2015 kak rbi5k samarinda-tarakan-tjselor 2015.03.26

42
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PUSAT PEMETAAN RUPABUMI DAN TOPONIM BADAN INFORMASI GEOSPASIAL SATUAN KERJA SEKRETARIAT UTAMA PPK DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR I PEMBUATAN UNSUR PETA RUPABUMI INDONESIA SKALA BESAR WILAYAH KOTA SAMARINDA TARAKAN TANJUNG SELOR TAHUN ANGGARAN 2015

Upload: daydhay13

Post on 17-Sep-2015

42 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

KAK samarinda

TRANSCRIPT

  • KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    PUSAT PEMETAAN RUPABUMI DAN TOPONIM

    BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

    SATUAN KERJA SEKRETARIAT UTAMA

    PPK DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR I

    PEMBUATAN UNSUR PETA RUPABUMI INDONESIA SKALA BESAR

    WILAYAH KOTA SAMARINDA TARAKAN TANJUNG SELOR

    TAHUN ANGGARAN 2015

  • 2dari42

    KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBUATAN UNSUR PETA RUPABUMI INDONESIASKALA BESAR

    WILAYAH KOTA SAMARINDA TARAKAN TANJUNG SELOR

    1. LATAR BELAKANG Undang Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi

    Geospasial khususnya pada pasal 7 menyebutkan bahwa

    Peta Rupabumi Indonesia (RBI) merupakan salah satu

    komponen Informasi Geospasial Dasar (IGD). IGD

    diselenggarakan secara bertahap dan sistematis untuk

    seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan

    wilayah yuridiksinya.

    Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional menyebutkan

    bahwa seluruh kegiatan pembangunan harus

    direncanakan berdasarkan data, baik spasial dan

    nonspasial serta informasi lain yang akurat dan dapat

    dipertanggungjawabkan.

    Pasal 14 ayat 3 huruf c, Undang-undang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang menyatakan secara jelas kebutuhan akan IGD Skala Besar, khususnya untuk kepentingan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten/Kota maupun Kawasan Strategis Kabupaten/Kota. Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim (PPRT) Badan

    Informasi Geospasial memiliki tugas pokok dan fungsi

    menyelenggarakan dan membina program pemetaan

    rupabumi dan toponim, yang salah satu bentuknya adalah

    penyelenggaraan pemetaan rupabumi Indonesia. Peta

    Rupabumi Indonesia sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 7 huruf a UU IG diselenggarakan pada skala kecil

    (1:1.000.000, 1:500.000, dan 1:250.000), skala menengah

    (1:100.000, 1:50.000, dan 1:25.000), serta skala besar

    (1:10.000, 1:5.000, 1:2.500, dan 1:1.000)

    Sampai saat ini ketersediaan data spasial dengan skala

    besar tersebut masih sangat terbatas sehingga dibutuhkan

    suatu terobosan melalui upaya percepatan penyediaannya

    terutama di wilayah ibukota provinsi maupun kota-kota

    besar di Indonesia.

    Oleh karena itu pada tahun anggaran 2015, Pusat

    Pemetaan Rupabumi dan Toponim melakukan kegiatan

    pembuatan unsur peta rupabumi Indonesia skala besar

    (1:5.000 dan 1:10.000) di wilayah Kota Tarakan -

    Samarinda - Tanjung Selor dengan menggunakan data

    foto udara yang diakuisisi pada tahun anggaran 2014.

  • 3dari42

    2. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud dari pengadaan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi geospasial dasar terutama peta rupabumi Indonesia skala besar

    b. Tujuan dari pengadaan ini untuk menghasilkan unsur peta rupabumi Indonesia skala besar (1:5.000 dan 1:10.000)wilayah Kota Tarakan - Samarinda - Tanjung Selor

    3. TARGET/ SASARAN Target/ sasaran yang ingin dicapai dari pengadaan ini

    yaitu a. tersedianya unsur peta rupabumi Indonesia skala

    1:5.000 dengan metode stereoplotting 3D yang tersimpan dalam seamless geodatabase

    b. tersedianya unsur peta rupabumi Indonesia skala 1:10.000 dengan metode generalisasi yang tersimpan dalam seamless geodatabase

    4. NAMA ORGANISASI

    PENGADAAN

    BARANG/JASA

    Badan Informasi Geospasial Satuan Kerja Sekretariat Utama PPK Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar I

    5. SUMBER DANA DAN

    PERKIRAAN BIAYA

    a. Sumber dana yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini berasal dari DIPA Badan Informasi Geospasial Tahun Anggaran 2015

    b. Pagu anggaran sebesar Rp 7,504,000,000,- dengan HPS yang diperlukan sejumlah Rp 7.333.661.000,00 ,-(Tujuh Milyar Tiga Ratus Tiga Puluh Tiga Juta Enam Ratus Enam Puluh Satu Ribu Rupiah)

    6. RUANG LINGKUP

    PENGADAAN/ LOKASI

    DAN FASILITAS

    PENUNJANG

    a. Ruang lingkup pekerjaan ini sebagaimana lampiran 1. b. Lokasi pekerjaan diWilayah Kota Tarakan - Samarinda

    - Tanjung Selor. (indeks lokasi pekerjaan sebagaimana lampiran 2)

    c. Volume pekerjaan memiliki luasan kurang lebih 710,2 Km2 (setara dengan luas 134 NLP(Nomor Lembar Peta) daratanpada skala 1:5.000)

    d. Data dasar yang disediakan oleh Pemberi Kerja berupa : 1) Foto udara digital beserta parameter EO(Exterior

    Orientation) dan informasi kalibrasi kamera 2) Frame indeks peta RBI skala 1:5.000 dan 1:10.000 3) Skema geodatabase 4) Dokumen pendukung pelaksanaan pekerjaan

    (juknis pemetaan RBI skala besar) e. Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan, Penyedia

    Jasa diperbolehkan untuk menggunakan data tambahan yang tidak memerlukan pembiayaan atas persetujuan Pemberi Kerja.

    7. PRODUK YANG

    DIHASILKAN

    Produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini sebagaimana lampiran 3.

    8. WAKTU PELAKSANAAN

    YANG DIPERLUKAN

    Pekerjaan dilaksanakan maksimum dalam waktu 210 hari kalender.

  • 5dari42

    Lampiran1. Ruang Lingkup Pekerjaan

    Ruang lingkup pekerjaan Pembuatan Unsur Peta Rupabumi Indonesia Skala Besar Wilayah

    Kota Tarakan - Samarinda - Tanjung Selor dijelaskan pada tabel1.

    Tabel1. Ruang Lingkup Pekerjaan

    No Tahapan Pekerjaan Bobot (%)

    1 Persiapan 1,59

    2 Stereoplotting 17,85

    3 Pembentukan DTM dan Kontur 12,09

    4 Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon 3,28

    5 Survei Kelengkapan Lapangan 45,58

    6 Pengisisian Data Atribut 10,74

    7 Generalisasi 3,84

    8 Pembuatan Metadata dan Penyiapan Basis Data Kartografi 1,59

    9 Penyusunan Basis Data Nama Unsur Rupabumi 2,79

    10 Pelaporan 0,65

    Jumlah 100,00

  • 6dari42

    Lampiran2. Indeks Lokasi Pekerjaan

    Lokasi pekerjaan dan pembagian paket pekerjaan dapat dilihat pada gambar 1.

    Gambar1. Indeks Lokasi Pekerjaan dalam Skala 1:5.000 Wilayah Kota Tarakan - Samarinda -

    Tanjung Selor

  • 7dari42

    Lampiran3. Hasil Pekerjaan

    Hasil pekerjaan yang harus diserahkan diuraikan sebagaimana tabel2.

    Tabel2. Hasil Pekerjaan

    No Hasil Pekerjaan Spesifikasi Format Volume

    1 Persiapan

    a Rencana detail pekerjaan Menjelaskan rencana detail pelaksanaan pekerjaan

    Digital 1 set file

    b Hasil pengecekan data Mencakup hasil pengecekan awal semua data yang diterima dari pemberi kerja

    Digital 1 set file

    c Non Disclosure Agreement (NDA)

    NDA yang sudah ditandangan

    Cetak dan digital (*.pdf)

    2 rangkap dan 1 set file

    2 Stereoplotting

    a Unsur peta RBI hasil stereoplotting skala 1:5.000

    Fileseamless hasil plotting pada skala 1:5.000

    Kode unsur sesuai dengan yang diberikan oleh Pemberi Kerja

    Digital (*.gdb) 1 set file setara dengan 134 NLP pada skala 1:5.000

    b Dokumen QCStereoplotting Hasil QC data stereoplotting yang sudah lulus QC internal

    Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file

    3 Pembentukan DTM dan Kontur

    a DTM File DTM seamless yang dibangun dari unsur perairan dan hipsografi

    Ukuran cell2m

    Digital (bil 32 bit float)

    1 set file setara dengan 134 NLP pada skala 1:5.000

    b Dokumen QC Pembentukan DTM

    Hasil QC data DTM yang sudah lulus QC internal

    Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file

    c Kontur File kontur seamless yang mencakup keseluruhan area pekerjaan

    Dibentuk dari TIN (Triangulated Irregular Network) dengan interval 2m

    Digital (*.gdb) 1 set file setara dengan 134 NLP pada skala 1:5.000

    d Dokumen QC Pembentukan Kontur

    Hasil QC data kontur yang sudah lulus QC internal

    Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file

    4 Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon

    a Geodatabase hasil pembangunan topologi

    Fileseamless hasil plotting dan kontur yang sudah ditopologi

    Mencakup keseluruhan area pekerjaan

    Bentuk titik dan garis

    Digital (*.gdb) 1 set file setara dengan 134 NLP pada skala 1:5.000

    b Dokumen QC pembangunan topologi

    Hasil QC data pembangunan topologi yang sudah lulus QC internal

    Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file

  • 8dari42

    No Hasil Pekerjaan Spesifikasi Format Volume

    c Geodatabase hasil pembentukan poligon

    Fileseamless hasil pembentukan poligon yang sudah ditopologi

    Mencakup keseluruhan area pekerjaan

    Bentuk titik, garis dan area

    Digital (*.gdb) 1 set file setara dengan 134 NLP pada skala 1:5.000

    d Dokumen QC Pembangunantopologi dan Pembentukan poligon

    Hasil QC data pembentukan poligon yang sudah lulus QC internal

    Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file

    5 Survei Kelengkapan Lapangan

    a Rencana detail SKL Menjelaskan secara rinci rencana pelaksanaan SKL

    Digital 1 set file

    b Peta manuskrip A Sudah diisi dengan hasil SKL

    Telah disahkan oleh pemerintah daerah setempat

    Cetak dan digital (*.pdf hasil scan)

