2-ty penghambtan transport aktif glukosa

31
BAB I PENDAHULUAN I,1 Latar Belakang Tubuh makhluk hidup di dunia ini tersusun dari sel-sel yang pada umumnya memerlukan energi berupa makanan untuk dapat terus bertahan hidup didalam sel terdapat molekul-molekul penting yang diperlukan oleh tubuh kita, yaitu karbohidrat, protein, lemak, air, mineral dan vitamin. Membran sel ini hampir seluruhnya terdiri dari lapisan lipid ganda dengan banyak sekali molekul protein yang melayang-layang pada lipid, banyak yang menembus lapisan ini sampai ke dalam. Senyawa kimia baik berupa nutrient atau senyawa obat harus melalui berjuta-juta membrane agar dapat masuk dan keluar sel. Senyawa obat harus mencapai reseptor agar dapat menimbulkan aktifitas farmakologik atau mencapai mikroba yang terdapat

Upload: dinow-delonge-chimpuiy

Post on 14-Aug-2015

261 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2-Ty Penghambtan Transport Aktif Glukosa

BAB I

PENDAHULUAN

I,1 Latar Belakang

Tubuh makhluk hidup di dunia ini tersusun dari sel-sel yang

pada umumnya memerlukan energi berupa makanan untuk dapat terus

bertahan hidup didalam sel terdapat molekul-molekul penting yang

diperlukan oleh tubuh kita, yaitu karbohidrat, protein, lemak, air, mineral

dan vitamin.

Membran sel ini hampir seluruhnya terdiri dari lapisan lipid

ganda dengan banyak sekali molekul protein yang melayang-layang

pada lipid, banyak yang menembus lapisan ini sampai ke dalam.

Senyawa kimia baik berupa nutrient atau senyawa obat harus

melalui berjuta-juta membrane agar dapat masuk dan keluar sel.

Senyawa obat harus mencapai reseptor agar dapat menimbulkan

aktifitas farmakologik atau mencapai mikroba yang terdapat dalam

jaringan sel tubuh manusia. Senyawa kimia tersebut dapat berbentuk

senyawa organic maupum senyawa anorganik.

Senyawa-senyawa ini masuk ke dalam sel melalui membrane

sel kemudian diabsorbsi oleh tubuh, begitu pula senyawa obat yang

masuk ke dalam tubuh akan mengalami mekanisme transport atau

mekanisme transport obat.dalam fisiologi transport membran hanya

Page 2: 2-Ty Penghambtan Transport Aktif Glukosa

dibedakan dalam 2 bagian yaitu transport pasif (Difusi pasif) dan

transport aktif (Pinositosis).

I.1. Maksud dan Tujuan

I.1.1. Maksud

Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk

mengetahui dan memahami transport aktif pada glukosa melalui

mimba.

I.1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk

menentukan transport aktif glukosa pada usus usus ayam dengan

menggunakan infus brotowali 5%, 10 %, 15 % dan infus mimba 5

%, 10 %, 15 %.

I.3. Prinsip percobaan

Adapun prinsip dari percobaan ini adalah penentuan transport

aktif glukosa melalui membrane berdasarkan perendaman usus ayam

dalam Ringer laktat yang telah diisi dengan campuran brotowali 5 %, 10

%, 15 % serta mimba 5 5, 10 %, 15 % pada waktu 5 , 10, 20 menit yang

kemudian diukur absorbansinya secara spektrofotometri.

Page 3: 2-Ty Penghambtan Transport Aktif Glukosa

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Teori Umum.

Zat glukosa merupakan karbohidrat yang paling penting.

Glukosa disease dan intoleransi laktosa. merupakan bentuk

karbohidrat dalam makanan ang diserap dengan jumlah yang besar ke

dalam darah serta dikonversikan di dalam hati, dan semua jenis

karbohidrat lainnyadapat dibentuk didalam tubuh dari glukosa.

