2. landasan teori 2.1. pengertian · gambar 2.1. skema perdagangan. (hamdani.2003). 2.1.3....

17
Universitas Kristen Petra 4 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian 2.1.1. Perdagangan Pengertian perdagangan menurut seluk beluk perdagangan ekspor impor adalah salah satu kegiatan penting dari bisnis yang kaitannya dengan transaksi barang dan jasa (Hamdani, 2003:1). Meski demikian, perdagangan merupakan inti dari kegiatan bisnis, karena pada akhirnya setiap kegiatan bisnis berujung pada kegiatan memperdagangkan yang terpusat pada jual beli. 2.1.2. Perdagangan Internasional Menurut Ricardo, teori keunggulan komparatif merupakan salah satu teori perdagangan internasional yang paling penting dan merupakan teori ekonomi yang masih belum mendapat tantangan dari berbagai aplikasi dalam praktek. Menurut hukum keunggulan komparatif, meskipun negara kurang efisien dibanding (atau memiliki kerugian absolut terhadap) negara lain dalam memproduksi kedua komoditi, namun masih tetap terdapat dasar untuk melakukan perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak (Salvatore, 1999:27). Ricardo menyatakan bahwa sekalipun suatu negara mengalami kerugian (disadvantage) absolute dalam produksi dari kedua komoditi berkenaan dengan negara lain, namun perdagangan yang saling menguntungkan masih dapat berlangsung. Negara yang kurang efisien akan berspesialisasi dalam produksi ekspor dari komoditi di mana kerugian absolutnya adalah kecil. Melalui komoditi inilah negara tadi mempunyai keunggulan komparatif (comparative advantage). Di pihak lain, negara tersebut sebaiknya mengimpor komoditi di mana kerugian absolutnya lebih besar. Melalui bidang inilah negara tersebut mengalami kerugian komparatif. Teori modern dalam perdagangan internasional dikemukakan oleh Heckscher dan Ohlin yang biasanya disebut dengan teori Heckscher-Ohlin atau teori H-O. Teori ini sangat menekankan saling ketertarikan antara perbedaan proprosi faktor-faktor produksi antar negara dan perbedaan proporsi

Upload: others

Post on 13-Dec-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian · Gambar 2.1. Skema perdagangan. (Hamdani.2003). 2.1.3. Perdagangan Impor Impor adalah proses memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah

Universitas Kristen Petra 4

2. LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian

2.1.1. Perdagangan

Pengertian perdagangan menurut seluk beluk perdagangan ekspor impor

adalah salah satu kegiatan penting dari bisnis yang kaitannya dengan transaksi

barang dan jasa (Hamdani, 2003:1). Meski demikian, perdagangan merupakan inti

dari kegiatan bisnis, karena pada akhirnya setiap kegiatan bisnis berujung pada

kegiatan memperdagangkan yang terpusat pada jual beli.

2.1.2. Perdagangan Internasional

Menurut Ricardo, teori keunggulan komparatif merupakan salah satu teori

perdagangan internasional yang paling penting dan merupakan teori ekonomi

yang masih belum mendapat tantangan dari berbagai aplikasi dalam praktek.

Menurut hukum keunggulan komparatif, meskipun negara kurang efisien

dibanding (atau memiliki kerugian absolut terhadap) negara lain dalam

memproduksi kedua komoditi, namun masih tetap terdapat dasar untuk melakukan

perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak (Salvatore, 1999:27).

Ricardo menyatakan bahwa sekalipun suatu negara mengalami kerugian

(disadvantage) absolute dalam produksi dari kedua komoditi berkenaan dengan

negara lain, namun perdagangan yang saling menguntungkan masih dapat

berlangsung. Negara yang kurang efisien akan berspesialisasi dalam produksi

ekspor dari komoditi di mana kerugian absolutnya adalah kecil. Melalui komoditi

inilah negara tadi mempunyai keunggulan komparatif (comparative advantage).

Di pihak lain, negara tersebut sebaiknya mengimpor komoditi di mana kerugian

absolutnya lebih besar. Melalui bidang inilah negara tersebut mengalami kerugian

komparatif.

Teori modern dalam perdagangan internasional dikemukakan oleh

Heckscher dan Ohlin yang biasanya disebut dengan teori Heckscher-Ohlin atau

teori H-O. Teori ini sangat menekankan saling ketertarikan antara perbedaan

proprosi faktor-faktor produksi antar negara dan perbedaan proporsi

Page 2: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian · Gambar 2.1. Skema perdagangan. (Hamdani.2003). 2.1.3. Perdagangan Impor Impor adalah proses memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah

Universitas Kristen Petra 5

penggunaannya dalam memproduksi berbagai macam barang (Salvatore,

1999:117).

