Mahasiswa memuat :

a. Nama mahasiswa

b. Nomor Induk Mahasiswa

c. Prodi/Program Studi

d. Foto mahasiswa yang bersangkutan

D. PENGGUNA

1. Pimpinan STAI Indonesia Jakarta

2. Petugas registrasi dan heregistrasi

3. Mahasiswa

SOP

Page 28: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

28

E. PROSEDUR

1. Registrasi mahasiswa baru setelah dinyatakan lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru Sekolah Tinggi

Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

2. Calon mahasiswa melakukan registrasi sebagai berikut :

a. Bagian Akademik mengirimkan berkas mahasiswa yang lulus seleksi penereimaan mahasiswa baru

ke Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) STAI Indonesia Jakarta.

b. Calon mahasiswa melakukan pembayaran SPP yang telah di tetapkan, apabila calon mahasiswa

tidak melakukan pembayaran SPP di anggap mengundurkan diri.

c. Bagian Akademik menerima data pembayaran SPP yang dibuktikan dengan struk pembayaran.

d. Bagian Akademik menetapkan calon mahasiswa yang sudah membayar SPP yang di tetapkan

sebagai mahasiswa STAI Indonesia Jakarta.

e. Bagian Akademik memberikan Nomor Induk Mahasiswa kepada mahasiswa baru sekolah Tinggi

Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta sesuai dengan kode Prodi masing-masing.

f. Bagian Akademik menyerahkan berkas mahasiswa baru beserta NIRM masing-masing ke Prodi

g. Mahasiswa Baru Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta melakukan pembimbingan

mata kuliah pada Prodi masing-masing.

3. Herregistrasi mahasiswa ongoing (lama)

a. Untuk mahasiswa aktif:

1) Membayar SPP semester berjalan dan biaya lain yang di tetapkan Sekolah Tinggi Agama Islam

(STAI) Indonesia Jakarta dengan menunjukan Kartu Mahasiswa semester terakhir di Bagian

Akademik STAI Indonesia Jakarta

2) Bagian Akademik dan Pengelola Sistem Informasi Akademik menerima data pembayaran SPP

mahasiswa dari Bagian akademik STAI Indonesia Jakarta.

3) Mahasiswa membawa bukti pembayaran SPP dan biaya lain yang di tetapkan ke Prodi untuk

menerima Kartu Hasil Studi dan Kartu Rencana Studi.

4) Mahasiswa memulai Pembimbing.

b. Untuk mahasiswa yang akan aktif studi, setelah yang bersangkutan melakukan melakukan cuti pada

semester sebelumnya.

1) Mengurus surat izin aktif kembali dari cuti kuliah

2) Membayar SPP semester berjalan dan biaya –biaya lain yang telah ditentukan bagian akademik

STAI Indonesia Jakarta.

4. Prosedur pengurusan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)

a. Mahasiswa Baru

1) Bagian Akademik menetapkan Nomor Induk berdasarkan kode Prodi masing-masing.

2) Bagian Akademik menerbitkan seluruh Kartu tanda Mahasiswa

3) Bagian Akademik membuat jadwal pembuatan Kartu Tanda Mahasiswa

4) Akademik menyerahkan Kartu Tanda Mahasiswa ke Mahasiswa

b. Mahasiswa Lama

1) Mahasiswa yang KTM-nya hilang atau rusak bias meminta KTM lagi ke Bagian Akademik.

2) Bagian Akademik memeriksa data akademik dan administrasi mahasiswa yang bersangkutan

(seperti kewajiban SPP, cuti kuliah dan sebagainya).

3) Apabila mahasiswa yang bersangkutan tidak memiliki kewajiban apapun, maka bagian

Akademik menerbitkan KTM pengganti. Apabila ada kewajiban yang belum di tunaikan, maka

Page 29: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

29

Bagian Akademik meminta mahasiswa yang bersangkutan untuk menunaikan kewajiban

tersebut sebelum menerbitkan KTM pengganti.

4) Mahasiswa yang KTM-nya rusak membaawa bukti berupa KTM yang rusak tersebut ke Bagian

Akademik

5) Mahasiswa yang KTM-nya hilang membawa surat bukti kehilangan dari kepolisian

F. REFERENSI

1. Keputusan DIRJEND Pendidikan islam Nomor : 361 tahun 2015 tentang Izin Penyelenggara Program

Studi Pada Program Sarjana Pergutuan Tinggi Keagamaan Swasta tahun 2015.

2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

Page 30: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

30

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 3.3/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PROSES PEMBELAJARAN

SOP PENGISIAN KARTU RENCANA STUDI (KRS)

A. TUJUAN

SOP ini merupakan prosedur untuk merencanakan perkuliahan oleh mahasiswa dengan tujuan untuk

memberikan pedoman kepada mahasiswa dan bagian Akademik dalam proses pengisian KRS.

B. RUANG LINGKUP DAN UNIT YANG TERKAIT

Pengisian KRS dalam proses pembelajaran yang dijelaskan dalam prosedur ini disiapkan terhadap setiap

proses dan produk yang terdapat dalam masing-masing bidang beserta dokumen yang terkait. Adapun unit

terkait adalah mahasiswa dan bagian Akademik.

C. ISTILAH DAN DEFINISI

Untuk Pengisian KRS (Kartu Rencana Studi) dalam Proses Pembelajaran pada Sekolah Tinggi Agama Islam

(STAI) Indonesia Jakarta sesuai dengan SOP yang berlaku adalah:

1. Kartu Rencana Studi (KRS) adalah kartu yang memuat daftar mata kuliah yang akan diambil mahasiswa

di semester yang bersangkutan.

2. Bagian Akademik adalah bagian yang membantu mahasiswa dalam proses pengisian KRS.

3. Mahasiswa adalah mahasiswa STAI Indonesia yang masih tercatat aktif secara administrasi.

4. Kurikulum mata kuliah adalah sebagaimana yang tercantum dalam buku pedoman akademik STAI

Indonesia Jakarta.

5. File kurikulum yang ditawarkan kepada mahasiswa oleh Sistem Informasi Akademik Mahasiswa

Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta adalah data mata kuliah yang ditawarkan pada setiap

semester yang nanti bisa diakses melalui www.staiindo.ac.id secara online untuk mengisi KRS (Kartu

Rencana Studi).

6. Pengisian KRS (Kartu Rencana Studi) adalah prosedur untuk merencanakan perkuliahan oleh

mahasiswa agar terlaksananya butirbutir standar akademik dalam proses pembelajaran.

D. URUTAN PROSEDUR

1. Bagian akademikan pengumumkan daftar dan jadwal mata kuliah yang ditawarkan.

2. Mahasiswa mengisi KRS sesuai dengan mata kuliah yang ditawarkan dan yang akan diambil.

3. Penetapan mata kuliah berdasarkan kurikulum yang termuat dalam Buku Pedoman Akademik Sekolah

Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.

4. Mahasiswa membawa print out KRS ke bagian akademik untuk validasi.

5. Staf Akademik menyerahkan berkas KRS yang telah disahkan ke Prodi.

SOP

Page 31: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

31

E. REFERENSI

1. SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum

2. Permendikbud No.49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

3. Pedoman akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014

4. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

Bagan Alur

Wakil Staf Administrasi/Tata Usaha

Ketua I

Mulai

Diumumkannya mata kuliah yang ditawarkan

secara online

Mahasiswa

Mengumumkan mata kuliah yang ditawarkan

secara online pada SIAM UB (durasi 10 hari)

Terisinya Kartu Rencana Studi (KRS) Mahasiswa

Staf Admnistrasi/Tata Usaha

Mengisi KRS (durasi 10 hari)

Terverifikasinya mahasiswa yang sudah melakukan pengisian

KRS

Melakukan validasi mahasiswa yang telah melakukan pengisian

KRS (durasi 1 hari)

Diserahkannya berkas KRS yang telah disahkan

Staf Akademik

Menyerahkan berkas KRS yang telah

disahkan ke Program Studi

Selesai

Page 32: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

32

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 3.4/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PROSES PEMBELAJARAN

SOP PROSES PERKULIAHAN

A. TUJUAN

Sebagai pedoman pelaksanaan proses kegiatan perkuliahan pada masing-masing Prodi/prodi di Sekolah

Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

B. RUANG LINGKUP

Prosedur ini berlaku sejak mulai dibuatnya SK Ketua tentang dosen pengajar mata kuliah sampai dengan

proses perkuliahan berakhir sesuai dengan kalender akademik.

C. DEFINISI

1. Perkuliahan

Perkuliahan adalah kegiatan tatp muka yang di lakukan antara dosen dan mahasiswa secara terjadwal di

kelas atau di tempat lain yang di tentukan, yang di selenggarakan dalam satu semester.

2. Mahasiswa.

Mahasiswa adalah mahasiswa program studi di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)

Indonesia Jakarta yang masih aktif dan masih tercatat sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam

(STAI) Indonesia Jakarta memenuhi persyaratan administratif yang berlaku.

3. Dosen

Dosen adalah tenaga pendidik pada institusi yang khusus diangkat dengan tugas utama mengajar. Dosen

berkewajiban melaksanakan pendidikan dan pengajaran untuk membina peserta didik menjadi manusia

berkeahlian, terampil, berbudi luhur dan bertanggung jawab dalam mengembangkan dan mengamalkan

ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kemaslahatan umat manusia.

D. KETENTUAN UMUM

1. Proses Perkuliahan

a. Dosen menjelaskan kontrak kuliah

b. Dosen menetukan toleransi keterlambatan di kelas berdasarkan kesepakatan bersama mahasiswa

c. Dosen menentukan sistem penilaian

d. Dosen menentukan syarat kelulusan

e. Dosen menentukan etika mahasiswa

f. Mahasiswa wajib mengikuti minimal 75 % dari jumlah tatap muka.

g. Jumlah tatap muka perkuliahan sebanyak 16 kali tatap muka untuk mata kuliah dengan bobot 2

SKS, 24 kali tatap muka untuk 3 SKS dan 32 kali tatap muka untuk 4 SKS.

SOP

Page 33: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

33

h. 1 SKS matakuliah teori setara dengan 50 menit tatap muka, 60 menit tugas terstruktur dan 60 menit

tugas mandiri per minggu per semester.

i. 1 SKS matakuliah praktikum setara dengan 160 menit per minggu per semester.

j. 1 SKS pada bentuk pembelajaran seminar atau bentuk pembelajaran lain yang sejenis setara dengan

100 menit tatap muka dan 70 menit kegiatan belajar mandiri per minggu per semester.

k. Evaluasi perkuliahan dilakukan oleh dosen pengampu matakuliah yang terdiri dari penilaian proses

dan hasil pembelajaran

2. Ujian Tengah Semester (UTS)

Mahasiswa dapat mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) dengan ketentuan telah mengikuti Tatap

muka minimal 75% dari jumlah tatap muka sebelum ujian tengah semester.

3. Ujian Akhir Semester

Mahasiswa dapat mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) dengan ketentuan telah mengikuti Tatap muka

minimal 75% dari jumlah tatap muka.

4. Nilai Akhir/Syarat Lulus

Mahasiswa dapat dinyatakan lulus mata kuliah dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Mempunyai kehadiran kuliah minimal 75% dari jumlah tatap muka.

b. Mengikuti UTS dan UAS

c. Mempunyai bukti kartu control/tugas besar/Laboratorium (jika ada).

d. Nilai mencukupi

5. Penyerahan Nilai Ujian (oleh Dosen pengajar)

Dosen menyerahkan KHRS disertai rekapitulasi nilai ke Prodi dengan batas waktu 7 hari setelah

dilaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS).

C. URAIAN PROSEDUR

1. Dosen pengampu MK mempersiapkan materi dan alat pembelajaran ke ruang kuliah untuk tatap muka

2. Mahasiswa masuk kelas 15 menit sebelum kuliah dimulai.

3. Dosen masuk kelas, awal kuliah menjelaskan: kontrak kuliah, SAB/SAP/RPS, buku ajar, serta system

evaluasi penilaian.

4. Pelaksanaan perkuliahan

5. Ujian Tengah Semester

6. Akhir perkuliahan

7. Ujian Akhir Semester

8. Membagi kuesioner saat UAS untuk evaluasi pelaksanaan perkuliahan (dilakukan oleh Lembaga

Penjamin Mutu)

9. Hasil akhir perkuliahan

D. DOKUMEN/ARSIP TERKAIT

1. Kalender akademik

2. Undangan rapat akademik

3. SK Ketua tentang dosen pengajar Mata Kuliah

4. Surat pemberitahuan tentang perkuliahan

5. Jadwal perkuliahan

6. SAP/RPS, buku ajar

7. Rekapitulasi kehadiran mahasiswa, dosen

8. Kuesioner mahasiswa untuk evaluasi pelaksanaan perkuliahan (dilakukan oleh Penjaminan Mutu).

Page 34: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

34

E. REFERENSI

1. Pedoman akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014

2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta Nomor : No.

017/ST.16/SK/STAIINDO/VI/2014.

3. SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum

4. Permendikbud No.49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Page 35: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

35

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 3.5/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PROSES PEMBELAJARAN

SOP PRAKTIKUM DALAM MATA KULIAH

A. TUJUAN

1. Untuk menjelaskan ketentuan praktikum Mata Kuliah

2. Untuk menjelaskan prosedur praktikum Mata Kuliah

B. RUANG LINGKUP

1. Ketentuan praktikum Mata Kuliah

2. Prosedur praktikum Mata Kuliah

C. DEFINISI

1. Praktikum adalah kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka antara dosen atau asisten dosen dengan

mahasiswa dalam mengembangkan aspek ketrampilan motorik yang didasarkan pada penguasaan

kognitif/nalar dan sikap/afeksi dengan menggunakan peralatan di laboratorium yang di jadwalkan

2. Praktikum yang di atur dalam SOP ini adalah praktikum dalam mata kuliah

D. PENGGUNA

1. Unsur Pimpinan

2. Ketua Prodi

3. Kasubag Akademik

4. Dosen

5. Mahasiswa

E. KETENTUAN DAN PROSEDUR

1. Ketentuan

a. Mata Kuliah yang memiliki komponen praktikum adalah mata kuliah yang memiliki muatan

keterampilan.

b. Intensitas dan durasi praktikum di sesuaikan dengan spesifikasi mata kuliah masing-masing

c. Dosen pengampu mata kuliah yang bersangkutan harus membimbing mahasiswa dalam

pelaksanaan praktikum

2. Prosedur

a. Tim dosen mata kuliah menyusun topik dan jadwal praktikum.

b. Tim dosen mata kuliah menyusun Buku Petunjuk Praktikum.

SOP

Page 36: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

36

c. Koordinator Mata Kuliah (KMK) mengadakan seleksi asisten praktikum dan mengangkat satu

Koordinator Asisten serta menyampaikan nama-nama asisten praktikum ke Jurusan.

d. Kaprodi membuat pengumuman dan SK pengangkatan Asisten praktikum.

e. Tim dosen memberi pengarahan kepada asisten, laboran dan analis mengenai pelaksanaan

praktikum.

f. Mahasiswa mengambil Buku Petunjuk Praktikum kepada koordinator asisten.

g. Laboran dan asisten menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan sesuai dengan topik praktikum.

h. Mahasiswa datang pada waktu dan tempat di ruang praktikum sesuai jadwal yang telah ditentukan.

i. Asisten memberi pengarahan kepada praktikan tentang praktikum yang akan di kerjakan.

j. Mahasiswa mengerjakan pre-test sesuai dengan topik praktikum yang dikerjakan.

k. Mahasiswa mengambil alat dan bahan praktikum yang sudah disiapkan.

l. Mahasiswa mengerjakan praktikum sesuai topik dan alokasi waktu yang telah ditentukan.

m. Mahasiswa mengerjakan post-test topik praktikum yang telah dikerjakan.

n. Mahasiswa mengisi presensi praktikum.

o. Mahasiswa mengembalikan peralatan praktikum dan merapikan meja kerja.

p. Mahasiswa membuat dan mengumpulkan laporan (dan dipresentasikan pada minggu berikutnya*).

q. Mahasiswa yang tidak bisa mengikuti salah satu praktikum wajib mengikuti praktikum susulan.

r. Dosen dibantu asisten mengoreksi, menilai dan mengembalikan laporan kepada mahasiswa.

s. Mahasiswa melaksanakan ujian akhir praktikum.

B. REFERENSI

1. Pedoman akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014

2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

3. SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum

4. Permendikbud No.49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Page 37: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

37

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 3.6/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PROSES PEMBELAJARAN

SOP PELAKSANAAN MICRO TEACHING

A. TUJUAN

SOP ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai :

Batasan dan alur pelaksanaan Micro Teaching mahasiswa STAI Indonesia Jakarta sebagai pedoman bagi

mahasiswa, bagian akademik, prodi, dosen, Puket dalam menjalankan aktivitas perkuliahan.

B. DEFINISI

1. Pendidikan mikro atau micro teaching adalah studi tentang suatu situasi pengajaran yang dilaksanakan

dalam waktu dan jumlah siswa yang terbatas dan bentuk pengajarannya pun disederhanakan.

2. Program micro teaching dikelola dan dilaksanakan oleh unit micro teaching dan PPKT STAI Indonesia

Jakarta.

3. Micro teaching diberikan oleh mahasiswa yang telah lulus mata kuliah tertentu yang berkaitan dengan

pendidikan (tercantum dalam pedoman akademik).

4. Dosen adalah seseorang yang berdasarkan persyaratan pendidikan, keahlian dan kemampuannya

diangkat oleh Ketua untuk menjalankan tugas pokok pendidikan. Dosen terdiri dari dosen tetap dan

dosen tidak tetap.

5. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar secara sah pada program Sarjana di STAI Indonesia

Jakarta.

6. Proses berlangsung ± satu semester dengan bobot 2 sks yang dilaksanakan pada semester genap.

7. Jumlah mahasiswa/i peserta kuliah 10 – 19 orang.

8. Materi pembelajaran dibatasi dengan mencakup satu kompetensi dasar dan keterampilan mengajar

juga.

C. RUANG LINGKUP SOP

SOP ini meliputi :

1. Prasyarat mahasiswa,

2. Langkah – langkah pelaksanaan pembelajaran micro

3. Tugas unit micro teaching dan PPKT,

4. Tugas dosen micro teaching,

5. Tugas dan kewajiban mahasiswa,

6. Penilaian mata kuliah micro teaching

SOP

Page 38: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

38

D. UNIT TERKAIT

1. Kasubag Akademik

2. Prodi

3. Puket

4. Dosen

5. Ketua Micro Teachingi dan PPKT

6. Mahasiswa

E. DOKUMEN TERKAIT

1. SPP

7. KRS

8. KHS, dan Buku pengajaran mikro

9. Jadwal Kuliah

10. Daftar hadir

F. KETENTUAN UMUM

1. Prasyarat Mahasiswa

Mahasiswa STAI Indonesia yang akan mengikuti Mata Kuliah Pengajaran Mikro harus memenuhi syarat

mata kuliah sebagai berikut :

a. Telah lulus mata kuliah pendidikan minimal nilai “C”. (mata kuliah yang dimaksud telah tercantum

dalam pedoman akademik)

b. Telah lulus mata kuliah bersyarat minimal nilai C. (mata kuliah yang dimaksud telah tercantum

dalam pedoman akademik)

c. Telah lulus minimal 75% SKS dari keseluruhan SKS yang wajib diambil

d. Ketentuan mata kuliah prasyarat akan ditentukan sesuai dengan kurikulum

2. Langkah – langkah Pelaksanaan Pembelajaran Mikro

Micro teaching adalah salah satu mata kuliah yang fokus pada praktik. Finalisasi dari seluruh mata

kuliah yang telah dipelajari diaplikasikan pada mata kuliah ini. Namun masih dapat dimungkinkan pula

bahwa teori yang telah dipelajari dapat disinggung kembali. Di bawah ini akan dipaparkan langkah –

langkah pelaksanaan pembelajaran micro :

a. Pengenalan latihan pengajaran mikro (dapat dialokasikan 1x pertemuan)

b. Pemaparan model keterampilan mengajar ( dapat dialokasikan 1x pertemuan)

c. Perencanaan dan persiapan pengajaran micro.

d. Praktek mengajar (dapat dialokasikan sekitar 30 menit/mahasiswa)

e. Diskusi (umpan balik)

3. Tugas Unit Micro Teaching dan PPKT

Adapun tugas unitmicro teaching dan PPKT adalah sebagai berikut :

a. Membuat program atau agenda semester dan tahunan

b. Mendata dan mendaftar mahasiswa yang telah memenuhi syarat untuk mengikuti pelajaran mikro.

c. Berkoordinasi dengan Bagian Akademik dan Ka lab micro teaching dalam membuat jadwal kuliah.

d. Menyediakan fasilitas pengajaran mikro

Page 39: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

39

e. Memantau dan memonitoring pelaksanaan pengajaran mikro minimal 2x pertemuan (non SKS)

dalam durasi 30-90 menit, dengan agenda kegiatan yang disosialisasikan terlebih dahulu kepada

dosen yang mengajar.

4. Tugas Dosen Micro Teaching

Tugas dosen micro teaching meliputi :

a. Memberikan penjelasan – penjelasan tentang tata cara pelaksanaan mikro

b. Memfasilitasi diskusi bagi mahasiswa tentang berbagai hal dalam pengajaran mikro terutama

tentang hasil observasi yang dilakukan oleh peserta latihan ke sekolah – sekolah atau melalui TV.

c. Membimbing dan mengarahkan mahasiswa dalam membuat persiapan mengajar (silabus, RPP, dan

alat bantu )

d. Membimbing latihan keterampilan terbatas dan terpadu

e. Mengevaluasi hasil latihan pengajaran mikro

f. Memberikan contoh bersikap/pribadi seorang guru

g. Menyerahkan nilai hasil pengajaran mikro kepada unit micro teaching dan Prodi yang akan

dilanjutkan kepada bagian akademik

5. Tugas dan Kewajiban Mahasiswa

a. Membuat persiapan mengajar ( silabus dan RPP )

b. Untuk latihan keterampilan dan terbatas dan terpadu

c. Menyiapkan kelengkapan untuk setiap latihan yang akan dilaksanakan

d. Melaksanakan diskusi hasil observasi lapangan atau melalui media elektronik

e. Mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran mikro

f. Melaksanakan latihan keterampilan terbatas dan keterampilan terintegrasi

g. Bersikap selayaknya seorang guru

h. Pada waktu pelaksanaan pembelajaran mikro, memerankan diri sebagai siswa dan calon guru.

i. Berkonsultasi secara aktif pada dosen pembimbing pengajaran mikro.

j. Berpakaian sopan dan rapi.

k. Menaati semua ketentuan dan tata tertib yang berlaku yang dikeluarkan oleh tim pengajaran mikro.

6. Penilaian Mata Kuliah Micro Teaching

a. Menyeluruh dan berkesinambungan; sasaran penilaian mencakup seluruh tahap kegiatan

pengajaran micro dan berlangsung terus menerus

b. Terbuka; semua aspek dan hasil penilaian diketahui oleh semua pihak

c. Objektif dan membimbing; penilaian didasarkan pada data hasil pengamatan yang cermat serta

memberikan kesempatan kepada mahasiswa calon guru untuk memperbaiki kekurangan serta

mengembangkan aspek – aspek yang telah baik

d. Nilai kelulusan micro teaching minimal B untuk bisa dilanjutkan PPKT (nilai minimal kelulusan

harus dicantumkan sebagai pertimbangan dosen dalam melaksanakan evaluasi)

e. Mahasiswa yang telah melakukan praktek mikro lebih dari 4 kali dan masih tidak mampu maka

dosen mikro berhak memberi nilai sesuai kemampuan mahasiswa tersebut (masukan dalam rapat

bahwa tidak ada nilai kasih sayang dalam mikro sehingga diharapkan nilai yang diberikan adalah

nilai yang sesuai).

Page 40: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

40

G. PENJELASAN BAGAN PROSEDUR

1. Persiapan Pelaksanaan Mikro

a. Prodi melaporkan pada unit mikro jumlah mahasiswa dan dosen yang diajukan sebagai pengajar

mikro

b. Unit mikro menjadwalkan pelatihan dosen

c. Unit mikro melaksanakan pelatihan pada dosen mikro. Dosen akan dibekali dan diberi buku

pedoman mikro.

2. Pendaftaran Mikro Teaching

a. Mahasiswa menemui prode untuk mendaftarakan diri menjadi peserta micro teaching dengan

membawa KHS, KRS, SPP,

b. Unit mikro membagi kelompok mahasiswa dengan ketentuan masing – masing kelompok terdiri

dari mahasiswa yang berasal dari prodi yang sama

3. Penjadwalan Pemakaian Ruangan

a. Unit mikro berkoordinasi dengan Kepala pusat laboratirium terpadu mikro untuk menentukan

jadwal penggunaan ruangan lab mikro

b. Jadwal yang telah rampung ditempel didepan pintu lab mikro untuk diketahui oleh semua pihak

unit mikro mensosalisasikan jadwal kepada dosen – dosen mikro teaching mengenai waktu

penggunaan lab.

4. Pelaksanaan Mikro teaching

a. Pada awal pertemuan dosen menyampaikan kontrak perkuliahan yang meliputi materi perkuliahan

(GBPP/SAP), sistem penilaian, metode pembelajaran, dan bahan ajar,

b. Dosen menyampaikan bahan kuliah sesuai dengan GBPP dan SAP

c. Mahasiswa menandatangani daftar hadir

d. Setelah memberikan kuliah dosen menverikasi dan menandatangani daftar hadir mahasiswa

e. Setelah memberikan kuliah dosen mengisi Absensi Dosen/Berita Acara Pelaksanaan perkuliahan di

ruangan akademik

f. Mahasiswa yang tidak hadir dengan alasan yang dibenarkan menurut peraturan menyerahkan surat

izin tidak mengikuti dari Program studi kepada dosen penanggung jawab maka kuliah selambat –

lambatnya satu minggu setelah perkuliahan yang diikuti (pada hari perkuliahan berikutnya),

g. Mahasiswa yang tidak hadir dengan alasan sakit harus menyerahkan surat keterangan sakit dari

dokter kepada dosen penanggung jawab mata kuliah selambat – lambatnya satu minggu setelah

perkuliahan yang diikuti (pada hari perkuliahan berikutnya),

h. Dosen yang berhalangan hadir dengan alasan yang dibenarkan menurut peraturan melapor kepada

penanggung jawab mata kuliah atau prodi dan penanggung jawab mata kuliah menentukan satu dari

dua alternatif solusi :

1) Dosen lain dalam Tim mata kuliah yang sama, menggantikan pemberian kuliah pada waktu

tersebut.

2) Dosen yang berhalangan hadir memberikan kuliah pengganti pada waktu lain yang disepakati

bersama oleh dosen dan mahasiswa, dan melaporkannya ke bagian akademik STAI Indonesia

Jakarta melalui petugas jadwal

3) Dalam hal waktu kuliah bersamaan dengan hari libur nasional, petugas jadwal akan

menentukan waktu kuliah pengganti jika diperlukan berdasarkan pertimbangan dosen dan

melaporkannya ke bagian akademik STAI Indonesia Jakarta,

Page 41: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

41

4) Dalam hal terjadi perubahan jadwal perkuliahan untuk suatu mata kuliah, dosen dan mahasiswa

membuat kesepakatan tentang perubahan tersebut dan dilaksanakan setelah mendapat

persetujuan dari penanggung jawab mata kuliah (prodi) dan Bag akademik STAI Indonesia

Jakarta.

5. Penyerahan Nilai Mikro Teaching

a. Dosen mikro teaching menyerahkan nilai kepada ketua prodi.

b. Mahasiswa yang mengikuti mikro teaching dan PPKT melakukan pembayaran ke bank BRI Syariah

STAI Indonesia dan kemudian slip pembayaran diserahkan kepada prodi.

c. Prodi menyusun jadawal mikro teaching dan PPKT.

H. REFERENSI

a. Pedoman akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014

b. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

c. SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum

d. Permendikbud No.49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Page 42: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

42

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 3.7/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PROSES PEMBELAJARAN

SOP PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST

A. PENGERTIAN

PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST adalah pelaksanaan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh

mahasiswa di tempat yang telah di tunjuk dalam rangka menerapkan ilmu yang didapat dalam

pembelajaran.

B. TUJUAN

Mahasiswa mampu menerapkan pengetahuan teoritis dalam dunia praktik dilapangan sehingga mampu

memecahkan masalah, mandiri dan berinteraksi dengan masyarakat.

C. PELAKSANA :

1. Ketua

2. Puket I

3. Puket II

4. Puket III

5. Akademik

6. Ketua LPM

7. Ketua LPPM

8. Ketua Program Studi (Prodi)

9. Mahasiswa

D. PROSEDUR

1. Penetapan pembimbing

a. Membentuk Panitia pelaksana PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST dan ditetapkan dengan Keputusan

Ketua.

b. Pembimbing PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST adalah Berpendidikan Minimal S.2 yang diusulkan

oleh Prodi dan di tetapkan dengan Keputusan Ketua.

c. Perbandingan dosen pembimbing PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST dengan mahasiswa PPKT,

PPAST, PPKPIT & PPPBST maksimal 1:15.

2. Pelaksanaan PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST

a. Prodi Mempersiapkan kelengkapan dokumentasi dan administrasi yang diperlukan untuk

pelaksanaan PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST mahasiswa,

SOP

Page 43: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

43

b. Prodi dan dosen pembimbing PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST memberikan pembekalan kepada

peserta PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST.

c. Teknis pelaksanaan PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST diatur oleh Pusat Pengabdian Masyarakat.

d. Setelah pelaksanaan PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST yang dikonsultasikan kepada dosen

pembimbing PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST.

e. Laporan hasil PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST tersebut di gandakan sebanyak 5 rangkap

(diperuntukan kepada bagian akademik, dosen pembimbing, Ketua Prodi LP2M dan Arsip

Mahasiswa).

f. Penilaian PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST berasal dari dosen pembimbing KKN, LPM, dan kepala

lurah/desa/kantor dilokasi PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST Nilai akhir PPKT, PPAST, PPKPIT &

PPPBST di keluarkan oleh LP2M.

g. LPM menyerahkan nilai PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST ke Ketua Prodi.

E. PERSYARATAN

1. Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta Aktif di buktikan dengan Kartu Tanda

Mahasiswa (KTM);

2. Mahasiswa semester VII atau telah memperoleh -> 100 SKS dan memiliki IPK-> 3.00 di buktikan

dengan Transkip Akademik;

3. Pernah mengikuti Organisasi kemahasiswaan dilingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)

Indonesia Jakarta.

4. Menyerahkan KRS dan transkip nilai sementara yang telah di tandatangani oleh Ketua.

5. Ketua Prodi mengajukan usulan nama-nama peserta PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST kepada

Ketua/Puket untuk diusulkan ke Lembaga LP2M.

6. Membayar Biaya Pendaftaran PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST di bank yang di tunjuk oleh Sekolah

Tinggi Agama Islam;

F. HAK

1. Mendapatkan Penempatan PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST dari penyelenggara kegiatan;

2. SKS PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST berlaku dan diakui sesuai kurikulum masing-masing program

studi di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta;

3. Konversi/pengakuan dengan sertifikat dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta dasar

sertifikat dan laporan kegiatan;

4. Mendapatkan tugas pengganti dari dosen yang mengampu mata kuliah bagi mahasiswa yang masih

menempuh mata kuliah pada semester tersebut;

5. Ada pengantaran, monitoring dan penjemputan;

6. Mendapatkan Nilai, sertifikasi PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST dari pihak penyelenggara.

G. KEWAJIBAN

1. Mahasiswa di wajibkan melaporkan diri pada setiap minggu me e-mail atau website Sekolah Tinggi

Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

2. Mahasiswa wajib mengikuti atau menyelenggarakan kegiatan lomba atau pelatihan di tempat PPKT,

PPAST, PPKPIT & PPPBST.

Page 44: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

44

3. Mahasiswa wajib mempromosikan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia jakarta (membawa

brosur) dan powerpoint profil Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

4. Mahasiswa wajib membangun jejaring, sharing dan terlibat dalam forum-forum internasional berkaitan

dengan pendidikan, membantu meningkatkan wawasan, kajian tentang Ke-Islaman, inter-religion

relationship, cross culturestudies serta membangun kepercayaan diri, yang akhirnya mampu

meningkatkan kualitas mutu Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta meningkat secara

sustainable.

5. Mahasiswa setelah menyelesaikan pelaksanaan kegiatan PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST membuat

laporan Akhir;

6. Mematuhi semua aturan dan ketentuan yang ditetapkan penyelenggara PPKT, PPAST, PPKPIT &

PPPBST.

H. KETERANGAN LEBIH LANJUT :

1. Waktu penyelenggara PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST mengikuti Kalender Akademik.

2. Pendaftaran akan diumumkan melalui website Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

3. Peserta PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST Terpadu diumumkan pada website Sekolah Tinggi Agama

Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

I. REFERENSI

1. Pedoman akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014

2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

3. SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum

4. Permendikbud No.49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Page 45: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

45

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 3.8/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PROSES PEMBELAJARAN

SOP PELAKSANAAN UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

DAN UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

A. TUJUAN

Untuk menjelaskan persyaratan dan tata cara persiapan dan pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS)

dan Ujian Akhir Semester (UAS)

B. RUANG LINGKUP

1. Pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS)

2. Persiapan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS)

3. Pihak-pihak yang terlibat dalam Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester.

C. DEFINISI/KATA KUNCI

1. Ujian Tengah Semester (UTS) adalah ujian sumatif yang di laksanakan pada pertengahan semester

(semester 7 kali perkuliahan)

2. Ujian Akhir Semester (UAS) adalah ujian sumatif yang di laksanakan pada akhir semester (setelah

13 kali perkuliahan)

D. PENGGUNA

1. Ketua dan Puket/Program Studi

2. Pimpinan Prodi

3. Panitia Ujian

4. Pengawas Ujian

5. Dosen

6. Mahasiswa

E. PROSEDUR

1. Ujian Tengah Semester

a. Pada minggu kelima perkuliahan, Pembantu Ketua I mengedarkan surat kepada dosen untuk

menyelenggarakan UTS setelah tuntas 7 (tujuh) kali perkuliahan

b. Bagian Akademik, Kemahasiswaan dan prodi menyiapkan daftar hadir, daftar nilai dan lembar

jawaban ujian

c. Masing-masing dosen menyiapkan jenias ujian yang akan di pakai dalam UTS

d. Dosen mengawasi sendiri UTS mata kuliah yang diampunya sesuai jadwal perkuliahan biasa

e. Dosen mengoreksi hasil ujian dan menyerahkan kembali ke mahasiswa beserta feedbacknya

pada perkuliahan berikutnya.

SOP

Page 46: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

46

f. Nilai UTS di simpan dosen utnuk nantinya di gabungkan dengan nilai tugas dan UAS memjadi

nilai Akhir.

2. Ujian Akhir Semester

a. Persiapan

1) Prodi mengirimkan surat permintaan soal ujian kepada dosen pada minggu ke-12 masa

perkuliahan

2) Dosen menyerahkan soal dalam bentuk print out dan file word document minimal satu

minggu sebelum pelaksanaan UAS

3) Prodi membentuk panitia UAS

4) Prodi menyiapkan draf tata tertib UAS

5) Prodi menyiapkan ruangan ujian dengan mengatur kursi dan memberi nomor ujian

6) Prodi menyiapkan berita acara ujian dan daftar hadir mahasiswa untuk masing-masing

mata kuliah

7) Prodi menyiapkan jadwal UAS dan jadwal pengawas UAS

8) Prodi memperbanyak soal Ujian sesuai jumlah peserta Ujian di tambah cadangan lima

b. Pelaksana

1) Mahasiswa memasuki ruangan ujian minimal 5 menit sebelum ujian dimulai dan duduk

sesuai nomor urut absen

2) Pengawas ujian membacakan tata tertib ujian

3) Pengawas memeriksa tempat duduk mahasiswa agar sesuai dengan nomor masing-masing

4) Pengawas membagikan kertas lembar jawaban diikuti dengan kertas berisi soal

5) Pengawas mengisi berita acara ujian sebanyak dua lembar

6) Pengawas ujian mengedarkan daftar hadir ujian yang harus di tanda tangani mahasiswa

peserta ujian

7) Pengawas menulis rekaman kondisi jalanya ujian dalam berita acara ujian

8) Setelah berakhirnya waktu ujian, pengawas mengumpulkan kertas lembar jawaban dan

menyerahkanya ke panitia ujian

9) Panitia ujian menyiapkan lembar jawaban, daftar hadir dan berita acara ujian untuk di

serahkan kepada dosen pengampu masing-masing.

10) Dosen di wajibkan menyerahkan nilai ke bagianakademik selambat-lambatnya setelah satu

minggu dari pelaksanaan ujian.

c. Tata tertib Ujian Akhir Semester

1) Draft tata tertib Ujian Akhir Semester disiapkan oleh panitia ujian akhir semester

2) Draft tata tertib Ujian Akhir Semester di bahas dalam rapat persiapan Ujian Akhir Semester

yang di hadiri oleh seluruh dosen

3) Tata tertib disahkan oleh ketua panitia ujian akhir semester

4) Isi tata tertib ujian akhir semester harus mencakup :

a) Ketentuan umum

b) Kewajiban administrasi dan kewajiban lainnya

c) Larangan-larangan

d) Sanksi-sanksi

e) Upaya banding mahasiswa

Page 47: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

47

F. REFERENSI

1. Pedoman akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014

2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

3. SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum

4. Permendikbud No.49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Page 48: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

48

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 3.9/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PROSES PEMBELAJARAN

SOP PEMBIMBINGAN AKADEMIK

A. RASIONAL

Terdapat sejumlah faktor yang menentukan keberhasilan seorang mahasiswa untuk dapat meraih prestasi

yang baik dalam studinya di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta. Dalam kenyataannya,

tidak semua mahasiswa mampu membelajarkan diri dengan baik selama studi di Sekolah Tinggi Agama

Islam (STAI) Indonesia Jakarta. Berbagai problema kerapkali dihadapi mahasiswa, dari mulai masalah

personal, adaptasi sosial, komunikasi edukasi dengan dosen dan sesama mahasiswa, pemanfaatan sumber

dan media pembelajaran, penyelesaian tugas-tugas perkuliahan, pemantapan dan pengembangan keahlian

sesuai Prodi atau program studi yang dipilih, bahkan masalah pilihan dan pemantapan karir pasca studi

perguruan tinggi. Bila tidak diberi bantuan atau bimbingan yang tepat, mahasiswa yang menghadapi

berbagai problema tersebut potensial mengalami kegagalan dalam belajar dan penyelesaian akademiknya

secara baik. Oleh karena itu, maka diperlukan pembimbingan akademik, yaitu suatu proses pemberian

bantuan oleh dosen Penasehat Akademik kepada mahasiswa agar mereka bisa mengatasi berbagai

prolema yang dihadapi sehingga sukses dalam membelajarkan diri selama studinya di perguran tinggi.

Standard Operating Procedure (SOP) ini dimaksudkan sebagai acuan standar pelayanan minimal dalam

memberikan dan melakukan pembimbingan akademik kepada mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Islam

(STAI) Indonesia Jakarta.

B. DEFINISI

1. Pembimbingan Akademik adalah suatu kegiatan pelayanan atau pemberian bantuan bimbingan

akademik oleh dosen Penasehat Akademik kepada seorang atau sekelompok mahasiswa selama

menjalani pendidikannya di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta agar mereka

mampu mencapai prestasi akademik yang optimal dan menyelesaikan studinya dengan baik.

2. Penasehat Akademik adalah dosen tetap Prodi/program studi yang diserahi tugas dan wewenang oleh

Ketua untuk memberikan pembimbingan akademik kepada seorang atau sekelompok mahasiswa agar

mereka dapat mencapai prestasi akademik yang optimal dan mampu menyelesaikan studinya dengan

baik.

3. Mahasiswa Bimbingan adalah seorang atau sekelompok mahasiswa yang terdaftar pada

Prodi/program studi dan berada di bawah pembimbingan seorang dosen Penasehat Akademik yang

ditunjuk dan atau ditetapkan oleh Ketua atas usulan Ketua Prodi.

4. Prestasi Akademik adalah hasil yang dicapai mahasiswa bimbingan dalam kegiatan studi di Sekolah

Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta sebagai bukti keberhasilan yang telah dicapai setelah

SOP

Page 49: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

49

melakukan kegiatan pembelajaran atau perkuliahan. Hasil yang dicapai mahasiswa tersebut dapat

berbentuk nilai mata kuliah, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), peringkat juara, judisium kelulusan, dan

menyelesaikan studi tepat waktu.

5. Bentuk pelayanan pembimbingan akademik adalah konsultasi edukasi antara dosen Penasehat

Akademik dengan mahasiswa yang dilakukan dalam kerangka kerja yang kooperatif dan mengarah

pada penyelesaian masalah (problem-solving) yang dihadapi mahasiswa. Inti pokok konsultasi adalah

pemberian bantuan dari Penasehat Akademik kepada mahasiswa berkaitan dengan masalah-masalah

perkuliahan atau pembelajaran, pengenalan suasana dan kehidupan kampus, adaptasi sosial,

penyelesaian studi, dan pemerolehan keterampilan personal dan sosial dalam pemecahan masalah

yang bersifat jangka panjang.

C. RUANG LINGKUP

Standar Operasional Prosedur (SOP) Pembimbingan Akademik Mahasiswa ini meliputi:

1. Ketentuan tentang penetapan dan kualifikasi penasehat akademik.

2. Kewajiban, hak dan etika penasehat akademik

3. Tatacara pembimbingan akademik kepada mahasiswa

D. TUJUAN

Standar Operasional Prosedur (SOP) pembimbigan akademik mahasiswa ini meliputi:

1. Menjelaskan ketentuan tentang penetapan dan kualifikasi penasehat akademik.

2. Menjelaskan tentang kewajiban, hak, dan etika penasehat akademik

3. Menjelaskan tentang tatacara pembimbingan akademik kepada mahasiswa.

E. PENGGUNA

1. Ketua/Pembantu Ketua I

2. Ketua dan Sekretaris Prodi/Program Studi

3. Dosen

4. Bagian Akademik dan Kemahasiswaan

5. Mahasiswa

F. ORGANISASI, TANGGUNG JAWAB, DAN TUGAS PEMBIMBINGAN

Struktur organisasi pelaksana pembimbingan akademik terdiri atas:

1. Pembantu Ketua I sebagai Pembimbing Utama (exofficio).

2. Ketua Program Studi sebagai Koordinator Pembimbing (ex-officio).

3. Dosen sebagai Penasehat Akademik yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua berdasarkan

usulan Ketua Prodi/Program Studi.

Tugas dan tanggung jawab setiap unsur pelaksana pembimbingan sebagaimana di atas adalah sebagai

berikut:

1. Pembimbing Utama bertanggung jawab terhadap seluruh proses palaksanaan kegiatan pembimbingan

akademik di lingkungan institusi.

Tugas Pembimbing Utama adalah:

Page 50: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

50

a) Menunjuk dan menetapkan nama-nama dosen yang bertugas sebagai Penasehat Akademik dan

nama-nama mahasiswa bimbingan.

b) Menyelesaikan masalah-masalah mahasiswa yang – karena pertimbangan tertentu dari

Penasehat Akademik – dilimpahkan kepada pembimbing yang lebih tinggi.

c) Mengawasi dan mengevaluasi proses dan hasil pelaksanaan kegiatan pembimbingan akademik

di lingkungan program studi.

2. Koordinator Pembimbing bertanggung jawab atas seluruh proses pelaksanaan kegiatan

pembimbingan akademik kepada mahasiswa pada Prodi/Program Studi yang dipimpinnya. Dalam hal

pelaksanaan tugas Koordinator Pembimbing ini, Ketua Prodi/Program Studi dibantu oleh Sekretaris,

Kepala Laboratorium, dan Staf Prodi/Program Studi.

Tugas Koordinator Pembimbing adalah:

a) Mempersiapkan nama-nama Penasehat Akademik dan nama-nama mahasiswa bimbingannya

untuk ditetapkan oleh Ketua.

b) Memberikan pengarahan kepada Penasehat Akademik tentang pola pelaksanaan kegiatan

pembimbingan akademik bagi mahasiswa

c) Mengkoordinir Penasehat Akademik dan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan

pembimbingan akademik.

d) Mengawasi proses pelaksanaan pembimbingan akademik.

e) Menyediakan fasilitas dan administrasi bagi Penasehat Akademik dan mahasiswa untuk

kelancaran pelaksanaan pembimbingan.

f) Menandatangani Kartu Rencana Studi (KRS), Kartu Hasil Studi (KHS), dokumen lainnya yang

berkaitan dengan pelaksanaan pembimbingan akademik mahasiswa.

g) Mengumpulkan dan mengarsipkan data-data dan informasi yang berkaitan dengan kegiatan

pembimbingan akademik.

3. Penasehat Akademik merupakan unsur pelaksana teknis pembimbingan akademik terhadap

mahasiswa yang diangkat oleh Pembantu Ketua I berdasarkan usulan Ketua Prodi/Program Studi.

