sikap dan perilaku wirausahawan sukses.docx

29
KEWIRAUSAHAAN “Sikap dan Perilaku Wirausahawan Sukses” DISUSUN OLEH: KELOMPOK 4 Cici Paramida Nur Alam Fajar Ira Febrinda Rahmat Kurniawan Agus Salim Al Firsyar Wulandari Ahmad yani Hasmira S Muh. Nur Ilman PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Upload: wulandari-nimas

Post on 29-Nov-2015

6.096 views

Category:

Documents


40 download

DESCRIPTION

Sikap dan Perilaku Wirausahawan Sukses

TRANSCRIPT

KEWIRAUSAHAAN

“Sikap dan Perilaku Wirausahawan Sukses”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4

Cici Paramida Nur Alam Fajar

Ira FebrindaRahmat Kurniawan

Agus SalimAl FirsyarWulandari

Ahmad yaniHasmira S

Muh. Nur Ilman

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2013

SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN SUKSES

Bagaimanapun juga sikap dan perilaku wirausahawan berbeda dengan sikap dan perilaku yang bukan wirausahawan (misalnya pekerja, peganggur, atau yang lainnya). Sikap dan perilaku wirausahawan bisa dijelaskan sebagai berikut.

1 SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN YANG SUKSES

Sikap seorang wirausahawan adalah:

1. Sikap selalu berpikir positif dalam menghadapi segala hal (positive thinking).2. Respons yang positif dari individu terhadap informasi, kejadian, kritikan,

cercaan, tekanan, tentangan, cobaan, dan kesulitan.3. Sikap yang berorientasi jauh ke depan, berpikiran maju, bersifat prestatif dan

tidak mudah terlena oleh hal-hal yang sudah berlalu (think for the future, not the past), ia tidak mau hanyut oleh hal-hal yang bersifat sejarah dan kenyamanan sesaat.

4. Sikap tidak gentar saat melihat pesaing (competitor), namun justru berpendapat:“Bersyukurlah bahwa kita aada pesaing karena berkat pesaing kita terus berpikir untuk berkembang dan berusaha agar tetap bertahan (survive). Pesainglah yang membantu membesarkan usaha kita, tanpa pesaing bisanis kita akan ‘stagnan’ atau tidak mengalami perubahan. Bravo... Pesaing...! Thanks. – Ir. Hendro.

5. Sikap yang selalu ingin tahu, membuat ia selalu mencari jalan keluar bila ingin maju.

6. Sikap yang ingin memberi yang terbaik buat orang lain sehingga sikap ini sangat baik untuk semua orang.

7. Sikap yang penuh semangat dan berjuang keras (pantang menyerah) sehingga menimbulkan dampak yang baik untuk dunia sekelilingnya.Kesuksesan itu ‘menular’ ke lingkungan karena ada motivasi di dalamnya. Kemiskinan pikiran juga berdampak buruk bagi lingkungan karena bisa membuat mereka ‘demotivasi’. Jadi, bergaullah dengan orang-orang sukses agar Anda bisa bersikap yang sama.

8. Punya komitmen yang kuat, integritas yang tinggi, dan semangat yang kuat untuk meraih impiannya.

Anda pun memiliki semua sikap di atas, namun belum digali dan ditingkatkan saja. Anda juga bisa mempunyai sikap yang sama dengan sikap wirausahawan. Jadi, Anda juga bisa! Apalagi bila dibekali dengan perilaku wirausaha yang cerdas, yang pasti akan lebih sukses. Mari kita lihat apa perilaku wirausahawan yang cerdas.

Perilaku Wirausaha

Perilaku dan sikap tidak bisa dipisahkan untuk menjadikan lebih sempurna karena kedua-keduanya memiliki karakteristik yang berbeda Sikap itu cara pandang dan pola pikir (mindset) atas hal-hal yang dihadapinya, seperti rasa takut, kesulitan,

cobaan, kritikan, saran, tekanan dan hambatan yang mendasari sebuah tindakan. Sedangkan perilaku adalah tindakan (act) dari kebiasaan atas kebenaran yang ia pegang teguh.

Kedua-duanya masuk menjadi ciri-ciri dan karakteristik wirausaha yang cerdas. Perilaku juga dapat disebut sebagai langkah dan tindakan yang ia lakukan untuk menghadapi dan menyiasati pekerjaan sehari-hari. Apa perilaku wirausaha yang sering ia lakukan dalam setiap tindakannya untuk mendapatkan apa yang ia inginkan ?

1. Perilaku wirausaha secara individua. Teguh pendiriannyab. Selalu yakin dengan apa yang ia kerjakan dan lakukan, sehingga terkadang

cendrung keras kepala tetapi sebenarnya mempuntai konsep dan alasan yang kuat dalam melakukan sesuatu

c. Berperilaku profesional dalam arti punya tanggung jawab, komitmen tinggi, disiplin, berusaha tetap konsisten pada pendiriannya, serta jujur dan terbuka.

d. Optimis dalam segala perilaku yang ia lakukane. Berpikir positif dalam mendengar serta menanggapi suatu saran atau

cercaan, bahkan ejekan dari teman dan keluarganya. Ia anggap sebagai tantangan yang memotivasi dirinya agar ia harus mewujudkannya.

f. Tidak gegabah dan penuh dengan rencana dalam setiap tindakan (visioner)g. Selalu berorientasi ‘pasti ada jalan keluarnya’ sehingga ia berpikir kreatif dan

inovatif untuk menemukan solusinya.2. Perilaku wirausaha secara sosial dan lingkungan

a. Berpenampilan rapi dan ingin disukai oleh setiap orang.b. Berperilaku baik sehingga banyak orang yang menyukainyac. Senang memotivasi orang lain untuk tujuan yang baik.d. Menjadi teladan bagi teman bisnisnya, karyawan, dan pelanggannya.e. Pandai bergaul dan cakap dalam berkomunikasi sehingga banyak orang yang

senang dengannya.3. Perilaku wirausaha dalam pekerjaan

a. Berorientasi pada tujuan dan tetap berkeinginan kuat pada hasil yang sempurna.

b. Gila kerja (workaholic) dan bekerja dengan baik sehingga tidak menyukai kelemahan (perfectionist).