Teorema H-O menganggap bahwa tiap negara akan mengekspor komoditi

yang intensif dalam faktor yang secara relatif berlimpah dan murah, dan

mengimpor komoditi yang intensif dalam faktor yang secara relative jarang dan

mahal (Salvatore, 1988:57).

Sumber utama perdagangan internasional adalah adanya perbedaan

karunia sumber-sumber daya antar negara merupakan salah satu landasan teori

yang paling berpengaruh dalam ilmu ekonomi internasional.

Apabila suatu produk melintasi batas negara dengan maksud untuk

diperjual belikan ini disebut perdagangan internasional. Transaksi jual beli antara

pengusaha yang bertempat tinggal di negara-negara yang berbeda atau transaksi

perdagangan antara negara yang satu dengan negara yang lain disebut dengan

transaksi ekspor impor.

Dalam dunia modern sekarang ini, suatu negara sulit untuk dapat

memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa kerjasama dengan negara lain. Karena

tidak semua sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang-barang

dapat diperoleh di dalam negeri. Yang mana akhirnya berdampak pada semakin

pesatnya perdagangan antar negara.

Perdagangan internasional adalah kegiatan yang berlangsung melintasi

negara dan benua yang sudah tentu mempunyai peraturan-peraturan hukum dan

budaya yang berbeda maupun cara berdagang. Oleh karena itu pemerintah setiap

negara berkepentingan untuk mengatur kegiatan tata cara perdagangan (Hamdani,

2003:1).

Kegiatan ekonomi dunia saat ini menggambarkan bahwa pembeli secara

bertahap mulai menguasai pasar (buyers market). Terutama di bidang

perdagangan internasional, karenanya kegiatan perdagangan internasional dituntut

untuk mampu menyajikan informasi tentang perkembangan pasar kepada para

produsen di dalam negeri, agar dapat menyesuaikan produksi sesuai dengan

permintaan pasar. Juga dituntut adanya kemampuan untuk memperkenalkan

produksi dalam negeri kepada calon pembeli di luar negeri, serta

mempengaruhinya dalam rangka diversifikasi komoditi dan pasar.

Page 3: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian · Gambar 2.1. Skema perdagangan. (Hamdani.2003). 2.1.3. Perdagangan Impor Impor adalah proses memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah

Universitas Kristen Petra 6

Secara terperinci perdagangan internasional merupakan kegiatan ekonomi

masyarakat di suatu negara dan menjalin hubungan kegiatan ekonomi masyarakat

di negara-negara lain dalam bidang perdagangan. Hubungan tersebut dijalin dalam

perjanjian internasional bersifat bilateral maupun multilateral.

Perdagangan internasional merupakan bagian integral bisnis internasional

yang cukup luas. Bisnis internasional dapat meliputi berbagai aspek kegiatan

ekonomi dan perdagangan antar negara di dunia.

Gambar 2.1. Skema perdagangan. (Hamdani.2003).

2.1.3. Perdagangan Impor

Impor adalah proses memasukkan barang dari luar negeri ke dalam

wilayah pabean dalam negeri dengn memenuhi ketentuan-ketentuan perundang-

undangan yang berlaku (Ruddy, 1994:57).

Impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean

Indonesia (Kebijakan Umum Di Bidang Impor, 2003).

Impor adalah membeli barang dari luar negeri ke dalam peredaran

Republik Indonesia dan barang yang dibeli tersebut harus dilaporkan kepada

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Departemen Keuangan (Hamdani, 2003:2).

Perdagangan impor perlu dilakukan karena pengadaan barang tersebut

belum dapat dipenuhi kebutuhannya oleh produksi dalam negeri. Untuk itu para

pedagang yang selalu mendatangkan barang impor dari luar negeri disebut dengan

importir. Jadi secara singkat importir adalah pengusaha yang melakukan kegiatan

Bisnis

Perdagangan

Perdagangan Dalam Negeri

Perdagangan Luar Negeri

Jual Ekspor Impor Beli

Page 4: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian · Gambar 2.1. Skema perdagangan. (Hamdani.2003). 2.1.3. Perdagangan Impor Impor adalah proses memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah

Universitas Kristen Petra 7

transaksi pemasukan barang dari luar negeri dengan memenuhi persyaratan dan

ketentuan yang berlaku (Ruddy, 1994:58).

Aspek impor secara makro adalah membantu penyediaan kebutuhan

masyarakat dan pemerintahan akan barang, Menciptakan lapangan kerja dan

meningkatkan pendapatan perusahaan. Sedangkan aspek impor secara mikro

adalah meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintahan, mendorong

dalam pengembangan IPTEK, meningkatkan produksi nasional.

