2. heng thian siau to

541
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ H eng Thian Siau To L L L a a a n n n  j  j  j u u u t t t a a a n n n  d d d a a a r r r i i i  N N N a a a g g g a a a  D D D a a a r r r i i i  S S S e e e l l l a a a t t t a a a n n n  L L a a m m  e e n n g g  T T j j i i a a m m  L L i i o o n n g g  K a rya : L ia ng Ie Sh e n s a dura n : SD L iong Pene rbit : PU S T A K A SI L A T - Semaran g , 19 6 2 U ploa d e r : T AH d i I nd o zone F i na l E d it & Eb ook ole h : De w i K Z  T iraikasih Webs it e ht tp :/ / ka ng zus i.com /  & ht t p :/ / dewi- kz.inf o/  ht tp :/ / c e rita -s ilat.co.c c /  & ht tp :/ / ka ng -zus i.info /  

Upload: yudirwan-tanjung

Post on 16-Feb-2018

256 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 1/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

H eng T hian Siau To

LLL aaannn j j juuutttaaannn dddaaarrr iii  NNN aaagggaaa DDD aaarrr iii  SSSeeelllaaatttaaannn LL a

a

m

m

  e

e

n

n

g

g

 T

T

j

j

i

i

a

a

m

m

 

L

L

i

i

o

o

n

n

g

Karya : Liang Ie Shen saduran : SD LiongPenerbit : PUSTAKA SILAT - Semarang, 1962

Uploader : TAH di IndozoneFinal Edit & Ebook oleh : Dewi KZ

 Tiraikasih Websitehttp:/ / kangzusi.com/  & http:/ / dewi-kz.info/  

http:/ / cerita-silat.co.cc/   & http:/ / kang-zusi.info/  

Page 2: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 2/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Daftar Is i :

eng T hian Siau T o

 

Daftar Isi : 

BAGIAN 01 : PENDAHULUAN 

BAGIAN 02 : KEGANASAN KUKU GARUDA 

BAGIAN 03 : MATI KEGIRANGAN 

BAGIAN 04 : HUKUMAN MATI 

BAGIAN 05 : SI LIMBUNG DAN SI LINGLUNG 

BAGIAN 06 : SEBUAH PERTEMUAN 

BAGIAN 07 : TERTANGKAP LAGI 

BAGIAN 08 : ORANG ANEH DALAM GOA 

BAGIAN 09 : MELOLOSKAN DIRI 

BAGIAN 10 : PUKULAN MAUT 

BAGIAN 11 : MENDAPAT ILMU 

BAGIAN 12 : “GOLOK YANG MENGGUNCANG DUNIA”(Kian-thian-it-gwan pik-li-to)

 

BAGIAN 13 : DI GUNUNG SERIBU 

BAGIAN 14 : DI TOLONG CIAN BIN LONG KUN THE GO 

BAGIAN 15 : SUKU THIAT TENG BIAU 

BAGIAN 16 : TIO J IANG MENOLONG PUTRINYA 

BAGIAN 17 : REMUK RENDAM 

BAGIAN 18 : MENDAPAT PETUNJUK DARI ANG HWAT

CINJIN 

BAGIAN 19 : GEREJ A KONG HIAU SI 

Page 3: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 3/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 20 : SIASAT SHIN HIAT JI 

BAGIAN 21 : SAY HONG HONG BEK LIAN  

BAGIAN 22 : PENYELIDIKAN THE GO 

BAGIAN 23 : DI TOLONG THE GO 

BAGIAN 24 : HONG-SIN-SAN . . . . . . OBAT ANJING

GILA 

BAGIAN 25 : TIO J IANG MENOLONG PUTRINYA 

BAGIAN 26 : ILMU TALI CHENG-SI PENINGGALAN

ANG SIAN LIHIAP 

BAGIAN 27 : TIO JIANG KERACUNAN . . . . . . DAN

MENGAMUK  

BAGIAN 28 : ME MBANTU MERINGKUS YANGMENGAMUK DI BALAS TUDUHAN MENGADU DOMBA 

BAGIAN 29 : MELUNASI HUTANG 

BAGIAN 29 : MELUNASI HUTANG 

BAGIAN 30 : AYAHKU 

BAGIAN 31 : NYARIS TERBUKA KEDOKNYA 

BAGIAN 32 : ILMU GOLOK KIAN-THIAN-IT-GWAN-TO-

HWAT 

BAGIAN 33 : BUKTI PENGHIANATAN 

BAGIAN 34 : AKHIR SEBUAH PENGHIANATAN 

(Oo0dwkz0TAHoO)

Page 4: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 4/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 01 : PENDAHULUAN

Bagaikan anak panah lepas dari busurnya, 4 ekor kuda

mencongklang pesat memecah kesunyian senjadiperdesaan. Anak gembala yang naik diatas punggungkerbau dan petani2 yang memanggul pacul pulang darimedan kewajibannya, sama terkesiap kagetmemandangnya. Penunggang yang berada paling depansendiri, adalah seorang anak muda sekira 20-an tahunusianya, berparas cakap seperti seorang nona cantik.

Dibelakangnya mengikuti dua orang, yang satu berumur30 tahun yang lain antara 17 tahun. Dari wajahnya yangseperti pinang dibelah dua, terang mereka itu adalah duaorang bersaudura Hanya saja si anak muda itumempunyai ciri yang istimewa yani biji matanya bersinarviolet (ungu), beda dengan kebanyakan orang.

Lebih aneh sendiri adalah yang paling belakang.

Wajah orang itu pucat lesi seperti mayat, tapi kuncirnyayang menjulai dibelakang batok kepala hitam mulusgilap. Dia hanya berkaki satu dan kaki itupun takdimasukkan kedalam besi pijakkan kuda. Sekalipunbegitu, dapatlah dia duduk tegak diatas pelana kudayang mencongklang dengan pesatnya. Tak berapa lamakemudian, keempat penunggang kuda itu sudah tiba

dimulut desa. Tiba2 si kaki satu tadi bergeliat danmenyentak kendalinya, maka melayanglah tubuhnyatepat jatuh dibelakang salah seorang kedua saudara,yakni yang kakaknya. Sudah tentu kejutnya bukankepalang. Tapi ketika dia menoleh dan dapatkan yangbonceng dibelakangnya adalah si kaki satu, legahlahhatinya.

"Sin-heng, ada apa?" tanyanya.

Page 5: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 5/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Ssst....., pe-lahan2 saja, Sin-heng” sahut sikaki satu,"tempat tujuan sudah dekat, ingat, semua2nya harusditimpahkan pada anak she Tong itu, biar mereka

kelabakan. Kita harus pandai mainkan rol itul"

 Adalah ketika dia mengatakan "anak she Tong itu",tangan-nya menunjuk kearah anak muda yang beradapaling depan sendiri. Sehabis menyampaikan pesan,tangannya menekan pe-lahan2 pada pelana dantubuhnya melayang pula kebelakang tepat jatuh diataspelana kudanya sendiri tadi pula. Pesat dan lincah sekaligerakan sikaki satu itu hingga pemuda yangmenunggang kuda paling depan sendiri tak mengetahuisama sekali. Bahkan anak muda itu sedang membenamdiri dalam suatu lamunan indah:

"Kali ini tentu akan memperoleh pahala besar. Karenakepandaian dangkal, selama ini aku tak dapat

menampilkan diri dikalangan mereka (perserekatan antipenjajah Ceng). Ah....., rupanya Tuhan itu maha murah,sehingga aku dapat berkenalan dengan ketiga orang itu.Dengan kepandaian yang dimilik oleh ketiga sahabat itu,tentulah akan disambut dengan girang utk menjadianggauta perserekatan. Juga Siau-beng-siang Tio Jiang,tak nanti memandang remeh lagi padaku, dengan begitudapatlah aku bergaul rapat dengan nona Tio. Ah...., iatentu takkan memandang rendah lagi padakul"

Kini keempat penunggang kuda itu memasuki desa.Sebuah jalan besar terbentang di-tengah2 desa itu.Disana sini banyak sekali rumah2 dan gedung2. Si kakisatu keprak kudanya menghampiri anak She Tong ituseraya bertanya: "Sdr. Tong, apakah benar Siaubeng-

siang Tio Jiang tak berada dikampungnya?"

Page 6: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 6/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Ya, dia pergi dengan isterinya, tapi lain2 saudaraberada dalam desa semua. Oleh karena pemerintah Cengmelakukan tindakan keras, jadi segala sesuatu disini

serba rahasia. Begitu nanti sam-wi (kalian bertiga) tiba,tentulah ada orang yang menyampaikan laporan padaSiau-beng-siang Tio Jiangl"

Si kaki satu berpaling kebelakang sembari memberiisyarat ekor mata pada kedua kawannya agarmemperlambat jalannya kuda. Kala itu adalah tahun ke12 dari kaisar Kong Hi memegang tampuk pimpinankerajaan Ceng-tiau. Kerajaan Lam Beng (Beng pelariandidaerah selatan) sudah hancur dan pemerintah Cengtelah berhasil menguasai seluruh Tiongkok. Tapisebagian patriot2 negara tetap mengadakan gerakansubversif untuk melakukan perlawanan. Usaha2 untukmengkoordineer (melakukan kerja sama) antara

 jaringan2 perlawanan rakyat, tetap dilakukan dengan

giat. Anti penjajah Ceng tetap dikobarkan diantararakyat, agar semangat mereka jangan sampai lumpuh.

GAMBAR 01

Empat penunggang kuda secepat anak panah terlepas

dari busurnya sedang dilarikan kearah pedesaan sana.

Page 7: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 7/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Se-konyong2 sikaki satu yang paling belakang enjottubuhnya dari pelana kuda dan hinggap memboncengdiatas kuda kawannya yang berada dimukanya tanpa

diketahui sipemuda cakap yang paling depan.

Tapi fihak Cengpun tetap bersiaga. Penyebaran mata2dan jagoan2 digiatkan se-luas2nya. Pembunuhan, razzia,pengejaran dan penyelidikan, ya pendek sedikit saja adatanda2 adanya anasir perlawanan, tentu akan ditumpas

sampai habis. Bahwasanya dalam suasana negara yangaman, tak jarang terbit pertempuran kecil ataupenumpahan darah karena terjadinya clash antararombongan anasir2 penyinta negeri dengan kaki tanganpemerintah Ceng, adalah jamak terjadi.

Pemuda she Tong itu sebenarnya anak seorang petaniyang tinggal disekitar sungai See-kang. Dia berotak

cerdas. Ketika berumur 15 tahun, pernah ikut belajarsilat pada seorang guru silat dan dapat mempelajaribeberapa macam permainan silat pasaran. Sekalipunbegitu, dia mempunyai angan2 yang tinggi. Begitulah diatinggalkan kampung halaman berkelana dan berhasilmenggabung kan diri dalam perserekatan anti Ceng yangdipimpin oleh Siau-beng-siang Tio Jiang. Gerakan yang

dipimpin oleh Tio Jiang itu, adalah merupakan kelanjutandari perserekatan Thian Te Hui yang dipimpin olehSuhunya, Ceng Bo sianjin. Thian Te Hui mengalamikegagalan total, organisasinya porak poranda, tokoh2nyabanyak yang bubar menyembunyikan diri dari kejaranpemerintah Ceng. Syukur tokoh2 inti gerakan itu sepertiKui-ing-cu, Thaysan sin-tho Ih Liok, Nyo Kong-lim, Ceng

Bo, Kang Siang Yan, Tio Jiang, Yan-chiu dkk masih tetapbersatu. Walaupun secara ber-sembunyi2, mereka dapat

Page 8: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 8/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

menghimpun kekuatan dan ternyata pengaruh merekaterasa sekali didaerah Kwitang.

---oo-dwkz0tah-oo---

Page 9: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 9/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 02 : KEGANASAN KUKUGARUDA

Duapuluh tahun lamanya, hanya kulit tubuh merekayang berkerinyut dan rambut bertabur uban, namunsemangat perjoangan mereka masih tetap segar ber-nyala2 laksana api abadi yang tak kunjung padam.Banyak nian perobahan2 selama itu. Tio Jiang telahmenjadi suami isteri dengan Yan-chiu dan dikaruniaidengan 3 orang anak, 2 lelaki 1 perempuan. Pusat

gerakan mereka terletak diperkampungan rakyat dikakigunung Lo-hu-san, sedang puncak Giok li-nia merupakanmarkas agungnya.

Sejak Ceng Bo siangjin tinggalkan pimpinan untukbelajar keluar negeri mencari bantuan, maka ataspersetujuan orang banyak, Tio Jianglah yang diserahimenjadi pimpinan dibantu oleh para ciangpwe sebagaipinisepuh (tetua) yang menjadi penasehat danpelindung.

Dari seorang pemuda, kini Tio Jiang telah menjadiseorang ayah dari seorang anak yang berumur 20-antahun.

Karena sifat2 jujur dan ksatrya dia telah dijuluki

sebagai Siau-beng-siang atau Beng Siang Kun kecil, BengSiang Kun adalah seorang tokoh yang jujur danbijaksana. Modal Tio Jiang selain ilmu silat, terutamakejujurannya yang sangat menampil. Walaupun pemudaTong Ko masuk menjadi anggauta perserekatan, tapikarena kepandaiannya dangkal dan belum memperolehsuatu pahala apa2, jadi selama ini belumlah dia dapat

menampilkan diri. Kini dengan mengajak 3 orang kenalan

Page 10: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 10/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

baru yang berilmu tinggi itu, besar harapannya dia akanmencapai yang di-idam2kan itu.

Tak antara berapa lama, Tong Ko menunjuk pada 3buah perumahan rakyat.

"Sin enghiong, itulah tempat kediaman Siau-beng-siang Tio Jiang sekeluargal" serunya memberitahukepada si kaki satu sembari turun dari kudanya. Memangdidepan pintu rumah itu tampak ada seorang nonaremaja berumur 16-an tengah bicara dan tertawa2

dengan seorang anak lelaki kecil berumur 6 atau 7tahun.Tapi anehnya begitu melihat Tong Ko datang,nona itu malah miringkan kepalanya pura2 tak melihat.

"Nona Tio, apakah Nyo-toa-cecu ada?" tanya Tong Ko.

Tiba2 belum lagi sinona menyahut, si kaki satu sudahmerebut ber-seru2 keras2: "Sdr. Tong, besar jasamumembawa kami kemari!”

Habis mulutnya bersuara, tangannya bekerja, sret....,sret...., sret..... belasan bunga api meletik diudaramenabur kearah sinona dan sibocah kecil. Gerakan itudiluar dugaan orang dan dilakukan begitu cepat sekalisehingga Tong Ko tak keburu membuka mulut. Caramenimpukannya pun keliwat ganas sekali.

"Sin-heng........."

Hanya dua patah kata Tong Ko sempat meneriakkan,tapi syukurlah nona itu pun sudah keburu terkejut.Secepat kilat ia tarik sianak kecil terus dibawanya loncatkeatas sampai dua meteran. Plak...., plak...., plak....,taburan benda bergemerlap yang bukan lain adalah 13batang hui-to (passer pilau) lama menancap didinding

tembok rumah.

Page 11: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 11/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Sdr. Tong, mengapa tak lekas turun tangan?" seru sikaki satu kepada Tong Ko sembari susuli lagsi dengan 13batang hui-to.

Kala itu sinona bersama adiknya tengah mengapungdiudara. Gerak timpukan si kaki satu tadi sangatlah kerasdan cepatnya hingga sampai menerbitkan suara aumanbergemuruh. Saking takutnya menjeritlah anak kecil itu.menangis keras2. Tong Ko buru2 hendak gunakancambuk untuk menghadang hui-to2 itu, namun sudah takkeburu lagi. Yang terdengar hanyalah jerit dan teriakanngeri dari sinona dan adiknya, disusul dengan gedebak-gedebuk.... dari tubuh mereka menggelepar ditanah.Tubuh anak kecil yg tak berdosa apa2 itu telah ditaburdengan 6 atau 7 batang hui-to, sehingga seketika itu

 juga putuslah nyawanya. Syukur sinona hanya kenaterpanggang sebatang pada bahunya. Dengantangkasnya, ia segera memondong sang adik dibawa lari

masuk kedalam rumah sembari berteriak-teriak: "PamanNyo! Lekas keluarlah, Tong Ko membawa kawanan kukugaruda kemari. Adikku telah dibinasakan mereka!"

Kuku garuda adalah istilah untuk menyebut kawanankaki tangan pemerintah Ceng. Si kaki satu dan keduasaudara Shin tadi tak mau mengejar, hanya unjuktertawa menyeringai. Sebaliknya Tong Ko yang takmenyangka bakal terjadi peristiwa itu, dengan murkanyasudah mencabut pedang dan maju menghampiri si kakisatu.

"Orang she Sin, siapakah sebenarnya kau ini?"bentaknya.

Si kaki satu yang masih bercokol diatas pelana

kudanya, segera membungkuk kebawah sembari ulurkan

Page 12: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 12/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

dua buah jari tangannya untuk menyepit ujung pedangTong Ko. Sekali sentak, tangan Tong Ko lemah lunglaimengucurkan darah dan tahu2 pedangnya sudah direbut

si kaki satu.

"Tuanmu besar ini digelari orang Tok-kak-han sin-moSin Tok. Dan kedua sahabat ini adalah persaudaraan Sin,Soh-hunciang Shin Leng-siau dan Cecing-long Shin Hiat-

 ji!" sahut si kaki satu dengan tertawa sinis.

Tok-kak-han sin-mo berarti si Malaekat sakti berkaki

satu, Soh-hun-ciang artinya si Pukulan Maut, sedang Ce-cing-long maknanya si Jejaka Mata Ungu. Mendengarketiga nama itu, tanpa terasa Tong Ko terhuyungbeberapa tindak kebelakang. Tapi tepat pada saat Itu,dari dalam rumah terdengar suara berkerontangan keras,disusul dengan suatu deru sambaran angin menghantampunggungnya. Saking gugupnya Tong Ko cepat2 buang

dirinya ketanah dan bergelundungan sampai beberapameter. Bluk....., sebuah toya pendek menghantam keraspada jalanan, hingga batu marmer yang menutupi

 jalanan itu sampal hancur berantakan.

Ketika Tong Ko mendongak, didapatinya yangmenghantam itu adalah seorang tinggi besar gagahperkasa sembari mencekal sebatang sam-ciat-kua (toya

berbuku 3). Hai, si kasar berangasan Nyo Kong-lim, itutoa-cecu (pemimpin pertama) dari ke 72 markas gunungHoasan. Makanya datang2 dia sudah lantas hantamkromo saja tanpa menyelediki lebih dahulu dudukperkara yang sebenarnya.

"Nyo cecu, awas si kaki satu itu hendakmembokongmu dari belakangl" seru Tong Ko

Page 13: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 13/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

memperingatkan si kasar tanpa mendendam apa yangtelah diterimanya dari toa-cecu Itu tadi.

Nyo Kong-lim berputar kebelakang dan tepat padasaat itu si kaki satu sudah loncat dari kudanya sembarimencekal sepasang suan-hua-pan-hou (kapak ataubeliung). Dengan memutar sam-ciatkun, Nyo Kong-limcepat menyambutnya. Walaupun kakinya hanya tinggalsatu, tapi gerakan orang she Sin itu lincah sekali. Untuksabatan sam-ciat-kun itu, tampaknya si kaki satu malahmaju memapakkan. Tapi begitu dekat, sret, tiba2 dialoncat menghindar, sehingga Nyo Kong-lim menghantamangin. Saking marahnya si kasar kedengaranmenggerung keras, dia turunkan tangannya untukmenghajar kepala lawan. Tapi lagi2 si kaki satu enjotkakinya menyelinap kesarnping sembari hantamkansepasang kapaknya, tring, tring! Nyo Kong-lim memilikitenaga pembawaan yang luar biasa kuatnya, tapi pada

saat itu bahunya terasa kesemutan, sam-ciat-kuntertindih ditanah, dia tak kuasa untuk mengangkatnya.

Dilain fihak, demi dilihatnya kedua orang itu sudahbertempur Tong Ko lalu bangun dan ber-gegas2 larikedalam rumah. Tapi kedua saudara Shin itu sudahkedengaran berseru se-keras2nya: "Sdr. Tong, baguslMasuklah lekas dan bunuh habis mereka semua!"

Tong Ko terkesiap kaget. tapi pada saat itu dari dalamrumah kedengaran suara tangisan, maka tanpamenghiraukan racun yang ditebarkan mulut keduasaudara durjana itu, dia terus menobros kedalam. Disitudilihatnya sinona tengah menangis tersedu sedan,meratapi adiknya yang sudah sekian lama meninggal

tadi.

Page 14: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 14/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Hati Tong Ko seperti disayat sembilu rasanya. Iamenghiburnya:

"Nona Tio, jangan keliwat berduka..........."Se-konyong2 sinona menoleh, sepasangnya matanya

tampak membara.

"Kau, seorang bangsatl" serunya sembari mencabutpedang dan dibolang-balingkan terus menyerang kepadatong Ko.

Tong Ko seperti seorang gagu yang tak dapatmenyatakan kesusahannya. Jurus yang dimainkan sinonaitu adalah ilmu warisan yang diajarkan oleh ibunya siHui-lay-hong Liau Yan-chiu, hoan-kang-kiam-hwat atauilmu pedang membalikkan sungai. Nampaknya Tong Kotak berdaya menghindar apalagi memang kepandaiannyamasih cetek.

"Nona Tio, harap jangan turunkan tangan ganas!"serunya.

Tapi tiba2 terdengar orang menyahutimya: "Sdr.Tong, jangan takutl", dan menyusul dengan itu ada suatutenaga kuat mendorongnya kesamping sampai setengahmeter dan tring... tring, tring...., tring....., sinonapunterdesak mundur oleh kilapan sinar bianglala.

Kiranya yang berseru dan menyerbu masuk membantuTong Ko itu adalah Ce-cing-long Shin Hiat-ji. Dia terjangpedang sinona dengan sebatang jwanpian (ruyunglemas) yang ber-kilau2-an cahayanya.

"Kecuali Giam-lo-ong (raja akhirat) mengeluarkanamnesti (pengampunan), jangan harap hari ini kau dapat

Page 15: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 15/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

hidup lagi" serunya sembari maju menyapukan jwan-pian.

Bahu nona itu tadi sudah terluka hui-to, ketambahanpula ia gelisah mendukakan kematian adiknya, makadalam gugupnya ia hanya loncat keatas meja denganpontang panting. Shin Hiat-ji tak kenal ampun lagi. Diasabatkan jwan-pian pada kaki meja, setelah berhasilmelibat terus ditarik se-kuat2nya. Tapi tak kalahsebatnya, sinona sudah enjot kakinya untuk melambungkeatas. la jambret sebuah tiang penglari untuk dibuatmenggelantung, kemudian dengan membolang-balingkanpedangnya dalam jurus kut-ji-thou-kang. (Kut Gwanceburkan diri kedalam sungai), ia meluncur turunmenerjang lawan.

"Ha...... ha.......!" Hiat-ji tertawa menghina, "ilmupedang hoan-kang-kiam-hwat yang menggemparkan

dunia persilatan, kiranya hanya begitu saja!"

GAMBAR 02

Nyo Kong-lim merasa kewalahan kena didesak oleh

sepasang kapak besar Shin Hia-ji. Disebelah sana

Page 16: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 16/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

kawannya terus menyalahkan api membakar perumahan pedesaan itu.

Dia kebutkan jwan-pian untuk menyambut serangan.Belum jwan-pian itu tiba, sinona sudah rasakan digempuroleh suatu tenaga dorongan yang hebat, sehinggamembuatnya kaget bukan terkira. Semuda itu usianya,ternyata anak muda she Shin itu sudah memiliki ilmulwekang yang sedemikian lihaynya. Adalah karena

mengagumi kepandaian lawan, telah membuat sinonatertegun hingga konsentrasi (pemusatan) pikirannyaterpecah. Maka begitu kedua senjata, itu saling beradu,terpelantinglah sinona sampai beberapa langkah jauhnya.

Tepat pada saat itu terdengarlah suara gempuranyang dahsyat, disusul dengan robohnya segumpal pagartembok, sehingga batu merah dan puing sama

berterbangan kesana-sini. Untuk melindungi diri daritebaran batu dan puing itu, sinona putar pedangnya, tapiberbareng itu ia rasakan betisnya sakit sekali karenatersabat jwan-pian siorang she Shin itu. Dengan tahankesakitan, sinona loncat keluar rumah. Dilihatnya adaseorang berumur 30-an tengah menggempur tembokrumah dengan sebuah pukul besi raksasa. Tak berapa

lama kemudian, rubuhlah tembok itu.Saat itu penduduk diperkampungan situ sudah sama

gempar terkejut. Tampak si tie-cing-long Shin-Hiat-jimenobros keluar dan setelah memberi isyarat matakepada kakaknya si Shin-Leng-sian, mereka berdua lalumenyerbu keperkampungan rakyat. Ada 3 orang lelakibaru pulang dari sawah, terus menyongsong dengan

paculnya, tapi mana mereka dapat menandingi tenaga

Page 17: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 17/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

sakti dari Hiat-ji. Sekali memutar jwan-pian. 3 batangpacul sama terlempar keudara. Dan sekali lagi jwanpianberputar, ketiga orang itu menjerit keras rubuh ditanah.

Penduduk perkampungan sama gempar menyingkirkandiri. Hiruk pikuk memecah kesunyian desa itu.

Nyo Kong-lim keripuhan menahan arus serangankapak si kaki satu. Saking marahnya, berulang kali sikasar me-mekik2 seperti kuda meringkik. Tiba2terdengar suatu seruan menggeledek diantara hirukpikuk itu: "Siapa yang berani mengadu biru jualkebiadaban disinil"

Suara hiruk pikuk kepanikan itu sangatlah riuhrendahnya, tapi suara orang itu melengking keras se-olah2 dapat mengatasi kehirukan itu, menandakanbahwa orang itu tentu mempunyai lwekang yang cukuplihay. Kedua saudara Shin itupun menoleh dgn

terperanjat. Seorang lelaki setengah tua yang mukanyagarang berlari mendatangi dengan mencekal sebatang jwan pian.

"Apakah yang datang ini Kiau To, ji-ah-ko dari ThianTe Hui?" tegur Hiat-ji.

"Tak salahlah!', sahut orang itu agak keheranan.

Shin Hiat-ji tertawa memanjang. "Sambutlah piankuinil" serunya. Kini baru Kiau To mengetahui bahwa anakmuda yang belum cukup 20 tahun usianya, hidung tinggidahi lebar dan berwajah luar biasa itu, adalah musuh.Segera diapun sambut serangan orang dengan liok-kin-pian-hwat, ilmu ruyung ajaran gurunya, Cay Siang siansudari gereja Liok-yong-si di Kwiciu. Ruyung lawan ruyung,wah, ramainya bukan buatan.

Page 18: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 18/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Melihat tiada lain tokoh keras lagi, diam2 Soh-hun-ciang Shin Leng-sian girang sekali. Dia yakin rencananyakali ini tentu akan berhasil. Diambilnya korek geretan api,

dengan dua tiga kali loncat, dia menghampiri tumpukankayu lalu menyulutnya. Kala itu adalah permulaan musimdingin, angin keras benda2 kering merinting. Makasekejab saja, asap ber-gulung2 membubung tinggi, apimembubung dengan besarnya. Untuk mengipasinya, ShinLeng-siau mainkan pukul besinya, hingga menerbitkanangin men-deru2, meniup gelagah rumput berhamburan

ke-mana2. Perumahan rakyat yang terbuat dari atap,cepat dijilat api. Rumah2 yang terletak ditepi jalan sudahsama terbakar. Ber-bondong2lah rakyat pedesaan situ,tua muda laki perempuan lari berserabutan macamgabah ditampi. Jerit pekik memekakkan telinga.

"Sdr. Tong, tugas kita sudah berhasil bagus, ayuh kitapergil" tiba2 Sin Leng-siau berseru lantang2.

Tok-kak-sin-mo Sim Tok dan Ce-cing-long Shin Hiat-jimenangkap pertandaan itu. Setelah mendesak lawan,mereka lalu angkat kaki, tapi Nyo Kong-lim tak maulepaskan pengacau itu. Tokkak-sin-mo atau si ibIis saktiberkaki satu se-konyong2 loncat setombak tingginya, darisitu dia berjumpalitan berdiri dibelakang Nyo Kong-lim.

Nyo Kong-lim hanya mengetahui bahwa tiba2 saja sikaki satu itu menghilang, hiruk pikuk jeritan orang,dentam dgn tiang dan bambu dimakan api serta tabirasap yang menyelumbung suasana, telah menyebabkandia tak mengetahui bahw si kaki stau itu sudah beradadibelakangnya. Tahu2 dari belakang terasa ada anginmenyambar, hendak dia menghindar tapi sudah

terlambat. Sekali si kaki satu ayunkan kapaknya, makabahu lengan dari si kasar telah kutung. Lengan kanan

Page 19: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 19/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

yang kutung dan terlempar jatuh ditanah Itu masih erat2mencekal sam-ciat-kun

Bagaimanapun "kerasnya" si kasar itu, namun kali itubenar2 dia tak kuat menahan kesakitan lagi. Matanyaber-kunang2, kepala pening dan rubuhlah dia tak ingatdiri. Darah mengalir laksana air mancur. Sejak sinonamenobros keluar darl belakang tadi, ia kesima melihatipertempuran itu saja. Tapi kini serta tampak Nyo Kong-lim terluka parah, ia segera lari menghamplri serayaberteriak pilu: "Paman Nyo.....! Paman Nyo......!"

Saat itu api makin menjalar luas. Suara gerodakan darirumah2 yang rubuh membisingkan telinga. Hanya dalambeberapa kejab saja, perdesaan situ berobah menjadisedemikIan rupa, telah menyebabkan sinona kehilanganfaham, tak tahu apa yang harus diperbuat, kecualimenangis seperti anak kecil. Untunglah Kiau To yang

dapat mendengarkan jeritan nona itu tadi, segeraberhasil mencarinya. Cepat dia angkat tubuh Nyo Kong-lim, lalu ditutuk jalan darah untuk menghentikan.

"Siau In, lekas ikut aku, atau kau nanti hangusterbakar dlsinll" serunya kepada sinona sembari terusmemondong tubuh si kasar untuk dibawanya menobroskeluar dari lautan api.

Sinona mengikutinya dari belakang. Tapi baru kira 30-an langkah, tiba2 ia teringat akan jenazah adiknya yangmasih ketinggalan berada didalam rumah.

"Paman Nyo, aku hendak menjemput adikku. Ayahdan mamah sering mengatakan kalau engkohku takdapat diharapkan. Maka walaupun adikku sudah binasa,aku tetap hendak mengambilnyal"

Page 20: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 20/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sudah tentu Kiau To terperanjat, karena dia takmengetahui kalau adik sinona itu, putera Tio Jiang yangbungsu, telah menjadi korban keganasan kaki tangan

penjajah yang sedemikian biadabnya. Masa seorang anakkecil yang tak tahu apa, juga dibunuhnya. Bermula diahendak memberi persetujuan, tapi demi dilihatnyakedahsyatan api yang membakar perkampungan itu,buru2 dia mencegahnya: "Siau In, sudahlahl Jangansampai kau sendiri juga menjadi korban lagil"

Tapi ternyata hati nona itu seperti ayah bundanya,keras tak mudah ditaklukkan. Tahu2 ia sudat memutartubuh dan memberosot lari sembari ber-teriak2:

"Biarlah!"

Kejut Kiau To bukan alang kepalang. Baru dia hendakmengejarnya, berbondong2 penduduk lari kearahnya,hingga terpegatlah jalannya dan kini sinona sudah

menyusup masuk kedalam lautan api. Saking gelisahnya.Kiau To sampai banting2 kakinya: Begitu rombonganorang2 itu sudah berlalu, segera Kiau To melihat dengan

 jelas bahwa perkampungan itu sudah menjadi sebuahlautan api. Sedang dalam pada itu, Nyo Kong-lim tetapbelum sadar, hingga diapun tak dapat berbuat apa2.

Sementara sinona tadi, begitu memasuki lingkaran laut

api, matanya segera terasa pedas dihamburi gulunganasap tebal, hingga ia tak dapat melihat jelas suatu applebih jauh dari satu tombak jaraknya. Bagaikan seekoranak rusa tersesat jalan, ia lari kesana sini denganmembabi buta. Rambut dan pakaiannya, sebagian hesarsudah termakan letikan api. Dengan susah payah barulahia berhasil menemukan rumah kediamannya. Tapi baru

Page 21: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 21/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

hendak menobros masuk, ia sudah diseret olehseseorang.

"Nona Tio.....! In-moay......! Lekas menyingkir darisini.....!" seru orang itu.

Nona itu ternyata she Tio dan memakal nama-tunggalIn. Ia adalah puteri kesayangan dari Siau-beng-siang TioJiang, tokoh yang dihormati oleh kaum persilatan patriot.Demi diketahuinya bahwa orang itu adalah si "penjahat"Tong Ko, ia segera mengirim dua buah tamparan kemuka

orang. Seketika itu juga kedua belah pipi Tong Komenjadi bengap matang biru. Tapi dari mundur, se-baliknya anak muda itu malah mendekap tubuh sinonauntuk dibawanya lari.

Karena sejak kecil sudah mendapat latihan ilmu silat, jadi kepandaian Tio In jauh lebih lihay dari Tong Ko.Karena tak menduga, maka tadi ia sampai kena

dipondong Tong Ko. Kini iapun meranta se-kuat2-nyadan mendupak lutut orang. Dupakan itu tepat sekalimengenai mata lutut Tong Ko, hingga seketika itu jugasinak muda mendeprok dan bergelundungan ditanah.

Bahwasanya Tong Ko mecintai Tio In, bukanlah terjadidalam sehari dua melainkan sudah sejak dia ceburkandiri dalam pereserekatan orang gagah di Lo-hu-san situ.

Bahwa dia telah diperalat dan dijadikan tumpuan arus(bulan2an kesalahan) oleh kawanan si kaki satu bertiga,tentu sinona akan membencinya sampai mati. Ini sudahdiperkirakan. Tapi biar bagaimana tak nanti dia biarkannona yang dicintainya itu sampai mendapat kecelakaankalau menobros masuk kedalam rumah. Maka tanpahiraukan suatu apa lagi, dia segera loncat bangun terus

menubruk nona itu lagi, seraya berseru: "In-moay,

Page 22: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 22/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

turutlah omonganku, lekas tinggalkan neraka api ini dannanti kuterangkan lagil"

"Lepaskan aku, lekasl" seru sinona dengan hati yanghancur. Berbareng pada saat itu ada segumpal asapmeniup datang. Hati Tio In direndam oleh kedukaan dankemarahan. Betapapun lihay kepandaiannya, namun iaitu tetap seorang dara. Saking tak kuat menahanrangsangan hawa luapan hatinya, ia jatuh pingsan.

Sebaliknya demi merasa nona itu tak meronta lagi,

Tong Ko segera memanggulnya untuk mencari jalanlolos. Suatu perjalanan yang tak mudah bagi Tong Koyang dalam beberapa saat saja sudah menanggungpenderitaan bathin dan badan yang begitu hebat.Dengan badan luka2 dan gosong2 terbakar, tenggorokankering dan mulut membara, akhirnya dapatlah diamembawa Tio In keluar dari kepungan api. Berjalan

sampai setengah li jauhnya, dia berhenti sejenak untukmenengok kebelakang. Dilihatnya perdesaan itu masihtetap terbakar dimana nyala api sampai membuat langitmerah marong.

Tong Ko ter-longong2 sampai beberapa saat. Benarmalapetaka itu ditimbulkan oleh keganasan ketiga kakitangan pemerintah Ceng, tapi karena ketiga durjana itu

timpahkan kesalahan pada dirinya, tentulah rakyatperdesaan situ akan membuat perhitungan padanya. Takterasa, dia menghela napas dalam2. Setelah tersadar darilamunannya, dia pondong Tio In menuju kesebuahsungai kecil.

---oo^dwkz0tah^oo---

Page 23: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 23/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 03 : MATI KEGIRANGAN

Kala itu hari sudah gelap. Rembulan mulai muncul dari

ufuk timur. Setelah minum dua teguk air. Tong Komenampungkan tangan,mengambil air untuk disiramkanketubuh Tio In. Tak berapa. lama kemudian, sinonamulai siuman. Tapi begitu didapatinya Tong Ko beradadisampingnya, dengan gemasnya ia mengirim sebuah

 jotosan, bluk....., terjerembablah Tong Ko jatuhkebelakang.

"Bangsat macam kau ini! Sekalian saudara samamengira bahwa walaupun kepandaianmu cetek, tapikelakuanmu jujur. Malah ayahpun mengandung maksudhendak mengambil murid padamu. Huh......, siapa tahukau seorang manusia yang berhati serigala, bersekongkoldengan kawanan kuku garuda, membunuh orangmembakar desa................" sehabis memaki itu, air mata

sinona bercucuran.

Tong Ko coba berusaha untuk menggeliat bangun, tapikarena luka2nya yang diderita tadi sedemikian rupa, diatak dapat berdiri. Dengan merayap dihampirinya Tio In,lalu dengan menengadahkan muka, dia meratap: "NonaTio, bunuhlah aku, tak nanti aku penasaran. Tapikuminta janganlah kau mencap diriku sebagai manusia

berhati serigala! Se-kali2 aku bukan orang macambegitul"

Luka yang diderita Tio In pun tak ringan. Dengankerahkan semangat, ia coba loncat bangun, tapikepalanya serasa berat dan ter-huyung2 pulalah ia jatuh,ketanah, Namun mulutnya masih penasaran danmenghamburkan makian se-puas2nya: "Manusia berhati

Page 24: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 24/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

serigala...! Manusia berhati serigala....! Manusia berhatiserigala........... !"

Pedih Tong Ko sukar dilukiskan Dengan kuatkan diridia merayap maju dua tindak, lalu ulurkan tangan untukmencapai bahu Tio In, tapi nona itu dengan gusarnyamenerkam tangan Tong Ko lalu dipelintir dengan geraktoa-cwan-lun (roda berputar). Gerak ini menurutkan ilmumematahkan tulang yang disebut hun-kin-jokut(mengalihkan urat nadi melepas persambungan tulang).Krek, tulang persambungan lengan kanan Tong Komenjadi lepas (keseleo). Buru2 Tong Ko menariknyakeras2 dan dapatlah dia memulihkan persambungan itulagi. Namun sakitnya bukan olah2, hingga nampaikucurkan keringat dingin.

"In-moay, kau tak kenal peribadiku", Tong Komenghela napas.

"Huh, setan lanat, siapa yang sudi berbahasa koko-moaymoay dgn kaul" Masih Tio In belum reda murkanya.Serentak bangun, ia menendang Tong Ko hingga sampaihampir jatuh kedalam sungai. Untunglah anak muda itucepat2 dapat berkutik lagi. Hanya dilihatnya Tio Indengan langkah tak tetap tinggalkan tempat itu, halmana membuatnya gelisah.

---oo^dwkz0tah^oo---

Kira2 satu jam lamanya. Tong Ko rendam separohtubuhnya bagian bawah didalam air. Air dingin yangmerangsang kearah tulang belulang, telah membuatsemangatnya agak segar. Dia lalu hendak merayap naik,

tapi se-konyong2 dari kejauhan kedengaran derap kaki

Page 25: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 25/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

kuda mendatangi. Kuda itu ternyata berhenti disitu juga.Dia melongok dari sela2 gelagah dan didapatinya ada 3ekor penunggang kuda tengah menghampiri ketepi anak

sungai. Dan untuk kekagetannya, ternyata ketiga orangitu adalah 3 durjana yang mencelakai dirinya, yani Tok-kak-sin-mo Sin Tok, murid tunggal dari raja iblis sukuBiau yang bergelar Ban-bok-sin-bu atau. Dukun saktiselaksa mata. Sedang yang dua, adalah Shin Leng-siaudan Shin Hiat-ji kakak beradik.

Buru2 Tong Ko menahan napas tak berani berkutik.Begitu tiba ditepi sungai, ketiga durjana itu segera turundari kudanya dan biarkan binatang mereka minum air.Ketika Tong Ko mengintip dari sela gelagah, dilihatnyaCek-cing-long Shin Hiat-ji memanggul sebuah karungkain yang besar. Karung itu kini diletakkan ditanah dankebetulan sekali hanya terpisah setengah meter dariTong Ko. Dengan hati2 sekali, Tong Ko ulurkan jarinya

untuk menyentuh dan dapatkan isi karung itu amat lunaktapi entah benda apa.

"Shin-heng, budak ini adalah puteri kesayangan dariSiau-beng-siang Tio Jiang. Kalau kita bawa keutara, Siau-beng-siang tentu akan menyusulnya. Gerombolanmereka itu memang sangat mengganggu keamananKwitang. Dengan adanya tindakan kita ini, mereka tentuakan marah seperti orang kebakaran jenggot. Apabilakita dapat menjaringnya, tentu mudah untuk membasmiseluruhnya. Ha...., ha.....!" tiba2 kedengaran si kaki satutertawa bangga.

"Kesemuanya itu karena mengandal kecerdasan Sin-heng", sahut Shin Leng-siau.

Page 26: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 26/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Bagaimana terperanjatnya Tong Ko, dapatdibayangkan. Kiranya Tio In tadi telah berpapasan dgnketiga durjana itu dan dapat diringkusnya. Jadi yang

berada didalam karung itu, tentulah sinona. Sakingsibuknya, Tong Ko bergetar. Walaupun hanya sedikit,tapi karena terendam dalam air, maka terdengarlah riakair bergelombang. Buru2 dia berdiam diri lagi.

”Hai, mengapa air beriak? Jangan2 ada orangbersembunyi! Hiat-ji,” sianak mata ungu segera berseru.

"Siau Shin, kau ini bagaimana, kan kuda kita tengahminum air, mana ada setan belang lagi?" si kaki satumenertawai.

Legalah hati Tong Ko, dan ketiga orang itupun tertawageli sendiri. Berkata Hiat-ji: "Kali ini Siau-beng-siangtentu akan timpakan kemarahannya kepada Tong Kosemua. Ah, kasihan Siaubeng-siang itu, Mimpipun tentu

tidak dia, kalau yang mencelakainya itu adalah puteranyasendiri!"

Tong Ko terbelalak kaget, hendak dia mendengari lagicerita Hiat-ji lebih lanjut, tapi anak itu ternyata sudahalihkan pembicaraannya. Diam2 Tong Ko merenung.Siau-beng-siang Tio Jiang hanya mempunyai 2 oranganak lelaki. Yang bungsu sudah dibinasakan dengan 13

hui-to oleh si kaki satu Sin Tok. Putera sulung yangbernama Tio Tay-keng, umurnya sebaya dengan dia(Tong Ko), tapi rupanya telah mendapat warisanpelajaran dari ayahnya. Sebulan yang lalu, pemuda itusudah diutus ayahnya pergi kewilayah Hunlam utkmengadakan hubungan kerja sama dgn para tokohpersilatan disana. Jadi mustahil kalau bersekongkel

dengan rombongan si kaki satu itu.

Page 27: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 27/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

GAMBAR 03

Diam2 Tong Ko mendengarkan percakapan ketiga

 jagoan kaki-tangan pemerintah Ceng itu sambil pe- lahan2 menyeret karung besar yang terapung diatas airsungai itu kedekatnya.

Tapi mengapa mulut Hiat-ji menyebut hal itu? HatiTong Ko penuh -dengan tanda tanya.

"Sebaiknya kita berangkat sekarang saja," kembalikedengaran Shin Leng-siau berkata, ”budak itu berat

 juga lukanya, apalagi telah ditutuk jalan darahnya olehSinheng. Lekas kita carl tempat yang sesuai untukmengobatinya. Untuk memancing ikan besar, haruslahumpannya yang bagus juga!"

Mereka bertiga ter-bahak2 dan kedengaranlah suararumput tersingkap karena Hiat-ji hendak mengambilkarungnya lagi. Setelah yakin bahwa sang kecintaanberada didalam karung, Tong Ko seperti semut diataskuali panas. Menolong atau tidak, serba salah. Kalauhendak menolong, dirinya tentu akan kepergok danmenjadi korban juga. Namun kalau berpeluk tangan,

Page 28: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 28/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

hatinya tak sampai. Hanya dia tak mempunyai banyakwaktu untuk menimbang lagi, karena derap kaki Hiat-jimakin mendekati. Ah, biar bagaimana juga andaikata dia

bakal binasa ditangan ketiga durjana itu, tetap dia harusmenolong Tio In. Soalnya bukan se-mata2 karena dirisinona seorang, melainkan exces (kelanjutan) dariperistiwa itu. Siau-beng-siang Tio Jiang tentu akanmenyusul kekota raja. Disana dia bakal tergencet olehkawanan jagoan2 pemerintah Ceng yang besar

 jumlahnya. Apabila sampai Tio Jiang celaka, itu berarti

suatu kerugian besar dalam kubu2 gerakan menentangpenjajah Ceng didaerah Kwitang. Siapa tahuperserekatan itu mungkin berantakan nantinya. Jadimengapa dia (Tong Ko) begitu sayang akan jiwanya,demi utk kepentingan gerakan yang mulia itu?

Dilihatnya sungai itu meskipun dangkal, tapi arusnyacukup deras. Secepat dia memperoleh akal, secepat itu

pula loncat keatas untuk menyeret karung itu kedalamair lalu didorongnya supaya dibawa arus. Ketika Hiat-jiberjongkok hendak mengambil karung, ternyata karungitu sudah tiada disitu. Dan selagi dia masih ter-longong2,tahu2 Tong Ko sudah menyergapnya.

Umur Hiat-ji itu sebenarnya masih muda belia sekali.Tapi karena sewaktu masih bayi, dia digondol olehseekor induk harimau dan dibesarkan oleh induk harimauitu dengan darah binatang, maka tenaganya luar biasakuatnya. Baru ketika dia berumur 10-an tahun, dia telahdapat ditolong oleh Shin Leng-siau (engkohnya). Sejakitu dia berguru pada Gan Lay dari Thong-ting-ou, yaniseorang tokoh nomor satu dari dunia persilatan daerahOupak. Jadi ilmu kepandaiannya jauh lebih lihay dari

kakaknya Leng-siau.

Page 29: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 29/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Jadi serbuan Tong Ko itu sebenarnya seperti anai-anaimasuk kedalam api. Namun karena Hiat-ji itu keliwat ber-hati2, jadi dia tak mau melihat dulu siapa penyerangnya

itu, tapi sudah cepat2 menghindar kesamping sembaribalas menghantam. Tong Ko seketika menjadi sepertisebuah layang2 putus tali, gentayangan jatuhmenggelepar.

Juga si kaki satu yang cepat mengetahui adanyasuasana yang mencurigakan itu segera loncatmenghampiri. Demi tubuh Tong. Ko melayang diudarakarena dihantam Hiat-ji tadi, si kaki satupun cepatmemungut sebuah batu kecil lalu ditimpukkan. Bluk.....,

 jatuhlah Tong Ko tadi. Si kaki satu enjot tubuhnya loncatmemburu. Sekali ulurkan tangan, dia sudah dapatmeringkus Tong Ko. Keduanya kini sama meluncur jatuhkedalam air. Tapi ternyata si kaki satu memilikikepandalan yang luar biasa. Baru menyentuh air, dia

sudah enjot kakinya melompat keatas daratan. Kemudiandia enjot lagi kakinya melompati anak sungai selebar 2tombak itu, lalu letakkan tubuh Tong Ko ketanah.

"Ho, kiranya saudara kami Tong Kol" serunyamenyeringai. Tepat pada saat itu, demi melihat si kakisatu sudah turun tangan menghajar sipenyerang gelap,Hiat-jipun segera apungkan tubuhnya dipermukaan airsembari kait karung besar itu dengan ujung jwan-piannya. Memang senjatanya itu luar biasa, dapat dijulursurutkan sekehendak hatinya, ujungnya runcing macamkait.

"Sin-heng, siapa dia?'' serunya bertanya.

Page 30: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 30/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Siapa lagi kalau bukan sdr. Tong Ko. Biarkan saja diananti melapor pada Siau-beng-siang, benar tidak?" sahutsi kaki satu.

Se-konyong2 ada seorang wanita berseru: "Ai,mengapa ada orang menyebut2 namamu?

"Entahlah, orang gagah dari mana yang kebetulanlewat disini?" sahut seorang lelaki yang rupanya menjadikawan perjalanan wanita tadi. Walaupun mereka berduahanya ber-cakap2 seenaknya saja sebagai selingan

perjalanan, namun bagi pendengaran seorang achli tentumengetahui bahwa keduanya itu memiliki ilmu lwekangyang tinggi. Orangnya masih jauh, tapi suaranyamelengking nyaring sekali.

Si kaki satu segera memberi isyarat agar Hiat-jimembawa karungnya lagi naik keatas kuda. Sekejab lagiterdengarlah derap kaki kuda mencongklang keras2. Si

kaki satu berada dibelakang kedua kawannya, begitudiketahui ada dua sosok bayangan keluar dari hutan, diasegera taburkan 13 hui-to. Kemudian dengan bersuitnyaring, dia menerjang maju.

"Siau-beng-siang, kalau hendak mengambil anakmuperempuan, datanglah kekota raja minta pada taylwe-ko-cin (jago2 didalam keraton)!" serunya lantang2 sembari

conglangkan kudanya kaburkan diri diantara kepulandebu,

Memang kedua orang yang baru keluar dari dalamhutan itu, bukan lain adalah Siau-beng-siang Tio Jiangdan isterinya Hui-lay-hong Yan-chiu. Mereka baru datangdari lain tempat dan belum mengetahui bencana yangtelah menimpah keluarganya. Tiba disitu didengarnyaada orang menyebut2 nama "Siau-beng-siang", dikiranya

Page 31: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 31/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

kalau ada sementara orang gagah yang hendak datangberkunjung ketempat kediamannya. Siapa tahu, merekadiserang dengan hujan hui-to dan ditantang datang

kekota raja.

Meskipun kini sudah menjadi seorang ibu yangberumur setengah tua, namun perangai Yan-chiu masihseperti ketika gadisnya. Dengan sebat ia cabutpedangnya terus diputar dalam jurus Kang-sim-poh-lo.Tring..., tring..., tring..., ke 13 batang hui-to itu terpukul

 jatuh semua.

"Ayuh, siapa yang mau cari nyonyahmu besar ini!"serunya. Tapi pada lain saat ia geli sendiri atasucapannya itu.

"Yan-chiu, tadi kita lihat langit perdesaan kita marongmembara, orang2 tadi itu terang adalah kawanan kukugaruda. Jangan2 Siau In dan saudara2 dirumah,

mengalami apa2 ini?" kata Tio Jiang."Masa ya? "bantah sang isteri seraya ayunkan langkah

kemuka. Tapi se-konyong2 terdengar ada orang ber-teriak2: "Lekas.... ! Lekas.... !"

 Yan-chiu berpaling dan dapatkan yang berteriak ituTong Ko adanya. Memang sebelum si kaki satu berlalu,

lebih dulu dibukanya jalan darah Tong Ko. Tapi karenasegala sesuatu tadi berjalan dalam beberapa kejab saja, jadi anak muda itu bingung terlongong2 tak mengertiapa yang telah terjadi. Baru lewat beberapa saatkemudian, dia dapat berteriak tadi.

"Hai, bukantah kau ini si Tong Ko?" tegur Yan-chiu.

Page 32: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 32/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Namun Tong Ko tak menyahut pertanyaan orang,melainkan angkat tangannya menuding kemuka:"Lekas...., lekas....! Nona Tio telah dibawa mereka!"

"Nona yang mana?" tanya Yan-chin dengan tertawa.

Kiranya baik Tio. Jiang maupun Yan-chiu sudah tahukalau anak muda itu "ngesir" (ada hati) pada puterinya.Mereka menduga tentulah pemuda itu habis bertengkardengan Tio In, sehingga kini dia menjadi kelabakanbegitu, macam, maka Yan-chiupun tak begitu kaget

mendengar keterangan Tong Ko tadi."Nona In ditawan dan diculik kuku garuda!" saking

 jengkelnya Tong Ko sampai banting2 kaki. Kebenaransaat itu Tio Jiangpun sudah datang dan menanyainya:"Mana bisa begitu, kemana saja Nyo dan Kiau toako?"

"Entahlah, nona In diculik kuku garuda, Siau Sengdibunuh merekal"

Melihat anak muda itu bermandikan noda darah,pakaian compang-camping rambut kusut masai danbicaranya begitu gugup, Tio Jiang mulai curiga dan buru2menegas: "Apakah kebakaran itu berasal dariperkampungan kita? Mengapa kawanan kuku garudamengetahui tempat kediaman kita?"

Tong Ko tundukkan kepala dan menyahut dgnsejujurnya: "Akulah .......yang membawanya!"

Penyahutan itu telah membuat Tio Jiang dan Yan-chinterkesiap kaget. Bahwa puteranya bungsu telah binasa,telah membuat hati Yan-chiu seperti disayat sembilu,serentak ia menghardik "Tong Ko, siapakah diantarasaudara2 yang menyakiti hatimu hingga kau membalas

Page 33: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 33/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

dendam membawa kuku garuda untuk mencelakai rumahtanggaku?"

Malah habis menghardik, Yan-chiu sudah lantasayunkan pedang kuan-wi-kiam untuk menabas kepalasianak muda. Tong Ko meramkan mata menanti ajal.Bukannya takut, dia malah mengharap supaya Yan-chiucepat membunuhnya agar dengan demikian suami isterilekas2 bertindak menyusul Tio In.

Trang...., tiba2 terdengar berkerontangan suara

senjata beradu, disusul dengan seruan Yan-chiu: "Jiang-ko, kau ini bagaimana? "

Ketika Tong Ko membuka mata, dilihatnya denganwajah keren Siau-beng-siang Tio Jiang hadangkanpedangnya pada pedang sang isteri, lalu berkata: "Yan-chiu, Tong Ko bukan manusia yang sampai hatimengerjakan perbuatan begitu!"

Hati Tong Ko tergerak. Diam2 dia mengakui mengapaTio Jiang sampai begitu mendapat perindahan dari kaumpersilatan, kiranya karena sifatnya yang lurus dan bijak.Kini Yan-chiu melesat pergi, sembari berlari la berseru:"Ayuh, kita lekas kejar merekal"

Sebelum mengikuti tindakan isterinya, lebih dahulu Tio

Jiang memberi pesanan pada Tong Ko supaya tetapmenunggu disitu karena perlu dimintai keterangan lebih jauh. Tong Ko mengiakan dan memberitahukan bahwaTio In dimasukkan dalam sebuah karung oleh kawanankuku garuda itu. Setelah itu, barulah Tio Jiang menyusulisterinya menghilang dalam kegelapan malam.

Tong Ko hanya sesalkan dirinya sendiri mengapa ilmu

kepandaiannya sangat dangkal hingga tak dapat

Page 34: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 34/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

melakukan pengejaran. Ucapan Tio Jiang tadi, telahmemulihkan kepercayaan pada dirinya lagi. Tapi dalampada itu, dia merasa cemas, jangan2 ketiga jagoan

pemerintah Ceng itu sudah jauh dan tak dapat disusuloleh kedua suami isteri itu.

Kira2 setengah jam lamanya Tong Ko diombang-ambingkan oleh kegelisahan dan kecemasan. Syukurlahtak berapa lama kemudian, Siau-beng-siang Tio Jiangsudah datang. Tong Ko tersipu2 menyongsongnyadengan bertanya: "Apakah nona In sudah dapatdiketemukan?"

Dengan wajah besi Tio Jiang terkam lengan Tong Ko,dengan mata beringas dia memandang lekat2 pada anakmuda itu. Sejak kecil mula tingkah laku Tio Jiang selalupolos jujur sesuai dengan apa yang diadiarkan olehsuhunya (Ceng Bo siangjin). Maka ketika dalam

pertengahan umur, dia memiliki wajah yang mengunjukperbawa. Kalau benar2 Tong Ko itu seorang yg berhaticulas, dipandang begitu rupa oleh seorang tokoh macamTio Jiang, dia pasti akan pucat dan hatinya kebat kebit.Tapi oleh karena Tong Ko berhati bersih, bukannya takutdia malah balas menatap.

Tukar pandangan itu berlangsung sampai beberapa

kejab, baru sejenak kemudian Tio Jiang membuka mulut:"Tong Ko tadi kau mengatakan bahwa yang membawaTok-kak-sin-mo Sin Tok bertiga adalah kau, benarkahitu?"

Oleh karena merasa bahwa selama ini tak pernahberbuat jahat, maka pikiran Tong Ko hanya pada Tio Inseorang saja. Bukannya menyahut, dia bahkan balas

bertanya: "Apakah nona In sudah tersusul?"

Page 35: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 35/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tio Jiang menggeram, serunya: "Ketiga durjana itusudah lari. Siau Inpun sudah ikut mamahnya kembali keGiok-li-nia, sekalian orang gagah dari berbagai

daerahpun juga sudah berkumpul disana. Tong Ko,ketika kau hendak masuk kedalam perserekatan kami,ada orang yang mengatakan bahwa parasmu keliwatcakap tentu tak boleh dipercaya. Tapi kuanggap karenakau benar2 seorang manusia yang ingin berbakti kepadanegara, maka kululuskan kau kucurkan darahmu selakumasuk perserekatan. Kau seharusnya percaya akan

diriku, kalau ada persoalan, hendaknya terus terangmemberitahukan padaku!"

Ucapan itu walaupun bernada rawan, tapi mempunyaidaya pengaruh sehingga setelah ter-longong2 sampaisekian saat barulah Tong Ko menyahut: "Benar, memangSin Tok dan kedua saudara Shin itu aku yangmembawanya, tetapi .............. "

Baru mendengar kata2 Tong Ko yang dimuka itu, hatiTio Jiang sudah mendelu sakit sekali. Tadi bersama Yan-chiu dia gunakan ilmu berlari cepat untuk mengejarketiga jagoan itu. Dengan mengambil jalan pendek,dapatlah dia mendahului mereka dan bersembunyi diataspuhun. Begitu ketiga jagoan itu tiba, segera diserbunya.Karena tak menduga sama sekali, karung yang dibawa siHiat-ji itu telah dapat dirampas Yan-chiu. Ketiga kakitangan pemerintah Ceng itu tak bernapsu untuk terlibatdalam pertempuran lama, cepat mereka meloloskan diri.Ketika dibuka ternyata isi karung itu adalah Tio In.

Setelah dibuka jalan darahnya, barulah Tio In dapatmenceritakan apa yang telah terjadi dikampung

halamannya: Dengan menangis tersedu sedan, nona itutimpahkan kesalahan pada Tong Ko. Ter-mangu2 Tio

Page 36: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 36/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Jiang dan Yan-chiu saking getunnya. Yan-chiu segeraajak puterinya balik ke Giok li-nia, sedang Tio Jiangmencari Tong Ko. Bahwa Tong Ko ternyata mengakui dia

yang membawa pembunuh2 itu, telah membuat pikiranTio Jiang menjadi gelap dan baru saja mulut anak itumengucapkan kata2 "tetapi", Tio Jiang sudah memijatlengannya kuat2.

"Paman Tio, harap lepaskan!" Tong Ko minta dgnsetengah meratap karena tak tahan sakitnya. Tio Jiangkendorkan tangannya. Ditatapnya lekat2 muka anak itusampai beberapa jenak, baru kemudian dia berkata:"Tong Ko, kau telah membunuh anakku bungsu, itumasih belum seberapa. Tapi kau telah membongkarmarkas rahasia kita, itulah dosa besar. Kini hendakkubawamu ke Giok-li-nia. nanti para orang gagahmemutuskan hukumanmu, baru aku membuatperhitungan lagi padamu. Kau menurut tidak?"

Watak Tong Kopun tak kurang kerasnya. Dia anggapucapan Tio Jiang itu sudah cukup dalam batas2 keadilanyang bijaksana, maka tanpa mengucap apa2 diamengangguk. Begitulah setelah hampir dua jam lamanyamenempuh perjalanan tanpa mengucap sepatahkatapun, akhirnya tibalah mereka dipuncak Giok-li-nia.Haripun sudah terang tanah, Bagi Siau-beng-siang TioJiang perjalanan itu tak dirasakan sebrapa, tapi bagiTong Ko yang menanggung luka2 berat, tenaganyapunhabis sama sekali.

Keadaan dipuncak Giok-li-nia kala itu, jauh sudahbedanya dengan 20 tahun berselang. Biara satu2nyayang masih ada, hanya lah biara Cin Wan Kuan. Itu saja

pagar temboknya sudah rusak diganti pagar kayu, hinggamirip merupakan sebuah san-ce (markas gunung). Juga

Page 37: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 37/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

perumahan disitu tiada 100 buah jumlahnya. Begitumasuk kedalam san-ce (Cin Wan Kuan), terasalah suatusuasana yang hening sunyi. Ber-puluh2 pasang mata

sama mengawasi pada Tong Ko. Dimuka peseban Ki-git-thia tampak berkibar sebuah bendera warna putih.

"Siapa yang meninggal?" tanya Tio Jiang denganterkejut. Karena rasa kejutnya itu tanpa dia salurkanIwekangnya keatas, hingga ucapannya itu menggunturkedengarannya. Sampai Tong Ko yang beradadisampingnya, telinganya menjadi kesakitan.

Dari dalam rombongan orang, tampil seseorangsembari berseru: "Nyo toako!"

"Nyo Kong-lim?" Tio Jiang menegas.

Orang itu, yang ternyata Kiau To, menjawab denganpe-lahan2: "Benar. Dia bertempur dengan Sin Tok dikakigunung dan kena dibacok kutung lengannya. Ketikakubawanya naik kemari, dia sudah kehabisan darah dantak dapat ditolong lagi!"

Diam khidmat mencekam hati sekalian orang gagah.Terkenang akan peribadi Nyo Kong-lim yang walaupunkasar tapi jujur ksatrya, sekalian orangpun sama2kucurkan air mata. Se-konyong2 ditengah suasana

berkabung itu, menjeritlah Yan-chiu sembari berlarikeluar dari paseban Ki-gi-thia. Ketika masih gadis, iapernah minum mustika batu, ditambah dgn peyakinannyaselama 20-an tahun, ilmunya mengentengi tubuh benar2sangat sempurna sekali. Hui-lay-hong atau siCenderawasih terbang, digelarkan orang karena ilmunyamengentengi tubuh yang sakti Itu.

Page 38: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 38/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Begitu keluar, Yan-chiu segera enjot tubuhnyamelayang diatas kepala orang2 yang berkerumun itu, lalumelayang turun di hadapan Tio Jiang dan Tong Ko. Suara

 jeritannya tadi masih belum hilang kumandangnya, tapiorangnya sudah tiba dimuka orang yang hendakdirongrongnya. Dari sini dapat ditarik kesimpulan, sampaiditingkat bagaimana ilmu mengentengi tubuh dari Hui-lay-hong itu. Dalam jaman itu, sungguh sukar dicarikeduanya. Begitu berhadapan dengan Tio Jiang danTong Ko tubuhnya sempoyongan dan terus

menyongsong maju. Orang sama mengira tentu Yan-chiuhendak melabrak Tong Ko yang menjadi pembunuhanaknya itu, tapi ternyata ia menubruk kepada sangsuami dan pecahlah tangisnya mengirimkan sang airmata.

"Jiang-ko, kasihan Siau Seng hanya hidup 4 tahun,kasihan Siauw Seng hanya menjadi manusia selama 4

tahun saja!"

Sekalian orangpun pilu mendengar ratap tangisseorang Ibu yang kematian puteranya itu. Tong Ko jugaterketuk hati nuraininya. Benar kejadian itu diluarpengetahuannya dan memang telah diatur oleh kawanankuku garuda itu, namun sadar atau tak sadar, dia anggapdirinyalah yang bertanggung jawab. Dia merasa berdosabesar.

"Sudahlah jangan menangis! tiba2 dia berseru dengangagah, lalu menghampiri kearah orang banyak. Darisalah seorang dia mencabut sebuah golok, terus hendakdisabatkan kebatang lehernya sendiri. Sekalian orangpuntak mau mencegahnya, karena anggap dengan kedosaan

sebesar itu, sudah selayaknya Tong Ko berbuat begitu.

Page 39: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 39/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tapi ketika mata golok menempel pada kulit lehernya,se-konyong2 dari peseban Ki-gi-thia terdengar seseorangberseru mencegahnya: "Tahan!" dan berbareng itu

terdengarlah sebuah benda mengaum diudara dan,trang...., golok ditangan Tong Ko itu bukan melainkanterlepas, pun kutung menjadi dua dan terlempar diudara.Kejadian itu menggemparkan sekalian orang yangmelihatnya. Siapakah gerangan yang sedemikiansaktinya, dari jarak 3 tombak dapat menimpukkansenjata rahasia, hingga golok menjadi kutung dan

terlempar diudara?Tiba2 terdengar pula suara deru angin meniup.

Seorang wanita tua yang mencekal sebatang tongkatbesi melayang diudara dan turun dihadapan Tong Ko.Disitu wanita tua itu memandang lekat2 pada sianakmuda.

"Subo, bilakah kau datang tadi?" Co Jiang dan Yan-ciuserentak berseru.

Benar, wanita tua itu adalah subo (ibu guru) dari TioJiang dan Yan-chiu, yakni pendekar wanita yangnamanya sangat menggetarkan seluruh gelanggangpersilatan pada jeman itu, Kang Siang Yan In Hong.

Kang Siang Yan tak menghiraukan sepasang suami

isteri itu, hanya memberi isyarat tangan supaya merekaberdua mundur. la tetap mengawasi Tong Ko dari ujungkaki sampai keatas kepala. Semasa mudanya, Kang Siang

 Yan pernah meyakinkan ilmu lwekang sakti thay-im-lian-seng didasar pulau karang Hay-sim-kau di bawah laut.Setelah tua, sepasang matanya memancarkan sorot ber-api2, sehingga Tong Ko serasa seperti di-iris2 dengan

pisau silet rasanya.

Page 40: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 40/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sekalian orang tak tahu apa yang hendak dilakukanoleh wanita sakti itu jadi merekapun menantikan denganberdiam diri. Lewat beberapa detik kemudian, barulah

kedengaran wanita lihay itu menegur dengan suara pe-lahan2: "Nak, siapakah namamu?"

Sekalipun sudah lama Tong Ko mendengar kebesaranwanita itu, namun baru pertama kali itu dia berhadapanmuka. Dia dapatkan dalam nada ucapan siwanita tua ituterasa suatu pancaran kasih sayang yang tak terhingga.Sebagai orang yang sudah mengambil keputusan utkmati, heran juga dia dibuatnya mengapa ada seseorangyang begitu menyayang kepadanya. Namun dijawabnya

 juga pertanyaan wanita tua itu dengan sejujurnya.

Mulut Kang Siang Yan berulang kali mengulangi kata2"Tong Ko".

Setelah merenung beberapa jenak, kembali ia ajukan

pertanyaan lagi: "Kau berasal dari mana?""Aku orang dari desa Sam-hua-chun kota Tay-li-cin

yang terletak didekat sungai Sekang".

Lagi2 Kang Siang Yan seperti menghafalkan tempatitu, lalu bertanya lagi dengan suara lembut: "Nak,apakah kau lahir disana juga?" .

Melihat orang menghujani pertanyaan yang tak adaartinya, kesallah hati Tong Ko, maka dengansembarangan saja dia menyahut: "Tidak, aku seoranganak yatim piatu. Sebenarnya aku berasal dari desa Nyo-chun!"

Begitu pelahan Tong Ko mengucapkan jawabannyaitu, hingga hanya Kang Siang Yan seorang yang dapat

mendengarinya. Se-konyong2 tubuh Kang Siang Yan

Page 41: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 41/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

tampak menggigil bergemetaran. Ketika ia angkattongkatnya, jelas kelihatan batang tongkat itubergetaran. Sudah tentu tak mengerti sekalian orang

dibuatnya. Mereka hanya saling berpandangan satu samalain karena heran atas kejadian itu.

Sebaliknya Tong Ko rasakan ada sambaran anginkeras berasal dari tongkat yang diacungkan oleh wanitatua itu, hingga dia tersurut sampal 3 tindak. MendadakKang Siang Yan tertawa keras sampai 3 kali, hinggasampai menggetar bumi dan meretakkan batu2 gunung.

"Aku......... aku......... akhirnya......... " serunya.........ter-putus2, dan belum kata2 selanjutnya dapatdiucapkan, berhentilah detak jantung Kang Siang Yan,Trang......., tongkang besi yang diacungkan itu terkulai

 jatuh keatas tanah. Batu digunung situ sangatlahkerasnya, tapi begitu kejatuhan tongkat lalu

memuncratkan letikan api dan ujung tongkat itumenyusup masuk sampai beberapa centi dalamnya.

Kembali suasana menjadi hening lelap. Ketika TioJiang dan Yan-chiu buru2 menghampiri, didapatinyawajah Kang Siang Yan bersenyum girang namunsepasang matanya sudah pudar tak bersinar lagi. TioJiang memeriksa pula (pergelangan tangan), ternyata

denyut darahnya sudah terhenti. Memang makin tinggiilmu kepandaian seseorang, makin besar bahaya yangmengancam tubuhnya. Seorang tokoh yang telahmencapai kesempurnaan macam Kang Siang Yan se-waktu2 kalau lengah, dapat terjerumus dalam bencana,kalau tidak putus uratnya menjadi seorang invalid tentuputus jiwanya. Soalnya terletak pada orang itu sendiri,

harus pandai mengekang setiap getaran perasaanhatinya. Menghadapi segala apapun, se-kali2 tak boleh

Page 42: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 42/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

keliwat bergirang atau keliwat berduka. Kalau sampaiberbuat begitu, tenaga lwekangnya yang bergelombangkeras, menghantam urat2 nadi. Akibatnya, urat2 nadi

dan jalan darah dapat putus dan binasalah tentu.Kematian Kang Siang Yan secara mendadak sontak tadi,pun disebabkan karena getaran perasaan yang me-luap2.

Tio Jiang sukar untuk menjatuhkan persangkaannya.Kalau kematian subonya dikarenakan membenci TongKo, mengapa wajahnya menyungging senyumkegirangan?

Tapi hal apakah yang menyebabkan sang subo begitukegirangan ini? Yan-chiu yang lebih cerdas segeramengetahui bahwa dalam detik2 terakhir tadi sang subomengucapkan beberapa patah kata kepada Tong Ko.Hanya karena keliwat pelahan jadi tiada seorangpun,kecuali Tong Ko, yang mendengarnya.

"Tong Ko, pembicaraan apa yang kau lakukan dengansubo tadi?" tanyanya kepada sianak muda.

Juga Tong Ko sendiri ter-heran2. Memang dia sudahcuriga mengapa baru saja pertama kali bertemu, wanitatua itu sudah bersikap sedemikian menyayang terhadapdirinya. Tadi dia hanya memberi penyahutan sekenanyasaja, tapi mengapa wanita itu sam pai begitu me-luap2

perasaannya hingga menemui ajal.

"Aku hanya mengatakan kalau aku kelahiran dari desaNyo-chun, lain tidak!" sahut Tong Ko.

---oo^dwkz0tah^oo---

Page 43: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 43/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 04 : HUKUMAN MATI

"Ngaco! Masih berani berbohong ya?!” bentak Yan-

chiu dengan murka.

Tong Ko benar2 penasaran. Maju selangkah diaberkata dengan gagah: "Aku, Tong Ko, kepala bolehkutung darah boleh mengucur, tapi selama hidup takpernah aku berdusta, Harap Liau locianpwe mengertiakan hal itul"

Nada kata2nya keras, wajahnya tak gentar. Benar2 diaseorang anak muda yang berhati baja.

"Kau bilang kepalamu boleh kutung? Baiklah, memanghari ini akan kukutungi kepalantu itu!" seru Yan-chiusembari cabut pedang pusakanya, lalu bertanya kepadasekalian orang: "Saudara2 sekalian, harus tidak orangbegini ini dibunuh?"

Oleh karena sudah mengetahui duduk perkaranya,maka sekalian orang segera berseru dengan serempak:

"Harus!".

Tapi Tong Ko pun tak jeri, malah lantas tonjolkankepalanya menantang: "Tabaslah!"

Sebaliknya Yan-chiu malah tertegun kaget. Benarkedosaan anak itu tak dapat diampuni lagi, tapisebaliknya dari minta ampun dia malah menyuruh mintaditabas, hal ini membuatnya (Yan-chiu) terpesonasendiri. Adalah Tio Jiang yang mengerti isi hati sang isterisegera berkata kepada Tong Ko: "Tong Ko, meskipundosa-mu itu pantas dihukum mati, tapi mengingat selamaini kaupun kecil2 juga mempunyai jasa kepada

Page 44: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 44/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

perserekatan, maka kuberi keringanan supaya kau habisi jiwamu sendiri dengan loncat turun dari puncak gunung!"

"Kalau sampai tidak mati lalu bagaimana?" tanya TongKo.

Giok li-nia itu adalah sebuah puncak yang tingginyaribuan meter. Loncat turun kebawah dan tak binasa,adalah suatu hal yang mustahil dapat terjadi. Walaupunilmu kepandaiannya cetek, tapi Tio Jiang mengagumikejantanan anak muda itu. Maka tak ha. bislah herannya,

mengapa anak itu sampai menjadi penunjuk jalankawanan kuku garuda itu.

"Kalau tak mati, itulah peruntunganmu. Kuharapselanjutnya kau dapat berobah menjadi orang baik!"sahut Tia Jiang.

Mendengar itu, tertawalah Tong Ko dengan tawarnya.

"Kalau aku tak sampai binasa, kau adalah tuanpenolongku yang budiman, Tio pehpeh. Tapi maaf,

 jangan tuduh aku tak kenal budi. Hinaan yangdilemparkan isterimu kepadaku didepan sekian banyakorang tadi, kelak aku pasti akan menuntut balas!"

Riuh rendahlah sekalian orang sama berisik. Yan-chiugontaikan pedangnya, dan ujung pedang itu sudah

melekat diulu punggung Tong Ko, namun anak muda itutetap bersikap tenang.

”Mah, ayah telah meluluskan dia untuk loncat dari ataspuncak, jangan kau turun tangan lagi!" tiba2 kedengaranseorang nona berseru.

Tong Ko berpaling dan dapatkan nona itu adalah Tio

In, siapa dengan sepasang matanya yang bundar ber-

Page 45: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 45/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

linang2 tengah mengawasi kepadanya. Teringat akancita2 yang dikandungnya selama ini yang ternyataberakhir dengan kegagalan yang menyedihkan, hati Tong

Ko seperti diremas pedihnya. Cita2nya itu yalah agar diadapat diterima menjadi murid Siau-beng-siang Tio Jiangd9n begitu dapatlah dia bergaul rapat dengan Tio Inuntuk kemudian hari terangkap menjadi suami isteri yangberbahagia.

Walaupun dalam keadaan seperti saat itu, dimanasemua orang sama mendakwanya sebagai kaki tanganrombongan kuku garuda, dan dia rela menebuskesalahannya itu dengan jiwanya, namun kalaumembayangkan betapa berbahagia cita2 yangdikandungnya dahulu tapi yang kini ternyata hampa itu,tak urung hatinya pilu juga.

Dengan pe-lahan2 dia ayunkan langkah ketepi batu

karang. Melongok kebawah, yang tampak hanyalah kabuthalimun yang menutup tebing curam. Fikirannya jauhme-layang2 dan mulutnyapun menghela napas dalam2.Kala dia hendak siap terjun, tiba2 dia teringat akansesuatu, pikirnya: "Walaupun sejak bertemu pertama kaliaku cinta pada nona Tio In, tapi karena, kepandaiankubegini dangkal, selama ini tak berani aku menyatakan Isihatiku kepadanya. Bukanlah kini aku sudah diambangpintu kematian, mengapa tak menyatakan hal itukepadanya? Suara hatiku itu bersambut atau tidak, itubukan soal. Pokok, asal sudah kucurahkan, sebagal bekaldialam bakal"

Ketika dia memutar tubuh, ternyata dibelakang sanatampak ber-puluh2 pasang mata tengah mengawasi

kepadanya dengan pandangan heran. Tong Ko paksamulutnya tertawa, katanya kepada Tio Jiang: "Tio-peh,

Page 46: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 46/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

sebelum mati aku hendak menyampaikan beberapapatah kata kepada nona In!"

Tapi sebelum Tio Jiang dan Tio In menyahut, Yan-chiusudah menyemprotnya: "Tong Ko, belum cukupkah kaumembunuh anakku bungsu hingga kini hendakmencelakai anak perempuanku lagi?" .

Tong Ko menghembuskan napas penasaran, ujarnya:"Kalau memakai ukuran begitu memandang diriku,sudahlah, kutarik saja permintaanku tadi!"

Baru Tong Ko hendak loncat kebawah, se-konyong2ada sesosok tubuh loncat menghampiri dan berbareng ituterdengar orang berseru "In-ji". Kiranya yang tibadihadapannya itu adalah Tio In, sedang yangmeneriakinya tadi adalah mamahnya. Dengan sepasangmata yang bundar berlinang, nona itu menatap kearahTong Ko seraya berkata dengan suara berbisik: "Kalau

adikku tak sampai mengalaml nasib begitu mengenaskan,mamah tentu takkan bersikap begitu kepadamu. Kauhendak mengtakan apa, lekaslah nyatakan!"

Bahwa diantara sekian banyak orang yang sudahmembencinya, masih ada seorang Tio In yang tetapmemperhatikannya, telah membuat hati Tong Ko terhibursekali. Tapi oleh karena dia seorang pemuda yang tak

pandai merangkai kata2 muluk, jadi untuk beberapa saatbarulah dia dapat mengeluarkan perasaannya: "In-moay,aku cinta padamu, apakah kau tak mengetahui?"

Mulut sinona berat untuk menyahut, melainkansepasang matanya yang berkicupan dan kepalanyamengangguk, lalu loncat kebelakang lagi.

Page 47: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 47/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Ah, kirania ia juga suka padaku! Tapi apa gunanya,sudah kasipl" kata Tong Ko didalam hati.

Oleh karena tampaknya dia ber-ayal2an tak mauloncat turun kejurang, setengah orang pang beradatkeras segera memakinya: "Hai, binatang cilik, masihsayang pada jiwamu ya?

Berbareng itu Tong Ko rasakan punggungnya dingin.Ha, kiranya pedang pusaka kuan-wi-kiam milik Yan-ciusudah dilekatkan pada ulu punggungnya itu. Tong Ko

masih sempat melirik pada Tio In yang menelungkupisebuah batu, kedua bahu bergetaran karena tangisnyameng-isak2 tubuh. Cepat dia dorongkan tangankebelakang untuk menghalau pedang Yan-chiu, serunya:"Aku dapat loncat sendiri, tak usah didorong lagil"

Dengan wajah sedingin es. Yan-chiu bolang-balingkanpedangnya menjadi suatu lingkaran sinar, hingga Tong

Ko cepat2 tarik pulang tangannya tadi itu. Namun jarikelingking kirinya telah kena terpapas kutung. Ber-ketes2darah segar menurun diatas batu gunung yang seputihmarmar warnanya.

"Ha...., ha...., ha....! Tak nyana bahwa Tong Ko yangdianggap sebagai pengkhianat jahat, ternyata darahnya

 juga merahl" seru Tong Ko sambil tertawa menengadah

kelangit. Habis itu dia segera ayunkan diri loncatkebawah jurang.

 Yan-chiu maju melongok dan dilihatnya anak muda ituberjumpalitan 3 kali terus meluncur turun kebawah

 jurang yang ter-tutup halimun itu. Kini barulah nyonyahitu reda kemarahannya. Begitupun disana-sini orangsama2 berisik membicarakan peristiwa itu.

Page 48: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 48/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Setelah itu, mereka ramai2 mengangkat jenazah KangSiang Yan kedalam paseban. Semua orang sama bubarankecuali Tio In seorang yang masih tertinggal dipuncak

situ. Ia se-olah2 terpaku kakinya ditempat Tong Koloncat kejurang tadi. Butir2 air matanya bercucuran turuntepat jatuh diatas batu yang ketetesan darah Tong Kotadi. Darah dan air mata tercampur menjadi satu.

"Engkoh Ko, mengapa kau tak siang2 menyatakan isihatimu itu kepadaku?" katanya seorang diri seperti orangmengingau. Oleh karena saat itu tiada lain orang lagiyang berada disitu, jadi ia biarkan air matanya turun se-banyak2nya.

Entah sudah berapa lama, nona itu berdiri terpakuditempat itu. Tahu sudah ia bahwa dengan berserekatsama kawanan kuku garuda, Tong Ko telahmengakibatkan hancurkan pangkalan gerakan

menentang pemerintah Ceng, Nyo Kong-lim dan adiknyasendiri turut berkorban jiwa.

Namun cinta itu memang aneh dan berpengaruhbesar. Iapun menyintai anak muda itu. Ini bukan dalamwaktu sehari dua saja. Tapi selama itu ia tak maumemperlihatkan tanda2 Itu, disebabkan karena:

pertama, kepandaian Tong Ko masih sedemikian

dangkalnya sehingga pemuda itu menjadi takut untukmenyatakan karena tahu diri.

kedua, memang sengaja la (Tio In) bersikap getassupaya Tong Ko malu dan meyakinkan ilmu kepandaianyang lebih tinggi.

 Ah......, siapa tahu kini urusan itu menjadi kacau

balau. Dan yang paling membuatnya gegetun, pada

Page 49: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 49/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

saat2 terakhir baru anak muda itu menyatakan isihatinya.

Hampir rembang petang, barulah Tio In ayunkanlangkahnya pe-lahan2 pulang. Oleh terjadinya peristiwayang menyedihkan itu. maka sekalian anggauta2perserekatan Lo-hu-san menjadi lesu. Lebih2 Tio In, se-malam2an tak dapat tidur. Bantalnya basah kuyupdengan air mata. Tengah malam tiba2 didengarnya diluar

 jendela ada orang memanggil dengan pe-lahan2: "In- ji....! In-ji.....!"

Tahulah Tio In bahwa itu suara mamahnya, makadengan melipur getar bibir (menghapus kedukaan), labuka pintu. Dan memang yang muncul itu adalah Yan-chiu.

"In-ji, sebelum meninggal apa yang Tong Ko katakanpadamu?" tanya Yan-chiu dengan muka berseri senyum.

Sebagai dimanjakan, pecahlah tangis Tio In, iamerangkul dada mamahnya seraya menjerit: "Mah!"

Sebagai wanita yang sudah banyak makan asamgaram, sepatah itu saja sudah cukup bagi Yan-chiu untukmengetahui keadaan sang puteri. Di-belai2nya rambutanaknya itu, lalu berkata dengan menghela napas: "In-ji,

 jangankan dia sudah hinasa, andaikata masih hiduppun,rasanya tak layak kau serahkan hatimu pada pemudamacam begitul"

"Entahlah, mahl" sahut Tio In tengadahkan kepala.

"Ah, karena ayahmu dan aku terlalu memanjakanhingga kau sampai tak dapat mengetahui kejahatandidunia ini. Sudahlah, nak, tidur sana!" kemball Yan-chiu

menghela napas lalu tinggalkan ruangan itu.

Page 50: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 50/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tio In terbenam dalam kehampaan lagi. Tiba2 terkilasdaiam pikirannya. "Ah, apa yang mamah katakan itumemang benar. Terhadap perbuatan semacam itu,

bagaimana aku dapat mecintainya? Tapi karena kini diasudah meninggal, karena toh sudah tak dapat berbuatkejahatan lagi, mengapa aku tak meninjau keadaannya?"

Tio In berbangkit menghampiri pintu. Pada lain kilas,pikirannya membayangkan bagaimana keadaan tubuhTong Ko yang pasti akan hancur lebur mayatnya. Takterasa ia menjadi ngeri. Akhirnya ia mengambil putusanuntuk turun gunung menengoknya.

---oo^dwkz0tah^oo---

Page 51: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 51/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 05 : SI L IMBUNG DAN SILINGLUNG

Sekarang marilah kita ikuti keadaan Tong Ko. Dikalatubuhnya melayang turun kelembah curam, dia sudahpaserah nasib, sebab tentu mati. Tapi meluncur barubeberapa tombak kebawah, diantara halimun lebat yangmenutup lembah itu terdengar ada dua orang tengahbertengkar mulut, saling memaki dengan keras. Kiranyatepat diatas sebuah batu raksasa yang menonjol

dilamping gunung situ, terdapat dua orang tengahberkelahi. Yang satu seorang jangkung dan lawannyaseorang kate.

Belum lagi Tong Ko dapat melihat dengan perdata,atau se-konyong2 dirasakannya ada suatu tenagadahsyat, menyampok keatas, hingga membuat luncurantubuhnya itu menjadi tercegah.

Ketika Tong Ko memperhatikannya, ternyata tenagadahsyat Itu berasal dari sebuah hantaman yangdilancarkan oleh siraksasa.

"Apakah ajalku ini belum sampai?" pikir Tong Ko. Danbaru benaknya memikir begitu, atau sepasang kakinyaterasa dicengkeram keras2 oleh tangan orang yang

ternyata adalah sijangkung raksasa itu.Batu besar itu tak kurang darI 5 tombak luasnya.

Wut....., tiba2 sikate melesat kesamping serayamenggerutu: "Toa-ko-ji (anak gede), hem...., kau pintarmencari senjata ya? Serumpun janggutku yang panjangini, bulan yang lalu telah kalah main. Kalau tidak, tentuakan kusuruhmu melihatnyal"

Page 52: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 52/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Siraksasa itu menggeram, maju setindak diahantamkan tubuh Tong Ko kearah sikate. Tong Kotenangkan perasaannya dan mencuri lihat kearah sikate.

Orang pendek Itu ternyata seorang tua, kepala gundulpelontos dan janggutpun tiada barang selembar rambut.Kalau bicara, mata dan hidungnya turut bergoyang naikturun, aneh dan lucu sekali tampaknya. Dia ternyata takmau menghindar melainkan ulurkan tangannya untukmencengkeram lengan Tong Ko lalu ditarik kebelakangse-kuat2nya.

Tong Ko segera rasakan ditarik oleh suatu tenagadahsyat hingga lengannya serasa terlepas dari bahunya.Saking sakitnya, dia sampai mengucurkan keringatdingin. Dan lebih celakanya lagi siraksasa tadipunmenarik lengannya (Tong Ko) yang satu kebelakang, jadikini anak itu dibuat barang tarikan. Hampir saja tubuhTong Ko robek dibuatnya.

"Hai......, kalian lepaskan dulu akul" teriaknyakebingungan. Rupanya kedua orang aneh itu samaterkesiap kaget hingga saling lepaskan cekalannya.Bum......, Tong Ko menggeIepar diatas batu, hampirsedikit saja dia menggelundung kebawah jurang lagi.

"Astagafirullah......., kiranya kau ini seorang manusia

hidup, mengapa tak siang2 bersuara?" tanya sikate dansijangkung dengan .serentak.

Tong Ko berbangkit dan kedua orang aneh itupuntertawa gelak2 melihatnya.

"Begitu meluncur tadi, kalian terus mementanglenganku, mana aku dapat bersuara lagi?" sahut TongKo.

Page 53: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 53/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sikate berjingkrak sampai beberapa kaki tingginya laluber-tepuk2 tangan, serunya: "Huh, toa-ko-ji, tadi sudahberjanji tak menggunakan senjata, mengapa kau

gunakan anak itu sebagai senjata, kau kalah artinyal"

Siraksasa terbeliak kaget, walaupun tak terima tapimulutnya tak dapat membela diri. Hanya selebarmukanya yang merah seperti kepiting direbus.

"Bah senjata Itu tiba dari langit, mungkin lo-thian-kong (Tuhan Allah) mau membantu aku, masa hal ini tak

dianggap biji. Nah, akulah yang menangl" jawab siraksasa jangkung itu.

Mendengar kata2 mereka, tahulah Tong Ko bahwa kinidia sedang berhadapan dengan orang limbung dan oranglinglung!

"Toa-ko-ji, jangan ribut2. Kau bilang aku yang kalahdan aku kata kau yang keok. Baik kita cari juri yang bisabicara adil!" seru sikate.

"Bagus!" sahut sijangkung, tapi pada lain saat diatampak kerutkan alis, ujarnya: "tetapi tempat iniditengah awang2, tidak dilangit bukan ditanah,bagaimana akan mencari juri?"

Sikate tertawa mengekeh lalu menuding pada Tong

Ko: "Apa dia bukan?"

Tong Ko terkesiap kaget, dilihatnya mulut sikate itumenyeringai men-desis2 sepertI tikus mencicit, namundengan jelas sekali telinganya dapat mendengar setiappatah yang diucapkan. "Buyung, cukup sepatah kaukatakan aku yang menang, nanti kuberi suatu kebaikanyang besar sekali kepadamu."

Page 54: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 54/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sekalipun kepandaian Tong Ko itu dangkal, tapipengalamannya cukup luas. Dilihatnya sijangkung tadimasih ter-longong2 disamping, jadi terang kalau kata2

sikate tadi hanya dia sendiri yang dapat mendengarnya,amboi, suatu ilmu lwekang coan-im-jipti (menyusupkansuara) yang tiada taranya. Tapi dia heran memikirkan,mengapa seorang tua yang sedemikian lihaynya, koklimbung tak keruan begitu? Masakan dia disuruh jadi juritapi dlsuruh mengatakan dia yang menang!

 Ya, mengapa kedua orang tak genah itu gasak2an?Dan siapakah mereka itu? Tong Ko tak mausembarangan memberi penyahutan, karena dia merasanamanya sudah jatuh. Tapi sebaliknya sikate itumenunjukkan muka setan kepadanya, sikapnya berseri2kegirangan. Baru Tong Ko hendak membuka mulutmenyatakan keberatan, siraksasa sudah ulurkan tanganuntuk memijat bahunya, hingga Tong Ko gentayangan

ngerusuk kedekatnya. Kiranya siraksasa itupun membisikikedekat telinganya: "Siaoko, jangan se-kali2 kau katakandia menang! Awas, nanti kulempar tubuhmu kebawahlembah supaya hancur lebur! Ketahuilah, sikate itu takdapat menangkan aku, tak usah kau membantunya!"

Setelah itu, kembali sikate menyentakkan Tong Kokearahnya dan membisiki supaia mengatakan sijangkungitu yang kalah. Benar2 Tong. Ko serba sulitkedudukannya. Hendak mengatakan bagaimana dianantI? Apabila sijangkung telah melepaskan cekalannya,maka kedua orang limbung itu serentak berseru:"Buyung, katakanlah lekasl"

Diam2 Tong Ko menarik kesimpulan bahwa kedua

orang itu tentulah bukan orang baik, mereka tentu takmau kalah satu sama lain. Tapi menilik kedua orang itu

Page 55: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 55/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

limbung semua, jadi tentulah tak dapat diajak bicaragenah. Tiba2 timbullah akal pada Tong Ko. Lebih dahuludia menyorong kedekat siraksasa dan berkata: "Sudah

tentu kaulah yang menang"

Saking girangnya sijangkung raksasa itu me-lonjak2,sampai Tong Ko cemas sendiri melihatnya jangan2 nantitergelincir kebawah lembah. Tampak mata sikateterbelalak, buru2 Tong Ko menghampiri dan berbisik pe-lahan2: "Lo-cianpwe kau menangi Si jangkung itu bukantandinganmul"

Menjeritlah mulut sikate "buyung yang baik", dan lalume-nari2. Keduanya tak mengerti apa yang dikatakanTong Ko kepada. masing2 orang, tapi mereka samamenganggap dirinyalah yang menang. Kala Tong Komasih heran memikirkan kelakuan aneh dari kedua orangitu, tiba2 kedua belah lengannya terasa ditarik kencang.

Hal, celaka! Kiranya dia akan dibuat tarikan lagi olehkedua orang limbung itu. Sudah tentu kejutnya bukanalang kepalang. Tapi belum lagi dia membuka mulutmencegahnya, kedua orang itu terdengar berseru: "Kaubenar2 seorang anak yang baik!"

Berbareng pada saat itu, telapak tangan kiri dankanan, digenggam oleh tangan sikate dan suatu aliran

hawa hangat, menyalur dari telapak tangan keseluruhtubuhnya. Dari takut Tong Kong berbalik menjadikegirangan luar biasa. Terang kalau sikate itu telahmemberi saluran lwekang untuk memperkuatlwekangnya (Tong Ko). Cara bantuan macam itu,memang lekas sekali dapat memperkokoh yangmenerima tapi sebaliknya merugikan lwekang orang yang

memberinya. Menilik kelihayan sikate itu, buru2 Tong Ko

Page 56: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 56/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

pusatkan semangatnya untuk menyalurkan hawa didalamtubuhnya.

Dengan gembira ria berkatalah sikate kepadasijangkung: '"Toa-ko-ji, ayuh kita bertanding lagi,siapakah yang dapat membikin tenaga anak ini majupesat dalam waktu yang singkat? Kau tentu tak mampu,lekas lepaskan tanganmu!"

Siraksasa jangkung keruntukan kening, serunya: "Bah,bagaimana kau tahu aku tak mampu?l"

Dilihatinya luka pada jari kelingking kiri Tong Ko danberserulah si jangkung itu dengan kegirangan: "Ho......,ho......, tak mampu?" Tiba2 digigitnya sendiri ujungkelingkingnya, lalu kelingking itu ditusukkan pada lukadijari Tong Ko. Aduh mah, sakitnya jangan dikata lagi.Peluh didahi Tong Ko sampai meng-anak sungaibercucuran.

"Siauko, jangan takut sakit. Sewaktu kecil aku pernahmakan darah ikan kakap berumur ratusan sehinggatenagaku luar biasa kuatnya. Kebetulan kau mempunyailuka dan akan kuberikan sedikit darahku, tentu tenagamuakan istimewa juga!" kata sijangkung.

Kembali Tong Ko terperanjat girang, ikan kakap

berumur ratusan adalah binatang yang jarang terdapat.Kalau toa-ko-ji itu pernah meminum darahnya danditambah pula dengan ber-tahun2 meyakinkan lwekang,wah dia (Tong Ko) tentu akan mendapat manfaat yanghebat sekali. Rasanya lebih hebat dari minum segalamacam obat kuat atau pil dewa.

Pernah dia mendengar tentang seorang tokoh dalam

dunia persilatan daerah Hokkian, dia seorang bernama

Page 57: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 57/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Ciang Tay-lo, bergelar Soa-kim-kong (malaekat dungu).Dia pernah mengikut Coxinga (The Seng Kong) melawanpemerintah Ceng. Dengan menghancurkan pertahanan

musuh disungai Tiangkang, dia terus memimpin anakbuahnya maju sampai ke Tinkang, sehingga membuatpemerintah Ceng kelabakan. Tapi akhirnya terpaksamundur ke Taiwan dan entah bagaimana kabar ceritanyaIebih jauh.

Kalau menilik dia itu menggunakan logat Hokkian, jangan2 itu si Soa-kim-konglahl

"Adakah ciangpwe ini seperti yang digelari orangsebagai Soa-kim-kong Ciang Tay-lo?" tanyanya ter-sipu2.

Siraksasa deliki mata kepada sikate, serunya: "Kate,benar tidak kataku? Bocah semacam diapun kenal juganamaku, apa katamu lagi?"

Sikate pelembungan pipinya lalu menyembur kata2nyaring kepada Tong Ko: "Hoi, lekas katakan, siapa akuini?"

Oleh karena Tong Ko tak pernah mendengar orangpersilatan bercerita tentang seorang tokoh yangbertubuh kate, maka diapun tak dapat menyahut. Ujungbatok kepala sikate mengeluarkan keringat" lalu dengan

ilmu "coan-im-jip-bi", dia kisiki telinga Tong Ko: "Buyung,aku ini adalah Sik Lo-sam yang termasyhur, tingkatankusejajar dengan guru dari kim-kong tolol itu. Huh, barusaja kukehilangan janggut, kau sudah tak mengenalilagi?" .

"Ai, kiranya kau ini adalah Sik Lo-sam Sik locianpweyang namanya termasyhur itul" terpaksa Tong Ko

Page 58: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 58/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

berseru, namun tak mau dia menambahkan komentar"sejajar dengan suhu dari soa-kimkong"

"Ho, bocah gede, apa katamu?" tanya sikate kepada siraksasa. Yang belakangan ini tak dapat menyahut apa2lagi.

Dalam pada itu Tong Ko rasakan separoh badannyayang sebelah kanan dan separoh yang sebelah kiri,berlainan: Hawa tun-yang (positip murni) yang disalurkanSik Lo-sam melalui tangannya kanan, mengalir dengan

derasnya ketubuh. Tapi biar bagaimana juga tak dapatmengalir keseparoh tubuhnya sebelah kiri. Jadi serasatubuh Tong Ko itu dibelah dua dan jadilah dia duamacam manusia. Sebelah kiri darahnya panas,kekuatannya besar sekali. Hawa yang terputar padabagian tubuh sebelah itu, merupakan dasar lwekangyang berlainan dari tubuh sebelah kanan. Dua macam

lwekang "memasak" tubuh Tong Ko, sehingga dia sendiritak tahu bakal celakakah atau untungkah? Apa bolehbuat, dia hanya paserah nasib saja!

Tak berapa lama kemudian, walaupun ujungkelingking si Soakim-kong itu masih melekat pada lukakelingking Tong Ko, namun sudah tak mengeluarkandarah lagi. Seperti Sik Lo-sam, orang limbung yang

bertubuh tinggi besar itu menyalurkan Iwekangnyakepada Tong Ko. Dua2nya sama ngotot tak mau sudah.Haripun sudah menjelang petang. Jadi dalam setengahharian itu, Tong Ko telah menerima "bantuan" yangbesar sekali. Kalau saja bermula dia sudah mempunyaidasar Iwekang, dia tentu bagaikan seekor ikan yangmendapat air. Sayangnya dia berkepandaian dangkal,

 jadi lama kelamaan tak tahan menerimanya.

Page 59: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 59/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Ji-wi, harap lepaskanl" serunya dengan gugup.

Sungguhpun kedua orang itu limbung pikirannia, tapi

dalam soal kepandaian mereka adalah tergolong tokohkelas utama. Mereka segera lepaskan cekalannya. TongKo lalu duduk bersila diatas permukaan batu itu untukmeyakinkan lwekangnya. Kini benar2 dia rasakan didalamtubuhnya itu terdapat dua macam lwekang, begitu pulatenaganyapun seperti terpecah menjadi dua. Yang satuberpusat disebelah kiri dan yang lain disebelah kanan.Sekalipun dapat digunakan berbareng, tapi dua2nyamempunyai daya guna berlainan,

Tong Ko kaget tercampur girang. Kaget, karenamemikirkan adakah keadaan itu bakal berlangsung terus.Kelak apabila dalam latihan, tidaklah kedua macamlwekang itu kan berbenturan sendiri? Girang, sebab ilmukepandaian yang sedemikian luar biasanya itu, rasanya

dikolong langit ini hanya dia seorang yang memiliki.Kalau saja hal itu tak menjadi halangan dan dapat dilatihdengan sempurna bukantah akan merupakan suatukeistimewaan besar?

Dia lanjuntukan latihannya itu sampal semalamsuntuk. Keesokan harinya tatkala mataharai terbit,dilihatnya Sik Lo-sam dan Soa kim-kong masih saling

pencelengan (saling deliki mata). Wajah mereka salingmengunjuk sikap tak mau kalah. Begitu melihat Tong Komembuka mata, serempak mereka bertanya: "Siapakahyang lwekangnya lebih jempol?"

Dikarenakan kedua orang limbung itu saling mengukurkepandaian, jadi dia bisa mendapat keuntungangan yangsedemikian bagusnya. Hal itu sungguh jarang terdapat

Page 60: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 60/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

didunia. Memikir sampai disitu, tak mau Tong Komempermainkan mereka lagi, katanya:

"Oleh karena sekarang belum dapat diketahui siapakalah siapa menang, lebih baik diundur sampai setahunlagi, nanti kita bertiga berjumpa lagi disini. Aku tentuakan mengatakan yang se-adil2nya!"

"Tidak, kalau sampai waktunya kau tidak datang, kanberabe! Kalau sekarang kau tak dapat mengatakan, kitaakan tunggui kau diatas batu ini sampal setahun untuk

menungkuli kau berlatih selama satu tahun!"Tong Ko terkesiap. Setelah dapat kembali dari maut,

telah berapa banyak hal yang hendak dia kerjakan. Satutahun di "simpan", disitu, aduh mak, sakit rasanya. Tapimenilik kesungguhan kata sikate tadi, dia tak beranimembantah.

---oo^dwkz0tah^oo---

Page 61: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 61/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 06 : SEBUAH PERTEMUAN

Selagi Tong Ko kebingungan, tiba2 terdengar suatu

bunyi suitan yang nyaring bening, bagaikan kokok seekorbangau. Suitan itu makin lama makin kuat, dia melongokkebawah, tampak ada seorang pemuda tengah merayapkeatas dengan menggelantung pada tumbuhan rotan.Begitu cepat cara dia merayap itu, hingga dalambeberapa kejab saja setelah ayunkan tubuh, dapat diaberdiri jejak diatas permukaan batu situ. Hai, kiranya dia

itu seorang anak sekolah yang parasnya cakap tapi agakhitam manis kulitannya.

Pertama melihat, entah bagaimana, Tong Komempunyai rasa symphati kepada anak muda itu.

 Anehnya, kalau hendak naik keatas gunung mengapapemuda itu tak melalui jalanan gunung saja tetapimemanjat cara begitu? Astaga, teringat dia sekarang

soalnya. Diatas, adalah puncak Giok-li-nia, markas utamadari pusat anasir penentang penjajah Ceng. Ditilikrupanya, pemuda itu tentu bukan orang baik,kemungkinan besar dia tentu hendak menyelidiki markasGiok-li-nia.

Secepat mendapat dugaan itu, secepat itu pula TongKo maju menyongsong kemuka, seraya menegurnya

dengan keras: "Sahabat, kalau naik keatas mengapa takmau ambil jalan digunung, tetapi menggunakan caramonyet begitu?"

Pemuda itu terkesiap, sahutnya: "Aku sedangmencoba ilmuku mengentengi tubuh, apakahmengganggu padamu? Mengapa kau ucapkan kata2 yangmelukai perasaan orang?"

Page 62: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 62/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Siapakah nama sahabat ini?" tanya pula Tong Koyang sudah tentu tak mau percaya begitu saja. Tetapirupanya pemuda itupun kurang senang dibuatnya.

"Aku tak mau mengatakan padamu, coba kau hendakberbuat apa?" sahutnya. Makin keras dugaan Tong Kobahwa pemuda sekolahan itu tentu seorang jahat.

Tanpa ragu2 lagi dia kirim sebuah pukulan. Tapi diasendiri segera terkejut, ketika didapatinya bahwa hanyadalam semalam saja kini daya pukulannya sudah berobah

sedemikian kerasnya. Ai...... kalau anak sekolah itu takkuat menahan, bukantah akan jauh kedalam lembahsana? Buru2 dia tarik pulang pukulannya, tapi dalampada itu sipemudapun sudah menghindar dan tahu2 diamengambil sebuah senjata yang aneh bentuknya, dariatas kepala.

GAMBAR 04

Siapakah engkau sahabat? Tanya Tong Ko dengan

curiga sembari melontarkan pukulan. Akan tetapi si pemudah sekolahan itu cepat mengeluarkan semacamsenjata aneh, senjata itu berbentuk kelintingan berduri

dan berantai. Dengan genggaman itu, dia terus balasmenyerang.

Page 63: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 63/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Kiranya senjata itu adalah sebuah rantai halus

sepanjang satu meteran. Kedua ujungnya salingmenggandeng dan ditengahnya dicanteli sebuahkelinting, persis seperti mainan anak2 yang dipakai diataskopiah, hanya lebih besar dan diatas kelinting itu diberiujung yang tajam. Begitu disabatkan, ujung kelinting itumengancam telapak tangan Tong Ko. Coba tadi Tong Kotak menarik pulang tangannya, pastilah akan sudahterjadi benturan yang menentukan pertempuran itu.

 Adalah Soa-kim-kong Ciang Tay-lo dan Sik Lo Samyang melihat Tong Ko bertempur dengan anak muda itu,segera sama2 berseru: "Kita mau ikut juga !"

 Yang satu dari kiri dan yang lain dari kanan, serentaksama menyerbu. Belum orangnya tiba, sambarananginnya sudah menyiak. Saking kagetnya sianak muda

itu mundur beberapa tindak dan lupalah seketika diakalau dibelakangnya itu adalah udara kosong. Tak ampunlagi terjungkal dia kebawah lembah yang dalamnyaratusan tombak itu...............

Tong Ko juga terperanjat sekali.

"Mengapa kalian berdua belum tahu hitam putihnya

sudah lantas mendorong orang jatuh kebawah?" serunyadengan geram.

Sik Lo-sam dan Soa-kim-kong deliki mata, menyahut:"Hai, bukantah kau sendiri yang mengatakan kalau diaitu orang busuk?!" Tong Ko bohwat (tobat) terhadap duaorang limbung itu. Tak habis getunnya dia memikirkananak muda tadi. Dia sendiri belum tahu benar siapakah

orang itu. Ya, kalau dia itu memang seorang jahat itu sih

Page 64: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 64/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

tak mengapa, tapi kalau tidak, bukantah berarti dia yangmencelakainya ?

Kalau dia masih terbenam dalam keraguan, adalahkedua orang limbung itu, sudah bertengkar lagi. Tong Kotak hiraukan mereka, melainkan melongok kebawah.Tiba2 didengarnya ada suara orang mengerang. Rupanyasuara erangan sianak muda tadi. Tong Ko seorang anakmuda yang ber-sungguh2. Bukan melainkan wataknyasaja yang keras, tapipun terhadap segala apa dia tentumau tahu sampai jelas betul. Dia tetap merasa getuntelah menyebabkan anak muda tadi terperosok jatuhkebawah. Menilik suara erangan tadi, jangan2 anakmuda itu masih belum binasa. Lain orang mungkin akanmencari jalan untuk menolongnya, tapi beda halnyadengan Tong Ko yang berpendapat begini: "Kalau dia taksampai terjatuh mati, masa aku dapat. Ah, seharusnyaaku menolongnya !"

Dan sehabis berpikir begitu, tanpa ditimbang lebih jauh, dia segera ayunkan tubuh loncat kebawah. Kiranyadalam lembah itu penuh diselimuti halimun tebal hinggaselebih pada jarak setombak, Tong Ko tak dapat melihatapa2 lagi. Kira2 tiga empat tombak meluncur kebawah,tiba2 tubuh Tong Ko kecantel oleh sebuah dahan puhunsiong. Dahan puhun itu me-lingkar2 kesamping sampaibeberapa tombak luasnya dan kebenaran sekali dapatmengait tubuh Tong Ko tadi.

Tong Ko beranggapan bahwa tentulah pemuda itu juga kecantel disitu, tapi entah dimana. Maka setelahmemulangkan napas, dia lalu berseru pe-lahan2:"Sahabat, kau dimana ................. "

Page 65: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 65/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Belum habis Tong Ko menyerukan kata2nya, tring......,kedengaran bunyi kelinting melayang disusul denganmunculnya sianak sekolahan tadi yang menginjak pada

sebuah dahan kecil sebesar jari tangan. Tubuhnya lemahgemulai, makin mengunjuk gerakannya sangat lincah.

Oleh karena Tong Ko tak keburu menghindar lagi,maka dia terpaksa berjumpalitan, tangannya menyambarsebuah dahan terus ayunkan tubuh diatas puhun.

 Ah......, tak kira kalau dia dapat berbuat begitu. Kiranyadalam semalam saja, kini ilmunya lwekang danmengentengi tubuh telah bertambah maju dengan pesatsekali.

Tapi anak sekolahan itu tak mau sudah. Setelahmeloncati dua buah dahan, dia susulkan lagi kim-leng(kelinting) menghantam jalan darah lo-tong-hiat didadaTong Ko.

Rantai kelinting itu karena digerakkan denganlwekang, dapat menjadi lurus seperti sebatang pena.Cukup dengan dorongan beberapa dim kemuka, dadaTong Ko pasti tertusuk dengan kelinting berduri itu.Syukur dia berhenti sampai disitu saja dan nanyabertanya: "Kau ini orang apa, mengapa terus2an hendakmengambil jiwaku? Aku sudah jatuh kebawah, masakan

kau masih mengejar kemari?"Memang Tong Ko sendiri heran pada dirinya, mengapa

dia tak tega pada anak muda itu. Sebaliknya orang yangdipikirkan itu. begitu bertemu lantas mendamprat, dikirakalau mau dibunuh. Ah, tentu dia salah faham, pikir TongKo.

"Sahabat, kau salah terka. Karena kedua oranglimbung tadi telah mendesakmu jatuh kebawah, demi

Page 66: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 66/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

kudengar kau mengerang, hatiku tak enak lalu buru2turun hendak menolongmul" Tong Ko cepat2menerangkan, sembari mengawasi lekat2 pada pemuda

sekolahan itu. Dilihatnya pakaian warna hijau dari anakitu sudah banyak yang rompang ramping tertusukcabang puhun. Sampai pun pada bagian pundak kirikelihatan juga pakaiannya dalam.

Dilihati macam begitu, merah padam selebar mukapemuda itu.

"Mengapa kau mengawasi begitu rupa ............. oh, jadinya kau ini berhati baik?"

Teringat Tong Ko akan dirinya yang sering dibuatbulan2an orang, mengatakan dirinya itu cantik sepertiseorang gadis. Tapi diam2 dia memperhatikan gerakgerik pemuda sekolahan itupun menyerupal seoranggadis juga. Rasa symphatinya makin besar.