Tugas-tugas Penasehat Akademik adalah:

a) Memberikan bimbingan dan arahan kepada mahasiswa tentang hal-hal yang berkenaan dengan

sekolah tinggi dan Prodi/program studi.

b) Menanamkan nilai-nilai keagamaan, norma, dan moral akademik kepada mahasiswa.

c) Membina mahasiswa mengembangkan kepribadian terpuji sesuai dengan nilai-nilai islami,

budaya bangsa, dan karakteristik mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia

Jakarta.

d) Membina dan mengembangkan sikap, kebiasaan, dan keterampilan belajar mahasiswa sebagai

pembelajar orang dewasa.

e) Membantu mahasiswa membuat perencanaan studi dan penentuan beban akademik.

f) Menandatangani dan atau mensyahkan Kartu Rencana Studi (KRS), Kartu Hasil Studi (KHS)

mahasiswa bimbingan.

g) Membantu mahasiswa dalam penyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan

kegiatan akademik dan atau perkuliahan.

h) Memberikan bimbingan dan arahan kepada mahasiswa tentang cara-cara berinteraksi dan

beradaptasi dengan baik dalam kehidupan kampus dan masyarakat.

Page 51: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

51

4. Pelaksana Administrasi Pembimbingan Akademik merupakan unsur penunjang terlaksananya

pembimbingan akademik. Tugas Pelaksana Administrasi Pembimbingan Akademik adalah:

a) Menyiapkan seluruh unsur kelengkapan administrasi kegiatan Pembimbingan Akademik.

b) Menyiapkan dan/atau memfasilitasi ketersediaan tempat, alat tulis, dan fasilitas lain yang

dibutuhkan untuk pelaksanaan pembimbingan akademik.

c) Penghubung antara mahasiswa dan dosen Pembimbing Akademik dalam kegiatan

pembimbingan.

G. KUALIFIKASI PENASEHAT AKADEMIK

Dosen Penasehat Akademik harus memenuhi kualifikasi formal dan kepribadian sebagai berikut:

1. Kualifikasi Formal

a) Berpendidikan minimal strata dua (S.2)

b) Memiliki pengalaman mengajar sekurangkurangnya 1 (satu) tahun sebagai dosen tetap pada

Prodi/program studi.

c) Memiliki kompetensi yang sama atau sesuai dengan Prodi/program studi yang ditempuh

mahasiswa bimbingan.

2. Kualifikasi Kepribadian

a) Beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt.

b) Sehat jasmani dan rohani.

c) Berperilaku sesuai dengan nilai-nilai al-akhlâq alkarîmah.

d) Memiliki sifat dan sikap terbuka, bersahabat, ramah, tenang, sabar, sopan, santun, penyayang,

dan menyenangkan.

e) Mampu menampilkan keteladanan untuk kebaikan.

f) Mampu bersimpati dan berempati kepada mahasiswa bimbingan.

H. HAK DAN KEWAJIBAN PENASEHAT AKADEMIK

1. Hak Penasehat Akademik

a) Memperoleh honorarium yang layak dan jelas sesuai ketentuan yang berlaku.

b) Memperoleh nilai dan penghargaan (credit point) untuk usulan kenaikan pangkat.

c) Memperoleh nilai dan penghargaan 1 (satu) sks untuk beban kerja dosen per semester untuk 12

orang mahasiswa bimbingan (berlaku kelipatannya).

d) Memanfaatkan fasilitas institutusidan atau Prodi/program studi dalam melakukan

pembimbingan akademik kepada mahasiswa (seperti ruang dosen, ruang bimbingan, ruang

belajar, ruang komputer, ruang perpustakaan, aula, locker, dan lain-lain).

e) Mendapatkan rekam akademik (academic record) mahasiswa bimbingannya secara lengkap.

2. Kewajiban Penasehat Akademik

a) Menyelenggarakan forum perkenalan dengan seluruh mahasiswa bimbingannya, terutama bagi

mahasiswa semester awal, yang dikoordinasikan oleh Prodi/program studi.

b) Melakukan pembimbingan akademik kepada mahasiswa bimbingan sekurang-kurangnya 3

(tiga) kali pertemuan dalam satu semester, di luar pembimbingan individual.

c) Menginformasikan jadwal pembimbingan kepada mahasiswa bimbingannya.

d) Menciptakan suasana yang hangat, nyaman, dan menyenangkan dalam melakukan proses

pembimbingan kepada mahasiswa bimbingan.

Page 52: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

52

e) Menguasai informasi tentang visi, misi, dan tujuan Prodi/program studi, Sekolah Tinggi,

kurikulum Prodi/program studi; dosen pengampu mata kuliah; sistem pembelajaran; dan

penilaian pembelajarannya.

f) Membantu mahasiswa bimbingan dalam menetapkan rencana studi sesuai dengan minat, bakat,

dan kemampuan akademik yang dicapainya (Indeks Prestasi).

g) Memberi pengesahan tandatangan terhadap Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil Studi

(KHS).

h) Membantu mahasiswa dalam mengatasi atau menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan

dengan pembelajarannya selama kuliah di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia

Jakarta.

i) Membantu mahasiswa mengakses sumber daya, sumber pembelajaran, sarana dan fasilitas yang

tersedia di kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta, baik pada level

institutusi maupun Prodi/program studi.

I. ETIKA PENASEHAT AKADEMIK

Setiap dosen penasehat akademik diwajibkan mentaati etika sebagai berikut:

1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt.

2. Melaksanakan syariat Islam dalam kehidupan.

3. Berperilaku sesuai dengan nilai-nilai akhlâk al-karîmah.

4. Santun, ramah, sabar, penuh penghargaan, dan mampu memperlakukan mahasiswa bimbingan

sebagai pembelajar orang dewasa.

5. Memperlakukan seluruh mahasiswa bimbingan secara adil.

6. Peduli terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi mahasiswa bimbingan.

7. Menepati appointment yang sudah disepakati dengan mahasiswa bimbingan dan

mengkomunikasikannya terlebih dahulu bila terjadi perubahan.

8. Menjaga kerahasiaan rekam akademik dan masalahmasalah personal yang dihadapi mahasiswa

bimbingan.

9. Memelihara hubungan baik dan tidak terlibat dalam konflik kepentingan dan/atau hubungan personal

dengan mahasiswa bimbingan.

J. PENUNJUKAN, PENGGANTIAN, DAN PEMBERHENTIAN PENASEHAT AKADEMIK

1. Ketentuan Umum Penunjukan Penasehat Akademik

a) Penasehat Akademik dipilih dari dosen tetap Prodi/Program Studi.

b) Jumlah mahasiswa yang dibimbing oleh seorang Penasehat Akademik terdiri atas 10 – 15

orang mahasiswa.

c) Penasehat akademik dapat membimbing mahasiswa yang berasal dari semester yang berbeda.

d) Penasehat Akademik bersifat permanen, yang secara berkelanjutan membimbing mahasiswa

mulai dari semester awal sampai menyelesaikan studi dari Prodi/Program Studi.

e) Surat Keputusan penunjukan atau penetapan nama-nama Penasehat Akademik dan

namanama mahasiswa bimbingannya diperbaharui setiap tahun oleh Ketua atas usul

Prodi/Program Studi.

Page 53: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

53

2. Penunjukan Penasehat Akademik

a) Pada setiap awal Tahun Akademik, Ketua Program Studi mempersiapkan nama-nama

Penasehat Akademik dan nama-nama mahasiswa yang akan dibimbing, kemudian

mengajukannya kepada Pembantu Ketua Bidang Akademik.

b) Pembantu Ketua Bidang Akademik melakukan verifikasi nama-nama Penasehat Akademik

dan nama-nama mahasiswa bimbingan, dan mengajukan hasilnya kepada Ketua.

c) Ketua menetapkan nama-nama Penasehat Akademik dan nama-nama mahasiswa

bimbingannya melalui Surat Keputusan.

3. Penggantian Penasehat Akademik

a) Penggantian Penasehat Akademik terdiri dari dua kategori, yaitu penggantian permanen dan

penggantian sementara.

b) Penggantian permanen adalah penggantian Penasehat Akademik dari seorang dosen kepada

dosen lainnya secara tetap sampai mahasiswa menyelesaikan studinya dari suatu Prodi/

program studi.

c) Penggantian Penasehat Akademik secara permanen hanya dapat dilakukan jika ada keadaan

khusus yang memaksa. Penggantian tersebut disebabkan oleh salah satu dari hal-hal berikut:

1) Penasehat akademik sakit keras selama satu semester;

2) Penasehat akademik meninggal dunia;

3) Penasehat akademik memasuki masa pensiun

4) Penasehat akademik mendapat tugas belajar dan atau tugas negara dalam waktu lebih dari

satu semester;

5) Penasehat akademik mengundurkan diri secara tertulis dan atau diberhentikan dengan

tidak hormat;

6) Penasehat akademik pindah tugas ke instansi lain;

7) Terjadi konflik antara mahasiswa bimbingan dengan penasehat akademik yang tidak

dapat dipecahkan setelah dimediasi oleh Prodi/Program Studi;

8) Penasehat akademik dan mahasiswa terlibat hubungan personal yang menjurus ke arah

negatif dan/atau asusila.

d) Penggantian sementara adalah penggantian Penasehat Akademik untuk waktu tertentu selama

Penasehat Akademik yang ditunjuk berhalangan. Penggantian sementara Penasehat Akademik

secara otomatis (tanpa surat penetapan) dilimpahkan kepada Ketua Program Studi dan atau

Pembantu Ketua Bidang Akademik.

e) Penggantian sementera Penasehat Akademik dapat dilakukan apabila:

1) Penasehat Akademik sedang melaksanakan tugas luar atau dinas khusus kurang dari satu

semester;

2) Penasehat Akademik sedang sakit ringan;

3) Penasehat Akademik melaksanakan ibadah haji; dan

4) Alasan lain yang menyebabkan Penasehat Akademik tidak dapat hadir di Prodi/Program

Studi.

4. Pemberhentian Penasehat Akademik

Seorang dosen dapat diberhentikan dari tugasnya sebagai Penasehat Akademik untuk seorang atau

sekelompok mahasiswa. Pemberhentian dimaksud ditetapkan oleh Ketua berdasarkan

Page 54: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

54

pertimbangan tertentu setelah bermusyawarah dengan Ketua Prodi/Program Studi dan Pembantu

Ketua Bidang Akademik.

Alasan pemberhentian Penasehat Akademik adalah:

a) Penasehat Akademik tidak melaksanakan tugasnya sebagai Penasehat Akademik sesuai aturan

yang berlaku.

b) Penasehat Akademik terlibat hubungan yang menjurus asusila dengan mahasiswa

bimbingannya.

c) Penasehat Akademik melanggar etika Penasehat Akademik.

d) Penasehat Akademik melakukan perbuatan yang melanggar syariat Islam.

K. ADMINISTRASI BIMBINGAN AKADEMIK

1. Perlengkapan Administrasi Administrasi yang dikelola oleh Penasehat Akademik adalah data

mahasiswa yang berkenaan dengan kegiatan akademik selama mengikuti studi pada Prodi/Program

Studi. Unsur kelengkapan administrasi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

a) Kartu Pribadi atau Data Diri Mahasiswa.

b) Buku Konsultasi, yaitu buku yang berisikan tentang aspek-aspek yang dibicarakan dalam

pembimbingan dan alternatif solusi yang disepakati bersama oleh Penasehat Akadmik dan

mahasiswa bimbingan. Buku ini diisi setiap melaksanakan kegiatan bimbingan dan ditanda

tangani oleh Penasehat Akademik.

c) Lembar Kegiatan Mahasiswa (di luar kuliah).

d) Kartu Rencana Studi (KRS).

e) Kartu Hasil Studi (KHS). Seluruh kelengkapan administrasi tersebut dipersiapkan oleh

Subbagian Akademik dan Kemahasiswaan kemudian diarsipkankan dalam satu map agar

mudah diakses dan memudahkan proses evaluasi.

2. Pengarsipan Data

Setiap dosen Penasehat Akademik diharuskan menata sendiri domuken-dokumen yang berkenaan

dengan kegiatan pembimbingan akademik yang dilaksanakannya kepada setiap mahasiswa.

Dokumendokumen yang disimpan oleh Penasehat Akademik adalah:

a) Data Diri Mahasiswa (dan perubahannya).

b) Kartu Perkembangan Prestasi mahasiswa (selama kuliah).

c) Lembar Kegiatan Mahasiswa di luar Kuliah (tiap semester).

d) Lampiran KRS Mahasiswa (tiap semester).

e) Fotokopi Kartu Hasil Studi (tiap semester).

f) Kartu Bimbingan Mahasiswa (setiap pertemuan).

3. Pelaporan Hasil Pembimbingan Akademik

a) Penasehat Akademik diwajibkan membuat laporan, baik lisan maupun tertulis, kepada Ketua

Program Studi perihal mahasiswa yang tidak mengikuti pembimbingan akademik.

b) Penasehat Akademik diwajibkan membuat laporan secara tertulis kepada Ketua Program Studi

perihal mahasiswa bimbingan yang tidak mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang

dipersyaratkan untuk kelanjutan studinya pada Program Studi.

Page 55: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

55

c) Penasehat Akademik diwajibkan membuat laporan tertulis kepada Ketua Program Studi perihal

mahasiswa bimbingan yang melewati batas waktu studi, yaitu batas waktu maksimal seorang

mahasiswa diperkenankan untuk menyelesaikan program studi yang telah dipilihnya.

L. PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK

1. Proses Pembimbingan

Pembimbingan Kelompok Pembimbingan kelompok dilakukan secara terencana dan terjadwal.

Rencana pembimbingan diputuskan secara bersama-sama oleh Penasehat Akademik dan mahasiswa

bimbingan untuk jangka waktu satu semester. Materi yang diperbincangkan dalam pembimbingan

kelompok adalah hal-hal yang berkenaan dengan kurikulum; peraturan-peraturan di program studi

dan Perguruan Tinggi; prospek lapangan kerja dan karir alumni; pendekatan, strategi, metode, dan

teknik membelajarkan diri di STAI Indonesia Jakarta; memotivasi mahasiswa membelajarkan diri;

tata aturan perencanaan perkuliahan; evaluasi terhadap proses pembelajaran; dan berbagai masalah

akademik dan atau perkuliahan yang dihadapi mahasiswa. Beberapa ketentuan khusus dalam kegiatan

pembimbingan kelompok adalah:

a) Pertemuan dilaksanakan pada hari-hari kerja di luar jam kegiatan perkuliahan kelas dan atau

akademik sehingga tidak mengganggu kegiatan akademik yang telah dijadwalkan.

b) Tempat dan waktu pertemuan ditentukan dan disepakati bersama oleh mahasiswa dan Penasehat

Akademik.

c) Setiap kali pertemuan, mahasiswa harus membawa dan mengisi Kartu Bimbingan. Setiap kali

selesai bimbingan, Kartu Bimbingan ditandatangani oleh Penasehat Akademik.

d) Penasehat Akademik memberikan bimbingan yang berorientasi pada pemecahan masalah yang

dihadapi mahasiswa bimbingannya.

2. Pembimbingan Individual

Pembimbingan akademik individual dilaksanakan sewaktu-waktu ketika ada mahasiswa yang

membutuhkan penyelesaian masalah pribadi, sosial, dan atau pembelajaran yang dihadapinya. Dalam

kegiatan pembimbingan individual, masalah yang dibahas adalah masalah-masalah yang lebih bersifat

personal yang membutuhkan privasi dan hubungan yang lebih akrab. Pada bimbingan individual,

mahasiswa dapat mengungkapkan masalahnya dengan lebih bebas, kemudian Penasehat Akademik

mengidentifikasi, memahami masalahnya, dan membantu mencari alternatif yang paling

memungkinkan untuk memecahkan masalah tersebut serta mengevaluasi implementasi cara

pemecahan masalah yang telah dipilihnya. Beberapa ketentuan khusus berkaitan dengan

pembimbingan individual adalah sebagai berikut:

a) pertemuan dilaksanakan pada hari-hari kerja di luar jam kegiatan perkuliahan kelas dan atau

akademik sehingga tidak mengganggu kegiatan akademik yang telah dijadwalkan Prodi/Program

Studi.

b) Bimbingan dilakukan di ruang dosen dan waktu bimbingan disepakati bersama oleh Penasehat

Akademik dan mahasiswa bimbingan.

c) Mahasiswa bimbingan harus membawa dan mengisi Kartu Bimbingan. Setip kali selesai, Kartu

Bimbingan ditandatangani oleh Penasehat Akademik.

d) Penasehat Akademik memberikan bimbingan yang berorientasi pada pemecahan masalah dan

menjamin kerahasiaan hal-hal yang bersifat privasi mahasiswa bimbingannya

3. Waktu dan Tempat

Page 56: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

56

a) waktu

Waktu pelaksanaan pembimbingan disesuaikan dengan Kalender Akademik Sekolah Tinggi dan

kebutuhan bimbingan oleh mahasiswa. Pembimbingan Akademik kepada kelompok mahasiswa

dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali pertemuan dalam satu semester. Tiga kali pertemuan

tersebut setidaknya terdiri dari:

1) pembimbingan pada awal semester. Materi pembimbingan berkenaan dengan: (1) strategi,

metode, dan teknik membelajarkan diri di STAI Indonesia Jakarta dan atau memberi motivasi

kepada mahasiswa agar serius mengikuti kegiatan dan proses perkuliahan, (2) rencana atau

penetapan beban studi yang akan diikuti oleh mahasiswa, dan (3) masalah-masalah akademik

dan atau pembelajaran yang dihadapi mahasiswa serta alternatif pemecahannya;

2) pembimbingan ketika mahasiswa akan menempuh ujian tengah semester. Materi

pembimbingan berkenaan dengan: (1) arahan menghadapi ujian tengah semester, (2)

menganalisis permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam membelajarkan diri, dan (3)

mencari dan menyepakati alternatif pemecahan masalah;

3) pembimbingan ketika mahasiswa akan mengikuti ujian akhir semester. Materi pembimbingan

berkenaan dengan: (1) melakukan analisis terhadap hasil dan proses pembelajaran yang telah

ditempuh mahasiswa; (2) mengecek kesiapan mahasiswa dan memberi arahan menghadapi

ujian akhir semester.

Di luar jadwal tersebut, untuk pembimbingan individual waktu pelaksanaannya disesuaikan

dengan kebutuhan mahasiswa bimbingan. Untuk itu, Penasehat Akademik diharuskan

menyediakan waktu khusus bagi perorangan mahasiswa yang ingin berkonsultasi untuk:

1) Mengatasi masalah-masalah pribadi yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan

kegiatan akademik.

2) Merancang topik penelitian yang akan diajukan untuk skripsi sarjana. Bimbingan ini

dikhususkan untuk mahasiswa yang duduk di semester VI ke atas.

3) Memberi persetujuan kepada mahasiswa mengikuti ujian komprehensif dengan

menandatangani Rekapitulasi Hasil Studi mahasiswa. Bimbingan ini dikhususkan untuk

mahasiswa yang sudah menyelesaikan seluruh beban studi atau kreditnya (biasanya semester

VIII ke atas).

Lama waktu pembimbingan individual pada setiap pertemuan disesuaikan dengan jenis masalah

yang ditangani dan kapasitas Penasehat Akademik.

b) Tempat

Pembimbingan dilaksanakan di kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

Tempat-tempat yang digunakan untuk lokasi pembimbingan adalah ruang dosen, ruang

bimbingan konseling, ruang sidang, aula, dan tempat lain di lingkungan kampus Sekolah Tinggi

Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta yang disepakati bersama oleh Penasehat Akademik dan

mahasiswa bimbingan.

4. Tugas dan Tanggung Jawab Mahasiswa Bimbingan

Ada beberapa hal yang menjadi tugas dan tanggung jawab mahasiswa dalam kaitannya dengan

pembimbingan akademik dengan Penasehat Akademik, yaitu:

a) Menyiapkan data-data pribadi.

b) Menyimpan dengan baik semua dokumen yang berkaitan dengan kegiatan akademik dalam satu

tempat tersendiri dan disusun secara sistematis dan terorganisir.

Page 57: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

57

c) Menyiapkan materi, dokumen, dan pertanyaan yang akan diajukan ketika melakukan

pembimbingan. Beberapa dokumen yang perlu dibawa ketika melakukan pembimbingan dalam

rangka perencanaan akademik adalah Kartu Bimbingan Mahasiswa, KRS, KHS, buku Pedoman

Akademik Mahasiswa STAI Indonesia Jakarta dan kartu atau dokumen lain yang berkaitan

dengan pembimbingan akademik.

d) Mengumpulkan berbagai informasi yang relevan dan berkaitan dengan pengambilan keputusan,

baik yang menyangkut minat/kemampuan pribadi maupun berbagai hal yang menyangkut

Program Studi yang diambil, kebijakan kampus, dan berbagai prosedur akademik.

e) Menanyakan kepada Penasehat Akademik mengenai hal-hal yang belum atau tidak dimengerti

oleh mahasiswa.

f) Menyimpan catatan/dokumen pribadi hasil pertemuan dengan Penasehat Akademik.

g) Menerima dan melaksanakan semua keputusan yang telah diambil bersama dengan Penasehat

Akademik.

M. PENUTUP

Standard Operating Procedure (SOP) Pembimbingan Akademik Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam

(STAI) Indonesia Jakarta ini dimaksudkan untuk dipedomani oleh semua pihak terkait. Untuk itu, para

Penasehat Akademik, Pimpinan, Ketua Program Studi, dan Subbag Akademik, diharapkan dapat

menerapkan panduan ini dengan baik. Keberhasilan penerapan panduan ini akan sangat membantu

dalam meningkatkan kualitas mahasiswa dan penyelenggaraan pembimbingan akademik mahasiswa di

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

N. REFERENSI

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Sisdiknas).

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di

Bidang Pendidikan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

7. Pedoman Akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014

Page 58: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

58

Form Kartu Bimbingan Akademik Pembimbingan Akademik Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)

Indonesia Jakarta

Nama : ……………………………………………..

NIM/Semester : ……………………………………………..

Prodi : ……………………………………………..

No Waktu Materi Bimbingan Paraf Dosen

1

2

3

5

6

7

8

9

10

Diketahui oleh,

Ketua Prodi (Prodi)

Jakarta, …………..………

Penasehat Akademik

………………………………..

………………………………..

NIDN NIDN

Page 59: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

59

Form Data Akademik Mahasiswa

DATA AKADEMIK MAHASISWA

Nama : …………………………………… NIM : …………………………………… Sem./ Thn. Akademik : …………………………………… Prodi/ Prodi : …………………………………… Alamat : …………………………………… Telp./ HP : …………………………………… E-mail : ……………………………………

Smtr Indeks

Prestasi

IPK

Sementara

IP

Perbaikan Tanggal Paraf PA

Paraf

Mhs Ket

I

II

II

IV

V

VI

VII

VIII

IPK

Penasehat Akademik Jakarta, …………..………

Mahasiswa ybs.

………………………………..

………………………………..

NIDN NIM

Lampian 3

Page 60: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

60

Form Data Non Akademik Mahasiswa

DATA NON AKADEMIK MAHASISWA

Nama : ……………………………...

Tempat/ Tgl. Lahir : ……………………………...

Nama Orangtua : Ayah : …………………….

:Ibu : …………………….....

Alamat Orangtua : ……………………………...

: ……………………………...

Pekerjaan Orangtua : Ayah : …………………….

: Ibu : ……………………...

Alamat di Jakarta : ……………………………...

Telp. HP : ……………………………...

E-mail : ……………………………...

Prestasi akademik yang pernah diraih : ……………………………...

……………………………...

……………………………...

Hobby/ Kegemaran : ……………………………...

Skill yang dikuasai : ……………………………...

Penyakit yang pernah diderita : ……………………………...

Keanggotaan Organisasi : Kampus: …………………

Luar Kampus : ……………………………...

Pekerjaan disamping kuliah : …………………………… (jika ada)

Jakarta, …………..………

Mahasiswa ybs.

………………………………..

NIMKO

Page 61: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

61

DATA KEGIATAN MAHASISWA Nama Mahasiswa : ……………………………………………. NIMKO : ……………………………………………. Prodi : ……………………………………………. A. Kegiatan Ilmiah: Seminar/Pelatihan/Workshop/dll No Nama Kegiatan Peranan Pelaksana Tempat & Waktu 1 2 3 Dst

B. Karya Tulis No Judul Karya Tulis Keperluan tanggal 1 2 3 Dst

C. Keorganisasian Mahasiswa (intra dan ekstra kampus): No Nama Organisasi Jabatan Kegiatan yang Diikuti

1

2

3

Dst

D. Keorganisasian Sosial Kemasyarakatan/ Keagamaan No Nama Organisasi Jabatan Kegiatan yang Diikuti

1

2

3

Dst

E. Minat dan Bakat: No Nama kegiatan Peran/prestasi pelaksanaan 1 2 3 Dst

Jakarta, …………..……… Mahasiswa ybs.

………………………………..

NIMKO

Page 62: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

62

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 3.10/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PROSES PEMBELAJARAN

SOP SEMESTER PENDEK (SP)

A. TUJUAN

Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperbaiki nilai matakuliah yang sudah pernah

ditempuh dalam rangka meningkatkan Indeks Prestasi Kumulatif dan memperpendek masa studi serta

menghindari terjadinya putus studi.

B. RUANG LINGKUP

Pendaftaran, penjadwalan, sampai dengan ujian semester pendek

C. PIHAK TERKAIT

1. Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

2. Bagian Akademik

3. Dosen PA

D. REFERENSI / DOKUMEN TERKAIT

1. Pedoman Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta

2. Kalender Akademik

E. DEFINISI

Program Semester Pendek adalah program perbaikan nilai dari matakuliah yang pernah ditempuh, tetapi

masih mendapatkan nilai kurang dari B+, dan dilakukan pada saat libur semester. Nilai maksimal yang

diperoleh dari ujian semester pendek adalah maksimal B+,

F. URUTAN PROSEDUR

1. Semester pendek adalah semester yang diadakan pada tiap akhir semester yang dilaksanakan dalam 4

(empat) minggu

2. Pada akhir semester pendek, dilakukan ujian untuk menentukan skor dan selanjutnya dikonversikan

kedalam nilai huruf (grade) 4

3. Nilai akhir semester pendek dapat naik 3 tingkat dari semula atau yang terbaik dan mengikuti

ketentuan dalam Pedoman Akademik STAI Indonesia yaitu maksimal B+.

4. Semester pendek dilaksanakan dengan model pembelajaran diskusi aktif

5. Semester pendek menggunakan waktu belajar yang sama dengan semester regular dengan bahan ajar

yang dipadatkan

SOP

Page 63: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

63

6. Mahasiswa semester pendek harus memenuhi ketentuan:

a. Mahasiswa yang pernah mengambil mata kuliah tersebut sebelumnya

b. Mahasiswa terlebih dahulu mendaftarkan diri sebagai peserta semester pendek untuk mata

kuliah kompetensi tertentu dengan mengisi Kartu Rencana Studi Semester Pendek (KRS-SP)

c. Membayar SPP Semester Pendek sesuai ketentuan

7. Semester pendek dapat diselenggarakan sekurangkurangnya diikuti 10 (sepuluh) mahasiswa

8. Mahasiswa peserta semester pendek dianggap gugur apabila tidak mengikuti minimal 80% kegiatan

akademik dan SPP SemesterPendek yang telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan.

9. Mahasiswa dapat mengundurkan diri mengikuti Semester Pendek selambat-lambatnya 1 (satu)

minggu sebelum pelaksanaan semester pendek dan dapat menerima kembali sebagian SPP sesuai

ketentuan

10. Jumlah SKS yang diambil pada semester pendek tidak dapat dibatasi dengan syarat tidak bersamaan

wkatunya natara mata kuliah satu sama lain

Alur

Mahasiswa Borang SP

Mahasiswa

Mengambil formulir di akademik

Ujian Semester Pendek

Mahasiswa

Mengambil formulir SP dan ditandatangani dosen

Ulang SP/Ikut UK

Membayar biaya SP di bagian akademik

Selesai

Mahasiswa Mengikuti SP

Lulus

Tidak Lulus

Page 64: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

64

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 3.11/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PROSES PEMBELAJARAN

SOP PENGAMBILAN MATA KULIAH TUGAS AKHIR

A. TUJUAN

1. Prosedur ini adalah untuk pelaksanaan pengambilan mata kuliah Tugas Akhir, terutama menyangkur

syarat pengambilan mata kuliah Tugas Akhir

2. Prosedur ini bertujuan untuk mengatur mekanisme pelaksanaan Seminar Proposal Tugas Akhir.

3. Memberikan informasi mengenai syarat pengambilan mata kuliah Tugas Akhir

4. Mahasiswa akan mengambil MK Tugas Akhir

B. DEFINISI DAN ISTILAH

1. Mata Kuliah Metodologi Penelitian adalah Mata Kuliah yang mengantarkan siswa mampu menyusun

Proposal Penelitian

2. Seminar Proposal Tugas Akhir adalah kegiatan evaluasi terhadap kelayakan usulan topik penelitian

tugas akhir oleh tim dosen penilai proposal tugas akhir.

3. Dosen Pembimbing adalah dosen yang ditunjuk untuk membimbing mahasiswa dalam menyelesaikan

tugas akhirnya.

4. Satuan Kredit Semester (SKS) adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan besarnya beban studi

mahasiswa, besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa, besarnya pengakuanatas

keberhasilan usaha kumulatif bagi suatu program tertentu, serta besarnya usaha

untukmenyelenggarakan pendidikan bagi perguruan tinggi dan khususnya bagi tenaga pengajar.

5. Kartu Rencana Studi (KRS) adalah kartu yang memuat daftar mata kuliah yang akan diambil

mahasiswa di semester yang bersangkutan.

C. PIHAK TERKAIT

1. Mahasiswa

2. Staf Administrasi

3. Tim Dosen

4. Dosen Pembimbing

D. DOKUMEN

1. Telah mengambil mata kuliah metode penelitian

2. Proposal Tugas Akhir

3. Berkas persyaratan pendaftaran

SOP

Page 65: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

65

4. Berita Acara

5. Surat Keputusan Dosen Pembimbing

6. Form pengajuan calon judul Tugas Akhir dan calon dosen pembimbing Tugas Akhir

7. Buku Panduan Penyelesaian Tugas Akhir

E. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN

1. Telah mendapatkan 120 SKS lulus, dengan IP Kum. ≥ 2,75

2. Lulus Mata Kuliah Kerja Praktek (melampirkan transkrip nilai)

3. Telah melunasi SPP

4. Mengambil SKS Mata Kuliah Tugas Akhir di semester bersangkutan (melampirkan KRS)

5. Mata Kuliah Tugas Akhir hanya boleh diambil oleh mahasiswa minimal semester VII

6. Mahasiswa yang mengambil Mata Kuliah Tugas Akhir di KRS hanya diperbolehkan mengambil SKS

maksimal 12 SKS (termasuk SKS Tugas Akhir) kecuali saat KRS di semester VII.

7. Dosen metode penelitian membimbing mahasiswa melakukan tahap awal Tugas Akhir dan

mengadakan seminar Proposal Tugas Akhir sebagai syarat kelulusan mata kuliah metode penelitian.

8. Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus seminar Proposal dan mata kuliah metode Tugas Akhir berhak

melanjutkan Tugas Akhir dan mengambil mata kuliah Tugas Akhir.

9. Mahasiswa membuat daftar tiga dosen sebagai calon pembimbing mahasiswa, dengan format sesuai

form lembar pengajuan dosen pembimbing Tugas Akhir dan mengajukan form tersebut pada dosen

koordinator Tugas Akhir melalui dosen mata kuliah metode penelitian.

10. Mengumpulkan 2 (dua) eksemplar Proposal Tugas Akhir

11. Dosen metode penelitian menyerahkan form Tugas Akhir ke dosen koordinator Karya Tulis Ilmiah

untuk ditindak lanjuti.

F. REFERENSI

1. STATUTA STAI Indonesia

2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi.

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

Page 66: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

66

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 3.12/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PROSES PEMBELAJARAN

SOP PENUGASAN DOSEN KOORDINATOR TUGAS AKHIR

A. FUNGSI

Prosedur ini adalah prosedur untuk pelaksanaan pengambilan mata kuliah Tugas Akhir, terutama dalam

proses pemilihan dosen pembimbing, proses sidang pembahasan, proses sidang ujian Tugas Akhir

mahasiswa dan yudisium.

B. PIHAK TERKAIT

1. Kaprodi

2. Ketua Tim Karya Tulis Ilmiah (TKTI)

3. Dosen Pembimbing TA

4. Mahasiswa

C. TUJUAN DAN KRITERIA

1. Memberikan informasi mengenai alur pelaksanaan pengambilan mata kuliah Tugas Akhir kepada

mahasiswa.

2. Memberikan informasi mengenai alur prosedur pembuatan Lembar Konsultasi bimbingan kepada

mahasiswa yang akan mengikuti Tugas Akhir.

3. Mahasiswa akan mengambil MK Tugas Akhir

D. DOKUMEN

1. Telah mengambil dan lulus pada matakuliah Metode Penelitian

2. Lulus Sidang Proposal

3. Telah mengikuti PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST

4. Telah mengambil matakuliah Tugas Akhir

E. FORM DAN TEMPLATE

1. Form pengambilan MK Tugas Akhir

2. Form Lembar pengajuan dosen pembimbing Tugas Akhir

SOP

Page 67: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

67

F. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN

1. Mahasiswa telah membuat daftar tiga dosen sebagai calon pembimbing mahasiswa, dengan format

sesuai form lembar pengajuan dosen pembimbing Tugas Akhir dan mengajukan form tersebut pada

dosen koordinator Tugas Akhir melalui dosen mata kuliah metode penelitian.

2. Dosen koordinator Tugas Akhir selaku penanggung jawab, mengadakan rapat dengan seluruh dosen

program studi untuk menentukan pasangan mahasiswa dan dosen pembimbing.

3. Rapat calon dosen pembimbing menentukan mahasiswa yang akan dibimbing kemudian membuat

daftar list mahasiswa tersebut.

4. Hasil rapat diserahkan ke Kaprodi.

5. Kaprodi memprosesnya dengan mempersiapkan SK pembimbing yang selanjutnya diserahkan ke

Kaprodi untuk diusulkan ke Tim KTI.

6. Kaprodi membuat daftar list mahasiswa yang mengikuti Tugas Akhir beserta nama dosen

pembimbing. Kaprodi mengumumkan daftar tsb.

7. Kaprodi kemudian membuat Lembar Konsultasi bimbingan yang selanjutnya diserahkan kepada

mahasiswa.

8. Mahasiswa mengambil Lembar Konsultasi bimbingan ke Kaprodi dan selanjutnya mengikuti proses

bimbingan dengan dosen pembimbing yang telah ditunjuk.

9. Lembar Konsultasi harus selalu dibawa mahasiswa setiap bertemu dosen pembimbing untuk

dimintakan paraf persetujuannya

10. Selanjutnya mahasiswa melaksanakan proses bimbingan dengan dosen pembimbing dan

melaksanakan tahapan selanjutnya diarahkan dan dengan persetujuan oleh dosen pembimbing.

G. REFERENSI

1. STATUTA STAI Indonesia

2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi.

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

Page 68: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

68

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 3.13/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PROSES PEMBELAJARAN

SOP PEMBIMBINGAN TUGAS AKHIR

A. FUNGSI

Prosedur Pembimbingan adalah suatu prosedur yang mengatur pelaksanaan kegiatan pembimbingan

dalam pengerjaaan Tugas Akhir (TA).

B. PIHAK TERKAIT

1. Tim Karya Tulis Ilmiah

2. Dosen pembimbing

3. Kaprodi

4. Mahasiswa

C. TUJUAN DAN KRITERIA

1. Menghasilkan satu alur pola yang terstrukstur dalam proses pembimbingan pengerjaaan TA

2. Menyelesaian Tugas Akhir tepat waktu

D. DOKUMEN

Lembar Konsultasi. Dosen menandatangani kartu bimbingan setiap kali mahasiswa melakukan konsultasi

mengenai TA yang sedang dikerjakannya

E. FORM DAN TEMPLATE

1. Lembar Konsultasi

2. Form Seminar TA

3. Form Sidang TA

F. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN

1. Mahasiswa melakukan konsultasi dan menunjukkan progress report TA kepada pembimbing Tugas

Akhir setiap bertemu untuk bimbingan.

2. Dosen pembimbing membimbing pengerjaan TA

3. Mahasiswa meminta tanda tangan/paraf di Lembar Konsultasi bimbingan TA setiap melakukan

bimbingan pengerjaan TA dengan dosen pembimbing

4. Dosen pembimbing menandatangani Lembar Konsultasi bimbingan Tugas Akhir setiap mahasiswa

melakukan bimbingan pengerjaan TA.

5. Jika ada Dosen Pembimbing dari KK lain, maka dosen tsb. sebagai Pembimbing ke-II.

SOP

Page 69: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

69

6. Mahasiswa mengisi Lembar Konsultasi untuk kedua dosen pembimbingan.

7. Langkah 1 hingga 4 terus diulang hingga mahasiswa selesai mengerjakan TA.

8. Apabila mahasiswa telah menyelesaikan tahap pertama TA, maka mahasiswa dapat mengajukan

seminar pembahasan TA

9. Dosen pembimbing mengajukan 3 nama dosen penguji sidang pembahasan ke dosen koordinator

Tugas Akhir. Dosen koordinator memilih dosen penguji. Ketiga dosen penguji ini akan membantu

mendampingi mahasiswa sampai selesai. Syarat lain adalah kopi Lembar Konsultasi yang telah

disetujui dosen pembimbing dan lembar usulan dosen penguji yang telah disetujui oleh dosen

pembimbing dan dosen koordinator.

10. Mahasiswa mengerjakan tahap kedua TA dengan melakukan konsultasi dan menunjukkan progress

report Tugas Akhir kepada pembimbing Tugas Akhir

11. Dosen pembimbing membimbing pengerjaan TA tahap kedua mahasiswa bimbingan

12. Mahasiswa meminta tanda tangan/paraf di Lembar Konsultasi bimbingan Tugas Akhirsetiap

melakukan bimbingan pengerjaan TA tahap kedua dengan dosen pembimbing

13. Dosen pembimbing menandatangani/paraf Lembar Konsultasi bimbingan TA setiap mahasiswa

melakukan bimbingan pengerjaan TA tahap kedua

14. Langkah-langkah di atas terus diulang hingga mahasiswa selesai mengerjakan TA tahap kedua

15. Apabila mahasiswa telah selesai mengerjakan TA kedua, maka tahap pembimbingan selesai dan

mahasiswa mengajukan sidang akhir sarjana. Dosen penguji berjumlah tiga orang dan tidak harus

sama dengan dosen penguji seminar, jika dosen penguji saat seminar berhalangan hadir. Syarat lain

adalah kopi Lembar Konsultasi yang telah disetujui dosen pembimbing dan lembar usulan dosen

penguji yang telah disetujui oleh dosen pembimbing dan dosen koordinator.

G. REFERENSI

1. STATUTA STAI Indonesia

2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi.

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

Page 70: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

70

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 3.14/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PROSES PEMBELAJARAN

SOP PENYELENGGARAAN

SIDANG PEMBAHASAN TUGAS AKHIR

A. FUNGSI

Prosedur pendaftaran dan penyelenggaraan sidang pembahasan Tugas Akhir merupakan prosedur yang

mengatur pendaftaran dan pelaksanaan sidang pembahasan Tugas Akhir bagi mahasiswa, yang telah

memenuhi persyaratan untuk sidang pembahasan Tugas Akhir.

B. PIHAK TERKAIT

1. Tim Karya Tulis Ilmiah

2. Kaprodi

3. Dosen Koordinator Tugas Akhir

4. Dosen Pembimbing

5. Mahasiswa

C. TUJUAN DAN KRITERIA

Memberikan suatu tatacara pendaftaran dan penyelenggaraan sidang pembahasan Tugas Akhir yang

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di STAI Indonesia dan tetap memperhatikan mekanisme yang

berlaku.

D. DOKUMEN

1. Transkrip akademik dengan jumlah mata kuliah yang telah lulus minimal 140 SKS

2. Panduan Penulisan Proposal Tugas Akhir mengikuti format baku

3. Kopi Lembar Konsultasi

E. FORM DAN TEMPLATE

1. Form Pendaftaran Sidang Pembahasan Tugas Akhir

2. Form penilaian Sidang Pembahasan Tugas Akhir

3. Daftar Hadir

SOP

Page 71: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

71

F. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN

1. Mahasiswa mengambil dan mengisi formulir pendaftaran dan penyelenggaraan sidang pembahasan

Tugas Akhir

2. Mahasiswa menyerahkan formulir pendaftaran dan penyelenggaraan sidang pembahasan Tugas Akhir

yang sudah disetujui oleh dosen pembimbing ke Bagian Akademik.

3. Dosen Pembimbing mengusulkan 3 orang dosen penguji dan usulan jadwal pada dosen koordinator

Tugas Akhir yang akan disesuaikan semua dosen penguji.

4. Bagian Akademik menerima formulir pendaftaran dan penyelenggaraan sidang pembahasan Tugas

Akhir yang sudah disetujui oleh dosen pembimbing, kemudian memeriksa kelengkapan dan

persyaratan sidang pembahasan Tugas Akhir.

5. Bagian akademik dan dosen koordinator Tugas Akhir menyusun dan mengalokasikan jadwal

pelaksanaan sidang pembahasan Tugas Akhir.

6. Dosen pembimbing dan semua dosen penguji mendampingi mahasiswa mengikuti siding tugas Tugas

Akhir.

7. Dosen Penguji menguji mahasiswa yang melaksanakan sidang pembahasan Tugas Akhir.

8. Jika lulus dalam sidang pembahasan Tugas Akhir, Dosen Pembimbing dan Dosen penguji

memberikan ijin kepada mahasiswa untuk melanjutkan pengerjaan Tugas Akhir ke tahap selanjutnya.

Jika gagal mahasiswa mengulang sidang pembahasan Tugas Akhir.

G. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN

1. STATUTA STAI Indonesia

2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi.

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

Page 72: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

72

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 3.15/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PROSES PEMBELAJARAN

SOP PENDAFTARAN DAN PENYELENGGARAAN

SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR

A. FUNGSI

Prosedur pendaftaran dan penyelenggaraan sidang ujian adalah suatu prosedur yang mengatur

pelaksanaan sidang ujian Tugas Akhir guna menentukan kelulusan mahasiswa dari studinya.

B. PIHAK TERKAIT

1. Tim Karya Tulis Ilmiah

2. Kaprodi

3. Dosen Koordinator Tugas Akhir

4. Dosen Pembimbing

5. Mahasiswa

C. TUJUAN DAN KRITERIA

Menghasilkan satu alur pola yang terstrukstur dalam proses kelulusan mahasiswa

D. FORM DAN STANDAR PENULISAN

1. Formulir Pendaftaran Sidang untuk Sidang Pembahasan dan Tugas Akhir

2. Formulir Penilaian Pelaksanaan Bimbingan Tugas Akhir

3. Formulir Penilaian Pelaksanaan Sidang Ujian Tugas Akhir

4. Formulir Rekapitulasi Nilai Akhir Pelaksanaan Tugas Akhir

5. Formulir Berita Acara Pelaksanaan Sidang Ujian Tugas Akhir

6. Lampiran Berita Acara Pelaksanaan Sidang Ujian Tugas Akhir

7. Daftar Hadir Sidang Ujian Tugas Akhir

8. Surat Tugas Menguji Sidang Ujian Tugas Akhir

E. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN

1. Mahasiswa mengisi formulir pendaftaran sidang ujian Tugas Akhir.

2. Dosen pembimbing menyetujui dan menandatangani formulir pendaftaran siding ujian Tugas Akhir.

3. Mahasiswa menyerahkan formulir pendaftaran sidang Tugas Akhir dilengkapi dengan draft buku TA

yang telah disetujui dosen pembimbing Bagian Akademik.

4. Bagian Akademik menerima formulir pendaftaran sidang ujian Tugas Akhir dan draft Tugas Akhir.

SOP

Page 73: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

73

5. Bagian Akademik memeriksa formulir usulan sidang Tugas Akhir (TA) telah disetujui pembimbing TA

dan dilengkapi dengan draft buku laporan TA, abstrak serta Lembar Konsultasi bimbingan TA yang

menyatakan bahwa mahasiswa tersebut telah melakukan bimbingan minimal tujuh kali sejak siding

pembahasan ujian akhir.

6. Jika jumlah kehadiran sejak sidang pembahasan TA mahasiswa TA lebih dari tujuh kali, permohonan

sidang akan dilaporkan ke dosen koordinator Tugas Akhir dan selanjutnya akan disampaikan kepada

Kaprodi, untuk dijadwalkan termasuk penentuan sidang ujian TA.

7. Dosen TKTI melakukan penjadwalan untuk sidang ujian TA sesuai usulan dosen pembimbing dan

kesesuaian jadwal dengan dosen penguji.

8. Bagian Akademik membuat surat tugas menguji untuk dosen penguji berdasarkan persetujuan dosen

pembimbing, dosen koordinator Tugas Akhir dan Kaprodi.

9. Mahasiswa mengambil surat tugas dosen penguji

10. Mahasiswa menyerahkan draft TA mahasiswa dan surat tugas menguji kepada tim penguji

11. Tim penguji menerima draft TA dan surat tugas untuk menguji mahasiswa pra-sidang.

12. Mahasiswa, dosen penguji, dan dosen pembimbing mengikuti pelaksanaan sidang TA sesuai dengan

peran masing-masing yaitu dosen penguji menguji mahasiswa, dosen pembimbing mendampingi

mahasiswa bimbingan, dan mahasiswa diuji.

13. Sidang ujian TA bersifat tertutup, hanya dihadiri oleh tim sidang yaitu Pembimbing sebagai ketua

sidang dan dosen penguji sebagai anggota sidang lainnya.

