2009_s1_rika fithri nb_daya antibakteri ekstrak bawang putih (allium sativum) dalam menghambat...
TRANSCRIPT
8/14/2019 2009_S1_Rika Fithri NB_Daya Antibakteri Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum) Dalam Menghambat Pertumbuha…
http://slidepdf.com/reader/full/2009s1rika-fithri-nbdaya-antibakteri-ekstrak-bawang-putih-allium-sativum 1/2
DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK BAWANG PUTIH ( Allium
sativum) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN
Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli PADA DAGINGSAPI
Mahasiswa : Rika Fithri Nurani Buana
Skripsi (2009), Program Studi Mikrobiologi SITH
Pembimbing : Dr. Agus Dana Permana1
1SITH-ITB, email : [email protected]
Gelar : Sarjana Sains (S.Si), Wisuda April 2009
Abstrak
Daging merupakan salah satu sumber makanan yang memiliki kandungan
nutrisi yang baik namun bersifat mudah rusak ( perishable) akibat proses
mikrobiologis, kimia dan fisik bila tidak ditangani dengan baik. Penggunaan
rempah-rempah seperti bawang putih dapat menghambat pertumbuhan bakteri
pembusuk pada daging karena memiliki senyawa antimikroba yang disebut
allicin. Dari berbagai literatur diketahui bahwa senyawa Allicin yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk pada daging seperti Staphylococcus
aureus, dan Escherichia coli. Kedua bakteri ini selain membusukkan daging juga
merupakan bakteri enteropatogen yang dapat berbahaya jika ikut dikonsumsi.
Telah dilakukan pengujian pengaruh ekstrak bawang putih terhadap pertumbuhan
bakteri pembusuk daging pada medium daging sapi segar. Penelitian pendahuluan
dilakukan dengan menggunakan daging segar yang diberi ekstrak bawang putih
dengan konsentrasi 2%, 4%, dan 6%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada
konsentrasi 6%, ekstrak bawang putih tersebut mampu menghambat pertumbuhan
Escherichia coli, tetapi dengan ketiga konsentrasi tersebut, tidak menghambat
pertumbuhan Staphylococcus aureus. Penelitian dilanjutkan dengan daging segar
yang diberi ekstrak bawang putih 15%, 25%, 35%,dan 50%. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pertumbuhan Staphylococcus aureus dapat dihambat namun
tidak terlalu signifikan. Perbedaan pengaruh ekstrak bawang putih terhadap kedua
bakteri tersebut karena adanya sensitivitas yang berbeda antara E. coli dan S.aureus terhadap senyawa antibakteri pada ekstrak bawang putih. Dari penelitian
dengan variasi suhu penyimpan 250C dan 6
0C daging segar sangat baik disimpan
pada suhu 60C. Konsentrasi ekstrak bawang putih yang paling baik untuk
menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus adalah pada konsentrasi 25%.
Kata kunci : Ekstrak bawang putih, Staphylococcus aureus, Escherichia coli,
daging.
8/14/2019 2009_S1_Rika Fithri NB_Daya Antibakteri Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum) Dalam Menghambat Pertumbuha…
http://slidepdf.com/reader/full/2009s1rika-fithri-nbdaya-antibakteri-ekstrak-bawang-putih-allium-sativum 2/2
Inhibition of Staphylococcus aureus and Escherichia coli Growth
in Raw Meat Using Garlic Extract( Allium sativum)
Student : Rika Fithri Nurani Buana
Final Project (2009), Degree program In Microbiology,
School of Life Sciences and Technology -ITB
Advisors : Dr. Agus Dana Permana1
School of Life Sciences and Technology –ITB1
SITH-ITB, email : [email protected]
Degree : Degree Sains (S.Si), Conferred April 2009
AbstractMeat is a food source with high nutrient content, but it easily degraded
(perishable) due to microbiological , chemical, and physical process if not treated
properly. The use of spices such as garlic can prevent the growth of bacteria on
the meat because garlic has an antibacterial compound called allicin. From various
literature, it is known that garlic extract can prevent the growth of enteric
pathogen bacteria such as Staphylococcus aureus, and Escherichia coli on raw
meat. The influence of garlic extract against the growth of bacteria on raw meat
were tested under laboratory condition. Preliminary research was done using raw
meat treated with the 2%, 4% and 6% garlic extract. It was shown that 6%
concentration of garlic extract can prevent the growth of Escherichia coli.
Flowever, none of those three concentrations could prevent Staphylococcus
aureus growth. Research was continued with higher concentrations 15%, 25%,
35% and 50% of garlic extract. Results indicated that the garlic extracts can
prevent the growth of Staphylococcus aureus, but not significantly. From the
research with variety of storage temperature (250C, and 6
0C), the raw meat treated
with 25%, 35%, and 50% of garlic extract was very well kept at a temperature
60C. From the research, it was shown that 6% of garlic extract is the best
concentration to prevent Escherichia coli growth and 25% of garlic extract for
Staphylococcus aureus growth inhibition.
Keywords : Garlic extract, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, raw meat.