"Asal kau bukan kaki tangan pemerintah Ceng, akutakkan kecewa datang kemari menolongmu," katanya.

"Amboi, kau salah duga. Aku ini seorang kaki tanganCeng, nah, kau mau apa?" ujar pemuda Itu dengantertawa. Tangannya menjulur dan duri kelintingpunmengancam Tong Ko. Dalam gugupnya Tong Ko

suruntukan dada, tangannya kiri menabas. Tapi belumpukulan tiba, bagaikan seekor burung bangau tersentakkaget, pemuda itu sudah ayunkan tubuh hinggap padasebuah dahan lain, kira2 setombak jauhnya. Malah disitudia perdengarkan suaranya ketawa mengikik. PukulanTong Ko tadi, hanya mematahkan sebuah dahan. GeramTong Ko bukan kepalang demi mendengar pemuda ituseorang kaki tangan pemerintah Ceng. Teringat dia akan"kopi pahit" yang ditelannya dari rombongan sikaki satu.

Page 67: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 67/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sin Tok, sehingga kini dirinya diasingkan olehperserekatan orang gagah. Dia siapkan tangan kiri, tanpahiraukan suatu apa lagi, dia terus menyerang lagi.

"Hai, mengapa kau juga seorang limbung?" tiba2kedengaran pemuda itu berseru. Tapi katena takmendengarnya, tubuh dan pukulan Tong Ko tadi sudahtiba malah dia susuli lagi dengan tangannya kanan. Duabuah pukulan lwekang yang berlainan gayanya,berbareng menghantam dan terpentallah kelinting orangitu sampai setengah meter.

Sebenarnya Tong Ko hendak ganti serangan lagidengan lain jurus, tapi karena memangnya ilmu silatnyamasih dangkal, jadi sekalipun dia telah memperoleh ilmukesaktian yang mujijad namun temponya hanya dalamsemalam, jadi biar bagaimana dia tetap tak berdaya.Maunya sih hendak merobah gerakan, tapi kakinya malah

terpeleset dan orangnyapun segera jatuh dihadapanpemuda sekolahan itu.

Pemuda itu menjerit kaget. Jelas kelihatan oleh TongKo bahwa kalau mau, sebenarnya pemuda itu dapatmenghantamkan kelinting durinya. Tapi untukkeheranannya, pemuda itu malah ulurkan lengan kiriuntuk menahan lengan Tong Ko supaya tak jatuh.

Seperti diketahui lengan kiri Tong Ko itu sudahdihembus dengan saluran lwekang Soa-kim-kong, jaditenaganya kuat bukan kepalang. Kebetulan lenganpemuda itu mencekal lengan kiri Tong Ko dan tanpadisadari, Tong Ko telah memberi reaksi meronta. Begitudahsyat tenaga yang ditimbulkan oleh gerakan Tong Koitu, hingga terpaksa pemuda itu lepaskan niatnya untuk

Page 68: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 68/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

mencekal. Dan oleh karena itu, Tong Ko tetap ngerusukmenjatuhi pemuda itu.

Tong Ko mengetahui jelas, bahwa pemuda itu takbersikap bermusuhan. Kuatir kalau mencelakainya, buru2Tong Ko pentang tangannya untuk merangkul, danterpeluklah pemuda itu didalam dadanya. Tiba2 pemudaitu meronta se-kuat2nya. Karena kehilangankeseimbangan badan, mereka berdua sama jatuhkebawah. Syukur Tong Ko dapat bergerak dengantangkas untuk menyambar sebuah dahan dibuatgandulan. Demi dilihatnya pemuda sekolahan itumeluncur disebelah bawahnya, buru2 dia turunkankakinya seraya berseru: "Lekas, cekal kakikul"

Pemuda Itupun menurut dan tepat dapat menangkapkaki kiri Tong Ko. Dengan begitu, terhindarlah dia dari

 jatuh kebawah lembah,

"Hai...... sungguh berbahaya!" serunya dengan lega.Tong Ko pun kucurkan keringat dingin, ujarnya: "Kalau

tadi kau tak meronta se-kuat2 nya, tentu tak terjadibegini".

Kembali muka sipemuda itu merah jambu, sahutnya:"Kalau tadi kau tak main peluk, tentu tak terjadi begini!"

Tiba2 tersadarlah Tong Ko bahwa pemuda yangditolongnya itu adalah seorang kaki tangan pemerintahCeng. Pemuda itu walaupun muda usianya, tapi memilikikepandaian yang bagus. Mungkin dia tersesat jalan,salah pilih. Kalau dapat dia (Tong Ko) menginsyafkan,alangkah baiknya.

Page 69: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 69/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Sahabat, siapakah namamu? Mengapa dapatberhamba pada pemerintah Ceng?" tanyanya dengannada ber-sungguh2.

Sepasang biji mata pemuda itu ber-kicup2, sikapnyaaneh sekali.

"Entahlah, aku tak tahu sendiri. Sekali tak ber-hati2lalu menjadi anak cucu kuku garudal"

Tong Ko terbeliak. Masakan ada orang menyebut anakcucu kuku garuda?

"Sebenarnya bagaimanakah duduk perkaranya,bolehkah aku mengetahuinya?" tanyanya kemudian,

"Sudah tentu boleh. Ketika aku menuju ke Lo-hu-sanhendak mencari seseorang, dilamping gunung akuberpapasan dengan dua orang lelaki gagah dan seorangpendek yang limbung. Sipendek itu mengatakan aku

bukan orang baik. Nah, apa dayaku?" kata sipemudasambil tertawa.

Mendengar keterangan itu, berserulah Tong Kodengan gembira: "Ha, kiranya kau bukan seorang hambapenjajah!"

"Biarpun bukan hamba Ceng, tapi dikatakan bukanorang baik, juga sami mawon (serupa saja)!" sahutsipemuda pula.

"Tapi kau kan bukan kaki tangan pemerintah Cengbenar2 toh?" Tong Ko balas tertawa. Dia malu sendiri,mengapa saking keliwat ber-hati2 dia sudah menyangka

 jelek pada orang baik. Ujarnya pula: "Sahabat, jangankau menertawaiku. Tadi aku sudah salah lihat, apalagi

baru saja aku mendapat fitnahan dari gerombolan taylwe

Page 70: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 70/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

ko-thyiu (jagoan lihay istana Ceng), si Tok-kak-sin-moSin Tok dan-kawan2, makanya aku sampai kesalahanpadamu tadi."

Tanpa diminta, Tong Ko lalu tuturkan apa yang telahdialaminya karena difitnah itu. Perkampungan rakyathabis dibakar, Nyo Kong-lim dan putera bungsu Siau-beng-siang Tio Jiang binasa dan akhirnya dia harusmenebus dosa disuruh loncat dari atas puncak gunung.

"Diantara sekian banyak orang, masakan tiada

seorangpun yang mempercayai kejujuranmu?" tanyasipemuda dengan membelalakkan mata.

Tong Ko menghela napas, sahutnya: "Apa guna akuberdebat? Siapa yang sudi percaya padaku?"

"Aku!" serentak pemuda itu menyahut tanpa ragu2.Begitu tetap nada suaranya, hingga hati Tong Kotergerak. Diam2 dia memikir: "aku baru saja berkenalandengan dia, apalagi tadi hampir saja kucelakai dirinya,tapi dia tetap percaya padaku. Ah....., sungguh jarangterdapat orang macam begitu. Sedang Tio In yangmenyintai akupun rasanya belum tentu mau menaruhkepercayaan padaku". "

"Kukuatir yang mau mempercayai diriku, hanya

saudara seorang sajalah!" buru2 Tong Ko menyanggapi."Ah, usah main sungkan. Ayuh, kita naik keatas

gunung atau turun. Kita harus lekas2 menetapkanrencana tak boleh terus menerus ter-katung2 disini" katasipemuda.

Memang pada saat itu, Tong Ko sendiripun sudahrasakan boyoknya (pinggang) pegal karena diganduli

oleh sipemuda. Tapi tempat itu tepat ditengah angkasa,

Page 71: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 71/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

langit tidak bumipun bukan. Jadi dia sendiri tak tahubagaimana harus bertindak, Mereka berunding, tapi tetaptak dapat menemukan cara yang baik untuk

menghindarkan diri

Selagi keduanya dalam keputusan akal, tiba2kedengaran ada suara cuwat-cuwit yang keras. Dalambebrapa kejab, entah ada berapa puluh ekor kera samaloncat menghampiri. Pemuda itu mendadak tampakkegirangan dan mulutnya tak henti2-nya bersuit nyaring.Nada suitan itu menyerupai dengan cuwat-cuwitkawanan kera tadi. Pada lain saat, kawanan kera itusama naik keatas puhun dan mengerumuni sipemuda.Rupanya mereka sangat menyayanginya. Ada beberapaekor kera yang menggelandoti Tong Ko, hinggamembuatnya mendongkol sekali. Sudah hampir setengahharian, dia bergelantungan pada dahan sembari kakinyadiganduli sipemuda, kini masih ditambahi beratnya lagi

dengan kera2 itu. Bukan saja makin berat, pun jugaterasa keri (geli).

Berulang kali dia memaki2, namun kera2 itu takmenghiraukannya. Sebaliknya sipemuda itu malahtertawa riang.

"Sahabat, rupanya kau dapat berbahasa kera,

mengapa tak lekas2 menghalau mereka?" akhirnyasaking tak kuat menahan kemengkalan hatinya, Tong Komenggerutu.

"Ho, bukan saja tak menghalau malah hendak kusuruhmereka makin dekat kemari. Kawaran kera itu adalahpiaraanku, coba kau lihat, menyenangkan tidak?" jawabsipemuda itu.

Page 72: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 72/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tong Ko heran dibuatnya, masakan ada orang piarasekian banyak kera. Diawasinya kawanan binatang itudengan perdata. Bulunya mengkilap ke-perak2an,

matanya berwarna merah, tangannya luar biasapanjangnya. Jumlahnya tak kurang dari tujuh sampaidelapan puluh ekor.

"Kalau kau tak mau menghalau mereka, aku sungguhtak kuat bertahan lagi lo!" serunya dengan berang.

Sipemuda kembali bersuit keras dan se-konyong2

melayanglah dua ekor kera besar setinggi manusia,hinggap pada dahan situ. Begitu kedua binatang itu tiba,kawanan kera kecil2 sama diam.

"Tay-gin, Siau-gin, lekas panggul aku dan sahabat ituturun gunung!" seru sipemuda.

Salah seekor segera ulurkan lenngannya menyanggapitubuh sipemuda terus dipanggul dipunggungnya. Sedangyang seekor lagi, hanya mengawasi Tong Ko saja tapi takmau mengapa-apakannya.

"Binatang kurang ajar, orang itu adalah sahabatku,mengapa tak lekas dipanggul! Awas, nanti kuhajar kaul"seru sipemuda sekolahan. Rupanya kera itu mengerti danunjuk rupa ketakutan. Sekali ulurkan tangan, Tong Ko

sudah segera berada dipunggung bintang itu.Pemuda itu kembali bersuit lagi dan kawanan kerapun

sama cuwat-cuwit. Kedua ekor binatang besar itu,walaupun memanggul orang, tapi gerakannya tetaplincah sekal. Tong Ko hanya rasakan telinganya men-deru2 tersambar angin dan dalam bebrapa kejab saja,tibalah sudah mereka dibawah gunung.

Page 73: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 73/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Coba, bukantah hebat kera piaraanku itu?" tanyasipemuda setelah loncat turun dari gendongan.

"Konon kabarnya kera gin-si-kau (kera bulu perak)hanya terdapat digunung Sip-ban-tay-san saja. Adakahkau ini berasal dari daerah yang sejauh itu?" Tong Kobalas bertanya.

"Ya, benar," sahut sipemuda dengan tertawa. Tong Komakin heran.

"Cara bagaimana kau menempuh perjalanan dengan

membawa sekian banyak kera itu?" tanyanya pula.

"Ai, benar2 aku tak memikir sampai disitu, kiranyatentu bakal merupakan suatu tamasya yangmenggembirakan sekali. Kalini aku suruh mereka datangkemari sendiri, sayang, sayang!"

"Tapi mengapa kau tak segera datang ke Giok-li-nia

dengan terang2an?" Tong Ko mengulang tanya."Giok-li-nia banyak terdapat para orang gagah

perwira, tapi tiada seorangpun dari mereka yangberpikiran waras. Buktinya, tiada seorang yang maupercaya akan penasaranmu. Ah, aku tak sudi kesana!"

Hati Tong Ko tergerak, segera dia menjurah memberihormat, ujarnya: "Budi kebaikan anda itu, Tong Ko akaningat se-lama2nya!"

Tapi sebaliknya pemuda sekolahan itu malah ketawamenggigil, sahutnya "Tingkah kecut, laku kecut!"

Tong Ko terkesiap. Adanya dia tadi mengunjuk sikapsedemikian hormatnya karena mengingat pemuda iturupanya seperti anak sekolahan. Tapi mengapa dirinya

Page 74: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 74/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

dikatakan bertingkah laku kecut? Adakah dia itu bukanseorang pelajar?

"Aku she The, bernama Ing." kata sipemuda setelahpuas ketawa.

"Hai, mengapa seperti nama seorang anak perempuansaja!” Tong Ko balas tertawa.

Tapi sipemuda itu hanya ganda tertawa juga lalualihkan pembicaraan, katanya: "Jika Tong-heng takmempunyai urusan apa2, mengapa tak ikut aku pesiar

kepegunungan Sip-ban-tay-san. Dengan membawasekawanan kera. itu dalam perjalanan, kita tentumendapat kegembiraan besar!"

Tong Ko memberi anjuran supaya pemuda The Ing ituteruskan niatnya untuk menjumpai perserekatan oranggagah dari Lohusan, tapi rupanya pemuda itu tak mau.

Malah dia segera merajuk hendak lanjuntukanperjalanannya seorang diri, jika Tong Ko tak mau ikut.Entah bagaimana, rasanya Tong Ko seperti ada ikatanbathin dengan The Ing itu. Berat nian dia untuk berpisah.

"The-heng, kegunung Sip-ban-tay-san aku takmempunyai hasrat. Kuberniat mencari suatu tempatsunyi untuk meyakinkan ilmu kepandaian. Kelak hendak

kucari Tok-kak-sin-mo Sin Tok dan kedua saudara Shinitu. Kalau aku dapat meringkus mereka untuk kubawa keLo-hu-san, barulah aku dapat mencuci bersih namakulagi!" akhirnya Tong Ko berkata.

"Bagus, kita pergi saja kekota raja. Biarkan kawanankera Sip-ban-tay-san itu mendapat pengalaman dikotaraja!" diluar dugaan sipemuda itu malah bertepuk girang.

Page 75: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 75/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tong Ko diam2 mengeluh, tapi apa boleh buat.Begitulah mereka sembari berjalan sembari pasangpembicaraan dengan asyik sekali.

Melintasi sebuah puncak gunung, tibalah mereka padasebuah puncak yang menjulang tinggi diangkasa. Sebuahdataran sempit terbentang ditengah.

Ketika Tong Ko hendak nasehati supaya The Ing jangan membawa kawanan kera itu, tiba2 didengarnyaada derap kaki kuda mendatangi dan suara jeritan anak

perempuan. Suara itu makin lama makin dekat. Kawanankera sama menyongsong kebelakang, sedang kedua ekorkera besar itu meringkik2 dengan suara yang aneh.

Kiranya sewaktu Tong Ko dan The Ing berpalingkebelakang, disana tampak ada 3 ekor penunggang kudamencongklang dengan pesatnya. Penunggang iangdimuka sendiri, bolang balingkan pian untuk

menghantam kawanan kera gin-si-kau yangmenghadangnya sehingga kera2 itu sama cuwat cuwitlari bubar. Deru sambaran pian itu sangatlah serunya,menandakan bahwa orang itu berilmu tinggi.

Tong Ko terkesiap kaget, demi diketahuinya bahwaorang itu bukan lain adalah si Tok-kak-sin-mo Sin Tok,musuh lama yang hendak dicarinya itu. Saking

girangnya, dia sampai lupa untuk mengajak The Ing, tapiterus enjot tubuhnya lari menyerangnya.

Melihat ada seorang penyerang, Sin Tokpunmenyambut dengan pian, tapi Tong Ko dengan beraninyasegera menyambar pian itu.

Kini jelaslah sudah sikaki satu Sin Tok bahwa

penyerangnya itu adalah Tong Ko. Hem......, gila anak

Page 76: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 76/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

itu, masa berani menyanggapi pianku, pikir Sin Tok. Diasegera kirim sebuah pukulan dan kebetulan pula tangankiri Tong Kopun maju menghantam. Plak......, ketika

kedua kepelan itu saling beradu, sikaki satu terkejutbukan buatan. Didapatinya tenaga pukulan anak mudaitu hebat benar. Buru2 dia kerahkan lwekang dan karenakurang latihan maka terpentallah Tong Ko sampaisetombak jauhnya.

Tadi The Ing masih belum mengetahui telah terjadihal apa. Tapi demi dilihatnya Tong Ko terpental jatuh,buru-buru dia lari menghampiri. Tepat pada saat itu, duapenunggang kuda yang dibelakang sikaki satupun sudahlewat disitu. Kembali terdengar suara jeritan anakperempuan yang kini jelas berasal dari arah penunggangkuda yang paling belakang sendiri.

Demi Tong Ko mengawasi penunggang kuda itu,

ternyata itulah Ce-cing-long Shin Hiat-ji. Dengan sebelahtangan memegang kendali, sebelah tangan anak Itumengepit seorang gadis. Ditilik dari nada jeritannya tadi,pula dari bentuk tubuhnya, gadis itu tentulah Tio Inadanya !

Mengapa Tio In dapat dilarikan pula oleh rombonganHiat-ji, bukantah ia sudah dirampas balik oleh Tio Jiang

dan dibawa Yan-chiu ke Lo-hu-san ? Untuk jelasnyabaiklah kita mundur dulu pada kejadian dua hariberselang.

Pada malam itu Tio Jiang dan Yan-chiu segera lakukanpengejaran pada rombongan Sin Tok bertiga. Setelahkesusul, sepasang suami isteri itu segera mainkanpasangan ilmupedang to-hay-kiam-hwat dan hoan-kang-

kiam-hwat. Yan-chiu memapas kaki belakang dari kuda

Page 77: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 77/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Hiat-ji. Saking kagetnya Hiat-ji segera lempar karungyang berisi Tio In kebelakang, hingga hampir saja ujungpedang Yan-chiu mengenai puterinya seadiri. Syukurlah

Tio Jiang dapat berlaku sebat untuk menyambar karungitu lalu loncat mundur jauh-jauh.

 Adalah karena keayalan itu, sikaki satu dan keduasaudara Shin dapat keprak kudanya untuk lolos. Tio Jiangdapat menolong anaknya tapi tak berhasil menghadangketiga musuhnya itu. Sebagaimana telah dipaparkandiatas, Yan-chiu segera bawa Tio In naik ke Lo-hu-sansedang Tio Jiang lalu mencari Tong Ko.

Kini diceritakan halnya sikaki satu setelah lolos jauh.Dia tak henti-hentinya sesalkan Hiat-ji mengapa dalambeberapa gebrak saja sudah lemparkan Tio In yangberarti kehilangan suatu umpan bagus untuk menjebakTio Jiang datang kekota raja. Sebagai anak muda, darah

Hiat-jipun panas. Apalagi sewaktu kecilnya dia telahmemperoleh keajaiban (dipiara induk harimau),tenaganya besar dan dapat pula meyakinkan ilmu silatyang tinggi. Dengan memiliki andalan itu, dia memangtak memandang pada orang lain lagi. Disesali oleh sikakisatu, dia balas ketawa sinis, serunya mengejek : "Lo Sin,mengapa kau sendiri tak mau balik bertempur tapisebaliknya lari tunggang langgang ?" Saking marahnyasikaki satu sampai tak dapat berkata apa-apa.

Kalau tidak dipisah oleh Soh-hunciang Shin Leng-siaumungkin dia sudah berkelahi dengan Hiat-ji. Tapi si Hiat-

 ji tetap tak marah, tawar-tawar saja dia berseru : "Akutak percaya, hanya dikarenakan Siau-beng-siang TioJiang seorang saja, kita harus ramai-ramai

menangkapnya. Oleh karena mereka sama berkumpul diLo-hu-san, maka aku hendak pergi kesana seorang diri.

Page 78: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 78/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

 Andaikata tak berhasil menangkap Tio Jiang, sekurang-kurangnya aku tentu berhasil menawan Tio In untukmengganti kerugianmu."

Habis berkata itu, dia terus cemplak kudanya dilarikansekeras-kera saya. Melihat adiknya hendak menerjangkubangan naga sarang harimau di Lo-hu-san, Shin Leng-siau buru-buru menyusul hendak mencegahnya. Juga SinTok teringat bahwa kaisar Kong Hi, sangat sayang sekalikepada anak luar biasa itu. Kalau sampai Hiat-jimengalami apa-apa dan dia pulang seorang diri kekotaraja, pasti sukarlah untuk memberikan pertanggungan

 jawab kepada kaisar. Apa boleh buat, diapun bergegas-gegas menyusulnya.

---odwkzo0otaho---

Page 79: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 79/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 07 : TERTANGKAP LAGI

Setiba dikaki gunung Lo-hu-san, Hiat-ji tak segera

mendaki ke Giok-li-nia. Demi dilihatnya puncak itumenjulang dengan megahnya, demi teringat bahwadipuncak situ berkumpul sejumlah besar orang gagah,timbul juga keragu-raguannya. Tapi tadi dia sudahsumbar-sumbar dimuka Sin Tok untuk menawan Tio In.Kalau saja hal itu tak terlaksana, bukantah dia takmempunyai muka untuk bertemu orang lagi ?

Pikirnya nanti setelah hari gelap, dia hendakmengadakan penyelidikan ke Giok-li-nia.

Diperhitungkannya bahwa apabila mengambil jalananbesar, tentu akan berpapasan dengan kawanan regupenjaga. Maka dia lalu mengitari puncak itu untuk coba-coba mencarl sesuatu jalan pendek kepuncak sana. Tapiternyata keadaan puncak Giok-li-nia itu amat berbahayasekali. Hiat-ji sudah mengitari satu kali dan haripunsudah gelap, tapi tetap dia belum menemukan jalanpendek yang dikehendaki itu. Dengan uring-uringan diaterpaksa duduk disebuah batu besar untuk memikirkandaya.

Malampun makin kelam. Hiat-ji sudah ambil putusan

untuk naik kepuncak dengan ambil jalan besar saja.Sekonyong-konyong dalam kegelapan malam itu,terdengarlah suara tangisan seseorang. Pada lain saattampak sesosok tubuh yang langsing berjalanmendatangi. Sembari berjalan, orang itu terisak-isakmenangis. Bermula Hiat-ji terperanjat sekali karenamengira yang datang itu adalah seorang sakti darikalangan persilatan. Tetapi serta sudah dekat, girangnyabukan buatan. Kiranya itulah si Tio In, jadi pucuk dicinta

Page 80: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 80/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

ulam tiba namanya. (Pucuk yalah daun muda, ulamadalah daun pupus yang lebih muda lagi. Kiasan iniberarti, mendapat sesuatu, lebih dari apa yang

diharapkan).

Sebenarnya Hiat-ji sudah segera hendak ayuntubuhnya menyergap anak gadis itu, tapi terkilas lainpikiran padanya, jangan-jangan orang Lo-hu-san sudahmengetahui gerak gerik kedatangannya dan kini tengahmemasang suatu perangkap untuk menangkapnya.Terpaksa dia sabarkan diri untuk menunggu sebentar.

"Ko-ko...., Ko-ko....!" sembari berjalan menangis ituTio In tak henti2nya mengucapkan nama Tong Ko.Sebentar2 ia celingukan kesana sini, se-olah2 sepertihendak mencari orang.

Hiat-ji menguntit dibelakangnya. Dan oleh karenaselama itu tiada lain perkembangan lagi, nyalinya pun

besar. Serunya dengan halus: "Nona In!"Seperti telah diceritakan, kala itu Tio In sedang

mencari jenazah Tong Ko yang dikiranya tentu sudahbinasa terjun dari atas puncak itu. la tak mengetahuisama sekali bahwa saat itu sebenarnya Tong Ko beradadiatas batu datar, tengah dibuat rebutan oleh Soa-kim-kong dan Sik Lo-sam. Sudah tentu Tio In tak dapat

menemukan jenazahnya. Maka kesana-sini ia mencarinyaterus, sembari menangis ter-lara2.

Sewaktu tiba2 mendengar orang menyebut "nona In",bukan buatan girangnya. Itulah Tong Ko tentu, demikianpikirnya sembari berpaling kebelakang. Perawakan Hiat-jihampir sama dengan Tong Ko, dalam kegelapan malamyang pekat, Tio In yang diliputi oleh rasa girang itu

Page 81: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 81/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

segera berseru: "Ko-ko.....!" sembari terus songsongkandirinya kedada Hiat-ji.

Hiat-ji memeluknya, tangannya ditaruh diatas pundakTio In untuk menekan jalan darah jip-tong-hiat, salahsatu jalan darah berbahaya dari tubuh manusia. Namuntetap Tio In tak tersadar, malah susupkan kepalanyakedada Hiat-ji seraya merajuk macam anak manja: "Ko-ko, kukira dalam penghidupan sekarang ini kita tak dapatberjumpa lagi, ah, tak nyana kalau masih dapatmengalami seperti harini!"

Hiat-ji ingin lekas2 membawa pergi sang kijang,karena dikuatirkan apabila dirinya ketahuan bukan TongKo tentulah nona itu akan berontak. Benar dia tak kuatirnona itu bakal lolos, tapi se-kurang2nya tentumenghambat tempo juga.

Sementara itu walaupun sang "Tong Ko" tak

menyahut, tetap Tio In belum tersadar akankekhilafannya, katanya pula: "Ko-ko, untuk sementarawaktu seyogyanya kau tinggalkan tempat ini dahuluuntuk mencari guru yang sakti. Kira2 nanti dua tahunanlagi, kau kembalilah kemari untuk menebus kesalahandengan pahala...”

Berkata sampai. disini, Tio In tengadahkan kepalanya

dan betapalah terkejutnya, dapat pembaca bayangkansendiri. la ter-longong2 sampai sekian saat tak dapatberkata apa2.

"Kau...... kau ini siapa?'

Hiat-ji tertawa, sahutnya: "Harap nona jangan takut,aku Shin Hiat-ji, orang menjuluki sebagai Ce-cing-long!"

Page 82: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 82/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Ha......., jadi kau adalah penjahat yang turutmembinasakan adikku?I" tiba2 Tio In teringat akan namaItu.

"Ah, kalau siang2 kami tahu nona seorang yangberperasaan halus, pasti kami takkan begitu ganas!"

Cepat2 Tio In menyurut kebelakang, tapi jari tengahtangan kiri Hiat-ji sudah melekat dijalan darah jip-tong-hiatnya. Begitu ia mundur kebelakang, segera ia rasakanbahunya kesemutan. Tahulah ia kini, kalau dirinya sudah

dikuasai musuh. Saking gusarnya, ia kalap menghantammuka Hiat-ji se-kuat2nya. Tapi lagi2, siku tangannyasudah dicengkeram Hiat-ji dengan jurus sian-kinna-chiu.Kini Tio In tak berdaya lagi.

"Kau kau hendak bagaimana?"

"Hendak ajak nona pesiar kekota raja!" sahut Hiat-jitertawa.

Saking geramnya, Tio In semburkan ludahnya kemukaorang. Buru2 Hiat-ji tundukkan kepalanya untukmelindungi muka, tapi karena jaraknya sangat dekat, jadiludah itu tepat mengenai batok kepalanya, malah hampirsaja tepat pada jalan darah peh-hui-hiat. Sudah sejakkecil mula, Tio In belajar silat, jadi lwekangnyapun tinggi.

Semburan ludah tadi, ia iring dengan tiupan lwekang.Sekalipun kepandaian Hiat-ji lebih tinggi darinya, tetapitak urung dia merasakan kesakitan juga. Sudah tentu diagusar sekali.

"Siau-ya menghargakan dirimu, sebaliknya kau begitukurang ajar! Kalau masih melawan, tentu kuhabisi

 jiwamu. Apa kau anggap aku ini tak lebih jempol dari

kekasihmu si Tong Ko itu?" bentaknya.

Page 83: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 83/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Disamping mendapat latihan silat, pun Tio In dididikayahnya dengan budi perilaku yang luhur. Apalagi dalamse-hari2-nya ia selalu bergaul dengan para orang gagah

yang berwatak ksatrya, jiwa patriotnya sudah mendarahdaging dalam sanubarinya.

"Fui....., kau seorang budak Ceng yang tak punyamuka, perlu apa banyak bacot!"

Kalini Hiat-ji hanya mengangkat bahu, sahutnyadengan mengejek: "Aneh bin ajaib, nona secerdas kau

mengapa bisa menyintai seorang Tong Ko. Apakah dia itutak sealiran dengan aku? Nona In, Tong Koberkepandaian dangkal, kalau dijajarkan dengan kau,laksana lumpur dengan salju bedanya. Lebih baik kauikut aku kekota raja saja.. untuk menunggu kunjunganayah bundamu. Kalau mereka itu tahu diri, dapatlah kitabersama menjadi menteri kerajaan. Bila mereka

membangkang itupun sudah takdir Ilahi, aku tetap akanmenyediakan diri agar kau tak mendapat suatu gangguanapapun"

Kata2 Hiat-ji makin melantur tak keruan, namun Tio Intak dapat mencari jawaban. Tanpa menunggu jawabanorang lagi. Hiat-ji terus ringkus Tio In untuk dikempitnya.Tio In hendak meronta, tapi tak berdaya, karena jalan

darahnya sudah tertutuk.Girang Hiat-ji me-luap2, sehingga saking kesusunya

dia sudah dapat mengetahui bahwa si kaki satu Sin Tokdan Shin Leng-siau tengah menyusulnya. Begitu keluardari gunung, segera didengarnya dijalanan sana adasuara senjata beradu. Letikan apinya jelas kelihatandimalam yang kelam itu. Rupanya ada orang bertempur

dengan seru. Hiat-ji memiliki mata yang luar biasa

Page 84: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 84/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

tajamnya. Dalam tempat yang bagaimanapun gelapnya,dia tetap dapat melihat dengan jelas.

Dia buru2 menghampiri dan didapatinya Tok-kak-sin-mo Sin Tok tengah mainkan sepasang kapak, tengahbertempur dengan seorang kate yang bergegaman golok.Sedang Shin Leng-siau sedang dikeroyok oleh dua orangmuda, dan tampaknya sudah kewalahan. Keras dugaanHiat-ji, bahwa ketiga lawan itu tentulah orang persilatanyang anti pemerintah Ceng, kemungkinan besaranggauta perserekatan Lo-hu-san.

Sebenarnya sudah berpuluh tahun penjajah bangsaBoan Ceng, menduduki wilayah Tiongkok. Rakyatdiseluruh negeripun sudah sama memelihara kuncir,menuruti peraturan yang diundangkan oleh pemerintahpenjajah tersebut. Adalah untuk keleluasaan bergerak,maka para kaum patriot terpaksa mengenakan juga

kuncir. Tapi apabila berada ditempat yang sepi, merekatentu menggulung rambut itu. Ketika orang itu tadipunmenghias rambutnya dengan cara begitu.

"Jangan takut, aku datang!" seru Hiat-ji sembarilepaskan Tio In, lalu loncat menyerang. Belum orangnyatiba, dia sudah gerakkan dua buah serangan. Salahseorang pengeroyok kakaknya yang bersenjata golok,

telah kena direbut senjatanya terus ditendang keluar.Kawannya dengan menggerung keras maju

merangsang, tapi kena didesak mundur oleh Hiat-ji.Dalam kesempatan itu, Hiat-ji melirik kearah sikaki satuyang rupanya difihak unggul. Teringat akan olok2 si kakisatu kemarin, timbullah kebenciannya. Segera dia putarsepasang golok itu lalu dilemparkan diudara. Setelah

melingkar sebentar, golok itu meluncur kearah batok

Page 85: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 85/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

kepala si kaki satu. Pada saat itu si kaki satu sudahdiambang kemenangan, maka betapa kejutnya ketikztahu2 ada sepasang golok menyambar. Tring, tring,

buru2 dia menangkis dengan kapak, tapi diam2 diaterkejut demi diketahui betapa dahsyat kekuatan golokitu. Timbul dugaannya kalau2 Hiat-ji yang melakukan,tapi oleh karena gerakan anak itu tak dilihatnya, jadi takberani menetapkan dakwaan. Namun tetap dia menaruhkesangsian.

 Adalah karena sedikit renungan itu, gerakannya agakayal dan kesempatan itu digunakan oleh si kate untukmenabasnya. Untunglah si kaki satu cukup lihay. Begitumenggeliatkan tubuh, dia hantam tangkai golokpenyerangnya, trang....... si kate rasakan tangannyapanas kesakitan. Berbareng dengan itu, sikaki satuteruskan membabat. Tak ampun lagi, rubuhlah sikatetiada bernyawa lagi. Kedua orang muda tadipun segera

loncat untuk.... lari tunggang langgang.

Hiat-ji tak mau mengejarnya, melainkan menghampiriTio In untuk diambilnya. "Sin toako, anak perempuan TioJiang, sudah berada disini!" Ujarnya dengan dingin.

Sin Tok mengawasi lekat2 dan memang benar sepertiyang dikatakan oleh anak itu. Dalam hati dia mengiri dan

mendongkol, namun lahirnya mau juga diamenghamburkan pujian. Demikian diam2 diantara keduaorang itu terdapat jurang permusuhan gelap.

Shin Leng-siau yang hanya mendengari saja sejaktadi, kini segera usulkan supaya lekas2 berangkat,karena kedua orang muda yang lolos tadi tentu akanmelapor ke Lo-hu-san. Begitulah ketiganya segera

cemplak kuda dilarikan se-kencang2nya. Tapi karena tak

Page 86: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 86/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

faham jalanan, maka semalam suntuk mereka melarikankudanya, ketika terang tanah didapatinya kalau masihberada didaerah Lo-hu-san. Rupanya mereka tersesat

 jalan. Makin cemas, makin tak dapat mereka menemukan jalanan yang sebenarnya. Apa boleh buat, Tio Interpaksa dibuka jalan darahnya dan disuruhnyamengunjukkan jalan. Tetapi bukannya menerangkan

 jalanan, sebaliknya nona itu malah men-jerit2 dengankeras. Sudah tentu mereka jengkel dibuatnya, karenabiar bagaimana tak dapat membunuh "umpan" yang

berharga itu.Terpaksa nona itu diringkus, lalu dibawa kabur lagi.

Tiba2 disebelah muka sama tampak ada sekawanan kera.Kesanalah mereka bertiga menerjangnya. Begitulah tadi,sikaki satu berada paling depan sendiri, begitu berhasilmerubuhkan Tong Ko, dia terus keprak kudanya kemuka.

"Tong-heng, siapa ketiga orang itu, mengapa merekabegitu kurang ajar?" tanya The Ing.

"Itu dianya si Tok-kak-sin-mo Sin Tok, ayuh lekaskejari" sahut Tong Ko dengan gugup.

The Ing terperanjat, tapi ketiga orang itu sudah jauh.Kecuali memiliki ilmu mengentengi tubuh yang lihay, takmungkin untuk mengejarnya.

"Ah, tak, mungkin mengejarnya, lebih baik kita susulmereka kekota, raja!" serunya.

Wajah Tong Ko tampak ber-sungguh2, ujarnya: "The-heng, memang kita harus mengejarnya. Entahbagaimana, nona In telah diculik lagi oleh si Ce-cing-longShin Hiat-ji!"

"Nona In? Siapa ia?" The Ing terkesiap kaget.

Page 87: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 87/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Dalam saat itu, Tong Ko tak mau menerangkanpanjang lebar, maka dengan ringkas saja dia menyahut:"Sudah lama aku saling mencinta dengan dia, jadi tak

dapat kuberpeluk tangan melihatnya diculik orang!"

Se-konyong2 wajah The Ing berobah pucat dan ter-mangu2 sampai sekian saat.

"Kita sendiri tak nanti dapat mengejar, kecualimenyuruh si Toa-gin dan Siau-gin!" akhirnya dia berkatadan lalu bersuit. Sekejab saja kedua ekor kera besar itu

melayang datang."Bawalah rombongan kera untuk mengejar ketiga

penunggang kuda itu! Ingat, jangan melukai nona itu!"kata The Ing sembari menunjuk kemuka.

Kedua binatang itu meringkik nyaring, sekali tubuhnyabergerak, mereka sudah berada tiga empat tombak

 jauhnya. Rombongan kera kecilpun sama cuwat-cuwitber loncat2an lari dengan pesat sekali. Dalam sekejabsadia, tampak disebelah muka ber-puluh2 letikan perakberlincahan dan pada lain saat sudah menghilang takkalihatan lagi.

"Sekalipun ketiga orang tadi berkepandaian tinggi, tapidikejar oleh kawanan kera tentulah akan tertahan untuk

beberapa waktu. Ayuh, kita lekas2 susul mereka.Hem....., jangan kuatir Tongheng, jantung hatimu tentutakkan kena apa?"

Jelas tampak oleh Tong. Ko bahwa ketikamengucapkan kata2nya itu, wajah The Ing agak pucatdan nadanya sember. Tetapi karena pentingnya urusanitu, jadi tak sempat dia untuk menanyakan sebabnya.

Ketika keduanya tengah lari, tiba2 dari arah belakang

Page 88: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 88/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

terdengar orang berseru nyaring: "Siapa itu, harapberhenti dahulu!"

Nada suaranya begitu menggema hingga sampaiberkumandang keseluruh penjuru, menandakan lwekangorang itu telah mencapai tingkat kesempurnaan. KetikaTong Ko dan The Ing berpaling kebelakang, sesosoktubuh telah melayang tiba dihadapan mereka. Hai,kiranya seorang wanita dari pertengahan umur, mencekalsebatang pedang yang berkeliau2an sinarnya. Tapibegitu melihat Tong Ko, wanita itu segeramembentaknya dengan murka: "Ho, kiranya kau,bangsat!"

Berbareng dengan dampratan itu, tangan siwanitasegera gerakkan pedang menyerang Tong Ko, siapasudah tentu menjadi terkejut sekali. Tetapi kala diahendak menghindar kebelakang, tring......, terdengarlah

benturan dua batang pedang. Ketika diawasi, ternyatadisitu terdapat pula seorang lelaki yang bukan lain Siau-beng-siang Tio Jiang adanya. Sedang wanita tadi, yakniHui-lay-hong Yan-chiu.

"Tentu dialah yang mengajak kuku garuda untukmenculik Inji. Mengapa lagi2 kau mencegati?" Yan-chiudengan merah padam menegur suaminya.

Belum Tio Jiang menyahut, The Ing sudahmendahului: "Kalau tak salah kalian ini tentulah sepasangsuami isteri Siau-beng-siang Tio Jiang. Begitu harumnama kalian dikalangan persilatan, disana sini orangsama mengindahkan, tetapi sungguh tak nyana kalauternyata adalah orang yang tak dapat membedakanhitam putih!"

Page 89: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 89/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sebenarnya bukan demikian watak perangkai Yan-chiu. Adalah karena kehilangan putera kesayangannya, iasampai begitu rupa membenci Tong Ko. Ini dapat

dimaklumi bagi seorang ibu. Maka begitu melihat TongKo, tanpa tanya ba atau bu lagi, ia terus menyerangnya.

 Apalagi tadi mereka sudah hampir dapat mencandakrombongan si kaki satu, atau tiba2 Tong Ko menghadangdi tengah jalan. Bahwasanya Tong Ko ternyata belumbinasa, telah mendorong Yan-chiu pada kesimpulan kalauanak muda itulah yang mengadiak rombongan Sin Tok ke

Lo-hu-san lagi untuk melakukan penculikan.Kata2 The Ing tadi makin menambah minyak pada api

kemarahan Yan-chiu. "Kau ini siapa?" tanyanya dengangeram.

"Kau katakan sendirilah!" sahut The lng sembari ter-tawa2.

"Telur busuk, siapa yang sudi kau ajak main tebak!"dalam marahnya Yan-chiu terus balingkan pedangnya.

Melihat belum lagi wanita itu membuka serangan,perbawanya sudah sedemikian garang apalagi pedangyang dicekalnya itu terang bukan sembarang pedang,maka menyurutlah The Ing dua tindak kebelakang.

"Ha, kiranya Hui-lay-hong benar2 seorang yang takkenal aturan. Keterangan Tong-heng tadi, memang taksalah!" serunya dengan sengit.

"Huh, bangsa tikus buduk tentu saling mempercayai!"balas Yan-chiu.

Melihat isterinya bertengkar, Tio Jiang segera berseru:"Yan-chiu, sudahlah jangan buang waktu, ayuh kejar

kuku garuda yang membawa In-ji itu !"

Page 90: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 90/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

 Yan-chiu mengiakan. "Untuk sementara, kuberikemurahan berdua!" serunya kepada Tong Ko dan TheIng, lalu melesat menyusul suaminya.

---oodwkz^0tah^oo---

Page 91: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 91/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 08 : ORANG ANEH DALAMGOA

Saking marahnya wajah The Ing menjadi pucat lesi.Dengan uring2an dia tumpahkan kemarahannya kepadaTong Ko: "Hm...., karena gara2mu, aku telah dihinaorang. Apabila Toa-gin dan Siau-gin sampai terluka, akankuminta pertanggungan jawabmu!"

Tong Ko tak dapat menjawab. Lewat beberapa menit

kemudian baru dia dapat berkata: "The-heng, harap jangan marah. Hui-lay-hong adalah kaum wanita,mengapa kita harus berpikiran cupat seperti ia?"

The Ing tertawa, ujarnya : "Ia seorang perempuan,apakah aku ini........" berkata sampai disini, ia sepertikelepasan omong, lalu buru2 memandang kemuka,serunya : "Hai, kedua suami isteri tadi sudah jauh, ayuh

kita lekas2 menyusulnya !"Begitulah keduanya segera terbangkan kakinya. Benar

ilmu mengentengi tubuh mereka tak selihay Tio Jiangdan Yan-chiu, namun merekapun dapat berlari denganpesatnya.

Sekarang marilah kita ikuti Toa-gin dan Siau-gin yangmengepalai rombongan kera kecil untuk mengejar sikakisatu bertiga.

Seharusnya kawanan bnatang itu tentu sudah dapatmenyusul rombongan Sin Tok, tapi anehnya sampaihampir dua jam lebih Tong Ko dan The Ing berlari,hingga sampai keluar daerah Lohu-san mereka tetap takmenjumpai barang seorangpun jua. Dari sebuah jalanan

besar sampai kejalanan yang sempit kecil baik kawanankera maupun suami isteri Tio Jiang dan Yan-chiu, tak

Page 92: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 92/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

tampak bayangannya. Heran Tong Ko dibuatnya. Jalananyang melintang dari lembah gunung itu hanya sebuahsaja, jadi tak mungkin kalau dia kesasar. Juga The Go

berpikiran serupa. Dia lalu bersuit se-keras2nya.Suaranya melengking berkumandang, tetapi tiadapenyahutan sama sekali.

"Aneh, suitanku ini dapat terdengar sampai 7 atau 8 li jauhnya, Toa-gin dan Siau-gin tentu mendengarnya danpasti akan kemari. Adakah mereka dicelakai si Tok-kak-sin-mo", katanya sambil menatap kearah Tong Ko.

Teringat akan kata2 anak muda itu "kalau binatang itusampai terkena apa2, akan kuminta pertanggungan

 jawabmu",

Diam2 Tong Ko mengeluh. Bagaimana dia nanti akanmengganti binatang itu?

"Kawanan kera gin-si-kau itu luar biasa tangkasnya,rasanya pasti takkan terkena apa2," dia menghibur sangkawan dan juga menghibur dirinya sendirl. Tiba2terdengar suara cuwit dari arah belakang. Ketikakeduanya berpaling kebelakang, tampak ada sebuahbenda besar mengeluarkan cahaya perak tengahmendatangi.

"Siau-gin, kau terluka ?" seru The Ing denganterperanjat demi benda itu sudah dekat. Juga Tong Kotak kurang kagetnya. Memang benda Itu bukan lainadalah Siau-gin, Itu salah seekor kera gin-si-kau yangbesar. Disana sini bulunya tampak rebah berdiri takteratur, penuh berlumuran darah. Darah itu masihmerah, jadi menandakan kalau luka itu masih baru.

Page 93: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 93/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Begitu melihat The Ing, binatang itu terus men-cuwit2tak henti-hentinya seraya maju menghampiri. Sepasangmatanya meneteskan dua butir air mata. The Ing cepat

memeriksa lukanya dan serentak banting2 kaki, serunya:"Siapa yang melukai kau ?"

"Siau-gin, telah terjadi apa saja, apa kalian sudahdapat menyusul ketiga orang itu ?" The Ing ulangi lagipertanyaannya.

Kera itu gerak-gerakkan kaki tangannya seraya

bercuwat-cuwit, menerangkan pada tuannya. Olehkarena kepingin tahu; maka Tong Ko lalu menanyakanhalnya kepada The Ing.

"Kata Siau-gin, waktu mereka mengejar sampaiditengah jalan telah dilasso oleh seorang aneh yangmemaksa mereka mengerjakan perintahnya. Toa-ginmembangkang, lalu digantung dan dirangket. Dia nekad

melarikan diri dengan berlumuran luka2 !""Kawanan kera itu luar biasa larinya, bagaimana dapat

ditangkap oleh orang itu ?" tanya Tong Ko.

"Akupun juga heran sendiri. Siau-gin, ayuh bawa kamiketempat orang aneh itu I" kata The Ing kepada kerabesar itu. Kera itu berjalan kemuka, tapi baru bebrapa

tindak dia sudah berpaling kebelakang seraya cuwat-cuwit.

"Ngaco, biarpun malaekat dari langit, aku tetap akanmenemunya !" bentak The Ing pada piaraannya.Kemudian The Ing menerangkan pada Tong Ko bahwaturut kata Siau-gin, orang itu teramat lihay karenamempunyai sebuah pian panjang (tiang-pian)

Page 94: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 94/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Luka2 dibadannya itu, disebabkan karena hajaranpian orang Itu. Siau-gin lebih suka menderita daripada,membawa kita ketempat bahaya itu," kata The Ing.

Tong Ko kagum juga atas kesetiaan binatang kera itu.Sembari mengelus-elus bulu perak Siau-gin, dia bertanya: "Siau-gin, jangan kuatir. Sekalipun kita terjerumusdalam bahaya, tetap kita hendak mencarinya. Adakahkau tahu kemana larinya ketiga orang itu ?"

Siau-gin membelalakkan matanya, lalu cuwat-cuwit

beberapa kali. Adalah The Ing yang menerangkan padaTong Ko bahwa belum berapa jauh kawanan kera itumengejar, tiba-tiba terpegat oleh siorang aneh itu.

"Heran, itu waktu kita tengah berbicara dengan Hui-lay-hong Yan-chiu, biasanya kera itu buas sekali. Begituada orang hendak menangkapnya, mereka tentu ber-teriak2 riuh rendah. Tapi mengapa kita sama sekali tak

mendengarnya ? Ah, sudahlah, Siau-gin, ayuh lekastunjukan kita kepada orang itu !"

Bermula kera itu tetap mengawasi kepada kedua anakmuda itu, seolah-olah dia enggan mengantarkan. Tapisetelah didesak oleh The Ing, akhirnya terpaksa dia pergi

 juga. Sejam lamanya berjalan, kiranya mereka menjuruskejalan tadi, balik kembali kearah lembah. Tiba-tiba Siau-

gin membiluk kesebelah kanan dan menjurus kesebuahlembah mati (buntu). Oleh karena Tong Ko sudah agaklama tinggal dl Lo-hu-san, jadi dia ketahui juga kalau

 jalanan itu buntu adanya.

"Siau-gin, kau salah jalan !" serunya.

Tapi binatang itu tak menghiraukan, tetap berjalan

kemuka. Dia langsung masuk kedalam sebuah gua yang

Page 95: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 95/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

tiba cukup untuk dimasuhi tubuh seseorang. Didalamsitu, ternyata dikelilingi oleh puncak2 gunung yangtinggi. Hanya ditengah-tengahnya terdapat sebuah

dataran seluas beberapa tombak. Dataran itu penuhditumbuhi dengan bunga warna-warni yang aneh. Dariatas salah sebuah karang tinggi, terdapat sebuah airterjun yang mengalir kebawah. Air terjun itu takseberapa besarnya, alirannyapun tak deras. Tiba diairterjun tersebut. Siau-gin lalu menuding kemuka dancuwat-cuwit tak keruan.

"Tong-heng, kata Siau-gin orang aneh itu beradadibalik air terjun. Jangan2 ini merupakan goa Cui-lian-tong dart gunung Hoa ko-san ?" kata The Ing.

Cui-lian-tong gunung Hoa-ko-san adalah tempatkediaman simonyet sakti Kau Ce-thian dalam cerita See

 Yu.

"Ah, biarkan. Ayuh kita masuk sajalah !" seru Tong Ko.Diambilnya dua buah batu sebesar kepalan tangan, lalubergantian tangan kanan dan kirinya melemparkankedalam air terjun. Air terjun yang terpecah dalam 3pancuran itu, walaupun tak deras alirnya, tapi karenatebaran airnya cukup tebal jadi apa yang terdapatdibelakangnya, tak dapat kelihatan jelas.

Tong Ko memperhitungkan apabila dibalik air terjunitu terdapat seseorang atau goanya, tentulah akanmenimbulkan sesuatu reaksi. Tapi ternyata sampaisekian saat, keadaan tetap hening saja. Tapi selagi TongKo dan The Ing keheranan, se-konyong2 dua buah batutadi melayang balik dari balik air. Bahkan melayangnya

 jauh lebih dahsyat dari timpukan Tong Ko tadi, sehingga

waktu menobros air suaranya sangat keras sekali dan

Page 96: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 96/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

setelah meluncur keluar lalu pecah menjadi bebrapapotong. Dan bagaikan mempunyai mata, batu2 itumelayang kearah kedua anak muda itu.

Sudah tentu Tong Ko dan The Ing menjaditerperanjat. Tahulah sudah mereka bahwa didalam airterjun itu benar2 terdapat seseorang. Dengan gugupnya,mereka berdua segera loncat menghindar. Anehnyaketika bebrapa potong batu itu mengenai batu karang,ternyata suaranya berat (tidak nyaring). Ketika diperiksaoleh keduanya, astaga, batu2 itu sama menancap masukkedalam karang. Bagaimana lihay lwekang orang itu,dapat dibayangkan.

"Hai...., lihay benar ! Tentulah seorang sakti yangmenghuni didalam goa. Dia tentu marah karenalemparan batu tadi !" seru The Ing.

Tetapi sebaliknya Tong Ko kurang puas dengan

tindakan orang yang begitu ganas itu, walaupun diamerasa tadi telah berlaku kurang sopan. Dia hanyamengiakan keterangan The Ing itu.

"Maka kita harus menghaturkan karcis kunjungan!"kata The Ing, lalu berpaling diri menghantam sebuahdahan puhun.

"The-heng, hendak apa kau?" "tanya Tong Ko denganheran.

”Lihat sajalah!" sahut The Ing lalu memutus dahan ituhingga menjadi setengah meter panjangnya. Dengan jaritelunjuk dia menggurat dahan itu dengan tulisan yangberbunyi begini:

"Kita tak saling kenal, mengapa merampas kera,

mohon berkunjung

Page 97: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 97/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

The Ing.

Kini baru tahulah Tong Ko. Oleh karena dia bukan

seorang yang takut urusan, maka dimintanya supayanamanyapun ditulis juga.

"Apa kau tak takut?" tanya The Ing. Tong Ko takmenyahut hanya menyambar potongan kayu ditangankawannya itu. Dilihatnya guratan pada kayu itu hampirsetengah dim dalamnya. Diapun menggurat dengan jaritelunjuk namania sendiri lalu disertai kata "menghaturkan

hormat". Tapi didapatinya guratan The Ing lebih dalam.Diam2 dia kagumi kepandaian kawannya itu.

Melihat kata2 "menghaturkan hormat" itu, The Ingtampak kerutukan kening. Tong Ko yang mengerti isi hatikawannya itu segera memberi keterangan bahwa menilikkepandaian orang didalam goa itu sedemikian saktinya,tiada jeleknya kalau berlaku menghormat sedikit.

Begitu menyambuti potongan dahan itu, The Ingmundur 3 langkah kebelakang. Setelah kerahkansemangat, dia lempar dahan itu kearah air terjun.Memang sewaktu baru melayang, dahan itu pesat sekalilayangnya. Tapi begitu tiba dimuka air, gayanya agaktenang dan ketika menobros, air tidak tampak teperciksama sekali. Makin kagum Tong Ko melihat kepandaian

sang kawan itu, dan dia lalu tunjukkan jempolnya selakumemuji. The Ing hanya ganda tersenyum saja. Tiadaberapa lama kemudian dari balik air terjun terdengarsuara seseorang berseru. Anehnya nada suaranya, lelakibukan perempuan tidak.

"Apakah kedua orang yang diluar itu, laki danperempuan?" lengking suara itu dengan nada yangmenusuk telinga.

Page 98: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 98/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Belum The Ing menyahut, Tong Ko sudah mendahului:"Tidak, kami berdua adalah kaum lelaki semua!"

"Kalau ada nyali, masuklah!" seru suara orang itu pula.Tong Ko dan The Ing saling berpandangan. Tong Ko laluloncat dulu, diikuti oleh The Ing. Bermula mereka kirakalau air terjun itu sukar diterobos, oleh karena luarhanya kurang lebih setombak luasnya, tapi ternyatatidak. Malah ketika sudah berada didalam dan menolehkeluar, pemandangan diluar tampak dengan jelas.Kiranya didalam situ terdapat sebuah goa yang tinggihampir tiga empat tombak dan cukup luas. Tapi disitutiada tampak barang seorangpun juga.

Waktu berada disitu, Siau-gin berhenti cuwat-cuwitlalu lari kemuka. Tong Ko dan The Ing terpaksamengikutinya. Mereka lari sampai 30-an tombak jauhnya,tiba2 disebelah muka tampak sebuah penerangan.

Kiranya disitu terdapat sebuah lubang pada puncak goa,seluas 3 meteran. Dari situlah sinar matahari menobrosturun. Mendongak keatas, tampak diatas dinding goa,tergantung sebuah jaring besar. Beratu-ratus ekor kerakecil gin-si-kau, tampak untel2an (tumpang tindih)didalam jaring itu.

Waktu tampak anak cucunya disiksa begitu, Siau-gin

cuwat-cuwit menggeram."Jangan ribut, kita temui tuan rumah!" bentak The Ing

Iagi.

Entah terbuat dari apa jaring yang luar biasa besarnyaItu. Kera2 gin-si-kau itu bertenaga besar, kukunyapuntajam sekali. Pagar kayu yang bagaimana kuatnya, taknanti dapat mengurung mereka. Tapi anehnya kawanankera itu seperti tak berdaya didalam jaring. Disebelah

Page 99: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 99/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

 jaring besar itu. tubuh tinggi besar dari Toa-gin tampakdigantung dengan kaki tangannia terikat dua buah talihalus. Siau-gin segera lari keatas. Kedua ekor binatang

itu sama menjerit-jerit dengan pilu. Tampaknya diujunggoa situ, kecuali rombongan kera, tiada seorangpun jua.

Sudah sejak kecil The Ing berkawan dengan kawanankera itu. Jadi seolah2 sudah terjalin suatu persahabatanyang akrab sekali. Lebih2 terhadap Toa-gin dan Siau-gin.Maka demi melihat Toa-gin digantung begitu rupa, bukankepalang marahnya The Ing. Tanpa hiraukan suatu apalagi, dia enjot tubuhnya loncat keatas terus menarik talimerah pengikat itu. Pikirnya, tali yang begitu halustentulah sekali tarik dapat diputuskan. Tapi diluardugaan, bukan saja tali tak putus bahkan kalau dia takcepat2 lepaskan cekalannya, tentulah tangannya tersayatoleh tali. Ketika diperiksanya, ternyata telapak tangannyapun tampak menggurat selarik.

"Tong-heng!" serunya dengan kaget. Tong Komengiakan dan menghampiri tapi berbareng pada saatitu, dari arah sudut goa terdengar suara orang ketawaterbahak2 seraya berkata: "Nona kecil tangannya sudahtergurat jaring ceng-si. Untuk keluar dari sini, sungguhtak mudahl"

The Ing terkejut bukan kepalang, bukan saja karenakata-kata jaring ceng-si (jaring percintaan) itu, pun jugakarena dirinya dipanggil "nona kecil" itu. Sebaliknya TongKo, menjadi ter-mangu2. Heran dia dibuatnya adakahdidalam goa situ terdapat seorang nona? Atau Tio Inkah?Begitu rupa perasaan hatinya kepada nona itu, hinggasesuatu apa tentu dihubungkan dengan diri Tio In.

Page 100: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 100/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Kedua anak muda itu maju kemuka menuruntukanarah datangnya suara. Amboi....., kiranya ditepi ujunggoa situ tampak duduk seseorang. Dia mengenakan

pakaian sederhana yang gerombyongan, tetapi bukanpakaian jubah. Kepalanya memakai ikat kepala berwarnakelabu. Hanya pada bagian mata yang dilubangi. Olehkarena dia mengenakan dandanan, begitu macam, makawarnanya hampir menyerupai dengan dinding goa hinggahampir saja tak kelihatan tadi. Mungkin sedari tadi, orangitu sudah berada disitu.

Sampai sekian saat Tong Ko dan The Ing mengawasi,tetap mereka tak dapat menarik kesimpulan akankelamin orang itu, perempuan atau priakah? Terdorongoleh keinginan tahu apa yang diserukan "nona ketiil"mulut orang itu tadi, maka Tong Ko segeramemberanikan diri maju selangkah serayamembungkukkan badan memberi hormat, ujarnya:

"Cianpwe tadi mengatakan kalau disini terdapat seorangnona, entah apa nona Tiokah itu?"

Orang itu tertawa getir, sahutnya: "Apa itu nona Tio?"'

"Tio In, puteri dari Siau-beng-siang Tio Jiang!"

Mendengar itu orang itu tampak merenung sejenak,lalu katanya: "Anak perempuan si Tio Jiang? Apa dianya

itu anak perempuan Tio Jiang?"

Waktu mengatakan "dianya itu", tangan orang anehitu menunjuk kearah The Ing. Tong Ko memberi isyaratkepada The Ing yang artinya mengisiki kalau sioranganeh itu rupanya limbung (kurang beres otaknya aliasstreep). Tapi untuk keheranan Tong Ko, wajah The Ingtampak ber-sungguh2 dan kedengaran berkata:"Cianpwe mempunyai pandangan yang celi sekali. Aku

Page 101: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 101/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

orang she The, tiada sangkutan apa2 dengan Tio Jiang,harap cianpwe suka lepaskan kera2 piaraanku itu. Nantiapabila keluar dari goa sini, aku berjanji tak mengatakan

kepada barang siapapun juga!"

Tong Ko tak mengerti apa yang dipercakapkan dalamtanya jawab kedua orang itu. Pada lain saat kedengaranorang itu berkata pula dengan nada dingin: "Bukanpandangan celi, melainkan pendengaran yang tajam!Begitu masuk kedalam sini tadi, segera kudengar kalianini adalah seorang pemuda dan seorang pemudi. Tapisoa-siau-cu (bocah tolol) itu tadi mengatakan kalau lelakisemua, huh....., jangan2 dia "tercocok hidung" nya(tertipu) !"

Pada hakekatnya Tong Ko bukan seorang tolol, makakata-kata orang aneh yang terakhir itu telahmenyadarkannya.

"The-heng, adakah kau ini seorang wanita?!" tanyasembari berpaling kearah The Ing. Dan mengangguklahThe Ing dengan wajah ke-merah2an.

Teringat Tong Ko sejak dia berkenalan dengan TheIng, beberapa sudah "anak muda" itu mengunjukkantingkah laku yang aneh terhadapnya. Dat..., dit...., dut...,demikian jantung Tong Ko berdetak2, namun tak tahu

dia harus berbuat apa. Dalam pada itu, tampak sioranganeh itu pe-lahan2 berbangkit.

"Nona The, oleh karena kau telah menyentuh jaringceng-si, maka tiada halangan untuk melepaskanpiaraanmu gin-si-kau itu. Hanya saja kalian berdua harusmenunaikan sumpah yang telah kuikrarkan dahulul"

"Sumpah apa itu?" tanya The Ing.

Page 102: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 102/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Orang itu tertawa mengalun, nadanya amat rawansekali. Teristimewa didalam goa, suara itu menimbulkansuatu suasana yang mengharukan sekali. Baik Tong Ko

maupun The Ing sama mengkirik bulu romanya.

Bahwa kini dirinya telah "ditelanjangi" oleh sioranganeh, The Ing pun sudah tak malu2 lagi. Diamenggelandot pada badan Tong Ko.

"Entah dahulu cianpwe mempunyai sumpahbagaimana? Kalau memerlukan tenaga bantuan hopwe

(aku), hopwe tentu sanggup melakukan?"Begitu juga Tong Ko mengulangi tanya.

Dia mengira kalau semasa mudanya, orang aneh itupernah bersumpah hendak melakukan sesuatu yaagsampai kini belum terlaksana, maka dia sudah beranikandiri untuk mewakilinya.

Orang aneh itu tertawa sinis, ujarnya: "Ah, sederhanasaja sumpahku itu. Setiap muda mudi yang datangkemari, harus tinggal disini selama 3 tahun baru bolehkeluarl"

"Harap cianpwe jangan bergurau!" seru Tong Kodengan terperanjat. Sepasang mata orang aneh itutampak berkilau memancarkan cahaya tajam. Dia

mengadah keatas tertawa ter-bahak2.

"Siapa yang bergurau denganmu? Aku hendakmengetahuinya, di bawah kolong langit yang sedemikianluasnya ini, apakah masih ada apa yang disebut"kecintaan" itu. Kalau ingin kuhapuskan sumpahku itupun mudah juga. Diantara kalian berdua, siapa yang sudibinasa untuk satunya, maka yang masih hidup itu selain

boleh keluar dari goa ini pun akan memperoleh sesuatu

Page 103: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 103/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

dari aku yang luar biasa. Nah, kuberi kalian waktusetengah jam untuk berpikir. Setelah mengambilkeputusan, kasihlah jawaban padakul"

Habis berkata begitu, orang aneh itu lalumengatupkan kedua matanya dan duduk tepekur dengandiam, laksana sebuah patung bisu yang terpasangdisudut goa. Barangsiapa yang tak meperdatakan tentutakkan menyangkanya kalau dia itu seorang insan hidup.

Tong Ko dan The Ing sama terbenam dalam

kebimbangan. Adalah pada lain saat tampak The Inglepaskan kopiah pelajarnya dan menguraikan rambutnyayang mengkilap bagus. Kedua belah pipinya bersemudadu, walaupun mengenakan pakaian pria, namunnampak jelas akan kecantikan yang menampil. Diam2Tong Ko gelisah dan tak habis herannya mengapa oranganeh itu mengikrarkan sumpahnya yang sedemikian itu.

Dia sudah menghaturkan hatinya kepada Tio In,bagaimana dapat dia menjadi suami isteri dengan TheIng? Memikir sampai disitu, tak berani dia lama2mengawasi pada The Ing.

Beberapa saat kemudian, terasa sisi badannyatersembur oleh semacam hawa hangat. Waktu diamenoleh, kiranya itulah wajah The Ing yang ke-

merah2an segar bagai sekuntum bunga tengah mekar,sedang mengangakan mulut hendak mengatakansesuatu.

"The............... "

Baru saja Tong Ko mengatakan begitu, The Ing sudahmenukasnya dengan tertawa: "Masih menyebut The-heng (engkoh The) lagikah?"

Page 104: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 104/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tong Kopun tertawa, katanya: "Nona The!"

The Ing tundukkan kepala sampai sekian saat, baru la

membuka mulut: "Ko-ko (engkoh Ko), apakah engkautiada suka?"

Tong Ko menghela napas, ujarnya: "Nona The, lamasudah aku serahkan hatiku pada In-moay ......... "

"Tak usah kau ucapkan itu!" buru2 The Ing dekapkan jarinya kemulut Tong Ko.

Habis itu ia lalu maju dua langkah kemuka. Setelahberpaling kebelakang memandang sejenak pada TongKo, baru ia berkata kepada orang aneh itu: "Hai,bebaskan dia, biar aku yang tinggal, disini, terserah kauhendak mengapakan dirikul"

"Nona The, mengapa kau berlaku demikian" Tong Koburu2 berseru dengan kagetnya, seraya maju menutupi

The Ing. Disitu dia memberi hormat kepada sioranganeh, lalu berkata: "Maafkanlah, kami hendak berlalul"

Dia tarik tangan The ing terus dibawa lari keluar goa.Tapi orang aneh itu secepat kilat sudah melesatmenghadang jalanan. "Mau berlalu?" tanyanya dengandingin.

"Kami masih mempunyai lain urusan, sudah tentuhendak pergi" sahut Tong Ko yang sudah ambilkeputusan menggunakan kekerasan apabila perlu.

Orang aneh itu kembali tertawa memanjang, se-konyong2 ia tarik kerudung mukanya dan ..........Bermula kedua anak itu mengira bahwa mereka akanberhadapan dengan seorang yang bermuka buruk kejam,

tapi diluar dugaan, kiranya orang aneh itu adalah

Page 105: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 105/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

seorang wanita cantik sekira berusia 40-an tahun. Bentukwajahnya yang bundar telur, sepasang matanya yangindah ditaungi oleh sepasang alis tanggal muda,

menampilkan suatu refleksi (pancaran balik) dari suatukecantikan yang gilang gemilang dari masa mudanyaSayang pancaran sinar matania itu sedemikian dinginnya,ah......, andai kata sinar wajahnya itu berseri girang,matanya memantulkan cahaya riang, rasanya dewi SiangGo yang bertakhta dirembulan itu, masih kalahcantiknya!

Tong Ko tetap hendak menobros keluar. Setelahmemberi isyarat mata kepada The Ing, dia dorongkantangannya kanan sekuat2-nya kemuka. Tapi. barumendorong sampai setengah jalan, wanita itu ulurkanlengannya menyambar siku Tong Ko. Tong Ko hendakmeronta, tetapi sikunya terasa sakit bukan kepalang,seperti mau putus rasanya. Waktu dia menunduk untuk

memeriksanya, kiranya terlibat oleh tali sutera merah.Masih Tong Ko hendak berontak lagi, tapi hanya denganmenggerakkan lengannya wanita itu telah menjadikanbenang sutera itu mendiadi suatu tenaga dorongan yangluar biasa kuatnya, hingga seketika itu tubuh Tong Koterjerembab kedalam goa lagi. Dan celakanya, tubuhnyatelah melanggar jaring ikan yang tergantunq diatas.

Jaring itu mempunyai daya lekat yang keras sekali,begitu tangan Tong Ko menyentuhnya, lalu sepertiterpaku tak dapat digerakkan lagi. Tahu2 kini dia sudahterperangkap dalam jaring itu.

"Kau hendak melarikan diri, hem......, rasakan dulusiksaanku ini!" Wanita itu berseru geram seraya ayunkantangan. Sutera merah yang sehalus rambut ditangan

wanita itu melayang kearah Tong Ko. Separoh tubuh

Page 106: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 106/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tong Ko yang sebelah kiri lebih kuat dari yang sebelahkanan. Dia meronta se-kuat2-nya hendak menutupkantangannya kiri kearah mukanya. Tapi seketika itu

tangannya terasa sakit sekali. Bagian yang tersabetbenang sutera itu, tampak ada selarik guratan darah.Sudah tentu gusar Tong Ko tak terhingga.

"Wanita busuk, kau punya peribudi tidak?"dampratnya.

Wanita aneh itu menengadah tertawa sinis, ujarnya:

"Peribudi? Hm, dikolong langit ini siapakah yangmempunyai peribudi?"

Dan benang suterapun melayang pula, tepat mengenailengan bawah Tong Ko. Kalini bahkan lebih berat dariyang tadi, hingga lengan bajunya putus dan guratanpada lengan itu sampai 3 dim dalamnya. Waktu ditarik,lengan Tong Ko mengucurkan darah. keringat dingin

membasahi tubuh. Melihat itu The Ing tak tega, buru2dia mencekal tangan wanita itu seraya meminta denganmeratap: "Harap cianpwe berhenti mendera. Diamemang seorang yang beradat keras, mulutnya takpernah mohon kasihan, hendaknya cianpwe sudimemberi ampun !"

Tiba2 wanita itu menghela napas, ujarnya: "Nona

yang baik, begitu dalam kau tumpahkan hatimukepadanya, namun dia begitu tawar terhadapmu. Tiadahal yang paling kubenci daripada terhadap seorang priayang men-sia2kan cinta kasih. Mengapa kau mintakanampun untuknya?"

Tong Ko bermula tak mengetahui kalau The Ing ituseorang gadis, disamping itu sebelumnyapun Tong Kosudah saling menyinta dengan Tio In. Maka The Ing

Page 107: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 107/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

dapat menerima alam pikiran Tong Ko dan tak dapatmempersalahkannya.

"Cianpwe, dia tak men-sia2kan dirikul" ter-sipu2 iamenerangkan.

"Hm....., memang sudah wajar kalau seorang gadisyang tengah dimabuk asmara itu selalu melindungi sangkekasih. Saat ini kau dibutakan oleh cintamu, hinggarasanya kau rela juga mati untuknya. Tapi cobarenungkan, walaupun dia cakap sekali parasnya, hatinya

bagaimana? Pada saat dia tak menyintaimu lagi, dia nantiakan berbuat bagaimana, sudahkah kaumembayangkannya?" habis menyadarkan pikiran sinona,wanita itu kebutkan lagi benang suteranya sampaibeberapa kali. Dalam beberapa kejab saja, tubuh TongKo telah menerima dera sampai tujuh delapan kali.

GAMBAR 05

Karena terjaring, Tong Ko tak berdaya menghindarkan

sabetan2 tali sutera wanita itu yang memaksanyamenikah dengan The Ing

Page 108: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 108/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Kecuali menutupi mukanya dengan tangan, Tong Kotak dapat berbuat apa2 lagi dalam jaring itu. Tujuhdelapan kali dera hajaran itu, telah membuat seluruh

tubuhnya bertabur luka yang belumuran darah. Tapiwanita itu bukannya sudah, malah dengan kertek gigi se-olah2 sedang menghadapi seorang musuh besar, kembalimengayunkan tangannya sampai beberapa kali pula.Sampai disini, hati The Ing benar2 tak tahan.

"Sudahlah, kalau mau pukul, pukul aku sajalahl"serunya sembari loncat kemuka menubruk jaring itu.

"Nona The, jangan gegabah. Lekas keluar dari goainil" Tong Ko menjadi terkejut dan sibuk. Tetapi The Ingtak mau menghiraukan lagi. Dia enjot kakinya loncatkeatas, setelah menyisih seekor kera yang beradadidalam jaring situ, ia lalu masuk dan memeluk Tong Ko.

 Air matanya membanjir turun, butir2 ketesannya waktu

menjatuhi luka2 ditubuh Tong Ko, telah membuat anakmuda itu meringis sakit.

Si wanita aneh menjadi terbeliak kaget melihatperbuatan The Ing, serunya: "Siaucu (budak) dengarlah!Nona itu sangat menyintaimu, kalau kau meluluskanuntuk melangsungkan pernikahan dengannya, kau takusah menderita dera siksaan lagi !"

"Ngaco......! Dalam urusan sepenting pernikahan itu,mana boleh didasarkan paksaan? Coba andaikata kaudisuruh menikah dengan seorang yang tak kau cintai,apakah kau mau?" Tong Ko menyanggahnya.

Mendengar argumen (bantahan) yang dilontarkanTong Ko itu, tangan siwanita yang tengah berada diatas,lemas lunglai mengulai kebawah lagi.

Page 109: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 109/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Aku ingin menikah dengan orang yang kucintai, tapiorang itu tak sudi padaku!" tanpa tersadar mulut wanitaitu mengingau.

Tong Ko dan The lng heran sekali. Duapuluh tahunberselang, siapakah insan dimaya pada yang dapatmenandingi kecantikan wanita itu? Ah, lelaki siapakahyang begitu ganas menghancurkan hatinya?

---odwkzo0otaho----

Page 110: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 110/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 09 : MELOLOSKAN DIRI

Watak perangai Tong Ko sekalipun keras, tapi

sebenarnya hati nuraninya sangat welas asih. Dia turutbelasungkawa akan nasib yang merundung wanita itu.Tapi dipikir lebih panjang lagi, walaupun dia symphatikepada wanita itu namun dia sendiripun berfahambegitu, tak dapat "menukarkan" hati kepada lain orang.Biar bagaimana, tak mungkin dia menuruti permintaanwanita itu untuk mengawini The Ing.

"cianpwe sendiri telah mengalami bagaimana pahitgetirnya orang yang dichianati cintanya, tetapi mengapacianpwe berkeras mendesak aku supaya menghancurkanhati nona In?" kembali Tong Ko lancarkan serangan lidahyang tajam."

Tampak wajah wanita itu bermuram, ujarnya: "Huh,apa nona In itu. Kalau benar2 kau menyintainya dengansetulus hati, kau harus tinggal digoa sini tiap harimenerima 81 kali cambukan. Kalau kau tahan sampai 81hari lamanya, nah kau boleh bebas dari sini. He...., he....,orang mengatakan bahwa demi cinta, jiwa dan raga reladikorbankan. Tapi aku tak percaya hal itu. Kalau benarkau cinta pada nona In, seharusnya kau beranimenderita siksaan itu. Tapi jika tidak, haruslah kau

menurut peraturanku. Kecuali dengan jalan itu, janganmengharap aku suka merobah peraturanku itu.Bagaimana, lekas katakan !"

Tanpa ragu2 lagi, Tong Ko serentak menyahut : "Takusah banyak bicara, hari ini juga kau boleh mulaimenyiksa diriku !"

Page 111: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 111/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Bagus, coba saja berapa lama kau dapat bertahan !"wanita itu tertawa dingin lalu loncat menghampiri untukmenarik The Ing keluar dari dalam jaring. Dibawanya

nona itu kebagian perut gunung. Setelah melalui jalananyang berliku-liku akhirnya tibalah wanita itu pada sebuahkamar batu yang tingginya hampir satu tombak. Sebuahciok-pay (papan batu) yang tebalnya hampir setengahmeter, menutup pintu kamar itu.

Cukup dengan sebelah tangan kanan, wanita itu sudahdapat mendorong papan batu itu terbuka, lalu masukkanThe Ing kedalam kamar situ. Waktu hendak berlalu,tampak oleh wanita itu kedua kera besar piaraan The Ingsudah berada disitu. Tanpa banyak bicara, wanita itusegera meringkus dan lemparkan kedua binatang ituketempat tuannya. Papan batu ditutupnya lagi rapat2,lalu ia tinggalkan tempat itu.

The Ing menduga bahwa wanita itu tentu akan mulaimenyiksa Tong Ko. Dengan meratap ia berserumemintakan ampun, tapi tiada penyahutan apa-apa.Hendak The Ing mendorong papan batu itu, tapisedikitpun tak bergeming. Sejak kecil The Ing sangatdimanjakan oleh kedua orang tuanya. Walaupun merekahidup didalam gunung belantara, namun segalakeperluannya selalu tersedia. Pengalaman pahit yangpertama kali dideritanya selama ini, yalah ditolak TongKo dan dijebluskan dalam kamar tahanan oleh wanitaaneh itu. Maka saking gemas dan sedihnya, ia menangisgerung2.

Toa-gin dan Siau-gin menjaga disampingnya sembarimengelus2 sang nona majikan, seolah-olah hendak

menghiburnya. The Ing tak dapat menumpahkankesedihan hatinya, maka dengan kuatkan hati ia

Page 112: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 112/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

mencacahkan jumlah binatang piaraannya. Untukkegirangannya, ternyata kawanan kera itu seekorpuntiada yang kurang. akhirnya ia ambil putusan, oleh

karena urusan sudah menjadi sedemikian rupa, daripadamenangis lebih baik ia kerahkan kawanan kera untukmendobrak papan batu itu. Biar bagaimana ia tetap inginmendampingi Tong Ko untuk menerima dera siksaan.Untuk memulangkan semangatnya, lebih dahulu ia dudukmengambil napas.

Diceritakan, wanita itu ber-gegas2 menuju ketempatTong Ko sembari membawa benang merah sepanjang 4tombak. Begitu masuk kedalam, ia terus mulaimenghajar Tong Ko. Benar dalam sesingkat waktu yangterakhir ini, peyakinan Tong Ko maju pesat, tapi terhadapbenang sutera yang luar biasa dari wanita itu, benar2 diatak berdaya. Setiap kali sutera tiba ditubuh dan ditarikkebelakang, kulit tubuh Tong Ko tentu terbeset,

darahnya mengucur. Kalau kebetulan, sabetan itu jatuhdibagian tubuh yang masih utuh (belum terluka)walaupun sakit, tapi masih dapat ditahannya. Tapi kalausabatan itu tepat mengenai bagian yang sudah terluka,aduh mak, nyerinya sampai menusuk ulu hati rasanya.

Pada sabatan yang ke 60, sebenarnya Tong Ko sudahpingsan, tapi dikarenakan dia itu seorang jantan yangkeras hati, sepatahpun tak mau dia mengerang.

Sebaliknya wanita itu bagaikan kemasukansetan......... 61, 62, 63, mulutnya menghitung tangannyamenghajar. Tetapi waktu memasuki hitungan yang ke 70,tiba2 dari arah luar terdengar suara seorang lelakiberseru : "Ho......., kau mau melarikan diri ? Goa ini

adalah buntu !"

Page 113: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 113/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Huh........., kau takut tak dapat keluar dari sini ?"sahut sebuah suara perempuan.

Sesosok bayangan, melesat masuk kedalam goa danmenyusul tampak seorang lelaki mengejarnya. Wanitaaneh itu lepaskan Tong Ko, lalu gerakkan suteranyamenyabet kekaki perempuan yang masuk terdahulu tadi,terus ditarik kedekatnya.

"Kau siapa ?'

"Aku bernama Tio In." sahut nona itu.

"Siapa mamahmu ?"

Tio In terkesiap sejenak, lalu menjawab :"Hui-lay-hongLiau Yan-chiu!"

Wanita aneh itu tertawa dingin, serunya :"Ho, kiranyadial"

Saat itu orang lelaki yang mengejar tadipun sudah tibadisitu. Melihat wanita aneh itu, dia segera menegurnya.Wanita aneh itu mendongak kemuka. Dilihatnya peneguryang berdiri dihadapannya itu adalah seorang anak mudayang berwajah luar-biasa. Matanya cekung kedalam,hidungnya tinggi dan sepasang matanya berwarna ungu.

"Bagus, itulah memang seharusnya!" serunya.

"Tapi, setelah menikah harus tinggal disini dulu selama3 tahun, baru nanti boleh keluarl"

Perangai Shin Hiat-ji amat congkak. Dasar dia sangatdimanjakan sebagai anak emas oleh pemerintah ceng,maka makin mangkaklah sikapnya. Dari girang diaberobah menjadi murka besar.

Page 114: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 114/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Perempuan busuk, jangan ngoceh tak keruan!"serunya sembari menjotos. Tapi secepat kilat tampakselarik sutera merah bergeliat menyambar sikunya.

Saking terperanjatnia, buru2 dia tarik pulang jotosannya,namun tak urung jari kelingkingnya sudah kena tersabat,sakitnya bukan kepalang.

Sret....., dia mundur sembari cabut jwan-pian. Mulutmenghambur makian, tangannya menyodokkan jwan-pian lurus kemuka untuk menutuk jalan darah ki-bun-hiatdidada siwanita. Bahwa sabatan pertama tadi dapatdihindar wanita itu memperoleh kesan, sekalipun anak itumasih muda belia usianya tetapi kepandaiannia cukuptinggi. Menampak datangnya jwan-plan Itu, wanitatersebut hanya tertawa dingin, tanpa menghindar iagunakan jarinya untuk menutuk.

Wanita itu tergolong pertengahan umur (40-an tahun),

tapi jari tangannya itu masih segar membulu landak. Tapisecepat itu, pula, Hiat-ji turunkan pian untuk menutuk jalan darah thianki-hiat.

Memang gerakan pemuda itu luar biasa cepatnya. Diacepat, siwanita lebih sebat lagi se-olah2 sudahmengetahui bahwa serangan pertama dari lawan tadiadalah serangan kosong, maka jarinyapun sudah siap

menunggu disisi jalan darahnya thian-ki-hiat. Kali inidapat ia menutuk tepat ujung pian yang menyambardatang itu. jwanpian terungkat keatas dan kaki Hat-jiterhuyung menyurut kebelakang beberapa tindak. Danberbareng itu, sinar merah menyambar datang. Dalamkedudukan dimana tubuhnya masih belum berdiri jejak,sudah tentu Hiat-ji tak dapat menghindar. Tampak tubuh

wanita itu ber-gerak2 mengitari Hiat-ji beberapa kali dantangan serta kaki Hiat-jipun sudah terikat.

Page 115: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 115/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Bermula anak itu hendak meronta, tapi suatukesakitan yang hebat telah memaksa nya tak beraniberkutik lagi.

"Kali ini aku mengaku kalah. Entah siapa namamu ini?"akhrinya anak yang beradat tinggi itu mendongakkemuka.

"Usah tanyakan namaku. Mau tidak kau mengawininona itu dan tinggal disini sampai 3 tahun?" sahutsiwanita.

Hiat-ji melirik kearah Tio In. Dilihatnya nona itumembeliakkan sepasang matanya yang bundar besar,seri wajahnya merah kecemasan. Tapi justeru hal itumakin menambah semarak kecantikannya. Diam2 Hiat-jimenimang, 3 tahun bukan waktu yang lama. Selaincantik, Tio In adalah puteri kesayangan Siau-beng-siangTio jiang. Nanti apabila dia sudah mendiadi menantunya,

dapatlah dia membujuk Tio jiang suami isteri agarmenakluk pada pemerintah Ceng. Bukantah hal ituseperti yang dikatakan orang "sekali tepuk dua lalat"?.

"Baiklah, aku menurut!" kata Hiat-ji sambilmengangguk.

"Ho, kau ternyata tahu diri!" ujar siwanita seraya

mengitari tubuh Hiat-ji untuk membuka ikatannya.Sebaliknya pada saat itu, Tio In ter-mangu2 bagai

terpaku ditanah. la mencari jenazah Tong Ko dikaki Lo-hu-san dan dapat diringkus Hiat-ji kemudian setelahberjumpa dengan sikaki satu Sin Tok dan Shin Leng-siau,ia (Tio In) hendak dijadikan umpan pemikat supaya Tio

 jiang dan rombongan orang gagah Lo-hu-san mau

datang kekota raja. Tapi Hiat-ji jatuh hati kepada nona

Page 116: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 116/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

itu. Oleh karena tak diikat, ditengah perjalanan Tio Indapat melarikan diri.

 Yang pertama mengetahui lolosnya nona itu adalahHiat-ji sendiri. Tanpa memberitahukan kepada keduakawannya, anak muda itu segera mengejarnya. Dalamkeputusan akal Tio In tampak disebelah muka ada.sebuah air terjun. Kesitulah ia menobros dan masukkedalam goa tempat kediaman siwanita aneh. Hiat-ji takmau melepaskan dan ikut masuk. Sewaktu wanita itubertempur dengan Hiat-ji, Tio In diam2 bersyukur dalamhati. Tapi serta didengarnya mulut siwanita itu maukansupaya Hiat-ji menikah dengannya (Tio In), kejutnya takterkira. jangan kata Tong Ko belum meninggal, sekalipunandaikata sang kekasih itu sudah tiada didunia lagi, tetapia tak sudi menikah dengan anak muda macam itu.Demikian prasetya Tio In.

Maka kalau Hiat-ji menyetujui dengan girang, adalahTio In serentak mendamprat siwanita: "Ngaco!"

"Ho....., bagus! Pasangan yang tadi, silelaki yang takmau. Kali ini adalah giliran fihak perempuan yangmenolak! Nona ketiil, coba kau lihat, adakah yangdidalam jaring itu kekasihmu?" wanita aneh itu berpalingkebelakang menghadapi Tio-In.

Sewaktu masuk kedalam goa situ tadi, Tio In beradadalam keadaan gugup, jadi tak sempat ia memperhatikankeadaan disitu. Sewaktu mendongak keatas danmengawasi dengan perdata siapa yang berada dalam

 jaring itu, kalaupun orang itu pada saat tersebut se-olah2merupakan manusia-darah, namun tak ragu2 lagilah TioIn segera berseru dengan girangnya: "Ko-ko!"

Page 117: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 117/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Saat itu Tong Ko tengah berada dalam keadaanremang pikiran, antara sadar tak sadar dari pingsannia.Sewaktu mendengar namanya dipanggil orang, dia

paksakan matanya memandang dan ah....., kalau sajabadannya tak berada dalam jaring, mungkin dia akansudah lompat menyongsongnya.

"In-moay !" serunya sembari bergeliatan.

Tio In maju menghampiri, "Ko-ko, mengapa kauberada disini?" tanyanya dengan mesra. Melihat adegan

itu, Hiat-ji ber-api2 kemarahannya. Dia maju hendakmenyeret Tio In, tapi tepat pada saat itu dari sebelahdalam goa sana, terdengar suara berdebum yangdahsyat sekali. Menyusul dengan itu, tampak ada ber-puluh2 cahaya perak lari mendatangi kesitu.

Itulah The Ing dengan anak buahnya kawanan keragin-si-kau. Setelah dapat mendongkrak rubuh papan

batu, mereka datang menyerbu. Toa-gin dan Siau-ginmerangsang siwanita aneh. Benar wanita itu dapatmenghajar pontang-panting kawanan kera hingga dalambeberapa kejab saja sudah ada tiga empat puluhan kerayang terluka, namun bagai air bah (banjir), kawanankera gin-si-kau itu patah tumbuh hilang berganti. Merekaberpantang surut, sepuluh rubuh, duapuluh maju. Wanita

itu benar2 kewalahan juga.The Ing cepat menghampiri kedekat jaring. Disitu

didapati ada seorang nona tengah memandang lekat2pada Tong Ko, siapa pun juga balas menatap wajah nonaitu.

"Adakah nona ini nona Tio In?" tegur The Ing kepadaTio In. Namun seperti belum puas, Tio In masih enak2

Page 118: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 118/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

memandang sang kekasih, hingga tak mendengarteguran itu.

The Ing perih hatinya, namun ia tak mempunyai hatisirik. cepat dilolosnya senjata kelinting kim-leng untuk,menyerang Hiat-ji. Setelah dapat mengundurkan anakitu, ia enjot tubuhnya menjambret Tong Ko terusdilemparkan kepada Tio In, serunya: "Nona In, lekasbawa dia keluar dari sini!"

Dilempar oleh The Ing tadi, saking sakitnya Tong Ko

segera pingsan lagi. Tio In dekap tubuh sang kekasiherat2. Hatinya sangat menerima kasih The Ing.

"Siapakah nama cicl itu?" tanyanya.

The Ing tak henti2nya mendengar jerit pekik kawanankera yang mengerikan, tanda bahwa mereka itu takdapat mengurung siwanita lebih lama lagi. Dan pada saatitu Hiat-jipun tampak hendak siap merangsang Tio In.Suasana pada saat itu benar2 berbahaya.

"Sudahlah jangan banyak membuang waktu, lekas lari!Kalau berayal, tentu celaka!" sembari menyahutipertanyaan Tio In, The Ing menyongsong kedatanganHiat-ji dengan rantai kelintingnya.

Tio Inpun insyaf akan keadaan yang seruncing itu.

"Budi cici itu, takkan kulupakan seumur hidup!" iaberseru keras2 lalu pondong tubuh Tong Ko dibawa larikeluar. Tak antara berapa lama, dapatlah ia menobroskeluar dari air terjun. Masih terdengar deru kumandangair terjun itu menumpahkan airnya dan suaragemerincing senjata beradu ditingkah dengan jeritanngeri dari kawanan kera. Namun Tio In tak berani

hentikan larinya. Setelah 3 li jauhnya, barulah ia

Page 119: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 119/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

berhenti. Dicarinya sebuah batu besar untuk meletakkantubuh sang kekasih. Demi dilihatnya tubuh pemuda yangmenjadi tambatan hatinya itu bertaburan luka dan noda

darah, hati Tio In seperti disayat sembilu.

Pada lain saat, Tong Ko tersadar. Begitu tampak Tio Indisisinya, dia segera bertanya: "In-moay, bagaimana kitadapat berada disini? Adakah aku ini sedang bermimpi?Matikah sudah aku ini?"

Tio In tuturkan apa yang sudah terjadi barusan.

Mendengar itu, tiba2 wajah Tong Ko berobah pucat.Serentak loncat bangun dia berseru: "In-moay, mengapakaulakukan perbuatan yang tak selayaknya ini?"

Tio In terkesiap, tanyanya "Kesalahan apa yangkulakukan?"

"Nona The telah korbankan jiwanya untuk menolongaku dan kau. Baginya, sudah tentu ia rela ikhlas, tetapiapakah kita berpeluk tangan saja membiarkan penolongkita dicelakai orang? Lekas balik kedalam goa sana,lekas, lekasl Tong Ko beringas seperti orang kalap.

Tio In terbelalak, sahutnya: "Ko-ko, kalau kita balikkesana, apakah tidak berarti mengantar kematian juga?"

Sewaktu Tong Ko dahulu masih berkepandaian cetek,

dia sudah memuja akan sifat ksatryaan dari tokoh2pahlawan setiap jaman. Apalagi dia memang memilikisifat2 peribadi begitu. Maka tak mengherankanlahkiranya kalau dia begitu bersemangat kala mengetahuipengorbanan yang luhur dari The Ing. Sesaat lupalah diaakan diri Tio In dan membentak-bentaknia dgn marah.Menilik sifat Tong Ko, dalam hal itu dapat dimaklumi.

Page 120: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 120/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tapi dasar anak perempuan, Tio In tak dapatmemahami apa, yang terkandung dalam sanubari TongKo tadi. la malah menduga yang tidak2.

"Ko-ko, kau suka pada nona The bukan? Ah, itumudah, kau tunggu disini, biar kukesana, nanti tentukuserahkan nona itu kepadamu lagil" kata Tio In seryaterus berputar diri mengayun langkah.

---oo>dwkz0tah<oo---

Page 121: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 121/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 10 : PUKULAN MAUT

Bahwa dalam saat dan tempat seperti itu sinona masih

main ngambek2an, sebenarnya Tong Ko kurang senang.Namun terpaksa dia bergeliat bangun untuk mengejarnyaseraya berseru: "In-moay, In-moay, ah mengapa kau takmengerti isi hatiku?"

Melihat sang kekasih mengikutinya, Tio In tak tega juga. Dengan menghela napas ia berputar balik lalumemapah tubuh Tong Ko. Tapi baru mulutnya hendak

mengatakan sesuatu, se-konyong2 tak jauh dari situkedengaran orang berseru nyaring dengan nada kecilmelengking: "O, kekasihku, sedemikian perasaankukepadamu, mengapa dikau tak mengerti akan daku!".

Nyata2 ucapan itu ditujukan kepada Tong Ko berdua,sehingga kedua anak muda itu tersentak kaget sepertiditusuk jarum. Serta mendongak, dilihatnya diatassebuah puluh besar duduk dua orang yang bukan lainadalah Soh-hun-ciang Shin Leng-siau dan Tok-kak-sin-moSin Tok!

Merah kedua mata Tong Ko seperti seekor kerbau gila,kala dia melihat musuh bebuyutannya itu,

"In-moay, kau bukan tandingan kedua bangsat itu,

lekas lari!" bisik Tong Ko kedekat telinga Tio In.

Tapi Tio In enggan, sahutnya: "Tadi sewaktukutinggalan nona The untuk membawamu lari, kau telahmendamprat aku habis2an, mana aku dapatmeninggalkan kau lagi?"

Tong Ko tak dapat berkata apa2. Sedang dalam pada

itu sikaki satu Sin Tok tampak loncat turun dari puhun

Page 122: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 122/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

dan tertawa mengekeh berseru: "Nona In, saudara Tong,kita ini benar2 berjodo!"

Kalau dapat, Tong Ko hendak telan kedua manusia ituhidup2an. "Kalian mau apa lagi!" bentaknya denganmurka.

"Hai, mengapa sdr. Tong keluarkan tanduk? Meskipunadik nona Tio binasa ditanganmu, tetapi ia masih tetapcinta padamu, ai......, besar benar rejekimu!" Sin Toksikaki satu lepaskan lidah berbisa.

Cuh......., Tong Ko semburkan segumpal ludah serayamembentak:

"Ngaco!" Tangan Sin Tok mengebas dan serangkumderu angin menyambar dengan dahsyatnya hingga ludahTong Ko itu berbalik makan tuan. Tong Ko tak sempatmenghindar lagi, jalan darah kian-ceng-hiatnya terkena,bluk......, tubuhnya terjerembab rubuh.

Sin Tok tertawa gelak2, lalu dengan sebat hendakmenyambar Tio In. Ketika jatuh tadi, cepat2 Tong Kokerahkan semangatnya untuk membuka jalan darahnyayang tertutuk itu. Kemudian dengan kerahkan seluruhtenaganya, dia loncat bangun terus menubruk kaki si SinTok yang tinggal satu itu. Oleh karena tak menduga, Sin

Tok dapat disergap basah, kakinya seraya dijepitsepasang jepitan besi. Saking marahnya, Sin Tok angkattinjunya untuk menghantam umbun2 kepala Tong Ko.

"Tahan, kau menghendaki aku bagaimana?" sebelumtinju sikaki satu itu meluncur turun. Tio In buru2berteriak.

Shin Leng-siau lompat menghampiri, serunya: "Hem,

masih berlagak pilon, ikut pada kita kekota raja!"

Page 123: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 123/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tampak oleh Tio In tinju Sin Tok itu hanya terpisahsetengah meter dari batok kepala Tong Ko dan tetapmeluncur pe-lahan2. Apabila tinju itu mengenai

sasarannya, tak ampun lagi Tong Ko pasti habisriwayatnya. Tio In tak mempunyai banyak waktu lagiuntuk me-mikir2 dan keputusan terakhir diambilnyadengan cepat.

"Baiklah, aku ikut padamu kekota raja, tapi janganmengganggu dia!" serunya.

Sin Tok tertawa mengejek, "Orang macam begini,memang tak pantas membikin kotor tangankul" ujarnyasembari gontakkan kakinya. Seketika itu dada Tong Koserasa sesak tak dapat bernapas, tangannya yangmerangkul kaki lawan tadi menjadi lemas terkulai dantubuhnya terlempar bebrapa langkah jauhnya.

Tio In hendak menghampiri, tapi cepat dihadang Shin

Leng-siau yang mengajaknya lekas berangkat. TerpaksaTio In menurut. Bebrapa kali Tio in berpaling kebelakang.Dilihatnya Tong Ko merayap bangun. Dua pasang matasaling bertemu dalam pandangan mengenaskan yangmengandung ribuan patah kata2. Shin Leng-siau segeranaikkan Tio In keatas kuda dan dalam sekejab lagi,menghilangkah mereka dalam kepulan debu. Saking

pedihnya, Tong Ko rubuh tak sadarkan diri.Waktu membuka mata, Tong Ko dapatkan dirinya

berada dalam sebuah gubuk. Sakit pada tubuhnya sudahtak terasa lagi. cuaca sudah gelap dan didalam pondoksitu hanya terdapat sebuah than (pelita) sebesar bijikacang. Disisi than itu duduk seseorang yangmembelakanginya. Dari bentuk punggungnya, tak salah

lagi itulah Siau-beng-siang Tio jiang. Buru2 Tong Ko

Page 124: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 124/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

menggeliat dan rupanya gerakan itu cukup mengejutkanTio jiang siapa lalu berputar kebelakang.

"Tong Ko, mengapa kau menderita luka sampai begitumacam?" tanya Tio jiang dengan muka keren.

Tong Ko dapatkan seluruh tubuhnya yang bertaburanluka itu sudah dipolesi (dilumuri) obat, Tahulah dia kalauhal itu tentu Tio jiang yang melakukan, maka dia sangatberterima kasih sekali. Tapi dari menyahuti pertanyaanorang, sebaliknya dia menerangkan bahwa Tio In telah

ditawan oleh rombongan Sin Tok."Hal itu sudah kuketahui", sahut Tio jiang lalu berseru:

"Tay-keng....! Tay-keng....!"

Seorang pemuda mengiakan dan masuk. "Ayah, adaurusan apa?" serunya. Tong Ko kenal pemuda itu sebagaiputera sulung darl Siau-beng-siang Tio jiang yangbernama Tio Tay-keng. Anak muda itu telah memperolehseluruh pelajaran ilmu pedang to-hay-kiam-hwat dariayahnya. Dia tergolong seorang jago muda yang sangatdimalui. Lama nian Tong Ko taruh perindahan pada anakmuda itu.

Begitu tampak pemuda yang gagah itu, sebenarnyamulut Tong Ko sudah hendak memberi salam. Tapi tiba2

dia teringat akan kejadian beberapa hari yang lalu.Malam itu ketika dia bersembunyi didalam sungai, datangSin Tok dan kedua saudara Shin. Dalam pembicaraan,Sin Tok antara lain mengatakan bahwa Tio jiang tentutak menduga sama sekali kalau malapetaka itu adalahperbuatan puteranya sendiri. Oleh karena putera bungsuTio jiang yaitu Siau Seng sudah binasa, maka yangdimaksudkan oleh Sin Tok itu tentulah si Tay-keng.Teringat pula tempo hari bahwa adanya dia (Tong Ko)

Page 125: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 125/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

dapat berkenalan dengan Sin Tok bertiga itu pun karenadianjurkan oleh Tay-keng.

Itu waktu Tay-keng mengatakan bahwa ada 3 oranggagah yang rupanya hendak pergi ke Giok-li-nia,sebaiknya dia (Tong Ko) mengikat persahabatan denganmereka, tentu akan besar manfaatnya.

Bukantah itu merupakan suatu perangkap yangdirencanakan lebih dahulu? Teringat sampai disini,lupalah sudah Tong Ko untuk memberi salam teguran

tadi pada Tay-keng. Tapi sebaliknya Tay-keng malahmenghampiri dan menegurnya: "Hai, lukamu. sangatparah, Tong-heng !"

Begitu mesra nada Tay-keng itu, hingga Tong Ko malusendiri mengapa dia berlaku begitu rendah untukmenduga jelek pada orang. "Tay-keng-ko, banyak terimakasih atas budi pertolongan kamu berdua kepadaku itu!"

sahutnya dengan rasa bersyukur.Tay-keng tertawa riang lalu menanyakan sang ayah

ada urusan apa memanggilnya itu.

"Tay-keng, naiklah ke Giok-li-nia untukmemberitahukan mamahmu kalau aku hendak mengejarrombongan Sin Tok. Sebelum dapat mengejar, aku tak

mau berhenti. ya, sekalipun sampai kekota raja, tetapaku hendak merampas balik In-ji. Nah, sekarang jugaaku hendak berangkat dan kau pergilah lekas kesana!"kata Tio jiang.

"Baiklah, harap ayah baik2 menjaga diri!" sahut Tay-keng. Tapi dalam pada itu, Tong Ko kedengaran berserudengan gelisah: "Kau seorang diri hendak pergi kesana

Tio-peh? Ah, janganlah ! Memang tujuan mereka

Page 126: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 126/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

menculik In-moay itu adalah untuk menjebakmu supayadatang kekota raja! Disamping itu, urusan disini sangatmemerlukan tenagamu”

"Tong Ko, apa maksudmu mencegah ayah mengejarmereka? Apakah kau hendak membiarkan Tio In beradaditangan orang jahat?" tiba2 Tay-keng menukas kata2Tong Ko tadi.

Tong Ko tak dapat bercuit lagi. Tio jiang berbangkitlalu berjalan keluar sembari menggendong kedua

tangannya diatas bahu. Melihat itu Tong Ko paksakan diriuntuk mengikuti keluar, karena dia sangat cemas akankeselamatan Tio jiang apabila benar2 mau pergi seorangdiri. Waktu melangkah keluar dia melirik pada Tay-kengdan hai, mengapa wajah anak muda itu ber-seri2. Timbulkecurigaan pada Tong Ko. Setelah dilihatnya ternyata Tio

 jiang hanya mondar-mandir diluar sembari menggendong

tangan, Tong Ko lalu menyelinap kebelakang rumah. Diaterus masuk dari pintu belakang dan melongok kedalamdari sebuah jendela.

Dalam ruangan sebelah dalam situ, tampak Tay-kengletakkan pedangnya diatas meja. Diatas meja situterdapat juga pedang pusaka yap-kun-kiam milik Tio

 jiang. Tay-keng melolos pedang ayahnya itu sampai

beberapa dim, lalu cepat2 jajarkan pedang itu disisipedangnya sendiri tadi. Ternyata bentuk sarung keduapedang itu serupa satu sama lain. Tay-keng bersenyumiblis, lalu diam sejenak untuk pasang pendengarankalau2 ada seseorang yang datang. Setelah yakin tiadaseorang pun yang terdapat diluar kamar situ, barulah diakembali ketempat duduknya semula. Dari naga2nya,

rupanya dia hendak menukarkan pedang itu.

Page 127: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 127/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Melihat gerak gerik Tay-keng itu, hati Tong Koberdebar keras. Pada lain saat, dilihatnya Tay-kengmenjemput pedang yap-kun-kiam dan dimasukkan

kedalam sarungnya sendiri, sedang pedangnya sendiritadi dimasukkan kedalam sarung pedang ayahnya.

Kejut Tong Ko bukan alang kepalang. Bukantah Tay-keng mengetahui bahwa ayahnya hendak pergimenempuh bahaya? Dengan membekal pedang macamyap-kun-kiam bukantah ayahnya itu akan terpeliharakeselamatannya? Tapi mengapa dia main tukar begitu,apa maksudnya?

Oleh karena tak dapat menerka, Tio jiang ambilputusan untuk memberitahukan kepada Tio jiang saja.Tapi se-konyong2 bahunya serasa seperti dicengkeram

 jepitan tajam. Ketika berpaling, didapatinya yangmencengkeram bahunya itu adalah Tio jiang.

"Tong Ko, semua orang sama mengetahui bahwa kautelah bersekongkel denyan kawanan kuku garuda. Bahwasetelah kau tak binasa loncat dari atas puncak itu,seharusnya insyaf dan dapat merobah kesalahanmu.Kulihat lukamu masih belum sembuh, tapi mengapa kaumain mengintai disini?" tanya Tio jiang.

Mendengar suara ayahnya dari arah rumah beIakang

itu, Tay-keng terbeliak kaget, serunya: "yah, siapa yangmengintai dibelakang itu? Aku berada didalam sinisedang mengemasi surat2 penting dari Hun-lam !"

Tio jiang berobah wajahnya. Dengan keras dia tarikTong Ko kebelakang. Teringat Tong Ko bahwa padabulan yang lalu, Tio jiang telah menyuruh Tay-keng pegike Hun-lam. Pertama untuk menyusun kerja-samadengan para pejoang kemerdekaan didaerah Hun-lam

Page 128: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 128/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

dan kedua lainnya suruh Tay-keng menyelidiki desasdesus tentang diri Go Sam-kui. Karena jasa2nya yangbesar memimpin tentara Ceng masuk kedalam wilayah

Tiongkok, maka pemerintah Ceng telah menganugerahipangkat raja muda Peng-se-ong pada Go Sam-kui. Diaditugaskan untuk menjaga Hunlam. Menurut desas desusdalam beberapa tahun terakhir ini Go Sam-kuimempunyai minat hendak memberontak padapemerintah Ceng. Untuk membuktikan kebenaran desasdesus inilah maka Tay-keng ditugaskan ayahnya. Apa

yang dimaksud "surat2 penting" oleh Tay-keng tadi,tentulah hasil daripada pelawatannya kedaerah Hun-lamitu. Terang itulah dokumen penting, maka tak herankalau Tio jiang sudah sedemikian marahnya dan menarikTong Ko sekuatnya.

"Siau-beng-siang harap lepaskan tangan. Adalah tadikarena kulihat Tay-keng menukar pedangnya dengan

yap-kun-kiam, maka aku sampai ter-longong2. Tentangsurat penting apa, aku sama sekali tak mengetahuinya !"bantah Tong Ko. Sudah tentu Tio jiang tak dapatmenerima alasan itu. Dengan gelisah Tong Ko segeramempersilahkannya : "Masuk dan periksalah sendiri !"

Tio jiang angkat tangan kiri menjotos kedindingtembok, bluk...... Benar tembok itu tak tergerak apa-apa,tapi ketika Tio jiang tarik pulang tangannya terdengarlahsuara gemuruh puing tembok berguguran dan tampaklahkini sebuah lubang. Kiranya tadi Tio jiang telah gunakanlwekang, hingga tembok bagian dalam yang remukrendam.

Tong Ko cukup mengenal peribadi Siau-beng-siang Tio

 jiang. Tokoh itu mendapat perindahan besar dalamkalangan persilatan bukan melainkan karena mempunyai

Page 129: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 129/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

watak peribadi yang lurus jujur, pun juga karena memilikisuatu kepandaian yang jarang terdapat tandingannya.Buktinya apa yang terjadi pada tembok setebal setengah-

an meter itu. Darl situ dapat ditilik sampai dimana tingkatkepandaian Siau-beng-siang itu.

Menobros lubang itulah Tio jiang tarik Tong Ko untukmasuk keruangan dalam.

"Tay-keng, apa kau tukar pedangku ?" serunya.

"Pedang apa, ayah?!" balas anak itu dengan terkejut.

Tong Ko mendongkol melihat sikap anak muda yangberlagak pilon itu. Tadi dengan mata kepala sendiridilihatnya perbuatan menukar pedang itu, hem.....,masakan masih pura2 tidak tahu !

Tanpa banyak bicara, Tong Ko maju kemuka meja danmenjamah sarung pedang pusaka itu terus dicabutnya.

 Astaga, hampir saja mulut Tong Ko berseru kaget deminampak batang pedang itu. Batang pedang itumemancarkan cahaya hijau kemilau, matanya putihmengkilap bagai salju. ya, tak salah lagi, itulah pedangyap-kun-kiam. Mulut Tong Ko menganga, wajahnyapucat lesu.

Pada lain saat setelah tersadar, Tong Ko geram sekali

kepada Tay-keng. Terang dalam waktu sekejab tatkaladia dan Tio jiang masuk tadi, Tay-keng telah menukarkembali pedang itu seperti sediakala. Dengan murkanyadia deliki mata kepada Tay-keng, tapi anak muda itu takmau memberi ampun pada Tong Ko. Sret....., dicabutnyasarung pedang pada pinggangnya lalu diletakkan diataspedang yap-kun-kian.

Page 130: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 130/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Ayah, gerak-gerik bocah itu mencurigakan sekali, jangan beri hati lagi padanya! Lebih baik kita habisi jiwanya!" seru Tay-keng kepada ayahnya, sembari

menyamber pedangnya tadi.

Kala itu wajah Tio jiang semuram besi. Sedang TongKo diam2 telah menghela napas. Kali ini tentu habislahsudah riwayatnya. Tapi biar bagaimana, cara kematianseperti itu, sungguh penasaran sekali. Adakah dia takdapat mempercayai indera penglihatannya tadi? ya,karena kelicinan Tay-kenglah maka rahasia itu taksampai tertangkap basah.

Mati dan mati ada dua. Ada mati yang disebut seberatgunung Thay-san, tapi ada pula kematian yang dikatakanseperti rontoknya bulu angsa (artinya: tak berharga).Kalau kali ini dia harus mati karena disiasati, itu artinyasuatu kematian yang tak berarti atau sama dengan

rontoknya bulu angsa. Diapun cukup tahu, penjelas anyang bagaimanapun tentu takkan diterima oleh Siau-beng-siang Tio jiang lagi. Dilihatnya Siau-beng-siangtengah menatap dirinya tajam2. Asal tokoh itumengangguk, Tay-keng tentu akan menyerang. Ilmupedang to-hay-kiam-hwat sangatlah lihay, jadi sukaruntuk meloloskan diri darl bahaya maut. Ah, daripadamati penasaran lebih baik dia mencari akal untukmelarikan diri. Sebelum ajal berpantang maut dahulu.Kelak tentu ada kesempatan lagi untuk menjeaskanduduk perkara yang sebenarnya.

Setelah mengambil keputusan tetap, selagi Tay-kengtak menduga bahwa kini Tong Ko telah menjadi seorang"baru" yang memiliki dua macam lwekang istimewa se-

konyong2 dia sambar pedang yap-kun-kiam dari atasmeja, terus dibabatkan kearah pedang Tay-keng, tring....

Page 131: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 131/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

kutunglah pedang Tay-keng menjadi dua. Membarengiitu dia tamparkan tangan kiri kekepala anak muda itu.