14. Sidang ujian TA disarankan dilakukan selama 60 menit dengan presentasi oleh mahasiswa TA

selama 30 menit, pertanyaan/sanggahan dari tiga penguji dapat dilakukan sepanjang 60 menit, atau

sesuai kebutuhan waktu data pelaksanaan sidang ujian Tugas Akhir.

15. Dosen Pembimbing dan dosen penguji sebagai tim sidang melaksanakan Rapat penilaian secara

tertutup selama sepuluh menit, penutup pembacaan berita acara selama tiga menit.

16. Nilai akhir TA ditentukan oleh tim sidang berdasarkan rapat penilaian tim sidang.

17. Mahasiswa dapat dinyatakan lulus atau lulus bersyarat dengan nilai: A, AB, B, BC, C.

18. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus, dapat mengajukan sidang ujian ulang dengan mengulang

prosedur pengusulan sidang ujian akhir.

19. Tim sidang mengusulkan penilaian sidang ke dosen koordinator Tugas Akhir untuk disampaikan

kepada Kaprodi

20. Kaprodi mengirimkan hasil sidang ke Pembantu Ketua I

21. Pembantu Ketua I akan mengadakan rapat yudisium.

F. REFERENSI

1. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi.

2. Lampiran Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Nomor 44 Tahun 2015

tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Page 74: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

74

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 3.16/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PROSES PEMBELAJARAN

SOP YUDISIUM KELULUSAN

A. FUNGSI

Prosedur yang menentukan predikat kelulusan dari seorang calon wisudawan

B. PENANGGUNG JAWAB

1. Dosen Koordinator Tugas Akhir

2. Kaprodi

C. TUJUAN DAN KRITERIA

Mengetahui prestasi rata-rata alumni berdasarkan predikat kelulusan dari setiap periode wisuda

D. DOKUMEN

Buku Tugas Akhir (TA) sudah diberikan

E. FORM DAN TEMPLATE

1. Keputusan Ketua STAI Indonesia tentang kriteria bagi predikat (yudisium) lulusan program sarjana

STAI Indonesia

2. Transkrip Data Prestasi Akademik

F. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN

1. Tim Sidang melakukan pengolahan nilai akhir.

2. Bagian Akademik menerima dan memeriksa nilai akhir TA.

3. Bagian Akademik melakukan cek apakah buku TA sudah ada. Jika ada maka dilakukan entry nilai

akhir TA. Jika tidak maka proses selanjutnya diserahkan kepada inisiatif mahasiswa yang

bersangkutan.

4. Kaprodi mengesahkan berita acara entry form perubahan nilai TA.

5. Entry diproses menjadi lembar prestasi akademik dan digunakan sebagai data yudisium dalam rapat

yudisium

6. Dosen Prodi melaksanakan rapat yudisium sesuai jadwal akademik yang telah ditentukan.

7. Hasil rapat yudisium disahkan dan ditandatangani oleh Kaprodi dan Pembantu Ketua I

8. Calon wisudawan diminta melengkapi semua syarat administrasi dan keuangan.

SOP

Page 75: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

75

G. REFERENSI

1. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi.

2. Lampiran Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Nomor 44 Tahun 2015 tentang

Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Page 76: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

76

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 3.17/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PROSES PEMBELAJARAN

SOP PELAKSANAAN WISUDA

A. TUJUAN

SOP ini bertujuan :

1. Prosedur ini sebagai acuan bagi mahasiswa yang akan mengikuti upacara wisuda dan unit kerja terkait

yang akan melaksanakan upacara wisuda

2. Memberi penjelasan tentang tata cara dan persyaratan yang diperlukan dalam pelaksanaan wisuda

3. Menentukan status predikat akademik.

B. DEFINISI

1. Wisuda adalah suatu proses kelulusan mahasiswa yang telah memenuhi

2. persyaratan akademik dan diberikan bukti kelulusan berupa ijazah

3. Upacara wisuda dilaksanakan di tingkat Institusi

4. Upacara wisuda dilaksanakan sesuai dengan jadwal dalam kalender akademik

5. Suatu proses kelulusan dan pelepasan mahasiswa dilingkungan STAI Indonesia yang telah memenuhi

persyaratan akademik dan diberikan bukti kelulusan berupa ijazah.

C. PIHAK TERKAIT

1. Ketua dan para Puket

2. Kaprodi

3. Bagian Akademik dan Administrasi

4. Mahasiswa

D. PROSEDUR

Mahasiswa yang telah menyelesaikan sidang sarjana dan akan mengikuti wisuda periode saat ini

mendaftar di prodi masing-masing dengan melengkapi persyaratannya:

1. Memenuhi persyaratan akademik sebagai berikut:

a. Terdaftar sebagai mahasiswa STAI Indonesia pada semester yang sedang berjalan (bukti

pembayaran SPP).

b. Menyelesaikan seluruh kegiatan akademik dengan bukti transkrip sementara yang

ditandatangani oleh mahasiswa dan diketahui oleh Ketua Prodi.

c. Membuat abstrak (Tugas Akhir) yang disetujui oleh pembimbing dalam bentuk cetak dan dalam

CD.

SOP

Page 77: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

77

2. Memenuhi persyaratan administrasi sebagai berikut:

d. Mendaftar di Bagian Akademik sesuai jadwal.

e. Mengisi/menyerahkan formulir data alumni, pernyataan pengisian data dan surat keterangan

pengambilan ijazah (blanko diambil di jurusan & diisi sebelum TA), diketik rapi oleh yang

bersangkutan (3 rangkap).

f. Menyerahkan pas foto berwarna terbaru dan tidak berkaca mata, laki-laki memakai jas tanpa

tutup kepala dan perempuan memakai jas dengan wajah terbuka dengan ukuran foto: 3 x 4 = 4

lembar 4 x 6 = 6 lembar, ditambah 2 lembar untuk lulusan terbaik serta berpredikat dengan

pujian.

g. Menyerahkan foto kopi Ijazah terakhir (3 rangkap).

h. Mahasiswa wanita berpakaian jilbab (3 rangkap).

i. Membayar uang wisuda ( bukti setoran 3 rangkap ).

3. Bagian akademik mengirimkan surat ke prodi tentang pedoman dan persyaratan wisuda

4. Prodi mengirimkan daftar nama lulusan yang akan mengikuti wisuda periode ini

5. Bagian akademik melalui memproses nama-nama tersebut untuk dibuatkan ijazah dan buku wisuda

E. PELAKSANAAN UPACARA WISUDA

1. Pembantu Ketua I membentuk panitia pelaksanaan upacara wisuda STAI Indonesia

2. Panitia melakukan rapat teknis persiapan wisuda

3. Untuk pelaksanaan upacara wisuda pembantu ketua 1 melaksanakan rapat terakhir dengan seluruh

Kaprodi

4. Panitia akan mengirimkan undangan wisuda kepada wisuda melaui kaprodi masing-masing

5. Prodimenyerahkan undangan wisuda kepada lulusan yang akan ikut wisuda

6. Pelaksanaan wisuda mengikuti jadwal wisuda pada kalender akademik

F. PEMBUATAN DAN PENYERAHAN IJAZAH DAN TRANSKIP NILAI

1. Pembuatan dan penyerahan Ijazah wisduawan

a. Bagian akademik memproses data-data wisudawan yang dikirm prodi dan memberi nomor

ijazah masing-masing

b. Bagian akademik memeriksa kelengkapan administrasi wisudawan (bukti setoran uang

wisuda, SPP)

c. Tim pengetikan ijazah mengetik nama-nama wisudawan dan menyerahkan ke pemeriksa

ijazah I (konsep)

d. Konsep ijazah yang telah diperiksa oleh tim pemeriksa ijazah I kemudian dilanjutkan

diperiksa oleh tim pemeriksa ijazah II (asli dan duplikat)

e. Hasil pemeriksaan ini kemudian di serahkan ke pengelola unit untuk di print ulang bila ada

yang tidak sesuai.

f. Pengelola unit di bagian akademik kemudian menempelkan foto pada ijazah dan diserahkan

ke Prodi masing-masing dan ditandatangi oleh kaprodi

g. Kabag. Akademik kemudian mengembalikan lagi ke Bagian Akademik untuk ditandatangi oleh

Ketua

h. Ijazah akan diserahkan kepada mahasiswa di masing-masing Prodi

2. Pembuatan dan penyerahan Transkip Nilai Wisudawan

Page 78: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

78

a. Mahasiswa membuat transkip nilai sementara dengan menggunakan format yang dapat

diambil di bagian akademik

b. Mahasiswa menyerahkan transkip nilai sementara kepada bagian akademik dengan

melampirkan KHS Asli setiap semester

c. Bagian akademik akan melakukan validasi data-data nilai mahasiswa

d. Bagian akademik akan mengeluarkan/mencetak transkip nilai asli yang ditandatangani oleh

Ketua Jurusan.

e. Transkip Nilai ini berisi Semua Nilai mata kuliah yang pernah diambil.

f. Transkip nilai diserahkan kepada mahasiswa setelah yang bersangkutan menyelesaikan studi

atau masih dalam masa studi atas permintaan yang bersangkutan, maupun permintaan

instansi terkait.

g. Bagian akademik akan menyimpan seluruh arsip yang berhubungan dengan transkip nilai

paling kurang selama 5 tahun

G. REFERENSI

1. Pedoman akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014

2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta Nomor : No.

017/ST.16/SK/STAIINDO/VI/2014.

3. SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum

Page 79: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

79

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 3.18/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PROSES PEMBELAJARAN

SOP PENANGANAN KELUHAN MAHASISWA

A. TUJUAN

Memberikan kejelasan kepada prodi agar memahami penanganan keluhan mahasiswa.

B. RUANG LINGKUP

Semua mahasiswa program studi yang berada di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)

Indonesia Jakarta.

C. ACUAN

Prosedur penanganan keluhan mahasiswa mengacu pada:

1. Buku pedoman akademik Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

2. Surat Keputusan ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

D. DEFINISI

Penanganan keluhan mahasiswa adalah menangani keluhan-keluhan yang dialami oleh mahasiswa yang

berkaitan dengan civitas akademik.

E. PROSEDUR

1. Menerima keluhan mahasiswa

2. Identifikasi jenis keluhan

3. Memanggil mahasiswa yang bersangkutan

4. Memberikan solusi

5. Melaporkan ke pimpinan

6. Menerima laporan dari prodi

7. Rapat pimpinan

8. Mendisposisikan ke unit terkait

9. Menerima dispisi dari ketua

10. Menindaklanjuti laporan

11. Pelaporan hasil

F. REFERENSI

1. Pedoman akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014

2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta Nomor : No.

017/ST.16/SK/STAIINDO/VI/2014.

SOP

Page 80: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

80

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 3.19/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PROSES PEMBELAJARAN

SOP MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAN

A. TUJUAN

Standar Operasional Prosedur (SOP) ini bertujuan untuk:

1. Memberikan penjelasan tentang tata cara monitoring pelaksanaan perkuliahan termasuk kegiatan

praktikum di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

2. Sebagai pedoman bagi civitas akademika Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia(STAI) Jakarta

dalam menjalankan aktivitas perkuliahan.

B. RUANG LINGKUP

SOP ini meliputi:

1. Tatacara monitoring pelaksanaan perkuliahan.

2. Pihak-pihak terkait yang bertanggungjawab atas pelaksanaan monitoring perkuliahan.

D. PIHAK TERKAIT

1. Ketua dan para Puket

2. Kaprodi dan Sekprodi

3. LPM Institusi dan LPM Prodi

4. Bagian Akademik dan Administrasi

5. Mahasiswa

E. DEFINISI

1. Kuliah adalah kegiatan belajar mengajar tatap muka antara dosen dan mahasiswa yang dijadwalkan.

2. Praktikum adalah kegiatan belajar mengajar tatap muka antara dosen (atau dibantu asisten) dan

mahasiswa, yang menekankan pada aspek psikomotorik (ketrampilan), kognitif (pengetahuan), dan

afektif (sikap) dengan menggunakan peralatan di laboratorium yang dijadwalkan.

3. Dosen adalah seseorang yang berdasarkan persyaratan pendidikan, keahlian, dan kemampuannya

menjalankan tugas pokok pendidikan. Dosen terdiri dari Dosen Tetap dan Dosen Tidak Tetap.

4. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar secara sah pada program studi masing-masing dalam

lingkup Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.

5. Staf administrasi akademik adalah pegawai yang ditugaskan di Tata Usaha Sekolah Tinggi Agama

Islam Indonesia Jakarta sub-bagian akademik. Staf administrasi terdiri dari Pegawai Tetap dan

Pegawai Tidak Tetap.

SOP

Page 81: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

81

F. CATATAN

1. Jenis Perkuliahan

Perkuliahan di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta dilaksanakan

dalam bentuk:

a. Perkuliahan reguler.

Penyelenggaraan perkuliahan reguler dalam satu tahun akademik dibagi menjadi dua

semester (semester ganjil dan semester genap) yang diatur dalam kalender akademik, yang

ditetapkan oleh Ketua.

b. Perkuliahan non-reguler

Penyelenggaraan perkuliahan non-reguler dilakukan pada semester pendek yang

diselenggarakan sekali dalam satu tahun akademik.

c. SOP monitoring perkuliahan ini hanya diberlakukan pada perkuliahan reguler. Mekanisme

pelaksanaan perkuliahan non reguler diatur melalui SOP terpisah.

2. Kelembagaan Perkuliahan

a. Kegiatan perkuliahan suatu mata kuliah dikelola oleh tim dosen mata kuliah tersebut, yang

ditetapkan berdasarkan SK Ketua.

b. Persiapan dan pelaksanaan monitoring perkuliahan dikelola oleh bagian akademik STAI

Indonesia.

E. PERSIAPAN

1. Persiapan

a. Staff akademik bersama dengan Ketua Program Studi mempersiapkan daftar hadir mahasiswa

untuk masing-masing mata kuliah.

b. Staff akademik mempersiapkan daftar hadir dosen pada setiap kegiatan perkuliahan untuk

masing-masing mata kuliah (sebagaimana terlampir) dan juga melalui finger print.

c. Staff akademik mempersiapkan formulir catatan kegiatan perkuliahan (format terlampir).

d. Staff akademik mempersiapkan questioner mahasiswa untuk evaluasi proses perkuliahan

(format terlampir).

2. Pelaksanaan

a. Staff akademik menyiapkan berkas perkuliahan (yang terdiri dari daftar hadir mahasiswa,

daftar hadir dosen, dan catatan perkuliahan) ke dalam sebuah map untuk masing-masing

mata kuliah.

b. Dosen melaksanakan kegiatan perkuliahan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Kuliah dilakukan minimal 14 (empat belas) kali pertemuan dalam setiap semster. Perubahan

jadwal perkuliahan oleh dosen ataupun kuliah pengganti lainnya akibat libur nasional atau

alasan lain harus dilaporkan ke Staff akademik.

c. Staff akademik menyampaikan berkas perkuliahan masingmasing mata kuliah kepada dosen

di ruang perkuliahan pada saat perkuliahan dimulai. Dosen yang terlambat 10 menit dari

jadwal yang telah ditentukan wajib mengambil sendiri berkas perkuliahan di ruang Staff

akademik.

d. Setiap dosen wajib mengisi formulir catatan kegiatan perkuliahan, mengisi daftar hadir dosen,

dan mendata kehadiran mahasiswa.

Page 82: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

82

e. Staf administrasi akademik mengoleksi kembali berkas perkuliahan dari dosen di ruang

perkuliahan sesaat sebelum perkuliahan selesai. Dosen yang lebih cepat mengakhiri kuliahnya

wajib menyerahkan sendiri berkas perkuliahan di ruang Staff akademik.

f. Staff akademik menghitung jumlah pelaksanaan perkuliahan masing-masing mata kuliah 3

(tiga) minggu sebelum jadwal Ujian Akhir Semester (UAS). Hasil perhitungan disampaikan ke

Program Studi masing-masing untuk ditindak lanjuti.

g. Program Studi menyampaikan surat pemberitahuan kepada dosen yang jumlah kehadirannya

belum memenuhi syarat minimal 14 kali pertemuan untuk diantisipasi lebih awal oleh dosen

yang bersangkutan.

h. Staff akademik menghitung prosentase kehadiran mahasiswa masing-masing mata kuliah 1

(satu) minggu sebelum jadwal UAS. Hasil perhitungan prosentase kehadiran mahasiswa

selanjutnya dilaporkan ke Program Studi masing-masing.

i. Program Studi mengumumkan nama-nama mahasiswa yang diperbolehkan mengikuti UAS

(jumlah kehadiran minimal 80%) untuk setiap mata kuliah.

j. Staff akademik bersama dosen penguji mendistribusikan questioner proses perkuliahan

kepada masing-masing mahasiswa pada saat pelaksanaan UAS. Dosen wajib menyerahkan

formulir questioner yang telah diisi oleh mahasiswa ke Program Studi masing-masing untuk

dianalisa lebih lanjut. Formulir questioner ini akan menjadi bahan evaluasi proses

pelaksanaan perkuliahan.

k. Program Studi menganalisa hasil isian formulir questioner untuk ditindaklanjuti.

F. REFERENSI

1. Pedoman akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014

2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

3. SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum

4. Permendikbud No.49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Page 83: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

83

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 4.1/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. KOMPETENSI PENDIDIKAN

SOP PROSEDUR KARTU HASIL STUDI MAHASISWA

A. TUJUAN

Standar Operasional Prosedur (SOP) ini bertujuan untuk menjamin kelancaran proses penyerahan Kartu

Hasil Studi (KHS) kepada mahasiswa sehingga tidak menghambat proses selanjutnya.

B. RUANG LINGKUP

Batasan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang akan dibahas adalah prosedur dan mekanisme bagi

dosen untuk memberikan penilaian terhadap hasil belajar sehingga dihasilkan Kartu Hasil Studi (KHS) di

lingkungan Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.

B. DEFINISI

1. Nilai akhir mahasiswa adalah penilaian kemampuan akademik dalam berbagai aspek dalam

mengikuti dan menyelesaikan suatu mata kuliah dalam satu semester, meliputi aspek disiplin,

kemampuan menyelesaikan tugas-tugas terstruktur dan mandiri serta kemampuan menjawab soal

ujian.

2. Kartu Hasil Studi (KHS) adalah kartu yang memuat seluruh nilai mahasiswa yang sudah

direncanakan di dalam Kartu Rencana Studi (KRS) termasuk bobot SKS suatu matakuliah.

3. Dosen adalah Pengasuh matakuliah sesuai dengan jadwal matakuliah di Sekolah Tinggi Islam

Agama Islam (STAI) Indonesia.

C. PERINGATAN

Standar Operasional Prosedur (SOP) ini disusun sebagai acuan standar dalam penerbitan Kartu Hasil

Studi (KHS) di Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia, pelanggaran atas SOP ini dapat

mengakibatkan terhambatnya aktivitas akademik mahasiswa tahapan berikutnya seperti registrasi,

pengisian KRS, dan lain sebagainya.

D. PIHAK YANG TERLIBAT

1. Ketua Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia

2. Pembantu Ketua I;

3. Ketua dan Sekretaris Program Studi;

4. Bagian Akademik dan Administrasi;

5. Dosen Matakuliah

SOP

Page 84: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

84

E. KELEMBAGAAN

Pihak yang terlibat langsung dalam pelaksanaan SOP ini adalah Prodi/ Program Studi yang mengawasi

serta mengevaluasi pelaksanaan kerja pelaksana akademik (dosen).

F. PROSEDUR

1. Dosen mengambil berkas ujian di Bagian Akademik

2. Dosen melakukan koreksi atas berkas ujian.

3. Dosen wajib menyerahkan nilai akhir kepada Ketua Program Studi paling lambat 7 hari setelah ujian

berlangsung.

4. Dosen yang tidak menyerahkan nilai sesuai dengan jadwal, maka Pembantu Ketua I berhak

memberikan nilai A kepada semua mahasiswa yang mengikuti matakuliah yang bersangkutan.

5. Bagian Akademik Prodi membuat print-out KHS untuk mahasiswa paling lambat 1 minggu setelah

proses nilai selesai.

6. Pembantu Ketua I melakukan pengesahan terhadap KHS yang sudah diproses.

7. KHS dibagikan kepada mahasiswa selama waktu maksimum 2 minggu, jika mahasiswa melewati

batas yang telah ditentukan maka KHS tidak akan dibagikan.

G. REFERENSI

1. Pedoman akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014

2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

3. SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum

4. Permendikbud No.49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Page 85: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

85

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 4.2/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. KOMPETENSI PENDIDIKAN

SOP PENILAIAN HASIL BELAJAR

A. TUJUAN :

Untuk menjamin kelancaran proses penilaian dan penyerahan Kartu Hasil Studi (KHS) kepada

mahasiswa, sehingga tidak terhambat dalam kegiatan registrasi maupun kelulusannya.

B. RUANG LINGKUP :

SOP ini, diberlakukan untuk proses penilaian hasil belajar mahasiswa, termasuk nilai mata kuliah yang

diberikan oleh dosen tidak tetap (dosen luar basa) di lingkungan STAI Indonesia.

C. DEFINISI :

1. Nilai Akhir Mata Kuliah merupakan penilaian kemampuan akademik mahasiswa dalam mengikuti

dan menyelesaikan mata kuliah selama satu semester sesuai dengan kaleender akademik;

2. Kartu Hasil Studi Mahasiswa adalah kartu yang memuat semua nilai mata kuliah yang sudah

direncanakan dalam Kartu Rencana Studi (KRS), termasuk bobot SKS tiap mata kuliah yang

tercantum dalam kurikulum;

3. Pembeimbing Akademik adalah dosen tetap yang ditugaskan di proram studi untuk memberikan

pembimbingan akademik kepada mahasiswa.

4. Kalender Akademik yang dimaksud adalah kalender akademik yang dikeluarkan oleh program studi.

5. Kurikulum adalah seperangkat mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa untuk

menyelesaikan studi pada suatu program studi.

D. PIHAK TERKAIT:

1. Ketua dan Sekretaris Program Studi

2. Bagian Akademik

3. Dosen Pengampu Mata Kuliah

4. Mahasiswa

E. PROSEDUR :

1. Evaluasi keberhasilan studi pada tiap semester dilakukan pada setiap mahasiswa yang terdaftar

sebagai mahasiswa aktif pada semester yang bersangkutan.

2. Evaluasi ini dimaksudkan untuk menentukan besarnya beban studi yang boleh diambil pada

semester berikutnya, berdasarkan Indeks Prestasi (IP) yang diraih pada semester sebelumnya.

IP = ∑(K x NA)

∑K

SOP

Page 86: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

86

Dimana

IP = Indeks Prestasi

K = Bobot SKS

NA = Nilai Akhir

3. Setelah pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS), dosen mengambil berkas ujian ke bagian

Akademik;

4. Selanjutnya dosen melaksanakan koreksi terhadap berkas ujian dan wajib mengembalikan berkas

ujian berikut nilai akhir mata kuliah ke bagian Akademik CC Ketua program studi paling lambat satu

minggu setelah ujian akhir semester berlangsung;

5. Nilai akhir yang dicapai mahasiswa pada setiap akhir semester merupakan nilai gabungan seluruh

prestasi yang pernah dicapai, dengan proporsi bobot sebagai berikut:

(a) Kehadiran = 40 persen

(b) Ujian/kuis harian = 20 persen

(c) Ujian Tengah Semester = 20 persen

(d) Ujian Akhir Semester = 20 persen

Nilai prestasi mahasiswa. bagi setiap mata kuliah yang ditempuh dinyatakan dalam bentuk huruf (A,

B, C, D dan E), masing-masing mempunyai bobot sebagai berikut:

95 - 100 A+

90 - 94 A

85 - 89 A-

80 - 84 B+

75 - 79 B

70 - 74 B-

65 - 69 C+

60 - 64 C

55 - 59 C-

F. REFERENSI

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Sisdiknas).

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di

Bidang Pendidikan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

7. Pedoman Akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014

Page 87: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

87

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 4.3/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. KOMPETENSI PENDIDIKAN

SOP PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

A. TUJUAN

Berdasarkan standar kompetensi lulusan program studi di lingkungan STAI Indonesa maka perlu disusun

SOP penyusunan standar kompetensi lulusan. Tujuan SOP kompetensi lulusan ini adalah sebagai acuan

dalam menyusun kompetensi lulusan seluruh program studi di lingkungan STAI Indonesia. Kompetensi

lulusan yang dihasilkan akan menjadi dasar penetapan profil lulusan di STAI Indonesia. Profil lulusan

yang ditetapkan menjadi dasar penentuan Capaian Pembelajaran (CP) setiap Prodi yang menjadi rujukan

dalam penyusunan kurikulum pada masing-masing Prodi.

B. RUANGLINGKUP

SOP penyusunan Standar Kompetensi Lulusan digunakan oleh seluruh Prodi di lingkungan STAI

Indonesia.

C. DEFINISI

1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan

lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan

capaian pembelajaran lulusan (CP).

2. Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan

3. Capaian Pembelajaran (CP) didefinisikan sebagai kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi

pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja.CP merupakan

penera (alat ukur) dari apa yang diperoleh seseorang dalam menyelesaikan proses belajar baik

terstruktur maupun tidak.

4. Tracer Study: adalah studi pelacakan jejak lulusan/alumni yang dilakukan kepada alumni secara

periodik.

D. PERSYARATANAWAL

Pelaksanaan SOP ini dibutuhkan data dan informasi Kompetensi Lulusan untuk saat ini dan masa depan

sesuai kebutuhan global dan rumusan Capaian Pembelajaran (CP) dari asosiasi profesi dalam dan luar

negeri, serta dokumen yang terkait yaitu laporan hasil tracer study, laporan pertemuan dengan industri

partner, laporan pertemuan dengan dosen peer group, dan laporan pertemuan dengan asosiasi profesi

SOP

Page 88: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

88

E. TANGGUNGJAWAB

Pihak yang bertanggung jawab dalam menjalankan SOP Penyusunan Standar Kompetensi Lulusan ini

adalah:

1. Pembantu Keua I memfasilitasi kegiatan proses peninjauan penyusunan standar kompetensi lulusan

2. Ketua Program Studi sebagai koordinator kegiatan peninjauan penyusunan standar kompetensi

lulusan

3. Lembaga Penjaminan Mutu : melakukan verifikasi dan validasi standar kompetensi lulusan baru

yang telah disusun

4. Kelompok Dosen (team teaching) adalah sejumlah dosen dalam suatu kelompok yang memiliki

kepakaran dan ketertarikan pada suatu bidang keilmuan yang sama. Kelompok dosen memberikan

masukan dalam proses penyusunan standar kompetensi lulusan

5. Alumni: memberikan masukan terhadap kebutuhan dan perkembangan ilmu dan teknologi terkait

6. Pengguna Lulusan: memberikan masukan berdasarkan hasil evaluasi kinerja lulusan dan kebutuhan

pasar kerja

7. Asosiasi Profesi memberikan standar profesi untuk keahlian yang sesuai untuk jenjang profesi

8. Industri Partner: memberikan masukan terkait kompetensi profesi lulusan yang berlaku secara

global untuk kebutuhan industri dan pasar kerja global

F. PROSEDUR

1. Program Studi (Prodi) mengajukan usulan (Proposal) kegiatan peninjauan standar kompetensi

lulusan ke institusi beserta tim peninjauan yang terdiri atas : Ketua Prodi, Pembantu Ketua I dan

kelompok dosen atau team teaching.

2. Ketua selanjutnya menyiapkan anggaran biaya untuk kegiatan peninjauan standar kompetensi

lulusan serta tempat pelaksanaan. Senat kemudian memberikan persetujuan kegiatan peninjauan

standar kompetensi lulusan kepada prodi untuk dilaksanakan.

3. Program Studi melaksanakan kegiatan penyusunan peninjauan Standar Kompetensi Lulusan

dengan diawali kegiatan penetapan Profil Lulusan Prodi (menyesuaikan kebutuhan dunia kerja saat

ini dan masa depan). Penetapan Profil Lulusan yaitu menetapkan peran yang dapat dilakukan oleh

lulusan di bidang keahlian atau bidang kerja tertentu antara 1-3 tahun setelah menyelesaikan

program studi. Profil dapat ditetapkan berdasarkan hasil kajian terhadap kebutuhan pasar kerja

yang dibutuhkan pemerintah dan dunia usaha maupun industri, serta kebutuhan dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Program Studi selanjutnya melakukan penyesuaian antara Bidang Keilmuan prodi (mengacu pada

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran prodi) dengan Profil Lulusan yang telah ditetapkan.

5. Hasil penyesuaian tersebut selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk penyusunan Capaian

Pembelajaran (CP) yang disusun dengan mengacu pada KKNI, SN-DIKTI, rumusan kompetensi

hasil tracer study dan usulan pemakngku kepentingan, serta Rumusan CP dari asosiasi profesi

(dalam dan luar negeri). Keterlibatan dari pemangku kepentingan (stake holders) akan memberikan

kontribusi untuk memperoleh konvergensi dan konektivitas antara institusi pendidikan dengan

pemangku kepentingan yang nantinya akan menggunakan hasil didiknya. Hal ini menjamin mutu

kemampuan lulusan. Perumusan kemampuan lulusan harus mencakup empat unsur untuk

menjadikannya sebagai capaian pembelajaran, yakni unsur sikap, pengetahuan, keterampilan

umum, dan keterampilan khusus seperti yang dinyatakan dalam SN DIKTI. Penyusunan CP wajib

Page 89: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

89

merujuk kepada jenjang kualifikasi KKNI, terutama yang berkaitan dengan unsur kemampuan kerja

dan penguasaan pengetahuan. Sedang yang mencakup sikap dan keterampilan umum dapat

mengacu sepenuhnya pada (dikaji kesesuaian dengan) rumusan yang telah ditetapkan dalam SN

DIKTI.

6. Hasil proses peninjauan kompetensi lulusan yang telah disusun oleh Prodi adalah Draft Kompetensi

Lulusan yang selanjutnya diverifikasi oleh Pengguna Lulusan/Alumni/Asosiasi Profesi/Industri

Partner/Kelompok Dosen, serta Lembaga Penjaminan Mutu.

7. Lembaga Penjaminan Mutu selanjutnya melakukan validasi draft kompetensi lulusan dan

memberikan usulan perbaikan. Usulan perbaikan juga diperoleh dari pihak Pengguna

Lulusan/Alumni/Asosiasi Profesi/Industri Partner/Kelompok Dosen.

8. Dengan mempertimbangkan usulan perbaikan atas draft kompetensi lulusan, maka prodi kemudian

melakukan perbaikan draft kompetensi lulusan.

9. Hasil perbaikan oleh prodi selanjutnya ditetapkan sebagai Standar Kompetensi Lulusan yang

selanjutnya diserahkan kepada Senat untuk mendapat persetujuan dan pemberlakuan standar

komptensi lulusan baru.

G. REFERENSI

1. UU no.12 Th.2012 Tentang Pendidikan Tinggi

2. PP 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan

3. Permendikbud no. 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

4. Perpres No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

5. Peraturan Menteri Ristek dan Dikti No. 44 tahun 2015

6. Statuta STAI Indonesia Jakarta

7. Visi Misi Perguruan Tinggi STAI Indonesia 2014 – 2019

8. Peraturan Akademik STAI Indonesia Jakarta

9. Standar Kompetensi Lulusan STAI Indonesia Jakarta.

Page 90: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

90

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 4.4/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. KOMPETENSI PENDIDIKAN

SOP LEGALISIR IJAZAH DAN TRANSKRIP NILAI

A. LATAR BELAKANG

Salah satu aspek penting dalam rangka mewujudkan birokrasi yang memiliki kriteria efektif, efisien

dan ekonomis adalah dengan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada seluruh proses

penyelenggaraan administrasi dan layanan akademik. Dengan adanya SOP proses pelayanan akademik

dapat berjalan dengan pasti, berbagai bentuk penyimpangan dapat dihindari, atau bahkan meskipun

terjadi penyimpangan akan ditemukan penyebabnya. Dalam kondisi seperti ini sedikit demi sedikit pada

gilirannya kualitas pelayanan kepada publik akan menjadi lebih baik.

Ijazah adalah suatu dokumen akademik sebagai bukti kelulusan mahasiswa dalam menyelesaikan

suatu program pendidikan. Dalam rangka memberikan layanan informasi terbaik dan kegiatan legalisir

ijazah dan transkrip nilai yang melibatkan beberapa unit kerja untuk itu diperlukan sebuah SOP yang

mengikat semua unit kerja, sehingga Layanan-layanan yang berbelit dan tidak jelas prosedur operasinya

akan semakin terminimalisir.

B. TUJUAN

1. Tertibnya mekanisme layanan legalisir ijazah dan transkrip nilai di STAI Indonesia.

2. Terkoordinasinya unit kerja dan personil yang terlibat dalam layanan legalisir ijazah dan transkrip

STAI Indonesia.

3. Standar Operasional Prosedur (SOP) ini disusun dalam rangka merumuskan prosedur pelaksanaan

untuk melakukan legalisir ijazah dan transkrip.

4. Dengan adanya instruksi kerja yang terstandarisasi maka semua kegiatan layanan akan dapat

dilakukan secara konsisten oleh siapapun yang sedang bertugas melakukan layanan. Layanan-

layanan yang berbelit dan tidak jelas prosedur operasinya akan semakin terminimalisir. Disamping

konsistensi layanan hal lain yang akan dihasilkan adalah efisiensi dan efektifitas kerja.

C. DEFENISI

1. Ijazah adalah suatu dokumen akademik sebagai bukti kelulusan mahasiswa dalam menyelesaikan

suatu program pendidikan.

2. Transkrip Nilai adalah dokumen kumpulan nilai dari matakuliah yang sudah lulus dan disahkan

oleh pimpinan.

3. Legalisir ijazah/transkrip adalah proses pembubuhan cap stempel dan tanda tangan asli oleh yang

berwenang di atas fotokopi ijazah/transkrip sebagai pembuktian fotokopi tersebut sesuai dengan

ijazah/transkrip asli.

SOP

Page 91: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

91

D. PENGGUNA

1. Pimpinan Perguruan Tinggi

2. Alumni

3. Bagian Akademik

E. DOKUMEN TERKAIT

1. Legalisir ijazah

2. Legalisir transkrip

F. TATA CARA PELAKSANAAN LEGALISIR IJAZAH DAN TRANSKRIP NILAI

1. Ketentuan Umum

a. Pemohon / alumni Membawa ijazah asli dan transkrip nilai asli;

b. Pemohon/alumni membawa fotocopy ijazah/transkrip yang akan di legalisir dan diserahkan

ke bagian akademik;

c. Bagian akademik melakukan verifikasi fotocopy ijazah dengan ijazah asli;

d. Bagian kemahasiswaan memberikan stempel legalisir ijazah/transkrip di fotocopy

ijazah/transkrip yang akan dilegalisir;

e. Bagian kemahasiswaan akan memberikan dokumen yang akan dilegalisir ke Pembantu Ketua

1 untuk di paraf selanjutnya dokumen di teruskan ke Ketua untuk di tandatangani;

f. Dokumen ijazah/transkrip yang sudah ditandatangani Ketua diserahkan ke pemohon/alumni;

Pemohon/alumni membayar biaya administrasi legalisir ijazah/transkrip dengan biaya Rp

5000/lembar;

2. Prosedur Pelaksanaan

Pelaksanaan Legalisir Ijazah dan Transkrip Nilai. Prosedur Untuk Melakukan Pelaksanaan Legalisir

Ijazah dan transkrip nilai adalah sebagai berikut:

a. Pemohon/alumni membawa fotocopy ijazah/transkrip yang akan di legalisir dan diserahkan

ke bagian akademik;

b. Bagian kemahasiswaan melakukan verifikasi fotocopy ijazah dengan ijazah asli;

c. Bagian kemahasiswaan memberikan stempel legalisir ijazah/transkrip di fotocopy

ijazah/transkrip yang akan dilegalisir;

d. Bagian kemahasiswaan akan memberikan dokumen yang akan dilegalisir ke Pembantu Ketua

1 untuk di paraf selanjutnya dokumen di teruskan ke Ketua untuk di tandatangani;

e. Dokumen ijazah/transkrip yang sudah ditandatangani Ketua diserahkan ke pemohon/alumni;

f. Pemohon/alumni membayar biaya administrasi legalisir ijazah/transkrip sebesar Rp.

5000/lembar;

G. REFERENSI

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan

Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional

Pendidikan Tinggi. 3

Page 92: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

92

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 4.5/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. KOMPETENSI PENDIDIKAN

SOP PENERBITAN IJAZAH

A. TUJUAN

1. Tertibnya mekanisme layanan penerbitan ijazah STAI Indonesia Jakarta.

2. Terkoordinasinya unit kerja dan personil yang terlibat dalam layanan penerbitan ijazah STAI

Indonesia Jakarta.

3. Standar Operasional Prosedur (SOP) ini disusun dalam rangka merumuskan prosedur pelaksanaan

untuk melakukan penerbitan ijazah.

B. DEFENISI

Ijazah adalah suatu dokumen akademis sebagai bukti kelulusan mahasiswa dalam menyelesaikan suatu

program pendidikan.

C. PIHAK TERKAIT

1. Pimpinan Perguruan Tinggi

2. Kaprodi

3. Bidang Akademik

4. Mahasiswa

D. DOKUMEN TERKAIT

1. Ijazah Terakhir

2. Surat Keterangan lulus

3. Bukti bebas perpustakaan

4. Bebas Lab

5. Past photo 3x4 warna

E. TATA CARA PENERBITAN IJAZAH

1. Ketentuan Umum

a. Mahasiswa lulus ujian akhir /komprehensi

b. Menyerahkan bukti Bebas Perpustakaan

c. Menyerahkan bukti penyerahan skripsi

d. Surat keterangan bebas SPP

e. Surat keterangan bebas Lab

SOP

Page 93: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

93

2. Prosedur Pelaksanaan Penerbitan Ijazah Prosedur Untuk Melakukan Pencetakan Ijazah adalah

sebagai berikut:

a. Mahasiswa sudah dinyatakan lulus ujian/yudisium;

b. Mahasiswa sudah melakukan pendaftaran wisuda di bagian akademik, melakukan update

biodata sesuai dengan ijazah terakhir serta melakukan pencetakan bukti pendaftaran;

c. Bagian akademik melakukan verifikasi berkas persyaratan cetak ijazah dengan melakukan

pemeriksaan antara data disistem dengan bukti ijazah terakhir mahasiswa yang dilakukan di

masing-masing prodi oleh operator bagian akademik;

d. Bagian akademik melakukan pencetakan ijazah, kartu kendali kecil dan kartu kendali besar;

e. Berkas ijazah di serahkan ke institusi untuk di tandatangani oleh Ketua;

f. Kabag akademik melakukan verifikasi berkas ijazah mahasiswa

g. Pembantu Ketua 1 melakukan verifikasi berkas ijazah mahasiswa;

h. Ketua menandatangani berkas ijazah mahasiswa.

i. Mahasiswa melakukan sidik jari pada ijazah masing-masing;

j. Ijazah yang sudah di stempel di distribusikan ke mahasiswa;

F. REFERENSI

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan

Pengelolaan Perguruan Tinggi.

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional

Pendidikan Tinggi.

Page 94: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

94

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 4.6/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. KOMPETENSI PENDIDIKAN

SOP KONVERSI NILAI

MAHASISWA PINDAHAN DAN ALIH JENJANG

A. RUANG LINGKUP

Prosedur konversi nilai mahasiswa pindahan dan alih jenjang meliputi proses proses konversi nilai mata

kuliah yang sudah ditempuh baik pindahan maupun alih jenjang dari luar STAI Indonesia Jakarta

maupun pindahan dari Program Studi di lingkungan STAI Indonesia Jakarta untuk menentukan mata

kuliah dan jumlah SKS yang harus diikuti mahasiswa tersebut.

B. TUJUAN

Sebagai acuan dalam melaksanakan konversi nilai mahasiswa pindahan dan alih jenjang di STAI

Indonesia Jakarta.

C. INDIKATOR KEBERHASILAN

Proses konversi nilai dinyatakan berhasil dan selesai jika nilai dan mata kuliah hasil konversi telah masuk

ke Sistem Informasi Akademik.

D. PIHAK YANG TERLIBAT

1. Pembantu Ketua 1

2. Bidang Akademik

3. Staff Keuangan.

4. Ketua Prodi

5. Mahasiswa yang bersangkutan.

E. MEKANISME DAN PROSEDUR

1. Mahasiswa Pindahan dari Luar Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta

a. Mekanisme Konversi Nilai :

1) Perpindahan mahasiswa dari PTN/PTS ke Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI)

Indonesia batas maksimal pengajuan pindah adalah setinggi-tingginya semester IV

(empat) terhitung dari tahun masuk (untuk mahasiswa pindahan D3) dan setinggi-

tinginya semester V (lima) terhitung dari tahun masuk (untuk mahasiswa pindahan

D4/S1).

SOP

Page 95: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

95

2) Mahasiswa pindahan berasal dari program studi PTN/PTS dengan nilai akreditasi

minimal sama dengan program studi yang dituju di Sekolah Tinggi Islam Agama Islam

(STAI) Indonesia.

3) Mahasiswa alih jenjang berasal dari program studi D2/D3 PTN/PTS dengan nilai

akreditasi minimal sama dengan program studi yang dituju di Sekolah Tinggi Islam

Agama Islam (STAI) Indonesia

4) Konversi mata kuliah didasarkan pada kurikulum yang berlaku di Program Studi yang

dituju.

5) Konversi mata kuliah didasarkan pada silabus/RPS mata kuliah bukan hanya kesamaan

nama mata kuliah.

6) Maksimal sks yang dapat dikonversikan untuk mahasiswa pindahan D3 adalah :

- Posisi pindah di semester II, maksimal 18 sks

- Posisi pindah di semester III, maksimal 36 sks

- Posisi pindah di semester IV, maksimal 54 sks

7) Maksimal sks yang dapat dikonversikan untuk mahasiswa pindahan D4/S1 adalah :

- Posisi pindah di semester II, maksimal 18 sks

- Posisi pindah di semester III, maksimal 36 sks

- Posisi i pindah di semester IV, maksimal 54 sks.

- Posisi pindah di semester maksimal 72 sks

8) Maksimal sks yang dapat dikonversikan untuk mahasiswa alih jenjang dari D2 ke S1

adalah 54 sks

9) Maksimal sks yang dapat dikonversikan untuk mahasiswa alih jenjang dari D3 ke S1

adalah 90 SKS

10) Nilai yang dapat dikonversi adalah nilai dari mata kuliah yang sama dengan jumlah SKS

yang sama.

11) Jumlah SKS mata kuliah yang diakui, disesuaikan dengan jumlah SKS mata kuliah yang

diselenggarakan oleh program studi di Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI)

Indonesia.

12) Apabila jumlah SKS mata kuliah di Perguruan Tinggi asal lebih kecil dari jumlah SKS

pada program studi di Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia, maka mata

kuliah tersebut tidak dapat diakui.

13) SKS mata kuliah yang diakui dan dapat dimasukkan ke dalam nilai konversi adalah SKS

yang sama atau lebih besar dari jumlah sks mata kuliah di Sekolah Tinggi Islam Agama

Islam (STAI) Indonesia.

14) Mata kuliah dengan nilai D tidak dapat dikonversi dan harus mengambil mata kuliah

tersebut pada semester ganjil atau genap sesuai jadwal pelaksanaan perkuliahan di

program studi yang dituju.

15) Nilai konversi yang sudah disepakati dan sudah masuk ke Sistem Informasi Akademik

tidak dapat diubah.

16) Konversi hanya berlaku satu kali, yaitu pada saat mahasiswa yang bersangkutan masuk

di program studi di Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia. Tidak

diperbolehkan konversi tambahan pada semester-semester berikutnya.

Page 96: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

96

b. Prosedur Konversi Nilai :

1) Mahasiswa pindahan mengajukan permohonan pindah dan konversi kepada Ketua

Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia c/q bagian Akademik dengan

melampirkan:

- Bukti pendaftaran mahasiswa baru;

- Foto copy Ijazah SMA/SMK/MA sederajat dilegalisir sebanyak 2 lembar

- Fotocopy Ijazah D2/D3 dan transkrip yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar (bagi

mahasiswa alih jenjang)

- Transkrip akademik (asli) dari Perguruan Tinggi asal (bagi mahasiswa pindahan)

- Surat keterangan pindah kuliah (asli) dari Perguruan Tinggi asal (bagi mahasiswa

pindahan)

- Surat keterangan akreditasi program studi asal (minimal sama dengan program

studi yang dituju).

- Foto berwarna terbaru formal ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar

2) Mahasiswa yang memenuhi persyaratan, oleh Bagian Akademik akan diterbitkan surat

permohonan kepada Kaprodi untuk penetapan konversi mata kuliah dan nilai

3) Tim konversi (bagian akademik dan Kaprodi) memutuskan mata kuliah dan nilai yang

dapat dikonversi.

4) Setelah penetapan konversi nilai selesai dilakukan Program Studi, Kaprodi membuat

Surat Keterangan Konversi Nilai yang ditanda tangani oleh Pembantu Ketua I

5) Mahasiswa yang bersangkutan membawa salinan Surat Keterangan Konversi Nilai

untuk melunasi biaya konversi di Bank sesuai ketentuan Biro Administrasi Keuangan.

6) Bukti pelunasan biaya konversi divalidasikan ke staff Keuangan

7) Nilai hasil konversi yang telah disetujui Pembantu Ketua I diinputkan ke Sistem

Informasi Akademik oleh bagian akademik.

