2008-2-00461-bab 1

Download 2008-2-00461-Bab 1

If you can't read please download the document

Upload: andrean5463926

Post on 12-Dec-2014

21 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Berbagai metode telah dikembangkan untuk perkuatan lereng timbunan ataupun galian, salah satunya adalah soil nailing. Dalam soil nailing, perkuatan lereng dilakukan dengan memasukkan batangan-batangan baja ke dalam muka lereng. Metode ini diperkenalkan oleh Rabcewicz pada tahun 1964, dengan sebutan The New Austrian Tunneling Method, yang diaplikasikan untuk perkuatan dinding galian dalam sebuah konstruksi terowongan bawah tanah. Adanya perkuatan soil nailing pada dinding galian dalam pekerjaan terowongan tersebut dapat secara signifikan mengurangi ketebalan dinding beton yang dibutuhkan untuk struktur terowongan itu, dan dapat dilakukan relatif lebih cepat dibandingkan dengan metode konvensional lainnya. Dengan berbagai kelebihannya, kemudian metode ini berkembang dengan cepat di daerah sekitar Eropa, dan mulai diaplikasikan untuk perkuatan lereng. Seiring dengan perkembangan metode konstruksinya, berbagai penelitian telah dilakukan unttuk menemukan metode dalam menganalisa stabilitas, dan merencanakan lereng dengan perkuatan soil nailing. Dalam analisa stabilitas lereng dikenal banyak metode, seperti: Metode Fellenius, Metode Irisan Bishop, Metode Irisan Janbu, dan setelah adanya teknologi komputer, berkembang metode-metode yang lebih rumit dan kompleks yang analisanya harus dilakukan secara komputasi, misalnya: Metode Spencer,

Metode Morgenstern-Price, dan Metode Elemen Hingga. Beberapa program komputer yang mampu melakukan analisa stabilitas lereng, misalnya SLOPE/W, dan PLAXIS. Dalam program SLOPE/W menyediakan beberapa metode untuk analisa stabilitas lereng, seperti Metode Bishop, Metode Janbu, Metode MorgensternPrice, dan beberapa metode lain, sedangkan pada program PLAXIS menggunakan Metode Elemen Hingga. Namun, di dalam program PLAXIS tidak menyediakan fasilitas untuk memodelkan soil nailing. Ada beberapa pendapat dari praktisi geoteknik yang mengatakan dapat memodelkan soil nailing dengan menggunakan elemen pelat (plate) atau elemen node to node anchor di dalam program PLAXIS. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisa faktor keamanan yang dihasilkan dari pemodelan soil nailing dengan elemen pelat dan elemen node to node anchor dengan program PLAXIS, dibandingkan dengan hasil perhitungan dari program

SLOPE/W, yang dapat memodelkan soil nailing, dan hasil perhitungan manual.

1.2

Identifikasi Masalah Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam program

PLAXIS tidak memiliki fasilitas untuk memodelkan soil nailing, namun ada beberapa praktisi geoteknik yang berpendapat bahwa pemodelan soil nailing tersebut dapat didekati dengan elemen pelat atau dengan elemen node to node anchor di dalam program PLAXIS.

1.3

Tujuan dan Manfaat Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai faktor keamanan yang dihasilkan program PLAXIS dalam memodelkan soil nailing dengan elemen pelat atau elemen node to node anchor, dengan nilai faktor keamanan yang dihasilkan program SLOPE/W dan perhitungan manual yang dijadikan sebagai acuan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar, yang menentukan nilai faktor keamanan yang diperoleh dari pemodelan soil nailing dengan elemen pelat atau dengan elemen node to node anchor pada PLAXIS dapat digunakan sebagai pendekatan atau tidak.

1.4

Ruang Lingkup Penelitian Untuk menghindari terjadinya penyimpangan dalam penelitian ini, ruang lingkup penelitian ini dibatasi menyesesuaikan dengan judulnya. Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah: Faktor keamanan dari PLAXIS akan dibandingkan dengan hasil dari hitungan manual yang mengadopsi metode baji (wedge method), dan hasil dari program SLOPE/W. Tanah pada lereng adalah tanah pasir berlanau ( silty sand) dengan parameter:3

= 18 kN/m c = 10 kN/m2 = 30 E = 15000 kN/m2 = 0,35

Nail bars yang digunakan adalah baja ulir ASTM A615 (Fy = 420 MPa), dengan diameter 25 mm, dan dipasang dengan arah sejajar horisontal (kemiringan sudut = 0) serta spasi antar nail bar sejauh 2 m, Muka/facing dinding soil nailing dimodelkan dalam PLAXIS, sedangkan dalam perhitungan manual dan perhitungan dengan SLOPE/W diabaikan, Kemiringan lereng bervariasi antara 60-85, dengan interval 5, Kondisi muka air tanah diasumsikan terletak jauh di bawah galian, Tidak ada beban luar yang bekerja,

1.5

Sistematika Penulisan Adapun isi dari laporan penelitian ini secara garis besar adalah sebagai berikut. Bab 1 PENDAHULUAN Bab ini akan mencakup latar belakang penelitian, identifikasi masalah, serta tujuan dilakukan penelitian dan manfaat yang diperoleh melalui penelitian. Selain itu, dijelaskan mengenai batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian dan sistematika penulisan laporan penelitian.

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab tinjauan pustaka, akan menjelaskan tentang soil nailing, beberapa metode dalam analisa kestabilan lereng, dan pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam analisa.

Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang tahapan-tahapan penelitian, pengujian lapangan, dan laboratorium yang umum dilakukan untuk mendapatkan parameter-parameter yang dibutuhkan dalam perhitungan, serta beberapa korelasi antar parameter untuk mengestimasi parameter lain.

Bab 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi hasil yang diperoleh melalui pengumpulan data, hasil pengolahan data berupa hasil perhitungan faktor keamanan, dan pembahasan hasil, diantaranya perbandingan hasil perhitungan manual, hasil perhitungan program SLOPE/W, dan hasil perhitungan dari program PLAXIS.

Bab 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan secara teoritis. Pada bab ini juga diberikan saran-saran yang mungkin dapat dipertimbangkan untuk keperluan pengembangan penelitian lebih lanjut.