Glukosa merupakan bahan baker utama bagi bagi hewan

mamalia(kecuali hewan pemama-biak) dan bahan baker universal bagi

janin. Unsure ini diubah menjadi bentuk karbohidrat lain yang

mempunyai fungsi yang sangat spesifik misalnya glikogen untuk

menyimpan energi, ribose dalam asam nukleat, galaktosa dalam

laktosa susu, dalam senyawa-senyawa lipid kompleks tertentu, dan

dalam bentuk gabungan dengan protein, yaitu didalam glikoprotein

serta proteoligan. Penyakit yang berhubungan ndengan karbohidrat

mencakupi penyakit diabetes mellitus, galaktosemia, glycogen storage

( Robert K. Murray, 1999 ).

Rintangan atau sawar yang dihadapi zat aktif sebelum

mencapai titik tangkap atau sebelum mengalami perubahan atau

peniadaan, tampaknya berbeda untuk setiap zat aktif. Sawar tersebut

Page 4: 2-Ty Penghambtan Transport Aktif Glukosa

dapat merupakan sejumlah lapisan sel (misalnya kulit), atau hanya

satu sel basal (epitel usus halus), ataupun bahkan yang berukuran

kecil dari sel itu sendiri (membrane antar sel atau pembatas

membrane intraseluler seperti inti atau mitokondria). Namun

sesungguhnya perbedaan tersebut merupakan suatu kesatuan struktur

yang sama pada semua membrane baik manusia, hewan atau

tanaman (Guyot .H, 1982).

Difusi pasif akan bagian terbesar dari proses transmembran

bagi umumnya obat-obat. Tenaga pendorong fusi pasif adalah

perbedaan konsentrasi obat pada kedua sisi membrane sel. Menurut

hukum difusi fick, molekul obat berdifusi dari daerah dengan

konsentrasi obat tinggi ke daerah dengan konsentrasi obat rendah

( Leon.S, 1985).

Oleh karena obat berdifusi secara cepat ke dalam suau volume

yang besar sesudah masuk dalam darah, konsentrasi obat di dalam

darah menjadi sangat rendah dibandingkan terhadap konsentrasi obat

di tempat pemakaian. Sebagai contoh, obat biasanya diberikan

dengan dosis miligram, sedangkan konsentrasi dalam plasma

seringkali menjadi mirogram per mililiter nanogram per mililiter. Apabila

obat diberikan secara oral, maka CGI >Cp, terjadilah perbedaan

Page 5: 2-Ty Penghambtan Transport Aktif Glukosa

konsentrasi yang besar yang berperan sebagai daya penggerak

selama absorpsi ( Leon.S, 1985).

Sebelum glukosa dipakai oleh sel-sel jaringan tubuh, glukosa

harus ditranspor melalui membran sel masuk ke dalam sitoplasma sel.

Akan tetapi, glukosa tidak dapat berdifusi melalui pori-pori sel

membrane sebab berat molekul maksimum [artikel yang dapat

melakukannya adalah sekitar 100, sedangkan glukosa mempunyai

berat molekul 180. namun, glukosa dapat masuk ke dalam sel dengan

derajat kemudahan yang rasional melalui membrane dengan

mekanisme difusi pasif (Guyton dan Hall, 1997).

Mekanisme transport melalui membrane dalam farmakologi

selanjutnya disebut mekanisme absorbsi obat. Absorbsi adalah

perpindahan molekul obat dari tempat absorbsi menuju ke sirkulasi

darah (sirkulasi sistimetik). Dalam fisiologi transport membrane hanya

dibedakan atas transport pasif (difusi pasif) dan transport aktif

(pinositosis) (Anonim, 2007).

