2. analisis pengaruh stock split terhadap perubahan laba

Upload: coolzboyz

Post on 11-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

stock split analysis

TRANSCRIPT

  • 5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba

    1/12

    ISSN :1907-6304

    ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT

    TERHADAP PERUBAHAN LABA

    Analysis of Stock Split influenceto Change theprofit

    NurulLatifahP *)

    Abstract

    A company in certain considerations can do split their stock into smaller nominal stock. This

    research is done purpose to learn the impact stock split to change of profit in the companies whichare listed in Jakarta Stock Exchange. The company's management purpose to do stock split for

    example to attract small investor interest, and to raise stock liquidity. The Analysis of this research

    used the result of profit and loss before stock split happened in result profit and loss and after it

    happened. The increase of trade will influence the income that get by company, so it will influential

    toward the result of the companyprofit.

    Keyword:Jakarta Stock Exchange, Stock Split, trading and the change of profit.

    Abstrak

    Suatu perusahaan dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu bisa memecah sahamnya(stock split) menjadi saham yang nominalnya lebih kecil. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan

    mempelajari dampak stock split pada perubahan laba di perusahaan-perusahaan yang terda:ftar

    di Bursa Efek Jakarta. Tujuan manajemen perusahaan melakukan stock split antara lain adalah

    menarikperhatian investor kecil, meningkatkan jumJahpemegangsaham, meningkatkan perdagangan

    saham dan meningkatkan likuiditas saham. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    analisis Horizontal, yaitu membandingkan Laporan Laba Rugi sebelum peristiwa stock split dengan

    Laporan Laba Rugi setelah peristiwa stock split. Peningkatan perdagangan akan mempengaruhi

    pendapatan yang diperoleh perusahaan, sehingga akan berpengaruh juga terhadap perolehan laba

    perusahaan.

    Kata kund:Bursa Efek Jakarta, Stock split, perdagangan dan perubahan /aha.

    )Dosen STIE Pelita Nusantara Semarang

    Fokus Ekonomi

    Vol.3 No.1Juni2008:48- 59

  • 5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba

    2/12

    1. Pendahuluan

    1.1. Latar Belakang Masalah

    Kehadiran Pasar Modal telah menjadi suatu altematif pembiayaan yang dilakukan oleh

    perusahaan.Hal ini disebabkan adanya kelebihan yang dimiliki oleh pasar modal, salah satunya

    adalah biaya yang murah atas dana yang akan didapatkan (Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti,

    1993). Pasar modal merupakan instrumen keuangan yang penting dalam suatu perekonomian,

    yang berfungsi untuk memobilisasi danadari masyarakat ke sektor produktif(perusahaan). Pasar

    modal juga dapat bermanfaat sebagai sarana untuk meningkatkan efisiensi alokasi sumber dana,

    penunjang terciptanya perekonomian yang sehat, memperbaiki struktur modal perusahaan serta

    mengurangi ketergantungan hutang luar negeri pada sektor swasta. Pasar modal juga merupakan

    sarana untuk melakukan investasi yang memungkinkan para pemodal (investor) melakukan

    diversifikasi investasi sesuai dengan risiko danreturn yangdiharapkan.Dalampasar modal keputusan

    pembelatYaan akan semakin bervariasi, sehingga struktur modalperusahaandapat lebih dioptimalkan.

    Tujuan pasarmodaldalam perek:onomian adalah untukmempercepatproses perluasankeikutsertaan

    masyarakat dalam kepemilikan saham, pemerataan pendapatan melalui pemerataan keuntungan

    perusahaan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengerahan dana untuk kegiatan

    produktif (Sumantoro, 1990).Pembelian s umlahsaham merupakan salah satu bentuk investasi modal.Saham memberikan

    penghasilan dalam bentuk dividen, serta nilainya dapat diharapkanmeningkat. Investasi pada saham

    memiliki risiko yang tinggi, sesuai dengan prinsip investasi itu sendiri, yaitu high risk-high return,

    low risk-low return. Risiko investasi tersebut mengakibatkan investor harus dapat meramalkan

    kemungkinan pergerakan saham tersebut di masa yang akan datang.

    Investasipada sek:uritas juga bersifat likuid (mudahberubah), oleh karena itu penting bagi

    perusahaan untuk selalu memperhatikan kepentingan para pemegang saham dengan jalan

    memaksimalkan nilai perusahaan, karena nilai perusahaan merupakan ukuran keberhasilan atas

    pelaksanaan fungsi-fungsi keuangan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam

    kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan (analisis

    fundamental perusahaan). Hal ini disebabkan laba perusahaan selain merupakan indikator

    kemampuanperusahaandalam memenuhikewajiban bagi para penyandangdananya juga merupakan

    elemenpenting dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospekperusahaandi masa

    yang akan datang.