    Setara 134 NLP pada skala 1:5.000

    c Peta manuskrip B Sudah diisi dengan hasil SKL

    Cetak Setara 134 NLP pada skala 1:5.000

    d Formulir nama unsur rupabumi

    Sudah diisi dan disahkan oleh pemerintah daerah setempat

    Cetak dan digital (*.pdf hasil scan)

    1 rangkap dan 1 set file

    e Formulir cek geometris Sudah diisi Cetak 1 set dokumen minimal terdiri dari 40 titik

    f Formulir rekapitulasi hasil cek geometris

    Hasil perhitungan cek geometris

    Digital 1 set file

    minimal terdiri

    dari 40titik

    g Formulir verifikasi penutup lahan

    Sudah diisi Cetak 1 set dokumen

    h Formulir rekapitulasi hasil verifikasi penutup lahan

    Hasil perhitungan dari verifikasi penutup lahan

    Digital 1 set file

    i Data hasil SKL Mencakup keseluruhan area pekerjaan

    Nama unsur yang terdaftar penulisannya telah sesuai dengan kaidah toponimi

    Data sesuai dengan manuskrip dan formulir

    Foto lapangan yang dilampirkan sesuai dengan obyeknya

    Digital (*.gdb) 1 set file

    j Laporan hasil SKL Berisi laporan SKL mulai dari persiapan, pelaksanaan dan hasilnya

    Cetak dan digital 1 buku dan 1 set file

    k Dokumen QC SKL Hasil QC data SKL yang sudah lulus QC internal

    Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file

    6 Pengisian Data Atribut

    a Unsur peta RBI final skala 1:5.000

    Fileseamless yang mencakup keseluruhan area pekerjaan

    Semua unsur sudah

    Digital (*.gdb) 1 set file setara dengan 134 NLP pada skala 1:5.000

  • 9dari42

    No Hasil Pekerjaan Spesifikasi Format Volume

    bersih dari kesalahan topologi

    Menggunakan skema geodatabase yang disediakan BIG

    Unsur yang berukuran sama dengan atau lebih besar dari 2,5m harus digambarkan

    b Dokumen QC Pengisisan Data Atribut

    Hasil QC pengisian data atribut yang sudah lulus QC internal

    Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file

    7 Generalisasi

    a Unsur peta RBI final skala 1:10.000

    Fileseamless yang mencakup keseluruhan area pekerjaan

    Semua unsur sudah bersih dari kesalahan topologi

    Menggunakan skema geodatabase yang disediakan BIG

    Unsur yang berukuran sama dengan atau lebih besar dari 5m harus digambarkan

    Digital (*.gdb) 1 set file setara dengan 134 NLP pada skala 1:5.000

    b Dokumen QCGeneralisasi skala 1:10.000

    Hasil QC generalisasi 1:10.000 yang sudah lulus QC internal

    Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file

    8 Pembuatan Metadata dan Penyiapan Basis Data Kartografi

    a Metadata skala 1:5.000, 1:10.000

    Isi metadata sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan

    Menggunakan standar ISO-19139

    Dimuat dalam setiap geodatabase pada masing-masing skala

    Digital 2 set file

    b Dokumen QC Metadata Hasil QC metadata yang sudah lulus QC internal

    Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file

    c Cartopraphic Data driven table skala 1:5.000, 1:10.000

    Memuat keseluruhan informasi yang diperlukan untuk kartografi pada masing-masing skala

    Digital 2 set file

    d Dokumen QC penyiapan basis data kartografi

    Hasil QC basis data kartografi yang sudah lulus QC internal

    Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file

    9 Penyusunan Basis Data Nama Unsur Rupabumi

    a Basis data nama unsur rupabumi

    Penulisan nama unsur rupabumi sudah sesuai dengan kaidah toponimi

    Menampilkan nama geografis, nama unsur, koordinat pusat/ muara dan koordinat hulu, elevasi, kecamatan serta nomor peta

    Digital (*.mdb dan *gdb)

    1 set file setara dengan 134 NLP pada skala 1:5.000

    b Dokumen QC penyusunan Hasil QC basis data Cetak dan digital 1 rangkap dan

  • 10dari42

    No Hasil Pekerjaan Spesifikasi Format Volume

    basis data nama unsur rupabumi

    nama unsur rupabumi yang sudah lulus QC internal

    1 set file

    10 Pelaporan

    a Laporan pendahuluan Berisi rencana detail pelaksanaan pekerjaan dan pelaksanaan pekerjaan pada tahap persiapan

    Cetak dan digital (*.doc)

    2 rangkap cetak dan 1 set file digital

    b Laporan mingguan Melaporkan kegiatan mingguan minimal mencantumkan kemajuan pekerjaan, kendala dan rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada minggu berikutnya

    Diberikan pada setiap akhir minggu

    Cetak dan digital (*.doc)

    2 rangkap cetak dan 1 set file digital

    c Laporan bulanan Melaporkan kegiatan bulanan minimal mencantumkan kemajuan pekerjaan, kendala dan rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada bulan berikutnya

    Cetak dan digital (*.doc)

    2 rangkap cetak dan 1 set file digital

    d Laporan akhir Berisi laporan lengkap pelaksanaan pekerjaan Disertai dengan seluruh data-data hasil pekerjaan dalam format digital tersimpan dalam hardisk

    Cetak dan digital (*.doc)

    2 rangkap cetak dan 1 hardisk eksternal

    e Peta cetak unsur RBI skala Besar

    Setiap lembar menampilkan kelompok unsur tertentu untuk seluruh wilayah yang dipetakan berdasarkan skala 1:5.000, 1:10.000

    Dicetak dengan ukuran kertas A1

    - Cetak (ukuran A1 yang dilipat pada ukuran A4)

    - Digital (fileproject beserta datanya, *.pdf)

    1 buku dan 1 set file digital

  • 11dari42

    Lampiran4. Persyaratan Personil

    Persyaratan personil untuk melaksanakan pekerjaan ini sebagaimana tabel 3.

    Tabel 3. Persyaratan Personil

    No. Pelaksana Pendidikan Minimal Pengalaman

    (Tahun) Jml

    (orang)

    A. Umum

    1 Ketua Tim Pelaksana S1 Geodesi/ Geografi 6 1

    2 Staf Administrasi SLTA atau sederajat 3 2

    B. Tim Stereoplotting dan DTM

    1 Koordinator Stereoplotting dan DTM S1 Geodesi/ Geografi 3 1

    2 Chief Operator Stereoplotting S1 Geodesi/ Geografi dengan pengalaman 1 tahun

    atau SLTA/ sederajat dengan pengalaman 5

    tahun

    3

    3 Chief Operator DTM dan Kontur S1 Geodesi/ Geografi dengan pengalaman 1 tahun

    atau SLTA/ sederajat dengan pengalaman 5

    tahun

    2

    4 Operator Stereoplotting SLTA atau sederajat 1 22

    5 Operator Pembentukan DTM dan Kontur SLTA atau sederajat 1 14

    C. Tim GIS dan Basisdata

    1 Koordinator GIS

    S1 Geodesi/ Geografi 3 1

    2 Operator Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon

    SLTA atau sederajat 1 4

    3 Chief Operator Generalisasi S1 Geodesi/ Geografi dengan pengalaman 1 tahun

    atau SLTA/ sederajat dengan pengalaman 5

    tahun

    1

    4 Operator Generalisasi

    SLTA atau sederajat 1 6

    5 Operator Pembuatan Metadata dan Penyiapan Basis Data Kartografi

    SLTA atau sederajat 1 2

    6 Chief Operator Penyusunan Basis Data NamaUnsur Rupabumi

    S1 Geodesi/ Geografi dengan pengalaman 1 tahun

    atau SLTA/ sederajat dengan pengalaman 5

    tahun

    1

    7 Operator Penyusunan Basis Data Nama Unsur Rupabumi

    SLTA atau sederajat 1 8

  • 12dari42

    No. Pelaksana Pendidikan Minimal Pengalaman

    (Tahun) Jml

    (orang)

    D. Tim Survei Kelengkapan Lapangan (SKL)

    1 Koordinator SKL dan Pengisian Data Atribut

    S1 Geodesi/ Geografi 3 1

    2 Chief Operator SKL S1 Geodesi/ Geografi dengan pengalaman 1 tahun

    atau SLTA/ sederajat dengan pengalaman 5

    tahun

    3

    3 Surveyor Survei Kelengkapan Lapangan SLTA atau sederajat 1 15

    4 Chief Operator Pengisian Data Atribut S1 Geodesi/ Geografi dengan pengalaman 1 tahun

    atau SLTA/ sederajat dengan pengalaman 5

    tahun

    3

    5 Operator Pengisisian Data Atribut SLTA atau sederajat 1 16

    Pada saat pelaksanaan Survei Kelengkapan Lapangan diperbolehkan menggunakan tenaga

    lokal untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan.

    Tim GIS dan Basisdata merupakan tim yang menangani tahapan kegiatan berikut:

    Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon Generalisasi Pembuatan Metadata dan Penyiapan Basisdata Kartografi Penyusunan Basisdata Nama Unsur Rupabumi

    Gambaran organisasi personil yang digunakan dalam tahapan ini dapat dilihat pada gambar

    berikut:

    Gambar2. Organisasi Pelaksana Kegiatan

  • 13dari42

    Rincian tugas masing-masing unit organisasi adalah sebagai berikut:

    1. Ketua Tim Pelaksana

    Bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan

    spesifikasi teknis yang ditetapkan.

    Memberikan arahan kepada seluruh tim pelaksana terkait pelaksanaan pekerjaan.

    Menkoordinasikan seluruh tim pelaksana dalam pelaksanaan pekerjaan, dibantu

    oleh para Koordinator.

    Melaksanakan monitoring dan evaluasi internal tim pelaksana sekurang-

    kurangnya satu kali dalam satu bulan.

    Melaksanakan koordinasi dengan Tim Supervisi BIG selama pelaksanaan

    pekerjaan.

    Menyusun laporan pelaksanaan pekerjaan, dibantu oleh para koordinator.

    2. Koordinator

    Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tahapan pekerjaan sesuai bidang

    tugasnya.

    Memberikan arahan kepada tim pelaksana dibawah koordinasinya terkait

    pelaksanaan tahapan pekerjaan yang menjadi bidang tugasnya.

