2. panduan komunikasi pemberian informasi dan edukasi yang efektif

22
BAB I PENDAHULUAN PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF 1.1 Latar Belakang Komunikasi efektif adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi”. (Komaruddin, 1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988). Dalam pemberian pelayanan asuhan kepada pasien diperlukan saling kerja sama antara pasien, keluarga dan tim medis, untuk menimbulkan kerja sama yang baik maka di perlukan komunikasi efektif dari tim medis kepada pasien dan atau keluarga dimana tujuanya agar pasien dan atau keluarga dapat mengerti apa yang harus dilakukannya dalam bekerja sama guna mencapai keadaan yang lebih baik untuk pasien atau dengan kata lain saling kooperatif. Maka dari itu komunikasi yang efektif sangat di perlukan dalam memberikan asuhan kepada pasien. 1.2 Tujuan Tujuan dari komunikasi efektif adalah untuk mendorong keterlibatan pasien dan keluarganya dalam peroses pelayanan 1.3 Sasaran

Upload: agnes-pandiangan

Post on 09-Apr-2016

132 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

akreditasi

TRANSCRIPT

Page 1: 2. Panduan Komunikasi Pemberian Informasi Dan Edukasi Yang Efektif

BAB IPENDAHULUAN

PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF

1.1 Latar Belakang

Komunikasi efektif adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari

seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti

betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi”. (Komaruddin,

1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988).

Dalam pemberian pelayanan asuhan kepada pasien diperlukan saling kerja sama antara

pasien, keluarga dan tim medis, untuk menimbulkan kerja sama yang baik maka di perlukan

komunikasi efektif dari tim medis kepada pasien dan atau keluarga dimana tujuanya agar pasien

dan atau keluarga dapat mengerti apa yang harus dilakukannya dalam bekerja sama guna

mencapai keadaan yang lebih baik untuk pasien atau dengan kata lain saling kooperatif. Maka

dari itu komunikasi yang efektif sangat di perlukan dalam memberikan asuhan kepada pasien.

1.2 Tujuan

Tujuan dari komunikasi efektif adalah untuk mendorong keterlibatan pasien dan

keluarganya dalam peroses pelayanan

1.3 Sasaran

Pelaksana panduan ini adalah seluruh pemberi pelayanan, petugas laboratorium, petugas

radiologi, petugas informasi, pelaksana PKRS, dan semua karyawan di rumah sakit.

1.4 RUANG LINGKUP

Panduan komunikasi efektif ini diterapkan dilingkup rumah sakit yang ditujukan kepada:

1. Pemberi pelayanan saat memberikan informasi lisan atau melalui telepon tentang

pelayanan, jam operasional, dan proses untuk mendapatkan pelayanan dirumah sakit

kepada masyarakat.

2. Antar pemberi pelayanan didalam dan keluar rumah sakit.

3. Petugas informasi saat memberikan informasi pelayanan rumah sakit kepada pelanggan

Page 2: 2. Panduan Komunikasi Pemberian Informasi Dan Edukasi Yang Efektif

4. Petugas PKRS saat memberikan edukasi kepada pasien

5. Semua karyawan saat berkomunikasi via telpon dan lisan

Dengan tujuan :

1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan pesan yang disampaikan komunikator akan

sampai pada komunikan dengan benar dan lengkap

2. Mengurangi kesalahan persepsi akibat komunikasi secara lisan

3. Tercapainya 5 hal pokok, yaitu :

3.1 Membuat pendengar mendengarkan apa yang kita katakana

3.2 Membuat pendengar memahami apa yang mereka dengar

3.3 Membuat pendengar menyetujui apa yang telah mereka dengar (atau tidak menyetujui

apa yang kita katakan, tetapi dengan pemahaman yang benar)

3.4 Membuat pendengar mengambil tindakan yang sesuai dengan maksud kita dan maksud

kita bisa mereka terima

3.5 Memperoleh umpan balik dari pendengar

1.5 DASAR HUKUM

1.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 1691/Menkes/VIII/2011 tentang

keselamatan pasien Rumah sakit.