    Suatu perusahaan dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu bisa memecah sahamnya

    (stocksplit)menjadi saham yang nominalnya lebih kecil. Sahamyang beredar ditarik kembali dan

    ditukar dengan saham yang nominalnya lebih kecil. Hargaper lembar saham baru setelah stock

    split adalah sebesar 1/n dariharga sebelumnya.Stock split tidakmenambahnilai dariperusahaan.

    Secara umum terdapat duajenis split yaitu split-up dansplit- dawn. Split-up lebih dikenal

    dengan stock split, sedangkan split- down dikenal dengan reserve split. Stock split merupakan

    distribusisahamyang tidak berpengaruhpada aliran kasperusahaan,maupunproporsikepemilikansaham. Manajemenperusahaan melakukanstock split karenabeberapa tujuan, antara lain: memberi

    sinyal positiftentangprospekperusahaan,mencari harga saham optimal dan meningkatkanliku.iditas

    saham.

    SebagianPerusahaanberupaya menyampaikaninformasiatau sinyal kepada investor bahwa

    perusahaanmemilikiprospek pertumbuhanpositif.Stock split diharapkan memberi sinyal kepada

    49ANALJSISPENGARUHSTOCKSPLITTERHADAPPERUBAHANL.ABA

    NUIUILiltr.lhP

  • 5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba

    3/12

    investor bahwa saham perusahaan masih undervalue dan ak:an terjadi peningkatan dividend

    yield dimasa yang akan datang (Brennan dan Hughes, 1991).

    Selain itu, perusahaan melakukan stock split karena harga sahamnya dinilai sudah terlalu

    tinggi, sehingga mengurangi kemampuan investor ritel untuk membelinya. Stock split dilak:ukan

    agar harga saham menjadi optimal bagi investor kecil dan pada ak:hirnya meningkatkan jumlah

    pemegang saham perusahaan.

    Tujuan manajemenperusahaan melak:uk:anstock split antara lain adalah menarik:perhatian

    investor kecil, meningkatkan jumlah pemegang saham, dan meningkatkan likuiditas.Selain tingkat

    risiko dan return, tingkat likuiditas merupakan faktor yang dipertimbangkan oleh investor dalam

    memilih saham . Likuiditas adalah kemampuan untuk bertransaksi dalam jumlah besar, dengan

    wak:tu yang singkat, dan biaya yang rendah. Stock split menurunkan harga dan meningkatkan

    jumlah saham yang beredar, sehingga lebih banyak: investor kecil yang dapat berpartisipasi. Pada

    akhimya partisipasi investor kecildiharapkan mampu meningkatkanjumlah pemegang saham (Baker

    dan Gallagher, 1980; Lak:onishok dan Lev,1987).

    Dari uraian tersebut, mak:a penelitian ini mengangkat judul : Analisis Pengaruh Stock

    Split terbadap Perubahan Laba .

    1.1. Identitikasi Masalah

    Harga saham yang sudah terlalu tinggi tidak:dapat likuid di Bursa sehingga pihak:manajemen

    akan berusaha untuk mengembalikan harga saham ke titik yang optimal agar saham dapat lak:u di

    Bursa . Peneliti memfokuskan penelitian pada perusahaan-perusahaan yang melakukan stock

    split dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang telah diidentiflkasi memiliki pengaruh pada

    perusahaan di bidang Perdagangan saham perusahaan. Peningkatan perdagangan mengak:ibatkan

    bertambahnya pendapatan perusahaan ,sehingga ada perubahan laba yang diperolehperusahaan.

    1.3. Perumusan Masalah

    Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), perusahaan publik mulai melak:uk:an Stock split sejak: tahun

    1993, dan cenderung meningkat dari tahunke tahun. Peningkatan ini mungkin disebabkan Stock

    split dianggap berhasil memenuhi tujuan perusahaan, yang antara lain adalah memperbaiki likuiditas

    saham perusahaan, meningkatkan perolehan pendapatan, meningkatkan laba yang diperoleh

    perusahaan.

    Berdasarkan pada uraian diatas, makapertanyaan pada perumusan masalah dalam penelitian

    ini adalah: Bagaimana Pengaruh stock split terhadap perubahan laba perusahaan.

    1.4. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mempelajari dampak Stock split pada Perubahan

    laba yang dialami olehperusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Jakarta.

    1.5. Manfaat Penelitian

    Hasil studi empiris yang dilakukandalam penelitian inidiharapkan dapat memberikanmanfaat

    minimal sebagai berikut:

    1. Memperkaya khasanah studi empiris bagi pengambil kebijak:sanaanpublik.

    2. Menjadi acuan bagi kalangan investor, praktisi perbankan dan industri dalam formulasi

    manajemen keuangan.

    Fokus EkonomiVol.3 No.1Juni2008:48- 59

  • 5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba

    4/12

    1.6. Metodologi Penelitian

    1.6.1. Desain penelitian

    Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian diskriptif, yaitu tentang fenomena

    stock split yang terjadi pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Stock

    split dapat mempengaruhi perubahan laba atau tidak. Penelitian ini menggunakan data Laporan

    Keuangan ( Neraca dan Laporan Laba rugi ) yang telah diterbitkan oleh perusahaan masing

    masing dantelah di publikasikan.

