-
5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba
1/12
ISSN :1907-6304
ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT
TERHADAP PERUBAHAN LABA
Analysis of Stock Split influenceto Change theprofit
NurulLatifahP *)
Abstract
A company in certain considerations can do split their stock into smaller nominal stock. This
research is done purpose to learn the impact stock split to change of profit in the companies whichare listed in Jakarta Stock Exchange. The company's management purpose to do stock split for
example to attract small investor interest, and to raise stock liquidity. The Analysis of this research
used the result of profit and loss before stock split happened in result profit and loss and after it
happened. The increase of trade will influence the income that get by company, so it will influential
toward the result of the companyprofit.
Keyword:Jakarta Stock Exchange, Stock Split, trading and the change of profit.
Abstrak
Suatu perusahaan dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu bisa memecah sahamnya(stock split) menjadi saham yang nominalnya lebih kecil. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
mempelajari dampak stock split pada perubahan laba di perusahaan-perusahaan yang terda:ftar
di Bursa Efek Jakarta. Tujuan manajemen perusahaan melakukan stock split antara lain adalah
menarikperhatian investor kecil, meningkatkan jumJahpemegangsaham, meningkatkan perdagangan
saham dan meningkatkan likuiditas saham. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis Horizontal, yaitu membandingkan Laporan Laba Rugi sebelum peristiwa stock split dengan
Laporan Laba Rugi setelah peristiwa stock split. Peningkatan perdagangan akan mempengaruhi
pendapatan yang diperoleh perusahaan, sehingga akan berpengaruh juga terhadap perolehan laba
perusahaan.
Kata kund:Bursa Efek Jakarta, Stock split, perdagangan dan perubahan /aha.
)Dosen STIE Pelita Nusantara Semarang
Fokus Ekonomi
Vol.3 No.1Juni2008:48- 59
-
5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba
2/12
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Kehadiran Pasar Modal telah menjadi suatu altematif pembiayaan yang dilakukan oleh
perusahaan.Hal ini disebabkan adanya kelebihan yang dimiliki oleh pasar modal, salah satunya
adalah biaya yang murah atas dana yang akan didapatkan (Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti,
1993). Pasar modal merupakan instrumen keuangan yang penting dalam suatu perekonomian,
yang berfungsi untuk memobilisasi danadari masyarakat ke sektor produktif(perusahaan). Pasar
modal juga dapat bermanfaat sebagai sarana untuk meningkatkan efisiensi alokasi sumber dana,
penunjang terciptanya perekonomian yang sehat, memperbaiki struktur modal perusahaan serta
mengurangi ketergantungan hutang luar negeri pada sektor swasta. Pasar modal juga merupakan
sarana untuk melakukan investasi yang memungkinkan para pemodal (investor) melakukan
diversifikasi investasi sesuai dengan risiko danreturn yangdiharapkan.Dalampasar modal keputusan
pembelatYaan akan semakin bervariasi, sehingga struktur modalperusahaandapat lebih dioptimalkan.
Tujuan pasarmodaldalam perek:onomian adalah untukmempercepatproses perluasankeikutsertaan
masyarakat dalam kepemilikan saham, pemerataan pendapatan melalui pemerataan keuntungan
perusahaan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengerahan dana untuk kegiatan
produktif (Sumantoro, 1990).Pembelian s umlahsaham merupakan salah satu bentuk investasi modal.Saham memberikan
penghasilan dalam bentuk dividen, serta nilainya dapat diharapkanmeningkat. Investasi pada saham
memiliki risiko yang tinggi, sesuai dengan prinsip investasi itu sendiri, yaitu high risk-high return,
low risk-low return. Risiko investasi tersebut mengakibatkan investor harus dapat meramalkan
kemungkinan pergerakan saham tersebut di masa yang akan datang.