Obat pada umumnya adalah senyawa organic bersifat asam

lemah atau basah lemah, dan beberapa anorganik misalnya natrium

klorida, kalium klorida, dalam bentuk infuse. Membrane terdiri dari lipid

yang berpusat ditengah, di lapisi protein luarnya dan mukopolisakarida

Page 6: 2-Ty Penghambtan Transport Aktif Glukosa

paling luar. Bagian luar bersifat hidrofil dan liofob, bagian dalam

benrsifat liofil danhidrofob.asam organic lemah atau basa organic

lemah dalam medium air akan berdisosiasi menjadi bagian molekul

dengan bagian air. Bagian molekul akan larut dalam lipid dan bagian

ion akan larut dalam air (Anonim, 2007).

Selain pada ginjal ,aldosteroen juga meningkatkan reabsorbsi

ion Na pada tempat lain dimana ion Na dieksresi seperti pada

saliva,keringat dan tinja. Bila seseorang melakukan aktivitas fisik pada

lingkungan yang panas,sejumlah besar ion Na akan keluar melalui

keringat. Akibatnya, berkurangnya volume cairan akan mengaktifkan

system renin –angiotensin untuk meningkatkan sekresi aldosteroen

sehingga terjadi retensi Na. setelah itu,untuk beberapa hari keringat

tidak mengandung Na. jadi tidakl perlu menambah pemasukan Na

keringat bila melakukan aktifitas fisik pada lingkungan yang panas.

Yang diperlukan adalah penambahan air untuk mengganti volume air

yang keluar melalui keringat ( Guiton dan Hall, 1997 ).

Transport melalui membrane sel, baik secara langsung melalui

lapisan lipid ganda ataupun melalui protein, terjadi melalui salah satu

dari dua proses, (difusi yang juga disebut transport pasif) atau

transport aktif. Meskipun terdapat banyak variasi pada kedua

mekanisme dasar in, seperti yang akan kita jumpai. Difusi berarti

Page 7: 2-Ty Penghambtan Transport Aktif Glukosa

gerakan acak molekul zat, molekul demi molekul melalui ruang

intramolekular pada membran ataupun melelui kombinasi dengan

protein pembawa. Energi yang menyebabkan difusi adalah energi

gerakan kinetik normal dari molekul. Sebaliknya transport aktif berarti

gerakan ion atau zat lainnya melintasi membrane dengan

berkombinasi dengan protein pembawa tetapi selain itu melawan

gradien energi, yaitu dari tempat yang berkonsentrasi rendah ke

tempat yang berkonsentrasi tinggi, suatu proses yang membutuhkan

sumber energi tambahan di samping energi kinetik ( Guyton dan Hall,

1997).

Difusi zat melarut dalam lapisan lemak dari membrane sel.

Dengan sendirinya zat lipofil lebih lancer penerusnya dari pada zat

hidrofil yang tidak dapat larut dalam lemak, seperti ion anorganis.

Pengecualian adalah ion natrium dan klorida yang sangat mudah

melintasimembran. Difusi merupakan cara transport yang paling lazim (

Tan Hoan Tjay dan Kirana R. 2000).

Pada proses transport pasif, suatu zat berpindah dari tempat

yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah.

Sebaliknya pada ion-ion yang dapat berpindah dari suatu tempat

berkonsentrasi rendah ke tempat berkonsentrasi tinggi. Pada

umumnya orang sependapat bahwa perpindahan suatu zat yang

Page 8: 2-Ty Penghambtan Transport Aktif Glukosa

bertentangan dengan gradient konsentrasi, merupakan proses

perpindahan aktif atau transport aktif dengan menggunakan sejumlah

energi yang diperoleh dari dalam sel. Energi yang digunakan berasal

dari molekul ATP. Dengan demikian apabila pembentukan energi

dalam sel dihambat oleh suatu inhibitor, maka transport aktif secara

tidak langsung ikut terhambat ( Anna P, 1994)