    1.6.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.

    1. Variabel Dependen

    Variabel dependen dalam penelitian iniadalah perubahan laba. Untuk mengetahui variabel

    laba, denganmetodeanalisisi horizontal atau perbandingan antara laporan keuangan sebelum stock

    split dan setelah event stock split.

    2. Variabel lndependen

    Variabel independen dalam penelitian ini adalah stocksplit.Stock split dapat mempengaruhi

    perubahan laba dandapat pula tidak mempengaruhi perubahan laba

    1.6.3. Populasi dan Sampel

    Penelitian ini menggu.nakan data seluruh laporankwanganyang diterbitkan dandipublikasikan

    olehperusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang mengalami stock split

    selama periode penelitian yaitu tahun 2003 sampai dengan tahun 2007.

    1.6.4. Ienis dan Sumber Data

    Dalam penelitian ini, data yang dibutuhkan adalah data kuantitatif.Penelitian inimenggunakan

    data seku.nder sebagai sumber data, karena data tersebut cukup reliabel untuk menggambarkan

    dampak stock split. Data yang digunakan adalah data laporan keuangan yang diterbitkan dan

    dipublikasikan olehperusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang mengalami

    stock split selama periode penelitian yaitu tahun 2003 sampai dengan tahun 2007.

    1.6.5. Teknik Pengumpulan Data

    Penelitian ini diambil dari seluruh perusahaan yang terdaftar di BEJ yang mengalamistock

    split Perusahaan yang terpilih sebagai obyek penelitian harus memenuhi beberapa kriteria:

    l. Melakukan stock split antara periode Januari 2004 hingga Desember 2006

    2. Memiliki data transaksi yang lengkap selama periode pengamatan, yaitu selama satu tahun

    sebelum dan satu tahun setelah stocksplit.

    3. Memiliki data arus order yang lengkap selama periode pengamatan.

    4. Tidak mengalami delisting.

    1.6.6.Teknik Pengolahan Data

    Penelitian ini menggunakan metode event .study_dan analisis horizontal antara laporan

    keuangan yang dihasilkan sebelum peristiwa stock split dengan laporan keuangan yang dihasilkan

    setelah peristiwa stock split.

    51ANAL.IS ISPENGARUHSTOCKSPLITTERHADAPPERUBAHANL.ABA

    NUIUII.iltr.lhP

  • 5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba

    5/12

    Gambar 1.Event Window yang digunakan dalam penelitian ini

    Event rindow

    t-1 to t+l

    Keterangan: t0

    adalah waktu dilakukannya peristiwa stock split.

    t-1 adalah periode satu tahun sebelum event, dan

    t+1 adalah periode satu tahun setelah -

    2. Telaah Pustaka

    2. 1 Stock Split

    2.1.1Kajian peristiwa (event study)

    Menurut Jogiyanto (1998), suatu peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajarireaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu

    pengumuman. Event study dapat digunakan untuk: menguji kandungan informasi (information

    content) dari suatu pengumuman dandapat juga digunakan untuk:menguji efisiensi pasar bentuk:

    setengah kuat (semi strong form).

    Berdasarkan Peterson (1989), event study adalah suatu pengamatan mengenai pergerakan

    harga saham, di pasar modal untuk: mengetahui apakah terdapat abnormal return yang diperoleh

    pemegang saham akibat dariperistiwa tertentu. Sedangkan menurut Kritzman (1994) event study

    bertujuan untuk: mengukur hubungan antara suatu peristiwa yang mempengaruhi surat berharga

    atau return dari surat berharga tersebut.

    Trading range theory menyatakan bahwa manajemen melakukan stock split karena didorong

    oleh perilaku pasar yang konsisten dengan anggapan bahwa dengan melakukan stock split merekadapat menjaga harga saham tidak terlalu mahal. Saham dipecah karena ada batas saham yang

    optimal dan untuk meningkatkan daya beli investor sehingga banyak orang yang mau

    memperjualbelikannya, yang pada akhirnya akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham.

    Salah satu tujuan dilakukannya stock split adalah untuk mengarahkan harga saham pada

    kisaran tertentu sehingga frekuensi perdagangan dapat lebih meningkat dan dapat meningkatkan

    investor kecil untuk dapat membeli sejumlah saham lebih besar.

    2.1.2 SigllllUing Theory

    Signalling Theory menyatakan bahwa stock split memberikan sinyal positif karena

    manajemen yang memiliki infomasi yang lengkap tentang kondisi perusahaan yang sebenarnya

    akan menginformasikannya kepada investor yang miskinakan informasi tentang kondisi perusahaan

    yang sebenamya. Hal ini terjadi karena adanya asimetri informasi antara manajemen dan investor.