    Mengoordinasikan Tim Pelaksana (para operator) sesuai bidang tugasnya,

    dibantu oleh Operator Kepala (chief operator)

    Mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh para Operator dibantu

    oleh Operator Kepala

    Melaksanakan monitoring dan evaluasi internal tim pelaksana sekurang-

    kurangnya satu kali dalam satu minggu.

    Membantu Ketua Tim Pelaksana dalam melaksanakan koordinasi teknis dengan

    Tim Supervisi BIG selama pelaksanaan pekerjaan.

    Melaksanakan kontrol kualitas terhadap hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh

    operator, dibantu oleh Operator Kepala.

    Melaksanakan penyiapan bahan untuk penyusunan laporan pelaksanaan

    pekerjaan sesuai dengan bidang tugasnya.

    Bertanggung jawab kepada Ketua Tim Pelaksana.

    3. Chief Operator

    Membantu Koordinator dalam pelaksanaan tahapan pekerjaan sesuai bidang

    tugasnya.

    Membantu Koordinator dalam memberikan arahan teknis kepada Operator

    dibawah koordinasinya terkait pelaksanaan tahapan pekerjaan yang menjadi

    bidang tugasnya.

    Membantu Koordinator dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan

    oleh para operator. Satu orang Operator Kepala/Surveyor Kepala bertanggung

    jawab atas 5-7orang Operator/Surveyor.

    Membantu Koordinator dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi internal tim

    pelaksana sekurang-kurangnya satu kali dalam satu minggu.

    Membantu Koordinator dalam pelaksanaan kontrol kualitas terhadap hasil

    pekerjaan yang dilaksanakan oleh operator yang dibawahinya.

    Membantu Koordinator dalam penyiapan bahan untuk penyusunan laporan

    pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan bidang tugasnya.

    Bertanggung jawab kepada Koordinator.

  • 14dari42

    4. Operator

    Melaksanakan pekerjaan pada masing-masing tahapan sesuai bidang tugasnya,

    berdasarkan petunjuk teknis dan arahan teknis dari Koordinator/Operator Kepala.

    Mengisi personal log book dalam setiap pelaksanaan pekerjaan.

    Bertanggung jawab kepada Koordinator melalui Operator Kepala.

    5. Surveyor

    Melaksanakan pekerjaan survey kelengkapan lapangan sesuai bidang tugasnya,

    berdasarkan petunjuk teknis dan arahan teknis dari Koordinator/Operator Kepala.

    Mengisi personal log book dalam setiap pelaksanaan pekerjaan.

    Bertanggung jawab kepada Koordinator melalui Operator Kepala.

    6. Staf Administrasi

    Membantu Ketua Tim Pelaksana dalam hal pelaksanaan administrasi pekerjaan

    Bertanggung jawab kepada Ketua Tim Pelaksana..

    Penyedia Jasa diperkenankan untuk bekerjasama (KerjaSama Operasi, KSO) dengan

    perusahaan lain untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya yang diperlukan dalam

    pelaksanaan paket pekerjaan. KSO dinyatakan dalam suatu surat perjanjian yang

    menjelaskan hak dan kewajiban dari masing-masing pihak yang bekerjasama.

    Penyedia Jasa menyertakan jadwal penugasan personil dengan ketentuan sebagai berikut:

    1) Tidak diperbolehkan menggunakan personil yang sama dalam tahapan pekerjaan

    berbeda yang dilaksanakan secara bersamaan (paralel).

    2) Personil yang sama dapat digunakan pada lebih dari satu tahapan pekerjaan yang

    berbeda dengan syarat tidak dilaksanakan pada waktu bersamaan (paralel),

    sepanjang personil yang bersangkutan memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk

    tahapan tersebut

  • Jadwal pelaksanaan pekerjaan berdasarkan kebutuhan minimal personil sebagai berikut:

    No. Kegiatan I II III IV V VI VII

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4

    1 Persiapan

    2 Stereoplotting

    3 Pembentukan DTM dan Kontur

    4 Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon

    5 Survei Kelengkapan Lapangan

    6 Pengisisian Data Atribut

    7 Generalisasi

    8 Pembuatan Metadata dan Penyiapan Basis Data Kartografi

    9 Penyusunan Basis Data Nama Unsur Rupabumi

    10. Pelaporan

  • Lampiran5. Diagram Alir Pekerjaan

    Diagram alir pekerjaan dapaat digambarkan sebagai berikut:

  • 17dari42

    A

    Survei Kelengkapan

    Lapangan

    Pembentukan Topologi dan

    Pembangunan Poligon

    Unsur Peta RBI Hasil

    Pembangunan Poligon

    Peta Manuskrip A, yang sudah dilengkapi

    data SKL & disahkan (dilengkapi hasil

    scan)

    Peta Manuskrip B, yang sudah dilengkapi

    data SKL & disahkan (dilengkapi hasil

    scan)

    Peta Foto, yang sudah dilengkapi data

    SKL & disahkan (dilengkapi hasil scan)

    Formulir Nama Unsur Rupabumi, yang

    sudah diisi (dilengkapi hasil scan)

    Formulir Uji Akurasi, yang sudah diisi dan

    rekapnya (dilengkapi hasil scan)

    Daftar wilayah

    Foto Lapangan

    Logbook SKL

    Data Batas Wilayah

    yang sudah

    dikonfirmasi dan

    sesuai dengan data

    vektor

    Data vektor nama

    unsur rupabumi

    Data tracking

    Data waypoint

    Nama Peta

    Lolos

    QC ?

    Lolos

    QC ?

    TIDAKTIDAK

    Pengisian

    Data Atribut

    YAYA

    Unsur Peta RBI Hasil

    Pengisian Data Atribut

    Edgematching

    Lolos

    QC ?

    YA

    TIDAK

    Validasi Topologi

    1:5.000

    Unsur Peta RBI Hasil

    Edgematching

    Lolos

    QC ?

    YA

    TIDAK

    Unsur Peta RBI Final

    Skala 1:5.000

    Metadata untuk

    skala 1:5.000

    Lolos

    QC ?TIDAK

    B

    YA

  • 18dari42

  • 19dari42

    Lampiran6. Spesifikasi Teknis Peralatan

    Spesifikasi minimum peralatan yang harus disediakan di setiap tahapan pekerjaan

    disebutkan pada tabel 5.