2. Mahasiswa Pindahan dari Program Studi di Lingkungan STAI Indonesia

a) Mekanisme Konversi Nilai :

1) Perpindahan mahasiswa antar program studi di lingkungan Sekolah Tinggi Islam Agama

Islam (STAI) Indonesia diperkenankan jika mahasiswa yang bersangkutan telah

menempuh perkuliahan minimal 2 semester

2) Syarat perpindahan mahasiswa antar program studi di lingkungan Sekolah Tinggi Islam

Agama Islam (STAI) Indonesia mengacu pada Pedoman Akademik.

3) Konversi mata kuliah didasarkan pada kurikulum yang berlaku di Program Studi yang

dituju.

4) Konversi mata kuliah didasarkan pada silabus/RPS mata kuliah bukan hanya kesamaan

nama mata kuliah.

5) Nilai yang dapat dikonversikan adalah nilai mata kuliah Perguruan Tinggi (MPK, MKK,

MBB).

6) Mata kuliah dengan nilai D tidak dapat dikonversi dan harus mengambil mata kuliah

tersebut pada semester ganjil atau genap sesuai jadwal pelaksanaan perkuliahan di

program studi yang dituju

7) Nilai konversi yang sudah disepakati dan sudah masuk ke Sistem Informasi Akademik

tidak dapat diubah.

Page 97: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

97

8) Konversi hanya berlaku satu kali, yaitu pada saat mahasiswa yang bersangkutan pindah

ke program studi lain di lingkungan Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI)

Indonesia. Tidak diperbolehkan konversi tambahan pada semester-semester berikutnya.

b) Prosedur Konversi Nilai :

1) Mahasiswa mengajukan permohonan pindah program studi dan konversi kepada Ketua

Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia c/q bagian akademik dengan

melampirkan:

- Transkrip akademik sementara

- Surat permohonan pindah (asli) dari Program Studi asal ke Program Studi baru di

lingkungan Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia

2) Mahasiswa yang memenuhi persyaratan, oleh bagian Akademik akan diterbitkan surat

permohonan kepada Kaprodi untuk penetapan konversi mata kuliah dan nilai

3) Tim konversi (Kaprodi dan bagian akademik) memutuskan mata kuliah dan nilai yang

dapat dikonversi.

4) Setelah penetapan konversi nilai selesai dilakukan ditingkat Program Studi, Kaprodi

membuat Surat Keterangan Konversi Nilai yang ditanda tangani oleh Kaprodi.

5) Surat Keterangan Konversi Nilai diserahkan ke Bagian Akademik untuk dimintakan

persetujuan Pembantu Ketua I

6) Mahasiswa yang bersangkutan membawa salinan Surat Keterangan Konversi Nilai

untuk melunasi biaya konversi di Bank sesuai ketentuan bagian Keuangan.

7) Bukti pelunasan biaya konversi divalidasikan ke staff Keuangan

8) Nilai hasil konversi yang telah disetujui Pembantu Ketua 1 diinputkan ke Sistem

Informasi Akademik oleh bagian Akademik.

F. REFERENSI

1. Undang-undang RI No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Peraturan Pemerintah RI No 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

3. Peraturan Akademik STAI Indonesia

4. Pedoman Akademik STAI Indonesia.

Page 98: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

98

DAFTAR KONVERSI NILAI

Status Mahasiswa : Pindahan / Alih Jenjang*) Nama PT Asal : Nama PT Tujuan : Nama Mahasiswa : Nama Mahasiswa : NIM : NIM : Program Studi : Program Studi : Tahun Masuk :

MATA KULIAH YANG SUDAH DITEMPUH

MATA KULIAH YANG DIAKUI

SMT KODE MK

MATA KULIAH

SKS KODE MK

MATA KULIAH

SKS NILAI HURUF

KET

I II III IV dst Total SKS TOTAL SKS

TOTAL MK YANG DIAKUI : MK TOTAL SKS YANG DIAKUI : SKS TOTAL SKS YANG HARUS DITEMPUH : SKS

Pemohon Mahasiswa Pelaksana Konversi Ketua Program Studi Diperiksa Ketua

Tanggal : ...........................

Tanggal : ....................................... Tanggal :.................................

(.......................................) Nama lengka

(................................................) Nama lengkap & stempel prodi

(.................................................) lengkap & stempel Prodi

Disetujui

Pembantu Ketua I Penerimaan Daftar Konversi & Proses Input Nilai di SIA Mengetahui Proses Akhir Konversi

Ka BAA Tanggal : ...........................

Tanggal : ....................................... Tanggal : .................................

(..........................................) Nama lengka

(....................................................) Nama petugas (BAA)

(................................................) Nama lengkap & stempel ka BAA

Page 99: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

99

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 5.1/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

SOP SISTEM REKRUITMEN DOSEN DAN KARYAWAN

A. TUJUAN:

Manual Prosedur Sistim Rekruitmen Dosen dan Karyawan dibuat untuk menjamin pelaksana rekruitmen

dosen dapat berjalan tertib dan sesuai dengan prinsip good governance.

B. RUANG LINGKUP

Sistim Rekruitmen Dosen dan Karyawan berlaku mulai dari klasifikasi kebutuhan tenaga dosen/karwayan,

persyaratan standar minimal pelamar yang di perlukan dan proses seleksi harus yang dilakukan dalam

menentukan rekruitmen di STAI Indonesia Jakarta, Dalam hal ini Program Studi hanya bertindak sebagai

pengguna dan mengajukan kebutuhan dosen dan karyawan. Pembantu Keteua I bertindak sebagai tim

seleksi untuk rekruitmen. Sedangkan pengambilan keputusan ada pada Ketua STAI berdasarkan hasil

nilai seleksi yang ada.

C. PIHAK YANG TERLIBAT

1. Ketua dan Puket I

2. Kabag Umum

3. Subag Administrasi dan Kepegawaian

4. Dosen yang bersangkutan

D. URAIAN PROSEDUR:

1. Penentuan Kebutuhan Dosen dan Karyawan

a. Pimpinan (Puket I, bagian Akademik, Ketua Prodi) mengadakan pertemuan untuk menentukan

kebutuhan dosen dan karyawan.

b. Kebutuhan dosen dan karyawan ditentukan berdasarkan kebutuhan bidang yang membutuhkan

dan disesuaikan berdasarkan spesifikasi keahlian yang dibutuhkan dengan mengutamakan

efisiensi dan efektifitas.

c. Pimpinan mengumumkan adanya lowongan pekerjaan secara luas akan kebutuhan

dosen/karyawan berdasarkan spesifikasi keahlian yang di butuhkan.

2. Persyaratan Standar Minimal Pelamar Dosen/Pegawai

Dalam rekruitmen dosen ada standar minimal yang perlu di penuhi oleh pelamar yaitu:

a. Warga Negara Indonesia (WNI) yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Berakhlaq mulia

c. Sehat jasmani dan rohani

SOP

Page 100: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

100

d. Tidak pernah terlibat tindak pidana

e. Jujur dan bertanggung jawab

f. Memiliki ijasah minimal S2 untuk program Strata Satu dan S3 untuk program Magister yang

sesuai dengan mata kuliah yang diajarkan.

g. Umur maksimal 40 (empat puluh) tahun kecuali bagi yang memiliki NIDN maksimal 45 tahun.

h. TOEFL minimal 450

i. Lulus seleksi tes penerimaan pegawai

j. Bersedia untuk diangkat sebagai dosen tetap yayasan Alghazali

3. Persyaratan umum tenaga kependidikan:

a. Warga Negara Indonesia (WNI) yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Berideologi Pancasila dan setia kepada UUD 1945.

c. Berakhlaq mulia

d. Sehat jasmani dan rohani

e. Tidak pernah terlibat tindak pidana

f. Jujur dan bertanggung jawab

g. Memiliki ijasah minimal D3 untuk tenaga administrasi, teknisi,

h. pustakawan dan laboran.

i. Memiliki ijasah minimal SLTA untuk tenaga SATPAM, kebersihan dan umum lainnya.

j. Memiliki sertifikat pendukung sesuai bidang pekerjaannya.

k. Umur maksimal 40 (empat puluh) tahun.

l. Lulus seleksi tes penerimaan pegawai

m. Bersedia untuk diangkat sebagai pegawai di yayasan Alghazali

E. PROSES SELEKSI DOSEN DAN KARYAWAN

1. Puket I /Ketua mengundang pelamar yang telah memenuhi persyaratan standar minimal untuk

mengikuti proses seleksi sesuai jadawal yang di tentukan.

2. Puket I menetapkan tim rekruitmen yang mampu untuk melakukan seleksi dosen/karyawan di tingkat

prodi.

3. Puket I menetapkan kriteria proses seleksi dengan didasarkan kriteria keahlian yang dibutuhkan,

kemampuan individu pelamar, etika dan profesionalisme pelamar.

4. Puket I dan tim rekruitmen melakukan proses seleksi awal berdasarkan kriteria minimal yang telah di

tetapkan, yaitu indeks prestasi dan kemampuan berbahasa asing.

5. Puket I dan tim rekruitmen melakukan proses seleksi secara adil dan mengutamakan kepentingan

STAI Indonesia Jakarta.

6. Puket I dan tim rekruitmen melakukan proses seleksi yang dilaksanakan atas dasar prinsip good

governance.

7. Hasil proses seleksi pelamar ditentukan atas nilai tertinggi dari kriteria yang telah ditetapkan.

8. Ketentuan lain dari proses seleksi di tetapkan oleh Ketua.

F. INSTRUKSI KERJA PELAKSANA REKRUITMEN DOSEN DAN KARYAWAN

1. Ketua mengundang unsur pimpinan (Puket 1, ka. Prodi, Ka. Bagian akademik) untuk melakukan

pertemuan guna menentukan kebutuhan dosen dan pegawai berdasarkan spesifikasi keahlian.

2. Ketua Prodi member masukan atas kebutuhan dosen dari Prodi masing-masing.

Page 101: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

101

3. Berdasarkan hasil pertemuan Puket I menyampaikan tentang kebutuhan dosen dan karyawan dengan

spesifikasi yang telah ditentukan dan persyaratan pelamar yang harus di penuhi.

4. Puket I menyampaikan tentang kebutuhan tenaga dosen dan karyawan baru dengan spesifikasinya

kepada Ketua berdasarkan hasil pertemuan dan unsur pimpinan.

5. Pelamar yang memenuhi spesifikasi yang telah di tentukan dapat mengikuti proses seleksi.

6. Sebelum melakukan proses seleksi perlu dilakukan proses seleksi berdasarkan kriteria indeks prestasi

dan kemampuan berbahasa asing serta spesifikasi yang dibutuhkan. Pelamar yang tidak memenuhi

kriteria minimal tidak dapat mengikuti proses seleksi.

7. Puket I dengan unsur Pimpinan menetapkan kriteria proses seleksi yang meliputi kemampuan, etika

dan profesionalisme dari pelamar.

8. Puket I menetapkan tim seleksi dari pimpinan Prodi.

9. Prodi mengadakan proses seleksi kepada Ketua sebagai calon pelamar yang diterima.

F. REFERENSI

1. Undang-undang RI No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Sisdiknas).

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Undang-undang RI No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

6. Peraturan Pemerintah RI No 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

9. Pedoman Akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014

Page 102: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

102

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 5.2/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

SOP PENEMPATAN PEGAWAI

A. TUJUAN

SOP Pengangkatan pegawai dibuat agar pengangkatan pegawai dilaksanakan untuk mewujudkan rencana

kepegawaian, dan pegawai dipekerjakan sesuai dengan kualifikasi keilmuan dan atau ketrampilannya.

B. RUANG LINGKUP

SOP Pengangkatan pegawai meliputi prosedur pengangkatan pegawai dan peningkatan karir seorang

pegawai.

C. PIHAK TERKAIT

1. Ketua dan Puket I

2. Kabag Umum

3. Subag Administrasi dan Kepegawaian

4. Dosen yang bersangkutan

D. DEFINISI

1. Unsur Pimpinan Institusi adalah pejabat yang secara struktural menjabat dan memimpin

dilingkungan STAI Indonesia Jakarta yang terdiri dari Ketua, Pembantu Ketua, Ketua Program

Studi.

2. Pegawai adalah tenaga pendidik dan tenaga administratifyang diangkat, diserahi tugas, dan digaji

berdasarkan peraturan yang berlaku di STAI Indonesia Jakarta.

3. Tenaga Akademik yaitu dosen, laboran, teknisi mata kuliah dan pustakawan.

4. Tenaga Administratif yaitu karyawan yang melaksanakan ketatausahaan pelaksanaan Catur

Dharma.

5. Tenaga Akademik yaitu dosen, laboran, teknisi mata kuliah dan pustakawan.

6. Tenaga Administratif yaitu karyawan yang melaksanakan ketatausahaan pelaksanaan Catur

Dharma.

7. Dosen adalah seorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat dengan tugas utama

melaksanakan catur dharma perguruan tinggi. Terdiri dari dosen tetap dan dosen tidak tetap.

8. Dosen tetap adalah dosen yang diangkat oleh ketua STAI Indonesia Jakarta.

9. Dosen tidak tetap terdiri dari dosen kontrak, dosen emeritus, dosen luar biasa, dan dosen tamu.

10. Dosen kontrak adalah dosen yang diangkat oleh STAI Indonesia Jakarta untuk jangka waktu 2 (dua)

tahun.

SOP

Page 103: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

103

11. Dosen emeritus adalah dosen yang pensiunan yang diangkat STAI Indonesia Jakarta.

12. Dosen tidak tetap adalah dosen yang diangkat oleh STAI Indonesia Jakarta sebagai tenaga tidak

tetap.

13. Pegawai adalah staf yang diangkat untuk menangani tugas-tugas penunjang kegiatan akademik dan

administrasi

14. Pelamar adalah calon dosen/pegawai yang memenuhi kriteria yang ditentukan

E. GARIS BESAR PROSEDUR

1. Calon Pegawai Akademik yang sudah lolos seleksi ditetapkan sebagai Calon Pegawai melalui SK

Ketua dengan status sebagai Pegawai kontrak.

2. Status pegawai kontrak di evaluasi setelah dua tahun, diangkat status kepegawaiannya dengan

status pegawai honorer.

3. Status pegawai honorer akan dievaluasi pada akhir tahun kedua,dan ketika berdasarkan evaluasi

dianggap memiliki kinerja yang bagus, pegawai tersebut dapat diangkat menjadi Calon pegawai

akademik tetap.

4. Selama menjadi calon pegawai akademik tetap, selambat-lambatnya dua tahun Pegawai tersebut

harus menyusun usulan perhitungan angka kredit, untuk memproses usulan jabatan akademik.

5. Apabila sampai jangka waktu dua tahun tidak dapat mengajukan daftar usulan perhitungan angka

kredit, maka dipersilahkan untuk mengundurkan diri dari status calon pegawai akademik tetap dan

beralih status menjadi pegawai akademik luar biasa STAI Indonesia Jakarta.

6. Sebaliknya jika selama dua tahun tersebut calon pegawai akademik mampu memiliki jabatan

akademik, maka dapat diusulkan menjadi pegawai tetap.

7. Ketua membuat SK pengangkatan pegawai tetap. Ketua mengeluarkan SK pengangkatan pegawai

akademik tetap dan diserahkan kepada yang bersangkutan, bersamaan dengan penandatanganan

surat perjanjian kerja sama.

F. RUJUKAN.

1. Undang-undang RI No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Sisdiknas).

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Undang-undang RI No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

6. Peraturan Pemerintah RI No 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

8. Pedoman Akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014

Page 104: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

104

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 5.3/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

SOP PEMBERHENTIAN

A. TUJUAN

1. Untuk penertiban akademik dan proses belajar

2. Tertibnya mekanisme pemberhentian dosen.

B. RUANG LINGKUP

1. Tata cara pemberian hukuman disiplin Dosen.

2. Pihak-pihak yng terlibat dalam rangka pemberian hukuman disiplin Dosen.

C. PIHAK YANG TERLIBAT

1. Ketua dan Puket I

2. Kabag Umum

3. Subag Administrasi dan Kepegawaian

4. Dosen yang bersangkutan

D. PROSEDUR

1. Pada setiap awal semester Bagian Umum membuat Daftar hadir Dosen. Daftar ini dibuat berdasarkan

Daftar Dosen Binaan Program Studi

2. Hasil daftar hadir tersebut di berikan kepada bagian akademik dan Ketua STAI Indonesia Jakarta

3. Ketua dan kabag Umum mengadakan evaluasi tentang dosen yang bersangkutan untuk mengambil

keputusan

4. STAI Indonesia Jakarta mengelurkan Surat Pemberhentian karena keputusan evaluasi internal

5. Pemberhentian dengan hormat:

a. Memasuki batas usia pensiun (Pendidik usia 65 tahun, fungsional tertentu 60 tahun dan Tenaga

Kependidikan usia 58 tahun).

b. Meninggal dunia

c. Atas permintaan pegawai sendiri

d. Habis masa kontrak

e. Gangguan kesehatan yang tidak dapat disembuhkan

6. Pemberhentian dengan tidak hormat:

a. Dosen tidak aktif selama 6 bulan dengan alasan yang tidak dapat diterima.

b. Melanggar sumpah

c. Melanggar perjanjian kerja/kesepakatan

SOP

Page 105: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

105

E. REFERENSI

1. Undang-undang RI No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Sisdiknas).

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Undang-undang RI No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

6. Peraturan Pemerintah RI No 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

8. Pedoman Akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014

Page 106: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

106

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 5.4/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

SOP RETENSI DOSEN DAN PEGAWAI

A. TUJUAN

1. Untuk penertiban masa pengabdian

2. Tertibnya mekanisme pemberhentian dosen.

B. RUANG LINGKUP

1. Tata cara pemberian reward.

2. Pihak-pihak yng terlibat dalam rangka pemberian penghargaan masa bakti.

C. PIHAK YANG TERLIBAT

1. Ketua dan Puket I

2. Kabag Umum

3. Subag Administrasi dan Kepegawaian

4. Dosen yang bersangkutan

D. PROSEDUR

Penghargaan (Retensi), dan Sanksi bagi Dosen dan Tenaga Kependidikan

1. Retensi Dosen diberikan kepada dosen dan tenaga kependidikan tersebut dapat berupa:

a. Pengembangan karir, meliputi: tugas belajar, pelatihan, seminar, dan kegiatan akademik lainnya.

b. Kenaikan pangkat dan promosi jabatan

c. Pemberian insentif berupa : pemberian penghargaan, bantuan biaya haji, studi banding ke luar

negeri

2. Sanksi Dosen dan Tenaga Kependidikan

Pelanggaran moral,administratif, dan akademik. Pemberian sanksi secara berjenjang mulai dari

teguran, pemberian surat peringatan (1, 2, dan 3), dinonaktifkan sampai dengan pemutusan hubungan

kerja (PHK) sesuai tingkat pelanggaran

3. Dosen dan tenaga kependidikan mendapatkan pengahrgaan dan/ promosi apabila :

a. LPM memberkan rekomendasi berdasar analisa kode etik dosen dan kependidikan

b. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja

c. Berdasarkan kebutuhan

SOP

Page 107: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

107

F. REFERENSI

1. Undang-undang RI No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Sisdiknas).

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Undang-undang RI No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

6. Peraturan Pemerintah RI No 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

8. Pedoman Akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014

Page 108: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

108

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 5.5/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

SOP PENGEMBANGAN PEMBERHENTIAN

RETENSI DOSEN DAN KARYAWAN

A. TUJUAN

Menjamin bahwa proses pengembangan, pemberhentian dan retensi dosen dan karyawan di lingkungan

STAI Indonesia Jakarta mempunyai mekanisme yang jelas, obyektif dan tercatat dengan baik.

B. RUANG LINGKUP DAN UNIT YANG TERKAIT

Prosedur ini berlaku untuk seluruh dosen dan karyawan di STAI Indonesia Jakarta.

C. PIHAK YANG TERLIBAT

1. Ketua dan Puket I

2. Kabag Umum

3. Subag Administrasi dan Kepegawaian

4. Dosen yang bersangkutan

D. ISTILAH DAN DEFINISI

1. Calon Pegawai Tetap adalah dosen dan karyawan yang direkrut berdasarkan kriteria seleksi STAI

Indonesia Jakarta serta mendapatkan hak dan kewajiban serupa dengan dosen lainnya.

2. Pengembangan dosen dan karyawan adalah pelatihan, workshop, seminar lokakarya, maupun studi

lanjut yang diikuti oleh dosen untuk mengembangkan diri baik di bidang pendidikan, penelitian dan

pengabdian maupun di luar kegiatan Tri Dharma. Selain itu, dosen memiliki kesempatan yang sama

dalam pengajuan kenaikan jabatan fungsional atau menduduki jabatan struktural.

3. Pemberhentian dosen/karyawan adalah proses pemberhentian dosen berdasarkan ketentuan

peraturan pemerintah, pola tata kelola STAI Indonesia Jakarta, kode etik dosen yang berlaku.

4. Retensi adalah pemberian fasilitas pengembangan diri, pemberian insentif, penyediaan lingkungan

kerja yang kondusif dan nyaman, serta pemberian penghargaan dan sanksi sesuai dengan perundang-

undangan yang berlaku bagi dosen/Pegawai.

E. URUTAN PROSEDUR PENGEMBANGAN DAN RETENSI DOSEN

1. Calon dosen dan karyawan menyiapkan kelengkapan dan persyaratan untuk dapat mengikuti program

pengembangan diri (pelatihan/workshop/seminar/lokakarya/studi lanjut/kenaikan jabatan) dan

mengajukan kepada Ketua Prodi.

SOP

Page 109: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

109

2. Ketua Prodi mengkaji pengajuan dosen/karyawan dan membuat surat pengantar ke Ketua untuk

dosen/karyawan dapat mengikuti program pengembangan diri.

3. Ketua Sekolah Tinggi mengkaji pengajuan pengembangan diri dosen, sesuai dengan syarat dan

ketentuan yang berlaku. Jika Surat Tugas dikeluarkan oleh Perguruan Tinggi (kenaikan jabatan),

maka Program Studi melakukan kajian dan memberikan surat pengantar ke Perguruan Tinggi dengan

melalui keputusan Rapat Senat Sekolah Tinggi.

4. Ketua mengeluarkan Surat Tugas dan hak fasilitas untuk dosen.

5. Dosen melaksanakan program pengembangan diri sesuai dengan surat tugas.

6. Dosen membuat laporan pertanggungjawaban di akhir periode pelaksanaan program pengembangan

diri.

7. Pemberhentian dan Retensi Dosen

a. Dosen dan Karyawan membuat laporan kinerja berkala dan melaporkan kepada Ketua Prodi.

b. Ketua Prodi dan Ketua melakukan evaluasi berkala terhadap kinerja dosen.

c. Ketua Prodi/Ketua memberikan reward dan punishment sesuai dengan peraturan yang berlaku.

F. REFERENSI

1. Undang-undang RI No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Sisdiknas).

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Undang-undang RI No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

6. Peraturan Pemerintah RI No 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

8. Pedoman Akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014

Page 110: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

110

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 5.6/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

SOP PENGEMBANGAN DOSEN

A. TUJUAN

1. Menjelaskan prosedur pengembangan Dosen akademik secara berkesinambungan.

2. Sebagai pedoman kepada pihak terkait dalam pelaksanaan/implementasi pengembangan diri tenaga

kependidikan akademik.

B. RUANG LINGKUP

SOP ini meliputi prosedur atau tahapan kegiatan dalam program pengembangan Dosen akademik di STAI

Indonesia Jakarta

C. PIHAK YANG TERLIBAT

1. Ketua dan Puket I

2. Kabag Umum

3. Subag Administrasi dan Kepegawaian

4. Dosen yang bersangkutan

D. DEFINISI

Peningkatan kualifikasi dan kompetensi Dosen adalah peningkatan mutu Dosen akademik melalui

Pendidikan dan Pelatihan. Pendidikan adalah pendidikan lanjutan ke program kualifikasi Strata 2 (S2)

atau Strata 3 (S3). Pelatihan pendidikan untuk mencapai kemahiran atau kecakapan

E. PIHAK YANG TERLIBAT

1. Pegawai yang bersangkutan

2. Kabag Kepegawaian

3. Kabag Administrasi Umum

F. PROSEDUR

1. Ketua program studi berkoordinasi dengan pimpinan STAI Indonesia Jakarta (dan Tim Penjaminan

Mutu internal lembaga) melakukan penentuan jenjang karier Dosen yang harus disesuaikan dengan

jenjang kependidikan.

2. Pimpinan program studi bersama pimpinan lembaga STAI Indonesia Jakarta (dan tim penjamin

mutu lembaga) selanjutnya melakukan penilaian kinerja dan kompetensi Dosen akademik.

SOP

Page 111: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

111

3. Penilaian kinerja dilakukan melalui rekam jejak kegiatan Tridharma PT dengan memperhitungkan

beban kerja dan kompetensi Dosen akademik.

4. Pengembangan Dosen akademik juga disesuaikan dengan kebutuhan kurikulum (matakuliah),

kebutuhan STAI Indonesia Jakarta.

5. Pengembangan Dosen akademik juga mempertimbangkan aspirasi individu, minat dan bidang

ilmunya.

6. Ketua program studi mendorong seluruh tenaga kependidikan akademik yang berkualifikasi S1

untuk segera mengurus S2, dan S2 ke S3. dalam rangka meningkatkan Program studi.

7. Ketua program studi menawarkan dan memberi kesempatan kepada seluruh Dosen akademik untuk

mengikuti pelatihan yang ada, baik yang dibiayai oleh pihak tertentu maupun biaya pribadi.

8. Kesempatan untuk mengikuti pelatihan ditawarkan terlebih dulu kepada Dosen akademik yang

memiliki jenjang karier, penilaian kerja, beban kerja, dan kompetensi yang lebih tinggi dengan juga

mempertimbangkan minat, dan bidang ilmu staf akademik terkait.

9. Ketua program studi mendorong Dosen akademik supaya membuka diri untuk terlibat dalam

publikasi internasional.

10. Ketua program studi mendorong Dosen akademik untuk berusaha menjalin kerjasama dengan pihak

lain pada tingkat lokal, nasional, dan internasional.

G. REFERENSI

1. Undang-undang RI No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Sisdiknas).

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Undang-undang RI No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

6. Peraturan Pemerintah RI No 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

8. Pedoman Akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014

Page 112: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

112

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 5.7/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

SOP KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL

DAN PANGKAT TENAGA PENDIDIK (ASISTER AHLI – GURU BESAR)

A. TUJUAN

Sebagai pedoman kenaikan jabatan fungsional dan pangkat tenaga Pendidik di lingkungan Sekolah Tinggi

Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

B. RUANG LINGKUP DAN UNIT YANG TERKAIT

Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.

C. PIHAK TERKAIT

1. Ketua dan Puket I

2. Kabag Umum

3. Subag Administrasi dan Kepegawaian

4. Dosen yang bersangkutan

D. ISTILAH DAN DEFINISI

Dosen ialah pegawai yang berada di bawah naungan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta,

dimana memiliki kewajiban untuk melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi.

E. URUTAN PROSEDUR

1. Bagian administrasi dan kepegawaian memberikan informasi kepada Tenaga Pendidik bila sudah

memenuhi waktunya untuk mengajukan kenaikan jabatan fungsional dan pangkat untuk segera

mengumpulkan berkas.

2. Tenaga Pendidik mengumpulkan berkas sesuai dengan yang dipersyaratkan untuk naik jabatan

fungsional dan pangkat, diserahkan ke bagian Bagian administrasi dan kepegawaian.

3. Bagian administrasi dan kepegawaian menilai kelengkapan format pengajuan kenaikan jabatan

fungsional dan pangkat dari Tenaga Pendidik dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Tenaga Pendidik tersebut telah memenuhi syarat (waktu) untuk naik jabatan fungsional dan

pangkat. Paling kurang dua tahun dari kenaikan jabatan fungsional terakhir.

b) Tenaga Pendidik tersebut telah memiliki kredit poin yang memenuhi syarat untuk naik pangkat

dan jabatan, sebagai berikut :

1) Bidang Pendidikan (A) : Memperoleh Pendidikan S2 /S3, Melaksanakan Perkuliahan,

membimbing Seminar / PPKT/PPAST/PPKPIT/PPPBS / praktikum / Tugas Akhir,

Mengembangkan Bahan Pengajaran, Menyampaikan Orasi Ilmiah, Menduduki Jabatan

Pimpinan Perguruan Tinggi, Membimbing Dosen yang lebih rendah jabatannya,

Melaksanakan Kegiatan Data sharing dan Pencangkokan.

SOP

Page 113: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

113

2) Bidang Penelitian (B): Karya Ilmiah berupa; Monograf, Buku Referensi, Jurnal, Prosiding,

poster Ilmiah, Koran/Majalah Populer, Hasil Penelitian yang Tidak Dipublikasikan,

Menyadur Buku Ilmiah, Menyunting Karya Ilmiah.

3) Bidang Pengabdian (C): Penyuluhan, Bakti Sosial, Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat,

sebagai pimpinan lembaga/instansi diluar unit kerja.

4) Bidang Penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi (D): Kepanitiaan, aktif terlibat dalam

pertemuan ilmiah (konggres/simposium/seminar/Work Shop, dll).

Adapun ketentuan prosentase angka kredit yang harus dipenuhi dalam tiap jenjang jabatan

fungsional, yaitu :

A B C D

Asisten Ahli 55% 25% 10% 10%

Lektor 45% 35% 10% 10%

Lektor Kepala 40% 40% 10% 10%

Guru Besar 35% 45% 10% 10%

Perhitungan angka kredit untuk kenaikan jabatan fungsional dan pangkat berdasar nilai yang

harus dikumpulkan di setiap jenjangnya, antara lain :

1) Asisten Ahli (AK. 100-150), Gol. III/b

2) Lektor (AK. 200), Gol. III/c

3) Lektor (AK. 300), Gol. III/d

4) Lektor Kepala (AK.400), Gol. IV/a

5) Lektor Kepala (AK. 550), Gol. IV/b

6) Lektor Kepala (AK. 700), Gol. IV/c

7) Guru Besar (AK. 850), Gol. IV/d

8) Guru Besar (AK. 1050), Gol. IV/e

c) Prosedur Administratif dimulai dengan bagian kepegawaian menyiapkan data pegawai yang

diajukan, kelengkapan berkas, perhitungan angka kreditnya, dan data dukung berupa :

1) Surat pengantar dari Ketua Tim Angka Kredit kepada Ketua STAI Indonesia Jakarta dengan

tembusan ke Kepala Bagian Kepegawaian, Ketua Prodi / Kepala Laboratorium yang

bersangkutan, dan yang bersangkutan

2) Kelengkapan administratif sebagai berikut :

- Daftar Riwayat Hidup (bagi kenaikan jabatan fungsional Lektor Kepala dan Guru Besar) - Fotocopy SK Kenaikan Jabatan Fungsional Terakhir - Fotocopy SK Kenaikan Pangkat Terakhir - Fotocopy Konversi NIP Baru - Fotocopy Kartu NIDN - Fotocopy SK Tugas Belajar - Fotocopy SK Pengaktifan dari Tugas Belajar - Surat Pernyataan Tidak Tugas Belajar - Hasil Rapat senat (berita acara, daftar hadir dan rekomendasi) - Lembar Reviewer untuk penilaian penelitian

4. Apabila seluruh kelengkapan administrasi dan nilai angka kredit telah dipenuhi maka pengajuan

kenaikan jabatan fungsional dan pangkat dikirim ke Tim Angka Kredit Ketua untuk diverifikasi.

Page 114: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

114

5. Jabatan Asisten Ahli dan Lektor, verifikasi mulai Tim Angka Kredit sampai Tim Angka Kredit Kopertais. Apabila telah memenuhi

kriteria maka Bagian Kepegawaian Kopertais memproses SK jabatan fungsional. Setelah SK jabatan fungsional turun, Bagian

Kepegawaian Kopertais mengusulkan SK Kenaikan Pangkat ke DIKTI.

6. Jabatan Lektor Kepala dan Guru Besar, verifikasi mulai Tim Angka Kredit Program Studi, Tim Angka Kredit Kopertais, hingga

Tim Angka Kredit DIKTI. Apabila telah memenuhi kriteria maka Bagian Kepegawaian DIKTI memproses SK Jabatan Fungsional

dan SK Pangkat.

F. REFERENSI

1. Undang-undang RI No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pengelolaan

Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Undang-undang RI No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

6. Peraturan Pemerintah RI No 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

8. Pedoman Akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014

Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen ke Asisten Ahli

Mulai

Administrasi kepegawaian Institusi

Menginformasikan kepada tenaga pendidik an telah waktunya untuk mengajukan kenaikan jabatan dan

pangkat (1 hari)

Website dan surat

Tenaga Pendidik Mengumpulkan berkas adminsitras

dan data dukung kenikan jabtan dan pangkat (1 bulan)

Dokumen

Administrasi kepegawaian Institusi

Merekap dan menilai berkas administrasi dan data dukung (1

minggu)

Ketua

Mengusulkan berkas kenaikan jabatan dan pangkat yang telah memenuhi syarat ke sub. Bag

kepegawaian Kopertais (1 minggu)

Surat & Dokumen

Administrasi kepegawaian

Menilai berkas kenaikan jabatan dan pangkat yang diusulkan oleh

Institusi

Ketua

Mengesahkan usulan kenaikan jabatan dan pangkat dari

Perguruan Tinggi SK

Selesai

Page 115: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

115

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 5.8/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

SOP SERTIFIKASI DOSEN

A. TUJUAN

1. Melakukan pemrosesan setifikasi dosen;

2. Memberikan penghargaan terhadap profesi dosen;

3. Memberikan tunjangan profesi dosen sesuai dengan ketentuan

4. Mendorong peningkatan karir dosen;

B. DEFINISI

1. Sertifikasi Dosen yang dimaksud dalam manual prosedur ini adalah pemberian tunjangan profesi

dosen dan tunjangan kehormatan Guru Besar sesuai dengan ketentuan

2. Dosen yang berhak mengajukan sertifikasi dosen adalah dosen tetap aktif di lingkungan STAI

Indonesia, serta memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan

C. RUANG LINGKUP

Yang diatur dalam manual prosedur ini mulai proses sertifikasi dosen hingga memperoleh sertifikat

pendidik pihak orang terkait 1. Ketua/Puket I, II dan III 2. Ketua Prodi 3. Kepala Bagian 4. Subbag dan

Staf administrasi Kepegawaian 5. Dosen 6. Mahasiswa

D. URAIAN PROSEDUR SERTIFIKASI DOSEN (SERDOS)

1. Sertifikasi Dosen merupakan kerjasama beberapa lembaga. Lembaga yang terlibat dalam proses ini

adalah : (1) Depdiknas/Dikti, (2) Perguruan Tinggi Pengusul dosen calon peserta sertifkasi, (3) PTP

Serdos.

2. Perguruan tinggi pengusul adalah semua perguruan tinggi di Indonesia yang mengusulkan dosennya

untuk mengikuti proses sertifikasi. PTPSerdos (perguruan tinggi pelaksana sertifikasi) adalah

perguruan tinggi yang ditunjuk oleh Menristekdikti untuk menjadi penyelenggara sertifikasi dosen

(menilai portofolio beserta seluruh rangkaian prosesnya). PTP-Serdos selaku PTPengusul juga wajib

mengusulkan dosennya untuk disertifikasi sesuai kuota yang diterimanya.

SOP

Page 116: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

116

E. PENJELASAN PROSEDUR SERDOS

1. Ketua Prodi mendapat informasi terkait pengusulan peserta sertifikasi dosen melalui Koordinator

Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (Kopertais) yang disampaikan kepada Ketua.

2. Ketua Sekolah Tinggi melalui Pembantu Ketua I mengintruksikan kepada para ketua Prodi untuk

menyeleksi dosennya untuk di usulkan menjadi peserta sertifikasi dosen.

3. Ketua Prodi mengusulkan dosen masing-masing kepada pembatu Ketua I dengan persetujuan

yayasan/senat untuk kemudian di ajukan ke Kopertais I DKI Jakarta.

4. Sekolah Tinggi menunggu informasi dari Kopertais tentang kelulusan dosen yang diajukan.

F. REFERENSI

1. UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. UU RI Nomor 14 tahun 2005 tentan Guru dan Dosen

3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi

4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tyahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 tahun 2009 tentang dosen

6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 tahun 2009 tentang tunjangan profesi Guru dan 4 Dosen,

Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor

7. Peraturan Mendiknas RI Nomor 47 tahun 2009 tentang Sertifikasi Pendidikan Untuk Dosen

8. Surat Keputusan Menkowasbang Nomor 38 tahun 1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan

Angka kreditnya.

9. Keputusan Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor

48/D3/Kep/1983 tentang Beban Tugas Tenaga Pengajar pada Perguruan Tinggi.

10. Buku Pedoman Sertifikasi Dosen tahun 2011

Page 117: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

117

BAGAN ALUR

Mulai

Ketua/Pembantu Ketua I

Mendapatkan informasi terkait pengusulan peserta sertifikasi

dosen Dokumen

Ketua/Pembantu Ketua I

Menginstruksikan para Kaprodi untuk mengusulkan dosen yang

memenuhi syarat untuk diajukan menjadi peserta serdos

Ketua Prodi

Menyeleksi daftar usulan dosen yang akan disertifikasi dan

menyerahkan hasil seleksi kepada Ketua/Senat

Ketua/Senat Menyetujui daftar pengajuan dosen sertifikasi dari Kaprodi

Dokumen

Operator

Menyerahkan nama-nama dosen yang diusulkan dalam pengajuan

sertifikasi dosen ke Kopertais I Jakarta

Kopertais I Jakarta Menyeleksi berkas dosen yang

diajukan

Dokumen

Selesai

Dokumen

Dokumen

Menunggu hasil pengajuan sertifikasi dosen dari Kopertais

Dokumen Ketua/Senat

Page 118: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

118

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 5.9/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

SOP PENGAJUAN PERMOHONAN STUDI LANJUT

A. TUJUAN

Tujuan prosedur pengajuan permohonan studi lanjut ditetapkan adalah untuk memberikan pedoman

mengenai penyelenggaraan studi lanjut dosen

B. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup prosedur pengajuan permohonan studi lanjut ini berlaku bagi peningkatan kompetensi

dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta melalui studi lanjut yang

diselenggarakan.

C. STANDAR MUTU YANG TERKAIT

Pengajuan permohonan studi lanjut terkait dengan standar mutu yang terintegrasi dalam Sistem

Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dengan persyaratan BAN-PT.

D. ISTILAH DAN DEFINISI

Berikut ini adalah istilah dan definisi yang digunakan dalam prosedur Pengajuan Permohonan Studi

Lanjut, yaitu sebagai berikut :

1. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama yaitu mentransformasikan,

mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan,

penelitian dan pengabdian masyarakat

2. Studi lanjut yang dimaksud adalah Studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi pada jenjang strata

tiga (S3) bagi dosen dengan kualifikasi sarjana (S1) dan magister (S2) dengan mengutamakan

wawasan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

3. Kualifikasi akademik yang dibutuhkan untuk studi lanjut adalah ijazah jenjang pendidikan akademik

yang dimiliki oleh seorang dosen sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan formal yang diikutinya

E. URUTAN PROSEDUR

Adapun urutan prosedur dari Pengajuan Permohonan Studi Lanjut adalah sebagai berikut :

1. Dosen meminta izin kepada Ketua Prodi untuk mengajukan studi lanjut dengan menyatakan program

studi yang akan dituju

2. Ketua Prodi mengidentifikasi kurikulum, standardisasi dukungan dosen terhadap pembelajaran dan

kompetensi dosen yang bersangkutan serta mempertimbangkan bidang studi pilihan dosen dengan

kebutuhan Prodi

SOP

Page 119: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

119

3. Setelah mendapat persetujuan Ketua Prodi, dosen yang bersangkutan mengajukan permohonan studi

lanjut kepada Ketua

4. Ketua kemudian melanjutkan permohonan studi lanjut dosen ke Ketua

5. Setelah dosen mendapatkan surat permohonan studi lanjut, dosen yang bersangkutan melaksanakan

studi lanjut

6. Dosen yang telah selesai melaksanakan studi lanjut melaporkan kelulusan ke Ketua dengan

menyerahkan bukti dokumen ijazah dan transkrip nilai

F. BAGAN ALUR

Prodi

1. Ketua Prodi

2. Dosen

1. Dosen

2. Prodi

Mulai

Membuat perencanaan pengembangan

SDM

Rencana

pengembangan SDM

Dosen mengajukan lamaran ke Ketua yang dituju dengan persetujuan Ketua

Prodi

Lamaran dosen ke kampus

tujuan

• Dosen melengkapi persyaratan

lamaran

• Prodi memfasilitasi pendanaan untuk memenuhi persyaratan

lamaran

Kelengkapan persyaratan

lamaran

Selesai

Page 120: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

120

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 5.10/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

SOP PENILAIAN DAN EVALUASI BEBAN KERJA DOSEN

A. TUJUAN

Standar Operasional Prosedur (SOP) ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai:

1. Prosedur tertulis yang berkaitan dengan penilaian dan evaluasi beban kerja dosen di lingkungan

STAI Indonesia Jakarta.

2. Persyaratan yang diperlukan dalam penilaian dan evaluasi beban kerja dosen.

3. Waktu yang dibutuhkan dalam penilaian dan evaluasi beban kerja dosen.

B. DEFINISI

Tugas utama dosen perlu dievaluasi dan dilaporkan secara periodik sebagai bentuk akuntabilitas atas

kinerja dosen. Tugas utama dosen adalah melaksanakan kegiatan tridarma perguruan tinggi dengan beban

kerja paling sedikit sepadan dengan 12 SKS dan paling banyak 16 SKS pada tiap semester. Sedangkan

profesor atau guru besar adalah dosen dengan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi

dan mempunyai tugas khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untuk

mensejahterakan masyarakat.

C. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup SOP penilaian dan evaluasi beban kerja dosen ini meliputi :

1. Tatacara dan persyaratan yang diperlukan dalam penilaian dan evaluasi beban kerja dosen.

2. Pihak-pihak yang terlibat dalam penilaian dan evaluasi beban kerja dosen.

D. PROSEDUR

1. Ketua unit P2AI membuat time line (jadwal, distribusi dosen) penilaian BKD dan membaginya

kepada asesor.

2. P2AI melakukan sosialisasi tentang cara pengisian software yang telah ditetapkan.

3. Dosen yang telah mempunyai sertifikat pendidik mengisi/membuat BKD berdasarkan rubrik yang

sah.

4. Dosen/pelapor BKD menyerahkan/mengumpul draf BKD dan kelengkapannya (hardcopy) 2 eks ke

P2AI sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

5. P2AI menyerahkan draf BKD kepada asesor untuk dilakukan penilaian/pemeriksanaan berkas

laporan BKD (formulir/bukti fisik).

6. Asesor melakukan pemeriksaan berkas laporan BKD dosen per Prodi dan mengisi form BAP

pemeriksaan.

SOP

Page 121: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

121

7. Dosen/pelapor BKD memperbaiki/melengkapi berkas laporan BKD berdasarkan BAP asesor.

8. Dosen/pelapor BKD mengumpulkan berkas yang telah diperbaiki dan dilengkapi

9. ke P2AI. 9. P2AI melakukan pengesahan kembali kelengkapan berkas laporan BKD dan diserahkan

pada asesor untuk ditanda tangan.

10. P2AI melakukan rekapitulasi laporan BKD dalam bentuk softcopy.

11. P2AI menyerahkan hardcopy form laporan BKD dan softcopy rekapitulasi laporan BKD ke bagian

akademik untuk diteruskan ke pusat.

Page 122: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

122

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 5.11/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

SOP EVALUASI KINERJA KARYAWAN

A. TUJUAN

Standar Operasional Prosedur (SOP) ini bertujuan menjamin terlaksananya kegiatan mendapatkan data

dan informasi tentang kepuasan mahasiswa terhadap kinerja pegawai urusan administrasi umum,

administrasi akademik dan laboratorium di STAI Indonesia Jakarta, secara cepat, periodik, dan tepat.

B. RUANG LINGKUP DAN UNIT-UNIT YANG TERKAIT

1 Puket I

2 Ketua LPM

3 Ketua Prodi Sekretaris Prodi

4 Kabag Umum

5 Kasubag Administrasi dan Kepegawaian

6 Tenaga Kependidikan

C. ISTILAH DAN DEFINISI

Evaluasi Kinerja tenaga kependidikan adalah kegiatan yang mengkaji kinerja tenaga kependidikan selama

melaksanakan pelayanan administrasi akademik, administrasi umum dan pelayanan laboratorium.

D. URUTAN PROSEDUR

1. Untuk menjamin mutu pelayanan tenaga kependidikan terhadap mahasiswa dan dosen maka perlu

dilakukan evaluasi kinerja tenaga kependidikan.

2. Pengukuran kepuasan mahasiswa tentang kinerja tenaga kependidikan dilakukan setiap akhir

semester dengan menyebarkan kuesioner kepada para mahasiswa.

3. Kuesioner dibuat dengan skala 1-5 untuk mempermudah dalam pengisian dan tabulasi data

4. Penyebaran kuesioner dilakukan pada mahasiswa semua angkatan yang mengikuti perkuliahan dan

melakukan penelitian, praktikum di laboratorium.

5. Hasilnya ditabulasi dan dilaporkan kepada Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi untuk selanjutnya

dilakukan evaluasi dalam rapat prodi. Hasil rapat direkapitulasi dalam Notulen Rapat.