c. Tidak suka menunda pekerjaan dan selalu ingin cepat diselesaikan.d. Haus akan prestasi sempurna (excellence)e. Tuntas dalam mengerjakan tugas.f. Energik atau penuh semangat dalam bekerja dan mengerjakan tugas.g. Paling menyukai pekerjaan yang baru dan menantang.h. Kreatif dan inovatif sehingga selalu mempunyai ide-ide yang cemerlang dan

bisa keluar dari tekanan.4. Perilaku wirausaha dalam menghadapi risiko

a. Mengevaluasi risiko dan dampaknya teerlebih dahulub. Mencari keputusan yang tepat dan optimalc. Tidak takut terhadap resiko karena ia kuat dalam hal intuisinya.d. Waspada dan antisipasi sehingga selalu berprilaku proaktif

5. Perilaku wirausaha dalam kepemimpinan (leadership)a. Seorang pemimpin yang berani mengambil keputusanb. Perilakunya hati-hati karena menjadi contoh bagi yang lainc. Membuat karyawan tenang dalam mengerjakan pekerjaan dan tugasnyad. Mempunyai karisma dan berjiwa besar

Bila kita bicara tentang sikap dan perilaku wirausahawan maka tidak lengkap rasanya jika tidak membahas keterampilan yang dimiliki wirausahawan.

Keterampilan Wirausahawan

Untuk sukses di dunia usaha, seorang wirausaha itu harus cerdas dan terampil, seperti layaknya seorang samurai yang bukan hanya tahu ilmu pedang saja tetapi juga terampil menggunakannya serta kreatif dalam setiap gerakan manuvernya. Kalau begitu, keterampilan apa sih yang perlu dimiliki seorang wirausahawan ? Keterampilan yang perlu dipunyai oleh seorang wirausahawan adalah:

1. Keterampilan dasara. Keterampilan dalam memimpinb. Keterampilan memotivasi tim dan membangun tim yang kuat (team

building).c. Keterampilan mengorganisasi tim.d. Keterampilan mengatasi konflike. Keterampilan berkomunikasif. Keterampilan merencanakan strategi usahag. Keterampilan mengatasi kesulitan menjadi peluang.

2. Keterampilan khususa. Keterampilan menjual (selling skill)b. Keterampilan teknik (untuk produksi).

Contoh: Usaha restoran – butuh keterampilan memasakUsaha properti – butuh keterampilan membangunUsaha bengkel – butuh keterampilan mekanika

c. Keterampilan mengoperasikan komputer dan teknologi informasi yang sekarang sudah menjadi kebutuhan penting dan bahkan sebagai syarat penting

d. Keterampilan menyusun konsep

Masih banyak lagi keterampilan dasar dan khusus yang diperlukan oleh pengusaha (wirausahawan) untuk sukses tapi jangan berpikir bahwa itu semua

harus dipunyai secaara bersamaan sekarang ini. Pelbagai keterampilan itu bisa dimiliki secara bertahap sesuai dengan skala prioritas mana yang lebih penting dan mendesak (urgent) dalam bisnis anda. Setiap jenis usaha membutuhkan keterampilan-keterampilan khusus dan faktor-faktor penenu kesuksesan. Masing-masing usaha juga memiliki ciri khas. Untuk itu perlu dipelajari dengan seksama.

2 SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF

1. Belajar itu untuk hidup, sukses adalah prestasi

Nilai adalah tolak ukur prestasi suatu proses belajar, bekerja, berpikir, dan berusaha. Jadi, belajar adalah proses perjalanan Anda. Sudah sejauh mana proses perjalanan anda? Bila kehidupan kita dilihat dari tahapan proses belajar, kita bisa membaginya menjadi dua proses besar, yaitu belajar untuk ingin tahu (belajar di kampus) dan belajar untuk sukses (belajar di dunia baru setelah lulus kuliah seperti bekerja atau berwirausaha).

Oleh sebab itu, jangan pernah berpikir bahwa belajar terjadi hanya ketika duduk di bangku kuliah. Itu sangat bahaya ! Sebab Anda harus mempunyai siklus positif yang diawali dari belajar mencoba dan terus mencoba lagi. Merujuk pada pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar itu harus mengejar prestasi baik saat duduk di bangku kuliah, bekerja maupun berwirausaha. Sikap dan perilaku kerja prestatif adalah cikal bakal dari proses meraih kesuksesan Anda.

Tidak ada sukses karena tidak ada proses perubahanTidak ada perubahan karena tidak berpikir positifTidak ada pikiran positf bila kita takut untuk mencoba!Lalu apa kunci utama dari sikap dan perilaku yang prestatif ?

2. Belajar bermimpi lalu mencoba sebagai langkah awal sikap dan prilaku prestatif

Banyak orang ingin sukses di saat kuliah dan setelah lulus kuliah, tetapi dari sekian banyak yang ingin sukses bila ditanyakan “apa langkah awal anda sebelum sukses ?”. Impian (dream) dan berani bermimpi adalah langkah awal anda sebelum sukses. Bayangkan, bermimpi saja anda tidak berani bahkan tidak pernah ! Lalu bagaimana anda bisa sukses ? Contoh pola pikir dan perilaku kerja yang tidak prestatif adalah:

a. Dalam keramaian lalu lintas, kita memarkir motor seenaknya saja sehingga mengganggu orang lain. Ini memengaruhi proses pekerjaan orang lain dan perilaku anda yang kurang prestatif karena sikap egois.

b. Tidak membantu orang tua sehingga cenderung malas belajar dan bekerja semaunya.

c. Tidak berusaha meraih prestasi belajar di kampus dan malas belajar.

Tidak ada orang yang sukses yang tidak berani bermimpi, dan punya mimpi tetapi tidak memiliki soul atau jiwa jika tidak diisi dengan hasrat atau keinginan untuk mewujudkannya. Dengan mempunyai semangat akan menjadikan mimpi anda memiliki kekuatan, yaitu the power of dream. Inilah yang mengawali sikap dan perilaku kerja prestatif. Diawali sebuah mimpi sebagai sumbunya, diisi oleh semangat sebagai lilinnya serta hasrat untuk maju dan terwujud sebagai api yang membakar gairah anda.

