20101004 kk - kasus inetraksi dg dokter

2
1. Kondisi yang tidak dilakukan. Seorang pasien memerlukan terapi obat tetapi tidak menerima. a. Pasien pergi ke dokter untuk memeriksakan sakit batuk, disamping itu dia rutin kontrol untuk penyakitnya yang sudah kronis yaitu hipertensi. Waktu menyerahkan obat ke pasien, pasien menanyakan obat rutinnya, tetapi ternyata tidak ditulis dalam resep, mungkin dokter lupa. Apoteker telpun dokter untuk menyampaikan hal ini. 2. Pemilihan obat yang tidak tepat. Pasien alergi obat tersebut atau pasien mempunyai kelainan ginjal atau hepar. a. Pasien diberi antibiotik amoksisilin. Pasien tidak tahu, setelah menerima obatnya lalu bilang kalau dia alergi amoksisilin. Apoteker telpun ke dokter kalau pasien alergi dan merekomendasikan diganti erythromysin. b. Pasien alergi sulfa, dia mendapat Bactrim. Obat apa sebaiknya?? (kel 9) c. Pasien menderita panas oleh dokter diberi parasetamol, apoteker telepon ke dokter agar itu pasien menderita gangguan hepar juga mendapat Cursil 70. d. Pasien menderita ginjal, dia mendapat obat yang dikontraindikasikan penderita kelainan ginjal(kel 2). 3. Dosis yang terlalu tinggi. Dosis salah, frekwnsi, durasi atau interaksi obat atau penyimpanan yang menurunkan dosis. a. Ada resep untuk anak diberi obat dengan dosis dewasa 4. Efek samping yang tidak bisa ditoleransi. a. Ada pasien mendapat terapi cedocard 5 yang harus diminum secara rutin, ternyata pasien tersebut merasa pusing sekali. Untuk itu apoteker telpun ke dokter menginformasikan hal tersebut dan apoteker merekomendasikan untuk diberi analgetik atau dosis dapat dikurangi karena efek samping

Upload: putra-sulung

Post on 08-Aug-2015

22 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Kasus interaksi

TRANSCRIPT

Page 1: 20101004 KK - Kasus Inetraksi Dg Dokter

1. Kondisi yang tidak dilakukan. Seorang pasien memerlukan terapi obat tetapi tidak menerima.

a. Pasien pergi ke dokter untuk memeriksakan sakit batuk, disamping itu dia rutin kontrol untuk penyakitnya yang sudah kronis yaitu hipertensi. Waktu menyerahkan obat ke pasien, pasien menanyakan obat rutinnya, tetapi ternyata tidak ditulis dalam resep, mungkin dokter lupa. Apoteker telpun dokter untuk menyampaikan hal ini.

2. Pemilihan obat yang tidak tepat. Pasien alergi obat tersebut atau pasien mempunyai kelainan ginjal atau hepar.

a. Pasien diberi antibiotik amoksisilin. Pasien tidak tahu, setelah menerima obatnya lalu bilang kalau dia alergi amoksisilin. Apoteker telpun ke dokter kalau pasien alergi dan merekomendasikan diganti erythromysin.

b. Pasien alergi sulfa, dia mendapat Bactrim. Obat apa sebaiknya?? (kel 9)c. Pasien menderita panas oleh dokter diberi parasetamol, apoteker telepon

ke dokter agar itu pasien menderita gangguan hepar juga mendapat Cursil 70.

d. Pasien menderita ginjal, dia mendapat obat yang dikontraindikasikan penderita kelainan ginjal(kel 2).

3. Dosis yang terlalu tinggi. Dosis salah, frekwnsi, durasi atau interaksi obat atau penyimpanan yang menurunkan dosis.

a. Ada resep untuk anak diberi obat dengan dosis dewasa4. Efek samping yang tidak bisa ditoleransi.

a. Ada pasien mendapat terapi cedocard 5 yang harus diminum secara rutin, ternyata pasien tersebut merasa pusing sekali. Untuk itu apoteker telpun ke dokter menginformasikan hal tersebut dan apoteker merekomendasikan untuk diberi analgetik atau dosis dapat dikurangi karena efek samping tersebut terjadi pada penggunaan awal. Biasanya selanjutnya pasien akan menyesuaikan.

5. Interaksi obata. Pasien seorang ibu muda. Dia menderita TBC dan minum obat rutin. Ibu

ini tersebut juga ingin berKB dan diberi microgynon untuk periksa pertama kalinya. Apoteker menghubungi dokter, bahwa ada interaksi antara rifampicin yang diminum rutin dengan obat KB (mekanisme interaksinya??).

6. Terapi obat yang tidak perlu.a. Ada pasien dapat resep Thiamycin dan Bactrim (kel 6)b. Pasien dapat obat yang mengandung Kalsium dan laksan (kel 10)

7. Masalah pemenuhana. Pasien tidak punya (miskin) menerima resep obat paten Amoxyl 500

yang harga per tabletnya Rp. 5000,-b. Pasien menerima obat dengan efek samping berdebar (kel 7)c. Pasien geriatri menerima obat caplet yang tidak dapat meneland. Pasien menerima aturan pakai terlalu kompleks

8. Alasan lain menghubungi doktera. Produk sudah diskontinyu: Silomat comp. Syrup (kel 8).b. Sebelumnya pernah dapat dan tidak cocok

Page 2: 20101004 KK - Kasus Inetraksi Dg Dokter

[email protected]

Konselling terhadap pasien :1. Pengguna inhaller asthma2. Pengguna suppositoria (orang tua)3. Pengguna Insulin.4. Penggunaan obat pil KB5. Penggunaan tampon..