2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan No. 949/XII.1/RSU-

SM/VI/2015 tentang peningkatan komunikasi yang efektif di Rumah Sakit Umum Sari

Mutiara Medan.

Page 3: 2. Panduan Komunikasi Pemberian Informasi Dan Edukasi Yang Efektif

BAB II

DEFENISI2.1 Pengertian

Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang

kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa

yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi”. (Komaruddin,

1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988).

Secara etimologis, kata efektif (effective) sering diartikan dengan mencapai hasil yang

diinginkan (producing desired result), dan menyenangkan (having a pleasing effect).

2.3 KEBIJAKAN

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan No. 949/XII.1/RSU-

SM/VI/2015 tentang peningkatan komunikasi yang efektif di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara

Medan.

Page 4: 2. Panduan Komunikasi Pemberian Informasi Dan Edukasi Yang Efektif

BAB III

LANDASAN TEORITIS

3.1 Pengertian

Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang

kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa

yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi”. (Komaruddin,

1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988).

Secara etimologis, kata efektif (effective) sering diartikan dengan mencapai hasil yang

diinginkan (producing desired result), dan menyenangkan (having a pleasing effect).

3.2 Proses komunikasi:

Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh

pengirim pesan/komunikator, pesan ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerima

pesan/komunikan dan tidak ada hambatan untuk hal itu (Hardjana, 2003).Gambar berikut

memberikan ilustrasi proses komunikasi

Unsur-unsur/elemen dalam komunikasi efektif :

1.1 Sumber/pemberi pesan/komunikator (dokter,perawat, admission,Adm.Kasir,dll), adalah

orang yang memberikan pesan.

1.1 Sumber (yang menyampaikan informasi) : adalah orang yang menyampaikan isi

pernyataannya kepada penerima/komunikan. Hal-hal yang menjadi tanggung jawab

pengirim pesan adalah mengirim pesan dengan jelas, memilih media yang sesuai,

dan meminta kejelasan apakah pesan tersebut sudah di terima dengan baik. (konsil

kedokteran Indonesia, hal.8)

1.2 Komunikator yang baik adalah komunikator yang menguasai materi,

pengetahuannya luas dan dalam tentang informasi yang yang disampaikan, cara

berbicaranyanya jelas dan menjadi pendengar yang baik saat dikonfirmasi oleh si

penerima pesan (komunikan)

1.3 Isi Pesan, adalah ide atau informasi yang disampaikan kepada komunikan.

Panjang pendeknya, kelengkapannya perlu disesuaikan dengan tujuan komunikasi,

media penyampaian, penerimanya.

Page 5: 2. Panduan Komunikasi Pemberian Informasi Dan Edukasi Yang Efektif

1.4 Media/saluran pesan (Elektronic,Lisan,dan Tulisan) adalah sarana komunikasi dari

komunikator kepada komunikan. Media berperan sebagai jalan atau saluran yang

dilalui isi pernyataan yang disampaikan pengirim atau umpan balik yang

disampaikan penerima.Pesan dapat berupa berita lisan, tertulis, atau keduanya

sekaligus.Pada kesempatan tertentu, media dapat tidak digunakan oleh pengirim

yaitu saat komunikasi berlangsung atau tatap muka dengan efek yang mungkin

terjadi berupa perubahan sikap. (konsil kedokteran Indonesia, hal.8). Media yang

dapat digunakan: melalui telepon, menggunakan lembarlipat, buklet, vcd, (peraga)

1.5 Penerima pesan/komunikan (pasien, keluarga pasien, perawat, dokter,

Admission,Adm.) atau audience adalah pihak/orang yang menerima pesan.

Penerima pesan berfungsi sebagai penerima berita.Dalam komunikasi, peran

pengirim dan penerima bergantian sepanjang pembicaraan.Tanggung jawab

penerima adalah berkonsentrasi untuk menerima pesan dengan baik dan

memberikan umpan balik kepada pengirim. Umpan balik sangat penting sehingga

proses komunkasi berlangsung dua arah. (konsil kedokteran Indonesia, hal.8).

1.6 Umpan Balik, adalah respon/tindakan dari komunikan terhadap respon pesan yang

diterimanya.