Ada empat jenis tipe orang dalam melihat kesuksesan seseorang. Banyak yang ingin sukses tetapi tidak siap untuk ikut berlomba. Sukses adalah piala yang diperebutkan oleh orang banyak, tetapi tanpa ikut perlombaan kesuksesan anda tidak akan bisa meujudkan mimpi anda sebagai wirausaha. Keempat jenis itu adalah:

a. Jenis yang tidak mau bermimpi (malas): sehingga ia menghindari kerja keras tetapi ingin sukses

b. Jenis penonton: ingin sukses dan bermimpi tetapi tidak mau kerja kerasc. Jenis follower atau peserta lomba untuk sukses: sudah punya mimpi dan ingin

sukses tetapi belum mampu mewujudkannya karena belum mempunyai sikap dan perilaku kerja prestatif.

d. Sang juara atau the champion: sudah pasti punya mimpi, hasrat, ingin suksenya kuat, merencanakan, dan mempersiapkan lalu mencoba dan terus mencoba serta berfikir kreatif untuk menjadi yang terbaik. Sikap dan perilaku inilah yang disebut prilaku prestatif

3 SEMANGAT WIRAUSAHA

Kita ketahui, semua kegiatan kita sehari-hari juga memiliki prinsip-prinsip yang sama dengan pola kerja dalam penerapan kewirausahaan. Contohnya, kegiatan bepergian keluar kota secara prinsip hampir sama dengan kewirausahaan. Mari kita uraikan persamaan antara perencanaan dan kewirausahaan untuk contoh kasus bepergian keluar kota. Hal ini bisa dilihat pada tabel berikut:

Jadi, pola pikir dan pola kerja kewirausahaan mirip dengan kegiatan hidup kita seharihari. Maka, memilih karir dan jalan hidup sebagai wirausahawan sama atau mirip dengan keputusan apa yang akan kita lakukan di setiap harinya, seperti belajar, mandi, bepergian, memasak dan sebagainya. Hanya yang membedakan adalah kompleksitas masalah perencanaan, resiko, dan pekerjaannya.

3.1 FAKTOR SEMANGAT ITU PENTING DALAM BERWIRAUSAHA

Berani bermimpi adalah langkah awal anda sebelum sukses. Tetapi bayangkan, mimpi saja anda tidak berani bahkan tidak pernah! Lalu bagaimana anda bisa sukses ?

3.2 APA ITU SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN

Semangat dan gairah merupakan hal yang menarik untuk dijelaskan secara lebih detail. Tampaknya sama namun intinya berbeda. Mari kita menguraikan apa itu semangat dan apa itu gairah.

Semangat: Energi untuk mengerjakan suatu pekerjaan karena ada keinginan dan hasrat untuk mencapainya, yaitu adalanya unsur manfaat dan tujuan.

Gairah: Energi yang diperlukan dalam mengerjakan suatu pekerjaan karena ada unsur kecintaan, kesukaan, dan hobi di dalamnya (love). Jadi, bukan semata-mata karena manfaat dan tujuannya saja.

Sumber energi yang dibutuhkan dalam kegiatan kewirausahaan atau kegiatan apapun adalah mempunyai semangat (ada harapan) dan gairah untuk mengerjakannya. Kedua-duanya adalah satu dan menjadi sumber energi (motivasi) dalam berwirausaha. Kita juga butuh dinamo stater atau pematik agar sumber energi itu bisa ‘menyala’ (bersemangat dan bergairah) terus menerus, yaitu komitmen dalam memilih jalan karir sebagai wirausaha yang sukses dan cerdas. Kunci penting dalam menciptakan semangat kewirausahaan itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Figur bagi seseorang guna membangkitkan semangat; karena melihat orang itu sukses dan kaya maka ia ingin menjadi seperti orang itu (ingat: bisnis bisa dicopy hasilnya untuk menjadi seperti dirimu tetapi tidak bisa mengcopy seluruhnya)

2. Suka mencari tantangan baru untuk menciptakan gairah, yaitu cinta akan kewirausahaan.

3. Kepepet atau keterpaksaan karena harus tetap bertahan (survive) dan hidup. Semangat bisa muncul karena keinginan untuk tetap bertahan hidup.

4. Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik lagi: tidak ingin miskin selamanya

5. Mengalami kegagalan dalam meniti karir pekerjaan dan mengambil jalan pintas untuk semangat menjadi wirausahawan.

6. Memang cita0cita sejak kecil menjadi wirausahawan.7. Kenyamanan dan financial freedom-nya.

3.3 SIKAP ORANG YANG TIDAK MEMILIKI SEMANGAT WIRAUSAHA YANG BAIK

1. Sikap “saya takut gagal”Sikap takut gagal menghentikan semua energi, semagat, daya upaya, dan gairah kerja yang dulunya tinggi dan sekarang berubah drastis sehingga mengalami kemunduran. Takut gagal berarti takut beresiko sehingga lebih baik memilih mundur dan tidak mau mencari jalan keluarnya

2. Sikap yang keliru tentang kegagalanGagal bukan berarti terminasi sebuah perjalanan karena itu merupakan perjalanan yang panjang. Dibutuhkan proses untuk menaklukkan kegagalan demi kegagalan. Jadi kegagalan adalah episode perjalanan yang harus kita lalui bak sebuah pertandingan yang kalah tapi bisa menang.

3. Tidak siap menghadapi kegagalan4. Sikap berhenti mencoba

Disamping sikap tidak siap menghadapi kegagalan, ada pula sikap lain yang mematahkan sikap wirausaha, yaitu sikap berhenti mencoba.

Semangat wirausaha harus ditopang kuat oleh sikap, pola pikir dan persepsi tentang kegagalan yang akan dibahas. Itulah prinsip pertama untuk menopang semangat kewirausahawan. Prinsip berikutnya adalah sikap bekerja yang efisien dan efektif tak kalah pentingnya.

Kegagalan Orang Meraih Prestasi

Sikap dan perilaku kewirausahaan yang harus dipunyai adalah semangat yang tidak kenal menyerah. Semangat tidak kenal menyerah ini merupakan faktor kunci seseorang dalam meraih prestasi di bangku kuliah, karir,dan dalam berwirausaha.

Banyak orang yang mudah gagal, takut gagal, dan tidak berkeinginan untuk mewujudkan cita-citanya agar hidupnya menjadi lebih baik lagi cenderung mengeluh, menyalahkan orang lain dan menghibur dirinya bahwa dirinya memang diharuskan hidup miskin (sudah suratan takdir). Padahal itu hanya ada di pikiran mereka saja.

3.4 APA KUNCINYA AGAR MEMILIKI SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN

Kunci sukses dalam membangun semangat kewirausahaan adalah tidak takut gagal dan jangan mengenal arti gagal dalam kamus hidup anda. Bila kita takut gagal, artinya semangat akan turun sebanding dengan besarnya rasa takut untuk gagal.

