2. das - for student (khusus kelas c).pptx

33
MODUL 2 REKAYASA HIDROLOGI

Upload: yaya-putrasetyana

Post on 03-Dec-2015

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MODUL2

REKAYASA HIDROLOGI

PENDAHULUAN Air merupakan kebutuhan paling

esensial Kebutuhan air terus meningkat, maka satu-satunyaalternatifmeningkatkan

ketersediaan baik

pilihan secara

dalam temporal

maupun ruang : perbaikan kesehatan ekosistem baik secara

alami maupun buatan, sedemikian rupa sehingga mampu menahan dan menyimpan air dengan lebih baik, selain memperbaiki budaya boros air pada saat terjadi surplus.

DAS: Cekungan Peresapan dan Pengaliran Air

Undang-Undang Sumberdaya Air (No. 7/2004) mendefinisikan sebagai berikut:’Suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan

anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan danmengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografi dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh Aktifitas daratan’.

DAS: Cekungan Pengontrol Aliran PermukaanDAS hanya mengontrol aliran permukaan (surface run-off),

DAS tidakmengontrol aliran di bawah permukaan (sub-surfasce flow/inter- flow),maupun aliran air tanah (groundwater flow). Kedua aliran tersebut dikontrololeh struktur dan formasi geologi

Air permukaan adalah semua air yang terdapat di atas permukaan tanah,yaitu air yang berada pada sistem irigasi, dalam sistem drainase, air waduk,danau, kolam, rawa termasuk air hujan dan air laut yang berada di darat.

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan dibawah permukaan tanah (UU No. 7/2004), merupakan sumberdaya yang terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta sulit dipulihkan.

DAS: Batas Alam VS Batas Administratif

PUPeraturan

No. Indonesia

Berdasarkan Menteri 39/PRT/1989,terbagidalam 90 Satuan Wilayah Sungai (SWS) yang meliputi lebih dari 5,900 DAS.SWS skala besar terdapat di Papua, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatra.Setelah penetapan kriteria pembentukanwilayah sungai (Permen PU No 11/ PRT/M/2006),batas

SMS direvisidan mengalami pembengkaan jumlah dari 90 menjadi 133.

DAS: Sebagai Ekosistem dan Unit Pengelolaan Sumberdaya Alam

Tingginya intensitas hujan memberikan implikasi penting:1. Terhadap rendahnyakapasitas cekungan (DAS)

dalam dengan

meresapkan air, karena hujan yangterjadi intensitas tinggi secara cepat(sekitar 30menit)menurunkan kapasitas peresapan tanah.

2. Struktur dan pori-pori tanah yang siap untuk meresapkan air, setelah lama tidak turun hujan, segera tertutup oleh tingginya energi kinetik tetesan hujan (rain- drop) dan tertutup (cloging) oleh butiran-butiran tanah yang mengalir cepat begitu hujan turun.

Hubungan Air Tanah dan Aliran Sungai

Ditinjau dari kestablilan aliran air yang mengalir di sungai, sifat aliransungai dapatdibedakan menjadi tiga, yaitusungaimenerusmengalirkanair

(perennial

sepanjang

flow)

musim;

artinya sungai

sungai

musiman

(seasonal flow), yaitu sungai yang mengalirkan air hanya di waktu musim hujan saja dan sungai sesaat (emphemeral flow), yaitu sungai yang hanya mengalirkan air sesaat setelah turunnya hujan.

Sungai perennial terjadi karena posisi tinggi muka air (water table) lebih tinggi daripada permukaan air sungai, sehingga air tanah memasok (effluent) aliran sungai. Sebaliknya posisi sungai musiman dan sesaat berada di atas muka air tanah, sehingga sungai ini memasok air tanah (influent).

Siklus Air pada Lahan Berhutan

Selama

musim

kemarau,

kebanyakan

sungai

masihmengalirkan air, air tersebut

sebagian besar berasal darialiran dasaratau

baseflow,terutama

dari

daerahhulusungai yang umumnya merupakan daerah

resapan air yang didominasi oleh daerah bervegetasi (hutan). Karena letaknya yang lebih tinggi, daerah hulu biasanya memiliki curah hujan yang lebih besar daripada daerah di bawahnya. Oleh adanya kombinasi kedua keadaan tersebut, selama berlangsungnya musim hujan s ebagian besar air hujan tersebut dapat ditampung oleh daerah resapan dan secara perlahan dialirkan ke Tempat yang lebih rendah sehingga kebanyakan sungai masih mengalirkan air sepanjang

musim musim

kemarau, tersebut

meskipun cenderung

besarnya debit aliranpada menurun

atau di beberapawilayah aliran sungai berhenti sama sekali.

Hutan Sebagai Pengatur Tata Air

Sesuai dengankarakteristik(tipe)

dankeberadaanhutan, serta kondisi tanah dan

geologidimana hutantersebutberada,hutan dapat

berfungsisebagaipengatur tata air atau dapat pula

sekaligus berfungsi sebagai pengaturdan penghasil air.

Berdasarkan

fungsinya

dalam

perlindungan

DTA,ekosistem hutan dapat dilihat dari tiga

perspektif yangsebagaitegakan

pohon,tanah

hutandanlahan

(landscape).Karakteristik

berbeda, bentang kondisi

inimempengaruhi

efektifitas

hutan

ketiga dalam

perlindungan DTA.