    Asimetri informasi (information asymetric) merupakan informasi privat yang hanya dimiliki oleh

    investor -investor yang mendapat informasi saja (informed investor). Asimetri informasi akan

    terjadi jika manajemen tidak secara penuh menyampaikan semua informasi yang diperoleh tentang

    semua hal yang dapat mempengaruhi perusahaan ke pasar, makapada umumnya pasar akan

    Fokus EkonomiVol.3 No.1Juni2008:48- 59

  • 5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba

    6/12

    merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal yang tercermin dari perubahan harga saham

    (Schweitzer, 1989) dalam Wismar'ein (2004).

    Klein dan Peterson (1989 dalam Margaretha,2004)berpendapat bahwa perusahaan yang

    melakukan stock split akan mengalami peningkatan laba yang lebih besar daripada perusahaan

    yang tidak melakukan split.Adanyaperbedaan laba tersebut secara signifikan berhubungan positif

    dengan abnormal return pada saat pengumuman split.

    Pengumuman split dipandang sebagai sinyal positif bagi investor, karena pengumuman ini

    menaikk:an ekspektasi investor tentang pendapatan masa depan perusahaan. Sebaliknya,

    pengumuman reversesplit dianggap sebagai sinyal negatifbagiinvestor, karena dengan melakukan

    reverseperusahaan akan mengalami penurunan harga saham.

    Stock split merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh para manajerperusahaandengan

    melakukan perubahan terhadap jumlah saham yang beredar dan nilai nominal per lembar saham

    sesuai dengan split factor (Szewezyk dan Tsetsekos,1993). Me. Gough (1993) berpendapat bahwa

    suatu perusahaan sebelum memutuskan untuk mengimplementasi-kan stock split, seharusnya

    melakukan berbagai analisis karena proses pengambilan keputusan dan langkah-langkah yang

    digunakan untuk melakukan stock split sangat rumit dan memakan waktu lama, sehingga sebelum

    evaluasi dilengkapi dan keputusan dibuat, dewan direktur hams menyetujui adanya peningkatansaham yang diotorisasi untuk level yang baru. Selama tahap analisis tersebut, manajer hams

    mereviewpengaruh stock split tersebut terbadap Neraca dan laporan laba rugi.

    Baker et.al (1995) mencoba menggali mengenai puzzle phenomenon tentang stock split

    dan Stock_dividends. Beberapa pengaruh yang disebabkan oleh stock split tersebut adalah

    terjadinya perubahan pada harga saham, earnings, risiko, dan tingkat likuiditas saham.

    Harga saham setelah stock split mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena nilai

    nominal yang lebih rendah setelahstock split akan meningkatkan daya tarik.investor untuk melakukan

    investasi.Earnings yang diperolehperusahaan setelah melakukanstock split umumnya mengalami

    peningkatan dan tingkat likuiditas sahambertambah.halinikarena meningkatnya jumlah pemegang

    saham sehingga pasar menjadi lebih likuid. Tujuan perusahaan melakukanstock split (Kieso dan

    Weygandt, 1993) adalah untuk menyesuaikan harga pasar saham perusahaan pada suatu tingkat

    (trading range tertentu) supaya (calon) investor dapat lebih banyak menginvestasi-kan dananya

    pada saham tersebut, untuk memperbanyak (calon) investor dengan meningkatkan jumlah saham

    yang beredar dengan nilai pasar yang dapat dijangkau, serta untuk menguntungkan investor yang

    ada dengan memberi kesempatan untuk mengambil manfaat dari suatu penyesuaian pasar yang

    tidak sempurna sesudah stock split tersebut.

    Pemecahan Saham (stock split) yaitu memecah selembar saham menjadi n lembar saham

    (Jogiyanto,2000). Harga per lembar saham bam setelah stock split sebesar 1/n dari harga

    sebelumnya.

    Secara umum terdapat duajenissplit yaitu split-up dansplit -down. split-up lebih dikenal

    dengan stock split, sedangkan split -down dikenal dengan reserve_split. Stock split merupakandistribusi saham yang tidak berpengaruh pada aliran kas perusahaan, maupun proporsi kepemilikan

    saham. Manajemen perusahaan me1akukanstock split karena beba-apa tujuan, antara lain: memberi

    sinyalpositiftentangprospek perusahaan. mencari harga saham optimal dan meningkatka.nliku.iditas

    saham.

    53ANAL.IS ISPENGARUHSTOCKSPLITTERHADAPPERUBAHANL.ABA

    NUIUII.iltr .l hP

  • 5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba

    7/12

    Sebagian Perusahaan berupaya menyampaikan informasi atau sinyal kepada investor bahwa

    perusahaan memiliki prospek pertumbuhan positif. Stock split diharapkan memberi sinyal kepada

    investor bahwa saham perusahaan masih undervalue dan akan terjadi peningkatan dividend yield

    dimasa yang akan datang (Brennan dan Hughes, 1991).