II.2. Uraian bahan

1 Glukosa ( FI III : 268 )

Nama resmi : Glucosum

Nama lain : Glukosa

BM / RM : 198,17 / C6H12O6.H2O

Pemerian : Hablur tidak berwarna,,serbuk mhablur / butiran

putih , tidak berbau , rasa manis

Kelarutan : Mudah larut dalam air,sangat mudah larut dalam

air mendidih , agak sukar larut dalam etanol

( 95%) P , Sukar larut dalam etanol (95%) P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai kalorigenikum

Page 9: 2-Ty Penghambtan Transport Aktif Glukosa

2 Larutan Ringer ( FI III : 404 )

Nama resmi : Natrii Chloridi Infundibilum compositum

Nama lain : Larutan ringer

Pemerian : Larutan jernih , tidak berwarna,rasa agak asin

Kelarutan : Mudah larut dalam air

Penyimpanan : Dalam wadah dosis tunggal

Kegunaan : Sebagai infuse intravenous

3 NaCl Fisiologis (FI III : 404)

Nama resmi : Natrii Chloridi Infindibilium

Nama lain : Natrium fisiologis

Pemerian : Larutan jernih, tidak berwarna, rasa agak asin.

Penyimpanan : Dalam wadah dosis tunggal atau wadah dosis

ganda.

Kegunaan : Mempertahankan sel hidup agar tetap segar.

Page 10: 2-Ty Penghambtan Transport Aktif Glukosa

II.3. Uraian tanaman

1. Brotowali ( Tinospora crispa)

Regnum : Plantae

Divisi : Spermathophyta

Sub divisi : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Ordo : Polycarpiales.

Genus : Tinospora

Spesies : Tinospora crispa.

2. Mimba ( Azadirachta indica )

Regnum : Plantae

Divisi : Spermathophyta

Sub divisi : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Ordo : Rutales.

Page 11: 2-Ty Penghambtan Transport Aktif Glukosa

Famili : Meliaceae.

Genus : Azadirachta.

Spesies : Azadirachta indica

II.4. Uraian Hewan Coba :

Ayam ( Gallus gallus domestika )

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata.

Sub phylum : Vertebrata

Class : Aves

Ordo : Galiformes

Familia : Phasianidae

Genus : Gallus

Species : G. gallus

Sub spesies : Gallus gallus domestika

II.4. Prosedur Kerja ( Anonim, 2007).

1) Usus ayam dibersihkan kemudian dibagi masing – masing 3 bagian

sama panjang

2) Ujung salah satu usus diikat dengan benang godam

Page 12: 2-Ty Penghambtan Transport Aktif Glukosa

3) Membuat campuran glukosa 15% dengan larutan infuse daun

paliasa

4) Larutan infuse daun paliasa dimasukkan dalam usus yang telah

dibagi 3 bagian , masing – masing 15 ml kemudian ujung yang satu

lagi diikat dengan benang godam

5) Usus yang telah diikat pada kedua ujungnya direndam dalam larutan

larutan infuse daun paliasa selama 15 menit,30 menit, dan 45 menit

6) Dipipet larutan daun paliasa yang telah direndam dengan usus ayam

kemudian masukkan dalam tabung reaksi

7) Tabung reaksi dimasukkan dalam spektrofotometer kemudian diukur

absorban untuk masing – masing tabung reaksi dan dicatat hasilnya

8) Menghitung konsentrasi sampel dengan membandingkan absorban

sampel dengan absorbansi glukosa

Page 13: 2-Ty Penghambtan Transport Aktif Glukosa

BAB III

METODE KERJA

III.1. Alat dan Bahan

III.1.1. Alat

1. Benang godam

2. Gelas piala 200 ml

3. Gelas piala 100 ml

4. Gelas ukur 10 ml

5. Spoit 10 ml dan 3 ml.

6. Spektrofotometer

7. Tabung reaksi

8. Vial.

9. Kuvet

III.1.2. Bahan

1. Glukosa 10 %

2. Infus brotowali 5 %, 10 %, 15 %.

3. Infus mimba 5 %, 10 %, 15 %.

4. Larutan ringer.

5. NaCl fisiologis.

6. Usus ayam.

Page 14: 2-Ty Penghambtan Transport Aktif Glukosa

III.2. Cara Kerja

A. Penyiapan Bahan :

1. Pembuatan infus daun mimba dan batang brotowali :

- Untuk daun mimba :

a. Disiapkan alat dan bahan.