Mimpipun tidak Tay-keng kalau Tong Ko beraniberbuat senekad itu. Buru2 dia berkelit lalu timpukkankutungan pedangnya kepada Tong Ko. Tapi Tong Kosiang2 sudah memperhitungkan hal itu. Dia tendangmeja hingga terjungkal dan seketika itu gelaplah seluruhruangan situ. yang terdengar hanya gerung kemurkaanTio jiang dan Tay-keng, diseling dengan deru sambaranpukulan menghantam kalang kabut. Tapi Tong Ko sudahmenyelinap keluar. Dari situ dia memutar kebelakangrumah. Dari lubang tembok bekas hantaman Tioc jiangtadi, tampak olehnya dari dalam ruangan ada dua sosokbayangan loncat keluar. Kedua ayah beranak itu tentumengira kalau Tong Ko lari, maka bergegas2 merekamengejarnya keluar dan lari kemuka.

Tapi ternyata Tong Ko lebih cerdik. Dia tahu kalau lari,tentu bakal kesusul. Maka tadi dia mengitar kebelakangrumah, melalui lubang dinding terus masuk lagikeruangan dalam dan bersembunyi dibawah kolongtempat tidur. Dan memang siasat itu cerdik sekali,karena kini dia enak2 mendekam dibawah ranjang. Nantiapabila ayah beranak itu. sudah pergi, dapatlah diatinggalkan tepat itu dengan selamat.

Benar sudah hampir sepuluhan Li Tio jiang dan Tay-keng 'tancap gas', namun tak berhasil menjumpaibayangan apa2. Apa boleh buat, terpaksa Tio jiang ajakputeranya kembali kedalam pondok lagi. Derap kakimereka, telah membuat Tong Ko ketakutan setengahmati sampai tak berani bernapas. Dan kuatir jangan2

yap-kun-kiam itu memancarkan cahaya keluar, buru2ditindihnya pedang itu dibawah badannya.

Page 132: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 132/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Apakah kau tak mengetahui kalau pada waktuterakhir ini kepandaian Tong Ko maju dengan pesatsekali? Mengapa kau se-lengah itu, kalau tak berada

disini mungkin kau telah celaka dibuatnya!" Tio jiangsesali puteranya.

Tay-keng hanya ter-sipu2 mengiakan saja. Lewatsekian saat baru kedengaran dia berkata: "yah, denganmendapat pedang yap-kun-kiam itu, dia pasti seperti.seekor harimau yang tumbuh sayapnya. Lalu bagaimanabaiknya?"

Tio jiang menghela napas, ujarnya: "Heran juga akudibuatnya. Waktu dia lari kitapun terus mengejarnya,tetapi mengapa hilang tak berbekas? Tentunya ketika.loncat kebawah lembah itu, dia telah beruntungmendapatkan sesuatu kemujijadan, kalau tidak masakandalam beberapa hari saja dia sudah berobah sedemikian

lihaynya?! Hem....., mustahil benar!""yah, rasanya dia pasti belum jauh, bagaimana kalau

kita lakukan pengejaran yang seksama sekali lagi?"

"Apakah pengejaran tadi tak cukup cermat? Denganpedang ibumu Kuan-wi-kiam, pedang yap-kun-kiam itumerupakan sepasang pedang pusaka yang disebut pit-i-song-hong. Sejak kakek gurumu memberikan pedang itu

padaku, kini sudah 20 tahun lamanya. Hem...., tak nyanakalau pedang itu terlepas dari tanganku secara begitugelo! Tio jiang ber-sungut2 dengan kesalnya. Pada lainsaat, dia berkata lagi kepada puteranya: "Tay-keng, lekaskau naik ke Giok-li-nia. Biarkan tanpa yap-kun-kiam, akutetap hendak mengejar ketiga kuku garuda itu!"

Tong Ko jelas mendengar tindakan kaki Tay-kengmenuju keluar dan derap kaki kuda mencongklang pergi.

Page 133: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 133/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Kini yang berada didalam ruangan situ han ya tinggal Tio jiang seorang, yang mondar mandir kian kemari dalamruangan itu. Tiba2 kedengaran oleh Tong Ko suatu bunyi

benda diketuk "tuk..., tuk... ," lalu Tio jiang berkataseorang diri: "Yap-kun-kiam..... yap-kun-kiam......Sarungmu masih, tapi kau menghilang dan ah....,mengapa kau hilang pada saat2 aku membutuhkantenagamu!"

Mendengar itu tergerak hati Tong Ko hingga hampirsaja dia hendak memberosot keluar dari tempatpersembunyiannya. Tapi syukur dia dapat mengendalikandiri. Kembali didengarnya Tio jiang menghela napas,berbareng itu terdengar bunyi lembaran kertas di-balik2kan. Pada saat itu, terjadi suatu pertentanganbathin dalam hati Tong Ko. Sejak kecil dia sangatmengindahkan sekali akan keperibadian Tio jiang, jadisudah tentu dia tak menghendaki Siau-beng-siang

sampai dcelakai orang. Turut kemauannya, seketika itu juga hendak dia unjukkan diri dan serahkan pedang itupada yang empunya, kemudian mengikutnya ber-sama2mengejar jejak penculik Tio In. Tapi pada lain saatterkilas dalam ingatannya, bahwa Tio jiang, tentunyamenganggap dirinya (Tong Ko) sebagai salah seoranganggauta dari kawanan kuku garuda. jadi bukan suatu

hat yang mustahil, begitu dia muncul dan belum sampaiserahkan pedang itu, Siau-beng-siang tentu akan sudahmenyerangnya. Taruh kata dia tak sampai binasaditangan Siau-beng-siang tapi dapat dipastikan kaludirinya tentu akan dikirim lagi ke Giok-li-nia untuk diadili.Disana dia tentu akan binasa juga.

Memang apa yang direka dalam pikiran Tong Ko itu,

tepat semua. Maka walaupun besar hasratnya untuk

Page 134: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 134/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

menyerahkan kembali pedang itu, namun tak berani diabertindak dengan gegabah. Se-kali2 dia tak inginkanSiau-beng-siang sampai dicelakai musuh. macam sikaki

satu Sin Tok yang ganas itu. Diapun kenal juga akanwatak Siau-beng-siang, apa yarg dikatakan tentu. akandijalankan. Yap-kun-kiam merupakan alat pelindung yangberharga bagi keselamatan Tio jiang dan dengansendirinya juga bakal menjadi senjata sakti untukmembebaskan Tio In. Dan adanya nona itu sampaiterculik sikaki satu, pun karena hendak menolong

 jiwanya. Ah, untuk kepentingan tokoh pujaannya, demiuntuk menolong nona tambatan hatinya, mengapa diabersikap koukati (memikirkan kepentingan diri sendiri)?

Tiba pada kesimpulan ini, dia segera mengambilkeputusan tetap. Ketika didengarnya derap kaki Tio jiangmenuju keluar, dengan sekuat tenaga dia singkapranjang sampai mencelat keatas, lalu berseru keras2:

"Siau-beng-siang, Pedang........"

Belum lagi kata2 berikutnya "kukembalikan padamu"sempat di ucapkan, waktu mendengar dari arah ruanganterdengar suara gedebrukan keras, cepat sekali diasudah memutar tubuhnya kebelakang. Dan kala melihatkilat cahaya yap kun-kiam didalam kegelapan, girang Tio

 jiang me-luap2 sedemikian rupa hingga tanpamenghiraukan lagi apa yang dikatakan Tong Ko tadi,wut...., wut...., dia sudah lancarkan dua buan hantamankearah Tong Ko. cepat dan dahsyat sekalilah gayaserangan itu.

Page 135: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 135/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

GAMBAR 06Karena Tak Tahan akan pertentangan batin, Tongko

melompat keluar hendak menyerahkan kembali pedang pusaka itu. Tak disangka ......... mendadak Tio jiangmenghantamkan kedua tangannya.

Seketika itu Tong Ko rasakan disisi kanan kirinyaterdampar oleh suatu gelombang angin yang luar biasadahsyatnya sehingga tak kuat dia menahannya. Apa lagikala itu dia tengah menyodorkan pedang kemuka jadikedua tangannya terbuka. Hendak dia buru2empos,semangatnya, namun sudah tak keburu lagi.Begitu angin pukulan itu membentur tubuhnya, serasa

gelaplah pandangan mata Tong Ko dan rubuhlah diaterjungkal. Buru2 dia terus hendak menyalurkansemangatnya, tapi sesosok bayangan dalam gerakan kilatsudah menyambar yap-kun-kiam.

Tong Ko menghela napas dalam2. Maksudnya untukmenyerahkan yap-kun-kiam sudah terlaksana, mengapadia jeri menghadapi resikonya? Semangat kejantanannya

serentak timbul dan dia meramkan kedua matanya untuk

Page 136: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 136/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

menanti pukulan Tio jiang yang terakhir. Dia berharapselekasnya dirinya binasa, Siau-beng-siang lekas2menyusul Tio In. Kalau hal itu terlaksana, sekalipun mati,

puaslah juga rasanya.

Tapi sampai sekian saat, ternyata pukulan Tio jiang itutak kunjung datang.

"Tong Ko, bukalah matamu!" kedengaran Slau-beng-siang berseru.

Tong Ko heran, namun diturutnya juga perintah itu.

Tampak wajah Siau-beng-siang berseri hampa.

"Tong Ko, menilik perbuatanmu selama ini,seharusnya kau tak pantas diberi hidup lagi. Tetapi duatiga kali aku selalu memberi ampun, apakah kau tahuapa sebahnya?"

Tong Ko menggeleng.

"A...." Tio jiang menghela napas, "karena wajahmuseperti pinang dibelah dua dengan satu orang.Mengingat wajah itu, tak tegah aku menurunkan tangan

 jahat. Tapi setelah kau menerima pukulan maut berupadua buah pukulanku tadi, kecuali bertemu dengan orangyang lebih tinggi kepandaiannya dari aku, kau bakalmenjadi seorang tanpa guna. Benar jiwamu tak sampai

hilang, namun ilmu kepandaianmu ini akan hilang sirna.Nah, selanjutnya jadilah seorang yang baik dan tuntutlahpenghidupan yang lurusl"

Halus nada suara itu diucapkan, namun isinya adalahsuatu nasehat yang tajam. Memang pada saat itu TongKo rasakan Iwekang pada kedua sisi tubuhnya, pelahan2merasa hilang. Sekalipun tak binasa, tapi dengan

punahnya ilmu itu, berarti dia seorang mati dalam hidup.

Page 137: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 137/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Dengan begitu, selanjutnya dia tak mempunyai harapanlagi untuk mencuci bersih penasaran hatinya itu.

Memikir sampal disini, buru2 dia hendak mengatakanapa-apa pada Siau-beng-siang, tapi tokoh itu ternyatasudah ngaclr keluar.

Sampai beberapa saat, Tong Ko ter-mangu2 sepertipatung.

---oo<dw^kz>0<tah>oo---

Page 138: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 138/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 11 : MENDAPAT ILMU

Menjelang terang tanah, tubuhnya serasa sakit bukan

kepalang. Saking tak kuatnya menahan, dia hendakberbangkit. Tapi pada saat itu se-konyong2 terdengarorang berseru: "Disinilah!"

Kejut Tong Ko seperti disambar petir. Kalau saja yangdatang itu Tay-keng, habislah sudah tentu riwayatnya.Bum....., sesosok tubuh yang luar biasa tinggi danbesarnya, dari atas wuwungan jatuh kedalam ruangan

situ. Dan berbareng pada saat itu seorang bertubuh kate juga menobros masuk. Waktu masih melayang diudaratangan sikate itu sudah lancarkan 3 buah serangan padasitinggi besar tadi.

Siraksasa itu menghindar kesana berkelit kesini. Tapidikarenakan ruangan situ sempit, jadi dia segera dapatmelihat Tong Ko disitu.

"Hai, kau juga berada disini?!"

Tengah dia berseru itu, sikate sudah menginjak lantaidan buk, dia hantam pantat sibesar itu siapa denganberkuik kesakitan berseru keras2: "Bedebah, berani kaumenyerang orang secara membokong?"

Kini tahulah sudah Tong Ko siapa kedua orang yangdatang itu. Itulah Sik Lo-sam dan Soa-kim-kong. Diam2dia merasa girang. Benar kepandaian kedua orang itu takterpaut banyak dengan Tio Jiang, tapi kalau merekaberdua mau bersatu tentu hebat hasilnya.

"Jiwi cianpwe.......jangan berkelahi! Aku terluka berat,lekas tolongi!" Tong Ko paksakan diri berseru. Terhadap

kedua orang limbung itu, tak perlulah kiranya dia main

Page 139: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 139/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

sungkan lagi. Dan benar juga kedua orang limbung itutertawa mengekeh.

"Ha...., ha......, bagus! Seorang separoh!" merekamelangkah menghampiri dan tepat seperti tatkala diatasbatu besar dalam lembah, mereka masing2 lalu mencekaltangan kanan dan kiri Tong Ko.

Terima kasih Tong Ko sukar dilukis. Diapun cepat2kerahkan semangatnya. Hampir sehari semalam keduaorang limbung itu menyalurkan lwekang masing2

ketubuh Tong Ko. Saking lelahnya tuhuh mereka samabersimbah peluh (mandi keringat). Tong Ko tak tegamelihatnya, lalu geliatkan sepasang tangannya untukberbangkit. Dia tak tahu sama sekali, karena ingindianggap menang, kedua tokoh limbung itu kerahkanpenyaluran lwekangnya, hingga hampir 7 bagian lwekangmereka masuk ketubuh Tong Ko. Maka begitu Tong Ko

gerakkan tangannya tadi, kedua orang limbung itusama2 terjerembab jatuh.

Saking kagetnya Tong Ko sampai menjerit serta buru2memapah mereka, tapi sitinggi dan sikate itugoyang2kan tangannya seraya berseru: "Tak apa, cobakatakanlah, kepandaian siapa yang lebih unggul?"

"Cianpwe berdua sama2 memiliki ilmu yang sempurna,

hopwe sukar untuk memutusi!" sahut Tong Ko.

Kedua orang limbung itu saling berpandangan satu.sama lain dengan melongo.

Tiba2 Soa-kim-kong Ciang Tay-lo menarik sebuah jwan-pian warna merah dari pinggangnya: "Siaucu,dengarlah! Pian ini adalah milik Yan-peng-gun-ong The

Seng Kong yang disebut Liong-kau-pian, lemas dan tahan

Page 140: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 140/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

segala tabasan. Kuserahkan ini padamu beserta imupermainannya pat-siat-pian-hwat. Sikate itu tentu takdapat menandingi pemberianku ini!"

Serempak berdirilah Sik Lo-sam, serunya: "Bagus!"Tanpa berkata apa2 lagi dia terus melesat pergi.

Bermula Tong Ko menolak pemberian Soa-kim-kongitu, tapi setelah dipaksa oleh orang limbung itu, terpaksadia menerimanya juga.

"Nah...!, dengarlah: jurus pertama disebut ko-lo-ki-lo

(orang tua menunggang keledai) !" seru Sitinggi sembariayun tangannya. Tapi demi didapatinya tangannya sudahkosong karena piannya sudah di berikan kepada TongKo, dia meringis seperti monyet.

"Senjata pian meskipun hebat, tapi ilmu permainannya jauh lebih berharga. Telah kukatakan kuberikan padamu,tentu kuberikan sungguh2, huh....., mengapa kau tetapmemeganginya saja?" gerutu si Malaekat Tolol itupanjang pendek. Tu! lihat, betapa limbung pikirannya.Liong-kau-pian dia sendirl yang memberikannya kepadaTong Ko, tapi kini persalahkan Tong Ko tipiskepercayaannya.

Sudah tentu Tong Ko tak mau berbantah lalu serahkan

pian itu kepada silimbung. Begitulah sejurus demi sejurusdia telah mainkan 8 buah jurus, yakni "Sian-cu-jui-siau";"sian-kho-yan-hoa"; "kok-ciu-pang-wu", "thiat-kuay-may-cin"; "tun-yang-hui;kiam"; "ho-ho-te-lan" dan "ciong-li-hud-si".

Limbung orangnya, tapi ternyata si Malaekat Tolol itumemiliki suatu ilmu kepandaian yang luar biasa. Apa

yang diunjukkan tadi, sungguh2 sakti. Setiap jurus

Page 141: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 141/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

dipecah lagi menjadi 8 bagian jadi semua jadimempunyai 8 x 8 gerak perobahan yang sukar didugaorang. Jwan-pian atau ruyung lemas itu, ada kalanya

lemas lunglai macam dahan puhun liu yang menjulai, tapiada kalanya menderu2 laksana seekor hay-kau-liong(naga bertanduk satu) muncul dari dalam laut. Tong Kosampai ter-longong2 mengawasi. Dua jam lamanya danharipun sudah terang tanah, barulah si Tolol itumengakhiri permainannya. Intisari rahasia permainanpian itu, satu per satu diterangkannya kepada sianak

muda."Ilmu permainan pian ini, kuperoleh semasa

kumendapat pian liong-kau-pian itu. Suhuku, Cui-kui(setan arak) Jui Wi, sengaja menciptakan ilmu permainanpian itu hasil pengolahannya dari ilmu pukulan pat-sian-ciang (pukulan 8 dewa). Hampir separoh hidupkukugunakan untuk meyakinkan ilmu itu, maka jangan

pandang remeh padanya!" kata Soa-kim-kong.

Tong Ko menurut dan memainkan pula permainan itusatu kali. Begitulah tak terasa, 3 hari terus menerus TongKo dilatih Soa-kim-kong. Karena dasarnya cerdas,fahamlah sudah Tong Ko akan permainan pian itu.

Hari itu sudah menjelang malam pula dan berkatalah

Ciang Toa-lo: "Ho... ho..., entah kemana perginya sikateitu, tapi rasanya tak nanti dia dapat mengungkulihadiahku itu, benar tidak?"

Tong Ko masih tak percaya kalau seorang tokohmacam Sik Lo-sam mau mengikari janji tak datang lagi.Tapi menunggu sampai tengah malam dan Ciang Toa-lopun habis kesabarannya; tetap sikate itu belum

muncul.

Page 142: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 142/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Mereka lalu keluar pintu untuk melongok keluar. Hai,apa itu? Nun jauh disana, tampak ada segulung sinarber-kilau2an laksana sebuah bola api. Teng-liong

(lampion)?

Bukan, tak mirip dengan teng-liong. Secepat kilat,benda aneh itu makin mendekati dan cahayanyapunmakin gilang gemilang menyilaukan mata dan ketikasudah tiba hampir2 mata Tong Ko tak kuat dibukanya.

Ha...., ha...., demikian gelak tertawa sikate dan

orangnyapun sudali tampak berdiri dihadapannya. Bendabercahaya itu, kiranya dia yang membawa.

"Bocah gede, coba lihat apa ini?" tanyanya kepadaSoa-kim-kong.

Ketika Tong Ko dan Soa-kim-kong mengawasinya,kirania sikate itu telah membawa sebatang lian-to (golokyang bentuknya macam sabit). Mata senjata itu putihseperti perak yang ber-kilap2 cahayanya. Maka waktudimainkan oleh sikate tadi, telah menjadi segulung sinarputih yang ber-kilau2an. Sudah tentu kedua orang itumenjadi kaget tak terkira.

"Ay-ko-ji (kate), golok apa sih itu?" tanya si Tolol.

Sik Lo-san mendongok dengan wajah ke-bangga2-an

sambil menatap wajah yang murung dari lawannya itu."Inilah yang disebut It-thian-pi-lik-to !"

"Bagus, golok luar biasa! Ay-ko-ji, dari mana kauperoleh golok itu?" mau tak mau si Soa-kim-kongmenghambur pujian.

"Huh, siapa sudi mengatakannya" sahut Sik Lo-sam

dengan wajah merah jengah.

Page 143: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 143/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tampak perobahan wajah sikate, tahulah Tong Kobahwa menilik dari gerak geriknya yang aneh, tentulahgolok Itu berasal dari hasil mencuri.

"Tidak, harus mengatakan!" Ciang Tay-lo mendesak.

"ya...., ya...., bilang ya bilang," akhirnya Sik Lo-sammengalah, "golok ini pada 20 tahun yang lalu kucuri darikepala suku Thiat-theng-biau dipegunungan Sip-ban-tay-san !"

Memang dugaan Tong Ko tadi benar. Dari bentuknya

yang begitu kemilau, terang ketajaman golok itu. takdibawah pi-i-song-hong (sepasang pedang yap-kun-kiamdan kuan-wi-kiam. Waktu Tong Ko menyambuti golokmujijad itu dari tangan Sik Lo-sam, diluar dugaaan golokitu ringan seperti tak mempunyai berat sama sekali.Tangkai golok Itu berwarna hitam, ujung tangkai yangdiikat dengan sehelai benang sutera perak itu terdapat

beberapa tulisan yang. berbunyi "kian thian pik li to, hoping sam lian cu". Kian-thian pik-li-to artinya golok yangmenggoncang dunia; sedang Ho Ping sam lian cumaksudnya dibuat pada tahun Ho Ping yang ke 3.

Ho Ping adalah perhitungan tahun pemerintahanbaginda Han Seng-te, maka menghitunglah Tong Ko,hai......, kiranya golok itu usianya sudah 1600 tahun.

Namun keadaannya masih sedemikian gilang gemilang,entah terbuat dari pada bahan logam apa?.

"Ay-ko-ji, aku tak dapat menandingi golokmu itu. Kauajarkan sekalian ilmu permainannya kepada anak itu!"akhirnya dengan ter-bata2 Soa-kim-kong Ciang Tay-lomengaku kalah.

Page 144: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 144/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sik Lo-sam tertawa bangga, girangnya seperti putuslotre.

"Jadi kau mengaku kalah?"”ya, aku kalah!" sahut Sce-kim-kong.

Maka bertepuklah Sik Lo-sam seperti orang getunserunya: "Cialat, aku sendiripun tak tahu permainangolok itu! Setelah mendapat golok itu, tak beranikumenginjak Sip-ban-tay-san lagi. Suku Thiat-theng-biauitu amat lihay, siapa yang berani main2 dengan merekal"

Tapi pada lain detik dia segera men-jerit2 sepertiorang gila: ”Hurah...., aku menang! Aku menang......!"Tanpa pamitan lagi, dia terus ngacir pergi, lari ber-

 jingkrak2.

Ciang Tay-lo menghela napas. "Golok luar biasa, yamemang luar biasa sekali Coba pinjamkan padaku, biar

kuperiksanya!"Tong Ko mengangsurkan dan begitu menyambuti

Ciang Tay-lo lalu menebas sebatang puhun kecil yangberada didekat situ. Golok menobros ditengah batangpuhun, tapi lewat beberapa detik barulah puhun itubergoyang rubuh. Dari percobaan itu dapatlah diketahui,betapa tajamnya golok pusaka itu.

Demi melihat Soa-kim-kong suka sekali akan golok itu,tak ragu2 lagi Tong Ko segera hendak menyerahkannya:"Kalau cianpwe menyukai, ambillah golok itu!"

"Sungguh?" sahut Soa-kim-kong dengan kegirangan.

"Masakan aku berani mempermainkan cianpwe!"

Beberapa kali Soa-kim-kong membolang-balingkangolok pusaka itu untuk memeriksanya. Tapi pada lain

Page 145: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 145/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

saat tiba2 dia berkata: "Sungguhpun aku suka sekaliakan pusaka ini, namun tak dapat aku meminta bendakepunyaanmu. Nah, ini kukembalikan dan selamat

tinggal!"

Berbareng dengan lontarkan golok itu kearah Tong Ko,orang Tinggi besar yang limbung itu angkat kaki seribu.Tong Ko hendak mengejarnya, tapi toa-ko-ji atau siBocah Gede itu sudah tak kelihatan bayangannya lagi.

 Apa boleh buat, terpaksa Tong Ko kembali. Setelahdisimpannya dengan hati2 golok itu, dia lalu masuk tidur.

Keesokan harinya ketika terbangun, tiba2 dia merasaada sesuatu yang luar biasa.

---o<dwkz>0<tah>o---

Page 146: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 146/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 12 : “ GOLOK YANGMENGGUNCANG DUNIA” (Kian-th ian-it-

gwan pik-li-to)Keesokan harinya ketika terbangun, tiba2 dia merasa

ada sesuatu yang luar biasa.

Kala itu hari masih belum begitu gelap, tetapi ketikamembuka mata didapatinya pada wuwungan rumah itutampak ada suatu cahaya yang terang benderang.

Bermula dikiranya kalau sinar rembulan yang menobrosdari lubang wuwungan, kemudian setelah di-amat2idengan seksama, astaga, itulah pik-li-to (golok sabit)yang kemarin dengan hati2 ditindihinya kini beradadiatas tiang Penglari wuwungan itu. Seketika hilang rasakantuknya karena terperanjat. Sekali enjot tubuh, dialoncat naik untuk mengambil golok pusaka itu. Dibalik

heran diapun merasa takjub akan kelihayan orang main2dengannya itu. Bahwa orang telah dapat mengambilgolok pusaka yang ditindihi dibawah bantal tanpadiketahuinya, adalah sangat mengejutkan. Tapi yanglebih mengherankan lagi, mengapa orang lihay itu takmengambil golok itu saja dan hanya digantung ditiangpenglari. Apakah gerangan maksudnya?

Sampai terang tanah, tak dapat dia pecahkan kejadianyang aneh itu. Dibungkus baik2 golok pusaka itu lalu diatinggalkan pondok situ. Menghadapi jalanan yangmembentang dihadapannya itu, timbullah keraguannya,hendak kemana dia ayunkan langkah mengejar jejak TioIn atau menuju ketempat The Ing?

Diperhitungkannya bahwa sudah 3-4 hari lamanya dia

berada didalam pondok situ, rasanya Siau-beng-siang Tio

Page 147: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 147/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Jiang tentu sudah sampai diperbatasan Kwitang. Untukmenyusul, terang tak keburu lagi. Ah......, lebih baik diakembali kegua sana untuk menolong The Ing. Dengan

bantuan golok. pusaka: "Kian-thian-it-gwan pik-li-to" danilmu ruyung " Pat-siat-pian-hwat" yang barudiperlajarinya itu, kemungkinan besar dapat diamembebaskan The Ing. Nona itu telah melepas budibesar padanya, maka sudah lebih dari pantas kalau diemenolonginya.

Kegua tempat wanita aneh itu, kini ayun kakinyaditujukan. Ketika dahulu dia dipondong Tio In lari dari kegua itu, waktu itu dia tengah pingsan, jadi takmengetahui jalannya. Make hampir lewat tengah hari,dan sudah melintasi dua buah puncak gunung, tetap diatak menemukan jejak penunjuk ketempat goa itu.Terpaksa dia berhenti sebentar memulangkan napas.Hai....., mengapa aku tak menuju dulu ke Giok-li-nia dan

dari sana lalu mencari goa itu? Demikian dia mendapatpikiran.,

Tiba dikaki Giok-li-nia, terkilas pikirannya bahwa padasaat itu dipuncak sana tentu para, orang gagah patriottengah merundingkan siasat perlawanan kepadapemerintah Ceng. Ingin benar dia menyumbangkantenaga, namun mereka tak mau mempercayai dirinyalagi. Tiba pada lamunan itu, dia menghela napas dalam2.Tiba2 pikirannya melayang akan perbuatan Tio Tay-kengyang aneh mencurigakan itu. Ya, biar bagaimana juga,kelak dia akan berusaha untuk menelanjangi rahasiaanak itu.

Sembari merenung didalam pikirannya itu, tidak terasa

lagi kakinya sudah tiba pada jalanan dimana tempo hari,dia bersama The Ing dan rombongan kera gin-si-kau.

Page 148: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 148/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Ketika memandang kebawah, tampak ada tetesan darahberceceran diatas batu yang menuju kesebelah muka.Dari keadaannya, terang noda darah itu masih belum

kering, jadi kalau. benar ada seseorang yang terluka,tentulah belum lama berselang, kemungkinan besar barukemarIn malam.

Disusurinya ceceran darah itu. Kira2 satu li jauhnyadisebelah muka, tampak ada 4 ekor kecra gin-si-kaumenggeletak ditanah, namun ceceran darah tadi masihbelum putus. sampai disitu. Kejut Tong Ko tak terkira.Diayunkan langkahnya makin cepat untuk menyusurkemuka. Disepanjang jalan itu, ternyata tak putus2nyadia berjumpa dengan kera2 gin-si-kau yang sudahmenjadi bangkai. Tak lama kemudian, tibalah diadilembah gunung yang terdapat air terjun itu

 Ya, tak salah lagi itulah tempat gua siwanita aneh.

Dengan Plan ditangan kiri dan golok ditangan kanan, dialoncat menobros masuk kedalam air terjun. Berkatcahaya benderang dari golok pusaka itu dapatlah diamengetahui keadaan dalam gua situ. Lagi2 dla disuguhidengan pemandangan yang aneh. Bukan saja dalam guasitu kosong melompong tiada terdapat barangseorangpun, juga jaring ikan yang tergantung disitu,lenyap entah kemana. Masih Tong Ko tak puas, lalumenuju kesudut untuk mencari wanita aneh itu, tapi jugawanita bekas bidadari dunia itu tak kelihatanbayangannya.

Lorong tikungan gua situ, amat banyak. Satu demisatu. Tong Ko menyusurinya, kecuali beberapa kamarbatu, tiada barang sesuatu yang dijumpainya Didepan

sebuah kamar batu terhampar sebuah papan batu(tempat The Ing dikurung tempo hari), dia menemukan

Page 149: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 149/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

sebuah ikat kepala pelajar yang bukan lain adalah milikThe Ing. Tong Ko makin gelisah. Setelah sia2mencarinya, terpaksa dia keluar lagi. Memandang kearah

air. mancur yang. mencuram dari atas karang itu, hatiTong Ko amat gundah.

"Nona The dimana kau berada?" tanpa merasa diaberkata seorang diri.

Sekonyong2 didengarnya ada suara berkeresekan darisemak2 rumput disebelah. atas. Tatkala diawasinya

seperti ada dua sosok tubuh berbaring ditengah semakrumput itu.

Ber-gegas2 dia menuju kesana, dan astag, kiraniaToa-gin dan Siau-gin sedang meregang jiwa (sekarat).Begitu tampak sianak muda, mata kedua binatang ituber-kicup2 tetapi tubuhnya tetap tak dapat berkutik.Dada dan punggungnya, masing2 terdapat sebuah

lubang luka besar. Entah bekas kena senjata apa, tapiyang nyata luka itu masih mengucurkan darah.

"Toa-gin, Siau-gin, dimana nona The Ing?" tanya TongKo kepada kera2 yang dapat mengerti bahasa orang itu.

Dia harap dapatlah sekiranya kedua kera itu memberibarang sedikit petunjuk, tapi kedua binatang itu hanya

membeliakkan matanya sejenak, lalu menutup lagi untukse-lama2nya. Tak tega Tong Ko melihat mayat binatangitu terkapar begitu saja, mengingat bahwa sudah ber-tahun2 lamanya menjadi piaraan The Ing. Makadibuatnya sebuah liang untuk menguburnya. Ketikahendak diangkat kedalam liang, Tong Ko mendapatkantangan Toa-gin menggenggam secarik kain yangdikenalnya sebagai robekan baju The Ing.

Page 150: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 150/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tatkala robekan kain itu dibentang, ternyata disituterdapat tulisan dari darah yang walaupun corakhurufnya pencang-pencong, tapi terang adalah buah

tulisan The Ing.

"Perobahan besar timbul secara mendadak, urusanmenjadi gawat sekali. Kutahu kau pasti datang kemari.Pergilah ke Sipban ......... beritahukan ayah bundaku,hatiku telah menjadi milikmu" demikian bunyi tulisan itu.Tak salah lagi, tulisan itu tentu untuknya.

Lepas darl pernyataan isi hati The Ing, Tong Ko adalahseorang yang berbudi luhur.

 Adakah The Ing Itu mencintainya atau hanya sebagalsahabat biasa, namun Tong Ko tetap mengenang akanbudi yang dilepas nona itu dalam usaha menolong dirinyatempo hari. Dari maksud tulisan itu, kemungkinan besarThe Ing tentu mengalami bencana. Tanpa terasa,

menangislah dia."Seorang lelaki tak mau sembarangan mengucurkan

air mata, betapapun penderitaan yang diterimanya".Beberapa kali Tong Ko telah menelan hinaan dan mandipenasaran bahkan dipaksa untuk bunuh diri, tetap diatak mengucurkan setetes air mata. Tapi kali ini, benar2dia tak kuasa menahan arus air mata yang membanjir

keluar itu. Begitu sudah puas menumpahkanperasaannya, robekan baju The Ing disimpannya lalumeneruskan penguburan Toa-gin dan Siau-gin. Setelahitu dia menyelidiki sekitar tempat itu kalau2 dapatmenemukan jenazah The Ing. Tapi usahanya itu takberhasil.

Dalam perjalanan meninggalkan lembah itu, Tong Koselalu terkenang akan The Ing. Orang satu2nya yang

Page 151: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 151/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

dianggap sebagai orang sendiri (mengetahuiperasaannya) adalah nona itu. Dalam waktu remangpetang dimana burung2 gagak sama beterbangan pulang

kesarangnya itu, hati Tong Ko makin terasa rawan. Untukmelampiaskan kesesakan dadanya, hendak dia bersuitkeras2. Tetapl se-konyong2 dari balik gunung sana,terdengar suara seseorang bergelak-tawa. Dari nadanya,terang orang itu si Ce-cing-long Shin Hiat-ji adanya!

Tong Ko kaget tercampur girang. Kaget, karena diatak merasa ungkulan menghadapi Hiat-ji yangberkepandaian tinggi itu. Girang sebab denganberadanya anak itu, dapatlah dia menanyakan dirinyaThe Ing. Begitu menyembunyikan golok didalam bajudan mencekal liong-kau-pian, dia menuju kearahdatangnya suara itu.

Jauh disebelah sana tampak ada setumpuk api

unggun. Serangkum bau daging bakar yang wangi,menyampok hidung Tong Ko. Oleh karena beberapa haritak merasakan daharan daging, air liur Tong Ko sampaimenetes dibuatnya. Dari cahaya api unggun, tampakShin Hiat-ji duduk disebelah situ tengah memberakotisepotong paha rusa dengan nikmatnya. Dudukdihadapannya adalah seorang tua kate yangmengenakan pakaian aneh sekali. Juga orang kate itutengah kemak-kemik gerahamnya mengunyah dagingrusa. Selain mereka berdua, tiada lain orang lagi. Hanyadisisi Hiat-ji terdapat setumpuk benda hitam yangdikenali Tong Ko sebagai jaring ikan dari si wanita darigua itu.

"Suhu, kalau kau orang tua tak keburu datang,

mungkin Tecu (murid) sudah celaka ditangan wanita

Page 152: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 152/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

 jahat itu! Ilmu kepandalannya hebat jugal" kedengaranHiat-ji berkata.

Sikate itu tertawa dengan nada yang memanja. Dalamkeadaan seperti itu, dia mirip sekali dengan Bi-lek-hud(Budha) yang gendut perutnya.

"Suhu, adakah kau mengetahui siapa wanita jahatitu?" tanya Hiat-ji pula. Sikate yang dibahasakan "Suhu"(guru) itu goyang2 kepala, sahutnya: "Oleh karena barupertama kali ini aku melintasi sungai Tiangkang, maka

tentang tokoh2 persilatan didaerah Selatan sini, aku takpaham!"

Keterangan sikate itu hampir saja membuat Tong Koberjingkrak bahna kagetnya. Bukan saja suara sikate itusekeras guntur, tapi nadanya seperti anak kecil. Kalauorang tak melihat mukanya, tentu akan mengira kalauanak kecil yang bicara.

"Suhu, mengapa kau orang tua juga datang keKwitang sini?" kembali Hiat-ji ajukan pertanyaan.

"Pemerintah agung Ceng mengutus orangmenyampaikan surat padaku, supaya turun gunungmembantunya. Walaupun aku seorang liar, tapi tahu jugaakan rasa terima kasih. Kudengar sepak terjang si Go

Sam-kui itu mencurigakan, mengunjuk sikap hendakmemberontak. Kwisay, Kwitang serta Hun-lam berbahayasuasananya. Oleh karena kau berada di Kwitang, makasegera aku datang kemari mencarimu"

"Suhu, dengan kesaktianmu itu, mengapa takmenghajar saja ke Giok-li-nia, pusat berkumpulnyakawanan pemberontak itu? Biar mereka tahu rasal" Seru-

Hiat-ji.

Page 153: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 153/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sampai disini tahulah sudah Tong Ko apa yangdimaksudkan dengan tulisan "perubahan besar timbuldengan mendadak" itu. The Ing tentu maksudkan

munculnya. siorang tua kate itu. Ditilik dari gelagatnya,wanita aneh dari gua itu tentu bukan tandingan siorangtua kate, maka sampai pusaka jaring kena dirampas.

Ilmu kepandaian wanita itu cukup tinggi, taksembarang tokoh persilatan dapat menandinginya. Kalauin saja sampai kalah, terang kepandaian sikate itu bukanmain dan dengan begitu The Ing tentu sudah mengalamikecclakaan. Menuruti getaran hati, seketika itu juga diasudah hendak menobros keluar untuk menghadapimereka, tapi tiba2 orang tua kate itu kedengaranberkata: "Hiat-ji, adatmu masih seperti anak kecil saja.Kau sudah lama berkelana didaerah Kwitang sini, apakahpernah mendengar tentang golok pusaka Kian-thian-it-gwan pik-li-to?"

Disinggungnya golok pusaka itulah yang membuatTong Ko hentikan langkahnya hendak keluar tadi.

"Belum pernah mendengarnya!" seru Hiat-ji denganterkejut.

"Aneh," kedengaran sikate menyahut "malam lusa takberapa jauh dari gunung ini kulihat ada segulung sinar

gemilang yang rupanya mirip dengan golok pik-li-to.Menurut cerita rakyat Tibet kami sewaktu Thio Cian-sengdari ahala Han mengunjungi daerah itu, baginda TayWan telah menghadiahkan golok pusaka Kian-gun-it-guan pik-li-to yang terbuat daripada emas murnikeluaran daerah barat itu. Ai, sayang, gerakansipembawa golok pusaka itu sangat luar biasa cepatnya.

Waktu hendak kukejar, dia sudah menghilang. Hiat-ji,

Page 154: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 154/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

benar ilmu kepandaianmu sudah tinggi, tetapi belummencapai kesempurnaan. Asal kau dapat memperolehgolok pusaka itu berikut ilmu permainannya yang tiada

tara saktinya, rasanya sekian banyak taylwe-ko-chiu(jagoan istana Ceng) tak nanti dapat menandingimu"

"Suhu, dimana kau melihalnya? Ayoh, lekas kita cari!"seru Hiat-ji sambil berjingkrak girang

Orang kate itu mengiakan Dia hanya kelihatan me-nepuk2 pakaiannya dan entah bagaimana tiaranya

bergerak, tahu2 dia sudah melesat tiga empat tombak jauhnya. Larinya bagai segulung asap, pesatnya bukankepalang. Tiba2 dia hentikan langkahnya, berpalingkebelakang seraya berseru. "Jaring liok-i-bang dariwanita itu juga termasuk senjata pusaka, terbuatdaripada sutera labah2 kim-cu. Jangan lupamembawanya?"

Hiat-ji mengiakan dan setelah mengemasi jaring itu,dia lalu menyusul suhunya. Dalam sekejab saja keduaorang itu sudah lenyap dalam kegelapan malam. Kinibaru Tong Ko berani unjukkan diri dari tempatpersembunyiannya. Lebih dahulu dia beresi sisa dagingrusa yang ada disitu untuk mengisi perutnya. Diam2 diamengagumi golok pusaka hadiah Sik Lo-sam itu. Kalau

saja dapat dia mempelajari ilmu permainannya, rasanyadia bakal menjagoi dunia persilatan. Sik Lo-sammengatakan golok itu dicurinya dari gunung Sin-ban-tay-san, tetapi tak tahu bagaimana ilmu permainannya. Ah,kebenaran sekali kalau dia pergi kegunung itu. Pertama,untuk menjumpai ayah-bunda The Ing dan keduakalinya, siapa tahu kalau awak mujur, tentulah dapat

menemukan rahasia permainan golok itu Dendampenasarannya pasti terhimpas, namanya akan dapat

Page 155: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 155/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

direhabiliteer (dikembalikan) pula sebagai salah seorangpahlawan yang gagah perwira.

Tengah dia dilamun oleh cita2nya yang membubungitu, se-konyong2 ada serangkum angin puyuh meniup,sehingga unggun api itu tertiup naik sampai beberapameter tingginya. Menyusul dengan itu, apipun padamdan disekelilingnya menjadi gelap gelita. Terang api itutertiup padam oleh angin puyuh, tapi mengapa? Apiunggun itu sudah sekian lama berkobar nyalanya.Sekalipun ada angin puyuh, yang bagaimana dahsyatnyahingga memadamkan, tentu tiada semuanya padam.Sekurang2nya pasti masih ada sisa lelatunya yang masih-hidup. Tetapi mengapa api unggun itu padam serempak?

Tong Ko insyaf tentu ada sesuatu yang kurang wajar.Baru saja dia berbangkit atau cari sebelah belakangsudah terdengar deru sambaran senjata melayang

datang Tak kurang sebatnia, Tong Ko segera sabatkanliong-kau-pian kebelakang dalam diurus "tunyang-hui-kiam". Tapi sabetannya itu mengenai tempat kosong dandengan tangkasnya dia berputar lagi kebelakang.. Belumsempat dia lancarkan serangannya yang kedua, terasaada angin meniup disisi nya. Rasanya seperti adasesosok tubuh menyamber disampingnya. Jurus kedua"kok-ciu-ja-ho" dia hantamkan, namun lagi2 menyambarangin saja. Kiranya deru angin itu sudah jauh, saat itutiada terdengar suara apa2 lagi.

Buru2 Tong Ko pasang geretan api. Hai, kiranya diatastumpukan unggun itu terdapat sebaran pasir halus,makanya apinya sampai padam sama sekali. Waktusebaran pasir halus itu disingkirkan, apipun kembali

menyala. Tatkala dia menunduk untuk melakukanpemasangan unggun itu, tiba2 dilihatnya robekan baju

Page 156: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 156/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

bertulisan tadi jatuh diatas tanah. Robekan baju itu tadidisimpannya dengan hati2, mengapa bisa jatuh? Memikirhal itu teringatlah dia akan golok pusaka pik-li-to.

Tangannya meraba kedada dan astaga, ternyata golokitu sudah tak ada lagi!

Baru saja dia mengetahui akan kesaktian golok ituatau kini sudah hilang lenyap. Walaupun marah, namuntak mau dia mengejar penyerang gelap itu, karenamenginsyafi dirinya bukan tandingan musuh yangsedemikian saktinya itu. Hanya yang dia herankanmengapa dengan mempunyai kepandaian yangsedemikian hebatnya itu, orang tersebut takmenyerangnya saja secara terang2an, tetapi secaramenggelap begitu? Rasanya bukan si Hiat-ji atau sikateyang melakukan. Adalah Sik Lo-sam karena merasagetun menyerahkan golok itu? Ah rasanya juga tidak.Kemungkinan besar tentulah orang yang pada malam itu

pernah mengambil dan menggantung golok itu diataspenglari wuwungan tempo harl. Tetapi siapa geranganorang aneh itu? Apa maksudnya?

Dalam kemasgulannya dia menghibur diri. Dalamkeadaan masih begitu rendah kepandaiarnnya, rasanyalebih baik tak memiliki senjata pusaka itu daripada nantimengundang bahaya di-kejar2 oleh kaum persilatan yangtentu sangat mengilerkan pusaka itu. Maka dipungutnyalagi robekan baju tadi dan serentak seperti meng-iang2pulalah kata2 yang tertera dalam pesan robekan-baju itu:"Ko-ko, lekas pergi ke Sip-ban-tay-san memberitahukanayah bundaku! Lekas, lekaslah!"

Jika benar The Ing mengalami sesuatu yang tak

diinginkan, tentulah perbuatan siorang tua kate clan ShinHiat-ji. Tetapi Siapakah gerangan ayah-bunda The Ing

Page 157: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 157/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

itu? The Ing hanya pernah mengatakan dirinyadibesarkan ditengah hutan belantara, lain tidak. Rasanyaorang tua The Ing Itu tentulah orang2 sakti yang

menyepikan diri dari pergaulan ramai.

Begitulah akhirnya dia ambil putusan menujukepegunungan itu.

---oo-dwkz+0+tah-oo---

Page 158: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 158/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 13 : DI GUNUNG SERIBU

Sekeluarnya dari Lo-hu-san dia membeli seekor kuda

lalu berangkat ketempat yang dituju itu. Untukmenghilangkan kecurigaan orang, selama dalamperjalanan itu Tong Ko menyaru sebagai seorangpedagang. Begitulah singkatnya saja, hari itu dia tibadikaki gunung Sip-ban-tay-san (Gunung seribu).

Pegunungan Sip-ban-tay-san membujur ditengahperbatasan. propinsi Kwitang dan Kwisay, luasnya sampai

beberapa ratus li. Sesuai dengan namanya, Sip-ban-tay-san atau Gunung Seribu itu penuh dengan lembah dantebing curam serta puncak yang tinggi menjulangdiselimuti oleh hutan belantara. Untuk mencari dua orangyang berupa orang tua The Ing, ibarat seperti mencarisebatang jarum didalam lautan sukarnya. Tambahan pulanona itu belum pernah menerangkan tentang ciri2 kedua

orang tuanya itu.

Menghadapi kesulitan itu, Tong Ko tertegun sejenakdan lalu turun dari kudanya untuk melepaskan lelah.Beratnya melakukan pesan seorang sahabat berbudi, biarbagaimana dan betapapun lamanya, dia tetap hendakmencarinya sampai dapat. Seminggu lama nya diamenjelajahi daerah gunung itu, makhluk buas maupun

bangsa ular yang menghuni dihutan pegunungan situ,sudah banyak yang dijumpainya, namun seorangmanusiapun belum pernah dilihatnya.

Malam itu dia tengah rebahkan diri diatas sebuahpohon besar. Se-koayong2 didengarnya ada derap kakimendatangi. Tong Ko menggeliat bangun, tapi buru2rebahkan diri lekat2 pada dahan pohon lagi. Pada lainsaat derap kaki itu makin dekat dan tampaklah 3 orang

Page 159: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 159/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

berjalan menghampiri. Yang dimuka sendiri, bukan lainadalah Tio Tay-keng, putera sulung Tio Jiang.Dibelakangnya mengikuti dua orang, siorang tua kate

dan Ci-ceng-long Shin Hiat-ji!

"Tio-heng, ucapan ayahmu, rasanya tentu tak kelirubukan?" tiba2 kedengaran Hiat-ji membuka mulut.

"Sudah tentu benar. Ayahku selalu memegang teguhapa yang diucapkan, tak pernah dia menelan ludahnyalagi!" sahut Tay-keng sambil tertawa.

"Bagus, Tio-heng. Bilamana usaha kita kali ini berbasil,pemerintah Ceng tentu akan memberi pangkat besarpadamu. Kedosaan ayahmu selama ini, tentu juga akandiberi pengampunan. Orang mengatakan bahwa tiong(setia pada negara) dan hau (berbakti pada orang tua)itu tak dapat dikerjakan sekaligus. Tetapi kau, Tio-heng,ternyata membuktikan ketidak benarnya ujar2 usang

itu!""Ah, Shin-beng terlalu memuji" sahut Tay-keng

mengulum tawa. Mereka bertiga berjalan seenaknya sajasambil pasang omong, hingga ketika lalu dibawah tempatpersembunyian Tong Ko, mereka tak memperhatikandiatas pohon.

Kini barulah Tong Ko mendapat kepastian sungguh2,bahwa Tay-keng, putera Siau-beng-siang Tio Jiang sangpatriotik itu, ternyata bersekongkol dengan kawanankaki-tangan pemerintah Ceng. Entah untuk tujuan apamereka datang ke Sip-ban-tay-san situ. Mengingat fitnahyang dideritanya dari mereka, turut kemauan sang hati,ingin benar Tong Ko segera loncat turun untukmelabraknya. Namun sang kesadaran mencegahnya,karena insyaf akan kekuatannya sendiri.

Page 160: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 160/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Pada waktu ketiga orang berjalan tiga-empat tombak jauhnya dari tempat persembunyiannya. Tong Ko samar2masih dapat menangkap kata2 mereka yang antara lain

menyebut2 "Thiat-nia", "Kit-bong-to” kepala suku Thiat-theng-biau", "Apa yang dikatakan ayahku itu, tentulahilmu golok It-gwan-to-hwat" dan lain lain. Timbullahdugaan Tong Ko, bahwa kedatangan ketiga orangkegunung situ tentulah mempunyai rencana yang tidak-baik, Rupanya mereka itu akan mencari sumber ilmugolok It-gwan-to-hwat yang sakti itu.

 Ah...., inilah suatu kesempatan yang bagus untukmengikutinya. Resikonya memang besar apabila sampaiketahuan, namun Tong Ko tak gentar menghadapinya.Segala usaha, besar atau kecil tentu mengandung risiko,demikianlah ia merangkai putusan dan dengan hati2 dialoricat turun.

Tapi baru saja kakinya menginjak tanah atauterdengar suara nada anak kecil dari siorang tua kate ituyang melengking: "Hiat-ji, kabarnya Sip-ban-tay-san sinibanyak sekali didiami bangsa ular berbisa. Baru sajakudengar pada jarak 3 tombak disebelah belakang adasuara ular merayap Hati2-lahl"

Bukan main kejut Tong Ko saat itu. Pendengaran

orang tua kate itu benar2 tajam sekali. Dia mendekamditanah tak berani berkutik. Baru setelah ketiga orang itu jauh. Tong Ko bangun mengikutinya. Dibawah cahayabulan, tampak ketiga orang itu lari dengan pesatnya.

 Apaboleh buat terpaksa dia 'tancap gas' juga. Setelahmelintasi 3 buah puncak, tampak disebelah muka adasebuah puncak lagi yang lebih tinggi. Batu2 yang

terdapat dipuncak gunung itu ke-hitam2an warnanya.Tiba2 ketiga orang itu berhenti disitu. Tong Ko pun buru2

Page 161: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 161/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

hentikan larinya, lalu bersembunyi dibalik sebuah batubesar. Ketika dia melongok keluar, tampak siorang tuakate itu berpaling kebelakang dan tertawa kepadanya!

Seri-tawanya cukup manis dengan ramahnya se-olah2seperti seorang sahabat kental yang lama tak bertemu.

Ber-detak2 jantung Tong Ko serasa dibuatnya. Adakah jejaknya telah diketahui siorang kate itu. Satu2nyaharapan, mudah2an orang tua itu hanya secarakebetulan saja berpaling dan melihatnya. Maka diapuntetap diam tak berani bergerak.

"Hai, buyung, apakah disini ini puncak Thiat-niatempat kediaman suku Thiat-theng-biau?" tlba2- orangtua kate itu berseru.

Cialat, demikian Tong Ko mengeluh. Untuk sesaat takdapat dia berbuat apa2..

"Suhu,. kau bicara, dengan siapakah?” Hiat-ji bertanyadengan heran.

"Entah siapa dia itu, tapi sudah sedari tadi diamengintil dibelakang kita dan sekarang bersembunyidibalik batu tu. Lihatlah kemaril" sahut sikate.

Hiat-ji loncat menghampiri. Tong Ko sudah mau loncatkeluar untuk menyongsongnya dengan serangan, tapi

anak bermata ungu itu sudah tiba lebih dahuludihadapannya dan dengan cengar-cengir segera berseru:"Ho, kiranya kaulah si............, kukira sudah mampus,

 jebul kau sianjing buduk ini masih bernyawal"

"Kau anjing buduk....., budak hina dinadari.......pemerintah Cengl" seru Tong Ko serayamemburu maju dengan kedua belah tangannya.

Page 162: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 162/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sudah tentu Hiat-ji tak mengetahui bahwa selamawaktu perpisahannya yang sesingkat ini, Tong Ko telahmemperoleh "masakan" ilmu lwekang yang sakti dari

kedua tokoh aneh Sik Lo-sam dan Soa-kim kong. Buru2diu menghantam kemuka untuk membuyarkan anginpukulan lwekang Tong Ko itu. Tapi secepat kilat, Tong Kosudah meloloskan liong-kau-pian, terus diserangkandalam jurus kou-la-kiao dan tun-yang-hui-kiam.

Memang adat Hiat-ji keliwat sombong. Sudah tahubagaimana kedahsyatan deru angin pukulan Tong Kotadi, namun dia masih membanggakan kepandaiannya.Baru setelah matanya kabur dengan kilat merah dansambaran angin yang men-deru2, dia menjadi kelabakansetengah mati. Terang pian yang dicekal Tong Ko itubukan pian sembarangan dan ilmu permainananyapunluar biasa dahsyatnya. Dalam kegugupannya dia buangdirinya berjumpalitan kebelakang. Namun sekalipun

begitu, keningnya telah tergurat dengan ujung pian,kulitnya pecah dan sakitnya sampai menusuk keulu hati.

Waktu tangannya merabah kekening dan dapatkanberlumuran darah, dengan menggerung keras, diamerangsang Tong Ko.

Bahwa serangan pertama telah memberi hasil, lupalah

Tong Ko akan rasa rendah dirinya terhadap seorang jagomacam Hiat-ji. Dan lupalah pula bahwa dibelakang anakmata ungu itu masih terdapat Tay-keng dan siorang kateyang lihay. Sebaliknya dari melarikan diri, Tong Komenyusuli lagi dengan dua buah serangan. Hiat-ji pun

 juga mencabut jwan-piannya. Begitulah kedua sateru itusegera terlibat dalam pertempuran pian yang seru.

Page 163: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 163/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Ilmu permainan pat-siat-pian-hwat (8 dewa memainpian) yang dipelajari dari Soa-kim-kong Ciang Tay-lo itu,mempunyai 64 gerak perobahan yang sukar diduga.

Sinar kilap merah yang ditimbulkan akibat permainanliong-kau-pian itu se-olah2 memenuhi udara, sehinggaHiat-ji tak dapat berbuat apa2. Kedua bertempur dalamtempo yang cepat, maka dalam beberapa kejab sajapertandingan sudah berjalan 20-an diurus.

Bermula Tong Ko masih dihinggapi penyakit rendahdiri dan tetap mengira bukan lawan Hiat-ji. Maka tadi diahanya mengandal ketekadan saja untuk maju. Tapisetelah 20 jurus itu, dia dapatkan baik dalam ilmupermainan pian maupun Iwekang, rasanya dapatlah diamengimbangi Hiat-ji. Maka timbullah semangatnyadengan serempak dan piannyapun dimainkan makingencar.

Sebaliknya karena mempunyai andalan (suhunya),Hiat-ji tak gentar. Hanya yang tak habis dibuat heran,darimana anak itu memperoleh pelajaran ilmu pian yangbegitu lihay. Kini dia berganti siasat untukmeaghadapinya. Tiba2 gerakan piannya berobah, baikmenangkis maupun menerang, nampaknya sangatpelahan sekali. Namun setiap gerakannya Itumenganduag tekanan tenaga yang berat. Benar jugadengan perobahan itu, dalam tiga empat jurus saja, TongKo sudah dibikin kalut permainannya. Liong-kaupiannyatak mau bergerak menurut kemauannya lagi, se-olah2tersedot oleh pian Hiat-ji. Kemana Hiat-ji gerakanpiannya, kesitulah liong-kau-pian mengikut. InsyaflahTong Ko, bahwa dengan cara begitu dalam beberapa

 jurus lagi dia tentu akan ditekan oleh lwekang lawan.

Page 164: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 164/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Dalam gugupnya, dia segera menghantam dengandengan tangan kirinya, wut ...........

"Hai tak boleh bercabang", adalah ujar2 dalampedoman pelajaran silat. Memang belum pernah terdapatseorang jago silat sembari memainkan pian sembarikerahkan kekuatan untuk menjotos. Tapi keadaan itu takberlaku pada diri Tong Ko. Sejak dia mendapat bantuanlwekang dari Sik Lo-sam dan Soa-kim-kong, terutamapada waktu yang kedua kalinya yalah ketika diamenderita luka parah, hampir 7 bagian dari lwekangkedua tokoh aneh itu disalurkan kedalam tubuh Tong Ko.Menjadilah Tong Ko itu seorang "bertubuh dua". Tangankanannya yang memain pian itu hanya menggunakantenaga lwekang yang terdapat pada separoh tubuhnyabagian kanan.

Sedang tangan kirinya masih bebas dan penuh

tenaganya. Maka begitu digerakkan, hasilnya diluardugaan. Tadi Hiat-ji sudah memastikan kalau dia tentudapat memenangkan pertandingan itu. Adalah ketika diasedang mengincar lubang kesempatan pada dada TongKo, se-konyong2 ada serangkum tenaga dahsyatmenghantam jwan-piannya hingga sampai terpental.

Karena kejutnya Hiat-ji masih mengira kalau Tong Ko

mendapat bantuan seseorang. Jwan-pian diturunkankebawah untuk menutuk jalan darah hiat-hay-hiat dipahaTong Ko. Tapi kala itu Tong Ko sudah sadar akankeadaan dirinya yang seolah2 bertubuh dua itu. Diapunturunkan Liong-kau-pian. Dua buah pian kini salingberlibatan.

Hiat-ji menarik kebelakang, tapi Tong Kopun

menyentok kebelakang. Keduanya bagai terpaku ditanah.

Page 165: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 165/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Melihat dada Hiat-ji tak terjaga lagi, Tong Ko segeraayunkan tangan kirinya.

Terang Hiat-ji tak dapat mundur, kerna kalau diaberbuat begitu, jwan-piannya pasti terpaksa dilepaskan.Ini sungguh berbahaya karena Tong Ko dapatmenyabatkan liong-kau-piannya lagi. Namun tak maumenghindar, dia hanya mempunyai dua pilihan mati atauterluka berat.

"Suhu, tolonglah aku!" tiba2 mulut Hait-ji berteriak

minta tolong pada gurunya.Dengan mengekeh orang kate itu menyahut: "Hiat-ji,

 jangan kuatir!"

Sewaktu kata "kuatir" itu diserukan, tangan kiri TongKo sudah terpisah hanya seperempat meter dari dadaHiat-ji. Tiba2 kedua lengannya serasa kesemutan, karena

 jalan darahnya thian-keng-hiat tertutuk orang. Seketikahilanglah daya lwekang Tong Ko. Benar tangannya kiri itutetap mengayun kedada Hiat-ji, tapi denganmengerahkan Iwekang dapatlah Hiat-ji menolakserangan itu, krek.... patahlah (keseleo) sambunganlengan dan bahu Tong Ko. Sakitnya bukan alangkepalang. Dalam pada itu Hiat-ji tampak loncatkebelakang sembari menarik liong-kau-pian Iawannya.

"Pian yang bagus!" mulut Hiat-ji memuji ketikamemeriksa liong-kau-pian itu. Dicobanyalah pian ituuntuk menghantam tanah.

Tong Ko insyaf bahwa penderitaannya itu disebabkancampur tangan sikate. Dalam kalapnya dia benturkankepalanya kearah Hiat-ji. Tapi anak mata ungu itu

menyeringai, tar...... disongsongnya kedatangan Tong Ko

Page 166: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 166/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

itu dengan sabetan liong-kau-pian. Tak ampun lagi,tubuh Tong Ko menggelepar ditanah. Masih si Hiat-ji itutak kenal kasihan, dia mengirim pula dua buah

cambukan, kedada dan kebahu Tong Ko. Pakaian TongKo compang-camping, darah mengalir dan orangnyapuntak ingat diri lagi.

Hiat-ji mengekeh iblis. Sementara Tay-kengsebenarnya sudah siap sedia untuk turun tangan apabilaHiat-ji tak berhasil membereskan Tong Ko. Karena dalampikirannya kalau sampai anak itu lolos dan melapor padaayahnya (Tio Jiang), celakalah dia tentul

"Shin-heng, biar kuhabiskan sekali jiwanya!" serunyadengan girang kala Tong Ko rubuh. Maju kemuka diaayunkan pedang untuk menusuk, hai....., diluar dugaantubuh Tong Ko itu dapat menggelundung untukmenghindar.

Memang walaupun terluka sampai pingsan, tapi TongKo hanya menderita luka luar. Berkat kemajuan Iwekangyang diperolehnya, dalam sekejab saja dia sudah siumanlagi. Baru membuka mata atau sinar ujung pedang Tay-keng sudah menusuk kedadanya. Dalam sibuknya,terpaksa Tong Ko bergelundung kesamping. Benar diaterluput dari kematian, namun tak urung dadanya

tergores dengan ujung pedang hingga berlumuran darah.Dengan sigapnya Tong Ko segera loncat bangun. Kini

keadaannya menyerupai seorang manusia darah. Hiat-diidan Tay-keng saling memberi isyarat, yang satu dari kiridan yang lain dari kanan, mereka menghampiri dengansend iata terhunus, Tong Ko buru2 meleset keatassebuah batu. Kini dia tak takut menghadapi ancaman

maut itu, hanya yang disesalkan dengan adanya seorang

Page 167: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 167/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

penghianat macam Tay-keng, dikuatirkan nanti paraperserekatan orang gagah itu akan mendiadi korbansemua. Sebelum Tay-keng dilenyapkan, rasanya dia

enggan mati dulu.

Dengan kebulatan hati itu, dia kerahkan seluruhtenaganya untuk memeluk batu besar itu yang beratnyaberatus kati. Bagian yang kasar dan runcing dari batu itutatkala menempel pada luka2 ditubuhnya, sakitnya bukanolah2 darah makin mencucur deras. Namun dia kertekgigi, dia angkat batu besar itu. Ketika Tay-keng hampirdekat, dengan menggerung keras dan tanpa pedulikanancaman serangan dari Hiat-ji, Tong Ko lontarkan batuitu kearah Tay-keng.

Bermula Tay-keng menganggap sepi akan Tong Koyang sudah terluka parah itu. Maka mimpipun tidak dia,kalau anak muda yang sudah seperti kerangsokan setan

itu dapat mengeluarkan kesaktian yang begitumenakjubkan. Wut, sedemikian hebat deru angin yangditimbulkan lontaran itu. Saking gugup tak keburumenghindar, Tay-keng menangkis dengan pedangnya,krek...., kutunglah pedang Itu menjadi dua dilanggaroleh batu. Tay-keng dengan sebatnya Ioncat menyingkir,namun tak urung lututnya terbentur juga oleh batu itu,hingga tulangnya remuk. Seperti sebuah layang2, Tay-keng terlempar bebrapa meter jauhnya sebelum diaterhampar ditanah.

Tong Ko belum puas. Dengan beringas dia hendakmenghajar Iagi pemuda penghianat itu. Tetapi pada saatitu, Hiat-ji sudah memapakinya dengan sebuah sabatanliong-kau-pian kearah kakinya. Sekali pian itu

disentakkan, maka Tong Ko terlempar sampai 4 tombak jauhnya. Tanah disitu, semua terdiri dari batu2. Tubuh

Page 168: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 168/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tong Ko itu tak hanya sekali saja jatuhnya tapi ber-gulung2, sampai beberapa kali. Kini2 benar diamenyerupal seorang manusia darah. Menganggap bahwa

Tong Ko pasti binasa karena luka2-nya itu, Hiat-ji takmau mengejar. Sambil tertawa menghina dia selipkanliong-kou-pian kepinggannya.

Se-konyong2 dari arah semak rumput terdengar suaraberkerontalan dan muncullah seseorang dengansenjatanya sebatang garu ikan berujung tiga. Pada ujunggaru itu, dipasangi gelangan baja. Dan gelangan itulahyang mengeluarkan bunyi kerontangan tadi. Diatassenjata penggaru itu, melekat seekor macan tutul yangsudah tak bernyawa. Dan tahu2 pula, bangkai macantutul itu dilemparkan pada Tong Ko. Seketika itu juga,tubuh Tong Ko serasa dikerudungi oleh sebuah selimutempuk dan hangat. Hai....., kiranya bangkai macan tutulitu hanya terdiri dari kulit binatang itu saja. Sewaktu

Tong Ko mendongak, didapatinya bahwa penolong nyaitu adalah seorang wanita dari pertengah umur.Wajahnya hitam manis, dandanannya macam wanitapencari ikan. Baru2 Tong Ko hendak berbangkit untukmenghaturkan terima kasih.

"Siao-hengte, kau sudah menjadi seorang manusiadarah, jangan ber-gerak2, rebahlah!" Wanita itumendahului mencegahnya. Dan dengan tangkasnya diaguratkan ujung senjatanya itu 3 kali keatas kulit macantutul. "Lekas tempelkan lembaran kulit macan tutul itupada luka2mu. Itu dapat mencegah pendarahan. Kalaukeliwat banyak mengeluarkan darah, jiwamu pasti takkantertolong lagi!"

Tong Ko mengerjakan perintah itu. Kesemuanya ituberlangsung dalam waktu beberapa detik saja, sehingga

Page 169: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 169/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

walaupun Hiat-ji mengetahui akan kejadian itu, tapidalam saat2 itu" dia hanya terlongong2 saja. Hanya Tay-kenglah yang walaupun tak dapat ber-kutik karena

terluka, sadar apa yang akan terjadi kalau Tong Kosampai lolos.

"Shin-heng, Mo locianpwe, janganlah anak itu sampaibisa lolos, atau jerih payah kita selama ini akan sia2 sajananti!" serunya memperingatkan Hiat-ji dan siorang tuakate.

"Jangan kuatirl" sahut Hiat-ji seraya maju menyerangdengan liong-kau-pian. Melihat senjata yang dimainkananak itu adalah liong-kau-pian, berserulah siwanita tadi:"Hai, kiranya kau ini adalah orang dari keluarga The.Dahulu aku adalah sahabat karib dari The Ci-liong. Anakitu terluka parah, usah kau menyiksanya lagi!"

Sebagai tokoh persilatan laut, wanita itu kenal akan

soal usul dan pemilik liong-kau-pian itu, yani The Ci-liong. The Ci-liong memberikan pian pusaka itu padaputeranya, The Som. Oleh The som, pian itu kemudiandiberikan kepada Soa-Kim-kong Ciang Toa-lo.

”Aku orang she Shin, jangan ngacau balau takkeruan!" Sa hut Hiat-ji yang tak mengetahui riwayatliong-kau-pian yang dicekalnya itu. Malah sekali melesat,

dia menyelinap disisi wanita itu untuk menghajar TongKo lagi,

"Ah, kita adalah orang sendiri, mengapa salingbunuh?" Didahului dengan helaan napas, wanita ituberseru sembari lintangkan senjata garunya menghadangtobrosan Hiat-ji. Hiat-ji marah, dia sambar garu itudengan tangan kiri dan terperanjatnya bukan main ketikadidapati bahwa senjata itu terbuat dari bahan besi. Dia

Page 170: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 170/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

menarik dan mendorong se-kuat2nya, tetapi sedikitpuntak bergeming. Ini makin menambah keherannya danburu2 melepaskannya sembari menyurut kebelakang.

"Siapa namamu berani mengadu biru padaku?"tegurnya dengan keras.

Wanita itu kedengaran tertawa, sahutnya: "Terhadapseorang penghuni rimba, mengapa perlu menanyakannama? Pergilah jangan mengganggu anak itu lagi!"

Sudah tentu Hiat-ji tak mau, lalu menyerang dengan

liong-kau-pian. Dengan seenaknya saja, wanita itugerak2an senjata garunya yang hampir 2 meterpanjangnya itu untuk mencegah Hiat-ji merapat maju.Tampaknya gerakaannya itu tak sesuai denganpermainan ilmu silat, namun kemana ujung garu itumenusuk kesitulah liong-kau-pian pasti terpapak. Hiat-jitak dapat berbuat apa, kecuali main mundur. Dalam

sekejab saja, sepuluh jurus telah berlangsung dan kinibarulah Hiat-ji insyaf kalau bukan tandingannya wanitaitu. Buru2 dia loncat menyingkir seraya meneriakisuhunya: "Suhu, apa yang dikatakan Tio-heng tadimemang benar. Kalau si Tong Ko berhasil lolos, usahakita tentu gagal semua dan bagaimana nantipertangungan jawab kita dihadapan baginda?"

Siorang tua kate itu tertawa berkelutukan. Denganmengibas-kibaskan bajunya dan bergontai tubuh, diamaju kemuka. Dalam pada itu, siwanita tampakmengawasi Tong Ko dengan kejut keheranan, tegurnya:"Sahabat kecil, apakah kau ini Tong Ko?"

Setelah melekatkan kulit macan tutul tadi padabadannya, "luka2 Tong Ko sudah tak mengucurkan darahlagi. Dia sangat menerima kasih kepada pertolongan

Page 171: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 171/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

wanita itu. Ditegur dengan nada se-olah2 sudahmengenalnya, ter-sipu2 Tong Ko menyahut: "Memangwanpwe ini benar Tong Ko, entah siapakah gelaran yang

mulia dari cianpwe ini?"

"Nanti kau pasti mengetahui sendiri", ujar wanita itusambil tertawa. Nada kata2nya makin ramah. Berpalingkearah Hiat-ji, berkatalah wanita itu: "Sahabat kecil ini,

 justeru orang yang hendak kami cari. Baiklah kalian jangan mengganggunya lagi dan lekaslah tinggalkantempat ini. Apabila suamiku sampai tiba kemari, olehkarena perangainya tak sesabar aku, kalian pasti akanmengalami hal2 yang tak diinginkanl" .

Huh....., gila perempuan itu. Kalau suhuku turuntangan, suamimu nanti hanya pasti akan mendapatkankau sudah mendiadi bangkai, demikian pikir Hiat-ji.Karena itu dia hanya ganda tertawa, tak mau menyahut.

Siorang kate tadi sudah berada pada jarak dua tombakdari siwanita dan lalu menuding: "Dengan bergegamanhi-jat (garu) itu, kalau tak salah toasoh ini tentulah tokohkeluarga The, Ciok, Wa dan Chi yang malang melintangdilautan bukan?"

Siwanita terkesiap mendengar nada suara sikate yangkering melengking seperti anak kecil itu. la duga, sikate

itu tentu bukan tokoh sembarangan.

"Benar, aku orang she Ciok, nama Siao-lan, salahseorang dari keluarga yang kausebutukan itu," sahutnya.

Sikate menengadah kelangit dan lepaskan tetawanyayang panjang. "Dengan kepandaianmu yang dangkal itu,bagimana toasoh hendak jual lagak dihadapanku?"

Page 172: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 172/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Berbareng dengan ucapannya itu, sikate sudah loncatkemuka lalu ulurkan kedua tangannya untuk menangkapsenjata hi-jat Siao-lan. Selama 20-an tahun lamanya,

Ciok Siao-lan digelari orang sebagai Lamhay hi li (gadispencaril ikan dari Laut Selatan). la disegani karenasenjatanya hi-jat itu. Sejak belasan tahun menyepi,didalam rimba pegunungan Sip-ban-tay-san, ia berhasilmendapatkan sebuah kitab pusaka. Sudah tentu kiai ia

 jauh lebih lihay dari 20 tahun yang lampau. Namun takurung ia terperanjat dan kagum juga akan gerakan yang

secepat kilat dari siorang tua kate itu tadi."Ai, sahabat, bagus nian kepandaianmu itul" serunya

dengan tertawa karena ia tak berhasrat untukmencelakai seorang tua macam sikate itu.

"Ha, kepandaian yang sebenarnya, masih adadibelakang nantil" dengan tertawa aneh sikate tarik

sepasang tangannya. Seketika itu Siao-lan rasakan adasebuah tenaga dahsyat mendorongnya hingga diaterlempar kebelakang, sedang hi-jatnyapun sudahberpindah ketangan sikate.

Begitu merampas hi-jat, sikate tertawa dingin.Sepasang tangannya diputar2 kekanan kiri dan sendiatayang terbuat dari baja murni itu kini berobah menjadi

semacam kuwih untir-untir. Senjata itu oleh sikate laludilemparkan kesamping.

"Toasoh, apa katamu?" tanya sikate dengan bangga.

"Lwekang yang sakti!" sahut Siao-lan.

"Toa-soh, kulihat kaupun hebat. Sepanjang hidupku,aku gemar mengikat persahabatan. Kalau kau hendak

mencari ketegangan ditempat ini, akupun tak mau

Page 173: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 173/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

mengganggu usik. Jika kau ingin keluar daripertapaanmu, kutanggung kau pasti akan memperolehkedudukan tinggi dan kemewahan hidup. Tapi serahkan

anak itu padaku".

Belum sempat Siao-lan menjawab, atau. terdengarsuara ber-kerontangan dan sebatang hi-jat melayangkearahnya. Cepat2 ia menyambutinya. Kini hi-jat yangtadinya sudah menjadi untir-untir itu, sudah lempanglagi. Siao-lan berpaling kearah semak belukar dari manahi-jat tadi melayang, lalu tertawa, se-akan2 ia sudahtahu siapakah yang melempangkan dan melemparkanhijat itu.

"Lwekang sahabat memang tlnggi, tapi tetap akuhendak mohon pengajaran barang bebrapa jurus saja!"serunya sembari putar hi-jat.

 Ada istilah persilatan yang mengatakan begitu:

"Tombak takut. bundar, pian jeri lurus". Artinya kalauorang dapat memainkan tombak hingga menjadi sebuahlingkaran dan dapat memainkan pian dengan gaya yanglurus, orang itu pasti adalah seorang ko-chiu (akhli) yang

 jempolan. Hi-jat yang dimainkan Siau-lan itu dapatberobah gayanya macam sebatang tombak. Suaraputarannya men-deru2. Dari sini dapat diketahui, sampai

dimana ilmu kepandaian Siao-lan sekarang ini.Siorang tua kate melangkah setindak kesamping.

Terhadap ancaman Siao-lan, dia tak menghiraukan.Tetapi terhadap orang yang dalam beberapa detik sajatelah dapat melempangkan hi-jat yang sudah bengkakbengkok itu, benar2 dia menaruh kewaspadaan. Rumputsemak2 disitu, tingginya melebihi orang, pula sangat

lebat sekali. Jadi betapapun tajamnya sang mata, tetap

Page 174: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 174/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

orang kate itu tak mengetahui siapa yang bersembunyididalam situ.

"Toasoh, kau hendak bertanding satu lawan satu ataudua lawan satu?" tegurnya sambil perdengarkan tertawasinis.

"Sudah tentu satu lawan satul" "sahut Siao-lansembari maju menusuk. Sikate menyambar ujung hi-jatlalu dipelintirnya dan lagi2 hi-jat itu menjadi melengkungbengkok pula.

Kini barulah Siao-lan benar2 tunduk akan lwekangyang lihay dari siorang tua kate itu. la insyaf bukanlawannya.

"Aku mengaku kalahlah. Lwekangmu memang jauhmelebihi akul" serunya sembari lepaskan cekalantangannya dan mundur kebelakang.

Siorang tua kate itu sangat bernapsu hendak memikatkeluar orang yang bersembunyi tadi, Ingin benar diamengetahui siapakah gerangan tokoh yang lihay itu.Sejak dia tinggalkan daerah barat dan berkunjung kekotaraja, tugasnya yalah untuk membasmi 'tokoh2 persilatandidaerah Kwitang dan Kwisay. Bahwasanya orang yangbersembunyi itu dapat melempangkan lagi hi-jat tadi,

membuktikan kalau dia itu seorang jago yang lihay."Toasoh, jangan pergi dahulu!" serunya sembari

mengejar sembari mutar hi-jat itu. Loncat keatas diamenggertak Siao-lan dengan sebuah tusukan.

Siao-lan terkejut, terus menyusup masuk kedalamsemak. Kini siorang kate yang terkesiap heran. Tadi diameluncur dari atas, tapi mengapa tak nampak jejak

siwanita itu sama sekali. Dan kejutnya itu makin

Page 175: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 175/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

memuncak, ketika tiba2 ada dua buah angkin pelangi(sabuk kain berwarna) meluncur keluar dari semak2 itu.

 Yang sebuah, seperti ular merayap kebawah menuju

kearah Tong Ko sedang yang satu lagi, laksana seekornaga melayang menyambar kearahnya. Yang diketahuiangkin itu kurang lebih 2 meter lebarnya, tapi manapangkalnya tak kelihatan karena masih berada dalamsemak. Warnanya gilang gemilang, warna yang hanyaterdapat pada kain sutera pilihan. Waktu melayang,benda itu menerbitkan deru angin yang keras

Sebagai seorang jago lihay, segeralah siorang tua kateitu mengetahui betapa hebat lwekang orang yangmelepaskan itu. Masa angkin sepanjang 4 tombak dapatdibuat menyerang menurut sekehendak hatinya? Insyafakan bahaya, orang tua kate itu buru2 menyingkir, maka

 jatuhlah angkin itu ketanah. Tapi begitu jatuh, begituujungnya lalu bergerak melayang keatas lagi untuk

menyerang kepadanya. Gila, masakan sebuah kain ikatpinggang dapat menyerupai seekor ular hidup!

Dengan gemas, siorang kate itu segera ulurkan tanganuntuk menyambarnya, pletek....... seperti meremassebuah bambu, begitulah bunyi kain angkin itu ketikadicengkeram siorang kate.

Kini angkin itu menjulai kebawah, lemas lunglai sepertikain biasa. Buru2 ditariknyalah angkin itu dari dalamsemak. Kiranya kini hanya tinggal sehelai saja, sedangyang sehelai yang merayap kearah Tong Ko tadi, sudahtak kelihatan berikut....... sianak muda itu!

Kini tahulah siorang tua kate itu bahwa dia sudah"kena tercocok hidungnya" (diakali). "Hiat-ji, cara

Page 176: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 176/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

bagaimana siaocu tadi menghilang?" tanyanya denganmurka. Tapi tiada penyahutan.

"Hiat-ji, apa kau tak mendengar? Bagaimana siaocutadi lenyap?!" dia ulangi lagi dengan ketus. Namun siHiat-ji tetap bungkam. Saking geramnya, sikate laluberputar untuk menengok dan didapatinya muridnya itumatanya terbelalak ketakutan se-olah2 hendak dipukulorang, tangannya kini sudah tak mencekal pian lagi,sedang tubuhnya kaku tak dapat bergerak.

Siorang tua kate segera tahu bahwa muridnya itutelah kena ditutuk orang, maka buru2 dihampirinya untukditolong. Sewaktu ditutuk punggungnya, Hiat-ji segeramuntahkan segumpal ludah kental.

"Bangsat yang tak punya malu, beraninya hanya mainmembokong saja!" begitu sudah dapat bergerak, begitumulut si Hiat-ji segera me-maki2. Siorang tua kate

memberi isyarat, supaya dia jangan bicara."Hiat-ji, kita telah diingusi orang, tak perlu ribut2!"

seru sikate sembari mengambil sebuah benda kecil daridalam bajunya. Benda itu hitam mulus warnanya.Dengan jari tengah, dijentikkannya benda itu kearahsemak2. Waktu melayang benda itu berobah menjadiselarik asap dan ketika jatuh kedalam semak2 segera

meledak dengan kerasnya. Disekeliling tempat itu segeramenjadi lautan api. Cepat siorang tua kate menariktangan Hiat-ji untuk diajak loncat menyingkir.

"Huh, sahabat yang suka main unjuk ekorsembunyikan kepala, coba kau mau keluar tidak?"serunya dengan tertawa dingin.

Page 177: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 177/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Dalam sekejaban saja, semak yang lebat dengantanaman rumput setinggi orang, telah dimakan apisampai habis. Namun sungguhpun begitu, tetap tiada

seorangpun yang tampak keluar dari situ, Siao-lan, TongKo dan orang ketiga yang misterius itu tetap hilang.Suatu hal yang meinbuat siorang tua kate termenungdalam 12 pikiran. Sejak dia muncul dari gurun dandatang dikota raja, ilmunya dikagumi dan dijerikan olehkawanan tay-lwe kochiu (jagoan istana kelas satu).Dalam perjalanannya kedaerah selatan ini, tokoh2 dari

pelbagai aliran persilatan pernah dia temui semua. Tapikali ini benar2 dia ketemu dengan batunya. Seorangmisterius yang tak mau unjuk diri itu, rupanyamempunyai kepandaian yang tangguh sekali dan seorangyang cerdik pula!

Dengan hati2 dia maju menghampiri kemuka untukmemeriksanya. Kiranya diujung bekas semak2 itu adalah

sebuah lambing gunung yang tiada jalanannya samasekali. Jadi tak murigkin kalau ketiga orang Itu lari darisitu. Dia makin curiga. Maju pula dua langkah, tiba2kakinya terasa memijak tanah lunak dan terus terperosokkedalam.

Tahu akan masuk perangkap, buru2 dia empossemangat lalu dengnan gunakan gin-kang (ilmumengentengi tubuh) dia melambung sampai satu tombaktingginya. Namun sekali pun begitu, tak urung betisnyatermakan sebuah anak panah. Dengan menahan sakit,dicabutnya anak panah (paser) itu. Ketika melongokkebawah kiranya iubang rerangkap itu hanya sebuahperangkap biasa yang sering dibuat oleh kaum pemburu.Dia meluncur turun kedalam lubang perangkap itu untuk

Page 178: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 178/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

meriksanya. Pun disitu tiada terdapat sesuatu yangmencurigakan.

Hampir setengah harian, siorang tua kate itu sibukseorang diri. Siorang misterius tetap tak kelihatan,sebaliknya dia sendiri telah menderita luka. Sakingmarahnya, dia mengaum bagaikan harimau kelaparan,hingga empat penjuru lembah gunung situ sama2menggetarkan kumandang suara. yang dahsyat. Itupuntak menolong suatu apa.

"Suhu, lebih baik kita naik kepuncak Thiat-nia, nantisetelah berjumpa dengan kepala suku Thiat-theng-biau,kita rundingkan siasat lebih jauh!" akhirnya Hiat-ji ajukanusul.

Rupanya siorang tua kate itu tiada mempunyai dayalain. Dengan gemas dia menggerutu panjang pendek.Pun si Tay-keng dengan ber-ingsut2 menghampiri.

Mereka berunding dengan kesimpulan bahwa dalamperjalanan nanti harus berlaku waspada karenamenghadapi seorang musuh lihay yang tak kelihatan.

---oo^dwkz0tah^oo---

Page 179: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 179/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 14 : DI TOLONG CIAN BINLONG KUN THE GO

Baik kita tinggalkan mereka untuk menengok Tong Ko.Sewaktu melihat Siao-lan terus menerus kalah, Tong Koyang menggelepai ditanah tadi, resah sekali hatinya.Tiba2 dilihatnya ada sepotong angkin sutera merayapkearahnya. Dalam kejutnya. Tong Ko coba hendakmenyingkiri dengan bergelundungan, tetapi kala itutelinganya seperti disusupi oleh sebuah suara melengking

yang halus sekali: "Engkoh kecil, jangan bergeraklah !"

Dalam pada Tong Ko tertegun, tubuhnya sudah dilibatangkin itu terus ditarik masuk kedalam semak2. Begitumasuk kedalam semak2 itu, dia terus diseret masukkedalam sebuah lubang perangkap. Disitu terdapat duaorang, Siao-lan dan seorang yang bertubuh amat pendeksekali. Oleh karena dalam lubang itu gelap, jadi tak dapatTong Ko melihat wajah siorang kate itu. Yangdiketahuinya, orang pendek itu menekan dinding lubangdan serempak terbukalah sebuah goa besar. Siao-lantarik tangan Tong Ko untuk dibawanya masuk. Siorangpendek tadipun menyusul masuk, lalu menutup dindingitu.

"Ayuh, lekas lari kemuka sanal" seru orang pendek itudengan nada yang lantang bening.

Kira2 empat lima tombak mereka menyusur lubang-terowongan situ, mereka muncul pula dipermukaantanah. Dilihatnya semak2 rumput tadi sudah ratadimakan api.

"Engkoh kecil, orang tua kate itu bergelar Liat Hwat

cousu. juga dijuluki orang sebagai Yang-im-sin-yau

Page 180: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 180/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

(siluman hawa positip dan negatip). Lihay sekali,mengapa kau berani menempurnya?" kedengaran orangpendek itu bertanya.

Tong Ko berpaling menatapnya. Didapatinya orang itukira2 berusia 40-an tahun, wajahnya cakap sekali, hanyasayang perawakannya keliwat pendek (kate), sehingga

 jubahnya sampai berkeleweran ditanah. Tinggi orang ituhanya sama dengan perut Tong Ko.

"Wanpwe tak mengetahui dia itu siapa, kecuali

seorang kaki tangan pemerintah Ceng" Tong Ko memberihormat menyahut.

Orang itu tertawa sejenak, ujarnya: "Dan kau sendiriini siapa?"

Tong Ko diam2 merenung, siapakah orang pendek itu?Ciok Siao-lan, juga belum pernah dia mendengar namaitu. Namun sekalipun demikian, sebagai seorang laki2,tak mau dia berbohong. Cita2 hidupnya adalah hendakmengusir penjajah Ceng dan membangunkan pemerintahBeng lagi. Ini adalah suatu perjoangan suci, jadimengapa dia harus berbohong?

"Wanpwe adalah orang yang ingin mengenyahkanpenjajah Ceng!" sahutnya tanpa ragu2 lagi.

Orang pendek itu tertawa, sahutnya: "Begitulahhendaknya seorang pemuda harapan bangsa itu.Namamu Tong Ko, adakah Tong Ko yang menjadikenalan anakku perempuan si Ing-ji itu?"

Tong Ko seperti orang disadarkan. Diawasinya wajahsiwanita itu memang mirip dengan The Ing, maka ter-sipu2 dia berkata : "Benar demikianlah wanpwe ini.

Page 181: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 181/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sebaliknya, kalian ini bukantah The pehpeh (paman) danThe pehbo (bibi)?"

"Ya, aku orang she The, nama Go!" ujar orang itusembari mengangguk.

Diam2 Tong Ko tersirap darahnya mendengar nama"The Go" itu. Sering sudah dia mendengar cerita orang,bahwa The Go itu bergelar Cian-bin-long-kun danmenjadi murid kesayangan Ang Hwat cinjin, kepalagereja Ang Hun Kiong. Sewaktu muda, dia sudah

memiliki ilmu kepandaian yang luar biasa. Sayangnyaanak muda gagah dan cerdas itu sesat pikirannya maubersekongkeol dengan kawanan kaki tangan pemerintahCeng. Ribuan anak buah dari 72 markas gunung Hoasan,telah dihancur leburkan tentara Ceng berkat pimpinannyayang gemilang. Akhirnya perserekatan orang gagahpatriot yang dipimpin oleh Ceng Bo siangjin berhasil

membekuknya dan sepasang kakinyapun dibacok kutungoleh siangjin itu.

 Adakah orang pendek itu benar2 si Cian-bin-long-kunThe Go yang sudah tak berkaki itu? Sampai sekian saatTong Ko menimang2 untuk mencari jawaban.

"Pernahkah kau mendengar tentang namaku?" tiba2orang pendek itu bertanya pula. Tong Ko yang tak suka

berbohong serentak mengiakan.

"Kehilangan kaki, merupakan penyesalan seumurhidup. Engkoh kecil, apa yang orang persilatanmengatakan tentang diriku?" The Go menghela napas.

"Terhadap perbuatan cianpwe sewaktu membasmi 3laksa anak buah Hoasan itu, kaum hohan dalam dunia

persilatan sama mengutuk dengan geram. Tetapi serta

Page 182: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 182/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

cianpwe sudah menyesal dan berhasil pula membantuperserekatan orang gagah dibawah pimpinan Ceng Bosiangjin untuk menemukan harta karun dalam gereja

Kong Hau Si tempo hari, sekalian orang sama menaruhperindahan. Se-akan2 kecemaran nama cianpwe itusudah direhabiliteer (dikembalikan) pula !"

The Go tundukkan kepala tak berkata apa2. AdalahSiau-lan yang menasehatinya: "Urusan yang sudahlampau, mengapa dipikirkan lagi? Lebih baik tanyakansaudara Tong ini, bagaimana keadaan Ing-ji?"

The Go mendongak jauh kemuka, ujarnya: "Disinibukan tempat kita berbicara, lebih baik kita lekas pulangdulu !"

Habis berkata begitu, dia angsurkan sebatang pianyang bukan lain adalah liong-kau-pian, kepada Tong Ko.Dengan demikian teranglah kalau sekali tepuk, dia

mendapat tiga lalat. Menyerang Liat Hwat cousu,menolong Tong Ko dan masih sempat pula menutuk

 jalan darah Hiat-ji untuk merampas liong-kau-piannya.Sedemikian tangkas lincahlah gerakan siorang misteriusyang bukan lain adalah Cian-bin-long-kun The Go.

Tong Ko kagum atas kepandaian orang. Tiba2 The Gobersuit keras dan muncullah dua ekor kera gin-si-kau

yang besar sembari mendorong sebuah ........ bola batubesar.

Page 183: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 183/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

GAMBAR 7

Tiba2 The Go bersuit dan muncullah dua ekor kera

besar sembari mendorong sebuah bola batu besar, yangternyata menjadi “kendaraan” The Go . . . . . . . .

Pesat nian jalannya bola itu menggelinding datang.

Bola batu itu ada kira2 dua meter tingginya. Sekalitangannya menekan ketanah, melesatlah tubuh The Gokeatas bola batu itu, dan kedua ekor kera itupun segeramendorongnya. The Go tegak berdiri dengan tenangnyadiatas bola yang berputar dengan pesatnya.

Karena Tong Ko agak heran maka Siao-lan lalumenerangkan: "Setelah sepasang kakinya putus, diatelah membuat sebuah permainan. Pada ujung kaki yangputus itu, dipasangi dengan tutup batu giok sehinggadapat dibuat berdiri tegak diatas bola batu."

Melihat keramah-tamahan Siao-lan, timbullah rasasuka Tong Ko. Begitulah setelah mengitari dua buahpuncak, tibalah mereka pada sebuah batu karang.

Dibawah batu karang itu terdapat 3 buah rumah pondokyang dipagari dengan pepuhunan. Dimuka halaman

Page 184: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 184/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

rumah terdapat sebuah anak sungai. Suasana disitutampak rindang tenang. The Go mendahului masukkedalam. Kiranya perabot rumah dalam pondok itu

terbuat daripada bambu semua, namun takmengurangkan keresepan seni keindahannya. Di-tengah2tergantung sepasang lian (sajak) yang berbunyi begini:"Dilautan Tang-hay konon ombaknya tiada berketentuan,urusan didunia mengapa selalu bergolak. Digunung Pa-bong-san, tiada terdapat tempat luang, namunpenghidupan tenang dengan nikmatnya."

Hati Tong Ko tersentuh dengan kata2 dalam sajak itu.Tak berapa lama kemudian, tampaklah The Go keluardengan duduk didalam sebuah kursi. Dia membawaseperangkat pakaian yang bertuliskan darah.

"Sebenarnya apa yang telah terjadi pada Ing-ji?"katanya sembari angsuran pakaian itu kepada Tong Ko.

Tong Ko segera mengetahui bahwa pakaian itu adalahbekas yang dipakai The Ing tempo hari. Dikenalinyatulisan yang terdapat diatas pakaian itu serupa gayanyadengan robekan baju yang dibawanya.

"Untuk mengetahui tempat beradaku, harap tanyakanpada Tong Ko." Demikian bunyi tulisan darah itu. Sudahtentu Tong Ko menjadi keheranan juga, ujarnya: "Aku

sendiripun tak tahu dimana beradanya, bagaimana laminta paman dan bibi tanya padaku?"

"Pakaian itu dibawa pulang oleh seekor gin-si-kau.Sewaktu menulis ini, mungkin dia mengira kalau kaudapat memberitahukan halnya kepada kami," kata TheGo.

Tong Ko ketarik akan sikap orang yang tak menaruhdugaan jelek kepadanya. Tapi benarkah. The Go begitu

Page 185: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 185/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

murah hati terhadap seseorang yang baru dikenalnya?Bukan, bukan demikian. Sebagai seorang persilatan yangbanyak makan asam garam pergolakan hidup, pula

dengan memiliki pikiran cerdas dan pandangan tajam,dapatlah The Go meneropong peribadi seseorang. Diayakin Tong Ko itu seorang pemuda yang lurus jujur jadidipercaya tentu takkan berbuat sesuatu yang merugikananak gadisnya. Sebagai seorang ayah, The Gopun serupa

 juga. Dia dapat melakukan pembalasan hebat padaorang yang mencelakai anaknya. Dan inipun berlaku juga

pada Tong Ko.Dengan terus terang Tong Ko tuturkan

pengalamannya selama ini. Dari mulai "dijual" olehkawanan sikaki satu Sin Tok, kebinasaan putera TioJiang, hingga dirinya dpaksa loncat turun dari puncak,lalu pertemuannya dengan The Ing didalam lembahkemudian terperangkapnya mereka berdua didalam goa

yang dihuni siwanita aneh itu.

Ketika mendengarkan tentang diri siwanita anehdalam goa itu, tiba2 berobahlah wajah The Go.

"Sio-lan, tahukah kau siapa kiranya wanita dalam goaitu?" tanyanya kepada sang isteri.

"Entahlah, aku tak dapat menduganya!" sahut yang

ditanya.

"Adakah paman The mengenalnya?" tanya Tong Kodengan terperanjat. The Go hanya menghela napaspanjang dan minta Tong Ko meneruskan ceritanya.

Tong Ko terus lanjutukan penuturannya bagaimanadia ditolong Tio In, lalu peristiwa antara Tio Jiang dan

puteranya (Tay-keng), sampai akhirnya dia memperoleh

Page 186: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 186/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

hadiah golok pik-li-to dari Sik Lo-sam, lalu dia kembalikegua siwanita, kemudian pertempurannya dengan LiatHwat cousu tadi.

"Engkoh kecil, tidakkah kau merasa bahwa wajah darisiwanita dalam goa itu seperti pinang dibelah duadengan kau?" tanya The Go.

Tong Ko terbeliak. Teringat tempo hari Siau-beng-siang Tio Jiangpun pernah mengatakan bahwa teringatakan wajah seseorang, maka dia (Tio Jiang) tak tegah

membunuhnya. Dan kini The Go pun mengatakan ha! itu.Tak terasa dia mengenangkan wajah wanita aneh itu........ ya, memang raut wajah wanita itu mirip sekalidengan dirinya. Dan mengangguklah dia selaku tandamengiakan pertanyaan The Go tadi.

Seketika wajah The Go makin muram, ujarnya: "Siao-lan, kukuatir kali ini Ing-ji akan mengalami nasib yang

malang!""Mengapa?" seru Siao-lan dengan amat terkejut.

Tapi The Go segera alihkan pertanyaan pada Tong Ko:"Apa kata kalangan persilatan tentang perbuatankutempo dahulu melantarkan seorang gadis jelita?"

"Entahlah, tak pernah kudengarnya," sahut Tong Ko.

Tapi dalam pada itu Siao-lan. segera menyelutuk dengankagetnya: "Kau maksudkan Ing-ji jatuh ketangan Say-hong-hong Bek Lian?"

Serentak teringatlah Tong Ko bahwa Say-hong-hongBek Lian itu adalah suci dari Siau-beng-siang Tio Jiang.Tapi entah bagaimana, nona itu telah menghilang takberbekas.

Page 187: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 187/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Tentu dianya. Bek Lian benci sekali padaku. KalauIng-ji jatuh ketangannya, masakan ia akan mendapatpengampunan?" kata The Go pula. Habis itu, dia

melambai pada Tong Ko seraya berkata: "Engkoh kecil,apakah benar kau ini orang she Tong?"

Tong Ko tersirap, sahutnya: "Apakah she-ku yangsebenarnya, aku sendiripun tak tahu. Yang kuketahuisejak kecil mula aku dipelihara oleh keluarga she Tong....paman The, tadi kau katakan aku ini mirip dengan Say-hong-hong Bek Lian........."

 Adanya Tong Ko mengajukan pertanyaan begitukarena teringat tempo hari Tio Jiangpun pernahmengatakan begitu tentang dirinya. Dan ini menimbulkansuatu dugaan dalam hatinya. Tapi belum lagi dia sempatmelanjutkan kata2nya, The Go sudah lantas alihkanpembicaraan kepada sang isteri, serunya: "Siao-lan, ayuh

kita segera menuju ke Lo-hu-san. Gin-si-kau itumempunyai hidung yang tajam, tentu dapat membawakita ketempat mereka berdua!"

Siao-lan ber-kaca2 air matanya. "Benar ia bencipadamu, tapi tiada sangkut pautnya dengan Ing-ji!"katanya dengan suara sember.

Tong Ko tak mengerti apa maksudnya kata2 yang

dibawakan ke dua suami isteri itu, karena dia takmengetahui riwayat mereka dahulu. Sementara itu TheGo mengulangi lagi maksudnya hendak berangkat ke Lo-hu-san seketika itu juga.

"Kalau jiwi pergi kesana. akupun ikut juga, sekalianuntuk mencari tahu keadaan nona In. Entah apakahSiau-beng-siang Tio Jiang sudah berangkat menyusulnyabelum?" kata Tong Ko. Tapi hal itu dicegah The Go.

Page 188: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 188/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Kau masih menjadi orang yang dicurigai, mengapaberjerih payah begitu? Lebih baik kami saja yang bantumenyirapi berita itu untukmu dan kau boleh beristirahat

meyakinkan ilmu silat disini. Akan kuberikan padamukitab pusaka yang kudapatkan pada belasan tahunberselang. Sekalipun pergi pulang aku hanyamemerlukan kira2 satu bulan lamanya, tapi mengandalkecerdasanmu, kupercaya kau tentu akan memperolehkemajuan yang pesat. Nah, bagaimana pendapatmu?"

Tong Ko rasakan nasehat The Go itu memang benar.Karena kepandaiannya masih rendah itulah maka setiapkali dia tentu menderita dihina orang. Bahwa orang telahbegitu baik hati untuk menolongnya, dia sangatberterima kasih sekali, The Go suruh Siao-lan ambilkansebuah kitab tipis. Tapi ketika Tong Ko menerimanya, diasegera menjadi terperanjat sekali. Kiranya kitab ituberjudul "Tat Mo cingco cap-pwe-si" atau 18 gaya

semadhi dari Tat Mo. Terang itulah karya dari guru besarTat Mo tentang pelajaran ilmu lwekang. Belum pernahTong Go menjumpai kitab pusaka semacam Itu. Sakingterharunya atas budi orang, dia segera ter-sipu2 berlututuntuk menghaturkan terima kasih.

"Kitab ini hanya terisi 72 buah gambaran, tiadaketerangannya sama sekali. Belasan tahun lamanya,tetap aku belum dapat meyakinkan seluruhnya. Kuharapkau tak temaha mempelajarinya. Dapat berapa sudahlah,

 jangan paksakan diri. Dipondok sini terdapat cukupbahan makanan, pula tak nanti ada orang dapatberkunjung kemari, tenang2 sajalah kau belajarl"

Habis berkata begitu, The Go lalu memanggil kera gin-

si-kau dan bersama Siao-lan, dia lalu tinggalkan pondokitu. Bolak-balik Tong Ko membuka lembaran kitab itu,

Page 189: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 189/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

namun dia tetap tak mengerti. Sampai malam hari, diabelum mendapat apa2. Saking lelahnya, dia tidur denganmemeluk kitab itu.

Keesokan harinya, kembali dia mulai mempelajari kitabitu, namun tetap seperti kemarin. Keadaan itu berjalansampai seminggu lamanya. Akhirnya dia ambil putusanuntuk melakukan semadhi menurut petunjuk gambar.Tapi dalam persemadhiannya itu, hatinya serasabergolak. Sebentar memikirkan tak betah tinggal disitulebih lama lagi, sebentar hendak menyusul Tio In,mencari The Ing di Lo-hu-san, dan pada lain saatmerenungkan tentang golok pik-li-to yang luar biasa itu.Makin hendak menenangkan pikiran, makin gundah resahhatinya.

 Akhirnya Tong Ko insyaf, tak boleh keliwat memaksadiri. Kitab disimpan dalam baju, mengemasi sedikit

ransum, meninggalkan sepucuk surat pada The Go laludengan membawa liong-kau-pian dia berangkat menujuke Thiat-nia. Hendak dia mencari tahu adakah golok pik-li-to dan ilmu permainannya it-guan-to-hwat yang saktiitu sudah jatuh ditangan Liat Hwat cousu?

---oo<dwkz0tah>oo---

Page 190: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 190/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 15 : SUKU THIAT TENG BIAU

Menjelang petang, tampak ada sebuah puncak

menjulang masuk kedalam awan. Itulah puncak Thiat-nia. Dia pesatkan langkah dan tak berselang berapalama, tibalah dia dikaki gunung tersebut. Baru diahendak mulai mendaki, tiba2 dari arah belakang ada deruangin menyambar. Setelah beristirahat kurang lebihseminggu luka Tong Ko sudah sembuh dan karenaselama itu dia terus menerus berlatih, jadi kini

lwekangnyapun bertambah maju. Deru angin tadi terangadalah sebuah senjata dari seorang penyerang gelap.Dan cukup diketahuinya juga, bahwa kepandaianpenyerang itu masih rendah. Dia biarkan saja tak maubergerak. Adalah setelah sebelah belakang kepalanyaterasa dingin, secepat kilat tangannya menghantam danberbareng memutar diri sret...... tahu2 senjata gelap itu

telah dapat dijepit dalam tangannya. Dan sekali kakinyabergerak menendang lambung, rubuhlah penyeranggelap itu. Ketika diperiksanya, seluruh tubuh orang itudibungkus dengan anyaman rotan, telinganyamengenakan sepasang anting2 besar, dandanannya anehsekali. Terang dia itu seorang suku Thiat-theng-biau.

 Yang membuat Tong Ko terkejut adalah senjata golok

orang itu. Golok itu berbentuk lengkung seperti sabit,mirip dengan pi-lik-to pemberian Sik-Lo-sam tempo hari.

Dalam saat2 Tong Ko tertegun itu, se-konyong2 orangBiau itu loncat bangun terus menyambar sebuah akarrotan dan laksana terbang dia merayap keatas puncak.

Page 191: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 191/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

GAMBAR 08

Dengan cepat Tong Ko memburu si orang Suku Biau

yang sedang merambat keatas bukit tandus itu, danmenimpukkan sepotong batu . . . . . . .

Tong Ko mengejarnya. Sekalipun dia gunakan gin-kang (ilmu berlari cepat) namun jarak keduanya terpisahtiga empat tombak jauhnya. Ini disebabkan karena orangBiau disitu sudah biasa menggunakan rotan untuk naikturun gunung. Hanya dalam beberapa kejab saja, sampai

sudah mereka dilamping gunung. Disitu terdengar suaradrum...... (grenderang) ditabuh dlseling dengan gelaktawa yang keras. Hal, itulah gelak tawa siorang tua kateLiat Hwat cousu. Kalau saja orang Biau itu berhasilmencapai kesana, pasti dirinya (Tong Ko) celaka nanti.Saking gugupnya Tong Ko segera menjemput sebuahbatu kecil lalu ditimpukkan kebelakang batok kepala

orang Biau itu. Tanpa berkuik lagi, tangan orang itu

Page 192: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 192/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

kendor dan tubuhnya segera meluncur turun jatuhkebawah.

Tong Ko menyesal telah membunuh orang. Tapi apaboleh buat, toh sudah terlanjur kelepasan tangan. Dialanjuntukan pendakiannya. Dari balik sebuah karang diamelongok kemuka dan didapatinya diatas sana tampakada be-ratus2 orang Biau tengah me-nari2 dan ber-nyanyi2 dalam sebuah lingkaran. Dltengah lingkaran situtampak duduk seorang Biau tua yang bertubuh tinggibesar. Disebelahnya adalah Tio Tay-keng, Hiat-ji dan LiatHwat cousu. Mereka tengah menenggak arak. Tampakbibir mereka komat kamit, tapi entahlah tak kedengaranapa yang dibicarakannya itu.

Tong Ko jengkel tak dapat mendengarkanpembicaraan mereka itu. Kebetulan pada saat itu adaseorang Biau berjalan lalu disitu. Dia mendapat akal.

Tanpa diketahui sama sekali, dia sergap orang itu danditutuknya jalan darahnya. Maksudnya hendak melucutipakaian orang guna menyusup ketempat perjamuansana. Tapi diluar dugaan, pakaian rotan yang dipakaiorang itu, terbuat dari rotan besi keluaran istimewa darigunung situ. Jangan lagi hanya tangan, sedang ujunggolok dan senjata apapun tak dapat menembus rotan itu.Benar Tong Ko dapat menutuk dengan tepat, tapi orangitu hanya jatuh tersungkur saja tapi jalan darahnya tetaptak kena apa2. Dan celakanya, orang itu lalu berteriakse-keras2nya Buru2 Tong Ko menyusup masuk kedalamsebuah goa. Keliling lamping gunung itu bentuknya miripdengan sarang tawon. Disitu terdapat banyak sekaligoanya.

Didalam goa situ ternyata terdapat banyak tumpukanrumput kering dan kedalamnyalah Tong Ko lalu

Page 193: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 193/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

menyusup. Didengarnya disebelah luar sana suararamai2 dan berselang beberapa lama baru lah sirap. Barudia hendak keluar atau tiba2 terdengar kaki orang

mendatangi, sehingga dia rebahkan diri lagi. Ternyatayang masuk itu adalah Hiat-ji bertiga. Tong Ko makin takberani berkutik.

"Tio-heng, apa yang dikatakan Kit-bong-to tadi jangan2 memang benar. Kalau ayahmu tempo dahulumengunjungi gunung ini. bukankah juga tak mendapathasil apa?" kedengaran Hiat-ji berkata.

"Memang ayahku mengatakan begitu. Tapi apa yangdilihat oleh Mo locinpwe itu apakah bukannya golok kian-thian-it-guan pik-li-to?" sahut Tay-keng.

Iiat Hwat cousu Itu sebenarnya orang she Mobernama Put-siu. Dia orang Tibet, jadi namanya agakaneh. Berkatalah dia: "Sekalipun begitu, tapi belum pasti

Kit-bong-to mempunyai banyak simpanan obat racun.Telah kusanggupkan dia suatu pangkat kedudukankosong yakni menjadi tho-si (kepala) dari suku Biau diSip-ban-tay-san sini, tentu dia akan kegirangan sekali.Besok hendak kutanyakan dia tentang suatu ramuanobat racun, tentu dia akan memberitahukan!”

"Hai....., konon kabarnya dia mempunyal semacam

obat racun 'hong-sin-san'. Barangsiapa yangmemakannya dalam tempo sehari akan berobah menjadiseperti anjing gila, menyerang kepada siapa saja yangdijumpainya. Kalau dia itu seorang yang- berilmu silat,tenaganya akan bertambah hebat. Dengan lawan yangsetingkat lebih tinggi kepandaiannya, tetap bisa menang.

 Akhirnya, diapun akan mati sendiri!"

Page 194: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 194/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Ho...., ho.....! Andaikata yang meminumnya ituayahmu, rasanya dalam 3 hari saja seluruh penghuniGiok-li-nia itu akan tumpas dibawah sepasang pedang pi-

i-song-hong-kiam!" Hiat-ji menyeringat iblis.

Mendengar itu, bulu roma Tong Ko sama berdiri.Sebaliknya Tay-keng hanya ganda tertawa saja, ujarnya:"Masakan tidak?"

Kiranya goa yang terdapat rumput kering. itu, adalahtempat penginapan ketiga orang yang menjadi tetamu

suku Biau itu. Memang orang2 Biau itu tinggal didalamgoa2. Setelah berbicara sejenak, ketiga orang itupunmasuk tidur. Dalam pada itu, Tong Ko sibuk tak keruan.Dia cukup mengetahui kelihayan Liat Hwat cousu yangtentunya tajam sekali alat Inderanya. Kalau dia nekadmenobros keluar, tak boleh tidak tentu akan ketahuan.Namun tetap berada ditempat persembunyian, dia kuatir

akan terlambat mencegah suatu malapetaka besar.Bukantah dari nada pembicaraan

Hiat-ji dan Tay-keng tadi, mereka hendak minta obathong-sin-san itu kepada Kit-bong-to? Walaupun Tay-keng"itu putera kandung Tio Jiang, namun rasanya dia tentuakan menurut perintah si Hiat-ji untuk meminumkan obat

 jahat itu kepada ayah bundanya sendiri. Dan kalau hal itu

sampai terjadi, bagaimanakah nasib kawanan oranggagah di Giok-li-nia itu? Ah, biar bagaimana dia harusmencegah hal itu.

Dengan keputusan itu, dia menyingkap tumpukanrumput kering perlahan2 Diluar. rembulan remang2.Hiat-ji bertiga tampak tidur disudut, sedang pada sudutlain terdapat dua orang suku Biau yang mendengkur

dengan kerasnya. Tong Ko girang dibuatnya. Dengan

Page 195: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 195/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

adanya orang lain didalam goa situ, tentulah Liat Hwatcousu tak bercuriga kalau disitu terdapat orang yangbersembuayi. Kalau dia melangkah keluar, andaikata

dipergoki, tentunya hanya dikira kalau orang Biau saja.

Setelah bulat keputusan, dia segera bangkit dansengaja batuk2. Tay-keng menggeliat bangun danduduk. Hati Tong Ko tergetar, kalau ketahuan, celakalahdia. Tapi syukurlah Tay-keng hanya duduk saja sembarimendamprat uring2an: "Tengah malam buta beginimasih kelayapan, ayuh lekas tidur sana!"

Legah hati Tong Ko dikira sebagal orang Biau itu.Dengan tak lampias dia mengiakan dan terus melangkahkeluar goa. Ketika tiba diambang mulut goa, dia meliriklagi kebelakang. Disana dilihatnya Tay-keng rebah puladan kedengaranlah Hiat-ji membuka mulut: "Tio-heng,dengan siapa kau bicara itu?"

"Seorang Biau, entah mau apa dia tengah malambegini keluar?" sahut Tay-keng.