3.3 Pemberi pesan/komunikator yang baik:

Pada saat melakukan proses umpan balik, diperlukan kemampuan dalam hal-hal berikut

(konsil kedokteran Indonesia, hal 42):

1. Cara berbicara (talking), termasuk cara bertanya (kapan menggunakan pertanyaan

tertutup dan kapan memakai pertanyaan terbuka), menjelaskan, klarifikasi, paraphrase,

intonasi.

2. Mendengar (listening), termasuk memotong kalimat

3. Cara mengamati (observation) agar dapat memahami yang tersirat di balik yang tersurat

(bahasa non verbal di balik ungkapan kata/kalimatnya, gerak tubuh).

4. Menjaga sikap selama berkomunikasi dengan komunikan (bahasa tubuh) agar tidak

menggangu komunikasi, misalnya karena komunikan keliru mengartikan gerak tubuh,

raut tubuh, raut muka, dan sikap komunikator

Page 6: 2. Panduan Komunikasi Pemberian Informasi Dan Edukasi Yang Efektif

3.4 Sifat Komunikasi

Komunikasi itu bisa bersifat informasi (asuhan) dan edukasi (Pelyanan promosi).

Komunikasi yang bersifat infomasi asuhan didalam rumah sakit adalah:

1. Jam pelayanan

2. Pelayanan yang tersedia

3. Cara mendapatkan pelayanan

4. Sumber alternative mengenai asuhan dan pelayanan yang diberikan ketika kebutuhan

asuhan pasien melebihi kemampuan rumah sakit.

Akses informasi dapat di peroleh dengan melalui Customer Service, Admission,dan Website.

Sedang komunikasi yang bersifat Edukasi (Pelayanan Promosi) adalah :

1. Edukasi tentang obat. (Lihat pedoman pelayanan farmasi)

2. Edukasi tentang penyakit. (Lihat Pedoman Pasien)

3. Edukasi pasien tentang apa yang harus di hindari. (Lihat Pedoman Pelayanan Fisioterapi

4. Edukasi tentang apa yang harus dilakukan pasien untuk meningkatkan qualitas hidupnya

pasca dari rumah sakit. (Lihat Pedoman Pelayanan Pedoman Gizi, Pedoman Fisioterapi,

Pedoman Farmasi).

5. Edukasi tentang Gizi. (Lihat Pedoman Gizi).

Akses untuk mendapatkan edukasi ini bisa melalui medical information dan nantinya akan

menjadi sebuah unit PKRS (Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit).

3.5 Syarat komunikasi efektif.

Syarat dalam komunikasi efektif adalah:

1. Tepat waktu

2. Akurat.

3. Lengkap

4. Jelas.

5. Mudah dipahami oleh penerima, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan (kesalah

pahaman).

Page 7: 2. Panduan Komunikasi Pemberian Informasi Dan Edukasi Yang Efektif

3.6 Proses komunikasi efektif

Untuk mendapatkan komunikasi efektif, dilakukan melaui prinsip sebagai berikut:

1. Pemberi pesan secara lisan memberikan pesan

2. Penerima pesan menuliskan secara lengkap isi pesan tersebut

3. Isi pesan dibacakan kembali (Read Back) secara lengkap oleh penerima pesan

4. Pemberi pesan memverifikasi isi pesan kepada penerima pesan.

5. Penerima pesan mengklarifikasi ulang bila ada perbedaan pesan dengan hasil verifikasi

Proses komunikasi efektif dengan prinsip, terima, catat, verifikasi dan klarifikasi dapat

digambarkan sebagai berikut:

a. Hukum dalam komunikasi efektif.

5 ( lima ) Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of Efffective

Communication) terangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu

sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya

komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih,

minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.Hukum

komunikasi efektif yang pertama adalah :

1. Respect

Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai

setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan.Jika kita membangun

komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat

membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas kinerja

kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim.

2. Hukum komunikasi efektif yang kedua adalah Empati

Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang

dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah

kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau

dimengerti oleh orang lain.Rasa empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa

respek akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun

teamwork. Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu

mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita

akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima.