2.2. Ketentuan Umum di Bidang Impor

Ketentuan Umum di Bidang Impor mencakupi batasan-batasan antara lain:

(Kebijakan Umum di Bidang Impor, 2003:4)

a. Barang yang diimpor harus dalam keadaan baru.

b. Impor hanya boleh dilakukan oleh perusahaan yang telah memiliki Angka

Pengenal Impor (API), API Sementara (APIS) atau API Terbatas (APIT).

c. Pengecualian tersebut pada butir b, adalah mengimpor barang-barang

sebagai berikut: barang pindahan, barang impor sementara, barang kiriman

(hadiah untuk keperluan ibadah umum, amal, sosial atau kebudayaan),

barang perwakilan Negara Asing beserta para pejabatnya yang bertugas di

Indonesia berdasarkan asas timbal balik, barang untuk keperluan badan

internasional beserta pejabatnya yang bertugas di Indonesia, barang contoh

yang tidak untuk diperdagangkan.

Dalam melakukan kegiatan impor baik itu perorangan maupun perusahaan

harus mempunyai persyaratan sebagai berikut: (Soepardi, 1999:1)

a. Mengajukan dan mengisi formulir dengan melampirkan : Copy Akte

Pendirian Perusahaan yang terlegalisir, SIUP, Domisili Perusahaan,

NPWP, Neraca awal, Referensi bank yang bersangkutan, Bukti adanya

hubungan atau kontrak dengan luar negeri, atau penunjukan agen (yang

terdaftar di Disperindag), Tanda Daftar Perusahaan.

b. Setelah data diperiksa dengan benar dan lengkap, Kanwil Disperidag

menerbitkan Angka Pengenal Impor (API).

Page 5: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian · Gambar 2.1. Skema perdagangan. (Hamdani.2003). 2.1.3. Perdagangan Impor Impor adalah proses memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah

Universitas Kristen Petra 8

2.3. Kebijaksanaan Impor

Kebijaksanaan impor merupakan bagian dari kebijaksanaan perdagangan

yang memagari kepentingan nasional dari berbagai pengaruh masuknya barang

impor dari negara lain.

Dalam rangka kepastian usaha dalam menentukan rencana investasi dan

rencana produksi, pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan deregulasi pada bulan

juni 1996 antara lain menetapkan jadwal penurunan tarif bea masuk dari tahun

1996 sampai dengan tahun 2003 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.

378/KMK.01/1996 dan diatur pula pengecualian dari jadual penurunan, yaitu :

(Hamdani, 2003 : 493)

a. Jadwal penurunan tarif atas beberapa produk pertanian tertentu diatur

tersendiri sesuai dengan komitmen Indonesia pada GATT / WTO.

b. Jadwal penurunan tarif atas beberapa produk otomotif diatur sendiri.

c. Jadwal penurunan tarif atas beberapa produk kimia, barang plastik dan

logam diatur sendiri secara bertahap diturunkan menjadi setinggi-tingginya

10% pada tahun 2003.

d. Tarif produk alkohol sulingan dan minuman yang mengandung alkohol

tidak diturunkan.

Kegiatan impor akhir-akhir ini mendapat tekanan yang sangat berat akibat

depresiasi nilai tukar rupiah, menurunkan daya beli dalam negeri, beban bunga

yang tinggi, situasi politik dan keamanan yang tidak menentu dan rendahnya

kepercayaan terhadap dunia perbankan. Karena itu daya impor hanya dilakukan

secara terbatas oleh barang bersubsidi, impor untuk tujuan ekspor, impor dengan

cara timbal beli, impor oleh perusahaan di luar negeri, dan impor yang

menggunakan trade finacing scheme.

2.4. Angka Pengenal Impor

Dalam rangka meningkatkan peranan, kemampuan, serta kepastian

berusaha perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan impor,

maka impor hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang telah memiliki Angka

Pengenal Impor (API). Perdagangan impor sangat besar peranannya terhadap

stabilitas pengadaan barang atau bahan baku, bahan penolong, dan barang modal

Page 6: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian · Gambar 2.1. Skema perdagangan. (Hamdani.2003). 2.1.3. Perdagangan Impor Impor adalah proses memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah

Universitas Kristen Petra 9

dalam rangka menunjang perkembangan industri dalam negeri dan pembangunan

nasional.

Tujuan pemberian API adalah untuk memudahkan pendataan, monitoring,

dan pengawasan perusahaan yang bergerak di bidang impor dalam rangka

tercapainya efisiensi di bidang impor (Kebijakan umum di bidang impor,

2003:39).

API diatur berdasarkan SK. Menteri Perindustrian dan Perdagangan no.

40/MPP/Kep/1/2003 tanggal 27 januari 2003 tentang Angka Pengenal Impor

(API).