”Apa ya?"

Tay-keng mendongkol karena tak dipercaya itu,namun tak berani dia menyalahi si Hiat-ji. "Masakanbukan? Tu dia masih berdiri dimulut goal" serunya.

Tong Ko seperti terpaku ditempatnya. Hatinya kebatkebit tak keruan, takut kalau2 kedua orang itumenyusulnya. Hem..., kedengaran Hiat-ji mendengussembari menggeliat balikkan tubuh untuk tidur lagi.Tanpa menoleh lagi, Tong Ko cepatkan langkahnyakeluar.

Saking girangnya bisa keluar dari sarang harimau,

Tong Ko segera tundukkan kepala melihat ketanah,

Page 196: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 196/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

astaga.......disamping bayangannya yang memanjangkarena ditimpa cahaya rembulan itu, tampak lagi adasebuah bayangan lain!

Dalam kagetnya pikiran Tong Ko membayangkandugaan. Yang mengikutinya itu hanya salah satu dariketiga orang lawannya tadi, yakni kalau bukan Tay-kengtentulah Hiat-ji atau Liat Hwat cousu. Tapi anehnyamengapa orang itu tak menyerangnya? Pikirannya punmereka berbagai Ingatan. Bukan dia takut binasadigunung Thiat-nia situ, tapi dia menyesal mengapa takdapat lekas2 menuju ke Giok-li-nia saja? Di Thiat-nia situpaling banyak dia dapat menyelidiki asal asul ilmu golokit-guan-to-hwat, itupun kalau saja berhasil. Tapi kalaudia menuju ke Giok li-nia, manfaatnya pasti jauh lebihbesar lagi. Ber-puluh2 orang gagah patriot akan dapatdiselamatkan dari kebinasaan akibat penghianatan puteraTio Jiang itu. Dan itu akan berarti suatu sumbangan

besar bagi kelangsungan gerakan menentang penjajahCeng.

Tapi ....... ah, dengan binasanya putera bungsu TioJiang dan Nyo Kong-lim, para orang gagah itu sudahsama membenci dirinya (Tong Ko). Betapapun diamemberi laporan diatas sumpah yang berat, tak nantimereka mau mempercayainya. Dilamun oleh pikiransemacam itu, tanpa terasa Tong Ko tertegun dan ter-mangu2 sampai sekian sa'at. Setelah tersadar,didapatinya keadaan disekelilingnya situ tetap tenang2saja. Dan ketika dia memandang ketanah lagihai..............kemana perginya bayangan tadi? Mengapayang terbentang ditanah itu hanya bayangan sendiri?Juga waktu dia berpaling kebelakang, tiada barang

sebuah insanpun yang kelihatan.

Page 197: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 197/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Heran Tong Ko men-jadi2. Ya, tak salah lagi taditerang dia melihat sebuah bayangan disisinya. Sejak diamendapat saluran Iwekang dari Sik Lo-sam dan Ciang

Tay-lo, lwekangnya maju pesat dan dengan sendirinyapancainderanyapun tajam sekali. Tapi anehnya oranggaib itu telah mondar mandir tanpa mengeluarkan sedikitsuarapun juga, bahkan sesilir anginpun tak terasameniup. Ah, masakan didunia ini terdapat orang yangsedemikian saktinya? Dari kurang percaya akhirnya diamenarik kesimpulan bahwa kesemuanya' itu mungkin

terbit dari pikirannya sendiri yang gugup karena takutkepergok lawan Benar dia percaya dirinya telahmemperoleh kemajuan ilmu kepandaian yang pesat,namun sampai dimana tingkat kemajuannya itu belumlahdia mengetahui dengan pasti.

Begitulah setelah yakin tiada seorangpun yangmenguntitnya, dia lalu memandang keseluruh goa disitu.

Tampak di-tengah2 sana ada sebuah goa yang besardijaga oleh dua orang Biau yang ketiduran pulas.Berbeda dengan lain2 goa, goa itu pintunya tertutupdengan kerai rotan. Menduga gua itu tentulah tempatkediaman Kit-bong-to, kepala suku Thiat-theng-biau,maka dengan melangkahi penjaganya yang masihmenggeros pulas itu, ia masuk kedalam. Begitu

melangkah masuk, hidungnya segera tersampok denganbebauan yang harum sekali. Tapi keadaan dalam goa situgelap sekali, sampaipun dia tak dapat melihat tangannyasendiri. Setelah sejenak memulangkan kegoncanganhatinya, Tong Ko segera berindap2 melangkah maju.Dalam kegelapan tangannya merabah sebuah meja.Ketika tangannya menekan meja Itu, biar...........

seketika terang benderanglah ruang goa itu!

Page 198: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 198/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Mengira kalau dirinya akan dijebak orang, sebat sekaliTong Ko segera melolos jwan-pian terus dibolang-balingkan dalam dua jurus gerakan. Tapi ternyata dia

hanya menghantam angin karena disitu tiada terdapatbarang seorang manusiapun jua. Kini insyaflah dia,bahwa penerangan itu adalah dia sendiri yangmenimbulkan sewaktu tangannya menekan meja batuitu. Diperiksanya meja itu, kiranya disitu terdapat 4 butirya-beng-cu mutiara bercahaya terang). Mutiara2 iniditutupi ber-lapis2 kain hitam Tadi tanpa sengaja

tangannya telah menarik kain selubungnya, hinggaterjadi penerangan itu. Walaupun kaget, namun legah

 juga hati Tong Ko sewaktu mengetahui bahwa tiadaorang yang berada disitu.

Tetapi kegirangan Tong Ko Itu hanya sekejab saja,karena pada lain saat terdengar derap kaki orangmendatangi. Kiranya waktu Tong Ko membolong-

balingkan piannya tadi telah menimbulkan derusambaran angin yang keras. Tambahan pula timbulnyapenerangan yang mendadak itu, telah membangunkankedua penjaga tadi. Serentak mereki masuk kedalam.Buru2 Tong Ko meuyusup kebawah meja. Dia tetap takhabis mengerti mengapa hanya goa ini saja yang dijagaorang. Apakah karena adanya mustika ya-beng-cu itu?

Belum lagi dia mendapat jawaban dari dugaannya itu,dua pasang kaki yang dibungkus dengan rotan sudahkelihatan dimukanya, kira-kira hanya terpisah satusetengah meter jaraknya. Tong Ko anggap sudah tibatemponya untuk turun tangan. Liong-kau-pian dijulurkanmerayap keluar. Waktu kedua orang Biau itumengetahui, sudah terlambat. Ujung liong-kau-pian itu

sudah melilit pada kaki salah seorang dan sekali

Page 199: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 199/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

disentakkan, maka terjerembablah orang itu menjatuhikawannya. Kedua penjaga itu tengel2 hendak banguntapi Tong Ko yang membarengi menorobos keluar segera

mengirim dua sabetan pian pada seorang dan mengirimsebuah tendangan pada yang lain. Tak ampun lagi,kedua orang Biau itu jatuh sungsang sumbal. Rupanyakedua orang itu hendak berteriak minta tolong, tapisebat sekali Tong Ko sudah julurkan jarinya menutuk

 jalan darah su-pek-hiat salah seorang dari mereka. Jalandarah Itu terletak dibawah pelapuk mata, jadi tak

dikerudungi rotan. yang seorang lagi hendakmemberosot keluar, tapi secepat kilat Tong Ko sambargolok orang itu terus dilekatkan dimukanya.

Bruk......., orang Biau itu ngelumpruk jatuh berlututditanah meratap: "Hohan, ampunilah jiwakui"

Tong Ko girang mendengar orang Biau dapat

berbahasa Han. Setelah mendengari disebelah luar sanatiada terdapat perobahan suatu apa, dia lalu menanyai.Bermula hendak dia tanyakan lebih dahulu mengapaorang Biau itu menjaga disitu. Tapi terkilas padapikirannya, bahwa dalam keadaan segenting itu tak bolehdia terlalu buang2 waktu.

Lebih baik chi langsung tanyakan dimana Kit-bong-to

simpan obat2annya beracun itu. Memang sudah menjadiwatak Tong Ko sejak kecil mula, dia tak suka memikirkankepentingan diri sendiri. Beg;tupun dengan pertanyaanitu, maksudnya yalah agar dia lekas2 dapat mendahuluambil obat berbisa itu agar Tio Jiang suami isteri taksampai mengalami malapetaka. Tapi justeru karena itu,dia telah kehilangan suatu kesempatan yang bagus. Dan

untuk kesempatan itu, kelak dikemudian hari dia harusmenebusnya dengan jerih payah yang sangat. Tapi

Page 200: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 200/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

baiklah haI itu kami tangguhkan dahulu pada bagianbelakang dari kisah ini.

"Dimana yu-tio (kepala suku) menyimpan obat2nya?"Orang Biau itu mengatupkan matanya sejenak lalu

menyahut: ”Tidak disinil"

"Ayuh, lekas antarkan aku kesana dan tak nantikuganggu jiwamu!"

Orang itu berbangkit dan Tong Ko segera

menggandeng tangannya untuk diajak pergi. Berliku-liku jalanan yang ditempuh, melalui perkampungan goa yangbanyak sekali jumlahnya. Tong Ko sampai kehilanganpedoman arah jalanan, tak tahu dia hendak dibawakemana. Tetapi karena dilihatnya orang Biau itu takmengunjuk tanda2 membangkang, jadi diapun takcuriga. Memang. dia tak menyelami alam pikiran. sukuThiat-theng-biau. Mereka itu ternyata menyayangi obatracunnya, melebihi dari jiwanya sendiri. Sekalipun kepalasuku yang memberikan sedikit kepada lain orang,merekapun tak puas. Bahwa per-tama2 yang ditanyakanadalah tentang obat racun yang khas menjadi pusakawarisan bangsanya, orang Biau itu diam2 telah merekasuatu rencana.

Pada lain saat ketika membiluk pada sebuah tikungan,merontalah orang itu se-kuat2nya lalu ber-teriak2 keras2.Kaget Tong Ko bukan alang kepalang. Mimpipun tidak diakalau orang itu hendak mengelabuhnya. Tadi karena diatak bercuriga, cekalannyapun agak kendor, maka gitumeronta dapatlah orang Biau itu terlepas terus larikebelang sembari ber-teriak2. "Plak", cepat Tong Kotimpukkan golok lengkung dan tepat mengenai ulupunggung orang itu. Tetapi karena tubuh orang itu

Page 201: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 201/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

dibungkus dengan rotan besi yang keras, jadi tak kenaapa2.

Bebrapa kejab saja, hiruk pikuklah suasana disekelilingsitu. Be-ratus obor keluar darl goa2. Tiada lain daya bagiTong Ko kecuali bersembunyi dibalik sebuah batu besar

Tak berselang berapa lama, muncullah Kit-bong-tomembawa ratusan orang Biau yang sama siap lengkapdengan golok sabitnya. Mereka lalu pecah diriberpencaran mencarinya.

 Ada dua dua regu yang makin mendekati ketempatpersembunyian Tong Ko. Terhadap suku Thiat-theng-biau, karena dirinya merasa salah, rela sudah Tong Koditangkap. Tapi mengingat apabila sampai kepergokkawanan. Hiat-ji dirinya pasti akan binasa, Tong Komengambil putusan lain. Sebelum mati bercerminbangkai (sebelum mati lebih baik berusaha dulu

menentangnya). Setelah menghimpun semangat, diasegera enjot kakinya melayang keluar. Belum kakinyamenginjak tanah, liong-kau-pian sudah ber-putar2menjadi sebuah lingkaran sinar merah. Tujuh ataudelapan orang Biau terjungkal mundur. tapi belum TongKo dapat membuka d'alan, orang2 Biau yang lain sudahmaju mengerumuninya lagi sembarl ber-teriak2 keras

Sebenarnya Tong Ko pun tak ingin terlalu banyakmengorbankan jiwa orang Biau, namun betapa usahanyauntuk menobros kian kemari, tetap dia gagal membukakepungan pagar golok sabit yang mengelilingi rapat2 itu.Dalam pada dia gelisah kebingungan itu, tiba2 terdengarsuara suitan nyaring dan siraplah hiruk teriakan orang2Blau itu. Kini mereka sama tegak berdiri diam. Pada lain

detik, muncullah Kit-bong-to kemuka. Setelah mengawasi

Page 202: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 202/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

beberapa jenak pada Tong Ko, dia berseru: "Siapakahyang pada siang hari ini mem-bunuh2i saudara2 sukukami? Kaukah?"

"Ya!" sahut Tong Ko dengan tegas ringkas.

Kepala suku Thiat-theng-biau itu mengangguk,ujarnya: "Kiranya kau ini seorang jantan yang keras,seperti juga kami suku Thiat-theng-biau. Ada apa kaudatang kemari?"

Melihat orang tak bernada gusar legalah hati Tong Ko,

sahutnya: Kit-yu-tio, ketiga orang yang datang kemari ituadalah kaki tangan kerajaan Ceng. Apabila merekahendak meminta obat racun padamu, harap jangandiberi!"

"Mengapa?"

Dalam detik itu tak dapatlah Tong Ko mencari jawaban

yang jitu, maka dengan ter-sipu2 dia menjawab:"Tentara Ceng telah merampas wilayah kami, mainbunuh main perkosa dan berlaku se-wenang2. Rakyatingin benar me-ngunyah2 daging dan menguliti tubuhmereka. Bagaimana kau hendak membantu mereka?"

Kit-bong-to goyang kepala, ujarnya: "Hal itu tiadasangkut pautnya dengan kami. Liat Hwat consu telah

menyampaikan firman kerajaan Ceng yang mengangkatdiriku sebagai yang dipertuan dari suku Biau Sip-ban-tay-san. Jadi akupun kini seorang pembesar kerajaan!"

Bermula Tong Ko hendak membangkitkan rasa cinta-negeri pada sanubari Kit-bong-to. Tapi serta didengarnyaketerangan itu, dia tertegun diam. Belum dia sempatmerangkai jawaban atau dari arah belakang Kit-bong-to

suara tertawa kata orang: "Ucapan Kit tho-si memang

Page 203: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 203/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

benar seratus persen. Adalah orang she Tong itu yangbermata tapi se-olah2 buta!"

Menyusul dengan seruan itu, muncul seorang pemudagagah sembari menghunus sebatang pedang. Itulah TioTay-keng! Melihat dia, mata Tong Ko seperti memancarapi.

Dengan mengaum keras dia lontarkan liong-kou-pianmeniapu tubuh orang. Tay-keng menggeliat kesamping,melolos pedang dia lalu kembangkan permainan pedang

to-hay-kiam-hwat yang termasyhur itu. Malah dua jurussekaligus diserangkan yani Ceng-wi-tiam-hay dan boan-thian-kok-hay, gaya kedahsyatan tiada taranya. Belumlagi Tong Ko sempat menggerakkan piannya, dia sudahdidesak rapat.

Tong Ko balikkan sikunya robah gerakannya dalam jurus kou-lo-ki-lu, barulah dia dapat meloloskan diri lalu

loncat kesamping.Ketika dia siap untuk memu!ai menyerang lagi, se-

konyong2 telinga nya dilengkingi oleh tiupan suaraorang: "Hai, kau juga harus mengasoh!" Seketikapinggangnya scrasa kesemutan dan tubuhnya condongkesamping. Kiranya separoh tubuhnya sebelah kanan takdapat digerakkan lag!, terang kalau kena ditutuk orang~.

Namun sebagaimana telah diketahui, tubuh Tong Ko ituterbagi menjadi dua, "masakan" Sik Lo-sam dangemblengan Ciang Tay-lo. Dia memiliki dua macamlwekang yang sakti, hanya sayangnya sampai pada saatitu latihannya masih belum sempurna. Tubuh yangsebelah kanan tertutuk, yang sebelah kiri masih tetapbiasa. Bermula hendak dia pindahkan pian ketangan kirl

tapi pada lain saat terkilas pada pikirannya, lebih baik dia

Page 204: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 204/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

pura2 tak berdaya. Pertama hendak dia lihatperkembangannya lebih jauh dan kedua kali dia cukupmengingsyafi kelihayan Liat Hwat cousu. Biar dia

gunakan simpanan tenaganya itu untuk mengadu jiwadengan Tay-keng!

Begitulah dia pura2 rubuh ketanah dan benar jugatampak Liat Hwat cou-su dan Hiat-ji menghampiridengan pe-lahan2.

"Sekali jaring ditebar, tiada mata lubangnya. Kalau tak

kuberesi budak ini, tentu akan menimbulkan bahayadikemudian haril" seru Tay-keng dengan kegiranganMelangkah maju dia lalu tusukkan ujung pedangketenggorokan Tong Ko.

 Adalah menjadi harapan Tong Ko agar ujung pedangTaykeng Itu lekas2 tiba, supaya dia dapat gunakantenaga tangannya kiri. Tapi baru dia hendak bergerak,

terdengarlah Kit-bong-to keburu berseru: "Tio kongcutahan dululah!"

"Kit tho-si hendak memberi pesan apa?" tanya Tay-keng agak terkesiap.

"Anak muda ini adalah seorang jantan keras. Kupenujupadanya, biar dia bekerja pada kami disini" sahut Kit-

bong-to.Tay-keng berobah wajahnya. Baru dia hendak

membuka mulut, Hiat-ji sudah memberi isyarat mata,ujarnya: "Tio-heng, semalam kami telah mengemukakanobat itu dan rupanya dia meluluskan. Baiklah kau simpandulu pedangmu dan cukup jaga saja padanya!"

Rupanya Tay-keng mengerti bahwa Hiat-ji dan

suhunya itu "ngesir" (dendam) pada Kit-bong-to, maka

Page 205: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 205/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

sembari mengangguk dia menyahut: "Kit tho-si, hal iniperlu dirundingkan lagi!" Dia mundur selangkah, ujungpedangnya dijulaikan kearah bawah (tanah) sembari

masih di-gerak2an pelahan-lahan. Itulah gaya sikapgerakan Ceng-wi-tiam-hay. Asal tangannya membalikkeatas, maka dapatlah ujung pedangnya itu menusuk Kit-bong-to.

Memang ilmu silat Kit-bong-to itu tak sebrapatingginya, jadi sedikit pun dia tak menginsyafi "bomwaktu" yang dipasang tetamunya itu. Disamping itu diadimabuk kegirangan atas kedatangan ketiga tetamunyayang membawa firman kerajaan itu. Namun karena dinsebagai kepala suku yang perintahnya selalu diturut olehanak buahnya, maka diapun marah mendengarpenyahutan Tay-keng tadi.

"Apa yang akan dirundingkan lagi?" serunya dengan

gusar.Hiat-ji tertawa menyeringai, ujarnya: "Oleh karena

yutio hendak mengambil anak itu, maka sebaiknya kitalakukan barter. Kami serahkan anak itu dan yutio berikankita resep pembuatan obat beracun itu."

"Ngaco!" seketika Kit-bong-to menghardik dengankeras. Hiat-ji menggeram keras2 dan Tay-keng yang

dapat menangkap isyarat itu segera balikkan tangannyamenusuk tenggorokan kepala suku itu.

Mimpipun tidak Kit-bong-to kalau "duta kerajaan" ituberpaling haluan secara tak di-sangka2. Dan begitu cepatkiblat pedang itu menyambar, jangankan hendakmenghindar sedang untuk berteriak saja tak mempunyaikesempatan lagi. Adalah pada saat2 maut merangsangitu, tiba2 kedengaran Tay-keng menjerit keras dan

Page 206: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 206/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

terlempar jatuh kesamping, crak ....., ujung pedang Ituhanya menggurat disamping dada kepala suku Biau yangditutupi rotan besi saja, jadi dia tak kurang suatu apa.

 Apa yang terjadi? Ketika dia mengawasi, kiranya ujungpian Tong Ko telah memakan segumpal daging betis Tay-keng, sehingga putera Tio Jiang yang "manis" ituberlumuran darah kakinya. Kini Kit-bong-to tahu bahwaTong Ko lah yang menolong jiwanya. Dan karena kedokketiga "duta kerajaan" Itu telah ketahuan, dia laluberseru keras2 memberi komando. Bagaikan sarangtawon dionggok, bergelombanglah orang2 Thiat-theng-biau itu mengepung ketiga tetamunya.

Juga Hiat-ji dan Liat Hwat cousu tahu jelas apa yangtelah terjadi. Heran mereka dibuatnya mengapa anakyang sudah ter-tutuk jalan darahnya itu dapat melakukanserangan tiba2 sedemikian dahsyatnya. Dalam pada itu

orang2 Thiat-theng-biau sudah menyusun kepungannyadengan rapat dan rapi sekali. Tiba2 ketika Kit-bong-tohendak undurkan diri masuk kedalam barisannya, LiatHwat cousu tertawa melengking dan tahu2 tubuhnyamelayang kearah Kit-bong-to. Belum orangnya tibaditanah 4 buah hantaman sudah dilancarkan, buk...,buk.., buk.., buk..., dan 4 orang Thiat-theng-biau segeramuntah darah terus rubuh binasa. Cepat bagai burungrajawali dia mencengkeram tulang pipeh (pundak) Kit-bong-to terus diangkatnya keatas, serunya: "Barangsiapa berani bergerak, kau pasti hilang nyawamu. Lekasperintahkan orang2mu berhenti!"

Liat Hwat mempunyai lwekang yang sempurna.Walaupun seruannya itu pelahan2 namun kumandangnya

 jauh menggema ke-mana2. Melihat kepala sukunyaditawan dengan sendirinya orang2 Thiat-theng-biau itu

Page 207: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 207/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

sama ketakutan. Sebaliknya Kit-bong-to sendiri tetapdiam membisu.

"He...., he....," Liat Hwat tertawa mengekeh, "rupanyakau tak kenal kelihayan. Ayuh, berikan tidak resepobatmu itu? Kalau membangkang, kau akan segeramenjadi bangkai!"

---oo<dw-kz0tah>oo---

Page 208: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 208/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 16 : TIO JIANG MENOLONGPUTRINYA

Kit-bong-to tetap membisu.

"Kalau belum pernah makan tanganku, rasanya kautentu tetap kepala batu ya?" kata Liat Hwat sembarimenampar dada kepala suku itu.

Huak....., darah segar menyembur dari mulut Kit-bong-to, namun dia tetap bisu laksana patung. Adalah

Tong Ko yang tak tega melihat keganasan itu, segeraberteriak: "Liat Hwat cousu, dia tak pandai ilmu silat.Tidakkah kau merasa malu untuk menyiksanya begitumacam?"

Liat Hwat mengekeh, serunya: "Hiat-ji, dialah yangmengerti ilmu silat. Coba kau tekan dia, tentu takdianggap memalukanlah !"

Hiat-ji mengiakan lalu melangkah maju. Daritempatnya diatas tanah, Tong Ko menyambutnya dengansebuah sabetan pian tangan kiri. Sayang dia hanyaberdiri dengan kaki sebelah kiri, jadi tubuhnya terhuyungdan sabetannya itupun tak genah arahnya.

Dengan mudahnya Hiat-ji menghindar lalu

menyengkelitnya hingga menggelepar jatuh didekat Kit-bong-to. Sewaktu Tong Ko hendak bangun lagi,didengarnya dengan suara lemah Kit-bong-to berkata:"Ilmu permainan........golok lengkung itu........ "

Tergerak hati Tong Ko, pikirnya: "Kedatangan Hiat-jibertiga ke Thiat-nia situ yang terutama yalah akanmencari keterangan tentang ilmu golok it-guan-to-hwat

itu. Apakah bukannya kepala suku itu hendak

Page 209: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 209/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

menyampaikan rahasia ilmu itu padaku?" Buru2 diamendongak mengawasi kearah Kit-bong-to; tapi kepalasuku itu ter-engah2 napasnya tak dapat bicara genah lagi

karena ditekan oleh cengkeram Liat Hwat cousu.

Dalam pada itu Tay-keng telah membalut lukadibetisnya dan kini tampil menghampiri lagi. DenganTong Ko dia menuntut penghidupan "seperti air denganapi". Dua kali sudah dia mendapat luka ditangan TongKo, maka bencinya terhadap anak muda itu sampaimenyusup kedarah daging. Begitu tiba Tay-keng segeramengirim sebuah tendangan keras. Karena separohtubuh Tong Ko tertutuk, maka begitu kena tendangan,tubuhnya segera terlempar keatas. Belum sempat diagerakkan pian membalas, pahanya terasa sakit sekali.Luka sepanjang 20-an centi telah diguratkan ujungpedang Tay-keng diatas pahanya itu.

GAMBAR 09

Sekali Tio Tay Keng ayun kakinya, tubuh Tong Ko

ditendang mencelat keatas, menyusul pedang Tio Tay- keng bekerja lagi hingga pahanya tergores luka panjang

Page 210: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 210/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Siaocu, kalau hari ini tak kucincang badanmu,rasanya hatiku tentu masih mendendam!" seru Tay-kengdengan beringas. Dan sebelum tubuh Tong Ko melayang

turun, dia susuli lagi dengan sebuah tendangan. Lagi2tubuh Tong Ko melambung keudara.

 Adalah secara kebetulan sekali, tendangan kedua dariTay-keng itu bahkan berobah menjadi suatu keuntunganbagi Tong Ko. Karena tendangan itulah maka jalandarahnya yang tertutuk itu kini menjadi terbuka. Secepatdia turun ketanah, bagaikan banteng ketaton dia kirim 3serangan pian. Yang dua tepat mengenai pedang Tay-keng. Kejut Tay-keng tak terkira ketika didapatinyatenaga hantaman lawan itu luar biasa kuatnya hinggahampir2 pedang terlepas dari cekalannya. Buru2 diamenyurut kebelakang lalu menangkis serangan pian yangberikutnya.

Sudah menjadi tekad Tong Ko, untuk mengadu jiwadengan lawannya itu. Dia tak ambil pusing lagi bahwadisana masih ada Liat Hwat yang lihay. Ilmu permainanpat-sian-pian (pian 8 dewa) dimainkan dengangencarnya, sedang tangannya kanan berserabutanmenghantam dan mencakar. Benar karena kalahpeyakinan tubuhnya kena dilukai bebrapa kali, namunmusuhpun dibuatnya sibuk bukan kepalang binggaberulang-ulang men-jerit2 minta bantuan Hiat-ji.

Melihat kebandelan kepala suku Biau itu, Liat Hwatambil putusan untuk membunuhnya saja. Krek......,begitu dia keraskan cengkeramannya lalu lemparkantubuh Kit-bong-to yang sudah tak bernyawa itu ketanah.

"Dengarkanlah hai....... orang2 Biau! Barangsiapa yang

melawan, Kit-bong-to adalah contohnya!" serunya.

Page 211: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 211/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sejak kecll Kit-bong-to memiliki tenaga kekuatan yangluar biasa. Setelah diangkat menjadi kepala suku, orang2Thiat-theng-biau itu sangat taat dan memujanya. Bahwa

kini kepalanya itu dapat dibinasakan, merekapun menjadikeder dan tak berani bergerak lagi. Melihat itu Liat Hwatmenjadi girang. Baru dia hendak menanyakan tentangrahasia obat mujijat itu, tiba2 dart lamping gunung sanaterdengar jeritan seorang perempuan: "Hem....., Tok-kak-sin-mo.......! Kalau kau tak lepaskan aku, begituayahku datang menyusul, masakan kau dapat

menandinginya?""Huh, takut apa? Kalau aku bukan lawannya, kau

sendiripun tak nanti dapat hidup, ha....,ha....., kitasama2 mati!" kedengaran suara penyahutan.

Orang2 yang berada dalam dataran gunung situ,terkejut mendengar percakapan sepasang laki

perempuan itu karena mereka tahu sudah bahwa keduaorang itu adalah Tio In dan sikaki satu Sin Tok. KalauTong Ko kegirangan mendengar bahwa Siau-bengsiangTio Jiang segera akan tiba, adalah Tay-keng yang serasahilang semangatnya karena ketakutan. Begitugerakannya agak ayal, pundaknya kena termakan ujungpian, sakitnya bukan alang kepalang.

"Shin-heng, lekas bantui aku! Anak ini kerangsokansetan!" serunya kepada Hiat-ji. Tapi pada lain saat,telinga seperti disusupi suara lengkingan "jangan kuatir,makin kau ber-pura2 terdesak, makin baiklah". Kiranyaitulah pesan Liat Hwat yang dibisikkan melalui ilmuthoan-im-jip-bi. Kini hatinyapun mantep pula.

 Adalah pada saat itu Tok-kak-sin-mo dengan mengepit

Tio In sudah muncul disitu.

Page 212: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 212/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Girangnya sikaki satu bukan kepalang ketika didapatikonco2nya berada disitu.

"Ho, kiranya kalian berada disini, aku di-ubar2 TioJiangl" serunya.

Sedang Tio In yang melihat engkohnya (Tay-keng)sedang bertempur dengan Tong Ko segera meneriakinya:"Ko-ko, Ko-ko!"

Bermula Tong Ko mengira kalau saat itu Tok-kak-sin-mo dan Shin Leng-siau tentu sudah membawa Tio In

kekota raja, maka sejenak dia menjadi tertegun demimendengar teriakan nona yang dicintainya itu.

"In-moay, apakah ayahmu segera akan tiba kemari?"serunya.

"Secepatnya tentu dia sudah kesinil" sahut Tio In.

Memang rencana Tok-kak-sin-mo dan Shin Leng-siau

hendak membawa nona itu kekota raja untuk menjebakSiau-beng-siang Tio Jiang.

Maka sedikitpun tak mereka sangka bahwa selekas ituTio Jiang dapat menerima berita lalu terus melakukanpengubaran. Maka rencana tujuan mereka berobah,bukannya menuju keutara tetapi kebarat laut (baratutara). Maksudnya ialah untuk membilukkan perhatianorang. Pada hakekatnya bagus juga siasat itu.

Memang Tio Jiang telah keliru menyusul keutara.Tetapi oleh karena kalangan persilatan dari keduawilayah Kwisay dan Kwitang itu sebagian besar adalahsahabat2 Tio Jiang, maka begitu mereka mendapatkan

 jejak Tok-kak-sim-mo, dengan cepat mereka memberi

Page 213: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 213/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

informasi (keterangan) pada Tio Jiang berganti arahmenuju kebarat laut.

Oleh karena disepanjang jalan itu Tok-kak-sin-moselalu dirintangi oleh hadangan2 sahabat-sahabat TioJiang, ya sekalipun kesemuanya dapat dirubuhkan,namun sekurang2nya juga tak sedikit menghambatwaktu mereka (Sin Tok dan Shin Leng-siau). Begitulahketika tiba didaerah pegunungan Sip-ban-tay-san, TioJiang telah dapat mencandaknya.

Sebenarnya kedua orang itu dapat melayani Tio Jiang,tapi karena sikaki satu berusaha se-kuat2nya agar Tio In

 jangan sampai kena direbut Tio Jiang lagi, maka dia takmau terlibat dalam pertempuran dan melainkan main lariseribu langkah.

Begitu tampak dari kejauhan Tio Jiang mengejar, Tok-kak-sin-mo dan Shin Leng-siau segera keprak kudanya

mencongklang se-pesat2nya.Sekalipun begitu, karena tunggangannya itu sudah

keliwat cape dilarikan siang malam tanpa berhenti dankedua kalinya karena jalanan digunung Sip-ban-tay-sanitu legak-leguk ber-liku2, jadi malah lambat.

Mendengar disebelah muka sana anaknya tak

henti2nya ber-teriak2, TIo Jiang tancap gas berlarisekencang2nya. Dalam bebrapa kejab saja, jarak merekaitu makin dekat. Sedang disebelah muka adalahmerupakan jalan buntu yang menuju kesebuah karang.Tersipu2 kedua orang itu lompat turun dan kudanya.

Baru Shin Leng-siau memutar tubuh hendak siapmenantikan lawan, atau Tie Jiang sudah loncat

menerjangnya dengan pedang pusaka yap-kun-kiam.

Page 214: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 214/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sret...., sret....., mata Shin Leng-siau menjadi silaudengan cahaya gemilang dari pedang pusaka itu dantahu2 bahunya kena tertusuk.

Nampak kawannya terluka, bukannya maju. menolongsebaliknya sikaki satu dengan gayanya berloncatan kakisatu, segera melarikan diri. Tio Jiang tak mau menghajarShin Leng-siau lagi, cukup dia kirim sebuah tendanganyang telah membuat orang itu terlempar setombak

 jauhnya. Yakin bahwa korbannya itu tentu menderitaluka berat, Tio Jiang berputar tubuh terus mengejar.sikaki satu.

Sin Tok menyongsong dengan kapaknya. Untuk lekas2menolong puterinya, Tio Jiang tak mau buang banyakwaktu. Segera dia gunakan jurus hay-siang-tiau-go,tubuhnya tiba2 diam. Ini diartikan lain oleh Sin Tok yangsudah kegirangan karena mengira ada kesempatan untuk

menyerang. Tapi baru dia gerakkan kapaknya, jurus hay-siang-tiau-go yang penuh dengan perobahan itu sudahbergerak. Pedang serentak berobah menjadi separohlingkaran bundar, lewat disela kapak terus merangsangmuka orang.

Tok-kak-sin-mo Sin Tok adalah murid kesayangan dariBan-bok-sin-bu, iblis nomor satu didaerah Biau. Watak

Ban-bok-sin-bu itu sangatlah ganasnya. Dia mempuayaibanyak murid, tapi begitu dia marah2, dia mencarihiburan dengan mem-bunuh2i muridnya. Sebelah kakidari Sin Tok itupun gurunya itulah yang memotongnya.Namun karena Sin Tok bertekad untuk memilikikesaktian, jadi diapun tak mendengar. Makin tua adatBan-bok-sin-bu itu makin gila2an, sehingga dia dijuluki

sebagai iblis nomor satu dari daerah Biau-ciang. Semuaanak muridnya habis dibunuhnya, kecuali tinggal Sin Tok

Page 215: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 215/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

seorang. Oleh karena Sin Tok pandai mengambil hati dantekun melayani, maka Ban-bok-sin-bu tak membunuhnyadan bahkan mengangkatnya menjadi akhli warisnya.

Sin Tok telah mendapat warisan pelajaran sepertigabagian dari suhunya. Ban-bok-sin-bu itu sebenarnyaorang Biau, sewaktu kecil dia telah berjumpa dengaaseorang sakti sehingga kepandaiannya tiada taranya.

Hanya sepertiga bagian saja Sin Tok mendapatpelajaran dari sang suhu, namun dalam golongan jago2

kelas satu dari istana Ceng, dia tergolong yangterkemuka.

Maka dapatlah dia mengetahui bahaya apa yangdibawa oleh serangan Tio Jiang itu. Dalam gugupnyaburu2 dia pakai kapaknya untuk melindungi mukanya.

 Ya, untung dia berbuat begitu dan tak mau temahamenyerang orang. Sekalipun begitu, sewaktu kapak

beradu dengan pedang, maka kutunglah kapak besar itumenjadi dua.

Ter-sipu2 Sin Tok loncat kesamping. Sejak sebelahkakinya dikutungi sang suhu, Sin Tok berjerih payahmelatih diri. Hasilnya, walaupun hanya dengan sebuahkaki namun loncatannya itu jauh melebihi dari orangbiasa. Sekali loncat dapatlah dia mencapai dua tombak

lebih jauhnya. Dan sebelum Tio Jiang sempat mengejar,dia sudah lekatkan kutungan kapaknya itu kemuka TioIn, serunya: "Siou-beng-siang, setindak saja kaumelangkah kemari, anak perempuanmu pasti akan takbernyawa!"

Terpaksa Tio Jiang hentikan langkahnya, sahutnya:"Selembar rambut saja kau ganggu In-ji, tentu tubuhmuakan kucincang hancur lebur!"

Page 216: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 216/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sedangkan Tio In yang melihat ayahnya ditekan olehancaman sikaki satu itu, segera berseru denganlantangnya: "Yah, kau ini bagaimana? Seringkali kau

tanamkan dalam sanubariku, bahwa kepentingan umum,itu diatas kepentingan peribadi. Bangsat ini adalah kakitangan musuh, bukannya kau bunuh dia demikeselamatan rahayat tetapi utamakan kepentingan anaksendiri!"

Tio Jiang mengeluh dalam hati. Dia seorang yangberperibadi lurus. Dipikir2 ucapan anaknya itu memangbenar. "In-ji, anggaplah bahwa ayahmu berdosakepadamu, namun musuhmu itupun tak nanti dapatterlolos dari tanganku, semoga kau dapat mengasohdialam baka dengan tenang!" serunya sembari majumenerjang.

Melihat siasatnya gagal, si ayah tak mempan digertak

dan sianak tak takut mati, Sin Tok wenjadi kelabakansendiri. Dia tak berani laksanakan gertakan danmelainkan buru2 mundur kebelakang untuk menghindaritusukan Tio Jiang.

Namun Tio Jiang tetap merangsang maju dengangerak boan-thian-kok-hay. Taburan sinar pedangmembura keatas kepala lawan. Dengan kutungan kapak,

Sin Tok tak berdaya menghalau serangan lawan. Tiba2dia mendapat akal. Kutungan kapak dan tangkainyaditimpukkan, tring, tring, tring, pedang menghantam danputuslah kutungan kapak itu menjadi empat potongankecil lagi.

Menyusul dengan itu. Tio Jiang turunkan ujungpedang kemuka untuk menusuk ulu hati Sin Tok. Tapi

Page 217: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 217/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

baru menjulur setengah jalan, buru-buru dia tarik pulangpedangnya.

Kiranya sikaki satu itu memang cerdik sekali. Setelahmelemparkan kapak, dengan sebat sekali dia segeramencengkeram Tio In. Begitu pedang menusuk dia pakaitubuh nona itu sebagai perisai.

Tanpa disadari, Tio Jiang tarik serangannya.

Sebaliknya Tio In tak setuju dengan tindakan ayahnyaitu, serunya: "Yah, mengapa kau masih ragu2? Ayuh

teruskan tusukanmu, biar aku mati tapi bangsat ini punturut mampus!"

Betapapun kuatnya peribadi Siau-beng-siang itu,namun dia tetap seorang ayah yang sayang akan puterikandungnya. "In-ji!" keluhnya.

Sin Tok yang ganas licik dapat meneropong isi hati Tio

Jiang. Baru orang mengucapkan kata2nya yang terakhir,secepat kilat dia ajukan tubuh Tio In kearah ujungpedang Tio Jiang, siapa sudah tentu menjadi terperanjatsekali dan ter-sipu2 surutkan pedangnya kebelakang.Hanya suara ketawa sinis yang panjang dari si Iblis saktiberkaki satu itu saja yang sejenak kedengaran, karenaorangnyapun sudah loncat jauh2 terus meluncur pergi

laksana seekor elang menggondol anak ayam.Tersadar dari kejutnya, Tio Jiang buru2 mengejar lagi.

Tetapi berulang kali Sin Tok gunakan siasat tadi, yanigunakan tubuh Tio In untuk menyambut seranganpedang. Begitulah kejar mengejar secara demikianberlangsung sampai bebrapa lama. Sin Tok terusmendaki kepuncak, perhitungan, begitu tiba diatas

Page 218: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 218/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

puncak yang menjulang tinggi itu, mudahlah dia untukmenghadap lawan yang berada disebelah bawah.

Tanpa disadari puncak yang tengah didakinya ituadalah puncak Thiat-nia. Dan betapalah girangnya ketikadipuncak itu dia jumpahkan Hiat-ji dan siorang tua kateLiat Hwat cousu atau Im-yang-sin-mo Put-siu. Hiat-jiberlari menyongsongnya dan membisiki: "Sin-heng, bilananti Siau-beng-siang datang, jangan sekali2membocorkan rahasia puteranya. Kita ada rencanabagus!"

Benar samar2 Tio In dapat mendengar kata2 "Siau-beng-siang" dan "puteranya" itu, namun dia tak dapatmendengar keseluruhannya dengan jelas. Sayang,andaikata kala itu ia dapat mendengar jelas, tentu akansegera dapat melucuti kedok engkohnya, si Tay-keng itu.

Pada saat itu terdengar sebuah suitan disusulnya

dengan munculnya seorang berperawakan gagahperkasa sembari mencekal sebatang pedang yang hijaukemilau cahayanya. Itulah dianya, Siaubeng-siang TioJiang!

"Yah, harap kau lerai dulu engkoh dan Tong Ko yangberkelahi itu, entah mengapa mereka bertempur mati2anitul" seru Tio In demi melihat kedatangan ayahnya.

Berbeda dengan nona itu, Sin Tok tahu sudahmengapa kedua anak muda itu bertempur. Demimendengar seruan Tio In kepada Tio Jiang Jiang tadi,diam2 dia mengeluh. Celaka, rahasia Tay-keng tentuakan pecah, demikian pikirnya. Kala itu Tong Ko tengahmendesak Tay-keng dengan serangan liong-kau-pian,sebaliknya menuruti pesan Liat Hwat cousu, Tay-kengtetap bertahan se-kuat2-nya.

Page 219: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 219/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sampai pada detik itu, Tio Jiang masih anggapputeranya itu, seperti dirinya, adalah orang yang setiapada tanah air. Atas seruan Tio In tadi, Tio Jiang segera

melangkah maju dan sret, dia hantamkan yap-kun-kiamditengah kedua senjata anak muda yang bertempur itu.

Tay-keng cepat mundur, sebaliknya karena mengiraTio Jiang datang membantu, Tong Ko tetap merangsangmaju mengejar Tay-keng. Tapi baru dia gerakkan liong-kau-pian, ujung pedang Tio Jiang telah menyodok piansampai terpental balik. Dan menyusul dengan itu, ujungyap-kun-kiam diteruskan menusuk dadanya. Dalamterperanjatnya, Tong Ko buru2 menyurut kebelakang. TioJiang maju selangkah, seraya berpaling kearahputeranya: "Tay-keng lekas turun kebawah gunungl"

Sebenarnya semangat Tay-keng sudah hilang ketikatampak sang ayah datang. Tapi demi mendengar ucapan

ayahnya yang terang menandakan belum mengetahuirahasianya itu, dia seperti orang yang hidup kembali daricengkeram maut. Tanpa menyahut lagi, dia terus putartubuhnya mengayun langkah.

Masih Tong Ko belum mengetahui alam pikiran TioJiang. Adakah Siau-beng-siang hendak bertempurseorang diri dengan kawanan kaki tangan Ceng itu, maka

dia suruh puteranya pergi dahulu, demikian dia cobamenarik dugaan.

"Orang she Tio, jangan pergi dahulul" serunya.

Mendengar seruan Tong Ko itu, wajah Siau-beng-siangberobah bengis, sahutnya dengan tertawa dingin: "Akutak nanti ngacir!"

Page 220: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 220/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Bukan kau, melainkan Tio Tay-kengl" Tong Ko ter-sipu2 memberi penjelasan.

Tio Jiang mendeham geram, serunya: "Kalau hendakmenahan dia, kau harus jangan membiarkan aku hidupdahulul"

Mendengar Tio Jiang makin nyeleweng dariperkiraannya, Tong Ko banting2 kaki sembari meratap:"Tia .............. "

Tetapi belum lagi dia sempit melanjut kan kata2nya,

Hiat-ji sudah menumpangi dengan tertawa: "SaudaraTong, Siau-beng-siang Tio Jiang ketiga beranak, sudahberada dalam genggaman kita, masakan kuatir merekaakan terbang keangkasa? Jangan kau sibuk2, biar Tay-keng aku yang memberesinyal"

Dalam tipu siasat yang licik culas, memang Tay-kengtajam sekali. Seketika tahu sudah dia kemana tujuankata2 Hiat-ji itu. Dia (Tay-keng) hendak "dikembalikan"pada ayahnya sedang Tong Ko hendak "diambil" menjadiorangnya Hiat-ji.

Untuk menjaga rahasia Tay-keng, Tong Ko hendakdijadikan kambing hitamnya.

"Yah, biarlah kita berdua ayah dan anak mati

bersama!" seru Tay-keng dengan garang lantang. Dandengan bolang balingkan pedangnya, dia "menyerang"Hiat-ji, siapapun lalu melayaninya secara ber-sungguh2.Hola......, suatu permainan sandiwara yang lihay benar.Jangan lagi Siau-beng-siang Tio Jiang seorang jujur yangbelum pernah berbuat bohong, sampaipun Tio In sendiriyang sudah menaruh kepercayaan penuh bahwa

Page 221: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 221/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

kekasihnya (Tong Ko) itu bukan seorang pengchianat,tak urung pada saat itu menjadl ragu2 juga.

"Tok-kak-sin-mo, kalau benar2 kau ini seorangperwira, ayuh lepaskan aku. Coba kau buktikan saja,adakah kami ketiga ayah beranak ini, jeri padakambrat2mu golongan taylwe ko-chin (jagoan istana)tidakl" akhirnya nona itu menantang sikaki satu.

Kini Tong Ko sudah sadar akan tipu muslihat yangdipasang oleh Hiat-ji dkk itu. Saking gusarnya, matanya

melotot mulutnya ter-longong2 tak dapat berkata-katasampai sekian saat. Baru tersadarlah dia ketika pedangTio Jiang menyambar kearahnya. Apa boleh buat,dengan gunakan gerak lincah dalam ilmu pian pat-sian-pian-hwat ajaran Soa-kim-kang Ciang Tay-lo, Tong Komenghindar kesamping. Tio Jiang makin gemas. Denganmenggerung se-keras2nya dia lancarkan serangan Ceng-

wi-tian hay teramat gencarnya.Tahu Tong Ko bahwa Tio Jiang itu ternyata masih

gelap akan keadaan yang sebenarnya jadi tetap salahfaham mengira kalau dia (Tong Ko) adalah kaki tanganpemerintah Ceng. Pernah mulut Siau-beng-siang itumenyatakan bahwa sudah berulangkali karena teringatakan wajah seseorang, Siau-beng-siang tak mau

membunuhnya. Tapi rasanya kalini tentu tidaksedemikian lagi. Ini dibuktikan dari caranya diamelancarkaa serangannya yang begitu mengerikan itu.

 Adalah pada saat2 dia meramkan mata menunggu ajal,se-konyong dia didorong kesamping oleh suatu tenagakuat, sehingga terhindarlah dia dari serangan pedang.Menyusul terdengar suara suara melengking: "Tong Ko,

kau bukan tandingnya Siau-beng-siang. Sana, bantu

Page 222: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 222/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Hiat-ji meringkus Tio Tay-keng dan biar aku yangmemberesi disini!"

Itulah suara Liat Hwat cousu dan memang dialah yangmendorong tubuh Tong Ko tadi. Tio Jiang ganti serangankearah orang kate itu, tapi dengan kebutkan lenganbajunya dapatlah dia menyampok pedang Tio Jiang.Kalau Tong Ko hampir pingsan saking menahan amarahkarena "dibikinkan" oleh kawanan kaki tanganpemerintah Ceng itu, adalah Tio Jiang terkejut karenanampak kedahsyatan tenaga orang kate itu. Kini dia takberani menandang ringan, bret....., terdengar lenganbaju Liat Hwat tembus berlubang dan ujung pedanglangsung menusuk ketenggorokannya.

Kini adalah giliran Liat Hwat yang kaget bukan terkira.Jubahnya itu terbuat dari kain hwat-wan-poh keluaranTibet yang dijahit dengan benang emas putih (platina).

Dengan baju anti senjata itu, dia berani menyampokpedang lawan. Maka betapalah kejutnya ketikadidapatinya lengan bajunya telah dapat ditembus olehpedang lawan.

"Pedang bagus!" sampai2 mulutnya mengeluarkanpujian sembari tundukkan kepala untak menghindaritusukan pedang. Ujung pedang menjulur lurus disisi

leper. Tiba2 Liat Hwat julangkan pundaknya keatas dantundukkan kepalanya kebawah. Maksud hen dakmenjepit pedang itu dengan bahu dan pipi. Berbahayanampaknya jurus yang diunjuk Liat Hwat itu, namunlihaynya bukan olah2. Apabila dapat dijepit, maka, yangkena dijepit itu adalah bagian punggung pedang itu, jaditak berbahaya.

Page 223: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 223/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Melihat permainan yang aneh itu, buru2 Tio Jiang tarikpulang pedangnya.

Syukur dia sangat berlaku sebat. Tahu bahwabarhadapan dengan seorang tokoh sakti, Tio Jiangmundur selangkah. Dalam kesempatan itu diamemandang kesekeliling situ. Didapatinya Tio In tetapdiringkus Sin Tok sedang disebelah sana benar juga TongKo tampak sedang "membantui" Hiat-ji mergeroyok Tay-keng. Tapi sekilas pandang dia merasa aneh melihatpermainan ketiga anak muda itu. Bukannya Tay-kengyang dikerubut dua, tapi melainkan Tong Ko lah yangdicecer serangan oleh Tay-keng dan Hiat-ji. Dia merasaheran namun tak mempunyai banyak kesempatan untukmengikuti dengan seksama karena pada saat itu LiatHwat sudah menyerangnya dengan kebasan lengan baju.Hebatnya, kebasan itu ditujukan untuk menutuk jalandarah hwa-kay-hiat dan kian-keng-hiat lawan.

Buru2 Tio Jiang menghalau dengan pedang.Demikianlah dalam sekejab saja, pertempuran telahberjalan empat lima jurus.

Dalam pada itu insyaflah Tio Jiang bahwa kepandaianlawan itu lebih tinggi dari dia, maka timbullahkeraguannya adakah nantinya dia dapat merampas

pulang anak gadisnya. Namun kebimbangannya itu takmengurangkan kewaspadaannya dalam memainkan ilmupedang to-hay kiam-hwat.

"Siapakah kau ini?" serunya bertanya.

 Yang ditanya kedengaran tertawa iblis, sahutnya"Thay-ya inilah yang digelari orang sebagai Liat Hwatcousu. Im-yang-sin-mo, orang she Mo nama Put-siu"

Page 224: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 224/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Memang pernah juga Tio Jiang mendengar akanadanya tokoh aneh macam itu didaerah Tibet. Tokoh ituseorang pria tetapi mempunyal suara seperti orang

wanita, mempunyai ilmu kepandaian dari suatu alirantersendiri. Tio Jiang tak berani lengah, dimainkanpedangnya dengan lebih gencar. Demikianlahdigelanggang situ telah terbit pertempuran dahsyat daridun orang tokoh terkemuka pada jaman itu. Orang2Thiat-theng-biau yang menyaksikannya, sama kesimatar-longong2.

Sedang disebelah sana Tong Ko mempunyai rencanasendiri juga.

Bermula waktu didorong oleh Mo Put-siu tadi, dia agakterkesiap. Namun dia segera mengambil suatukeputusan. Biar bagaimana, sukar rasanya dla gunakanlidah untuk membongkar komplotan itu. Jalan satu2nya

yalah membekuk Tay-keng lebih dahulu, lalumemaksanya supaya mengakui perbuatannya dihadapanTio Jiang. Kalau hal itu berhasil, barulah dapat diamembersihkan diri. Jadi "Disuruh" atau tidak oleh MoPut-siu tadi, memang diapun sudah mau larimenghampiri ketempat Tay-keng.

Tio In yang tak mengetahui duduk perkaranya dan

hanya menyaksikan gerak gerik Tong Ko itu, hatinyaseperti diremas. Ia sudah serahkan hatinya kepada anakmuda itu dan bermula masih belum percaya kalaukekasihnya itu sungguh seorang kaki tangan Ceng. Tapiapa yang dilihatnya pada saat itu, menjadi "bukti" yangberbicara. Seketika lenyaplah rasa kasihnya bergantidengan rasa kedukaan yang hebat, ya lebih hebat lagi

daripada tatkala iIa mendengar berita kematian sangkekasih itu.

Page 225: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 225/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Namun Tong Ko tak mendengarnya dan tetapmenyerbu Tay-keng.

Sret...., sret....., dua buah hantaman Iiong-kau-piandia serangkan pada Tay-keng. Walaupun hanyabersandiwara, namun untuk mengelabuhi pandangan TioJiang, hebat juga gaya pertempuran yang dilakukan olehTay-keng dan Hiat-ji itu. Ketika liong-kau-pian Tong Komenyerang, terperanjat Tay-keng tak terkira dan hampirsaja dia kena disapu oleh pian Hiat-ji. Lintunglah Hiat-jitahu gelagat jelek, piannya dibilukkan untukmenghantam Tong Ko.

Dan justeru tepat pada adegan ini berlangsung, disanaTio Jiang tepat berpaling mengawasi. Jadi diam2 Siau-beng-siang heran tadi, mengapa justeru Tong Ko yangdikerubut dua. Sayang Liat Hwat keburu menyerang,coba tidak tentu dapatlah dia mengetahui "baju aseli"

dari puteranya itu.Memang berat bagi Tong Ko untuk melayani kedua

orang itu. Tambahan pula Tay-keng memang sangatbernapsu sekali untuk membunuh Tong Ko, agarrahasianya tetap tertutup se-lama2nya. Jadiserangannyapun serba kesusu. Dan benar juga lewat 10

 jurus kemudian Tong Ko sudah kewalahan. Tong Ko

gugup dan pilu. Bukan karena takut mati, tapi karenadengan kematiannya itu, namanya tetap akan ternodasebagai kaki tangan pemerintah Ceng.

"Siau-beng-siang Tio Jiang, dengarlah kata2ku!"serunya kepada Tio Jiang.

Tio Jiang yang tengah bertempur gigih dengan LiatHwat, sempat pula menyahut: "Binatang macam kau,

 jangan bicara lagi padaku!"

Page 226: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 226/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Kepedihan Tong Ko sukar dikata. Untuk kesekiankalinya, kembali dia menerima hinaan secaramenyakitkan. Tadi dia telah menumpahkan rasa hatinya

yang penghabisan, namun tetap tak digubris oleh TioJiang.

"Fui......., mengapa ku digolongkan bangsa binatang?Orang yang buta kenyataan macam kau, itulah yangpantas digolongkan bangsa babi anjing!' balasnyamemaki dengan gusarnya dan sret............ diahantamkan piannya dengan kalap pada Hiat-ji.

Hiat-ji terkejut melihat cara serangan lawan yangseperti kerbau gila itu. Miringkan tubuhnya kesampingdia terus enjot tubuhnya menghibur sampai satu tombak

 jauhnya.

"Tepat sekali makianmu itu saudara Tong! MemangTio Jiang itu manusia yang tak kenal kenyataan, tak tahu

gelagat. Dia berkeras hendak membentur pemerintahCeng, huh......, memang lebih hina dari bangsa anjingdan babi!"

Demikian licin si Hiat-ji itu memutar balikkan kata2Tong Ko tadi: Tong Ko yang tak pandai merangkai kata2itu sampai termangu diam. Tahu2 Tay-keng menyerangdengan. tusukan ujung pedangnya. Tong Ko hanya

mendak sedikit, cret....... , dia biarkan pundaknyatertusuk ujung pedang tapi berbareng itu dia hantamkanpiannya keleher sipenyerang. Kalini benar2 suatuserangan yang istimewa, sehingga karena tak sempatmenghindar leher Tay-keng telah kena digubat ujungpian.

Tong Ko sudah seperti orang kerangsokan setan.Begitu dapatkan hasil tanpa hiraukan luka dipundaknya,

Page 227: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 227/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

dia segera tarik piannya se-kuat2nya. Tay-kengterhuyung kemuka dan dengan demikian ujungpedangnyapun menjubles makin masuk kepundak Tong

Ko. Tetap Tong Ko tak mempedulikan hal itu, begitulepaskan liong-kau-pian dia gunakan kepelannya untukmenghantam batok kepala Tay-keng. Kalau saja.hantaman itu mengenai, batok kepala Tay-keng pastiremuk dibuatnya

"Mah, kau datang!" se-konyong2 Tio In berserukegirangan. Tong Ko tertegun dan berpaling mengawasi.Sesosok tubuh melayang datang. Itulah Hui-lay-hongLiau Yan-chiu adanya. Sembari masih melayang,tangannya sudah bergerak menimpuk sebuah senjatarahasia kearah tangan Tong Ko.

Seperti telah diketahui, walaupun Yan-chiu itu adalahsumoaynya Tio Jiang, tapi berkat otaknya cerdas dan

tempo dahulu pernah meminum mustika biji kuningdalam batu, maka ilmu kepandaiannyapun hebat.Sebenarnya kalau dinilai, kepandaiannya lebih tinggi darisuaminya (Tio Jiang). Sebenarnya kalau mau, dapat jugaTong Ko menghindar senjata rahasia itu. Tapi olehkarena Tay-keng sudah "tergenggam" ditangannya, diatak mau tarik pulang tinjunya tadi. Dan tahu2 jalan darahyang-ko-hiat pada siku tangannya telah kena dimakansenjata rahasia itu. Karena kesemutan gerakantangannya menjadi ayal dan kesempatan ini digunakanoleh Tay-keng untuk menarik pedangnya sembari loncatmenyingkir.

Namun anehnya Tong Ko tak rasakan jalan darahnyatertutup, dan begitu mengenai tangan senjata rahasia itu

segera jatuh melayang ketanah. Hai, kiranya senjata

Page 228: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 228/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

rahasia itu hanya secarik kain yang dipelintir. Hebat niankepandaian Hui-lay-hong Liau Yan-chiu itu.

Tampak oleh Tong Ko bahwa Tay-keng kinimenghampiri mamahnya dan berbicara sejenak. Tapirupanya Yan-thyiu tak banyak menaruh perhatian terusmenyerang Tok-kak-sin mo Sin Tok. Hiat-ji buru2perdengarkan kode siulan dan memberi isyarat matapada Tay-keng seraya loncat menghampirinya.

"Tio-heng, kita berpisah dulu nanti saja pada

pertengahan bulan depan, kita bertemu lagi digerejaKong Hau Si Kwiciu!" serunya berbisik.

Dan tampak Tay-keng menganggukkan kepala.

---oo<dw-kz0tah>oo---

Page 229: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 229/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 17 : REMUK RENDAM

Luka pada pundak Tong Ko tadi masih mengucurkan

darah, sehingga dia ter-huyung2 rak dapat berdiridengan jejak, namun dengan sempoyongan dia tetapmaju menghampiri Tay-keng. Tapi baru melangkahbebrapa tindak, telinganya seperti tersusup oleh suatusuara yang bernada ramah: "Nak, mengapa kau takmengindahkan pesan The Go, berani gegabah keluarsendirian? Kalau mau meloloskan diri, turutlah

perintahkul"Heran Tong Ko dibuatnya. Dia kerlingkan

pandangannya kesekeliling tempat situ. Dalam lingkaranseluas empat lima tombak, yang tampak hanyalahorang2 suku Thiat-theng-biau saja. Dan didalamlingkaran yang merupakan gelanggang pertempuran situ,kecuali Tio Jiang yang bertempur dengan Liat Hwat, Sin

Tok lawan Yan-chiu dan Hiat-ji "berkelahi" dengan Tay-keng, tiada barang suatu orang lain lagi. Tapi betapabening nyaring suara bisikan tadi menyusup kedalamtelinganya, dia dapat mendengarkannya dengan jelas.

 Ah, kalau bukan tokoh yang Iwekangnya sudah mencapaitingkat kesempurnaan, tentulah tak nanti dapatmenggunakan ilmu lwekang coan-im-jip-bi begitu. Dan

rasanya kepandaian-tokoh itu tidak dibawah Liat Hwatbahkan lebih lihay lagi!

Setelah hening sejenak kedengaran pula suara. itu.menyusup:

"Tutuklah jalan darahmu sendiri lebih dahulu untukmenghentikan perdarahan, ini kuberimu obat!"

Page 230: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 230/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Berbareng dengan kata "obat" itu, punggung Tong Koserasa sakit dan ketika menunduk kebawah didapatinyaada sebuah gulungan kertas kecil. Buru2 dipungutnya

dan ketika dibuka, ternyata berisi obat puder merah.Tanpa berayal Tong Ko lakukan perintah orang gaib itu.Menutuk jalan darah lalu mengulaskan puder merah itupada luka2nya. Suatu rasa nyaman menyelubungi tubuh,rasa sakit berkurang. Hatinya sangat bersyukur sekalikepada penolongnya yang berbudi itu. Ketika dia hendakberpaling untuk menengok, tiba2 didengarnya Tio In

berlari mendatangi. Bermula dia hendak menjemputliong-kau-pian yang terhampar ditanah, tapi batalmenjemput dia maju menyongsongnya: "In-moay!"

Tapi untuk kejutnya wajah Tio In berobah muram,matanya ber-kaca2 air mata dan giginya terdengarberkerutukan. "Dahulu masih tak kupercaya kalau kau inimenjadi kaki tangan pemerintah Ceng. Tapi apa yang

kusaksikan hari ini, masih dapatkah kau memberipenyangkalan?"

Dan menyusul dengan kata2 itu, tangannya meninjukemuka. Karena tak menduga sama sekali, tinju sinonaitu tepat mengenai luka didada Tong Ko. Baru saja lukaitu berhenti mengucurkan darah atau kini kembalimenyemburkan darah segar hingga tangan Tio In punkelumuran darah. Tio In tertegun, tiba2 tinjunya yangberlepotan darah itu di-usap2kan baju seraya berseru:"Darahmu, budak Ceng, berbau busuk, mengotorkantanganku!"

Nona itu sebenarnya sangat mencintai Tong Ko. Tapiia salah sangka Tong Ko itu seorang kaki tangan

pemerintah Ceng. Namun sekalipun begitu, gelar rasakasih masih kuat meremas sanubari Tio In. Melihat

Page 231: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 231/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

keadaan Tong Ko yang terlongong2 bermandikan darahitu, hatinya seperti di-sayat2. Ia buru2 memutar tubuhmembelakangi dan air matanya bercucuran laksana

hujan mencurah

Memang sakit yang ditimbulkan akibat hantaman TioIn itu, bukan kepalang sakitnya.

Namun Tong Ko rasakan, sakit pada hatinya dicercasang kekasih itu, jauh lebih berat.

Dia ter-mangu2 sampai sekian saat. Pikirannya serasa

hampa. Fahamnya hilang ditelan penasaran. Ya, sampaiTio In, nona yang menjadi tambatan jiwanya, punmenuduh dia sebagai seorang kaki tangan Ceng. Orangmengatakan bahwa empedu itu pahit. Tetapi adakah halyang melebihi pahitnya dari dinista seorang kekasih?Serasa dia kehilangan bumi tempat berpijak, beringintempat berlindung. Rasanya kecuali The Go seorang,

didunia ini sudah tiada orang yang mau mempercayainyalagi.

Dalam keputusan asa, dia berobah kalap.

Se-konyong2 dia tertawa berderai2 dan seperti orangkemasukan setan menjerit dia dengan kalapnya: "Benar,

 Aku seorang budak Ceng! Aku seorang budak Cengl"

Habis men-jerit2 itu, dipungutnya liong-kau-pian terusdihantamkan kearah dua orang Thiat-theng-biau yangseketika juga segera rubuh sungsang balik ditanah.

Dalam pada itu waktu mendengar dia tertawa keraslagi, Tio In berputar untuk mengawasinya. Tampak akansepasang biji mata sinona yang bundar bening itu.

Page 232: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 232/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Hati Tong Ko makin ter-sayat2. Mendongak keatassembari tertawa nyaring, dia ter-huyung2 majumenghampirinya. Tio In cemas menampak sorot mata

anak muda itu ber-api2, iapun menyurut kebelakang.

Mengapa Tio In bisa lari menghampiri Tong Ko,bukanlah tadi ia masih diringkus sikaki satu Sin Tok?Kiranya kejadian itu adalah begini: begitu menyerbu,

 Yan-chiu telah berhasil mendesak sikaki satu menjadikalang kabut. Masih si Sin Tok itu hendak menggunakansiasat seperti ketika menghadapi Tio Jiang, yaknimenggunakan tubuh Tio In sebagai perisai dan senjata.Namun, Yan-chiu bukan Tio Jiang. Selain lincah, ia jugalebih cerdas. Mengetahui akan siasat lawan, ia segeramemperoleh daya untuk memecahkannya. Secepat kilat,ia menyelinap kebelakang lawan dan segera menusuk.

Tahu sudah si Sin Tok itu kalau Yan-chiu bergelar Hui-

lai-hong atau si Burung Cenderawasih terbang melayang.Tapi sedikitpun dia tak mengira kalau sedemikian luarbiasa gerakan nyonyah itu. Tadi dia hanya menampakberkelebatnya sinar pedang, tapi tahu2 lawan sudahberada dibelakangnya. Jika dia tetap membandelmemegangi Tio In, terang punggungnya akan tertusukpedang. Ah, terpaksa dilepaskannya nona itu, kemudianloncat kemuka. Dan begitu terlepas dari cekalan orang,tadi Tio In pun lantas loncat menghampiri Tong Ko.

Pada saat itu Tio In menyurut bebrapa tindakkebelakang dan tanpa disadari, telah mendekatiketempat Yan-chiu. Melihat anak gadisnya didesak TongKo, marah Yan-chiu tak terkendalikan lagi. Memang sejakkematian puteranya bungsu, Yan-chiu teramat bencinya

kepada Tong Ko. Adalah karena beberapa kali dicegahsang suami, ia sudah tak jadi membunuh anak muda itu.

Page 233: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 233/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sebenarnya saat itu juga, ia kepingir, melabrak Tong Ko,sayang ia masih harus melayani desakan Sin Tok.Pikirannya cepat bekerja. Tio In tak memegang senjata

apa2, sedang ia (Yan-chiu) rasanya sanggup melayaniserangan kapak Sin Tok dengan cukup mengandalkankelincahannya saja.

Secepat memikir, secepat itu pula ia mengambilkeputusan. Dijentikkan pedang kuan-wi-kiam kearah TioIn sana seraya berseru: "In-ji, gunakanlah jurus Kang-sim-poh-lohl"

Kang-sim-poh-loh adalah jurus yang terhebat dari ilmupedang Hoan-kiang-kiam-hwat. Melihat kuan-wi-kiammelayang datang, Tio In cepat menyambarnya, sret.....,dari samping pedang itu diputar ketengah terusditusukkan kedada Tong Ko. Keadaan Tong Ko pada saatitu, antara sadar tak sadar. Dia rasakan dunia ini gelap,

tiada berkecintaan lagi. Tusukan ujung pedang Tio In itu,pun se-olah2 tak dirasakan. Dia hanya lekatkanpandangannya kewajah Tio In, entah apa yang kelihatanolehnya.

Bermula Tio In girang karena tusukannya bakalberhasil. Tapi kala ujung pedang tinggal berapa dim lagikedada sianak muda, tiba2 hatinya tercekat dan tertegun

sejenak. Bibirnya ber-gerak2 seperti hendak mengatakansesuatu. Ya, memang demikianlah. Perasaan hatinyapada saat itu mungkin tak kalah pedihnya dengan TongKo. Pemuda tambatan hatinya adalah seorang "kakitangan Ceng" Bukan saja lamunannya untuk mendirikanmahligal hidup yang berhabahagia akan lenyap se-lama2nya. Sejak kecil ia diasuh dengan didikan budi

pekerti menyinta tanah air. Dimisalkan, ayah bundanyatak menghalangi perhubungannya dengan Tong Ko, ia

Page 234: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 234/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

sendiripun tak sudi lagi untuk menjadi teman hidupseorang budak pemerintah penjajah. Namun betapapun

 juga, ia tetap seorang dara yang sedang dijenjang

asmara. Laksana kuntum bunga yang tengah mekarsemerbak, ia rela menyambut kedatangan sangkumbang. Ia berhenti setengah jalan untuk menusuk itu,adalah karena disebabkan hal itu.

Tangannya yang masih mencekali pedang itu tampakbergemetaran sehingga pakaian Tong Kopun turut ber-goyang2. Ini rupanya membikin sadar sianak muda yangterus menundukkan kepala untuk memandangnya. Ketikatampak pedang kuan-wi-kiam berkilau2an menyilaukanmata itu, wajahnya makin 'muram. Dengan bibirbergetar, ia berseru dengan nada yang tawar: "Tusuklah,nona Tio! Mengapa berhenti?"

Dalam nada kata2nya itu terasa suatu kehampaan

yang mendalam. Suatu rasa tak mengacuhkan akansegala apa lagi. Dia seolah2 menyuruh Tio In menusukpada lain orang, bukan menusuk pada dirinya. Ya, diabagaikan sebuah layang2 yang putus talinya, kehilanganarah tujuan hidup. Tio In terkesiap, hatinya makin pilu.Ia mengetahui bahwa sebenarnya tadi Tong Ko dapatmenangkis karena lengannya sebelah kanan tak kenaapa2. Tapi anehnya, anak muda itu malah menjulaikanLiong-kau-piannya kebawah.

 Ah .....Tong Ko ........... Tong Ko......! Demikian hatiTio In mengeluh demikian pula kalbunya meronta diacinta padaku..... ! Dia cinta padaku......!

Tanpa terasa kelima jarinya yang menggenggamkuan-wi-kiam itu terlepas dan trang......, jatuhlah pedang

pusaka itu berkerontangan ditanah. Tapi berbareng

Page 235: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 235/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

dengan jatuhnya pedang itu, terdengarlah Tong Kotertawa keras.

"Mengapa kau tertawa?" tanya Tio In."Mengapa aku tertawa.....? Mengapa aku tertawa.....?

Bagaimana kutahu mengapa aku tertawa ini?" sahutTong Ko dengan lantang. Kemudian memutar tubuh diaterus melangkah pergi. Tio In tegak ter-longong2ditempatnya. Tak memungut pedang yang jatuh ditanahtadi, pun tak mengejar, sianak muda. Juga ia sendiri,

termangu2 tak tahu apa yang direnungkannya!Disebelah sana Yan-chiu yang bertangan kosong

menghadapi sikaki satu, telah bertempur denganserunya. Dalam hujan kapak yang dilancarkan Sin Tok, iaberlincahan laksana seekor kupu2 di serang curahanhujan. Walaupun hanya berkaki satu, namun Sin Tok

 juga gesit sekali. Maka untuk merebut kemenangan,

rasanya juga tak mudah bagi Yan-chiu. Apa yang terjadipada diri Tio In yang ter-longong2 seperti orangkehilangan semangat mengawasi Tong Ko berlalu itu, taklepas dari pandangannya. Namun iapun tak dapatberbuat apa2.

Sedang pada partai yang lain, pun Tio Jiang tak dapatberbuat apa2 terhadap Liat Hwat cousu. Setelah lewat

 jurus yang ke 30, gerakan Tio Jiang tampak agak kendor.Serangan pedang Tio Jiang sepintas pandang sepertisebuah pedang kayu mainan kanak2 gayanya. Tapi bagiLiat Hwat cousu, serangan itu digerakkan dengan suatutenaga lemas yang mengandung kekuatan dahsyat. Makadia (Liat Hwat) pun harus mengerahkan tenaga dalamuntuk menghalau serangan istimewa itu. Dilain fihak, Tio

Jiang juga rasakan kebutan lengan baju orang tua kate

Page 236: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 236/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

itu, mengandung tenaga lwekang yang teramathebatnya. Jika dia tak mengundang seluruh kekuatannya,sukarlah rasanya untuk menolak tekanan lawan itu. Maka

dia curahkan seluruh perhatiannya untuk menghadapisiorang tua kate itu, jadi terpaksa tak dapatmenghiraukan Tio In lagi.

Juga partai si Hiat-ji dengan Tio Tay-keng, walaupunhanya pura2 saja, namun tampaknya tak kurangserunya. Hal ini memang sengaja mereka unjukkanbegitu, untuk mengelabuhi mata Tio Jiang yang tajamitu. Jadi terpaksa merekapun tak dapat mencegahperginya Tong Ko. Juga rombongan orang Thiat-Theng-biau, karena mengetahui sikap bersahabat dari anakmuda itu terhadap kepala sukunya tadi, segera memberi

 jalan pada Tong Ko. Begitulah dengan tindakan limbung,Tong Ko menuju kebawah gunung.

 Adalah setelah anak muda itu berjalan jauh, barulahTio In tersadar. Dan pada saat itu terdengar jugamamahnya (Yan-chiu) menerlakinya: "In-ji, lekasambilkan pedang itu untukku!"

Tio In cepat melemparkan pedang itu kearahmamahnya. Sekonyong2 Yan-chiu bersuit nyaring dantubuhnya melambung keudara. Begitu menyambar kuan-

wi-kiam ia terus membabat kebawah, Sin Tok gerakkankapaknya untuk menangkis, trang, kapak kutung dankuan-wi-kiam menyambar pundak Sin Tok, meninggalkansebuah luka sepanjang 20 an centi.

Page 237: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 237/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

GAMBAR 10

Begitu Liau Yan Chiu sambar pedang yangdilemparkan Tio In kepadanya itu, se-konyong2 ia bersuitnyaring sambil melambungkan tubuh keatas dan pedang

membabat, "trang....." tahu-tahu kapak Sin Tok

terkuntung dan pundaknya terluka.

Tubuh Sin Tok menggigil kedinginan dan rasa dinginitu serasa menusuk sampai keulu hati. Tiba2 kakinyayang tinggal satu itu ditekuk dan tubuhnya segeradibuang untuk bergelundungan kearah Tio In. Dengan

sebatnya nona ini mengirim tendangan. Rupanya sikakisatu itu lebih suka mendapat persen tendangan Tio Indaripada merasakan tusukan kuan-wi-kiam Yan-chiu.Benar Tio In tepat sekali menendangnya, namun sikakisatu dengan membabi buta tetap bergelundungmenerjangnya seraya gerakkan tangan uatukmenyambar kaki sinona. Syukur Tio In keburu loncatmenghindar jauh2 dan pada saat itupun Yan-chiu juga

sudah mengejar datang.

Page 238: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 238/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sebenarnya Hiat-ji yang hanya bertempur pura2dengan Tay-keng itu dapat memberi pertolongan padasikaki satu. Tapi dari menolong, sebaliknya anak bermata

wungu itu malah tertawa sinis melihati tingkah laku si SinTok yang pontang panting seperti dikejar setan itu. Ya,memang dia benci pada sikaki satu itu dan diam2mendoakan supaya dia lekas mampus saja.

Dalam gugupnya sikaki satu bergelundungankesamping. Dalam kesempatan itu dia mencuri lihatkearah Hiat-ji. Waktu dilihatnya wajah anak itumengunjuk senyum sinis, gusarnya bukan kepalang. Huh,

 jangan kau bergirang dulu, anak keparat. Kalau aku mati,Tio Jiang dan isterinya itu tentu bakal dapat berkelahibahu membahu untuk melancarkan ilmu pedang Hoan-kang-kiam-hwat dan to-hay-kilam-hwat yang termasyhur.Pada saat itu kaupun tentu takkan terluput dari keiratian,demikian diam2 dia mengutuk Hiat-ji.

Dalam pada merangkai kutukan itu, dia tetap takberayal untuk bergelundungan kian kemari. Ternyatagerakannya pun amat lincah sekali. Berulang kali Yan-chiu menikam dan menusuk, namun selalu dapatdihindarinya. Ketika dia bergelundungan kedekat Tay-keng, tiba2 timbullah suatu pikiran. Begitu pentangsepasang tangan, dia dekap kaki anak itu.

Kala itu Tay-keng tengah melancarkan sebuah pukulankearah Hiat-ji. Benar tadi dia mengetahui bahwa sikakisatu itu bergeIundungan menghampiri kedekatnya, tapimimpipun tidak dia kalau dirinya bakal diperlakukanbegitu oleh sikaki satu. Maka tak ampun lagi, robohlahTay-keng.

Page 239: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 239/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sudah tentu Yan-chiu tak mengetahui perbuatanputeranya yang manis itu. Maka demi menampakputeranya sedemikian mudah dapat diringkus kakinya

oleh Sin Tok, heran juga ia dibuatnya. la mengetahuikepandaian puteranya itu cukup tinggi. Ya....., walaupunmasih kalah setingkat dengan sikaki satu, namun biarbagaimana tak nanti sedemikian mudahnya dapatdidekap mentah2 begitu. Dalam keherannya itu,timbullah kecurigaan. Sayang dia tak mau merenungkandalam2 dan melainkan diam saja tak tahu bagaimana

harus bertindak."Tio-heng, maafkanlah!" sikaki satu berbisik kedekat

telinga Tay-keng. Rupanya Tay-keng itu sudahtenggelam jauh sekali kedalam bujukan mereka. Iacukup mengerti apa maksud sikaki satu itu.

"Mah, tahan dahulu!" serunya sembari lepaskan

pedangnya. Yan-chiu kesima. la tetap seorang wanita yang

mempunyai rasa keibuan. Setelah puteranya bungsumeninggal, seluruh harapannya dicurahkan kepada Tay-keng. la mengira kalau tak hentikan serangan, puteranyaitu tentu bakal celaka.

"Tok-kak-sin-mo, bagaimana maksudmu?" akhirnya

setelah termenung beberapa jenak, ia berseru denganwajah merah padam.

Sin Tok tertawa iblis, sahutnya: "Bagus, akumaukan............... "

Baru dia mengucap samuai disitu, matanya silau olehdua benda putih yang melayang kearahnya. Buru2 dia

menggeliat kesamping untuk menghindar. Kiranya dua

Page 240: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 240/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

benda putih itu adalah dua buah batu kecil yangditimpukkan Tio In. Menyusul dengan timpukannya,sinonapun sudah melayang datang terus menghantam.

Hiat-ji yang mengetahui rahasianya bakal pecah akibatperbuatan sikaki satu itu, sambil deliki mata pada sangkawan (Sin Tok) cepat2 menyongsong serangan Tio Initu. Tapi dalam pada saat2 luang itu, Yan-chiu sudahdapat bertindak dengan sebat. la mengambil putusan,tak usah berdamai dengan mereka. Waktu Sin Tokmenggeliat menghindar timpukan batu tadi, letak

tubuhnya tepat membelakangi Yan-chiu. Kejadian ituhanya berjalan dalam sekejap mata saja, namun hal itusudah cukup bagi Yan-chiu untuk melekatkan pedangnyakepunggung orang. Hendak sikaki satu ber-putar lagi tapisudah tak keburu. Punggungnya terasan dingin menggigildan ujung kuan-wi-kiam sudah menyusup kedalambahunya. Yan-chiu. tak mau menarik keluar pedang itu.

"Lepaskan Tay-keng atau, sekali kugerakkan pedang,tubuhmu pasti akan terbelah menjadi dual" serunyamenghardik.

Sebenarnya kalau Sin Tok tetap memeluk kaki Tay-keng, mungkin Yan-chiu pun akan pikir2 lagi sebelumbertindak. Tapi kenyataan sikaki satu itu bukan seorangksatrya.

Dalam menghadapi pagutan maut, dia sayang akan jiwanya. Dekapannya pada kaki Tay-keng itupun dilepasseraya mulutnya meratap ampun: "Hujin (nyonyah),ampunilah jiwaku!"

Melihat puteranya terlepas, girang Yan-chiu takterkira. Buru2 ia meneriaki puteranya itu: "Tay-keng, kau

bersama adikmu beresi anak itu!"

Page 241: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 241/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Terpaksa Tay-keng tak berani membantah. BersamaTio In dia maju menyerang Hiat-ji. Yan-chiu sontakkanpedangnya kesamping dan putuslah tulang, pi-peh-kut

dipundak Sin Tok. Darah segar menyembur keluar.Sekalipun luka itu dapat sembuh, namun lengankanannya akan lumpuh tak dapat digunakan selama2nya.

Setelah itu ia loncat melayang kesamping suaminya,seraya mengucapkan kode: "Jurus pertama!”

Tio Jiang dapat menangkap arti kode itu, bagaikan

sepasang, naga keluar dari goanya, maka kedua pedangpusaka yap-kun dan kuan-wi itu menari2 denganlincahnya. Pada jurus yang kelima, tiba2 kedengaransuara "bret....." dan rowaklah lengan baju Liat Hwatterpapas ujung pedang Yan-chiu. Semangat Liat Hwatserasa terbang dibuatnya. Diam2 dia mengakui betapakehebatan sepasang ilmupedang hoan-kang-kiam-hwat

dan to-hay-kiam-hwat itu. Dia insyaf sukar untukmenghadapi ilmupedang sakti mereka Itu.

Sambil mengaum keras2, tiba2 tubuhnya menggeliatkebelakang dan bum...., bum.... terdengarlah suaraledakan keras melayang kearah Tio Jiang dan isterinya.Dalam kalangan persilatan Liat Hwat cousu itu diseganikarena julukannya "Liat hwat sin lui" si Geledek Api yang

sakti, kiranya dia mempunyai sebuah senjata rahasiayang teramat istimewa sekali yani semacam senjatagranat. Yan-chiu yang kurang pengalaman sembarimendamprat terus hendak menangkisnya dengan ujungpedang, tapi Tio Jiang buru2 berseru mencegahnya:"Jangan, lekas mundur sajal"

 Yan-chiu mengkal hatinya, tapi ia turut juga perintah

suaminya itu. Sesaat kedua suami isteri itu loncat

Page 242: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 242/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

mundur, dua buah ledakan yang dahsyat segeraterdengar mengguncangkan bumi. Beberapa orang Biauyang tak keburu mcnyingkir, sudah terlempar jatuh

kebawah gunung. Suatu lingkaran asap yang tebalbertebaran menutup sekeliling tempat itu sehinggaorang2 sama tak dapat melihat satu sama lain. Syukurtadi Yan-chiu mau dikasih tahu suaminya kalau tidak,ngeri tentu keadaannya.

Melihat kedahsyatan senjata granat-tangan Liat Hwatitu, sembari memimpin tangan isterinya, Tio Jiangberseru menyuruh ke dua anaknya menyingkir. "Tay-keng, In-ji, lekas mundurl"

 Yan-chiu yang cemas akan diri puterinya, beberapakali hendak nekad menobros kedalam kabut asap yangtebal untuk mencarinya, tapi selalu dicegah Tio Jiang.

"Kalau mereka mendapat bahaya, sekalipun kau

menobros kesana, rasanya juga takkan menolong.Rasanya sepasang pedang kita tadi tentu mengeluarkancahaya berkilau yang dapat menembus kabut asap, dandapat kelihata oleh mereka. Mereka tentu akan menyusulkemari!" Tio Jiang menenangkan kecemasan hatiisterinya. Walaupun dia sendiri tak kurang gelisahnya,namun cukup disadari bahwa untuk menobros kedalam

asap sana, juga tak berguna. Diam2 dia cemas pulamemikirkan kepentingan perjoangan mereka terhadappemerintah Ceng. Dengan mempunyai seorang saktimacam Liat Hwa begitu, nyata pemerintah Ceng telahmempunyai senjata yang ampuh untuk menindasgerakan para orang gagah dari Lo-hu-san itu.

Hampir setengah jam lamanya barulah kabut asap itu

menipis. Mata Yan-chiu yang tajam, segera dapat melihat

Page 243: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 243/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

bahwa ditengah gelanggang pertempuran sana tampakTay-keng sedang ber-putar2 seperti main udak denganadiknya. Kiranya mereka berdua itu saling bertempur.

Karena tebalnya asap, jadi mereka tak dapatmembedakan mana lawan mana kawan lagi. Liat Hwatdan Hiat-ji sudah tak tampak batang hidungnya lagi.Sementara yang masih disitu, hanyalah sikaki satu SinTok yang bermandikan darah sembari tak henti2nyamengerang2 kesakitan.

"Hai, mengapa kalian bertempur sendiri?" seru Yan-chiu dengan cemas2 girang demi diketahuinya keduaputeranya tak kurang suatu apa. Kini barulah Tio Inmelihat jelas bahwa lawannya itu adalah engkohnyasendiri. Cepat2 ia loncat menghampiri mamahnya.

"Kemana Liat Hwat dan muridnya itu?" tanya TioJiang.

"Entahlah, mungkin mereka sudah ngacir pergi!" sahutTio In.

"Hawa disini kotor sekali, ayuh Tay-keng, kau ikutpada kita turun gunung!" Tio Jiang berseru kepadaputeranya. Tay-keng mengiakan. Tapi ketika merekaberempat hendak langkahkan kakinya, se-konyong2kedengaran Sin Tok berseru setengah mengerang: "Siau-

beng-siang, tahan dulul"

Tio Jiang berpaling, bentaknya: "Ada apa?"

Wajah Sin Tok menampilkan raut maut, serunya:"Siau-bengsiang, bila kau dapat menolong jiwaku,hendak kuberitahu padamu suatu rahasia besar”

Wajah Tay-keng pucat seketika. Kemana maksudnya

kata-kata sikaki satu itu dia sudah faham. Rahasia yang

Page 244: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 244/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

hendak dibawakan itu bukan lain tentu mengenai dirinyayang sudah bersekongkol dengan kaki tanganpemerintah Ceng itu. Mulut sikaki satu itu harus

dimusnakan dan untuk itu dia segera bertindak dengansebat.

"Kalau dibiarkan hidup, kau sungguh membahayakan,ayuh lekas pergi keakhirat sana!" serunya sembari loncatmenusuk.

 Yan-chiu percaya bahwa kata2 yang belum sempat

diucapkan sikaki satu itu tentu suatu rahasia yangpenting. Maka demi dilihatnya Tay-keng bertindaksendiri, buru2 ia menereakinya: "Tay-keng, biarkan diaomong habis dulu!"

Tapi seruan Yan-chiu itu sudah terlambat. Ujungpedang Taydkeng sudah mencublas masuk keronggadada Sin Tok. Suatu jeritan seram terdengar dan

putuslah sudah jiwa sikaki satu itu."Tay-keng, dia seorang manusia yang takut mati.

Mungkin tadi dia hendak memberitahukan sesuaturahasia penting, mengapa kau buru2 membunuhnya?"tegur Tio Jiang dengan kurang senang.

"Anak sangat benci padanya, maka tadi tak dapat

menahan diri lagi!" sahut Taydkeng.Tio Jiang tak mencurigainya dan terus ajak lanjutukan

perdalanan. Adalah ketika mereka sudah pergi, orang2Thiat-theng-biau itupun sibuk mengurusi mayat2 kawandan jenazah kepala sukunya: Se-konyong2 Liat Hwat danHiat-ji menobros keluar dari salah sebuah goa. Tibadidekat mayat sikaki satu Sin Tok, Hiat-ji ayunkan kaki

menendangnya sampai terlempar beberapa meter

Page 245: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 245/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

 jauhnya. "Orang she Sin kau hendak bermusuhan padatuanmu ini, inilah upahmu!"

Biar bagaimana, Sin Tok itu adalah kawangerombolannya. Kalau orang sudah menjadi bangkai,seharus segala dendam permusuhan itu habis. Tapi tidakdemikian dengan Hiat-ji. Dari situ dapat diketahui betapa

 jahat dan kejamnya anak bermata ungu itu.

Dalam pada itu, tampak wajah Liat Hwat masihmendendam kemarahan, tegurnya dengan keras: "Hiat-ji,

mengapa tadi kau cegah kugunakan lagi senjata liat-hwat-sin-lui (granat) !"

"Suhu" sahut Hiat-ji dengan mengulum tawa,"betapakah susah payahnya suhu membuat liat-hwat-sin-lui itu, apa gunanya di-hambur2kan tanpa guna? Akutelah berjanji dengan Tay keng untuk bertemu digerejaKong Hau Si nanti pertengahan bulan depan ini. Suhu,

bagaimana pendapatmu tentang benda ini?" Habisberkata itu dia angkat tangannya. Sebuah holou (fles)merah dengan dilekati sepotong kertas yang bertuliskan"hong sin san" (pudar bikin gila) tampak ditelapak tangansi Hiat-ji

"Hai, darimana kau peroleh obat itu? tanya Liat Hwat.

"Tadi sewaktu bersembunyi dalam goa, kulihat disituada sebuah lemari obat. Kudapati hong-sin-san beradapada rak yang paling atas sendiri. Suhu, untukmembasmi kawanan orang itu, hanya tergantung padaobat inilah."

Liat Hwat tahu juga maksud muridnya itu. Setelahberpikir sejenak, dia berkata: "Meskipun Tay-keng masuk

Page 246: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 246/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

menjadi anggauta kita, tapi belum tentu dia maumencelakai orang tuanya!"

Hiat-ji tertawa, ujarnya: "Suhu tak usah kuatir. Tigakali sudah Tay-keng ikut aku kekotaraja untuk pelesir. Ya" dia benar sudah mabuk plesiran dan judi. Dalamperjudian, dia sudah pinjam padaku 100 ribu tail perak.Untuk itu dia sudah membuat surat pernyataan hutang.Kalau dia tak menurut padaku, cukup kusuruh orangmengantarkan surat hutang itu pada Siau-beng-siang,tentu celakalah dia. Menilik peribadinya Siau-ber.gsiang,biarpun anak kandung sendiri, dia tentu tak segan2untuk membunuhnya. Hal itu cukup rasanya diinsyafiTay-keng, jadi mana dia berani membangkangperintahku? Berhasilnya rencana kita ini, itulah sudahpasti, harap suhu jangan berbanyak hati!"

Kini Liat Hwat melengking puas, serunya, memuji:

"Hiat-ji, pintar benar kau ini! Kalau Tio Jiang suami isteriminum obat hong-sin-san itu, bukan melainkan jiwamereka berdua yang melayang, pun seluruh kawan2nyadi Lo-hu-san itu akan hancur binasa, ha....., ha......!"

Puas tampaknya guru dan murid itu. Merekamenyambut rencana kemenangannya itu dengan gelaktawa yang girang. Kemudian mereka lalu turun gunung.

---oo<dw-kz0tah>oo---

Page 247: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 247/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 18 : MENDAPAT PETUNJUKDARI ANG HWAT CINJIN

Kita ikuti perjalanan Tong Ko.

Ternyata setelah tinggalkan gelanggang pertempurantersebut. dengan hati patah dan tubuh luka, dia turungunung. Beberapa kali tubuhnya terhuyung-huyungbagaikan sebuah layang2 putus. Tapi anehnya, setiapkali dia hampir terjerumus kebawah gunung, tentu setiap

kali itu juga terasa ada suatu tenaga kuat mendorongnyasupaya tak jadi jatuh.

Bermula Tong Ko turun menurut sepembawa kakinya,sehingga tersesat. Baru ketika dia tersadar kalau berjalanmenyusur lembing karang yang curam, dia menginsyafiakan tenaga bantuan secara diam2 itu. Kini tersadarlahdia bahwa tenaga gelap itu bermaksud untuk

menolongnya. Buru2 dia berpaling kebelakang, namuntiada seorangpun yang tampak.

Tong Ko coba memancing. Dia pura2 terhuyunghendak jatuh kebawah dan benar juga tenaga aneh itumendorongnya dengan tepat sekali. Tapi ketika secepatkilat dia berpaling kebelakang, kembali hanya tempatkosong yang dijumpai. Ilmu orang gaib itu, benar2 sudah

mencapai tingkat kesempurnaan yang sukar dijajaki.Begitu tiba dibawah gunung, segera dia berlutut lalu

berseru nyaring2: "Cianpwe telah memberi bantuansedemikian besarnya, kalau cianpwe tetap tak mauunjukkan diri sehingga wanpwe tak mengetahui orangyang telah melepas budi itu, wanpwe akan benturkan dirikekarang!"

Page 248: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 248/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sebenarnya kalau tak teringat akan dendampenasaran yang berulang kali dideritanya itu, tak mau diagunakan siasat untuk memaksa orang mengunjukkan diri

begitu. Memang dengan siasat itu, dia yakin orang gaibitu tentu akan tampil keluar untuk memberi pertolongan.

Benar juga ketika dia buktikan ancamannya denganbenturkan diri kebatu karang, tiba2 .............. sesosoktubuh yang gemuk melayang disebelah muka untukmenghadangnya. Tepat sekali kepala Tong Komembentur sebuah daging yang empuk, tapi pada lainsaat daging itu membal (melembung) dan terlemparlahTong Ko sampai setombak jauhnya.

Cepat Tong Ko menggeliat bangun dan mengawasikemuka.

Seorang imam tua yang bertubuh tinggi besar danrambutnya merah, tampak berdiri menatap padanya

dengan tersenyum.Ha......, kiranya yang dibenturnya tadi adalah perut

imam tua itu.

Melihat rambut imam itu berwarna merah, timbulsuatu dugaan pada Tong Ko.

Ter-sipu2 dia berlutut dan mengucap: "Terima kasih

banyak2 ............ "

Imam tua itu kebuntukan lengan bajunya. Serangkumangin yang membawa tenaga kuat menyampok danmengangkat Tong Ko bangun.

"Usah berbanyak terima kasih. Yang mencuri golokmuit-gwan-pik-li-to itu, adalah aku!"

Page 249: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 249/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tong Ko terbeliak kaget. Imam sakti itu tentu anehsekali perangainya.

Dipikir walaupun golok pik-li-to itu suatu pusaka yang jarang terdapat didunia, namun tak bermanfaat malahsebaliknya mengundang bahaya baginya.

Tong Ko ambil putusan untuk menghaturkan golok itukepada siimam.

"Jika cianpwe suka akan golok itu, silahkanmengambilnya!"

Siapakah gerangan imam tua berambut merah itu?

Dia bulan lain adalah Ang Hwat cinjin, itu kepalagereja Ang Hun Kiong yang pada duapuluh tahunberselang telah dikhianati oleh kawanan kuku garuda.Dia memang bermaksud hendak berhamba padapemerintah Ceng, tapi sebagai upah, kala dia bertempur

dengan rombongan Ceng Bo siangjin, gereja Ang HunKiong telah diledakkan dengan dinamit oleh Hwat Siaudan Swat Mony, sepasang suami isteri kepala jagoan daripemerintah Ceng (Bacalah: Lam Beng Ciam Liong atauNaga dari Selatan).

Dengan membawa penasaran hati, dia mengasingkandiri digunung yang sepi untuk meyakinkan ilmu

kepandaian. Duapuluh tahun lamanya dia tekun berlatihdan hasilnya kini menempatkan dia pada sebuah tempatyang tertinggi dalam persilatan. Namun dia telahmembenam diri dalam kesunyian.

Makin tua rupanya dia makin masak. Dia insyaf akankesalahannya (akan berhamba pada Ceng) tempodahulu. Kini pikirannya makin luhur. Kata2 Tong Ko tadi

tepat sekali dengan seleranya. Maka tertawalah dia ter-

Page 250: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 250/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

bahak2, katanya: "Nak, sungguh mulia hatimu. Sebelummendapatkan ilmu permainannya, golok sakti itu tetaptak berguna. Kebetulan pada bebrapa bulan yang lalu.

 Aku sudah bertaruh pada seseorang. Orang itumengejek, katanya meskipun ilmu kepandaianku tinggi,tapi tetap tak dapat memenangkan ilmu permaianangolok it-guan-to-hwat. Dia berani bertaruh bahwa akutentu tak dapat menciptakan suatu ilmu permainan yangmelebihi it-guan-to-hwat itu. Ilmu golok it-guan-to-hwatitu sudah lama lenyap dari dunia persilatan, hanya

bentuk goloknya telah ditiru dan dipakai oleh suku Thiat-theng-biau. Untuk menciptakan ilmu permainan sesuaidengan yang dikatakan orang itu, aku bermaksud hendakmengambil sebuah golok orang Thiat-theng-biau. Malamitu ketika melalui sebuah rumah pondok kulihat kau tidurdengan berbantal sebuah golok. Kuambil dan taruhkangolok itu keatas. tiang penglari tanpa kau ketahui. Tapi

keesokan hari, kulepaskan hasratku untuk mengambilgolok itu. Dan selama itu kuikuti jejakmu barang kemanakau pergi. Ho, ternyata hatimu mulia, tanganmu terbuka.Biar kupindah dahulu golok itu. Nanti setelah kuberhasilmenciptakan suatu ilmu permainan golok untukmemenangkan pertaruhan itu, ilmu permainan berikutgolok akan kuserahkan padamu. Nah, bagaimana

pendapatmu?"Girang Tong Ko tak terkatakan.

"Menilik ilmu kepandaian cianpwe yang sedemikiansaktinya ini, apakah cianpwe ini bukannya Ang Hwatlocianpwe, itu kepala gereja Ang Hun Kiong yang sangatdiagungkan oleh kalangan persilatan?"

Senang dipuji, itulah sudah watak pembawaan setiaporang. Juga Ang Hwat tak terlepas dari sifat itu.

Page 251: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 251/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Merenung sejenak, dia berkata: "Kuperhatikan setiap kalikau bertempur dengan orang, tubuhmu se-olah2mempunyai dua macam lwekang yang berbeda satu

sama lain. Apa sebabnya?"

Tong Ko menceritakan apa yang telah terjadi dengandirinya.

"Benar, jika kau sempurnakan latihanmu, kau pastibakal merupakan bintang persilatan yang cemerlangdikemudian hari!" kata Ang Hwat.

Demi tampak imam itu bermaksud baik, Tong Kosegera mengambil buku pemberian The Go, katanya:"The Go cianpwe telah memberi wanpwe sebuah bukubuah tangan Tat Mo, tapi wanpwe tak mengerti, mohonlocianpwe suka memberi petunjuk!"

Hubungan antara The Go dengan Ang Hwat cinjin itu,bagikan seorang anak dengan ayah. Sejak berpisahselama 20-an tahun Itu, Ang Hwat cinjin tak mengetahuiletak rimbanya sang murid itu. Baru ketika dia mengikutiperjalanan Tong Ko secara diam2, dapatlah diamenemukan tempat tinggal muridnya (The Go) yanghilang itu. Tapi bahwasanya The Go telah mendapatkansebuah kitab pusaka yang tiada taranya itu, ia tetapbelum mengetahui. Maka buru2 disambutinya buku yang

diangsurkan Tong Ko itu.

"Coba kulihatnya sebentarl" katanya sembarimembalik halaman buku itu. Baru melihat dua buahlukisan orang duduk bersemadhi, dia terkejut bukankepalang.

Setelah "bertapa" selama 20-an tahun itu, ilmu

Iwekang Ang Hwat sudah mencapai puncak

Page 252: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 252/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

kesempurnaan. Pada hakekatnya, ilmu silat dalamkalangan persilatan itu, sumbernya dalah serumpun(satu). Lukisan orang duduk bersemadi itu, bagi Tong Ko

memang gelap. Menurut ukuran The Go, agak jelassedikit. Tapi bagi. pandangan seorang tokoh macam AngHwat, itulah suatu sumber ilmu inti yang gaib. Setelahditelitinya pula, dia mengakui, bahwa tiada sembarangorang dapat mengetahui rahasia kegaiban ilmu yangtertera dalam buku itu. Buru2 dilipatnya pula buku danberkata: "Tempat ini tak sesuai untuk bicara. Ayuh kita

menuju ketempat kediaman The Go sana!".Tampaknya Ang Hwat cinjin yang berada disebelah

depan itu, hanya se-enaknya saja berjalan. Setiap kaliayunkan langkah, dia tentu berhenti sejenak. Namunbagi Tong Ko yang mengikutinya disebelah belakang,rasanya berat sekali jalannya.

Besoknya barulah mereka tiba ditempat The Go. Benar juga, The Go dan Siao-lan masih belum kembali pulang.Begitu berada dalam rumah. Ang Hwat segeramempelajari lagi buku itu. Hampir sehari penuh, diamemeriksa buku itu . Hingga hampir senja hari. Tong Komasih tetap berdiri disamping imam tua itu. Wajah Imamitu berseri-seri lalu berbangkit dari tempat duduknya,

"Usiaku sudah lanjut, buku ini tak banyak manfaatnyabagiku. Bila kau tekun mempelajari buku ini, cukupmemahami sampai 7 bagian saja, maka kau tentu akandapat bertahan sampai 300an jurus berhadapan denganaku!"

Girang Tong Ko melewati yang diharapkan. Ang Hwatcinjin tak mau simpan rahasia. Apa yang diketahuinya

tadi, diturunkan, pada Tong Ko. Dasar Tong Ko berotak

Page 253: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 253/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

terang, maka makin mendengari dia makin sepertikelelap dalam lautan ilmu sumber kepandaian yang tiadahabisnya.

Singkatnya saja, hampir sebulan lamanya Ang Hwatcinjin memberi petunjuk pada Tong Ko. Baru dia dapatmempelajari dua jurus saja, tenaganya serasa bertambahmaju, ilmu lwekangnya makin hebat. Benar saya taklepas mengenangkan The Go yang belum juga pulangserta The Ing yang belum ketahuan nasibnya itu, namundia sudah seperti orang yang kelelap dalam lautanb ilmu.Makin maju, makin tak dapat keluar. Akhirnya diapercaya bahwa dengan kepandaian yang dimiliki itu, TheGo pasti tak kena apa2 dan seluruh perhatiannya kinidicurahkan untuk "mengisap" pelajaran dalam buku TatMo itu.

---oo<dw-kz0tah>oo---

Page 254: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 254/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 19 : GEREJA KONG HIAU SI

Dan sekarang marilah kita beralih pada lain tempat,

yani kegereja Kong Hau Si yang terletak diwilayah Kwicusana.

Kala itu adalah tanggal pertengahan, jadi penuhsesaklah orang datang berkunjung kegerja besar itu.Kaisar Ceng yang menduduki takhta kerajaan, sudahturunan yang kedua. Keadaan didalam negeri, bolehdikata sudah aman. Perjoangan para patriot negara

hanya dilakukan secara subversif, jadi keamanantampaknyak tak banyak terganggu.

Seperti lazimnya, diluar gereja sana tampak ber-deret2para penjual menjajakan dagangannya. Ramainya bukankepalang. Pada sebuah dasaran yang menjual barang2cita dan kain sutera, tampak ada seorang nona yangbermata bundar sedang mengunjukkan sehelai suterahijau pupus pada pemuda kawannya yang beradadisisinya.

"Koko, bagus tidak warna ini? Mamah seringmengatakan dirinya sudah tua tak pantas bersolek. Tapikalau saja dia dandan, kupercaya tentu masih kelihatancantik. Bagaimana kalau kita belikan sutera ini untuk

beliau?"Nona itu bukan lain adalah Tio In, sedang yang

dipanggil koko (engkoh) itu adalah Tay-keng. Saat itupikiran Tay-keng tidak pada kain sutera yang diunjukkanadiknya. Dia celingukan kesana sini, se-olah2 mencarisesuatu. Maka sekenanya saja dia mengiakan pertanyaanadiknya tadi. Tapi dalam hati dia memaki Co In:

"Hem......, budak perempuan kurangajar, mengapa

Page 255: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 255/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

berkeras ikut aku ke Kwiciu. Kalau Hiat-ji datang,bagaimana nanti? Ah, bagaimana aku dapatmengelabuhinya ya?"

Kiranya sebulan yang lalu, ketika Tio Jiang bersamaanak isterinya tiba di Giok-li-nia, sampailah padanyasuatu berita yang menggembirakan. Berita itu mengenaidiri Go Sam-kui. Penghianat yang karena jasanyamemasukkan tentara Ceng kedalam wilayah Kwiciu,maka oleh pemerintah penjajah tersebut dia dikeruniapangkat tinggi dan didudukkan sebagal gubernur yangmenjaga wilayah Hunlam. Tapi pada beberapa tahunyang terakhir itu, tersiar desas-desus bahwa orang sheGo itu hendak memberontak yang membawa beritakepada Tio Jiang itu, adalah salah seorang kepercayaanGo Sam-kui sendiri.

Tentang keretakan antara Go Sam-kui dengan

pemerintah Ceng itu, memang sudah lama didengar olehTio Jiang.

Tempo hari Tio Jiang makanya sudah mengutus Tay-keng ke Hun-lam itu, perlunya yalah disuruh menyelidikikebenarannya desas-desus itu. Tapi setelah mendapatketerangan tentang cenderungnya gerak gerik Go Sam-kui itu, bukannya memberitahukan kepada sang ayah,

sebaliknya Tay-keng malah melaporkan pada Shin Hiat-jidan kawan2.

Maka demi sekarang Tio Jiang mendapat berita itusendiri, dia segera mengadakan kontak dengan paraorang dari pelbagai kalangan persilatan. Benar Go Sam-kui itu seorang penghianat besar, tapi dia mempunyaipuluhan ribu anak tentara. Kalau Go Som-kui kali ini

benar memberontak, itu berarti suatu kekuatan besar

Page 256: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 256/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

untuk mencetuskan pemberontakan mengusir penjajahCeng. Sebagai seorang pejoang, Tio Jiang menyambutberita itu dengan semangat yang me-nyala2.

Sebagai pemimpin gerakan menentang penjajah, siangmalam Tio Jiang amat sibuk, jadi dia tak sempatmemperhatikan perobahan sikap puterinya. Tapi tidakdemikian dengan Yan-chiu yang mengetahui bahwa sejakpulang dari Sip-ban-tay-san itu, Tio In tampaknya selalubermuram durja. Berulang kali didapatinya sang puteriitu ter-menung2 diatas puncak tempat Tong Ko loncatturun kedalam lembah tempo hari itu. Sebagai seorangibu, tahulah Yan-chiu apa yang dikandung dalam hatigadisnya itu. Tapi iapun tak berdaya untukmenasihatnya.

Kebenaran saat itu, hari pertemuan yang dijanjikanTay-keng pada Hiat-ji, sudah tiba. Maka diapun

mengatakan kepada orang tuanya hendak pergi keKwiciu. Yan-chiu suruh dia membawa Tio In agar hatinyaterhibur. Oleh karena ingin menyelidiki tempat beradanyaTong Ko, Tio In pun setuju. Tay-keng mendongkol, tapitak mempunyai alasan untuk menolaknya.

Begitulah setiba di Kwiciu, mereka mengunjungi gerejaKong Hau Si. Melihat keramaian disitu, hati Tio In agak

terhibur, tapi sebaliknya Tay-keng sibuk tak karuan.Berulang kali Tio In mengajaknya bicara tentang ini itu,tapi selama itu Tay-keng hanya mendengus saja malahkadang2 tak menyahut sama sekali. Akhirnya heranlahTio In dibuatnya, tanyanya: "Koko, kau ini mengapa?"

Saat itu kebetulan mata Tay-keng tertumbuk padaseseorang yang berada didalam lautan orang disebelah

sana. Orang itu tampak melambaikan tangan kepadanya,

Page 257: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 257/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

terus berputar kebelakang. Dari potongan punggungnya,terang orang itu Hiat-ji adanya. Maka pertanyaan Tio Intadi, telah membuatnya terkejut seperti disengat tawon.

Tapi pada lain saat, dia sudah memperoleh daya,sahutnya: "Dik, kau tunggu dulu disini, jangan pergi ke-mana2. Aku hendak kesana sebentar!"

Habis berkata itu, dia terus berputar hendakmengayun langkah, tapi cepat2 dijambret. oleh Tio In."Kau hendak kemana?" tegurnya.

"Tadi kulihat seseorang yang kalau tak salah adalahsalah seorang saudara kita di Lo-hu-san, tampak sedangmain mata dengan seorang kaki tangan musuh. Akuhendak me-mata2inya sebentarl"

"Kalau begitu aku ikut, koko. Apakah kau membawapedangmu, kemungkinan kita nanti menghadapipertempuran!" sahut Tio In dengan girang.

Tay-keng mengeluh dalam hati. "Dik, sebaiknya kau jangan turut saja. Kau baru pertama ini datang keKwiciu, masih asing keadaan disini. Nah, jangansenrbarang pergi ke-mana2, tunggu saja aku disini!"

"Mengapa? Mamah pernah mengatakan padaku,bahwa kau ini tak boleh dipercaya, aku disuruh mengikuti

kau!"Tay-keng pucat air mukanya, hatinya berdetak keras,

bantahnya terbata2: "Dalam hal apa aku.......... tak bolehdipercaya?"

Dengan ucapan itu dia mengunjunkkan rasa cemassekali karena mengira perbuatannya bersekongkoldengan Hiat-ji itu sudah ketahuan mamahnya.

Page 258: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 258/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Huh, mengapa kau begitu gelisah dikatakan begitusaja oleh mamah? Jangan mudah ketakutan ah! Ya,mengapa kau hendak pergi seorang diri? Tadi kutanya

apa kau membekal senjata rahasia, kaupun diam saja.Bukantah kalau sepasang pedang pusaka kita bergabung,akan merupakan suatu kekuatan yang sukar dicaritandingannya? Tapi mengapa kau menolak, bukankah inimembuktikan bahwa benar2 kau ini tak dapatdipercaya?"

Legalah hati Tay-keng. Ternyata tadi adiknya ituhanya menggertaknya saja agar ia diperbolehkanmengikut. Memang demikian halnya. Barang siapa yangberbuat salah, betapa tenang orang itu, namun tak urungada kalanya tentu kelihatan sikapnya. Tay-keng cukupmenginsyafi bahaya apa yang akan terjadi apabila diaajak adiknya itu menjumpai Hiat-ji.

"Ah, aku tadipun tak melihatnya dengan jelas. Lebihbaik mengurangkan urusan daripada cari urusan. Baikkita jangan hiraukan orang itu lagil" akhirnya dia mencarialasan untuk menghindari desakan adiknya.

Tio In juga dapat dibikin mengerti. Kwiciu sudahdikuasai tentara pendudukan Ceng. Asal timbul sedikitkegaduhan saja, tentara Ceng pasti akan mengepungnya.

Dan kalau terjadi begitu, sukarlah rasanya ia meloloskandiri. Begitulah setelah membeli kain sutera hijau, ia ikutsang engkoh berjalan2 lagi.

Dalam pada itu, Tay-keng tetap pasang mata men-cari2 bayangan Hiat-ji. Tapi sampai begitu jauh, orangyang dicarinya itu tak kelihatan lagi.

