2. perancangan tapak 2.1. data tapak dan penduduk · surabaya timur. padahal menurut rtrk kota...
TRANSCRIPT
2. PERANCANGAN TAPAK
2.1. Data Tapak dan Penduduk
Lokasi tapak di Jalan Putat Indah, dekat bundaran tol Satelit, bekas
kompleks MAKODIKAU.
Gambar 2.1.Peta Garis Lokasi yang Terpilih
Batasan Tapak :Utara : Jalan Tol Satelit
Timur : Jalan Putat Indah Timur
Selatan : Lahan terbuka
Barat : Lahan terbuka, Jalan Abdul Wahab Siamin
17
18
Luas lahan : 23.655 m2
Rencana Tata Guna Lahan : Perumahan dan fasilitas umum
Tinggi bangunan maksimal : 4 lantai
Unit Pengembangan : Dukuh Kupang
Unit distrik : Wonosari Kidul
Kelurahan : Putat Gede
Kecamatan : Tandes
Kotamadya : Surabaya
Propinsi : Jawa Timur
BC : 50%
KDB : 60%
KLB : 200%
GSB depan : 7 m
GSB belakang : 6m
GSB samping kanan : 6m
GSB samping kiri : 6m
Kondisi Geologi : tapak pada kawasan Surabaya Barat didominasi oleh tanah
aluvium lembah yang terdiri dari lempung. Wajah bentang alamnya berupa
tegalan / sawah kering serta tanah tandus
Kemampuan & Jenis tanah :
a. Lereng : kemiringan 0%-2%
b. Kedalaman efektif tanah : lebih dari 90 cm.
c. Tekstur tanah : halus.
d. Erosi : tidak ada.
e. Faktor pembatas : tidak mengandung air tanah asin.
f. Jenis tanah : grumosol kelabu tua.
g. Penduduk
Universitas Kristen Petra
19
Tabel 2.1. Struktur Penduduk berdasarkan Kelompok Umur di Wilayah
Perencanaan tahun 2000
Kelompok Usia
Pendidikan Kelompok Usia Total
No
Wilayah
Kelurahan
Tenaga Kerja
(jiwa) Jumlah
Usia
4-6
Usia
7-12
Usia
13-15
Usia
20-26
Usia
27-40 Penduduk
1 Sonokwijenan 782 13.395 540 1.040 1.651 7.872
2 Putat Gede 281 499 543 546 541 2.770
3 Pradah Kalikendal 804 844 1.022 1.813 2.662 7.750
4 Dukuh Kupang 135 160 118 361 568 2.280
5 Jumlah 2.002 2.898 2.230 3.760 5.422 20.672
Proporsi terhadap
total penduduk % 9,69 14,01 10,79 18,19 26,23 100
Sumber: Monografi Kelurahan.
2.2. Kriteria Pemilihan Tapak
a. Menurut RDTRK Surabaya.
Merupakan Ibukota Propinsi Jawa Timur, kota terbesar kedua di
Indonesia. Surabaya merupakan kota metropolitan yang sudah maju dalam banyak
sektor, khususnya sektor kesehatan. Yang saling mendukung dengan proyek
Sarana Terapi Spa ini melayani jumlah penduduk Surabaya yang terus
berkembang (2.941.820 jiwa pada tahun 2000) dan lokasinya berada pada daerah
Universitas Kristen Petra
20
Surabaya Timur. Padahal menurut RTRK kota Surabaya, pengembangan kawasan
kesehatan diarahkan ke wilayah Surabaya Timur dan Barat.
b. Menurut Time Saver Standarts for building types, mengenai bangunan
kesehatan
1. Site sebaiknya berada di bagian terdepan jalan utama.
2. Berada di sudut sebuah persimpangan, dimana Sarana Terapi Spa mudah
terlihat dan dilengkapi jendela dan view yang memperlihatkan bagian interior.
3. Pintu masuk Sarana Terapi Spa sebaiknya dapat dijangkau dari ketinggian
jalan.