6. Jika masih ada yang tingkat kepuasannya rendah, maka akan segera dilakukan perbaikan untuk

peningkatan kinerja tenaga kependidikan administrasi akademik, administrasi umum dan

laboratorium pada periode berikutnya. Salah satunya dengan melalui pelatihan bagi karyawan.

SOP

Page 123: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

123

E. INSTRUKSI KERJA EVALUASI KINERJA KARYAWAN

1. Prodi membentuk Tim Evaluasi Kinerja Tenaga Kependidikan dengan tugas menyusun perangkat,

menyebarkan dan mengumpulkan kembali kuesioner, menganalisis data, menyimpulkan hasil

evaluasi dan melaporkan kepada Ketua prodi.

2. Tim evaluasi menyusun perangkat evaluasi berupa kuesioner.

3. Tim evaluasi mengumpulkan data dengan kuesioner dari penilaian mahasiswa pada proses

pelayanan tenaga kependidikan baik administrasi maupun laboratorium.

4. Tim evaluasi menganalisis data yang telah dikumpulkan. Langkah analisis dan kesimpulan hasil

analisis.

5. Hasil analisis evaluasi kinerja karyawan dilaporkan kepada Ketua prodi untuk disampaikan kepada

semua tenaga kependidikan. Tindak lanjut terhadap evaluasi kinerja tenaga kependidikan dilakukan

oleh Pembantu Ketua I.

F. REFERENSI

1. Undang-undang RI No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Sisdiknas).

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Undang-undang RI No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

6. Peraturan Pemerintah RI No 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

8. Pedoman Akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014

Page 124: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

124

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 6.1/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. SARANA DAN PRASARANA

SOP PEMINJAMAN/ PENGGUNAAN KENDARAAN

A. TUJUAN

1. Memberikan panduan bagi sivitas akademika dalam peminjaman/penggunaan kendaraan dinas

operasional pada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

2. Memberikan panduan bagi sopir untuk melaksanakan tugas-tugas terkait dengan peminjaman

kendaraan Operasional Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

B. DEFINISI

Kendaraan Operasional adalah kendaraan dinas operasional yang ditetapkan untuk kendaraan

operasional di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

C. PIHAK TERKAIT

1. Ketua dan Puket II

2. Kabag Umum

3. Subag Administrasi dan Kepegawaian

4. Dosen yang bersangkutan

D. RUANG LINGKUP

1. Tata cara dan prosedur peminjaman/penggunaan kendaraan dinas operasional pada Sekolah Tinggi

Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

2. Pihak-pihak yang terkait dalam proses peminjaman dan penggunaan kendaraan dinas operasional

pada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

E. REFERENSI

1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor : 110 Tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara

Program Studi pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016.

2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

SOP

Page 125: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

125

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 6.2/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. SARANA DAN PRASARANA

SOP PEMINJAMAN DAN PENGGUNAAN FASILITAS KAMPUS

A. TUJUAN

1. Sebagai acuan prosedur peminjaman dan penggunaan fasilitas kemahasiswaan kepada pihak terkait

baik dari dalam maupun luar lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

2. Sebagai tahapan dalam mengatur peminjaman dan penggunaan fasilitas kemahasiswaan Sekolah

Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

B. DEFINISI

Fasilitas Kemahasiswaan adalah fasilitas berupa Gedung Mahasiswa, lapangan olahraga, alat-alat

kesenian, alat olah raga dan peralatan lainnya yang merupakan asset Sekolah Tinggi Agama islam (STAI)

Indonesia Jakarta.

C. PIHAK TERKAIT

1. Ketua dan Puket II

2. Kabag Umum

3. Subag Administrasi dan Kepegawaian

4. Civitas Akademika

D. RUANG LINGKUP

1. Tata cara proses peminjaman dan penggunaan fasilitas oleh organisasi mahasiswa, dosen dan pegawai

serta pihak luar;

2. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses peminjaman dan penggunaan fasilitas.

E. PENGGUNA

SOP ini berlaku bagi seluruh peminjaman dan penggunaan fasilitas kemahasiswaan oleh pihak terkait baik

dari dalam maupun luar lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

F. REFERENSI

1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor : 110 Tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara Program

Studi pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016.

2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

SOP

Page 126: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

126

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 6.3/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. SARANA DAN PRASARANA

SOP KEBERSIHAN

A. TUJUAN

Menjamin bahwa kebersihan kampus dapat menunjang kegiatan akademik agar dosen dan mahasiswa

dapat merasa nyaman ketika melakukan aktivitas kampus.

B. RUANG LINGKUP

Manual prosedur ini membuat prosedur ini memuat prosedur yang harus dilakukan oleh mahasiswa,

dosen seluruh civitas akademika.

C. PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT

1. Civitas akademika

2. Puket II

3. Kabag Umum

4. Kasubag Administrasi dan Kepegawaian

5. Petugas kebersihan

D. PROSEDUR

1. Petugas kebersihan mengecek kebersihan seluruh areal kampus

2. Petugas kebersihan mengajukan uang untuk kebutuhan fasilitas kebrsihan ruang kepada Puket I.

3. Puket II mengajukan uang untuk pembelian kebutuhan fasilitas kebersihan kepada ketua yang akan

diteruskan ke STAI Indonesia Jakarta.

4. Puket II membelanjakan kebutuhan untuk fasilitas kebersihan.

5. Petugas kebersihakan bertanggung jawab membersihkan seluruh areal kampus dengan dibagi tugas

kerja masing-masing tenaga kebersihan khususnya yang bertugas dilokal diantaranya lantai, dinding,

langit-langit (dek), meja setiap hari nya

6. Petugas kebersihan membuang sampa yang ada disetiap tempat sampah.

7. Ivitas akademik sarana dan prasaran kampus.

8. Mahasiswa wajib menjaga kebersihan dengan ikut merawat sarana dan prasarana kampus.

9. Puket I berhak menegur atau menasehati petugas kebersihan jika ditemukan areal yang tidak bersih.

E. REFERENSI

1. Keputusan DIRJEN Pendidikan Islam Nomor : 110 tahun 2017 tentang izin keagamaan swasta tahun

2016

2. STAUTA sekolah tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

SOP

Page 127: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

127

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 6.4/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. SARANA DAN PRASARANA

SOP KEAMANAN DAN KESELAMATAN

A. DEFINISI ISTILAH

Yang di maksud dengan keamanan dan keselamatan adalah dimana pengelolaan menciptakan suasana

amanan serta mewujudkan keselamatan di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia

Jakarta.

B. TUJUAN

1. Melaksanakan pengawasan menyangkut keamanan dan keselamatan di lingkungan Sekolah Tinggi

Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

2. Melaksanakan Patroli di sekitar Kampus menurut rute dengan maksud mengadakan pemantauan dan

pemeriksaan terhadap barang, orang atau temapt yang mencurigakan yang di perkirakan dapat

menimbulkan ancaman dan gangguan kamtibmas.

3. Mengambil langkah-langkah dan tindakan sementara bila terjadi suatu pelanggaran hukum pada

menjalankan citivitas

4. Melakukan penanggulangan awal terhadap gangguan dan ancaman yang terjadi di Lingkungan

Kampus pada Menjalankan civitas.

C. PIHAK YANG TERKAIT

1. Civitas akademika

2. Puket II

3. Kabag Umum

4. Kasubag Administrasi dan Kepegawaian

5. Petugas kebersihan

D. RUANG LINGKUP PROSEDUR DAN PENGGUNAANNYA

1. Melaksanakan pengawasan yang menyangkut keamanan dan Keselamatan di lingkungan kampus pada

saat menjalankan civitas :

a. Pengawasan keselamatan dan keamanan kampus pada saat menjalankan citivitas

b. Pengawasan keluar masuk kendaraan dan barang pada saat menjalankan citivitas

c. Pengawasan terhadap hal-hal yang mencurigakan di Lingkungan Kampus

2. Melakukan pengawasan terhadap barang serta aset lembaga untuk menghindari kehilangan atau

terjadi pencurian pada saat menjalankan citivitas

SOP

Page 128: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

128

3. Mengambil langkah-langkah atau tindakan sementara bila terjadi suatu pelanggaran hukum yang

terjadi pada saat menjalankan citivitas:

a. Mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan barang bukti

b. Menolong korban

c. Membuat berita acara kejadian

d. Melaporkan ke Pos Polisi terdekat

E. PROSEDUR

1. Petugas keamanan kampus saat menjalankan citivitas:

a. Mengkoordinir mengawasi kelancaran tugas koordinator keamanan kampus dan anggota

b. Memelihara dan melaksanakan koordinasi baik secara lisan maupun tulisan dalam penjagaan

pada saat menjalankan citivitas

c. Mengawasi pelaksanaan pengamananan dan meminimalisir terjadinya kehilangan, pencurian

dan pelanggaran hukum pada saat menjalankan citivitas di Lingkungan Sekolah Tinggi Agama

Islam (STAI) Indonesia Jakarta

2. Petugas keamanan kampus melakukan pengawasan / patroli dalam melakukan patroli, penegtahuan

dasar yang harus di miliki petugas keamanan kampus antara lain :

a. Mengetahui/menguasai keadaan daerah/lingkungan berdasarkan peta yang ada:

1) Bangunan utama

2) Ruang Pimpinan

3) Ruang administrasi

4) Ruang kelas

5) Ruang Akademik

6) Ruang kegiatan mahasiswa

b. Mengetahui dan berusaha untuk tahu sumber-sumber gangguan yang dapat menimbulkan

kerawanan dan gangguan keamanan dan Keselamatan terutama pada saat menjalankan citivitas

di Lingkungan Kampus.

c. Bertanggung jawab atas kelancaran tugas satuan pengamanan kampus di lapangan /lokasi

penugasan/operasional pada saat menjalankan citivitas.

d. Ikut bertanggung jawab terhadap disiplin dan Keselamatan anggota keamanan kampus.

e. Membantu memberikan rasa aman dan keselamatan di lingkungan kampus pada saat

menjalankan citivitas.

F. KUALIFIKASI PEJABAT/PETUGAS YANG MENJALANKAN PROSEDUR

Petugas yang menjalankan prosedur adalah bagian Keamanan dengan kualifikasi akademik minimal SMA.

G. REFERENSI

1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor: 110 Tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara

Program Studi Pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016.

2. STATUTA STAI Indonesia Jakarta

Page 129: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

129

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 6.5/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. SARANA DAN PRASARANA

SOP PENGHAPUSAN SARANA DAN PRASARANA

A. TUJUAN

Pedoman tata cara penghapusan sarana dan prasarana di Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI)

Indonesia yang kondisinya sudah rusak berat bila dilihat dari keadaan barang, umur barang, barang

berlebih dan sudah ketinggalan model bila dilihat dari segi teknologi.

B. RUANG LINGKUP

Prosedur penghapusan sarana dan prasaranaberlaku bagi seluruh unit kerja dan seluruh civitas akademika

di lingkungan Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.

C. PIHAK YANG TERKAIT

1. Civitas akademika

2. Puket II

3. Kabag Umum

4. Kasubag Administrasi dan Kepegawaian

D. PROSEDUR

1. Bagian perlengkapan mengcek barang-barang yang ada di gudang, dan unit kerja / Program Studi.

2. Hasil dari pengecekan membuat laporan keadaan barang, untuk barang yang sudah tidak terpakai bisa

dilakukan penghapusan dengan pertimbangan menghindari terjadinya penumpukan barang rusak

digudang dan mengurangi jumlah barang inventori di buku inventori.

3. Mengusulkan penghapusan barang ke Pembantu Ketua II.

4. Penghapusan barang dilakukan setelah disetujui dalam rapat.

5. Membuat berita acara penghapusan barang.

E. REFERENSI

Statuta Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia

SOP

Page 130: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

130

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 6.6/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. SARANA DAN PRASARANA

SOP PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PERALATAN

A. TUJUAN

Memperlancar proses pemeliharaan dan perbaikan peralatan di Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI)

Indonesia

B. RUANG LINGKUP

Pemeliharaan peralatan mencangkup perawat dan perbaikan. Untuk perawatan AC, Listrik, dilakukan

secara rutin setiap 3 bulan sekali oleh Kabag Umum, sedangkan untuk perawatan peralatan bila kerusakan

ringan dapat dilakukan oleh unit/prodi yang bersangkutan bila kerusakan berat dapat diajukan ke

Perguruan Tinggi

C. PIHAK YANG TERKAIT

1. Civitas akademika

2. Puket II

3. Kabag Umum

4. Kasubag Administrasi dan Kepegawaian

D. PROSEDUR

1. Surat Pemohonan dari unit kerja/prodi membuat surat permohonan yang ditujukan kepada Ketua;

2. Atas dasar diposisi Ketua melalui Pembantu Ketua II, Bagian Umum mengecek alokasi dana untuk

memperbaiki atau memelihara peralatan yang diajukan;

3. Apabila alokasi dana tersedia, maka bagian Umum mengeluarkan disposisi untuk cek peralatan. Cek

dan survey peralatan dimaksudkan untuk mengetahui kondisi sebenarnya terkait dengan jenis

permohonan yang diajukan;

4. Bagian Perlengkapan melakukan cek peralatan kemudian menggambar rencana perbaikan atau

pengantian dengan yang baru (apabila tidak memungkinkan diperbaiki), dan menghitung RAB;

5. Bagian Perlengkapan melaporkan kepada Ka. Bagian Umum dan Pembantu Ketua II.

6. Setelah persetujuan dari Pembantu Ketua II, Bagian perlengkapan melaksanakan kegiatan perbaikan

secara langsung atau dengan cara memperbaiki ke luar.

E. REFERENSI

Statuta Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.

SOP

Page 131: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

131

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 6.7/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. SARANA DAN PRASARANA

SOP PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN GEDUNG

A. TUJUAN

Untuk menunjang peningkatan kualitas pelayanan terhadap kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi.

B. RUANG LINGKUP

Pemeliharaan dan perbaikan gedung dibatasi pada gedung-gedung yang menjadi tanggung jawab

Perguruan Tinggi, seperti Gedung, Perpustakaandan Gedung Ruang Kuliah Bersama, prasarana umum

meliputi, pos satpam, jalan, trotoar, saluran air hujan, pagar, dan lampu penerangan jalan.

C. PIHAK YANG TERKAIT

1. Civitas akademika

2. Puket II

3. Kabag Umum

4. Kasubag Administrasi dan Kepegawaian

D. PROSEDUR

1. Surat Pemohonan dari unit kerja / prodi membuat surat permohonan yang ditujukan kepada Ketua;

2. Atas dasar disposisi Ketua melalui Pembantu Ketua II, Bagian Umum mengecek alokasi dana untuk

memperbaiki atau memelihara gedung/prasarana umum yang diajukan;

3. Apabila alokasi dana tersedia, maka Bagian Umum mengeluarkan dispoisi untuk cek lapangan. Cek

dan survey lapangan dimaksudkan untuk mengetahui kondisi sebenarnya terkait dengan jenis

permohonan yang diajukan;

4. Bagian Perlengkapan melakukan cek lapangan kemudian menggambar rencana perbaikan dan

menghitung RAB;

5. Bagian Perlengkapan melaporkan kepada Ka. Bagian Umum dan Pembantu Ketua II.

6. Setelah persetujuan dari Pembantu Ketua II, Bagian perlengkapan melaksanakan kegiatan

pemeliharaan/perbaikan secara langsung atau dengan cara pengadaan penyedia jasa pemborongan

E. REFERENSI

Statuta Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.

SOP

Page 132: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

132

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 6.8/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. SARANA DAN PRASARANA

SOP OPERASI SARANA DAN PRASARANA

A. TUJUAN

Menertibkan penggunaan sarana dan prasarana di lingkungan Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI)

Indonesia, serta memastikan bahwa proses kegiatan operasi sarana dan prasarana dapat berjalan efektif,

konsisten, standar, dan sistematis.

B. RUANG LINGKUP

Operasi sarana dan prasarana berlaku bagi seluruh unit kerja dan seluruh civitas akademika di lingkungan

Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.

C. PIHAK YANG TERKAIT

1. Civitas akademika

2. Puket II

3. Kabag Umum

4. Kasubag Administrasi dan Kepegawaian

D. PROSEDUR

1. Melakukan permohonan penggunaan ruangan, alat dan perlengkapan secara permanen untuk

kepentingan pekerjaan ruang atau tempat dari unit kerja / prodi.

2. Bagian Umum menerima disposisi bagian perlengkapan melakukan :

a. Memeriksa ketersediaan ruang, alat, dan perlengkapan yang ada.

b. Pengkajian keperluan bentuk dan jenis kegiatan.

c. Merekomendasikan kepada Pembantu Ketua II untuk kegiatan akademik, dan ke Pembantu Ketua

III untuk kegiatan mahasiswa.

3. Setelah disetujui Pembantu Ketua II atau Pembantu Ketua III, maka bagian perlengkapan memberi

jawaban persetujuan penggunaan ruang, alat dan perlengkapan kepada unit kerja / prodi.

4. Pengadministrasian pemakaian ruang, alat, dan perlengkapan dengan membuat beriata acara serah

terima.

E. REFERENSI

Statuta Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.

SOP

Page 133: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

133

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 6.9/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. SARANA DAN PRASARANA

SOP INVENTARISASI SARANA DAN PRASARANA

A. TUJUAN

Menyelenggarakan kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana melalui kegiatan inventarisasi sarana dan

prasarana yang dimiliki oleh Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia serta memastikan

bahwa proses kegiatan inventarisasi sarana dan prasarana dapat berjalan efektif, konsisten, standar, dan

sistematis.

B. RUANG LINGKUP

Penanganan aset dan barang inventaris berlaku bagi seluruh unit kerja dan seluruh civitas akademika di

lingkungan Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.

C. PIHAK YANG TERKAIT

1. Civitas akademika

2. Puket II

3. Kabag Umum

4. Kasubag Administrasi dan Kepegawaian

D. PROSEDUR

1. Bagian Umum Membuat surat kepada prodi dan unit kerja untuk menginventarisir barang-barang

yang ada di Prodi dan Unit Kerja, baik yang pengadaannya oleh Perguruan Tinggi maupun prodi dan

unit kerja dengan form yang baku.

2. Prodi dan Unit Kerja menerima surat permintaan untuk menginventarisir aset, kemudian

menyampaikan daftar inventaris asset yang ada di unit kerja masing-masing kepada bagian

perlengkapan Bagian Umum.

3. Bagian perlengkapan melakukan :

a. Menerima daftar inventaris, aset dari seluruh unit kerja yang ada di lingkungan Sekolah Tinggi

Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.

b. Mengklasifikasi aset sesuai dengan kelompoknya, memberi kode barang, labelling, memasukkan

dalam database, dan mencetak dalam bentuk buku laporan aset Sekolah Tinggi Islam Agama

Islam (STAI) Indonesia.

c. Membuat daftar inventaris per ruang.

d. Menerima dan meneliti laporan dan menyampaikan ke Pembantu Ketu II.

e. Serah terima secara fisik barang dari perlengkapan kepada unit kerja /prodi.

f. Pengadministrasia dengan termuatnya seluruh barang yang diserahterimakan dalam sebuah

berita acara serah terima

E. REFERENSI

Statuta Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia

SOP

Page 134: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

134

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 6.10/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. SARANA DAN PRASARANA

SOP PENGADAAN BARANG DAN ATK

A. TUJUAN

Untuk memperoleh barang (material konstruksi) dan jasa (penyediaan peralatan/perlengkapan) yang

berkualitas baik, terjamin persediaannya, dan hemat biaya;

B. RUANG LINGKUP

Kegiatan meliputi persiapan pengadaan barang , proses pengadaan barang yang memerlukan penyedia

barang , pelaksana pengadaan baran serta pencatatan barang yang diminta.

C. PIHAK YANG TERKAIT

1. Civitas akademika

2. Puket II

3. Kabag Umum

4. Kasubag Administrasi dan Kepegawaian

D. PROSEDUR

1. Unit kerja / Prodi mengajukan surat permintaan barang

2. Bagian Umum (bag. Perlengkapan) menerima disposisi dan melakukan :

a. Pengecekan barang yang tersedia

b. Bila tidak tersedia mencari dan membandingkan harga barang yang diminta

c. Merekomendasika harga barang ke Pembantu Ketua II.

d. Setelah disetujui Pembantu Ketua II maka bagian perlengkapan melakukan pemesanan barang

dan pembayaran dilakukan bagian keuangan.

3. Setelah barang diterima, bagian perlengkapan melakukan

a. Mengecek kondisi barang sesuai spek yang ditentukan

b. Menginventarisir barang ke laporan aset

c. Membuat Berita Acara Penyerahan Barang

d. Menyerahkan kepada unit

E. REFERENSI

Statuta Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia

SOP

Page 135: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

135

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 7.1/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PENGELOLAAN

SOP PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI

A. TUJUAN

SOP ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai:

1. Prosedur pembukaan dan penutupan program studi, dan

2. Persyaratan yang di perlukan dalam pembukaan dan penutupan program studi.

B. DEFINISI

Pembukaan dan penutupan program studi adalah proses pengusulan hingga keluarnya Surat Keputusan

Di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Islam (Dirjen Diktis) tentang pembukaan dan penutupan

program studi seusai dengan ketentuan dari Dirjen Diktis.

C. RUANG LINGKUP

1. Tata cara dan persyaratan di perlukan dalam penyusunan rencana pembukaan dan penutupan

program studi, dan

2. Pihak-pihak yang terlibat dalam pengusulan pembukaan dan penutupan program studi.

D. PROSEDUR

1. Persyaratan pembukaan program studi

a. Proposal Pembukaan program studi baru disusun dengan mengacu pada Keputusan Diktis

Nomor : DJ.1/212/2011 tanggal 23 Februari 2011 tentang Persyaratan dan Prosedur Pembukaan

Program Studi Perguruan Tinggi Agama Islam.

b. Penyusun kurikulum mengacu pada Keputusan Menteri Agama republik Indonesia Nomor : 353

Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan kurikulum pendidikan tinggi Agama Islam.

2. Tatacara Pembukaan Program studi baru

a. Pada Kepmendiknas No.234/U/2016 Persyaratan minimal jumlah dan kualifikasi dosen tetap

untuk setiap program studi mengacu tentang Pendirian perguruan Tinggi.

b. Unsur pelaksana akademik (Prodi) yang memiliki prakarsa pembukaan program studi baru

membentuk Tim Penyusun Proposal Pembukaan Program Studi (Selanjutnya disebut Tim) yang

terdiri dari staf Sekolah Tinggi Agama islam (STAI) Indonesia Jakarta yang terkait dengan

program studi yang akan

c. Dapat berkonsultasi dengan masyarakat luar Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia

Jakarta yang terkait; Tim bertugas untuk menyiapkan dokumen usulan pembukaan program

studi baru, Tim menyiapkan dokumen Proposal Pembukaan Program Studi Baru dalam format

SOP

Page 136: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

136

dan isi yang sesuai dengan ketentuan yang tersebut dalam Keputusan DIKTIS Nomor :

DJ.I/212/2011 tanggal 23 Februari 2011 tentang Persyaratan dan Prosedur Pembukaan Program

Studi Perguruan Tinggi Agama Islam, Tim mengajukan Proposal Puketuntuk di bahas di tingkat

prodi, di buka; Tim dapat merupakan suatu kelompok independent (stakeholder). Tim

diharapkan

d. Puket menyelenggarakan pembahasan Proposal di tingkat prodi Puket meneruskan usulan yang

telah di setujui oleh prodi kepemimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia

Jakarta,

e. Pimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indosnesia Jakarta meminta tim Lembaga

Penjaminan Mutu (LPM) untuk menegvaluasi Proposal, LP2M mengevaluasi Proposal dengan

mengacu pada keputusan DIKTIS Nomor : DJ.I/212/2011 tanggal 23 Februari 2011 tentang

Persyaratan dan Prosedur pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Agama Islam selambat-

lambatnya satu bulan setelah Proposal diterima, jika Proposal dinilai memenuhi persyaratan

yang ditentukan, pimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

menyampaikan Proposal ke Ketua Senat jika Proposal masih dinilai memerlukan perbaikan,

pimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta mengirim kembali Proposal ke

Prodi untuk di perbaiki, tim memperbaiki Proposal sesuai saran-saran serta menyerahkan

kembali Proposal yang di perbaiki kepada pimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)

Indonesia Jakarta melalui Puket selambat-lambatnya satu bulan sesudah hasil evaluasi Pusat

Penjaminan Mutu (LPM) di terima, Proposal yang oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)

dinilai telah memenuhi persyaratan di sampaikan oleh pimpinan Ketua ke Ketua Senat, Ketua

Senat mengesyahkan Proposal, dan pimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia

Jakarta mengirimkan Proposal yang telah di syahkan Senat ke Jenderal Pendidikan Tinggi

Islam.

3. Pihak-pihak yang terlibat dalam pembukaan program studi baru

Tim pengusul: menyiapkan dokumen kajian kelayakan akademik dan administrative, dan studi

kelayakan pembukaan program studi baru, Puket : menerima pembukaan usulan pembukaan program

studi baru dan meneruskannya ke prodi. Setelah Proposal disahkan oleh Puket, dan Puket

meneruskan Proposal ke ketua, prodi : mengevaluasi dan mengesahkan usulan pembukaan program

studi abru, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) : Membantu pimpinan Ketua mengevaluasi Proposal

pembukaan program studi baru, pimpinan ketua : menerima usulan pembukaan program studi baru

dan meneruskannya ke Ketua Senat. Setelah Proposal disahkan oleh ketua, ketua meneruskan

Proposal ke Dirjen Diktis, Ketua: Mengevaluasi dan mengesahkan usulan pembukaan program studi

baru.

4. Persyaratan penutupan program studi

a. Untuk menjamin efektifitas program pendidikan, suatu proram studi harus dapat ditutup dan

dibuka kembali sesuai dengan kebutuhan. Program studi dianggap tidak efektif jika memenuhi

sekurang-kurangnya satu kriteria berikut: (1) Jumlah mahasiswa program tersebut terus

menurun, atau (2) Lulusan tidak terserap dalam lapangan pekerjaan, atau (3) Sarana dan

Prasarana tidak lagi memenuhi keperluan.

b. Dalam hal terjadi penutupan program studi, diperlukan kemampuan melakukan relokasi

sumber daya program studi ke unit-unit di STAI Indonesia Jakarta penyelenggaraan program

studi.

Page 137: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

137

5. Tatacara Penutupan Program Studi

a. Prodi membentuk tim untuk menyiapkan dokumen usulan penutupan program studi yang

terdiri dari staf Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta yang terkait dengan

program studi yang akan di tutup,

b. Prodi dan/atau program studi membahas dokumen usulan penutupan program studi untuk

penyempurnaannya.

c. Prodi mengajukan usulan kepada pimpinan institusi untuk di bahas di tingkat Sekolah Tinggi

Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

d. Setelah adanya pengesahan dari Ketua maka penutupan program studi dilaporkan ke Dirjen

Diktis,

e. Prodi dan/atau program studi mempersiapkan pelimpahan program studi dan mempersiapkan

sistem alih kredit.

f. Ketua program studi menyusun proses pemindahan mahasiswa ke program baru yang telah di

tentukan Prodi dan Ketua, dan

g. Ketua program studi menyusun proses pemindahan asset Prodi / program studi tersebut ke

Prodi.

6. Pihak-pihak yang terlibat dalam penutupan program studi

a. Tim pengusul : mengevaluasi penutupan program studi dan meneruskannya ke

b. Prodi : menerima usulan penutupan program studi dan meneruskannya ke Puket. Setelah

usulan di setujui oleh Puket, Puket meneruskan usulan penutupan ke Ketua

c. Puket : mengevaluasi usulan penutupan program studi,

d. Prodi : menerima usulan penutupan program studi dan meneruskannya ke Pembantu Ketua.

Setelah usulan di setujui oleh Pembantu Ketua, Ketua memberitahukan Dirjen Diktis, dan

e. Ketua : Mengevaluasi usulan penutupan program studi.

E. REFERENSI

1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional,

2. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 394 Tahun 2003 tentang Pedoman Pendirian

Perguruan Tinggi Agama,

3. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor : 353 Tahun 2004 tentang Pedoman

Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa,

4. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor : 387 tahun 2004 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Pembukaan Program Studi pada pendidikan Tinggi Agama Islam.

5. Keputusan Dirjend Pendidikan Islam Nomor : 110 Tahun 2017 tentang Izin Penyelenggara Program

Studi Pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016.

6. Statuta STAI Indonesia Jakarta

Page 138: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

138

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 7.2/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PENGELOLAAN

SOP CUTI AKADEMIK

A. DEFINISI

1. Cuti Akademik adalah masa tidak mengikuti kegiatan akademik pada waktu tertentu selama

mahasiswa yang bersangkutan menjadi mahasiswa di Institusi dengan ijin Ketua.

2. Cuti akademik direncanakan adalah cuti akademik yang diberikan atas kepada mahasiswa yang

bersangkutan.

3. Cuti akademik tidak direncanakan adalah cuti akademik yang di berikan kepada mahasiswa atas

kehendak mahasiswa yang bersangkutan.

B. TUJUAN

Melaksanakan proses permohonan cuti akademik / mahasiswa STAI Indonesia Jakarta

C. RUANG LINGKUP

Mulai dari permohonan mahasiswa sampai terbitnya surat keterangan cuti akademik/terminal

D. PROSEDUR

a. Mahasiswa yang akan mengajukan permohonan cuti harus mengisi form cuti akademik dahulu

b. Mahasiswa mengajukan permohonan persetujuan cuti di Bagian Akademik,

c. Bagian Akademik melakukan pemeriksaan status administrasi dan status akademik mahasiswa di

SIAKAD

d. Bagian Akademik memproses permohonan cuti mahasiswa dan Surat persetujuan

e. Bagian Akademik melakukan up date status cuti akademik mahasiswa di SIAKAD

f. Bagian Akademik mendistribusikan Surat Keterangan Ketua tentang cuti akademik ke Prodi dan

mahasiswa

E. REFERENSI

1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor : 110 tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara Program

Studi pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016.

2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

SOP

Page 139: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

139

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 7.3/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PENGELOLAAN

SOP PENGARSIPAN

DAN LAYANAN ADMINISTRASI AKADEMIK

A. TUJUAN

1. Tertibnya mekanisme pengarsiapan untuk berbagai kegiatan yang ada di Subag. Akademik

2. Terkoordinasinya seluruh kegiatan pengarsipan oleh seluruh staf yang ada di Subag. Akademik

3. Meningkatnya kecepatan pencarian dokumen yang akan di butuhkan untuk kepentingan layanan

dan informasi.

4. Terjaminya keamanan data-data / dokumen yang ada di Subag. Akademik.

B. DESKRIPSI

Pengarsipan adalah kegiatan yang diarahkan untuk menjamin agar seluruh kegiatan yang dilakukan

kasubag administrasu dapat terdokumentasi dengan baik.

C. RUANG LINGKUP LAYANAN

1. Pengarsipan cuti studi

2. Pengarsipan perpanjang studi

3. Pengarsipan DO akademik

4. Pengarsipan DO administrasi

5. Pengarsipan permintaan data dari luar

6. Penggantian KTM yang hilang.

D. REFERENSI

1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor: 110 Tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara

Program Studi Pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016.

2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia

SOP

Page 140: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

140

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 7.4/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PENGELOLAAN

SOP PENGENDALIAN DOKUMEN

A. TUJUAN

Mengatur tata cara pengendalian dokumen meliputi penomoran. Pengelompokan, pengesahan,

pendistribusian, revisi serta penyimpanan agar dokumen terkendali.

B. RUANG LINGKUP

Prosedur ini meliputi pengendalian terhadap seluruh dokumen sistem manajemen di lingkungan Sekolah

Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

C. DEFINISI

1. Dokumen Sistem Managemen Mutu adalah ketentuan tertulis yang digunakan secara resmi sebagai

pedoman dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu.

2. Dokumen Internal adalah segala dokumen sistem manajemen mutu yang diterbitkan dari internal

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

3. Dokumen Eksternal adalah segala dokumen yang berasal dari luar Sekolah Tinggi Agama Islam

(STAI) Indonesia Jakarta yang dijadikan referensi dalam menyusun dokumentasi sistem

manajemen mutu atau dalam melaksanakan pekerjaan.

D. KETENTUAN UMUM

1. Dokumen yang di terapkan

Dokumen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta yang STAI Indonesia adalah

sebagai berikut :

a. Dokumen Manajemen

1) Statuta STAI Indonesia

2) Struktur Organisasi dan Tata Kelola

3) Rencana Strategis dan Rencana Operasional

- Institusi

- Prodi-prodi

4) Peraturan Kepegawaian

5) Kode Etik

b. Dokumen akademik

1) Visi dan Misi

2) Kurikulum

SOP

Page 141: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

141

3) Silabus perkuliahan

4) SAP/RPS Perkuliahan

5) Hand out/modul/Buku ajar dosen

c. Dokumen mutu

1) Kebijakan Mutu

2) Manual Mutu

3) Standard Operating Procedure (Sop)

4) Formulir-formulir

2. Dokumen pendukung yang terdiri dari :

a. UU/PP/Permen/Dasar hukum lainnya yang bersumber dari Pemerintah, Kemenristekdikti

dan Kemenag yang berkaitan dengan Pendidikan Tinggi

b. SK-SK Senat, Yayasan dan STAI Indonesia

c. Surat-surat kerja sama

E. KRITERIA KEBERHASILAN

Dokumen Sistem Manajemen Mutu dapat trkendali penomoran, pengelompokan, pengesahan,

pendistribusian dan revisinya.

F. REFERENSI

1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor : 110 Tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara

Program Studi Pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta tahun 2016.

2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia

Page 142: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

142

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 7.5/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PENGELOLAAN

SOP PENDAFTARAN CALON MAHASISWA

A. TUJUAN

1. Menjelaskan Jalur dan jenis seleksi dan pendaftaran calon mahasiswa

2. Persyaratan dan prosedur seleksi dan pendaftaran calon mahasiswa

3. Waktu seleksi dan pendaftaran calon mahasiswa

B. RUANG LINGKUP

1. Jalur-jalur seleksi dan pendaftaran mahasiswa baru

2. Tata cara persyaratan yang di perlukan dalam penerimaan mahasiswa baru

3. Unit kerja yang terlibat dalam penerimaan mahasiswa baru

C. DEFINISI

1. Pendaftaran mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta adalah pendaftaran

jalur Ujian tertulis dan interview.

2. Calon mahasiswa baru adalah setiap lulusan SLTA atau sederajat dan mendaftar sebagai calon

mahasiswa yang memenuhi persyaratan yang di tentukan.

3. Jalur pendaftaran adalah pola atau jenis seleksi penerimaan mahasiswa baru.

D. PENGGUNA

1. Pimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta

2. Panitia penerima mahasiswa baru

3. Sekolah asal calon mahasiswa baru

E. PROSEDUR

Pembukaan penerimaan mahasiswa baru dibuka dari bulan April sampai bulan Agustus.

1. Seleksi pendaftaran mahasiswa baru non tes

a. Seleksi melalui jalur non tes bertujuan memberi penghargaan kepada siswa siswi yang berprestasi

untuk menjadi mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta tanpa melalui

tes pada semua Prodi yang dipilih dan agar Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

memperoleh mahasiswa yang memiliki kepribadian unggul dan diharapkan dapat berprestasi di

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

b. Calon mahasiswa dari jalur ini adalah siswa-siswi madarsah Aliyah dan yang sederajat yang

memiliki prestasi pada semester I kelas XII; atau memiliki hafalan al-Qur’an minimal 5 juz.

SOP

Page 143: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

143

c. Prosedur pendaftaran mahasiswa baru jalur non tes :

1) Mengisi formulir pendaftaran mahasiswa baru jalur non tes :

Formulir Penerimaan mahasiswa bisa di peroleh di Panitia seleksi penerimaan mahasiswa

baru di Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta atau mengunduhnya

dari website Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

2) Melakukan pembayaran ke loket Panitian Penerimaan Mahasiswa baru STAI Indonesia atau

transfer ke nomor rekening 1006996171 Bank BRI Syariah a.n. STAI Indonesia

3) Menyerahkan formulir yang telah diisi dengan dilampiri dengan syarat-syarat yang di

tetapkan antara lain :

a) Pengantar dari Kepala Sekolah

b) Salinan raport kelas X, XI dan XII

c) Pasfoto 3 x 4 sebanyak 6 lembar

d) Sertifikat lomba-lomba yang revelan seperti MTQ, Olimpiade Matematika dan lain-

lain

e) Bagian akademik menyeleksi calon mahasiswa berdasarkan berkas yang di terima

f) Bagian akademik mengumumkan hasil seleksi calon mahasiswa baru jalur Ujian non

tes

g) Calon Mahasiswa yang dinyatakan lulus melakukan registrasi ulang

2. Seleksi jalur tes oleh Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

a. Seleksi jalur tes oleh Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta bertujuan untuk

mendapatkan mahasiswa yang berprestasi dan berkepribadian unggul yang berminat untuk

mengikuti pendidikan di bidang studi kesilaman maupun dibidang Umum di Sekolah Tinggi

Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

b. Seleksi di lakukan dengan mengikuti prosedur yang disusun oleh panitia seleksi penerimaan

mahasiswa baru Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta sebagai berikut :

1) Pendaftar mengisi formulir pendaftaran yang bisa di unduh dari website Sekolah Tinggi

Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

2) Melakukan pembayaran ke loket Panitian Penerimaan Mahasiswa baru STAI Indonesia atau

transfer ke nomor rekening 1022890677 Bank Syariah a.n. STAI Indonesia

3) Pendaftar menyerahkan kwitansi pembayaran pendaftaran beserta salinan ijazah yang telah

di legalisir (atau surat keterangan lulus) sebanyak 1 (satu) lembar, dan memasukkannya ke

dalam map untuk di verifikasi

4) Peserta mengikuti tes masuk yang meliputi :

a) Tes tulis komponen pengetahuan agama dan umum

- Materi Agama Islam

- Pengetahuan Umum

- Bahasa Indonesia

- Bahasa Inggris

- Bahasa Arab

Page 144: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

144

Dari hasil ujian saringan secara tertulis yang dianggap lulus harus mencaPBS nilai

rata-rata setiap materi ujian sebagai berikut :

- Materi Agama Islam Nilai 60 – 100

- Pengetahuan Umum Nilai 65 – 100

- Bahasa Indonesia Nilai 70 – 100

- Bahasa Inggris Nilai 60 – 100

- Bahasa Arab Nilai 60 – 100

Nilai Rata-Rata kelulusan minimal 65.

b) Ujian lisan yang berupa membaca al-Qur’an.

c) Peserta melihat pengumuman hasil tes penerimaan mahasiswa baru di Kampus

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta atau melihat website Sekolah

Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta (www.staiindojkt.ac.id).

3. Mahasiswa pindahan dan alih program

Untuk calon mahasiswa pindahan dan alih program, terlebih dahulu harus memenuhi persyaratan

berupa nilai transkrip akademik yang berasal dari perguruan tinggi asal, surat keterangan pindah

kuliah, serla melampirkan ijazah SLTA dan ijazah sarjana Muda atau D III dan yang setara untuk

dikonversi dengan kurikulum yang berlaku di STAI Indonesia Jakarta.

F. REFERENSI

1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor : 110 tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara

Program Studi pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016.

2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia

Page 145: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

145

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 7.6/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PENGELOLAAN

SOP PROSEDUR

PENANGANAN PELANGGARAN KODE ETIK

A. TUJUAN

1. Mengatur perlakuan atas pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa dan sanksi yang dikenakan.

2. Mengatur perlakuan atas pelanggaran yang dilakukan oleh dosen dan karyawan dan sanksi

dikenakan.

B. RUANG LINGKUP

Pelanggaran Kode Etik harus dihidupkan pada semua citivas akademika yaitu : mahasiswa, dosen dan

karyawan.

C. DEFINISI

Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa

yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan

perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.

D. GARIS BESAR PROSEDUR

1. Bila terjadi pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh mahasiswa/i, maka prosedur penyelesaiannya

adalah :

a. Laporan pelanggaran kode etik diterima oleh ketua Prodi.

b. Ketua Prodi mengisi berita acara yang jenis pelanggaran, waktu dan tempat terjadinya

pelanggaran.

c. Ketua Prodi menyerahkan berita acara pelanggaran kepada Puket II.

d. Puket II memanggil mahasiswa/i yang bersangkutan untuk memperoleh informasi lebih

lengkap.

e. Bila Puket II menilai pelanggaran tersebut termasuk kategori ringan, Puket II cukup memberi

nasehat/peringatan/teguran kepada mahasiwa/i yang bersangkutan.

f. Bila Pelanggaran dinilai termasuk kategori berat, dengan merujuk pada Buku Pedoman

Akademik, maka Puket II memberikan rekomendasi kepada Ketua Prodi mengenai bentuk

hukuman yang sesuai.

g. Ketua Prodi menjatuhkan sanksi kepada mahasiswa/i tersebut.

2. Bila terjadi pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh dosen/karyawan, maka prosedur

penyelesaiannya adalah :

SOP

Page 146: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

146

a. Laporan diterima oleh Puket I.

b. Bila pelanggaran kode etik tergolong ringan, Puket I cukup memberi peringatan/teguran secara

tertulis kepada yang bersangkutan.

c. Apabila pelanggaran kode etik tergolong berat, Puket I mengadakan rapat dengan Puket II dan

Puket III, untuk membahas pelanggaran tersebut.

d. Puket I menyampaikan draft rekomendasi mengenai sanksi yang bisa disiapkan. Draft tersebut

diserahkan kepada ketua untuk dirapatkan dalam rapat unsur pimpinan.

e. Ketua melakukan rapat seluruh unsur pimpinan untuk membahas rekomendasi Puket I, Puket

II dan Puket III dalam rapat unsur pimpinan.

f. Rapat pimpinan menghasilkan rekomendasi mengenai bentuk sanksi/ solusi atas pelanggaran

kode etik tersebut.

g. Ketua melaksanakan rekomendasi tersebut dengan menerbitkan surat keputusan

pemberhentian.

E. REFERENSI

1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor : 110 Tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara Program

Studi Pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016.

2. STATUA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

Page 147: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

147

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 7.7/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PENGELOLAAN

SOP PELAYANAN TATA PERSURATAN

A. TUJUAN

Tujuan SOP ini adalah memberi panduan yang jelas untuk Sub Bagian Admnistrasi dalam pengendalian

tata persuratan dan kearsipan dilingkungan STAI Indonesia Jakarta mulai dari penerimaan surat ,

penyusunan surat, pendistribusian hingga penyimpanan sehiingga dapat menjamin bahwa :

1. Seluruh surat yang diterbitkan dan didistribusikan merupakan surat yang sah dan berlaku.

2. Pendistribusian surat dan arsip benar-benar sesuai/relevan dengan kegiatan/akitivitas kerja

dibagiannya maupun para pelaksananya

3. Perubahan/perbaikan hingga pendistribusian dilaksankan secara efektif dan terkendali

A. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup SOP Persuratan meliputi :

1. Jenis surat

2. Distribusi surat

3. Otorisasi penerimaan dan pengiriman surat

4. Unit yang terlibat

5. Dokumen yang digunakan

B. DEFINISI

SOP Tata persuratan dan kearsipan adalah kegiatan mengendalikan seluruh surat dan arsip surat yang

masih berlaku dan yang sudah tidak digunakan (kadaluarsa) sebagai panduan kerja unruk memenuhi

kinerja yang diharapkan sejalan dengan kebijakan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

C. PENGGUNA

Pengguna SOP ini adalah :

1. Kabag Umum

2. Kasubag Administrasi

3. Pengarsipan

D. PROSEDUR SURAT

1. Surat Masuk

Surat masuk adalah semua surat yang diterima oleh penerima surat di Bagian Umum, baik surat yang

dikirim melalui pos kurir, maupun diantar langsung.

SOP

Page 148: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

148

a. Petugas penerima surat menerima surat, baik surat yang diterima melalui pos dan kurir maupun

diantar langsung sambil membubuhkan tanda tangan atau atau paraf sebagai bukti penerimaan

surat dan pengirim surat

b. Surat yang sudah diterima kemudian dipisahkan antara surat dinas, surat pribadi dan surat

salah alamat. Surat salah alamat dikembalikan kepada petugas pos, bila dikirim melalui pos, dan

bila dirim langsung surat dikembalikan kepada pembawa suratn dan surat pribadi dimasukan ke

kotak surat sesuai tempat tugas alamat surat. Selanjutnya surat dinas diserahkankepada

pencatat surat.

c. Oleh petugas pencatat surat, surat dibuka amplopnya dengan hati-hati untuk menjaga agar surat

jangan sampai rusak.

d. Setelah dibuka amplopnya, surat diteliti kembali apakah sesuai dengan catatan yang tertera

pada amplop, termasuk juga tentang kelengkapan surat-surat antara lain lampiran-

lampirannya. Bagi surat yang kelengkapannya tidak suratnya harus diberi catatan seperlunya.

Seperti kurang lampiran atau tidak ada lampirannya.

e. Setelah dibaca, kemudian surat dikelompokan antara surat penting dan surat biasa, kemudian

ditentukan unit pengolahnya,

f. Surat-surat yang sudah dikelompokan kemudian diberi nomor agenda surat, dicatat

berdasarkan sifat surat . surat dinas penting dicatat dengan menggunakan kartu kendali

sedangkan surat dinas biasa/pribadi dicatat dengan menggunakan buku kendali surat.

g. Oleh staf administrasi surat dilampiri lembar kartu disposisi dan selanjutnya di distribusi sesuai

tujuan surat.