Investasipada sek:uritas juga bersifat likuid (mudahberubah), oleh karena itu penting bagi
perusahaan untuk selalu memperhatikan kepentingan para pemegang saham dengan jalan
memaksimalkan nilai perusahaan, karena nilai perusahaan merupakan ukuran keberhasilan atas
pelaksanaan fungsi-fungsi keuangan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam
kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan (analisis
fundamental perusahaan). Hal ini disebabkan laba perusahaan selain merupakan indikator
kemampuanperusahaandalam memenuhikewajiban bagi para penyandangdananya juga merupakan
elemenpenting dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospekperusahaandi masa
yang akan datang.
Suatu perusahaan dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu bisa memecah sahamnya
(stocksplit)menjadi saham yang nominalnya lebih kecil. Sahamyang beredar ditarik kembali dan
ditukar dengan saham yang nominalnya lebih kecil. Hargaper lembar saham baru setelah stock
split adalah sebesar 1/n dariharga sebelumnya.Stock split tidakmenambahnilai dariperusahaan.
Secara umum terdapat duajenis split yaitu split-up dansplit- dawn. Split-up lebih dikenal
dengan stock split, sedangkan split- down dikenal dengan reserve split. Stock split merupakan
distribusisahamyang tidak berpengaruhpada aliran kasperusahaan,maupunproporsikepemilikansaham. Manajemenperusahaan melakukanstock split karenabeberapa tujuan, antara lain: memberi
sinyal positiftentangprospekperusahaan,mencari harga saham optimal dan meningkatkanliku.iditas
saham.
SebagianPerusahaanberupaya menyampaikaninformasiatau sinyal kepada investor bahwa
perusahaanmemilikiprospek pertumbuhanpositif.Stock split diharapkan memberi sinyal kepada
49ANALJSISPENGARUHSTOCKSPLITTERHADAPPERUBAHANL.ABA
NUIUILiltr.lhP
-
5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba
3/12
investor bahwa saham perusahaan masih undervalue dan ak:an terjadi peningkatan dividend
yield dimasa yang akan datang (Brennan dan Hughes, 1991).
Selain itu, perusahaan melakukan stock split karena harga sahamnya dinilai sudah terlalu
tinggi, sehingga mengurangi kemampuan investor ritel untuk membelinya. Stock split dilak:ukan
agar harga saham menjadi optimal bagi investor kecil dan pada ak:hirnya meningkatkan jumlah
pemegang saham perusahaan.
Tujuan manajemenperusahaan melak:uk:anstock split antara lain adalah menarik:perhatian
investor kecil, meningkatkan jumlah pemegang saham, dan meningkatkan likuiditas.Selain tingkat
risiko dan return, tingkat likuiditas merupakan faktor yang dipertimbangkan oleh investor dalam
memilih saham . Likuiditas adalah kemampuan untuk bertransaksi dalam jumlah besar, dengan
wak:tu yang singkat, dan biaya yang rendah. Stock split menurunkan harga dan meningkatkan
jumlah saham yang beredar, sehingga lebih banyak: investor kecil yang dapat berpartisipasi. Pada
akhimya partisipasi investor kecildiharapkan mampu meningkatkanjumlah pemegang saham (Baker
dan Gallagher, 1980; Lak:onishok dan Lev,1987).
Dari uraian tersebut, mak:a penelitian ini mengangkat judul : Analisis Pengaruh Stock
Split terbadap Perubahan Laba .
1.1. Identitikasi Masalah
Harga saham yang sudah terlalu tinggi tidak:dapat likuid di Bursa sehingga pihak:manajemen
akan berusaha untuk mengembalikan harga saham ke titik yang optimal agar saham dapat lak:u di
Bursa . Peneliti memfokuskan penelitian pada perusahaan-perusahaan yang melakukan stock
split dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang telah diidentiflkasi memiliki pengaruh pada
perusahaan di bidang Perdagangan saham perusahaan. Peningkatan perdagangan mengak:ibatkan
bertambahnya pendapatan perusahaan ,sehingga ada perubahan laba yang diperolehperusahaan.