4. Luas site cukup untuk pengembangan Sarana Terapi Spa di masa depan.
5. Memiliki aksesibilitas yang tinggi terhadap sirkulasi kendaraan servis, dan
ruang terbuka hijau yang memadai.
6. Bagian fasade bangunan harus dapat terlihat dari luar site.
7. Tersedia cahaya matahari yang cukup dengan mempertimbangkan radiasi
matahari terhadap penambahan beban pendinginan bangunan
8. Memiliki aksesibilitas site yang tinggi dan pencapaiannya mudah terhadap
berbagai kendaraan, sehingga dapat menjangkau konsumen sebanyak-
banyaknya.
9. Menyediakan lahan parkir yang cukup bagi penggunanya.
c. Menurut Planning and Design of Recreation Buildings, by Godfrey
Thompson..
1. Hubungan dengan bangunan sekitar.
2. Memiliki luas lahan yang cukup untuk perkembangan site di masa yang akan
datang.
3. Faktor kebisingan.
4. Daerah sekeliling Sarana Terapi Spa
5.Ruang yang tersedia cukup untuk dibuat taman atau area lain untuk
menginsulasi Sarana Terapi Spa dari tetangga ataupun memperindah tampak
bangunan Sarana Terapi Spa.
6. Parkir mobil cukup.
Universitas Kristen Petra
21
7. Jumlah kebutuhan akan parkir mobil meningkat dengan tajam, dan
merupakan kebutuhan yang sangat menghabiskan tempat.
8. Rute akses, bila memungkinkan disediakan perlindungan terhadap cuaca
bagi para konsumen yang menuju ke Pusat Terapi Spa
d. Menurut RDTRK Wonosari Kidul.
1.Mempunyai aksesibilitas tinggi terhadap sirkulasi internal kota dan
sirkulasi regional.
2.Merupakan wilayah yang strategis, dilihat dari skenario perkembangan
kota secara keseluruhan.
3.Merupakan kawasan yang potensial untuk tumbuh dan berkembang
akibat pengaruh akses yang baik dan pusat-pusat kegiatan perumahan,
jasa perkantoran dan perdagangan skala besar.
4.Sudah dilayani jaringan utilitas secara lengkap.
5.Kualitas jaringan jalan menuju tapak baik & kemacetan rendah.
6.Kesesuaian dengan land use daerah tersebut yang digunakan sebagai
perumahan (tingkat kebisingan rendah)
7.Banyak tersedia lahan terbuka
Berdasarkan kriteria penentuan lokasi proyek di atas maka yang terpilih adalah
sebagai berikut :
a. Tapak memiliki lingkungan sekitar yang tertata dengan baik
b.Tingkat kebisingan cukup terkendali
c. Tingkat polusi rendah mengingat adanya fasilitas-fasilitas yang memanfaatkan
ruang luar
2.3. Analisis Tapak
1. Sirkulasi
Jalan di depan site merupakan kolektor sekunder dengan lebar jalan 10 m.
Merupakan jalan keluar masuk menuju & dari pintu tol Satelit di Surabaya Barat.
Universitas Kristen Petra
22
Gambar 2.3.1.1.Jalan kolektor sekunder didepan site
Pencapaian keluar-masuk site hanya dapat melalui satu jalan yaitu Jalan Putat
Indah yang memiliki lebar 8 m, dimana jalan ini juga merupakan jalan keluar-
masuk menuju perumahan Putat Indah yang terletak di sebelah barat site.
Gambar 2.3.1.2.Akses keluar masuk site
2. Pedestrian
Sirkulasi keluar-masuk pedestrian melalui satu jalan saja, dan telah diakomodasi
dengan trotoar yang cukup lebar.
Universitas Kristen Petra
23
Gambar 2.3.2.Trotoar yang cukup lebar untuk pedestrian
3.View
View ke tapak :
View ke dalam tapak sesuai dengan kondisinya, dapat dilihat dari 4 sisi.
→Dibuat jalan tembusan pada bagian selatan & timur site.
Utara : View dari jalan & Restaurant Sea Master
Selatan : View dari lahan kosong
Barat : View dari perumahan
Timur : View dari lahan kosong
4.Kontur
Ketinggian kontur pada site lebih tinggi 3m dari jalan di depannya.
