2 minggu setelah persalinan

Upload: angga-buledhbuledh-perdana

Post on 15-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

persalinan dalam kebidanan

TRANSCRIPT

2 minggu setelah persalinan Memastikan involusi uterus berjalan normal. Uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilikalis, tidak ada perdarahan dibawah umbilikalis, tidak bau Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal Memastikan ibu dapat cukup makanan, cairan dan istirahat Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyakit Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, mejaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari

Kunjungan ke III1.Dilakukan dua minggu setelah ibu melahirkan2.Mengevaluasi perjalanan postpartum, kesejahteraan ibu dan bayi3.Mengevaluasi kemajuan psikologis ibu terhadap peran baru dan pengalaman persalinan4.Eratkan hubungan saling percaya dan konseling sesuai kebutuhan

6 hari Post Partum1. Jelaskan pada ibu tanda bahaya nifas.2. Anjurkan ibu untuk istirahat. 3. Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi bagi ibu nifas4. Beritahu ibu untuk selalu menjaga personal haygine khususnya ginetalia.5. Ingatan kembali perawatan payudara.6. Ingatkan kembali cara senam nifas .7. Ingatkan kembali teknik menyusui yang benar.8. Jadwalkan kunjungan ulang berikutnya 2 minggu post partum.9. Dokumentasika.3 Minggu Post Partum.1. Beritahu hasil pemeriksaan.2. Ingatkan kembali tanda bahaya. 3. Ingatkan kembali Senam Nifas.4. Ingatkan kembali makanan bergizi bagi ibu nifas.5. Anjurkan kembali istirahat yang cukup.6. Konseling alat kontrasepsi terpilih. 7. Diskusikan jadwal kunjungan rumah. 8. Dokumentasi

Asuhan nifas dilakukan selama 2-6 hari setelah melahirkan dan 2-6 minggu setelah melahirkan bertujuan untuk :Memastikan bahwa ibu sedang dalam proses penyembuhan yang aman.Memastikan bahwa bayi sudah bisa menyusu tanpa kesulitan dan bertambah berat badannyaMemastikan bahwa ikatan bayi anatara ibu dan bayi sudah terbentukMemprakatsai penggunaan kontrasepsiMenganjurkan ibu membawa bayinya untuk control (ke rumah sakit/ rumah bersalin atau posyandu)Evaluasi dan asuhan pada ibu dalam masa nifas 2-6 hari dan 2-6 minggu postpartum dapat dilakukan dengan pengambilan riwayat dan pemeriksaan fisik pada ibu.Adapun komponen-komponen riwayat ibu yang perlu diketahui adalah menanyakan :Bagaimana perasaan ibu, termasuk mood (suasana hati) dan perasaannya menjadi orang tuaKeluhan atau masalah yang dirasakan saat iniApakah ada keluhan saat buang air kecil atau buang air besarPerasaan ibu tentang persalinan dan kelahiran bayinyaAtau memberi penjelasan tentang kelahiran: adakah komplikasi, laserasi, episiotomy?Suplemen zat besi: adakah ibu makan tablet?Pemberian ASI : apakah berhasil, atau ada kesulitan?Berikut adalah langkah-langkah pengambilan riwayat pada hari ke 2-6 dan minggu ke 2-6 postpartum, adalah :Sambut ibu dan perkenalkan diriTanyakan apa yang dirasakan ibuTanyakan tentang keluhan dan hal yang ingin ibu ketahuiTanyakan tentang kelahiran :Siapa yang memberi asuhanDimana ibu melahirkanKomplikasi selama hamil, bersalin dan setelah melahirkanJenis persalinan apakah spontan, vacuum, seksioRobekan atau episiotomyTanyakan apakah ibu mengkonsumsi zat besiTanyakan apakah ibu mengkonsumsi obat-obatan lainTanyakan apakah ibu mempunyai kartu imunisasi TTTanyakan tentang diet ibu:Apa yang ibu makan?Berapa sering ibu makan?Apakah ibu mengkonsumsi suplemen?Apakah ibu letih, mengantuk, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, mual dan muntah?Tanyakan pada ibu mengenai kelangsungan hidup ibu :Kenyamanan fisikKenyamanan emosiTanyakan mengenai penggunaan kontrasepsiTanyakan mengenai tanda-tanda bahaya :Kelelahan, kesulitan tidurDemamNyeri atau terasa panas waktu buang air kecilSembelit, hemoroidSakit kepala terus menerus, nyeri bengkakNyeri abdomenCairan vagina yang berbau busukPayudara sangat sakit saat disentuh, pembengkakan, puting pecah-pecahKesulitan dalam menyusuiKesedihanMerasa kurang mampu merawat bayiBagaimana penglihatan?