4 BERKERJA EFEKTIF DAN EFISIEN

Sikap kerja yang efektif dan efisien lebih ditekankan pada aspek managerial dalam mewujudkan strategi usaha, target pekerjaan, dan taktik bisnis dalam mengelolah usaha. Sikap kerja yang efektif dan efisien harus dimiliki oleh seorang wirauahawan dalam mewujudkan bisnisnya menjadi bisnis yang punya standarisasi sistem operasional yang berorientasi pada mutu.

Bisnis harus mengutamakan mutu bukan profit saja, karena profit atau keuntungan adalah dampak dari proses bisnis yang bermutu. Oleh sebab itu, diperlukan prosedur mutu untuk dijadikan sebagai sikap bekerja dari wirausawan dan karyawan agar berpikir efisien dan efektif.

Apa itu efektif dan efisien?

Andaikan kita mau membunuh nyamuk yang sedang terbang dengan sebuah alat yang harganya mahal atau ukurannya besar. Dengan alat seperti itu kita dapat melakukan hal itu dala waktu yang relatif singkat.

Efisiensi

Strategi membangun usaha belum bisa dikatakan efisisen apabila modal yang dikeluarkan untuk membangun usaha tersebut cukup besar tetapi hasilnya tidak sebanding dengan modal yang dikeluarkan.

Efisiensi berarti sebuah hasil telah dicapai dan diwujudkan melalui perencanaan dan pengelolaan yang optimal dengan mengutamakan alat yang tepat, biaya yang lebih rendah sesuai rencana atau penekanan pada waktu penyelesaian lebih cepat.

Bila dirincikan secara lebih jelas lagi, efisiensi itu beriorentasi pada salah satu atau beberapa aspek berikut ini:

1. Pencapaian terget biaya yang dikeluarkan masih di bawah rencana. Berarti ada selisih antara target biaya dengan realisasi biaya yang kita sebut efisiensi.

2. Proses yang dipilihnya berfokus pada penggunaan alat, dengan cara dan taktik yang diperhitungkan dengan baik dan matang agar diperoleh hasil yang maksimal.

3. Pencapaian target tunggal dari aspek waktunya lebih cepat dari target yang direncanakan untuk menghasilkan target penjualan yang sesuai dengan yang diinginkan, yaitu aspek biaya atau aspek waktunya. Jadi, bisa diperoleh dari satu aspek saja atau beberapa aspek diatas, bisa juga secara bersamaan.Contoh: kita ingin luncurkan produk baru dengan kualitas tertentu dan menginginkan terjadinya efisiensi waktu yang dicapai dalam proses peluncurannya agar lebih singkat. Namun, kemungkinannya bisa mengorbankan biaya yang dikeluarkan dan/atau kualitasnya tidak diutamakan. Itulah sebuah konsekuensi pada pemikiran yang beriorentasi pada efisiensi.

Efektivitas

Apa yang dimaksud efektivitas bila dikaitkan dengan aspek faktor efisiensi? Pemikiran yang efektif itu lebih beriorentasi pada penggabungan dari aspek-aspek di bawah ini yang dikategorikan dan disinergikan untuk mencapai tujuannya secara optimal, yaitu:

1. Kualitas yang baik2. Waktu yang tepat3. Biaya yang optimal4. Sistem yang benar

5. Metode kerja sesuiai dengan standar mutu yang telah ditetapkan 6. Alat yang benar dan tepat

Jadi, ada beberapa aspek yang harus diperhitungkan. Prinsip kerja yang efektif adalah prinsif kerja yang mengutamakan 4 hal utama pencapaian kerja, yaitu:

1. Ketepatan (accurancy): tepat waktu, sasaran, dan biaya yang direncanakan atau dianggarkan.

2. Kecepatan (speed): cepat dalam proses pengerjaan dan waktu yang digunakan dalam meneyelesaikannya.

3. Hemat (efficiency) : Hemat biaya; untuk itu dibutuhkan kreativitas dan inovasi utuk menciptakan cara agar biayanya seefisien mungkin tanpa mengorbankan kualitas dan target waktu yang telah ditetapkan. Faktor teknologi sangat berperan penting dalam faktor hemat biaya.

4. Keselamatan dan keamanannya (safety): Faktor keselamatan dan keamanan itu sangat diperlukan. Seandainya faktor keselamatan dan keamanan ini tidak diperhatikan, seklaipun semua aspek bagus, maka akan timbul masalah baru.

Maka, bisa dikatakan bahwa efektivitas berati bekerja menghadapi atau menyelesaikan masalah tanpa menciptakan masalah baru.

Wirausahawan yang sukses selalu mempunyai semangat dan motivasi yang tinggi sebgai sumber energi untuk mengerakkan roda-roda usaha dengan ditunjang oleh kreativitas dan inovasi yang mampu membuat seseorang wirausahawan bisa bekerja dengan efisien dan efektif untuk menciptakan keuntungan dan manfaat bagi bisnisnya.

Namun, ada satu faktor yang sangat diperlukan dalam mewujudkan target dari seorang wirausahawan agar mencapai kesuksesan, yaitu komitmen yang tinggi dalam berwirausaha dan tetap fokus dalam bekerja. Itulah faktor kesuksesan setelah Anda memutuskan untuk menjadi wirausaha.

5. KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

Sebuah pertanyaan “Apa kunci penting yang harus dimiliki oleh seseorang agar bisa berprestasi dan sukses di masa mendatang?” Jawabannya ialah sebelum Anda bisa mewujudkan langkah pertama dan mengambil resiko dari langkah pertama dan mengambil resiko dari langkah berikutnya, Anda membutuhkan suatu kemampuan untuk memengaruhi pikiran Anda agar mau mengikutinya. Itulah yang disebut “kepemimpinan diri” (Self-leadership).

Banyak orang mempunyai kemampuan memimpin dirinya sendiri tapi tidak berani mengambil keputusan apapun. Sewaktu kita berusia di bawah 7 tahun, kita tidak merasa takut untuk belajar berjalan dan belajar melangkah kemanapun demi mencapai tujuan kita. Jadi, mengapa sekarang diri kita tidak berani mengambil keputusan dan melangkah menjadi seorang wirausahawan? Jawabannya adalah

kemampuan memimpin Anda (leadership) belum diberdayakan lagi. Mari kita memberdayakan cita-cita kita dengan memengaruhi diri kita.