Page 8: 2. Panduan Komunikasi Pemberian Informasi Dan Edukasi Yang Efektif

3. Hukum komunikasi efektif yang ketiga adalah Audible

Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika

empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik

dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima

pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery

channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini

mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau

alat bantu audio visual yang  akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima

dengan baik.

4. Hukum komunikasi efektif yang keempat, adalah Clarity

Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang

terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi

interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Karena kesalahan penafsiran atau pesan

yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana.

Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu

mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat

menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa

keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan

antusiasme kelompok atau tim kita.

5. Hukum komunikasi efektif yang kelima adalah Humble

Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati.

Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa

menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Sikap Rendah

Hati yang pada intinya antara lain: sikap yang penuh melayani (dalam bahasa pemasaran

Customer First Attitude), sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak

sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah

lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.

3.7 Aspek komunikasi efektif juga meliputi lima hal:

1. Kejelasan (Clarity) –pesan yang disampaikan.

Page 9: 2. Panduan Komunikasi Pemberian Informasi Dan Edukasi Yang Efektif

2. Ketepatan (Accuracy) –kebenaran informasi.

3. Konteks (Context) –gaya bicara dan pesan disampaikan dalam situas yang tepat.

4. Alur (Flow) –urutan pesan atau sistematika penyampaian.

5. Budaya (Culture) –sesuai dengan bahasa,gaya bicara, dan norma-etika yang berlaku.

3.8 Mekanisme penyampaian informasi ke seluruh rumah sakit

1. Fasilitas komunikasi di rumah sakit :

1.1 Phoneintern

Untuk melaksanakan komunikasi yang efektif di rumah sakit maka rumah sakit

menggunakan perangkat switching berupa sentral telepon otomatis yang mempunyai

fungsi menghubungkan antara beberapa tempat.perangkat ini di sebut PABX ( Private

Automatic Branch Exchange ).

a. PABX memberikan dua layanan yaitu :

Komunikasi Internal : Komunikasi Yang Dilakukan Dengan Ruang Lingkup

PABX Saja Tanpa Bantuan Pihak Lain, Atau Biasa Disebut Interkom.

Komunikasi Eksternal : Adalah Komunikasi Yang Dilakukan Extention PABX

Dengan Menggunakan Bantuan Pihak Lain Seperti Atau Operator Telekomunikasi

Lain, Contohnya Adalah Proses Penerimaan Telepon (Incoming Call) Dan

Melakukan Panggilan Keluar (outgoing Call)

b. Secara Umum PABX Berfungsi Untuk Menyediakan Sambungan Telepon Internal

Dan Sebagai By Pass Jika Akan Melakukan Telepon Keluar (Outgoing Call) dan By

Pass Jika Datang Panggilan Masuk (Incoming Call).Penggunaan telepon intern di

rumah sakit bertujuan untuk meningkatkan efektifitas komunikasi antar bagian yang

digunakan untuk kepentingan pelayanan kepada pasien maupun antar petugas

pelayanan di rumah sakit. Di rumah sakit memilliki 220 jaringan telepon intern yang

terpasang dan dapat digunakan sebagai alat komunikasi intern di rumah sakit Sari

Mutiara Medan.

Daftar No aipone RSU Sari Mutiuara Medan adalah sebagai berikut

001 = Unit …………….. ;  002 = Unit ……. ;  dst.

Page 10: 2. Panduan Komunikasi Pemberian Informasi Dan Edukasi Yang Efektif

1.2 Line telekomunikasi

Adalah saluran koneksi telepon permanen antara dua titik yang disediakan oleh RSU Sari

Mutiara Medan yang digunakan ketika terdapat kebutuhan komunikasi data jarak jauh

yang harus dilakukan secara terus-menerus.