PERTANYAAN ??? prinsip-prinsip perlindungan sumberdaya air

(permukaan dan air tanah) yang menyangkut kualitas dan kuantitasnya?

langkah-langkah konservasi praktis tentang kualitas dan kuantitas sumberdaya air dalam sebuah daerah tangkapan hujan (watershed system)?

Bagaimana terjadinya distribusi air di alam secara luas?

Kerusakan lingkungan berdampak kepada

krisis air, kondisi ini dipercepat oleh tingginya pertumbuhan penduduk.

Bencana banjir, longsor, kekeringan dan kebakaran hutan sehingga degradasi lingkungan yang terus meningkat.

1.TEGAKAN POHONBiomas pohon memiliki laju transpirasi yang tinggi, demikian pula tajuk pohon mengintersepsi (menahan dan menguapkan kembali ke atmosfer) lebih banyak air hujan dibandingkan rumput atau tanaman semusim, dengan demikian dari sisi pohon, hutan memiliki laju penguap- keringatan/konsumsi air (evapotranspirasi/ET) yang lebih tinggi daripada penutupan lahan nonhutan.

hutan sering disebut memiliki efek karet busa (sponge effect), yaitu meredam tingginya debit sungai pada saat musim hujan dan memelihara kestabilan aliran air pada musim kemarau.

kondisi ini hutan akan mampu berpengaruh secara efektif terhadap seluruh aspek hidrologi. Kegiatan PR- DTA akan memberikan dampak yang sangat ideal, yaitu penurunan aliran langsung (Qf), debit puncak banjir (Qp), laju erosi dan sedimentasi serta pengendalian kekeringan. Sebaliknya perusakan DTA akan berdampak kemerosotan seluruh aspek tata air secara drastis.

KONSERVASI AIR Tujuan : dapat memenuhi kebutuhan air yang cukup

(kuantitasdan kualitas) bagi seluruh ummat manusia secara berkesinambungan

Apa yang harus dilakukan ? :1.Memelihara dan melindungi

sumber air yang ada2.memanfaatkan air secara tepat, tdk

berlebihan3, Mengatur siklus hidrologi agar air hujan dapat disimpan di dalam profil tanah sebanyak dan selama mungkin

4.Mengatur siklus hidrogi agar air tidak menimbulkan bencana5.Memanen air hujan, dengan membuat

tampungan6.menjaga air dari pencemaran7.memperbaiki kualitas air tersemar

PENGELOLAAN AIR PERMUKAAN DILAKUKAN DENGAN CARA : PENGENDALIAN ALIRAN PERMUKAANKemungkinan terbaik untuk konservasi air adalah mengendalikan bagian

air hujan yang mengalir diatas permukaan tanah. Pengendalian air permukaan dilakukan dengna cara memperpanjang waktu air tertahan di permukaan tanah dan meningkatkan jumlah air yang masuk ke dalam tanah.pengendalian water balance

PEMANENAN AIR HUJANPemanenan Air hujan sedah banyak dilakukan sejak lama. Pemanenan air

hujan dilakukan untuk memenuhii kebutuhan rumah tangg dan ternak, terutama selama musim kemarau.

-pengumpulan air hujan yang mengucur dari atap rumah-dalam skala besar pemanenan air hujan dilakukan dengan daerah tangkapan air MENINGKATKAN KAPASITAS INFILTRASI TANAHKapasitas infiltrasi tanah dapat ditingkatkan dengan cara memperbaiki

struktur tanah. Cara paling efektif yaitu menutup tanah dengan pohon dan tumbuhan,tidak menebangi pohon.

PENGELOLAAN KELESTARIAN AIR TANAH DENGAN CARA :

PENGISIAN AIR TANAH SECARA BUATANDengan pengisian akuiferSimpanan air tanah ini merupakan sumber air

yang dapat diandalkan untuk menambah air permukaan yang ada. Kemampuan tanah untuk menyimpan air tergantung dari volume pori-pori tanah dan tinggi muka air.

Pengisian reservoir tanah dapat dipakai untuk: Menyimpan kelebihan aliran

permukaan Memperbaiki kualitas air tanah Meningkatkan produksi pertanian

dengan terjaminnya air irigasi Mencegah terjadinya penurunan

muka tanah

Contoh akuifer

Akuifer lembah

Akuifer tenggek (batuan kedap air)

PENGENDALIAN PENGAMBILAN AIR TANAH DILAKUKAN MELALUI SUMUR-

SUMUR AKAN MENGAKIBATKAN LENGKUNG PENURUNAN MUKA AIR TANAH. MAKIN BESAR LAJU PENGAMBILAN AIR TNAG, MAKIN CURAM LENGKUNG PERMUKAAN AIR TANAH YANG TERJADI DISEKITAR SUMUR SAMPAI TERCAPAI KESEIMBANGAN BARU.

KESIMPULAN Perlindungan air dan tanah tidak luput dari

peran DAS sebagai fungsi hidrologis Konservasi air dapat dilakukan dengan

mengatur siklus hidrologi :water balance, memanen air hujan, menjaga kualitas air, menggunakan air secara tepat

KESIMPULAN BERSAMA??