Pada saat itu, orang2 yang mengunjungi gereja situmakin lama makin padat hingga sampai ber-jubel2

Page 259: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 259/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

dorong mendorong. Tiba2 Tay-keng melihat ada seorangyang menghampiri kedekatnya. Setelah menatapsejenak, orang itu mengulurkan tangannya. Tay-keng

menduga bahwa orang itu tentulah pesuruhnya Hiat-ji.Buru2 dia acungkan tangannya kebelakang dan sesaatkemudian, tangannya sudah menggenggam sebuahgulungan kertas kecil. Tay-keng girang tapi baru saja diahendak cepatkan langkahnya sekonyong2 terdengarlahseruan orang dari sebelah belakang: "Minggir, minggir!"

Menyusul terdengar suara tok.... tok..... bebrapa kali.Tay-keng menoleh kebelakang dan kiranya seorangpengemis berkaki buntung, pakaiannya compangcamping berjalan mendatangi dengan sebuah tongkat.Wajah penyemis itu luar biasa buruknya.

Dalam arus berjenis kelas manusia itu, Tay-keng taksempat memperhatikan sipengemis itu. Tapi ketika

pengemis buruk itu lewat disisinya, dia (Tay-keng)segera rasakan siku tangannya kesemutan sehinggatanpa terasa jarinya terbuka dan jatuhlah gunyan kertaskecil itu ketanah. Dalam kejutnya Tay-keng cepatmenyambar kebawah dan dapatlah dia menangkapnyalagi. Mengetahui kalau membentur Tay-keng, pengemis

 jembel itu unjuk ketawa seperti hendak minta maaf.Karena hatinya sedang resah, jadi Tay-keng tak sempatuntuk bikin perhitungan dengan sipengemis siapa tampaktok...., tok...., tok...., berjalan dengan kaki tongkat laludisamping Tio In, terus menyusup diantara orangbanyak.

Tay-keng cepat membuka gulungan kertas itu untukmembacianya. Ada pepatah mengatakan "Harimau tentu

beranak harimau" artinya ayah pandai atau gagah sanganak tentu juga demikian. Tapi rupanya axioma (dalil) itu

Page 260: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 260/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

hanya berlaku dalam arti yang sebenarnya, yaitu harimau(binatang) itu anaknya tentu juga harimau. Sebaliknyaseorang besar, belum tentu anaknya akan selihay sang

ayah. Tio Jiang dan Tay-keng adalah contohnya. TioJiang adalah seorang tokoh pejoang kemerdekaan yangdihormati oleh semua kawan perjoangannya. Berwataklurus, berbubdi luhur, tendah hat!. Tay-keng seoranganak yang dimanjakan ibunya. Dan karena selaludimanjakan dengan penghormatan oleh para oranggagah -- mengingat dia itu puteranya Tio Jiang -- maka

melekatlah satu rasa tinggi hati sombong dan jumawamangkak. Suka pelesir, gemar arak dan judi. Bebrapa kalidia didamprat keras oleh ayahnya, tapi bukan berobahbaik sebaliknya dia makin terjerumus dalam2. Akhirnyarelalah dia menjadi alat pekakas dari kawanan Hiat-ji.

Hampir tiga tahun dia galang gulung dengangerombolan Hiat-ji, hilang musnalah segala petuah dan

ajaran emas sang ayah dari lubuk sanubarinya. Diaanggap kawanan jagoan istana itu lehih gagah dan lebihnikmat hidupnya. Diam2 dia ingin mencapai kedudukanseperti mereka itu. Hanya dikarenakan ayahnya ituseorang musuh negara, jadi selama itu jalan cita2nya ituselalu tertutup. Tanpa disadari timbullah rasa bencikepada orang ayahnya sendiri. Dalam pertemuannya

dengan Hiat-ji digereja Kong Hau Si nanti, dia sudahambil putusan akan minta supaya Hiat ji mengajukandirinya kepada pemerintah Ceng agar dia secara resmiditerima menjadi pembesar.

Buru2 hendak mengetahui bunyi gulungan surat tadi,dia. Segera berpaling kepada adiknya dan berkatadengan nada tergetar: "Dik tunggu didekat perapian

Page 261: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 261/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

tempat pembuangan dupa itu, aku hendak pergi dulusebentar!"

Diluar dugaan, Tio In tak menghalanginya lagi, malahmenyuruh supaya lekas kembali. Tay-keng lega hatinyalalu buru2 pergi. Tapi ketika dia berpaling lagi, tampakTio In juga tengah membuka sebuah gulungan kertaskecil. Heran dia dibuatnya dari mana adiknya itumemperoleh gulungan tersebut. Namun dia tak sempatuntuk memikirkan lebih jauh dan terus membukagulungan kertasnya sendiri.

"3 li disebelah timur gereja, ada sebuah kakus, kitabertemu disitu. Dari sahabatmu yang cukup kau ketahuisendiri namanya."

Kembali rasa heran mencengkeram hati Tay-keng.Dimana saja kan bisa bertemu, mengapa harus disebuahkakus? Tapi karena Hiat-ji sudah menjanjikan begitu,

terpaksa dia pergi kesana juga. Benar juga disituterdapat sebuah kakus lama yang baunya sangatmenusuk hidung. Dengan mendekap hidung, dia masuk.Disitu tiada tampak barang seorang manusiapun tetapiterdapat sebuah kertas yang ditempelkan pada tembokberbunyi begini: "Tunggu didalam sini jangan ke-mana2.Sahabatmu." Dengan menahan bau yang amat

'semerbak' itu. Tay-keng terpaksa menunggu disitu.Surat apa yang ditangan Tio In itu? Kiranya sewaktu

sipengemis jembel tadi lewat disisinya, tiba2 tangan nonaitu terselip sebuah gulungan kertas. Sebenarnya Tio Inhendak memberitahukan hal itu kepada engkohnya, tapi

 justeru pada saat itu Tay-keng menyuruhnya tunggu duludisitu. Tio In sandarkan diri pada tempat perapian dupa

lalu membuka gulungan kertas itu.

Page 262: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 262/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Tinggalkan adikmu dan segera menuju keruang atastempat menyimpan kitab2. Ada urusan penting,kutunggu!" Surat itu tanpa tanda tangan, melainkan

terdapat sebuah cap gambar anak kecil warna merah.Gaya tulisan hurufnya cukup gagah. Tio In terkejut,ketika mendongak kemuka dilihatnya Tay-keng sudahmenyelinap kedalam orang banyak. Surat itu teranguntuk engkohnya, mengapa diberikan kepadanya (TioIn)? Kelirukah pengantarnya? Tapi dipikir-pikir, masakansipengantar itu tak dapat membedakan seorang pria dan

wanita. Dari siapakah pengirimnya

GAMBAR 11

Sambil memandangi ruangan gereja yang bertingkatitu, Tio In menjadi ragu2. Tapi akhirnya ia masuk juga

kesitu."Apakah saudara Tio ini yang datang?" segeraterdengar tegur seseorang

itu? Lukisan seorang anak warna merah itu, apaartinya? Dan mengapa disuruh "tinggalkan adikmu", jadi

harus Tay-keng seorang diri yang pergikah?

Page 263: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 263/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Makin mereka dugaan, makin timbul kecurigaannyadan akhirnya ia akan tunggu sang engkoh kembali untukditegurnya. Tapi tunggu punya tunggu hingga sampai

setengah jam lamanya, tetap sang engkoh itu tak munculkembali. Karena tak sabar lagi, akhirnya ia masukkedalam ruangan besar gereja dan bertanya. padaseorang paderi dimana letak ruang penyimpan kitab2 itu.

Gereja Kong Hau Si itu terhitung salah satu gerejabesar dalam wilayah Kwiciu situ. Masuk keruangbelakang, akhirnya tibalah Tio In keruang tempatpenyimpan kitab, Kiranya ruang itu merupakan lotengdua tingkat. Setelah meragu sejenak, Tio In lalu masukkedalam ruang itu. Dfsitu tiada terdapat barang seorangpun jua, kecuali sebuah tangga yang menuju keatas.Kembali dia bersangsi baik naik atau tidak. Kalau naikterang ia bakal mengetahui siapakah orang yangmengadakan janji dengan engkoh nya itu. Tapi kalau

tidak naik, pun belum tentu nanti engkohnya itu maumemberitahukan bal itu kepadanya. Terang sipengantarsurat itu bukan orang Lo-hu-san, kalau tidak masakanmenyusuh engkohnya itu tinggalkan ia. Ah, hendakkulihat siapa macamnya orang itu.

Demikian akhirnya Tio In melangkah naik ketangga.Diruang atas memang benar merupakan tempatpenyimpan kitab2 gereja. Rak2an buku yang penuhdengan deretan kitab2 memenuhi ruangan itu.

"Apa yang datang ini Tio-hengkah? Sudah ber-jam2aku menunggu disini!" tiba2 terdengar tegur seorang.

Tio In terkesiap kaget. Agaknya pernah ia mendengarpada suara itu, sayang orangnya teraling dengan deretan

lemari buku sehingga tak kelihatan jelas. Dengan

Page 264: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 264/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

membesarkan pada suaranya, ia memberi penyhutan lalumengitari rak buku untuk menjenguk orangnya.

 Ya, memang yang menunggu dibelakang lemari bukuitu adalah Hiat-ji. Seperginya dari pegunungan Sip-ban-tay-san, bersama Liat Hwat Cousu, dia langsung menujuke Kwiciu. Hiat-ji adalah seorang ta-lwe si-wi (bayangkariistana Ceng), sudah tentu para pembesar didaerahKwiciu sama jeri padanya. Sejak meninggal kan kampunghalamannya di Tibet, Mo Put-siu alias Liat Hwat cousu itubelum pernah bertemu tandingan, maka selama itu diaanggap dirinya paling jempol dewek. Adalah ketikabertempur dulu Tio Jiang suami isteri dan tak berdayamenghadapi ilmu pedang hoan-kang-kian-hwat dan to-hay-kiam-hwat, barulah matanya melek. Maka setibanyadi Kwicu, dia lalu sekap diri untuk meyakinkan salahsuatu ilmu Im-yang-sin-kang yang paling ganas.Peyakinan itu memerlukan waktu selama 4 kali 7 hari

atau 28 hari. Benar singkat waktunya, tapi ilmu itu harusdiyakinkan terus menerus tanpa berhenti selama dalamwaktu itu, harus sanggup menderita suatu siksaan yanghebat. Sebenarnya ilmu itu adalah ilmu warisan yangtergolong ilmu hitam dari aliran agama Mokau. Sedikitsaja terdapat kesalahan dalam peyakinan, maka orangitu akan mengalami bencana hebat, menjadi seorang

invalid seIama2nya.Tahu akan resikonya, sekalipun ilmu itu tidak tara

saktinya, namun selama itu Liat Hwat masih bersangsiuntuk meyakinkan. Adalah karena dia telah terlanjurbuka suara besar dihadapan kaisar Kong Hi sanggupuntuk membasmi anasir2 yang menentang pemerintahCeng, maka terpaksalah dia jalani juga peyakinan ilmu

im-yang-sin-kang yang berbahaya itu.

Page 265: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 265/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Hiat-jipun tak berani mengganggu usik pada suhunyayang tengah meyakinkan ilmu sakti itu. Begitulahsingkatnya saja, pada hari ini peyakinan Liat Hwat sudah

mencapai hari yang ke 27, tinggal sehari lagi dia tentusudah berhasil. Dan pada hari itu karena tiba janjinya,maka Hiat-ji lalu menyuruh orang untuk mengantarkansurat kepada Tay-keng.

Ketika dia menunggu diruang penyimpan kitab darigereja Kong Hau Si, didengarnya ada suara tindakan kakimendatangi. Mengira Tay-keng yang datang, diamenegurnya dan terus hendak keluar menyambutnya.Tapi demi didengarnya suara penyahutan itu agak anehnadanya, beda dengan nada suara Tay-keng, dia batalkeluar dan bersembunyi dibelakang sebuah lemari buku.Hai, kiranya benarlah dugaannya tadi. Yang muncul itubukan Tay-keng melainkan adiknya yang cantik.

Hiat-ji makin curiga. Mengapa Tay-keng tak datangsendiri? Dalam pada itu karena sampai sekian saat belummelihat barang seorangpun juga, Tio Inpun juga curiga.Tio In berhenti sejenak. Ia mendapat suatu siasat,serunya: "Anda menyuruhku datang kemari, karena diasedang ada urusan maka menyuruh aku yang datang.

 Ada, keperluan apa harap katakan padaku. Segala apa,kami berdua kakak beradik ini tentu saling berunding.Mengapa anda tak mau menampakkan diri?"

Sejak Hiat-ji dengan Tio In tersesat masuk kedalamgoa dan dipaksa untuk menikah oleh siwanita aneh,timbullah rasa cinta sesungguhnya dalam hati si Hiat-ji.

Sayang itu waktu The Ing datang mengacau sehingganona itu berhasil lolos. Juga waktu Sin Tok berhasil

menawan nona itu untuk dibawanya kekota raja, Hiat-ji

Page 266: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 266/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

tetap menaruh hati pada Tio In. Pada saat itu Hiat-jimelamun lagi. "Apakah nona ini benar2 suka padaku?

 Adakah Tay-keng sudah mencium bau dan kedua kakak

beradik itu kini mau menggabungkan diri padarombonganku?"

Saat itu juga dia sudah segera akan unjukkan diri tapipada lain saat terkilaslah pada ingatannya bahwa kalaTio In ditangkap sikaki satu tempo hari, jelas sudahbagaimana nona itu bersitegang leher melawan mati2an.Begitu pula bagaimana beringasnya nona itu ketikamenyerang Tong Ko yang dikiranya menjadi anggautarombongan Hiat-ji itu. Ah, terang nona itu tak mungkinserupa pendiriannya dengan sang engkoh.

"Kalau benar kau disuruh kemari oleh engkohmu,tahukah kau siapa aku ini?" akhirnya dia berseru.

Tio In merenung sebentar. Teringat ia akan lukisan

anak merah pada surat itu. Ah, biar ia coba2menerkanya.

"Kau adalah yang digelari orang sebagai Ang Hay-ji (si Anak Merah) bukan?"

Sinona hanya main menerka, tak tahunya kalau hal itumembuat kejut hati Hiat-ji. Walaupun kecurigaan

menyurut, namun tetap dia tak babis herannya mengapaTay-Keng tak datang sendiri.

" Benar, silahkan nona datasng kemari!"

Sebenarnya Tio In seorang nona yang cukup ber-hati2. Tapi mungkin karena kegirangan, saat itu ia agaklengah untuk meneliti bahwa dalam nada suara orang itu

 jelas terdapat perbedaan antara yang tadi dengan yang

sekarang. Disamping itu sedikitpun ia tak menduga

Page 267: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 267/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

bahwa engkohnya bakal menjumpai seorang kaki tanganmacam Hiat-ji. Maka tanpa curiga apa2, sembarimelangkah maju, ia masih bertanya: "Ang Hay-ji, kau

berada dimana?..

Melihat bahwa asal sudah membiluk sebuah deretan Yak buku, nona itu pasti akan sudah munculdihadapannya, buru2 Hiat-ji ambil sebuah kitab pelajaranagama Buddha untuk menutupi wajahnya, lalumelangkah keluar. Melihat orang main menutupi muka,oleh karena tak mengira kalau dia itu musuh yangdibencinya, maka seenaknya saja Tio In menggodanya:"Biasanya orang menutupi muka dgn sebuah harpa (pi-peh), tapi aneh mengapa kau memakai sebuah kitab sucimenutup muka, malukah?"

Tio In mengiring olok2nya dengan tertawa lepas,sebaliknya Hiat-ji maju lagi dua langkah seraya

menyahut: "Ya, benar, aku memang malu!"Menyusul dengan kata "malu" itu, dia buka kitab yang

menutupi mukanya itu dan astagafirulah Tio In sepertidisengat kala kejutnya, hampir2 ia tak percaya apa yangdilihatnya. Bagi Hiat-ji, perobahan raut muka sinona itucukup menjadi pegangan. Secepat kilat tangan diulurkankemuka dan tepat menutuk jalan darah kian-keng-hiat

dibahu sinona. Tubuh Tio In terhuyung dan rubuh. Tapikarena dikanan kirinya semua adalah rak buku, jaditubuhnya itupun tersandar pada rak itu.

Setelah menunggu sekian saat tiada tampak lain oranglagi, legalah hati Hiat-ji. Melongok kejendela, diabertepuk tangan 3 kali dan tak berapa lama kemudianmuncullah seorang kedalam ruangan situ.

Page 268: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 268/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Shin toaya hendak memberi perintah apa?" seruorang itu dengan laku menghormat sekali.

"Kusuruh kiu antarkan suratku pada Tay-keng,mengapa kau berikan pada adik perempuannya?" tegurHiat-ji dengan bengis. Orang itu terbeliak kaget. Bijimatanya berkeliaran, wajahnya pucat lesi danmendeproklah dia kelantai untuk berlutut.

"Hamba pantas dihukum mati, tapi benar2 hamba taksalah menerimakan surat itu," ter-bata2 orang itu

meratap ampun.Tanpa menyahut, Hiat-ji gerakkan sebelah kakinya

yang tepat mengenai ulu hati orang itu, Hiat-ji sudahmembayangkan bahwa rencananya itu tentu berhasil danhasilnya pasti jauh lebih effektif (bermanfaat) darirencana suhunya yang hendak meyakinkan imyang-sin-kang itu. Tapi ternyata rencananya itu menjumpai suatu

kegagalan. Tio In bukan seorang nona yang tolol. Begitukembali ke Lo-hu-san ia tentu menceritakanpengalamannya itu kepada Tio Jiang. Ini berarti pionnya(Tay-keng) akan hancur. Usaha untuk melenyapkanrombongan Lo-hu-san itu kelak pasti akan mengalamikesulitan besar. Maka saking marahnya, Hiat-ji sudahgunakan delapan bagian dari tenaganya untuk

menendang. Orang itu ternyata hanya seorang opasbiasa dari kantor tihu (residen) terang dia tak kuatmenahan tendangan itu. Hanya sekali dia mengerang,mulutnya menyembur darah dan tubuhnya terkaparbinasa.

Pada detik itu Tio In sudah mempunyai pengertianyang agak jelas, namun ia tetap tak dapat mempercayai

Page 269: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 269/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

bahwa engkohnya itu bersekongkol dengan kaki tanganpemerintah Ceng.

"Ya, kalau benar dia (Hiat-ji) itu bersekongkeol denganengkoh, masakan sampai keliru menyampaikan surat itu?Terang dia hendak gunakan siasat mengadu domba."Demikian anggapan Tio In.

Rupanya masih belum reda amarah Hiat-ji denganmembinasakan opas itu. Berpaling kebelakang diamenatap wajah Tio In dengan mata ber-api2. Sembari

mengangkat tangannya pe-lahan2 keatas, dia berkatadengan nada buas: "Nona Tio, karena kau telahmengetahui rahasia ini, maka jangan salahkan aku orangshe Shin yang terpaksa tak dapat membiarkan kau hiduplebih lama didunia inii" Tangannya itu diarahkan untukmenghantam umbun2 kepala sinona.

"Celaka, apakah dugaanku keliru bahwa dia ini bukan

sedang main siasat mengadu domba? Tapi biarlahkutunggunya saja. Kalau dia hanya menggertak scja,terang dia hendak pinjam mulutku untuk mencelakaiengkohl" demikian masih Tio In menimang dalam hati.

 Ah....., Tio In...., Tio In....., kau keliwat memintaridirimu sendiri. Kalau saja tangan Hiat-ji itu turunmenghantam, sebelum mengetahui bahwa engkohmu itu

benar2 bersekongkol dengan kawanan kaki tangan Ceng,nyawamu pasti melayang sudah!

Baru Hiat-ji hendak layangkan tinjunya, tiba-tibamatanya tertumbuk akan sepasang mata bundar darisinona yang sedikitpun tak mengunjuk rasa takut.Terhadap gadisnya Tio Jiang itu memang Hiat-ji sudah

 jatuh hati benar. Hatinya lemas dan tinjunyapun pe-lahan2 diturunkan kemball.

Page 270: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 270/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Hem, benarlah dugaanku itu. Kawanan anjing,bangsat penghianat, jangan mimpi kau dapat berhasilmemperalat aku untuk mencelakai engkohku!" demikian

diam2 Tio In memaki.

Hiat-ji serba sulit. Melepaskan Tio In berartirencananya gagal dan lenyap pula semua impiannyauntuk memperoleh kedudukan yang tinggi danpenghidupan yang mewah. Namun membunuh nonasecantik itu, hatinya keliwat sayang. Sebenarnyawalaupun berusia muda, tapi si Hiat-ji itu dapat bekerjadengan cermat dan kejam. Hanya karena kali ini.Terbentur dengan asmara, dia sudah tak dapatmengambil keputusan yang tegas.

 Akhirnya setelah berpikir sekian lama, dia menemukansuatu jalan yang bagus. "Nona Tio, bukan sehari duahatiku tercurah padamu. Tadi kau sampai rubuh itu

adalah karena terpaksa. Kita adalah orang sendiri, maka jangan dipikir dalam hati kejadian itu" katanya cobamembujuk rayu.

Tio In tak mengira kalau anak bermata ungu itu dapatberlaku demikian. Juga Hiat-ji telah ambil putusan,cumbu rayu itu tak boleh hanya mengandal pada mulutmanis tapipun harus disertai paksaan. Maka sebelum Tio

In dapat menyahut, anak muda itu sudah memeluknya.Berulang kali Tio In coba salurkan jalan darah untukmembuka uratnya yang tertutuk itu, namun gagal.

Merah padamlah selebar mukanya karena dipelukorang itu. Habis memeluk Hiat-ji kembali melongokkeluar ruangan dan memberi isyarat 3 kali tepukantangan. Waktu ada seorang datang ke situ, Hiat-ji segera

memberi perintah: "Lekas sediakan sebuah tandu besar

Page 271: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 271/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

yang tertutup rapat. Bawa nona ini kegedung thayhu. Awas, jagalah hati2!"

 Agar nona itu jangan sempat berusaha membuka jalandarahnya yang tertutuk, Hiat-ji hendak menuntut lagi jalan darah dipundak kiri. Tapi baru tangannya menjulur,tiba2 punggungnya terasa dingin karena dilekati sebuahujung senjata tajam.

"Nona Tio jangan takut, ada aku disini!" kedengaranseorang bernada wanita berseru kepada Tio In. Ketika

Tio In berpaling mengawasi, kiranya orang itu adalahseorang wanita dari pertengahan umur, kulitnya agakhitam dan mencekal sebatang samcat-hi-jat (garupenusuk ikan yang berujung 3). Dilihatnya Hiat-ji takberani berkutik, tapi entah siapa wanita itu.

"Orang she Shin, telah sekian lama kunantikan kaudisini. Nona Tio sudah mempunyai kekasih, apa

maksudmu hendak membawanya kegedung thay-hu,hendak memaksanya untuk menikah denganmu?"kembali wanita itu berseru. Wanita itu bukan lain adalahCiok Siao-lan, istri The Go. Karena sifatnya yang melasandan disebabkan menjaga Hiat-ji, jadi ia belum sempatuntuk membuka jalan darah Tio In. Maksudnya, biarlahnanti tunggu kalau sang suami datang. Dan sebab ini,

pada kebalikannya, ia bakal mengalami derita.Mendengar nada suara Siao-lan itu cukup ramah dan

rupanya seperti hendak menunggu seseorang, legahlahhati Hiat-ji. "Nona Tio sudah setuju menikah dengan aku.Kekasihnya itu adalah aku ini mengapa kau mengadubiru?"

"Ngaco be......", belum lagi Siao-lan sempatmenyelesaikan kata2nya, Hiat-ji sudah gunakan

Page 272: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 272/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

kesempatan untuk buang dirinya kemuka hingga kiniterlepas dari ancaman, tangan menekan Iantai, keduakaki Hiat-ji menendang kesiku tangan Siao-lan. Saking

tak menduga serangan secara tiba2 itu, senjata garuterlepas dari tangan Siao-lan dan terlempar keudara.Belum Siao-lan tersadar dari kesimanya, kembali kakiHiat-ji bekerja dan bluk......, robohlah Siao-lan terkapardilantai. Dua buah jurus tendangan yang digunakan Hiat-

 ji itu adalah menirukan gaya gumul dari orang Tibet.

Hiat-ji enjot kakinya untuk melambung keatas, begitupun Siao-lan juga lekas2 loncat keatas. Kini keduanyasaling berebut hi-jat yang tengah melayang turun itu.

Sebenarnya ilmu silat Siao-lan tak lemah. Tapi sejakpada 20 tahun yang lalu ia menikah dengan The Go,puaslah sudah rasa hatinya. Sewaktu The Go berhasilmendapatkan kitab pelajaran Tat Mo dan tiap hari ber-

sungguh2 meyakinkan, satu kalipun Siao-lan tak pernahbuang mata memperhatikan. Baginya, denganmemperoleh seorang suami yang di-idam2kan itu, itusudah lebih dari cukup.

Dalam ilmu silatpun berlaku axioma (dalil) "barangsiapa berhenti berarti mundur".

Demikian halnya dengan Siao-lan. Kepandaian Hiat-ji

setingkat lebih atas dari ia. Ini jelas kelihatan sewaktukeduanya sama2 loncat berebutan senjata. Hiat-ji dapatmeloncat lebih tinggi setengah meter darinya dan hijatsudah tentu dia yang dapat merebutnya. Dan selagimasih melambung diudara, Hiat-ji hantamkan hi-jat itupada lawan. Dalam sibuknya. Siao-lan terpaksaberjumpalitan untuk menghindar. Tapi bagaikan seekor

burung elang, Hiat-ji memburunya turun sembari kirim

Page 273: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 273/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

dua buah serangan. Salah sebelah bahu Siao-lan telahkena termakan ujung hi-jat. Sampai pada detik itu TheGo masih belum muncul dan ini makin menggelisahkan

Siao-lan. Dalam kebingungan ia berkelahi dengan kalap,namun penjagaan Hiat-ji terlampau kokoh untuknya.Dalam pertempuran yang berlangsung beberapa jurusitu, kembali Siao-lan kena disengkelit roboh.

Pada saat itu muncullah bebrapa orang denganmenggotong sebuah tandu.

Mereka memasukkan Tio In kedalam tandu terusdibawa pergi. Teringat Hiat-ji bahwa dalam. pertempurandigunung Sip-ban-tay-san tempo hari, secara gaib Siao-lan dapat meloloskan diri, jadi terang ada seorang kawanlihay yang membantunya. Kuatir hal itu terulang lagi,Hiat-ji undur selangkah kemudian dengan mengetukseluruh tenaganya dia lemparkan hi-jat itu kearah lawan.

Syukur Siao-lan dapat miringkan tubuh untukmenghindar, tring......., hi-jat itu menyusup masukkedalam lantai.

Teringat Siao-lan bahwa urusan yang dipaserahkankepadanya oIeh The Go, masih belum selesai. Ber-gegas2 ia memburu keluar, tapi baik Hiat-ji maupuntandu tadi tak tampak sama sekali. la tinggalkan gereja

Kong Hau Si situ untuk langsung menuju kegedungthayhu (residen).

---oo<dw-kz0tah>oo---

Page 274: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 274/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 20 : SIASAT SHIN HIAT JI

Menengok keadaan Tay-keng, ternyata anak itu masih

taat menunggui kakus. Lama kelamaan karena Hiat-jitetap tak muncul, dia sangat gelisah. Tiba2 terdengarsuara tak...., tok... mendatangi dia kiranya sipengemis

 jembel berkaki kayu itu lewat disitu. Pengemis ituberhenti dimuka pintu kakus dan menuding dengantongkat kayunya: "Hai, mengapa kau tegak sepertipatung didalam kakus? Ayuh, lekas keluarkan tahimu dan

enyah, lo-ya hendak buang air juga!"Sudah tentu Tay-keng marah besar. Maju selangkah

dia angkat kakinya menendang ulu hati sipengemis.

"Astaga, jadi kau hendak memukul orang?!" serusipengemis itu sembari lintangkan tongkatnya kemukadada, bluk....., menggelosolah tubuh Tay-keng ketanah,auh....., auh....., huak...., huak...... Suara menguak itubukan datang dari mulut Tay-keng, melainkan darisipengemis jembel waktu Tay-keng terlempar jatuhkedalam kolam tahi. Syukur Tay-keng cepat2 gunakantangan untuk menahan dinding kolam, sehinggatubuhnya sampai mandi "minyak wangi". Sekalipunbegitu, tangannya berlepotan dengan benda kuningemas yang "harum" baunya itu.

Masih Tay-keng belum sadar bahwa pengemis jembelitu adaIah The Go yang menyaru. Dia kira karena kuranghati2, tadi teIah terpeleset jatuh. "Bangsat jembel,"mulutnya memaki dan siku tangannya meniodok dadaThe Go.

Benar semasa mudanya The Go itu seorang durjana

culas yang licik. Tapi sejak kedua kakinya buntung, dia

Page 275: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 275/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

insyaf akan kesalahannya. Terhadap orang culas danchianat, dia teramat benci. Tay-keng pemuda bebodoranitu harus diberi hajaran yang layak. Dia tak mau

menghindar tapi dalam pada itu diam2 dia kerahkanlwekangnya kearah dada. Begitu siku Tay-kengmembentur dadanya, raganya seperti tersentuh Aliranlistrik yang kuat voltagenya. Lagi2 tubuh anak muda ituterhuyung kedekat kolam kotoran.

Untunglah berkat kelincahan, Tay-keng cepat gunakangerak lin-eng-joan-soh (burung kenari menobros tali)untuk loncat jauh2.

"Siapa kau ini?" serunya.

"Dan kau sendiri ini siapa?

Mengapa menunggui kakus?" balas bertanya The Go.

Mendengar nada orang seperti mengandung sesuatu

maksud, buru2 Tay-keng berkata: "Aku bernama TioTay-keng, apakah cunke ini..........."

"Benar, ah kiranya orang sendiri. Cucu muridku taksempat, ada aku yang datangpun sama saja. Mari ikutpadaku!" sahut The Go.

"Pernah apa cunke ini dengan Shin Hiat-ji?" Tay-kengbersangsi.

"Liat Hwat cousu itu kalau bukan muridku, siapa lagidianya itu? Apa kau masih belum tahu?" The Go delikimata.

Tay-keng terbeliak kaget, serunya: "Siapakah gelarancinpwe yang mulia ini?"

"Bu-kak-sian!" sahut The Go dengan ringkas. Bu-kak-sian artinya si Dewa tanpa kaki.

Page 276: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 276/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tadi Tay-keng telah membuktikan sendiri bagaimanalihaynya pengemis itu. Benar tak tahu dia bagaimanakalau dibandingkan dengan Liat Hwat, tapi yang terang

dia itu jauh lebih sakti dari Hiat-ji.

Dengan, masih setengah ragu2 dia ikut sipengemis jembel itu. Tanpa berpaling kebelakang lagi, The Golangsung masuk kedalam gereja Kong Hou Si.

Sebenarnya memang dia sudah berjanji pada Siao-lansuruh membekuk Hiat-ji

Begitu dia bawa Tay-keng kesana, nanti dihadapan TioIn, hendak dia lucuti kedok si Tay-keng itu. Habis itu, diahendak bawa anak itu kepada ayahnya (Tio Jiang) di Lo-hu-san.

Menjelang tiba didepan pintu gereja, timbullahkecurigaan Tay-keng.

Mengapa dia bawa aku kedalam gereja, demikian Tay-keng bertanya seorang diri.

Membarengi penuh sesak orang ber-duyun2 masukkedalam ruangan gereja, dia sengaja perlambat jalannyasampai ketinggalan dibelakang, lalu memandang kearahperapian dupa disebelah sana.

Hai......, mengapa Tio In tak tampak? Kecurigaannyamakin tebal.

Sebagai seorang bakat durjana, diapun cukup pandai.

Benar ketika sipengemis jembel itu membenturdirinya, dia dapat cepat2 menyambar lagi gulungankertas yang melayang jatuh Itu.

Page 277: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 277/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tapi bukan mustahil, pengemis yang lihay itu dalamwaktu sekejab itu dapat menukar gulungan kertasnyadengan lain macam gulungan kertas.

 Ya....., siapa tahu! Liat Hwat cousu adalah seorangguru besar dari daerah Tibet.

Namanya sangat termasyhur.

 Andaikata benar dia itu masih mempunyai suhu,mengapa Hiat-ji tak pernah mengatakan padanya (Tay-keng)?

Memikir sampai disitu, buru2 dia menyelinap diantaraorang banyak. Oleh karena suasana dalam ruangan situsangatlah hiruknya, jadi The Go sudah tak mengetahuiakan hal itu. Baru setelah dia melalui ruang besar danberpaling kebelakang dia menjadi kaget demi takdilihatnya Tay-keng. Celaka, diam2 The Go mengeluh.Dia yang biasanya selalu menyiasati orang, kali ini kenadi pedayai oleh seorang anak muda macam Tay-keng.

Buru2 dia balik lagi keruangan besar, tapi setelahmen-cari2 sampai lama tak dijumpai anak itu, terpaksadia terus menuju keloteng tempat penyimpan kitab.

Tapi disitu, kecuali mayat siopas tadi, baik Siao-lanmaupun Hiat-ji tak dijumpainya. Kali ini kecerdasan otak

The Go benar2 terbentur karang.

Turun kembali kebawah dia bertanya pada seorangpaderi dan mendapat keterangan bahwa menurut pesanpengurus gereja, semua paderi dilarang menghampiriruang tempat penyimpan buku itu.

Entah karena apa, hweshio itu tak tahu.

Page 278: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 278/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

The Go memperhitungkan bahwa Tay-keng tentuhanya menyelinap diantara orang banyak, jadi belumpergi jauh, maka dia mulai mencarinya.

Kiranya anak itu bersembunyi dibelakang sebuahpatung.

Kuatir kalau The Go nanti mencarinya, dia segera akanpergi.

Tapi tiba2 dari arah belakang terdengar seseorangberseru: "Tio-heng....! Tio-heng.....!"

Untuk kegirangannya, ternyata yang memanggil ituadalah Hiat-ji

"Shin-heng, mengapa kau suruh aku tunggu ditempatbegituan dan sampai sekian lama kau tak datang?

 Apakah Bu-kak-sian itu orang kita sendiri?" tanyanyaseraya menghampiri. Bermula Hiat-ji tak mengerti apa

yang ditanyakan kawannya itu, tapi setelah direnungkansejenak, baru dia insyaf.

"Celaka!" serunya sembari banting2 kaki.

"Bu-kak-sian itu bukan orang Lo-hu-san, selama inibelum pernah aku melihatnya!" kata Tay-keng.

"Mengapa kau ngelantur begitu? Ku minta

kedatanganmu diruang penyimpan kitab, mengapa kaudatang kelain tempat? Hem...... terang ada orang yangmengacau. Adikmu datang keruang itu denganmembawa suratku, berarti rahasia kita ini sudah bocor.Sekurang2nya ada seorang yang sudah mengetahuirahasiamu!" kata Hiat-ji.

Page 279: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 279/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Momok yang paling ditakuti Tay-keng, adalah adiknyasendiri. Dia kira tentu Tio In benar seperti yangdikatakan Hiat-ji itu, sudah mengetahui kedoknya.

"Ai, bagaimana ini ya..., bagaimana ini...?" serunyaseperti orang menunggu vonnis (putusan peagadilan).

Sebaliknya diam2 kini Hiat-ji bersorak dalam hati.Memang bermula dia masih kuatir, jangan2 Tay-keng taksampai hati untuk melakukan rencananya yang keji itu.Tapi setelah terdesak dipojok itu, terang Tay-keng tentu

tak ragu2 lagi. Dengan tersenyum iblis, Hiat-ji segeratarik tangan Tay-keng kesuatu tempat yang sepi.

"Shin-heng, rasanya aku harus mengikut kau kekotaraja. Dikedua propinsi Kwiciu itu, sudah tiada tempatkakiku berpijak lagil" kedengaran Tay-keng sepertimeratap.

"Ah, Tio-heng" Hiat-ji tertawa dingin, "susah....,susah..... Kau belum mempunyai pahala apa2,bagaimana, kau bisa diterima dikota raja?"

Saking gelisahnya kepala Tay-keng basah dengankucuran keringat, ujarnya: "Shin-heng, kau harusmenolong Aku!"

Melihat saatnya sudah tiba, berkatalah Hiat-ji:

"Adikmu sudah kututuk dan sekarang kusuruh bawakegedung thay-hu. Pengemis yang menyebut dirinya Bu-kak-sian itu tentu konconya siwanita yang bergegamanhi-jat itu. Walaupun untuk sekarang kita tak tahu siapamereka itu, tapi nanti kau tentu akan memperolehketerangan dari leng-cun (ayahmu). Kini kita hanyamempunyai sebuah rencana. Dengan rencana itu bukan

Page 280: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 280/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

saja kau dapat terlepas dari kesulitan, pun akanmembuat suatu pahala besar!"

"Harap Shin-heng lekas katakan rencana itul" kataTay-keng sembari mengusap keringatnya. Tapi sebelummenjelaskan, lebih dahulu Hiat-ji melirik tajam2 kepadaTay-keng.

"Tapi ah....., kalau kau tak mau jalankan rencana itumalah akan runyam jadinya!"

"Jika tak mau menjalankan perintahmu, biarlah

mayatku mati tak berkubur!" sahut Tay-keng sembarimenunjuk pada langit dan bumi.

"Bagus!" kata Hiat-ji sembari merogoh keluar sebuahfles dari batu kumala, "lekas pulang ke Lo-hu-san danusahakanlah sedapat mungkin untuk meminumkan puyerdalam botol ini kepada ayah bundamu!"

Tay-keng menerima botol itu dengan tanganbergemetaran.

"Shin-heng, obat apakah ini?" tanyanya dengan suaraparau.

Dengan pertanyaan itu, nyata nurani Tay-keng masihbelum buta.

Dia masih kuatir jangan2 ayah bundanya akanmeninggal secara mengenaskan sekali.

Fles obat puyer itu bukan lain adalah hong-sin-san,yang dirampas Hiat-ji dari dalam goa Kit-bong-to. Dalam3 hari 3 malam, binasalah orang yang meminumnya.Sebelum meninggal, orang itu akan berobah buas sepertianjing gila, menyerang dan membunuh siapa saja yang

dijumpai. Obat itu terbuat dari ramuan busa air ludah

Page 281: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 281/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

anjing gila, harimau gila, ular gila dan lain2 bisabinatang. Oleh karena itu pembuatannya sangat sukarsekali.

Sudah tentu Hiat-ji tak mau mengatakan terus terangpada Tay-keng, katanya dengan tertawa: "Jangan kuatir,bukan obat racun melain obat bius saja. Dalam 7 hari 7malam orang akan lupa daratan, tapi setelah itu akanpulih lagi seperti sediakala. Apabila ayah buadamu hilangkesadarannya, segera kau boleh keluarkan perintahbubarkan orang2 yang berkumpul di Lo-hu-san itu.Setelah kau dirikan pahala, boleh ikut aku kekota raja,baginda kaisar teatu akan menganugerahimu suatukedudukan yang tinggi. Kalau hal itu sudah terwujut,ayah bundamupun tentu tak dapat berbuat apa-apa.Bagaimana, baik tidak rencanaku in!?"

Tay-keng kegirangan sekali dan Hiat-jipun segera

menyuruhnya Iekas2 kembali ke Lo-hu-san.Setelah itu, Hiat-ji lalu balik kegedung thay-hu. Baru

Tay-keng berjalan tak jauh, sekonyong-konyong darisebelah muka terdengar orang. berseru keras2: "Bangsatbusuk, kiranya kau berada disini!"

 Astaga, si Bu-kak-sian! Kejut Tay-keng tak terkira,terus dia berputar kebelakang dan hendak melarikan diri

tapi secepat itu si Bu-kak-sian sudah menghadangdimukanya.

"Adikmu, kemana ia?" hardik Bu-kak-sian.

Pikir Tay-keng, supaya dapat lekas2 lolos, Iebih baikdia berkata terus terang.

Maka diapun menyahut kalau Tio In sudah dibawa

Hiat-ji kegedung thay-hu.

Page 282: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 282/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Bagaimana kau mengetahuinya?" tanya The Go agakterkesiap.

Tay-keng mengatakan kalau tadi baru saja diaberbicara dengan Hiat-ji.

"Dan kemana wanita yang membawa senjata hi-jatitu?" tanya The Go.

Sebenarnya Tay-keng tak mengetahui dimanaberadanya Siao-Ian, tapi untuk menyuruh The Go Iekas2enyah dari situ, dia lalu memberi keterangan bohong:

"Wanita itu sudah ditawan oIeh Liat Hwat cosu dandibawa kegedung thay-hu juga. Carilah lekas kesana!"

The Go terkesiap.

Diakhir ahala Lam Beng, perserikatan bajak lautanselatan itu terdiri dari 4 keluarga yaitu The, Ciok, Ma danChi. Pengaruh mereka besar sekali. Turun termurun

mereka terikat perhubungan dan perkawinan.Sejak kecil The Go sudah ditunangkan dengan Siao-

lan. Hanya karena The Go itu seorang pemuda buaya,maka dia sudah tak menghiraukan Siao-lan. Adalahsetelah kedua kakinya buntung, baru The Go mau jugamenerima Siao-lan sebagai isterinya.

Duapuluh tahun lamanya kedua suami isteri itumenghuni di pergunungan Sip-ban-tay-san yang sunyisenyap dan memperoleh seorang anak tunggal yaitu TheIng.

Maka demi mendengar bahwa isterinya telah ditawanLiat Hwat, untuk sekian saat dia termangu2 tak tahu apayang hendak diperbuatnya.

Begitulah tanpa berkata apa2, dia lalu berjalan pergi.

Page 283: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 283/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Dan Tay-keng yang tak kira bakal lolos sedemikianmudahnya, pun lalu meneruskan perjalanannya ke Lo-hu-san.

---oo<dw-kz0tah>oo---

Page 284: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 284/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 21 : SAY HONG HONG BEKLIAN

Sebagaimana kita ketahui tujuan kepergian The Godan Siao-Ian dari Sip-ban-tay-san itu adalah karenahendak menolong puterinya (The Ing) yang ditawanwanita dalam goa itu.

Keras dugaan The Go bahwa wanita aneh itu adalahbekas kekasihnya dahulu yang dikhianatinya, yani Say-

hong-hong Bek Lian.Karena putus asa dan dendam, Bek Lian lolos dari

dunia keramaian dan mengasingkan diri.

Juga Siao-lan sangat cemaskan keselamatanputerinya.

Begitulah setibanya di Lo-hu-san, The Go menebas

dua batang puhun kecil seraya menghibur sang isteri:"Tak usah cemas. Peribadi Bek Lian kucukup faham.Walaupun Ing ji dalam bahaya, asal ia dapat melihatgelagat tentu takkan kena apa2. Asal aku dapatberjumpa dengan ia (Bek Lian), Ing-ji tentu akandilepaskanl"

Bagi Siao-lan kata2 suaminya itu adalah merupakan

undang2 yang diindahkannya. Tapi lembah tempat goaBek Lian itu sangat terpencil sekali letaknya.

Hampir seharian mereka mencari, tetap belummenemukan.

Mereka percaya bahwa Tong Ko tentu tak berbohongmaka mereka tetap lanjutkan penyelidikannya. Tiba padasebuah puncak yang menjulang tinggi, yakni puncak

Page 285: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 285/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Giok-li-nia, terkenanglah The Go akan kejadian pada 20tahun berselang.

Hatinyapun serasa tergetar.Selagi mereka berdua tegak ter-longong2, tiba2

tampak 3 sosok bayangan berlari mendatangi denganpesatnya. Belum orangnya tiba, sudah terdengar salahseorang berseru keras: "Hem.... Siau-beng-siang itusungguh tak tahu diri Peng-se-ong mengutus kita kemari,tapi dia tak mengadakan sambutan apa-apa."

The Go terkejut mendengar itu. Peng-se-ong adalahgelaran Go Sam-kui. Mengapa dia mengutus orangkemari? Buru2 ditariknya Siao-lan untuk diajak sembunyi.Ketika dekat, ternyata yang berjalan disebelah muka ituadalah seorang yang mengenakan pakaian pembesarCeng, sikapnya ke-angkuh2an. Kawannya yang seorangbertubuh kate, mengenakan pakaian compang camping

tetapi cukup bersih. Dibelakang punggungnyamenggendong sebuah holou (guci) besar. Bebrapa kalidia ambil guci araknya itu dan meneguknyaberkelutukan. Tingkah lakunya menggelikan orang.

The Go terkesiap. Pernah dia mendengar bahwa dalamkalangan persilatan daerah Hokkian ada seorang tokohlihay macam begitu.

Tapi entah tak tahu dia siapa namanya. Pula tak nantitokoh itu mau berhamba pada pemerintah Ceng.

 Adakah desas desus yang mengatakan bahwa Peng-se-ong Go Sam-kui itu berniat hendak memberontak itubenar adanya?

Sedang orang yang ketiga adalah seorang tosu

(imam).

Page 286: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 286/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Dari gerak geriknya, dia itu seorang yang licin.

Orang yang dandanannya seperti pembesar itu

berhenti dan berkata dengan dingin: "Orang she Tio itusungguh tak kenal tingginya langit. Sampai dikaki puncaksini masih tak mengirim sambutan! Aku tak percaya kalauPeng-se-ong sudi berserekat dengan gerombolan macambegitu!"

The Go jemu akan sikap congkak orang itu.

Tapi pada saat itu sudah menyahutlah si kate tadi

dengon olok2nya yang tajam: "Co tayjin, mungkinnamamu yang besar itu telah membuat merekaketakutan dan tak berani turun gunung!"

Diam2 The Go geli juga akan sindiran si kate itu.

Tapi si Co tayjin itu sendiri rupanya takmendengarnya.

 Adalah si imam yang tampak keruntukan kening danmengisiki pada Co tayjin.

Co tayjin deliki mata kepada si kate kurus itu, siapatak menghiraukan dan melainkan enak2 menegukgucinya.

The Go tetap diam saja untuk menantikan

perkembangan mereka.Lewat sejurus kemudian, rupanya Co tayjin itu tak

sabaran lagi, dan menghamburlah makian lagi darimulutnya: "Oleh karena orang she Tio tak mengirimorang, ayuh kita naik keatas saja. Nanti bila bertemumuka, biar kudampratnya!"

Buru2 si imam menyambuti: "Tayjin memang benar.

Page 287: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 287/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Gerombolan orang2 persilatan macam itu, karenamengandalkan ilmu silatnya lantas tak pandang matapada orang lagi, sungguh men.........."

Sebenarnya dia hendak memaki "menjemukan", tapipada saat itu si kurus sudah melirik kearahnya dan tiba2berbatuk huk...., huh..., cuh......: segumpal ludahmeluncur dari mulutnya dan tepat sekali singgah kepipi siimam. Imam itu tersentak kaget.

Bermula dia tak tahu, tapi serta tangannya mengusap

ternyata pipinya sudah berpupuran ludah kental. Rautmukanya menampilkan kemarahan, tapi justeru begitu,makin menggelikan kellhatannya.

"Ai ......maaf, Toya! Karena tenggorokanku terasagatal, tanpa dapat kucegah lagi aku telah batuk. Se-kali2tak sengaja berlaku kurang ajar pada toya, harap jangangusar!" seenaknya hati saja si kate kurus itu menghibur

kemengkalan si imam.Sudah tentu si Imam tak mandah diperlakukan begitu.

Maju selangkah dia menjotos si kate.

Diam2 The Go terkejut melihat gaya serangan si Imamyang cukup berat itu.

"Hai, itulah pukulan lui-tin-cio (pukulan geledek).Biarpun dia sengaja menyembunyikan tapi tetapsuaranya yang seperti geledek menyambar itukedengaran jelas. Jangan2 dia itu adalah kepala biaraSam Ceng Kiong di Gunbing yang bergelar Lui-tin-sin-ciang Gwan Liong totiang?" demikian The Go menimang2dalam hati.

Page 288: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 288/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Kelima jari imam itu dicengkeramkan sedikit dan sekalidihantamkan kemuka, maka jari2 itu terpentang semua.Sambaran anginnya, sedikit lebih pelahan dari halilintar,

menindih si kurus. Orang kurus itupun terkejut. Matanyamembeliak tak tahu apa yang hendak diperbuat. Nyatabatok kepala si kurus itu tentu akan hancur lebur danuntuk itu The Go serta Siao-lan sudah siap hendak loncatkeluar menolongnya.

Se-konyong2 si kurus itu terpeleset jatuh kesamping,gayanya macam orang mabuk, namun tepat sekali dapatmenghindari hantaman si-imam tadi. Krek......, secepatkilat jari tengah tangan kanan si kurus itu menutuklambung si-imam pada jalan darah yang-ke-hiatnya. Baikilmunya maupun kecepatannya, telah membuat The Gokesima. Bermula si-imam tadi hendak lancarkanpukulannya yang kedua, tapi serta lambungnya tertutuk,tangannya pun terkulai kesamping dan menyampok

orang ketiga yang dibahasakan "Co tayjin" tadi.

"Toya, tahan, jangan melukai Co tayjin !" seru si kurussembari masih sempoyongan.

Imam itu sendiri bukan kepalang kagetnya.

Dia hendak menghajar si kurus, mengapa diluarkemauannya, pukulannya nyasar kearah Co tayjin ?

Tapi untuk menarik kembali, terang sudah tak sempatlagi.

Plak....., tahu2 muka si Co tayjin tadi mendapatpersen.

 Aduh mak, sakitnya bukan kepalang !

Page 289: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 289/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Bagi The Go apa yang telah terjadi itu jelaslah sudahkiranya.

Gaya sempoyongan yang diperlihatkan oleh si kurusitu adalah ilmu cui-pat-sian (8 dewa mabuk) yangsempurna. Kalau demikian teranglah si kurus itu tokohyang digemari sebagai "cui kui" si setan pemabukan JuiWi. Tokoh persilatan yang luar biasa itu, hendakmempermainkan si-imam dan Co tayjin rupanya. Tapianehnya, mengapa dia turut dalam rombongan mereka ?

"Hai, mengapa kau menampar mulut Co tayjin? Cotayjin adalah orang kepercayaan nomor satu dari Peng-se-ong. Kalau kau memukulnya, berarti memukul Peng-se-ong. Jangan tanya dosamu ya !" teriak si kurusdengan deliki mata kearah si-imam.

Wajah si-imam menampil ketakutan yang hebat,sedang si Co tayjin yang tengah menahan kesakitan

karena separoh mukanya benjul begap, belum dapatberkata apa-apa, kecuali mendekapnya dengan tangan.Berselang berapa lama, barulah Co tayjin turunkantangannya dan menjerit keras.

"Co tayjin, pinto telah kesalahan tangan, Co tayjin :maaf !" tersipu2 si-imam menghampirinya serayameratapkan maaf.

Disamping geli melihat adegan itu, diam2 The Go jugaheran melihat kelakuan si-imam itu. Imam tersebut atauGwan Liong totiang, The Go belum jelas bagaimanapribadinya. Tapi kelakuannya yang sedemikianmemalukan itu, sungguh tak patut. Jadi meskipun diafaham ilmu pukulan lui-tin-chiu (pukulan geledek), tapiterang dia bukan Gwan Liong totiang.

Page 290: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 290/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Rupanya Co tayjin itu belum mencium bau permainansi kurus tadi, maka kecuali hanya mendeham hidung, diatak mendamprat si-imam itu lagi. Kalau si-imam longgar

napasnya karena terbebas dari hambur makian, adalah sikurus iang ketawa cekikikan sembari memerintah lagi :"Co tayjin telah memberi ampun, mengapa kau takberlutut menghaturkan terima kasih ?"

Kini tampak si Co tayjin itu keruntukan halis, ujarnya :"Jui tayhiap, Peng-se-ong telah tugaskan kami bertigakemari, untuk itu kita bertiga harus bersatu padu, janganbertengkar sendiri !"

"Hi, bagaimana ni ? Aku membelamu, sebaliknya kausesali aku ?" seru Jui Wi tayhiap.

Co tayjin alihkan pembicaraan, menyatakan bahwakarena orang Lo-hu-san tak datang menyambut,sebaiknya mereka naik terus keatas saja. Begitulah

mereka bertiga lalu mendaki keatas. Co tayjin disebelahdepan, si-imam mengikuti dibelakangnya sedang si kurustadi tetap ber-ingsut2 jalan se-enaknya saja.

Setelah mereka jauh, barulah The Go tarik Siao-lankeluar, katanya :"Mereka orangnya Go Sam-kui dariHunlam, ayuh kita ikuti keatas !"

Tapi Siao-lan membantah : "Peduli apa mereka ituorangnya Go Sam-kui atau Go liok-kui, yang penting kitaharus cari Ing-ji lebih dahulu !"

Dalam hati kecilnya, The Go ingin sekali mengetahuiapa maksud kedatangan orang-orangnya Go Sam-kui itu,tapi karena dia tak mau mengecewakan hati isterinyaterpaksa dia menurutinya.

Page 291: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 291/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Begitulah mereka berdua lalu melanjutkanpenyelidikannya digunung Lo-hu-san situ. Tapi sampaikeesokan harinya, tetap tak berhasil.

Sebagai seorang ibu, sudah tentu Siao-lan gelisahbukan main, maka The Go pun coba menghiburnya.

Selagi sepasang suami isteri itu melepaskan lelahditepi sebuab sungai kecil, tiba2 dari arah belakangterdengar suara ribut2.

Ketika mereka berpaling didapatinya ada seorang

tengah berlari-larian mendatangi dengan pontangpanting, seperti orang diburu setan.

Pakaiannya koyak, tapi jelas kelihatan kalaupakaiannya itu adalah pakaian pembesar Ceng.

Ketika diperhatikan, astaga itulah Co tayjin, ...... Cotayjin yang kemarin malam berlagak sedemikian

angkuhnya.Sembari berlari, tak henti-hentinya dia berpaling

kebelakang sembari berteriak2: "Hohan....., ampunilah !Hohan......, ampunilah !"

Buru-buru The Go tarik Siao-lan diajak bersembunyikedalam semak2.

Bluk......, kedengaran Co tayjin itu rubuh ditepi sungaitak dapat bangun lagi.

Pada lain saat, seorang lelaki tinggi besar munculdengan mencekal sebatang ruyung.

 Amboi, itulah si berangasan Kiau To, ji-ahko Thian TeHui.

Page 292: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 292/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sudah tentu The Go dan Siao-lan cepat dapatmengenalinya.

Kiau To sudah angkat jwan-pian untuk menghajar siCo tayjin, atau sekonyong-konyong muncullah seseorangberseru mencegahnya : "Kiau-heng, jangan.....!" sembariangkat guci araknya, bluk......, terhindarlah Co tayjin darigebukan ruyung itu, berkat guci arak orang itu yangbukan lain adalah Ciu-kui Jui Wi.

Cuh......., Kiau To meludahi Co tayjin, makinya :

"Kalau tak memandang muka Jui tayhiap, tentu kamukuhajar babak belur. Huh......, bangsa kutu busuk mau

 jual lagak pembesar. Orang Lo-hu-san tak sudi melihatmacam begitu2-an !"

Co tayjin ber-ingsut2 sampai bebrapa langkah baruberani berbangkit.

Tepat pada saat itu, si-imam yang pandai ilmu lui-tin-kangpun tiba.

Buru2 dipapahnya Co tayjin terus diajak lari.

"Kiau-heng, bukannya menyalahkanmu, tapi apabilaSiau-beng-siang kembali, dia tentu menyesalitindakanmu tadi !" kedengaran Jui Wi menghela napas.

"Mengapa ..... ? Apakah orang begituan tak pantasdihajar ? Semalam, mengingat dia adalah utusan GoSam-kui, aku dan Ki toako telah menyambutnya denganhormat. Tapi tadi pagi2, sewaktu aku menjengukkedalam kamarnya, dia bilang sangat lelah dan suruh akumemijatinya. Hem......., kalau mendiang Nyo Kong Limmasih ada, dia tentu sudah menghajarnya mampus !"Kiau To menyomel.

Page 293: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 293/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Ya, orang macam begitu memang harus dihajar, tapikalini kau telah menyakiti hati dua orang tokoh penting !"kata Jui Wi.

"Siapa mereka itu ?"

"Kaum persilatan mengatakan kalau Kiau loji ituberangasan, dan ini memang berbukti," sahut Jui Widengan tertawa, "salah seorang dari mereka adalah,suhu dari imam itu yakni Lui-tin-sin-ciang Gwan Liongtotiang !"

Kiau To terkesiap, serunya : "Tidak, Gwan Liongtotiang adalah cianpwe yang saleh. Pernah beliau dengansuhuku Tay Siang siansu merundingkan soal-soalkeagamaan terus menerus sampai 3 hari 3 malam. Suhumengatakan, Gwan Liong totiang adalah sahabatnyayang paling karib, masakan dia mau menggubrisomongan imam itu ?"

"Ah......, kau tak mengetahui asal usulnya. Imam itubernama Ma Ki, anak seorang hartawan di Hunlam. GwanLiong totiang pernah jatuh sakit keras rebah didepanpintu hartawan itu. Berkat pertolongan hartawan Ma itu,tertolonglah jiwa Gwan Liong totiang. Kemudian dalamsuatu huru hara, rumah tangga hartawan Ma berantakan.Gwan Liong totiang membalas budi, ajak Ma Ki kebiara

Sam Ceng Kuan di Kunlun dan menerimanya sebagaimurid. Gwan Liong totiang mempunyai kelemahan, yaknibertelinga tipis (tak tahan dihina). Apabila nanti Ma Kimengadu, benar Gwan Lion totiang tak berani terang-terangan memusuhi kita, tapi diam2 dia tentumendendam !"

Page 294: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 294/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Kiau To merenung sejenak lalu berkata: "Tak apalah,karena Gwan Liong totiang itu tak mau campur urusanduniawi lagi. Dan siapakah orang yang kedua itu?"

"Go Sam-kui, sudah tentu" sahut Jui Wi, "Co tayjinatau Co Kong-liok itu adalah orang kepertiayaan kesatudari Go Samkui. Mendapat hinaanmu tadi, sudah tentudia penasaran. Benar dewasa ini Go Sam-kui bermaksudhendak berpaling haluan, tapi seperti kita ketahui, diaadalah musuh rakyat Han nomor satu yang telahmemimpin orang Ceng merampas tanah air kita. Diamempunyai pasukan kuat. Apabila dia jadi menentangpemerintah Ceng, itulah suatu bantuan besar bagiperjoangan kita. Menilik hal itu, tak seharusnya kaugegabah membikin sakit hatinya!"

Biasanya tokoh Jui Wi itu, aneh sekali gerak geriknya,gemar memper-olok2 orang.

Tapi kalini dia bicara dengan wajah dan nada yangber-sungguh2.

Setelah mendengarinya sampai sekian saat barulahkedengaran Kiau To membuka mulut: "Kalau Tio Jiangpulang, biarlah aku menerima dampratannya!"

"Bagus!" seru Jui Wi sembari tunjukkan jempolnya,

"Itulah ucapan seorang lelaki jantan. Kemengkalan hatikuselama mengikuti kedua orang ini, hari ini baru dapatobat penawarnya!"

Sembari pasang omong dengan gembira tawa, merekaberdua lalu naik kepuncak Giok-li-nia lagi.

"Siao-lan!" seru The Go dengan rawan kepada sangisteri. Dan setelah isterinya mengiakan, kembali The Go

berkata: "Siao-lan, karena kesesatanku semasa muda,

Page 295: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 295/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

aku telah melakukan banyak sekali kejahatan. Setelahsepasang kakiku kutung barulah aku insyaf. Benar akutelah mengunjuk jasa membantu menemukan harta

karun digereja Kong Hau Si, tapi apabila jasa itudibanding dengan kejahatan yang telah kulakukansungguh belum sembabat. Kalau dewasa ini Peng-se-ongGo Sam-kui sungguh2 mau bergerak, ah......, disitulahkesempatanku. Kubermaksud,....”

”Kau bermaksud hendak menasehati Go Sam-kuisupaya jangan berbanyak hati lagi untuk melaksanakancita2nya menentang pemerintah Ceng bukan?" tukasSiao-lan

The Go menggukkan kepala. Tapi saat itu wajah Siao-lan menampil kemuraman.

"Apa yang kau kehendaki, aku selalu menurut saja.Tapi permintaanku supaya menemukan Ing-ji dahulu!"

Rencana The Go ialah hendak membunuh Tio Kong-liok, kemudian pergi menghadap Peng-se-ong di Gun-bing. Dengan begitu hilanglah sebuah rintangan iangmenghalangi terlaksana cita2 Go Sam-kui itu. Tapi padasaat itu, dia harus menemukan puterinya dahulu. Ah, diamemiliki ilmu berjalan cepat yang sempurna, lebih dahulumencari The Ing baru kemudian menyusul Co Kongliok,

rasania masih belum terlambat. Demikian The Gomengambil keputusan.

"Baiklah!" dia memberi penyahutan kepada Siao-lan.Mereka lalu lanyutkanpenyelidikannya lagi.

---o0-dwkz_kupay-0o---

Page 296: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 296/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Setelah hampir setengah harian menjelajah daerahsitu, barulah mereka tiba di goa rahasia tempatpersembunyian si wanita aneh. Sembari berseru

memanggil nama puterinya, Siao-lan menerobos masukkedalam air terjun, The Go mengikutinya. Keadaan disitutepat seperti iang diceritakan Tong Ko, namun anehnyahanya kawanan kelelawar yang beterbangan digoa situ,tiada barang seorang manusiapun. Kegelisahan Siao-lanyang dialaminya berhari2 ini memikirkan keselamatanThe Ing, cukup hebat. Kini sewaktu tak didapatinya sang

puteri, ia segera mendekap kebahu suaminya serayamenangis tersedu sedan.

"Kalau tak bertemu Ing-ji, aku bersumpah tak maupulang!"

The Gopun cemas, dia berdiri ter-longong2. Tiba2dirasanya selain tangis Siao-lan, disebelah sama seperti

kedengaran ratap tangis seseorang lain. Ah, Tong Kopernah mengatakan bahwa goa itu banyak sekaliruangannya, mungkin dia belum memeriksanya habis.Cepat dia suruh Siao-lan berhenti menangis. Benar jugawalaupun lemah samar2, namun isak tangis orang itumemang ada.

"Ing-jikah?" serentak Siao-lan berteriak dengan

girang.Tapi The Go yang lebih tajam petidengarannya tahu

kalau itu adalah nada tangis seorang lelaki yang samar2seperti memanggil seseorang lain. The Go pasang telingabetul2. Tapi ketika dia berpaling mengawasi Siao-lan,dilihatnya wajah sang isteri itu seperti orang terpesona.

"Siao-lan kau kenapa?"

Page 297: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 297/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Siao-lan gelagapan. "Ai, tadi sepertinya akumendengar Ing-ji memanggil aku, tapi begitu kaumenegur, mengapa suaranya hilang?" sahutnya dgn

heran.

Kini tak ragu2 lagilah The Go, cepat disuruhnya sangisteri menyalurkan lwekang untuk menutup semua jalandarahnya.

"Jangan melamun, terutama jangan terkenang akanIng-ji. Suara tangis itu dari tempat jauh. Kalau tak salah

itulah yang dibilang "A-siu-lo-pit-mo-biau-im" semacamilmu sihir untuk mengikat semangat orang. Ilmu jahat itudapat membikin linglung orang dan dengan tak sadarmasuk kedalam perangkapnya. Tapi ilmu itu sudah lamamenghilang, mengapa kini ada orang yang menggunakanlagi? Ayuh, kita kesana meninjaunya, mungkin adasangkut pautnya dengan "Ing-jil"

The Go ajak isterinya menyusup kebagian dalam yangber-liku2 itu. Tiba diujung lorong goa dan membiluksebuah tikungan tiba2 tampak ada penerangan dansuara tangis itupun terdengar jelas. Nada tangisan ituaneh benar, setempo melengking menyayat hati,setempo lincah macam orang tertawa. The Go robekbajunya sedikit, setelah dibasahi dengan ludahnya lalu

disumbatkan ketelinga Siao-lan. Setelah itu, dia memotessebatang dahan, lalu menuju ke goa itu.

Dimuka pintu goa itu penuh ditumbuhi dengan alang2gelagah yang setinggi orang, sehingga sepintas pandanggoa itu tak kelihatan dari luar. Begitu memandangkesebelah luar, tampak pada sebuah batu pesegi seluas3 tombak yang terletak dipinggir sebuah puhun hwe,

duduk seorang lelaki bertubuh gemuk, Wajahnya aneh

Page 298: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 298/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

tengah menangis tersedu sedan tapi setetespun tiadamengucurkan air mata. Dihadaparnya duduk pulaseorang hweshio tua sembari mencekal tongkat timah.

Wajah hweshio itu agung bagai seorang Buddha hidup.The Go cepat mengenal hweshio ini sebagai Tay Siangsiansu, itu kepala gereja Liok-yong-si di Kwiciu yangsakti. Terang kalau siorang gemuk tadi tengah menangisiTay Siang siansu dan nyatalah pula kalau dia itu bukantokoh dalam kalangan persilatan daerah Kwiciu. Kalautidak, masakan dia berani keluarkan ilmu iblis dihadapan

siansu sakti itu. Tay Siang telah mendapatkesempurnaan, baik dalam pelajaran keagamaanmaupun dalam ilmu silat. Sudah tentu segala macamilmu hitam begitu2an, tak mempan terhadap dirinya.

Tak tahu The Go entah sudah berapa lama keduatokoh itu mengukur kepandaian disitu dan adakahmereka itu mengetahui jejak The Ing. Yang diketahuinya

 jelas, wanita aneh yang menawan puterinya itu tentulahSay-hong-hong Bek Lian, jelita yang dia lukai hatinya itu.Maka walaupun dia bisa menghiburi Siao-lan, tapi diasendiri sebenarnya cemas tak keruan. Kemungkinan BekLian membalas dendam terhadap The Ing pun bukantidak mustahil.

Setelah memandang beberapa jurus, dia membetotserumpun akar rotan dan sekali tongkat dahan puhuntadi ditutukkan ketanah, The Go pun muncul keluar. Sigemuk tadi tengah meramkan mata. Begitu terdengarada suara, dia segera membuka mata mengawasi kearahThe Go. The Go terkesiap kaget melihat pancaran sinarmata si gemuk yang luar biasa itu. Tahu kelihayan orang,The Go tak mau memandangnya lagi, tapi se-olah2

tertarik oleh besi sembrani, dia terpaksa beradu pandang

Page 299: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 299/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

dengan si gemuk. Apa boleh buat, buru2 dia pusatkanperhatiannya.

Kira2 sepeminum teh lamanya, kembali si gemukmenangis lagi. Nada tangisnya itu menyusup kedalamtelinga The Go dan tergetarlah perasaannya. The Goterkesiap kaget. Untung dia sekarang sudah tinggilwekangnya, berkat ketekunannya belajar sedari menjadiorang cacad. Namun betapapun dia kerahkanlwekangnya, tetap telinganya dibisingkan oleh tusukantangis si gemuk itu. Lewat setengah jam, tenaganyasudah diperas sebagian besar, jauh melebihi lelahnyadari bertanding dengan seorang jago lihay.

 Ah, itu mati sia2 namanya. Tanpa ragu2 lagi, diamelangkah maju 2 tindak dan secepat kilat dia tusukkanujung tongkat dahan puhun kejalan darah su-hiat-hiatdipipi orang itu. Namun si gemuk itu tampak tenang2

saja, masih enak2 berdiam diri. The Go terkesiap melihatsikap orang itu dan gerakannyapun agak lamban. Tahu2si gemuk itu berkisar kesamping hingga tusukan The Gomenemui tempat kosong.

The Go makin terperanjat. Gerak penghindaran orangitu, disebut 'kian-gun-toa-na-i-hwat', yalah suatu ilmulwekang yang teratas kesempurnaannya. Terang orang

itu tak mau mencelakainya, karena asal membalas, dia(The Go) pasti celaka. Diam2 dia mengeluh. Duapuluhtahun dia berjerih payah meyakinkan kepandaian, tapisekali digunakan dia bertemu dengan seorang saktibegitu. Namun karena sudah terlanjur bergerak, dia takmau setengah jalan. Kemball dia menusuk kearah jalandarah su-hiat-hiat si gemuk lagi.

Page 300: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 300/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

”Harap sicu jangan turun tangan. Lo-ceng masihmempunyai perhitungan yang belum selesai dengan dia.Orang luar dilarang campur tangan, harap sicu mundur

saja!" tiba2 kedengaran Tay Siang siansu berseru dengannada yang bening nyaring.

The Go percaya bahwa, tentu ada sebabnya hweshiosakti itu mengatakan begitu.

Sekali gentakkan ujung tongkat ketanah, dia melesatsetombak jauhnya dari gelanggang situ.

"Mohon tanya adakan kiranya siansu berjumpa denganseorang wanita setengah umur membawa seorang gadisditempat ini?" tanyanya.

Tay Siang siansu tak mau menyahut. Tadi sewaktusiansu itu berseru, dengan cepatnya si gemuk segeratujukan tangisannya ke arahnya (Tay Siang), The Gomengetahui akan hal itu, tapi tidak dengan Siao-lan yangsegera tampil kemuka dan berseru menegur:

”Siansu, apa kau masih ingat padaku? Duapuluh tahunyang lalu aku telah berhutang budi padamu karena telahmenolong jiwaku ketika digereja Kong Hau Si. Tapi kinikalau tak menemukan Ing-ji, akupun lebih baik mati sajalSiansu, mengapa kau tak mau menjawab?"

The Go percaya kalau siansu itu tahu dimanaberadanya The Ing, tapi dia belum mau menerangkankarena masih menghadapi orang gemuk itu. Maka diamenyuruh Siao-lan bersabar sampai si gemuk itu enyahdari situ. Ho....., jadi si gemuk itulah yang menjadi gara2Tay Siang siansu tak mau menjawab. Kalau menunggu,mungkin 8 sampai 10 hari belum tentu bisa selesai.

Page 301: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 301/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Dilihatnya si gemuk itu tiada suatu apa yang luar biasa,kecuali nada tangisnya yang aneh.

"Tay Siang siansu, orang gemuk ini memangmenjemukan, biar kubantumu mengusirnya!" tanpabanyak pikir lagi Siao-lan lalu menyerang dengangarunya.

"Siao-lan, jangan!" teriak The Go.

"Tahan!" seru Tay Siang. Tapi Siao-lan sudah terlanjurmenusuk. Serentak berhenti si gemuk menangis, sekali

gerakan sepasang tangannya dia dapat. menangkap garuSiao-lan Dengan tertawa gelak2, berbangkit dia serayaberseru: "Tay Siang hweshio, apa katamu lagi?!", lalumenarik garu itu dari tangan Siao-lan siapa terpaksamelepaskannya.

Tay Siang siansupun tampak berbangkit menghelanapas: "Ah, kalah menang sudah nasib! Tapi tetapkuharap kau suka robah sepak terjangmu. Aku tak maumengganggumu lagi, tapi kelak tetap ada orang yangmengurusimu Dimana kejahatan sudah mencapaiukurannya disitulah timbulnya pembalasan, pergilah!”

Tanpa berkata apa2, orang itu segera berputarkebelakang terus ngacir pergi.

Gerakannya tampak lambat2 saja, namunkecepatannya bukan kepalang. Sekejap saja dia sudah

 jauh sekali. Itulah ilmu gin-kang dari kian-gun-toa-na-i-hwat yang sakti.

Tahu apa yang diartikan oleh ucapan Tay Siang siansutadi, buru2 The Go mintakan maaf untuk isterinya. Tapibelum habis kata2nya atau siansu itu sudah

menukasnya: "Kemauan nasib sukar dirobah. Sicu tak

Page 302: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 302/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

usah berbanyak kata, kedua orang yang kau tanyakanitu, aku memang pernah melihatnya.........."

"Dimana?" serentak Siao-lan memutus kata2 orangtanpa bersabar lagi.

"Beberapa hari yang lalu, mereka berdua bertempurdengan seorang tua gemuk pendek. Orang tua kate itulebih lihay sehingga wanita setengah umur itu menderitaluka2 parah. Karena aku sedang mempunyai urusanpenting, jadi tak dapat memberi bantuan. Mereka berdua

lari mengitari kebalik gunung sanal"Hendak Siao-lan menegas lebih jauh, tapi dengan

kebutkan lengan jubahnya siansu itu sudah melesat jauh.The Go duga, bahwa yang dimaksud dengan 'urusanpenting' itu, tentulah menunjuk orang gemuk yangmemiliki ilmu tangis lwekang hebat tadi. Seorang imamsuci macam Tay Siang siansu betapapun jahatnya orang

itu namun kalau terluka berat, hweshio itu pasti tetapakan mau menolongnya. Tapi dia ternyata Iebih.memperhatikan siorang gemuk tadi. Jadi bagaimanapentingnia orang gemuk tadi, kiranya sudah jelas bagiThe Go. Tadi Tay Siang siansu mengatakan 'sudah nasib',makin menunjukkan pentingnya urusan itu. Tapi kinisiansu itu sudah berlalu, tak dapat dimintai maaf lagi.

Waktu berpaling The Go dapatkan Siao-lan sudah takberada didekatnya tapi jauh disebelah tikungan sana,hendak menuju kebelakang gunung. Terpaksa The Gomenyusulnya. Dibalik gunung itu ternyata terdapat rimbakecil. Hati mereka berdebar ketika tampak ada sepotongbaju bergelantungan pada sebuah puhun. Rupanya bajuitu hendak dijemur. Melihat baju itu adalah baju

puterinya tak ragu2 lagi Siao-lan segera meneriakinya.Baru dua tiga ia me-manggil2, muncullah dari balik

Page 303: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 303/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

semak puhun seorang gadis yang bukan lain The Ingadanya. Saking girangnya, Siao-lan sampai tegakmembisu seperti patung, air matanya bercucuran.

"Ya..., mah....aku tak kurang suatu apa, tapi lekaslahtolong aku. Nona Bek sudah bebrapa hari ini menderitaluka parah, aku tak dapat mengobati, ah...... benar2 akucemas sekali!" seru The Ing dengan gugupnya.

Mendengar puterinya menyebut 'nona Bek', makinberat dugaan The Go bahwa wanita aneh itu tentulah

nona yang pernah disakiti hatinya pada 20 tahun yanglalu, Tak kunjung habis sesalnya dan dia tak ada mukauntuk bertemu dengan nona itu lagi.

Namun kalau tak menemuinya, berarti dia tetapmenanggung kesalahannya itu.

"Ia berada dimana?" dia buru2 menegas.

Sebenarnya dengan Bek Lian Siao-lan itu adalahsaingan.

Dulu karena ter-gila2 dengan nona itu, maka The Gotelah menolak kasihnya (Siao-lan). Tapi kini setelahdiketahuinya nona itu sakit berat, hilanglah rasadendamnya. Buru2 ia ikut The Ing masuk kedalam rimba.Pada tumpukan daun, tampak berbaring seorang wanita

setengah umur, sepasang matanya setengah meram danmulutnya meng-erang2 kesakitan Masa 20 tahun tetaptak mengaburkan ingatan mereka. Sekalipun sudahmenanjak usia pertengah umur, namun kecantikan BekLian tetap mempesonakan.

"Lian-moay...., Lian-moay.....!" tak kuasa lagi The Gomenahan jeritan hatinya menampak bekas kekasihnya

dalam keadaan sedemikian rupa.

Page 304: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 304/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Yah, beberapa hari yang lalu nona Bek masih sadar,tapi kini ia sudah tak ingat suatu apa lagil" menerangkanThe Ing.

The Go menanyakan, Bek Lian terluka dibagian mana.

Sahut The Ing: "Aku dibawanya kedalam goa......"

"Hal itu Tong Ko telah menceritakan semua, lekaskatakan di bagian mana lukanya itu sajal" tukas The Go.

"Yah, kau sudah bertemu dengan Tong Ko? Dimana

dia sekarang?" nona itu malah lupa menerangkanberbalik bertanya. Melihat puterinya begitumemperhatikan sekali akan anak muda itu dan bahkandari sinar matanya memancarkan tanda2 timbulnya rasakasih, The Go keruntukan keningnya. Dia hanyamenyahut ringkas kalau Tong Ko berada dirumah.

"Ketika berada didalam goa, tiba2 ada seorang tua

kate menorobos masuk. Nona Bek bukan tandingannya,syukur aku keburu membantu dan dapat menyelamatkan

 jiwa nona Bek. Ia terluka dibagian mana, aku sendiripuntak tahu Bebrapa hari yang lalu ia mengatakan kalaudirinya itu orang she Bek. Pada 20 tahun yang lalu iatelah dikhianati cintanya oleh seorang pemuda, dan sejakitu ia mengasingkan diri. Dari waktu menawan aku, kini

sikapnya terhadap aku berobah baik. Karena takutkesamplokan dengan setan kate itu, terpaksa kamibersembunyi disini. Tapi lukanya dari hari kesehari makinberatl" kata The Ing.

The Go memeriksa dan dapatkan pernapasan Bek Liansangat lemah. Dia memasukkan beberapa butir pilkedalam mulut Bek Lian.

Page 305: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 305/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Ing-ji, apakah kau pernah mengatakan namakukepadanya?" tanya The Go.

The Ing menyatakan tidak. Pil yang diberikan The Goitu, adalah ramuan obat yang dibikinnya sendiri dari daunobat2an digunung Sip-ban-tay-san.

Lewat beberapa saat kemudian, Bek Lian takkedengaran mengerang kesakitan lagi.

"Ing-ji, maukah kau membantu ayah?" tanya The Gokepada puterinya.

The Ing terkejut heran. Belum pernah selama ini sangayah mengucap kata2 yang sedemikian sungkannya.

Buru2 la mengiakan.

Lebih dahulu The Go menatap kearah wajah isterinyadan berkata dengan berbisik: "Siao-lan, mungkin kaupuntahu bagaimana aku telah, mempersakiti hati Lian-moay.

Maksudku, biarlah Ing-ji merawatinya disini sampaisembuh. Mungkin dengan memandang muka Ing-ji,nantinya Lian-moay tentu akan menghapus dendamnyaitu. Bagaimana pendapatmu?"

Bermula Siao-lan cemas sekali kalau2 puterinya ituakan dijadikan bulan2 tempat Bek Lian menumpahkandendam penasarannya.

Tapi serta kini sang puteri tak kurang suatu apa, iapunmenurut saja akan maksud suaminya itu.

"Ing-ji, aku dan mamahmu masih ada urusan pentingke Hunlam. Kau tinggal disini merawati nona Bek.Kutinggali 49 butir pil, tiap hari boleh kau minumi 7 butir.Kelak kalau ia sudah sembuh, kau harus menurut

Page 306: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 306/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

padanya jangan bikin sakit hatinya. Maukah kaumelakukan permintaan ayah ini?"

Walaupun heran namun The Ing mengiakan juga."Dan masih ada suatu hal lagi. Jangan se-kali2 sebut

namaku dihadapannya, ya!"

"Mengapa yah?" kini tak dapat lagi The Ing menahankeherannya.

"Ing-ji, kelak kau tentu mengetahui sendiri. Lebih

dahulu jawablah mau tidak kau meluluskan permintaankutadi?" jawab The Go.

Perangai The Ingpun keras, tapi demi dilihatnya sangayah bersungguh2, terpaksa ia tak berani membantah.

"Terhadap Tong Ko, kelak kau jangan terlalu rapathubunganmul" kata The Go pula.

 Apapun perintah ayahnya tadi, The Ing selalu menurutsaja. Tapi kalini ia benar2 membangkang atas pesanterakhir itu.

"Yah, mengenai hal itu..............."

Sebenarnya ia hendak menyatakan "aku tak dapatmeluluskan", tapi demi pancaran mata sang ayahmenatap kearahnya, teringatlah ia bagaimana tadi

sebelumnya sang ayah telah mengutarakan "mintabantuannya", disamping itu teringat juga ia bagaimanamesra hubungan Tong Ko dengan Tio In itu, cepat2 iarobah kata2nya: "Baik, yah, aku suka melakukannyal"

The Go menghela napas longgar, ujarnya: "Ing-ji,ayah girang mendengar kesanggupanmu itu. Percayalahkesemuanya itu adalah untuk kebaikanmu. sendiri. Apaartinya permintaanku itu, untuk sementara ini tak dapat

Page 307: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 307/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

kukatakan, kelak kau tentu mengetahuinya sendiri.Semua2nya itu adalah kesalahan ayah semasa muda,harap kau maafkanl"

The Ing terharu lalu jatuhkan diri kedalam pelukansang ayah seraya menghiburinya: "Yah, aku tentumelaksanakan pesanmu itul"

The Go telah mengatur rencananya sedemikiancermat. Namun seperti kata pepatah 'tiada gading yangtak retak' atau tiada sesuatu pekerjaan yang sempurna

betul2.Rencana bagus, tapi kejadiannya malah runyam.

Tapi karena kejadian itu nanti terjadi di bagianbelakang dari cerita ini, baiklah untuk sekarang kitatinggalkan dahulu.

Begitulah The Go dan Siao-lan segera ambil selamat

berpisah dengan puterinya.Mereka tinggalkan Lo-hu-san untuk mengejar jejak

Co-Kong-liok dan Ma Ki.

---o0-dwkz_kupay-0o---

Page 308: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 308/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 22 : PENYELIDIKAN THE GO

Dewasa itu sekalipun desas desus Go Sam-kui hendak

memberontak sudah menjadi rahasia.

Empat hari kemudian, dia mendapat keteranganbahwa baru saja kemarinya Co Kong-liok itu lewatditempat situ.

Malam itu juga The Go meneruskan pengejarannya.

Lewat sebuah thing (rumah kecil macam pagoda tak

bertingkat), tiba2 Siao-lan berseru: "Engkoh Go, lihatlah,apa2an orang2 yang menggelantung diujung atap thingitu?"

The Go memalingkan paridangannya dan benar jugapada keenam ujung atap thing itu masing2 tergantungseseorang.

Keenam orang sama terjungkir kepalanya, terangbukan sedang melakukan latihan apa2.

Dalam herannya The Go menghampiri.

 Astaga, kiranya keenam orang itu sudah menjadimayat semua.

Tulang belulangnya sama remuk patah.

Keenam ujung atap thing itu terbuat daripada besi.

Orang2 itu digantung dengan paha tertancap.

Ditilik dari bekas noda darah yang belum kering,terang mereka belum lama meninggalnya. Pembunuhnyaitu benar2 seorang algojo yang ganas.

Saking tak tahannya, Siao-lan segera mendekap

mukanya.

Page 309: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 309/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

The Go yang lebih bernyali, meng-amati2i merekadengan seksama.

Keenam korban itu adalah orang2 persilatan semua.Malah ada salah seorang yang lebih kurang berumur

50-an tahun, The Go pernah mengenalnya, tapi dimana,lupalah dia.

Diantara korban2 itu, ada seorang yang belum binasa.

Kalau dengan luka2nya yang diderita itu dia belum

meninggal, terang kalau orang tua itu berkepandaiantinggi.

"Lotiang.......", baru The Go hendak menyapanya,kedengaran napas orang tua itu mendesis, matanyaterbuka dan bibirnya bergerak2 seperti hendak berkata.

The Go tahu orang tua itu tengah meregang jiwa,kalau diangkat turun dari "cantelannya", malah akan

melekaskan kematiannya.

Dia hanya menghampiri dekat untuk mendengarikata2 lemah dari korban itu.

"Pembunuhan besar2an....... dikalangan persilatan........ akan tiba.......... hati2-lah ......... tolong sampaikanpada Siau-beng-siang...”

Berkata sampai disini, kepala orang itu terkulai,napasnya berhenti The Go loncat mundur kesampingisterinya.

Hampir 20 tahun dia tak muncul dikalangan persilatan, jadi sudah hampir asing.

Entah jago mana yang telah membunuh keenam jago

itu, tapi dari mulut siorang tua tadi yang meminta dia

Page 310: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 310/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

menyampaikan pada Tio Jiang, terang kalau ko-chiu itubermusuhan dengan kaum Lo-hu-san.

"Siao-lan, orang tua itu belum berapa lamameninggalnya, jadi si pembunuh tentu masih belum jauh.Nanti kalau. kita kesamplokan dengannya dan terpaksabertempur, kalau aku sampai kalah kau harus Iekas2melarikan diri, jangan turut nekad" The Go memesanisterinya.

Sejak gadis sampai menjadi wanita setengah umur,

cinta Siao-lan terhadap The Go tetap ber-nyala2.Mulutnya saja ia mengiakan pesan suaminya itu, tapidalam hati ia telah ambil putusan, biar bagaimana jugatak nanti ia mau tinggalkan sang suami.

The Go kini telah mencapai tingkatan seorang jagokelas utama.

Terhadap jago2 persilatan terang tak dipandangnyamata.

Tapi atas kematian keenam orang persilatan tadi,benar2 telah membuat hatinya bercekat. Denganperasaan itulah maka dia meninggalkan pesan kepadasang isteri.

Tujuh delapan Ii jauhnya berjalan lagi, mereka tak

menjumpai sesuatu apa.

Baru hati mereka agak longgar, atau tiba2 dari arahsemak2 rumput terdengarlah suara orang merintih.

The Go cepat menghampiri dan menyingkap semak2itu dengan ujung tongkatnya ..... hai........, kiranya disiturebah si Co Kong-liok. Mukanya mendongak keatas,

Page 311: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 311/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

mengunjuk ketakutan yang hebat, jiwanya sudahmelayang.

Disebelahnya rebah tertelungkup si-imam Ma Ki.Jubahnya robek tak keruan, sedang diulu punggungnyaterdapat sebuah telapak tangan. Bekas kelima jarinyabahkan gurat2nya, tampak jelas sekali. The Go balikkantubuh si-imam, tapi hanya sekali mata si-imam terbukadan sebelum dapat mengucap apa2, dia sudahmenghempuskan napas terakhir.

The Go dan Siao-lan yakin bahwa pembunuh keduaorang itu, adalah yang membunuh keenam korban dithing itu juga.

Orang itu tentu berada disekitar situ.

"Siao-lan......, hati2lah aku hendak bersuit memancingorang itu. Hendak kulihat siapakah sebenarnya dia itu!"kata The Go lalu mulai bersuit nyaring2.

Dalam keheningan malam, suitan itu makinberkumandang nyaring kedengaran sampai jauh sekali.Lewat bebrapa detik kemudian, benar juga tampak adadua sosok tubuh berlari mendatangi. The Go buru2mengumpat, hatinya berdebar keras.

Begitu tiba, kedua orang itu berhenti.

Mereka saling berpandangan.

"Hai, aneh, mengapa tiada tampak seorang jua?"

"Ditilik dari nada suitannya, terang seorang tokohyang lihay, tapi entah orang gagah dari mana dianyaitu?" kata yang seorang.

Mendengar pembicaraannya, terang mereka itu bukanorang jahat.

Page 312: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 312/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Baru The Go hendak mengunjukkan diri, tiba2 salahseorang dari mereka menjerit ngeri, terus rubuhkebelakang.

"Toako, kau kenapa?" tanya yang seorang.

Namun yang dipanggil itu, napasnya sudah lemah dandengan ter-engah2 berkata: "Aku....... kena...... dibokong......."

Selanjutnya The Go tak mendengar korban itumengatakan apa2 lagi, jadi terang kalau sudah

meninggal. Hatinya makin bercekat.

Pada lain saat kedengaran orang yang satunya itumencabut senjatanya dan berseru dengan gusar:"Kawanan tikus, ayuh keluarlah jangan main membokongorang!"

Tampak oleh The Go senjata orang itu aneh

bentuknya yani seuntai bola baja.Dia sebenarnya tengah tertegun memikirkan siapa

yang melakukan penyerangan gelap itu atau tahu2 orangitu telah menyerang kearahnya.

"Hai, kau mau apa itu!" cepat2 Siao-lan membentaksembari menangkis dengan garunya. Trang, ketika keduasenjata itu beradu, kedua orang saling tersurutkebelakang sampai 3 tindak.

Orang itu terkesiap kaget, lalu membentak: "Apa?Bukankah kau yang melakukan penyerahan gelap itu?!"

Habis berkata, dia terus hendak merangsang lagi.

Tapi baru sang kaki melangkah maju, bluk...... tahu2dia tersungkur jatuh.

Page 313: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 313/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Setelah diperiksa, kiranya dia tadi tersandung padasesosok tubuh yang rebah ditanah. Dan terbanglahserasa semangatnya demi diketahui siapa mayat yang

ditabraknya itu.

"Co tayjin, astaga, kiranya kaupun telah teraniaya juga!" serunya sembari loncat setorrbak kebelakang.

Menduga kalau orang itu rombongan utusan Go Sam-kui, buru2 The Go menyapanya: "Sahabat, jangankeburu pergi dahulu. Kami adalah orang Lo-hu-san, dan

kau dari fihak Gun-bing bukan?"The Go tahu bahwa fihak Go Sam-kui hendak bersatu

dengan fihak Lo-hu-san, maka dengan menyebut namaLo-hu-san tadi, dia duga orang itu tentu akan berhenti.

Tapi diluar dugaan, tanpa menoleh lagi, orang ituterus loncat melarikan diri.

Orang itu memiliki ilmu gin-kang yang tinggi, sehinggadalam sekejab saja sudah menghilang jauh. Merasa takdapat mengejar, terpaksa The Go biarkan saja orang itu.

Kini dia hanya memeriksa kawan orang itu yangmenggeletak ditanah.

Ternyata korban itu tak menderita luka suatu apa.

Benar2 ajaib sekali kematiannya itu.Karena terus menerus disuguhi pemandangan yang

mengerikan itu, Siao-lan makin kecil hatinya. la usulkanlebih baik pulang ke Sip-ban-tay-san saja, tak usahcampur tangan dalam urusan yang berdarah itu.

Setelah merenung sejenak, berkatalah The Go: ”Siao-lan, kini tiada gunanya kita pergi ke Gun-bing, lebih baikkita balik ke Lo-hu-san lagi untuk memberitahukan Tio

Page 314: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 314/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Jiang tentang peristiwa aneh ini, agar dia dapat ber- jaga2!"

Begitulah keduanya tak jadi melanyutkanperjalanannya ke Hunlam, tapi balik ke Lo-hu-san. Takberapa hari lamanya, ketika hampir masuk kekota Kwiciu,mereka berpapasan dengan Shin Leng-siau dan ShinHiat-ji.

Syukur untuk menghindari hal2 yang tak diingini,selama dalam perjalanan itu The Go memakai kedok

muka, menyaru menjadi pengemis. Sedang Siao-lanterpisah agak jauh dengan suaminya. Tiada seorangpunyang mengetahui bahwa sebenarnya mereka itu adalahsepasang suami isteri yang ber-sama2 melakukanperjalanan.

Dengan berkaki tongkat. The Go berjalan membuntutikedua saudara Shin itu, Hiat-ji berpaling dan ketika

melihat hanya seorang pengemis saja, diapun tak kuatirlagi dan melanjutkan pasang omong dengan engkohnya.

"Kalini kalau Tio Tay-keng datang dan melakukanperintahku, wah......, kita bakal mengecap kenikmatanmenjadi pembesar kerajaan!" kata Hiat-ji.

"Mungkin tak semudah itu. Kabarnya Go Sam-kui

hendak membrontak, maka pemerintah pusat telahmemberi instruksi kepada kita, agar penjagaan di Hun-lam diperkuat," sahut engkohnya, Shin Leng-siau.

"Huh, takut apa! Kalau orang itu benar maumemberontak, dia tentu berserekat dengan orang2 Lo-hu-san. Dahulu tempo Tay-keng kembali dari Hun-lam,lebih dahulu dia perlihatkan padaku surat Go Sam-kui

yang hendak diberikan kepada Siau-beng-siang. Habis

Page 315: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 315/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Lo-hu-san, kita boleh suruh Tay-keng ke Gun-bing(markas Go Sam-hui) untuk mengaduk. Ini namanya,sekali tepuk dua lalat, bukan?"

"Benar," kata Shin Leng-siau, "tapi lebih baik kita jangan bicara keras2 dijalan besar. Ayuh, kita lekaspulang. Setengah bulan Tay-keng akan datang, terserahbagaimana kau mengaturnyalahl"

Kedua kakak beradik itu segera cepatkan langkahnya.

 Adalah The Go yang menjadi terperanjat mendengar

pembicaraan itu.

Tong Ko pernah mencela habis2an pemuda Tay-kengyang tak bermoral itu, kini memang berbukti. Tong Kodihina orang2 Lo-hu-san, dipaksa bunuh diri terjunkedalam jurang curam, dihajar babak belur oleh Siau-beng-siang, kiranya memang diatur oleh pemuda sheShin itu.

Dan tadi rupanya Hiat-ji itu hendak memasang siasatlagi untuk membasmi orang2 Lo-hu-san.

---o0-dwkz_kupay-0o---

"Ah, baik kumampir ke Kwiciu dulu. Setelah

mengetahui tipu muslihat mereka, baru nanti kupergi keLo-hu-san untuk memberitahukan Siau-beng-siang,bahwa puteranya itu adalah seorang pengchianat," pikirThe Go.

Setelah berunding dengan Siao-lan, mereka masuk keKwiciu dan menginap sampai dua hari.

Page 316: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 316/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Keesokan harinya, ketika melihat keramaian digerejaKong Hau Si, dia melihat Shin Hiat-ji tengah kasak kusukdengan para hweshio disitu.

Dia duga, Hiat-ji hendak mengatur pertemuannyadengan Tay-keng didalam gereja situ.

Segera dia berunding dengan Siao-lan tentangrencana yang hendak dijalankan.

Tapi diluar dugaan, rencana itu mengalami kegagalan.

Dia suruh Siao-lan menyusup kedalam gereja, untukmenahan Hiat-ji yang pada saat itu tengah menunggukedatangan Tay-keng.

Seperti telah diceritakan dalam bagian dimuka,rencana The Go yalah memperdayakan Tay-keng danmenyuruh Tio In datang menghadap Hiat-ji.

Kemudian setelah dapat memperdayakan Tay-keng

supaya menunggu dikakus, dia hendak buru2 masukkedalam gereja tempat Hiat-ji.

Dihadapan Tio In, dia hendak paksa Hiat-ji untukmengakui, bahwa Hiat-ji berhubungan dengan Tay-keng.

Rencana berjalan baik. dapat memancing Tay-kengke-kakus, buru2 dia masuk kedalam gereja.

Tapi, ah, ternyata disitu tak tampak seorangpun juga.

Kiranya dengan siasatnya yang cerdik, Hiat-ji telahberhasil menggagalkan ancaman Siao-lan dan berhasilmembawa Tio In kegedung ti-hu (residen).

Siao-lan mengejar masuk kesarang harimau.

Betapa kagetnya The Go dapat dibayangkan.

Page 317: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 317/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

 Apa boleh buat, dia terpaksa menyusul kegedung ti-hu.

Tapi pada saat2 ini, Tay-keng telah berjumpa denganHiat-ji dan dengan membawa obat racun hong-sin-san,lalu pulang ke Lo-hu-san.

Demikianiah rencana The Go telah mengalamikegagalan total.

Demikianlah disekitar kejadian, mengapa The Go danSiao-lan bisa tiba digereja Kong Hau Si dan mengapa The

Go dengan menyaru sebagai Bu-kak-sian dapatmempedayai Tay-keng serta Siao-lan dapat menyusupkedalam kamar Hiat-ji tepat dikala Tio In terancamkeselamatannya oleh pemuda itu.

---o0-dwkz_kupay-0o---

Page 318: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 318/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 23 : DI TOLONG THE GO

Sekarang marilah kita ikuti usaha The Go masuk

kedalam gedung pembesar Ceng itu.

Tiba dimuka halaman gedung, dia segera naik keatastitian.

Melihat ada seorang pengemis buntung hendakmasuk, para pengawal pintu terus hendak melabrak, tapidengan kesebatan yang luar biasa.

The Go dapat menutuk rubuh kempat penjaga itu.

Bung....., sekali hantam dapatlah The Go membukapintu gerbang yang bercat merah itu.

Gegerlah orang2 dalam gedung situ.

Kemana ujung tongkat The Go menutuk, disitulahtentu ada orang rubuh.

Walaupun kedua kakinya buntung, namun The Gotetap gagah perkasa, laksana seekor harimau mengamukkawanan kambing.

Cepat sekali dia sudah menyerbu masuk keruanganbelakang, tapi Siao-lan tetap tak kelihatan.

Pada lain, kilas, tersadarlah dia. Kalau Siao-lan belum

di-apa2kan tentulah keadaan didalam gedung itu tidaksedemikian sepinya. Ah, mungkin isterinya itu telahdibinasakan!

Suatu perasaan pedih dan geram mencengkeramsanubarinya.

Saking gemasnya, dia hantam berantakan sebuah

pintu angin kaca.

Page 319: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 319/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Diluar terdengar sorak-sorai orang2 sama hiruk-pikuk,tapi tiada yang berani masuk.

The Go makin kalap, hendak dia menerjang keluaruntuk menghajar orang2 itu.

Tapi baru dia hendak bergerak atau tiba2 terdengarsuara menggelegar hebat, daun pintu ruangan belakangroboh dan tegaklah berdiri diambang pintu situ seorangtua yang bertubuh kate.

"Hai, siapa yang berani bikin onar disini itu?!" seru

orang kate bernada anak kecil.

Kiranya dia itu bukan lain adalah Liat Hwat cousu,atau Mo Put-siu, suhu dari Shin Hiat-ji. Setelah berhasilmeyakinkan hwat-hun-kang, ilmu lwekang tertinggi,segera dia keluar untuk meringkus pengacau itu.

The Go dapatkan bahwa selain Liat Hwat, kini dia

sudah dikepung oleh ratusan orang.Sebenarnya mengandal otaknya yang cerdas, dapatlah

dia lolos dari kepungan itu.

Tapi karena sang isteri sudah tertangkap, hatinyapunsudah tawar, tak mau dia hidup seorang diri.

"Dimana Siao-lan dan nona Tio itu?" serunya nyaring2.

Liat Hwat agak bingung, syukur saat itu Hiat-jimuncul, terus menyahut:

"Perempuan gila yang ngamuk kemari itu, sudahkutangkap. Nona Tio hendak menikah dengan aku, perluapa kau tanya?"

The Go mendapat ketenangan pula demi didengarnya

Siao-lan masih hidup.

Page 320: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 320/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Kalau kau menikah dengan puteri raja, aku sih takpeduli. Tapi yang itu, lain halnya. Lekas keluarkan Siao-lan, baru aku habisi perkara inil" serunya dengan dingin.

Hiat-ji mendongak tertawa keras. "Ho, kiranya kaulahsi Bu-kak-sian itu bukan? Ini namanya ular cari gebuk!"serunya sembari hendak melangkah....maju, tapi cepatdicegah Liat Hwat. "Hiat-ji, orang itu berkepandaiantinggi, biar kucoba hwat-hun-kang-yang habiskuyakinkan itu!"

Iblis kate itu maju pe-lahan2, tubuhnya ber-goyang2dalam gerak gerik yang aneh.

Lengan kanan pe-lahan2 diangkat keatas, sepasangmatanya menatap lekat2 kearah The Go. Insyaf bahwapertempuran kalini penting sekali artinya.

Kalau kalah, bukan saja dia dan Siao-lan akan binasa,pun rahasia Tay-keng tetap tak terbongkar se-lama2nya.

Tapi melihat gelagat, sukarlah rasanya untuk menang.

Sesaat lengan Liat Hwat diangkat, sebuah tenagadahsyat menindih muka The Go.

Karena kakinya buntung, The Go mengandalkantongkat untuk berjalan, sudah tentu gerakannya takleluasa. Ditambah pula, ilmu yang dilancarkan Liat Hwatitu adalah hwat-hun-kang, ilmu simpanan yang menjadimodal penghabisan baginya. Sebenarnya ilmu sakti itudiperuntukkan menghadapi ilmupedang termasyhur darisepasang suami isteri Tio Jiang dan Yan-chiu. Dia pernahmendapat kekalahan, dan kini dengan hwat-hun-kang ituia hendak menuntut balas.

Page 321: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 321/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

 Atas serangan Liat Hwat itu, buru2 The Go mundurselangkah. Secepat kilat di-gerakan kedua tongkatnya.

 Yang kiri dibuat menahan tubuh, sedang yang kanan

digerakkan dalam jurus sam-yang-gay-thay (3 mataharimembuka gunung Thay-san).

Sin-hong, siang-kiok dan thong-ko, 3 buah jalan darahdibagian dada orang ditutuknya dengan gerak cepat.

Tapi Liat Hwat sudah menutup semua jalan darannya.

Kecuali jarum emas yang khusus untuk menyusup

lubang lwekang atau orang yang lebih tinggi lwekangnyadari dia, barulah Liat Hwat kena dirubuhkan.

Tapi kedua syarat itu, The Go tak mempunyai.

Tuk...., tuk...., tuk....., benar tepat sekali ujungtongkat mengenai sasarannya, tapi sebaliknya dari LiatHwat rubuh, seketika itu The Go rasakan didorong oleh

suatu tenaga-balik yang kuat, hingga dia hampirterhuyung...... Krek......, tongkat ditangan kiri yangdibuat menahan tubuhnya itu patah.

Hilanglah keseimbangan badan dan tubuhnyapunmenurun jatuh.

Dengan tertawa iblis, Liat Hwat maju selangkah,tangannya ber-gerak2 dengan pelahan. Itulah gerak-lambat ilmusilat Thay-kek-kun. Suatu lingkaran tenagadahsyat segera mengurung The Go.

Tapi The Go sekarang bukan The Go 20 tahun yanglalu. Begitu melayang turun, dengan sisa kutungantongkat, dia tekankan kelantai dan dengan meminjamkekuatan tekanan itu, tubuhnya melayang sampai

bebrapa meter tingginya. Dengan gaya yau-cuhoan-sim

Page 322: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 322/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

(burung membalik badan), dia berjumpalitan hinggapdiatas tiang penglari.

Bagi seorang buntung, sungguh suatu kepandaianyang tiada taranya Liat Hwat tetap ketawa walaupunserangannya terbentur tempat kosong.

Kini dia gerakkan tangannya menghantam keatas.

Jaraknya dengan The Go kiranya ada setombak lebih,tapi tenaga yang menderu dari hantaman itu, tetap takberkurang kedahsyatannya.

Sejak dalam pengasingannya menemukan kitab TatMo co-siang (Ilmu bersemadhi dari guru besar Tat Mo),walaupun tak seluruhnya dapat menyelami, namundengan menurutkan gambar2 orang bersamadhi dalamkitab itu, lwekang The Go mendapat kemajuan yangpesat sekali.

Tapi dia heran juga melihat gerak Liat Hwat yangsedemikian lambatnya itu.

 Adakah udang dibalik batu?

Dalam dia meragu itu, tenaga gempuran Liat Hwatsudah menyerang datang.

Sesaat itu dirasakan dirinya dibakar oleh api panas.

Bagaikan tumpukan kayu bakar yang dihempus olehtiupan angin.

Dalam kejutnya, The Go hendak enjot tubuhnya naikkeatas wuwungan yang lebih tinggi lagi, agar dapatmenghindar dari pembakaran itu.

Tapi apa yang terjadi?

Page 323: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 323/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Benar gerakan Liat Hwat tadi lambat tampaknya, tapisebenarnya dia tengah melancarkan salah suatu jurusilmu hwat-hun-kang (awan api) yang disebut hwat-hun-

bong (jaring awan api).

Lihaynya bukan alang kepalang.

Sekali dilancarkan, jaring api itu meliputi empatpenjuru.

Bagaikan sebuah jaring, makin sang ikan berontak,makin dia terbentur dengan jaring. Demikianlah keadaan

The Go yang hendak menghindar itu.

Segera dia rasakan terbakar dengan api yang marong.

Salah satu keistimewaan hwat-hunbong lagi, sewaktudilancarkan mungkin tak menarik perhatian lawan, tapibegitu orang mengetahui, itu sudah terlambat, sudahterperangkap.

Demikianlah The Go. Walaupun gerakan Liat Hwat ituagak aneh, tapi dia tak mengira kalau sedemikian hebatkesaktiannya.

Sewaktu dia hendak loncat dari tiang penglari keataswuwungan, baru setengah meter tingginya dia segeraterperanjat.

Tahu terjebak, buru2 dia hendak turun kembaliketiang penglari, tapi tak dapat.

Pada saat itu, Liat Hwat mundur dua tindak,tangannya disentakkan kebelakang, wut, bagaikansebuah layang2 putus, tubuh The Go turut terlemparmenurut gerakan tangan Liat Hwat.

Kini barulah The Go tahu lihaynya. Dalam gugupnyadia cepat kerahkan lwe-kang dan coba meronta naik

Page 324: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 324/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

keatas lagi, berbareng tongkat ditangan kanan dijujukankebatok kepala lawan.

Kalau lain orang yang dilibat oleh hwat-hun-kang,tentu tak dapat berkutik lagi.

Tapi peyakinan selama 20 tahun digunung Sip-ban-tay-san itu, telah membuat The Go lain dari yang lain.

Liat Hwat terpaksa miringkan tubuh untukmenghindari ujung tongkat, krak, ujung tongkatmenyusup masuk seperempat meter kedalam lantai dan

membarengi kelonggaran itu, dapatlah tangan kanan TheGo mencapai tiang penglari.

Tapi diapun cukup tahu bahwa nantinya Liat Hwattentu akan menyerang lagi, maka dia ambil putusanuntuk menyerang lebih dahulu.

Dengan gerak cian-kin-tui (tindihan 1000 kati), dia

menggelandot turun.Krek...., bum....., tiang penglari sebesar paha itu patah

seketika dan berguguranlah batu dan tembokmenghujani kebawah.

Sudah tentu tubuh The Gopun turut jatuh kebawah,tapi kini dia dapat ganti tongkat baru yang berupakutungan tiang penglari itu.

Sebelum Liat Hwat sempat merencanakan serangan,The Go menekan kelantai.

Dengan masih mencekal kutungan penglari, diamelayang kearah Hiat-ji.

Sebat dan mengagumkan sekali gerakan jago buntungdari Sip-ban-tay-san itu.

Page 325: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 325/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sesaat Liat Hwat terpesona melihat ketangkasanorang.

Sedikitpun dia tak mimpi, dalam kekalahan The Gomasih bisa merebut kemenangan lagi.

Begitu tersadar.

Liat Hwat segera akan melancarkan serangan lagi, tapisaat itu The Go sudah tiba dihadapan Hiat-ji.

Untuk melancarkan hwat-hunbong. lagi, memang

mudah bagi Liat Hwat.Tapi karena kini lawan merapati Hiat-ji, dia menjadi

ragu2.

Hwat-hun-ong mempunyai lingkaran radius yang luas.

Kalau The Go diserang, Hiat-ji pasti akan kena juga.

Memang kecerdikan The Go itu sudah termasyhur.

Setelah mendapat keterangan bahwa Siao-lan masihhidup, dia tak mau adu jiwa dengan Liat Hwat, lebih2setelah diketahuinya bahwa dia bukan tandingan orangkate itu.

Pikiran untuk lolos, makin kuat.

Taruh kata Siao-lan sudah ter-aniaya, kelak dia masih

ada kesempatan membalaskan hutang darah itu daripadakalau dia turut terbinasa sekarang.

Baginya, sudahlah untuk merencanakan siasatmeloloskan diri itu.

Begitu dia melayang ketempat Hiat-ji, segera diahantamkan tiang penglari.

Page 326: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 326/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Hiat-ji gugup, terus menangkis, tapi tak tahu gerakanThe Go tadi hanya gertakan kosong belaka.

Dia hantamkan penglari kelantai, dengan meninjamtenaga hantaman itu, tubuhnya melayang ketembok,bruk......, tembok hancur dan via lubang itu dia melesatkeluar. Tiba diruang sebelah, dia segera loncat kepintuhendak lolos.

Tapi ternyata pintu itu sukar didorong. Celaka, itu diaLiat Hwat kedengaran melengking memburu datang.

Dengan berjalan diatas tangan, dia buru2 mundur 3tindak.

Baru saja dia siap hendak menerjang pintu itu, tiba2kedengaran ada suara rintihan orang dari kamar sebelahsitu.

Dia melongok dan didapatinya dalam kamar itu

terdapat sebuah ranjang kayu.Dari ranjang situlah rintihan itu keluarnya. Cian-bin-

long-kun The Go yang cerdas tangkas itu, segeramendapat akal. Disambarnya sebuah kursi, terusdilemparnya kearah pintu tadi, bum...., kursi yangdisertai lemparan Iwekang itu telah berhasilmenggempur tembus pintu itu. Berbareng itu, sekali

tangan menekan lantai, dia segera menyusup masukkedalam kamar terus naik keatas ranjang.

"Hai, kemana larinya bangsat itu?”

”Dia sudah menobros keluar pintu, suhu...., ayuh kitakejar!" pada lain saat diluar kamar terdengar Hiat-jiberseru.

Page 327: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 327/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Tidak, mungkin dia masih berada dalam ruangansini!" sahut Liat Hwat.

"Mana bisa, kalau berada disini, mengapa diamenggempur pintu?!" bantah Hiat-ji.

Menyusul terdengarlah suara dua sosok tubuhmenobros keluar pintu.

The Go menghela napas longgar.

Tapi dalam pada itu dia heran juga mengapa Hiat-ji

rupanya tak setuju Liat Hwat menggeledah ruangan situ.Ketika dia berpaling muka, astaga, kiranya disebelah

situ terdapat seorang nona cantik bermata bundar, rebahdengan tangan terikat dan mulut tersembat.

Ho, inilah sebabnya mengapa Hiat-ji berbuat begitutadi.