Pengertian Line Telepon (Saluran Telepon) :

Saluran telepon juga merupakan perangkat keras yang penting dan diperlukan untuk

menghubungkan komputer dengan internet. Penggunaan saluran telepon ini juga diikuti

dengan penggunan modem. Saat ini, kita tidak harus mendaftar lagi ke ISP, misalnya

dengan menggunakan paket Speedy yang secara langsung dapat melakukan akses

internet.

a) Fungsi Line Telepon (Saluran Telepon)

Fungsi Line Telepon (Saluran Telepon) untuk menghubungkan komputer dengan

internet.

b) Fax

Mesin faks adalah peralatan komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan dokumen

dengan menggunakan suatu perangkat yang mampu beroperasi melalui jaringan

telepon dengan hasil yang serupa dengan aslinya. Sedangkan Menurut A.G.

Pringgodigdo, mesin faks adalah sistem transmisitanpa kawat untuk gambar-gambar

dan grafik-grafik dengan cara mengatur sinarcahayadan foto elektriksel serta

mengubah bagian gelap dan terang dari suatu bahan sehingga dapat dipancarkan dalam

suara, lalu pesawat penerima akan mengubahnya kembali seperti aslinya kepada kertas

yang telah diolah secara ilmiah. Selain mengirimkan dokumen, mesin faks juga

mampu menghantarkan citra foto dengan fasilitas half tone. Mesin faks biasanya

terdiri dari modem, mesin fotokopi, alat pemindai gambar, dan alat pencetak data

(printer).Proses kerja mesin faks diawali dengan keharusan bahwa penerima dan

pengirim harus memiliki.

Cara penggunaan mesin fax :

1.1 Pengirim memasukkan dokumen yang hendak dikirim ke bagian feeder mesin faks dan

selanjutnya menekan nomor telepon mesin faks yang dituju.

Page 11: 2. Panduan Komunikasi Pemberian Informasi Dan Edukasi Yang Efektif

1.2 Ketika koneksi telah terjadi dengan mesin faks tujuan, maka mesin faks akan melakukan

scanning dengan membaca area yang sangat kecil pada dokumen tersebut.

1.3 Mesin faks tersebut akan mengubahnya menjadi suatu sinyal listrik untuk kemudian

menerjemahkan daerah yang dibaca sebagai daerah gelap atau terang dengan

menandainya “0” untuk gelap dan “1” untuk terang. Sinyal listrik tersebut lalu

ditransmisikan melewati saluran telepon dan menuju mesin penerima faks. Mesin

penerima tersebut kemudian menangkap dan mengartikan sinyal listrik untuk membuat

suatu dokumen yang persis sama dengan aslinya dan kemudian mencetaknya.

1.4 Kertas yang digunakan dalam mencetak dokumen melalui mesin fax adalah thermal

paper yang peka panas (heat-sensitive thermal). Thermal Paper adalah kertas yang

dipenuhi dengan bahan kimiawi yang akan berubah warna ketika dipanaskan. Kertas ini

biasa digunakan pada pencetak termal.Permukaan thermal paper dilapisi campuran bahan

pewarna yang padat dan kandungan yang sesuai, seperti fluoran leuco dye dan

octadecylphosphonic acids.Thermal paper mengandung konsentrat Bisphenol A yang

cukup tinggi, yaitu bahan pemecah endokrin.

1.5 Untuk tindakan pencegahan, dalam dunia bisnis, kertas termal mesin faks tidak dapat

diakui sebagai bukti nyata dalam hukum undang-undang, kecuali jika telah disalin

terlebih dahulu.Hal ini terjadi karena tinta yang digunakan pada kertas faks mudah luntur,

terutama jika disimpan dalam waktu yang lama.Selain itu, kertas tersebut juga mudah

tergulung dan gambar atau tulisan rentan pudar jika terkena sinar matahari

1.6 Keunggulan mesin faks : membantu pengiriman suatu dokumen ke tempat yang jauh

dalam waktu singkat. Kekurangan mesin faks : Dalam kualitas telah menurunkannya

dalam posisi di bawah surat elektronik atau email sebagai bentuk alat transfer dokumen

secara elektronik yang telah tersebar luas dan digunakan banyak orang.