b. Diambil daun mimba dan dipotong kecil-kecil

c. Timbang berat daun mimba sebanyak 30 gram untuk

konsentrasi 5 %, 10 %, dan 15 %.

d. Dimasukkan daun mimba ke dalam gelas kimia 100 ml

kemudian diisi dengan aquadest sampai batas tanda dan

setelah itu dipanaskan sampai mencapai suhu 90 o C dan

didiamkan sambil diaduk selama 15 menit kemudian disaring

dengan kertas saring.

- Untuk Batang Brotowali :

a. Disiapkan alat dan bahan.

b. Diambil batang brotowali dan dipotong-potong kecil.

Page 15: 2-Ty Penghambtan Transport Aktif Glukosa

c. Timbang berat batang brotowali sebanyak 30 gram untuk

konsentrasi 5 %, 10 %, dan 15 %.

d. Dimasukkan batang brotowali ke dalam gelas kimia 100 ml

kemudian diisi dengan aquadest sampai batas tanda dan

setelah itu dipanaskan sampai mencapai suu 90 o C dan

didiamkan sambil diaduk selama 15 menit kemudian disaring

dengan menggunakan kertas saring.

2. Pembuatan glukosa [ ] 20 ppm :

Untuk pembuatan glukosa 5 % maka ditimbang 50 g dilarutkan

dalam 100 ml dengan konsentrasi 20 ppm yaitu dipipet 40 ml

dalam 100 ml untuk konsentrsi 20 ppm.

B. Perlakuan Terhadap Hewan Coba

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Diambil usus ayam lalu dipotong dalam 3 bagian yang sama besar.

3. Dimasukkan campuran infus daun mimba dan batng brotowali lalu

diikat ujungnya, setelah itu direndam dengan RL dengan selang

waktu 5, 10 dan 20 menit,

Page 16: 2-Ty Penghambtan Transport Aktif Glukosa

4. Dan dari hasil rendaman tersebut dituangkan ke dalam vial yang

tersedia kemudian diukur nilai absorbansinya masing-masing

dengan menggunakan spektrpfotometer.

Page 17: 2-Ty Penghambtan Transport Aktif Glukosa

BAB V

PEMBAHASAN

Membran sel adalah bagian terluar dari suatu sel yang membatasi

antara bagian dalam dari sel ( isi sel ) dengan lingkungan luar atau

disekitarnya. Membran sel sebagai struktur yang amat rumit dapat

mempengaruhi waktu dan tingkat dalam reaksi biologis.

Dalam transport membran hanya dibedakan dalam dua bagian, yaiu

transport aktif (pinositosis) dan transport pasif ( difusi pasif). Pada transport

aktif, senyawa yang tidak mudah larut atau kurang larut dalam lipid membran,

agar dapat melewati membrane maka harus ditambah atau direaksikan

dengan senyawa tertentu agar larut lipid membrane sehingga mudah

melewati membrane. Senyawa ini disebut carier yang artinya zat pembawa.

Pada transport pasif , pada dasarnya sama dengan transport aktif tetapi pada

transport senyawa mengalir begitu saja tanpa memerlukan energi dari ATP

seperti yang dilakukan oleh transport aktif.