Kepemimpinan mengandung 4 faktor kemampuan utama yang perlu dibangun, dibentuk, dan diberdayakan dengan baik, yaitu:

1. Kemampuan motivasi dan menjadi contoh bagi yang lain.2. Kemampuan memimpin, memengaruhi, mendistribusikan kekuasaan, dan

meberdayakan anggotanya.3. Membangun tim dan kerja sama kelompoknya.4. Kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi untuk mengatasi konflik.

Ada beberapa kebiasaan mendasar dan tingkah laku seorang pemimpin yang istimewa dan dianggap mampu dan baik. Kebiasaan-kebiasaan itu bisa dicerminkan dalam beberapa kelompok, yaitu:

1. Kebiasaan menantang prosesa. Mencari kesempatan untuk mencapai karir yang lebih baik dan tampil untuk

berprestasi.b. Berani mencoba sesuatu yang orang lain tidak berani lakukan dan mengambil

resikonya.2. Kebiasaan untuk memeberikan inspirasi visi bersama

a. Menggambarkan masa depan (visioner)b. Suka membantu orang lain

3. Kebiasaan mengutamakan orang lain untuk bertindaka. Mempererat kerja samab. Memperkuat tim agar solid

4. Kebiasaan membuat model pemecahan masalaha. Memberi contoh terlebih dahulub. Merencanakan kesuksesan kecil bagi orang lain

5. Kebiasaan memberi semangat dan motivasia. Mengakui, memuji, dan menghargai konstribusi iindividub. Merayakan prestasi kerja

5.1 APA BEDANYA MANAGEMENT DAN LEADERSHIP

Suatu usaha tidak akan berkembang bila tidak ada tujuan dan pengorganisie yang memengaruhi perilaku karyawan dan kegiatannya agar bisa mewujudkan tujuan Anda. Kemampuan itu adalah kemampuan manajerial dan kemampuan memimpin. Lalu perbedaan diantara keduanya?

Seorang wirausahawan adalah seorang pemimpin dan dimanapun dia berada, wirausahawan mempunyai beban untuk mempertanggungjawabkan kepemimpinannya kepada para pengikutnya, yaitu bawahan-bawahannya.

Jika seseorang sudah mulai berkeinginan memengaruhi orang lain untuk mencapai tujuannya, maka telah terjadi kegiatan kepemimpinan. Pemimpin itu orangnya dan kepemimpinan itu kemampuannya.

Pemimpin dan kepemimpinan mempunyai arti penting dalam sebuah kelompok. Jika terjadi masalah, pemimpin dan jiwa kepemimpinannya berada di garda terdepan untk mengatasi masalah itu serta mengatasi resiko, konflik, atau perselisihan di antara orang-orang di dalam kelompoknya. Untui itu dibutuhkan atura-aturan, sistem, norma-norma, kebijakan, tujuan kelompok, dan motivasi. Di sinilah peranan pemimpin sangat dibutuhkab untuk meletakkan fondasi usaha dan manajemen yang benar dan baik.

Kepemimpinan terkadang diartikan sebagai pemegang kekuasaan (power), otoritas, dan pembuat keputusan serta membuat inisiatif agar tujuan organisasi bisa tercapai dengan baik.

Perbedaan kepemimpinan dan management terdapat pada cara dan kegiatan serta kemampuan untuk mewujudkan sebuah tujuan, perbedaan ini bisa dilihat dalam uraian berikut:

Manajemen : suatu kegiatan, cara, dan proses untuk mengorganisir, mempromosikan, merencanakan, dan menegndalikan sehingga tujuan kelompok atau organisasi bisa tercapai dengan baik. Singkatnya adalah sebagai proses pencapaian tujuan organisasi melalui usaha orang lain.

Manager : orang yang senatiasa memikirkan kegiatan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi orang lain atau bawahannya termasuk pengikutnya.

Kepemimpinan: kemampuan (seni dalam ilmu) orang yang berusaha untuk memengaruhi perilaku

Pemimpin : Orang mempunyai kemampuan kepemimpinan.

Maka seorang manajer juga seorang pemimpin tapi seorang pemimpin belum tentu manajer.

5.2 SIFAT UMUM KEBERHASILAN KEPEMIMPINAN

Adapun sifat umum yang memengaruhi keberhasilan kepemimpinan di sebuah organisasi, yaitu:

1. Mempunyai kecerdasanPada umumnya kecerdasan seorang pemimpin yang berhasil lebih tinggi (bisa EQ atau IQ) dari orang yang dipimpinnya, namun gap-nya tidak terlalu besar bila dibanding dengan pengikutnya

2. Hubungan dengan orang lain (interpersonal)

Kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain sangat penting bagi seorang pemimpin dalam tujuannya untuk mengrahkan, membimbing, dan memengaruhinya agar tujuan organisasi bisa tercapai

3. KedewasaanKepribadian yang bijaksana, tidak emosional, berfikir positif, matang, dan bisa menjadi figur adalah modal penting dari seseorang pemimpin untk mencapai tujuannya.

4. Motivasi orang lainTanpa kemampuan untuk menciptakan semangat kerja yang tinggi, gairah, dan motivasi bagi orang lain, pemimpin yang tidak mempunyai kemampuan ini paling sulit mencapai tujuannya.

5. Motivasi diri sendiriBagaimana orang lain bisa termotivasi kalau dirinya sendiri saja tidak tidak bisa dimotivasi. Kemampuan memotivasi diri sendiri sangat penting sebelum memotivasi orang lain.

6. Sikap dan perilakuSikap dan perilakunya menjadi contoh bagi orang lain sehingga secar tidak langsung tindakannya diikuti orang lain. Untu, itu, sikap dan perilaku yang baik dan benar akan mendorong orang lain bersikap sama.

7. Integritas tinggiIa selalu menjaga integritas (menyatukan tindakan, pikiran, dan sikap) dan menjaga kesatuan kelompok agar tetap utuh sehingga ia rela berkorban demi kelompok dan tujuannya.

8. HumorisPerjalanan menuju tercapainya sebuah kesuksesan dalam usaha dan prestasi terasa begitu lama bila pemimpinnya bersikap dingin, kaku, dan angkuh. Tentu saja hal ini akan menghambat tercapainya tijuan kelompok atau organisasi. Seorang motivator harus bisa mengatur irama emosi dan situasi semangat, gairah, dan suasana tetap terjaga dengan baik.