    Selain itu,perusahaan melakukan stock split karena harga sahamnya dinilai sudah terlalu

    tinggi, sehingga mengurangi kemampuan investor ritel untuk membelinya. Stock split dilakukan

    agar harga saham menjadi optimal bagi investor kecil dan pada akhimya meningkatkan jumlah

    pemegang saham perusahaan.

    Trading Range theory menyatakan harga saham yang relatif tinggi menyebabkan saham

    perusahaan kurang aktif diperdagangkan. Karena itu jika harga saham sudah terlalu tinggi,

    perusahaan melakukanstock split agar harga sahamnya dapat dipertahankan pada kisaran tertentu

    yang dianggap optimal (Anshuman danAvner,2002).

    Selanjutnya motivasi lain manajemen perusahaan melakukanstock split adalah meningkatkan

    likuiditas saham. Stock split menurunkan harga saham dan meningkatkan jumlah saham yang

    diperdagangkan.Kedua hal ini diharapkan meningkatkan volume perdagangan. jumlah pemegang

    saham, dan tentu saja likuiditas (Lamoureuxdan Poon, 1987).

    Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), perusahaan publik mulai melakukan Stock split sejak tahun1993, dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan ini mungkin disebabkan Stock

    split dianggap berhasil memenuhi tujuan perusahaan. yang antara lain adalah memperbaiki likuiditas

    saham perusahaan.

    Trading Volume Activity suatu saham merupakan penjumlahan dari setiap transaksi

    perdagangan yang dilakukan oleh para pelaku pasar Grossman dan Stighitz (1980).DalamBudiarto

    (1999) berpendapat bahwa volume perdagangan terjadi karena adanya perbedaan pendapat (differing

    beliefs) diantara investor mengenai berapa nilai saham sesungguhnya. Oleh karena itu kenaikan

    volume perdagangan saham merefleksikan seberapa jauh terjadinya asimetri informasi diantara

    para investor sebagai raksi atas suatu pengumuman yang dipublikasikan.

    Perhitungan TVA dilakukan dengan membandingkan jumlah saham perusahaan yang

    diperdagangkan dalam suatu periodetertentu dengan keseluruhan jumlah saham beredar perusahaan

    tersebut pada kurun waktu yang sama. Perubahan volume perdagangan saham di pasar modal

    menunjukkan aktivitas perdagangan saham dan mencerminkan keputusan investasi investor (

    Wismar'in,2004).

    a. Reaksi Pasar terhadap pengumuman Stock Split

    Reaksi pasar dapat juga diindikasikan dengan adanya perubahan volume perdagangan di

    pasar modal. Perubahan volume perdagangan tersebut menunjukkan aktivitas perdagangan dibursa

    dan mencerminkan keputusan investasi para investor di pasar modal (Wismar'in, 2004).

    Menurut Dolley (1933) dalam Fatmawti (1999) yang pertama kali melakukan penelitian

    tentang mengapa perusahaan melakukan split, dengan menggunakan sampel sebanyak 88perusahaan hasilnya menunjukkan bahwa motifutama perusahaan melakukan split adalah untuk

    meningkatkan likuiditas saham sehingga distribusi saham menjadi 1ebih 1uas. Sedangkan menurut

    Baker dan Gallgher (1980) dalam Fatmawati (1999) perusahaan melakukan split agar tingkat

    perdagangan berada dalam kondisi yang lebih baik sehingga dapat menambah daya tarik investor

    dan meningkatkan likuiditas saham.

    Fokus EkonomiVol.3 No.1Juni2008:48- 59

  • 5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba

    8/12

    Suatu asset disebut likuid apabila asset tersebut dapat ditransaksikan dalam jumlah besar

    dengan waktu yang singkat, biaya yang rendah, dan tanpa mempengaruhi harga.Menurut Haris

    (2003) minimal terdapat empat dimensi dalamlikuiditas:

    a. Immediacy, adalah biaya untuk segera melakukan dalamjumlah dan tingkat harga tertentu.

    b. Width, atau market spread merupakan selisih minat jual (ask) terbaik dan minat bell terbaik

    (bid), yang dapat segera dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk:bertransaksi.

    c. Depth, menunjukkan jumlah atau nilai transaksi yang dapat segera diserap pasar tanpa

    mempengaruhi tingkat harga.

    d. Resiliency, merupakan fungsi dari waktu, yaitu seberapa cepat harga dapat kembali pada

    tingkat yang semestinya (mencerminkan harga fundamentalnya), apabila pada suatu saat

    terdapat arus order yang tidak seimbang.

    Untuk mengukur dimensiImmediacy danwidth,proksi yang dapat digunakanadalah nominal

    spread atau relative spread. Nominal spread adalah selisih minat jual terbaik (best offer atau

    best ask) dikurangi dengan minat beli terbaik (best bid). Sedangkan relative spread (RS), adalah

    nominal spread dibagi dengan nilai tengah antaraminat jual terbaikdanminat beli terbaik.Semakin

    kecil nilai (RS)berartitingkat likuiditas (duadimensi) semakinbaik.Relativespreadumumdigunakan

    karena sudah tidak mengandung satuan mata uang, sehingga mudah membandingkan likuiditasantar saham danantarpasar (Ekaputra, 2006).