1.3. Perumusan Masalah
Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), perusahaan publik mulai melak:uk:an Stock split sejak: tahun
1993, dan cenderung meningkat dari tahunke tahun. Peningkatan ini mungkin disebabkan Stock
split dianggap berhasil memenuhi tujuan perusahaan, yang antara lain adalah memperbaiki likuiditas
saham perusahaan, meningkatkan perolehan pendapatan, meningkatkan laba yang diperoleh
perusahaan.
Berdasarkan pada uraian diatas, makapertanyaan pada perumusan masalah dalam penelitian
ini adalah: Bagaimana Pengaruh stock split terhadap perubahan laba perusahaan.
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mempelajari dampak Stock split pada Perubahan
laba yang dialami olehperusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Jakarta.
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil studi empiris yang dilakukandalam penelitian inidiharapkan dapat memberikanmanfaat
minimal sebagai berikut:
1. Memperkaya khasanah studi empiris bagi pengambil kebijak:sanaanpublik.
2. Menjadi acuan bagi kalangan investor, praktisi perbankan dan industri dalam formulasi
manajemen keuangan.
Fokus EkonomiVol.3 No.1Juni2008:48- 59
-
5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba
4/12
1.6. Metodologi Penelitian
1.6.1. Desain penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian diskriptif, yaitu tentang fenomena
stock split yang terjadi pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Stock
split dapat mempengaruhi perubahan laba atau tidak. Penelitian ini menggunakan data Laporan
Keuangan ( Neraca dan Laporan Laba rugi ) yang telah diterbitkan oleh perusahaan masing
masing dantelah di publikasikan.
1.6.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.
1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian iniadalah perubahan laba. Untuk mengetahui variabel
laba, denganmetodeanalisisi horizontal atau perbandingan antara laporan keuangan sebelum stock
split dan setelah event stock split.
2. Variabel lndependen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah stocksplit.Stock split dapat mempengaruhi
perubahan laba dandapat pula tidak mempengaruhi perubahan laba
1.6.3. Populasi dan Sampel
Penelitian ini menggu.nakan data seluruh laporankwanganyang diterbitkan dandipublikasikan
olehperusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang mengalami stock split
selama periode penelitian yaitu tahun 2003 sampai dengan tahun 2007.
1.6.4. Ienis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, data yang dibutuhkan adalah data kuantitatif.Penelitian inimenggunakan
data seku.nder sebagai sumber data, karena data tersebut cukup reliabel untuk menggambarkan
dampak stock split. Data yang digunakan adalah data laporan keuangan yang diterbitkan dan
dipublikasikan olehperusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang mengalami
stock split selama periode penelitian yaitu tahun 2003 sampai dengan tahun 2007.
1.6.5. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini diambil dari seluruh perusahaan yang terdaftar di BEJ yang mengalamistock
split Perusahaan yang terpilih sebagai obyek penelitian harus memenuhi beberapa kriteria:
l. Melakukan stock split antara periode Januari 2004 hingga Desember 2006
2. Memiliki data transaksi yang lengkap selama periode pengamatan, yaitu selama satu tahun
sebelum dan satu tahun setelah stocksplit.
3. Memiliki data arus order yang lengkap selama periode pengamatan.
4. Tidak mengalami delisting.
1.6.6.Teknik Pengolahan Data
Penelitian ini menggunakan metode event .study_dan analisis horizontal antara laporan
keuangan yang dihasilkan sebelum peristiwa stock split dengan laporan keuangan yang dihasilkan
setelah peristiwa stock split.
51ANAL.IS ISPENGARUHSTOCKSPLITTERHADAPPERUBAHANL.ABA
NUIUII.iltr.lhP
-
5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba
5/12
Gambar 1.Event Window yang digunakan dalam penelitian ini
Event rindow
t-1 to t+l
Keterangan: t0
adalah waktu dilakukannya peristiwa stock split.
t-1 adalah periode satu tahun sebelum event, dan
t+1 adalah periode satu tahun setelah -
2. Telaah Pustaka
2. 1 Stock Split
2.1.1Kajian peristiwa (event study)
Menurut Jogiyanto (1998), suatu peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajarireaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu
pengumuman. Event study dapat digunakan untuk: menguji kandungan informasi (information
content) dari suatu pengumuman dandapat juga digunakan untuk:menguji efisiensi pasar bentuk:
setengah kuat (semi strong form).