9. Komitmen tinggiMenjaga komitmen dari apa yang ia ucapkan, tegaskan, dan nyatakan itu sama pentingnya dalam menjaga harga dirinya sehingga komitmen dan integritas itu menyatu dalam harga diri

10. Mampu memberikan wewenangBerbagi kekuatan berarti memberi wewenang sesuai tanggung jawabnya kepada orang lain yang ada di dalam kelompoknya. Ikatan kekuatan itu muncul bila berbagai kekuatan dalam kelompoknya bersatu

11. Menciptakan rasa amanKemampuan menciptakan rasa aman buat kelompoknya adalah sesuatu yang penting untuk menjaga gairah dan semangat kerja tim

12. Tegas dan disiplin

Ketegasan dan mempunyai disiplin yang tinggi akan menjaga konsistensi sebuah irama kerja yang baik agar bisa menjadikan sebuah budaya dan etos kerja yang baik bagi kelompoknya.

13. VisionerMempunyai visi dan misi serta meletakkannya sebagai fondasi sebuah tujuan jangka panjang dari tim dan kelompoknya. Hal ini akan membuat anggita organisasi dan kelompoknya bekerja dengan arah yang jelas.

14. Mengambil resikojelas, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa mengambil resiko sebelum orang lain berani melakukannya. Tanpa keberanian ini pemimpin akan ditinggalkan oleh pada pengikutnya.

Jadi, seorang wirausahawan yang hebat juga merupakan seorang pemimpin yang handal. Untuk itu kita perlu mengulas pentingnya faktor-faktor seperti:1. Meneglola dan mengambil resiko2. Sikap pantang menyerah3. Kemampuan mengatasi konflik4. Menentukan visi dan misi usaha5. Berani mengambil keputusan

5.3 SIKAP PANTANG MENYERAH ADALAH MODAL UNTUK SUKSES

Benar, modal itulah yang harus dimiliki oleh setiap pengusaha yang sukses. Lalu benarkah kita kita tidak bisa memulai dan memutuskan menjadi wirausahawan bila tanpa modal uang banyak? Seperti yang dikatakan oleh mitos yang salah bahwa bisnis itu tidak bisa dimulai bila tidak memiliki modal uang yang cukup! Ketika kita berbicara tentang modal untuk menjadi wirausahawan yang cerdas, kita selalu berfikir tentang modal uang yang besar. Tahukah Anda bahwa selain modal uang itu ada modal lain yang bisa Anda gunakan untuk memulai menjadi wirausahawan? Itu adalah sikap pantang menyerah.

Semangat pantang menyerahlah yang bisa mewujudkan Impian Anda

Yah, jika Anda tidak mempunyai semangat pantang menyerah, maka impian Anda tidak akan pernah terwujud. Hal itu dikarenakan perjalanan menuju sukses itu begitu panjang dan terjal. Anda butuh semangat pantang menyerah dan kreativitas sebagai kemudi kapal bisnis Anda.

Bagaimana menciptakan semangat pantang menyerah sehingga Anda bisa memilikinya? Caranya adalah sebagai berikut:

1. Memiliki prinsip hidu. Contoh: “Hidup hanya sekali, untuk itu harus jangan tanggung-tanggung sukses”.

2. Keinginan kuat untuk berhasil terus dilatih dengan menciptakan kesuksesan kecil di setiap hari.

3. Keuletan itu harus Anda miliki dengan berfikir bahwa sukses itu tidak ada instan. Untuk itu harus teguh, tekun, dan ulet.

4. Nyatakan cita-cita Anda dalam tulisan dan tempelkan pada tempat yang sering Anda lihat setiap hari agar tetap termotovasi.

5. Persepsi tentang kegagalan diubah menjadi citra positif karena kegagalan itu adalah bagian dari sebuah permainan. Jadi bila gagal Anda anggap kalah dan tidak gagal Anda anggap kemenangan. Bisa juga dianggap kegagalan bila Anda mendapatkan nilai buruk , dan mendapatkan nilai B bila Anda tidak pernah gagal. Jadi kegagalan itu sudah menjadi bagian dari permainan Anda. Maka, bila Anda gagal pelajari, main lagi, belajar lagi, dan seterusnya! Pasti menand!

6. Rencanakan resiko dari kegagalan itu tidak begitu besar nilainya atau kecil sehingga Anda masih punya cadangan dana yang besar untuk memulai kembali tetapi harus belajar dari pengalaman. Biasanya prinsip ini berfikir bahwa investasi awal itu maksimal 30% dari cadangan uang Anda. Jangan mempertaruhkan semua uangnya sehingga jikalau gagal maka Anda memutuskan untuk berhenti dan akhurnya takut untuk mencoba lagi.

7. Sikap pantang menyerah itu harus dilatih, bukan tercipta dengan sendirinya. Untuk itu, anda harus melatih secara rutin untuk mengalahkan rasa takut anda dengan mempelajari factor kegagalannya, melatih untuk siap gagal, melatih mental, dan menghilangkan rasa malu.

Semangat pantang menyerah itu kunci utama untuk meraih kesuksesan baik dalam prestasi di bangku kuliah ataupun dalam berwirausaha.

7 KOMPETENSI DI BIDANGNYA DAN KOMITMEN YANG KUAT ADALAH KEMAMPUAN YANG DIBUTUHKAN

Faktor utama membangun sebuah komitmen diri dalam membangun kesuksesan adalah kompetensi. Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan kualitas individu yang meliputi sikap, pola kerja, pola pikir, semangat inovasi serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaaan. Jadi, seseorang wirausahawan juga harus memiliki keterampilan-keterampilan lain untuk menunjang kompetensi di bidang bisnis yang meliputi:

1. Keterampilan manajerial (managerial skill)Digunakan untuk merencakan, melaksanakan dan mengorganisir suatu pekerjaan agar dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

2. Keterampilan konseptual (conceptual skill)Keterampilan dalam merancang suatu rancana, menyusun konsep, dan visi serta misi agar punya arah yang jelas.

3. Keterampilan mengelola sumber daya manusia (human skill)

Keterampilan memahami orang lain, berempati berkomunikasi, memotivasi, memberi contoh, dan menjadi teladan bagi orang lain serta berelasi dengan pelanggan secara baik.

4. Keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan (decision making skill)Dalam proses menuju kesuksesan, seseorang tidak luput dari masalah. Oleh karena itu, kompetensi wirausaha salah satunya adalah mengambil keputusan yang tepat.