    Sedangkan untuk mengukur depth digunakan best ask depth dan best bid depth. Ask

    (bid) depth adalahharga ask (bid) terbaik dikalikan denganjumlah lembar sahampada ask (bid)

    tersebut. Berbeda dengan spread, semakin besar nilai depthberartisemakinbaik tingkat likuiditas.

    Apabila pada saat yang sama terjadi penurunan relative spread dan depth, maka untuk:

    mengukur ketiga dimensi likuiditas, akan digunakan rasio antaradepth to relative spread (DTRS).

    Semakin tinggi nilai DTRS berarti semakin baik tingkat likuiditas (tiga dimensi) saham(Ekaputra

    danBasbarat, 2006; Purwoto dan Tandellin, 2004).

    2.1.3 Laporan Keuangan

    LaporanKeuangan yang biasa digunakanuntuk:menyatakan keadaan keuanganperusahaan

    adalah Neraca, Laporan Laba-rugi, Laporan perubahan modal, dan Laporan arus kas.

    Neraca merupakan suatu laporan tentang posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu

    tanggal tertentu yang meliputi: aktiva, hutang dan modal. Aktiva merupakan sumber daya yang

    dimilkiperusahaan, sedang hutang dan modal menunjukkan bagaimana sumber daya ini dibenlanjai

    oleh perusahaan.

    Laporan laba-rugi merupakan suatu laporan hasil operasi perusahaan dalam satu periode

    tertentu. Laporan laba rugi iniumumnya disusun dengan menggunakan konsep Accrual Basis.Ini

    berarti bahwa pendapatan danbiaya yang dilaporkan tidak selalu mencerminkan actual cash

    flaws selama periode tersebut. Dengan demikian, net earnings yang diperoleh tidak sama dengan

    actual cash yang dihasilkan melalui operasional perusahaan. Terdapat dua alasan mengapapendapatan bersih perusahaan tidak sama dengan net cashjlawnya. Yangpertama, pendapatan

    danbiaya sudah dimasukkan dalam laporan laba rugi meskipuntidakterjadi cash flow. Yang kedua

    biaya yang dimasukkan dalam laporan adalah bukan merupakan cash expense. Misalnya

    penyusutan atas aktiva tetap hal ini bukan pengeluaran kas perusahaan, tetapi dihitung sebagai

    biaya.

    55ANALJSISPENGARUHSTOCKSPLITTERHADAPPERUBAHANL.ABA

    NUIUILiltr.lhP

  • 5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba

    9/12

    I

    3.Analisis Data

    Alat analisis yang digunakan dalam penelitian iniadalahanalisis profitabilitas horizontal atau

    perbandingan antara laporan keuangan sebelum tetjadistock split dengan laporan keuangan setelah

    tetjadi stock split. Jumlah perusahaan yang mengalami stock split dan memenuhi kriteria untuk

    diteliti ada 14 buah perusahaan, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabell.DAFTAR PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT (2004 s/d 2006)

    NO Nama PerusahaanPeristiwa

    Stock split

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    PT.Bakrie Sumatra Plantations, Tbk

    Bank CentralAsia,Tbk

    PT.Berlian Laju Tanker,Tbk

    PT.Davomas Abadi, Tbk

    PT.Ekadharma Tape lndusbies,Tbk

    PT.InternationalNickel .,donesia,Tbk

    PT.Ramayana LestariSentosa,Tbk

    PT. Telkom Indonesia, Tbk

    PT.Sinar Mas Agro Resources & Technology, Tbk

    PT.Hexindo Adiperkasa, Tbk

    PT.Ciputra Surya,Tbk

    PT.Buana Finance,Tbk

    PT.Jaya RealProperty,Tbk

    PT.Lippa Karawaci,Tbk

    2004

    2004

    2004I

    2004I

    2004I

    2004

    2004

    2004

    2005I

    2005

    2005I

    2006

    2006

    2006

    lDl:

    Hasil penelitian dengan analisis profitabilitashorizontal dapat dilihat pada tabel2 berikut

    Tabel 2.