PEMERIKSAAN FISIKKomponen-komponen pemeriksaan fisik pada masa nifas 2-6 hari dan 2-6 minggu yang perlu diketahui adalah :Kesehatan/ penampilan umum ibuTanda-tanda vitalPayudara: kekenyalan, suhu,warna merah, nyeri puting atau pecah-pecah ujungnyaAbdomen : tinggi fundus, kekokohan, kelembutannyaLokia : warna, banyaknya, bekuan, baunyaPerineum : edema, peradangan, jahitan, nanahTungkai/ betis : tanda-tanda Homan, gumpalan darah pada otot yang menyebabkan nyeriLangkah-langkah pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan pada hari ke 2-6 han minggu ke 2-6 postpartum, adalah sebagai berikut :Amati penampilan umum dan emosi ibuPemeriksaa tanda-tanda vital (suhu, TD, nadi)Jelaskan pada ibu tujuan pemeriksaanLakukanpemeriksaan payudara:Minta ibu berbaring dengan lengan kiri diatas kepala, selanjutnya palpasi payudara kiri secara sistematis sampai aksila (ketiak), catat apakah ada massa, benjolan yang besar, pembengkakan atau absesUlangi prosedur tersebut untuk lengan kanan dan palpasi payudara kanan sampai ke aksila.Lakukan pemeriksaan abdomen :Periksa bekas luka, bila operasi seksio caesariaPalpasi untuk mendeteksi ada tidaknya uterus diatas pubisPalpasi untuk mendeteksi massa, kelembekanLakukan pemeriksaan kaki :Periksa kakiAdanya vena varisesKemerahan pada betisAdanya edema pada tulang kering, pergelangan kaki, dan kaki (perhatikan tingkat piting edema, bila ada)Kenakan kembali sarung tangan bersihBantu ibu untuk posisi litotomi. Lakukan pemeriksaan perineum dan jelaskan prosedurnyaperiksa perineum untuk melihat penyembuhan-penyenbuhan dari laserasi dan penjahitan episiotomyPerhatikan warna, konsistensi dan bau lokiaBeritahukan pada ibu tentang temuan-temuannyaLepaskan sarung tangan dan taruh dalam cairan chlorine 0,5%Tekuk kaki ibu. Lakukan pemeriksaan tanda-tanda Homan/ nyeri betisCuci tanganAdapun langkah-langkah pemeriksaan fisik postpartum dengan cara lainnya dapat dilakukan sebagai berikut:SpigmomanometerStetoskopThermometerRefeks hammerSatu pasang sarung tanganKapas sublimat dalam tempatnya1 buah bengkok1 buah alat karet (bila perlu)