Dalam percobaan transport aktif kita menggunakan sampel usus ayam

yang mana usus ini dibagi menjadi 3 bagian lalu salah satu ujungnya diikat

dengan benang godam. Kemudian direndam dalam NaCl fisiologis yang

dimaksudkan agar usus ayam tetap segar. Usus ayam yang pertama diisi

dngan campuran infuse mimba dengan glukosa 10 % dengan perbandingan

Page 18: 2-Ty Penghambtan Transport Aktif Glukosa

1 : 1, diikat lagi salah satu ujungnya. Kemudian direndam dalam larutan

ringer,masing – masing selama 5, 10, dan 20 menit. Usus ayam yang kedua

diisi dengan campuran infus brotowali dengan glukosa 10 % dengan

perbandingan 1 : 1 juga, diikat ujung usus yang lain dann direndam dalam

larutan ringer laktat, masing-masing selama 5,10, dan 20 menit. Sedangkan

usus yang ketiga diisi dengan larutan glukosa saja dengan waktu dan cara

perlakuan sama dengan tadi.

Hal tersebut diatas dilakukan tiga kali dengan konsentrasi larutan infus

yang berbeda yaitu 10 % dan 15 %, pada infuse mimba dan brotowali,

dengan pengerjaan yang sama . Diamati selama 5, 10 dan 20 menit dimana

setelah 5 menit pertama dipipet larutan ringer laktatnya dan dimasukkan

dalam vial. Begitu juga paa menit ke 10 dan menit ke 20.

Larutan yang terdapat dalam vial dipindahkan dalam kufet untuk di

ukur dengan menggunakan spektrofotomete. Larutan glukosa memiliki

panjang gelombang 0,006; 0,008; 0,009 pada menit ke 5, 10 ndan 20 secara

berturut-turut. Campuran infuse mimba dengan glukosa 5 % memiliki panjang

gelombang 0,008; 0,005; 0,004 pada menit ke 5, 10, dan 20, untuk 10 %

memiliki panjang gelombang 0,004; 0,003; 0,001 pada menit ke 5, 10, dan

20, untuk 15 %, 0,003; 0,002; 0,001 pada menit yang sama dengan 5 % dan

10 %. Campuran infus brotowali dengan glukosa 5 % memiliki panjang

gelombang 0,004; 0,002; 0,001 dengan waktu 5, 10 dan 20 menit, untuk 10

Page 19: 2-Ty Penghambtan Transport Aktif Glukosa

% memiliki panjang gelombang 0,004; 0,002; 0,001 dan untuk 15 %

0,008;0,004; 0,002.

Pada percobaan ini kita menggunakan usus ayam karena proses

transport aktif glukosa terjadi atau diabsorpsi di usus. Larutan ringer

digunakan karena merupakan cairan fisiologis yang mengandung elektrolit

yang dibutuhkan oleh tubuh misalnya ion K,Na,Mg.Ca, dan lain – lain. Yang

mana ion – ion tersebut bekerja sama dalam proses absorpsi dalam

metabolisme.

Peristiwa penurunan glukosa dapat kita lihat pada penderita diabetes

mellitus. Diabetes mellitus alah suatu keadaan yang timbul karena adanya

defisiensi insulin relative maupun absolut. Hiperglikemia timbul karena

penyerapan glukosa ke dalam sel terhambat serta metabolismenya diganggu.

Dalam keadaan normal kira – kira 50 % glukosa yang dimakan mengalami

metabolisme sempurna menjadi CO2 dan air. Pada diabetes mellitus semua

proses dapat terganggu ,glukosa tidak dapat masuk kedalam sel ,sehingga

energi terutama diperoleh dari metabolisme lemak dan protein. Yang nyata

berbahaya ialah glikosuria yang timbul ,karena glukosa bersifat diuretik

osmotik,sehingga diuresis sangat meningkat disertai hilangnya berbagai

elektrolit.

Mekanisme kerja brotowali dan mimba yaitu untuk menghambat

transport aktif glukosa / menurunkan kadar glukosa dalam darah. Karena

pada brotowali dan mimba mengandung ion CN , dimana carier sudah

Page 20: 2-Ty Penghambtan Transport Aktif Glukosa

berikatan dengan senyawa lain akan dihambat oleh adanya ion CN yang

dapat merusak protein carier.