    Rekapitulasi Laba -rugi Perusahaan -perusab.aan Yang Melakukan Stock

    Split Yang TerdaftarDi Bursa Efek Jakarta Tab.un 2004

    NO Nama PerusahaanPerislwa

    Slock split

    Perolehan Leba

    Sebelum Stock Split

    (2003)

    Perolehan Leba

    setelah Stock Split

    (2005)

    PerubahanRata-rata

    Perubahsn

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    PT. Bakrie SumatraPlantalons,Tbk

    Bank Cenlral Asia,Tbk

    PT. Berlian Laju Tanker, Tbk

    PT. Davomas Abadi, Tbk

    PT. Ekadharma Tape lndusbies, Tbk

    PT. ln1emational Nickel Indonesia, Tbk

    PT. Rameyana LeslariSantosa,Tbk

    PT. Telkom Indonesia,Tbk

    2004

    2004

    2004

    2004

    2004

    2004

    2004

    2004

    80,069,111,000

    2,390,855,000,000

    149,149,512,900

    92,015,814,000

    4,342,120,809

    104,185,000,000

    302,534,000,000

    6,087,227,000,000

    115,715,575,000

    3,597,400,000,000

    645,185,592,405

    90,069,211,826

    5,184,928,538

    268,920,000,000

    302,352,000,000

    7,993,566,000,000

    35,646,464,000

    1,206,545,000,000

    496,036,079,505

    1,946,602,174

    842,807,729

    164,735,000,000

    -182,000,000

    1,906,339,000,000

    ..,CD

    ,.;C

    -D

    00

    .

    C..

    D

    ,.

    Sumbcr :Data sckundcr yang diolah

    56FokusEkonomiVol.3No.1Juni2008 :48- 59

  • 5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba

    10/12

    NO Nama Perusahaan t'IIIIIIIWI l;tOCI

    Ifill

    t'llrolenan LaDa

    Sebelum Stock Spft

    lt'llrolllnan LaDa sel8n

    Stock SpitPerubahan K&l&-illlli

    Perubahan

    1

    2

    3

    PT.aJana FilanOB,Tbk

    PT.Jaya Real Property,Tbk

    PT.lippo Karawaci,Tbk

    2006

    2006

    2006

    -92,359,559,347

    358,943,471,241

    77,504,985,041

    110,127,635,000

    353,027,466,695

    -14,854,574,306

    42,901,199,000

    -5,916,004,546

    0

    ..,..,0_

    ,00,.;

    ...

    ,.

    _.

    .....

    Tabel3

    Rekapitulasi Perusahaan-perusahaanYang

    MengalamiStock Split Tahun 1005

    Nama PerusahaanPeristiwa

    Stock split

    Perolehan Laba

    Sebelum Stock Split

    (2004)

    Perolehan Laba

    setelah Stock Sp//t

    (2006)

    PerubahanRata-rata

    Perubahan

    PT. Slnar Mas Agro Resources & Technology,

    PT. Hexlndo Adlperkasa, Tbk

    PT. Clputra Surya, Tbk

    2005

    2005

    2005

    -107,960,228,660

    91,418,307,815

    61,391 '768,522

    628,005,201,501

    39,428,484,467

    169,114,824,630

    735,965,430,161

    -51,989,823,348

    107,723,056,108

    ..

    .

    ,

    .0

    ...."'0"..

    0',

    ".,.'.

    Sumber :Data sekunder yang diolah

    Tabel4

    Rekapitulasi Perusahaan-perusahaan Yang

    Mengalami Stoek Split Tahun 1006

    67,226,436,000.....

    Sumber ; Data 5ekunder yang diolah

    4. Pembahasan

    Dari data tabel 1, Perusahaan -perusahaan yang melakukan stock split pada tahun 2004

    ada 8 perusahaan , sedangkan data rata-rata perubahan laba setiap perusahaan adalahRp.476.001.968.633,- Walaupun ada yang mengalami penurunan perolehan laba misalnya PT.

    Davomas dan Ramayana itu disebabkan karena penjualan yang menurun, danbiaya yang

    membengkak. Pembengkakan biaya terutama pada pos-pos sebagai berikut: Gaji, upah, dan

    imbalan karyawan, biaya sewa,biaya promosi, alat tulis dan keperluan kantor,penyusutan, perbaikan

    danpemeliharaan, honorarium tenaga ahli, danlain sebagainya.

    Dari data tabel 2, Perusahaan -perusahaan yang melakukan stock split pada tahun 2005

    ada 3 perusahaan , sedangkan data rata-rata perubahan laba setiap perusahaan adalah

    Rp.263.889.554.307, Walaupun ada yang mengalami penurunan perolehan laba misalnya PT.

    Hexindo disebabkan oleh berbagai hal antara lain, penjualan yang menurun, tingginya biaya yang

    harus ditanggung oleh perusahaan misalnya kenaikan gaji pegawai, naiknya biaya sewa,

    meningkatnya perjalanan dinas, akumulasi penyusutan yang menigkat, naiknya biaya pemeliharaan

    danpemeliharaan, danlain-lain.

    Dari tabel 3, Perusahaan -perusahaan yang melakukan stock split pada tahun 2006 ada 3

    perusahaan, sehinggarata-rataperubahanlaba setiapperusahaanadalahRp.7.376.873.383,- pada

    tahun 2006 PT. Buana Finance mengalami penurunan laba sebesar Rp.14.854.574.306 dan PT.