2. Surat keluar

a. Surat yang sudah didisposisi pimpinan, memo atau nota pimpinan diserahkan kepada unit

pelaksana untuk ditindak lanjuti sesuai disposisi.

b. Selanjutnya surat dikonsep sesuai disposisi pimpinan. penulisan konsep dapat dilakukan oleh

pejabat sendiri atau pegawai yang ditunjuk olehnya

c. Kemudian konsep surat diserahkan kepada petugas pengetikan

d. Selesai diketik surat diteliti dan diperiksa oleh atasan petugas pengetikan bila sudah net (oke)

surat diparaf oleh pejabat setingkat dibawah pejabat penandatangan yang berwenang. Letak

pataf disebelah kiri nama penandatangan

e. Setelah surat ditandatangani oleh pejabat penandatangan yang berwenang, surat diberi nomor

f. Setelah dinimori surat surat digandakan sebanyak kebutuhan surat kemudian diberi cap

dinas/stempel untuk pengesahan surat

g. Selanjutnya surat disampuli dan diberi alamat surat.

h. Petugas pelaksana distribusi mengirimkan surat sesuai alamat tujuan surat.

i. Arsip surat dan konsep surat diserahkan kepada petugas arsiparis untuk diarsipkan,

E. REFERENSI

1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam nomor : 110 Tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara Program

Studi Pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagaam Swasta Tahun 2016

2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

Page 149: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

149

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 8.1/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PEMBIAYAAN

SOP PENYUSUNAN ANGGARAN

A. TUJUAN

Menjelaskan proses penyusunan anggaran pada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

B. RUANG LINGKUP

1. Jenis anggaran

2. Waktu penyusunan anggaran

3. Proses penyusunan anggaran

4. Unit yang terlibat

5. Rencana anggaran Perguruan Tinggi

C. DEFINISI

Anggaran adalah rencana pembiayaan kegiatan dalam satu tahun program yang dikuantifikasikan dalam

bentuk rupiah.

D. PENGGUNA

1. Ketua

2. Pembantu Ketua

3. Kepala bagian

4. Ketua-ketua Prodi dan unit

5. Staff keuangan

6. Unit-unit

E. PROSEDUR

1. Jenis Anggaran

a. Anggaran di STAI Indonesia bersumber dari Yayasan dan dan hibah;

b. Anggaran dari Yayasan adalah dana yang diperoleh dari Yayasan dalam bentuk Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang memuat kegiatan Pengembangan Tugas Pokok Perguruan

Tinggi.

c. Anggaran dana hibah tidak mengikat adalah dana yang diperoleh dari hibah dan sumbangan yang

berasal dari masyarakat dan atau pihak ketiga yang sifatnya mengikat maupun tidak mengikat

SOP

Page 150: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

150

2. Waktu dan Prosedur Penyusunan Kegiatan dan Anggaran

a. Penyusunan kegiatan dan anggaran untuk tahun berikutnya dimulai dari tahun anggaran berjalan

sampai keluarnya dokumen anggaran;

b. Penyusunan Anggaran harus mengacu pada Rencana Strategis Sekolah Tinggi Agama Islam

(STAI) Indonesia Jakarta

c. Penyusunan kegiatan dan anggaran melibatkan unit kerja di lingkungan Sekolah Tinggi Agama

Islam (STAI) Indonesia Jakarta;

d. Anggaran diajukan unit kerja di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

dengan melampirkan Term of Reference (TOR) dan Rencana Anggaran Belanja (RAB) dan

dituangkan dalam bentuk Rencana Kerja dan Anggaran serta realisasi anggaran tahun sebelumnya

jika kegiatan itu yang berkelanjutan;

e. Sub Bagian admnistrasi dan staff keuangan mengkompilasi seluruh usulan kegiatan dan anggaran

menjadi satu dokumen lengkap;

f. Sub Bagian admnistrasi dan staff keuangan menelaah kelayakan usulan kegiatan dan anggaran

dari unit kerja di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta dengan

mengacu pada Rencana Strategis Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

g. Rencana kegiatan dan anggaran dibahas di tingkat Perguruan Tinggi dengan melibatkan unit kerja

di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

h. Dokumen lengkap kegiatan dan anggaran diajukan kepada Ketua melalui Pembantu Ketua Bidang

Administrasi dan Umum untuk disahkan sebagai kegiatan dan anggaran tahun berikutnya setelah

mendapat persetujuan dari Yayasan.

i. Revisi anggaran dilakukan jika terjadi perubahan yang mendasar terhadap kegiatan-kegiatan yang

sudah tertuang dalam dokumen anggaran dan dilakukan sepanjang masih dalam lingkup

kegiatankegiatan pokok perguruan tinggi;

F. PENUTUP

1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan

diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

G. REFERNSI

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di

Bidang Pendidikan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

7. Satuta STAI Indonesia

Page 151: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

151

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 8.2/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PEMBIAYAAN

SOP PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN

A. TUJUAN

SOP ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai :

1. Prosedur proses penyusunan anggaran

2. Waktu yang dibutuhkan dalam proses penyusunan anggaran.

B. ISTILAH DAN DEFINISI

a. Anggaran adalah suatu bentuk program kerja yang akan dilaksanakan yang dituangkan dalam

bentuk uang.

b. Program Kerja adalah rencana atau rancangan yang akan dilaksanakan dalam jangka periode

tertentu.

C. RUANG LINGKUP

SOP ini meliputi :

1. Tata cara dan langkah yang diperlukan dalam penyusunan anggaran.

2. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran.

D. PROSEDUR/TATA CARA PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN

Tata cara proses penyusunan anggaran :

1. Kabag Umum, Kasubag Administrasi dan staff Keuangan, dengan dibantu unit kerja pengguna

anggaran membuat draft Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja tahun yang akan datang

berdasarkan kepada anggaran yang lalu.

2. Draft Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja yang telah disusun kemudian dibahas oleh Tim

Anggaran yang dibentuk Ketua.

3. Draft Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja yang telah mendapat persetujuan Tim

Anggaran, selanjutnya dibahas kembali dengan pihak Yayasan.

4. Apabila Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja tidak mendapat persetujuan dari pihak

Yayasan maka rancangan dikembalikan ke Tim Anggaran untuk diperbaiki.

5. Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja yang telah disetujuipihak Yayasan, selanjutnya

disyahkan oleh Yayasan dengan Surat Keputusan

SOP

Page 152: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

152

E. REFERENSI

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di

Bidang Pendidikan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

7. Satuta STAI Indonesia

Page 153: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

153

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 8.3/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PEMBIAYAAN

SOP PENGELUARAN UNTUK KEGIATAN NON AKADEMIK

A. TUJUAN

SOP ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai : Tata cara pengajuan dan pencairan

pengeluaran Non Akademik

B. ISTILAH DAN DEFINISI

Pengeluaran non Akademik adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan di luar kegiatan yang bersifat

akademik terdiri dari :

1. Pengeluaran Rutin adalah Pengeluaran keuangan untuk kegiatan yang bersifat rutin/kontinyu,

seperti Gaji Pegawai dan dosen Tetap, Dana Operasional, dll.

2. Pengeluaran tidak rutin adalah pengeluaran yang bersifat temporer seperti Kegiatan kepanitiaan

tertentu.

C. RUANG LINGKUP

SOP ini meliputi :

1. Tata cara dan langkah yang diperlukan dalam pengajuan dan pencairan anggaran pengeluaran di

luar pengeluaran yang bersifat Akademik.

2. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran

D. PROSEDUR

Tata cara proses pengeluaran untuk kegiatan Non Akademik :

1. Unit Kerja pengguna anggaran mengajukan kebutuhan untuk kegiatan Non Akademik kepada

Pembantu Ketua II dengan disertai rincian kebutuhan.

2. Setelah diteliti dan diverifikasi Pembantu Ketua II memberikan persetujuan/disposisi kepada

Kepala Staff Keuangan selaku Pengelola Keuangan.

3. Kepala Bagian dengan memperhatikan kebutuhan dan Keuangan yang ada memberikan persetujuan

pencairan.

4. Setelah mendapat persetujuan dari Kepala Bagian, Unit kerja pengguna anggaran dapat mencairkan

dana pengeluaran untuk kegiatan Non Akademik dan menyerahkan bukti berupa kuitansi.

SOP

Page 154: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

154

E. REFERENSI

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di

Bidang Pendidikan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

7. Satuta STAI Indonesia

Page 155: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

155

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 8.4/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PEMBIAYAAN

SOP PENETAPAN BIAYA PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA

A. TUJUAN

Mekanisme dan tata cara penetapan biaya pendidikan bertujuan untuk mengatur secara terstruktur

mekanisme dan tata cara dalam penetapan biaya pendidikan bagi mahasiswa baru Sekolah Tinggi Islam

Agama Islam (STAI) Indonesia setiap tahun akademik.

B. RUANG LINGKUP

1. Biaya pendidikan yang ditetapkan ditujukan untuk mahasiswa.

2. Penetapan biaya pendidikan dilaksanakan sebelum masa penerimaan mahasiswa baru pada setiap

tahun akademik

C. ISTILAH DAN DEFINISI

Penetapan biaya pendidikan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan anggaran yang

akan dikeluarkan dalam suatu kegiatan yang akan dilakukan.

D. PROSEDUR

1. Ketua menetapkan tim pelaksana yang terdiri dari para ketua program studi, Bagian Umum,

Kasubag Akadmemik, kasubag Administrasi, dan Staff Keuangan;

2. Setiap program studi dan satuan kerja membuat usulan tarip biaya pendidikan;

3. Berdasarkan usulan dari program studi dan satuan kerja kemudian dilakukan rapat di lingkungan

Perguruan Tinggi yang diikuti oleh Ketua, Pembantu Ketua II, Kabag Umum, Kasubag Akademik,

Kasubag Administrasi, para Ketua Program Studi, dan Staf Keuangan;

4. Berdasarkan hasil rapat ditetapkan rancangan tarip biaya pendidikan yang diusulkan kepada

Yayasan;

5. Setelah mendapatkan pertimbangan Yayasan, rancangan tarif biaya pendidikan dikembalikan

kepada Perguruan Tinggi untuk dilakukan pembahasan lanjutan;

6. Perguruan Tinggi melakukan pembahasan lanjutan oleh Ketua, Pembantu Ketua II, dilakukan rapat

di lingkungan Perguruan Tinggi yang diikuti oleh Ketua, Pembantu Ketua II, Kabag Umum, Kasubag

Akademik, Kasubag Administrasi, para Ketua Program Studi, dan Staf Keuangan untuk finalisasi

penetapan tarip biaya pendidikan;

7. Yayasan mengesahkan penetapan tarip biaya pendidikan dengan dibuatkan Surat Keputusan

Yayasan sebagai dasar tarip biaya pendidikan yang menjadi pedoman Perguruan Tinggi.

8. Surat Keputusan Yayasan sebagai dasar tarip biaya pendidikan disosialisasikan kepada orang tua

mahasiswa dan menerima masukan dan pertimbangan untuk penetapan tarif di tahun berikutnya.

E. REFERENSI

1. Statuta Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia

2. Pedoman Akademik Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.

SOP

Page 156: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

156

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 8.5/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PEMBIAYAAN

SOP STRUKTUR

PENDAPATAN DAN PENGELUARAN

A. TUJUAN

SOP ini bertujuan untuk memberi penjelasan mengenai :

1. Prosedur struktur pendapatan dan penerimaan.

2. Untuk memperjelas orang-orang yang berwenang di dalam melakukan transaksi keuangan yang

masuk dan yang keluar

3. Untuk mengendalikan keuangan organisasi yang masuk dan yang keluar, pada waktu tertentu akan

mudah untuk diketahui sehingga dapat digunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan.

B. ISTILAH DAN DEFINISI

1. Struktur pendapatan dan pengeluaran adalah orang-orang yang terlibat secara langsung yang

menangani pendapatan dan pengeluaran uang di lingkungan Sekolah Tinggi Islam Agama Islam

(STAI) Indonesia.

2. Pembantu Ketua II adalah pejabat yang menjalankan tugas kebendaharaan pada institusi yang

dalam pelaksanaan tugasnya dapat dibantu oleh Kasubag Administrasi dan Staf Keuangan.

3. Staf Keuangan adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan,

menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang hasil penerimaan atau pendapatan dalam

rangka pelaksanaan APB-SP pada lingkungan satuan kerja pengguna anggaran.

4. Kasubag Administrasi dan Staf Keuangan dapat berarti pembukuan keuangan, yaitu catatan

transaksi keuangan yang dibuat secara kronologis (menurut urutan waktu) dan sistematis (menurut

cara-cara tertentu). Setiap organisasi, wajib mengelola administrasi keuangan dengan baik yaitu

sesuai jenis serta diisi dengan tertib, teratur dan benar. Sebab dengan administrasi keuangan yang

baik, keuangan organisasi dapat terkendali dan pada waktu tertentu akan mudah untuk diketahui

sehingga dapat digunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan.

C. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dari struktur pendapatan dan pengeluaran ini meliputi:

1. Tata cara pelaksanaan pendapatan penerimaan sumber uang

2. Tata cara pengeluaran uang.

3. Pihak-pihak yang berwenang yang menerima pendapatan dan yang mengeluarkan uang.

SOP

Page 157: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

157

4. Memberikan Informasi kondisi keuangan yang masuk dan yang keluar, sehingga dapat digunakan,

sebagai :

a. Alat monitor perkembangan keuangan.

b. Alat pengendalian keuangan.

c. Alat evaluasi terhadap pencapaian tujuan/sasaran dari setiap kegiatan atau usaha.

d. Alat manajemen dalam pengambilan keputusan.

D. PROSEDUR

Prosedur Struktur Pendapatan, sebagai berikut :

1. Mahasiswa membayar biaya kuliah di loket pembayaran atau melalui rekening nama STAI Indonesia

2. Pejabat pengguna anggaran mengusulkan program kerja dan kebutuhan kepada pejabat pemegang

kekuasaan pengelola keuangan (Ketua)

3. Ketua bersama tim menyusun Rencana Kinerja dan Anggaran Sekolah Tinggi Islam Agama Islam

(STAI) Indonesia/ Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Satuan Pendidikan (RAPBSP)

4. Pengelola keuangan dilakukan oleh Pejabat Kordinator pengelola keuangan (Pembantu Ketua

Bidang Keuangan) dan Kasubag Administrasi

Struktur pendapatan terdiri dari:

b. Pendaftaran Mahasiswa Baru

c. Registrasi dan Ospek

d. Dana Sumbangan Pendidikan (DSP)

e. Uang Semesteran/ Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP)

f. Uang SKS

g. Uang Kegiatan Akhir Mahasiswa

h. Uang Wisuda

i. Penerimaan Lain-lain

5. Teknis kegiatan dilakukan oleh pejabat teknis kegiatan keuangan/ staff keuangan, untuk menerima,

menyimpan, menyetorkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang hasil penerimaan

atau pendapatan dalam rangka pelaksanaan RAP (Rencana Anggaran Pendapatan) pada lingkungan

satuan kerja pengguna anggaran.

Prosedur Struktur Pengeluaran, sebagai berikut :

1. Pejabat pengguna anggaran mengajukan penggunaan anggaran kepada pemegang kuasa pengelola

keuangan (Ketua), untuk:

a. Belanja Rutin:

1) Tunjangan, Gaji dan Honor

2) Kegiatan Akademik

3) Belanja Operasional

b. Belanja Pengembangan :

1) Investasi Fisik

2) Investasi SDM

3) PengembanganPembelajaran

4) Pengembangan Bidang Penelitian

5) Pengembangan Bidang Pengabdian Masyrakat

Page 158: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

158

6) Pengembangan Perpustakaan

7) Pengembangan Manajemen Mutu

c. Dana-dana Lain

2. Ketua mendisposisikan kepada Kordinator pengelola keuangan (Pembantu Ketua bidang keuangan)

3. Pembantu Ketua bidang keuangan melakukan persetujuan atau tidak atas usulan pengeluaran yang

diajukan oleh Ketua/Kepala unit.

4. Pembantu Ketua bidang keuangan meneruskan surat usulan yang disetujui kepada Kabag Umum

untuk mencairkan dana sesuai besaran yang disetujui oleh Pembantu Ketua bidang keuangan

5. Kepala bagian Umum meneruskan surat pencairan kepada staf keuangan.

6. Staf keuangan mengambil dana pencairan dan menerima, menyimpan, menyetorkan,

menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang hasil penerimaan atau pendapatan dalam

rangka pelaksanaan APB-SP pada lingkungan satuan kerja pengguna anggaran.

E. REFERENSI

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).

4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 184/U/2001 tentang Pedoman Pengawasan,

Pengendalian dan Pembinaan Program Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana di Perguruan Tinggi.

5. Statuta Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.

Page 159: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

159

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 8.6/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PEMBIAYAAN

SOP PENGUSULAN

PROGRAM DAN ANGGARAN

A. TUJUAN

Memastikan kelancaran proses pengusulan progam dan anggaran bagi prodi, Unit dan Lembaga di

lingkungan Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia

B. RUANG LINGKUP

1. Pengusulan program

2. Pengusulan anggaran

C. DEFINISI

Anggaran adalah rencana pembiayaan kegiatan dalam satu tahun program yang dikuantifikasikan dalam

bentuk rupiah.

D. PENGGUNA

1. Ketua

2. Pembantu Ketua

3. Kepala Bagian

4. Kepala Sub bagian Administrasi

5. Kepala sub bagian Akademik

6. Staf Keuangan

7. Unit-unit

E. PROSEDUR

1. Prodi/unit dan lembaga di lingkungan STAI Indonesia menyampaikan usulan Rancangan Rencana

Kerja Tahun berikutnya kepada Kasubag Administrasi.

2. Kasubbag Administrasi menghimpun rancangan usulan dari Prodi/Unit dan Lembaga. Apabila usulan

itu sesuai dengan prosedur yang ada, maka akan diproses ke langkah berikutnya, dan apabila tidak

memenuhi persyaratan, maka usulan itu dikembalikan kepada prodi/unit dan lembaga

3. Kasubbag administrasi menyusun kembali usulan Rencana Kegiatan tahun berikutnya setelah

mencapatkan pagu sementara dari Dirjen Pendidikan Islam

SOP

Page 160: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

160

4. Kasubbag administrasi menyampaikan Rencana Kegiatan kepada Kabag Umum untuk dikoreksi dan

dikomunikasikan dengan pihak terkait. Apabila benar, maka rencana kegiatan akan langsung diproses,

apabila ada pembenaran, maka akan dikembalikan kepada Kasubbag Perencanaan;

5. Kabag Umum menyampaikan Rencana Kegiatan kepada Puket II untuk mengecek kembali, apabila

benar maka langsung diproses, apabila ada kesalahan maka dikembalikan kepada Kabag Perencanaan

dan Keuangan untuk dibenarkan;

6. Apabila Rencana Kegiatan sudah benar, maka disampaikan kepada Ketua untuk mendapatkan

persetujuan dan ditandatangani untuk dikirimkan ke Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama

Kemenag Pusat.

F. PENUTUP

1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan

diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan

perundang-undangan

G. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di

Bidang Pendidikan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

7. Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 2010, tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

KementerianNegara/Lembaga

Page 161: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

161

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 8.7/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PEMBIAYAAN

SOP PELAPORAN

PROGRAM DAN KEGIATAN

A. TUJUAN

Memastikan kelancaran proses realisasi program dan kegiatan di lingkungan STAI Indonesia

B. RUANG LINGKUP

1. Penyampaian laporan realisasi

2. Proses penyampaian laporan ke Kementerian Agama

C. DEFINISI

Anggaran adalah rencana pembiayaan kegiatan dalam satu tahun program yang dikuantifikasikan dalam

bentuk rupiah.

D. PENGGUNA

1. Ketua

2. Pembantu Ketua

3. Kepala Bagian

4. Kepala Sub bagian Administrasi

5. Kepala sub bagian Akademik

6. Staf Keuangan

7. Unit-unit

E. PROSEDUR

1. Setiap akhir semester Kasubag Administrasi dan Kasubag Akademik menyampaikan rekapitulasi

penyerapan program dan kegiatan kepada Kabag Umum;

2. Kabag Umum menerima dan merekomendasikan kepada Kasubbag Administrasi membuat laporan

semester;

3. Kasubbag Administrasi menyusun laporan semester;

4. Kabag Umum dan Keuangan mengecek kembali apabila benar maka dilanjutkan, dan apabila salah

maka akan dikembalikan kepada Kasubbag Administrasi;

5. Laporan yang sudah disahkan oleh Kabag Umum, disampaikan kepada Puket II untuk disahkah dan

ditandatangani atas nama Ketua.

SOP

Page 162: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

162

F. PENUTUP

1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan

diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan

perundang-undangan

G. REFERENSI

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di

Bidang Pendidikan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

7. Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 2010, tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

KementerianNegara/Lembaga

Page 163: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

163

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 8.8/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PEMBIAYAAN

SOP PELAPORAN

PENERIMAAN DANA PENDIDIKAN

A. TUJUAN

Panduan tentang prosedurpelaporan penerimaan dana pendidikan

B. RUANG LINGKUP

1. Penyampaian laporan realisasi

2. Proses penyampaian laporan

C. DEFINISI

Pelaporan penerimaan dana pendidikan adalah proses pelaporan dana pendidikan yang meliputi kegiatan

menghitung penerimaan dari dana pendidikan, membuat rekap penerimaan serta menyusun laporan

penerimaan dana.

D. PENGGUNA

1. Ketua

2. Pembantu Ketua

3. Kepala Bagian

4. Kepala Sub bagian Administrasi

5. Kepala sub bagian Akademik

6. Staf Keuangan

7. Unit-unit

E. PROSEDUR

1. Staf Keuangan meminta ke pihak bank berupa rekening koran dari rekening trasaksi penerimaan

setiaphari

2. Staf Keuangan memeriksa rekening koran dan memasukkan setiap transaksi ke dalam rekap per akun

penerimaan

3. Staf Keuangan merekap dan menjumlah penerimaan pertransaksi ke dalam masing-masing akun

penerimaan

4. Staf Keuangan menyerahkan rekap penerimaan per akun ke pihak bendahara penerima

5. Staf Keuangan memasukkan rekap penerimaan ke dalam buku kas bendahara untuk dibuatkan

laporan dalam bentuk jurnal harian penerimaan

SOP

Page 164: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

164

6. Staf Keuangan dan Kabag Umum memverifikasi dan memvalidasi hasil rekap penerimaan dari

danapendidikan

7. Kabag Umum memeriksa dan menandatangani penerimaan dari dana pendidikan

F. PENUTUP

1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan

diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan

perundang-undangan

G. REFERENSI

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di

Bidang Pendidikan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

7. Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 2010, tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

KementerianNegara/Lembaga

Page 165: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

165

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 8.9/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PEMBIAYAAN

SOP PELAPORAN

PENERIMAAN DANA SEWA ASET

A. TUJUAN

Panduan tentang prosedur pelaporan penerimaan dana sewa asset

B. RUANG LINGKUP

1. Penyampaian laporan realisasi

2. Proses penyampaian laporan

C. DEFINISI

Pelaporan penerimaan dana sewa aset adalah proses pelaporan dana sewa aset yang meliputi kegiatan

menghitung penerimaan dari dana sewa aset, membuat rekap penerimaan serta menyusun laporan

penerimaan dana

D. PENGGUNA

1. Ketua

2. Pembantu Ketua

3. Kepala Bagian

4. Kepala Sub bagian Administrasi

5. Kepala sub bagian Akademik

6. Staf Keuangan

7. Unit-unit

E. PROSEDUR

1. Pengelola Aset menyerahkan dokumen kerjasama penggunaan Aset kepada Staf Keuangan

2. Staf Keuangan penerima menerima dokumen kerjasama dan memverifikasi kelengkapannya

3. Staf Keuangan menerima uang pembayaran atas penggunaan Aset dan menerbitkankwitansi

4. Staf Keuangan melaporkan atas penggunaan aset dan menerbitkan kwitansi penggunaan Aset ke

Kabag Umum

5. Kabag Umum memvalidasi dan melaporkan ke Kabag Perencanaan dan Keuangan

6. Puket II menyetujui atas penerimaan uang sewa aset dan penerbitan kwitansi penyetoran dana sewa

aset

7. Staf Keuangan menerima kwitansi yang telah divalidasi oleh Kabag Umum dan menyetorkan uang

sewa aset ke bank

SOP

Page 166: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

166

F. PENUTUP

1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan

diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan

perundang-undangan

G. REFRENSI

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di

Bidang Pendidikan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

7. Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 2010, tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

KementerianNegara/Lembaga

Page 167: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

167

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 8.10/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PEMBIAYAAN

SOP PELAPORAN

PENGELOLAAN HUTANG

A. TUJUAN

Panduan tentang prosedurpengelolaan hutang

B. RUANG LINGKUP

1. Prosedur pengelolaan hutang

2. Pihak-pihak yang terkait

C. DEFINISI

Pengelolaan hutang adalah kegiatan keuangan rutin yang meliputi Proses Pengelolaan Hutang, Membuat

Rekap penerimaan dan Realisasi Belanja, Mengajukan Surat Persetujuan Hutang ke Pihak Ketiga serta

Proses Pencairan dana hutang dari pihak ketiga

D. PENGGUNA

1. Ketua

2. Pembantu Ketua

3. Kepala Biro

4. Kepala bagian keuangan

5. Kasubbag keuangan

6. Bendahara

E. PROSEDUR

1. Kasubag Administrasi, Kasubag Akademik dan Staf Keuangan membuat rekap Perhitungan

Penerimaan dan Rekap Realisasi Belanja dari dana Pendidikan

2. Kasubag Administrasi, Kasubag Akademik dan Staf Keuangan menganalisa rekap penerimaan apakah

dana masih mencukupi untuk proses pencairan berikutnya

3. Kasubag Administrasi, Kasubag Akademik dan Staf Keuangan membuat rekap kebutuhan yang akan

datang atas kekurangan dana dan mengajukan hutang ke pihak ketiga

4. Pengajuan permohonan pengajuan hutang kepada pihak ketiga dan diajukan ke pimpinan untuk

mendapat persetujuan

5. Pimpinan menganalisa kebutuhan dan pengajuan atas hutang yangakan diajukan ke pihak ketiga

6. Pimpinan memberikan persetujuan atau tidak atas pengajuan yang akan diajukan ke pihak ketiga

SOP

Page 168: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

168

7. Surat pengajuan hutang yang telah disetujui oleh pimpinan dibawa ke pihak ketiga untuk proses

pengajuan hutang untuk kegiatan

8. Staf Keuangan Penerimaan menerima dana atas hutang kepada pihak ketiga

F. PENUTUP

1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan

diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan

perundang-undangan

G. REFERENSI

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di

Bidang Pendidikan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

Page 169: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

169

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 8.11/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PEMBIAYAAN

SOP PELAPORAN

PENGELOLAAN KAS OPERASIONAL

A. TUJUAN

Panduan tentang prosedurpengelolaan kas operasional

B. RUANG LINGKUP

1. Prosedur pengelolaan kas operasional

2. Pihak-pihak yang terkait

C. DEFINISI

Pengelolaan kas operasional adalah kegiatan keuangan rutin yang meliputi proses pengajuan pengelolaan

kas operasional, memeriksa penerimaan dari rekening koran, membuat rekap penerimaan dan

realisasinya serta membuat surat pengajuan pengelolaan kas berupa deposito.

D. PENGGUNA

1. Ketua

2. Pembantu Ketua

3. Kepala Biro

4. Kepala bagian keuangan

5. Kasubbag keuangan

6. Bendahara

E. PROSEDUR

1. Staf Keuangan membuat rekap realisasi SP2D dan ketersediaan kas dari rekening operasional

2. Staf Keuangan melaporkan ke kasubag Administrasi

3. Kasubag Administrasi melaporkan ke kabag Umum terkait rencana pengelolaan kas operasional

4. Kabag Umum memerintahkan staf keuangan untuk membuat pengajuan ke pimpinan terhadap

rencana Pembukaan rekening deposito

5. Staf keuangan membuat surat pengajuan ke pimpinan tentang pembukaan rekening deposito

6. Kasubag Administrasi dan kabag Umum memmvalidasi surat pengajuan pembukaan deposito

7. Pembantu Ketua bidang administrasi umum dan keuangan mengkonsultasikan ke Ketua terkait

rencana pembukaan rekening deposito atas bank dan besaran nominalnya.

SOP

Page 170: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

170

8. Jika direkomendasi oleh Ketua, maka staf keuangan melanjutkan rencana pembukaan deposito

9. Staf keuangan penerimaan menghubungi pihak bank untuk membuat kesepakatan dan pembukaan

deposito.

F. PENUTUP

1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan

diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan

perundang-undangan

G. REFERENSI

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di

Bidang Pendidikan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

Page 171: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

171

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 8.12/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PEMBIAYAAN

SOP PELAPORAN

PENGELOLAAN PIUTANG

A. TUJUAN

Panduan tentang prosedurpengelolaan piutang

B. RUANG LINGKUP

1. Prosedur pengelolaan piutang

2. Pihak-pihak yang terkait

C. DEFINISI

Pengelolaan piutang adalah kegiatan keuangan rutin yang meliputi proses pengelolaan piutang, membuat

rekap penerimaan dan realisasi belanja, mengajukan surat persetujuan piutang ke pihak ketiga serta

proses pencairan dana piutang dari pihak ketiga

D. PENGGUNA

1. Ketua

2. Pembantu Ketua

3. Kepala Biro

4. Kepala bagian keuangan

5. Kasubbag keuangan

6. Bendahara

E. PROSEDUR

1. Staf Keuangan membuat rekap piutang atas kewajiban yang belum dibayarkan

2. Staf Keuangan menyerahkan rekap ke pihak terkait (Kasubag Administrasi, Kasubag Akademik, dan

Kabag Umum)

3. Pihak terkait memberikan konfirmasi atas rekap yang dikirim oleh Staf Keuangan

4. Staf Keuangan menerima hasil konfirmasi dari pihak terkait dan membukukan atas piutang

5. Staf Keuangan menyerahkan rekap perhitungan piutang ke petugas penyusun laporan setiap triwulan

untuk dilaporkan dalam laporan keuangan

6. Pembuat laporan mengevaluasi batas waktu piutang kepada pihak terkait, jika dilakukan pembayaran

maka piutang dihapus dari Laporan Keuangan, apabila belum dilakukan pembayaran sampai batas

akhir piutang maka akan proses penghapusannya

SOP

Page 172: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

172

7. Pihak terkait (Kasubag Administrasi, Kasubag Akademik, dan Kabag Umum) memproses atau

menerbitkan surat keputusan atas penghapusan piutang

8. Rekap data penghapusan dan pembayaran piutang diterima petugas penyusun laporan untuk dicatat

dan dilaporkan dalam laporan keuangan berikutnya.

F. PENUTUP

1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan

diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

G. REFERENSI

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di

Bidang Pendidikan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

Page 173: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

173

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 9.1/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PENILAIAN PENDIDIKAN

SOP PENYUSUNAN

STANDAR MUTU EVALUASI DAN PENILAIAN

A. TUJUAN PROSEDUR

1. Dalam upaya untuk melakukan kualifikasi standar evaluasi dan penilaian.

2. Menjadi acuan dalam penyusunan melakukan evaluasi dan penilaian.

B. DEFINISI ISTILAH

Evaluasi adalah proses pengukuran dan penilaian terhadap sebuah kegiatan penilaian.

C. LUAS LINGKUP PROSEDUR DAN PENGGUNAANYA

1. STAI Indonesia Jakarta secara periodik melalui Lembaga Penjaminan Mutu menyusun dan

mengembangkan dokumen yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi

penjaminan mutu akademik.

2. Setiap Program Studi harus melaksanakan evaluasi dan penilaian hasil belajar secara bertanggung

jawab, amanah, adil, dan transparan, sesuai dengan aturan yang berlaku.

3. Aturan-aturan tentang evaluasi dan penilaian harus di sosialisasikan kepada dosen, agar dipahami

dan dilaksanakan secara bertanggung jawab.

4. Setiap program studi harus memiliki prosedur yang jelas tentang sistem evaluasi dan penilaian hasil

belajar.

5. Setiap program studi harus menaati dan melaksanakan SOP tentang mekanisme terhadap

penyampaian ketidak puasan mahasiswa terhadap penilaian hasil belajarnya.

6. Program studi melakukan sosialisasi kepada mahasiswa mengenai aturan evaluasi dan penilaian.

7. Kebijakan tentang evaluasi dan penilaian, disampaikan kepada mahasiswa baru pada saat diterima

di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

8. Peraturan tentang evaluasi dan penilaian ditinjau secara berkala.

9. Data-Data evaluasi dan penilaian serta umpan balik dari mahasiswa di dokumentasikan dalam

bentuk pangkalan data (database), agar dapat di telusuri dalam waktu singkat.

10. Transfer kredit mata kuliah dimungkinkan terjadi antar lembaga (institusi/program/prodi), baik

lingkup lokal, nasional maupun internasional.

11. UTS dan UAS di laksanakan secara terjadwal sesuai dengan kalender akademik.

12. UTS dan UAS dapat berupa ujian tulis maupun lisan.

13. UTS dan UAS di laksanakan dan di koordinasikan oleh maing-masing program studi baik kemudian

di sosialisasikan kepada mahasiswa dua minggu sebelum pelaksanaan.

14. Hasil penilaian UTS dan UAS diumumkan secara transparan dan tepat waktu.

SOP

Page 174: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

174

D. PROSEDUR

1. Bagian Penjamin Mutu mengidentifikasi standar evaluasi dan penilaian yang di susun prodi.

2. Bagian Penjamin Mutu membuat instrumen standar evaluasi dan penilaian yang disusun prodi

sesuai dengan sarana yang tersedia.

3. Program studi menetapkan evaluasi dan penilaian yang disusun prodi yang dibutuhkan dan

digunakan dalam mendukung pendidikan di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

4. Bagian Penjamin Mutu mengukur kesesuaian evaluasi dan penilaian yang di susun di prodi dengan

standar berdasarkan instrumen yang telah di susun.

5. Apabila standar evaluasi dan penilaian yang di susun prodi tidak sesuai maka perlu penyempurnaan

kembali oleh prodi dan bagian kemahasiswaan untuk memperbaharui, mengadakan, dan

melengkapi evaluasi dan penilaian yang di susun prodi.

6. Apabila sudah selesai maka bagian Penjamin Mutu membuat laporan pada pimpinan setiap

semester mengenai hasil evaluasi dan monitoring.

7. Kemudian Pimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia jakarta menetapkan laporan

dan standar.

E. KUALIFIKASI PEJABAT/ PETUGAS YANG MENJALANKAN PROSEDUR

Kualifikasi akademik petugas yang melaksanakan prosedur penjaminan mutu evaluasi dan penilaian

minimal S2, merupakan Kepala Pusat Penjamin Mutu.

F. PERALATAN, PERLENGKAPAN, DAN BAHAN

- Perangkat komputer dan perangkat IT

G. REFERENSI

1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor : 110 tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara

Program Studi pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016.

2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

Page 175: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

175

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 9.2/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PENILAIAN PENDIDIKAN

SOP MUTU PENGUKURAN

KEPUASAN PELANGGAN

A. TUJUAN

Prosedur Mutu Pengukuran Kepuasan Pelanggan disiapkan untuk memberikan pedoman bagi

Pembangunan dalam peningkatan kompetensi dan kepuasan pengguna (stakeholder).

B. RUANG LINGKUP

Prosedur ini dibuat sebagai pedoman dalam mengukur kepuasan pelanggan (stakeholder) terhadap

Pelayan Akademik.

C. DEFINISI

1. Kuisioner

Merupakan kuisioner yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan/ mahasiswa

terhadap kinerja dosen, kuisioner tersebut berisi beberapa point-point pertanyaan yang cenderung

untuk mencari input yang berkaitan dengan kepuasan mahasiswa yang berhubungan dengan kinerja

dosen yang bersangkutan.

2. Survei Kepuasan Pelanggan

Survei yang dilakukan untuk menilai kelengkapan materi pengajaran dan teknik mengajar dosen yang

mengasuh satu mata kuliah.

3. Stakeholder

Seluruh pihak (masyarakat) yang memiliki keterkaitan.

4. Dosen

Tenaga pendidik perguruan tinggi dana tau lainnya sesuai dengan kepakarannya yang khusu diangkat

oleh Ketua dengan tugas utama mengajar, membimbing dan meneliti.

D. KETENTUAN UMUM

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta menyiapkan dan melakukan survei Kepuasan

Pelanggan kepada masyarakat (stakeholder) dan alumni.

E. TUJUAN MUTU PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN

Survei Kepuasan Pelanggan bertujuan :

a. Mengevaluasi hasil pemanfaatan lulusan (alumni) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia

Jakarta.

b. Meningkatkan kualitas penyelenggara proses belajar mengajar melalui materidan teknik pengajaran.

SOP

Page 176: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

176

F. PERSYARATAN

Persyaratan dalam melakukan mengukur kepuasan pelanggan :

a. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta menyusun kuesioner kepuasan pelanggan

terhadap mutu lulusannya.

b. Menyiapkan standar ukuran kepuasan

c. Melakukan evaluasi secara berkala (minimal satu kali dalam satu tahun)

G. TATACARA PELAKSANA

a. Pengelola Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta membuat konsep pertanyaan yang

menjadi penilaian untuk mengukur kepuasan pelanggan (stakeholder) dan alumni.

b. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta menyebarkan kuesioner melalui surat dan

website kepada pelanggan dan alumni.

c. Kuisioner yang disebar kemudian dikumpulkan kembali untuk selanjutnya dibuat analisis dan

evaluasi.

d. Hasil analisis disampaikan dalam rapat Pimpinan dan Staf Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)

Indonesia Jakarta.

e. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta melakukan tindakan korektif yang telah di

sepakati dalam rapat dosen untuk memperbaiki pelayanan kepada pelanggan (stakeholder).

H. REFERENSI

1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor: 110 Tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara Program

Studi Pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016.

2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

Page 177: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

177

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 9.3/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PENILAIAN PENDIDIKAN

SOP PERKULIAHAN DAN EVALUASI

PROSES BELAJAR MENGAJAR

A. TUJUAN

Standar operasional prosedur (SOP) ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang hal-hal yang

harus dipatuhi oleh staf pengajar dan mahasiswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.

B. SASARAN

Meningkatnya efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran

C. RUANG LINGKUP

1. Tugas dan tanggungjawab dosen dan mahasiswa dalam proses belajar dan mengajar (PBM)

2. Evaluasi keberhasilan mahasiswa dalam PBM

3. Pembatalan kuliah dan kuliah pengganti

D. DEFINISI

1. Perkuliahan adalah bentuk kegiatan tatap muka yang dilaksanakan secara terrencana dan terjadual

selama satu semester berdasarkan Sistem Kredit Semester (SKS).

2. Evaluasi keberhasilan mahasiswa adalah proses penilaian kemampuan mahasiswa selama mengikuti

perkuliahan

E. PROSEDUR

1. Tugas dan tanggungjawab dosen dan mahasiswa di dalam kelas

a. Dosen hadir di dalam kelas dan mengisi Berita Acara Perkuliahan (BAP) sesuai dengan jadual

yang telah ditetapkan

b. Mahasiswa wajib menandatangani daftar hadir kuliah setiap saat mengikuti perkuliahan dan

dosen wajib memeriksa kebenaran daftar hadir tersebut.

c. Mahasiswa dapat mencatat dalam BAP dosen yang datang terlambat (>15 menit dari jadual)

dengan tanpa alasan yang dapat diterima dan atau pemberitahuan sebelumnya dan atau

meninggalkan kelas lebih cepat (>15 menit sebelum jadual) dengan tanpa alasan yang dapat

diterima dan atau pemberitahuan sebelumnya.

d. Mahasiswa yang terlambat 15 menit atau lebih, tidak diizinkan untuk mengikuti perkuliahan.

SOP

Page 178: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

178

e. Dosen harus menggunakan ruang dan waktu dalam perkuliahan sesuai dengan jadual yang telah

ditetapkan. Perubahan jadwal kuliah harus mendapat persetujuan Pembantu Ketua Bidang

Akademik dan Kerjasama.

f. Dosen mencatat nama-nama mahasiswa yang tidak hadir atau yang terlambat hadir di kelas lima

belas menit menjelang perkuliahan selesai, kemudian meminta satu orang mahasiswa peserta

kuliah untuk membubuhkan tanda tangan pada BAP.

g. Mahasiswa berhak menolak menandatangani BAP, apabila isi BAP tidak sesuai dengan

pelaksanaan perkuliahan

h. Dosen melalui mahasiswa penanggung jawab matakuliah menyerahkan BAP perkuliahan kepada

Prodi.

2. Hak dan kewajiban dosen serta mahasiswa dalam proses belajar mengajar

a. Mahasiswa yang berhak mengikuti perkuliahan adalah mahasiswa yang memenuhi persyaratan

sesuai dengan peraturan akademik institusi.

b. Mahasiswa wajib berpakaian sopan dan rapi (kemeja atau kaos berkerah) serta tidak

menggunakan sandal.

c. Mahasiswa wajib menjaga sopan santun dan ketertiban di dalam kelas, serta tidak meninggalkan

kelas selama perkuliahan berlangsung.

d. Mahasiswa berhak mendapatkan materi kuliah yang relevan serta bertanya apabila belum

memahami materi yang diberikan oleh dosen di dalam kelas.

e. Dosen berhak menolak mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan apabila mahasiswa yang

bersangkutan tidak mengindahkan sopan santun, baik dalam berpakaian maupun dalam

berperilaku di dalam kelas.

f. Dosen wajib menyampaikan kontrak perkuliahan berikut garis-garis besar program pengajaran

(GBPP)/RPKPS kepada mahasiswa pada pertemuan pertama perkuliahan, serta menjelaskan

tujuan dan kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah selesai mengikuti

perkuliahan.

g. Dosen wajib menjelaskan pokok bahasan, sub pokok bahasan, tujuan dan sasaran yang ingin

dicapai pada setiap kali pertemuan .

h. Dosen dalam satu tim melaksanakan perkuliahan sekurang-kurangnya 14 kali pertemuan per

semester dan harus sesuai dengan rencana pengajaran dan kontrak perkuliahan

i. Dosen merancang dan mengembangkan metode pembelajaran dengan pendekatan SCL (student

centered learning), yang disesuaikan dengan tujuan dan kompetensi mata kuliah.

j. Dosen yang karena sesuatu hal tidak dapat melaksanakan perkuliahan, wajib memberitahukan

kepada Ketua Prodi atau Pembantu Ketua I secara lisan ataupun tertulis, dan mengganti

perkuliahan tersebut tanpa mengganggu jadual yang telah disusun.

k. Dosen harus memiliki sumber belajar yang jelas serta memanfaatkan fasilitas dan alat bantu

secara efektif untuk menunjang proses pembelajaran.

l. Dosen tidak mengkomersialkan bahan ajar dan sejenisnya kepada mahasiswa dan mahasiswa

berhak menolak berbagai bentuk komersialisasi bahan ajar.

m. Dosen harus menyediakan waktu dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk

mengadakan tanya jawab.

n. Dosen wajib menjawab pertanyaan mahasiswa serta memberikan penjelasan secara terperinci

tentang materi kuliah yang belum dimengerti oleh mahasiswa.

Page 179: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

179

o. Dosen harus bersedia menerima saran dan kritik dari mahasiswa tentang upaya-upaya perbaikan

kualitas pembelajaran.

3. Evaluasi keberhasilan mahasiswa dalam PBM

a. Setiap dosen wajib melakukan evaluasi keberhasilan/prestasi mahasiswa dalam PBM, sekurang-

kurangnya dua kali per semester, yaitu pada pertengahan semester dan akhir semester.

b. Tim pengajar membuat kesepakatan rencana evaluasi hasil belajar mahasiswa dan

mencantumkannya di dalam kontrak perkuliahan serta menginformasikannya kepada

mahasiswa pada awal perkuliahan

c. Bentuk evaluasi hasil belajar mahasiswa dapat berupa penugasan, presentasi dan diskusi, quiz,

ujian mid semester dan ujian akhir semester.

d. Penugasan dapat dilakukan dalam bentuk penulisan makalah, penelusuran literatur via internet,

telaah pustaka (review) dan sebagainya yang relevan dengan tujuan pendidikan S1.

e. Setiap pengajar mata kuliah wajib melaksanakan evaluasi/ujian akhir semester sesuai dengan

jadwal yang ditetapkan oleh program studi. Materi soal yang diujikan pada ujian semester harus

meliputi seluruh materi yang diajarkan sesuai dengan RPKPS pada masing-masing mata

kuliah.

f. Dosen melakukan penilaian terhadap keberhasilan belajar mahasiswa secara objektif dan

mengembalikan berkas jawaban ujian yang telah diperiksa .

g. Dosen menentukan nilai akhir mahasiswa dengan mengacu kepada Peraturan Akademik Sekolah

Tinggi.

h. Dosen Penanggung Jawab melakukan entri hasil akhir evaluasi yang dikirim langsung maupun

melalui email [email protected] sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan

4. Evaluasi Proses Belajar Mengajar

a. Setiap akhir semester dilakukan evaluasi Proses Belajar Mengajar (PBM) oleh mahasiswa

terhadap pelaksanaan PBM oleh masing-masing dosen pengajar

b. Evaluasi PBM dilakukan dengan cara pengisian borang yang sudah dipersiapkan

c. Mahasiswa wajib memberikan penilaian sebenar-benarnya atas proses belajar mengajar yang

telah dilaksanakan.

d. Ketua Prodi melakukan evaluasi kegiatan PBM untuk masing-masing matakuliah yang hasilnya

disampaikan pada rapat Prodi.

e. Unit Penjaminan Mutu Akademik melakukan evaluasi kegiatan PBM yang disampaikan kepada

Ketua. Ketua menyampaikan hasil evaluasi kegiatan PBM dalam rapat Senat institusi.

f. Dosen dapat memberikan sanggahan atas hasil evaluasi yang dilakukan oleh Ketua Prodi dan

atau Unit Penjaminan Mutu Akademik.