5. Keterampilan mengelola waktu (time management skill)Sudah pasti waktu bekerja kita sangat terbatas dan hanya ada 12 jam saja. Sisanya adalah untuk kepentingan lainnya. Untuk itu, dalam mewujudkan rencana kerja yang begitu padat, kita harus pandai-pandai mengelola waktu agar optimal dalam arti efisien dan efektif.

6. Keterampilan teknis (tecknical skill) Dalam jenis bisnis, pasti ada keterampilan teknis yang diperlukan sebagai keterampilan intinya (specialist skill). Contoh:a. Usaha restoran - keterampilan memasakb. Usaha konveksi - keterampilan mendesain dan menjahitc. Usaha distribusi - keterampilan menjual dan memasakd. Usaha servis computer - keterampilan mengenai computer dll

Keterampilan teknis ini sangat penting sebagai keterampilan inti dalam membangun kemampuan kewirausahaan. Keterampilan inti ini disebut specialist skill dari the Business Team Skill.

Memiliki pengetahuan, keterampilan, semangat wirausaha, motivasi, visi dan mimpi tidaklah cukup bila tidak diikuti sebuah factor penting lainnya, yaitu selalu berkomitmen terhadap pekerjaan yang dilakukan.

Maka;

Kompetensi + Komitmen = Kemampuan Intelektual Entrepenreur

Kemampuan intelektual entrepreneur adalah tingkat pengetahuan yang tinggi yang dimiliki seseorang dalam usahanya untuk meraih kesuksesan. Oleh karena itu, kompertensi tanpa komitmen tidak akan ada artinya karena tidak bias melakukan pekerjaan dengan tuntas dan berkualitas.

7.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MENUNJUK KOMITMEN YANG TINGGI

Banyak orang justru berlatih untuk menghadapi kesuksesannya, padahal yang sering di hadapi adalah masalah, kesulitan cobaan, dan kegagalan. Seharusnya mereka berlatih untuk siap menghadapi kegagalan karena kegagalan jauh lebih sering terjadi disbanding kesuksesan. “Kemiskinan jauh lebih mudah ditemukan daripada kekayaan dan kekecewaan jauh lebih lumrah daripada kepuasan” (J. Wallace Hamilton).

Salah satu masalah terbesar yang dihadapi orang dengan kegagalan adalah bahwa mereka terlalu cepat menilai situasi-situasi tertentu dalam hidupnyadan menganggapnya sebagai kegagalan. Sebenarnya mereka perlu mengingat bahwa kegagalan itu baru sebagian kecil dari pekerjaan yang harus diselesaikan untuk sebuah pekerjaan besar. Adapun faktor-faktor penting yang menunjukkan seseorang berkomitmen tinggi terhadap pekerjaannya adalah sebagai berikut :

1. Mempunyai DedikasiAda unsur dedikasi yang kuat terhadap pekerjaannya sebagai wirausaha, sehingga ia tidak menganggap wirausaha hanya sekedar mencari keuntungan semata tetapi juga membantu orang lain dan menjadi bagian dari amal baik.

2. Mencintai pekerjaannyaWaktu hidup itu sebagian besar adalah waktu bekerja dan begitu juga dalam berwirausaha. Wirausaha merupaka sebuah perjalanan panjang yang terjal dan penuh hambatan yang harus dilalui dengan hati yang tenang dan penuh kegembiraan agar tidak mudah putus asa. Oleh sebab itu, berwirausaha itu seperti ‘belahan jiwa ‘ atau soulmate agar pekerjaan itu bukan menjadi beban tetapi menjadi kenikmatan di mana bila kita melakukan pekerjaan itu, kita bekerja tanpa kenal lelah , penuh semangat, dan akhirnya berkomitmen tinggi. Oleh bsebab itu pilihlah jenis bisnis yang ada cintai.

3. Ingin menjadi contoh bagi yang lain Tanpa keinginan berbagi memberi nafkah untuk orang lain, dan menjadi contoh bagi anak-anaknya , istri,keluarga dan teman-temannya maka seseorang wirausaha sulit untuk tetap berkomitmen . hasrat inilah yang akan membangkitkan gairah dalam berwirausaha dan berujung pada sebuah komitmen.

4. Tidak ingin menjadi seorang pengecutTidak ada seseorang pengecut yang berhasil dalam mewujudkan impiannya dan juga tidak ada wirausahaan yang berhasil karena mempunyai kepribadian seorang pengecut . oleh karena itu, disebut wira-usaha dimana wira berarti berani ( bukan pengecut)

5. Profesionalisme membuat ia selalu memegang janjinyaMemegang janji dan tidak plin-plan adalah ciri-ciri kepribadian seorang witausahawan yang sukses. Selalu memegang janji berarti selalu berkomitmen pada janji. Begitu juga seorang wirausahawan harus selalu memegang janjinya agar kaaryawannya mau mendengarkan apa yang ia perintahkan . inti dari komitmen yang tinggi adalah memegang janji dan tepat janji.

6. Berorientasi pada mutu hasil kerjanyaUntuk tetap menjaga komitmen dalam berwirausaha , salah satu caranya adalah berorientasi pada mutu kerja yang prima, bukan asal-asalan. Konsumen tidak akan membeli produk yang asal-asalan mutunya. Suatu hal yang dipegang oleh konsumen adalah janji terhadap mutu kerja seorang wirausaha

7. Selalu bisa mengendalikan dirinya

Dalam situasi apapun , seorang wirausaha harus bisa mengendalikan diri terhadap kritikan , cercaan, tekanan, komplain , protes , dan pengaruh negatif dari lingkungan terdekatnya. Kemampuan dalam mengendalikan diri seseorang wirausahawan akan sangat membantu dalam menjaga komitmen yang tinggi.

8. Tekun dan ulet dalam bekerjaUntuk tetap berkomitmen tinggi , jalan satu-satunya adalah abaikan pengaruh atau informasi negatif yang membuat moral dan mental anda jatuh! Tutup telinga anda dan tetap teguh . keuletan dan ketekunan dalam bekerja , terus menghadapi masalah dengan tenang , serta tetap waspada merupakan medium untuk tetap menjaga komitmen yang tinggi meskipun dalam kondisi terpuruk . seorang wirausawan yang cerdas itu pantang mundur.

9. Keyakinan diri dan kedisiplinan sebagai kundi pokok Komitmen harus dijiwai oleh keyakinan diri yang teguh serta kedisiplinan yang tetap terjaga dengan baik . komitmen akan hilang bila anda tidak disiplin dan tidak yakin pada diri sendiri .