 

1.3 E-mail

E-mail secara harfiah dapat didefenisikan sebagai metode pengiriman, penerimaan, dan

penyimpanan pesan melalui sistem komunikasi elektronik berupa internet. Dari pengertian email

Page 12: 2. Panduan Komunikasi Pemberian Informasi Dan Edukasi Yang Efektif

tersebut, jelas bahwa email mulai dari ditulis, dikirim, diterima, sampai dengan dibaca dilakukan

secara elektronis. Email adalah surat elektronik yang dikirim dengan menggunakan internet,

seperti layaknya surat biasa email dapat ditujukan ke perorangan dan kelompok. Email bisa

menjangkau seluruh dunia dengan karena didukung jaringan global. Dengan email maka surat

menyurat dapat dilakukan dengan cepat tanpa harus menunggu tukang pos datang mengirimkan

surat. Pengirim email ke seluruh dunia tidak dibedakan biayanya baik jarak dekat atau jauh

semuanya sama. Secara sederhana cara kerja email dapat dijelaskan sebagai berikut :

o  Email dibuat atau ditulis menggunakan MUA (Mail User Agent) atau yang

dikenal dengan email client.

o Proses pengiriman email tersebut ditangani oleh MTA (Mail Transfer Agent) atau

disebut pula dengan mail server.

Email juga membutuhkan alamat agar pesan bisa sampai ke tujuan. Contoh alamat email

misalnya [email protected]. Alamat email tersebut terdiri dari dua komponen

yakni identitas dan domain atau provider. Komponen identitas direpresentasikan oleh

rsemail, sedangkan komponen domain atau provider direpresentasikan oleh yahoo.co.id

Keberadaan email memberikan terobosan baru dalam sistem komunikasi memiliki

keunggulan sekaligus kelemahan.

Keunggulan dari email dapat dijabarkan sebagai berikut :

o Proses cepat mulai dari penulisan atau pengetikan email sampai dengan

pengiriman email hanya membutuhkan beberapa menit.

o Caranya mudah karena hanya cukup mengetikkan pesan yang ingin disampaikan

dalam komputer.

o Email dapat dikirim secara massa ke beberapa orang sekaligus.

o Dapat mengirimkan file atau dokumen sebagai lampiran email.

o Email dapat dibuat dimana dan kapan saja selama ada koneksi dengan internet

baik menggunakan komputer maupun ponsel.

Page 13: 2. Panduan Komunikasi Pemberian Informasi Dan Edukasi Yang Efektif

o Ditinjau dari sisi biaya, email lebih ekonomis.

Sementara kelemahan dari email di antaranya adalah :

o Harus selalu online atau terhubung ke internet untuk membuat dan mengirimkan

email.

o Harus selalu ingat username dan password account email.

o Berpotensi untuk penyebaran virus dan spyware.

5. Web site

1. Pengertian WEB

o Website atau situs rumah sakit sebagai kumpulan halaman yang menampilkan

informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan

atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang

membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing

dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila

isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari

rumah sakit saja. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-

ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari rumah sakit serta

pengguna website.Web site rumah sakit termasuk jenis website statis karena berisi

profil rumah sakit  dan dalam sisi pengembangannya hanya bisa diupdate oleh

pihak rumah sakit saja.

2. Fungsi WEB

o Media Promosi : Sebagai media promosi utama maupun penunjang promosi

utama rumah sakit , website dapat berisi informasi yang lebih lengkap daripada

media promosi offline seperti leaflet, brosur, koran atau majalah.

o Media Pemasaran : Pada rumah sakit website merupakan media pemasaran yang

cukup baik karena dibandingkan dengan leafet,brosur,Koran,majalah,TV,radio

dan dapat beroperasi 24 jam serta dapat diakses darimana saja.

Page 14: 2. Panduan Komunikasi Pemberian Informasi Dan Edukasi Yang Efektif

o Media Informasi : Website rumah sakit yang bersifat global dapat diakses dari

mana saja selama dapat terhubung ke internet, sehingga dapat menjangkau lebih

luas daripada media  informasi konvensional seperti koran, majalah, radio atau

televisi yang bersifat lokal.

Media Komunikasi :Web site rumah sakit dibangun untuk berkomunikasi seperti forum

yang dapat memberikan fasilitas bagi para anggotanya untuk saling berbagi informasi atau

membantu pemecahan masalah tertentu