Kiranya dia mempunyai simpanan dalam kamar itu.Takut rupanya pemuda itu kalau diketahui suhunya.

Diam2 The Go berterima kasih kepada nona itu.

"Nona, siapa ........", The Go menarik sumbat mulutnona itu, tapi sebelum dia lanyutkan kata2nya 'namamu',dia terkesiap kaget.

Benar, wajah nona itu mirip sekali dengan seseorangyang dikenalnya.

Sebaliknya, setelah dapat bergerak, nona itu cepatbenturkan kepalanya kepada The Go sembari memaki:"Bangsat, tak usah merayu lidah, nonamu tak jeripadamu!"

Page 328: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 328/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

The Go menghindar sembari menangkap tangansinona, ujarnya: "Set, jangan ribut, kalau ketahuanorang, aku yang dibunuh dulu. Apakah nona ini bukan

puterinya Hui-lay-hong Liau Yan-chiu yang bernama TioIn?"

"Huh, apa kau masih pura2 tak tahu?" jengek sinonayg bukan lain memang Tio In adanya. Dia ditawan disituoleh Hiat-ji. Melihat kedatangan The Go, dikiranya kalauorang suruhan si Hiat-ji untuk membujuknya. Sudahtentu ia marah2 dan mengumpat caci.

"Ai, harap jangan bicara keras2!" kata The Go sembarimembuka tali ikatan tangan Tio In. “Aku bernama TheGo, sudah kenal dengan ayah bundamu. Kita haruslekas2 cari jalan lolos dari sini dulu!"

Teringat Tio In bahwa ayah bundanya pernahmenceritakan tentang diri Cian-bin-long-kun The Go itu

kepadanya. Setelah kakinya kutung, dia (The Go)menyesal dan bertobat lalu mengasingkan diri entahkemana.

Waktu menuturkan riwayatnya itu, ayahnya terkenangdan menaruh rasa symphati.

Tapi tidak demikian dengan mahnya (Yan-chiu), yang

tetap menuduh The Go itu sebagai orang yang culas jahat.

Mungkin penyesalannya itu hanya pura2 saja.

Maka mamahnya itu memesan Tio In, apabilaberjumpa dengan orang itu hendaknya berlaku hati2

 jangan mudah percaya omongannya.

Page 329: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 329/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Lazimnya, anak perempuan itu lebih dekat dengansang ibu.

Nasehat Yan-chiu itu termakan dalam hatinya.Mendengar dengan siapa ia berhadapan sekarang,

timbullah purbasangkanya yang jelek.

"Mengapa kita harus ber-sama2 lari, bukantah lebihbaik cari jalan sendiri2 saja?" sahutnya dengan tertawadingin.

Menyingkap kelambu, ia terus hendak turun dariranjang.

The Go yang cerdik segera dapat menerka hati nonaitu.

Tentulah ajaran ayah bundanya yang menyebabkannona itu berlaku sedemikian tawar kepadanya.

Tapi biar bagaimana, kalau Tio In sampai keluarsendirian, terang tentu berbahaya.

"Nona Tio, jangan!" cepat dia mencekal tangan Tio In,setelah ambil putusan untuk menolongnya. Tapi baru iamengucap begitu, disebelah luar sana kedengaran suaraLiat Hwat melenglking: ”Aneh, sekalipun dia bisaterbang, juga tak nanti dapat menghilang sedemikian

cepatnya!"Sebaliknya kedengaran Hiat-ji tertawa, serunya:

"Wanita itu masih disini masakan dia tega tak kembalilagi!"

"Apa kau tahu, pernah apa dia dengan perempuan itu,mengapa kau yakin dia tentu kembali kesini lagi?"

Page 330: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 330/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Hiat-ji terkesiap mendengar nada suara suhunya yanggusar itu.

Buru2 dia memberi keterangan: "Entahlah, tapibersama perempuan itu jugalah dia mempedayakan Tay-keng tempo hari, jadi tentu mempunyai tali hubunganyang rapat. Tapi rasanya tak mengapalah dia bisa lolos,karena Tay-keng sudah menuju ke Lo-hu-san untukmenjalankan rencanaku!"

Hanya kedengaran hidung Liat Hwat mendengus

sekali, lalu kedua orang itu tinggalkan ruangan situ.Mereka berjalan lewat disamping ranjang situ, namun

sedikitpun tak bercuriga kalau The Go mungkinbersembunyi disitu.

"Ai, mengapa engkohku bisa kenal dengan orang2 itu? Apa mungkin ada orang yang bersamaan namanya?" TioIn berkata seorang diri.

The Go ambil putusan tetap.

Lebih dahulu dia hendak membeber kelakuan khianatdari Tay-keng kepada Tio In.

Kemudian dia akan berusaha keras untuk meloloskannona itu dari situ, agar sepulangnya ke Lo-hu-sandapatlah ia memberi laporan pada Siau-beng-siang TioJiang.

 Andai kata dia (The Go) terpaksa harus mengadu jiwadisarang harimau situ, relalah sudah dia untuk binasa.

Tugasnya untuk menyelamatkan orang2 gagah Lo-hu-san sudah terpenuhi.

"Bukan lain orang, tapi memang engkohmu Tio Tay-keng itu sendiri!" sahutnya.

Page 331: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 331/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tio In terkesiap. Teringat ia akan kejadian tempoterjebak diruang gereja Kong Hau Si itu. la sudahmenduga, bahwa Hiat-ji tentu akan membunuhnya, tapi

ternyata tidak.

Jadi teranglah, kalau Hiat-ji hendak menggunakansiasat 'pinjam mulutnya' untuk mencelakai engkohnya.

Memang masih penuhlah kepercayaan Tio In terhadapengkohnya itu.

Terhadap The Go sememangnya ia sudah mempunyai

purbasangka jelek, maka demi mendengar kata2 The Goitu, makin teguhlah dugaannya kalau Cian-bin-long-kunitu sekaum dengan kawanan kaki tangan pemerintahCeng itu (rombongan Hiat-ji dkk).

"Terima kasih atas peringatanmu itu!" sahutnyadengan nada sinis.

"Kalau nanti nona sudah lolos dari sini, saya mintadengan sangat apa yang kau saksikan dan dengar disiniitu semua, kau ceritakan pada ayahmu!"

The Go yang mengira Tio In sudah insyaf, buru2menyusuli kata2nya.

Tapi sebaliknya, kecurigaan Tio In kalau The Go itumenjadi kaki tangan Hiat-ji, makin teguh.

Pertama, ia tak percaya kalau enkohnya sampaiberbuat sedemikian hina menjadi kaki tangan musuh.

Dan kedua kalinya, ia percaya dirinya pintar dewek,menetapkan kalau kesemuanya Itu adalah siasat pinjam-mulut dari Hiat-ji.

Dugaan ini makin diperbuat dengan kenyataan,mengapa begitu bernapsu tampak-nya The Go minta

Page 332: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 332/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

kepadanya supaya menceritakan pengkhianatan Tay-keng itu kepada ayahnya.

Sudah tentu ia tak menghiraukan permintaan The Goitu.

Setelah dilihatnya tiada seorangpun lagi, cepat2 Tio Inturun dari ranjang.

The Go cemas, seorang diri Tio In tentu celaka.

Maka diapun lalu turun, menyempal dua buah kaki

kursi, lalu berjalan mengikuti Tio In.Tapi baru berjalan tak berapa jauh, tampak penjagaan

digedung situ diperkeras.

Memang setelah The Go lolos, Liat Hwat perintahkanagar penjagaan diperkuat.

Buru2 Tio In dan The Go menyelinap bersembunyi

diujung tembok.Tapi dia segera merasa bahwa cara main bersembunyi

begitu, tidak tepat.

"Nona Tio, biar kupancing perhatian mereka, dan kausupaya lekas2 lolos. Jangan lama2 tinggal disini,berbahaya sekalil" bisik The Go.

"Terima kasih atas kebaikanmu itu. Sekalipun LiatHwat yang berada disini, diapun serupa juga tentu akanmembiarkan aku lolos, karena dia memerlukantenagaku!"

The Go terbeliak, mengapa nona itu berkata begitu.

Sebaliknya Tio In tertawa lagi, nadanya penuh denganrasa mengejek.

Page 333: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 333/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Kalau 20 tahun yang lampau The Go mendengarketawa ejekan itu, mungkin dia tak kaget.

Dengan sepak terjang kejahatannya tempo dulu itu,ber-ulang2 dia menerima ejekan semacam itu. Tapi tidakdemikian dengan dia sekarang. Dia bertobat, diaberusaha keras untuk menebus kesalahannya, tapi tetapmendapat ejekan begitu macam. Kepedihan hatinya,sukar dilukis.

 Ah, kiranya betapapun kuberusaha untuk menebus

dosa, tetap orang tak mau mengampuni. Nona kecilmacam Tio In bisa berlaku demikian, apalagi lain2 orang.

The Go tertegun, terbit pertentangan dalam batinnya.

Mana Tio In mengetahui isi hati The Go saat itu.

Mengira kalau 'serangannya' tadi telah berhasilmenelanjangi isi hati orang, ia makin gembira.

Pikirnya, lain orang dapat dipedayai Ciam-bin-long-kun, tapi tidak ia.

Dengan langkah lebar, ia berjalan keluar.

Kebetulan penjaga yang bertugas disitu adalahseorang yang kakinya pendek.

Melihat Tio In hanya seorang nona kecil, Maka

dibiarkan saja ia keluar dari gedung tihu situ.

Tiba dijalan besar, Tio In masih geli, menertawakan'siasat tolol' dari kawanan Hiat-ji itu.

Segera ia menuju lagi kegereja Kong Hau Si.

Setelah disana tak menjumpai Tay-keng, ia dugaengkohnya itu tentu sudah pulang melapor pada

ayahnya. Agar jangan membikin gelisah hati orang

Page 334: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 334/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

tuanya. Tio In pinjam seekor kuda dari seorang kenalanayahnya di Kwiciu situ, terus mencongklang ke Lo-hu-san.

---o0-dwkz_kupay-0o---

Page 335: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 335/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 24 : HONG-SIN-SAN . . . . . .OBAT ANJING GILA

Dua hari kemudian ketika tiba dikaki gunung, darikejauhan sana tampak Tay-keng sedang melepaskanlelah duduk dibawah sebatang puhun. la merasa girangmendapatkan engkohnya itu belum naik keatas gunung."Engkoh....., engkoh......!" serunya dengan gembira.

Sebaliknya jantung Tay-keng berdebar keras demi

mendengar suara adiknya itu.Buru2 dia hendak mengumpat dibelakang puhun, "tapi

saat itu Tio In sudah tiba dan loncat turun dari kudanya,

"Kau tentunya gelisah karena tak dapat mencari aku diKong Hau Si bukan?" tegur Tio In dengan tertawa.

Tay-keng pucat wajahnya, baru dia hendak menyahut,

Tio In sudah tertawa berkata lagi: "Aku kan sudah lolosdari bahaya, mengapa kau masih gelisah begitu macam?"

Tay-keng coba melipur getar hatinya dengansenyuman getir, tanyanya: "In-moay, kau kemana sajaitu waktu?"

,”Kalau kuceritakan lucu rasanya," sahut adiknya,"ketika terhimpit dalam lautan manusia itu waktu, tiba2

tanganku tersisip segulung kertas. Setelah kau pergi, lalukubuka gulungan kertas itu dan isinya ternyata ada orangyang mengundangmu datang keruangan perpustakaangereja itu!"

"Kau kau pergi tidak?" tanya Tay-keng dengan nadagemetar.

Page 336: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 336/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

”Sudah tentu pergi. Aku hendak mengetahui siapaorangnya yang mengundangmu itu, kiranya si jagoanistana Shin Hiat-ji!" sahut Tio In masih tetap tertawa.

Kalau adiknya tertawa, adalah Tay-keng serasaterbaring semangatnya.

Pikirnya Tio In tentu sudah mengetahui rahasia itu,untuk menjaga bahaya lebih baik dia bunuh adiknya itu.

Tangannya meraba tangkai pedang dan kakinyamundur selangkah untuk bersiap.

Masih Tio In tak mengetahui gerak gerik Tay-kengyang luar dari biasanya itu.

Dan setitikpun tak terlintas dalam hatinya, bahwa Tay-keng engkoh kandungnya sendiri, mengandung maksudsedemikian kejam terhadap dirinya.

Karena masih mengira engkoh geram mendengar

nama Hiat-ji itu, Tio In tertawa lepas berseru: "Kautentunya merasa aneh bukan? Memang bermula akusendiri pun merasa aneh, masakan kau mengelabuhiayah dan bergaul dengan orang macam itu?"

Tangan Tay-keng bergerak, sring......., pedangdilolosnya sampai separoh bagian.

Keringatnya bercucuran membasahi tubuh,"Ngaco!" dia menjerit keras.

Tio In terkesiap. Diam2 ia puji engkohnya itu seorangpemuda perwira, sehingga marah namanya dinodai itu.

"Dengerkan dulu kulanjutkan ceritaku. Begituberhadapan muka dengan aku. Hiat-ji lantas

menanyakan dirimu, lucu bukan? Kalau dia hendak

Page 337: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 337/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

mengundangmu, masakan suratnya diterimakanpadaku!"

Mendengar kata2 adiknya itu, hati Tay-keng tenangkembali.

Dia melihat ada setitik sinar terang.

"Lalu kau bagaimana?" tanyanya buru2.

"Kuhajar dia, tapi dia lebih lihay. Aku ditawandigedung ti-hu Kwiciu sana, diikat pada sebuah ranjang.

Tiba2 muncul seorang lelaki buntung kedua kakinya yangmengatakan dirinya ada lah si Cian-bin-long-kun The Go"

”Seorang lelaki buntung?" tukas Tay-keng dengankagetnya.

Tapi rupanya Tio In tak menghiraukan pertanyaan.engkohnya itu dan hanya melanyuntukan ceritanya lagi:"Dia memberitahukan padaku kalau kau bersekongkol

dengan kaki tangan Ceng, lalu suruh aku pulang ke Lo-hu-san dan melaporkan pada ayah!"

Merah putih wajah Tay-keng saat itu.

Butir2 peluh sebesar kedele, bercucuran jatuh daridahinya.

Dengan suara gemetar dia berseru: "Ho........bagus

ya!"

Tangannya siap mencabut pedang yang sudahsetengah keluar tadi.

Begitu Tio In lengah, dia hendak menusuknya dengantiba2.

Page 338: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 338/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Urusan sudah mencapai tingkat sedemikiangentingnya, rasanya lebih baik dia habisi jiwa adiknyadisitu, daripada dia nanti dibunuh ayahnya.

Tapi sesaat itu kedengaran hidung Tio In mendengus:"Hem......, mereka ngimpi hendak jalankan siasat pinjam-mulutku, lucu benar!"

"Siasat pinjam-mulut?" serentak Tay-keng menegasdengan kaget.

”Hem...., kau lebih tua beberapa tahun dari aku,

mengapa urusan begitu sederhana saja, kau tak dapatmengetahui”, sahut Tio In dengan ke-bangga2an,”kawanan budak Ceng berikut dengan The Go nya ituhendak main sandiwara agar aku mau percaya bah wakau ini turut dalam gerombolan mereka. Kalaukulaporkan ayah, dia tentu akan membunuhmu, dan jikamamah mencegahnya, pasti akan timbal keretakan

hebat. Dan jika ayah bunda kita itu bertengkar,organisasi Lo-hu-sanpun tentu akan berantakan. Tapimana aku kena dikelabuhi dengan "akal bulus itu?"

Setiap patah yang diucapkan adiknya itu didengarinyadgn penuh perhatian.

Setelah Tio In mengakhiri kata2nya, serasa longgarlah

rongga dada Tay-keng dari perasaan tertindih batu berat.Sudah tentu Tio In tak mengetahui, bahwa tadi setiap

saat jiwanya bisa melayang!

Dan sememangnya, andaikata Tay-keng itu berhatiganas, tadi2 tentu dia sudah turun taagan. Soalnya, diaberhati khianat tapi bernyali kecil. Sekalipun demikian,tadi dia Sudah mandi keringat.

Page 339: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 339/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Diam2 dia masih curiga dan kuatir.

Tio In ajak engkohnya lekas2 naik keatas, tapi segera

dia minta agar adiknya itu jangan mengatakan suatu apakepada ayahnya.

"Takut apa” bantah Tio In seraya tarik tanganengkohnya diajak naik.

Tiba diruang Gi-su-thia (tempat permusyawaratan)dilihatnya orang banyak sama berkumpul diluar thia.

Menyusup masuk, Tay-keng dan Tio In tampakayahnya duduk ditengah ruangan, mamahnya berdiridisampingnya sedang Kiau To berdiri dihadapan merekadongakkan kepalanya tak mengucap apa2.

Wajah sekalian orang itu keren2 tampaknya.

Tio In menduga tentu terjadi sesuatu hal yanggenting, maka iapun tak berani membuka mulut.

Lewat beberapa saat kemudian, barulah kedengaranSiau-beng-siang Tio Jiang mengeluarkan kata2: "Baikdalam hal umur mau pun tingkatan, sebenarnya takpantaslah kalau ku duduk sebagai pemimpin Lo-hu-san.Tapi oleh karena saudara2 sekalian mendesak, makaakupun terpaksa menjabatnya. Apapun lembaransejarah-hidup Peng-se-ong itu, tapi karena dia hendakbersatu haluan dengan kita, kita harusmempertimbangkan dengan baik. Siapa dan bagaimanatingkah laku utusan yang dikirimkan kemari itu, kitaharus pandai menguasai diri untuk menyambutnyadengan baik2".

Muda usia Siau-beng-siang Tio Jiang itu, namun

sebagai pemimpin dia cukup mempunyai kewibawaan.

Page 340: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 340/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Orangnya jujur, tegas dan berani. Sedikit bicara, tapisetiap kali dia merigutarakan apa2, tentu diturut. Tapikali ini agak berlainan. Sehabis dia berkata, tiada

seorangpun yang menyatakan apa2, keadaan hening2saja.

Satu2-nya suara yang terdengar yalah mulut Kiau Tomendenguskan tertawa sinis.

Tio Jiang terkesiap sejenak lalu berkata: "Kiau jiko,sebaiknya kau dan aku pergi ketempat Peng-se-ong di

Gun-bing sana untuk menghaturkan maaf kepada CoKong-liok. Bagaimana sikap mereka nanti, barulah kitatetapkan haluan lagi!"

Tegas dan positip ucapan Tio Jiang itu, tapi Kiau Topun seorang jago yang berangasan. Jangan kata CoKong-liok, sedang Go Sam-kui sendiripun dia takpandang mata.

"Aku tak sudi kesana!" serunya keras.

Bahkan saat itu disana sini terdengar sambutanhangat menunjang pernyataan siberangasan itu, "orangmacam apa dia itu maka kita kaum persilatan harusmenghaturkan maaf!" kata seorang.

Dan lain orang lalu menyambungi pula: "Kalau tahu

begini, lebih baik tempo hari mampusi saja bangsat itu!"

Sana sini terdengar orang mencaci maki si Co Kong-liok itu.

Sebenarnya Tio Jiang baru saja datang dari bepergian.

Kiau To menceritakan apa yang terjadi dengan utusanGo Sam-kui itu.

Dia gembira kalau Tio Jiang tentu akan tertawa geli.

Page 341: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 341/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tapi ternyata dia kecele.

Siau-beng-siang Tio Jiang bukan Tio Jiang pada tahun

berselang.Dia kini seorang pemimpin perserekatan orang gagah,

yang bertanggung jawab.

Orang2 gagah dari kedua propinsi Kwitang danKwisay, sama bernaung dibawah panji Lo-hu-san.

Ceng Bo siangjin telah berlayar keluar negeri untuk

mencari bantuan, tapi hingga belasan tahun lamanya diatak ada kabar beritanya.

Sejak itu Siau-beng-siang Tio Jianglah yang memikultugas berat memimpin organisasi menentang penjajahCeng yang sudah berakar pengaruhnya.

Tugas berat inilah yang menjadikan Tio Jiang seorangyang masak, tak mudah terpengaruh oleh sesuatu nafsu

sentimen.

Berkat pimpinan Siau-beng-siang dapatlah dibentuksuatu koordinasi yang rapi antara organisasi2 dibawahtanah dari kedua propinsi itu.

Pemerintah Ceng mempunyai jaringan mata2 yangluas, maka gerak-gerik Lo-hu-san itu tak lepas dari

pengintaiannya.Sudah tentu merekapun cemas melihat pertumbuhan

yang menguatir kan itu.

Mereka segera bertindak. Lebih dahulu dikirimkanbebrapa taylwe ko-chiu (jagoan istana) untukmenyelundup dan mengobrak-abrik.

Page 342: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 342/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Rencana Go Sam-kui untuk berpaling haluan, cepatdisambut dengan langkah tepat oleh Siau-beng-siang.

Dikirimnya bebrapa orang antara lain Tay-kengkemarkas Go Sam-kui di Gun-bing, untuk mengadakankontak.

Sebab Tio Jiang sadar sesadar2nia, bahwa apabila GoSam-kui sampai memberontak dan mau diajakberserekat, itulah suatu potensi kekuatan yang takternilai besarnya bagi perjoangan menentang penjajah.

Maka terhadap urusan yang mengenai fihak Go Sam-kui, dia bersikap hati2 sekali.

Untuk merealisir perserekatan itu, Tio Jiang relakesampingkan soal2 remeh, misalnya yang mengenaigengsi, sentimen dan lain lain.

Segera dia menegur perbuatan Kiau To terhadap

utusan Go Sam-kui itu.Kiau To yang berangasan, tak mau mengerti.

Dengan suara keras, dia membantah hingga terbitlahperbantahan sengit dengan Siau-beng-siang.

Mendengar suara ramai2 itu, sekalian orang samamenjenguk datang ke Gi-su-thia.

Demikianlah asal mula suasana tegang yang terdapatdiruang permusyawarahan itu.

Tio Jiang ceritakan urusan itu kepada sekalian orang,tapi ternyata reaksi malah runyam. Bukan melainkan KiauTo yang tak mau disalahkan, pun sekalian orang malahturut menunjang sikap Kiam To.

Page 343: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 343/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Kehendak Tio Jiang untuk minta maaf pada Co Kong-liok, mendapat tentangan hebat. Mereka benar2 gusaratas sikap yang dibawa oleh utusan Go Sam-kui tempo

hari itu.

Sepasang mata Siau-beng-siang ber-kilat2 menyapukearah sekalian orang gagah.

Hanya dengan sikapnya yang penuh perbawa itulahmaka orang2 yang marah2 tadi, dapat dibikin bungkam,

"Baik, kini hanya ada dua jalan. Pertama, aku berhenti

dari pucuk pimpinan, silahkan saudara2 memilih ketuabaru lagi. Kedua, Kiau jiko harus ikut aku ke Gun-bing.Kita telah berlaku kurang hormat, masakan mereka maudatang kemari lagi?" akhirnya Tio Jiang mengeluarkanpernyataan. Nadanya keras, menyatakan kemarahan.

Sebaliknya siberangasan Kiau To sudah tak mengertiisi hati Siau-beng-siang.

Dia salah kira, Tio Jiang bernyali kecil, maka dengantertawa dingin menyahutlah dia: "Untung hanya fihak GoSam-kui, kalau fihak kaisar Ceng yang mengirim utusan,aduh mak, mungkin aku diharuskan mengganti kepalakuini, huh!"

Sehabis menumpahkan kemengkalannya itu, Kiau To

lalu tinggalkan ruangan situ.

Suasana makin meruncing. Sekalipun orang tak beranimembuka mulut.

Sesaat itu suasana ruang Gi-su-thia menjadi lelap.

Brak......, se-konyong2 Tio Jiang menghantam mejadidekatnya.

Page 344: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 344/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tanpa disadari, dia telah gunakan tenaga besar,sehingga muka meja itu menjadi amblong, pecahannyaberhamburan kelantai.

"Kembali!" teriaknya dengan suara mengguntur.

Kiau To terperanjat. Cepat dia memutar tubuh serayaberseru dengan tawar: "Bagaimana?"

"Tak usah Kiau jiko pergi, biarlah aku saja yang pergi!"kata Siau-beng-siang, lalu melirik kepada isterinya diaberseru: "Yan-chiu, sekalian saudara sudah tak

menggubris perintahku, biar kupergi dari sini!"

Kalau Siau-beng-siang pergi, Lo-hu-san tentu kacau.

Dan ini diinsyafi juga oleh Ki Ce-tiong yang segeratampil kedepan serunya: "Jiang koji, jangan terburunafsu dulu. Kiau loji, apa ucapan kita sewaktu memilihJiang koji menjadi ketua? Itu waktu diapun sebenarnya

menolak karena usianya masih muda, dikuatirkan nantiorang2 tak mau tunduk perintah. Dan bukankah kausendiri yang kala itu memberi pernyataan tegas, siapa2yang tiada taat akan kau hajar dengan pian? Kinimengapa kau sendiri yang menyalahi janji itu?"

Kiau To dibikin bungkam oleh teguran Ki Ce-tiong itu.

"Mendaki gunung golok, menyilam kelautan api, akuorang Kiau ini, tak nanti mundur. Tapi kalau suruh akuminta maaf pada bangsat Co itu, aku sungguh tak dapatmenjalani. Kalau dikatakan aku melanggar janji, akusedia menerima hukuman!" akhirnya dia berseru dengangeram.

Tio Tay-keng dan Tio In yang baru jelas akan duduk

perkaranya itu, tak menduga kalau urusan menjadi

Page 345: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 345/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

sedemikian pentingnya. Tapi si Tay-keng itu diam2malam bersorak dalam hati. Pucuk dicintai alam tiba(artinya: mendapat sesuatu lebih dari yang di-harapkan).

Biasanya Tio Jiang selalu diturut segala perintahnya.

Kalau kali ini sekalian orang sudah beranimembangkang, itulah saat yang sebaik-baiknya untukmenjalankan rencananya.

Obat bius pemberian Hiat-ji itu, katanya akan dapatmembikin orang tak ingat diri sampai bebrapa hari.

Setelah ayahnya dibikin tak ingat, dia lalu bubarkanperserekatan orang gagah itu.

Untuk mengumpulkan lagi orang2 gagah dari keduapropinsi itu, bukanlah suatu pekerjaan mudah. Dan kelakapabila ayahnya sudah tersadar, taruh kata tahu bahwadialah (Tay-keng), yang melakukan perbuatan itu, namun

saat itu dia (Tay-keng) akan jauh berada dikota raja.Dia akan ganti nama, menikmati penghidupan sebagai

pembesar kerajaan Ceng.

Memikir sampai disini, tangannya merabah kekantongbaju.

Didapatinya obat hong-sin-san itu masih ada.

Diam2 dia lalu melangkah keluar menyusul Kiau To.

"Paman Kiau, entah begaimana ayah ketakutansetengah mati terhadap Go Sam-kui.

”Peribadi semacam paman ini, masakan sudi disuruhminta maaf pada bangsat macam orang she Co itu!"bisiknya membakar hati Kiau To.

Kiau To mengangguk.

Page 346: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 346/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Diam2 dia puji ketegasan anak muda itu.

Hubungan Ki Ce-tiong dengan Kiau To sudah

sedemikian akrabnya.Berpuluh tahun keduanya bahu membahu memegang

pucuk pimpinan gerakan Thian Te Hui dahulu.

"Kiau loji, Jiang kojipun tak mau menghukummu," katabekas pemimpin Thian Te Hui kepada Kiau To.

Kemudian kepada Tio Jiang, dia memberi pernyataan:

"Karena loji tak mau, biarlah aku saja yang ikut padamukesana!"

Bagaimana perasaan Tio Jiang ketika menghadapantantangan tadi, sukar dilukiskan. Satu2nya orang yangmengetahui isi hatinya hanyalah Yan-chiu. Pernyataan KiCe-tiong tadi suatu bantuan moreel yang se-besar2nya

Serentak itu Yan-chiupun menyatakan kesediaannya

untuk ikut sang suami.

Namun Kiau To tetap penasaran.

"Puncak Giok-li-nia gunung Lo-hu-san sini adalahtempat berkumpulnya kaum pencinta negeri dari keduapropinsi Kwi, bukan tempat permusyawaratan untukmengambil hati Go Sam-kui, bah!" bekas wakil pemimpin

Thian Te Hui itu mengejek.Betapapun toleransi seorang pemimpin bijaksana

macam Tio Jiang, namun diejek begitu, benar2 dia takdapat menguasai dirinya lagi.

Wajahnya menampil kemarahan hebat. Hui-lay-hong Yan-chiu yang mengetahui perobahan muka suaminyaitu, karena kuatir akan terjadi perkelahian, buru2

Page 347: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 347/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

mencegahnya: "Jiang-ko, rasanya urusan sudah sampaidisini saja, tak usah mengumbar hawa kemarahan!"

Tio Jiang menjadi tenang lagi, lalu bersama isterinyatinggalkan ruang Gi-su-thia situ. Tio In menyusul danmemanggil mamahnya. Tio Jiang berpaling. Melihat sikapayahnya itu, Tio In ketakutan setengah mati, tak beranibercuwit lagi.

"Jiang-ko, jangan gitulah, In-ji sampai ketakutansetengah mati!" Yan-chiu menggerutu.

Setelah mendapat hati mamahnya itu, barulah Tio Inberani melanjuntukan kata2nya: "Mah, waktu pergi keKwiciu ini, aku berjumpa dengan Cian-bin-long-kun TheGo!"

Kali ini Siau-beng-siang terkesiap kaget.

 Ya, kalau The Go yang cerdik itu berada disitu,

pastilah dia (Tio Jiang) tertolong dari kesulitan. Buru2 diamenanyai anaknya dimana telah berjumpa dengan TheGo.

Sebaliknya Yan-chiu menjadi kurang senang danmenyeletuk: "Perlu apa dengan orang macam itu?"

"Benar, mah, aku berjumpa dia didalam gedung ti-huKwiciu. Mereka hendak gunakan siasat pinjam mulutkusupaya mengatakan pada ayah kalau engkoh Tay-kengitu bersekongkol dengan orang2 Ceng!"

"Tu dia, untuk mengharap orang macam dia kembalikejalan benar, adalah seperti orang mengharap halilintarberbunyi ditengah hari!" Yan-chiu memberi bumbu lebihpedas.

Darah Tio Jiang tersirap.

Page 348: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 348/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Hatinya makin uring2an.

Bersama Yan-chiu, dia lalu balik kekamarnya untuk

ber-kemas2.Besok pagi mereka hendak berangkat ke Gun-bing.

Seperginya Tio Diiang dari ruang Gi-su-thia disanaorang2 masih ramai kasak kusuk.

Mereka tetap menyesali sikap Tio Jiang yang takseharusnya meminta maaf ke Gun-bing itu.

Ki Ce-tiong berusaha untuk menenangkan mereka,tapi rupanya mereka tetap tak puas.

Melihat itu, Tay-keng makin girang. Kesana sini diamenambahi minyak (membakar), hingga orang2 itumakin panas. Seorang anak saja bisa mencelahperbuatan ayahnya, jadi terang kalau tindakan Tio Jiangitu keliwat merendahnya, demikian kesan buruk terhadap

diri Siau-beng siang makin menggores tajam dalam hatiorang2 itu.

Ki Ce-tiong menasehati Kiau To, supaya nanti malamapabila sekalian orang sudah sama reda kemarahannya,baiklah dia minta maaf pada Tio Jiang agar ganjelanpada hari itu dapat dibikin habis.

"Suruh aku mengangguk 3 kali kepadanya, aku sih takkeberatan!" ujar siberangasan itu.

Tahu walaupun Kiau To itu beradat berangsan namunberhati diujur, legahlah hati Ki Ce-tiong.

Saat itu karena tiada pekerdiaan, Tio In keluar ber- jalan2 dipuncak.

Page 349: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 349/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tahu2 sang kaki membawanya ketempat Tong Kodipaksa loncat kebawah lembah tempo hari.

la tahu kalau pemuda itu belum binasa, tapikemanakah perginya?

Entah bagaimana hatinya terasa pilu.

Terkenang ia akan peristiwa iang lampau, dimanaTong Ko dengan membawa 3 kaki tangan Ceng telahmembinasakan adiknya dan membakar perumahanrakyat di Lo-hu-san.

 Ah......, mengapa pemuda yang menjadi tambatanhatinya itu, menghambakan diri kepada musuh?

Dengan kenangan yang penuh tanda tanya itu, ia ter-mangu2 sampai bebrapa saat.

Tak antara lama kemudian, haripun masih gelap. Tay-keng merasa girang setelah dapat membakar hati orang2

gagah itu.

Kini dia ambil ketetapan untuk menjalankanrencananya. Kalau malam nanti, dia minumkan obat itu,besok pagi ayahnya tentu tak jadi berangkat ke Gun-bing.

Dia menuju kedapur untuk mengambil dua gelas teh

wangi, lalu menuju kekamar Tio Jiang. Dilihatnya sangayah masih bermuram durja dalam kamarnya,

Melihat puteranya datang membawa teh, hati TioJiang merasa terhibur, tegurnya:

"Ho, kau sudah pulang? In-ji mengatakan, kamuberdua telah dipermainkan orang di Kwiciu. Besok akuhendak berangkat ke Gun-bing, bagaimana hasilnya,

Page 350: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 350/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

entahlah. Sebaiknya kalian berdua diangan turun gununglagi dulu!"

Ketika menuang teh kedalam gelas tadi, Tay-kengtelah memasuk kan obat racun hong-sin-san.

Sebenarnya diapun tak mengetahui bahwa obatpemberian Hiat-ji itu, ganas sekali kerjanya.

Tapi demi berhadapan dengan ayah kandungnia yanghendak dia "kerjai" itu, tak urung hatinya bercekat juga.

Maka diapun tak berani mendongak mengawasi sangayah, melainkan hanya mengiakan saja.

"Kudengar fihak Ceng hendak mengadu dombahubungan kita berdua ayah dan anak maka kuharapdiluaran kau harus berkelakuan yang baik. Oh, ya, cobaterangkanlah, mengapa sekembalinya deri Gun-bingtempo hari, kau mengatakan padaku bahwa Go Sam-kui

tak mempunyai rencana untuk memberontak?"Tay-keng seperti disambar petir kagetnya.

Memang kepergiannya ke Hun-lam tempo hari itu, diatak berhasil menjumpai Go Sam-kui, melainkanmenerima surat dari pembesar itu.

Tapi surat itu dia berikan pada Hiat-ji, siapa lalu

unjukkan surat itu kepada kerajaan. bukti itu, fihakkerajaan Ceng gusar sekali, tapi oleh karena Go Sam-kuimempunyai tentara kuat, jadi untuk sementara belumdiambil tindakan.

Satu2nya langkah, yaIah mengirim rombongan jagoanlihay untuk memperkuat penjagaan di Hun-lam Sejak duabulan ini, daerah Hun-lam menjadi pusat berkumpulnya

mata2 pemerintah Ceng.

Page 351: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 351/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Kepada ayahnya, Tay-keng mengatakan tiada tanda2bahwa Go Sam-kui itu hendak berpaling haluan.

Waktu itu, Tio Jiang percaya juga akan keteranganputeranya itu.

Tapi setelah mendanat keterangan Kiau To bahwa GoSam-kui mengirim utusan ke Lo-hu-san, tapi oleh karenaCo Kong-liok itu teramat gila hormat, maka laludihajarnya tumpang siur.

Dengan adanya kejadian itu, Tio Jiang menduga tentu

ada sesuatu sang terselip dalam urusan itu. Maka demiberhadapan dengan Tay-keng dia segeramenanyakannya lagi.

Sebagai orang yang bersalah, sudah tentu Tay-kengmenjadi ketakutan.

Saking getarnya, gelas yang berada dalam tangannya

itu gemetar goyang, bebrapa tetes airnya tertumpahkeluar.

"Mung.........kin aku belum menyelidiki jelas..............akupun........tak tahu apa sebabnya!" sahutnya denganter-putus2.

 Yan-chiu, ibu yang memanjakan anak itu, mengirakalau Tay-keng ketakutan akan sikap Tio Jiang yangmasih belum reda kemarahannya itu, maka buru2 iamenyela: "Jiang-ko, jangan gegeri dialah. Menilikumurnya yang masih belum sebrapa itu, masakan diadapat mengetahui sikap mereka yang sebenarnya!"

Sejak puteranya bungsu meninggal, harapan Tio Jiangditumpahkan pada Tay-keng.

Page 352: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 352/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Dia menghendaki agar puteranya itu kelak menjadiseorang jantan yang luhur perwira.

Memang lahirnya dia berlaku keras terhadap anak itu,tapi kebatinannya dia amat cinta, ya mungkin perasaansayangnia itu lebih dari permanjaan Yan-chiu.

Sekalipun begitu dia tetap tak melepaskan carapendidikan yang bengis itu.

"Jangan salah terima. Kalau siang2 aku mendapatkepastian tentang maksud mengajak berserekat dari Go

Sam-kui itu, tentu aku tak turun gunung mengerjakanlain urusan. Dengan begitu pastilah aku dapatmenyambut kedatangan Co Kong-liok itu. Selain tadi takusah bentrok dengan Kiau jiko, pun kita tak perlu repot2dibelakang hari" kata Tio Jiang.

Tay-keng hanya ter-sipu2 mengiakan saja, keringatnyamengucur deras.

"Minumlah teh itu, Tay-keng membawakan teh untukmenenangkan pikiranmu, sebaliknya kau malahmenggegerinya!" kata Yanchiu.

Tio Jiang mengambil gelas dan terus ditempelkankemulut.

Lekas minumlah, lekas minumlah! Demikian Tay-kengsi anak "berbakti" itu mendoa dalam hati.

Tap! Tio Jiang tak lekas2 meminumnya, melainkanlebih dahulu berkata lagi: "Tay-keng, kalau kau takmempunyai urusan apa2, besok kau turut aku ke Gun-bing. Kabarnya ketika Co Kong-liok datang kemari turut

 juga datang Cui-kui Jui Wi itu cianpwe persilatan yang

sudah lama tak muncul. Rasanya di Gun-bing sana tentu

Page 353: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 353/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

berkumpul banyak orang2 gagah. Biar kau tambahbanyak pengalaman!"

Hati Tay-keng pada saat itu gelisah sekali. Apa yang diucapkan ayahnya itu, dia tak mendengar

sama sekali.

Pada detik itu, hatinya hanya berbantah sendiri:"Mengapa belum diminum? Mengapa belum diminum?"

Saking kerasnya goncangan hatinya itu, sampai2

mulutnya turut mengingaukan suara hatinya itu."Hai, Tay-keng, apa2an itu, kau sedang liam-keng

(berdoa sembahyang)?" tegur Tio Jiang yang heran diugamelihat sikap puteranya itu.

"Tidak apa2"! sahut Tay-keng yang sudah lemaslunglai persendian tulangnya itu.

Kalau mencelakai lain orang. mungkin tidak segoncangitu perasaan Tay-keng

Tapi yang hendak diracuni itu adalah ayahkandungnya sendiri.

Dia cukup tahu bagaimana peribadi ayahnya itu.

Seorang lelaki yang tegas perwira, menjunjung

kepentingan negara diatas kepentingan peribadi.Kalau saja, perbuatannya chianat itu sampai ketahuan

sang ayah dia tentu akan dibunuhnya. Ini sudah tentudan cukup diinsyafi Tay-keng.

Membayangkan hal itu, tubuh Tay-kengbergemetaran.

Page 354: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 354/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

 Apa lagi mengingat bahwa gelas itu berada ditangansang ayah, suatu bukti yang tak dapat dibantahnya lagi.

Penyahutannya "tidak apa2" tadi, jelas diucapkandengan nada gemetar.

Melihat tindak tanduk puteranya tak wajar itu, TioJiang makin mendongkol. diletakkan lagi kemeja, lalumembentaknya: "Tay-keng, mengapa kau gugupsetengah mati begini?"

Semangat Tay-keng serasa terbang dibuatnia.

Serentak dia memalingkan muka kebelakang, takberani berhadapan muka dengan sang ayah.

Dan Tio Jiangpun makin curiga.

Tapi baru dia hendak menanyai lagi, Tay-keng sudahmeneriaki Yan-chiu: "Mah......"

Kala itu benar2 Tay-keng sudah mati kutu.Mungkin kalau Yanchiu tak campur tangan, pastilah

Tay-keng akan sudah terbuka kedoknya dan Tio Jiangpun tak sampai mengalami peristiwa yang tragis.

Tapi lagi2 datang Yan-ciu mengeloni puteranya, "Ah,sudah malam, kau tentu capai dari Kwiciu, ayuh, tidursana!" serunya kepada Tay-keng.

Tio Jiang menarik napas panjang, ujarnya:"Dijelmakan sebagai manusia, tapi gerak geriknya sepertisetan, omong saja ple......gak pleguk seperti malingtertangkap basah!"

"Ayahnya seorang jantan perwira, masakan anaknyamenjadi maling? Kata2mu itu menghilangkan

kedudukanku sebagai ibunya!" kata Yan-chiu.

Page 355: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 355/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Rupanya Tio Jiang merasa kalau mendamprat kelewatbatas, maka diambilnya gelas teh terus diteguk habis,kemudian berkata: ”Sana masuk tidur, besok pagi2, turut

aku turun gunung?"

Sebagaimana diketahui, hong-sin-san atau obatmembikin gila orang, adalah ramuan segala jenisdedaunan yang beracun, dan yang lebih hebat yalahdicampuri juga dengan busa ludah anjing gila, ularberbisa dan lain lain. Sang korban tiada lekas mati, tapilebih dahulu akan menjadi gila. Dalam pertempurandigereja Ang Hun Kiong tempo hari, Kui-ing-cu hanyaterkena sebuah piau Can Bik san yang dipolesi denganhong-sin-san tersebut, tapi itu cukup sudah membuatnyagila seperti anjing buas. (baca: Lam Beng Ciam Liong).

 Apalagi kini Tio Jiang meminumnya.

Bagaimana ngerinya dia nanti, dapat di-kira2kan.

Dalam menunggu ravun ganas itu mencelakai TioJiang, ........................

---oo-dwkz)0(kupay-oo---

Page 356: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 356/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 25 : TIO JIANG MENOLONGPUTRINYA

........ baiklah kita tengok sebentar keadaan The Go.Sewaktu mengetahui bahwa Tio In dengan lenggangnyadapat melangkah keluar dari gedung ti-hu, dia terkejut

 juga.

Mengapa kawanan penjaga itu tak merintanginya?

Merenung sedienak akan sikap Tio In selama tadi, dia

segera mengeluh dalam hati."Celaka, menilik gelagatnya Tio In mendakwa aku

menjadi kaki tangan pemerintah Ceng. Ini berbahaya,kalau pulang ke Lo-hu-san ia tentu mengatakan kepadaayahnya kalau aku dan rombongan Hiat-ji itu hendakmencelakai Tay-keng! Entah rencana apa yang Tay-kengterima dari Hiat-ji itu. Hai, Hiat-ji telah menyimpan Tio In

didalam ranjang, dia tentu akan kembali lagi. Baikkutunggunya disana, mungkin aku dapat menggorekketerangan yang jelas."

Cian-bin-long-kun The Go adalah seorang yangmemiliki kecerdasan luar biasa.

Dahulu dengan menggunakan sedikit siasat, dapatlah

dia membuat 72 buah markas Hoa-san menjadiberantakan.

 Adanya Hui-lay-hong Yan-chiu benci tujuh turunankepadanya, karena dalam segala hal, ia selalu terjebakdalam perhitung The Go yang lihay itu.

Lewat setengah jam kemudian, benar jugadidengarnya ada derap kaki mendatangi. Dia yang sudah

Page 357: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 357/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

naik keatas ranjang, lalu menyingkap kelambu dan benar juga dilihatnya Hiat-ji lah yang muncul disitu.

"Nona Tio, maaf, kau tentu menderita!" kata Hiat-jiketika tiba didepan ranjang, seraya menyingkapkelambu.

The Go bersiap. Sembari kecilkan nada suaranyamenyahuti, tangannya kiri diangkat, siap menyambutkepala anak muda itu dengan kelima jarinya yangseruncing kait.

Sudah tentu Hiat-ji tak mengira, kalau dalam waktusejam saja nona yang di-idam2kan itu sudah bergantiorangnya.

 Auk tahu2 Hiat-ji rasakan lehernya dicekik keras danditarik kedalam ranjang.

"Apa masih kenal padaku?" kata sebuah suara bengis.

Betapa kaget anak muda yang melamun hendakmenjadi temanten baru itu, dapat dibayangkan. Lebihketika dia mengetahui telah jatuh kedalam tangan siapa.

Tapi diapun seorang yang keras kepala.

Tahu sudah tak berdaya, masih dia coba berusahauntuk menghantam dengan kedua tangannya.

Tapi secepat itu juga. Tangan kiri The Go sudahtergerak kekanan kiri dan jalan darah kiok-ti-hiat kedualengan Hiat-ji itu kena tertutuk, lemas terkulai kebawah.

Masih anak itu membangkang.

Dengan sebelah kaki dia menjejak lantai ranjang, bluk,ranjang itu bergoncang keras.

Page 358: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 358/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Ho, kau masih berkeras kepala?" bentak The Godengan berbisik.

Tangan kirinya segera menekan umbun2 kepala anakitu.

Pada umbun2 terdapat jalan darah peh-hui-hiat,merupakan sumber tenaga orang. Seketika itu juga,lemas lunglailah tubuh Hiat-ji tak dapat berkutik lagi.

The Go tambah lagi menutuk jwan-hiat atau jalandarah pelemas Hiat-ji, ini untuk menjaga kemungkinan

Liat Hwat keburu datang mencari kesitu.

The Go tepuk tenggorokan orang, supaya dapatbicara.

Sembari tangan kiri masih meraba diatas umbun2, diasegera mulai mengorek keterangan: "Kau ajarkan apakepada Tay-keng, ayuh lekas bilang!"

"Sesudah tahu lalu kau hendak mengapa? Sudahterlambatlah!" sahut Hiat-ji dengan tertawa mengejek.

Melihat sikap orang yang sedemikian tengiknya itu,The Go menduga kalau rencana iang diberikan kepadaTay-keng itu tentu sangat berbahaya.

Cekikannya diperkencang sehingga lidah Hiat-ji

menjulur keluar tak dapat bernapas lagi."Lekas bilang atau tidak!" bentak The Go.

Hiat-ji coba meronta, tapi tak dapat.

Dengan marah dia berusaha kuat2 untuk membukasuara: "Kusuruh Tay-keng untuk meminumkan hong-sin-san kepada ayah bundanya. Biarkan sebelum mati,

Page 359: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 359/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

sepasang suami isteri itu mengamuk habis kawananpemberontak Lo-hu-san!"

The Go terperanjat bukan kepalang.Hebat dan ganas sekali rencana itu.

Karena tak mengira anaknya sendiri tega berbuatbegitu, Tio Jiang dan Yan-chin pasti kena dibikin celaka.

Sedemikian hebat kegoncangan hati The Go, sehinggadia tertegun diam.

Rupanya kesempatan itu dipergunakan se-baik2nyaoleh Hiat-ji.

Sekali meronta, dapatlah dia lepaskan diri.

The Go seperti diguyur air dingin, serentak dialancarkan sebuah hantaman dahsyat.

Tapi Hiat-ji sudah lebih cepat dapat loncat jauh2.

Brak......, alat2 perabot kamar itu berantakan hancur,tapi Hiat-ji sendiri tak kena.

Dia menghindar kesamping, menyambar salah sebuahtiang ranjang terus ditarik se-kuat2nya.

Ranjang sempal, kelambunya jatuh menguruki TheGo.

"Siappp.........!" serunya meneriaki penjaga.

Belasan penjaga lengkap dengan tombak dan pedangsegera menobros masuk.

The Go masih berkutetan dalam kelambu.

Hiat-ji cepat mengambil sebuah tombak dari salahseorang pengawal terus ditusukkan.

Page 360: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 360/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Terdengar suara jeritan seram dan tubuh The Go yangterbungkus kelambu itu tak tampak bergerak lagi. MasihHiat-ji tak puas.

Diambil 3 batang tombak lagi, lalu dilemparkan kearahbagian tubuh The Go yang menonjol.

Kini 4 batang tombak, menancap masuk sampaipuluhan senti dalamnya.

Kini Hiat-ji baru dapat menarik napas longgar.

Masakan dengan 4 batang tombak itu, The Go masihbisa bernyawa!

Tapi tiba2 dia hentikan napas setengah jalan, demimengetahui sesuatu yang mencurigakan.

Kalau benar tubuh The Go telah terpanggang tombak,mengapa kelambu itu tetap kering merinting, setetespuntiada berwarna merah?

Hiat-ji terbelalak kaget.

Tahu dia kalau dirinya ditipu musuh.

Kiranya sewaktu kawanan penjaga hiruk-pikukmenghampiri datang tadi, The Go insyaf kalau diriniabakal celaka.

Dalam saat2 yang berbahaya itu, cepat dia mendapatakal.

Digulungnya sebuah selimut, lalu diangkatnya berdiriuntuk menyanggah kelambu.

Dengan ilmu sut-kut-kang (menyurutkan tulang) diamemperkecilkan tubuhnia lalu bersembunyi disudutranjang. Begitu Hiat-ji masuk untuk menyeret keluar

"korbannya", dia hendak membarengi menerjangnya.

Page 361: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 361/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tapi rencana yang sedemikian bagus itu, telah gagalakibat kecermatan Hiat-ji yang bercuriga karena kelambutiada berdarah.

Tahu kalau diselomoti, Hiat-ji mundur 3 langkah.

Mengawasi kedalam randiang dilihatnia tubuh The Gomelingkar disudut.

"Orang she the, kau telah binasa secara mengenaskandengan menderita 4 buah tusukan tombak. Kalaubertemu raja akhirat, jangan mengadu kalau aku Shin

Hiat-ji berhati kejam ya!" serunya dengan tertawa keras.

Baik kata2 maupun ketawa itu sengaja dia lakukan,perlunya untuk membalas tipu dengan tipu. Biarlah TheGo percaya kalau siasatnya itu berhasil.

Tapi dalam pada itu, diam2 dia sudah siapkan duatombak dan tahu2 secepat kilat dia lemparkan sebatang

kedalam ranjang.Memang sewaktu mendengar ejekan Hiat-ji tadi, The

Go mengira kalau anak itu termakan siasatnya.

Tapi dia segera menjadi kaget demi mendengar adasamberan angin mendesis datang. Oh, kiranya lawansudah mengetahui.

Dari arah datangnya suara itu, cepat dia ulurkantangan untuk menyanggapinya.

Sewaktu Hiat-ji melontarkan lagi tombak kedua,dengan tangkasnya The Go gunakan tombak yangdisanggapinya tadi untuk menangkis.

Tombak Hiat-ji itu, putus menjadi dua dan terpentalkeluar.

Page 362: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 362/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Dua orang pengawal yang tak sempat menghindar,sepera menjerit keras dan rubuh tak bernyawa lagi.

Jumlah pengawal yang sama ber-bondong2 datang,makin banyak.

Hiat-ji perintahkan supaya dinding kamar dirobohkanagar mereka dapat masuk semua. Setelah itu Hiat-ji lalumemberi komando supaya mengepung ranjang itu.

Ratusan pengawal lengkap dengan senjatanya, segeramengepung rapat2 ranjang itu.

"Orang she The, mengapa tak keluar menjenguksebentar, kematian cara bagaimana yang menunggumusaat ini? Sekali kuberi komando, badanmu akan berhiasratusan tombak. Sekalipun kau mempunyai ilmumenembus langit, tetap kau takan lolos!" seru Hiat-jidengan tertawa kemenangan.

Pada saat Hiat-ji memberi komando pengepungantadi, The Gopun sudah membuat sebuah lubang padakelambu.

 Apa yang terjadi disekeliling situ, dia dapatmengetahui jelas.

Diam2 dia memuji bukan saja Hiat-ji itu lihay dalamilmusilat pun juga cerdas otaknya. Kecerdasan anak itumungkin tak dibawahnya.

Memang sekalipun dia tumbuh sayap, tetap takkandapat lolos dari kepungan serapat itu.

Selama anak itu masih hidup, perjoangan kaumpecinta negeri akan menghadapi kesukaran.

 Akhirnya The Go mengambil putusan untukmenjalankan siasat menyakiti diri.

Page 363: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 363/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Memang hanya dengan cara itulah dia akan dapatmenipu lawan.

"Ha, ha, Shin Hiat-ji, tuanmu besar orang she The inimempunyai kim-ciong-toh-kong (ilmu weduk). Masakantombak2 kawanan pengawal itu dapat melukai diriku.Kalau tak percaya, cobalah!" The Go tertawa ber-gelak2.

Hiat-ji terkesiap, tapi cepat dia dapat menguasai diri,serunya: "Baiklah, biar aku yang menggaruk gatalan itu!"

Wut......, sebuah tombak melayang.

Sebenarnya pada The Go masih ada sebatang tombak,kalau mau dapatlah dia menghalau serangan itu.

Tapi oleh karena dia hendak jalankan tipu menyakiti-diri, sengaja dia menangkis luput sembari miringkantubuh untuk menyambut datangnya tombak Hiat-ji itu.Cret......., tombak menyusup kedalam bahu dan kelambu

yang putih bersih itu segera berobah warnanya denganmerah darah. "Aya........", hanya sekali mulut The Gokedengaran mengerang dan tubuhnyapun tampak takberkutik lagi.

Kali ini baru Hiat-ji betul2 bergirang, demi melihatdarah membasahi kelambu.

Setelah menunggu bebrapa saat tak tampak The Goberkutik, dia terus hendak maju menghampiri. Tapisesaat terkilas dalam pikirannya bahwa yang dihadapinyaitu adalah seekor rubah (rase) yang luar biasa licinnya.Jangan2 dia belum mati dan hanya pura2 saja, demikianHiat-ji bertanya dalam hati.

Batal melangkah maju, dia lontarkan lagi sebatan

tombak.

Page 364: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 364/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tombok menancap, darah menyembur, tapi tubuh TheGo tetap tak berkutik.

Memang The Go sengaja kasihkan pundaknya yanglain, untuk menyanggapi tombak itu. Jadi kini keduapundaknya terluka parah!

----o^dwkz0tah^o---

"Ha, ha, bangsat yang bernyali besar, berani

memasuki sarang harimau, tu rasakan sendiri upahmu"Hiat-ji tertawa bangga setelah yakin musuh telah"terbinasa".

Tanpa ragu2 lagi, dia terus melangkah menghampiri.

Inilah saat yang di-nanti2kan The Go salurkan lwekangdia tahan derita kesakitan-nya.

Begitu Hiat-ji tiba dimuka ranjang, dia lalu loncatkeatas sembari pentang kedua lengannya untukmenjaring lawan dengan kelambu.

Mimpipun tidak Hiat-ji kalau musuh yang sudahmenderita luka sedemikian hebatnya itu masihmempunyai ke kuatan begitu dahsyat.

Hendak dia menghindar kesamping tapi sudah tak

keburu.

Kepalanya kena kejaring dan secepat itu pula The Gosegera menindihinya.

Saat itu keadaan The Go mirip dengan seorangmanusia darah.

Karena ditindihi, Hiat-jipun turut berlumuran

darahnya.

Page 365: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 365/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Dengan hasil peyakinannya selama 20 tahun itu,walaupun terluka parah tenaga The Go masih cukupdahsyat.

Hiat-ji merasa seperti ditindihi ribuan kati, seketikakakinya lunglai dan kepalanya ber-kunang2.

Dia jatuh ngelumpruk dihimpit tubuh The Go.

Ratusan pengawal itu sama hiruk pikuk, tapi karenapemimpinnya kena diringkus, mereka tak beranimendekati.

The Go menarik napas lega, setelah menyapukanpancaran matanya yang ber-kilat2, dia kedengaranberseru: "Lekas menyingkir semua! Lekas bawa kemariwanita yang tertawan siang tadi, baru nanti kuampuni

 jiwa pemimpinmu ini!"

Kawanan pengawal itu sama berpandangan satu sama

lain.Tiada seorangpun yang berani berkutik.

Memang The Go sudah bertekad bulat, bila perlu akansama2 binasa dengan Hiat-ji. Dahulu pemuda Ciam-bin-long-kun itu banyak sekali bekerja membantu pemerintahCeng. Tapi sejak kakinya buntung dan menyembunyikandiri dipegunungan Sip-ban-tay-san, dia telah insyaf akankesesatannya.

Selama dalam pertapaannya itu, tetap The Gomengharapkan suatu kesempatan dimana dia bisamenebus dosanya itu dengan jasa2 kepada negara.

Diketahuinya muda sekalipun usia Hiat-ji itu, namunsudah sedemikian lihaynya.

Page 366: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 366/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

 Apabila dia sudah makin dewasa, tentu akanmerupakan bahaya besar bagi perjoangan rakyat.

Mati ber-sama2 dengan anak itu, kiranya cukupberharga sebagai sumbangsih baktinya kepada negara.

Dengan ketetapan itu, dia kerahkan seluruh kekuatandan berseru keras seraya hendak menindih remuk anakitu.

Dalam saat2 maut hendak meregut jiwa Hiat-ji tiba2terdengarlah sebuah benda mengaum dan tahu2 The Go

rasakan tubuhnya lemas tak bertenaga lagi.

 Ah, kiranya jalan darah jwan-hiat pada lambung kenatermakan sebuah senjata rahasia. Menyusul dengan itu,kawanan penjaga sama gempar menyisih kesamping.

Seketika itu ruangan disitu terasa ada hawa panasmeniup, sehingga tenggorokan serasa kering. Sesosok

tubuh kecil tampil muncul.Demi The Go melihat yang datang itu adalah Liat

Hwat, dia mengeluh dalam hati.

Jadi yang menutuk jalan darahnya tadi, tentulah si LiatHwat itu.

Bagaimanapun juga, kini nasibnya sudah dapat

dibayangkan.Saking gusarnya, The Go menjerit keras, mulutnya

menyembur darah segar.

Sesaat itu Hiat-ji rasakan tindihan The Go agakkendor, maka sekali meronta bangun dapatlah diamenyengkelit The Go kebawah.

Page 367: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 367/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Kini kedua suhu dan murid itu tertawa iblis melihatikorbannya.

"Cian-bin-long-kun The Go, kalau saat ini kugerakkantanganku, kau pasti akan jadi setan tanpa kepala lagi.Tadi kumendapat keterangan bahwa pada 20 tahun yanglampau, kau telah banyak membantu pada kerajaanCeng. Nah, kalau sekarang kau mau bekerja padakerajaan lagi, tentu akan kuobati lukamu itu" seru LiatHwat dengan nada melengking seperti anak kecil.

The Go sudah diambang pintu kematian.Kalau dia berkeras membangkang, jiwanya pasti

melayang.

Tak usah Liat Hwat turun tangan, cukup dibiarkanbegitu saja, dia akan sudah mati karena kehabisandarah.

Tapi kalau menyerah, berarti dia pulang kandangmenjadi kaki tangan pemerintah penjajah lagi.

Namun The Go bukan Cian-bin-long-kun kalau dia takdapat memecahkan kesulitannya itu dengan tiepat.

Setelah merenung sedienak, berserulah dia: "Baik, akumenurut tawaranmu!"

Liat Hwat saling berpandangan dengan Hiat-ji, karenaterkejutnya.

Dalam pembicaraannya dengan beberapa orangpersilatan yang menjadi kaki tangan pemerintah Cengtadi, Liat Hwat mengetahui bahwa dahulu The Go ituseorang pembantu kerajaan yang jempol.

Selain tinggi ilmusilatnya pun menjadi gudang otakdari segala siasat yang lihay.

Page 368: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 368/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Diam2 timbul keinginannya untuk mendapatkan TheGo lagi.

Menurut perhitungannya, hal itu baru terlaksanasetelah melalui jerih payah membujuknya. Makabahwasanya selekas dan semudah itu berbalik pikiran,sungguh diluar dugaan Liat Hwat dan Hiat-ji.

Ketidak wajaran itu telah membuat Hiat-ji curiga danmemperingatkan suhunya hendak berlaku hati2 janganterkena tipu,

"Kalau begitu, bunuh sajalah aku!" The Go menghelanapas.

Liat Hwat merenung sebentar lalu berseru: "Kalau kaubenar2 hendak bekerja pada kerajaan, haruslahmengangkat aku sebagai suhu!"

Tanpa banyak ini itu lagi The Go serentak berbangkit

dan menjurah dihadapan Liat Hwat seraya menyerukan"suhu".

Liat Hwat dan Hiat-ji kembali saling berpandangan,lalu menolonginya bangun, menutuk jalan darahpundaknya untuk menghentikan perdarahan.

Hiat-ji masih mengunjuk kecurigaan, tapi Liat Hwatsegera menegurnya dengan girang: "Hiat-ji, sejaksekarang kalian berdua adalah suheng dan sute, ayuhlekas kasih hormat!"

Hendak Hiat-ji memberitahukan kandungan hatikepada sang suhu tapi oleh karena The Go berada disitu

 jadi tak leluasa.

 Apa boleh buat diapun segera menjura memberi

hormat kepada The Go.

Page 369: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 369/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Suheng kutahu kau tentu menyangsikan tindakankukembali keduli kerajaan. Saat ini bukanlah waktunyauntuk bersitegang leher (ngotot), kelak kau tentu

mengetahui sendiri bagaimana isi hatiku!" kata The Go.

Tapi Hiat-ji hanya menyahut sekenanya saja, takbanyak menaruh perhatian.

The Go menghela napas seraya meminta pada LiatHwat agar suka membebaskan Siao-lan. Oleh karena TheGo banyak berkata2, mukanya menjadi pucat lesi.

"Liat Hwat memberi isyarat mata pada Hiat-ji untukmengambil Siao-lan sedang dia sendiri lalu menggotongThe Go keatas ranjang Tak berapa lama, datanglah Hiat-

 ji dengan membawa Siao-lan.

Sejak ditawan, Siao-lan dijebluskan dalam tutupandibawah tanah.

Ketika dibawa keluar Hiat-ji itu ia kira bakal dihukummati.

Maka betapa girang dan terkejutnya demi iadiantarkan kepada The Go.

Namun, tatkala dilihatnya sang suami mandi darahterluka parah, hatinya gelisah bukan main.

"Engkoh Go," serunya sembari lari menghampiri."Siao-lan, lekas beri hormat pada suhu dan suheng

dahulu, aku masih ada lain2 perkataan untukmu!"

Siao-lan hampir tak percaya apa yang didengarnya itu."Ai, adakah Ang Hwat cinjin tiba kemari?" ia menegas.

"Siao-lan, aku sudah kembali pada kerajaan Ceng lagi

dan mengangkat suhu pada Liat Hwat cousu, jago nomor

Page 370: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 370/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

satu dari Tibet!" tenang2 saja The Go memberiketerangan.

Kalini benar2 Siao-lan terkejut sekali. "Engkoh Go,bukan sekali dua kau mengatakan padaku hendakkembali kejalan yang benar, mengapa kini kaumengangkat suhu pada bangsa imam siluman?"

"Kau seorang wanita, tahu apa!" bentak The Godengan wajah bengis, "Liat Hwat cousu adalah orangnomor satu dari Tibet, ilmunya hwat-hun-kang tiada

tandingnya dikolong langit. Beliau mendapat tugas beratdari kerajaan untuk mengamankan daerah Kwiciu. Akubisa diterima menjadi muridnya itulah suatu berkahbesar, mengapa kau omong tak keruan begitu?" .

Siao-lan tiada mempunyai sesuatu cita2 apa2. Asal iatetap berdamping disisi sang suami, itulah sudah puas.Memang sejak masih gadis sampai sekarang, ia cinta ke-

pati2 dengan Cian-bin-longkun itu. Buntung sekalipunpemuda itu, tetap ia terima dengan sepuluh jari."Baiklah, apapun kehendakmu, aku menurut saja.!"

"Siao-lan, kau benar isteriku yang dengar kata," kataThe Go dengan wajah terang, "aku hendak tinggal disiniuntuk beberapa waktu. Pertama untuk berobat dankedua hendak minta pengajaran lebih lanjut kepada suhu

dan suheng. Kau boleh pergi mencari Ing-ji untukmemberitahukan bahwa aku berada disini !"

Baru Siao-lan mengiakan, Hiat-ji cepat2 menyela:"Nanti dulu, kalian berdua lebih baik tinggal disini saja,untuk sementara jangan pergi ke-mana2 dulu!"

Page 371: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 371/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

The Go tahu apa yang dikandung dalam hati Hiat-jimaka dengan tertawa dia menyetujuinya. Memang Hiat-jimasih belum yakin palsu tidaknya tindakan The Go itu.

Tadi oleh karena suhunya telah menerima The Gomenjadi murid, jadi diapun tak dapat berbuat apa2.Tindakan satu2nya, dia hendak mengenakan tahanan-rumah pada sepasang suami isteri itu, dalam pada itu diatitahkan orang2nya menyiarkan berita diluaran bahwaCian-bintong-kun The Go kini sudah kembali padakerajaan Ceng lagi, menjabat kedudukan sebagai taylwewi-su (bayangkari). Kaum persilatan tentu gempardengan berita itu dan mempercayainya.

Dengan begitu mau tak mau dia dapat memaksa TheGo, andaikata hanya siasat saja untuk benar2 menaklukpada kerajaan.

Liat Hwat cousu Mo Put-siu diam2 menyetujui

tindakan muridnya yang tepat itu.Dia memberi bebrapa butir pil kepada The Go,

menyediakan sebuah gedung besar untuk sepasangsuami isteri itu.

Begitulah sejak itu The Go dan Siao-lan menetapdigedung ti-hu tersebut.

---o^dwkz0tah^o--

Page 372: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 372/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 26 : ILMU TALI CHENG-SIPENINGGALAN ANG SIAN LIHIAP

Sekarang mari kita jenguk keadaan The Ing yangdisuruh ayahnya tinggal digoa merawati Bek Lian itu.

Sepergi kedua orang tuanya, dia kembali masukmenjenguk Bek Lian. Didapatinya pernapasan si sakit ituagak teratur baik.

Terkesiap menampak wajah Bek Lian yang cantik itu,

diam2 ia merenung seorang diri: "Nona Bek sekarangsudah berusia 40-an, namun masih sedemikiancantiknya. Sewaktu mudanya, entah berapa jumlahnyapemuda yang tergila2 padanya. Tapi mengapa iamengasingkan diri ditempat begini? Adakah jelitasemacam ia itu juga mengalami kepatahan hati?”

Tiba pada kesimpulan "patah hati", hatinya serasa

tercekat sendir.

Terkenang ia akan hubungannya dengan Tong Koyang sedemikian mesra mengesankan. Tapi pemuda itutelah mempunyai kekasih, maka naga2nya ia tentu akanmenubruk bayangan kosong saja nantinya.

Tio In, gadis pujaan Tong Ko itu, cantik dan menarik,

apalagi sudah lebih dahulu merebut hati Tong Ko. Benarsekarang ini mereka berdua sedang retak hubungan, tapiada satu hari salah faham itu tentu akan dapatdijelaskan.

Untuk menjauhkan Tong Ko dari Tio In, satu2nya jalanyalah menambah lebar jurang keretakan itu. Tapibagaimana ia hendak melakukan "siasat itu?"

Page 373: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 373/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Gadis The Ing yang dilamun asmara itu, ingin sekalitumbuh sayapnya agar dapat terbang ke Sip-ban-tay-sansana untuk menjumpai Tong Ko.

Tapi ayahnya tadi telah melarang ia mengadakanpertemuan dengan pemuda itu lagi. Entah berapa lamaThe Ing terbenam dalam lamunannya itu, atau tiba2 iadikejutkan dengan suara erangan dari Bek Lian yangberusaha hendak duduk. Tampak wajah sisakit itu sudahbanyak berobah baik. MaIah dengan rasa heran. Bek Liansegera menanyainya kalau tadi ia diminumi obat apasaja.

"Ya, dari ayahku.......” baru mulutnya meluncurkankata2 itu, serentak teringatlah The Ing akan pesanayahnya tadi supaya jangan mengatakan nama ayahnyaitu dihadapan Bek Lian Maka buru2 ia menyusuli:"Seorang kenalan ayahku kebetulan lewat disini dan

memberikan 3 butir pil. Memang benar, kau kini sudahbanyak baikan nona Bek!"

"Ai........ kiranya kau masih mempunyai ayah, siapanamanya? Dan siapa nama kenalan ayahmu itu?"

Dengan gelagapan tak lampias, The Ing menyahutsembarangan saja.

Sejak 20 tahun lamanya, baru sesaat itu hati Bek Lianterharu dan berterima kasih atas ketekunan The Ingmerawatinya.

Sejak ia tinggalkan bayinya kepada mamahnya (KiangSiang Yan), ia segera mengembara jauh.

Rencananya hendak menjadi nikoh (rahib atau paderiperempuan).

Page 374: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 374/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tapi kegoncangan hatinya akibat dikhianati cintanyaoleh The Go itu tetap berkesan, apalagi ia tak berhasilmendapat seorang guru nikoh yang berilmu jadi setahun

setelah mencukur rambutnya, ia mengembara lagididunia persilatan.

Belakangan disekitar Lo-hu-san, dalam sebuah goarahasia dibalik air terjun, ia berhasil menemukan talicheng-si, jaring liok-i-ong dan sebuah kitab pelajarantiara menggunakan benda2 pusaka itu.

Tiada ditulis siapa2 yang meninggalkan kitab itu,hanya sedikit tulisan yang menyatakan dendampenasaran asmara yang gagal.

Orang itu mengambili sarang laba2 dan dianyamnyamenjadi tali cheng-si (tali asmara) yang istimewa beserta

 jaring liok-i-ong (enam macam keinginan).

Barangsiapa. yang kesasar masuk dalam goa itu,apabila mereka itu adalah sepasang pria wanita, pastiakan dipaksanya menikah satu sama lain.

Bek Lian turut terharu atas nasib si orang tak dikenalyang malang itu.

Sejak itu ia ambil putusan menetap digoa situ, hinggasampai belasan tahun lamanya. Oleh karena pelik

letaknya, maka kecuali Tong Ko, The Ing, Hiat-ji dan TioIn tempo hari tak pernah ada orang yang kesasar masukdisitu.

Selesai belasan tahun bertapa itu, Bek Lian telahmenjadi seorang wanita yang berhati batu.

Page 375: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 375/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tapi kini demi mengetahui jerih payah The Ingmerawatinya selama itu, tersentuhlah hati nuraninya. Iaduduk bersila untuk melakukan latihan bernapas.

Keesokan harinya, ia merasa sakitnya lebih dariseparoh bagian sudah baik.

Ketika membuka mata, tampak olehnya The Ingberdiri bersandar pada sebatang puhun, ter-longong2memandang jauh kesebelah depan, sikapnya sebagaiseorang yang tengah melamun.

Bek Lian adalah seorang yang kenyang makan pahitgetirnya hubungan kaum muda mudi. Sekilasmemandang, tahulah sudah ia apa yang bersemayarndalam hati The Ing itu.

Serentak ia berbangkit lalu menghampiri, serunya:"Nona Ing, siapa yang kaupikirkan itu? Apakah dia jugamemikirkan padamu?"

The Ing terperanjat, mengapa Bek Lian dapatmembaca isi kalbunya.

Wajahnya tampak ke-merah2an dan dengan kepalamenunduk, ia menghela napas dalam2.

"Ah, tak usah kiranya kau menggado hatimu sendiri.Semua orang laki2 didunia ini, tidak ada yang baik!" BekLian menghiburinya.

"Bukan, dia tidak begitu!" bantah The Ing cepat2.

"Dia, dia itu siapa?"

"Yang kau hajar babak belur itulah!" sahut The Ing.

Page 376: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 376/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Bek Lian tertawa dingin, ujarnya: "Kalau benar dia ituseorang baik, masakan dia tega tinggalkan kau seorangdiri didalam goa?!"

"Aku kenal padanya agak terlambat, sebelumnya diasudah saling menyinta dengan nona In, mengapa diadipersalahkan?" The Ing mengajukan pembelaan.

Bek Lian terkesiap. Teringat ia akan peristiwa dahulu.

Karena terpincut dengan kecantikannya (Bek Lian),maka The Go telah tinggalkan Siao-lan.

la anggap, ucapan The Ing tadi memang beralasan.

"Jangan kluatir, kalau dia memang seorang pemudayang baik, aku akan berusaha agar dia mau menerimacintamu!" kata Bek Lian.

Teringat akan pesan ayahnya, The Ing unjuk ketawagetir, tak menyahut lagi

Berkata pula Bek Lian: "Sekarang ini kau tak usahpikirkan yang tidak2. Disini aman. Aku hendak mengajarpelajaran tali cheng-si yang istimewa itu kepadamu.Jangan meremehkan tali kecil itu, kalau sudahdikembangkan, merupakan suatu permainan yang kayadengan gerak perobahan, melebihi dari permainan segalamacam senjata. Hanya sayang, jaring liok-i-ong itu sudahdirampas si-imam siluman, kalau tidak tentu merupakanpasangan senjata yang lebih sakti lagi!"

Habis berkata, Bek Lian lalu mengeluarkan segulungtali cengsi. Baru kini The lng jelas betul, bagaimanabentuk tali istimewa itu. Tali itu besarnya sama denganselembar rambut yang halus, warnanya merah gelap.

Page 377: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 377/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sekali pun gulungannya hanya sebesar kepelan tangan,tapi kalau diulur, tentu akan bebrapa li panjangnya.

"Karena ilmu permainannya hendak kuajarkan, makaseparoh bagian dari tali cheng-si inipun hendakkuberikan padamu, nah, kau ikal lah pada tanganmu!"

The Ing mengiakan. Setelah beberapa lamanyamengikal, barulah ia beroleh separoh bagian. Bek Lianmenyatakan sudah cukup, suruh The Ing letakkan tali itudiatas tanah, lalu dipijaknya dengan kaki. Ia mengambil

sebuah batu, kemudian bersama The Ing mulai menariktali itu. Ho......, jangan menyepelekan tali sehalus rambutitu, karena uletnya bukan kepalang. Sampai2 kelima jariThe Ing sakit sekali dibuatnya, tetapi tali cheng-si takmau putus. Setelah mendapatkan tali itu tak dapat melarlagi, barulah Bek Lian mulai menghantamnya denganbatu tadi.

 Au........ jerit The Ing karena tak tahan kesakitan jarinya akibat benturan batu itu.

Kini benar juga, tali itu telah putus. Berkata Bek Lian:"Permainan tali ini, hanya terdiri dari 4 jurus, namunpenuh dengan gerak perobahan yang sukar diduga. Bagiseorang akhli lwekang yang tinggi, dapatlah menyalurkanlwekangnya sampai satu li jauhnya, tapi orang seperti

aku ini, hanya dapat menyalurkan sepanjang empat limatombak, saja. Untuk melibat senjata musuh, tali ini palingboleh diandalkan, coba lihatlah ini! lihatlah ini!"

Sir....., tali itu segera dilayangkan kearah sebatangpuhun empat lima tombak jauhnya. Sekali Bek Lian tariktangannya, sebuah dahan sebesar lengan orang, tertarik

 jatuh, Girang The Ing tak terkira.

Page 378: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 378/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Kalau lwekangnya tinggi, dapatlah dibuat melukailawan pada jarak satu li jauhnya tanpa orang itumengetahuinya. Rasanya kedahsyatan ang-sian (tali

merah) yang begitu menggetarkan kalangan persilatanpada masa yang lampau itu, tak lebih tak kurang hanyaseperti inilah!" kata The Ing.

"Benar, kemungkinan besar tali cheng-si ini memangpeninggalan dari Ang Sian lihiap (pendekar wanita talimerah) pada jaman Tong-tiau. Karena lihiap itumenggunakan tali yang bersinar merah, maka orang lalumenggelarinya sebagai Ang-sian lihiap!" sahut Bek Lian.

Pernah The Ing mendengar cerita tentang pendekarwanita itu, yang ilmu kepandaiannya telah mencapaitingkatan tinggi. Kalau begitu, ilmu permainan tali cheng-si yang walaupun hanya terdiri dari 4 jurus itu, tentulahteramat saktinya. Ia ambil putusan hendak

mempelajarinya dengan sungguh2.Nama dari keempat jurus itu adalah begini: ham-ceng-

meh-meh (asmara merayu-rayu), liang-cheng-siang-gwat(dua hati saling berpadu), ceng-hay-seng-bo (gelombanglautan asmara) dan ceng-ay-ho-sin (jangan percayasuara asmara).

”Perhatikanlah, aku hendak mulai mengajarkan

gerakan jurus2 itu!" kata Bek Lian sembari mundursetombak jauhnya.

Sir...., Sir...., sir...., tali dilontarkan sejauh 5 tombak,sekali tangan menyentak maka tali itu lalu meluncur naikkeatas.

Page 379: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 379/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Pada lain saat, tahu2 tubuh Bek Lian sepertiterbungkus dengan sinar merah, bagaikan ratusan ekorular halus panjang, me-lingkar2 naik turun.

Jangankan dapat melihat cara Bek Lian melakukangerakan itu, sedang untuk mengawasi jalannya tali itusaja, mata The Ing sudah kabur.

Makin lama gerakan Bek Lian makin gencar.

Diatas udara tak henti2nya terdengar suara menderudan mendesis.

Pepuhunan seluas satu tombak pesegi, samaberhamburan rontok daunnya, batu2 dan pasir terbangberhamburan.

Beberapa jenak kemudian, barulah Bek Lian sudahipermainannya itu, serunya: "Empat jurus telahkumainkan semua, apa kau sudah jelas?"

"Sedikitpun aku tak mengerti," sahut The Ing denganke-malu2an.

"Tak apa, nanti kalau kuulangi bebrapa kali, kau tentu jelas. Lebih dulu hendak kuterangkan padamu kuncirahasia gerakan dari setiap jurusnya!" ,

The Ing mencatat didalam hati apa yang diuraikan

oleh Bek Lian itu.The Ing adalah keturunan seorang cerdas macam

Cian-bin-long-kun.

Jadi iapun mewarisi kecerdasan yang tak tercelah.

Dalam setengah jam saja, dapatlah sudah iamenghafalkan kunci permainan itu.

Page 380: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 380/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Waktu Bek Lian bermain sekali lagi, kini baru ia jelasseluk beluk gerakannya itu.

Jurus ham-ceng-meh-meh, bergaya lincah tangan danserba indah.

Kedua liang-cheng-siang-gwat, gencar dahsyat macamtaufan menderu.

Tali cheng-si itu sebentar menyurut sebentarmemanjang, ber-lingkar2 menjari ratusan lingkaran kecil.

Ceng-hay-seng-bo atau jurus ketiga, ujung tali itu me-lilit2 bagaikan naga menari, keras buas.

Jurus penghabisan ceng-ay-ho-sin, mencapaiklimaksnya.

Tarian tali yang melilit lingkar dengan buasnya itutiba2 menjadi jinak tak men-deru2, namun sumberkesaktiannya tiada habisnya.

The Ing terpesona melihat keindahan ilmu permainanyang hanya terdiri dari 4 jurus itu.

Sehari suntuk ia tumpahkan perhatiannya untukbelajar, tapi hanya dapat mempelajari jurus pertama. Itusaja masih banyak kekurangan. la hanya dapatmelontarkan sejauh satu tombak.

Berkat ketekunannya, dapatlah ia mengetahui letakrahasia cara melontarkannya.

Malamnya ketika Bek Lian sudah tidur, ia masih tetapberlatih sampai fajar.

Ia hanya tidur bebrapa jam lalu berlatih jurus kedua.

Begitulah lewat bebrapa hari kemudian, dapatlah ia

mempelajari keempat jurus itu semua.

Page 381: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 381/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

la dapat melontarkan tali sampai satu setengahtombak.

"Kini kau telah memahaminya, untuk mencapaikesempurnaan hanya tergantung pada latihan2selanjutnya saja. Aku masih mempunyai urusan lamayang belum terhimpas. Selama aku menyikap diri dalamgoa, aku tak merasa apa2. Tapi kini setelah beradadiluar, kurasa urusan itu harus kuselesaikan. Ayuh, kauikut aku mengembara!" kata Bek Lian.

Oleh karena tak mengetahui bahwa apa yangdimaksudkan "urusan lama" itu mengenai diri ayahnya,The Ingpun mengiakan.

Mereka berdua lalu turun dari gunung Lo-hu-san.

---oo<dwkz>0<kupay>oo---

Page 382: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 382/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 27 : TIO JIANG KERACUNAN . .. . . . DAN MENGAMUK

Kalau itu hari sudah mulai gelap.

Tiba dibawah puncak Giok-li-nia, mereka berhenti.

Terkenang akan peristiwa 20 tahun berselang dimanauntuk pertama kali berjumpa dengan Cian-bin-long-kunThe Go, hati Bek Lian serasa pilu.

Sebaliknya The Ing yang terkenang akanpertemuannya dengan Tong Ko, juga ditempat itu, punter-longong2 seperti orang kehilangan semangat.

Mereka berdua tanpa berjanji, sama termenungmengenangkan kejadian yang pernah mengambil tempatdalam takhta hatinya.

Tiba2 dari atas puncak sana terdengar suara hiruk-

pikuk dari orang2 yang sama membawa obor.Diantara suara yang amat gempar itu. terdengar suara

teriakan seorang wanita: "Jiang suko, kau mengapa,Jiang suko, itu saudara2 kita sendiri!"

 Yang paling nyaring adalah gerungan sebuah suarayang laksana guntur menyambar.

Dari nada teriakannya yang mengunjuk ke-marahanhebat itu, orang itu memiliki lwekang yang dalam.

Bek Lian tersentak kaget, wajahnya serentak berobahdan lekas2 ajak The Ing tinggalkan tempat itu.

"Nona Bek, siapa lelaki dan perempuan yang ber-teriak2 itu?" tanya The Ing.

Page 383: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 383/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Si perempuan bernama Liau Yan-chiu, yang lakibernama Tio Jiang!" sahut Bek Lian dengan dingin.

The Ing terkesiap. Adanya ia dapat berjumpa denganTong Ko adalah karena disuruh ayahnya (The Go) supayadatang membantu usaha Siau-beng-siang Tio Jiang.

Tapi karena percaya akan cerita Tong Ko tentangtindakan Tio Jiang yang kurang bijaksana itu, The Inggusar dan tak jadi pergi ke Giok-li-nia, jadi selama itubelum pernah ia melihat bagaimana perwujudan Siau-

beng-siang.Sesaat timbullah hasratnya untuk menemui tokoh

yang namanya begitu agung dalam dunia pergerakanmenentang penjajah itu.

Ingin sekali ia mendamprat Tio Jiang atas tindakannyayang begitu kejam memaksa Tong Ko loncat kedalam

 jurang.

The Ing enggan pergi dan merontak dari cekalan BekLian, serunya: "Aku hendak melihat bagaimanasebenarnya perwujudan suami isteri Siau-beng-siang -Hui-lay-hong itu. Nona Bek, kau.......", sembari berkataitu The Ing berpaling, tapi untuk kekagetannya, ternyataBek Lian sudah tak berada disitu. Ber-ulang2 ia

meneriakinya, tetap tiada penyahutan. Dalam pada itu,suara hiruk-pikuk diatas puntiak itu, makin lama makin jelas menurun kearah kaki gunung. Jerit siwanita yangmeneriakkan "Jian, suko" itu, sedemikian nyaring dangelisah.

The Ing. cukup faham akan watak Bek Lian yanganeh, maka iapun tak kuatir lagi.

Page 384: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 384/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tampak olehnya bagaimana rerotan obor itu sudahtiba disitu.

Diantara ratusan orang2, ada seorang lelaki gagahtengah mengamuk dengan membolang-balingkansebatang pedang pusaka.

Bagaikan seekor kerbau gila dia mengamuk kiankemari.

Kemana dia merangsang, disitu tentu terdengar jeritanorang mengaduh kesakitan hebat.

Sementara wanita yang meneriaki "Jiang suko" itu,sebaya umurnya dengan Bek Lian, dan juga mencekalsebatang pedang pusaka.

Ia tampak gugup gelisah sekali, menghadang kesana,mencegat kemari.

Terdorong oleh keinginan tahu apa yang telah terjadi

itu, The Ing maju menghampiri. Tampak ada seorang tuabertubuh pendek tampil kemuka dengan bersenjatasepasang sarung tangan macam cakar.

Kelima jarinya, hampir setengah meter panjangnya.

"Saudara2, jangan panik. Ki-toako, Kiau jiko, ayuh kitabertiga kepung dia!" serunya dengan lantang.

Suasana hiruk pikuk menjadi hening.

Menyusul loncat kemuka dua orang lelaki.

 Yang satu membawa jwan-pian, yang satu sebatangkong-cian.

Mereka bertiga lalu pecah diri menjadi segi tiga.

Page 385: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 385/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tapi seketika itu juga, siorang kalap tadi segeramenyerang orang yang mencekal senjata kong-cian itu.

Bagi The Ing, karena wajah wanita yang berteriak2"Jiang suko" itu mirip dengan Tio In, maka iamenduganya kalau Hui-lay-hong Yan-chiu, sedangsipengamuk itu tentulah Siau-beng-siang Tio Jiang.

la tak tahu bahwa ketiga orang lainnya itu adalahSiang-eng Ko Thay, Ki Ce-tiong dan Kiau To.

"Ki toako, hati2lah dia gunakan jurus ceng-wi-tian-hay

untuk menyerang kebawah," Yan-chiu meneriaki Ki Ce-tiong yang hendak diserang Tio Jiang itu.

Sebenarnya Ki Ce-tiong dan kawan2 sudah hendakmasuk tidur, karena kala itupun sudah tengah malam.Tapi tiba2 mereka dikejutkan oleh suara orangmenggerung keras disusul dengan ayeritan ngeri. Ber-gegas2, mereka sama memburu keluar dan dilihatnyaTay-keng berlumuran darah bahunya lari pontangpanting. Dibelakangnya mengejar Tio Jiang denganpedang terhunus. Sedang dibelakangnya, tampak Yan-chiu ber-teriak2 memanggil

"Jiang suko...., Jiang suko.....".

Semua orang sama mengira kalau Tay-keng kesalahan

besar terhadap ayahnya hingga dihajar. Tapi bagi Ki Ce-tiong, Kiau To, Ko Thay dan kawan2 cukup tahu bahwasekalipun Tio Jiang bersikap bengis terhadap puteranya,namun tetap tak tega untuk membunuh puteranya itu.

Cepat2 mereka menolongi Tay-keng dan melerainya:"Segala apa boleh dirunding, mengapa ayah dananak......."

Page 386: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 386/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Baru mulut orang itu hendak mengatakan "salingberkelahi", atau, ujung pedang Tio Jiang cepat menusukkedadanya. Orang itu adalah seorang tokoh dari Holam

yang baru saja datang ke Lo-hu-san untukmenggabungkan diri. Dia tak menyangka sama sekalikalau bakal mendapat serangan yang secepat itudatangnya, Au....... rubuhlah dia tak bernyawa lagi!

Kaget semua orang bukan kepalang.

Pedang kuan-wi-kiamm itu adalah sebuah pusaka

yarig dapat memapas kutung segala macam logam,ditambah dengan ilmu pedang to-hay-kiam-hwat yangtermasyhur itu, menjadikan Tio Jiang seekor harimauyang menggasak kawanan kambing.

Dalam lain kejab, kembali ada 5 orang yang terluka,salah seorang dari mereka adalah cecu no. 9 dari markasHoasan.

Kini gegerlah semua orang.

Bagaikan dikejar setan, mereka sama lari turunkebawah gunung.

Namun Tio Jiang tetap mengubernya.

Demikianlah setiba dikaki gunung, kepanikan itu dapatdibikin sirap setelah Sin-eng Ko Thay ajak Kiau To dan KiCe-tiong untuk mengepung sikalap itu.

Tapi akibat bekerjanya racun hong-sin-san yangganas, Tio Jiang sudah lupa diri sama sekali. Sampaikan

 Yan-chiu dia sudah tak ingat siapa lagi. Dalampandangannya, setiap orang itu adalah setan muka hijauyang bercaling, mereka harus dibasmi semua.

Page 387: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 387/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tak menghiraukan lagi adakah ketiga tokoh itutergolong cianpwe, Tio Jiang segera menyerang dengangerak ceng-wi-tiam-hay kearah Ki Ce-tiong: Atas

peringatan Yan-ciu tadi, Ki Ce-tiong cepat memutarkongciannya untuk melindungi seluruh tubuhnya.

Tapi secepat itu pula, Tio Jiang robah gerakannyamenjadi boan-thiau-kok-hay, trang....... sebilah bendahitam terlepas dari tangan Ki Cetiong.

Senjata kong-cian itu terbuat dari baja murni yang

beratnya tak kurang dari 70-an kati. Tapi terhadap kuan-wi-kiam, amblaslah kutung menjadi dua.

Ki Ce-tiong sebat sekali menghindar kesamping, tapitak urung pundaknya kena dimakan ujung kuan-wi-kiam

 juga.

Dari kanan dan kiri Kiau To dan Ko Thay cepatmerangsang.

Sarung cakar Ko Thay itu dengan disaluri lwekangmenerkam bahu Tio Jiang, sedang Kiau To dalam jurussim-ji-cek-keng, menyapu kaki Tio Jiang.

Tapi oleh karena mereka berdua belum jelas dudukperkaranya, mereka sudah tak mau menyerang dibagianyang berbahaya.

Tapi tidak demikian dengan Tio Jiang yang sudah lupadaratan itu.

Secepatnya dia membalik tubuh, segera dia lancarkandua buah serangan yang ganas. Terlebih dahulu diakalau Ko Thay mundur, lalu dengan jurus hay-siang-tiau-go, dia hantam kepala Kiau To.

Page 388: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 388/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Bermula Kiau To gembira begitu kaki Tio Jiang tergaet jwan-pian, tentulah mudahlah untuk menariknya jatuh.

Tapi waktu dia menariknya, ternyata sepasang kakiTio Jiang itu bagaikan tumbuh akarnya masuk kedalamtanah.

Hendak dia kerahkan tenaga untuk menariknya lagitapi pada saat itu kepalanya terasa tersambar deruangin.

Waktu mendongak, semangatnya serasa terbang.

Kuan-wi-kiam dengan cahayanya yang hijau kemilau,sudah berada dua tiga puluh senti jauhnya dari mukanya.

Celaka, mati aku!

Demikian Kiau To sudah pejamkan mata menungguajalnya.

Tring........, berbareng dengan terdengarnya benturan

senjata, mukanya terasa sakit kena muncratan apinya.

Namun dia insyaf bahwa dirinya tertolong, sebat sekalidia segera loncat kesamping.

Ketika mengawasi, kiranya yang menolong merebut jiwanya dari tangan Tio Jiang tadi, bukan lain Yan-chiuadanya.

 Ya, memang hanya Yan-chiu dengan pedang yap-kun-kiamnya yang dapat menahan babatan kuan-wi-kiam itu.

 Andaikata lain senjata, tetap muka Kiau To akan terbelahmenjadi dua.

"Siao Chiu....., Siao Chiu....." seru Kiau To meneriaki Yan-chiu dengan cemasnya, Kiau To kenal Yan-chiusedari ia masih. Umur l7-an tahun, Sampai sekarang diatetap memanggilnya Siao Chiu (Chiu kecil).

Page 389: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 389/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Aku tak jeri padanya, dengan kupunya hoan-kiang-kiam-hwat, tak nanti Jiang suko dapat melukai akul"sahut Yau-chiu.

Memang benarlah kiranya.

Tiga kali Tio Jiang lancarkan serangan, tapikesemuanya. itu dapat dihindar oleh isterinya dengantepatnya.

Malah Yan-chiu merapat kedekat sang suami.

Sebenarnya to-hay-kiam-hwat dan hoan-kiang-kiam-hwat itu, merupakan sepasang ilmu pedang suami isteri.

Kalau bersatu padu menyerang musuh, hebatnyabukan tertara.

Tapi kalau untuk berkelahi saling gasak sendiri, tiadayang kalah atau menang alias serie. Maka Yan-chiu puntak gentar menghadapi amukan suaminya.

Ketika rapat kedekat Tio Jiang, tampak oleh Yan-chiuurat2 pada muka suaminya sama menonjol besar2,matanya tak berkesiap, biji matanya bagian yang putihpenuh dengan urat2 merah.

Sudah lebih 20 tahun lamanya Yan-chiu menjadi isteriTio Jiang, tapi belum pernah selama itu dia menampak

wajah suaminya sedemikian buas menakutkan itu.Dalam pedihnya, ia mengeluh: "Jiang suko,

kau............ !"

Saking sedihnya, Yan-chiu tak dapat melanjutkankata2nya. Sekalian orang sama mencemaskan keadaan

 Yan-chiu, Pedang Tio Jiang tetap tak berkurangkedahsyatannya, sedikit lengah saja Yan-chiu pasticelaka. Dalam pada itu mereka saling tanya menanya,

Page 390: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 390/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

apakah yang sebenarnya terjadi dengan Tio Jiang itu. TioIn yang melihat ayah bundanya saling bertempur dengangigihnya itu, gelisah bukan kepalang. Tapi ia tak tahu,

cara bagaimana dapat melerai mereka itu.

Tak dapat lekas2 merobohkan lawan, Tio Jiangmenjadi makin beringas.

Dengan menggerung keras, dia gerakkan tangan kiriuntuk menghantam dada "musuh"nya itu. Dalamkagetnya, Yan-chiu cepat miring kesamping, tapi tak

urung, pundaknya kena terhantam.Tio Jiang yang sekarang jauh berbeda dengan Tio

Jiang 20 tahun yang lalu dimana dia belum menjadipemimpin Lo-hu-san dengan gelar Siau-beng-siang itu.

 Apalagi minum obat hong-sin-san, wah, tenaganyamenjadi berlipat ganda saktinya.

 Yan-chiu rasakan tulang pundaknya patah, sertamenderita luka dalam yang tak ringan. la terhuyungkebelakang sampai bebrapa langkah, sambatan angindari pukulan Tio Jiang yang berikut-nya segeramenyusul.

Sebenarnya dapat Yan-chiu mengelakkan diri dariserangan fatal itu, tapi karena ia mengira Tio Jiang hanya

sedang dirangsang oleh hawa kemarahannya, ia malahmaju menyongsong seraya menangis: "Jiang suko!"

Pukulan kedua dari Tio Jiang, lebih hebat dari yangpertama.

Dapat dibayangkan Yan-chiu pasti akan binasakarenanya.

Page 391: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 391/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tapi pada saat2 segenting itu, tiba2 melayanglahdatang sesosok bayangan hitam.

Tio Jiang cepat tarik pulang tangannya tadi, begitubayangan hitam itu melayang dekat, segera dia sambutdengan hantaman dahsyat.

Siapakah gerangan bayangan hitam itu?

Ternyata dia bukan lain yalah Sin-eng Ko Thay. SiGaruda sakti ini, enjot tubuhnya menyambar pundak

 Yan-chiu, justeru yang disambar itu pundaknya yang

terluka tadi, maka sekali menjerit rubuhlah Yan-chiu takingat orang lagi.

Memang itulah yang dikehendaki Ko Thay.

Begitu orang sudah pingsan tentu tak dapat merontadan dengan sigapnya dia segera lemparkan tubuh Yan-chiu kesamping seraya berseru: "Saudara, sambutlah ia!"

Dua orang gagah cepat maju menyanggapi tubuh Yan-chiu.

Dengan cemasnya buru2 Tio In menghampirimamahnya

"Mah, bagaimana keadaanmu?"

 Yan-chiu paksakan membuka mata seraya menyahut

dengan suara ter-putus2: "Jangan........ hiraukan .......aku...... ayahmu.......". Yan-chiu tak dapat lanjutkankata2nya lagi, karena napasnya serasa memburu keras.

Kalau dahulu ia tak pernah memakan mustika kuningdalam batu, mungkin saat itu ia akan sudah bertamasyakeakhirat.

Tio In bercucuran pir matanya.

Page 392: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 392/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sewaktu: berpaling kesebelah sana, dilihatnya Sin-engKo Thay menderita kesakitan hebat. Tadi karenamelemparkan tubuh Yan-chiu, dia agak berayal sedikit.

Sekalipun dengan sebatnya dia coba menghindar daripukulan Tio Jiang yang ketiga itu, namun tak urungketika sudah berdiri jejak disebelah sama, dia muntahdarah.

Begitulah dalam beberapa kejab saja, tiga tokoh lihay:Kiau To, Ko Thay dan Yan-chiu, terluka semua.

Sekalian orang menjadi panik lagi.Tapi Ki-Ce-tiong cepat mengangkat kong-cian berseru

nyaring2: "Saudara2. Siau-beng-siang Tio Jiang tentukena dicelakai orang. Kita tak boleh panik, kalau panik ituberarti termakan siasat musuh. Lekas selidiki barangkaliada orang asing disini!"

Selama menyaksikan pengamukan itu, The Ingterpikat sekali akan permainan pedang Tio Jiang yangsedemikian hebatnya itu.

Ia baru gelagapan ketika Ki-Ce-tiong mengucapkanperintahnya yang terakhir itu.

Kalau sampal ketahuan, bukankah dirinya bakal celakananti.

Buru2 ia hendak menyelinap kesamping, tapi padasaat itu ada 3 orang datang menghapiri kedekatnya.dengan membawa obor.

"Hai, budak perempuan, kau datang dari mana ini?"tegur mereka.

Tampak oleh The Ing bahwa ketiga orang itu sama

tegap2 perawakannya.

Page 393: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 393/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Pikir The ing tak berguna untuk memberi penjeIasanpada orang2 kasar macam begitu. Maka dengan deliki,mata, ia mendamprat: "Peduli apa dengan kamu?!"

Ketiga orang itu sama terbelalak.

Tapi pada lain saat mereka segera berteriak keras2:"Ki toako, inilah orang yang mencelakai Siang-beng-siang!"

Ki Ce-tiong cepat menyuruh 3 orang ko-chiu (jagolihay) untuk membekuk hidup2an nona itu.

Bukan kepalang marah The Ing karena dituduhmencelakai Tio Jiang itu.

"Kentut busukl" dampratnya seraya lontarkan talicheng-si kearah ketiga orang itu.

Mereka bertiga segera rasakan kepala, muka, kaki dantangan seperti disayat pisau silet, sakitnya jangan

ditanya. Yang membuat ketiga jago itu marah bukanterkira, yalah mereka tak tahu sama sekali senjata apayang digunakan oleh si nona untuk melukainya itu.

"Budak hina, kau berani melukai orangl" merekaberteriak dengan kalap terus hendak merangsang maju.Tapi saat itu Ki Ce-tiong keburu datang mencegahnya.

Sejenak mengawasi, dapatkan orang asing itu adalahseorang nona cantik yang menggenggam semacamsenjata aneh, yani segulung benang merah yanghalusnya sama dengan rambut kepala. Dia tak kenalsiapa, nona itu, maka ditegurnya dan ditanyainya namadan maksud kedatangan The Ing ke Lo-hu-san situ.

Mendengar kisah Tong Ko, The Ing sudah mempunyai

purbasangka terhadap orang2 Lo-hu-san yang

Page 394: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 394/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

dianggapnya bangsa kasar yang bo-ceng-li (tiadaaturan).

Tuduhan yang dilancar oleh ketiga orang kepadanyatadi, makin menambah besar rasa antipathinya.

"Apakah ada larangan bagi orang yang datangketempat seluas Lo-hu-san ini? Adakah orang harusmemberitahukan nama dan maksudnya dahulu baruboleh datang kemari?" sahutnya dengan tajam.

Ki Ce-tiong terkesiap atas tajamnya mulut sinona itu.

Tapi karena urusan itu amat penting, jadi dia tak maumengalah juga.

"Sewaktu Siau-beng-siang tiba2 menjadi kalap, kau justeru berada disini. Adakah itu kurang pantas, kalauaku bertanya padamu?"

The Ing tertawa menghina, balasnya: "Ucapan yang

tekebur! Kalau aku tak menghiraukan, kau mau apa?"

Saat itu Kiau To yang terluka pundaknya tadi, datang juga melihat ramai2 itu.

Dia adalah seorang berangasan yang beradat keras.

Mendengar penyahutan The Ing yang memanaskantelinga itu, tanpa banyak kata lagi, dia terus ulurkan

kelima jarinya untuk mencengkeram bahu The Ing.

Itulah gerak oh-liong-tham-jiau (naga hitammenjulurkan cakarnya), salah satu jurus yang terlihaydari ilmu cengkeram toh-beng-cap-jit-jian (17cengkeraman maut).

Melihat kekurang ajaran orang itu, The Ing makin

gusar.

Page 395: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 395/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Secepatnya menghindar kesamping, dengan jaritengah dan manis, ia jemput tali cheng-si. Setelah di-putar2 menjadi beberapa lingkaran merah, terus

dilontarkan kemuka.

Kalau lain orang mungkin akan memandang remehpada tali ceng-si yang sebesar rambut itu. Tapi Kiau Tobenar orangnya berangasan, namun dalam ilmusilat, dia

 juga mempunyal pengetahuan yang luas. Dalam ilmupermainan ruyung liok-kin-pian-hwat yang diterimanyadari sang suhu Tay Siang siansu, juga terdapat gerakan2istimewa yang sukar diduga orang. Melihat gayamelayangnya tall cheng-si itu, dia terkejut juga. Itulahsuatu permainan yang tak dibawah liok-kin-pian-hwatnya.. Cepat dia enjot kakinya loncat rmundur.

Jurus yang digunakan oleh The Ing itu, adalah jurusceng-ay-ho-sin.

Begitu lawan menghindar kebelakang, cepat iapunturunkan tangan kebawah berganti jurus ham-ceng-meh-meh. Lingkaran tali cheng-si itu tiba2 menurun ketanah.

Begitu tiba didekat Kiau To, The Ing berganti lagidengan jurus ceng-hay-seng-bo.

Tahu2 lingkaran tali itu melayang keatas lagi.

Dalam kagetnya Kiau To buru2 menghindar lagi, tapisesaat itu betisnya terasa terikat kencang untukkemudian diseret kemuka.

Untuk kesekian kalinya Kiau To terperanjat lagi,bahkan kali ini serasa terbang semangatnya. Denganmenggerung keras, dia salurkan kekuatannya kebawahuntuk gunakan gerak cian-hin-tui (tindihan seribu kati).

Berpuluh tahun dia meyakinkan gerak cin-kin-tui itu,

Page 396: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 396/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

sehingga kedua kakinya itu se-olah2 terpancar kedalambumi saja.

Tapi karena The Ing menarik, maka akibatnya betisKiau To itu seperti disayat pisau silet, sakitnya jangandikata lagi.

Saking marahnya, Kiau To menyabet dengan jwan-pian kearah tali ceng-si.

Ini suatu kekeliruan lagi.

Kalau dia tak begitu buru2 hendak menapas kutungtali cheng-si itu, mungkin saat itu Ki Ce-tiong akan majumenyerang The Ing.

Karena diserang itu, The Ingpun tentu akan kendorkangubatannya untuk menghadapi Ki Ce-tiong. Tapi karenadia (Kiau To) telah menghantamnya, bukannya tali ituputus, sebaliknya malah menambahkana daya tarik The

Ing.Seketika itu, betis kirinya yang tergubat tali ceng-si,

kelihatan tertarik kemuka bebrapa inci.

The Ing tak sia2kan kesempatan itu. Liang-cheng-siang-gwat dan ceng-hay-seng-bo, sekaligus dilontarkanber-turut2.

Bluk......, dihadapan sekian banyak orang gagah dariLo-hu-san, Kiau To siberangasan yang pernah menjabatpemimpin nomor dua dari Thian Te Hui itu, terjerembab

 jatuh mencium tanah. Hinaan itu cukup meledakkan dadaKiau To.

Dan memangnya The Ing itu agak keliwatan juga.

Page 397: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 397/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Baru orang tengel2 bangun, atau ia sudah imbuhi lagidengan gerak ham-ceng-meh-meh. Tali cheng-siberkeliaran merubung kemuka Kiau To.

Pipi kiri siberangasan itu segera timbul 3 buahbengkak merah.

Kini baru The Ing puas.

Menarik pulang talinya, ia tertawa mengejek: "Ho....,kukira kawanan hohan dari Lo-hu-san itu lihay2,sehingga main gertak pada setiap orang yang datang

pesiar ke Lo-hu-san sini. Tak tahunya kalau mereka ituadalah bangsa kantong nasi belaka!"

 Adanya The Ing mengobral olok2nya itu, bukan karenaia dituduh mencelakai Tio Jiang tadi, tapi karena teringatakan pengalaman Tong Ko yang pernah dipaksa bunuhdiri oleh orang2 Lohu-san. Maka ia hendak balaskan sakithati pemuda yang dikasihinya itu.

Pada saat itu, Kiau To pun sudah bangun berdiri,dengan wajah beriagas dia hendak menyerang lagi, tapiberbareng dengan itu Tio In pun sudah mendahuluiberseru: "Jangan lepaskan ia, ia sekaum dengan TongKo!"

 Atas seruan Tio In, tertumpahlah amarah sekalian

orang kepada The Ing.

Para orang gagah yang berkumpul di Lo-hu-san itu,adaIah patriot2 yang menentang penjajah Ceng.

Mereka tinggalkan rumah dan kekayaannya untukmenggabungkan diri ke Lo-husan.

Kebencian mereka terhadap pemerintah Ceng dan

segala antek2nya, me-luap2lah sekali. Dalam anggapan

Page 398: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 398/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

mereka, Tong Ko itu adalah salah seorang kaki tanganpenjajah Ceng. Putera bungsu dari Tio Jiang, merekatuduh Tong Ko yang membunuhnya. Maka kalau The Ing

itu kawan Tong Ko, itu harus dihajar.

Berpuluh orang gagah2 segera mengepung The Ingdengan senjata terhunus.

Dari cahaya obor, The Ing seram juga melihat wajahorang2 itu sama beringas se-olah2 hendak meminumdarahnya. Cepat ia pasang kuda2, siap menunggu setiap

serangan. Tapi sampai sekian lama, tiada seorangpunyang mulai bergerak.

"Paman sekalian, ayah terang ia yang mencelakai,mengapa tak lekas2 menghajarnya?" seru Tio In sembariterus memberi contoh maju menyerang dengan juruskiang-sim-poh-lou.

The Ing berlaku tenang, sedang Tio In tampakbernapsu, apalagi jurus itu tak seberapa hebatnya. Baruorang hendak bergerak, The lng telah mendahuluinyadengan sebuah sabatan ceng-hay-seng-bo.

Seketika itu tangan Tio In terasa sakit sekali, tring.......pedangnya jatuh ketanah. The Ing tertawa dingin, begitutangannya bergerak, ia libat pedang orang dengan tali

cheng-si terus disentak keatas udara.Ditingkah cahaya obor, pedang itu bagaikan sebuah

meteor jatuh. Tio In kesima seperti patung.

"Nona Tio, taruh kata aku benar sekaum dengan TongKo, toh belum tentu tergolong orang jahat. Bukantah kausendiri menjadi gadis pujaan Tong Ko?" The Ing tertawalagi.

Page 399: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 399/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Serangan ini lebih tajam rasanya dari tali cheng-si itu.

Dada Tio In penuh sesak, matanya ber-kunang2,

hampir2 ia rubuh coba tidak Kiau To buru2 memapahnya"Lekas katakan, kau apakan Siau-beng-siang Tio Jiangitu? Kalau Siau-beng-siang bisa sembuh, kita tentu adapertimbangan yang adil, jiwamu tetap terpelihara!" serusiberangasan itu.

The Ing tertawa ter-kial2, serunya: "Garang benar! Ya,memang aku kawan Tong Ko, kalau mau andalkan

 jumlah banyak, ayuh kalian boleh maju semual"Jalan menggabung diri kedalam perserekatan Lo-

husan, telah tertutup untuk The Ing. Dia benci akankelakuan bo-ceng-li dari orang2 Lo-hu-san, sebaliknyaorang Lo-hu-sanpun keliru menyangkanya sebagai kakitangan Ceng.

"Harap saudara2 mundur, biar kuminta pengajarandarinya beberapa jurus!" sahut Kiau To atas tantanganThe Ing.

Setelah mendorong Tio In kesamping, lalu mainkan jwan-pian sebagai tanda siap bertempur.

Memang The Ing sudah menduga bakal menghadapipertempu-an berat.

 Asal kali ini ia dapat mengatasi Kiau To, mudahlahuntuk lolos dari situ.

Tapi baru ia hendak gerakkan talinya, tiba2 orangbanyak sama hiruk-pikuk lagi menyisih kesamping. KiauTo menengoh kebelakang dan didapatinya Siau-beng-siang mengamuk kesitu. Bebrapa ko-chiu yang

mengepungnya tadi, kena dilukai semua.

Page 400: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 400/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Orang2 sama menyisih tadi, karena gentar melihattandangnya.

Hati Kiau To seperti diremas.Benar tadi ia bentrok dengan Tio Jiang karena urusan

Go Sam-kui, tapi tali persaudaraan yang di pupuknyasejak berpuluh tahun itu, telah menganggap Tio Jiang ituseperti saudara sendiri, Apa boleh buat, ia tinggalkan TheIng dulu untuk menghadang Siau-beng-siang.

Tapi berbareng pada saat itu terdengarlah seseorang

berseru keras: "Kiau loji, kasih aku yang melayaninya!"

Ketika semua mata memandang kepada orang itu,ternyata dia seorang lelaki berusid 50 tahun lebih,mencekal sebatang pikulan, sikapnya seperti orangtukang cari kayu digunung.

Ho...., itulah si Hoa-san-kiau-cu Ma Cap-jit.