    Tabel5. Spesifikasi Teknis Peralatan

    No Jenis Perangkat Jumlah

    Minimum Keterangan

    A. Persiapan

    Laptop 1 unit KetuaTim Pelaksana

    Komputer Workstation 1 unit Koordinator Stereoplotting dan DTM

    Komputer Workstation 1 unit Koordinator GIS dan Basis Data

    Komputer Workstation 1 unit Koordinator SKL dan Pengisian Data Atribut

    Komputer Desktop 2 unit Staf Administrasi

    Software GIS 1 unit Koordinator Stereoplotting dan DTM

    Software GIS 1 unit Koordinator GIS dan Basis Data

    Software GIS 1 unit Koordinator SKL dan Pengisian Data Atribut

    Software Photogrametry 1 unit Koordinator Stereoplotting dan DTM

    Software Photogrametry 1 unit Koordinator GIS dan Basis Data

    Software Photogrametry 1 unit Koordinator SKL dan Pengisian Data Atribut

    Plotter A0 1 unit untuk tahap persiapan

    Printer Color A-4 2 unit untuk operasional rutin

    Scanner A-4 1 unit untuk operasional rutin

    B. Stereoplotting

    Komputer Workstation

    3 unit chief operator stereoplotting

    Komputer Workstation

    11 unit operator stereoplotting

    Software Photogrametry

    11 unit operator stereoplotting

    Software GIS

    11 unit operator stereoplotting

    Software Photogrametry

    3 unit chief operator stereoplotting

    Software GIS

    3 unit chief operator stereoplotting

    Laptop

    1 unit Ketua Tim Pelaksana

    Komputer Workstation

    1 unit Koordinator Stereoplotting dan DTM

    Komputer Desktop

    2 unit Staf Administrasi

    Software GIS

    1 unit Koordinator Stereoplotting dan DTM

    Printer Color A-4

    2 unit untuk operasional rutin

    Scanner A-4

    1 unit untuk operasional rutin

  • 20dari42

    No Jenis Perangkat Jumlah

    Minimum Keterangan

    C. Pembentukan DTM dan Kontur

    Komputer Workstation

    2 unit chief operator pembentukan DTM dan Kontur

    Komputer Workstation

    7 unit operator pembentukan DTM dan Kontur

    Software Photogrametry

    7 unit operator pembentukan DTM dan Kontur

    Software GIS

    7 unit operator pembentukan DTM dan Kontur

    Software Photogrametry

    2 unit chief operator pembentukan DTM dan Kontur

    Software GIS

    2 unit chief operator pembentukan DTM dan Kontur

    Laptop

    1 unit Ketua Tim Pelaksana

    Komputer Workstation

    1 unit Koordinator Stereoplotting dan DTM

    Komputer Desktop

    2 unit Staf Administrasi

    Software GIS

    1 unit Koordinator Stereoplotting dan DTM

    Printer Color A-4

    2 unit untuk operasional rutin

    Scanner A-4

    1 unit untuk operasional rutin

    D. Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon

    Komputer Workstation 4 unit

    Operator Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon

    Software GIS 4 unit

    Operator Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon

    Laptop 1 unit Ketua Tim Pelaksana

    Komputer Workstation 1 unit Koordinator GIS dan Basis Data

    Komputer Desktop 2 unit Staf Administrasi

    Software GIS 1 unit Koordinator GIS dan Basis Data

    Printer Color A-4 2 unit untuk operasional rutin

    Scanner A-4 1 unit untuk operasional rutin

    E. Survei Kelengkapan Lapangan

    Laptop

    18 unit surveyor dan chief operator SKL

    Kompas

    18 unit surveyor dan chief operator SKL

    GPS Geodetik Single Frekuensi

    8 unit untuk uji akurasi, 1 tim terdiri dari 2 orang

    GPS Map

    15 unit Surveyor Kelengkapan Lapangan

    Kamera foto

    18 unit surveyor dan chief operator SKL

    Software GIS

    18 unit surveyor dan chief operator SKL

    Software Pengolah Data

    8 unit surveyor dan chief operator SKL

  • 21dari42

    No Jenis Perangkat Jumlah

    Minimum Keterangan

    GPS

    Printer Color A-4

    2 unit surveyor dan chief operator SKL

    Perlengkapan lapangan

    34 set Chief surveyor + surveyor + tenaga lokal + koordinator

    Laptop

    1 unit Ketua Tim Pelaksana

    Komputer Workstation

    1 unit Koordinator SKL dan Pengisian Data Atribut

    Komputer Desktop

    2 unit Staf Administrasi

    Software GIS

    1 unit Koordinator SKL dan Pengisian Data Atribut

    Plotter A0

    1 unit untuk tahap SKL

    Printer Color A-4

    2 unit untuk operasional rutin

    Scanner A-4

    1 unit untuk operasional rutin

    F. Pengisisian Data Atribut

    Komputer Workstation

    16 unit Operator pengisian data atribut

    Software GIS

    16 unit Operator pengisian data atribut

    Laptop

    1 unit Ketua Tim Pelaksana

    Komputer Workstation

    3 unit Koordinator SKL dan Pengisian Data Atribut

    Komputer Desktop

    2 unit Staf Administrasi

    Software GIS

    3 unit Koordinator SKL dan Pengisian Data Atribut

    Printer Color A-4

    2 unit untuk operasional rutin

    Scanner A-4

    1 unit untuk operasional rutin

    G. Generalisasi

    Komputer Workstation

    6 unit Operator generalisasi

    Software GIS

    6 unit Operator generalisasi

    Laptop

    1 unit Ketua Tim Pelaksana

    Komputer Workstation

    1 unit Koordinator GIS dan Basis Data

    Komputer Desktop

    2 unit Staf Administrasi

    Software GIS

    1 unit Koordinator GIS dan Basis Data

    Plotter A0

    1 unit untuk tahap generalisasi

    Printer Color A-4

    2 unit untuk operasional rutin

    Scanner A-4

    1 unit untuk operasional rutin

  • 22dari42

    No Jenis Perangkat Jumlah

    Minimum Keterangan

    H. Pembuatan Metadata dan Penyiapan Basis Data Kartografi

    Komputer Workstation 2 unit

    Operator pembuatan metadata & penyiapan basisdata kartografi

    Software GIS 2 unit

    Operator pembuatan metadata & penyiapan basisdata kartografi

    Laptop 1 unit Ketua Tim Pelaksana

    Komputer Workstation 1 unit Koordinator GIS dan Basis Data

    Komputer Desktop 2 unit Staf Administrasi

    Software GIS 1 unit Koordinator GIS dan Basis Data

    Printer Color A-4 2 unit untuk operasional rutin

    Scanner A-4 1 unit untuk operasional rutin

    I. Pembuatan Daftar Nama Rupabumi (Gasetir)

    Komputer Workstation

    4 unit Operator pembuatan daftar nama rupabumi

    Software GIS

    4 unit Operator pembuatan daftar nama rupabumi

    Laptop

    1 unit Ketua Tim Pelaksana

    Komputer Workstation

    1 unit Koordinator GIS dan Basis Data

    Komputer Desktop

    2 unit Staf Administrasi

    Software GIS

    1 unit Koordinator GIS dan Basis Data

    Printer Color A-4

    2 unit untuk operasional rutin

    Scanner A-4

    1 unit untuk operasional rutin

    J. Pelaporan

    Laptop 1 unit KetuaTim Pelaksana

    Komputer Workstation 3 unit para koordinator

    Komputer Desktop 2 unit Staf Administrasi

    Software GIS 3 unit para koordinator

    Software Photogrametry 3 unit para koordinator

    Plotter A0 1 unit untuk tahap pelaporan

    Printer Color A-4 2 unit untuk operasional rutin

    Scanner A-4 1 unit untuk operasional rutin

    Keterangan:

    Komputer Workstation

    : Setara dengan processor i7, RAM 8GB.

    Software Photogrametry : Mendukung tampilan stereo 3D dilengkapi dengan monitor 120Hz, mouse dan

  • 23dari42

    kacamata 3D.

    Sanggup menyediakan perangkat sebagaimana tersebut di atas yang dinyatakan dengan:

    a. Untuk perangkat milik sendiri : bukti kepemilikan dan/ atau lisensi

    b. Untuk perangkat sewa: surat dukungan dari penyedia perangkat

    Penyedia Jasa menyertakan jadwal pemakaian peralatan dalam pelaksanaan pekerjaan.

  • 24dari42

    Lampiran7. Spesifikasi Teknis Pekerjaan

    Spesifikasi teknis pekerjaan Pembuatan Unsur Peta Rupabumi Indonesia Skala Besar

    Wilayah Kota Tarakan - Samarinda - Tanjung Selor,dijelaskan sebagai berikut:

    1. Umum untuk setiap Tahapan Pekerjaan

    a. Menyiapkan personil dan peralatan yang akan digunakan dalam setiap

    tahapan pekerjaan, untuk memastikan bahwa personil pelaksana telah

    memiliki kesamaan persepsi mengenai tata cara pelaksanaan tahapan

    pekerjaan dan peralatan yang digunakan telah sesuai dengan spesifikasi yg

    ditetapkan.

    b. Melaksanakan QC internal terhadap semua hasil tahapan pekerjaan sesuai

    dengan petunjuk pelaksanaan yang diberikan oleh Pemberi Kerja. Hasil QC

    dituangkan dalam dokumen QC internal. Dokumen QC internal merupakan

    salah satu kelengkapan yang diperlukan untuk proses QC oleh Tim Supervisi

    BIG.

    c. Melaksanakan perbaikan terhadap koreksi sebagai hasil dari QC oleh Tim

    Supervisi BIG.

    d. Pelaksanaan tahapan pekerjaan harus mengacu kepada dokumen petunjuk

    pelaksanaan kegiatan

    2. Persiapan

    Tahapan persiapan mencakup hal-hal sebagai berikut:

    a. Penyiapan personil dan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan

    sesuai dengan dokumen penawaran. Pemberi Kerja akan melakukan

    pengecekan terhadap kesesuaian tim pelaksana dan peralatan yang akan

    digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan dengan dokumen penawaran.

    b. Penyusunan rencana detail pelaksanaan pekerjaan sebagai acuan teknis dalam

    pelaksanaan pekerjaan. Rencana detail pelaksanaan pekerjaan sekurang-

    kurangnya mencakup:

    1) Pendahuluan: latar belakang, maksud dan tujuan, volume pekerjaan, hasil

    pekerjaan yang akan diserahkan

    2) Pelaksanaan pekerjaan, meliputi:

    i. Tahapan pelaksanaan pekerjaan yang dilengkapi dengan diagram alir

    dan penjelasan rinci pada masing-masing tahapan pelaksanaan

    pekerjaan

    ii. Jadwal pelaksanaan rinci

    iii. Organisasi pelaksanaan dilengkapi dengan deskripsi kerja masing-

    masing unit organisasi. Dalam hal Penyedia Jasa merupakan

    konsorsium harus dilengkapi dengan deskripsi tugas dan

    tanggungjawab dari masing-masing perusahaan anggota konsorsium

    iv. Susunan personil pelaksana dilengkapi dengan jadwal penugasan dan

    beban kerja masing-masing peronil pada setiap tahapan pekerjaan.

    Dalam hal Penyedia Jasa merupakan konsorsium, maka perusahaan

    asal dari masing-masing personil pelaksana harus dicantumkan

    v. Peta indeks kerja dalam skala 1:5.000 dan 1:10.000. Dalam hal

    Penyedia Jasa merupakan konsorsium, maka wilayah kerja dari

    masing-masing konsorsium harus disajikan

    vi. Mekanisme monitoring dan evaluasi di internal Penyedia Jasa untuk

    menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Kemajuan pekerjaan

  • 25dari42

    untuk setiap NLP dan tahapan pekerjaan disajikan dalam suatu indeks

    kerja

    vii. Mekanisme kontrol kualitas internal (QC) Penyedia Jasa terhadap

    output dari setiap tahapan pekerjaan dilengkapi dengan formulir QC

    yang akan digunakan

    3) Menguraikan sumber data yang akan digunakan dalam pelaksanaan

    pekerjaan

    4) Peralatan yang digunakan

    5) Spesifikasi teknis yang harus dipenuhi bagi setiap output dari masing-

    masing tahapan pekerjaan. Spesifikasi teknis wajib mengikuti apa yang

    tercantum dalam KAK atau lebih baik

    6) Melampirkan petunjuk teknis yang disediakan oleh Pemberi Kerja pada

    masing-masing tahapan pekerjaan

    c. Penyedia Jasa wajib mengikutsertakan koordinator teknis dalam pelatihan

    (Training for Trainer) sesuai dengan bidang tugasnya, yang diselenggarakan oleh

    Pemberi Kerja untuk menyamakan persepsi dalam pelaksanaan pekerjaan di

    setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan. Pelatihan akan dilaksanakan selama 1

    minggu melalui kerjasama Pemberi Kerja dan beberapa perguruan tinggi yang

    ditetapkan

    d. Pengumpulan data dasar dan data pendukung yang akan digunakan dalam

    pelaksanaan pekerjaan. Data yang diserahterimakan dari Pemberi Kerja wajib

    dibuatkan berita acara serah terima data. Penyedia Jasa wajib untuk melakukan

    pengecekan terhadap kondisi setiap data dan melaporkan kepada Pemberi Kerja

    apabila dijumpai data yang rusak atau tidak memenuhi spesifikasi untuk

    digunakan

    e. Penyedia Jasa wajib menandatangani pernyataan kesediaan (non disclosure

    agreement) untuk tidak memberikan seluruh data-data yang digunakan dalam

    pelaksanaan pekerjaan ini maupun seluruh hasil pekerjaan kepada pihak lain

    tanpa izin tertulis dari BIG

    f. Melakukan penyiapan struktur folder sesuai dengan struktur yang diberikan dari

    Pemberi Kerja. Termasuk di dalamnya melakukan replika geodatabase dari

    Pemberi Kerja.

    3. Stereoplotting

    Tahapan steroplotting bertujuan untuk merekam IGD unsur peta rupabumi Indonesia

    dalam format vektor 3 dimensi (3D) berdasarkan data dasar yang ditetapkan.