Berdasarkan Peterson (1989), event study adalah suatu pengamatan mengenai pergerakan
harga saham, di pasar modal untuk: mengetahui apakah terdapat abnormal return yang diperoleh
pemegang saham akibat dariperistiwa tertentu. Sedangkan menurut Kritzman (1994) event study
bertujuan untuk: mengukur hubungan antara suatu peristiwa yang mempengaruhi surat berharga
atau return dari surat berharga tersebut.
Trading range theory menyatakan bahwa manajemen melakukan stock split karena didorong
oleh perilaku pasar yang konsisten dengan anggapan bahwa dengan melakukan stock split merekadapat menjaga harga saham tidak terlalu mahal. Saham dipecah karena ada batas saham yang
optimal dan untuk meningkatkan daya beli investor sehingga banyak orang yang mau
memperjualbelikannya, yang pada akhirnya akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham.
Salah satu tujuan dilakukannya stock split adalah untuk mengarahkan harga saham pada
kisaran tertentu sehingga frekuensi perdagangan dapat lebih meningkat dan dapat meningkatkan
investor kecil untuk dapat membeli sejumlah saham lebih besar.
2.1.2 SigllllUing Theory
Signalling Theory menyatakan bahwa stock split memberikan sinyal positif karena
manajemen yang memiliki infomasi yang lengkap tentang kondisi perusahaan yang sebenarnya
akan menginformasikannya kepada investor yang miskinakan informasi tentang kondisi perusahaan
yang sebenamya. Hal ini terjadi karena adanya asimetri informasi antara manajemen dan investor.
Asimetri informasi (information asymetric) merupakan informasi privat yang hanya dimiliki oleh
investor -investor yang mendapat informasi saja (informed investor). Asimetri informasi akan
terjadi jika manajemen tidak secara penuh menyampaikan semua informasi yang diperoleh tentang
semua hal yang dapat mempengaruhi perusahaan ke pasar, makapada umumnya pasar akan
Fokus EkonomiVol.3 No.1Juni2008:48- 59
-
5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba
6/12
merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal yang tercermin dari perubahan harga saham
(Schweitzer, 1989) dalam Wismar'ein (2004).
Klein dan Peterson (1989 dalam Margaretha,2004)berpendapat bahwa perusahaan yang
melakukan stock split akan mengalami peningkatan laba yang lebih besar daripada perusahaan
yang tidak melakukan split.Adanyaperbedaan laba tersebut secara signifikan berhubungan positif
dengan abnormal return pada saat pengumuman split.
Pengumuman split dipandang sebagai sinyal positif bagi investor, karena pengumuman ini
menaikk:an ekspektasi investor tentang pendapatan masa depan perusahaan. Sebaliknya,
pengumuman reversesplit dianggap sebagai sinyal negatifbagiinvestor, karena dengan melakukan
reverseperusahaan akan mengalami penurunan harga saham.
Stock split merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh para manajerperusahaandengan
melakukan perubahan terhadap jumlah saham yang beredar dan nilai nominal per lembar saham
sesuai dengan split factor (Szewezyk dan Tsetsekos,1993). Me. Gough (1993) berpendapat bahwa
suatu perusahaan sebelum memutuskan untuk mengimplementasi-kan stock split, seharusnya
melakukan berbagai analisis karena proses pengambilan keputusan dan langkah-langkah yang
digunakan untuk melakukan stock split sangat rumit dan memakan waktu lama, sehingga sebelum
evaluasi dilengkapi dan keputusan dibuat, dewan direktur hams menyetujui adanya peningkatansaham yang diotorisasi untuk level yang baru. Selama tahap analisis tersebut, manajer hams
mereviewpengaruh stock split tersebut terbadap Neraca dan laporan laba rugi.