Ilmu permainan pikulannya itu, berasal dari salahseorang gagah dari perserekatan Liang-san yangbernama Long-cu Yan-ceng.

"Cap-jit-ko, hati2lah!” seru Kiau To.

Ma Cap-jit mengiakan, lalu menyongsong maju.

Bluk....., untuk pertama kali Tio Jiang rubuh mencium

tanah.

Tio Jiang menggerung keras, begitu, loncat bangundia terus merangsang Ma Cap-jit.

Tapi Hoa-san-kiau-cu itu tak menjadi gugup.

Begitu dia menghindar kesamping, pikulannyadisodokkan kebawah.

Page 401: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 401/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tio Jiang hendak membabatnya, tapi secepat kilat MaCap-jit kaitkan pikulan dan blug......, lagi2 Tio Jiang jatuhmeloso.

Tio Jiang yang sudah tak ingat siapa2 lagi, makinberingas. Dia loncat tinggi keatas, Magi masih diudaradia bolang balingkan pedangnya dalam jurus boan-thian-kok-hay, hay-siang-tiau-go dan ceng-wi-tiam-hay.

Bagaikan gunung pedang, roboh kearah kepala MaCap-jit.

Keistimewaan ilmu pikulan Hoa-san-kiau-cu itu yalahkalau lawan berada dibawah.

 Atas serangan dari udara itu, betul2 dia menjadigugup.

 Apa boleh buat terpaksa ia tangkiskan pikulanniakeatas. Saat2 itu sangat menggelisahkan sekali. Kalau

pedang Siau-beng-siang tiba, tak ampun pikulan akanterpapas kutung dan Ma Cap-citpun tentu celaka.

Untung seketika itu, dari empat jurusan segerameluncur bantuan berupa ber-macam2 senjata rahasia.

Diantaranya yang paling hebat adalah senjata peloryang dilepas oleh Sin-tan Gong Lian, seorang sahabatSin-thok Ih Liok yang baru saja setahun yang lalu datangke Lo-hu-san. Jago yang berasal dari Shoatang ituseorang akhli Panah pelor.

Wut..., wut..., wut..., 8 butir pelor menghujani Siau-beng-siang.

Orang yang meminum hong-sin-san, walaupunpikirannya sudah kabur, tapi ilmu silatnya tetap tak

terpengaruh.

Page 402: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 402/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tio Jiang putar pedangnya untuk menghalau hujansenjata rahasia itu.

Ber-turut2 terdengar suara gemerincing dari bendalogam yang tersampok jatuh.

Siau-beng-biang telah dapat menyapu bersih semuasenjata rahasia itu.

Salah sebuah pelor darl Sin-tan Gong Lian telahmengenai punggung pedang Tio Jiang, tring....., pelor itumental kelain arah dan menimpah pundak kawan sendiri.

Pedang Tio Jiang masih berputar, tring...., pikulan MaCap-jit terbabat kutung ujungnya. Membarengi itu, TioJiang hendak teruskan menabas lawannya.

Melihat itu Gong Lian lepaskan lagi 8 buah pelor untukmeng-halang2inya.

Sebenarnya kalau semua orang gagah itu maju

mengeroyok, Tio Jiang pasti keok.

Tapi yang sulit, tiada seorangpun yang tega untukmelukai Tio Jiang.

Mereka tahu, kelakuan Tio Jiang itu bukan ataskehendaknya sendiri.

 Ada belasan orang yang maju lagi, tapi itu hanya

penundaan sementara waktu saja, karena tak lamakemudian kembali orang2 itu kena dihajar kocar-kaciroleh Siau-beng-siang.

Kiau To makin gelisah.

Satu2nya jalan untuk menolong Siau-beng-siang yalahharus meringkus The Ing.

Page 403: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 403/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tapi baru dia hendak bergerak maju, tiba-tibamuncullah Yan-chiu dipapah oleh dua orang wanita. "Kitoako....., Kiau jiko....., kulihat Jiang suko itu macamnya

seperti orang minum hong-sing-san!" seru Yan-chiu.

Kiau To seperti orang disadarkan. Memang ketika Kui-ing-cu kalap digereja Ang Hun Kiong dahulu, tingkahlakunya seperti Tio Jiang sekarang. Itu waktu beruntungmendapatkan obat penawarnya yang tersimpan ditubuhTi-an Bik-san. "Siao Chiu, apakah obatnya Kui-ing-cu itumasih ada?".

"Ini harus ditanyakan padanya sendiri. Dia bersamaThaysan sin-thok membuka warung minuman dikakigunung sana. Lekas suruh orang memanggilnya!" sahut

 Yan-chiu.

"Biar kupergi sendiri!" kata Kiau To terus ayunkanlangkah.

"Hai, bagaimana, apa tak jadi minta pengajaran dariaku?" tegur The Ing.

Kiau To berhenti, tapi dia hanya mendengus sebentarlalu lari kebawah gunung.

Melihat bahwa untuk sementara ini suaminya dapatdibatasi oleh kepungan orang2 gagah, Yan-chiu lalu

arahkan perhatiannya kepada The Ing. Setelahmengawasi beberapa jenak, bertanyalah ia "Siapakahnama nona yang mulia?

Suamiku tiada mempunyal dendaman padamu,mengapa kau kaniaya dia?"

"Namaku tidak mulia, sederhana saja yani The Ing.

Memang aku tak mendendam apa2 terhadap Siau-beng-

Page 404: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 404/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

siang, juga tak mencelakainya. Adalah orang2mu itusendiri yang menuduh serampangan saja!"

 Yan-chiu mendapat kesan bahwa nona itu miripdengan seseorang yang dikenalnya.

Waktu mendengar nona itu orang she The, wajahnyasegera berobah pucat, tanyanya dengan tandas : "Entahsiapakah ayah nona ini?"

The Ing terkesiap. Ayahnya pesan jangan iamengatakan nama ayahnya itu kepada Bek Lian tapi

tidak apa2 kalau kepada orang lain.

"Ayahku bernama The Go, pada 20 tahun yang lalu,orang menggelarinya sebagai Cian-bin-long kun!"

Serentak mendengar nama itu, naiklah darah Yan-chiu.

Oleh karena tadi ia sudah terluka berat, maka seketika

itu juga ia segera muntahkan darah segar, namundengan ter-engah2 ia paksakan diri berseru : "Serigalatentu beranak serigala, saudara2 ayuh tangkap budakini!".

Ki Ce-tiongpun terpengaruh, tanpa banyak pikir lagidia segera memberi komando untuk menyerang. Tigaorang gagah, cepat tampil kemuka. Mereka adalah sanak

 jauh dari Kang Siang Yan, yani 3 saudara she In.Senjatanya adalah 3 buah kim-kong-gwan (lingkaranbaja, macam gelang besar).

Tatkala masih digunung Sip-ban-tay-san, The Gosering menceritakan tentang kesesatannya dimasamudanya, untuk itu dia benar2 menyesal dan insyaf.

Page 405: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 405/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

The Ing percaya penuh bahwa kini ayah-nya sudahbertobat betul2.

Maka ia gusar sekali mendengar umpat caci Yan-chiudan Ki Ce-tiong itu.

"Kalau mau berkelahi, aku sedia melayani. Tapi janganmengobral caci makian terhadap ayahku!"

Ketiga saudara In itupun sudah siap mengepung TheIng, serunya: "Kami bertiga saudara, selalu majuberbareng. Terhadap satu maupun seratus musuh, kami

tetap begitu. Harap nona jangan tuduh kami mainkeroyok!"

"Terhadap kawanan babi, aku memang tak dapatmemberi komentar apa2 lagi!" jawab The Ing sembarimainkan tali cheng-si untuk melingkungi tubuhnya.

Setelah saling memberi isyarat mata, ketiga orang itu

lalu ber-suit keras dan mainkan kim-kong-gwan sebentar,terus dilontarkan kearah The Ing.

The Ing terkesiap, mengapa kim-kong-gwan dapatdilepas dan kembali ketangan, si-pemilik lagi? Cepat iamendak kebawah, lalu gerakkan jurus ceng-hay-seng-bo.

Sebenarnya dalam permainan tali cheng-si itu, ia barusaja habis meyakinkan jadi belum. faham betul. Tadidicobanya terhadap Kiau To dan dalam percobaan itu iamendapat pengalaman2 yang berharga lagi. Maka dalamserangannya yang ini, gayanya makin hebat.

Ternyata ketiga, saudara itu, memiliki kim-kong-gwanyang serupa. Habis melempar mereka lalu berputar,maka tak heranlah kalau kim-kong-gwan se-olah2 seperti

kembali lagi ketangannya. Serangan The Ing tadi benar

Page 406: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 406/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

dapat mengenyahkan mereka bebrapa langkah jauhnya,tapi dalam sekejab waktu mereka maju merapat lagi.

Demikianlah orang disuguhi dengan pertempuran yangmenarik.

Si nona bagaikan seekor kupu2 menari2 diantarahujan kim-kong-gwan.

Benar tali cheng-si itu teramat halusnya, tapi setiapkali berbentur, tentu kim-kong-gwan itu terpentalkesamping.

Begitulah pertempuran antara 3 orang lelaki lawanseorang gadis itu berjalan dengan serunya.

Dalam waktu setengah jam saja, pertempuran itusudah berlangsung sampai tiga empat puluh jurus.Karena halusnya tali cheng-si itu, maka sukarlah ketigasaudara In itu menjagainya. Pundak dan lengan mereka

bebrapa kali kena tersayat, benar tak parah tapi cukupmembuatnya meringis kesakitan. Sebaliknya The Ing punnyaris dari bodor kepala, melainkan hanya rambutnyasaja yang kena terpapas kim-kong-gwan itu.

Orang2 gagah yang berkumpul di Lo-hu-san itu datangdari seluruh peloksok. Yang berasal dari daerah utara,sampai meliputi orang2 gagah daerah Kwangwa. Sedang

yang dari selatan, berasal dari Hun-lam. Tapi tiadaseorangpun yang kenal akan permainan The Ing yanganeh itu. Selagi mereka menikmati dengan penuhperhatian, tiba2 ada orang berteriak. nyaring : "Hore,itulah Kui locianpwe dan Thaysan sin-thok sudahdatang!"

Siapa tokoh Kui-ing-cu itu, tentulah pembaca sudah

maklum adanya.

Page 407: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 407/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Dia kini sudah menjadi seoranng kakek berusia 80-antahun.

Sekalipun begitu, adatnya yang aneh itu, tetap masihdipraktekkan.

Begitu tokoh itu muncul, orang2 yang mengepung TioJiang tadipun segera menyingkir.

"Jiang ko-ji, apa2an kau ini? Apa kau sedang marah2karena bertengkar dengan isterimu?" orang aneh ituberdiri dihadapan Tio Jiang sembari tertawa mengikik.

 Ya, memang anehlah tokoh itu, masa dalam keadaansegenting itu, ia masih sempat ber-olok2.

Dalam sibuknya, The Ing mencuri kesempatan untukmelihatnya.

Seorang kakek yang pakaiannya penuh tambalan,tampak menghadapi Tio Jiang.

Sikap orang tua itu tiada sesuatu yang luar biasa,kecuali sepasang matanya yang ber-api2, pertanda diaitu seorang akhli Iwekang yang sudah mencapaikesempurnaan.

Benar kata2nya tadi secara bergurau, tapi ternyatakumandangnya melengking nyaring sekali sehingga

memekakkan telinga orang.Sampaipun Tio Jiang kelihatan tertegun sejenak,

seperti agak sadar.

Tapi karena hebatnya pengaruh hong-sin-san, padalain saat dia sudah lantas menyerang tenggorokan orang.

Kui-ing-cu masih mengikik, tegak seperti patung.

Page 408: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 408/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Melihat itu semua orang sama mengucurkan keringatdingin.

Tapi Kui-ing-cu adalah seorang cianpwe yangdiagungkan kaum persilatan.

Tatkala ujung pedang terpisah hanya bebrapa dim daritenggorokannya, barulah dia berkisar kesamping. Tepatdan necis sekali penghindarannya itu, mata pedang yangmembawa angin dingin itu, lewat disisi pipinya.

Secepat kilat, dua buah jari Kui-ing-cu menyulur

kearah kedua mata Tio Jiang.

Tenang tapi ganaslah gerakan Kui-ing-cu itu, sehinggakalau bukan seorang ko-chiu pasti sukar menghindar dariserangannya itu.

Semua orang sama menahan napas, malah Yan-chiucepat sudah menjerit :"Kui locianpwe!"

"Ho, ho, jangan kuatir, tak nanti kulukai lakimu ini!"sembari bergurau itu, tangan kiri Kui-ing-cu menerkamdada Tio Jiang.

Saat itu pada perasaan Tio Jiang, setiap orang yangdijumpai adalah musuhnya.

Dia rebahkan badannya kebelakang untuk

menghindari terkaman jurus song-liong-jiang-cu(sepasang naga berebut mustika) itu.

Tapi Kui-ing-cu sudah memperhitungkan hal itu.

Tangan kanan yang hendak menerkam mata itu,diteruskan kemuka untuk mencengkeram dada orang.

Tapi sudah berulang kali diterangkan, keadaan Tio

Jiang itu sudah seperti orang gila, maka tak anehlah

Page 409: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 409/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

kalau dia mempunyai pikiran untuk sama2 mati dengan"musuh"nya itu.

Sembari miringkan tubuh, dia babatkan pedangnyakepundak orang.

Gila benar Siau-beng-siang itu.

Tapi memang demikian ketekadannya.

Biar separoh tubuhnya kena dicengkeram, tapi pundaklawanpun tentu kena terpapas.

Sakti sekalipun tokoh Kui-ing-cu itu, namun pada saatitu tak urung ia terkejut juga. Sebenarnya mudahlah iauntuk menghadapi serangan itu. Cukup mengisarkesamping, lalu menghantam, To Jiang pasti tak dapatmenghindar lagi, jiwanyapun tentu melayang. Tapi kalaudia tak mau berbuat begitu, pundaknya tentu akanmenjadi korban tabasan pedang. Namun Kui-ing-cu

bukan Kui-ing-cu kalau dia tak dapat memecahkankesukaran itu. Berbareng dengan datangnya pedang,diapun sudah mendapat siasat. Apa boleh buat, diabalikkan lengan, lima jarinya yang bagai kaitan besi ituse-konyong2 merangsang. Berbareng denganmengeluarhan bentakan keras, tahu2 tangannya itusudah menjepit batang pedang.

Kejadian itu hanya berlangsung dalam sekejap mata.Tio Jiang hanya terpisah setengah meter darinya. Kalaulain orang mungkin sudah terluka berat rontokpekakasnya dalam karena teriakan Kui-ing-cu yangsedahsyat halilintar memecah bumi itu. Tapi oleh karenalwekang Tio Jiang sudah bertambah sempurna, jadl diahanya tertegun sejenak saja. Pada lain saat, ketika

Page 410: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 410/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

meerasa pedangnya dijepit orang, cepat2 dia menariknyakebelakang.

---oo<dwkz)0(kupay>oo---

Page 411: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 411/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 28 : MEMBANTU MERINGKUSYANG MENGAMUK DI BALAS

TUDUHAN MENGADU DOMBAMelihat Kui-ing-cu dapat merebut kemenangan, dalam

kekalahan-nya.

 Yan-chiu girang. Tapi pada lain saat, ia menjadicemas.

Pedang Tio Jiang yang diterkam Kui-ing-cu itu, adalah

pedang pusaka yap-kun-kiam, pedang yang dapatmenabas segala macam logam. Kalau Kui-ing-cu sampaiterluka, tiada lain orang lagi yang sanggup mengatasi TioJiang.

"Kui locianpwe, hati2lah!" seru nyonya itumemperingatkan.

Kui-ing-cu bukan tak tahu bagaimana pedang TioJiang itu.

Kalau pedang biasa, sekali tekan dapatlah tentu Kui-ing-cu mematahkannya.

 Adanya dia berani mencengkeram pedang lihay itu,karena dengan perhitungan agar Tio Jiang tertegunsejenak dan saat itu Kui-ing-cu akan lepaskan cekalannyauntuk mundur kebelakang.

Dalam 20 tahun belakangan ini, kepandaian Tio Jiangsudah mencapai hampir setingkat dengan Kui-ing-cu.

Memang terkesiap Tio Jiang waktu mendengarbentakan menggeledek dari Kui-ing-cu itu, tapi itu hanyasedetik, karena pada lain detik dia, segera tarik pulang

pedangnya.

Page 412: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 412/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sudah tentu Kui-ing-cu belum sempat melepaskancekalannya.

Kelima jari tangannya kiri itu, terpapas kutung!Bagaimanapun saktinya tokoh itu, namun tak dapat

dia menahan kesakitan itu.

Dia loncat mundur seraya berseru: "Siau Chiu,suamimu itu benar termakan racun hong-sin-san,makanya tenaganya begitu dahsyat. Obat penawarnyasudah kubawa, soalnya bagaimana cara meminumkan

padanya!"

Melihat Kui-ing-cu menderita kekalahan, sekalianorang sama pucat.

"Kui-heng, lebih baik kau hajar mampus budakperempuan she The ini. la sudah mengakibatkan banyaksaudara2 kita terluka!" seru Thaysan sin-tho, Si bongkok

yang lihay itu ternyata sudah dapat meringkus The Ing.Kui-ing-cu dan Thaysan sin-tho Ih Liok sedang minum

arak diwarung yang mereka usahakan dikaki gunung.Sewaktu Kiau To datang dan mengatakan bahwa TioJiang keracunan hong-sin-san, Kui-ing-cu cepat masukkedalam untuk mengambil obat penawar, lalu lari se-cepat2nya keatas gunung.

Ih Liok menyusul, lalu Kiau To.

Begitu tiba, Kui-ing-cu lalu bertanding dengan TioJiang.

Waktu Ih Liok datang, Yan-chiu menyongsong danmengatakan bahwa gadis yang meracuni suaminya itu,adalah anak perempuannya The Go.

Page 413: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 413/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Mendengar nama The Go, amarah si bongkokberkobar.

Dahulu tempo pasukan Ceng menyerang markasHoasan Ih Liok pernah termakan tipu The Go. Denganmembawa 3 laksa anak buah, dia menyerbu kemarkasCeng tapi terperangkap. Puluhan ribu anak buah Hoasanitu, ludas binasa semua.

Kesemuanya itu adalah berkat tipu muslihat The Goyang cerdik.

Saking marahnya, Ih Liok memapas jarinya selakusumpah akan menuntut balas pada The Go Peristiwa ituterjadi pada 20-an tahun berselang, tapi si bongkok takpernah melupakannya.

 Yan-chiupun benci kepada The Go, tapi masih kalahsengitnya dengan Ih Liok.

Mendengar laporan Yan-chiu itu, serentak diamenghampiri The Ing.

"Saudara In, mundurlah, biar kuringkusnya!"

Mendengar seruan si bongkok itu, ketiga persaudaraanIn segera loncat keluar gelanggang. The Ing terkesiapmelihat seorang bongkok yang wajahnya kumal sepertitak pernah cuci muka itu.

"Bagus, mau bergiliran ya?" tanya nona yang tak tahusiapa si bongkok itu.

"Benar, kau mau apa! Aku si Ih Liok memang tak maumain jujur2an!" sahut si bongkok sembari layangkanpukulan.

Saat itu The Ing belum sempat gerakkan tali ceng-sinya, atau tahu2 ia merasa disambar angin dahsyat. la

Page 414: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 414/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

coba menghindar kesamping, tapi ternyata pukulanlwekang biat-gong-ciang yang diIancarkan si bongkokitu, menggunakan 8-9 bagian dari tenaganya, jadi

lingkaran radius anginnya luas sekali. Benar The Ing tahudan menghindar, namun tak urung ia terpental sampaisetombak jauhnya. Itupun ia masih ter-huyung2beberapa tindak lagi baru dapat berdiri tegak.

Marahlah ia, tali ceng-si digerakkan, tapi lawan sudahmenghilang dan tahu2 ada angin menyambar dari arahbelakang. Cepat dia memutar tubuh kebelakang dantampak si bongkok melayang jatuh terlentang, punuknyamengenai tanah, tangannya me-ronta2.

The Ing terkesiap. Mengapa si bongkok jatuhterlentang, tentulah karena ada seorang ko-chiumembantu The Ing.

Dugaannya jatuh kepada diri Bek Lian. Serentak

mulutnya berseru: "Nona........"Belum sampai ia mengucapkan kata "Bek......", begitu

punuk menggentus tanah tahu2 tubuh si bongkokmencelat kemuka, menerjang The Ing. Dalam kagetnyaThe Ing tak dapat menghindar lagi. Tadi la sudah diperashabis tenaganya oleh ketiga saudara In kini si bongkokkeluarkan permainannya yang luar biasa anehnya, maka

seketika itu The Ing rasakan lambungnya kesemutan.

Masih ia coha meronta, tapi si bongkok jauh lebihtangkas.

Memang terhadap kaum pesilatan golongan hek-to(jahat), dia selalu turunkan tangan ganas. Mengirabahwa The Ing itu seorang kaki tangan Ceng, maka si

Page 415: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 415/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

bongkokpun tak sungkan lagi. The Ing terus ditelikungtangannya. Sedikitpun ia tak dapat berkutik lagi.

Peringkusan itu hanya berjalan dalam sesingkat waktu, justeru saat Kui-ing-cu terluka dan loncat keluar tadi.Maka Ih Liok segera berseru menyuruh Kui-ing-cumenghantam mampus nona yang dituduh menjadibiangkeladi huru hara keributan di Giok-li-nia itu.

Kui-ing-cu merobek secarik bajunya untuk membalutlukanya, lalu berseru: "Tho-cu, kita berdua sama2 tak

berjari, sejenis namanya, kau beresi sendirilah!"Ih Liok mengangkat tangannya dan The Ing segera

rasanya suatu tenaga dahsyat menekan kepalanya.Mimpipun tidak ia kalau bakal mati secara begitupenasaran dan tanpa ada orang yang menuntutkanbalas. Sebelum mati berpantang ajal atau berusahauntuk menyelamatkan jiwa, adalah pembawaan setiap

manusia The Ing menjerit keras2.la duga, satu2nya orang yang kemungkinan besar

berada disekeliling tempat situ, adalah Bek Lian.

"Nona Bek......, ayahku bernama The Go, tolong kasihtahu pada ayahku bahwa aku telah dibunuh oleh orang2yang tak kenal aturan ini, biar dia menuntutkan balas!"

serunya. Semoga Bek Lian mendengar, demikian harapansatu2nya.

Dengan tangan masih berada diatas ubun sinona, IhLiok, menyeringai: "Kalau ayahmu datang, itulahmemang yang kuharapkan, ayuh berteriak beberapa kalilagilah!"

The Ing menghamburkan makian "bangsat bongkok,

setan jelek." dan macam2 lagi.

Page 416: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 416/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Liok-siok, lekas beresi dia, Tio suko tiada yang dapatmenahannya!" seru Yan-chiu.

 Ada obat penawar, tapi tak berdaya untukmeminumkan.

Karena. kecuali Kui-ing-cu dan Ih Liok tiadaseorangpun yang dapat melawan Tio Jiang. Maka setelahKui-ing-cu terluka, Tio Jiang seperti kerbau gilamengamuk kesana sini.

"Baik!" sahut Ih Liok Tapi baru saja dia hendak

turunkan tangannya, tiba2 terdengarlah suara tertawater-bahak2. Suara tertawa yang bernada kejengkelan dansindiran.

Baik Ih Liok maupun sekalian orang sama terkesiap.

Diatas sebuah batu menonjol disebelah muka sana,tampak tegak seorang anak muda mencekal sebatang

golok bengkok yang ber-kilau2 cahayanya.Orang itu mendongak sembari tertawa.

Kini dia melayang turun.

Mukanya yang cakap, sikapnya gagah, gerakannyayang indah diantar oleh kilau kemilau cahaya golok, telahmempesonakan sekalian orang.

Hanya ada dua nona yang segera berteriak berbareng:"Engkoh Ko!"

Kedua nona itu bukan lain adalah Tio In dan The Ing.

Memang dewa yang melayang turun itu adalah TongKo.

Tong Ko memang seorang pemuda yang cakap seperti

 Arjuna.

Page 417: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 417/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Maka walaupun pemuda itu seorang kerucuk yang takternama, Tio In sampai jatuh hati kepadanya.

Hanya dalam waktu setengah tahun saja, sejak diaberjumpa, dengan Ang Hwat cinjin dan diberi petunjuktentang cara meyakinkan kitab "72 gambar orangsemedhi" ciptaan Tat Mo cousu itu, kini sudah menjadiseorang Tong Ko baru.

Kaum persilatan daerah Kwiciu pada 20 tahun yanglalu, mempunyai 4 orang datuk yani: Ang Hwat cinjin,

suami isteri Hay-te-kau (Ceng Bo Siangjin) dan KiangSiang Yan dan Tay Siang siansu.

Menurut hierarkhi (urut2an), Tay Siang nomor satu, Ang Hwat nomor dua dan sepasang suami isteri itunomor tiga.

Waktu Tong Ko bertemu lagi dengan cin-jin yangmenjadi kakek guru The Go itu, Ang Hwat sudahmengasingkan diri selama 20 tahun, jadi ilmunya sudahmencapai puncak kesempurnaan. Walaupun tidakseluruhnya faham akan isi kitab pusaka Tat Mo itu,namun dia cukup mengerti.

Maka tak heranlah kalau kemajuan yang diperolehTong Ko itu ibarat dikatakan satu hari seribu li pesatnya.

Disamping itu, Ang Hwatpun menurunkan ilmu golok 3 jurus hasil ciptaannya sendiri kepada anak muda itu.Setelah itu, golok bengkok pi-lik-to diserahkan juga.

Tong Ko menetap di Sip-ban-tay-san untuk bebrapalama, mematangkan pelajarannya sembari menunggukedatangan suami isteri The Go dan Siao Lan.

Page 418: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 418/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tapi setelah sampai sekian lama suami isteri itu takpulang, Tong Ko ambil putusan pergi ke Lo-hu-san.

Disana dia berpapasan dengan Bek Lian dan The Ing.Buru2 dia mengumpat dibalik sebuah karang.

Pada lain saat tampak Tio Jiang dikepung oleh orangbanyak turun kekaki gunung.

Karena tak mengerti duduk perkaranya, dia tinggaldiam ditempat persem bunyiannya. Sampai pada saat

The Ing terancam jiwanya oleh si bongkok, barulah diamuncul. Tertawanya berhasil mencegah tangan maut sibongkok.

Sebenarnya dia tak mau unjuk kesombongan.

Tapi ada dua hal yang menyebabkan dia marah, haltersebut adalah :

Pertama, karena The Ing menderita panasaran. Ayahnya yang berbuat jahat, anaknya yang dihinahabis2an. Pada hal kini menurut penglihatannya (TongKo), The Go itu sudah insyaf dan kembali kejalan yanglurus.

Kedua, mengingat bagaimana nasib dirinya yangdiperlakukan se-wenang2 dan di tuduh menjadi kaki

tangan Ceng oleh orang2 Lo-hu-san. Pada hal diamenjadi korban fitnahan putera Tio Jiang sendiri.

Mengingat kedua hal yang menyakiti hati itu, Tong Kosudah tumpahkan semua isi kemarahan hatinya dalamnada ketawanya yang sinis tadi.

Tong Ko pun terkesiap, mendengar suara dua oranggadis yang memanggilnya itu.

Page 419: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 419/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Dua ada yang berlagu satu: rindu dendam. Waktu TioIn dan The Ing berdebat mulut mengenaiperhubungannya dengan Tong Ko, jelas diketahuinya

bagaimana perasaan hati The Ing itu kepadanya (TongKo).

Tapi sewaktu memanggil namanya tadi, nyatalahbahwa Tio In itu sebenarnya tetap menyintai dirinya(Tong Ko).

Karena kehilangan faham, Tong Ko lampiaskan

kesesakan dadanya dengan tertawa sampai 3 kali ber-turut2.

Habis itu dia mengerlingkan mata kearah Tio In, lalumenghampiri kearah The Ing.

Saking girangnya, The Ing menjerit : "Engkoh Ko!".

Tong Ko hanya tersenyum, lalu berkata kepada si

bongkok: "Liok-siok, harap lepaskan nona The ini, diabukan si biang keladi!'

Huak, cuh.......segumpal ludah menyembur dari mulutsi bongkok, bentaknya: "Kau bangsa kaki tangan Ceng,

 jangan, banyak bacot!"

Sebenarnya dapat Tong Ko menghindar dari semburanludah itu, tapi demi orang mendampratnya sebagai kakitangan Ceng, terkesiaplah dia.

Marah dan pedih menyesakkan ruang dadanya.Dibiarkan ludah itu menempel dimukanya dan tertawalahdia se-lapang2 nya.

"Bagus, jempol, sekali lihat dapat mengetahui aku iniseorang kaki tangan Ceng Orang2 Giok-li-nia sini, benar2

Page 420: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 420/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

gagah perwira!" Tong Ko hamburkan ejekan dengannyaring.

Kiau To marah, bentaknya: "Jangan kurang ajar! Siau-beng-siang pernah mengampuni jiwamu, tapi kau balasbudinya dengan racun. Nah, kali ini kau tak dapatpengampunan lagi!"

"Siapa yang berani tak melepas aku?" serentak TongKo berhenti tertawa.

"Aku!" seru Kiau To sembari sabatkan ruyungnya.

Kiau To masih tetap tak memandang mata pada anakmuda itu.

Tong Ko tertawa mengejek.

Tubuhnya bergerak.

Sesuai dengan namanya pi-lik-to (golok halilintar),

maka golok bengkok itupun segera mengeluarkan anginmen-deru2 laksana halilintar.

Dengan tangan kiri Tong Ko menghalau ruyung,sedang tangan kanan yang mencekal pi-lik-to segeramenghantam.

Kiau To seperti tersambar halilintar kejutnya.

Pertama melihat sinar golok iang aneh bentuknya itu,dia sudah silau.

Lalu ruyungnya dihantam kesamping oleh tangan kiri,makin membuatnya kaget.

Masa tangan kosong dapat dibuat menangkis ruyung.

Tokoh persilatan yang memiliki kepandaian demikian,

tak banyak jumlahnya.

Page 421: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 421/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Mengapa pemuda kerucuk macam Tong Ko tiba2berobah begitu sakti.

Sungguh dia tak dapat menerima kejadian yang luarbiasa itu!

Pada saat ujung pi-lik-to hampir mengenai dada KiauTo, tiba2 terkilas suatu pikiran pada Tong Ko. Benar diatelah mendapat hinaan dan penasaran dari Kiau To, tapiorang itu adalah tokoh patriot yang gigih. Kalau diabunuh orang itu, berarti suatu kerugian bagi kekuatan

kubu2 perjoangan pembebasan negara.Penasaran adalah urusan peribadi, perjoangan negara

diatas segala.

Cepat Tong Ko berpikir, cepat pula dia bertindak.

Tangannia di sentakkan kebelakang, ujung golok batalmenusuk tapi sebagai gantinya tangkai golok

menghantam pundak lawan.Seketika itu terjungkallah Kiau To kebelakang, namun

dia selamat tak kurang suatu apa2.

Kejadian itu, telah membuat Kiau To kesima.

Selagi Kiau To ter-longong2 karena merasa sepertiorang mati yang hidup kembali, adalah Tong Ko sudah

melesat kearah Ih Liok sembari memutar pi-lik-to.Juga tokoh lihay itu terkejut karena tersambar angin

keras, buru2 dia lepaskan cekalannya terhadap The Ing,lalu loncat menyingkir dua tombak jauhnya.

"Ha...., ha...., bukannya mencari tahu siapa yangmeracuni hong-sin-san pada Siau-beng-siang, sebaliknyakamu orang sembarang menuduh orang. Coba jawab,

Page 422: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 422/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

bagaimana nona The dapat menobros penjagaan kuatuntuk meracuni Siau-beng-siang?" Tong Ko bertanya.

Pertanyaan itu telah membuat sekalian orang tersadar.Tapi kesadaran mereka itu hanya terbatas bahwa The

Ing bukan orang yang meracuni Tio Jiang. Namuntuduhan mereka bahwa Tong Ko dan The Ing itu kakitangan Ceng, masih tetap.

 Adalah hanya seorang tokoh Kui-ing-cu yang cepatdapat meneropong peribadi Tong Ko. Dia kagum dan

merasa suka akan sikap dan gerak gerik pemuda yanggagah dan berwibawa itu. Bahwa seorang yang dapattertawa berkumandang jauh, tentulah seorang gagahyang berpambek luhur perwira.

Tak nanti orang semacam itu bisa menjadi kaki tanganmusuh.

"Hai, siapa namamu? Rasanya aku pernah melihatmu".seru Kuiing-cu sembari menghampiri.

Tong Ko tahu siapa peribadi Kui-ing-cu itu.

Seorang beradat aneh licin, tapi berhati baik.

Namun karena kala itu dadanya sudah penuh sesakdengan penasaran, maka dingin2 saja dia menyahut:

”Terima kasih atas perhatianmu. Aku bukan bangsapenjual negara, tapi orang2 gagah disini sama menuduhaku seorang kaki tangan Ceng, ha....., ha............ha............, ha........... "

Sembari lintangkan pi-lik-to, didada, Tong Ko kembaliumbar ter tawanya.

Sesaat itu Kui-ing-cu kehilangan kata2.

Page 423: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 423/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Dia mengawasi tajam2 kearah pemuda itu.

Sejenak kemudian, terdenglarlah hiruk-pikuk orang2

menjerit.Kiranya, Siau-beng-siang kembali melukai dua orang.

"Tong Ko, senjata yang kau pegang itu rasanya adalahgolok pusaka kian-thian-it-gwan-pi-lik-to. Hanya dengangolok itulah yap-kun-kiam Tio Jiang dapat diatasi. Asalkau dapat membikin lepas pedangnya, segala apaserahkan padaku!" kata Kui-ing-cu.

Tong Ko membungkukkan badan, ujarnya: "Kalau Kui-locianpwe yang menyuruh, tentu akan kuturut!"

Tapi baru dia melangkah maju setindak, tiba2berpaling dan berseru dengan bengis: "Barangsiapaberani mengganggu seujung rambut pada nona The,awas, pi-lik-to tak bermata!"

Habis itu, dia berputar lagi. Tapi baru sang kakihendak melangkah, Yan-ciu berseru dengan nadagemetar: "Kui locianpwe, jangan suruh dia yang maju!"

Tong Ko cukup memahami kata2 Yan-chiu itu.Nyonyah itu takut kalau Tong Ko membunuh suaminya.

Dia hentikan langkah, tertawa keras.

Begitu berputar kebelakang, segera dia ajak The Ing:”Nona The, ayuh kita tinggalkan tempat suci ini"

Tapi rupanya The Ing masih penasaran, sahutnya:”Engkoh Ko, begini saja kita berlalu, apakah tidak terlalumurah bagi mereka?"

Mata Tong Ko yang ber-kilat2 menyapu kearah Ih Liok

dan Yan-chiu, ujarnya: "Kulihat kawanan orang2 ini,

Page 424: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 424/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

walaupun membabi buta tak kenal nalar, tapi adalahpejoang2 menentang penjajah Ceng. Untuk kali inibiarlah kita mengalah!"

Suatu ucapan yang bernada ejekan jumawa.

Beda dengan dahulu ketika masih rendah ilmunya diaselalu merendah, kini Tong, Ko berobah ke-congkak2an.Sebenarnya bukan begitu watak Tong Ko.

Hal itu karena luapan hatinya karena dituduh menjadikaki tangan musuh.

Habis itu, segera dia tarik The Ing untuk diajak pergi.

"Saudara. Tong, tunggu!" tiba2 Kui-ing-cu mencegah.

Ketika Tong Ko berhenti dan tanyakan maksud orang,berkatalah Kui-ing-cu: "Tadi kau sudah sanggup untukmenundukkan Siau-beng-siang, kini mengapa kaupungkir janji?"

Tong Ko tertawa dingin, sahutnya: "Nyonyah Siau-beng-siang yang terhormat, kuatir aku membunuhsuaminya. Mengapa aku membuang tenaga yang takditerima baik malah dicurigai?"

"Benar memang aku kuatir kau melukai Tio suko. Apasudah lupa bagaimana kau membawa kaki tangan Ceng

untuk membakar rumah dan membunuh puteraku?" Yan-chiu menjawab dengan sengit.

Kui-ing-cu memberi isyarat mata kepada Yan-chiu, laluberseru: "Saudara Tong, kupercaya kau tentu takkanmencelakai Siau-bengsiang, lekas majulah!"

Tong Ko menghela napas panjang. "Ada orang yangmengetahui hatiku, matipun aku tak penasaran. KuiLocianpwe, Tong Ko akan melakukan titahmu!"

Page 425: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 425/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sekali melesat, dia sudah loncat setombak jauhnya.

"Orang2 yang mengepung Siau-beng-siang,

menyingkirlah!"Oleh karena kini lwekang Tong Ko sudah tinggi, maka

orang2 yang mengepung Tio Jiang sama terkesiap. Apalagi memang mereka sudah gentar, jadi tak usahdiulangi, mereka sudah sama menyingkir.

Kini berhadapan kedua jago itu. Tio Jiang tegakberdiri, pedangnya masih bergemetaran. Bagi seorang

akhli tahulah sudah apa artinya itu. Begitu to-hay-kiam-hoat dilancarkan, maka gerak-getarnya sukar dihentikanlagi, laksana ombak samudera mengalir.

Menghadapi seorang jago tua macam Siau-beng-siang,tak urung bercekat juga hati Tong Ko. Sikapnya yangcongkak tadi, hilang lenyap. Dengan pelahan dia majudua tindak. Semua orang sama2 menahan napas.

Pertempuran antara pi-lik-to lawan yap-kunkiam, tentubakal merupakan pertempuran yang maha dahsyat.Diantara orang2 yang menguatirkan keselamatan TioJiang, adalah Yan-ciu yang paling hebat.

Ia tetap tak melupakan kematian puteranya.

la tetap menganggap Tong Ko itu seorang musuh. Ah,kalau saja suaminya itu sampai binasa.

 Yan-chiu ter-longong2 seperti patung tak berjiwa.

Tangannya geirretar, keringatnya ber-ketes2 keluar.

Melihat itu, buru2 Tio In menghampiri danmenghiburinya bahwa Tong Ko tak nanti mencelakaiayahnya, Yan-chiu dapat dibikin tenang.

Page 426: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 426/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Pada saat itu, Tio Jiang dan Tong Ko setindak demisetindak saling menghampiri.

Sepasang mata Tio Jiang merah darah, sikapnya buas.Begitu jarak masing2 hanya terpisah satu setengah

meteran, tangan Tio Jiang melayang. Bagaikan bianglala,boan-thian-kok-hay menusuk tenggorokan Tong Ko.

Tong Ko tak berani lengah. Cepat diapun putar pi-lik-to, wut, wut, anginnya menderu2 seperti angin puyuh

Orang2 yang berkumpul disekitar gelanggang situ,adalah orang2 persilatan yang sudah belasan tahunmakan asam garam golak, dunia persilatan.

 Apalagi tokoh macam Kui-ing-cu dan Thaysan sin-thoIh Liok, sudah ber-puluh2 tahun menyaksikanpertempuran dahsyat.

Pertempuran memakai senjata, sebenarnya sudah

 jamak.

Tapi tiada seorangpun yang pernah merasakansuasana yang begitu tegang meruncing macampertempuran Tia Jiang lawan Tong Ko saat itu.

Tringngng......, pi-lik-to dan yap-kun-kiam salingberbentur.

Dering kumandangnya jauh mengaum sampaikelembah-lembah, hingga telinga orang2 serasa pecahdibuatnya.

Tong Ko sendiripun kaget.

Kuatir kalau pi-lik-to menderita kerusakan, buru2 dialoncat kesamping utk memeriksanya.

Page 427: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 427/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Kian-thian-it-gwan-pi-lik-to tetap ber-kilau2memancarkan cahaya rembulan bening, sedikitpun tiadagempil. Tong Ko lega, dia maju lagi.

Begitu angkat goloknya keatas, dia terusmengguratkan kebawah.

Kini dia mainkan ilmu golok ajaran Ang Hwat cinjinyang chas diciptakan untuk memainkan pilik-to. Ilmugolok itu hanya terdiri dari 3 jurus saja.

 Yang dimainkan Tong Ko yalah jurus pertama yang

disebut lui-tong-in-in (halilintar berkumandang gemuruh).

Waktu menggurat turun, pi-likto mengeluar aum.....kumandang suara angin dan guruh. Jalannya golokbergoyang kian kemari, penuh dengan perobahan yangsukar diduga. Karena bentuk golok itu bengkokmelengkung, maka Ang Hwat cinjin sepesial menciptakanilmu permainan yang, terdiri dari 3 jurus. Hasil karyaseorang tokoh kawak macam Ang Hwat, sudah tentu luardari biasanya, Tio Jiang silau dan mundur selangkah.

Dia gerakkan jurus Tiok Ik cut-hay.

Turut ceritanya, Tio Ik atau Tio Hui dalam jaman SamKok, sewaktu menemukan serenceng uang tembaga, laludimasak dalam kuali.

Ketika air kuali mendidih, air lautpun turut ber-golak2.

Dari cerita inilah, maka jurus itu diberi nama. Ketikadilancarkan memang perbawanya seperti air lautbergalak.

Ketika pi-lik-to menabas turun, Tong Ko kisarkan kakikiri kesamping, tangannya kanan dilambaikan menurun

menjadi setengah lingkaran. Tiba2 dia robah gerakannya

Page 428: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 428/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

dalam jurus lui-tiankiau-co (kilat dan petir salingberbentur). Ujung golok dipagutkan kebawah, berbarengtubuhnya menurun untuk menghindar pedang lawan.

Serang menyerang itu hanya berlangsung dalam dua jurus, namun indah hebatnya bukan kepalang. Semuaorang sama ter-longong2.

Ketika serangannya menemui tempat kosong, TioJiang belahkan pedangnya kebawah, justeru pada saatitu Tong Ko menjungkitkan golok keatas, tring......,

kembali dua senjata pusaka itu saling beradu.Tapi secepat itu, Tong Ko putar tangannya.

Karena bentuk goloknya luar biasa (melengkung),maka putaran itu berhasil mengait pedang lawan. Sekalikerahkan tenaga, Tong Ko cepat menariknya kebelakang,tapi ternyata Siau-beng-siang tegak laksana sebuahgunung.

"Kui locianpwe, lekas bantu kemari!" teriak Tong Ko.

Kui-ing-cupun sudah menginsyafi bahwa sekalipunpemuda itu lihay, tapi untuk merampas pedang ditanganSiau-beng-siang, bukanlah suatu perkara yang mudah.

Diapun memang bermaksud memberi bantuan.

Maka tepat disaat Tong Ko mengucapkan kata2terakhir, tangan Kui-ing-cu sudah menekan pundaknya.Sesaat itu Tong Ko rasakan ada hawa hangat mengalirketubuhnya.

Buru2 dia salurkan hawa murni untuk dipersatukan.

Berkat persatuan itu, sekali sentak dapatlah Tong Komenarik lepas pedang Siau-beng-siang.

Page 429: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 429/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Pedang itu ber-kilau2 laksana sebuah bianglalamelayang jauh sekali.

Setelah berhasil, Kui-ingcu dorong Tong Kokebelakang, lalu julurkan jari menutuk jalan darahdipundak Tio Jiang, Siau-beng-siang gunakan ilmu kin-na-chiu (merampas senjata dengan tangan kosong)untuk menyambar siku lengan Kui-ing-tiu.

Tapi terniata serangan tokoh aneh itu hanya gertakankosong.

Secepat lengannya ditarik turun, jarinya menusuk jalan darah jwan-hiat (pelemas) dilambung orang.

Tio Jiang menjerit keras, lalu rubuh tak berkutik

Sekalian orang sama menarik napas longgar.

Kui-ing-cu cepat merogoh keluar obat penawar.

Tapi baru tangannya menjulur untuk memasukkanobat kedalam mulut Siau-beng-siang, tiba2 matanyadisilaukan oleh cahaya kilat.

Saking kagetrrya, dia buru2 menyurut mundur, tapitak urung segumpal rambutnya terpapas.

Ketika diawasi, ternyata Tong Ko yang melakukanserangan tadi.

Sudah tentu dia tak habis mengerti, tegurnya: "Siau-beng-siang sudah sementara lama terkena racun,mengapa aku dilarang memberi obat?"

Tong Ko palangkan golok didada, dengan tertawageram dia rnenuding kemuka: "Lihatlah!"

Waktu Kui-ing-cu melihat kearah yang ditunjuk Tong

Ko, diapun terkejut.

Page 430: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 430/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Kiranya The Ing sedang dikepung oleh orang banyak.

 Yan-chiu dengan gemas hendak menyerangkan

pedangnya."Kui locianpwe, tolong kau sampaikan pada nyonyah

Tio, sedikit saja dia berani mengganggu The Ing, Siau-beng-siangpun tak bakal dapat minum obat!" kata TongKo dengan tertawa mengancam.

Kui-ing-cu berpaling menatap anak muda itu, katanyadengan sungguh2: "Engkoh kecil, lagak kegaranganmu

itu, boleh jugalah!"

Tong Ko tertawa, sahutnya: "Aku didesak begitu olehorang2, bukan kemauanku sendiri!"

"Engkoh kecil, semoga kau tak mengalami tekananorang lagi!" kata Kui-ing-tiu dengan mendalam. Habis itudia melesat menghadang Yan-chiu.

"Ada apa lagi?" tegurnya. Singkat kata2nya itu, tapinadanya mengunjuk kurang puas.

 Yan-chiu yang cerdas sudah tentu dapat memahami,teguran itu, sahutnya: "Ketika pedang suko terlepasmelayang diudara, baru aku hendak loncat menyanggapi,ia sudah merebut dengan tali merahnya. Waktu kuminta,dia tak mau menyerahkan. Apakah aku yangdipersalahkan?"

Ditempatnya yang agak jauh itu, Tong Koperdengarkan ketawa sinis, serunya lantang2: "Nonsens,pada sepasang pedang pi-i-song-hong-kiam itupun takterukir huruf yang menyatakan bahwa mereka adalahmilik orang she Tio dan orang she Liau. Nona The,

karena kau yang memperoleh pedang itu, tak perlu

Page 431: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 431/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

dikembalikan! Siapa yang berani mengganggu kau. Siau-beng-siang sudah kukuasai!'

Selesai mengucap, Tong Ko mendak kebawah, ujungpi-lik-to ditujukan kedada Siau-beng-siang. Sudah tentu Yan-chiu kaget tak terkira, tapi Kui-ing-cu mengedipkanmata kearahnya. Memang dengan kepandaian yangdimiliki sekarang, belumlah cukup bagi Tong Ko untukmenindas orang2 gagah yang berkumpul di Giokli-niasitu.

Tapi pertama karena mempunyai golok pusaka, keduakarena pandainya menggunakan kesempatan, makadapatlah Tong Ko menguasai orang2 itu.

The Ing makin girang bukan kepalang, nyata2 anakmuda itu memihak padanya.

Malah saat itu Tong Ko suruh nona itu datangkedekatnya.

Demi keselamatan suaminya, terpaksa Yan-chiumembiarkan nona itu berlalu.

The Ing makin mangkak. Jalannya dibikin sedemikianrupa hingga menimbulkan kemarahan orang2, namunmereka tak berani berbuat apa2. Belum lagi The Ing tibaditempat Tong Ko, sesosok tubuh langsing melesat

kesamping Tong Ko dan berseru: "Engkoh Ko, naikkansedikit ujung golokmu; jangan terlalu melekat didadaayah!"

Itulah Tio In, Sanubari Tong Ko penuh sesak denganpelbagai perasaan.

Tanpa terasa, dia benar juga naikkan goloknya keatas.

Page 432: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 432/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Melihat itu Tio In tertawa, kembali dia mengajukanpermintaan: "Engkoh Ko, sepasang pedang pi-i-song-hong-kiam adalah pusaka peninggalan sucouku, harap

kau suruh nona The mengembalikan pada ayah!"

Semangat Tong Ko me-layang2, dia tak menyahutapa2 tapi mengangguk.

Sepasang matanya terlongong memandang Tio In.

Nona itu tundukkan kepala, bisiknya: "Engkoh Ko, kautak mencelakai ayahku, dulu aku telah salah faham

padamu!"

Karena bisikan itu pelahan, jadi hanya Tong Koseorang yang mendengarnya.

Tanpa disadari meluncurlah dua patah kata dari mulutTong Ko: "In-moay!"

Mendengar itu, Tio In berputar kebelakang terus lari.

Tong Ko seperti lapang kesesakan dadanya.

Dia tahu bahwa sekarang gadis pujaannya itu sudahmengetahui peribadinya yang bersih. Tapi oleh karenasaat itu dalam suasana ketegangan jadi tak dapatlah diamenyusul kekasihnya itu. Dengan hati gundah kelana, diaantar kepergian nona itu dengan sepasang sorot

matanya yang mengandung beribu arti!The Ing melihat jelas apa yang terjadi diantara Tong

Ko dan Tio In tadi.

Walaupun hanya tukar pembicaraan sebentar, tapinyata kalau Tong Ko masih berkobar asmaranya kepadaputeri Siau-beng-siang itu, The Ing tahu bahwa taditentulah Tio In membujuk Tong Ko agar pemuda itumenyuruhnya (The Ing) mengembalikan pedang yan-

Page 433: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 433/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

kun-kiam itu kepada Tio Jiang. Hatinya serasa rawanpilu, dan pedang yap-kun-kiam itu segera dibantingmenancap kedalam tanah. Tong Ko berpaling dan beradu

mata dengan puteri The Go itu. Mengacai pancaran sinarmata Tong Ko, lemas lunglailah sendi perasaan The Ing,bagaikan sebuah layang2 putus tali

Kiranya pada sorot mata Tong Ko itu memancarkansinar minta maaf.

Benar permintaan maaf itu dikarenakan Tong Ko

terpaksa memintanya mengembalikan pedang itu, tapihal itu tak layak dilakukan terhadap seorang kekasih.

Jadi nyatalah bahwa perasaan Tong Ko yangdikandung terhadap Tio In berlainan dengan yangditujukan kepadanya.

Teringat ia akan pesan ayahnya (The Go), supaya dia jangan rapat perhubungan dengan Tong Ko. Mungkinayahnya yang mempunyai pandangan tajam itu sudahdapat mengetahui bahwa Tong Ko itu seorang pemudayang setia-cinta.

Mungkinlah ayahnya itu kuatir jangan2 ia (The Ing)hanya akan menubruk bayangan kosong saja

Lewat bebrapa saat kemudian, harulah Tong Ko ajak

The Ing meninggalkan tempat itu. The Ingpunmengiakan, terus mendahului berjalan.

Tong Ko melihat sejenak kearah orang2 itu.

Tampak disana Tio In menelungkupi bahu mamahnya,rupanya sedang ter-isak2 menangis. Kui-ing-cu tengahmencekoki mulut Tio Jiang, dengan obat penawar.

Page 434: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 434/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sekalian orang sama mengawasi kearah Siaubeng-siang.

 Ah......., betapa inginnya Tong Ko menggabung diridalam rombongan orang2 gagah patriot itu, berjoangmelawan penjajah Ceng.

Tapi dalam prakteknya, tak mungkin dia diterimadalam kalangan mereka.

Berpikir begitu, buru,buru Tong Ko menyusul The Ing.

Tapi baru berjalan 3-4 tombak jauhnya, tiba2 diateringat sesuatu, lalu berpaling dan berseru. "Kuilocianpwe, peristiwa Siau-beng-siang keracunan itu,sebenarnya tak aneh, memang cumi2 dalam rumah sukardijaga!"

Memang orang2 gagah itu tak mengerti mengapaSiau-beng-siang sampai terminum racun jahat itu. Waktu

mendengar peringatan Tong Ko, tadi, mereka terkejutsekali.

Benarkah ada pengkhianat dikalangan dalam?

Sebenarnya tepat sekali saatnya, Tong Ko memberiperingatan itu.

Tapi lagi2 Yan-chiiu, wanita yang sudah tercengkeram

oleh prasangka jelek itu, menyahut dengan sengit: "TongKo, apa kau masih tak mau lekas2 enyah, masih maumengadu domba lagi?"

Tajam, sekali pengaruh kata2 Yan-chiu itu. Kecurigaansekalian orang, lenyap seketika.

Tong Ko tertawa keras lalu melangkah pergi.

---oo(dwkz)0(kupay)oo---

Page 435: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 435/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 29 : MELUNASI HUTANG

Kira2 dua jam berjalan dia dan The Ing sudah keluar

dari Lo-hu-san.Kala itu rembulan purnama.

Lapisan mega tipis sayup2 bertebaran melalui dewimalam itu.

Untuk melonggarkan kemengkelannya, Tong Komainkan goloknya dalam ilmugolok ajaran Ang Hwat

cinjin. Lui-tong-in-in, lui-tian-kiau-co, hong-luiki-seng, 3 jurus lengkap dia mainkan sampai selesai.

Sewaktu mengakhiri permainannya, Tong Ko papaskangoloknya kesebuah batu besar. Tring......., terbelah batubesar itu menjadi dua.

Tong Ko maju mendekati dan menghantam lagi.

Dua belah batu itu, terhantam menjadi empat belah.Setelah puas, barulah Tong Ko lintangkan goloknya

dimuka dada.

Dengan tertawa dia berpaling, tanyanya: "Nona The,kemana kita hendak pergi ini?"

The Ing tahu bahwa hati anak muda itu sedang

gundah resah, maka iapun menyahut: "Terserahpadamu, hanya saja aku ingin sekali berjumpa denganayah dan mamahku!"

"Aku bagaikan seekor burung, empat penjuru lautanini adalah rumahku. Baik, mari kita menuju ke Sip-ban-tay-san!"

Menjelang malam, mereka baru mencari rumahpenginapan.

Page 436: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 436/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Keesokan harinya mereka lanjutkan perjalanan lagi.

Selama dalam perjalanan itu, mereka menuturkan

pengalaman masing2 sejak berpisah.Setelah jelas mengetahui bahwa anak muda itu masih

tetap menyintai Tio In, maka sengaja The Ing perlambatperjalanannya.

Pertama karena ia berduka, kedua supaya dapat lebihlama berkumpul dengan Tong Ko.

Perjalanan ke Sip-ban-tay-san itu hampir memakanwaktu satu bulan.

Begitu mendorong pintu rumah The Go, segera TongKo berseru: "Ang Hwat cianpwe, aku sudah kembali!"

Tiada penyahutan.

The Ing menyatakan herannya mengapa kedua ayah

bundanyapun belum pulang, Tong Ko menghiburnyabarangkali ayah bunda The Ing itu masih ada lainurusan.

"Engkoh Ko mengasohlah dahulu, biarlahkutangkapkan dua ekor ayam hutan untuk santapan!"kata The Ing terus menuju keluar.

Belum sempat Tong Ko mengiakan, atau The Ing

kedengaran menjerit kaget.

Cepat Tong Ko loncat memburu. Diatas dahansehatang pohon lengkeng tua yang separoh bagiansudah kering, tampak ada sesosok tubuh bergelantungandengan kaki diatas. Puhun itu ada 6-7 tombak tingginyadan tubuhnya ber-goyang2 tertiup angin, jadi takkelihatan jelas air mukanya.

Page 437: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 437/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Aneh, pohon lengkeng itu sudah lama layu kering.Ketika masih kecil aku pernah memanjat dan putuslahdahan yang kuinjaknya. Ilmu gin-kang siapa yang dapat

naik sedemikian tingginya?" kata The Ing.

Setelah mendongak mengawasi sejenak, baru Tong Koberkata: ”Nona The, ilmu ginkang orang itu memangsempurna, orang yang tergantung dipuhun itu sudahmati. Setelah mati, baru orang itu digantung!"

Jadi dapat dibayangkan bagaimana lihay ginkang

orang itu."Ang Hwat cinjin?" seru The Ing dengan kagetnya.

Tong Ko menggeleng: "Ang Hwat cinjin tak nantiberbuat begitu, mari kita naik memeriksa keatas!"

Tong Ko enjot tubuhnya naik kesebatang dahan, tapibaru sang kaki menginjak, dahan itu segera patah. Tong

Ko cepat mencapai dahan lainnya sebelah atas, tapidahan itupun patah dan jatuhlah Tong Ko bersamadahan itu.

"Engkoh Ko, separoh bagian dari pohon itu entahsudah berapa tahun kering kerontang, memang sukardipanjat!"

"Aneh, mengapa dahan yang dibuat menggantungorang itu tak putus? Kita harus memeriksa keatas!"

"Untuk memanjat keatas, mudah saja. Kita harusmelalui bagian batang yang tidak kering!"

Tong Ko lakukan usul itu dan tak lama kemudiandapatlah dia tiba dipuncaknya, tapi masih terpisah 2meteran dari tubuh mayat itu.

Page 438: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 438/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Namun dari situ dapat dilihatnya jelas keadaan korbanitu.

Umurnya kira2 50-an tahun, memelihara janggutpendek yang menjikrak.

Sikapnya menandakan seorang persilatan.

Kiranya dahan yang dibuat menggantung orang itu,bukan dahan puhun tapi sebatang tiang besi yangujungnya dimasukkan kedalam batang puhun. Sepintaspandang, tampaknya memang seperti dahan kering.

Tong Ko loncat keatas dan menurun mayat itu. Tubuhkorban itu tak terdapat luka apa2 melainkanpunggungnya terdapat sebuah telapak tangan. Inilahyang menyebabkan kematian orang itu. Tong Ko belumpernah mendengar tentang akhli silat yang begitu hebatpukulannya.

"Nona The, mungkin si pembunuh belum jauh darisini, ditilik dari kepandaiannya rasanya kita masihdibawahnya. Lebih baik kita ber-hati2, siapkansenjatamulah!" kata Tong Ko.

The Ing mengatakan bahwa tali cengsi-nya sudah siapsegala waktu. Tapi mencari kesekeliling situ sampaisekian lama, mereka tak bertemu dengan jejak apa2.

Terpaksa mereka kembali kedalam pondok lagi. Baru TheIng hendak membuka mulut atau Tong Ko cepatmemberi isyarat tangan supaya diam, karena,didengarnya dikamar sebelah ada suara orang tidurmendengkur. Cepat dia mendorong pintu dan dapatkandiatas balai2 bambu tidur seorang gemuk denganpulasnya. Tong Ko belum pernah melihat orang itu.

Page 439: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 439/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Ai, rasanya aku pernah kenal dianya!" kata The Ing.Dan karena suara The Ing itu maka menggeliatlah orangitu bangun. Dia memandang kearah kedua anak muda

itu.

Tampak jelas bagaimana sorot matanya bersinarungu. Teringat akan telapak tangan ungu yang terdapatpada punggung mayat dipuhun itu, Tong Ko dan The Ingterkesiap.

"Hai, kau siapa, mengapa seenaknya sendiri tidur

diranjang ayah ku?" tegur The Ing.Orang itu tertawa sahutnya: "Aku selalu bebas berbuat

sesukaku, sedang Tay Siang siansu saja tak dapatmengganggu usik diriku, masakan seorang budakperempuan berani usilan?"

Waktu orang itu mengungkit nama Tay Siang siansu,sesaat teringatlah The Ing sewaktu ia bersama Bek Lianmelarikan diri dari kejaran Liat Hwat cousu digunung Lo-hu-san tempo hari. Ia menjumpai Tay Siang siansusedang duduk berhadapan dengan seorang gemuk.Benar Tay Siang itu waktu tak memberi tahu, tapi pernahayahnya (The Go) mengatakan sesuatu tentang orangitu. Maka siraplah amarahnya dan berseru "Kau..."

Tapi belum ia lanjutkan kata2nya, Tong Ko sudahmenyelutuk: ”Yang tergantung diatas puhun itu, apakahtuan yang melakukankan?"

Orang itu menguap dulu, baru acuh tak acuhmenjawab: ”Benar, orang itu bergelar Tiat-pi-tong-kakCin Gun!"

Tong Ko terbeliak. Tiat-pi-tong-kak (lengan besi kaki

tembaga) Cin Gun, seorang tokoh kenamaan di daerah

Page 440: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 440/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Kwisay yang sangat dihormati orang karena kemuliaanbudinya.

"Mengapa kau mencelakainya?" tegur Tong Ko.Kembali orang itu menguap seperti oraang masih

ngantuk, ujarnya: "Untuk membunuh orang, masa harusmencari alasan? Tempo hari aku kena diakali si keledaigundul Tay Siang, diajak adu bersemedhi. Sudah tentukarena dia seorang paderi, aku tak dapat menang.Syukur kala itu datang seseorang membantunya untuk

memukul aku, sehingga aku dapat keluar dariperangkapnya untuk meng-gantung2i orang, ha.....,ha....., senang senang sekalii......!'

Bagi orang itu menggantungi orang sudah menjadihobbynya. Habis berkata kembali dia tampak menggeliat,

 justeru telapak tangannya menghadap kemuka. Tong Komelihat jelas bagaimana telapak tangan orang aneh itu

berwarna ke-ungu2an. Orang aneh, kepandaian anehdan tingkah laku yang aneh pula.

"Cin Gun dihormati oleh kaum persilatan, apakah kautak kuatir ada orang menuntut perhitungan padamu?"tanya Tong Ko pula.

Habis menggeliat, orang itu tundukkan kepala dan

matanya seperti tertumbuk pada pi-lik-to. Serentakmulutnya memuji: "Golok bagus"!

Seenaknya sendiri, dia ulurkan tangan, ujarnya:"Berikan padaku!"

Tong Ko tahu bahwa dia sedang berhadapan denganseorang tokoh sakti yang menyangsikan kelakuannya."Cunke, jangan ber-olok2!" serunya sembari mundur.

Page 441: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 441/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Siapa yang ber-olok2 denganmu. Kalau tak maumemberikan kaupun tentu akan kugantung dipuhun tuaitu supaya dapat menikmati pemandangan alam Sip-ban-

tay-san sini !" bentaknya dengan marah.

Tong Ko yang selama itu tak lepaskan matanyakepada orang aneh itu, memperhatikan bahwa setiap kalitangan si gemuk itu diangkat naik. tentu warnanya makintua. Selama digembleng dan diwejang ilmu silat oleh AngHwat cin-jin, baik kepandaian maupun pengetahuanTong Ko mengenai ilmu itu, bertambah maju dan luas.Dia yakin tangan ungu dari si gemuk itu tentu termasuk

 jenis lwekang yang sakti, kemungkinan besar sangat jahat. Setelah menolak permintaan orang, dia mundursembari isyarat anggukan kepala kepada The Ing.Maksudnya suruh nona itu juga ikut mundur, tapiternyata malah runyam. Sememangnya The Ing sudahbenci melihat kecongkakan orang itu.

Maka demi tampak Tong Po mengangguk, ia mengirakalau pemuda itu suruh dia turun tangan. Tanpa berayallagi, dia segera lambaikan tali cheng-sidalam gerak ceng-hay-sen-boh. Ratusan lingkaran kecil warna merahsegera bergelombang menabur kearah muka si gemuk.

"Nona The......" Tong Ko menjerit kaget, tapi belum

sempat dia lanjutkan kata2nya, orang gemuk itu denganmalas2an menyambar tali itu. Seketika permainan talicheng-si dalam jurus ceng-hay-sen-boh yang dahsyat itu,tak dapat digerakkan alias macet. Sekali orang itumenarik tangannya keperut, The Ing seperti ditarikkemuka, jatuh tertelungkup kearah ruangan dalam.

Tong Ko bertindak sebat. Cepat dia hantamkan pi-lik-

to, begitu tali cheng-si putus, dia segera tarik tangan The

Page 442: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 442/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Ing untuk diajak loncat keluar. Untung dia berlaku sebat,karena sesaat itu terasa ada hawa amis menyambar, bauyang memaksa orang muntah2.

Tapi karena sudah berada diluar, mereka tak sampaibegitu.

Jelas bahwa hawa amis itu, keluar dari telapak tangansi gemuk yang ungu itu, suatu tok-ciang (ilmu pukulanberacun) yang jarang terdapat.

Pada saat Tong Ko hendak mencari siasat menghadapi

si gemuk jahat itu, tiba2 ada orang berseru diluar pintu:"Nona The apa dirumah? Leng-cun (ayahmu) suruh akumengantarkan surat kemari!"

Tong Ko seperti kenal dengan suara orang itu. Diaterkejut mengapa orang itu hendak mencari The Ing.Juga The Ing tak terkecuali herannya. "Nada suara orangitu tak asing rasanya, mengapa ayah menyuruhnyakemari? Mari kita keluar menjenguknya!" katanya.

"Habis bagaimana dengan orang gemuk didalamkamar itu?" tanya Tong Ko.

The Ing mengintip kedalam dan tampak orang anehitu menggeliat lalu terlentang tidur menggeros lagi. TheIng segera ajak Tong Ko keluar menerima surat itu lebih

dahulu.

Seorang yang mengenakan pakaian opsir Ceng danseorang tinggi besar, tengah menggendong tanganberdiri membelakangi pintu. Rupanya mereka tengahmenikmati aIam pegunungan disitu.

"Siapa yang hendak menerimakan surat padaku?"

tegur The Ing.

Page 443: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 443/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Kedua orang itu serentak sama berputar diri. Tapidemi melihat Tong Ko, siorang tinggi besar itu segeraberseru keras: "Bagus, kau juga disini!"

"Ai, kiranya kau!" The Ing pun tak kurang kagetnyademi mengetahui bahwa orang itu bukan lain sipemudaberumur 20-an tahun yang sudah menduduki jabatansebagai tay-lwe ko-chiu (jagoan istana), si Cek-cing-longShin Hiat-ji. Anak itupun terperanjat melihat The Ing.

"Oh, kiranya nona itu adalah puterinya The sute, maaf

karena belum mengenal tempo hari sudah kesalahantangan. The sute mengirim sepucuk surat, harap nonaterima!" secepat Hiat-ji dapat menguasai getar wajahnya,dia lantas memulai buka pembicaraan.

The Ing terkesiap, serunya: "Ngaco, apa katamu? Ayahku suruh kau kemari menyerahkan surat?"

"Benar," Hiat-ji tertawa, The Go yang dahulu dikenalorang sebagai Cian-bin-long-kun, kini sudah menjadimurid suhuku Liat Hwat cousu, ketua sebuah partai diTibet. Dengan begitu, walaupun aku lebih muda, tapikarena aku yang menjadi murid terdahulu, jadi. diamenyebut aku suheng!"

The Ing tak percaya pendengarannya. "Jangan

mengoceh tak keruan. Ayahku mana sudi campur gauldengan kamu kawanan bebodoran ini?"

Hiat-ji tak marah, katanya: "Harap nona janganmarah2, bacalah suratnya dan kau tentu akan percaya!"

Dari saku bajunya, Hiat-ji mengambil sepucuk suratterus diserahkan pada sinona. The Ing bersangsi, iaberpaling menghadap kearah Tong Ko dan tak mau

Page 444: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 444/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

menyambuti surat itu Tong Ko berapi2 matanyamemandang. pada Hiat-ji.

Sebentar lagi dia hendak menyelesaikan rekening-hinaan yang diutangnya dari anak itu. Tapi demidilihatnya surat itu bercoretkan tulisan yang indahgarang, dia tak ragu lagi.

"Nona The, surat itu benar tulisan ayahmu!" serunya.

Ketika The Ing berpaling, memang benar apa yangdikatakan Tong Ko itu.

Dengan perasaan sangsi, surat itu disambutinya danastaga, kiranya memang benar tulisan ayahnya.

Surat itu berbunyi demikian:

Kepada anakda Ing :

Harap anakda ketahui, bahwa putusan ayah untukkembali menakluk, sungguh bukan pura2. Lekas datang

 jangan ayal menemui aku.

 Ayahmu The Go.

Uruf2-nya yang indah garang itu, memang buah

tangan The Go. The Ing terkesiap sejenak. Diulanginyamembaca sekali lagi. Wajahnya berobah merah putih,penuh dengan seribu kesangsian. Tong Ko menghampiriturut membaca.

”Gila, mengapa terjadi begini? Ah, tak mungkin!"serunya.

Page 445: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 445/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Hiat-ji tertawa dingin, memberi komentar singkat:"Saudara Tong, surat itu menjadi bukti yang berbicara!"

Melihat cecongor anak itu, amarah Tong Ko meluap-luap.

Walaupun perkenalannya dengan Cian-bin-long-kuntak berapa lama, tapi dalam waktu yang sesingkat itu diasudah mengetahui jelas bagaimana peribadi ayah TheIng itu.

Tong Ko tak percaya barang serambutpun, bahwa The

Go sudi bertindak menjadi pengkhianat lagi. Tapi sepertiyang dikatakan Hiat-ji, surat itu merupakan bukti hitamdiatas putih yang tak dapat dibantah lagi.

Ketika dia mengamat2i sampulnya, ternyata padatutup sampul itu tertera sebuah huruf "Sam" (tiga).Memang pada jeman dulu, orang suka memberi sesuatutanda tulisan diatas surat, agar pengantar surat itu ataulain orang tak sembarangan berani membuka mencuribaca isinya. Tapi mengapa The Go juga membubuhitanda itu, pada hal yang disuruh mengantarkan adalahHiat-ji? Dengan kecurigaan itu dia menanyakan The Ing:"Nona The, lengcun menulis huruf "sam" pada tutupsampul, apakah artinya itu?"

The Ing teringat sesuatu bisiknya dengan pelahan:"Benar, ayah sering bilang padaku, dalam keadaangenting, orang bisa menuliskan maksudnya secararahasia dalam sebuah surat. Dengan adanya tanda huruf"sam" itu, ayah tentu menyuruh aku membaca setiaphuruf yang ketiga. Disitulah terdapat maksud yangsebenarnya dari ayah!"

Page 446: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 446/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tong Ko mulai membaca lagi menurut peraturan itu.Huruf ketiga dari setiap perkataan, dia ambil keluar.Huruf ketiga dari baris pertama yalah "Ing". Huruf ketiga

pada baris kedua dan selanjutnya adalah "ketahuilah",lalu "ayah" lalu "menakluk", lalu` "pura2", lalu "jangan"dan terakhir "kemari". Apabila kedelapan huruf itudirangkai maka terdapatlah pesan begini: "Ingketahuilah. Ayah menakluk pura2 jangan kemari!"

Setelah yakin akan maksud sebenarnya dari surat itu,segera Tong Ko memberi isyarat mata kepada The Ing,bisiknya: "Kau beresi si opsir, aku si Hiat-ji, biar merekatak dapat pulang se-lama2nya!"

The Ing mengerti. Dengan tertawa-tawa, iamenghampiri Hiat-ji, ujarnya dengan ramah: "Ya,memang surat dari ayahku, terima kasih!"

Sudah tentu Hiat-ji tak mengetahui mengapa sikap

The Ing kini mendadak berobah seratus derajat. The Ingberpaling kepada si opsir dan tanyanya: "Tuan opsir yangentah siapa namanya, aku membilang banyak terimakasih juga padamu!"

Selagi siopsir masih main aksi ke-sombong2an, TheIng sudah gerakkan tali merahnya dalam jurus ceng-hay-seng-boh. Tahu2 leher siopsir itu serasa terlibat dengan

tali tajam. Sekali tangan The Ing menyentak, tanpaberkuik lagi opsir itu rubuh tak bernyawa!

Sementara itu, Tong Kopun maju menghampiri Hiat-jidan berkata dengan dingin: "Shin tayjin, urusan diantarakita berdua, sebaiknya juga diselesaikan sekarang!"

Hiat-ji tersenyum ewah, ujarnya: "Sebenarnya setelah

The Go menakluk kepada kerajaan Ceng, kau dan nona

Page 447: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 447/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

The seharusnyapun mengikuti tindakannya itu. Tapikalau kau berkeras hendak menyelesaikan hutang itu,akupun terpaksa melayani juga!"

Tong Ko lintangkan goloknya pe-lahan2 kedada,setelah melepas tertawa, berserulah dia dengan girang:"Shin tayjin, kau sungguh menolong mukaku!"

Kata2nya itu ditutup dengan sabetan pi-lik-to.

Tadi sebenarnya Hiat-ji pun sudah mengetahui bahwagolok ditangan anak muda itu sebuah senjata pusaka.

Tapi dikarenakan kesombongannya, dia sudah tak maumemandang mata. Dia tetap mengira, lawannya ituadalah pemuda Tong Ko dahulu.

Mundur selangkah, dia gunakan tangan kosong gong-chiu-kin-na-tihiu untuk merebut senjata lawan. Karenabencinya terhadap pemuda pengchianat itu, sekaligebrak Tong Ko sudah keluarkan jurus hong-lui-ki-seng,

 jurus yang paling lihay dari ilmugolok 3 jurus itu Golok itumenyemburkan badai dan kilat yang men-deru2. Demimelihat Hiat-ji dengan sombongnya menggunakantangan kosong, dengan tertawa gelak2 Tong Ko ber-putar2 memainkan golok pusakanya. Belum reda suaraketawanya itu atau Hiat-ji sudah menjerit ngeri. TongKopun lantas menarik pulang goloknya dan mengawasi

keadaan lawan.

Hiat-ji ter-huyung2 jatuh kira2 8 tindak jauhnya,mukanya pucat seperti kertas dan yang mengerikanlengan kanannya sudah hilang

"Shin tayjin, dengan membayar sebuah lengan ini,rasanya hutangmu itu masih belum lunas!" Tong Ko

tertawa dingin.

Page 448: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 448/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Karena sakitnya, sebenarnya dengan wajah pucatmayat Hiat-ji sudah menunggu ajalnya. Tapi tiba2matanya tertumbuk akan sesuatu bayangan dan

berserulah dia keras2: "Toa-supeh, kiranya kau beradadisini. Kedatangan suhu kali ini keselatan, sebagian besaradalah untuk mencarimu!"

Tong Ko berpaling kebelakang. Si gemuk tadi kiranyasudah berdiri diambang pintu sambil molat molet(bergeliat).

"Kau ini anak murid siapa, mengapa mengomong takkeruan!" tegurnya.

Sewaktu kedua orang itu berbicara, Tong Ko merasabakal terjadi sesuatu hal. Cepat dia hampiri The Inguntuk bahu membahu menunggu setiap kemungkinan.

Tampak Hiat-ji paksakan diri untuk menyahut:"Toa............... supeh, aku adalah.......muridnya LiatHwat cousu............... apa kau sudah membalaskan sakithati kedua suheng?"

"Hem, baru saja aku tiba di Lo-hu-san dalamperjalanan ke Kwitang, aku sudah ditantang adu semedhioleh seorang paderi bangsat, dan itu telah menghabiskanwaktuku sampai 10 tahun!" kata orang itu.

Memang si gemuk itu bukan lain adalah toa suhengdari Liat Hwat cousu.

Sepuluh tahun yang lalu dia berangkat dari Tibetuntuk menuntutkan balas bagi kedua muridnya suamiisteri Hwat Siau dan Swat Moay, yang telah dibikinlumpuh punah kepandaiannya oleh Tay Siang siarisu.

Tapi begitu pergi, dia tak ada kabar beritanya lagi.

Page 449: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 449/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sebenarnya Hiat-ji sudah tak kuat, hanya karenamelihat munculnya sang toa-supeh yang tak di-duga2itulah maka dia kuatkan, diri untuk memanggil.

Tapi habis itu, diapun segera rubuh terkulai takbernyawa lagi.

Melihat sutitnya (murid keponakan) binasa, orang itumengicupkan mata kearah Tong Ko. Tong Ko tahu apaartinya itu dan pe-lahan2 dia kisiki The Ing mundurkebelakang.

"Shin-sutit tak dapat ditolong Iagi, diantara kalianberdua, siapa yang mengganti jiwa?" tanya si gemuk.

Tong Ko tertawa, dingin, sahutnya: "Dia mati itusudah selayaknya, siapa yang mau mengganti jiwa-nya?"

Orang itu perdengarkan geraman aneh tubuhnyabergetar, tangannya pelahan2 diangkat. Sesaat lagi, dia

tentu bakal melancarkan pukulan amis. Menyerang dulu,adalah siasat yang paling baik. Demikian pikir Tong Kodan dia segera serukan The Ing supaya menyingkir, laluputar pi-lik-to menyerang orang gemuk itu.

Tepat pada saat itu pukulan lawanpun sudahmelancar, serangkum bau amis memuakkan perut orang.

Buru2 Tong Ko tutup napas, tapi tetap tak tahan.

Tanpa menghindar, cukup dengan gerakkan telapaktangannya yang hitam, orang itu telah dapat menahanarus serangan Tong Ko.

Tong Ko terperanjat, terpaksa dia mundurkan langkah.

Orang itu kedengaran menguap beberapa kali,selangkah demi selangkah maju menghampiri.

Page 450: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 450/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Walaupun mempunyai golok pusaka yang dahsyat,namun Tong Ko tak berani maju menyongsong.

Cepat dia tarik The Ing untuk diajak lari.Se-konyong2 dari arah samping terdengar suara

seorang tua berseru: ”Akumuba! Inilah pemimpin besardari Tibet yang digelari orang sebagai Sui-giam-lo soh-hun-ciang Kwan Tay-kin!"

Tong Ko berpaling dan dapatkan kakek gurunya, AngHwat cinjin berdiri disebelahnya. Dadanya serasa longgar

sekali. Orang itu berhenti demi tampak ada seorang cin- jin muncul disitu

"Bagus, diantara barisan ko-chiu daerah Kwiciu, akusudah berjumpa derigan Tay Siang si kepala gundul, kinigilirannia dengan seorang imam gembel. Apa kau jugamau ajak bertanding semedhi?"

"Kwan Tay-kin, kali ini entah berapa banyak sudahorang2 persilatan yang kau celakai? Kaum persilatanKwiciu, tiada sudi menerima seorang bebodoran macamkau!" sahut Ang Hwat.

Orang she Kwan itu jebikan: bibirnya, menyeringai :"Bagus, mari kita segera mulai saja!"

Ketika dia hentikan langkah tadi, tangannya masihdiacungkan keatas.

Habis mengucap dia lantas enjot tubuhnya loncatsetombak jauhnya.

Gerakannya aneh, pesatnya bukan alang kepalang.

Karena loncatan itu, kembali ada serangkum anginamis menyampok.

Page 451: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 451/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Saking tak kuatnya, Tong Ko dan The Ing menyurutmundur.

 Ang Hwat cinjin pun cepat kibaskan lengan baju,melayangkan sebuah pukulan.

Kedua gembong itu, jaraknya terpisah 3-4 meter,namun ketika kedua pukulan itu saling berbentur,terbitlah suatu angin puyuh besar sehingga puhun2disekliling situ sama rontok daunnya, dahan2nya patah.Bau amis itupun bertebaran ke-mana2. Kedua tokoh itu

sama2 mundur bebrapa langkah."Kalian berdua harus menyingkir pergi, makin jauh

makin baik!" seru Ang Hwat kepada Tong Ko dan TheIng.

Tong Ko tahu bahwa cin-jin itu telah mencapaikesaktian yang tinggi.

Kwan Tay-kin lihay, tapi rasanya takkan dapat berbuatbanyak kepadanya.

"Cin-jin, ayah The Ing berada di Kwiciu, entahmengapa dia melakukan siasat pura2 menakluk padapemerintah Ceng, kami berdua hendak menyusulkesana!" seru Tong Ko.

"Pergilah!" sahut Ang Hwat tanpa menoleh.

Ketika kedua anak muda itu berjalan jauh tiba2 dariarah belakang sana terdengar suara menggelugur yangdahsyat. Kiranya itulah puhun tua lengkeng yang roboh.

Mereka duga tentulah kedua gembong itu sedangbertempur didekat puhun situ, hingga puhun itu sempalseparoh bagian. Pertempuran antara dua gembong

persilatan, merupakan hal yang jarang terjadi.

Page 452: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 452/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Beruntunglah mereka yang mempunyai kesempatanuntuk menyaksikan, karena dalam pertempuran itu tentuakan dipertunjukkan ilmu sakti dan lain2 kepandaian

istimewa yang jarang keluar.

Ini sangat berfaedah untuk menambah pengalaman.

Tong Ko dan The Ing saling berpandangan, dan TheIngpun tahu apa yang dimaksudkan anak muda itu.

Berkata Tong Ko dengan penuh kesungkanan :"NonaThe, ayahmu di Kwiciu..........."

”Tak menjadi soal. Setelah dia mengabdi padapemerintah Ceng, tentu keselamatan-nya terjamin.Sebaliknya kalau kita lewatkan pertempuran besar ini,kita tentu akan menyesal seumur hidup!" The Ing buru2.memotong.

Tong Ko mengiakan dan begitulah keduanya lalu

diiam2 menyelinap kembali, bersembunyi dibalik sebuahbatu besar.

Dilihatnya Ang Hwat cinjin seperti orang gilakeadaannya. Rambutnya yang berwarna merah itu riyap2rebah berdiri, sikapnya menyeramkan sekali.

Sedang difihak lawan, Kwan Tay-kin matanya melotot,tak mengantuk seperti tadi.

Nyata2 kedua gembong itu sedang mengerahkanseluruh kepandaiannya untuk menghadapi lawannyayang berat.

Cek-hun-ciang atau pukulan awan ungu yangdiyakinkan oleh Kwan Taykin, merupakan suatu ilmuganas yang paling lihay sendiri diantara 7 macam ilmu

ganas.

Page 453: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 453/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Dan karena peyakinannya itu sudah mencapai tingkatkesempurnaan, angin pukulannyapun bisa mengeluarkanhawa racun. Andaikata yang diyakinkan itu bukan jenis

Iwekang tok-ciang (pukulan racun), artinya meyakinkanilmu Iwekang bisa, tingkatan yang dicapai oleh KwanTay-kin itu, akan dapat dibuat menangkis senjata lawanyang jaraknya beberapa meter jauhnya!

 Adanya dia sampai meyakinkan pukulan ganas itukarena marah atas nasib yang diderita kedua muridnya(Hwat Siau dan Swat Moay). Setelah berhasilmeyakinkan, dia segera menuju ke Kwiciu untukmelakukan pembalasan. Tapi apa lacur, ketika tiba di Lo-hu-san dia telah berpapasan dengan Tay Siang siansu.Paderi agung yang sakti itu sepintas pandang segeramengetahui, bahwa orang itu memiliki ilmu yang keliwatsaktinya.

Tapi sorot matanya mengunjuk kebuasan yang ganassekali.

Hweshio agung itu mengambil putusan untukmenjinakkannya dengan pelajaran agama Hud. Makasengaja dia cari perkara dan tantang tokoh Tibet ituuntuk bertanding duduk semedhi. Kecuali ada orangyang membantu siansu itu atau dia (Kwan Tay-kin)

berjanji takkan mengijakkan kaki didaerah Kwan-lwe(Tiongkok) lagi, barulah dia menang dan boleh bebas.

Gembong Tibet itu tinggi sekali adatnya (congkak).Nafsu ingin menangnya, besar sekali. Begitulah setiaphari mereka duduk bersemedhi sampai 8 jam dankejadian itu berlarut sampai 10 tahun lamanya. Dalamwaktu sekian lama itu; dengan sendirinya, Kwan Tay-kin

bertambah maju kepandaiannya. Sedikit waktu lagi,

Page 454: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 454/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

dengan falsafah2 Hud Tay Siang percaya tentu dapatmenerangi bathin orang itu. Tapi ternyata jerih payahselama 10 tahun itu, lenyap hanya dalam satu hari saja.

Tanpa mendapat idin Tay Siang, Siao-lan telahmenusukkan senjata garunya kepada orang itu.

Sesuai dengan janji yang telah diikrarkan dimuka,Kwan Taykin segera berbangkit dan pergi situ denganlenggangnya. Setiap tokoh persilatan yang dijumpainya,tentu dibunuh. Habis dibunuh lalu digantung tinggi2.Keenam orang persilatan yang ditemukan The Gotergantung diujung serambi pagoda bungalow, adalahorang, Tibet itu yang melakukan!

Sampai bebrapa saat kemudian, kedua gembong itumasih belum mulai lagi.

"Ai, mengapa mereka itu?" saking tak sabarnya TheIng segera menggerutu dengan pelahan. Tapi Tong Ko

menjawilnya supaya jangan banyak omong.Benar juga, rupanya Ang Hwat seperti mendengar

bisikan nona itu tadi. Gerakan tubuhnya agak lambat justeru pada saat itu Kwan Tay-kin sudah melancarkansebuah hantaman. Ang Hwat buru2 membalas. Kali ini

 jarak mereka lebih dekat. Ketika terjadi benturan, AngHwat kedengaran bersuit panjang sedang Kwan Tay-kin

tertawa seram. Kembali keduanya sama. berpencar lagi.Kini mereka bergerak-gerak melakukan serangmenyerang, dari pelahan menjadi cepat. Apa yangtampak digelanggang situ, hanya, lah dua gulung sinaryang mengeluarkan deru angin dahsyat.

Se-konyong2 terdengar suara benturan keras, dankedua gembong itu tampak tegak berdiri diam,tangannya saling menempel. Melihat itu, bukan main

Page 455: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 455/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

kejutnya Tong Ko. Terang mereka sedang mengadulwekang. Serentak berdiri, berteriaklah Tong Ko dengancemasnya : "Cin-jin, tangannya beracun!"

 Ang Hwat berpaling. Wajahnya merah padam karenamurka.

"Budak yang tak mau mendengar kata, lekas enyah.Kalau kudapatkan kau masih berada dalam jarak 100 Iidari sini, awas jiwamu ya!"

Tong Ko tersipu-sipu.

Dia yakin Ang Hwat tentu sudah mempunyaipegangan.

Segera diajaknya The Ing berlalu.

Baru berdialan belum lama, mereka berpalingkebelakang tampak kedua gembong itu masih tegakberdiri seperti tiang.

"Engkoh Ko, kau berpendapat siapa yang menangnanti?" tanya The Ing setelah jauh sekali dari gelanggangitu. Tapi Tong Ko hanya menggeleng kepala.

Belum sampai petang hari, mereka sudah keluar daridaerah Sip-ban-tay-san. Malam itu mereka tidurdisembarang tempat. Keesokan harinya barulah

meneruskan perjalanan ke Kwiciu. Tiba disana, langsungmereka menuju kegedung tihu (residen). Pintu kantorpembesar itu tertutup rapat. Mereka mencari sebuahwarung untuk berunding. Tong Ko menyatakan supayamalam nanti melakukan penyelidikan kegedung tihu, TheIng diam saja, berselang bebrapa saat baru ia menyahut: "Engkoh Ko, aku punya jalan! Bukantah dalam suratnya

Page 456: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 456/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

itu ayah menyuruh aku datang? Nah, dengan surat ituaku akan masuk kesana!"

"Benar, tapi kalau kau seorang diri, berbahaya sekali !"The Ing menatap wajah Tong Ko, tiba2 ia tertawa geli.

Tong Ko heran dan mengira kalau mukanya itu apabarangkali kotor, maka sampai ditertawai sinona. Buru-buru dia menghampiri kaca, tapi ternyata bersih2 saja.

"Kau menertawai apa?" tegurnya dengan heran.

"Aku punya akal, tapi, jangan2 kau tak mau!"

""Asal bisa menjumpai paman The, aku tentu takmenolak!"

"Kau menyaru jadi seorang nona dan ikut aku masuk.Mereka tentu tak mencurigai" kata The Ing sembariketawa:

"Hai, apa2an itu?!"

"Kalau begitu biar aku pergi seorang diri saja," kataThe Ing dengan mengangkat pundak.

Setelah merenungkan sejenak, akhirnya Tong Komenerima. The Ing lekas2 keluar membeli pakaianwanita dan beberapa macam perhiasan. Oleh karena

sememangnya berparas cakap, maka ketika sudahberganti pakaian wanita, jadilah Tong Ko seorang nonacantik. Malah The Ing sendiri sampai terkejut :"Ai,mengapa kau menyerupai benar dengan suatu orang?!"

"Siapa?"

"Say-hong-hong Bek Lian!"

Page 457: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 457/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tong Ko tertawa, ujarnya :"Say-hong-hong Bek Lianadalah ratu bunga dari Kwiciu, masakan aku dapatmenyamainya, sudah jangan omong tak keruan!"

The Ing tetap ngotot.. "Benar2 seperti pinang dibelahdua, percaya atau tidak itu terserah padamu!"

Tong Ko tak mau berbantah.

Keesokan harinya, mereka menuju kegedung tihu.

"Mau apa?" hardik serdadu penjaga seraya

menghadang.The Ing deliki mata. "Kawanan yang tak bermata, kau

kenal tidak dengan Shin Hiat-ji tayjin?"

Shin Hiat-ji adalah taylwe-wisu (barangkari keraton).

Segera kawanan serdadu itu merobah sikapnya.

"Nona ini adalah........"

"Aku she The, kemari hendak menemui ayah!"

Ter-sipu2 kawanan serdadu itu membawa kedua nonaitu masuk.

Tiba disebuah ruangan, terdengar lengking suara LiatHwat cousu berkata : "Sudah bebrapa hari, mengapaHiat-ji masih belum pulang? Jangan2 dia mendapat

halangan ditengah jalan!"

"Kukira tidak!" sahut suara The Go.

Mendengar itu, tak dapat The Ing menahan teriaknyalagi : "Yah, aku sudah datang!"

Pintu ruangan itu terbuka sendiri. Liat Hwat dan TheGo duduk dikursi, sedang Siao-lan berdiri disisi suaminya.

Bermula The Go terbeliak melihat puterinya kesitu, tapi

Page 458: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 458/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

lebih kaget lagi demi tampak seorang nona mengikutdibelakang The Ing. Pikiran The Go terbayang lagi akankenangan pada duapuluh tahun berselang, Say-hong-

hong Bek Lian, dewi jelita dari gunung Lo-hu-san..........Juga Siao-lan terperanjat bukan terkira.

The Ing cukup cerdas dan buru2 memberi keterangan: "Yah, Hiat-ji susiok sedang mempunyai lain urusan, jadiagak terlambat beberapa hari. Aku telah mengerti jelasisi suratmu itu, maka aku datang kemari!"

Sengaja ia tekankan kata2 "jelas" itu. Sebagai seorangyang berotak, tajam, The Go dapat menangkap isyaratitu.

"Ing-ji, lekas beri hormat pada sucoumu!" serunyasembari menatap tajam2 kearah "Bek Lian". Ah, Bek-Liantak semuda itu keadaannya. Hai, itulah Tong Ko, secepatitu The Go sudah dapat meneropong penyaruan yang

lihay itu.Sebenarnya pada perkenalannya pertama dengan

Tong Ko, The Go sudah dapat merabah-rabah asal usulanak muda itu. Tapi dia anggap belum tiba saatnyauntuk memberi tahu. Hanya dia larang puterinya supaya

 jangan bergaul rapat dengan pemuda itu. Makasangatlah gelisahnya demi The Ing datang bersama Tong

Ko, suatu tanda bahwa hubungan kedua anak muda itutentu sudah makin akrab. Namun dalam saat dankeadaan seperti itu, dia terpaksa tekan perasaannya danpura2 berseri girang.

"Ha, kiranya tit-li (keponakan perempuan) juga ikut?"ujarnya.

Page 459: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 459/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Titli ingin menyambangi susiok dan subo!" sahutTong Ko dengan nada kecil.

Ternyata anak muda itu juga cakap bersandiwara.Untuk membuktikan dirinya itu seorang nona

sesungguhnya, dia kerutkan tenggorokannya supaya bisabersuara kecil.

 Adalah Siao-lan yang lamban pikirannya, tak dapatsegera mengetahui sandiwara yang sedang dimainkanoleh suaminya dan anak muda itu. Wajahnya menampil

rasa heran. Buru2 The Go menyentuhnya sebagai isyarat jangan bicara apa2. Liat Hwat duduk anteng menerimapemberian hormat dari kedua gadis itu. Rupanya diasangat gembira dan tertawa ter-bahak2.

"Ha..., ha..., tak kira bisa mendapat tambahan duaorang titli yang cantik dan gagah," ujarnya, lalu berkatakepada The Go : "The Go, kau bilang hendakmenyumbangkan suatu jasa pada pemerintah kerajaan,entah bagaimana caranya? Turut pendapatku, kembalimukepada kerajaan itu, masih belum diketahui umum.Bunuhlah bebrapa tokoh pemberontak, barulah kerajaanmenaruh kepercayaan penuh padamu!"

"Bukan begitu!" sahut The Go.

"Lalu bagaimana kau hendak mengunjuk jasa?" LiatHwat, berobah wajahnya dengan serius.

The Go tertawa, ucapnya : "Pepatah mengatakan'tangkap kawanan penjahat harus ringkus dulupemimpinnya'. Dengan membawa batang kepala Siau-beng-siang kemari, itulah baru suatu pahala besar!"

"Bagus, bagus! Tapi apakah prakteknya sernudah itu?"

Page 460: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 460/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Segala usaha besar, tentu sukar. Tapi itu bukanberarti tak dapat dilakukan. Kalau aku suami isteri dankedua anak perempuan itu diperboleh pergi kesana,

tanggung tentu berhasil!"

Liat Hwat perdengarkan tertawa aneh, serunya :"Kamu berdua suami isteri dan seorang titli bolehlahpergi, tapi anakmu perempuan itu harus inggal disini!"

The Go cerdik, tapi Liat Hwatpun tak mudah diakali.

Mendengar pernyataan, "suhunya" itu, hati The Go

terkesiap, namun wajahnya tetap dikuasai, sahutnyadengan lapang : "Kurang satu orangpun tak menjadisoal!"

Tapi Liat Hwat tetap menggeleng; katanya :"Tidak,lebih baik aku ikut pergi juga!"

Kali ini benar2 The Go terkejut sekali. Celaka, kalau

setan kate itu turut pergi, dia tentu dipaksa untukmelakukan rencana itu. "Guyon2 jadi sungguhan"namanya itu. Tapi kini jelaslah sudah bahwa Liat Hwatmasih tetap menaruh kecurigaan, maka tak mau biarkandia (The Go anak isteri) pergi. Untuk menolak maksudLiat Hwat, tentu akan makin mengentarai.

The Go bukanlah si Cian-bin-long-kun yang pernah

menghabiskan 3 laksa pejoang Hoasan, kalauberhadapan dengan Liat Hwat seorang saja, dia sudahmenyerah.

"Kalau insu mau sekalian turut, itulah bagus sekali!"katanya dengan girang.

---oo^dwkz0kupay^oo---

Page 461: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 461/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

(Bersambung Ke Bagian 30)

BAGIAN 29 : MELUNASI HUTANG

Kira2 dua jam berjalan dia dan The Ing sudah keluardari Lo-hu-san.

Kala itu rembulan purnama.

Lapisan mega tipis sayup2 bertebaran melalui dewi

malam itu.Untuk melonggarkan kemengkelannya, Tong Ko

mainkan goloknya dalam ilmugolok ajaran Ang Hwatcinjin. Lui-tong-in-in, lui-tian-kiau-co, hong-luiki-seng, 3

 jurus lengkap dia mainkan sampai selesai.

Sewaktu mengakhiri permainannya, Tong Ko papaskangoloknya kesebuah batu besar. Tring......., terbelah batu

besar itu menjadi dua.

Tong Ko maju mendekati dan menghantam lagi.

Dua belah batu itu, terhantam menjadi empat belah.

Setelah puas, barulah Tong Ko lintangkan goloknyadimuka dada.

Dengan tertawa dia berpaling, tanyanya: "Nona The,kemana kita hendak pergi ini?"

The Ing tahu bahwa hati anak muda itu sedanggundah resah, maka iapun menyahut: "Terserahpadamu, hanya saja aku ingin sekali berjumpa denganayah dan mamahku!"

Page 462: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 462/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Aku bagaikan seekor burung, empat penjuru lautanini adalah rumahku. Baik, mari kita menuju ke Sip-ban-tay-san!"

Menjelang malam, mereka baru mencari rumahpenginapan.

Keesokan harinya mereka lanjutkan perjalanan lagi.

Selama dalam perjalanan itu, mereka menuturkanpengalaman masing2 sejak berpisah.

Setelah jelas mengetahui bahwa anak muda itu masihtetap menyintai Tio In, maka sengaja The Ing perlambatperjalanannya.

Pertama karena ia berduka, kedua supaya dapat lebihlama berkumpul dengan Tong Ko.

Perjalanan ke Sip-ban-tay-san itu hampir memakanwaktu satu bulan.

Begitu mendorong pintu rumah The Go, segera TongKo berseru: "Ang Hwat cianpwe, aku sudah kembali!"

Tiada penyahutan.

The Ing menyatakan herannya mengapa kedua ayahbundanyapun belum pulang, Tong Ko menghiburnyabarangkali ayah bunda The Ing itu masih ada lain

urusan.

"Engkoh Ko mengasohlah dahulu, biarlahkutangkapkan dua ekor ayam hutan untuk santapan!"kata The Ing terus menuju keluar.

Belum sempat Tong Ko mengiakan, atau The Ingkedengaran menjerit kaget.

Page 463: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 463/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Cepat Tong Ko loncat memburu. Diatas dahansehatang pohon lengkeng tua yang separoh bagiansudah kering, tampak ada sesosok tubuh bergelantungan

dengan kaki diatas. Puhun itu ada 6-7 tombak tingginyadan tubuhnya ber-goyang2 tertiup angin, jadi takkelihatan jelas air mukanya.

"Aneh, pohon lengkeng itu sudah lama layu kering.Ketika masih kecil aku pernah memanjat dan putuslahdahan yang kuinjaknya. Ilmu gin-kang siapa yang dapatnaik sedemikian tingginya?" kata The Ing.

Setelah mendongak mengawasi sejenak, baru Tong Koberkata: ”Nona The, ilmu ginkang orang itu memangsempurna, orang yang tergantung dipuhun itu sudahmati. Setelah mati, baru orang itu digantung!"

Jadi dapat dibayangkan bagaimana lihay ginkangorang itu.

"Ang Hwat cinjin?" seru The Ing dengan kagetnya.

Tong Ko menggeleng: "Ang Hwat cinjin tak nantiberbuat begitu, mari kita naik memeriksa keatas!"

Tong Ko enjot tubuhnya naik kesebatang dahan, tapibaru sang kaki menginjak, dahan itu segera patah. TongKo cepat mencapai dahan lainnya sebelah atas, tapi

dahan itupun patah dan jatuhlah Tong Ko bersamadahan itu.

"Engkoh Ko, separoh bagian dari pohon itu entahsudah berapa tahun kering kerontang, memang sukardipanjat!"

"Aneh, mengapa dahan yang dibuat menggantung

orang itu tak putus? Kita harus memeriksa keatas!"

Page 464: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 464/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Untuk memanjat keatas, mudah saja. Kita harusmelalui bagian batang yang tidak kering!"

Tong Ko lakukan usul itu dan tak lama kemudiandapatlah dia tiba dipuncaknya, tapi masih terpisah 2meteran dari tubuh mayat itu.

Namun dari situ dapat dilihatnya jelas keadaan korbanitu.

Umurnya kira2 50-an tahun, memelihara janggutpendek yang menjikrak.

Sikapnya menandakan seorang persilatan.

Kiranya dahan yang dibuat menggantung orang itu,bukan dahan puhun tapi sebatang tiang besi yangujungnya dimasukkan kedalam batang puhun. Sepintaspandang, tampaknya memang seperti dahan kering.Tong Ko loncat keatas dan menurun mayat itu. Tubuh

korban itu tak terdapat luka apa2 melainkanpunggungnya terdapat sebuah telapak tangan. Inilahyang menyebabkan kematian orang itu. Tong Ko belumpernah mendengar tentang akhli silat yang begitu hebatpukulannya.

"Nona The, mungkin si pembunuh belum jauh darisini, ditilik dari kepandaiannya rasanya kita masih

dibawahnya. Lebih baik kita ber-hati2, siapkansenjatamulah!" kata Tong Ko.

The Ing mengatakan bahwa tali cengsi-nya sudah siapsegala waktu. Tapi mencari kesekeliling situ sampaisekian lama, mereka tak bertemu dengan jejak apa2.Terpaksa mereka kembali kedalam pondok lagi. Baru TheIng hendak membuka mulut atau Tong Ko cepat

memberi isyarat tangan supaya diam, karena,

Page 465: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 465/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

didengarnya dikamar sebelah ada suara orang tidurmendengkur. Cepat dia mendorong pintu dan dapatkandiatas balai2 bambu tidur seorang gemuk dengan

pulasnya. Tong Ko belum pernah melihat orang itu.

"Ai, rasanya aku pernah kenal dianya!" kata The Ing.Dan karena suara The Ing itu maka menggeliatlah orangitu bangun. Dia memandang kearah kedua anak mudaitu.

Tampak jelas bagaimana sorot matanya bersinar

ungu. Teringat akan telapak tangan ungu yang terdapatpada punggung mayat dipuhun itu, Tong Ko dan The Ingterkesiap.

"Hai, kau siapa, mengapa seenaknya sendiri tidurdiranjang ayah ku?" tegur The Ing.

Orang itu tertawa sahutnya: "Aku selalu bebas berbuatsesukaku, sedang Tay Siang siansu saja tak dapatmengganggu usik diriku, masakan seorang budakperempuan berani usilan?"

Waktu orang itu mengungkit nama Tay Siang siansu,sesaat teringatlah The Ing sewaktu ia bersama Bek Lianmelarikan diri dari kejaran Liat Hwat cousu digunung Lo-hu-san tempo hari. Ia menjumpai Tay Siang siansu

sedang duduk berhadapan dengan seorang gemuk.Benar Tay Siang itu waktu tak memberi tahu, tapi pernahayahnya (The Go) mengatakan sesuatu tentang orangitu. Maka siraplah amarahnya dan berseru "Kau..."

Tapi belum ia lanjutkan kata2nya, Tong Ko sudahmenyelutuk: ”Yang tergantung diatas puhun itu, apakahtuan yang melakukankan?"

Page 466: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 466/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Orang itu menguap dulu, baru acuh tak acuhmenjawab: ”Benar, orang itu bergelar Tiat-pi-tong-kakCin Gun!"

Tong Ko terbeliak. Tiat-pi-tong-kak (lengan besi kakitembaga) Cin Gun, seorang tokoh kenamaan di daerahKwisay yang sangat dihormati orang karena kemuliaanbudinya.

"Mengapa kau mencelakainya?" tegur Tong Ko.

Kembali orang itu menguap seperti oraang masih

ngantuk, ujarnya: "Untuk membunuh orang, masa harusmencari alasan? Tempo hari aku kena diakali si keledaigundul Tay Siang, diajak adu bersemedhi. Sudah tentukarena dia seorang paderi, aku tak dapat menang.Syukur kala itu datang seseorang membantunya untukmemukul aku, sehingga aku dapat keluar dariperangkapnya untuk meng-gantung2i orang, ha.....,

ha....., senang senang sekalii......!'Bagi orang itu menggantungi orang sudah menjadi

hobbynya. Habis berkata kembali dia tampak menggeliat, justeru telapak tangannya menghadap kemuka. Tong Komelihat jelas bagaimana telapak tangan orang aneh ituberwarna ke-ungu2an. Orang aneh, kepandaian anehdan tingkah laku yang aneh pula.

"Cin Gun dihormati oleh kaum persilatan, apakah kautak kuatir ada orang menuntut perhitungan padamu?"tanya Tong Ko pula.

Habis menggeliat, orang itu tundukkan kepala danmatanya seperti tertumbuk pada pi-lik-to. Serentakmulutnya memuji: "Golok bagus"!

Page 467: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 467/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Seenaknya sendiri, dia ulurkan tangan, ujarnya:"Berikan padaku!"

Tong Ko tahu bahwa dia sedang berhadapan denganseorang tokoh sakti yang menyangsikan kelakuannya."Cunke, jangan ber-olok2!" serunya sembari mundur.

"Siapa yang ber-olok2 denganmu. Kalau tak maumemberikan kaupun tentu akan kugantung dipuhun tuaitu supaya dapat menikmati pemandangan alam Sip-ban-tay-san sini !" bentaknya dengan marah.

Tong Ko yang selama itu tak lepaskan matanyakepada orang aneh itu, memperhatikan bahwa setiap kalitangan si gemuk itu diangkat naik. tentu warnanya makintua. Selama digembleng dan diwejang ilmu silat oleh AngHwat cin-jin, baik kepandaian maupun pengetahuanTong Ko mengenai ilmu itu, bertambah maju dan luas.Dia yakin tangan ungu dari si gemuk itu tentu termasuk

 jenis lwekang yang sakti, kemungkinan besar sangat jahat. Setelah menolak permintaan orang, dia mundursembari isyarat anggukan kepala kepada The Ing.Maksudnya suruh nona itu juga ikut mundur, tapiternyata malah runyam. Sememangnya The Ing sudahbenci melihat kecongkakan orang itu.

Maka demi tampak Tong Po mengangguk, ia mengira

kalau pemuda itu suruh dia turun tangan. Tanpa berayallagi, dia segera lambaikan tali cheng-sidalam gerak ceng-hay-sen-boh. Ratusan lingkaran kecil warna merahsegera bergelombang menabur kearah muka si gemuk.

"Nona The......" Tong Ko menjerit kaget, tapi belumsempat dia lanjutkan kata2nya, orang gemuk itu denganmalas2an menyambar tali itu. Seketika permainan talicheng-si dalam jurus ceng-hay-sen-boh yang dahsyat itu,

Page 468: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 468/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

tak dapat digerakkan alias macet. Sekali orang itumenarik tangannya keperut, The Ing seperti ditarikkemuka, jatuh tertelungkup kearah ruangan dalam.

Tong Ko bertindak sebat. Cepat dia hantamkan pi-lik-to, begitu tali cheng-si putus, dia segera tarik tangan TheIng untuk diajak loncat keluar. Untung dia berlaku sebat,karena sesaat itu terasa ada hawa amis menyambar, bauyang memaksa orang muntah2.

Tapi karena sudah berada diluar, mereka tak sampai

begitu.Jelas bahwa hawa amis itu, keluar dari telapak tangan

si gemuk yang ungu itu, suatu tok-ciang (ilmu pukulanberacun) yang jarang terdapat.

Pada saat Tong Ko hendak mencari siasat menghadapisi gemuk jahat itu, tiba2 ada orang berseru diluar pintu:"Nona The apa dirumah? Leng-cun (ayahmu) suruh akumengantarkan surat kemari!"

Tong Ko seperti kenal dengan suara orang itu. Diaterkejut mengapa orang itu hendak mencari The Ing.Juga The Ing tak terkecuali herannya. "Nada suara orangitu tak asing rasanya, mengapa ayah menyuruhnyakemari? Mari kita keluar menjenguknya!" katanya.

"Habis bagaimana dengan orang gemuk didalamkamar itu?" tanya Tong Ko.

The Ing mengintip kedalam dan tampak orang anehitu menggeliat lalu terlentang tidur menggeros lagi. TheIng segera ajak Tong Ko keluar menerima surat itu lebihdahulu.

Page 469: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 469/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Seorang yang mengenakan pakaian opsir Ceng danseorang tinggi besar, tengah menggendong tanganberdiri membelakangi pintu. Rupanya mereka tengah

menikmati aIam pegunungan disitu.

"Siapa yang hendak menerimakan surat padaku?"tegur The Ing.

Kedua orang itu serentak sama berputar diri. Tapidemi melihat Tong Ko, siorang tinggi besar itu segeraberseru keras: "Bagus, kau juga disini!"

"Ai, kiranya kau!" The Ing pun tak kurang kagetnyademi mengetahui bahwa orang itu bukan lain sipemudaberumur 20-an tahun yang sudah menduduki jabatansebagai tay-lwe ko-chiu (jagoan istana), si Cek-cing-longShin Hiat-ji. Anak itupun terperanjat melihat The Ing.

"Oh, kiranya nona itu adalah puterinya The sute, maafkarena belum mengenal tempo hari sudah kesalahantangan. The sute mengirim sepucuk surat, harap nonaterima!" secepat Hiat-ji dapat menguasai getar wajahnya,dia lantas memulai buka pembicaraan.

The Ing terkesiap, serunya: "Ngaco, apa katamu? Ayahku suruh kau kemari menyerahkan surat?"

"Benar," Hiat-ji tertawa, The Go yang dahulu dikenal

orang sebagai Cian-bin-long-kun, kini sudah menjadimurid suhuku Liat Hwat cousu, ketua sebuah partai diTibet. Dengan begitu, walaupun aku lebih muda, tapikarena aku yang menjadi murid terdahulu, jadi. diamenyebut aku suheng!"

The Ing tak percaya pendengarannya. "Janganmengoceh tak keruan. Ayahku mana sudi campur gaul

dengan kamu kawanan bebodoran ini?"

Page 470: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 470/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Hiat-ji tak marah, katanya: "Harap nona janganmarah2, bacalah suratnya dan kau tentu akan percaya!"

Dari saku bajunya, Hiat-ji mengambil sepucuk suratterus diserahkan pada sinona. The Ing bersangsi, iaberpaling menghadap kearah Tong Ko dan tak maumenyambuti surat itu Tong Ko berapi2 matanyamemandang. pada Hiat-ji.

Sebentar lagi dia hendak menyelesaikan rekening-hinaan yang diutangnya dari anak itu. Tapi demi

dilihatnya surat itu bercoretkan tulisan yang indahgarang, dia tak ragu lagi.

"Nona The, surat itu benar tulisan ayahmu!" serunya.

Ketika The Ing berpaling, memang benar apa yangdikatakan Tong Ko itu.

Dengan perasaan sangsi, surat itu disambutinya dan

astaga, kiranya memang benar tulisan ayahnya.