5. Pembatalan kuliah dan kuliah pengganti

a. Dosen yang terlambat hadir di kelas tanpa pemberitahuan, akan ditunggu sesuai dengan batas

waktu yang ditentukan, yaitu 15 menit dari jadwal yang telah ditetapkan. Apabila telah lewat dari

batas waktu tersebut dosen belum juga hadir tanpa pemberitahuan, perkuliahan dapat

dibatalkan secara sepihak oleh mahasiswa

b. Dosen yang terlambat hadir di kelas dengan pemberitahuan, akan ditunggu sesuai dengan batas

waktu yang ditentukan oleh dosen yang bersangkutan. Apabila sampai batas waktu yang

ditentukan dosen tersebut belum juga hadir, perkuliahan dapat dibatalkan secara sepihak oleh

mahasiswa.

Page 180: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

180

c. Dosen yang berhalangan hadir harus menggantikan perkuliahan yang dibatalkan dan

menentukan jadwal kuliah pengganti setelah disepakati bersama antara dosen dan mahasiswa

kelas yang bersangkutan.

d. Mahasiswa berhak melaporkan dosen yang tidak hadir berturut-turut pada kelas yang sama

kepada Ketua Prodi dan atau Pembantu Ketua Bidang Akademik dan Kerjasama untuk

ditindaklanjuti.

F. REFERENSI

1. Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Nasional Pendidikan

2. Undang-Undang No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

3. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan tinggi dan

Pengelolaan Perguruan Tinggi

4. PP No. 19 Tahun 2005 tentang standar Pendidikan Nasional.

5. Kepmendiknas No. 45/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi PP No. 19 Tahun 2005

tentang standar pendidikan nasional

6. Surat Keputusan Ketua Perguruan Tinggi Jambi No. 1223/UN21/DT/2013 tentang Peraturan

Akademik Perguruan Tinggi Jambi.

Page 181: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

181

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 10.1/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PENILITIAN ILMIAH

SOP KEGIATAN ILMIAH

A. TUJUAN

SOP Pelaksanaan seminar ilmiah dibuat untuk menghimpun dan sekaligus sebagai ajang diskusi ilmiah

bagi para Dosen dan mahasiswa, agar nuansa akademik di STAI Indonesia Jakarta lebih akademis.

B. DESKRIPSI

Dengan adanya standar seminar ilmiah dapat memberikan arahan yang benar dalam pelaksanan seminar

ilmiah yang akan dilaksanakan oleh Dosen, Mahasiswa dan kegiatan ilmiah lainnya.

C. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pelaksanaan seminar ilmiah dapat berbentuk seminar hasil penelitian baik oleh Dosen

maupun Mahasiswa, ide/gagasan/konsep baru yang dapat mendorong kreativitas Dosen dan mahasiswa,

kuliah tamu dari instansi pemerintah/swasta, serta kegiatan – kegiatan ilmiah lain.

D. DEFINISI

Seminar ilmiah adalah suatu pertemuan resmi dan berada dalam suatu ruangan tertentu, membahas suatu

topik masalah tertentu. Di dalam seminar ilmiah biasanya seorang pembicara dipandu oleh seorang

moderator dan notulen.

E. DOKUMEN TERKAIT

a. Form pendaftaran seminar ilmiah

b. TOR seminar ilmiah

F. PROSEDUR DAN TANGGUNG JAWAB

a. Ketua mengadakan Rapat Puket, Ketua Prodi dan Bidang Akademik, Kepala LP2M untuk

merencanakan kegiatan seminar ilmiah.

b. Puket I mengusulkan draft rencana seminar kepada Ketua.

c. Ketua dalam Rapat Pimpinan memutuskan tema seminar dan menentukan tingkat seminar yang

diadakan (Regional/Nasional/Internasional)

d. Topik yang tidak disetujui untuk dilaksanakan di kampus, tetap dapat dilaksanakan sebagai seminar

lokal/internal dalam Prodi.

e. Puket I membentuk Panitia Pelaksana Seminar, dengan melibatkan unsur dosen, karyawan, dan

mahasiswa.

SOP

Page 182: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

182

f. Calon peserta seminar mengirimkan konfirmasi sebagai peserta dengan melengkapi persyaratan

peserta (biaya,dsb)

g. Pengisian formulir seminar ilmiah untuk seminar yang bersifat Nasional dapat dilakukan melalui E-

mail panitia seminar atau melalui surat.

h. Apabila semua persyaratan administrasi sudah dianggap lengkap, maka panitia seminar segera

mengirimkan surat undangan pelaksanaan seminar kepada semua peserta seminar.

i. Setelah jumlah peserta diketahui, setiap seksi panitia seminar mempersiapkan sarana prasarana

kuliah sesuai jumlah peserta.

j. Panitia pelaksana melakukan seminar.

k. Semua peserta seminar harus menaati tata tertib jalannya seminar.

l. Peserta seminar diwajibkan untuk mengikuti semua jadwal waktu seminar kecuali dalam kondisi

darurat.

m. Peserta seminar wajib mendapat semua makalah seminar dan bukti mengikuti jalannya seminar

(sertifikat).

n. Panitia pelaksana melaporkan kepada Ketua tentang pelaksanaan seminar.

G. KETENTUAN UMUM

a. Dosen

b. Mahasiswa

c. Umum

H. SARANA YANG DIGUNAKAN

a. Jaringan Internet

b. Brosur

I. WAKTU

Seminar Ilmiah ini akan dilaksankan mengikuti kalender akademik

J. REFERENSI

a. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor : 110 Tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara

Program Studi Pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016

b. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

Page 183: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

183

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 10.2/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PENILAIAN PENDIDIKAN

SOP PENELITIAN DOSEN

A. TUJUAN

Tujuan Panduan Penelitian Dosen ini adalah memberikan gambaran dan kesempatan kepada dosen dari

berbagai bidang disiplin ilmu di lingkungan STAI Indonesia untuk dapat mengusulkan dan melaksanakan

kegiatan penelitian yang berkualitas sesuai yang ditetapkan melalui sumber pendanaan di STAI Indonesia.

Dana penelitian STAI Indonesia diberikan dengan tujuan untuk :

a. Membantu dosen mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

b. Mengatur pelaksanaan penelitian oleh dosen baik yang dibiayai oleh STAI Indonesia maupun oleh

pihak eksternal.

c. Menjamin penggunaan dana penelitian sesuai dengan aturan yang berlaku.

d. Memberikan jaminan terhadap mutu hasil penelitian dosen STAI Indonesia

e. Meningkatkan motivasi dosen dalam melakukan penelitian sebagai bagian dari pelaksanaan Tri

Dharma Perguruan Tinggi

B. SASARAN

Sasaran Panduan Penelitian Dosen ini adalah dosen di lingkungan STAI Indonesia yang akan melakukan

penelitian agar memahami prosedur pengajuan, pelaksanaan dan pelaporan penelitian.

C. DEFINISI

Penelitian adalah usaha mencari kebenaran ilmiah dengan menggunakan pendekatan ilmiah secara

prosedural, ketat dan benar.

D. MANFAAT

Manfaat Panduan Penelitian Dosen ini agar ada sinkronisasi antara prosedur dan ketentuan format

penelitian yang dikeluarkan oleh STAI Indonesia Jakarta, sehingga harapan terwujudnya kompetensi,

kapasitas dan kapabilitas sebagai peneliti, yang merupakan bagian penting dari Tri Dharma Perguruan

Tinggi dapat terealisasi.

E. MANFAAT PENLITIAN INI ADALAH :

a. Hasil penelitian dapat menambah/memperkaya khazanah pengetahuan

b. Hasil penelitian dapat menghasilkan solusi atau rekomendasi dalam menyelesaikan masalah yang

terjadi di masyarakat

c. Hasil penelitian harus bisa bermanfaat untuk kemajuan bangsa dan kemanusiaan

SOP

Page 184: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

184

F. PERSYARATAN PENELITI

a. Peneliti adalah dosen di lingkungan STAI Indonesia

b. Ketua peneliti adalah dosen tetap STAI Indonesia

c. Seorang peneliti hanya berhak menjadi ketua dalam 1 judul penelitian pada tahun anggaran yang sama

d. Penelitian yang didanai oleh STAI Indonesia harus diajukan oleh kelompok dosen

e. Topik atau judul penelitian harus sesuai dengan bidang ilmu pengusul, dalam hal topik kegiatan yang

bersifat lintas bidang ilmu, kelompok tersebut harus melibatkan dosen-dosen dari bidang ilmu terkait

sebagai anggota (multidisiplin).

G. PARTISIPASI MAHASISWA

Setiap penelitian yang didanai oleh STAI Indonesia atau pihak eksternal berhak melibatkan mahasiswa

dengan surat tugas dari ketua LP2M. Persyaratan partisipasi mahasiswa adalah sebagai berikut :

a. Mahasiswa dimaksud telah memenuhi persyaratan akademik yang ditetapkan oleh institusi dan

program studi.

b. Mendapat persetujuan dari ketua program studi mahasiswa bersangkutan.

H. DANA PENELITIAN

1) Sumber dana penelitian :

a. LP2M STAI Indonesia

b. Pihak eksternal lainnya

c. Dana mandiri

2) Dana Penelitian :

a. Penelitian kelompok yang didanai institusi melalui LP2M maksimal Rp. 5.000.000,-

b. Penelitian yang didanai oleh pihak eksternal disesuaikan dengan aturan pemberi dana

I. KELUARAN

Penelitian diharapkan menghasilkan :

a. Perbaikan model atau sistem

b. Perangkat lunak

c. Perangkat keras (bagi yang membuat alat/perangkat keras)

d. Artikel/jurnal

e. Seminar didalam atau luar negeri

f. Produk penelitian lainnya

J. PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan penelitian yang dibiayai Institusi melalui LP2M STAI Indonesia

diperlukan penyusunan Proposal sebanyak 4 eksemplar (1 untuk peneliti, 1 untuk LP2M, 2 untuk

reviewer). Penyusunan Proposal mengikuti format sebagai berikut :

1. Halaman Judul (Cover)

a. Secara umum memuat judul, nama peneliti dan anggota, Program Studi dan tahun. Contoh cover

dapat dilihat pada lampiran 1

Page 185: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

185

b. Warna kulit disesuaikan dengan warna prodi masing-masing :

1) Untuk Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) menggunakan sampul berwarna hijau daun (RGB:

Red = 0, Green = 126 dan Blue = 57), ditulis dengan warna tinta emas;

2) Untuk Program Studi Ahwal Al Syakhsiyyah (AS) menggunakan sampul berwarna Kuning (RGB: Red

= 248, Green = 242 dan Blue = 0), ditulis dengan warna tinta hijau tua;

3) Untuk Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Menggunakan sampul berwarna Abu-abu

(RGB: Red = 127, Green = 126 dan Blue = 127), ditulis dengan warna tinta emas;

4) Untuk Program Studi Perbankan Syariah (PbS) menggunakan sampul berwarna Merah Maroon (RGB:

Red = 134, Green = 0 dan Blue = 0), dan ditulis dengan warna tinta emas serta berurut harus dilengkapi

dengan hal-hal berikut:

c. Ukuran kertas A4

d. Jenis huruf Times New Roman, ukuran 12

e. Penjilidan Proposal :

- Saat mengajukan : jilid biasa (plastik mika)

- Setelah Proposal disetujui : jilid cover bersambung (tidak memakai lakban)

2. Halaman Pengesahan

a. Memuat informasi umum tentang kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi judul kegiatan, data

akademik pelaksana, anggota, jangka waktu kegiatan, biaya yang diperlukan.

b. Halaman pengesahan ditandatangani oleh 3 (tiga) orang, yaitu : Ketua Peneliti, Ketua STAI

Indonesia, dan Ketua LP2M.

3. Isi

Judul Penelitian

a. Pendahuluan

Penelitian dilakukan untuk menjawab keingintahuan peneliti untuk mengungkapkan suatu

gejala/konsep/dugaan atau menerapkannnya untuk suatu tujuan. Kemukakan hal-hal yang

mendorong atau argumentasi pentingnya dilakukan penelitian. Uraikan proses dalam

mengidentifikasi masalah penelitian.

b. Perumusan Masalah

Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti. Uraikan pendekatan dan konsep untuk

menjawab masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuji atau dugaan yang dibuktikan. Dalam

perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan

penelitian. Uraian perumusan masalah tidak harus dalam bentuk kalimat tanya.

c. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berikan pernyataan singkat mengenai tujuan penelitian. Penelitian dapat bertujuan menjajaki,

menguraikan, menerangkan, membuktikan atau menerapkan suatu gejala, konsep atau dugaan,

atau membuat suatu prototipe. Manfaat penelitian diuraikan tentang rencana hasil atau out-come

yang diharapkan dari peneliti yang akan dilakukan

d. Tinjauan Pustaka

Usahakan pustaka terbaru, relevan, dan asli dari jurnal ilmiah. Uraikan dengan jelas kajian

pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang akan dilakukan. Tinjauan

Pustaka menguraikan teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang diperolehh dari acuan, yang

dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan. Uraian dalam tinjauan pustaka

menjadi landasan untuk menyusun kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian.

Tinjauan pustaka mengacu pada daftar pustaka.

Page 186: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

186

e. Metodologi Penelitian / Studi Objek Penelitian

Uraikan metodologi yang digunakan dalam penelitian secara rinci. Uraian dapat meliputi variabel

dalam penelitian, model yang digunakan, rancangan penelitian, teknik pengumpulan data dan

analisis data, secara penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian. Untuk penelitian yang

menggunakan metode kualitatif, dapat dijelaskan pendekatan yang digunakan, proses

pengumpulan dan analisisn informasi, proses penafisran, dan penyimpulan hasil penelitian.

f. Daftar Pustaka

Bagian ini berisi daftar rujuka Proposal. Daftar pustaka yang mngggunakan jurnal internasional

wajib menggunakan jurnal 5 tahun terakhir

g. Jadwal Penelitian

Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatanpersiapan, pelaksanaan dan

penyusunan laporan peneliti dalam bentuk barchart. Jadwal pelaksanaan mengacu pada metode

penelitian.

h. Biaya Penelitian

Berikan rincian biaya penelitian yang mengacu pada kegiatan penelitian seperti diuraikan dalam

Metode Penelitian, dengan rekapitulasi biaya penelitian

1) Honorium maksimum 30%

2) Bahan dan Peralatan Penelitian maksimum 45%

3) Perjalanan dan Biaya Lain-lain 25%

Keterangan :

Biaya lain-lain mencakup biaya untuk seminar, laporan, penelusuran pustaka, dokumentasi, dan

lainnya (sebutkan)

i. Personalia Peneliti

Personalia yang terlibat dalam penelitian adalah mereka yang sesuai dengan bidangnya dan

benar-benar dapat menyediakan waktu (diperhitungkan dengan beban tugas lain) untuk kegiatan

penelitian ini.

j. Lampiran usulan penelitian

1) Berita acara diskusi pergroup ditandatangani oleh peserta

2) Berita acara presentasi di program studi ditandatangani oleh Ketua STAI Indonesia

3) Daftar usulan revisi

4) Absensi Audience pada saat presentasi di institusi

5) Daftar Riwayat Hidup. Berisi riwayat hidup peneliti. Pada laporan tidak lagi menggunakan

data personalia.

K. PROSEDUR

1. Sosialisasi Program Penelitian Pengabdian Masyarakat mensosialisasikan hibah penelitian baik

biaya dari pihak eksternal maupun internal.

2. Penyusunan Proposal

Dosen secara mandiri atau kelompok menyusun Proposal penelitian

a. Proposal ditulis sesuai dengan panduan menulis ilmiah yang diterbitkan oleh LP2M STAI

Indonesia atau mengikuti panduan dari pihak yang akan memberikan biaya penelitian.

b. Pihak yang mengesahkan Proposal yaitu, Ketua STAI Indonesia dan Ketua LP2M dan

Kerjasama.

Page 187: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

187

c. Lembar pengesahan disesuaikan dengan panduan yang dikeluarkan oleh pihak pemberi dana

d. Sampul Proposal sesuai dengan bendera Program Studi (bila Proposal penelitian akan dibiayai

institusi melalui LP2M atau biaya sendiri)

e. Untuk Proposal yang akan ditujukan ke Dikti, warna sampul Proposal disesuaikan dengan

jenis hibah yang dituju (Hibah Bersaing sampul berwarna kuning, Hibah Kompetisi sampul

berwarna merah, dst.)

f. Proposal dilengkapi dengan rincian biaya yang diperlukan dengan ketentuan sesuai panduan

yang dikeluarkan oleh lembaga pemberi dana

3. Pengajuan Proposal ker LP2M

Dosen menyerahkan Proposal yang sudah disahkan Ketua STAI Indonesia kepada LP2M dan

Kerjasama STAI Indonesia dalam bentuk soft file dan hard copy. LP2M dan Kerjasama STAI

Indonesia menerima, mencatat/mengadministrasikan Proposal yang masuk. Penugasan tim review

internal LP2M dan Kerjasama menunjuk Reviewer dan menyerahkan Proposal kepada reviewer

sesuai dengan bidang keahliannya.

4. Review Proposal

Tim mereviewer Proposal dibawah koordinasi LP2M dan Kerjasama dengan hasil tiga kemungkinan:

a. Proposal diterima tanpa perbaikan untuk diusulkan mendapatkan biaya dari STAI atau

Lembaga pemberi dana penelitian lainnya.

b. Proposal diterima dengan revisi, (LP2M dan Kerjasama memberitahukan kepada ketua

peneliti melalui surat atau media lainnya),

c. Ditolak (Stop)

d. Proposal yang diterima, apabila menggunakan dana hibah, maka LP2M mengupload ke

Simlitabmas Diktis.

5. Penandatanganan Kontrak

Pengumuman Proposal yang lolos untuk dibiayai

a. Sebelum melaksanakan Penelitian Dosen menandatangani kontrak penelitian antara Pihak

Pertama (Ketua LP2M dan Kerjasama) dan Pihak Kedua (Ketua Peneliti) menyangkut hak dan

kewajiban pihak pertama dan kedua

b. Dosen menerima dana penelitian tahap pertama melalui bendahara LP2M STAI Indonesia

sebesar 60% ke rekening masing-masing.

6. Pelaksanaan Penelitian

Dosen melaksanakan penelitian

a. Dosen dapat mengajukan surat ijin untuk melakukan penelitian kepada ketua LP2M dan

Kerjasama

b. Dosen dapat meminta surat tugas kepada LP2M dan Kerjasama untuk melakukan penelitian

yang dilakukan diluar STAI Indonesia

7. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Penelitian

LP2M dan Kerjasama melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) atas pelaksanaan penelitian

yang dibiayai oleh STAI Indonesia; apabila penelitian dibiayai oleh pihak lain, maka LP2M dan

Kerjasama STAI Indoensia membantu/memfasilitasi/mendampingi pelaksanaan Monev.

Penelitian yang menerima hibah dari dikti, maka hasil monev di-upload ke Simlitabmas Dikti

Page 188: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

188

8. Menyusun Laporan Penelitian

Dosen menyusun laporan penelitian dan menyusun laporan keuangan

a. Dosen menyerahkan hasil penelitian kepada LP2M dan Kerjasama setelah ditandatangani oleh

Ketua.

b. Dosen Menerima sisa dana 40% dari Bendahara LP2M STAI Indonesia ke rekening yang

bersangkutan.

c. Penelitian yang menerima hibah dari dikti,

9. Publikasi Hasil Penelitian

Dosen yang mempublikasikan hasil penelitian dalam bentuk seminar kecil yang dihadiri oleh peer

group sesuai dengan keilmuannya, minimal 7 (tujuh) orang dibuktikan dengan surat undangan,

berita acara, daftar hadir, materi seminar, dan dokumentasi atau mempublikasikan dalam jurnal

nasional ber-ISSN atau jurnal Akreditasi/Jurnal Internasional (lebih Utama).

10. Skema Alur Penelitian

Secara keseluruhan alur penelitian yang berlaku di STAI Indonesia adalah sebagai berikut :

a. Sosialisasi Penelitian

b. Pengajuan Usulan Penelitian

c. Seminar Usulan Penelitian

d. Penandatangan Kontrak

e. Pencairan Dana Penelitian Tahap I

f. Pelaksanaan Penelitian

g. Monitoring dan Penyerahan Laporan Kemajuan Penelitian

h. Penyerahan Draft Laporan Akhir Kegiatan Penelitian

i. Seminar Hasil Penelitian

j. Penyerahan Laporan Akhir Penelitian, Produk Penelitian dan Artikel

k. Pencairan Dana Penelitian Tahap II

l. Etika Penelitian dan Hak Kekayaan Intelektual

Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights) merupakan suatu hak yang timbul

dari hasil olah pikir manusia yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna bagi

manusia atau dapat pula dikatakan hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu

kreativitas intelektual yang lahir karena kemampuan intelektual manusia. Oleh karena itu

setiap peneliti yang akan mengajukan Proposal penelitian diwajibkan untuk melakukan

penelusuran atas Prior.

L. REFERENSI

1. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

2. Buku Pedoman dan Teknik Penulisan Karya Ilmiah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia

Jakarta

3. Buku Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia

Jakarta

Page 189: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

189

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 11.1/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA

SOP PROSEDUR MONEV

KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

A. TUJUAN PROSEDUR

Prosedur ini mengatur tentang Mekanisme Monev Internal Pengabdian dalam rangka pengembangan

konsentrasi keilmuan Dosen disemua bidang, baik dari sisi pengembangan Teknologi, Sains dan Seni yang

lebih modern antara lain meliputi Perncanaan Monitoring dan Evaluasi Internal, Pelaksanaan,

Pengendalian dan Tingkat Penyempurnaan Pengabdian.

B. RUANG LINGKUP

Acuan bagi semua Dosen di Lingkungan STAI Indonesia, serta mahasiswa di semua konsentrasi keilmuan

di Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta dalam rangka kajian Monev

Internal Pengabdian.

C. DEFINISI ISTILAH

Mekanisme monev Internal Pengabdian adalah salah satu bentuk Monitoring dan Evaluasi Internal

Pengabdian Tridharma Perguruan Tinggi, pengembangan kemampuan keilmuan secara Teoritis,

Konseptual, Empirik, Metodologik atau Model yang berhubungan langsung dengan dosen dan mahasiswa,

guna memperkaya Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan/atau Seni.

D. PROSEDUR

1. Umum.

Monev Internal Pengabdian, suatu proses penyusunan Perncanaan Monitoring dan Evaluasi

Pengabdian, Pelaksanaan, Pengendalian dan Penyempurnaan Pelaksanaan Seminar Hasil Monitoring

dan Evaluasi Internal dalam pengabdian sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Perencanaan.

a. Tim pelaksana Monev Internal Pengabdian, terlebih dahulu merancang program dalam bentuk

Format Monev Internal Pengabdian, sesuai yang telah ditentukan dan ditetapkan;

b. Tim pelaksana Monev Internal Pengabdian, terlebih dahulu melakukan Koordinasi dan

konstultasi dengan pihak-pihak terkait, dilanjutkan dengan diskusi khusus dalam persiapan

persentasi dalam bentuk seminar sesuai dengan bidang Konsentrasi keilmuan;

c. Tim Pelaksana Monev Internal Pengabdian, melakukan perbaikan-perbaikan dalam Format

Hasil Monev Internal Pengabdian, sesuai saran dan masukan dari peserta seminar;

SOP

Page 190: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

190

d. Tim Pelaksana Monev Internal Pengabdian, Mengajukan Pengesahan Format Monev Internal

Pengabdian kepada Ketua, setelah dilakukan perbaikan-perbaikan;

e. Tim pelaksana Monev Internal Pengabdian, setelah mendapat Pengesahan Ketua, ditindak

lanjuti dengan sosialisasi di lingkungan kampus.

3. Pelaksanaan.

a. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian, melaksanakan langkah-langkah perbaikan,

pengembangan sesuai Proposal yang telah disetujui Ketua;

b. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian, membuat laporan kemajuan Tindak Lanjut Hasil

Monev secara bertahap sesuai format yang telah ditentukan;

c. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian membuat (mengisi) draf laporan awal.

d. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian membuat (mengisi) laporan akhir;

e. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian, mempersentasikan Tindak Lanjut Hasil Monev

Internal sesuai bidang Konsentrasi keilmuan;

f. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian, mempublikasikan Tindak Lanjut Hasil Monev

Internal Pengabdian.

4. Pengendalian.

Tim Monev Internal Pengabdian, menyerahkan Berkas Format Seminar Hasil Monev Internal

Penilitian, Laporan Kemajuan, Laporan Akhir Seminar Hasil Monev Internal Penelitian dan Hasil

Publikasi Ilmiah kepada Ketua Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia

Jakarta.

5. Penyempurnaan.

a. Tim Monev internal Pengabdian, bersama Ketua LP2M STAI Indonesia Jakarta, mengevaluasi

Berkas Format Seminar Hasil Monev Internal Pengabdian yang telah disetujui Ketua.

b. Tim Monev Internal Pengabdian, bersama Ketua LP2M STAI Indonesia Jakarta, mengadakan

riset/penelitian ulang atas Berkas format Seminar Hasil Monev Internal Pengabdian yang tidak

disetujui Ketua.

c. Tim Monev Internal Pengabdian, bersama Ketua LP2M STAI Indonesia Jakarta, melakukan

perbaikan-perbaikan dan pengembangan sebagai Tindak lanjut Seminar hasil Monev Internal

Pengabdian berikutnya.

E. PETUGAS YANG MENJALANKAN SOP

1. Ketua & Pembantu Ketua

2. Ketua LP2M

F. REFERENSI

1. Statuta STAI Indonesia

2. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan LP2M Edisi X 2016. (http://www.ristekdikti.go.id)

3. Panduan Penilaian Kinerja Pengabdian Kepada Masyarakat Di Perguruan Tinggi Tahun 2016.

Page 191: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

191

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 11.2/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA

SOP PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

A. TUJUAN

Tujuan panduan pengabdian kepada masyarakat ini adalah adalah menjamin pelaksanaan proses

pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen kepada masyarakat luas. Prosedur ini acuan bagi unit

terkait dalam proses pengabdian kepada masyarakat.

B. DEFINISI

Pengabdian kepada masyarakat adalah salah satu pelaksanaan tri Drama permasalahan-permasalahan

yang dihadapnya dengan menggunakan teknologi tepat guna dengan melibatkan sepenuhnya partisipasi

masyarakat.

C. PENAGGUNG JAWAB

1. Ketua Lembaga Penelitian dam Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)

2. Ketua program studi

D. PROSEDUR

1. Sosialisasi program

LP2M mensosialisasi hibah pengabdian kepada masyarakat baik biaya dari pihak eksternal maupun

internal.

2. Penyusunan Proposal pengabdian kepada masyarakat

Dosen sencara mendiri atau kelompok menyusun Proposal pengabdian kepada masyarakat:

a. Proposal ditulis sesuai dengan panduan penulisan ilmiah yang diterbitkan oleh LP2M

b. Pihak yang mengesahkan Proposal yaitu, Ketua STAI Indonesia dan ketua LP2M dan

kerjasama.

c. Lembar pengesahan disesuaikan dengan panduan yang dikeluarkan oleh pihak member dana.

d. Warna sampul Proposal disesuaikan dngan jenis hibah yang dituju.

e. Proposal dilengkapi dengan rincian biaya yang diperlukan dengan ketentuan sesuai panduan

yang dikeluarkan oleh pihak member dana,

3. Pengajuan Proposal ke LP2M

Dosen mengajukan Proposal pengabdian kepada masyarakat yang sudah disahkan Ketua kepada

LP2M dan kerjasama STAI Indonesia Jakarta. LP2M dan kerjasama STAI Indonesia menerima,

mencatat/mengadministrasikan Proposal yang masuk.

SOP

Page 192: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

192

4. Penugasan Tim Review Internal

LP2M dan kerjasama menujuk dan menugaskan Tim Review untuk menilai kelayakan Proposal yang

masuk.

5. Review Proposal

Tim Review mereview Proposal dibawah koordinasi LP2M dan kerjasama dengan hasil tiga

kemungkinan :

a. Proposal diterima tanpa perbaikan untuk diusulkan mendapatkan biaya dari STAI Indoensia

atau lembaga pemberian dana lainya.

b. Proposal diterima dengan revisi (LP2M dan kerjasama memberitahukan kepada ketua

pelaksana melalui surat atau media lainya).

c. Ditolak (stop) Proposal yang ditetima, apabila menggunakan dana hibah, maka LP2M meng-

upload ke portal jurnal kampus

6. Penandatangan Kontrak

a. Sebelum melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, dosen menandatangani kontrak

antara pihak kedua (ketua) menyangkut hak dan kewajiba pihak pertama dan kedua

b. Dosen menerima dana pengabdian kepada masyarakat tahap pertama melalui bendahara

akademik sebasar 75% ke rekening masing-masing.

7. Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat

Dosen melaksanakan pengabdian kepada msayarakat

a. Dosen dapat mengajukan surat ijin untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat kepada

ketua LP2M dan kerjasama.

b. Dosen dapat meminta surat tugas kepada LP2M dan kerjasama untuk melaksanakan

pengabdian kepada msayarakat yang dilakukan diluar STAI Indonesia Jakarta

8. Monev Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat

LP2M dan kerjasama STAI Indonesia Jakarta melakukan monitoring dan evaluasi (monev) atas

pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dibiayai oleh Institusi melalui LP2M. Apapbila

pengabdian kepada masyarakat dibiayai oleh pihak lain, mkan LP2M dan kerjasama STAI Indonesia

Jakarta membantu/menfasilitasi/mendampingi palaksanaan Monev. Program pengabdian kepada

masyarakat yang menerima dana hibah, maka LP2M meng-upload hasil portal jurnal STAI

Indonesia Jakarta

9. Penyusunan Laporan

Dosen menyusun laporan pengabdian kepada masyarakat dan menyusun laporan keuangan

a. Dosen menyerahkan hasil pengabdian kepada masyarakat kepada LP2M dan kerjasama

setelah ditandatangani oleh ketua.

b. Dosen menerima sisa dana 25% melalui bendahara LP2M ke rekening yang bersangkutan

c. Program pengabdian kepada masyarakat yang menerima dana hibah, maka LP2M meng-

upload laporan hasil pengabdian kepada masyarakat ke portal jurnal STAI Indonesia Jakarta.

10. Tindak Lanjut

Dosen mempublikasikan hasil pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk seminar kecil yang

dihadiri minimal 7 orang dibuktikan dengan surat undangan, berita acara, daftar hadir, materi

seminar, dan dokumentasi

a. Kelompok kerja membuat Proposal kegiatan dan diajukan kepada bagian peneliti dean

pengabdian masyarakat.

Page 193: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

193

b. Laporan hasil pelaksanaa kegiatan pengabdian masyarakat digandakan dan disitribusikan

oleh bagian peneliti dan pengabdian masyarakat kepada program studi yang terkait.

E. PERSYARATAN

Persyaratan bagi peserta program pengabdian kepada masyarakat kompetitif ini adalah sebagian berikut.

1. Peserta adalah dosen tetap di lingkungan STAI Indonesia Jakarta.

2. Jumlah anggota tim minimal 3 dan maksimal 4 orang staf pengajar (ketua dan anggota)

3. Pengajuan Proposal dilampiri road map penelitian di tingkat program studi

F. KRITERIA PENILAIAN PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Terdapat 6 (criteria) sebagai dasar penelitan Proposal pengabdian kepada masyarakat:

No. Komponen Kriteria

1.

Masalah yang ditangani

a. Judul

b. Pendahulan

c. Tinjauan pustaka

2. Road map pengabdian a. Kesesuain

3. Tujuan dan manfaat a. Tujuan

b. Manfaat

4.

Kerangka berpikir

a. Pemecahan masalah

b. Khalayak sasaran antara yang strategis

c. Keterkaitan

d. Metode kegiatan

5. Evaluasi a. Rancangan evaluasi

6.

Feasibilitas

a. Rencana dan jadwal

b. Organisasi pelaksana

c. Rencana belanja

d. Lain-lain

G. MEKANISME PENDANAAN

Proposal program pengabdian kepada masyarakat kompetetitif yang lolos seleksi akan dibiayai oleh dana

LP2M maksimal sebesar Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah).

H. MONITORING DAN EVALUASI

1. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengabdian dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh ketua

LP2M dengan melakukan review dan jika dipandang perlu malakukan kunjungan lansung ke lokasi

penelitian, setelah penelitian menyerahkan laporan kemajuan hasil penelitiannya yang telah dicapai

2. Jika hasil pengabdian kepada masyarakat tidak sesuai dengan rencana dan tidak terdapat alasan

yang rasional dapat diterima, maka dapat ditolak.

Page 194: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

194

I. TATA CARA USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Pengusulan program

Proposal diusulkan oleh dosen tetap di lingkungan STAI Indonesia Jakarta melalui LP2M dengan

ketentuan sebagai berikut :

a. Proposal diketik dengang ukuran spasi 1,5 spasi, huruf Times New Roman, Font Size 12.

b. Ukuran kertas A4

c. Dijilid rapih dengan cover warna biru tua.

d. Kanan atas cover ditulis “program pengabdian kepada masyarakat”

e. Proposal dibuat rangkat 2 (dua) ekslembar dan CD diserahkan kepada LP2M.

2. Sistematika usulan Proposal pengabdian

Bab 1. Judul

Singkat dan cukup spesifik tetapi jelas menggambarkan kegiatan pengabdian yang akan dilakukan.

Usulan program hendaknya disesuaikna dengan bidang keilmuan yang ditekunkan dan menjadi

perhatian pengusul.

Bab 2. Pendahuluan

Gambarkan secara kuantitatif potret, profil , dan kondisi khalayak sasaran yang akan dilibatkan

dalam kegitana penerapan ipteks. Gambarkan pula kondisi yang potensi wilayah dari segi fisik,

social, ekonomi, maupun lingkugan yang relevan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan

yang diusulkan hendaknya spesifik dengan memperhatikan kebutuhan khalayak sasaran dan betul-

betul merupakan masalah yang perlu segera diselesaikan.

Bab 3. Perumusan masalah

Rumusan masalah secara konkret dan jelas. Perumusan masalah, menjelaskan pula definisi, asumsi,

dan lingkup yang menjadi batasan penerapan ipteks.

Bab 4. Tinjauan Pustaka

Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan mendasari program pengabdian

yang akan dliakukan. Tinjauan pustaka menguraikan teori, temukan dan bahan yang berkaitan

dengan program yang akan dilaksanakan. Uraian dalam tinjauan pustaka dibawa untuk pengabdian.

Tinjauan pustaka mengacu pada daftar pustaka yang disajikan di lampiran.

Bab 5. Tujuan kegiatan

Rumusan yang akan dicapai secara spesif yang merupakan kondisi baru yang diharapkan terwujud

setelah kegiatan pengabdian selesai. Rumusan tujuan hendaknya jelas dan dapat diukur baik secara

kualitatif maupun kuantitatif.

Bab 6. Manfaat kegiatan

Gambarkan maanfaat dari khalayak sasaran, dari sisi ekonomi, social maupun penerapan ipteks,

apabila perubahan kondisi terjadi setelah kegiatan pengabdian selesai.

Page 195: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

195

Bab 7. Khalayak sasaran

Uraikan spesifikasi dan profil khalayak sasaran yang dianggap strategis (mampu dan mau) untuk

dilibatkan dalam program pengabdian, serta dapat memperluaskan hasil kegiatan anggota khalayak

sasaran yang lain. Proses pemilihan khalayak sasaran hendaknya dilakukan dengan situasi lapangan

dan berdasarkan criteria yang disiapkan oleh tim pengusul.

Bab 8. Metode penerapan ipteks

Gambarkan cara penerapan program secara jelas dan terinci sehingga mampu menyelesaikan

permasalah yang telah dirumuskan. Kegiatan yang dilaksanakan didasarkan pada hasil-hasil

peneliti/pendidikan.

Bab 9. Keterkaitan

Uraikan keterkaitan antara kegiatan yang dilakukan dan berbagai institusi terkait dengan

menjelaskan peran dan manfaat yang diperoleh setiap institusi yang terkait:

Institusi Peran Manfaat yang diproleh

Bab 10. Rancangan evaluasi

Uraikan bagaimana dan kapan evaluasi akan dilakuakn. Apa saja criteria. Indicator percapaian

tujuan. Dan tolok uku yang digunakan untuk menyaktakan keberhasilan dan kegiatan yang

dilakukan.

Bab 11. Jadwal pelaksanaan

Gambarkan tahap-tahap kegiatan dan jadwal secara spesifik dan, jelas dalam suatu berchart.

Jelaskan pula apa yang akan dikerjakan, kapan, dan dimana.

Bab 12. Jadwal pengusul

Pengusul program pengabdian adalah dosen tetap di lingkungan STAI Indonesia. Program yang

diusulkan hendaknya relevan dengan bidang keilmuan pengusul. Seorang pengusul hanya dapat

menjadi ketua dan atau sebagai anggota di dua judul kegiatan program pengabdian lainya dan tidal

merangkap sebagai ketua program yang lain pada tahun yang sama.

Bab 13. Personilia pelaksana

Personilia yang terlibat dalam pengabdian adalah mereka yang sesuai dengan bidangnya dan benar-

benar dapat menyediakan waktu (diperhitungkan dengan beban tugas lain) untuk kegiatan ini, yang

pada umunya terdiri dari :

1. Ketua pelaksana

a. Nama

b. Jenis kelamin

c. NIDN

d. Disiplin iilmu

e. Jabatan fungsional

Page 196: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

196

f. Prodi/Prodi

g. Waktu kegiatan

2. Anggota pelaksanaan

a. Nama

b. Jenis kelamin

c. NIDN

d. Disiplin ilmu

e. Jabatan fungsional

f. Prodi/juran

g. Waktu kegiatan

J. SKEMA ALUR PENGABDIAN KEPADA MASYRAKAT

Secara keseluruhan alur pengabdian kepada masyarakat yang berlaku di STAI Indonesia Jakarta adalah

sebagai berikut:

1. Penyusunan Proposal

2. Pengajuan Proposal

3. Reviu Proposal

4. Penandatanganan kontrak

5. Pencairan dana pengabdian 75%

6. Pelaksanaan pengabdian

7. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengabdian

8. Menyusun laporan pengabdian

9. Pencairan dana pengabdian 25%

10. Publikasi pelaksanaan pengabdian

K. REFERENSI

STATUTA sekolah tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

Page 197: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

197

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 11.3/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA

SOP PROSEDUR MONEV

KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

A. TUJUAN

Prosedur ini mengatur tentang Mekanisme Monev Internal Pengabdian dalam rangka pengembangan

konsentrasi keilmuan Dosen disemua bidang, baik dari sisi pengembangan Teknologi, Sains dan Seni yang

lebih modern antara lain meliputi Perncanaan Monitoring dan Evaluasi Internal, Pelaksanaan,

Pengendalian dan Tingkat Penyempurnaan Pengabdian.

B. RUANG LINGKUP

Acuan bagi semua Dosen di lingkungan STAI Indonesia, serta mahasiswa di semua konsentrasi keilmuan

di STAI Indonesia dalam rangka kajian Monev Internal Pengabdian kepada masyarakat.

C. DEFINISI ISTILAH

Mekanisme monev Internal Pengabdian kepada masyarakat adalah salah satu bentuk Monitoring dan

Evaluasi Internal Pengabdian Tridharma Perguruan Tinggi, pengembangan kemampuan keilmuan secara

Teoritis, Konseptual, Empirik, Metodologik atau Model yang berhubungan langsung dengan dosen dan

mahasiswa, guna memperkaya Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan/atau Seni.

D. PROSEDUR

1. Umum.

Monev Internal Pengabdian, suatu proses penyusunan Perncanaan Monitoring dan Evaluasi

Pengabdian, Pelaksanaan, Pengendalian dan Penyempurnaan Pelaksanaan Seminar Hasil

Monitoring dan Evaluasi Internal dalam pengabdian sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Perencanaan.

a. Tim pelaksana Monev Internal Pengabdian, terlebih dahulu merancang program dalam

bentuk Format Monev Internal Pengabdian, sesuai yang telah ditentukan dan ditetapkan;

b. Tim pelaksana Monev Internal Pengabdian, terlebih dahulu melakukan Koordinasi dan

konstultasi dengan pihak-pihak terkait, dilanjutkan dengan diskusi khusus dalam persiapan

persentasi dalam bentuk seminar sesuai dengan bidang Konsentrasi keilmuan;

c. Tim Pelaksana Monev Internal Pengabdian, melakukan perbaikan-perbaikan dalam Format

Hasil Monev Internal Pengabdian, sesuai saran dan masukan dari peserta seminar;

d. Tim Pelaksana Monev Internal Pengabdian, Mengajukan Pengesahan Format Monev Internal

Pengabdian kepada Ketua, setelah dilakukan perbaikan-perbaikan;

e. Tim pelaksana Monev Internal Pengabdian, setelah mendapat Pengesahan Ketua, ditindak

lanjuti dengan sosialisasi di lingkungan kampus.

SOP

Page 198: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

198

3. Pelaksanaan.

a. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian, melaksanakan langkah-langkah perbaikan,

pengembangan sesuai Proposal yang telah disetujui Ketua;

b. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian, membuat laporan kemajuan Tindak Lanjut

Hasil Monev secara bertahap sesuai format yang telah ditentukan;

c. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian membuat (mengisi) draf laporan awal.

d. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian membuat (mengisi) laporan akhir;

e. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian, mempersentasikan Tindak Lanjut Hasil Monev

Internal sesuai bidang Konsentrasi keilmuan;

f. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian, mempublikasikan Tindak Lanjut Hasil Monev

Internal Pengabdian.

4. Pengendalian.

Tim Monev Internal Pengabdian, menyerahkan Berkas Format Seminar Hasil Monev Internal

Penilitian, Laporan Kemajuan, Laporan Akhir Seminar Hasil Monev Internal Penelitian dan Hasil

Publikasi Ilmiah kepada Ketua Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia

Jakarta.

5. Penyempurnaan.

a. Tim Monev internal Pengabdian, bersama Ketua LP2M Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi

Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta, mengevaluasi Berkas Format Seminar Hasil Monev

Internal Pengabdian yang telah disetujui Ketua.

b. Tim Monev Internal Pengabdian, bersama Ketua LP2M Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi

Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta, mengadakan riset/penelitian ulang atas Berkas format

Seminar Hasil Monev Internal Pengabdian yang tidak disetujui Ketua.

c. Tim Monev Internal Pengabdian, bersama Ketua LP2M Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi

Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta, melakukan perbaikan-perbaikan dan pengembangan

sebagai Tindak lanjut Seminar hasil Monev Internal Pengabdian berikutnya.

E. PETUGAS YANG MENJALANKAN SOP

1. Ketua & Pembantu Ketua

2. Ketua

3. Ketua LP2M

4. Operator BSTI / PDPT STAIINDO

F. REFERENSI

1. Statuta STAI Indonesia Jakarta

2. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan LP2M Edisi X 2016. (http://www.ristekdikti.go.id)

3. Panduan Penilaian Kinerja Pengabdian Kepada Masyarakat Di Perguruan Tinggi Tahun 2016.

4. SOP Pedoman Kegiatan Pelatihan Proposal

5. SOP Rekruitmen Penilai Internal Pengabdian Kepada Masyarakat

6. SOP Kontrak Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat

7. SOP Evaluasi Proposal

8. SOP Seminar Pembahasan Proposal

9. SOP Penetapan Pemenang

10. SOP Pelaporan Hasil LP2M

Page 199: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

199

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 11.4/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA

SOP PEDOMAN KEGIATAN PELATIHAN PROPOSAL

A. TUJUAN

Tujuan Standar Operasi Prosedur ini adalah untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan pelatihan

penyususnan proposal Penelitian Kemenristekdikti meliputi Perencanaan, Pelaksanaan,

Pengendalian dan Tingkat Penyempurnaan dengan mengundang narasumber penilai (reviewer)

Kemenristekdikti.

B. RUANG LINGKUP

Standar Operasi Prosedur ini merinci hingga pelaksanaan kegiatan pelatihan penyusunan Proposal

Penelitiann Kemenristekdikti bagi semua Dosen di semua Konsentrasi ilmu dan Mahasiswa di STAI

Indonesia.

C. TANGGUNG JAWAB

Standar Operasi Prosedur ini menjadi tanggung jawab Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada

Masyarakat (LPPM) STAI Indonesia Jakarta.

D. DEFINISI

Kegiatan Pelatihan Penelitian adalah kegiatan pelatihan penyusunan Penyusunan Proposal

Kemenristekdikti dengan mengundang narasumber penilai (reviewer) Kemenristekdikti.

E. PROSEDUR

1. Umum.

Prosedur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, Dosen melakukan proses Perencanaan, Pelaksanaan,

Pengendalian dan Penyempurnaan Pengabdian Kepada Masyarakat sesuai ketentuan yang berlaku

dan kemudian disahkan oleh Ketua.