Gambar 2.3.4.Site terletak lebih tinggi dari jalan di depannya 5. Drainase
Universitas Kristen Petra
24
Terdapat jaringan pematusan di sebelah barat site.
Saluran pematusan tersebut dialirkan ke saluran kota yang terletak di bundaran tol
satelit.
Terdapat pipa air bersih berdiameter 1m di depan site.
Gambar 2.3.5.Saluran drainase di depan site
6. Vegetasi
Terdapat vegetasi di sekeliling tapak (pohon cemara)
Gambar 2.3.6.Vegetasi eksisting
7. Lalu Lintas
Universitas Kristen Petra
25
Kondisi lalu lintas pada site ini tidak terlalu ramai, karena bukan merupakan jalan
umum (hanya merupakan jalan masuk ke perumahan)
Ketinggian jalan juga berbeda dengan jalan raya (lebih tinggi)
Hanya dilewati oleh mobil dan sepeda motor penghuni yang ada di kawasan
tersebut. Selebihnya hanyalah pengendara sepeda dan pejalan kaki.
Tidak dilewati langsung oleh kendaraan umum seperti bus dan mikrolet
8. Kebisingan
Kebisingan utama yang terjadi hanyalah berasal suara kendaraan yang menuju kea
rah Tol Satelit. Dan itupun hanya terjadi pada jam-jam sibuk saja (Pagi dan sore)
Selain jam-jam tersebut kondisi lalu lintas cenderung sepi, karena berada di
kompleks perumahan dan lahan kosong.
9. Lingkungan sekitar site
Lokasi perencanaan perancangan sarana terapi spa ini terletak di kawasan
Surabaya Barat. Berada pada area sasaran pekerja yang berekonomi menengah
keatas.
10. Manusia – budaya
Kondisi Eksisting site :
Tidak ada pengrusakan
Penghunian stabil
Lingkungan menanggapi positif terhadap proyek
Keluarga penghuni sekitar berpenghasilan menengah
Kesadaran akan kesehatan cukup tinggi
Reaksi-reaksi terhadap proyek harus positif dan jelas
Dipertimbangkan suatu wadah yang ramah dan menjadi peningkat kualitas sebuah
kawasan
11. Utilitas (Listrik, gas, air, telepon, sampah)
Direncanakan untuk pengembangan fasilitas sanitasi komunal untuk pemukiman
padat.
Universitas Kristen Petra
26
Jaringan air bersih terletak di depan site dengan pipa aksisting berdiameter 1000
Jaringan listrik dan telepon di sebelah Utara dan Barat
Pembuangan sampah terletak di dekat perkampungan
12. Angin
Surabaya 7°21’ Selatan, 112°36’ Timur
Angin dari Tenggara ke Barat laut
Kemiringan hujan dari Barat ke Timur
13. Curah hujan & Hidrologi
Curah hujan rata-rata 1700-1850mm/thn dengan jumlah hari hujan 90 hari/thn
Kedalaman muka air tanah sekitar 0,26-0,75 m
2.4. Pengaruh Lingkungan Sekitar
Lokasi berada di dekat areal perumahan ( perumahan Putat Indah dan
Perumahan Bukit Mas), komersil dan perdagangan ( restoran Sea Master, Mc
Donalds, Gedung perkantoran Srijaya), perhotelan (Shangrila , Somerset) dimana
hal tersebut dapet saling menunjang keberadaan Pusat Spa sebagai sarana
kesehatan dan hiburan pada daerah yang sedang berkembang saat ini.
2.5. Pencapaian ke Tapak
Jalur transportasi dari berbagai kawasan maupun dari arah kota menuju
Tapak sudah terbangun dengan baik karena daerah sekitar tapak merupakan salah
satu jalur antri utama daerah Surabaya barat. Site ini merupakan edge pada
kawasan Surabaya barat, dan hal inilah salah satu alasan terpilihnya site ini,
karena pencapaiannya “tersamar” dimana hal ini dianalogikan dengan konsep Zen
yang menjelaskan bahwa untuk memulai Zen diperlukan usaha dan keyakinan.