Cuci tanganTanyakan keluhan ibu: anjurkan ibu untuk buang air kecil terlebih dahuluPeriksa tanda-tanda vitalPerhatikan keadaan umum ibuPemeriksaan fisik head to toe:Daerah kepala termasuk wajahLeherDaerah dada:Auskultasi: cor-pulmonale (jantung-paru)Inspeksi: kebersihan, letak payudara, ada tidak pembengkakan, hiperpigmentasi, dan hipervaskularisasi, integritas kulit, putting menonjol,/ rata/ masukPalpasi: ada pembengkakan, benjolan, tenderness pada payudara, ada pembengkakan atau tidak pada kelenjar limfe di aksilaStimulasi ASI: periksa apakah ASI (+) dengan menekan daerah areola kea rah putting. Perhatikan jumlah dan jenis ASIDaerah abdomen:Inspeksi: bentuk perut(buncit/ rata), integritas kulit, strial, kebersihanAuskultasi: bising ususPerkusi: ada tidak kembungPalpasi: keadaan tonus otot, uterus: tinggi fundus uterus(ukur dengan jari), posisi uterus, kontraksi, kandung kemih: kosong/ penuhDaerah genitalia:Atur posisi ibu, minta ibu membuka pakaian dalamGunakan sarung tangan. Lakukan vulva hygiene bila perlu dengan posisi litotomiInspeksi daerah perineum: ada tidaknya edema pada vulva, kebersihannyaPeriksa pengeluaran lokia: jenis, jumlah, konsistensi dan bauValidasi bentuk luka episiotomy, periksa adanya REEDA(redness, echymosis, edema, discharge, approximate) pada luka episiotomyBagian ekstremitas:Inspeksi: bentuk kaki, kebersihan, integritas kulit, ada tidak varisesPalpasi: ada tidak edema, tanda Homan/ kelembaban betis dengan cara: ulurkan kaki, tahan lutut ibu dengan tangan kiri bian/ perawat, tangan kanan pemeriksa melakukan gerakan dorsofleksi kaki ibu, tanda Homan(+) bila terasa nyeriRapikan pakaian dan posisi ibuCuci tanganJelaskan hasil pemeriksaan kepada ibuCatat semua hasil pemeriksaan Lakukan penyuluhan kesehatan yang relevan dengan kondisi ibu

Program dan kebijakan teknis yang disampaikan pada buku acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2006 menganjurkan bahwa pada kunjungan 2 dan 3 yaitu 6 hari setelah persalinan dan 2 minggu setelah persalinan petugas kesehatan melakukan hal-hal berikut ini:Memastikan involusi uterus berjalan normal: uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau perdarahan abnormalMemastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan, dan istirahatMemastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulitMemberikan konseling pada ibu menegenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.Tujuan dari kunjungan terakhir ini, pada dasarnya untuk:Menanyakan pada ibu mengenai penyulit-penyulit yang ibu alami atau bayi alamiMemberikan konseling untuk KB secara dini serta memberikan metode yang menjadi pilihannya.

Mengonsumsi tambahan kalori, 500 kalori tiap hariMakan dengan diet seimbang untuk mendapatkan protein, mineral,dan vitamin yang cukupMinum sedikitnya 3 liter setiap hariTablet zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pascapersalinan.Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) untuk memberi asupan vitamin A juga kepada bayinya, yaitu dengan melalui ASI-nya.

Kunjungan 3 ( 2-4 minggu setelah persalinan)Kunjungan ke tiga dilakukan setelah 2 minggu pasca dimana untuk teknis pemeriksaannya sama persis dengan pemeriksaan pada kunjungan yang kedua. Untuk lebih jelasnya tujuan daripada kunjungan yang ketiga yaitu :a. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal (Ambarwati, 2010).b. Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahatc. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulitd. Memberikan konseling pada ibu mengenai seluruh asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat, dan merawat bayi sehari-hari .e. Gizi : zat besi/ folat, makanan yang bergizif. Menentukan dan menyediakan metode dan alat KBg. Senam : rencana senam lebih kuat dan menyeluruh setelah otot abdomen kembali normalh. Keterampilan membesarkan dan membina anaki. Rencana untuk asuhan selanjutnya bagi ibuj. Rencana untuk chek-up bayi serta imunisasi (Meilani, 2009: 54-55).

ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS NORMAL

A. Pengkajian Data Fisik dan PsikososialLangkah awal yang dilakukan bidan dalam memberikan asuhan masa nifas adalah melakukan pengkajian data. Data yang dikaji meliputi data subyektif dan data obyektif. Data subyektif digali langsung dari klien atau keluarganya, sedangkan data obyektif diambil melalui pemeriksaan baik pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus maupun pemeriksaan penunjang.1. Data Subyektifa. Identitas istri dan suamiBerisi nama serta latar belakang pendidikan, pekerjaaan suku dan agama serta alamat lengkap. Hal ini berguna agar saat pemberian asuhan dapat diberikan dengan memperhatikan sosial budaya dan ekonomi. Pencantuman alamat lengkap memudahkan dalam kunjungan rumah dan kondisi yng mengharuskan tindak lanjut di rumah pasien.b. Data biologis/fisiologis1. Keluhan utamaKaji apa yang menjadi keluhan saat ini, sejak kapan dan bagaimana pengaruhnya pada ibu. Contoh: Ibu merasa nyeri pada perineum akibat adanya jahitan luka jalan lahir, sehingga ibu merasa sakit jika duduk dan upaya yang dilakukan adalah duduk miring kiri atau kanan.2. Riwayat kelahiran dan persalinanKaji riwayat persalinan secara lengkap dengan menyertai durasi setiap kala dalam persalinan serta masalah yang ditemui pada setiap kala, dan tindakan yang dilakukan dalam mengatasi setiap masalah. 3. Riwayat kehamilan persalinan dan nifas terdahuluTerutama apabila ibu sudah pernah hamil dan atau melahirkan sebelumnyaRiwayat kesehatan yang laluKaji apakah ibu pernah atau sedang menderita penyakit yang dianggap berpengaruh pada kondisi kesehatan saat ini. Misalnya penyakit-penyakit degeneratif (jantung DM, dll), infeksi saluran kencing.Riwayat penyakit keturunan dalam keluargaMisalnya penyakit ashma dan penyakit keturunan lainnya.Riwayat penyakit menular dalam keluargaMisalnya TBC, hepatitis dan HIV/AIDS.c. Pemenuhan kebutuhan dasar Dikaji dengan tetap memperhatikan kondisi pasien masa nifas. Kebutuhan :1. Nutrisi 2. Eliminasi3. Istirahat4. Personal hygiene5. Mobilisasi6. Sexuald. Data pengetahuan/perilaku ibu Kaji pengetahuan ibu yang berhubungan dengan perawatan bayi, perawatan nifas, asi ekslusif cara menyusui, KB serta hal-hal lain yang penting diketahui ibu dalam masa nifas dan meyusui.e. Data psikososial, ekonomi dan spiritual1. Respons ibu dan suami terhadap kelahiran bayi2. Pola hubungan ibu, suami dan keluarga3. Kehidupan spiritual dan ekonomi keluarga4. Kepercayaan dan adat istiadatf. Data tambahanDapat berisi beberpa data tambahan misalnya obat-obatan yang diperoleh selama masa nifas.