    Adapun IG Dasar unsur peta RBI yang direkam mencakup unsur-unsur titik (point)

    dan garis (line) dari garis pantai, hipsografi, hidrografi, transportasi dan utilitas,

    bangunan dan fasilitas umum, serta penutup lahan. Ketentuan yang harus dipenuhi

    oleh Penyedia Jasa dalam tahapan stereoplotting adalah sebagai berikut:

    a. Penyiapan personil dan peralatan yang akandigunakan dalam proses

    stereoplotting, untuk memastikan bahwa personil pelaksana telah memiliki

    kesamaan persepsi mengenai tata cara pelaksanaan tahapan pekerjaan dan

    peralatan yang digunakan telah sesuai dengan spesifikasi yg ditetapkan.

    b. Melakukan pemeriksaan terhadap kualitas data dasar yang akan digunakan

    c. Menggunakan SRGI2013 sebagai sistem referensi geospasial dalam

    pelaksanaan pekerjaan:

    Datum Horizontal : SRGI2013 Datum Vertikal : Geoid Indonesia Wilayah Kota Tarakan - Samarinda -

    Tanjung Selor

  • 26dari42

    d. Melakukan stereoplotting sesuai dengan dokumen petunjuk pelaksanaan

    stereoplotting yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja. Beberapa ketentuan yang

    harus diperhatikan dalam tahapan stereoplotting antara lain:

    detail unsur dengan ukuran lebih besar dari 2,5m x 2,5m harus diplotting sebagai objek terpisah

    Unsur garis yang berpotongan dan membentuk node topologi harus memiliki verteks dengan ketinggian yang sama.

    Kode unsur dan nama unsur sesuai dengan Daftar Kode Unsur Rupabumi Indonesia yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja. Dalam hal terdapat unsur yang

    belum ada padanannya dalam daftar tersebut, Penyedia Jasa dapat

    mengusulkan kepada tim Supervisi BIG untuk disetuju.

    Unsur rupabumi hasil plotting disimpan dalam suatu geodatabase dengan struktur data sesuai dengan skema yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja.

    Penyedia Jasa tidak diperkenankan membuat struktur data sendiri dalam

    geodatabase.

    Menerapkan prinsip Create Once Used Many Times dengan pengertian bahwa setiap objek hanya boleh dicapture satu kali. Tidak diperkenankan

    melakukan plotting terhadap objek yang sama lebih dari satu kali.

    Seluruh unsur rupabumi yang harus disajikan dalam skala 1:5.000 dan terlihat di dalam model harus diplot sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan.

    Unsur rupabumi tertentu diplot dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut:

    Garis pantai (garis): garis pantai 0m dan garis perbatasan antara air dan daratan

    Perairan (titik, garis)

    Sungai dengan lebar kurang dari atau sama dengan 2,5m digambarkan

    menggunakan satu garis pada garis tengah sungai (centerline).

    Sungai dengan lebar lebih dari 2,5m digambarkan dengan menggunakan

    satu garis pada garis tengah sungai (centerline) dan kedua garis tepi

    sungai. Garis sungai dan garis tepi sungai disimpan pada kode unsur

    yang berbeda.

    Sungaiharus terhubung satu sama lain dan membentuk jaringan, dalam

    hal ini garis tengah sungai, harus terhubung satu sama lain (snap) dan

    membentuk jaringan, aliran sungai menggantung diperbolehkan pada

    daerah tertentu seperti pada daerah karst.

    Plotting sungai dimulai dari arah hulu ke hilir (tidak sebaliknya) sesuai

    dengan arah aliran sungai. Sungai utamaharus satu segmen dari hulu ke

    muara.

    Transportasi dan Utilitas (titik, garis)

    Jalan dengan lebar kurang dari atau sama dengan 2,5m digambarkan

    mengunakan satu garis pada as jalan (centerline).

    Jalan dengan lebar lebih dari 2,5 m digambarkan mengunakan satu garis

    pada as jalan (centerline) dan kedua garis tepi jalan. Garis as jalan dan

    kedua garis tepi jalan disimpan pada kode unsur yang berbeda.

    Semua jalan, dalam hal ini centerline, harus terhubung satu sama lain

    (snap) dan membentuk suatu jaringan (road network).

    Semua jalan yang terlihat di model harus diplot

    Hipsografi (titik, garis kecuali kontur)

  • 27dari42

    Mass point atau titik tinggi menggambarkan bentuk terrain dan harus

    ditempatkan di atas tanah (bare earth/ terrain).

    Mass point diambil secara random menyesuaikan bentuk terrain dengan

    kerapatan 2 20m.

    Pada unsur perairan tidak dilakukan plotting mass point.

    Pada bagian terrain yang mengalami perubahan gradien secara ekstrem

    dibuat breakline, seperti punggung bukit. Pada punggung bukit, breakline

    merupakan garis yang menghubungkan titik-titik tertinggi sehingga tidak

    ada mass point yang memiliki ketinggian lebih tinggi dari breakline di

    dekatnya.

    Peletakan mass point di tepi perairan harus memperhatikan ketinggian

    verteks garis tepi perairan.

    Di wilayah pantai atau unsur perairan yang dipengaruhi pasang surut

    laut, maka mass point diplot sampai batas air dan darat sebagaimana

    terlihat di citra.

    Nilai ketinggian pada kolom elevasi harus sama dengan nilai z.

    Nilai ketinggian tidak sama dengan nol atau bernilai lebih kecil dari nol

    kecuali daerah cekungan yang memiliki ketinggian dibawah permukaan

    laut rata-rata.

    Peletakan mass point tidak boleh terlalu dekat/ berimpit dengan garis tepi

    sungai atau breakline.

    Spotheight diletakkan pada kontur puncak, saddle, dan cekungan.

    Nilai spotheight tidak boleh sama dengan nilai elevasi kontur.

    Untuk daerah datar dimana hanya terdapat beberapa garis kontur maka

    titik tinggi ditempatkan pada setiap titik tengah kotak grid peta.

    Bangunan dan Fasilitas Umum (garis)

    Bangunan terpencar yang berukuran lebih dari atau sama dengan 2,5m x

    2,5m diplot menggunakan garis sebagai garis yang tertutup

  • 28dari42

    Ketinggian bangunan diplot pada atapnya

    Penutup Lahan (garis, anotasi)

    Penutup lahan diplot berupa garis batas penutup lahan

    Setiap luasan penutup lahan yang dibatasi oleh garis batas penutup

    lahan atau garis dari objek lainnya (jalan, sungai, bangunan, dsb)

    diberikan anotasi (point) sesuai dengan jenis penutup lahan

    4. Pembentukan DTM (Digital Terrain Model) dan Kontur

    Pembentukan DTM dan kontur bertujuan untuk menggambarkan topografi

    permukaan bumi di area yang dipetakan. Ketentuan yang harus dipenuhi oleh

    Penyedia Jasa dijelaskan sebagai berikut:

    a. Melakukan pembentukan DTM dari masspoint hasil plotting dengan

    mengikutsertakan breakline seperti punggung bukit, sungai (centerline maupun

    garis tepi sungai), unsur perairan lainnya (garis tepi danau, dsb), serta garis

    batas darat dan laut. Hasil dari tahapan pekerjaan ini berupa data DTM format

    *.bil 32bitfloat dengan ukuran cell 2m.

    b. Melakukan editing terhadap noise/spike hasil pembentukan DTM, hingga DTM

    bersih dari noise/spike.

    c. Melakukan QC internal terhadap data DTM yang dihasilkan.

    d. Melakukan pembentukan kontur dari data DTM yang sudah lulus QC dengan

    ketentuan:

    interval kontur adalah 2m, sedangkan interval kontur indeks adalah 10m. Pada daerah yang relatif datar, dapat dibuat garis kontur bantu dengan interval 1m.

    Area kerja yang mencakup wilayah pantai atau perairan yang dipengaruhi pasang surut laut, nilai kontur pada kedudukan air tertinggi dan permukaan

    laut rata-rata (MSL) agar ditampilkan. Kedudukan air tertinggi dan MSL

    diperoleh data pasang surut di wilayah tersebut.

    5. PembangunanTopologi danPembentukan Poligon

    Topologi merupakan ketentuan yang terkait dengan hubungan antar obyek-obyek

    spasial berupa titik, garis maupun area dari suatu unsur geografis.Topologi

    diperlukan untuk mengelola geometri dari objek-objek spasial yang digunakan

    bersama (shared geometry) serta untuk menjaga integritas data.Geometri poligon

    dari suatu unsur geografis dibentuk oleh geometri garis yang sudah topologinya

    sudah terbangun.

    Tahapan pekerjaan pembangunan topologi dilaksanakan dengan memperhatikan

    ketentuan sebagai berikut:

    a. Melakukan pembangunan topologi (topologybuild) sesuai dengan topological

    rules yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja. Pembangunan topologi secara iteratif

    mencakup topologi dalam satu unsur maupun topologi antar unsur dari geometri

    titik dan garis.

    Aturan Topologi Titik Garis

    Tidak ada objek yang lebih kecil dari batas toleransi

  • 29dari42

    Aturan Topologi Titik Garis

    yang ditetapkan berdasarkan skala (must be larger than

    cluster tolerance)

    Tidak ada garis yang menumpuk jadi satu pada posisi

    yang sama (must not overlap)

    Tidak ada duplikasi garis berbeda pada posisi yang

    sama dengan garis itu sendiri (Must not self-overlap)

    Tidak ada garis berbeda yang berpotongan (must not

    intersect)

    Tidak ada perpotongan pada garis itu sendiri (must not

    self-intersect)

    Ujung suatu garis harus snap dengan garis lain

    sehingga tidak ada garis yang undershoot maupun

    overshoot (must not have dangles dan must not have

    pseudo nodes)

    Tidak ada garis yang menumpuk jadi satu pada posisi

    yang sama antar unsur (must not overlap with)

    Tidak ada beberapa objek yang direpresentasikan

    dalam satu record (must be single part)

    Harus terpotong (split) pada setiap pertemuan dengan

    garis yang lain (must not intersect or touch interior)

    (khusus

    unsur jalan)

    Tidak ada titik yang bertampalan pada posisi yang sama

    ataupun dengan titik itu sendiri (Must be disjoint)

    b. Melakukan editing topologi terhadap kesalahan topologi (topological error) yang

    dijumpai. Tahapan pembangunan topologi berikutnya dapat dilakukan setelah

    tahapan sebelumnya bebas dari kesalahan topologi.

    c. Pelaksanaan pembangunan dan editing topologi harus mengikuti petunjuk

    pelaksanaanpembangunan topologi yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja.

    d. Melakukan proses QC internal untuk memastikan bahwa data telah bebas dari

    kesalahan topologi, sebelum melanjutkan ke tahapan pekerjaan berikutnya

    (pembentukan poligon). Proses QC internal dilakukan sesuai dengan petunjuk

    teknis yang diberikan oleh Pemberi Kerja. Hasil QC dituangkan dalam dokumen

    QC internal. Dokumen QC internal merupakan salah satu kelengkapan yang

    diperlukan untuk proses QC oleh Tim Supervisi BIG.

    e. Melaksanakan perbaikan terhadap koreksi sebagai hasil dari QC oleh Tim

    Supervisi BIG.