2.4.1. Jenis-Jenis API

API terdiri dari 3 jenis, yaitu sebagai berikut: (Hamdani, 2003:486)

a. API UMUM (API-U) atau APIS UMUM (APIS-U)

Diberikan kepada perusahaan dagang, pemilik API-U dapat mengimpor

barang dengan tujuan untuk diperdagangkan dan jenis barang yang dapat

diimpor adalah barang-barang yang tidak diatur tata niaga impornya. Jenis

barang yang diatur tata niaga impornya adalah : limbah, bahan berbahaya

(B2), minuman beralkhohol (minol), minyak pelumas, bahan baku garam

non yodium, bahan peledak, impor mesin (peralatan mesin dan barang

modal lainnya dalam keadaan bukan baru), komoditi gula, dioxin.

b. API PRODUSEN (API-P) atau APIS PRODUSEN (APIS-P)

Diberikan kepada perusahaan industri di luar PMA-PMDN, API-P hanya

dapat dipergunakan untuk mengimpor barang tertentu untuk keperluan

proses produksi dan dapat digunakan sebagai API-U.

c. API TERBATAS (API-T)

Diberikan kepada perusahaan industri penanaman modal (PMA-PMDN)

untuk mengimpor barang keperluan proses produksi sendiri yang

mendapatkan fasilitas dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Masa berlaku API selama 5 tahun terhitung sejak tanggal diterbitkan API

tersebut. Pembaharuan API-U, API-P, APIS Umum, APIS Produsen yang telah

Page 7: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian · Gambar 2.1. Skema perdagangan. (Hamdani.2003). 2.1.3. Perdagangan Impor Impor adalah proses memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah

Universitas Kristen Petra 10

diterbitkan sebelum wajib diperbaharui dalam jangka waktu selambat-lambatnya 6

(enam) bulan sejak ditetapkannya keputusan tersebut di atas.

2.4.2. Angka Pengenal Impor Sementara

Angka Pengenal Impor Sementara (APIS) hanya berlaku untuk 2 tahun

dan sesudah itu tidak dapat diperpanjang lagi sehingga pada saat importir

memperoleh APIS maka importir harus aktif melakukan transaksi impor untuk

dapat mencapai target peningkatan sehingga kemudian dapat mempunyai API

tetap.

Untuk mencapai target API yang mempunyai masa berlaku 5 tahun,

importir diisyaratkan untuk memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

(Ruddy, 1994:60)

a. Importir telah melakukan impor barang sekurang-sekurangnya 4 kali

dengan mencapai USD 100.000.

b. Tidak pernah melakukan pembatalan atas transaksi yang telah disepakati

kecuali karena force majeur.

c. Melampirkan bukti-bukti impor selama jangka waktu 2 tahun terakhir.

d. Melampirkan SIUP yang masih berlaku untuk pengajuan usul tersebut.

e. Melampirkan salinan mutasi rekening Koran selama 3 bulan terakhir yang

telah disahkan oleh pejabat bank yang berkenan.

f. Bukti-bukti pembayaran impor (lampiran tembusan formulir SSBC dan

SSP yang telah disahkan oleh bank).

2.5. Proses Impor

Proses Impor barang dari luar negeri adalah sebagai berikut: (Djauhari,

2002:67).

a. Terima Asli Dokumen lengkap dari eksportir melalui Opening Bank, dan

kemudian Importir mengisi Fomulir Pemberitahuan Impor (PIB) yang

dikeluarkan Bea Cukai.

b. Syarat-syaratnya antara lain : Adanya NPWP, SIUP, API; Surat Kuasa

Importir untuk MKL/Forwarder di atas kertas bermaterai cukup; Importir

harus membayar PPN/PPh/Bea Masuk dan Biaya Pengesahan PIB;

Page 8: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian · Gambar 2.1. Skema perdagangan. (Hamdani.2003). 2.1.3. Perdagangan Impor Impor adalah proses memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah

Universitas Kristen Petra 11

Mendapatkan Nomor Master Perusahaan dari Bea Cukai (diurus

Forwarder); Pembayaran Pajak Berdasarkan Tarif Bea Masuk (Indonesian

Tariff Book).

c. Langkah-langkah dalam Proses Impor:

- PIB sudah siap dan semua kewajiban Pajak Impor sudah dibayar.

- Ke Kantor Bea Cukai membawa kelengkapan Asli Dokumen dan bukti

Setoran Pajak Lunas di Bank, NPWP.

- Kantor Bea Cukai akan mengijinkan mengeluarkan barang kalau ada bukti

pemilikan barang (Bill of Lading), dan barang yang keluar dari Gudang

Bea Cukai.

- Barang keluar melalui 2 jalur yaitu: Jalur hijau dan jalur merah.

- Ambil D.O di Maskapai Pelayaran, langsung ke International Container

Terminal, untukmengeluarkan barang dari gudang tersebut.

- Kalau Bea Cukai sudah mengeluarkan Surat Perintah Pengeluaran Barang

(SPPB), berarti semua beres.

- Untuk angkutan barang dari gudang pelabuhan sampai ke gudang importir

ongkosnya ditanggung Importir.

2.6. Prosedur Impor

Gambar 2.2. Prosedur impor. (M.S. Amir.1988).

Supplier

Seller

Importir

Buyer

Bank Luar

Negeri

Bank Dalam Negeri Pelayaran

Pabean Asuransi

B

A

G

C

D E

F

1

3

4

3

10

5

8 6

3

97

LUAR NEGERI

3

DALAM NEGERI

Page 9: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian · Gambar 2.1. Skema perdagangan. (Hamdani.2003). 2.1.3. Perdagangan Impor Impor adalah proses memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah

Universitas Kristen Petra 12

Keterangan :

1. Importir menempatkan order (pesanan) kepada eksportir di Luar Negeri

(A-B),

2. Importir membuka letter of credit untuk dan atas nama eksportir dari luar

negeri melalui bank di dalam negeri (opening bank) (A-F),

3. Bank menyelenggarakan pembukaan L/C untuk eksportir melalui

korespondennya di Negara eksportir (F-G),

4. Shipping documents diterima oleh Bank di dalam negeri dari

korespondennyadi luar negeri (G-F),

5. Bank di dalam negeri mengakseptir atau menghonorir wesel yang ditarik

oleh eksportir dan yang dikirimkan dengan Shipping-documents, dan

kemudian menyelesaikan perhitungan tagihannya dengan importer. Setelah

itu barulah bank menyerahkan Shipping-documents kepada importir (F-A),

6. Importir menyerahkan Bill of Lading kepada maskapai pelayaran ( atau

agennya) yang mengangkut barang itu untuk ditukarkan dengan DO

(Delivery Order) (A-C),

7. Importir menyelesaikan bea-bea masuk dengan pabean (A-D),

8. Importir mengambil barang-barang dari Maskapai Pelayaran setelah semua

formalitas impor dipenuhi (A-C),

9. Importir mangajukan claims (ganti rugi) kepada eksportir atau kepada

Maskapai Asuransi, dalam hal kedapatan kerusakan atau kekurangan (A-E

& A-F).

2.7. Tata Kerja Penyelesaian Barang Impor

Tata kerja penyelesaian barang impor secara elektronik baik melalui

jaringan pertukaran data elektronik maupun melalui disket diatur dalam

Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor KEP-07/BC/2003 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Tata Laksana Kepabeanan di Bidang Impor.

2.7.1. Dengan PIB secara elektronik melalui jaringan pertukaran data elektronik

Penyelesaian barang impor yang menggunakan cara ini disebut juga

dengan sistem EDI (Electronic Data Interchange). Dimana pengiriman data

dilakukan melalui komputer, tanpa perlu melalui disket dari perusahaan yang

Page 10: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian · Gambar 2.1. Skema perdagangan. (Hamdani.2003). 2.1.3. Perdagangan Impor Impor adalah proses memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah

Universitas Kristen Petra 13

bersangkutan kepada pihak bea cukai. Penggunaaan sistem ini dinilai lebih efisien

dan banyak menghemat waktu baik bagi pihak bea cukai maupun perusahaan yang

bersangkutan. Sistem ini yang sekarang digunakan di Bea Cukai wilayah VII

Surabaya. Penjelasan secara detail mengenai penyelesaian barang dengan sistem

EDI telah kami lampirkan dalam lampiran 2 penelitian kami.

Gambar 2.3. Prosedur impor dengan sistem EDI (Bea Cukai, 2003).

REJECT

KOMPUTER PABEAN

Penelitian Tarip Pos:

• barang dilarang/dibatasi

• persyaratan impor

REST AREA

Penelitian :

• Persyaratan impor

•Persetujuan Pre Notification oleh Pejabat yang memeriksa persyaratan impor

Penelitian :

• Kelengkapan data PIB

• Bukti pembayaran

• Nomor PPJK

• Jaminan

Y T

NOMORPENDAFTARAN

ADA ?

ADA ?

PENETAPANJALUR

CUSRES 900T

Y

…. JALUR MERAH JALUR HIJAU …

Penelitian Tunggakan SPKPBM

REJECT

TADA ?

Y

EDI PROVIDER

KOMPUTER PABEAN

JalurMerah

Jalur Hijau SPPB

HI-CO SCANX-RAY CONTAINER

PFPBPFPD H.M SPP

B/ Notul

GATE

KASI DIST & OK

KWBC

IP

LHP Hi-Co

LHP

IMPORTIR/

PPJK

IMPORTIR /PPJK

SPJM

REST AREA

PEJABAT PEMERIKSA

PERSYARATAN IMPOR

Berkas PIB

Page 11: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian · Gambar 2.1. Skema perdagangan. (Hamdani.2003). 2.1.3. Perdagangan Impor Impor adalah proses memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah

Universitas Kristen Petra 14

2.7.2. Dengan PIB Secara Elektronik Melalui Media Disket

Sistem ini digunakan sebelum ditemukan sistem EDI, dimana perusahaan

yang bersangkutan mengirimkan data kepada pihak Bea dan Cukai dengan

menggunakan disket. Beberapa perusahaan masih ada yang menggunakan sistem

disket, karena belum menggunkan sistem EDI dalam perusahaan. Penjelasan

detail mengenai prosedurnya telah kami lampirkan dalam lampiran 3.

Gambar 2.4. Prosedur impor dengan sistem Disket (Bea Cukai, 2003).

PENDOK

REJECT

KOMPUTER PABEAN

Penelitian Tarip Pos:

• barang dilarang/dibatasi

• persyaratan impor

REST AREA

Penelitian :

• Persyaratan impor

•Persetujuan Pre Notification oleh pejabat yang memeriksa persyaratan impor Penelitian :

• Kelengkapan data PIB

• Bukti pembayaran

• Nomor PPJK

• Jaminan

Y T

NOMORPENDAFTARAN

ADA ?

ADA ?

PENETAPANJALUR

CUSRES 900T

Y

…. JALUR MERAH JALUR HIJAU ….

PENDOK

Jalur Merah

Jalur Hijau SPPB

HI-CO SCANX-RAY CONTAINER

PFPBPFPD H.M

SPPB/ Notul

GATE

KASI DIST & OK

KWBC

IP

LHP Hi-Co

LHP

IMPORTIR/

PPJK

IMPORTIR /PPJK

SPJM PIB + Disket

Reject

RESTAREA

KOM-PU-TER

PABE-AN

Berkas PIB

PEJABAT PEMERIKSA

PERSYARATAN IMPOR

Page 12: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian · Gambar 2.1. Skema perdagangan. (Hamdani.2003). 2.1.3. Perdagangan Impor Impor adalah proses memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah

Universitas Kristen Petra 15

2.8. Bea Masuk (BM)

Bea masuk merupakan tarif dasar bila terdapat penambahan atau

pengurangan (OPSEN) disebut BMT. Bea masuk yang berlaku adalah yang

tercantum dalam Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (Harmonisasi Sistem) yang

diterbitkan pada tahun yang bersangkutan. BTBMI yang terbaru adalah terbitan

tahun 2004, dimana nomor tarif dari barang yang bersangkutan berubah dari 9

digit menjadi 10 digit, yang mana perubahan itu dapat disesuikan melalui Tabel

Korelasi. Selain perubahan banyaknya digit angka, juga telah terteranya bea

masuk CEPT bersamaan dengan bea masuk Umum dalam satu BTBMI.

Nilai dasar perhitungan bea masuk adalah nilai dasar dari valuta asing atas

rupiah yang dipergunakan untuk perhitungan bea masuk, PPN, dan PPH pasal 22

impor, ditentukan oleh Menteri Keuangan secara berkala 1 miggu sekali, tidak

sama dengan nilai valuta asing (jual beli) yang terjadi di pasar, naik turunnya

tergantung pada situasi moneter internasional atau dalam negeri.

2.8.1. Bea masuk biji plastik

Biji plastik mempunyai banyak jenis dan beragam bentuknya, namun yang

sering dibutuhkan dalam industri plastik terdapat beberapa jenis, antara lain

Eteline,kopolimer dari prolina, Polypropilena (PP), Polistirena (PS). Masing-

masing tersebut mempunyai pos tarif yang berbeda-beda.

Jenis Pos Tarif MFN

(%)

CEPT

( %)

PPN

(%)

Eteline

Kopolimer dari prolina

Polypropilena (PP)

Polistirena (PS)

2711.14.10.00

3902.30.10.00

3902.10.29.00

3903.14.20.00

0

5

10

10

0

5

5

5

10

10

10

10

Tabel 2.1. Harmonisasi Sistem biji plastik. (Tarif Bea Masuk Indonesia, 2004)

Page 13: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian · Gambar 2.1. Skema perdagangan. (Hamdani.2003). 2.1.3. Perdagangan Impor Impor adalah proses memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah

Universitas Kristen Petra 16

2.8.2. Pajak Penghasilan Pasal 22

Merupakan pembayaran pajak penghasilan dalam tahun belajar yang

dipungut sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang, dan kegiatan

di bidang impor (Mardiasmo, 2002:175).