2. Perencanaan.

a. Penyususnan prosedur dan pemeriksa prosedur;

b. Pemeriksaan dan monitoring;

c. Kegiatan Pelatihan Penulisan Proposal Pengabdian dilakukan 1 (satu) kali dalam satu tahun;

d. Peserta inti adalah penyusun proposal penelitian Kemenristek dikti, yang akan mengajukan

usulan-usulan penelitian ke Kemenristek Dikti dan para tamu undangan;

e. Dosen pengusul Proposal Penelitian, terlebih dahulu melakukan konsultasi dan diskusi, dan

dilanjutkan dengan mempresentasikan dalam bentuk seminar sesuai Konsentrasi keilmuan;

f. Dosen pengusul melakukan perbaikan-perbaikan Proposal sesuai saran dan masukan dari

peserta seminar;

SOP

Page 200: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

200

g. Dosen mengajukan Pengesahan Proposal Penelitian setelah dilakukan perbaikan-perbaikan

kepada Ketua LPPM;

h. Dosen pengusul Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat setelah ada Pengesahan Ketua LPPM,

ditindak lanjuti dengan mengajukan kepada institusi yang dituju.

3. Pelaksanaan.

a. Dosen melaksanakan kegiatan Penelitian sesuai Proposal yang telah disetujui

Ketua LPPM;

b. Dosen membuat laporan Kemajuan Penelitian secara bertahap sesuai format yang telah

ditentukan;

c. Dosen membuat (mengisi) draf laporan awal;

d. Dosen membuat (mengisi) laporan akhir;

e. Dosen mempresentasikan hasil Penelitian di Konsentrasi keilmuan;

f. Dosen mempubllikasikan hasil Penelitian.

4. Pengendalian.

Dosen menyerahkan Proposal, Laporan Kemajuan, Laporan Akhir Penelitian dan hasil Publikasi

Ilmiah kepada LPPM STAI Indonesia.

5. Penyempurnaan.

a. Dosen bersama Ketua LPPM STAI Indonesia, mengevaluasi Proposal Pengabdian Kepada

Masyarakat yang telah disetujui dan tidak disetujui;

b. Dosen bersama Ketua LPPM STAI Indonesia, mengadakan Riset/Penelitian Ulang atas berkas

Usulan Proposal Penelitian yang tidak disetujui;

c. Dosen bersama Ketua LPPM STAI Indonesia, melakukan perbaikan-perbaikan dan

pengembangan program Penelitian berikutnya.

F. DOKUMEN/FORMULIR/CATATAN

1. Format Proposal Penelitian;

2. Presentasi Penelitian;

3. Formulir Laporan Penelitian;

4. Presentasi Penelitian;

5. Publikasi Hasil Penelitian;

REFERENSI

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

4. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur

Administrasi Pemerintahan;

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional

Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);

6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);

7. Panduan Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat Di Perguruan Tinggi Tahun 2016;

8. Statuta STAI Indonesia

Page 201: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

201

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 11.5/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA

SOP REKRUITMEN PENILAI INTERNAL

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

A. TUJUAN

Standar Operasi Prosedur ini adalah mengatur tentang Mekanisme Rekruitmen Penilai Internal dalam

rangka pengembangan konsentrasi keilmuan Dosen di semua bidang, baik dari sisi pengembangan

Teknologi, Sains dan Seni yang lebih modern antara lain meliputi Perencanaan, Monitoring dan

Evaluasi Internal, Pelaksanaan, Pengendalian dan Tingkat Penyempurnaan Pengabdian.

B. RUANG LINGKUP

Standar Operasi Prosedur ini sebagai acuan bagi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat

(LPPM) dalam rangka melakukan rekruitmen penilai internal.

C. TANGGUNG JAWAB

Standar Operasi Prosedurini menjadi tanggung jawab Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada

Masyarakat (LPPM) dalam rangka melakukan rekruitmen penilai internal di lingkungan STAI

Indonesia.

D. DEFINISI

Rekruitmen penilai internal adalah kegiatan rekruitmen penilai (reviewer) internal atau penetapan

penilai sesuai dengan pedoman penelitian dari Kemenristek terbaru, yang meliputi kriteria penilai,

proses rekruitmen maupun hasil seleksi proses rekruitmen penilai internal.

E. PROSEDUR

1. Umum.

Rekruitmen penilai (reviewer) internal merupakan suatu kegiatan sesuai ketentuan

yang berlaku.

2. Perencanaan.

a. Pembentukan Tim Rekruitmen Penilai (reviewer) Internal terlebih dahulu serta merancang

kegiatan rekruitmen;

b. Tim Rekruitmen Penilai Internal, melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak-

pihak terkait, berkenaan dengan susunan panitia maupun rancangan kegiatan rekruitmen

dilanjutkan dengan diskusi khusus dalam persiapan pelaksanaan rekruitmen;

SOP

Page 202: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

202

c. Tim Rekruitmen Penilai Internal melakukan perbaikan-perbaikan sesuai saran pihak terkait dan

atasan (Ketua);

d. Tim Rekruitmen Penilai Internal mengajukan draft kegiatan rekruitmen dan memohon

dilakukan pengesahan oleh Ketua, setelah dilakukan perbaikan perbaikan;

e. Tim Rekruitmen Penilai Internal, setelah mendapat Pengesahan Ketua, ditindak lanjuti dengan

pelaksanaan rekruitmen.

3. Pelaksanaan.

a. Tim Rekruitmen Penilai Internal membuat surat pemberitahuan ke semua Program Studi

berkenaan dengan adanya seleksi Penilai Internal di lingkungan STAI Indonesia dengan

kriteria Penilai Internal;

b. Tim Rekruitmen Penilai Internal melaksanakan kegiatan seleksi;

c. Tim Rekruitmen Penilai Internal melakukan rekapitulasi hasil seleksi dan melakukan

konsultasi dengan pihak terkait berkenaan dengan hasil seleksi tersebut;

d. Tim Rekruitmen Penilai Internal mengajukan Surat Keputusan (SK) tentang Penilai Internal

kepada Ketua;

e. Ketua melakukan pengesahan SK Penilai Internal dan didistribusikan kepada yang

bersangkutan serta pemberitahuan kepada pimpinan lembaga Penilai Internal.

f. Rekruitmen Penilai Internal dilakukan 3 (tiga) tahun sekali.

4. Pengendalian.

Tim Rekruitmen Peneliti Internal melakukan kegiatan dengan mengajukan permohonan kepada

Peneliti Internal untuk melakukan koreksi (review) penelitian dosen sesuai dengan bidang

kompetensinya. Penilaian hasil review oleh Peneliti Internal dilakukan rekapitulasi serta evaluasi

yang dilaporkan kepada Ketua.

5. Penyempurnaan.

a. Penilaian hasil review oleh Peneliti Internal dilakukan rekapitulasi serta evaluasi yang

dilaporkan kepada Ketua;

b. Tim Rekruitmen Peneliti Internal bersama Peneliti terpilih melakukan evaluasi atas hasil

review yang dilakukan oleh Penilai Internal;

c. Tim Rekruitmen Peneliti Internal bersama Peneliti melakukan perbaikan atas permasalahan

yang terjadi;

F. DOKUMEN/ FORMULIR/ CATATAN.

1. Berkas Format Rekruitmen Penilai (reviewer) Internal;

2. Daftar Hadir seleksi;

3. Surat Keputusan Peneliti Internal;

4. Format review yang telah disepakati.

G. REFERENSI.

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

Page 203: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

203

4. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur

Administrasi Pemerintahan;

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional

Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);

6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);

7. Panduan Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat Di Perguruan Tinggi Tahun 2016;

8. Statuta STAI Indonesia;

9. Perjanjian Kerjasama.

Page 204: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

204

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 11.6/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA

SOP KONTRAK PELAKSANAAN PENGABDIAN

A. TUJUAN.

Standar Operasi Prosedur ini mengatur tentang mekanisme Kontrak Pengabdian dalam rangka

pengembangan kosentrasi keilmuan Dosen di semua bidang, baik dari sisi pengembangan

Teknologi, Sains dan seni yang lebih modern Antara lain meliputi Perencanaan, Pelaksanaan,

Pengendalian, dan Tingkat Penyempurnaan .

B. RUANG LINGKUP.

Standar Operasi Prosedur ini sebagai acuan bagi semua Dosen Strata 1 (S1) dan Dosen Program

Pascasarjana, serta mahasiswa di semua konsentrasi keilmuan di STAI Indonesia dalam

rangka kontrak pengabdian.

C. TANGGUNG JAWAB.

Standar Operasi Prosedur ini menjadi tanggung jawab semua unsur Pimpinan, Dosen,

Mahasiswa, di semua kosentrasi ilmu di STAI Indonesia.

D. DEFINISI.

Makanisme standar pembahasan Kontrak Pengabdian adalah salah satu upaya

pengembangan dari Tridharma Perguruan Tinggi, Pengembangan kemampuan keilmuan secara

Teoritis, Konseptual, Empirik, Metodologik atau Model yang berhubungan langsung dengan

Dosen dan Mahasiswa, guna memperkaya ilmu pengetahuan, Teknologi dan /atau seni.

E. PROSEDUR.

1. Umum.

Kontrak Pengabdian, suatu proses bentuk penyusunan Perencanaan, Pelaksanaan,

Pengendalaian dari penyempurnaan Pelaksanaan Seminar Pembahasan Kontrak Pengabdian

sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Perencanaan.

a. Tim pelaksanaan pembahasan Kontrak Pengabdian, terlebih dahulu merancang

program bentuk Format Kontrak Pengabdian, sesuai yang telah ditentukan dan

ditetapkan.

SOP

Page 205: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

205

b. Tim Pelaksanaan Pembahasan Kontrak Pengabdian, terlebih dahulu melakukan

Koordinasi dan Konsultasi dengan pihak-pihak terkait, dilanjutkan dengan diskusi

khusus dalam persiapan Kontrak Pengabdian.

c. Tim pelaksanaan Pembahasan Kontrak Pengabdian, melakukan perbaikan- perbaikan

Format Hasil Evaluasi Kontrak Pengabdian.

d. Tim Pelaksanaan seminar pembahasan Kontrak Pengabdian, mengajukan

pengesahan Kontrak Pengabdian kepada Rektor, setelah dilaksanakan Pengabdian

Kepada Masyarakat.

e. Tim Pelaksanaan Kontrak Pengabdian, setelah mendapat pengesahan Rektor

ditindak lanjuti dengan sosialisasi di lingkungan kampus.

3. Pelaksanaan.

a. Tim Pelaksanaan Kontrak Pengabdian, melaksanakan langkah langkah perbaikan,

pengembangan sesuai Bentuk Kontrak Pengabdian yang telah disetujui Ketua;

b. Tim Pelaksanaan Pembahasan Kontrak Pengabdian, membuat kemajuan tindak lanjut

hasil pengabdian secara bertahap sesuai format yang telah ditentukan;

c. Tim Pelaksanaan Pembahasan Kontrak Pengabdian membuat (mengisi) draf laporan awal;

d. Tim Pembahasan Kontrak Pengabdian membuat (mengisi) laporan akhir;

e. Tim Pelaksanaan Pembahasan Kontrak Pengabdian, mempresentasikan tindak lanjut hasil

penelitian internal sesuai bidang Konsentrasi keilmuan;

f. Tim Pelaksanaan Pembahasan Kontrak Pengabdian, mempublikasikan Tindak Lanjut

Hasil Penelitian Pembahasan Kontrak Pengabdian Internal.

4. Pengendalian.

Tim Pembahasan Kontrak Pengabdian, menyerahkan Berkas Format Pembahasan Kontrak

Pengabdian, Laporan Kemajuan, Laporan Akhir Seminar Pembahasan Kontrak

Pengabdian dan Hasil Publikasi Ilmiah Kepada Ketua.

5. Penyempurnaan.

a. Peneliti yang sudah mendapat pengumuman lolos seleksi dipanggil untuk

menandatangani kontrak pengabdian;

b. Peneliti menyampaikan proposal lengkap hasil revisi ke Simlitabmas melalui LPPM

institusi;

c. Ketua LPPM melakukan penandatanganan kontrak dengan Simlitabmas melalui

Kopertais;

d. Ketua LPPM memanggil peserta penelitian untuk menandatangani kontrak antara

peneliti dan LPPM institusi;

e. Peserta pengabdian (pengabdi) melaporkan kemajuan kepada LPPM institusi dan

Simlitabmas;

f. Pencairan dana pengabdian sesuai kontrak;

g. LPPM memberitahukan kepada peneliti tentang masa kontrak pengabdian;

h. Peneliti melaporkan hasil pengabdian dan mencairkan dana penelitian tahap II (100%);

i. Peneliti menseminarkan hasil pengabdian di lingkungan Universitas melalui LPPM

Universitas

Page 206: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

206

j. LPPM bekerjasama dengan peneliti untuk mempublikasikan hasil

pengabdian.

F. DOKUMEN/ FORMULIR/ CATATAN.

1. Undangan bagi peneliti yang lolos Kontrak Pengabdian berdasarkan hasil penilaian

dari reviewer;

2. Penyampaiaan Kontrak Pengabdian lengkap hasil revisi ke Simlitabmas melalui LPPM

institusi;

3. Penandatanganan kontrak Ketua LPPM institusi dengan Simlitabmas di Kopertais;

4. Penandatanganan kontrak antara Peneliti dengan Ketua LPPM institusi;

5. Laporan kemajuan Pengabdian oleh peneliti kepada Ketua LPPM institusi dan

Simlitabmas;

6. Pencairan dana pengabdian sesuai dengan kontrak;

7. Pemberitahuan kepada peneliti tentang masa kontrak pengabdian;

8. Laporan Hasil Penelitian dan pencairan dana penelitian sesuai kontrak;

9. Peneliti harus menseminasikan hasil penelitian di lingkungan institusi melalui LPPM;

10. LPPM bekerja sama dengan peneliti untuk Publikasi hasil pengabdian;

G. REFERENSI.

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

4. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional

Prosedur Administrasi Pemerintahan;

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);

6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);

7. Panduan Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat Di Perguruan Tinggi Tahun 2016;

8. Statuta STAI Indonesia;

9. Perjanjian Kerjasama.

Page 207: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

207

Page 208: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

208

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 11.7/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA

SOP EVALUASI PROPOSAL

A. TUJUAN.

Standard Operating Procedure ini adalah mengatur tentang prosedur evaluasi proposal

pengabdian yang dilakukan oleh penilai internal dalam memberikan penilaian pada proposal-

proposal yang diajukan ke KEMENRISTEKDIKTI agar sesuai dengan kriteria penilaian dalam

buku panduan penelitian SIMLITABMAS.

B. RUANG LINGKUP.

Ruang lingkup panduan ini mengatur evaluasi proposal yang dinilai oleh internal yang sesuai

dengan kriteria penilaian dari KEMENRISTEKDIKTI.

C. TANGGUNG JAWAB.

Standard Operating Procedure tentang Evaluasi Proposal ini menjadi tanggung jawab Lembaga

Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM).

D. DEFINISI.

Evaluasi Proposal merupakan kegiatan penilaian terhadap proposal yang dilakukan oleh penilai

internal.

E. PROSEDUR.

1. Umum.

a. Pembentukan panitia evaluasi proposal dengan koordinator Ketua LPPM;

b. Kegiatan evaluasi proposal dilakukan 1 (satu) kali dalam satu tahun akademik

(menyesuaikan dengan jadwal penelitian eksternal KEMENRISTEKDIKTI);

c. Peserta evaluasi proposal adalah peneliti yang telah mengajukan usulan penelitian

dan menyerahkan hard copy nya ke LPPM sebanyak 2 (dua) eksemplar;

d. LPPM bertanggung jawab atas penyelenggaraan desk evaluasi proposal;

2. Pelaksanaan.

a. LPPM mendaftarkan pengusul pengabdian dalam SIMLITABMAS sesuai dengan

skema yang ditawarkan;

b. Pengusul penelitian melengkapi identitas usulan dan mengunggah dokumen usulan yang

dibuat;

c. LPPM menugaskan dan memplotting penilai internal dan atau penilai eksternal;

d. Penilai memberikan penilaian terhadap tiap proposal, penilaian disesuaikan dengan skema

SOP

Page 209: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

209

hibah yang ditawarkan sesuai buku panduan pelaksanaan penelitian edisi terbaru dari

KEMENRISTEKDIKTI;

e. Setiap proposal dinilai oleh 2 (dua) penilai, bila skor tidak memenuhi syarat sesuai

panduan SIMLITABMAS, maka diperlukan penilai ke-3;

f. Hasil penilaian oleh penilai diranking berdasarkan nilai skor dan pendanaan;

g. LPPM berhak menyempurnakan usulan pendanaan penelitian sesuai dengan

SIMLITABMAS dan panduan penelitian KEMENRISTEKDIKTI;

h. Pengumuman pemenang hasil evaluasi proposal diumumkan oleh LPPM.

3. Evaluasi.

a. Evaluasi penyelenggaran evaluasi proposal dilaksanakan sesuai dengan catatan

penanggung jawab pelaksanaan evaluasi proposal, berita acara pelaksanaan evaluasi

proposal, dan dinamika perkembangan situasi dan kondisi;

b. Ketua LPPM memimpin Rapat Evaluasi Penyelenggaraan evaluasi proposal pada tiap

akhir kegiatan;

c. Materi rapat evaluasi penyelenggaraan evaluasi proposal meliputi persiapan, pelaksanaan

dan hal-hal yang mendukung dan menghambat kelancaran pelaksanaan evaluasi

proposal;

d. Ketua LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode evaluasi

proposal berikutnya;

e. Penanggung jawab tindakan perbaikan yang tertulis dalam notulen rapat wajib

memberikan laporan hasil tindak lanjutnya kepada LPPM sesuai batas waktu yang tertulis

dalam notulen rapat;

f. LPPM wajib memberikan verifikasi atas perbaikan tindakan tersebut dan apabila

diperlukan, LPPM wajib mengambil tindakan pencegahan agar tidak terjadi lagi.

g. Hasil rapat evaluasi dilaporkan oleh Ketua LPPM kepada Ketua.

F. REFERENSI

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

4. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar

Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);

6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015

tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);

7. Panduan Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat Di Perguruan Tinggi Tahun 2016;

8. Statuta STAI Indonesia;

9. Perjanjian Kerjasama.

Page 210: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

210

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 11.8/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA

SOP SEMINAR PEMBAHASAN PROPOSAL

A. TUJUAN.

Standard Operating Procedure ini adalah mengatur tentang prosedur Seminar Pembahasan

Proposal yang melibatkan penilai internal dalam memberikan penilaian pada proposal-

proposal yang diajukan ke KEMENRISTEKDIKTI agar sesuai dengan kriteria penilaian

dalam buku panduan penelitian SIMLITABMAS.

B. RUANG LINGKUP.

Ruang lingkup panduan ini mengatur Seminar Pembahasan Proposal yang dinilai oleh internal

yang sesuai dengan kriteria penilaian dari KEMENRISTEKDIKTI.

C. TANGGUNG JAWAB.

Standard Operating Procedure tentang Seminar Pembahasan Proposal ini menjadi tanggung

jawab Lembaga Penelitian dan Penelitian Pada Masyarakat (LPPM).

D. DEFINISI.

Seminar Pembahasan Proposal merupakan salah satu bagian dari proses seleksi pengajuan

proposal yang diajukan ke KEMENRISTEKDIKTI, dengan tujuan untuk menyempurnakan

proposal penelitian. Seminar Pembahasan Proposal penelitian ini melibatkan penilai

(reviewer) internal sesuai dengan kriteria penilaian dalam buku panduan penelitian edisi

terbaru.

E. PROSEDUR.

1. Umum.

a. Pembentukan panitia Seminar Pembahasan Proposal dengan koordinator Ketua

LPPM;

b. Kegiatan Seminar Pembahasan Proposal dilakukan 1 (satu) kali dalam satu tahun

akademik (menyesuaikan dengan jadwal penelitian eksternal

KEMENRISTEKDIKTI);

SOP

Page 211: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

211

c. Peserta Seminar Pembahasan Proposal adalah yang telah lolos mengajukan proposal

usulan penelitian dalam tahap desk evaluasi dan menyerahkan hard copy nya ke

LPPM sebanyak 2 (dua) eksemplar;

d. LPPM bertanggung jawab atas penyelenggaraan Seminar Pembahasan Proposal;

2. Pelaksanaan.

a. LPPM menugaskan dan memplotting penilai internal pada tahap desk evaluasi;

b. Calon penelitian yang dinyatakan lolos desk evaluasi diharuskan memaparkan dan

mempresentasikan proposalnya di depan penilai yang telah ditunjuk;

c. Penilai memberikan penilaian terhadap tiap proposal, penilaian disesuaikan dengan

skema hibah yang ditawarkan sesuai buku panduan pelaksanaan penelitian edisi

terbaru dari KEMENRISTEKDIKTI;

d. Setiap proposal dinilai oleh dua penilai, bila skor tidak memenuhi syarat sesuai

panduan SIMLITABMAS, maka diperlukan penilai ke-3;

e. Hasil penilaian oleh penilai diranking berdasarkan nilai skor dan pendanaan;

f. LPPM berhak menyempurnakan usulan pendanaan penelitian sesuai dengan

SIMLITABMAS dan panduan penelitian KEMENRISTEKDIKTI;

g. Pengumuman pemenang hasil penilaian Pembahasan Proposal oleh LPPM.

3. Evaluasi.

a. Evaluasi penyelenggaran Seminar Pembahasan Proposal dilaksanakan sesuai dengan

catatan penanggungjawab pelaksanaan Seminar Pembahasan Proposal, berita acara

pelaksanaan Seminar Pembahasan Proposal, dan dinamika perkembangan situasi dan

kondisi;

b. Ketua LPPM memimpin Rapat Evaluasi Penyelenggaraan Seminar Pembahasan Proposal

pada tiap akhir kegiatan;

c. Materi rapat evaluasi penyelenggaraan Seminar Pembahasan Proposal meliputi persiapan,

pelaksanaan dan hal-hal yang mendukung dan menghambat kelancaran pelaksanaan

Seminar Pembahasan Proposal;

d. Ketua LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode evaluasi

Seminar Pembahasan Proposal berikutnya;

e. Penanggungjawab tindakan perbaikan yang tertulis dalam notulen rapat wajib

memberikan laporan hasil tindak lanjutnya kepada LPPM sesuai batas waktu yang tertulis

dalam notulen rapat;

f. LPPM wajib memberikan verifikasi atas perbaikan tindakan tersebut dan apabila

diperlukan, LPPM wajib mengambil tindakan pencegahan agar tidak terjadi lagi.

g. Hasil rapat evaluasi dilaporkan oleh Ketua LPPM kepada Rektor.

Page 212: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

212

F. REFERENSI.

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

4. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional

Prosedur Administrasi Pemerintahan;

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);

6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);

7. Panduan Penilaian Penelitian Kepada Masyarakat Di Perguruan Tinggi Tahun 2016;

8. Statuta STAI Indonesia;

9. Perjanjian Kerjasama.

Page 213: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

213

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 11.9/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA

SOP PENETAPAN PEMENANG

A. TUJUAN.

Standard Operating Procedure ini adalah mengatur tentang Prosedur Penetapan Pemenang

hasil dari Seminar Pembahasan Proposal.

B. RUANG LINGKUP.

Ruang lingkup panduan ini mengatur Prosedur Penetapan Pemenang yang dinilai oleh

internal yang sesuai dengan kriteria penilaian dari KEMENRISTEKDIKTI.

C. TANGGUNG JAWAB.

Standard Operating Procedure tentang Penetapan Pemenang ini menjadi tanggung jawab

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM).

D. DEFINISI.

Penetapan Pemenang merupakan salah satu bagian dari hasil seleksi internal untuk pengajuan

proposal yang diajukan ke KEMENRISTEKDIKTI, dengan tujuan untuk menyempurnakan

proposal pengabdian. Penetapan Pemenanng ini melibatkan penilai (reviewer) internal sesuai

dengan kriteria penilaian dalam buku panduan pengabdian edisi terbaru.

E. PROSEDUR.

1. Umum.

a. Pembentukan panitia Penetapan Pemenang dengan koordinator Ketua LPPM;

b. Kegiatan Penetapan Pemenang dilakukan setelah pembahasan proposal dari hasil

penilaian internal;

c. Peserta yang telah di tetapkan sebagai pemenang pada tahap seleksi internal wajib

menyerahkan hard copy nya ke LPPM sebanyak 2 (dua) eksemplar;

d. LPPM bertanggung jawab atas Penetapan Pemenang.

2. Pelaksanaan.

a. LPPM menetapkan pememang pada hasil penilaian pembahasan proposal;

b. Calon pengabdian yang dinyatakan sebagai pemenang diharuskan mengirimkan

SOP

Page 214: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

214

berkas kepada KEMENRITEKDIKTI sesuai dengan panduan penelitian dan

pengabdian yang berlaku melalui User Name masing-masing yang telah didaftarkan

oleh Operator Universitas Sam Ratulangi ;

c. Penetapan Pemenang diberikan kepada proposal yang sesuai buku panduan

pelaksanaan penelitian edisi terbaru dari KEMENRISTEKDIKTI dengan penilaian

disesuaikan dengan skema hibah yang ditawarkan;

d. Penetapan Pemenang diranking berdasarkan nilai skor dan pendanaan;

e. Pengumuman Penetapan Pemenang hasil penilaian Pembahasan Proposal oleh LPPM.

3. Evaluasi.

a. Evaluasi Penetapan Pemenang dilaksanakan sesuai dengan catatan penanggungjawab

pelaksanaan Seminar Pembahasan Proposal, berita acara pelaksanaan Seminar

Pembahasan Proposal, dan dinamika perkembangan situasi dan kondisi;

b. Ketua LPPM memimpin Rapat Evaluasi Penetapan Pemenang pada tiap akhir kegiatan;

c. Materi rapat evaluasi Penetapam Pemenang meliputi persiapan, pelaksanaan dan hal-hal

yang mendukung dan menghambat kelancaran pelaksanaan Penetapan Pemanang;

d. Ketua LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode evaluasi

Seminar Pembahasan Proposal berikutnya;

e. Penanggungjawab tindakan perbaikan yang tertulis dalam notulen rapat wajib

memberikan laporan hasil tindak lanjutnya kepada LPPM sesuai batas waktu yang tertulis

dalam notulen rapat;

f. LPPM wajib memberikan verifikasi atas perbaikan tindakan tersebut dan apabila

diperlukan, LPPM wajib mengambil tindakan pencegahan agar tidak terjadi lagi.

g. Hasil rapat evaluasi dilaporkan oleh Ketua LPPM kepada Rektor.

F. REFERENSI.

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

4. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar

Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);

6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);

7. Panduan Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat Di Perguruan Tinggi Tahun 2016;

8. Statuta STAI Indonesia;

9. Perjanjian Kerjasama.

Page 215: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

215

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 11.10/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA

SOP PELAPORAN HASIL HIBAH

A. TUJUAN.

Standard Operating Procedure ini adalah mengatur tentang Pelaporan Hasil Pengabdian

dalam rangka pengembangan konsentrasi keilmuan Dosen disemua bidang, baik dari sisi

pengembangan Teknologi, Sains dan Seni yang lebih modern antara lain meliputi

Perencanaan, Pelaksanaan, Pengendalian dan Tingkat Penyempurnaan.

B. RUANG LINGKUP .

Standard Operating Procedure ini sebagai acuan bagian semua Dosen strata 1 (S1) dan Dosen

Program Pascasarjana, serta Mahasiswa disemua Konsentrasi Keilmuan di Universitas Sam

Ratulangi dalam rangka kajian mutu pengabdian.

C. TANGGUNG JAWAB.

Standard Operating Procedure ini menjadi tanggung jawab semua unsur Pimpinan, Dosen,

Mahasiswa, disemua Konsentrasi ilmu di STAI Indonesia Jakarta.

D. DEFINISI.

Mekanisme Tindak Lanjut Pelaporan Hasil Pengabdian adalah salah satu bentuk evaluasi

perkembangan Tridharma, pengembangan kemampuan keilmuan secara Teoritis, Konseptual,

Empirik, Metodologik atau Model yang berhubungan langsung dengan Dosen dan Mahasiswa,

guna memperkaya ilmu Pengetahuan, Teknologi dan/atau Seni.

E. PROSEDUR.

1. Umum.

Tindak Lanjut Pelaporan Hasil Pengabdian, suatu proses penyusunan Perencanaan,

pelaksanaan, Pengendalian dari Penyempurnaan Pengabdian sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Perencanaan.

a. Tim Pelaksana Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Pengabdian, terlebih dahulu

SOP

Page 216: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

216

merancang program dalam bentuk Format Mekanisme Tindak Lanjut Hasil

Pengabdian, sesuai yang telah ditentukan dan ditetapkan;

b. Tim Pelaksana Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Pengabdian, terlebih dahulu melakukan

koordinasi dan konsultasi dengan pihak pihak terkait, dilanjutkan dengan diskusi

khusus dalam persiapan presentasi dalam bentuk seminar sesuai dengan bidang

konsentrasi keilmuan;

c. Tim Pelaksana Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Pengabdian, melakukan perbaikan-

perbaikan dalam Format Hasil Evaluasi Penelitian sesuai saran dan masukan dari peserta

seminar;

d. Tim Pelaksana Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Pengabdian, mengajukan pengesahan

Format Evaluasi Hasil Pengabdian kepada Rektor, setelah dilakukan perbaikan-

perbaikan;

e. Tim Pelaksana Tindak Lanjut Evaluasi hasil Pengandian, setelah mendapat Pengesahan

Rektor, ditindak lanjuti dengan sosialisasi di lingkungan kampus.

3. Pelaksanaan.

a. Tim Evaluasi Hasil Pengabdian, melaksanakan langkah-langkah perbaikan,

pengembangan sesuai Proposal yang telah disetujui Rektor;

b. Tim Evaluasi Hasil Pengabdian, membuat laporan kemajuan Tindak Lanjut Hasil

Pengabdian secara bertahap sesuai format yang telah ditentukan;

c. Tim Evaluasi Hasil Pengabdian membuat (mengisi) draf laporan;

d. Tim Evaluasi Hasil Pengabdian membuat (mengisi) laporan akhir;

e. Tim Evaluasi Hasil Pengabdian, mempresentasikan Tindak Lanjut Hasil Pengabdian

sesuai bidang Konsentrasi keilmuan;

f. Tim valuasi Hasil Pengabdian, mempublikasikan Tindak Lanjut Hasil Pengabdian.

4. Pengendalian.

Tim Evaluasi Hasil Pengabdian, menyerhakan Berkas Format Hasil Pengabdian, Laporan

kemajuan, laporan Akhir hasil pengabdian dan hasil Publikasi Ilmiah kepada Rektor

Universitas Sam Ratulangi.

5. Penyempurnaan.

a. Tim Evaluasi hasil Pengabdian, bersama Ketua LPPM Universitas Suryakancana,

mengevaluasi Berkas Format Tindak Lanjut Evaluasi hasil penelitian yang telah

disetujui Rektor.

b. Tim Evaluasi Hasil Pengabdian, bersama Ketua LPPM Universitas Suryakancana,

melakukan perbaikan-perbaikan dan pengembangan Tindak Lanjut hasil Evaluasi

Pengabdian berikutnya.

Page 217: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

217

F. DOKUMEN/ FORMULIR/ CATATAN.

1. Berkas Format Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Pengabdian;

2. Presentasi Format Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Pengabdian;

3. Formulir Laporan Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Pengabdian;

4. Presentasi Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Pengabdian;

5. Daftar Hadir peserta Seminar Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Pengabdian;

6. Publikasi Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Pengabdian.

G. REFERENSI.

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

4. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar

Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);

6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015

tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);

7. Panduan Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat Di Perguruan Tinggi Tahun 2016;

8. Statuta Universitas Sam Ratulangi;

9. Perjanjian Kerjasama.

Page 218: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

218

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 12.1/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. KEMAHASISWAAN & PENGELOLAAN ALUMNI

SOP PELAYANAN ALUMNI

A. TUJUAN

1. Tertibnya mekanisme pelayanan alumni serta terkoordinasinya unit kerja pengurus alumni.

2. Terlaksananya layanan program tracer study secara periodik untuk pengembangan Prodi di

STAI Indonesia.

B. DESKRIPSI

Pelayanan alumni dilakukan untuk memperkuat jaringan dan komunikasi antar alumni dan

alumni dengan almamater. Dengan terwujudnya jaringan yang kuat ini pada alumni akan semakin

diberdayakan melalui kegiatan – kegiatan yang terprogram sekaligus membantu STAI Indonesia

memperoleh umpan balik melalui program tracer study baik oleh alumni maupun pengguna

lulusan.

C. RUANG LINGKUP

Layanan alumni dilakukan di lingkungan STAI Indonesia Jakarta

D. DAFTAR ISTILAH DAN DEFINISI

Tracer study adalah pelacakan alumni yang dilakukan oleh STAI Indonesia untuk mengetahui

kondisi mutakhir alumni. Pelacakan ini berguna untuk memberi umpan balik bagi STAI Indonesia

untuk melakukan berbagai program perbaikan.

E. DOKUMENTASI

Dokumen – dokumen maupun laporan – laporan yang dihasilkan dari prosedur ini antara lain :

1. Foto alumni

2. Data identitas alumni

3. Rekapitulasi data alumni

F. PROSES DAN TANGGUNG JAWAB

Kegiatan layanan alumni ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Puket II kecuali untuk program

tracer study. Program ini dilaksanakan oleh Prodi, sedangkan Ketua hanya mendapat laporan

pelaksanaan dan hasil tracer study.

SOP

Page 219: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

219

G. REFERENSI

a. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor : 110 Tahun 2017 Tentang Izin

Penyelenggara Program Studi Pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta

Tahun 2016

b. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

Page 220: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

220

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 12.2/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. KEMAHASISWAAN & PENGELOLAAN ALUMNI

SOP PARTISIPASI ALUMNI

A. TUJUAN

SOP ini bertujuan untuk membantu lulusan dan alumni memberikan kontribusi kepada Sekolah

Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

B. RUANG LINGKUP

Partisipasi lulusan dan alumni dalam mendukung pengembangan akademik dan non-akademik

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta dalam bentuk:

1. Sumbangan Dana

Merupakan setoran dana yang bersifat sumbangan/donasi yang tidak dapat ditarik kembali

(menjadi milik Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta). Jumlah minimal tidak

dibatasi

2. Sumbangan Fasilitas

Sumbangan Fasilitas diberikan dalam rangka partisipasi alumni untuk mendukung

pengembangan akademik dan non akademik Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia

Jakarta, seperti bantuan multimedia projector, TOA, buku, alat lab, dll.

3. Masukan untuk perbaikan proses pembelajaran

4. Pengembangan jejaring

Ikatan Alumni STAI Indonesia atau disebut ALUSI secara berkesinambungan dan

berkelanjutan saling memberikan informasi seputar ilmu pengetahuan dan lowongan

pekerjaan dalam berbagai jejaring sosial seperti forum komunitas alumnim Facebook,

Instagram, group WA, dsb.

C. PROSEDUR

1. Puket III menerima dan mengarahkan alumni yang akan memberikan sumbangan.

2. Puket III menginformasikan pada Bag. Umum terkait alumni yang akan memberikan

sumbangan.

3. Alumni yang akan memberikan sumbangannya, mengisi dan menandatangani berupa barang,

tenaga dan pemikiran melalui Bag. Umum diketahui Puket III.

4. Bag. Umum mengakomodir pemberian sumbangan. Sumbangan berupa uang tunai diserahkan

ke Bagian Akademik Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta, dan Laporan

SOP

Page 221: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

221

sumbangan diserahkan oleh Bag. Umum ke Staf Keuangan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)

Indonesia Jakarta.

5. Bagian Keuangan mencatat penambahan asset yang berasal dari sumbangan, jika sumbangan

berupa uang tunai, maka bagian keuangan membuat laporan penerimaan sumbangan dari

mahasiswa.

D. REFERENSI

1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor : 110 Tahun 2017 Tentang izin Penyelenggara

Program Studi Pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016

2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

Page 222: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

222

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 12.3/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. KEMAHASISWAAN & PENGELOLAAN ALUMNI

SOP KEGIATAN EKSTRA KURIKULER MAHASISWA

A. TUJUAN

1. Tertibnya mekanisme pelayanan administrasi maupun kegiatan kemahasiswaan di STAI

Indonesia Jakarta.

2. Terkoordinasinya unit kerja dan personil yang terlibat dalam layanan kegiatan

kemahasiswaan, seperti Pembantu Ketua, prodi, staff, dan organisasi kemahasiswaan intra

kampus.

3. Tersedianya dokumen yang lengkap untuk layanan informasi bagi kepentingan evaluasi dan

pengembangan STAI, misalnya untuk akreditasi dan audit internal maupun eksternal, maupun

hibah.

B. DESKRIPSI

Pelayanan administrasi dilakukan oleh kasubag administrasi untuk memproses berbagai macam

permohonan mahasiswa yang terkait dengan kepentingan kegiatan kemahasiswaan. Administrasi

kegiatan kemahasiswaan ini perlu didokumentasikan secara khusus untuk melihat persiapan,

proses, maupun hasil kegiatan kemahasiswaan melalui monitoring dan evaluasi oleh tim dosen.

C. RUANG LINGKUP

Pelayanan administrasi dan kegiatan kemahasiswaan dilakukan di lingkungan STAI Indonesia

Jakarta.

D. DAFTAR ISTILAH DAN DEFINISI

1. Administrasi adalah proses penanganan dokumen baik yang diterima maupun yang akan

dikeluarkan akademik.

2. Kegiatan Kemahasiswaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk

meningkatkan kemampuan softskills mereka.

3. Proposal Kegiatan adalah deskripsi perencanaan kegiatan mahasiswa secara detail yang

setidaknya membuat latar belakang, tujuan, peserta kegiatan, lokasi kegiatan, daftar nama

panitia dan penanggungjawab lengkap dengan no telepon yang dapat dihubungi, indikator

capaian kegiatan, dan anggaran.

4. Rancangan Kegiatan dan Anggaran adalah rancangan penganggaran pendapatan dan belanja

berdasarkan kegiatan/aktifitas.

SOP

Page 223: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

223

5. Ijin Kegiatan adalah permohonan menyelenggarakan kegiatan dari berbagai pihak terkait,

mulai dari Prodi sampai institusi, ataupun ijin yang harus diperoleh dari luar institusi

misalnya dari Kepolisian.

6. Sponsorship adalah kegiatan pencairan sumber dana dari pihak lain diluar sumber dana

yang dikelola institusi, Kegiatan ini diperlukan mengingat dana yang dikelola oleh institusi,

Kegiatan ini diperlukan mengingat dana yang dikelola tidak mungkin bisa mendanai seluruh

kegiatan kemahasiswaan. Selain itu, kegiatan pencarian sponsorship juga mengasah

kemampuan entrepreneurship mahasiswa.

7. Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) adalah standard yang sudah ditetapkan dalam

melaporkan kegiatan yang sudah dilaksanakan bersama dengan rincian anggaran yang

dipakai. Laporan ini disampaikan selambat – lambatnya 2 minggu setelah kegiatan selesai

dilaksanakan. Seandainya dana yang dipakai cukup besar dan waktu kegiatan berlangsung

cukup lama, dana kegiatan tidak akan dicairkan seluruhnya tetapi bertahap sesuai dengan

kebutuhan rill dan dipertanggungjawabkan sebelum pencairan tahap berikutnya.

E. PROSEDUR DAN TANGGUNG JAWAB

Prosedur layanan administrasi terdiri atas beberapa aktivitas, yaitu :

No. Prosedur Tanggung Jawab

1 Mengisi dan Melengkapi dokumen Mahasiswa

2 Memproses dokumen Puket III

3 Merekap dokumen Puket III

4 Rekomendasi Puket III

5 Pelaksanaan Mahasiswa

6 Laporan dalam bentuk kegiatan mahasiswa (Laporan

Ketua)

Mahasiswa

F. KEADAAN KHUSUS (JIKA ADA)

Apabila mahasiswa yang mengajukan permohonan pelayanan administrasi mengisi dokumen

mereka dengan tidak jujur atau tidak benar, mahasiswa tersebut akan mendapatkan sangsi yang

berupa surat peringatan dan seandainya mahasiswa tersebut tidak mengindahkan Surat

Peringatan, mahasiswa dapat dikenai sangsi akademis.

G. DOKUMENTASI

Dokumen-dokumen maupun laporan – laporan yang dihasilkan dari prosedur ini antara lain: arsip

surat masuk dan keluar, Proposal dan LPJ, arsip sponsorship, dan ijin menginap, ketentuan terkait

dengan penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan.

H. REFERENSI

1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor : 110 Tahun 2017 Tentang Izin

Penyelenggara Program Studi Pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta

Tahun 2016

2. STATUA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.

Page 224: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

224

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 13.1/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. SISTEM INFORMASI

SOP PEMELIHARAAN JARINGAN

A. TUJUAN

Prosedur ini bertujuan untuk meningkatkan layanan konektifitas jaringan intranet dan internet

untuk menunjang kegiatan akademik dan administratif di lingkungan Sekolah Tinggi Islam Agama

Islam (STAI) Indonesia .

B. RUANG LINGKUP

1. Penjadwalan pemeliharaan jaringan.

2. Pencatatan hasil pemeriksaan.

3. Perbaikan jaringan.

C. ISTILAH DAN DEFINISI

1. Internet merupakan singkatan dari interconnected networking yang berarti jaringan

komputer yang saling terhubung antara satu komputer dengan komputer yang lain yang

membentuk sebuah jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga dapat saling berinteraksi,

berkomunikasi, saling bertukar informasi atau tukar menukar data.

2. Intranet adalah sebuah jaringan privat (private network) yang menggunakan protokol-

protokol Internet, digunakan untuk berkomunikasi dan berbagi (tukar menukar) informasi

dalam lingkup tertentu (terbatas), misalnya dalam lingkup sebuah kantor, sekolah, atau

kampus.

3. Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer

yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surat

elektronik, pesan instan), dan dapat mengakses informasi (web). Setiap bagian dari jaringan

komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang

meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan

disebut pelayan (server). Memiliki perangkat jaringan dapat berupa komputer / router /

access point (pemancar Wi-Fi) dan terhubung pada jaringan kampus.

D. PROSEDUR

1. Staf teknisi Jaringan membuat jadwal waktu pemeliharaan peralatan jaringan.

2. Staf teknisi Jaringan mengecek peralatan jaringan di klien sesuai jadwal waktu pemeliharaan

peralatan jaringan.

SOP

Page 225: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

225

3. Staf teknisi Jaringan mencatat hasil pekerjaan pemeliharaan layanan jaringan intenet bila

terjadi masalah dan penangannanya.

4. Staf teknisi Jaringan mencatat hasil pekerjaan layanan jaringan bila kondisi peralatan

jaringan masih berfungsi dengan baik.

5. Staf teknisi Jaringan melaporkan hasil pemeliharaan jaringan kepada pimpinan Kasubag

Administrasi Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.

Page 226: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

226

STAI INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender

Jakarta Timur - Indonesia

No. Dokumen 13.2/SOP-STAIINDO/VII/2014

Tgl. Terbit 1 Juli 2014

No. Revisi 0

Hal. SISTEM INFORMASI

SOP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

A. TUJUAN

Prosedur ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana proses mengembangkan suatu sistem

informasi baru di lingkungan Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.

B. RUANG LINGKUP

1. Menganalisa masalah

2. Merancang sistem

3. Pembuatan sistem

4. Sosialisasi sistem

C. ISTILAH DAN DEFINISI

1. Teknologi Informasi adalah sebuah teknologi yang dipergunakan untuk mengelola data yang

didalamnya meliputi memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data

dengan berbagai macam cara dan prosedur guna menghasilkan informasi yang berkualitas dan

bernilai guna tinggi.

2. Sistem informasi adalah suatu kesatuan dari proses-proses, sumber daya manusia yang terlibat

dan teknologi informasi terkait yang dimanfaatkan untuk pengelolaan informasi.

3. Perangkat Lunak (software) adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh

komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau

instruksi yang akan menjalankan suatu perintah.

4. Perangkat Keras (hardware) adalah salah satu komponen dari sebuah komputer yang sifatnya

bisa dilihat dan diraba secara langsung atau yang berbentuk nyata, yang berfungsi untuk

mendukung proses komputerisasi.

5. Implementasi pengembangan perangkat lunak adalah suatu proses pengubahan spesifikasi

sistem menjadi sistem yang dapat dijalankan.

6. Programer adalah orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu

berdasarkan rancangan yang dibuat.

7. Klien adalah unit / bagian yang mengajukan pembuatan sistem informasi baru.

SOP

Page 227: staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014 TENTANG BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

227

D. PROSEDUR

1. Klien mengajukan permohonan pembuatan sistem baru ke staf Humas dan IT.

2. Analis pada divisi pengembangan sistem menganalisa masalah dengan cara menerjemahkan

permasalahan dari klien (unit/bagian) menjadi daftar kebutuhan perangkat lunak sehingga

memungkinkan untuk dibentuk menjadi suatu sistem informasi.

3. Desainer melakukan perancangan baik dalam bentuk tampilan dan alur proses sistem

sekaligus menetukan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan.

4. Implementasi dilakukan oleh programer sesuai dengan hasil desainer.

5. Setelah sistem dapat dijalankan maka dilakukan pengujian oleh semua tim devisi

pengembangan sistem informasi.

6. Mempresentasikan sistem yang telah dibuat kepada klien untuk mendapat masukan.

7. Melakukan perbaikan sistem jika diperlukan.

8. Uji kelayakan sistem sebelum di distribusikan ke unit/bagian.

9. Devisi pengembangan sistem informasi dan devisi layanan teknologi informasi melakukan

sosialisasi penggunaan sistem kepada pengguna.