Surat itu berbunyi demikian:

Kepada anakda Ing :

Harap anakda ketahui, bahwa putusan ayah untukkembali menakluk, sungguh bukan pura2. Lekas datang

 jangan ayal menemui aku.

 Ayahmu The Go.

Uruf2-nya yang indah garang itu, memang buahtangan The Go. The Ing terkesiap sejenak. Diulanginyamembaca sekali lagi. Wajahnya berobah merah putih,

Page 471: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 471/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

penuh dengan seribu kesangsian. Tong Ko menghampiriturut membaca.

”Gila, mengapa terjadi begini? Ah, tak mungkin!"serunya.

Hiat-ji tertawa dingin, memberi komentar singkat:"Saudara Tong, surat itu menjadi bukti yang berbicara!"

Melihat cecongor anak itu, amarah Tong Ko meluap-luap.

Walaupun perkenalannya dengan Cian-bin-long-kuntak berapa lama, tapi dalam waktu yang sesingkat itu diasudah mengetahui jelas bagaimana peribadi ayah TheIng itu.

Tong Ko tak percaya barang serambutpun, bahwa TheGo sudi bertindak menjadi pengkhianat lagi. Tapi sepertiyang dikatakan Hiat-ji, surat itu merupakan bukti hitam

diatas putih yang tak dapat dibantah lagi.Ketika dia mengamat2i sampulnya, ternyata pada

tutup sampul itu tertera sebuah huruf "Sam" (tiga).Memang pada jeman dulu, orang suka memberi sesuatutanda tulisan diatas surat, agar pengantar surat itu ataulain orang tak sembarangan berani membuka mencuribaca isinya. Tapi mengapa The Go juga membubuhi

tanda itu, pada hal yang disuruh mengantarkan adalahHiat-ji? Dengan kecurigaan itu dia menanyakan The Ing:"Nona The, lengcun menulis huruf "sam" pada tutupsampul, apakah artinya itu?"

The Ing teringat sesuatu bisiknya dengan pelahan:"Benar, ayah sering bilang padaku, dalam keadaangenting, orang bisa menuliskan maksudnya secara

rahasia dalam sebuah surat. Dengan adanya tanda huruf

Page 472: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 472/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"sam" itu, ayah tentu menyuruh aku membaca setiaphuruf yang ketiga. Disitulah terdapat maksud yangsebenarnya dari ayah!"

Tong Ko mulai membaca lagi menurut peraturan itu.Huruf ketiga dari setiap perkataan, dia ambil keluar.Huruf ketiga dari baris pertama yalah "Ing". Huruf ketigapada baris kedua dan selanjutnya adalah "ketahuilah",lalu "ayah" lalu "menakluk", lalu` "pura2", lalu "jangan"dan terakhir "kemari". Apabila kedelapan huruf itudirangkai maka terdapatlah pesan begini: "Ingketahuilah. Ayah menakluk pura2 jangan kemari!"

Setelah yakin akan maksud sebenarnya dari surat itu,segera Tong Ko memberi isyarat mata kepada The Ing,bisiknya: "Kau beresi si opsir, aku si Hiat-ji, biar merekatak dapat pulang se-lama2nya!"

The Ing mengerti. Dengan tertawa-tawa, ia

menghampiri Hiat-ji, ujarnya dengan ramah: "Ya,memang surat dari ayahku, terima kasih!"

Sudah tentu Hiat-ji tak mengetahui mengapa sikapThe Ing kini mendadak berobah seratus derajat. The Ingberpaling kepada si opsir dan tanyanya: "Tuan opsir yangentah siapa namanya, aku membilang banyak terimakasih juga padamu!"

Selagi siopsir masih main aksi ke-sombong2an, TheIng sudah gerakkan tali merahnya dalam jurus ceng-hay-seng-boh. Tahu2 leher siopsir itu serasa terlibat dengantali tajam. Sekali tangan The Ing menyentak, tanpaberkuik lagi opsir itu rubuh tak bernyawa!

Page 473: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 473/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sementara itu, Tong Kopun maju menghampiri Hiat-jidan berkata dengan dingin: "Shin tayjin, urusan diantarakita berdua, sebaiknya juga diselesaikan sekarang!"

Hiat-ji tersenyum ewah, ujarnya: "Sebenarnya setelahThe Go menakluk kepada kerajaan Ceng, kau dan nonaThe seharusnyapun mengikuti tindakannya itu. Tapikalau kau berkeras hendak menyelesaikan hutang itu,akupun terpaksa melayani juga!"

Tong Ko lintangkan goloknya pe-lahan2 kedada,

setelah melepas tertawa, berserulah dia dengan girang:"Shin tayjin, kau sungguh menolong mukaku!"

Kata2nya itu ditutup dengan sabetan pi-lik-to.

Tadi sebenarnya Hiat-ji pun sudah mengetahui bahwagolok ditangan anak muda itu sebuah senjata pusaka.Tapi dikarenakan kesombongannya, dia sudah tak maumemandang mata. Dia tetap mengira, lawannya ituadalah pemuda Tong Ko dahulu.

Mundur selangkah, dia gunakan tangan kosong gong-chiu-kin-na-tihiu untuk merebut senjata lawan. Karenabencinya terhadap pemuda pengchianat itu, sekaligebrak Tong Ko sudah keluarkan jurus hong-lui-ki-seng,

 jurus yang paling lihay dari ilmugolok 3 jurus itu Golok itu

menyemburkan badai dan kilat yang men-deru2. Demimelihat Hiat-ji dengan sombongnya menggunakantangan kosong, dengan tertawa gelak2 Tong Ko ber-putar2 memainkan golok pusakanya. Belum reda suaraketawanya itu atau Hiat-ji sudah menjerit ngeri. TongKopun lantas menarik pulang goloknya dan mengawasikeadaan lawan.

Page 474: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 474/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Hiat-ji ter-huyung2 jatuh kira2 8 tindak jauhnya,mukanya pucat seperti kertas dan yang mengerikanlengan kanannya sudah hilang

"Shin tayjin, dengan membayar sebuah lengan ini,rasanya hutangmu itu masih belum lunas!" Tong Kotertawa dingin.

Karena sakitnya, sebenarnya dengan wajah pucatmayat Hiat-ji sudah menunggu ajalnya. Tapi tiba2matanya tertumbuk akan sesuatu bayangan dan

berserulah dia keras2: "Toa-supeh, kiranya kau beradadisini. Kedatangan suhu kali ini keselatan, sebagian besaradalah untuk mencarimu!"

Tong Ko berpaling kebelakang. Si gemuk tadi kiranyasudah berdiri diambang pintu sambil molat molet(bergeliat).

"Kau ini anak murid siapa, mengapa mengomong takkeruan!" tegurnya.

Sewaktu kedua orang itu berbicara, Tong Ko merasabakal terjadi sesuatu hal. Cepat dia hampiri The Inguntuk bahu membahu menunggu setiap kemungkinan.

Tampak Hiat-ji paksakan diri untuk menyahut:"Toa............... supeh, aku adalah.......muridnya Liat

Hwat cousu............... apa kau sudah membalaskan sakithati kedua suheng?"

"Hem, baru saja aku tiba di Lo-hu-san dalamperjalanan ke Kwitang, aku sudah ditantang adu semedhioleh seorang paderi bangsat, dan itu telah menghabiskanwaktuku sampai 10 tahun!" kata orang itu.

Page 475: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 475/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Memang si gemuk itu bukan lain adalah toa suhengdari Liat Hwat cousu.

Sepuluh tahun yang lalu dia berangkat dari Tibetuntuk menuntutkan balas bagi kedua muridnya suamiisteri Hwat Siau dan Swat Moay, yang telah dibikinlumpuh punah kepandaiannya oleh Tay Siang siarisu.

Tapi begitu pergi, dia tak ada kabar beritanya lagi.

Sebenarnya Hiat-ji sudah tak kuat, hanya karenamelihat munculnya sang toa-supeh yang tak di-duga2

itulah maka dia kuatkan, diri untuk memanggil.

Tapi habis itu, diapun segera rubuh terkulai takbernyawa lagi.

Melihat sutitnya (murid keponakan) binasa, orang itumengicupkan mata kearah Tong Ko. Tong Ko tahu apaartinya itu dan pe-lahan2 dia kisiki The Ing mundur

kebelakang."Shin-sutit tak dapat ditolong Iagi, diantara kalian

berdua, siapa yang mengganti jiwa?" tanya si gemuk.

Tong Ko tertawa, dingin, sahutnya: "Dia mati itusudah selayaknya, siapa yang mau mengganti jiwa-nya?"

Orang itu perdengarkan geraman aneh tubuhnya

bergetar, tangannya pelahan2 diangkat. Sesaat lagi, diatentu bakal melancarkan pukulan amis. Menyerang dulu,adalah siasat yang paling baik. Demikian pikir Tong Kodan dia segera serukan The Ing supaya menyingkir, laluputar pi-lik-to menyerang orang gemuk itu.

Tepat pada saat itu pukulan lawanpun sudahmelancar, serangkum bau amis memuakkan perut orang.

Buru2 Tong Ko tutup napas, tapi tetap tak tahan.

Page 476: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 476/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tanpa menghindar, cukup dengan gerakkan telapaktangannya yang hitam, orang itu telah dapat menahanarus serangan Tong Ko.

Tong Ko terperanjat, terpaksa dia mundurkan langkah.

Orang itu kedengaran menguap beberapa kali,selangkah demi selangkah maju menghampiri.

Walaupun mempunyai golok pusaka yang dahsyat,namun Tong Ko tak berani maju menyongsong.

Cepat dia tarik The Ing untuk diajak lari.Se-konyong2 dari arah samping terdengar suara

seorang tua berseru: ”Akumuba! Inilah pemimpin besardari Tibet yang digelari orang sebagai Sui-giam-lo soh-hun-ciang Kwan Tay-kin!"

Tong Ko berpaling dan dapatkan kakek gurunya, AngHwat cinjin berdiri disebelahnya. Dadanya serasa longgar

sekali. Orang itu berhenti demi tampak ada seorang cin- jin muncul disitu

"Bagus, diantara barisan ko-chiu daerah Kwiciu, akusudah berjumpa derigan Tay Siang si kepala gundul, kinigilirannia dengan seorang imam gembel. Apa kau jugamau ajak bertanding semedhi?"

"Kwan Tay-kin, kali ini entah berapa banyak sudahorang2 persilatan yang kau celakai? Kaum persilatanKwiciu, tiada sudi menerima seorang bebodoran macamkau!" sahut Ang Hwat.

Orang she Kwan itu jebikan: bibirnya, menyeringai :"Bagus, mari kita segera mulai saja!"

Ketika dia hentikan langkah tadi, tangannya masihdiacungkan keatas.

Page 477: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 477/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Habis mengucap dia lantas enjot tubuhnya loncatsetombak jauhnya.

Gerakannya aneh, pesatnya bukan alang kepalang.Karena loncatan itu, kembali ada serangkum angin

amis menyampok.

Saking tak kuatnya, Tong Ko dan The Ing menyurutmundur.

 Ang Hwat cinjin pun cepat kibaskan lengan baju,

melayangkan sebuah pukulan.Kedua gembong itu, jaraknya terpisah 3-4 meter,

namun ketika kedua pukulan itu saling berbentur,terbitlah suatu angin puyuh besar sehingga puhun2disekliling situ sama rontok daunnya, dahan2nya patah.Bau amis itupun bertebaran ke-mana2. Kedua tokoh itusama2 mundur bebrapa langkah.

"Kalian berdua harus menyingkir pergi, makin jauhmakin baik!" seru Ang Hwat kepada Tong Ko dan TheIng.

Tong Ko tahu bahwa cin-jin itu telah mencapaikesaktian yang tinggi.

Kwan Tay-kin lihay, tapi rasanya takkan dapat berbuat

banyak kepadanya."Cin-jin, ayah The Ing berada di Kwiciu, entah

mengapa dia melakukan siasat pura2 menakluk padapemerintah Ceng, kami berdua hendak menyusulkesana!" seru Tong Ko.

"Pergilah!" sahut Ang Hwat tanpa menoleh.

Page 478: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 478/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Ketika kedua anak muda itu berjalan jauh tiba2 dariarah belakang sana terdengar suara menggelugur yangdahsyat. Kiranya itulah puhun tua lengkeng yang roboh.

Mereka duga tentulah kedua gembong itu sedangbertempur didekat puhun situ, hingga puhun itu sempalseparoh bagian. Pertempuran antara dua gembongpersilatan, merupakan hal yang jarang terjadi.Beruntunglah mereka yang mempunyai kesempatanuntuk menyaksikan, karena dalam pertempuran itu tentuakan dipertunjukkan ilmu sakti dan lain2 kepandaianistimewa yang jarang keluar.

Ini sangat berfaedah untuk menambah pengalaman.

Tong Ko dan The Ing saling berpandangan, dan TheIngpun tahu apa yang dimaksudkan anak muda itu.

Berkata Tong Ko dengan penuh kesungkanan :"NonaThe, ayahmu di Kwiciu..........."

”Tak menjadi soal. Setelah dia mengabdi padapemerintah Ceng, tentu keselamatan-nya terjamin.Sebaliknya kalau kita lewatkan pertempuran besar ini,kita tentu akan menyesal seumur hidup!" The Ing buru2.memotong.

Tong Ko mengiakan dan begitulah keduanya lalu

diiam2 menyelinap kembali, bersembunyi dibalik sebuahbatu besar.

Dilihatnya Ang Hwat cinjin seperti orang gilakeadaannya. Rambutnya yang berwarna merah itu riyap2rebah berdiri, sikapnya menyeramkan sekali.

Sedang difihak lawan, Kwan Tay-kin matanya melotot,

tak mengantuk seperti tadi.

Page 479: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 479/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Nyata2 kedua gembong itu sedang mengerahkanseluruh kepandaiannya untuk menghadapi lawannyayang berat.

Cek-hun-ciang atau pukulan awan ungu yangdiyakinkan oleh Kwan Taykin, merupakan suatu ilmuganas yang paling lihay sendiri diantara 7 macam ilmuganas.

Dan karena peyakinannya itu sudah mencapai tingkatkesempurnaan, angin pukulannyapun bisa mengeluarkan

hawa racun. Andaikata yang diyakinkan itu bukan jenisIwekang tok-ciang (pukulan racun), artinya meyakinkanilmu Iwekang bisa, tingkatan yang dicapai oleh KwanTay-kin itu, akan dapat dibuat menangkis senjata lawanyang jaraknya beberapa meter jauhnya!

 Adanya dia sampai meyakinkan pukulan ganas itukarena marah atas nasib yang diderita kedua muridnya

(Hwat Siau dan Swat Moay). Setelah berhasilmeyakinkan, dia segera menuju ke Kwiciu untukmelakukan pembalasan. Tapi apa lacur, ketika tiba di Lo-hu-san dia telah berpapasan dengan Tay Siang siansu.Paderi agung yang sakti itu sepintas pandang segeramengetahui, bahwa orang itu memiliki ilmu yang keliwatsaktinya.

Tapi sorot matanya mengunjuk kebuasan yang ganassekali.

Hweshio agung itu mengambil putusan untukmenjinakkannya dengan pelajaran agama Hud. Makasengaja dia cari perkara dan tantang tokoh Tibet ituuntuk bertanding duduk semedhi. Kecuali ada orangyang membantu siansu itu atau dia (Kwan Tay-kin)

Page 480: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 480/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

berjanji takkan mengijakkan kaki didaerah Kwan-lwe(Tiongkok) lagi, barulah dia menang dan boleh bebas.

Gembong Tibet itu tinggi sekali adatnya (congkak).Nafsu ingin menangnya, besar sekali. Begitulah setiaphari mereka duduk bersemedhi sampai 8 jam dankejadian itu berlarut sampai 10 tahun lamanya. Dalamwaktu sekian lama itu; dengan sendirinya, Kwan Tay-kinbertambah maju kepandaiannya. Sedikit waktu lagi,dengan falsafah2 Hud Tay Siang percaya tentu dapatmenerangi bathin orang itu. Tapi ternyata jerih payahselama 10 tahun itu, lenyap hanya dalam satu hari saja.Tanpa mendapat idin Tay Siang, Siao-lan telahmenusukkan senjata garunya kepada orang itu.

Sesuai dengan janji yang telah diikrarkan dimuka,Kwan Taykin segera berbangkit dan pergi situ denganlenggangnya. Setiap tokoh persilatan yang dijumpainya,

tentu dibunuh. Habis dibunuh lalu digantung tinggi2.Keenam orang persilatan yang ditemukan The Gotergantung diujung serambi pagoda bungalow, adalahorang, Tibet itu yang melakukan!

Sampai bebrapa saat kemudian, kedua gembong itumasih belum mulai lagi.

"Ai, mengapa mereka itu?" saking tak sabarnya The

Ing segera menggerutu dengan pelahan. Tapi Tong Komenjawilnya supaya jangan banyak omong.

Benar juga, rupanya Ang Hwat seperti mendengarbisikan nona itu tadi. Gerakan tubuhnya agak lambat

 justeru pada saat itu Kwan Tay-kin sudah melancarkansebuah hantaman. Ang Hwat buru2 membalas. Kali ini

 jarak mereka lebih dekat. Ketika terjadi benturan, AngHwat kedengaran bersuit panjang sedang Kwan Tay-kin

Page 481: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 481/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

tertawa seram. Kembali keduanya sama. berpencar lagi.Kini mereka bergerak-gerak melakukan serangmenyerang, dari pelahan menjadi cepat. Apa yang

tampak digelanggang situ, hanya, lah dua gulung sinaryang mengeluarkan deru angin dahsyat.

Se-konyong2 terdengar suara benturan keras, dankedua gembong itu tampak tegak berdiri diam,tangannya saling menempel. Melihat itu, bukan mainkejutnya Tong Ko. Terang mereka sedang mengadulwekang. Serentak berdiri, berteriaklah Tong Ko dengancemasnya : "Cin-jin, tangannya beracun!"

 Ang Hwat berpaling. Wajahnya merah padam karenamurka.

"Budak yang tak mau mendengar kata, lekas enyah.Kalau kudapatkan kau masih berada dalam jarak 100 Iidari sini, awas jiwamu ya!"

Tong Ko tersipu-sipu.

Dia yakin Ang Hwat tentu sudah mempunyaipegangan.

Segera diajaknya The Ing berlalu.

Baru berdialan belum lama, mereka berpalingkebelakang tampak kedua gembong itu masih tegakberdiri seperti tiang.

"Engkoh Ko, kau berpendapat siapa yang menangnanti?" tanya The Ing setelah jauh sekali dari gelanggangitu. Tapi Tong Ko hanya menggeleng kepala.

Belum sampai petang hari, mereka sudah keluar daridaerah Sip-ban-tay-san. Malam itu mereka tidur

disembarang tempat. Keesokan harinya barulah

Page 482: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 482/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

meneruskan perjalanan ke Kwiciu. Tiba disana, langsungmereka menuju kegedung tihu (residen). Pintu kantorpembesar itu tertutup rapat. Mereka mencari sebuah

warung untuk berunding. Tong Ko menyatakan supayamalam nanti melakukan penyelidikan kegedung tihu, TheIng diam saja, berselang bebrapa saat baru ia menyahut: "Engkoh Ko, aku punya jalan! Bukantah dalam suratnyaitu ayah menyuruh aku datang? Nah, dengan surat ituaku akan masuk kesana!"

"Benar, tapi kalau kau seorang diri, berbahaya sekali !"

The Ing menatap wajah Tong Ko, tiba2 ia tertawa geli.

Tong Ko heran dan mengira kalau mukanya itu apabarangkali kotor, maka sampai ditertawai sinona. Buru-buru dia menghampiri kaca, tapi ternyata bersih2 saja.

"Kau menertawai apa?" tegurnya dengan heran.

"Aku punya akal, tapi, jangan2 kau tak mau!"""Asal bisa menjumpai paman The, aku tentu tak

menolak!"

"Kau menyaru jadi seorang nona dan ikut aku masuk.Mereka tentu tak mencurigai" kata The Ing sembariketawa:

"Hai, apa2an itu?!""Kalau begitu biar aku pergi seorang diri saja," kata

The Ing dengan mengangkat pundak.

Setelah merenungkan sejenak, akhirnya Tong Komenerima. The Ing lekas2 keluar membeli pakaianwanita dan beberapa macam perhiasan. Oleh karenasememangnya berparas cakap, maka ketika sudahberganti pakaian wanita, jadilah Tong Ko seorang nona

Page 483: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 483/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

cantik. Malah The Ing sendiri sampai terkejut :"Ai,mengapa kau menyerupai benar dengan suatu orang?!"

"Siapa?""Say-hong-hong Bek Lian!"

Tong Ko tertawa, ujarnya :"Say-hong-hong Bek Lianadalah ratu bunga dari Kwiciu, masakan aku dapatmenyamainya, sudah jangan omong tak keruan!"

The Ing tetap ngotot.. "Benar2 seperti pinang dibelah

dua, percaya atau tidak itu terserah padamu!"Tong Ko tak mau berbantah.

Keesokan harinya, mereka menuju kegedung tihu.

"Mau apa?" hardik serdadu penjaga serayamenghadang.

The Ing deliki mata. "Kawanan yang tak bermata, kau

kenal tidak dengan Shin Hiat-ji tayjin?"

Shin Hiat-ji adalah taylwe-wisu (barangkari keraton).

Segera kawanan serdadu itu merobah sikapnya.

"Nona ini adalah........"

"Aku she The, kemari hendak menemui ayah!"

Ter-sipu2 kawanan serdadu itu membawa kedua nonaitu masuk.

Tiba disebuah ruangan, terdengar lengking suara LiatHwat cousu berkata : "Sudah bebrapa hari, mengapaHiat-ji masih belum pulang? Jangan2 dia mendapathalangan ditengah jalan!"

"Kukira tidak!" sahut suara The Go.

Page 484: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 484/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Mendengar itu, tak dapat The Ing menahan teriaknyalagi : "Yah, aku sudah datang!"

Pintu ruangan itu terbuka sendiri. Liat Hwat dan TheGo duduk dikursi, sedang Siao-lan berdiri disisi suaminya.Bermula The Go terbeliak melihat puterinya kesitu, tapilebih kaget lagi demi tampak seorang nona mengikutdibelakang The Ing. Pikiran The Go terbayang lagi akankenangan pada duapuluh tahun berselang, Say-hong-hong Bek Lian, dewi jelita dari gunung Lo-hu-san..........Juga Siao-lan terperanjat bukan terkira.

The Ing cukup cerdas dan buru2 memberi keterangan: "Yah, Hiat-ji susiok sedang mempunyai lain urusan, jadiagak terlambat beberapa hari. Aku telah mengerti jelasisi suratmu itu, maka aku datang kemari!"

Sengaja ia tekankan kata2 "jelas" itu. Sebagai seorangyang berotak, tajam, The Go dapat menangkap isyarat

itu."Ing-ji, lekas beri hormat pada sucoumu!" serunya

sembari menatap tajam2 kearah "Bek Lian". Ah, Bek-Liantak semuda itu keadaannya. Hai, itulah Tong Ko, secepatitu The Go sudah dapat meneropong penyaruan yanglihay itu.

Sebenarnya pada perkenalannya pertama denganTong Ko, The Go sudah dapat merabah-rabah asal usulanak muda itu. Tapi dia anggap belum tiba saatnyauntuk memberi tahu. Hanya dia larang puterinya supaya

 jangan bergaul rapat dengan pemuda itu. Makasangatlah gelisahnya demi The Ing datang bersama TongKo, suatu tanda bahwa hubungan kedua anak muda itutentu sudah makin akrab. Namun dalam saat dan

Page 485: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 485/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

keadaan seperti itu, dia terpaksa tekan perasaannya danpura2 berseri girang.

"Ha, kiranya tit-li (keponakan perempuan) juga ikut?"ujarnya.

"Titli ingin menyambangi susiok dan subo!" sahutTong Ko dengan nada kecil.

Ternyata anak muda itu juga cakap bersandiwara.

Untuk membuktikan dirinya itu seorang nona

sesungguhnya, dia kerutkan tenggorokannya supaya bisabersuara kecil.

 Adalah Siao-lan yang lamban pikirannya, tak dapatsegera mengetahui sandiwara yang sedang dimainkanoleh suaminya dan anak muda itu. Wajahnya menampilrasa heran. Buru2 The Go menyentuhnya sebagai isyarat

 jangan bicara apa2. Liat Hwat duduk anteng menerima

pemberian hormat dari kedua gadis itu. Rupanya diasangat gembira dan tertawa ter-bahak2.

"Ha..., ha..., tak kira bisa mendapat tambahan duaorang titli yang cantik dan gagah," ujarnya, lalu berkatakepada The Go : "The Go, kau bilang hendakmenyumbangkan suatu jasa pada pemerintah kerajaan,entah bagaimana caranya? Turut pendapatku, kembalimu

kepada kerajaan itu, masih belum diketahui umum.Bunuhlah bebrapa tokoh pemberontak, barulah kerajaanmenaruh kepercayaan penuh padamu!"

"Bukan begitu!" sahut The Go.

"Lalu bagaimana kau hendak mengunjuk jasa?" LiatHwat, berobah wajahnya dengan serius.

Page 486: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 486/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

The Go tertawa, ucapnya : "Pepatah mengatakan'tangkap kawanan penjahat harus ringkus dulupemimpinnya'. Dengan membawa batang kepala Siau-

beng-siang kemari, itulah baru suatu pahala besar!"

"Bagus, bagus! Tapi apakah prakteknya sernudah itu?"

"Segala usaha besar, tentu sukar. Tapi itu bukanberarti tak dapat dilakukan. Kalau aku suami isteri dankedua anak perempuan itu diperboleh pergi kesana,tanggung tentu berhasil!"

Liat Hwat perdengarkan tertawa aneh, serunya :"Kamu berdua suami isteri dan seorang titli bolehlahpergi, tapi anakmu perempuan itu harus inggal disini!"

The Go cerdik, tapi Liat Hwatpun tak mudah diakali.

Mendengar pernyataan, "suhunya" itu, hati The Goterkesiap, namun wajahnya tetap dikuasai, sahutnya

dengan lapang : "Kurang satu orangpun tak menjadisoal!"

Tapi Liat Hwat tetap menggeleng; katanya :"Tidak,lebih baik aku ikut pergi juga!"

Kali ini benar2 The Go terkejut sekali. Celaka, kalausetan kate itu turut pergi, dia tentu dipaksa untukmelakukan rencana itu. "Guyon2 jadi sungguhan"namanya itu. Tapi kini jelaslah sudah bahwa Liat Hwatmasih tetap menaruh kecurigaan, maka tak mau biarkandia (The Go anak isteri) pergi. Untuk menolak maksudLiat Hwat, tentu akan makin mengentarai.

The Go bukanlah si Cian-bin-long-kun yang pernahmenghabiskan 3 laksa pejoang Hoasan, kalau

Page 487: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 487/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

berhadapan dengan Liat Hwat seorang saja, dia sudahmenyerah.

"Kalau insu mau sekalian turut, itulah bagus sekali!"katanya dengan girang.

---oo^dwkz0kupay^oo---

Page 488: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 488/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 30 : AYAHKU

Diluar dugaan setelah menatap sejenak kearah The

Go, Liat Hwat kedengaran berkata : "Tak usahlah, biarkusuruh Shin Leng-siau ikut kalian saja. Kapan kalianhendak berangkat?"

"Urusan ini amat penting, rasanya lebih baik berangkatsekarang juga!" serentak The Go memberi penegasan,lalu memesan The Ing : "Ing-ji, kau tinggal disini belajarsilat pada sucou. Paling lama setengah bulan, aku tentu

kembali!"

The Ing kaget, namun dihadapan Liat Hwat, ia takmau menyatakan apa2 dan hanya mengiakan. Tapi TongKo yang menguatirkan keselamatan nona itu, segeramengusulkan dirinya : "Susiok, biarlah aku mengawaniIng-moay disini!"

"Kita kekurangan orang, sukar berhasil, lebih baik kauikut!" The Go tetap dengan pendiriannya.

Tong Ko tak dapat membantah. Begitulah merekaberkemas, lalu bersama Shin Leng-siau berangkat naikkuda. Dua jam kemudian, mereka sudah jauh dariKwiciu.

"The-heng, kemana rencana kita ini?" tanya ShinLeng-siau.

The Go hentikan kudanya, memberi isyarat pada TongKo Pemuda itu mengerti, diam2 siapkan golok pi-lik-to.Setelah melihat disekeliling tempat itu sunyi dari orang,menyahutlah The Go : "Kami bertiga hendak menuju keLo-hu-san, tapi Shin tayjin kelain tempat"

Page 489: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 489/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Kemana aku?" tanya orang she Shin itu karena masihterselubung kegelapan.

The Go tertawa, ujarnya : "Ketempat yang amansentausa, disebut neraka!”

Kejut Shin Leng-siau seperti orang disambar petir. Dia jelas sudah apa artinya itu. Baru dia hendak kebutkankendali mencongklangkan kudanya, Tong Ko sudahloncat dari kuda menabas dergan jurus lui-tian-kiau-co.Dalam kagetnya Shin Leng-siau buang dirinya kebawah,

tapi tak kurang sebatnya begitu menginjak tanah, TongKo sudah lantas loncat menginjak lawan. Sebelum ShinLeng-siau tengel2 bangun, tahu2 dadanya sudah terinjakkaki Tong Ko.

Teringat Tong Ko bagaimana fitnah muslihat Sin Tok,Shin Leng-siau dan Hiat-ji, Siau Beng-siang telahkehilangan seorang putera, sementara dia (Tong Ko)

mengalami dera hinaan yang ber-tubi2. Coba kalau tiadamempunyai peruntungan besar, siang2 dia tentu sudahbinasa. Saat itu kedengaran The Go mencegah janganmembunuhnya, tapi Tong Ko yang sudah kerangsokansetan haus darah, sudah seperti orang tuli dan terushantamkan goloknya. Tanpa berkuik lagi, tubuh ShinLeng-siau terbelah menjadi dua.

Tong Ko mengantar kematian musuhnya itu denganserangkum tertawa panjang.

Puas tertawa dia berputar untuk, menghampiri TheGo. Tapi saat itu kedengaran Cian-bin-long-kun sepertimenyesali perbuatannya tadi.

Page 490: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 490/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Ing-ji masih ditawan di Kwiciu, kalau bangsat itudibiarkan hidup, tentu ada gunanya. Tapi sekarang diasudah mati, dan kita kehilangan barang pegangan!"

Mendengar ucapan suaminya itu, Siao-lanpun menjadicemas, katanya : "Engkoh Go, bagaimana dengan Ing-jinanti?"

Tong Ko terkesiap. Sesaat darah mudanya mendidih,serentak dia berseru tegas : "Harap jiwi jangan kuatir,dengan golok pi-lik-to ini aku sanggup masuk kesarang

harimau untuk menolong Ing-moay.”Begitu naik keatas kuda, dia terus hendak kembali ke

Kwiciu. Tapi The Go cepat mencegahnya. Tong Kohentikan kudanya. Memandang kearah The Go,didapatinya ayah The Ing itu ber-sungguh2 wajahnya.Diam2 Tong Ko tercekat hatinya. Pada lain saatkedengaran The Go menghela napas dan berkata

:"Dimana kau berjumpa dengan Ing-ji lagi?"Tong Ko menuturkan pengalamannya ketika

menolongi The Ing yang sedang dikepung oleh orang2Lo-hu-san. Dari situ ke Sip-ban-tay-san terus menuju keKwiciu.

"Apakah selama bergaul itu, kalian, telah melanggar

batas2 kesusilaan?" nada The Go berobah dalam."Harap The pehpeh legakan pikiran. Aku hanya

menyintai,Tio In, mana aku mau melakukan perbuatanseperti binatang itu?"

The Go menghembuskan napas lega, tukasnya :"Tepat sekali makianmu itu, nak?"

Page 491: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 491/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"The pehpeh, aku tak memaki padamu!" Tong Komenjelaskan.

Kembali The Go menghela napas panjang. Berputartubuh kearah Siao-lan, dia bertanya : "Siao-lan, siapakahanak muda ini, seharusnya sekarang kau tentumengetahui?"

Tapi ternyata otak Siao-lan memang tumpul. la tetaptak mengetahui; lalu balas bertanya : "Dia ini siapa?Masakan dia ini bukan Tong Ko?"

Sebaliknya Tong Ko yang cerdas menduga, tentuterselip sesuatu dalam pertanyaan The Go tadi, makaburu2 dia bertanya : "The pehpeh, rasanya kaumengetahui jelas asal keturunanku ini, makanyamengatakan begitu tadi bukan?"

The Go menarik napas, ujarnya : "Waktu kau di Lo-hu-san dulu masakan tidak merasakan sesuatu yang ganjil?"

"Ya, ada. Aku sendiripun sampai heran, Siau-beng-siang beberapa kali mengatakan diriku ini menyerupaiseseorang. Dan begitu Kang Siang Yan melihat aku, diatertawa kegirangan sampai putus uratnya!"

"Benar, memang begitulah. Baik Kang Siang Yanmaupun Siau-beng-siang, keduanya sama terkenang

akan seseorang. Orang itu bukan lain adalah sucinya TioJiang, suci yang pernah menjadi gadis pujaannya, ialahputeri tunggal dari Kang Siang Yan”

"Say-hong-hong Bek Lian!" tukas Tong Ko, "apahubunganku dengan dia?"

Page 492: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 492/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

The Go tundukkan kepala, menyahut dengan terharu :"Dahulu Say-hong-hong pernah melahirkan seorangputera, anak itu adalah kau!'

Seperti ada gempa bumi, tubuh Tong Ko tampakmenggigil keras. Memang pernah dia dengar ceritatentang percintaan antara Bek Lian dan The Go yangberakhir dengan tragis itu. Setelah melahirkan seorangputera, Bek Lian lalu mengasingkan diri entah kemana.Waktu Tong Ko bertemu pertama kali dengan The Go,memang The Go pernah menuturkan hal itu.

Kalau Say-hong-hong itu ibunya, bukantah The Go ituayahnya? Hal-hal yang tak terduga itu, telahmenggoncangkan seluruh sendi perasaannya, hinggasesaat dia sampai ter-longong2. Pada lain saat, tampakanak itu mendongak dan tertawa keras2. The Gomenghela napas.

"Ko-ji, aku telah keliwatan menyiksa kalian ibu dananak. Sekarang apa kemauanmu, bilanglah !"

Tong Ko memutar tubuh berkata : "The locianpwe,anggap saja kata2-mu tadi seperti sendau gurau, bukanhal yang sebenarnya. Sekarang aku hendak ke Kwiciu!"

The Go tahu bahwa dada anak muda itu tentu sedang

dirundung kedukaan dan kemarahan. Adanya The Gomenyimpan rahasia itu sampai sekarang, adalahdikarenakan hal itu. Cepat dia menghadang dimuka TongKo, ujarnya : "Kau tak mau mengakui aku sebagai ayah,itu tak menjadi soal. Perbuatanku tempo dulu, membuataku tak layak menjadi ayahmu. Tapi sekali-kali jangankau kembali ke Kwiciu! Kau bukan tandingannya LiatHwat ! Kau hanya memiliki pi-lik-to, tapi apa memperoleh

 juga ilmu permainannya ?"

Page 493: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 493/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tong Ko menggeleng.

"Nah, itulah ! Lebih baik kita kubur mayat Shin Leng-

siau, lalu menuju ke Lo-hu-san dulu saja !" kata The Gopula.

Tanpa mengucap apa-apa, Tong Ko menanam mayatShin Leng-siau, lalu naiki kudanya ikut The Go. Selamadalam perjalanan itu, mereka tak bicara. Malamnyamereka bermalam disebuah hutan kecil. Pikiran Tong Komasih bergolak-golak, bagaimanapun matanya tak mau

dibawa tidur. Sejak berkenalan dengan The Go, diaanggap itulah dia orang pertama yang tahu betulperibadinya. Tapi kalau mendadak sontak disuruhmengakuinya sebagai ayah, sungguh tak mudahtermasuk dalam hatinya.

Tengah malam dia bangun dan menghampirikesamping The Go.

Dilihatnya The Go tidur dengan pulasnya.

Tong Ko termangu-mangu mengawasinya.

Hubungan darah antara ayah dan anak, telahmenangkan pertentangan batin Tong Ko. Air matanyabercucuran, tanpa disadarinya, mulutnya berseru : "Yah!"

Kiranya The Go masih belum tidur, cepat dia bukamatanya dan tertawa, katanya menghiburi : "Ko-ji,

 jangan terlalu goncang perasaanmu !"

Tong Ko berjongkok, keduanya saling berpandangan.

Bahwa puteranya telah mau mengakui dirinya sebagaiayah, hatinya meluap-luap sehingga tak dapat mengucap

apa-apa.

Page 494: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 494/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sampai sekian lama barulah dia berkata : "Ko-ji dalamsepanjang hidupku, belum pernah aku merasakankebahagiaan seperti waktu mendengar kata-katamu

tadi!"

Tong Ko hanya tersenyum, lalu alihkan pembicaraan :"Yah, kepergian kita ke Lo-hu-san ini sebenarnya untukapa? Ing-moay ditahan Liat Hwat, cara bagaimana kitamenolongnya ?"

The Go menghela napas, sahutnya :"Dua-duanya

merupakan soal yang sulit, Tio Tay-keng bersekongkeldengan kaki tangan Ceng, mungkin Tio Jiang maupercaya, tapi susah bagi Yan-chiu untuk menerimakenyataan itu. Sedang untuk menolong Ing-ji, ah !"

"Hanya Ang Hwat sucou seorang yang dapatmengatasi kesukaran itu !" tiba-tiba Tong Ko teringat.

The Go menghela napas sedih, berkata :"Setelahmendengar penuturanmu tadi, saat ini kukuatir Ang Hwatcin-jin sudah tak berada didunia fana lagi !"

"Mengapa ?" Tong Ko tersentak kaget.

"Adanya dia menyuruh kau berdua menyingkir jauh,ialah karena dia sudah bertekad hendak sama-samabinasa dengan Kwan Tay-kin itu. Kedua gembong itu

tokoh2 sakti yang jarang terdapat didunia. Sekali merekabertempur, sebelum ada kesudahannya tentu tak mauberhenti. Bagi kedua gembong itu, menang kalah serupa,tentu sama2 terluka parah atau mungkin binasa ! Sejakperistiwa digereja Ang Hun Kiong dahulu itu, beliau telahmengasingkan diri. Kuyakin bathin beliau tentu serupadengan aku, sudah insyaf. Beliau tentu bercita-cita untuk

melepas kebaikan pada kaum persilatan. Mati bersama

Page 495: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 495/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Kwan Tay-kin, berarti menghilangkan suatu malapetakabagi dunia persilatan. Rasanya beliau tentu akan puasdengan kematiannya yang berharga itu !"

Tong Ko menghibur ayahnya bahwa biar bagaimanadia tentu akan berhasil menolong The Ing, karena kinidia sudah memiliki sebuah golok pusaka macam pi-lik-to.

Melihat setelah ganti pakaian lelaki, puteranya itutampak amat gagah, hati The Go terhibur, ujarnya :"Konon kabarnya : ilmu golok it-gwan-to-hwat itu,

mempunyai kesaktian yang sukar dijajaki. Kalau kaudapat mempelajari ilmu itu, mungkin baru bisamenandingi Liat Hwat!"

Memang Tong Ko yang mendapat pengunjukan dariSik Losam sudah beberapa kali ke Sip-ban-tay-san untukmencari jejak ilmu golok sakti itu, tapi selalu gagal. Makadia menjadi terdiam waktu mendengar pernyataan

ayahnya itu.---oo(dw^kz)0(kupay)oo---

Page 496: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 496/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 31 : NYARIS TERBUKAKEDOKNYA

Dalam perjalanan selanjutnya, ayah dan anak ituselalu asyik bercakap-cakap dengan gembira. Menjelangterang tanah, tibalah mereka dikaki gunung Lo-hu-san.

Ternyata setelah terjadi peristiwa peracunan padaSiau-beng-siang secara mysterieus itu, kini penjagaan diLo-hu-san diperkuat. Teringat bahwa satu-satunya orang

Lo-hu-san yang symphati pada dirinya yalah Kui-ing-cu,Tong Ko ajak ayahnya mampir kewarung arak yangdiusahakan oleh tokoh itu.

"Kui locianpwe!" Tong Ko segera berseru begitu masukkedalam ruangan warung.

Kui-ing-cu dan Thaysan sin-tho berpaling. Serentakberbangkitlah si bongkok, lalu berseru keras2: "Cian-bin

long-kun, kau berani datang kemari lagi?"

Wut......, wut......, tangannya bergerakmenghantamkan pukulan lwekang dan tubuhnyapunmenyusuli loncat kemuka. The Go cepat menghindarkesamping, sedang Tong Ko sudah sebat melintangkanpi-lik-to kedada, bentaknya: "Thocu, kalau masih takkenal adat, tentu kuhajar!"

"Bah....... anak busuk, kau berani kurangajar padaku!"bentak Ih Liok sembari terus rangsangkan tangannyakanan untuk menyambar siku Tong Ko.

Tong Ko tertawa, begitu miringkan tubuh, dia segeramenabas dengan jurus lui-tong-in-in.

Benar lwekang si bongkok itu sudah mencapai tingkatsempurna, tapi berhadapan dengan golok pusaka kian-

Page 497: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 497/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

thian-it-gwan-pi-lik-to serta dengan jurus permainannyayang luar biasa anehnya, dia menjadi gugup. Peristiwaaneh, ber-tubi2 terjadi didepan matanya. Tubuh anak

muda itu silang berganti dengan kilat benda, yangmenyilaukan dan tahu2 ubun2 disambar angin. Buru2 diahendak kerahkan lwekang untuk menghalau, tapianehnya, lwekang itu menjadi macet.

Kui-ing-cu buru2 loncat menghadang, tapi Tong Komenenangkannya: "Harap Kui lociangpwe jangan kuatir!"

Saat itu Ih Liok rasanya kepalanya silir, maka lekas2dia loncat kesamping. Ketika merabah, setan alas............ rambutnya sudah kelimis! Saking kagetnya, diasampai kucurkan keringat dingin.

"Thocu, kau sudah tua jangan tetap berdarah panas.Ingat, dalam sungai Tiangkang, ombak yang dibelakangselalu mendorong yang dimuka. Dia mempunyai pi-lik-to,

rasanya kita tak dapat berbuat apa2" Kui-ing-cu setengahmenghibur setengah menyesali si bongkok. Habis itu dialalu tanyakan maksud kedatangan Tong Ko.

"Urusan ini, sebenarnya dulu sudah hendakkujelaskan, tapi karena kuatir orang tak mempercayai,

 jadi tetap kusimpan saja. Sekarang ayahku berada disini,mengenai rahasia itu, dia jelas, maka biarlah dia yang

menuturkan!" kata Tong Ko.

"Urusan apa? Rupanya sangat penting!" tanya Kui-ing-cu dgn keheranan.

"Ko-ji, kau sajalah yang menceritakan!" kata The Gokepada Tong Ko.

"Baiklah!," sahut Tong Ko.

Page 498: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 498/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Kui locianpwe, Tio Tay-keng itu seorang kaki tanganmusuh. Peracunan terhadap Siau-beng-siang itu,kemungkinan besar dialah yang melakukan!"

Kalau Kui-ing-cu terkesiap kaget, adalah si bongkokyang dengan kontan terus mendamprat: "Ngaco, kausendiri membawa kaki tangan Ceng membunuh puteraSiau-beng-siang, mau menuduh orang lain yangbukan2!"

Tong Ko bergelak tawa, serunya: "Thocu, kau seorang

bongkok yang tak mengerti nul puntul urusan apa2,masakan mengerti?"

Sindiran itu hebat, diucapkan dengan nada yang jumawa.

Belum pernah seumur hidupnya Ih Liok dihina macambegitu.

"Binatang, besar sekali nyalimu!" "Ih Liok tampil selangkah, matanya ber-api2

memancarkan kemarahan.

Tong Kopun siap dengan pi-lik-tonya.

"Sebenarnya hal itu tak ada sangkut pautnya dengandiriku" kata Tong Ko, "tapi karena hati nuraniku tak tega

membiarkan sekalian orang gagah di Lo-hu-san binasaditangan anak itu, terpaksa aku turut campur. Jika akuhanya bersentimen pada Tay-keng, tak usahkumenfitnahnya, tapi terus kubunuhnya saja, rasanyasemudah orang membalikkan telapak tangan!"

"Ai, ai jangan gitu, engkoh kecil. Mungkiri kami berduatua bangka ini bangsa kantong nasi yang tak berguna,

tapi jika Siau-beng-siang dan isterinya sudah bergabung

Page 499: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 499/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

dengan pi-i-song-hong-kiamnya, rasanya kau tentubelum dapat mengalahkan" kata Kui-ing-cu dengan terusterang.

Diam2 Tong Ko mengakui kebenaran ucapan tokohitu.

Dan hal itu makin membuatnya perihatin untukmendapat ilmugolok it-gwan-to-hwat yang sakti itu.

"Tapi kedatanganku kemari, bukan mencaripermusuhan tapi persahabatan" Tong Ko menjelaskan

kata2nya tadi. Setelah itu dia lalu tuturkan pengalamansendiri selama ini. Bagaimana dia dipitenah olehkawanan Sin Tok, bagaimana Tay-keng, hendakmenukari pedang ayahnya dan apa yang dipercakapkananak itu dengan Shin Hiat-ji tatkala dihutan Sip-ban-tay-san. Kesemuanya itu merupakan rangkaian faktor yangmenjelaskan siapakah Tay-keng itu sebenarnya.

The Go menyambung penuturan puteranya denganceritakan kejadian digereja Kong Hau Si. Namun Kui-ing-cu dan si bongkok Ih Liok tak henti2nya menggelengkepala, pertanda mereka masih belum percaya penuh.

Tong Ko marah2.

"Baik, aku hendak naik kepuncak untuk menanyai Tay-

keng. Coba lihat saja dia berani menyangkal tidak!"serunya dgn gemas.

Kui-ing-cu setuju dan menyatakan suka ikut.

Begitulah mereka berlima segera naik kepuncak Gio-li-nia.

Sekalian orang gagah terkejut melihat Kui-ing-cu

datang bersama seorang buntung. Sikap tokoh aneh itu

Page 500: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 500/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

seperti sedang menghadapi persoalan penting. Denqanberisik sekalian orang gagah disitu sama ber-bondong2menuju keruang Cip-gi-tong (permusyawarahan).

Kala rombongan Kui-ing-cu masuk ke Cip-gi-tong, saatitu Siau beng-siang tengah berunding dengan beberapaorang tokoh. Mereka kebanyakan adalah bekas pemuka2Thien Te Hui yang lalu. Benar mereka itu masing2pernah meminum kopi pahit dari The Go, tapi setelah diainsyaf dan berbuat jasa terhadap Thian Te Hui khususnyadan kalangann pergerakan menentang penjajah Cengumumnya, orang2 gagah itu sama menaruh perindahan.Melihat kedatangan rombongan Kui-ing-cu dengan TheGo yang tak di-sangka2nya itu, mereka ter-sipu2menyambutnya.

"The-heng, sudah hampir 20 tahun kita tak berjumpa,angin apakah yang meniup The-heng kemari ini?" tanya"

Kiau To siberangasan itu.The Go hanya ganda tertawa.

Begitupun ketika Yan-chiu perdengarkan suara ketawasinis, diapun tak menghiraukan.

Kui-ing-cu minta sekalian orang sama duduk tenang.

Suasana mendiadi hening sejenak.

Memang Kui-ing-cu mempunyai wibawa besarterhadap orang2 gagah di Lo-hu-san itu. Tampak tokohitu menyapukan sepasang matanya yang ber-kilat2kesekelilingnya sebentar, lalu memanggil anak mudayang berdiri disebelah Siau-beng-siang.

"Tay-keng, kemarilah!"

Page 501: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 501/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Sejak peristiwa ayahnya itu, saking takutnya Tay-kengtak berani keluar rumah.

Untung tiada orang yang menaruh kecurigaanpadanya.

Tetapi orang yang berbuat jahat, selalu dikejar denganperasaan takut.

Tampak dengan wajah keren Kui-ing-cumemanggilnya, pucatlah segera wajahnya. "A............daapa?" ia tanya.

"Tay-keng, adanya Kui locianpwe memanggilmu tentuada urusan, tak usah kau tanya ini itu!" bentak ayahnya.

"Tio suko, jangan keliwat bengis terhadap anaklah,"lagi-lagi Yan-chiu, ibu yang memanjakan anak itu,menyelutuk. Ia tak puas dengan sikap Kui-ing-cu.

Mau tak mau terpaksa Tay-keng maju menghampiri

ketempat Kui-ing-cu.

Sekalian orang yang berada disitu sama menahannapas.

Mereka tak-tahu apa yang terjadi sebenarnya.

Hanya yang diketahui, biasanya Kui-ing-cu itu selaluperiang, mengapa kalini begitu keren (bengis), tentu ada

sesuatu urusan yang sangat gawatnya.

"Tay-keng, waktu kau memberikan racun, apa kautahu kalau itu hong-sin-san?" begitu Tay-keng datang,Kui-ing-cu terus melancarkan pertanyaan langsung.

Mimpipun tidak Tay-keng, bahwa locianpwe itumenanyakan urusan itu. Saking keras goncangan

hatinya, dia kelepasan menyahut : "Tidak tahu!"

Page 502: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 502/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Ucapan Tay-keng itu bagaikan halilintar berbunyiditengah hari.

Suasana ruang Cip-gi-tong situ menjadi tegang. Yan-chiu dan Tio Jiang serentak loncat berdiri dari

tempat duduknya.

"Tay-keng, apa katamu? Jadi hong-sin-san itu kauyang meminumkan?!" seru Tio Jiang dengan bengis.

Saat ini barulah Tay-keng tersadar dari kesalahannya

omong.Karena gugup tadi dia telah memberi pengakuan. Tapi

secepat itu dia sudah segera dapat memungkir, sahutnya: "Yah, mana aku mau melakukan perbuatan serendahitu?"

Kui-ing-cu berpaling kearah The Go dan Tong Ko,serunya : "Ayah dan anak orang she The, kini aku

percaya pada keteranganmu!" Setelah itu dia kembalimenuding Tay-keng dan berkata : "Tay-keng, merekaberdua mengatakan kau ini seorang kaki tangan Ceng,apa kata pembelaanmu?"

Tubuh Tay-keng bergemetaran.

Dia insaf saat2 itulah yang menentukan nasibnya, mati

atau hidup. "Hem....., mengapa tuduhan merekadipercaya?" ia coba membela diri.

"Sebenarnya akupun masih setengah takmernpercayai, masakan kau dapat berbuat sehina itu.Tapi begitu kutanya kau lantas menyahut 'tidak tahu'.Jadi tak dapat disangsikan lagi, kaulah yang memberikanracun itu!" kata Kui-ing-cu.

Page 503: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 503/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Kehilangan akal, Tay-keng berpaling kepada tiangandalannya: "Ma, pertanyaan Kui locipwe itu, suruh akubagaimana menjawabnya?"

Memang sudah tadi2 Yan-chiu tak puas, serentakmenyahutlah dia dengan lantang : "Kui locianpwe, tadiTay-keng mengatakan bahwa dia tak tahu apa2,mengapa kau lantas tuduh dia kaki tangan. Ceng?"

Kui-ing-cu terbeliak. Jawaban Tay-keng "aku tak tahu"itu, dubieus (samar2 artinya, bisa diartikan begitu, tapi

 juga. "Aku tak tahu" dapat diartikan : aku tak tahubahwa racun itu adalah hong-sin-san (tafsiran Kui-ing-cu). "Aku tak tahu" pun dapat diartikan : aku tak tahuurusan peracunan itu sama sekali (tafsiran Yan-chiu).

Kui-ing-cu tampak ragu2. Melihat itu, Tay-kengmelancarkan desakan : "Kui locianpwe, kau termakantipu merekalah!"

The Go perdengarkan tertawa dingin, tegurnya : "Tiotay-keng, sewaktu kau bersama adikmu berada digerejaKong Hau Si, apa yang kau kerjakan?"

The Ing yang sedari tadi berdiri dibelakangmamahnya, pun teringat akan gerak gerik engkohnyayang aneh sewaktu di Kwiciu tempo hari. Maka iapun

turut mengeluarkan suara : "Ya, koko, apa yangsebenarnya terjadi dalam gereja Kong Hau Si itu?"

"Bah, siapa yang tahul" Tay-keng mengangkat bahu.

"Hem" The Go mendeham, "kau berjanji dengan tay-lwe kochiu Shin Hiat-ji untuk bertemu diruangperpustakaan gereja itu. Surat dari Shin Hiat-ji, telahkutukar, sehingga ber-jam2 kau menunggunya dikakus

umum. Surat Hiat-ji itu kuselipkan di tangan nona Tio, ia

Page 504: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 504/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

pergi keruang perpustakaan dan bertemu dengan Hiat-ji.Tapi disitu ia segera ditawan oleh Hiat-ji, dibawakegedung ti-hu. Hampir saja ia tak dapat lolos dari

sarang harimau itu. Benar atau tidak, nona Tio?"

Tio In mengangguk.

The Go dan Tong Ko lalu bentangkan semua apa yangdilihat dan didengarnya mengenai komplotan Hiat-ji yangmenggunakan Tay-keng untuk meracuni Siau-beng-siangitu. Seketika itu, gemparlah Cip-gi-tong.

Para orang gagah, baik yang berada didalam maupundiluar ruangan itu, sama hiruk pikuk.

Tay-keng tampak ber-kaok2 kalang kabut, wajahnyapucat seperti kertas.

Lagi2 Yan-chiu, induk semang yang keliwatmemanjakan anak itu, unjuk gigi.

Diperhatikan bahwa wajah suaminya masihmengunjuk keraguan, maka induk betina yang selalumengiloni puteranya itu, segera tampilkan suaranya: "Tiosuko, jangan percaya omongan mereka yang beracun.Suruh mereka membawa buktinya!"

Dalam istilah tinju, keadaan The Go dan Tong Kodisebut groggy (terhuyung) kena "pukulan" lidah Yan-chiu yang tajam itu. Kalau Shin Leng-sian masih hidup,tentu bisa dijadikan bukti. Pada saat itu, dimintaimengunjukkan bukti, sudah tentu tak dapat.

The Go dan Tong Ko kesima sedang ada bebrapaorang gagah yang sudah me-rabah2 senjatanya.

Begitu tajam Yan-chiu memainkan lidahnya, sehingga

barang yang sudah hitam dapat dikatakan putih.

Page 505: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 505/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

 Akibatnya, beberapa orang yang cupat pandangan,segera terpengaruh.

Dalam keheningan yang exploisif (dapat meledak) itu,tiba2 ada seorang menobros masuk dan mendekati Siau-beng-siang.

Dia membisiki telinga Sian-beng-siang.

Entah apa yang dibisikkannya itu, tapi yang nyatawajah Siau-beng-siang berobah seketika. Dia segeramemberi kerlingan mata kepada Yan-chiu, habis itu lalu

mencabut pedangnya, dan menuding pada The Go:

"Cian-bin long-kun, tak kira setelah kakimu buntung,kau masih tak insyaf. Dari laporan saudara2 kita diKwiciu kau telah mengangkat guru pada. Liat Hwat cousuMo Put-siu dan berhamba pada penjajah Ceng lagi.Bukantah kedatanganmu kemari ini karena hendakmengambil kepalaku?"

The Go terbeliak. Diam2 dia mengakui luasnya jaringorganisasi Lo-hu-san itu.

Rahasia yang belum diketahui umum itu, toh sudahdiketahui mata2 Lo-hu-san.

Percuma saja dia hendak sumpah kerak keruk bahwapenaklukannya kepada pemerintah Ceng itu hanyalahsuatu siasat saja, toh nanti orang2 Lo-husan itu akanmenertawakannya saja.

"Ko-ji, ayuh kita pergi dari sini, nanti kita berundinglagi!"

Serentak berbangkit mengajak puteranya, The Go lalutekankan tongkatnya kelantai. Bagaikan burung alap2,

dia sudah melayang bebrapa tombak jauhnya.

Page 506: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 506/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Beberapa orang yang tersambar anginnya, sudahsama terhuyung rubuh.

"Tahan” seru Tio Jiang dan isterinya sembarirangsangkan pedangnya.

Tapi secepat itu pula, Tong Ko sudah babatkan pi-lik-to, trang......seketika Tong Ko rasakan bahwa sepasangpedang yap-kun dan kuan-wi itu bukan olah2 hebatnya.

Memang benar seperti yang dikatakan Kui-ing-cu,dewasa itu dia (Tong-Ko) masih belum cukup kuat untuk

menandingi suami isteri Siau-beng-siang.

Buru2 dia mundur keluar sembari bolang balingkan pi-lik-tonya, serunya: "Jangan mendesak aku melukaiorang, lekas menyingkir!"

Tapi kala itu semua orang gagah Lo-hu-san sudahsama menganggap, bahwa kedatangan The Go ayah dan

anak itu, adalah hendak menumpas keluarga Siau-beng-siang. Sudah tentu mereka tak mau melepaskan kedua"penjahat" itu.

 Apa boleh buat, Tong Ko terpaksa unjuk gigi.Trang....., trang....., trang...., bebrapa senjata telah kenadibabatnya putus.

Juga kala itu Siao-lan sudah dikepung oleh beberapaorang.

Diruang Cip-gi-tong situ, menjadi kalut.

Pedang, golok, ruyung, kepal, silih bergantiberseliweran membawa samberan angin yang men-deru2. Oleh karena tempatnya kecil orangnya banyak,maka pertempuran itu sifatnya desak mendesak tak

dapat mengembangkan permainannya.

Page 507: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 507/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Beberapa kali The Go dan Tong Ko hendak menobroskeluar, tapi selalu gagal.

Lawan keliwat banyak. Sepasang suami isteri Tio Jiangdan Yan-chiu, dengan sepasang pedang yap-kun-kuan-widan sepasang ilmu pedang Hoan-kang-kiam-hwat danTo-haykiam-hwat, bagaikan sepasang naga muncul darilaut. Meskipun ilmugolok Tong Ko cukup sakti, tapi tohhanya dapat bermain seri.

"Semua diharap mundur! Kui-heng, Kiau loji, Ki lotoa

dan Ko-heng, kita menjagai pintu, biarkan Jiang koji danisterinya yang menangkapnya!" si bongkok Ih Liokberseru untuk menguasai kekalutan itu.

Oleh karena hebatnya hiruk pikuk, jadi setelahmenyerukan bebrapa kali, barulah orang2 samamenyingkir. Sibangkok. Sin-eng Ko Thay, Ki Ce-tiong danKiau To menjaga dipintu. Siao-lan sudah dapat diringkus.

Selama dalam ramai2 itu, Kui-ing-cu hanya enak2 diamsaja melihati dipinggir. Tak mau dia turut2an mengumbarsentimen.

Kini yang tertinggal ditengah ruang Cip-gi-tong,hanyalah The Go dan Tong Ko berhadapan dengan TioJiang suami isteri. Benar The Go dan Tong Ko dapatbertahan, tapi merekapun tak dapat lolos. Kalau

pertempuran ber-larut2 sampai lama tentu payahlahkeadaannya. Ini diinsyafi The Go.

"Ko-ji, tinggalkan aku, ada suatu hari urusan ini tentumenjadi terang. Meskipun aku terbunuh, kelak merekatentu menyesal!" The Go segera perintah puteranya.

"Tidak yah, biar mati aku tetap disampingmu!" Tong

Ko menyahut tegas sembari menangkis serangan Yan-

Page 508: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 508/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

chiu. Begitu pedang lawan terdorong, dia mendesakmaju terus membabat. Tapi saat itu Tio Jiang sudahmenabas, maka terpaksa Tong Ko mundur lagi.

"Tong- Ko, kau panggil apa pada Cian-bin-long-kun?"tegur Tio Jiang. Dia tadi agak terkejut mendengarpembicaraan ayah dan anak itu.

"Dia adalah ayahku!" sahut Tong Ko.

Tio Jiang tertegun, lalu menegas pula: "Kalau begitu,siapa mamahmu?"

Tring....., lebih dahulu Tong Ko menghalau seranganTio Jiang ceng-wi-tiam-hay, baru dia menyahut: "Say-hong-hong Bek Lian!"

Tio Jiang terperanjat bukan kepalang, buru2 dia tariktangan isterinya untuk diajak loncat mundur.

"Ada apa?" tanya Yan-chiu keheranan.

Tio Jiang putar pedangnya dalam sebuah lingkaransinar, lalu berseru agar The Go dan Tong Ko hentikanpermainannya. The Go menekan dengan tongkatnya,loncat berjajar dengan puteranya Juga kalian oranggagah sama menjadi heran. Mengapa Siau-beng-siangitu?

"Siao Chiu," sesaat kemudian terdengar Tio Jiangmembuka mulut, "memang sejak semula sudah kuduga,bahwa antara Tong Ko dan Lian suci yang seperti pinangdibelah dua itu tentu ada hubungannya darah. Makabukan tak ada sebabnya mengapa begitu melihatnya,subo sudah begitu kegirangan sekali sehingga binasa!"

"Lalu bagaimana?" tanya Yan-chiu dengan tawar.

Page 509: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 509/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Suhu mengembara sampai sekarang belum ketahuanrimbanya, subo, sudah meninggal. Dia adalah cuculuarnya suhu, kurasa kita maafkan dia sekali lagilah!"

 Yan-chiu penasaran, sanggahnya: "Kalau memberiampun, sedikitnya harus. dipunahkan seluruhkepandaiannya!"

"Kentut!" damprat Tong Ko dengan tertawa sinis.

 Yan-chiu cepat angkat pedangnya hendak menyerang,tapi dicegah suaminya.

"Dengan memandang muka suhu, biarlah, kitalepaskan dia sekali lagi!"

"Kalau suhu berada disini, rasanya beliau tentu takkanmengampuni binatang itu!"

Tong Ko tertawa ter-bahak2, sahutnya dengap kontan:"Kalau engkong luar disini, tak nanti dia menjadi orang

buta macam kalian ini!"

Setapakpun Tong. Ko tak mau mundur, adu pedangatau adu tajamnya lidah.

Pada saat itu barulah Kui-ing-cu berbangkit daritempat duduknya, pe-lahan2 maju menghampiri: "SiaoCiu, ucapan Jiang koji itu benar juga. Darah daging Bek-

heng hanya tinggal satu ini, melepaskan mereka sekalilagi, tak lebih dari pantas!"

"Kui locianpwe, mengapa kau selalu berfihak padamereka?" tanya Yan-ciu dengan tak puas.

Kui-ing-cu tertawa, sahutnya: "Karena aku tetappercaya keterangan mereka itu benar, Siao Chiu, cobapikirkan, pada malam Jiang koji keracunan, siapakah

Page 510: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 510/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

yang berada didekatnya? waktu racun itu mulai bekerjasiapa yang berada dirumahmu?"

 Yan-chiu terpukul knock-out dengan rangkaianpertanyaan itu.

Lama baru dia buka mulut, bukan merupakan jawabantapi balas bertanya: "Tapi mengapa mereka mau lari darisini?"

"Entahlah, tapi tentu ada sebabnya. Dihadapansekalian saudara yang berada disini, aku berani

mempertaruhkan jiwaku, bahwa setelah turun gunung,mereka tentu akan naik kemari lagi. Siau Chiu, Jiang koji,

 jagalah Tay-keng, sebelum mereka kembali kemari, jangan kasih anakmu pergi ke-mana2!" kata Kui-ing-cu,Ialu berpaling kepada Tong Ko: "Nak akulah yangtanggung, kalian boleh turun gunung.!"

"Kui locianpwe, terima kasih atas kebaikanmu!Cepatnya satu bulan, lambatnya 3 bulan, aku tentukembali kesini lagi!"

Habis berkata, Tong Ko lalu ajak ayahnya melangkahkeluar.

Oleh karena Kui-ing-cu yang tanggung, maka tiadaseorang yang berani menghadangnya.

Tiba dikaki gunung, mereka beristirahat.

Mengenangkan pengalamannya tadi, The Gomenghela napas, tapi sebaliknya Tong Ko tertawa lepas.

"Ko-ji, mengapa kau tertawa?"

Tong Ko tak menyahut pertanyaan ayahnya itu, tapitetap ketawa terus, namun wajahnya mengerutkan

Page 511: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 511/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

kemuraman. Nyatalah anak muda itu hendak melepaskankemarahannya dengan tertawa.

The Go pilu menampak keadaan puteranya itu.Dia sih sudah tua dan cacad, sebaliknya Tong Ko

adalah laksana matahari terbit, hari depannya penuhdengan harapan yang gilang gemilang.

Serentak dia mengambil dua pilihan: kalau urusanTay-keng itu dapat beres, itu tak menjadi persoalan lagi.Tapi kalau tidak, dia hendak ke Kwiciu untuk mencari Liat

Hwat.

Biarlah dia, terbunuh mati, asal dengan kematian ituTong Ko akan diterima kedalam barisan orang gagah Lo-hu-san.

"Ko-ji, pergilah ke Sip-ban-tay-san untuk menengokbagaimana kesudahannya pertempuran antara sucou dan

Kwan Tay-kin. Aku hendak ke Kwiciu untuk menolongiIn-ji!"

Sudah tentu Tong Ko tak mengetahui isi hati ayahnyaitu.

Coba dia tahu bagaimana ayahnya hendak berkorbanuntuknya, sudah tentu dia akan menolak. Maka setelahmengiakan, mereka lalu berangkat.

Disuatu tempat, mereka berpisah, satu ke Sip-ban-taysan dan satu ke Kwiciu.

---oo*dwkz^0^kupay*oo---

Page 512: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 512/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 32 : ILMU GOLOK KIAN-THIAN-IT-GWAN-TO-HWAT

Sekarang mari kita ikuti perjalanan Tong Ko lebihdahulu. Karena pesatnya dia larikan kuda, dalam satuhari saja, tibalah sudah dia digunung Sip-ban-tay-san.Didepan pondok ayahnya, didapatinya Ang Hwat cin-jindan Kwan Tay-kin, duduk bersila berhadapan satu samalain. Mereka diam seperti patung. Apakah keduagembong itu masih saling mengadu lwekang, demikian

Tong Ko bertanya dalain hati.

Tapi serta didekatinya, astaga.......kiranya kedua tokohitu sudah kaku menjadi mayat! Tentulah karenakehabisan lwekang, kedua gembong itu sama2 binasa.

Walaupun hanya setengah tahunan dia berkumpuldengan Ang Hwat tetapi Tong Ko merasa berhutang budi

besar kepada cin-jin itu. Kepandaiannya yang dimilikisekarang ini, adalah berkat gemblengan sucounya itu,Ditendangnya tubuh Kwan tay-kin sehingga terpentalsampai beberapa meter jauhnya. Habis itu dia lalumenggali lubang untuk mengubur jenazah sucounya.

Tapi tiba2 diperhatikan sikap duduk suytounya ituagak aneh.

Tangannya kanan ditaruhkan didada, sedang tangankiri menjulai kebawah, jari telunjuknya menjulur, sepertimenunjuk sesuatu.

Ketika mata Tong Ko mengikuti arah yang ditunjuk itu,ternyata ditanah yang tertutup daun, seperti ada coretantulisannya.

Page 513: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 513/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Waktu daun2 itu dikebutnya, ternyata disitu terdapatguratan tangan yang berbunyi begini: "It-gwan-to-hwatberada di Thiat-san........."

Huruf "san" (gunung) dituliskan sangat kecil,pinggirnya agak mencong seperti hampir belum selesai.Memang Tong Ko pernah mendengar, bahwa ilmugolokit-gwan-hwat itu berada pada suku Thiat-theng-biau(orang Biau dari daerah Thiat-theng). Diapun pernahnaik kepuncak Thiat nia untuk mencarinya. Jadi diayakin, huruf "san" kecil itu, tentulah kepala dari huruf"nia". Dalam huruf Tionghoa huruf nia (puncak) itu,atasnya memakai huruf san (gunung).

Selesai mengubur jenazah Ang Hwat, dia segera ber-gegas2 menuju ke Thiat-nia.

Tapi baru berjalan belum jauh, matanya tertumbukdengan mayat Shin Hiat-ji.

Kebenciannya terhadap anak muda itu meresepsampai ditulang.

Melihat orang sudah jadi mayat, Tong Ko tetap meluapamarahnya.

Diangkatnya mayat Hiat-ji terus dibanting jauh2.

Sekali, dua kali, ya sampai beberapa kali dia ulangibantingannya itu.

Setelah tubuh Hiat-ji hancur mumur, barulah puas dia.

Untuk penutupnya, dia kirim sebuah tendangan kearahperut mayat.

Tiba2 secarik surat muntah keluar.

Buru2 Tong Ko mengambilnya.

Page 514: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 514/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Demi dibacanya, dia berjingkrak kegirangan.

"Yah!" serunya memanggil The Go.

Saking girangnya, lupa sesaat bahwa kala itu diahanya seorang diri.

Sesaat kemudian, baru dia insyaf dan ter-sipu2.

Dibacanya sekali lagi surat itu.

Ternyata itu adalah sebuah surat perjanjian.

Separoh bagian adalah perjanjian hutang Tay-kengkepada Hiat-ji dan sebagian lagi pembelian sebuahrumah gedung dikota raja atas nama Tio Tay-keng.

Dalam surat pembelian rumah itu, terlampir sepucuksurat pernyataan terima kasih Tay-keng kepada Hiat-jiyang sudah membelikan rumah itu untuknya.

 Ah, kalau kemaren lusa dia sudah dapat mengunjuk

surat bukti itu kepada Tio Jiang, tak nanti dia sampaibentrok dengan orang2 gagah disana. Sebenarnya padasaat itu, dia terus hendak menyusul ayahnya ke Kwiciu,tapi serta teringat akan it-gwan-tohwat, dia ambilputusan hendak ke Thiat-nia lebih dahulu.

Toh kesana pulang pergi hanya memakan waktu takberapa lama.

---oo^dwkz*0*kupay^oo---

Tak antara berapa lama tibalah dia dipuncak Thiat-nia.Thiat nia. itu sebenarnya tempat kediaman suku Thiat-theng-biau. Tapi sejak pemimpin mereka Kit-bong-tobinasa, mereka sama tinggalkan tempat itu. Tiba

dilamping gunung, tampak tempat itu sunyi lelap, hanya

Page 515: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 515/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

kawanan burung alap2 yang terbang kian kemari. HatiTong Ko serasa rawan melihat pemandangan yangmenyayukan itu. Gua2 tempat kediaman suku That-

theng-biau, berobah menjadi sarang rumput yang lebatdan tinggi. Disana sini Tong Ko tak menemukan sesuatutanda apa2. Akhirnya dia mengambil putusan untuklekas2 menyusul ayahnya. Tapi pada lain saat tiba2 diateringat, ketika berada disitu tempo dulu, pernah diamelihat sebuah gua yang pintunya memakai tirai bambudan dijaga oleh pengawal. Ya........, tempat itu memang

mencurigakan, baik ia mencarinya.Tak lama dia mencari, benar juga ada sebuah gua

yang memakai tirai bambu.

Buru2 dia melangkah masuk. Dilihatnya ditengah guasitu, terdapat sebuah ciok-pay (alter batu). Permukaanciokpay itu diukir dengan lukisan sebuah golok bengkok,

macamnya persis dengan pi-lik-to. Sedang sebelahbelakangnya, terdapat tulisan yang berbunyi "it-to, cap-to peh-to cian-to ban-to" (satu golok, sepuluh golok,seratus golok, seribu golok, selaksa golok). Dibawahtulisan itu, kembali terdapat lukisan sebuah golokbengkok melayang diudara, berputar melingkar.Lukisannya tampak hidup sekali.

Sampai sekian saat Tong Ko memandangnya ter-longong2.

 Apakah artinya tulisan itu? Adakan itu penuntunilmugolok it-gwan-to-hwat?

Melihat lukisan golok melingkar itu, dia agak mengerti,tapi hanya samar2 sekali.

Bebrapa kali mulutnya menghafalkan tulisan itu.

Page 516: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 516/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tiba2 dia teringat sesuatu. Nama ilmugolok itu adalahit-gwan, ini diambil dari kata2 dalam kitab Chun Ciu yangartinya sumber dari segala apa.

Dengan begitu, bukankah yang dimaksudkan dengankata it-gwan-to-hwat itu, sebenarnya hanya terdiri darisatu jurus saja? Dari satu jurus itu, timbullah perobahanyang tak terbatas, dari sebatang golok menjadi sepuluh,dari sepuluh menjadi seratus, seribu dan sepuluh ribu!

Memikir sampai disini, dia mempelajari lukisan golok

terbang melingkar itu dengan perdata. Ah......,tampaknya sederhana sekali. Tapi kembali dia teringat,bahwa sebelum jagad ini terbuka, bermula hanyalahsebuah gumpalan bundar yang samar2 perwujutannya.Kemudian baru tercipta langit, bumi dan seluruh isi alam.Lingkaran bundar itulah pokok pelajaran it-gwan-to-hwat,terdiri hanya satu jurus, jurus pertama yang juga

menjadi jurus terakhir. Satu jurus yang akan melahirkansepuluh, seratus, seribu dan selaksa gerak perobahan!

Saking girangnya, Tong Ko sampai loncat ber- jingkrak2, jantungnya ber-tak2 seperti alu2 (bandul)lonceng. Pi-lik-to diangkat terus diputar dalam sebuahlingkaran besar. Selingkar sinar kilat, segeramembungkus dirinya. Tong Ko mengambil napas, lalu

me-lingkar2-kan goloknya keempat jurusan, atas bawahdan kanan kiri. Makin lama makin lancar, lingkaransinarnya dari besar menjadi kecil dan pada lain saatpecahlah beribu lingkaran bola sinar, bertaburandisekitarnya. Guruh angin yang men-deru2 juga makingencar dan riuh.

Segera Tong Ko dapatkan bahwa sekalipun jurus

permainan golok itu hanya terdiri satu gerakan

Page 517: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 517/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

melingkar, namun kedahsyatannya jauh berlipat kali dariilmugolok 3 jurus ciptaan Ang Hwat cinjin itu.

Benar tokoh Ang Hwat itu seorang gembong persilatanyang tinggi ilmunya, namun untuk menciptakan suatuilmu golok yang menyamainya tak usah melebihi, dari it-gwan-to-hwat, rasanya masih belum dapat. Sederhanatampak ilmu golok sejurus itu, namun dia merupakansumber kelahiran dari segala gerak perobahan yang takterbatas banyaknya!

Tong Ko seperti kerangsokan setan. Dia mainkangerakan itu sampai setengah jam dengan non-stop.

 Angin guruh yang ditimbulkannya, sampaimenggoncangkan gua itu. Sampai disitu barulah diaberhenti, terus menuju ke Kwiciu.

---oo^dwkz*0*kupay^oo---

Page 518: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 518/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 33 : BUKTI PENGHIANATAN

Sekarang mari kita tengok keadaan The Go dahulu.

Tiba di Kwiciu dia sudah merancang.

Kalau langsung menuju kegedung tihu, Liat Hwat pastiakan gusar melihat dia datang seorang diri. Dia tak takutmati, tapi jangan sampai hal itu menimpah diri puterinya

 juga. Maka lebih dulu dia cari sebuah tempat penginapandidekat gedung tihu situ.

Siangnya dia tak berani keluar. Setelah malam tiba,baru dia lakukan penyelidikan kegedung tihu. Tapisampai 10 malam ber-turut2 menyelidiki, tak berhasilmasuk.

Penjagaan disitu teramat kuatnya, jangan katamanusia, sampaipun kawanan kelelawar tak dapatmenobros masuk.

Kecerdikan otak Cian-bin long-kun menghadapi ujianberat.

Dia makin gelisah. Hari makin berlarut panjang, berartikecurigaan Liat Hwat makin bertambas besar.Kemungkinan Liat Hwat akan mendapat laporan tentangperistiwa di Lo-hu-san, makin besar. Sehari berlalu,

sehari itu kemungkinan rahasia itu akan diketahui LiatHwat.

Begitu mengetahui, Liat Hwat pasti akan bertindakterhadap The Ing.

Sampai pada malam ke 16, The Go tak dapatmenahan diri lagi.

Lewat tengah malam, dia keluar dari penginapan.

Page 519: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 519/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Penginapan, itu dengan gedung tihu hanya terpisahdua buah jalan besar.

Dalam sekejab saja dia sudah berada didekat tembokgedung yang hampir dua tombak tingginya. Dilihatnyalampu penerangan diatas tembok masih menyala. Kalausampai jam lampu itu dimatikan, sukarlah untukmenyelinap masuk. Dia sudah membayangkan suatupertempuran, apabila memasuki gedung itu. Tapi masihada satu kemungkinan, yalah kalau saja Liat Hwat masihbelum mengendus peristiwa di Lo-hu-san itu, bukantahdia bisa mengelahuhi penjaganya? Untung2an namanya,tapi biarlah dicobanya, toh sememangnya dia sudahbertekad bulat untuk mengadu jiwa. mengapa berbanyakhati (ragu2). Diam2 dia menyesali kebodohannyamembuang waktu sampai hampir setengah bulan itu.Begitu tiba dimuka pintu gerbang, segera terdengar duabuah suara berkerontangan. Menyusul dengan itu,

terdengar dua orong pengawal membentak : "Siapa?"

"Kawanan orang buta, mengapa tak kenal padaku!"The Go mendamprat dengan garang.

Begitu menghampiri dekat, kedua pengawal itu segeraberseru : "Hai, kiranya The tayjin!"

Habis mengeluarkan kata2 itu, salah seorang tertawa

menyengir, tapi kawannya buru2 memberi isyarat mata,hingga dia hentikan tertawanya.

"The tayjin, sudah bebrapa hari lamanya Liat Hwatsucou menunggu kedatanganmu!"

The Go yang tajam matanya segera mengetahui sikapyang aneh, dari penjaga itu. Bahwasanya penjagaan

Page 520: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 520/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

digedung tihu itu makin lama makin diperkuat, tentulahterjadi sesuatu yang luar biasa.

"Benarkah? Benar aku menyiksa pikiran dia siorangtua saja!" kata The Go dengan wajar sembari berjalandengan tongkatnya ketengah kedua orang itu. Matanyamemandang kesekitar halaman dalam. Kiranya disekitarpintu itu tiada lain orang selain kedua orang tadi. Diam2dia menduga, kedua orang itu tentu golongan jago yangberilmu.

Cepat The Go bertindak. Hanya sekali tampaklengannya ditarik kebelakang, atau sikunya telahmemakan jalan darah khi-hay-hiat salah seorangpengawal itu. Hekk....., hanya terdengar mulut menguaksekali dan penjaga itu segera terkulai ditembok tak dapatberkutik lagi.

Melihat itu, kawannya terperanjat terus melolos golok

kui-thau-to. Tapi belum sempat dia gerakkan, kelima jariThe Go yang bagaikan cakar garuda itu sudahmencengkeram dadanya sembari mengancam : "Kalauberani berteriak, nyawamu hilang!"

Orang itu pucat, golok yang sudah diangkat keatasterpaksa diturunkan lagi.

"Apakah benar Liat Hwat cousu menunggu aku?"tanya The Go dengan berbisik.

Orang itu mengangguk. The Go lalu tanyakan dimanaadanya The Ing.

"Takut kau nyeleweng, maka Liat Hwat cousu telahmenahan nona The didalam sebuah kamar, tapi ia takkena apa2!"

Page 521: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 521/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Mata The Go berkicup sejenak mencari akal, laluberkata: "Bawalah nona The keluar kota!"

Orang itu meringis, dan kembali The Go ketawadingin: "Kau takut kehilangan baju kebesaran bukan?Tapi hanya dengan begitulah, jiwamu tetap terpelihara!"

Orang itupun mempunyai rencana. Kalau nanti dilepas,dia tentu bebas melapor pada atasannya, maka diapunlantas menyanggupi. Tapi The Go jauh lebih cerdas daridia. Melihat wajah orang, dia sudah tahu apa yang

dikandungnya. Jari tengahnya ditekankan pada jalandarah dipundak si orang, katanya: "Jalan darahmu hu-kut-tiam-hiat sudah kututuk. Dalam 3 jam, kau tentumati. Inilah ilmu tutukan ajaran Ang Hwat cinjin tempodulu. Tapi nona The dapat membukanya. Jiwa ataupangkat, terserah padamu!"

Habis itu The Go tinggalkan dia, terus masuk kedalam.

Sebenarnya apakah sedemikian sakti ilmu tutukan AngHwat cinjin itu? Tidak, cinjin yang termasyhur sakti itu,tidak mempunyai ilmu tutukan hu-kut-tiam-hiat yangdapat mematikan orang dalam waktu 3 jam. Tapi untukmenghadapi perangkap yang telah disediakan Liat Hwatitu, The Go telah gunakan gertakan itu untuk menakutiorang. Melangkah bebrapa meter jauhnya, dia masih

belum mendengar orang berseru memanggilnya, tapi diayakin orang itu tentu sudah kelabakan takut.

Sebenarnya setelah itu, The Go dapat lolos, namun takmau dia.

Dia tetap hendak bertemu dengan Liat Hwat, agarpenjaga tadi dapat lancar melakukan perintahnya. Biardia menghadapi bahaya, asal puterinya tertolong.

Page 522: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 522/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Orang yang ditinggalkan The Go tadi, ter-longong2sampai bebrapa saat. Akhirnya dia lebih menyayangi

 jiwanya dari kedudukan. Dengan langkah gegas, dia

segera menuju kekamar tempat The Ing. Sepanjanglorong dia berjumpa dengan beberapa penjaga, tapimereka sama tak mencurigainya.

"Liat. Hwat cousu memerintahkan supaya membawanona The keluar ............... "

Melihat kawannya itu adalah orang kepercayaan Liat

Hwat, penjaga kamar tahanan disitu main percaya danmempersilahkannya masuk. Didapatinya wajah The Ingpucat ketakutan.

"Nona The, ayahmu menunggu diluar!" bisik siu-wiatau penjaga yang bakal mati dalam 3 jam itu. Bahwa diatak mengatakan kalau The Go masuk kedalam gedungsitu, adalah untuk kepentingannya sendiri. Kalau dia

mengatakan begitu, The Ing tentu membangkang diajakpergi dan ini berarti jiwanya (penjaga itu) takkantertolong.

"Apa kata2mu itu sungguh?" tanya The Ing masihsetengah tak percaya.

Orang itu tak mau membuang waktu terlalu banyak,

dengan ter-sipu2 dia meyakinkan: "Nona The, percayalahpadaku! Mana aku berani berdusta, karena ayahmu telahmenutuk jalan darahku hu-kut-hiat, dalam 3 jam jiwakutentu lenyap. Akan kuantar kau keluar kota, tapi harapkau nanti buka jalan darahku itu!"

The Ing terbeliak. Seingatnya, ayahnya takmempunyai ilmu penutuk jalan darah yang disebut hu-

kut-toa-hiat itu. Tapi dari raut wajahnya, terang orang itu

Page 523: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 523/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

tak pura2. Nona cerdas itupun segera dapat mengetahuikalau itu hanya siasat ayahnya saja.

"Ya, benar," sahutnya tertawa "memang ilmu tutukanayahku itu lihay sekali. Duapuluh tahun yang lalu,tutukannya itu akan membinasakan orang dalam waktu 3

 jam. Tapi kini, karena dia lebih sakti, mungkin lebih cepatlagi dari itu!"

Muka orang itu berobah pucat seperti mayat, serunya:"Ayuh, kita lekas pergi saja!"

Orang itu tak berani jalan pintu besar, tapi dari pintusamping. Tapi baru tiba dimuka pintu itu, didalamruangan gedung sana terdengar suara berisik. Ha...., itutentulah The Go sedang mengadu biru, maka diapunsegera ajak The Ing lekas2 cepatkan langkah. Justerukarena terjadi keributan itu, maka banyaklah parapengawal yang ber-lari2 masuk kedalam ruangan, jadi

dengan lenggangnya dapatlah mereka berdua melewatipintu samping, menikung sebuah jalanan kecil terusmenuju keluar kota.

 Ya....., memang yang membikin keributan dalamgedung itu adalah The Go.

Memang dia telah bertekad untuk mengobrak-abrik

gedung tihu.Baru dia melangkah bebrapa tindak, dia sudah

berpapasan dengan 3 orang siu-wi (penjaga). Siu-wi itusudah tentu tak mencurigai The tayjinnya.

Begitu dekat, tahu2 The Go sapukan tongkatnya.

Siu-wi yang berada dimuka segera rubuh, tubuhnya

merabuhi kawannya kedua, membentur tembok dan

Page 524: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 524/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

pingsan. Orang yang ketiga coba menghantam dengangolok. tapi secepat kilat The Go sudah menyelinapkebelakang seraya tutukkan ujung tongkatnya

kepunggung orang. Disitulah terdapat jalan darah leng-ta-hiat atau disebut juga jin-sim-hiat, karena The Gomenutuk keras, maka orang itupun melayang jiwanya.

The Go sudah hilap tampaknya. Tanpa pedulidiketahui orang, dia tinggalkan begitu saja ketiga mayatyang mayang melintang dijalan itu. Tak lama berjalanmasuk, kembali dia bersua dengan 3 orang siu-wi lagi,berbaris medatangi.

Baru The Go hendak turun tangan, atau siu-wi yangberada paling belakang sendiri memperingatkankawannya: "Hati2, The Go sudah menyelundup kemari!',

Siu-wi yang dimuka sendiri mendongak dan hai......,"penjahat" yang dimaksudkan itu sudah berada

dihadapannya. Cepat mereka loncat kesamping, tapi takkurang cepatnya lagi The Go sudah lantas loncatmenerjang. Sewaktu masih melayang, ujung tongkatnyasudah ditusukkan kekepala orang, siapa coba berusahamenghindar kesamping. Tapi The Go sudah robahgerakannya mengikuti gerak lawan. Senjata sam-ciat-kun(ruyung 3 ruas) orang itu terpental menghantam

kawannya sendiri. Kedua siu-wi yang lain lalu men-jerit2macam babi hendak disembelih.

Sekejab saja muncullah 4-5 puluh siu-wi mengepungThe Go. Tempat disitu merupakan sebuah lorong jalanyang sempit, kedua pinggirnya yalah tembok. The Go takmau lari, tapi hendak mengamuk mereka. Dua buahtongkatnia berkelebatan kian kemari, sebentar kebawah

atas, sebentar kekanan kiri, menyapu, menghantam,

Page 525: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 525/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

menutuk. Ada kalanya tubuhnya melayang diudarabagaikan seekor burung alap2 sembari tarikan keduatongkatnya.

Walaupun jumlah mereka banyak, tapi karenatempatnya sempit, jadi mereka tak dapatmengembangkan permainannya.

Tak berapa lamanya, The Go telah dapat menghajarmereka kocar kacir.

The Go tertawa lebar, tapi belum saja nada ketawanya

itu sirap, atau terdengarlah serangkum ketawamelengking kecil. Suara itu samar2 kedengarannyaseperti teraling sesuatu barang. Tapi itu sudah cukupmenciutkan nyali The Go. Juga kawanan siu-wi itu,lekas2 menyingkir mundur.

Ketawa itu datangnya dari sebelah kiri yangmerupakan tembok tinggi.

The Go cepat mundur setombak kebelakang.

Suara ketawa itu makin dekat.

Tiba2 tembok bergemuruh rontok dan tembuslahsebuah lubang besar.

Bukan kepalang kejut The Go. Kiranya masih satu

meteran jauhnya, Liat Hwat sudah membuka jalandengan menghantam tembok, menandakan sampaidimana kemajuan yang dicapai oleh cousu itu dalampenyakinannya ilmu ganas, hun-kang-hwat (lwekangawan api). The Go cepat pusatkan perhatiannya ber-siap2.

Liat Hwat ajukan langkahnya kelubang tembok, lalu

dengan suaranya yang seperti anak kecil melengking:

Page 526: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 526/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Kau sudah pulang The Go? Bagaimana hasilnya ke Lo-hu-san?"

The Go merapat ketembok, jaraknya dengan Liat Hwathanya tak lebih dari satu tombak. Sahutnya: "Berhasilmemuaskan! Seluruh pahlawan Lo-hu-san sudah masukke Kwiciu dan sebentar lagi akan menyerbu kemari !"

Liat Hwat tertawa meringkik, semprotnya: "Bagus, kauakan menemani mereka menghadap Giam-ong!"

Tangannya diangkat keatas, lalu diajukan kemuka.

Benar samberan anginnya tak seberapa keras, tapihawanya yang amat panas benar2 membakar orang.

The Go menginsyafi dirinya bukan tandingan cousuitu, namun dia tetap berusaha untuk memperpanjangkematiannya. Dengan punggungnya dia bentur tembokdibelakang, dari situ dia menerobos kesebuah ruanganbesar. Liat Hwat mengejarnya sambil tertawa iblis serayamelontarkan 4 kali pukulan. Sesaat The Go rasakandirinya diselubungi oleh badai hujan yang hebat sehinggater-huyung2. Untung Liat Hwat masih agak jauh.

Dia segera tekankan tongkatnya ke!antai lalumelayang keluar pintu.

 Ada dua orang siu-wi coba menghadangnya, tapi The

Go cepat semprotkan ludahnya. Salah seorang yangmaju dimuka, segera menutupi mukanya ber-kaok2kesakitan. Sedang kawannya yang dibelakang terushendak melarikan diri, namun sudah didahului dengansebuah sapuan tongkat. Orang itupun menggelapar

 jatuh.

Semula kejadian itu hanya berlangsung dalam

sekejaban mata, namun saat itu dari belakang sudah

Page 527: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 527/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

terasa ada angin menyambar, terang kalau Liat Hwatsudah tiba.

Dengan kesebatan yang mengagumkan, The Golontarkan tubuh orang itu kearah Liat Hwat. Ketika LiatHwat kaget dan menarik pulang tangannya, The Gosudah menyelinap masuk kedalam sebuah ruangan, darisitu loncat keluar jendela, melewati sebuah pintu bundar,tiba dikebun belakang.

Diatas pagar tembok sudah penuh ber-jajar2 barisan

pengawal, tapi syukur mereka belum mengetahuikedatangan The Go.

The Go menyelinap bersembunyi dalam sebuahgoa2an palsu. Dia sudah memperhitungkan, bahwa LiatHwat tentu akan mengadakan penggeledahan, tapibiarlah.

Setiap menit berlalu, setiap menit pula jiwanya masihterpelihara.

---oo^dwkz*0*kupay^oo---

Sekarang mari kita tengok The Ing dan siu-wi yangmenelantarnya keluar dari sarang harimau itu. Begitutiba diluar kota, bertanyalah The Ing: "Hai......, manaayahku?"

 “Nona The, buka dulu jalan darahku, baru nanti akubilang!"

The Ing cukup tahu bahwa sebenarnya jalan darahorang itu tak kena apa2, tapi untuk mengorekketerangan, iapun bersikap sungguh2: "Sebelum

Page 528: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 528/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

berjumpa dengan ayah, aku tak mau membuka jalandarahmu itu!"

Siu-wi itu banting2 kaki, ujarnya: "Ai, saat ini kukuatirayahmu sudah binasa dibawah pukulan Liat Hwat cousu!"

"Apa?!" alangkah terkejutnya The Ing.

Orang itu lalu menceritakan segala yang terjadi.

The Ing terlongong2 kehilangan faham.

Ketika orang itu mendesaknya lagi, The Ing tak ambil

mumet, terus hendak angkat kaki. Sudah tentu bukankepalang kejut orang itu. Berseru memanggil nama TheIng, dia lari menyusulnya, The Ing sudah gemas. Iasangat cemas memikirkan keadaan ayahnya, kalaudapat, ingin dia mempunyai sayap supaya dapat lekasterbang kesana.

Melihat orang mengejar, tanpa berpaling lagi, ia

segera kebutkan tali cheng-si dalam jurus ceng-hay-seng-boh. Kala itu sudah malam, tali cheng-si hanyasebesar rambut orang halusnya, dilayangkan keudarasedikitpun tak mengeluarkan suara. Sudah tentu orangitu mengaduh kesakitan ketika tali cheng-si mengguratmukanya dan kakinyapun serasa kejang (kramp) lalurubuh ketanah. Sedang waktu melayangkan tali itu, The

Ing masih tetap berjalan. Begitu ia tarik pulang talinya,diapun sudah berada beberapa tombak jauhnya.

Orang itu ternyata keliwat sayang jiwanya. Mengirabetul2 jiwanya terancam mati dalam 3 jam, dia lalubangun dan mengejar lagi. The Ing tak peduli, ia tancapgas berlari se-kencang2nya. Pikirannya hanya tertujukepada ayahnya. Begitulah terjadi kejar mengejar. Yang

mengejar tak henti2nya berteriak2 me-manggil2.

Page 529: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 529/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tak antara berapa lama, tiba2 ada selingkar cahayaapi ber-gulung2 ditengah tegalan. Melihat itu, girang TheIng bukan alang kepalang. Setelah jelas siapa yang

berada di balik cahaya api itu, berserulah ia dengankeras: "Engkoh Ko, ayah..... ayah....."

Saking kesusu dan gugup, The Ing tak dapat bicaralampias.

Memang lingkaran api yang menghampiri datang itubukan lain adalah pemuda Tong Ko yang telah

mendapatkan rahasia ilmugolok kian-thian-it-gwan-to-hwat. Cukup dengan tiga loncatan, Tong Ko sudah tibaketempat si nona yang kini telah diketahui sebagaiadiknya sendiri.

"In-moay, dimana ayah?"

Mendengar sipemuda menyebut "ayah" kepada TheGo, The Ing terkesiap kaget.

"Kau maksudkan ayahku kan?" ia menegas. "Benar,ayahmu dan ayahku juga!"

The Ing makin ter-heran2. Secara ringkas, Tong Koceritakan apa yang telah terjadi. Tepat pada saat itu, sisiu-wi yang mengejar tadipun sudah tiba. Tanpa berkataba atau bu, Tong Ko menyambutnya dengan sebuah

hantaman. Siu-wi itu terlempar sampai bebrapa meter jauhnya. Benar jiwanya tak sampai melayang, tapi kinihanya me-rintih2 tak dapat bangun lagi.

Serta tahu bahwa Tong Ko itu sebenarnya engkohnyasendiri, tersadarlah The Ing mengapa tempo hariayahnya melarang keras ia bergaul rapat denganpemuda itu. Apa yang diceritakan oleh siu-wi tadi,

dituturkan kepada engkohnya itu.

Page 530: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 530/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

"Biar bagaimana juga kita harus kesana!" Tong Komemberi ketetapan.

Kedua engkoh beradik itu lalu berlari menuju keKwiciu.

Karena sudah malam, pintu kota sudah ditutup.Mereka memanjat tembok kota, tapi segerapandangannya tersilau dengan cahaya obor yang terangbenderang laksana siang hari. Waktu mereka mendekati,ternyata disitu terdengar sorak-sorai yang hiruk sekali.

Diantara keributan itu, jelas terdengar suatu suaraketawa yang melengking nyaring. Tahulah kedua saudaraitu siapa yang ketawa itu.

Cepat Tong Ko ajak The Ing: menuju kegedung tihu,terus memanjat temboknya. Ketika melongok kebawah,tepat mereka berhadapan dengan kebun belakang.

Disitulah adanya penerangan obor yang menyilaukantadi.

Ber-puluh2 orang dengan memegang obor tengahmengepung sebuah gunung2an palsu. Gunung2an ituseparoh bagian sudah didorong rubuh. Didalam lingkarankepungan itu, tampak Liat Hwat setapak demi setapakmaju menghampiri The Go, sedang yang tersebut

belakangan ini selangkah demi selangkah mundurkebelakang!

Tong Ko menginsyafi betapa gawatnya keadaan sangayah.

Tiba2 dia mendongak tertawa keras2. Lwekangnya kinisudah memasuki tingkat kesempurnaan seorang akhli

 jempolan. Benar suara itu tak dapat menyirapkan

Page 531: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 531/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

lengking ketawa Liat Hwat, tapi kumandangnyamengejutkan seluruh suasana.

Semua orang memandang kearah Tong Ko.Sebaliknya The Go terperanjat melihat kehadiran

puteranya itu.

"Ko-ji, lekas... ....."

Belum sempat dia mengatakan "pergi", sesosok tubuhlain muncul didekat Tong Ko.

Makin gelisah resah perasaan The Go.

Putera dan puterinya datang kesitu, celaka, habislahketurunan orang she The.

Karena mengeluh, perhatiannya menjadi agak lengahdan tahu2 krak....krak...., kedua tongkatnya sudah kenaterhantam putus oleh Liat Hwat.

Tongkat putus, orangnyapun turut terjerembabkebelakang.

Liat Hwat tak memandang mata pada Tong Ko.

The Go rubuh, dia segera maju menghantam dengankedua tangannya.

The Go meramkan mata menunggu ajal. Hawa panas

yang menekannya, makin membara. Tapi dalamkeheranannya, tiba2 hawa panas itu lenyap dan perasaantubuhnyapun enak kembali. Ketika membuka mata, diasegera terkesiap. Kiranya tubuh Tong Ko itu terbungkusdengan ribuan lingkaran sinar kecil2, berkilau2 macamkilat menyambar. The Go tahu kalau sinar kilat itu terjadidari golok pi-lik-to, tapi dia tak tahu mengapa puteranya

dapat memainkan secara begitu sakti sekali. Rambut Liat

Page 532: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 532/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Hwat menebar lempang, sepasang tangannya bergerak2,tapi tak mempan terhadap anak muda itu.

Menyaksikan kesemuanya itu, girang The Go me-luap2.

Dan saat itu The Ingpun melayang turun sembarimeng-gerak2an tangannya.

Belasan wi-su (penjaga) rubuh. Gadis itu menghampirikearah ayahnya.

The Go pulih semangat. Dia loncat menerjang duaorang penjaga. Sekali hantam dia sudah dapat merebutdua batang tombak. The Go makin garang. Dengansebuah seruan mengguntur, kawanan wi-su itu samamenyingkir mundur.

"Ing-ji, kau menghendaki yang mana dulu?" tanyanyakepada sang anak.

"lni!" sahut The Ing sembari menuding seorang opsir.

"Baik," kata The Go sembari tekannya ujung tombakkelantai terus melayang

Dipartai sana, Liat Hwat tadi terkejut demi sudahmengetahui bahwa golok yang dimainkan Tong Ko itubukan lain adalah golok pusaka kian-thian-it-gwan-pi-lik-

to. Maka dia lalu lepaskan The Go untuk menghadapianak muda itu. Pada saat itu dia sudah tumplak seluruhkepandaiannya. Setiap pukulan yang dilancarkan,panasnya seperti api membakar. Namun it-gwan-to-hwatitu mempunyai ribuan gerak perobahan yang takhabis2nya. Hawa api itu tak dapat meranggas tubuhTong Ko, bahkan kebalikannya, badai kilat yang men-

Page 533: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 533/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

deru2 dan ribuan pagutan golok, pelahan tapi tentu,makin mendesaknya.

Begitulah keduanya dalam beberapa kejab saja, sudahbertempur sampai 5-6 puluh jurus. Sebenarnya menurutpenilaian, kepandaian Liat Hwat jauh diatas Tong Ko.

Tapi anehnya, setiap serangannya selalu dikebuthilang laksana mega tertiup angin.

Kalau beberapa jurus Liat Hwat terpaksa menelankerugian, adalah Tong Ko yang selama itu kebanyakan

hanya bertahan jarang menyerang, kini mengetahuibahwa tenaga lawan sudah makin lemah. Inilah yang di-nanti2-kan. Membolang-balingkan pi-lik-to, dia berganticara, dari bertahan menjadi menyerang!

Dalam saat Tong Ko masih melibat Liat Hwat itu, TheGo dan The Ing sudah dapat menghalau mundur puluhanwi-su itu.

"Lekas panggilkan pasukan untuk mengurung kebunini!" seru mereka kepada kawan2nya. Dengan seruan itu,mereka lalu pencarkan diri.

The Go terperanjat. Kalau benar bala bantuandidatangkan secara besar2an, tentu sukar untukmeloloskan diri.

"Ing-ji, tempo berharga, kita bertiga selesaikan iblisitu!" serunya sembari terus layangkan tubuhnya menusukpunggung Liat Hwat. Liat Hwat menyambar kebelakangterus menariknya kuat2, hingga tubuh The Go terhuyungbersama tombaknya kemuka.

Tapi tiba2 dia rasakan pundaknya dilekati sebuah

tangan dari belakang. Serempak ada aliran lwekang

Page 534: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 534/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

deras mengalir ketubuhnya, maka buru2 dia kerahkantenaganya untuk menarik tombak yang hendak dirampasLiat Hwat itu.

Diluar dugaan, usahanya itu memberi hasil lebih dariyang diharapkan.

Bukan saja tombaknya dapat dirampas balik, puntubuh Liat Hwat turut tertarik sampai dua langkahkemuka. Dan untuk kekagetannya lagi, entah dari manadatangnya tahu2 ada sinar golok memapas kepala Liat

Hwat. Si kate dari Tibet itu, rompal rambutnya menjadibotak....

Tahu The Go kalau datang seorang ko-chiu yangmembantunya.

Buru2 dia berpaling kebelakang dan hai, kiranya........Kui-ing-cu adanya!

"Bukan 3 lawan 1, tapi 4 tanding 1. Setelah kalianpergi, aku selalu kuatir, lalu menyusul ke Kwiciu.Sebenarnya malam ini aku hendak "berdagang tanpamodal" (istilah kaum persilatan untuk mengambil uangdari hartawan atau pembesar jahat), tapi serta kudengarorang ribut2 hendak mengundang bala pasukan baru akumenyusul kemari!" kata tokoh aneh itu. Habis itu dia

tertawa sejenak, lalu berkata kepada Liat Hwat:"Mo Put-siu, kami orang Kwitang bukannya takut

hidup bernasib jelek, tapi takut mendapat nama jelak.Namamu Put-siu (tidak panjang umur), hari ini benar2menjadi kenyataan" Habis mengejek, dia lantaslayangkan sepasang tangannya. Walaupun yang satu takberjari lagi, tapi tak mengurangkan kedahsyatannya.

Page 535: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 535/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Pada jamannya, tokoh Kui-ing-tiu itu sama kelasnyadengan Ang Hwat cinjin, Tay Siang siansu dan lain2tokoh sakti dari Kwiciu. Itu jaman 20-an tahun yang

lampau.

Kini sudah tentu makin hebat lagi.

Liat Hwat cousu Mo Put-siu satu lawan satuberhadapan dengan dia, hanya serie saja. Apalagi kiniditambah dengan lwekang seorang akhli macam The Go,sudah tentu dia kontal. Ketika dia hendak kerahkan

seluruh tenaganya untuk menahan. Tong Ko mendesakmaju. Pi-lik-to bergerak keluar dengan beribu sinarkemilau, sehingga membuat matanya silau.

Liat Hwat coba hendak menghindar kesamping, tapitombak The Go sudah menyambutnya dari sebelah kiri,sedang kakinya (Liat Hwat) terasa terlibat tali kencangyang dilontarkan The Ing. Jadi kini Liat Hwat mendapat

tekanan dari empat jurusan! Dari sebelah belakangdihantam Kui-ing-cu, dari muka diancam pi-lik-to, dari kiridisambut ujung tombak dan celakanya, kakinyapunserasa diikat dengan lingkaran benang halus yang tajamsekali

Namun orang kate itu masih tak mau menyerah.Diantara keempat pengepungnya itu, The Go lah yang

dapat diatasi. Secepat mengambil putusan, secepat itupula dia lantas menyambar tombak The Go, lalu hendakmenerjang kesebelah kiri. Tapi belum lagi kakinyabergerak, pundaknya sudah remuk termakan pi-likto,menyusul terdengar lagi suara hantaman menggedebukkeras Punggungnya terkena pukulan Kui-ing-cu.Hukkk....., baru saja Liat Hwat rasakan dadanya ampek

mulutnya mengecap ludah manis2 amis, tangan The Ing

Page 536: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 536/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

sudah menyentak kuat2, buk...... tubuh jago kate ituterjengkang rubuh. Sebagai finishing touch(penyelesaian), The Go tanamkan tombaknya kedada

Liat Hwat

"Sudah...., sudah selesai....., ayuh kita lekas2tinggalkan tempat ini. Kalau pasukan musuh datang, kitacelaka!" buru2 Kui-ing-cu memperingatkan.

---oo^dwkz*0*kupay^oo---

Page 537: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 537/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

BAGIAN 34 : AKHIR SEBUAHPENGHIANATAN

Saat itu lapat2 sudah terdengar derap kaki kudamendatangi. Itulah pasukan Ceng yang kuat. Tanpaberayal lagi keempat orang itu lalu loncat dari tembok.Kui-ing-cu amat faham akan jalanan di Kwiciu situ.Setelah berbilak-biluk beberapa kali mereka masukkedalam sebuah rumah penduduk. Disitu ada beberapaorang yang menyambutnya.

Kiranya tempat itu merupakan pos kaum Lo-hu-sanuntuk mencari berita di Kwiciu.

Setelah merasa aman, barulah keempat orang itumenarik napas lega, Tong Ko memperlihatkan suratutang yang ditulis Tay-keng itu.

Kui-ing-cu kedengaran menghela napas, ujarnya

dengan nada rawan: "Ah, seorang peribadi jujur perwiraseperti Siau-beng-siang itu, tentu akan menderitapukulan bathin yang berat kalini!"

Keesokan harinya, mereka menyelundup keluar kotaterus menuju ke Lo-hu-san.

Tiba dipuncak Giok-li-nia, sekalian orang gagah yang

melihat The Go dan puteranya benar2 kembali lagi,malah ber-sama2 Kui-ing-cu, sama hiruk-pikukmengerumuninya.

Walaupun ditawan, tapi ternyata Siao-lan mendapatperlakukan yang baik.

Demi melihat suami dan puterinya datang, iapun turutmenyongsongnya.

Page 538: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 538/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Melangkah maju kedepan Ci-gi-tong, berserulah TongKo dengan lantangnya: "Apakah Siau-beng-siang ada?"

"Kalau ada bagaimana, kalau tidak bagaimana!" Yan-chiu si nyonya katak itu bertanya dengan dingin.

Tong Ko cepat berpaling dan dapatkan Tio In tengahberdiri disebelah mamahnya.

Dengan tindakan lebar, majulah Tong Ko menghampirilalu berkata dengan nada yang lapang: "In-moay, hariinilah kau betul2 bakal mengetahui bagaimana peribadiku

itu!"

Baru dia berkata itu, Tio Jiang bersama Tay-kengmuncul keluar.

Melihat itu Tong Ko segera kedipkan mata kepada Kui-ingcu dan tahu2 tokoh aneh itu melejit kemuka terusmencengkeram bahu Tay-keng.

Muncul2 dibegitukan sudah tentu Tay-keng kagetbukan buatan.

Wajahnyapun pucat seketika, namun dia tak beraniberkutik, dan pura2 tenang2 saja.

"Siau-beng-siang, aku hendak mempersembahkansuatu hadiah padamu!" kata Tong Ko sembari merogoh

keluar segulung kertas lalu diangsurkan pada Tio Jiang,Demi membacanya, wajah Tio Jiang menjadi pucat

lesi. Yan-chiu heran dan turut membaca. lapun mendelikmatanya. Sambi! melanjutkan baca, sepasang tanganSiau-beng-siang itu tampak gemeteran. Rupanya getaranitu makin lama makin keras, hingga bebrapa lembarsurat itu jatuh berhamburan tertiup aingin. Beberapa

orang gagah segera memungutinya. Tatkala Tio In turut

Page 539: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 539/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

memungut selembar dan membacanya, ternyata surat ituberbunyi sebagai berikut:

 Aku yang bertanda tangan dibawah ini, dengan suratini benar mengakui telah meminjam uang sebanyak 500tail perak pada Tay-lui-su-bin-si-wi Shin Hiat-ji.

Tertanda: Tio Tay-keng.

Demi habis membaca surat pengakuan hutang itu, kinitersadarlah ia akan kesalahannya menuduh Tong Ko.Diluar kemauannya, sang kaki membawanya

menghampiri kedekat sang, kekasih itu, tapi tak tahu iabagaimana harus menyatakan perasaan baru sesalnyaitu.

"Ensoh yang baik!" tiba2 kedengaran ada orangberbisik didekat telinganya.

Ketika ditoleh, kiranya itulah The Ing.

Selebar Tio In berobah merah jambu.

Untuk menolong mukanya, cepat Tong Komenyambuti tangan sang kekasih itu, lalu sama2berputar memandang keruangan tengah.

Tampak saat itu Siau-beng-saing sudah merabahtangkai pedangnya, sepasang matanya ber-api2 melekat

pada Tay-keng. Wajahnya yang sebengis itu, sepertiharimau yang hendak mengoyak-ngoyak kan mangsanya.Tubuh Tay-keng menggigil seperti orang terserangmalaria tropical.

"Yah, aku mengaku salah, aku mengaku berdosa!"serunya meratap-ratap.

Page 540: 2. Heng Thian Siau To

7/23/2019 2. Heng Thian Siau To

http://slidepdf.com/reader/full/2-heng-thian-siau-to 540/540

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 

Tapi detik itu Tio Jiang sudah maju dua tindak.Tring....., begitu mencabut yap-kun-kiam, dia terusmenusuk ulu hati puteranya.

"Aiiii......."Yan-chiu segera menjerit ngeri, sedangsekalian orangpun tak berani berbuat apa2.

"Tahan!" tiba2 terdengar ada dua orang berteriak,menyusul sebatang golok berkelebat menangkis pedangTio Jiang.