2. Data Obyektifa. Pemeriksaan fisik Pada pemeriksaan Fisik, bidan harus melakukan pemeriksaan menyeluruh dan terutama berfokus pada masa nifas.1. Keadaan umum dan kesadaran 2. Tanda-tanda vitalAdapun pemeriksaan seperti a) Tekanan darahSegera setelah melahirkan, banyak wanita mengalami peningkatan sementara tekanan darah sistolik dan diastolik, yang kembali secara spontan kanan darah sebelum hamil selama beberapa hari bidan bertanggung jawab mengkaji resiko preeklamsi pascaparum, komplikasi yang relatif jarang, tetapi serius, jika peningkatan tekanan darah signifikan.b) SuhuSuhu maternal kembali dari suhu yang sedikit meningkat selama periode intrapartum dan stabil dalam 24 jam pertama pascapartum. Perhatikan adanya kenaikan suhu samapi 38 derajat pada hari kedua samapi hari kesepuluh yang menunjukkan adanya morbiditas puerperalis.c) Nadi Denyut nadi yang meningkat selama persalinan akhir, kembali normal selama beberapa jam pertama pascapartum. Hemoragi, demam selama persalinan, dan nyeri akut atau persisten dapat mempengaruhi proses ini. Apabila denyut nadi diatas 100 selama puerperium, hal tersebut abnormal dan mungkin menunjukkan adanya infeksi atau hemoragi pascapartum lambat.d) PernapasanFungsi pernafasan kembali pada rentang normal wanita selama jam pertama pascapartum. Nafas pendek, cepat, atau perubahan lain memerlukan evaluasi adanya kondisi kondisi seperti kelebihan cairan, seperti eksaserbasi asma, dan emboli paru.e) Kepala, wajah dan leherPeriksa ekspresi wajah, adaya oedema, sclera dan konjunctiva mata, mukosa mulut, adanya pembesaran limfe, pembesaran kelenjar thiroid dan bendungan vena jugolaris.f) Dada dan payudaraAuskultasi jantung dan paru-paru sesuai indikasi keluhan ibu, atau perubahan nyata pada penampilan atau tanda-tanda vital. Pengakajian payudara pada periode awal pascapartum meliputi penampilan dan integritasi puting, posisi bayi pada payudara, adanya kolostrum, apakah payudara terisi susu, dan adanya sumbatan ductus, kongesti, dan tandatanda mastitis potensial.g) Genitalia , Perineum Setelah persalinan, vagina meregnang dan membentuk lorong berdinding lunak dan luas yang ukurannya secara perlahan mengecil, tapi jarang kembali ke ukuran nullipara. Kadang - kadang pada persalinan lama ditemukan oedema dan memar pada dinding vagina . Rugae terlihat kembali pada minggu ketiga . Himen muncul sebagai beberapa potong jaringan kecil , merupakan ciri khas pada wanita yang pernah melahirkan h) EkstremitasPemeriksaan ekstremitas terhadap adanya oedema, nyeri tekan atau panas pada betis adanya tanda homan, refleks.Tanda homan didapatkan dengan meletakkan satu tangan pada lutut ibu, dan lakukan tekanan ringan untuk menjaga tungkai tetap lurus. Dorsifleksi kai tersebut jika terdapat nyeri pada betis maka tanda homan positif.i) UterusSetelah janin lahir fundus uteri kira-kira setinggi pusat, segera setelah plasenta lahir, TFU kurang lebih 2 jari di bawah pusat. Pada hari ke-5 post partum uterus kurang lebih setinggi 7 cm di atas symfisis pusat, sesudah 12 hari uterus tidak dapat diraba lagi di atas symfisis.Dinding uterus sendiri kurang lebih 5 cm, sedangkan pada bekas implantasi plasenta lebih tipis dari bagian lain. Bagian bekas implantasi plasenta merupakan Penanganan suatu luka yang kasar dan menonjol ke dalam kavum uteri, segera setelah persalinan.Otot-otot uterus berkontraksi setelah post partum. Pembuluh-pembuluh darah yang berada di antara anyaman otot uterus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan perdarahan setelah plasenta dilahirkan.j) Perubahan dalam uterusInvolusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan bobot hanya 60 gram . berikut ini menggambarkan perubahan perubahan yang normal di dalam uterus selama masa nifas. Bobot Uterus Diameter Uterus Palpasi ServiksPada akhir Persalinan 900 gram 12,5 cm Lembut / LunakPada akhir minggu ke 1 450 gram 7,5 cm 2 cmPada Akhir minggu ke 2 200 gram 5,0 cm 1 cmSesudah Akhir 6 minggu 60 gram 2,5 cm Menyempit k) Kandung KemihKesulitan miksi mungkin terjadi pada 24 jam setelah melahirkan , karena refleks penekanan aktivitas detrusor yang disebabkan oleh tekanan pada kandung kemih selama melahirkan.Ibu mungkin merasa kurang nyaman ketika diuresis muncul setelah melahirkan. Kehamilan menyebabkan dilatasi dan peregangan pelvis renalis dan ureter , tetapi akan kembali normal pada minggu keempat . Jika terjadi incontinencia urin , sehingga ibu tidak berkemih dalam 6 jam pertama , maka diperlukan kateterisasi. Relaksasi otot kandung kemih baru menghilang setelah waktu 3 minggu. B. Pemeriksaan PenunjangBerupa pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya.