2. landasan teori 2.1. konsep wirausahawan 2.1.1 ... · konsep wirausahawan 2.1.1. pengertian...

16
8 Universitas Kristen Petra 2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Wirausahawan 2.1.1. Pengertian Wirausahawan Wirausahawan adalah individual yang menyadari atau menemukan peluang yang tidak dapat ditemukan oleh individu lainnya. Mereka juga bertindak sebagai katalisator agresif pada perubahan pasar, dan digambarkan seperti atlet lari yang terus berusaha untuk memecahkan rekor dirinya sendiri (Kuratko & Hodgetts, 2007). Menurut Zimmerer, Scarborough, dan Wilson (2008) entrepreneur adalah seseorang yang menciptakan usaha baru, yang berhadapan dengan resiko serta ketidakpastian dalam usaha untuk mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi peluang yang signifikan dan memiliki kemampuan untuk menyatukan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai manfaat yang diinginkan. Entrepreneur tidak hanya terfokus pada hasil material yang akan mereka dapatkan, melainkan bereksperimen dengan beberapa alternatif proses kewirausahaan yang dimana masih dapat ditangani oleh mereka jika mereka dihadapkan dengan skenario terburuk (Sarasvathy, 2001). Fleksibilitas dari entrepreneur memungkinkan mereka untuk memperoleh keuntungan dari perubahan pada lingkungan (Chandler et al., 2009). Entrepreneur bersedia untuk melakukan upaya pengendalian terhadap masa depan yang tidak pasti (Sarasvathy, 2001; Chandler et al., 2009). Berikut merupakan profil entrepreneurs menurut Zimmerer, Scarborough, dan Wilson (2008): Memiliki perasaan tanggung jawab yang cukup dalam terhadap usaha yang mereka mulai. Melakukan penimbangan antara resiko dan keuntungan dengan baik. Memiliki keyakinan untuk dapat mencapai kesuksesan. Menikmati tantangan dalam menjalankan bisnis.

Upload: others

Post on 08-Dec-2020

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Wirausahawan 2.1.1 ... · Konsep Wirausahawan 2.1.1. Pengertian Wirausahawan Wirausahawan adalah individual yang menyadari atau menemukan peluang yang

8

Universitas Kristen Petra

2. LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Wirausahawan

2.1.1. Pengertian Wirausahawan

Wirausahawan adalah individual yang menyadari atau menemukan

peluang yang tidak dapat ditemukan oleh individu lainnya. Mereka juga bertindak

sebagai katalisator agresif pada perubahan pasar, dan digambarkan seperti atlet

lari yang terus berusaha untuk memecahkan rekor dirinya sendiri (Kuratko &

Hodgetts, 2007).

Menurut Zimmerer, Scarborough, dan Wilson (2008) entrepreneur adalah

seseorang yang menciptakan usaha baru, yang berhadapan dengan resiko serta

ketidakpastian dalam usaha untuk mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan

mengidentifikasi peluang yang signifikan dan memiliki kemampuan untuk

menyatukan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai manfaat yang

diinginkan.

Entrepreneur tidak hanya terfokus pada hasil material yang akan mereka

dapatkan, melainkan bereksperimen dengan beberapa alternatif proses

kewirausahaan yang dimana masih dapat ditangani oleh mereka jika mereka

dihadapkan dengan skenario terburuk (Sarasvathy, 2001). Fleksibilitas dari

entrepreneur memungkinkan mereka untuk memperoleh keuntungan dari

perubahan pada lingkungan (Chandler et al., 2009). Entrepreneur bersedia untuk

melakukan upaya pengendalian terhadap masa depan yang tidak pasti (Sarasvathy,

2001; Chandler et al., 2009).

Berikut merupakan profil entrepreneurs menurut Zimmerer, Scarborough, dan

Wilson (2008):

Memiliki perasaan tanggung jawab yang cukup dalam terhadap usaha

yang mereka mulai.

Melakukan penimbangan antara resiko dan keuntungan dengan baik.

Memiliki keyakinan untuk dapat mencapai kesuksesan.

Menikmati tantangan dalam menjalankan bisnis.

Page 2: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Wirausahawan 2.1.1 ... · Konsep Wirausahawan 2.1.1. Pengertian Wirausahawan Wirausahawan adalah individual yang menyadari atau menemukan peluang yang

9

Universitas Kristen Petra

Memiliki energi yang lebih banyak daripada orang lain.

Berorientasi terhadap masa depan, yaitu mampu mendefinisikan masa

depan dengan baik dalam menemukan peluang baru.

Memiliki kemampuan pengorganisasian yang baik.

Mengharapkan prestasi, yang diukur dari banyaknya uang yang mampu

dihasilkan.

Pekerja keras.

Memiliki tolerasi yang tinggi terhadap ambiguinitas.

Memiliki kemampuan adaptasi terhadap perubahan.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa wirausahawan

adalah individu yang mampu menemukan peluang baru, mengidentifikasi strategi

dan sumber daya yang diperlukan serta berani menghadapi resiko dalam mencapai

manfaat yang diinginkan.

2.1.2. Ciri Wirausahawan Wanita

Wirausahawan wanita adalah salah satu dari variasi dalam dunia

kewirausahaan (Moore, et al, 2010, p. 14-16). Merupakan individu wirausahawan

berjenis kelamin perempuan yang telah dewasa dengan ciri-ciri sebagai berikut

(Hisrich & Peters, 2002, p. 76):

Tabel 2. 1. Ciri-ciri wirausahawan wanita

Sudut Pandang Wirausahawan wanita

Motivasi Prestasi: pencapaian tujuan

Merdeka: mampu melakukan sendiri.

Titik permulaan Frustasi akan pekerjaan yang lalu.

Ketertarikan dan kesadaran akan peluang dari suatu bidang usaha.

Perubahan pada keadaan personal.

Sumber dana Aset dan tabungan pribadi.

Pinjaman pribadi.

Page 3: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Wirausahawan 2.1.1 ... · Konsep Wirausahawan 2.1.1. Pengertian Wirausahawan Wirausahawan adalah individual yang menyadari atau menemukan peluang yang

10

Universitas Kristen Petra

Latar belakang pekerjaan

Berpengalaman kerja pada area

bisnis.

Berpengalaman sebagai

manajemen menengah maupun tingkat administratif pada sutu bidang usaha.

Latar belakang pekerjaan jasa.

Karakter pribadi Fleksibel dan toleran.

Orientasi pada tujuan.

Kreatif dan realistis.

Kepercayaan diri tingkat

menengah.

Antusias dan bersemangat.

Kemampuan untuk menerima

lingkungan sosial dan ekonomi.

Latar belakang Usia pembangunan usaha antara

35-45 tahun.

Memiliki ayah yang bekerja

sendiri.

Anak sulung.

Kelompok yang mendorong (support

group)

Teman dekat.

Pasangan.

Keluarga.

Kelompok wanita profesional.

Asosiasi perdagangan.

Tipe usaha Berhubungan dengan bidang jasa.

Sumber: Hisrich & Peters, 2002, p.76

2.2. Konsep Motivasi

Maslow (1970 dalam Kristanto, 2009, p.14) menjelaskan motivasi seseorang

untuk melakukan kegiatan usaha berkaitan dengan teori hirarki kebutuhan

manusia, dimana terdapat hirarki kebutuhan dari kebutuhan yang rendah sampai

yang berprioritas tinggi, dimana kebutuhan tersebut akan mendorong orang untuk

melakukan kegiatan usaha.

1. Physiological need

Motivasi seseorang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong untuk

mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, fisiologi seperti: makan,

minum, kebutuhan hidup layak secara fisik dan mental.

2. Security need

Page 4: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Wirausahawan 2.1.1 ... · Konsep Wirausahawan 2.1.1. Pengertian Wirausahawan Wirausahawan adalah individual yang menyadari atau menemukan peluang yang

11

Universitas Kristen Petra

Motivasi melakukan kegiatan usaha untuk memenuhi rasa aman atas

sumber daya yang dimiliki, seperti: investasi, perumahan, asuransi, dan

lain-lain.

3. Social need

Motivasi seseorang melakukan kegiatan usaha untuk memenuhi kebutuhan

sosial, berhubungan dengan orang lain dalam satu komunitas.

4. Esteem need

Motivasi melakukan kegiatan usaha untuk memenuhi rasa kebanggaan,

diakuinya potensi yang dimiliki dalam melakukan kegiatan bisnis.

5. Self actualization need

Motivasi melakukan kegiatan usaha untuk memenuhi kebutuhan

aktualisasi diri, untuk menghasilkan sesuatu yang diakui secara umum

bahwa hasil kerjanya dapat diterima dan bermanfaat bagi masyarakat.

2.2.1. Motivasi Berwirausaha

Motivasi berwirausaha adalah suatu faktor yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan tertentu, sehingga motivasi

dapat diartikan sebagai perilaku seseorang (Kristanto, 2009, p. 13).

Motivasi menyiratkan keadaan batin yang menyebabkan orang untuk

bertindak ke arah pencapaian tujuan kewirausahaan. Individu dengan motivasi

kewirausahaan tinggi menjadi lebih mungkin untuk menjadi pengusaha (Shane et

al., 2003 dalam Solesvik, 2013, p. 257). Collins et al (2004) menemukan bahwa

motivasi kewirausahaan secara signifikan berhubungan positif dengan pilihan

jalur karir kewirausahaan (dalam Solesvik, 2013, p. 257).

Berdasarkan pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa motivasi

berwirausaha adalah faktor yang mendorong seseorang melakukan perbuatan atau

kegiatan yang mengarah pada pencapaian tujuan kewirausahaan.

Menurut McClelland (1961, dalam Kristanto, 2009, p.14) seorang wirausaha

melakukan kegiatan usaha didorong oleh kebutuhan untuk berprestasi,

berhubungan dengan orang lain, dan untuk mendapatkan kekuasaan baik secara

finansial maupun secara sosial.

Page 5: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Wirausahawan 2.1.1 ... · Konsep Wirausahawan 2.1.1. Pengertian Wirausahawan Wirausahawan adalah individual yang menyadari atau menemukan peluang yang

12

Universitas Kristen Petra

Motif berprestasi (need for achievement)

Seseorang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh keinginan

mendapatkan prestasi dan pengakuan dari keluarga maupun masyarakat.

Motif berafiliasi (need for affiliation)

Seseorang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh keinginan

untuk berhubungan dengan orang lain secara sosial kemasyarakatan.

Motif kekuasaan (need for power)

Orang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh keinginan

mendapatkan kekuasaan atas sumber daya yang ada. Peningkatan

kekayaan, pengusahaan pasar sering menjadi pendorong utama

wirausahawan melakukan kegiatan usaha.

Menurut Kuratko, Hornsby & Naffziger (1997); Robichaud, McGraw &

Roger (2001) dalam Stefanovic, Prokic, & Rankovic (2010, p. 253) motivasi

berwirausaha terdiri dari 4 (empat) yaitu:

1. Extrinsic rewards

Motivasi ekstrinsik muncul dari luar diri seseorang, kemudian selanjutnya

mendorong orang tersebut untuk membangun dan menumbuhkan

semangat motivasi pada diri orang tersebut untuk merubah seluruh sikap

yang dimiliki olehnya saat ini ke arah yang lebih baik (Fahmi, 2013, p.

191). Motivasi ekstrinsik mengacu pada alasan ekonomi pekerjaan

pengusaha (Benzing & Chu, 2009, p. 62). Misalnya meningkatkan

pendapatan, memperoleh hidup yang nyaman, meningkatkan penjualan

dan keuntungan, dan memaksimalkan pertumbuhan usaha.

2. Independence/autonomy

Kemandirian atau otonomi mengacu pada keinginan individu untuk

membuat keputusan sendiri, menjadi bos untuk diri sendiri, membuat

pekerjaan sendiri, mempertahankan kebebasan pribadi, dan agar selalu

memiliki keamanan kerja (Cachon, Codina, Eccius-Wellmann, McGraw,

& Myers, 2013, p. 63).

3. Instrinsic rewards

Motivasi instrinsik adalah motivasi yang muncul dan tumbuh serta

berkembang dalam diri orang tersebut, yang selanjutnya kemudian

Page 6: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Wirausahawan 2.1.1 ... · Konsep Wirausahawan 2.1.1. Pengertian Wirausahawan Wirausahawan adalah individual yang menyadari atau menemukan peluang yang

13

Universitas Kristen Petra

mempengaruhi dia dalam melakukan sesuatu secara bernilai dan berarti

(Fahmi, 2013, p. 191). Motivasi instrinsik mengacu pada motivasi yang

terkait dengan pemenuhan diri dan pertumbuhan (Benzing & Chu, 2009, p.

62). Misalnya untuk memenuhi tantangan, memberikan kepuasan bagi diri

sendiri, mendapatkan pengakuan dari orang lain (publik), dan

membuktikan dirinya bisa sukses.

4. Family security

Keamanan keluarga mengacu pada keinginan individu untuk menyediakan

pekerjaan bagi keluarga, membangun hubungan yang lebih dekat dengan

keluarga, menciptakan masa depan yang aman bagi keluarga dan

membangun ekuitas untuk pensiun (Cachon, Codina, Eccius-Wellmann,

McGraw, & Myers, 2013, p. 63).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wickham (2006), motivasi

merupakan kondisi dimana seorang individu melakukan suatu tindakan, atau

setidaknya memiliki dorongan untuk melakukan tidakan tertentu. Terbagi atas dua

bagian, yaitu motivasi dari dalam (self-motivation) dan motivasi dari luar

(Motivation of others).

Self – Motivation

a. Alasan mengapa memilih untuk menjadi seorang wirausaha.

Seorang wirausahawan memahami alasan mengapa dirinya

memutuskan untuk menjadi seorang wirausaha serta selalu

mengingatkan dirinya akan keputusan yang telah diambil sebelumnya.

b. Belajar dari kesalahan.

Wirausahawan yang melakukan kesalahan cenderung mengalami masa

yang lebih sulit daripada seorang manajer. Pada saat tersebut seorang

wirausahawan ditantang untuk dapat menghadapi masalah dan

bertanggung jawab atas akibat yang dipilihnya. Dengan adanya

masalah tersebut, mendorong wirausahawan kembali bangkit.

c. Menikmati hasil (reward).

Page 7: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Wirausahawan 2.1.1 ... · Konsep Wirausahawan 2.1.1. Pengertian Wirausahawan Wirausahawan adalah individual yang menyadari atau menemukan peluang yang

14

Universitas Kristen Petra

Wirausahawan dapat termotivasi karena dapat menikmati hasil dalam

bentuk uang yang telah mereka peroleh atas kerja keras yang selama

ini dilalui.

Motivation Of Others

a. Pemahaman akan personal drives.

Wirausahawan memahami situasi seperti apa yang mereka harapkan

dapat mereka capai pada status sosial dalam masyarakat.

a. Memiliki tujuan yang jelas.

Wirausahawan memiliki tujuan yang jelas dan mempertanggung-

jawabkan tujuan tersebut.

b. Mendapat dukungan.

Wirausahawan dapat termotivasi karena mendapatkan dukungan dari

lingkungan, baik lingkungan kerja maupun keluarga dan pertemanan.

c. Memanfaatkan upah/manfaat yang telah diterima.

Manfaat yang diperoleh oleh wirausahawan dari kegiatan berwirausaha

tidak hanya uang melainkan juga dapat memperoleh pengakuan

masyarakat.

d. Adannya sanksi positif dari lingkungan.

Sanksi positif yang diterima oleh wirausahawan dari lingkungan dapat

mendorong wirausahawan memiliki kesuksesan yang lebih tinggi.

2.3. Konsep Kesuksesan

2.3.1. Pengertian Kesuksesan

Sukses menurut Wickham (2006) merupakan suatu ukuran dari

pencapaian. Sukses memiliki berbagai sudut, dan dapat dilihat oleh masyarakat

serta dapat dirasakan secara personal oleh setiap stakeholder.

Page 8: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Wirausahawan 2.1.1 ... · Konsep Wirausahawan 2.1.1. Pengertian Wirausahawan Wirausahawan adalah individual yang menyadari atau menemukan peluang yang

15

Universitas Kristen Petra

Sukses dapat lebih mudah dipahami dengan beberapa aspek berikut:

Kelangsungan usaha.

Dapat diukur melalui prestasi keuangan dan kehadiran yang diciptakan

oleh usaha tersebut di suatu pasar. Indikatornya dapat diukur melalui

pembandingan dengan kompetitor.

Ekspektasi pada usaha dari orang di dalam usaha (stakeholder).

Suatu bisnis dibentuk dari orang-orang, dimana kesuksesan tersebut perlu

untuk dirasakan oleh mereka secara individu, sama seperti kesuksesan

organisasi itu sendiri. Kesuksesan bisnis merupakan ujung dari kesuksesan

individu, dan merupakan sumber daya tarik individu untuk meningkatkan

kehidupan.

Sifat ekspektasi stakeholders.

Dalam suatu kegiatan berwirausaha, secara umum memiliki 6 stakeloders

yaitu:

o Entrepreneur itu sendiri yang ingin mencapai ambisi pribadinya.

o Pegawai ingin memperoleh reward atas usahanya serta

pengembangan pribadi.

o Pemasok mengharapkan bisnis kita sebagai pelanggan yang

menguntungkan.

o Konsumen mengharapkan bisnis kita sebagai pemasok yang baik.

o Investors mengharapkan return dari investasi yang mereka

lakukan.

o Komunitas lokal / masyarakat mengharapkan bisnis kita dapat

berkontribusi secara positif pada kualitas kehidupan setempat.

Wujud dari tujuan personal memiliki tiga tingkatan:

1. Ekonomi: upah moneter.

2. Sosial: terpenuhinya hubungan dengan orang lain.

3. Pengembangan diri: pencapaian dari kecerdasan personal serta

kepuasan dan pertumbuhan spiritual.

Hasil sesungguhnya yang diperoleh dari ekspektasi.

Secara minimal, kesuksesan dapat diidentifikasikan jika hasil sesuai

dengan ekspektasi

Page 9: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Wirausahawan 2.1.1 ... · Konsep Wirausahawan 2.1.1. Pengertian Wirausahawan Wirausahawan adalah individual yang menyadari atau menemukan peluang yang

16

Universitas Kristen Petra

Ashar & Lane-Mahar (2004) mengatakan bahwa pada level kepemimpinan

menengah dan atas, kesuksesan tidak di ukur berdasarkan uang, kekuatan posisi,

maupun simbol status. Kesuksesan diukur dari keterhubungan, keseimbangan,

serta keseluruhan.

Kauanui et al. (2008) mengatakan bahwa kesuksesan individu diukur dari

ukuran yang tidak tampak pada hitungan akuntansi. Membuat hidup lebih berarti,

menjadi suatu ukuran kesukesan individu (Porras, Emery, & Thompson, 2007).

Rasa pencapaian, keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga, kontribusi

terhadap masyarakat, serta kontribusi terhadap pegawai, merupakan definisi

kesuksesan menurut Kaunaui & et al. (2010).

Paige & Littrell (2002) menjelaskan bahwa kesuksesan dijelaskan secara

intrinsik, yaitu kebebasan dan kemandirian, mengontrol masa depan seseorang,

dan menjadi atasan untuk diri sendiri, dan secara ekstrinsik, yaitu meningkatkan

financial returns, pemasukan pribadi, dan kekayaan.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kesuksesan adalah pencapaian-pencapaian yang dialami baik secara intrinsik

maupun ekstrinsik oleh seseorang atau stakeholder

2.3.2. Pengertian Kesuksesan Berwirausaha

Bagi wirausahawan, kesuksesan dapat diterjemahkan pada perasaan

kepuasan pada pekerjaan mereka sendiri, dimana memiliki kebebasan untuk

menciptakan suasana maupun lingkungan kerja mereka sendiri. Kesuksesan

diukur dari nilai masing-masing individu, bukan sekedar pangsa pasar yang

mereka miliki, aliran pendapatan, atau margin keuntungan (Kaunaui & partners,

2010).

Di sisi lain, penelitian yang dilakukan oleh Masuo et al. (2001)

mengatakan bahwa kesuksesan berbisnis adalah kombinasi dari hal yang

berhubungan dengan ekonomi seperti pengembalian asset, penjualan, keuntungan,

pegawai, dan tingkat kelangsungan bisnis, dan hal yang tidak berhubungan

Page 10: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Wirausahawan 2.1.1 ... · Konsep Wirausahawan 2.1.1. Pengertian Wirausahawan Wirausahawan adalah individual yang menyadari atau menemukan peluang yang

17

Universitas Kristen Petra

dengan keuangan seperti kepuasan pelanggan, pengembangan pribadi, dan

pencapaian personal.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kesuksesan berwirausaha adalah kombinasi dari kepuasan individu terhadap

pencapaian ekstrinsik yaitu aset finansial maupun intrinsik yaitu kepuasan batin.

2.3.3. Faktor Kesuksesan

Benzing et al. (2009) menjelaskan kesuksesan dari usaha kewirausahaan terdiri

dari empat variabel, yaitu:

Lingkungan eksternal

Kemampuan manajerial

Pelatihan wirausahawan

Psikologi dan personal wirausahawan

Lebih mendalam, Zimmerman & Jiang (2009) menjelaskan bahwa modal

merupakan salah satu faktor penting dalam kesuksesan berbisnis, karena modal

seringkali tidak mudah untuk di akses oleh calon wirausahawan. Modal terdiri

dari tiga wujud, yaitu:

1. Human Capital

Pengetahuan dan kemampuan individu (Becker, 1964), dalam

pendeteksian sifat kewirausahaan seperti pemecahan masalah,

adaptasi terhadap perubahan, implementasi terhadap teknologi

terbaru (Davidsonn & Honic, 2003; Shrader & Siegel, 2007;

Siegel, Waldman & Youngdahl, 1997). Selain itu, menjadi

negosiator yang efektif, tahan terhadap tekanan/stress, inovatif,

cerdas, mudah beradaptasi dengan lingkungan, berpikiran terbuka,

fokus, tekun dan realistis, juga merupakan pengetahuan dan

kemampuan individu (Elenurm & Vaino, 2011).

Pendidikan (Bantel & Jackson, 1989; Norburn & birley, 1998).

Pengalaman sebelumnya (Fischer & Pollock, 2004; Hambrick &

Mason, 1984).

Page 11: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Wirausahawan 2.1.1 ... · Konsep Wirausahawan 2.1.1. Pengertian Wirausahawan Wirausahawan adalah individual yang menyadari atau menemukan peluang yang

18

Universitas Kristen Petra

2. Social Capital

Jaringan sosial dan relasi pada struktur sosial tempat seseorang itu

berada (Putnam, 1995), yaitu sumber daya sosial yang tertanam

pada suatu hubungan antar manusia (Burt, 1992; Tsai & Ghoshal,

1998).

Teman dan kerabat yang mendukung kegiatan berwirausaha

(Brindley, 2005)

Keluarga (Brindley, 2005; Huck & McEwen, 1991) seperti orang

tua atau pasangan (Fernandez, 1981), yang mendorong kegiatan

berwirausaha, namun tidak ikut campur terhadap kegiatan

berbisnis (Fernandez, 1981)

3. Reputational Capital

Reputasi yang baik (Fombrum, 1996).

Sertifikasi legitimasi dari organisasi yang dihormati (Honig &

Antoncic, 2003; Oliver, 1997; Powell & DiMaggio, 1991).

Yusuf (1995) mengatakan bahwa faktor penting kesuksesan adalah kemampuan

manajemen yang baik, akses terhadap keuangan yang baik, kualitas personal dan

dukungan pemerintah. Huck & McEwen (1991) mempelajari bahwa di Jamaika

faktor terpenting kesuksesan berwirausaha ialah marketing yang baik.

Page 12: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Wirausahawan 2.1.1 ... · Konsep Wirausahawan 2.1.1. Pengertian Wirausahawan Wirausahawan adalah individual yang menyadari atau menemukan peluang yang

19 Universitas Kristen Petra

2.4 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Penelitian Tahun Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Hasil Penelitian

Anja K. Franck

Factors Motivating Women’s

Informal Micro-Entrepreneurship:

Experiences from Penang, Malaysia

2012 Mengetahui faktor yang memotivasi wanita untuk berwirausaha di Penang,

Malaysia.

Kualitatif analisis

Faktor yang memotivasi wanita untuk berwirusaha: 1. Memperoleh

penghasilan/pendapatan. 2. Memiliki ketertarikan pada dunia

usaha. 3. Meningkatkan fleksibilitas. 4. Kebebasan untuk dapat bekerja

bersama keluarga. 5. Kesempatan untuk berlatih lebih

luas.

Jean Lee The Motivation of Woman

Entrepreneurs in Singapore

1996 Mengetahui faktor yang memotivasi wanita untuk

berwirausaha di Singapore

Kuantitatif survei Faktor yang memotivasi wanita untuk berwirausaha:

1. Need for Achievement 2. Need for Dominance

3. Need for Affiliation 4. Need for Autonomy

Muriel Orhan

& Don Scott

Why Woman

Enter Into Entrepreneurship:

An Explanatory Model

2001 Mengembangkan faktor

yang memotivasi wanita untuk memulai usaha

Kualitatif studi

kasus

Motivasi berwirausaha:

1. Dynastic Compliance 2. No other choice

3. Entrepreneur by chance 4. Natural Succession

Page 13: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Wirausahawan 2.1.1 ... · Konsep Wirausahawan 2.1.1. Pengertian Wirausahawan Wirausahawan adalah individual yang menyadari atau menemukan peluang yang

20 Universitas Kristen Petra

5. Forced Entrepreneurship 6. Informed entrepreneur

7. Pure Entrepreneur.

Kamal Naser, Wojoud

Rashid Mohammed,

& Rana Nuseibeh

Factors That Affect Woman

Entrepreneur: Evidence From

An Emerging Economy

2009 Mengidentifikasikan faktor yang memotivasi

wanita di United Arab Emirates (UAE) untuk

menjadi seorang pekerja sendiri.

Kuantitatif survei Motivasi wanita berwirausaha: 1. Dukungan dana dari pemerintah

pada saat pembangunan usaha. 2. Pemenuhan diri.

3. Adanya pengetahuan, keterampilan, dan juga pengalaman.

4. Dukungan dari pasangan maupun orang tua.

Rekha Pancal & Kavita Dua

A Study of Motivational Factors for

Becoming The Woman

Entrepreneur in Haryana, India

2013 1. Mempelajari profil demografi wirausahawan wanita

di Haryana, India. 2. Menemukan faktor

yang memotivasi wanita untuk menjadi wirausahawan di

provinsi Haryana,

Kuantitatif survei Faktor-Faktor yang memotivasi wirausahawan wanita di Haryana: 1. Kesulitan ekonomi dan atmosfer

yang mendukung. 2. Latar belakang keluarga.

3. Pengetahuan dan dukungan keuangan.

4. Kebebasan social

5. Popularitas

Page 14: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Wirausahawan 2.1.1 ... · Konsep Wirausahawan 2.1.1. Pengertian Wirausahawan Wirausahawan adalah individual yang menyadari atau menemukan peluang yang

21 Universitas Kristen Petra

India.

Rosemary

Fisher, Alex Maritz, Antonio Lobo

Evaluating

Entrepreneurs’ Perception of Success:

Development of Measurement

Scale

2014 Mengevaluasi pemahaman

wirausahawan mengenai arti kesuksesan.

Kuantitatif dan

kualitatif

Kesuksesan menurut wirausahawan:

Wirausahawan menyatakan kesuksesan berwirausaha dari dua sisi yaitu pada variabel kesuksesan

personal dan pada level makro.

Penelitian ini mendukung teori yang mengatakan bahwa kesuksesan berwirausaha adalah sebuah

konstruksi multidimensional, dimana lebih dari sekedar

kesuksesan financial maupun indikator ekonomi lainnya.

Attahir Yusuf Critical Success

Factors For Small Business:

Perception Of South Pacific Entrepreneurs

1995 1. Mengetahuin critical

success factors dari wirausahawan di South

Pacific 2. Mengetahui

ada/tidaknya perbedaan

antara wirausahawan asli dan wirausahawan

yang dibentuk. 3. Mengetahui pengaruh

dari pendidikan

terhadap pencapaian kesuksesan pada

wirausahawanMengetahuin critical success

Kuantitatif

deskriptif

Critical Success Factors:

1. Manajemen yang baik 2. Dukungan pemerintah yang

memadai 3. Faktor marketing 4. Akulturasi dari budaya luar

5. Tingkat pendidikan dan pelatihan

6. Akeses keuangan dan investasi. 7. Kelebihan diri dan kualitas

personal seperti kepercayaan

diri, karisma, reputasi local, dan dapat diandalkan.

8. Pengalaman sebelumnya. 9. Afiliasi politik.

Page 15: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Wirausahawan 2.1.1 ... · Konsep Wirausahawan 2.1.1. Pengertian Wirausahawan Wirausahawan adalah individual yang menyadari atau menemukan peluang yang

22 Universitas Kristen Petra

factors dari wirausahawan di South

Pacific 4. Mengetahui

ada/tidaknya perbedaan antara wirausahawan asli dan wirausahawan

yang dibentuk.

Sumber: disusun oleh penulis.

Page 16: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Wirausahawan 2.1.1 ... · Konsep Wirausahawan 2.1.1. Pengertian Wirausahawan Wirausahawan adalah individual yang menyadari atau menemukan peluang yang

23 Universitas Kristen Petra

2.5. Hubungan Antar Konsep

Hubungan antara motivasi berwirausaha dan kesuksesan akan dijabarkan

sebagai berikut:

Motivasi merupakan suatu elemen dalam kesuksesan suatu bisnis. Hal

tersebut mendorong sesorang untuk berwirausaha. Dalam berwirausaha

kesuksesan memiliki sejumlah makna, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Untuk

meraih kesuksesan tersebut terdapat sejumlah faktor yang berkontribusi antara

lain human capital, social capital, dan reputational capital.

2.6. Kerangka Berpikir

Gambar 2.1

Sumber: Kuratko et al (1997); Paige & Littrell (2002); Zimmerman & Jiang

(2009)

Wirausahawan wanita

Motivasi Berwirausaha

- Peningkatan pendapatan

- Kemandirian / otonomi

- Recognition

-Excitement

- Growth (Intrinsik)

- Challenge

- Keamanan keluarga (assured future)

Kesuksesan Berwirausaha

- Kesuksesan ekstrinsik

- kesuksesan intrinsik

Faktor Kesuksesan Berwirausaha

- Human capital

- Social capital

- Reputational capital