Perhitungan PPh pasal 22 atas kegiatan impor barang , antara lain :

a. Menggunakan API, tarif pungutannya sebesar 2,5% dari nilai impor.

PPh Pasal 22 = 2,5% x Nilai Impor

b. Tidak menggunakan API, tarif pungutannya sebesar 7,5% dari nilai impor.

PPh Pasal 22 = 7,5% x Nilai Impor

Yang dimaksud dengan nilai impor adalah nilai berupa uang yang digunakan

sebagai dasar perhitungan bea masuk. Nilai Impor dihitung sebesar Cost

Insurance and Freight (CIF) + Bea Masuk + Pungutan pabean lainnya

Contoh perhitungan dari impor biji plastik secara langsung :

Misalkan pembelian biji plastik sebanyak 1 kontainer 20 feet (18 ton) dari

Malaysia, dengan kurs 1 US= Rp.9000,00

Nama barang : Polypropilena (PP)

Tarif pos (HS) : 3902.10.29.00

CIF : US 1250/TON = US 22.500

Rupiah : US 22.500 x Rp 9000,00 = Rp 202.500.000,00

Bea Masuk : 5% x Rp 202.500.000,00 = Rp 10.125.000,00 ( 1 )

CIF + BM : = Rp 212.625.000,00

PPN : 10% x Rp 212.625.000,00 = Rp 21.262.500,00 ( 2 )

PPh ps 22 : 2,5% x Rp 212.625.000,00 = Rp 5.315.625,00 ( 3 )

Bongkar muatan : US 195/Kontainer = US 195

Rupiah : US 195 x Rp 9000,00 = Rp. 1.755.000,00 ( 4 )

Pungutan yang wajib dibayar ( 1+2+3+4 ) = Rp 38.458.125,00

Total yang wajib dibayar = Rp 240.958.125,00

Sedangkan Sole Agen menjual seharga US 1550/TON diperlukan dana sebesar

Rp.251.100.000,00. Disini dapat dilihat adanya perbedaan harga antara Impor

langsung dibandingkan melalui Sole Agen.

Page 14: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian · Gambar 2.1. Skema perdagangan. (Hamdani.2003). 2.1.3. Perdagangan Impor Impor adalah proses memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah

Universitas Kristen Petra 17

2.9. Bahan Baku plastik

Tata niaga impor bahan baku plastik mempunyai latar belakang untuk

melindungi industri pengguna bahan baku plastic dalam negeri sekaligus

memenuhi kebutuhan industri dalam negeri seperti industri barang dari plastic dan

industri packaging film, plastic bags, milk bottles, toys, pipe, tubing (Kebijakan

Umum Di Bidang Impor, 2003:20).

Dasar hukumnya adalah Keputusan Menperindag, Nomor:

290/MPP/Kp/6/1999 tentang Barang yang Diatur Tata Niaga Impornya.

Berdasarkan keputusan tersebut, bahan baku plastik diatur tata niaga impornya

melalui Importir Produsen (IP). Jenis bahan baku plastik yang diatur tata niaga

impornya adalah Etelina dan kopolimer dari propolina

Persyaratan untuk mendapatkan pengakuan sebagai Importir Produsen (IP)

adalah mengajukan permohonan kepada Dirjen. Perdagangan Luar Negeri u.p.

Direktur Impor dengan melampirkan dokumen sebagai berikut (Kebijakan Umum

Di Bidang Impor, 2003:20):

a. Ijin Usaha Industri atau Tanda Daftar Industri atau yang setara dari

Departemen terkait.

b. Angka Pengenal Importir Produsen (API-P) atau Angka Pengenal Importir

Terbatas (API-T).

c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

d. Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

Pengakuan sebagai importir Produsen (IP) Plastik hanya berlaku selama 1

tahun.

2.10. Teori Perilaku Pembeli

Pengertian perilaku pembeli (buyer behavior) mengandung dua

pengertian, yang pertama adalah bila diterapkan pada perilaku konsumen lebih

menunjukkan kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlihat dalam

pertukaran uang (atau kekayaan lain) dengan barang dan jasa serta dalam proses

pengambilan keputusan yang menentukan kegiatan pertukaran itu. Pengertian

kedua, mempunyai arti yang lebih khusus, yaitu perilaku langganan (customer

Page 15: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian · Gambar 2.1. Skema perdagangan. (Hamdani.2003). 2.1.3. Perdagangan Impor Impor adalah proses memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah

Universitas Kristen Petra 18

behavior), yang sering digunakan sebagai sebutan yang lebih inklusif

dibandingkan perilaku konsumen. Penerapan yang lebih inklusif dibandingkan

perilaku konsumen, tampak pada pembelian oleh lembaga-lembaga, organisasi-

organisasi industri, dan bermacam-macam tingkat penjualan kembali oleh

pedagang besar ataupun pedagang eceran.