2.5.1.Penentuan main entrance
Site ini dikelilingi jalan pada sisi barat dan utara dengan kepadatan arus
lalu lintas yang rendah, karena berada pada daerah pintu masuk perumahan Putat
Indah. Penentuan Entrance Utama berada disisi Utara, dipilih berdasarkan analisa
dari kondisi site eksistingnya, karena sisi ini merupakan titik pencapaian yang
Universitas Kristen Petra
27
mudah (berada di daerah pintu masuk perumahan) dan dekat jalan arteri utama
( daerah bundaran tol satelit). Arus pedestrian pada site daerah ini kepadatannya
rendah karena dekat dengan pintu masuk tol.
Gambar 2.5.1.1. Penentuan Main Entrance
Karena Entrance utama berada pada daerah edge, disarankan untuk
membuat pencapaian yang mudah dengan pembukaan entrance dari sudut yang
tidak terlalu tajam.
Universitas Kristen Petra
28
Gambar 2.5.1.2.Pencapaian mudah
Pada entrance diberi penanda ( iconic Spa) berupa portal air sebagai
pengarah dan pengenalan awal terhadap konsep Zen diterapkan pada sarana
Terapi Spa.
Gambar 2.5.1.3.Iconic Spa berupa portal air
2.5.2.Penentuan second main entrance
Sarana Terapi Spa ini tidak memiliki Side Entrance untuk kendaraan pengunjung
dengan pertimbang sebagai berikut :
• Sisi bangunan lain yang dikelilingi jalan tidak terlalu ramai ( daerah
perumahan)
• Adanya side entrance akan menimbulkan sebagian kebisingan yang
membutuhkan ketenangan
2.5.3.Penentuan jalan masuk servis dan pemadam kebakaran
Side entrance hanya disediakan untuk kendaraan servis, dengan
pertimbangan agar tidak mengganggu sirkulasi pengunjung dan juga tidak terlalu
mengganggu kebisingan, karena sifatnya frekuensional, untuk keperluan
pemeliharaan mekanis – elektrikal dan mengantar konsumsi. Kemudian kendaraan
servis merupakan arah basement dan loading dock.
Universitas Kristen Petra
29
2.6.Sirkulasi dalam tapak
Sistem sirkulasi pada tapak ini menerapkan sistem linear
2.6.1.Sirkulasi kendaraan :
Pengunjung:
a. Roda empat melewati entrance Utama kemudian parkir di
luar halaman.
b. Roda 2 Melewati entrance utama kemudian parkir di
basement
Servis dan karyawan melewati service entrance kemudian parkir
di basement.
2.6.2.Sirkulasi Pedestrian :
Jalur pedestrian terletak di samping jalur sirkulasi kendaraan di
sebelah barat site.
Setelah melewati entrance hall yang juga merupakan dropping area,
sirkulasi sepeda motor dan mobil dipisah. Untuk jalur in-out sepeda
motor dan mobil dijadikan satu untuk memudahkan pengawasan dan
memudahkan pengunjung ( tidak bingung ). Selain itu juga karena
kapasitas parkirnya tidak terlalu banyak ( sesuai perhitungan )
2.7.Lansekap
Pola penataan ruang luar disini menerapkan konsep dari Zen yang
sebagai pengenalan awal konsep sarana terapi Spa ini kepada pengunjung.
Penataan lengkap dimulai pada sisi Utara dimana terdapat Entrance utama,
misalnya:
Taman pada sisi utara ditinggikan + 2 m, untuk “memanipulasi” efek
ketinggian bangunan, dimana bangunan utama yang terletak pada sisi
utara ini terlihat seolah olah hanya terdiri dari 1 lantai, sedangkan yang
sebenarnya adalah 2 lantai.