    Tahapan pekerjaan pembentukan poligon dilaksanakan dengan memperhatikan

    ketentuan sebagai berikut:

    a. Melakukan pembentukan poligon dari unsur garis yang sudah lulus QC pada

    tahapan pekerjaan pembangunan dan editing topologi.

    b. Melakukan cek topologi terhadap seluruh unsur (point, line, poligon) yang sudah

    dibentuk sesuai dengan topological rule yang ditetapkan.

  • 30dari42

    6. Survei Kelengkapan Lapangan

    Survei kelengkapan lapangan bertujuan untuk:

    Melakukan verifikasi penutup lahan terhadap unsur-unsur yang telah direkam pada tahapan stereoplotting

    Melaksanakan pengecekan geometri untuk menentukan kualitas IG hasil stereoplotting.

    Melaksanakan konfirmasi terhadap indikasi batas wilayah administrasi (batas desa/kelurahan, batas kecamatan, batas kabupaten/kota) kepada pemerintah

    daerah setempat.

    Melaksanakan survei pengumpulan namaunsur rupabumi (toponim).

    Ketentuan yang harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa dalam tahapan pekerjaan survei

    kelengkapan lapangan dijelaskan sebagai berikut:

    a. Melaksanakan penyiapan personil dan peralatan yang akan digunakan dalam

    tahapan pekerjaan survei kelengkapan lapangan, untuk memastikan bahwa

    personil pelaksana telah memiliki kesamaan persepsi mengenai tata cara

    pelaksanaan tahapan pekerjaan dan peralatan yang digunakan telah sesuai

    dengan spesifikasi yg ditetapkan.

    b. Melaksanakan penyiapan rencana survei, peta kerja dan bahan/material untuk

    keperluan survei kelengkapan lapangan, mencakup antara lain:

    penentuan titik-titik untuk cek geometris dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

    o jumlah titik minimal sebanyak 40 titik.

    o titik yang dipilih mudah diidentifikasi baik dalam peta maupun di lapangan

    o titik tersebar merata di seluruh area pekerjaan dengan memperhatikan

    ketentuan berikut:

    Sebaran uji ketelitian geometri menggunakan aturan distribusi titik uji, area yang akan di uji dibagi menjadi 4 (empat) kuadran dengan

    distribusi ideal titik uji di setiap kuadran setidaknya sejumlah 20 %

    (persen) dari keseluruhan jumlah titik uji (n), ilustrasi ditunjukkan pada

    gambar 1(a).

    Jarak antar titik uji dengan interval minimal 10 % (persen) dari jarak diagonal (C) kumpulan data, distribusi titik-titik uji yang diilustrasikan

    pada gambar 1(b).

    Gambar 1(b) memenuhi kedua kondisi tersebut.

  • 31dari42

    (a) Distribusi ideal titik uji (b) Jarak ideal antar titik uji Gambar 1. Distribusi dan Jarak ideal antar titik uji (dimodifikasi dari NSSDA)

    Untuk area yang tidak beraturan, pembagian kuadran dilakukan

    dengan membagi wilayah kelompok data menjadi empat bagian,

    dimana setiap bagian dipisahkan oleh sumbu silang. Pembagian

    kuadran dibuat sedemikian rupa sehingga jumlah dan sebaran titik uji

    merepresentasikan wilayah yang akan diuji. Ilustrasi kondisi ini

    ditunjukkan pada gambar 2 berikut.

    (a) Distribusi ideal titik uji (b) Jarak ideal antar titik uji

    Gambar 2. Distribusi dan Jarak antar titik uji (untuk area yang tidak

    beraturan)

    penentuan titik-titik untuk verifikasi penutup lahan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

    o menghitung titik minimal sebanyak jumlah titik anotasi yang diperoleh dari

    hasil stereoplotting yang menunjukkan banyaknya jumlah feature penutup

    lahan, disebut dengan jumlah populas (N)

    o menghitung jumlah titik yang akan dicek (n) dengan menggunakan formula

    sebagai berikut

    dimana

    o menghitung jumlah titik yang untuk setiap kelas penutup lahan (s) secara

    merata (proporsional) dengan menggunakan formula sebagai berikut:

    Dimana

    s = jumlah titik sampel untuk verifikasi penutup lahan di setiap kelas penutup lahan a = jumlah semua feature (record titik anotasi) dalam kelas penutup lahan tersebut N = jumlah populasi (jumlah seluruh record atau feature titik anotasi pada semua kelas penutup lahan di paket pekerjaan tersebut)

  • 32dari42

    n = jumlah total titik sampel untuk verifikasi penutup lahan di semua kelas penutup lahan dalam satu paket pekerjaan

    penyiapan peta-peta kerja, antara lain: o peta manuskrip tipe A yang memuat unsur perairan, transportasi dan

    utilitas, serta hipsografi.

    o peta manuskrip tipe B yang memuat seluruh unsur hasil plotting kecuali

    kontur dan dilengkapi dengan rencana titik lokasi cek geometris dan

    verifikasi penutup lahan

    o petafotodari hasil orthofoto dilengkapi dengan unsur batas wilayah,

    toponim dari data sekunder dan perairan sampai dengan level sungai 1

    garis.

    penyiapan formulir-formulir sesuai dengan format yang diberikan oleh Pemberi Kerja, antara lain:

    o formulir untuk keperluan pengumpulan nama unsur rupabumi.

    o formulir untuk keperluan cek geometris.

    o formulir untuk keperluan verifikasi penutup lahan.

    penyusunan rencana detil survei yang memuat antara lain rencana basecamp, jalur survei, personil dan pembagian kerja selama di lapangan.

    pengurusan kelengkapan administrasi dan perizinan untuk mendukung kelancaran survei kelengkapan lapangan (surat tugas, izin survei dari

    pemda/instansi terkait) yang mencakup seluruh area paket pekerjaan.

    Melakukan pengecekan peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan pada tahapan survei kelengkapan lapangan.

    c. Melaksanakan survei kelengkapan lapangan dengan ketentuan sebagai berikut:

    Tim survei wajib untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah/instansi terkait setempat terkait pemberitahuan/permohonan izin sebelum tim survei

    bekerja di lapangan

    Menyimpan data perekaman jalur survei (tracking) selama melakukan survei kelengkapan lapangan

    Melakukan penandaan (marking) pada peta manuskrip dan GPS pada unsur rupabumi yang disurvei

    Melakukan verifikasi penutup lahan terhadap unsur-unsur yang telah direkam pada tahapan stereoplotting dengan ketentuan:

    1) Verifikasi penutup lahan dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara

    data hasil plotting dengn kondisi sebenarnya di lapangan. Sebagai

    contoh, apabila pada saat plotting suatu obyek diidentifikasi sebagai

    sawah, maka harus dicek kesesuaiannya dengan kondisi sebenarnya di

    lapangan

    2) Dalam hal dijumpai obyek yang tidak tercantum dalam peta manuskrip,

    maka dilakukan perekaman koordinat dan identifikasi jenis unsur, untuk

    kemudian dimasukkan ke dalam data hasil SKL

    3) Menghitung matriks verifikasi penutup lahan

    4) Unsur hasil pengecekan lapangan di tuliskan pada peta manuskrip yang

    dibawa ke lapangan dan direkam pada suatu formulir/table berikut

    koordinat titik sampel, unsur hasil identifikasi pada saat plotting dan unsur

    hasil pengecekan lapangan. Pada saat pengecekan, peta manuskrip dan

  • 33dari42

    rekaman hasil pengecekan lapangan harus diserahkan kepada Tim

    Supervisi BIG.

    Melaksanakan pengecekan geometris untuk menentukan kualitas unsur rupabumi hasil stereoplotting dengan ketentuan:

    1) Melakukan pengukuran GPS pada titik-titik cek geometris menggunakan

    GPS Geodetik minimal single frekuensi post processing.

    2) Ketelitian alat yang digunakan harus bisa menghasilkan pengolahan

    dengan akurasi < 1m

    3) Mengisi formulir cek geometris

    4) Menghitung hasil pengecekan geometris yang dilakukan

    Melaksanakan konfirmasi terhadap indikasi batas wilayah administrasi (batas desa/kelurahan, batas kecamatan, batas kabupaten/kota) kepada pemerintah

    daerah setempat dengan ketentuan

    1) Menggambarkan batas wilayah administrasi hasil konfirmasi (hasil survei

    kelengkapan lapangan) pada manuskrip A

    2) Menggambarkan batas wilayah sesuai dengan yang diperoleh di

    manuskrip pada data digital

    3) meminta pengesahan dari aparat pemerintahan setempat pada

    manuskrip A

    Melaksanakan survei pengumpulan nama unsur rupabumi (toponim) dengan ketentuan:

    1) Pengumpulan toponim dilakukan terhadap setiap unsur rupabumi yang

    memiliki nama

    2) Infomasi yang dikumpulkan meliputi: toponim (nama unsur), arti nama,

    koordinat, foto

    3) Mengisi formulir nama unsur rupabumi dan meminta pengesahan dari

    aparat pemerintahan setempat

    4) Membuat daftar nama wilayah administrasi yang tercakup dalam wilayah

    paket pekerjaan

    Mendokumentasikan setiap unsur rupabumiyang dikunjungi. Dalam hal unsur rupabumi tersebut memiliki papan nama, foto diambil dengan menampilkan

    papan nama dan surveyornya.

    Menyusun dan menyimpan semua data hasil survei kelengkapan lapangan dalam geodatabase dengan format sesuai dengan yang diberikan Pemberi

    Kerja

    Membuat logbook harian yang memuat nama personil, waktu dan kegiatan yang dilakukan

    Membuat laporan hasil SKL yang berisi penjelasan persiapan, pelaksanaan dan hasil yang diperoleh dari SKL

    7. Pengisian Data Atribut

    Pengisian data atribut merupakan proses pengisian atribut terhadap data dari hasil

    pekerjaan tahapan pembangunan topologi dan pembentukan poligon berdasarkan

    data yang diperoleh dari hasil survei kelengkapan lapangan.

    Tahapan pekerjaan pengisian data atibut dilaksanakan dengan memperhatikan

    ketentuan sebagai berikut:

  • 34dari42

    - Melakukan pengisian atribut yang diperoleh dari survei kelengkapan lapangan

    terhadap data hasil pembentukan poligon yang sudah lulus QC. Semua data

    yang diisikan harus sesuai dengan formulir atau manuskrip lapangan. Pengisian

    atribut harus seragam dan sesuai dengan ketentuan yang diberikan Pemberi

    Kerja

    Pada tahapan pengisian data atribut, juga terdapat sub-tahapan validasi topologi

    untuk data 1:5.000, proses ini dilakukan setelah tahapan pengisian data atribut

    selesai dilakukan.

    Validasi Topologi 1:5.000

    Validasi topologi dilakukan untuk memastikan bahwa data telah seamless dan

    matching, baik di dalam paket pekerjaan ataupun antar paket pekerjaan, dan telah

    bersih dari kesalahan topologi.

    Tahapan pekerjaan validasi topologi dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan

    sebagai berikut:

    a. Melaksanakan penyiapan personil dan peralatan yang akan digunakan dalam

    tahapan pekerjaanValidasi Topologi, untuk memastikan bahwa personil

    pelaksana telah memiliki kesamaan persepsi mengenai tata cara pelaksanaan

    tahapan pekerjaan dan peralatan yang digunakan telah sesuai dengan

    spesifikasi yg ditetapkan.

    b. Melakukanedgematching untuk semua unsur pada paket yang bersebelahan

    (baik x,y maupun z) dan atributnya

    c. Melakukan topologi terhadap unsur (titik, garis dan area) hasil edgematching

    untuk masing-masing unsur maupun antar unsur dengan menggunakan aturan

    topologi yang diberikan Pemberi Kerja dan memastikan semua unsur sudah

    bersih dari potensi kesalahan topologi

    Aturan Topologi Titik Garis Area

    Tidak ada objek yang lebih kecil dari batas toleransi

    yang ditetapkan berdasarkan skala (must be larger

    than cluster tolerance)

    Tidak ada obyek yang menumpuk jadi satu pada

    posisi yang sama (must not overlap)

    Tidak ada duplikasi garis berbeda pada posisi yang

    sama dengan garis itu sendiri (Must not self-overlap)

    Tidak ada garis berbeda yang berpotongan (must

    not intersect)

    Tidak ada perpotongan pada garis itu sendiri (must

    not self-intersect)

    Ujung suatu garis harus snap dengan garis lain

    sehingga tidak ada garis yang undershoot maupun

    overshoot (must not have dangles dan must not

    have pseudo nodes)

    Tidak ada obyek yang menumpuk jadi satu pada

    posisi yang sama antar unsur (must not overlap

    with)

    Tidak ada beberapa objek yang direpresentasikan

    dalam satu record (must be single part)

    Tidak ada titik yang bertampalan pada posisi yang

  • 35dari42

    Aturan Topologi Titik Garis Area

    sama ataupun dengan titik itu sendiri (Must be

    disjoint)

    Harus terpotong (split) pada setiap pertemuan

    dengan garis yang lain (must not intersect or touch

    interior)

    (khusus unsur

    jalan dan

    batas

    wilayah)

    Tidak ada area yang memiliki gap dengan unsur

    lainnya (must not have gap)

    8. Generalisasi

    Generalisasi dilakukan untuk mendapatkan unsur peta RBI pada skala yang lebih

    kecil, yaitu skala 1:10.000.

    Tahapan pekerjaan generalisasi dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan

    sebagai berikut:

    a. Melakukan generalisasi dengan ketentuan sebagai berikut:

    Tidak menghilangkan informasi penting yang terdapat pada peta skala sumbernya

    Menyusun daftar unsur yang harus dipertahankan (tidak dilakukan proses generalisasi), yaitu:

    o Perairan:

    Sungai besar yang menjadi muara sungai-sungai kecil. Sungai yang terhubung dengan danau (jika danau tersebut tidak

    mengalami seleksi).

    Sungai yang mengalir langsung ke laut. Sungai yang menjadi batas administrasi (minimal tingkat kecamatan). Sungai yang mempunyai nama rupabumi atau toponim

    o Transportasi dan utilitas (line):

    Rel kereta api Jalan yang menghubungkan dengan pemukiman

    o Bangunan dan fasilitas umum :

    Bangunan-bangunan dan fasilitas umum yang masuk dalam klasifikasi skala hasil generalisasi

    o Batas wilayah

    Batas wilayah definitif

    o Hipsografi (point)

    Titik yang berada di puncak topografi Titik yang berada di daerah yang tidak terwakili garis kontur

    Memperhatikan urutan generalisasi sebagai berikut: o Perairan

    Seleksi unsur sungai berdasarkan panjang garisnya. Sungai yang dipertahankan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

    Nama unsur Panjang Generalisasi

  • 36dari42

    minimal (mm) 1:10.000

    Alur sungai 10 100m

    Sungai satu garis 5 50m

    Seleksi sungai berdasarkan kerapatan/ densitasnya terhadap hasil seleksi yang sebelumnya telah dilakukan. Dimana sungai yang

    dipertahankan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

    Level Kerapatan 1:10.000

    (km/km2)

    Panjang minimal

    (skala hasil

    generalisasi)

    Sangat rapat >10 12mm

    Rapat 5~10 10mm

    Normal 2,5~5 8mm

    Jarang 0,5~2,5 5mm

    Sangat jarang

  • 37dari42

    Melakukan simplifikasi terhadap penutup lahan (line) yang berkelok-kelok dengan diameter kelokan kurang dari 5m pada generalisasi

    1:10.000. Simplifikasi dilakukan dengan mempertahankan bentuk

    utama dari garis tersebut.

    Melakukan pembentukan ulang penutup lahan (area) dari unsur perairan, jalan, bangunan (area), dan penutup lahan (line) hasil

    generalisasi.

    Mengeliminasi penutup lahan yang luasannya kurang dari spesifikasi ukuran terkecil yaitu 5m x 5m pada generalisasi 1:10.000 dengan

    tetap memperhatikan unsur garis pembentuknya

    o Batas wilayah

    Simplifikasi terhadap data batas wilayah seperti pada sungai, jalan, dan breakline. Selain itu jika batas indikatif yang digunakan mengikuti

    sungai, jalan atau breakline yang mengalami proses simplifikasi, maka

    batas wilayah cukup mengambil dari unsur jalan atau sungai tersebut

    dengan menyesuaikan atributnya.

    Generate ulang unsur batas wilayah area. Tahap ini hanya dilakukan jika ada batas wilayah garis yang mengalami simplifikasi.

    o Hipsografi

    Melakukan pembentukan ulang DTM dari masspoint dan hasil generalisasi sungai dan breakline..

    Generate ulang kontur pada dengan interval sesuai skala hasil generalisasi dari DTM yang dibentuk pada langkah sebelumnya

    dengan ketentuan untuk data skala 1:10.000, interval kontur adalah

    4m, sedangkan interval kontur indeks adalah 20m. Pada daerah yang

    relatif datar dapat dibuat garis kontur bantu dengan interval 2m.

    Seleksi spotheight dengan memperhatikan hal berikut: - Spotheight diletakkan pada kontur puncak, saddle, dan cekungan.

    - Nilai spotheight tidak boleh sama dengan nilai elevasi kontur.

    - Pada daerah datar diberi satu spotheight setiap grid

    d. Generalisasi 1:10.000 dilakukan dari data final skala 1:5.000 yang diperoleh dari

    tahapan validasi topologi 1:5.000

    e. Melakukanedgematching untuk semua unsur pada paket yang bersebelahan

    (baik x,y maupun z) dan atributnya

    f. Melakukan validasi topologi terhadap unsur (titik, garis dan area) hasil

    edgematching untuk masing-masing unsur maupun antar unsur dengan

    menggunakan aturan topologi yang diberikan Pemberi Kerja dan memastikan

    semua unsur sudah bersih dari potensi kesalahan topologi

    Aturan Topologi Titik Garis Area

    Tidak ada objek yang lebih kecil dari batas toleransi

    yang ditetapkan berdasarkan skala (must be larger

    than cluster tolerance)

    Tidak ada obyek yang menumpuk jadi satu pada

  • 38dari42

    Aturan Topologi Titik Garis Area

    posisi yang sama (must not overlap)

    Tidak ada duplikasi garis berbeda pada posisi yang

    sama dengan garis itu sendiri (Must not self-overlap)

    Tidak ada garis berbeda yang berpotongan (must

    not intersect)

    Tidak ada perpotongan pada garis itu sendiri (must

    not self-intersect)

    Ujung suatu garis harus snap dengan garis lain

    sehingga tidak ada garis yang undershoot maupun

    overshoot (must not have dangles dan must not

    have pseudo nodes)

    Tidak ada obyek yang menumpuk jadi satu pada

    posisi yang sama antar unsur (must not overlap

    with)

    Tidak ada beberapa objek yang direpresentasikan

    dalam satu record (must be single part)

    Tidak ada titik yang bertampalan pada posisi yang

    sama ataupun dengan titik itu sendiri (Must be

    disjoint)

    Harus terpotong (split) pada setiap pertemuan

    dengan garis yang lain (must not intersect or touch

    interior)

    (khusus unsur

    jalan dan

    batas

    wilayah)

    Tidak ada area yang memiliki gap dengan unsur

    lainnya (must not have gap)

    9. Pembuatan Metadata

    Pembuatan metadata harus sesuai dengan standar ISO 19139 yang merupakan ISO

    19115. Tahapan pekerjaan pembuatan metadata dilaksanakan dengan

    memperhatikan ketentuan sebagai berikut:

    a. Membuat metadata dengan melakukan pengisian pada aplikasi yang telah

    disediakan oleh Pemberi Kerja

    b. Penyedia Jasa melakukan pengisian terhadap bagian yang wajib diisi (mandatory

    field)

    Contoh pengisian adalah sebagai berikut:

    NAMA FIELD KETERANGAN CONTOH PENGISIAN

    organisationName Nama organisasi pembuat data spasial

    Badan Informasi Geospasial

    dateStamp Tanggal pembuatan metadata [diisi sesuai tanggal pengerjaan metadata] format tanggal [yyyy-mm-dd]

    2015-10-31

    title Judul data spasial Peta Rupabumi Indonesia Skala 1:5.000 Wilayah Kota Tarakan - Samarinda - Tanjung Selor

    date Tanggal publikasi data [Diisi tanggal berakhir kontrak] format tanggal [yyyy-mm-dd]

    2015-11-28

    abstract Abstrak tentang data Peta Rupabumi Indonesia Skala

  • 39dari42

    NAMA FIELD KETERANGAN CONTOH PENGISIAN

    spasial [disesuaikan jenis pekerjaan]