Dalam pasar industri terdapat tiga macam situasi pembelian, yaitu (Basu,

2000:113):

a. Tugas baru

Tugas baru akan terjadi bilamana perusahaan baru pertama kali melakukan

pembelian suatu produk untuk kebutuhannya. Dalam hal ini pembeli

memerlukan lebih banyak informasi karena baru pertama kali membeli.

Pembelian pada tugas baru ini menjadi sangat penting karena harus

menentukan spesifikasi produk yang akan dibeli, dan suppliernya.

b. Pembelian ulang

Pembelian ulang merupakan pembelian yang pernah dilakukan oleh

pembeli terhadap suatu produk yang sama, dan akan membeli untuk kedua

dan ketiga kalinya.

c. Pembelian rutin atau terus-menerus

Pembelian rutin merupakan situasi pembelian di mana pembeli sudah

pernah berkali-kali melakukan pembelian yang sama. Dalam situasi ini,

pembeli tidak memerlukan banyak informasi, dan pengambilan

keputusannya menjadi lebih mudah karena sudah merupakan tugas yang

rutin.

Pembeli industri dapat mengunakan empat pendekatan untuk menilai dan

membeli produk yaitu (Basu, 2000:113):

a. Inspeksi

Digunakan untuk produk-produk yang bukan standar dan memerlukan

pengecekan. Dalam hal ini, masing-masing produk adalah berbeda, seperti

buah-buahan, sayur-sayuran, mobil, dan sebagainya. Produk tersebut

sering dijual dalam pasar terbuka atau dengan cara lelang jika terdapat

beberapa pembeli potensial.

Page 16: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian · Gambar 2.1. Skema perdagangan. (Hamdani.2003). 2.1.3. Perdagangan Impor Impor adalah proses memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah

Universitas Kristen Petra 19

b. Sampling

Jika produk yang dibeli bersifat lebih standar maka pembelian dapat

dilakukan dengan sampel (contoh barang). Tingkat harga umum mungkin

ditentukan oleh faktor permintaan dan penawaran , tetapi harga riil dapat

terjadi menurut tingkat kualitas sampel tertentu.

c. Deskripsi

Jika kualitas dapat dijamin tingkatannya, maka pembelian dengan

deskripsi ini dapat dilakukan (mempertimbangkan merk atau spesifikasi

lainnya). Adanya deskripsi ini mengurang ongkos pembelian karena tidak

perlu dengan inspeksi dan sampling, sehingga dianggap lebih praktis.

d. Kontrak Perjanjian

Kadang-kadang pembeli sudah mengetahui apa yang dibutuhkan, tetapi

tidak dapat menunjukkan secara tepat, mungkin ingin mengubah

spesifikasi yang diinginkan. Di sini pembeli harus memilih supplier yang

bersedia memberikan konsesi paling menguntungkan. Semua ini

dimaksudkan untuk menghindari terjadinya pemborosan dan kerugian

yang tidak diinginkan.

2.11. Kaitan teori-teori dan rumusan masalah

Impor merupakan suatu proses pembelian barang dari luar negeri untuk

memperlancar pendistribusian barang, guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Sedangkan, agen penjualan merupakan perwakilan dari produsen luar negeri

untuk memasarkan produknya di dalam negeri, agar dapat menjangkau konsumen

yang membutuhkan produk mereka.

Industri biji plastik yang melakukan impor secara langsung diperlukan

banyak ketentuan dan kewajiban yang harus dipenuhi, yang mana bila

dibandingkan dengan impor secara langsung dari agen.

Keputusan pembelian yang dilakukan industri didasarkan banyak hal

antara lain: harga, kualitas, kemudahan pembayaran, dan kepercayaan yang telah

terjalin diantara dua pihak.

Page 17: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian · Gambar 2.1. Skema perdagangan. (Hamdani.2003). 2.1.3. Perdagangan Impor Impor adalah proses memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah

Universitas Kristen Petra 20

2.12. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.5. Kerangka Berpikir, olahan penulis.

Pelaksanaan impor biji plastik yang dilakukan oleh perusahaan plastik

dalam prakteknya di lapangan dipengaruhi oleh prosedural dan biaya yang

menjadi kewajiban pengusaha biji plastik. Barulah perusahaan plastik yang

bersangkuan dapat menentukan untuk membeli secara langsung ataupun melalui

Sole Agen

Impor Biji Plastik

Biaya

Pembelian Langsung

Praktek

Sole Agen

Prosedural