Spektrofotometer adalah alat unuk menganalisa dengan dasar

spectrum cahaya , gelombang elektromagnetik dalam hal ini gelombang

elektromagnetik UV, VIS dan infra red. Kerja alat ini adalah suatu radiasi

dikenakan secara bergantian atau simultan melalui sampel dan blangko yang

dapat berupa pelarut atau udara. Sinar yang ditransmisikan oleh sampel dan

blangko kemudian diteruskan ke detektor sehingga perbedaan intensitas di

antara kedua berkas sinar ini dapat memberikan gambaran tentang tentang

fraksi radiasi yang diserap oleh sampel. Apabila cahaya monokromatis atau

bukan monokromatis dilewatkan pada suatu media yan homogen dengan

intensitas cahaya yan dating (Io), maka sebagian dari cahaya tersebut

dipantulkan (Ir) sebagian diabsorpsi (Ia) dan sebagian lagi diteruskan (It).

Detektor alat ini mampu untuk mengubah informasi radiasi ini menjadi sinyal

elektris yang jika diamplifikasikan akan dapat menggerakkan pena pencatat

di atas kertas grafik khusus alat ini.

Dalam melakukan percobaan hasil yang diperoleh kurang sesuai

dengan literatur. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

1. Usus ayam yang digunakan kurang bersih.

2. Konsentrasi infus kurang tepat.

3. Volume larutan kurang tepat.

4. Waktu pengamatan yang kurang tepat.

Page 21: 2-Ty Penghambtan Transport Aktif Glukosa

BAB VI

PENUTUP

VI.1. Kesimpulan.

Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa :

1. Pada menit 5 nilai absorbansi glukosa 0,006 sedangkan nilai

absorbansi daun mimba 0,004 (daun mimba menghambat transport

aktif glukosa). Untuk brotowali nilai absorbansinya adalah 0,002

(brotowali menghambat transport aktif glukosa).

2. Pada menit 10 nilai absorbansi glukosa 0,008 sedangkan nilai

absorbansi daun mimba 0,003 (daun mimba menghambat transport

aktif glukosa). Untuk brotowali nilai absorbansinya adalah 0,002

(brotowali menghambat transport aktif glukosa).

3. Pada menit 20 nilai absorbansi glukosa 0,009 sedangkan nilai

absorbansi daun mimba 0,001 (daun mimba menghambat transport

aktif glukosa). Untuk brotowali nilai absorbansinya 0,001 (brotowali

menghambat transport aktif glukosa).

VI.2. Saran

Sebaiknya alat-alat yang digunakan dalam praktikum lebih

dilengkapi agar praktikum dapat berjalan dengan lancar dan data yang

diperoleh lebih akurat.

Page 22: 2-Ty Penghambtan Transport Aktif Glukosa

DAFTAR PUSTAKA

Dirjen POM,1979.Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan.RI

Hall dan Guyton , 2003 . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9 . Penerbit Buku Kedokteran ( EGC ) . Jakarta

Poedjadi, Anna, 1994, “ Dasar-dasar Biokimia “ Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

Sharger, Leon, 1985, “ Biofarmasetika Dan Farmakokinetika Terapan “, Penerbit Universitas Airlangga.

Guyot, Herman, 1982, “ Biofarmasi Edisi II “, Penerbit Universitas Airlangga.

Tan Hoan Tjay dan Kirana Rahardja,2000. Obat – Obat Penting khasiat,penggunaan dan Efek – efek sampingnya. Penerbtik PT.Elex Media Kompuindo : Jakarta

Tim Penyusun Bagian Farmakologi , 1995 . Farmakologi dan Terapi Edisi 4 UI Press,Jakarta

Tim Penyusun Diktat Kuliiah , 2005 , Biologi Umum UMI Press . Makassar

Tim Penyusun , 2007 . Penuntun Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia . Universitas Muslim Indonesia , Makassar