6.7.2 MENERAPKAN PERILAKU YANG MENDUKUNG KOMITMEN YANG TINGGI

Sikap dan perilaku yang penting agar bisa membantu mewujudkan komitmen yang tinggi dalam berwirausaha adalah:

1. Sikap tepat waktu2. Sikap tepat janji, karena adalah utang yang harus di tepati3. Sikap kerja bermutu dan berorientasi pada hsasil yang bermutu tinggi

( standarisasi sistem mutu , contoh ISO 9001, total Quality managemen , keizen, ggugus kendali mutu dan lain-lain)

4. Sikap memberi dan mau membimbing orang lain5. Sikap profesional dalam bekerja sesuai dengan kompetensinya.

Semua sikap diatas akan menjadi satu dalam wujud komitmen . tanpa sikap tersebut komitmen yang tinggib akan sulit terwujud

7.3 JENIS KOMITMEN DALAM BERWIRAUSAHA

Ada beberapa jenis komitmen yang berbeda dalam berwirausaha , komitmen-komitmen itu adalah :

1. Komitmen terhadap diri sendiri ( individual commitment)Hal yang terpenting dalam membangun semangat wirausaha dan tetap fokus pada tujuan adalah tetaplah berpegang pada komitmen diri sendiri , yaitu komitmen untuk : a. Mewujudkan cita-cita atau mimpib. Keluar dari kemiskinanc. Ingin hidup lebih baik dri yang sekarangd. Tidak mau menjadi orang yang biasa-biasa sajae. Bisa memberi nafkah bagi orang yang anda cintai dan orang lain

f. Maju , hidup makmur, dan kaya

Untuk itu komitmen terhadap diri sendiri adalah pondasi bagi komitmen-komitmen yang lain

2. Komitmen kepada keluarga ( family commitment)Sesuatu yang penting saat kita berkeluarga nanti adalah tidak mau membuat hidup keluarga menjadi susah dan mengalami kesulitan, sehingga berkomitmen kepada keluarga adalah lapisan kedua agar komitmen terhadap diri sendiri semakin kuat , tebal, dan teguh.

3. Komitmen pada visi bisnis (business commitmend)Komitmen terhadap visi bisnis adalah komitmen perwujudan atau pendamping dari komitmen individu agar komitmen individu dan komitmen keluarga bisa diwujudkan dalam kegiatan bisnis. Jadi, komitmen terhadap visi bisnis adalah strategi untuk merelisasikan individu, yaitu mimpinya.

4. Komitmen pada orang yang mempercayai (trust building commitment) Banyak bisnis dan usaha berjatuhan dan rontok sebelum 3 tahun pertama usia usahanya. Hal ini terjadi karena tidak memiliki komitmen kepada orang yang telah percaya, mengikuti, dan bergabung di dalam unit bisnisnya. Misalkan komitmen kepada:a. Investor yang telah mempercayainyab. Partner bisnis atau pegangan saham lainnyac. Seluruh staf, karyawan, dan manajemen-manajemennyad. Mitra usaha e. Bank sebagai pemberi pinjamanf. Supplier yang memasok barangnya untuk mendukung bisnis.

5. Komitmen kepada orang menghidupkan bisnisnya, yaitu konsumen (commitment to customers)Komitmen ini adalah ujung tombak dari seluruh komitmen yang ada bila anda ingin bisnis tetap berjalan dengan baik dan terus tumbuh. Tanpa komitmen ini, bisnis anda sulit berkembang dan mungkin tinggal beberapa waktu lagi, karena yang menghidupi bisnis anda adalah pelanggan (customer) anda. Komitmen kepada konsumen atau pelanggan adalah komitmen terhadap mutu produk. Konsumenlah yang “menggaji” Anda, membuat bisnis anda tetap ada, dan menumbuhkan usaha andan jadi, wajarlah bila “Customer is not just the king but the wise king.”

6. Komitmen terhadap lingkungan (environment commitment)Sebagai wirausahawan yang bijaksana, kita pasti tidak mau merusak dan mencemarkan lingkungan. Kita tidak ingin menciptakan polusi dimana-mana. Tetap berkomitmen yang baik terhadap kelestarian alam dan ingin selalu menjaga lingkungan tetap asri adalah komitmen dari kewirausahaan yang sukses dan disegani. Ingat banyak bisnis yang hancur karena telah menghancurkan

lingkungan dan berurusan dengan pemerintah serta lingkungan yang tidak mendukung.

7. Komitmen terhadap etikabisnis (ethic Commitment)Banyak usaha yang terus didukung oleh masyarakat sekitar dan seluruh aspek soisalnya karena sang wirausahawan mempunyai komitmen terhadap masyarakat dan lingkungan social dengan cara:a. Ikut mendukung program-program yang dibuat masyarakat sekitarb. Ikut menjaga kebersihanc. Ikut berpartisipasi dalam program pengentasan kemiskinan atau

pengurangan tingkat pengangguran bagi masyarakat sekitard. Mensukseskan program RT / RW / kelurahan / kecamatan dalam acara-acara

memperingati hari besar, seperti hari sumpah pemuda, hari kemerdekaan, dll

8. Komitmen terhadap etika bisnis (ethic Commitment)Tidak sedikit orang dalam berwirausaha tidak memerhatikan etika, kesopanan, dan moral. Mereka cenderung “semau gue” yang penting jalan terus yang penting menggunakan segala cara (sekalipun cara yang kotor). Untuk mmewujudkan ambisi bisnisnya dengan menghilangkan komitmen terhadap dirinya, keluarga, social, lingkungan dan para pelanggannya. Misalnya, melakukan kecurangan dengan penipuan, pengurangan mutu produk, penggelapan, penjualan obat terlarang, dan hal hal yang bersifat asusila. Komitmen terhadap etika kerja yang baik yang menjunjung tinggi moral yang baik akan di dukung oleh banyak pihak termasuk pesaing anda!

9. Komitmen kepada sang Maha Pencipta (commitment for God)Suatu hal yang tidak bisa di pungkiri lagi bahwa keberuntungan juga datang dari yang di atas, yaitu tuhan yang maha esa. Tanpa sang pencipta bisnis tidak diberi karunia dan ridho! Hidup hanya sekali. Maka, jadikan komitmen ini sebagai pelindung terakhir dari komitmen-komitmen anda sebagai seorang wirausahawan agar jalan usaha semakin diberkahi dan diberi rejeki yang banyak.