( Untuk dapat memahami Zen memerlukan usaha dan proses, semua
yang terlihat memiliki makna ganda )
Universitas Kristen Petra
30
Gambar 2.7. 1.Tampak Depan
Terdapat portal air pada bangunan ujung depan bangunan sebagai
penanda “entrance”, sekaligus efek air merupakan pendefinisian
dari Spa ( Solus Per aqua – terapi dengan air )
Gambar 2.7.2. Portal air sebagai iconic spa
Saat pengunjung mulai memasuki bangunan, mereka akan
melewati sebuah selasar, dimana terdapat kolam ikan dan teratai
disisi kiri dan kanan yang terbuka dengan kolam kolam berjejer.
Selasar terbuka ini merupakan pedestrian Ruang Meditasi, dimana
pengunjung akan merasakan sedang berjalan pada upacara ritual.
Virtualisasi maksimal dari kolam akan tercapai terutama pada sore
hari, dimana cahaya matahari akan terbias pada kolam sehingga
permukaan lantai selasar akan terlihat seolah olah sejajar dengan
permukaan air.
Universitas Kristen Petra
31
Setelah melewati massa public ( front desk, lobby dan sitting
lobby, dll ) pengunjung akan melewati kolam sclupture air mancur,
dengan debit air yang cukup deras. Visualisasi dan suara gemersik
air yang dihasilakan merupakan opening dari perjalanan Sequence
selanjutnya.
Gambar 2.7.3. Sclupture air mancur
Selanjutnya pengunjung akan melewati sebuah Plaza terbuka yang
terletak pada ketinggian + 4.80, dimana pada titik ini pengunjung
akan dapat melihat Vista keseluruhan massa bangunan didepannya.
Plaza terbuka ini berbentuk ¾ lingkaran, karena bentuk lingkaran
memiliki potensi untuk mengumpulkan massa, sekaligus
memperluas daya vista
Pada plaza terbuka ini pengunjung melihat 2 orientasi yang
pertama, portal air yang terletak di paling ujung site, yang kedua
massa cottage dan tempat meditasi outdoor yang terletak disisi kiri
plaza.
( peta penataan Ruang luar pada massa cottage dan tempat meditasi
outdoor akan dijelaskan kemudian)
Universitas Kristen Petra
32
Gambar 2.7.4 Plaza Terbuka
Selanjutnya dari plaza terbuka, pengunjung akan melewati selasar terbuka
dengan atap yang memiliki skylight ditengah tengahnya.
Pemberian skylight ini ditujukan untuk memberikan efek Psikologis pada
pengunjung, dimana berkas cahaya yang jatuh pada siang hari akan terlihat seolah
olah membelah lantai dibawahnya, sehingga dapat memberi pembatas maya bagi
pengunjung. Efek ini diharapkan dapat meningkatkan cousciousness (kesadaran)
pengunjung.
Gambar 2.7.5. Selasar Tengah
Universitas Kristen Petra
33
Masih pada titik ini juga , pengunjung akan melihat 2 elemen yang berbeda, pada
sebelah kirinya akan terlihat portal air dengan debit air yang tidak seberapa deras,
dan pada sebelah kanannya akan terlihat taman Zen yang terdiri dari batu dan
pasir.
Gambar 2.7.6. Portal Air
Aplikasi portal air dengan debit air yang sedang digunakan untuk mengingatkan
pengunjung, bahwa dia telah melewati sebuah teritori baru namun tetap dalam
track yang sama
Kemudian pengunjung akan melihat sebuah plaza air disebelah kanannya
dimana pada waktu waktu tertentu, dari titik titik tertentu akan keluar.air mancur
yang keluar bergantian (dancing water). Vista ini dirancang sebagai view untuk
restaurant, dimana pada hari-hari yang cerah, pengunjung dapat menikmati
makanan di outdoor sambil melihat pertunjukan air.
Gambar 2.7.7.Plaza Air
Universitas Kristen Petra
34
Perjalanan kemudian dilanjutkan secara linear, dimana terdapat bidang
horizontal sebagai pembatas vista menuju ke kolam renang.
Gambar 2.7.8.Perspektif Kolam Renang
Akhir dari perjalanan ini adalah sebuah portal air yang diletakkan
melintang, sebagai simbol dari sebuah akhiran.
Gambar 2.7.9.Portal Air Akhir
Universitas Kristen Petra