    1:5.000 Wilayah Kota Tarakan - Samarinda - Tanjung Selormerupakan hasil kompilasi data 3 dimensi dari data foto udara tahun 2014. Survei kelengkapan lapangan dilaksanakan pada tahun 2015. Pelaksana pekerjaan pemetaan rupabumi Indonesia ini adalah PT. Survei Pemetaan.

    individualName Nama penanggung jawab data spasial

    Kepala Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim

    organisationName Nama organisasi penanggung jawab data spasial

    Badan Informasi Geospasial

    positionName Posisi penanggung jawab

    Kepala Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim

    voice Nomor telepon (021) 87901254

    facsimile Nomor fax (021) 87901254

    deliveryPoint Nama jalan tempat organisasi berada

    Jl. Raya Jakarta Bogor KM. 46

    city Kota tempat organisasi berada

    Cibinong

    administrativeArea Provinsi tempat organisasi berada

    Jawa Barat

    postalCode Kode pos 16911

    electronicMailAddress e-mail [email protected]

    language Bahasa yang digunakan

    Indonesia

    westBoundLongitude Koordinat Bujur barat 100,75

    eastBoundLongitude Koordinat Bujur timur 101,00

    southBoundLatitude Koordinat lintang selatan

    1,00

    northBoundLatitude Koordinat lintang utara 0,75

    c. Mengimpor metadata ke dalam masing-masing geodatabase unsur rupabumi

    skala menengah yang sudah final pada masing-masing skala

    10. Penyusunan Basis Data Nama Unsur Rupabumi

    Penyusunan basis data nama unsur rupabumi dilakukan untuk mendapatkan daftar

    nama unsur rupabumi. Nama rupabumi disusun sesuai dengan kaidah penyusunan

    basis data nama unsur rupabumi.

    Tahapan pekerjaan penyusunan basis data namaunsur rupabumi dilaksanakan

    dengan memperhatikan ketentuan yaitu melaksanakan editing data untuk

    penyusunan basis data nama rupabumi untuk unsur-unsur yang diperlukan untuk

    penyusunan basis data nama unsur nama rupabumi dimana penulisan atribut sudah

    sesuai dengan ketentuan yang diberikan Pemberi Kerja

    11. Penyiapan Basis Data Kartografi

    Tahapan pekerjaan penyiapan basis data kartografi dilaksanakan dengan

    memperhatikan ketentuan yaitu membuat data driven table skala 1:5.000, dan

    1:10.000 yang memuat seluruh informasi yang diperlukan untuk penyajian kartografi.

    12. Kontrol Kualitas

    Kontrol kualitas (QC) dilaksanakan secara internal oleh Penyedia Jasa maupun oleh

    Tim Supervisi BIG.Kontrol kualitas dimaksudkan untuk menjamin kualitas hasil

  • 40dari42

    pekerjaan pada setiap tahapan pekerjaan. Kontrol kualitas dilaksanakan dengan

    ketentuan sebagai berikut:

    a. Penyedia Jasa wajib melakukan kontrol kualitas (QC) secara internal terhadap

    hasil pelaksanaan pada setiap tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh operator

    sesuai dengan petunjuk teknis QC yang ditetapkan. QC internal dilakukan oleh

    Operator Kepala (Chief Operator) yang membawahi sekelompok operator. Hasil

    QC dituangkan dalam suatu dokumen QC sesuai dengan petunjuk teknis QC

    yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja. Operator Kepala bertanggung jawab

    terhadap kualitas data hasil plotting yang dilakukan oleh operator dan berhak

    untuk memerintahkan operator untuk mengulangi atau memperbaiki kesalahan

    apabila data hasil plotting belum memenuhi kualitas yang ditetapkan.

    b. Proses kontrol kualitas dapat dilaksanakan secara parsial tanpa menunggu

    seluruh hasil pada satu tahapan pekerjaan sesuai dengan petunjuk teknis QC.

    c. Tim Supervisi BIG hanya akan melakukan kontrol kualitas terhadap hasil

    pekerjaan yang sudah lolos QC internal dan dilengkapi dengan dokumen QC.

    d. Hasil QC yang dilakukan oleh Tim Supervisi BIG akan dituangkan dalam

    dokumen QC berikut catatan untuk perbaikan apabila ada.

    13. Monitoring dan Evaluasi

    Monitoring dan evaluasi dimaksudkan untuk menjamin kelancaran dalam

    pelaksanaan pekerjaan. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara internal oleh

    tim pelaksana dari Penyedia Jasa maupun oleh Tim Supervisi BIG.

    a. Penyedia Jasa wajib melaksanakan monitoring dan evaluasi secara internal dan

    berkala selama pelaksanaan pekerjaan. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi

    dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

    Koordinator teknis melaksanakan monitoring dan evaluasi internal terhadap pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya selama satu kali setiap minggu.

    Ketua Tim Pelaksana (Team Leader) melaksanakan monitoring dan evaluasi internal terhadap pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya selama satu

    kali setiap bulan.

    Apabila diperlukan, kegiatan monitoring dan evaluasi internal dapat mengundang Tim Supervisi BIG.

    Tim Supervisi BIG akan melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya selama satu kali dalam satu

    bulan. Kegiatan monitoring dan evaluasi yang diselenggarakan oleh Tim

    Supervisi BIG wajib dihadiri oleh Ketua Tim Pelaksana dan Para Koordinator

    Teknis.

    Kegiatan monitoring dan evaluasi baik yang dilaksanakan secara internal oleh Penyedia Jasa maupun oleh Tim Supervisi BIG harus dicatat dalam notulensi

    yang ditandatangani oleh pihak terkait.

    Notulensi kegiatan monitoring dan evaluasi harus didokumentasikan dengan baik. Tim Supervisi BIG sewaktu-waktu dapat meminta seluruh notulensi

    untuk dilakukan pemeriksaan.

    Tim Supervisi BIG dapat memberikan teguran apabia Penyedia Jasa lalai dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi terkait pelaksanaan pekerjaan.

    b. Monitoring dan evaluasi mencakup beberapa hal, antara lain:

    kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai. kendala yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan. solusi bagi setiap kendala yang timbul.

  • 41dari42

    rencana pelaksanaan pada periode selanjutnya. strategi percepatan pencapaian target apabila terjadi keterlambatan dari

    jadwal pelaksanaan yang ditetapkan.

    c. Setiap operator pelaksana wajib melakukan pencatatan dalam suatu personal

    logbook terkait aktivitas sehari-hari dalam pelaksanaan pekerjaan. Personal

    logbook mencakup beberapa hal, antara lain:

    Waktu mulai kerja, istirahat, waktu selesai kerja (harian). Pekerjaan yang dilaksanakan dan pencapaian hasil kerja perhari. Permasalahan yang dijumpai dan solusi yang dilakukan.

    d. Catatan dalam logbook dari setiap operator berfungsi sebagai laporan harian.

    Personal logbook dari setiap operator harus di rekapitulasi oleh Chief Operator

    sebagai bahan masukan dalam monitoring dan evaluasi serta untuk penyusunan

    laporan mingguan/bulanan. Sewaktu-waktu, tim supervisi dapat meminta logbook

    dari masing-masing operator pelaksana untuk keperluan pemeriksaan.

    14. Pelaporan

    Hal-hal yang harus dilaksanakan dalam tahapan pekerjaan ini adalah:

    Laporan pelaksanaan pekerjaan terdiri dari:

    a. Laporan Pendahuluan, mencakup hal-hal sebagai berikut:

    Dokumen rencana detail pelaksanaan pekerjaan berikut lampiran-lampiran terkait.

    Persetujuan dokumen rencana detail pelaksanaan pekerjaan dari Tim Supervisi.

    Hasil pemeriksaan personil pelaksana dan peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.

    Bukti serah terima data dasar dari Pemberi Kerja. Bukti keikutsertaan koordinator teknis dalam Training for Trainer untuk

    penyamaan persepsi tata cara pelaksanaan pekerjaan.

    Laporan Pendahuluan diserahkan setelah tahap persiapan selesai dilaksanakan, dalam format hardcopy sebanyak 2 (dua) set dan format digital

    (MS Office Document) sebanyak 1 (satu) set.

    b. Laporan mingguan, mencakup hal-hal sebagai berikut:

    Kemajuan pekerjaan yang telah dicapai pada minggu berjalan. Kendala yang dihadapi dan solusi yang telah dilakukan. Rencana pelaksanaan pekerjaan pada minggu berikutnya. Laporan mingguan diberikan pada setiap akhir minggu Laporan Mingguan diserahkan secara online (melalui email) kepada Tim

    Supervisi BIG dalam format digital (MS Office Dokumen).

    c. Laporan Bulanan, mencakup hal-hal sebagai berikut:

    Kemajuan pekerjaan yang telah dicapai pada bulan berjalan, disertai dengan bukti-bukti

    Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan. Solusi dalam mengatasi kendala yang dijumpai. Rencana pelaksanaan pekerjaan pada bulan berikutnya. Kurva S. Rekapitulasi laporan mingguan.

  • 42dari42

    Persetujuan TimSupervisi BIG atas pencapaian hasil pekerjaan pada bulan berjalan.

    Laporan Bulanan diserahkan setiap bulan dalam format hardcopy sebanyak 2 (dua) set dan format digital (MS Office Document) sebanyak 1 (satu) set.

    d. Laporan Akhir, mencakup hal-hal sebagai berikut:

    Laporan lengkap pelaksanaan pekerjaan. Peta cetak ukuran A1 yang berisi seluruh area (seamless) dari masing-

    masing skala (1:5.000 dan 1:10.000) untuk unsur-unsur berikut:

    o Transportasi dan utilitas

    o Bangunan dan fasilitas umum

    o Penutup lahan

    o Perairan dan garis pantai

    o Hipsografi

    o Nama rupabumi (toponim)

    o Batas wilayah (indikatif)

    o Mosaik DTM

    Masing-masing unsur dari setiap skala tersebut dicetak pada lembar yang

    berbeda. Pada setiap lembar dilengkapi unsur-unsur batas wilayah (provinsi

    dan kabupaten/kota), nama wilayah administrasi (provinsi dan

    kabupaten/kota), sungai utama,transportasiutama dan indeks NLP untuk

    keperluan orientasi.

    Data-data hasil pekerjaan dalam format digital tersimpan dalam hardisk dan dilengkapi dengan cheklist daftar data yang tersimpan (daftar isi harddisk

    atau struktur folder) sesuai dengan Petunjuk Pembuatan Struktur Folder dan

    Penamaan File