    57ANALJSISPENGARUHSTOCKSPLITTERHADAPPERUBAHANL.ABA

    NUIU IL il tr .l hP

  • 5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba

    11/12

    Lippa Karawaci mengalami penwunan laba sebesar Rp.5.916.004.546,- Hal ini disebabkan oleh

    meningkatnya gaji dan kesejahteraan karyawan, meningkatnya biaya perbaikan dan pemeliharaan,

    biaya transportasi dan akomodasi yang meningkat, naiknya biaya pemakaian listrik dan air, dan

    lain-lain.

    5. Simpulan

    Pengaruh stock split terhadap pendapatan yang diperoleh perusahaan mengalami

    peningkatan. Sehingga perolehan laba perusahaanjuga mengalami peningkatan. Hal ini dapat kita

    lihat dari hasil perhitungan pada tabel-tabel yang disajikan diatas. Perusahaan-perusahaan yang

    melakukan stock split, mengalami kenaikan perolehan laba. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

    stock split dapat meningkatkan laba secara signiflkan.

    Daftar Pustaka

    Agung I.G N.H. A. Pasay dan Sugiharso, 1994, Teori Ekonomi Mikro: Suatu Ana/isis Produksi

    Terapan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

    Aitken, M. dan A. Frino, 1996, "The Determinants of Market Bid and Ask Spreads on The

    Australian Stock Exchange: Cross Sectioal Analysis", Journal Acccounting and Finance(Mei), hal51-63.

    Angel, J.J. (1997). 1ick size, share price, and stock split.The Journal of Finance, 52, (2) .P.655-

    681.

    Anshuman V.R., K. Avner, 2002, "Can Splits Create Market Liquidity Theory and Evidence".

    Journal of Financial Maret, hal. 83-125.

    Baker, H.K. dan P.L. Gallagher, 1980. "Management's view of stock splits". FinancialManagement 9 (summer), hal 73-77

    Baker, H.K. dan GE. Powell (1992). Why companies issue stock splits. Financial Management,

    21,p.ll.

    Brennan, M..J dan P.J. Hughes. 1991. ''Stock Prices and supply of information".Journal of

    Finance 46 (Dec).

    Copeland, T.E., 1979, "Liquidity Changes Following Stock Split of Finance 42(March),ha1.913-932

    Conroy, R.M.R.S.Harris.DanB.A. Benet, 1990,"TheEffect of Stock split on Bid-Ask Spread".

    The Journal of :financeVol.45, No.4 (September 1990), hal. 1285-1295.

    Defeo, V., and P.jain (1989). Stock Splits: Price per share and trading,volume, in advances in

    quantitative analysis offmance and accounting, Forthcoming: Jai Press, Greenwich, CT.

    Fokus EkonomiVol.3 No.1Juni2008:4859

  • 5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba

    12/12

    Easley, D. dan M. O'Hara. 1987, "Price, Trade size, and information in securities markets",

    Journal offmancialeconomics, 19, ha1.69-90.

    Ekaputra, I.A., 2006, "Determinant Intraday Bid -Ask Spread Saham di Bursa Efek Jakarta",

    Manajemen Usahawan Indonesia, No.5/TH.:XXXV, May 2006.

    Ekaputra, I.A. dan A. Basharat, 2006, "The Impact of Tick Size Reduction an Liquiditya n d

    Order Strategy: Evidence from The Jakarta Stock Exchange", working paperdipresentasikan pada International Conference on Business and Management Reseacb,

    Denpasar, Bali, 2006.

    Ekaputra, I.A. dan Eka Putri, O.Z., "Stock Split, Fraksi Perdagangan di Bursa Efek Jakarta".

    Manajemen Usahawan Indonesia, No.12/TH.XXXV, Desember 2006.

    Fatmawati, S., dan M.Asri. (1999).Pengaruh Stock split terhadap Likuiditas saham yang

    diukur dengan besarnya Bid-Ask Spread di Bursa efek Jakarta", Kajian teorikeuangan, Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

    Harris, L., 2003, Trading &Exchanges: Market Microstructure for Practioners, OxfordUniversity Press, New York.

    Jogiyanto, 2000, Teori Portofolio dan ana/isis investasi, BPFE Yogyakarta.

    Kumiawati,2003, Ana/isis Kandungan informasi stock split dan likuiditas saham: Studi Empirispada Non- Syncronous Trade.Jurnal riset Akuntansi Indonesia, hal.264-275.

    Lamoureux, C., andPoon(1987).The market reaction to stock splits.Journaloffinance,42,p.l347-1370

    Margaretha, 2004. "Ana/isis Pemecahan Saham: Dampaknya terhadap Likuiditasperdagangan dan pendapatan saham, Balance, hal.73-86

    Marwata, 2000. "KinerjaKeuangan, Harga Saham dan Pemecahan Saham" Simposium

    Nasional Akt. III, 5 Sept.

    Murray, D. (1985). Further evidence on the liquidity effects of stock splits and stock dividends.

    Journal of Financial Research, 8, p. 59-67.

    59ANAL.IS ISPENGARUHSTOCKSPLITTERHADAPPERUBAHANL.ABA

    NUIUII.iltr .l hP