Baker et.al (1995) mencoba menggali mengenai puzzle phenomenon tentang stock split
dan Stock_dividends. Beberapa pengaruh yang disebabkan oleh stock split tersebut adalah
terjadinya perubahan pada harga saham, earnings, risiko, dan tingkat likuiditas saham.
Harga saham setelah stock split mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena nilai
nominal yang lebih rendah setelahstock split akan meningkatkan daya tarik.investor untuk melakukan
investasi.Earnings yang diperolehperusahaan setelah melakukanstock split umumnya mengalami
peningkatan dan tingkat likuiditas sahambertambah.halinikarena meningkatnya jumlah pemegang
saham sehingga pasar menjadi lebih likuid. Tujuan perusahaan melakukanstock split (Kieso dan
Weygandt, 1993) adalah untuk menyesuaikan harga pasar saham perusahaan pada suatu tingkat
(trading range tertentu) supaya (calon) investor dapat lebih banyak menginvestasi-kan dananya
pada saham tersebut, untuk memperbanyak (calon) investor dengan meningkatkan jumlah saham
yang beredar dengan nilai pasar yang dapat dijangkau, serta untuk menguntungkan investor yang
ada dengan memberi kesempatan untuk mengambil manfaat dari suatu penyesuaian pasar yang
tidak sempurna sesudah stock split tersebut.
Pemecahan Saham (stock split) yaitu memecah selembar saham menjadi n lembar saham
(Jogiyanto,2000). Harga per lembar saham bam setelah stock split sebesar 1/n dari harga
sebelumnya.
Secara umum terdapat duajenissplit yaitu split-up dansplit -down. split-up lebih dikenal
dengan stock split, sedangkan split -down dikenal dengan reserve_split. Stock split merupakandistribusi saham yang tidak berpengaruh pada aliran kas perusahaan, maupun proporsi kepemilikan
saham. Manajemen perusahaan me1akukanstock split karena beba-apa tujuan, antara lain: memberi
sinyalpositiftentangprospek perusahaan. mencari harga saham optimal dan meningkatka.nliku.iditas
saham.
53ANAL.IS ISPENGARUHSTOCKSPLITTERHADAPPERUBAHANL.ABA
NUIUII.iltr .l hP
-
5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba
7/12
Sebagian Perusahaan berupaya menyampaikan informasi atau sinyal kepada investor bahwa
perusahaan memiliki prospek pertumbuhan positif. Stock split diharapkan memberi sinyal kepada
investor bahwa saham perusahaan masih undervalue dan akan terjadi peningkatan dividend yield
dimasa yang akan datang (Brennan dan Hughes, 1991).
Selain itu,perusahaan melakukan stock split karena harga sahamnya dinilai sudah terlalu
tinggi, sehingga mengurangi kemampuan investor ritel untuk membelinya. Stock split dilakukan
agar harga saham menjadi optimal bagi investor kecil dan pada akhimya meningkatkan jumlah
pemegang saham perusahaan.
Trading Range theory menyatakan harga saham yang relatif tinggi menyebabkan saham
perusahaan kurang aktif diperdagangkan. Karena itu jika harga saham sudah terlalu tinggi,
perusahaan melakukanstock split agar harga sahamnya dapat dipertahankan pada kisaran tertentu
yang dianggap optimal (Anshuman danAvner,2002).
Selanjutnya motivasi lain manajemen perusahaan melakukanstock split adalah meningkatkan
likuiditas saham. Stock split menurunkan harga saham dan meningkatkan jumlah saham yang
diperdagangkan.Kedua hal ini diharapkan meningkatkan volume perdagangan. jumlah pemegang
saham, dan tentu saja likuiditas (Lamoureuxdan Poon, 1987).
Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), perusahaan publik mulai melakukan Stock split sejak tahun1993, dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan ini mungkin disebabkan Stock
split dianggap berhasil memenuhi tujuan perusahaan. yang antara lain adalah memperbaiki likuiditas
saham perusahaan.
Trading Volume Activity suatu saham merupakan penjumlahan dari setiap transaksi
perdagangan yang dilakukan oleh para pelaku pasar Grossman dan Stighitz (1980).DalamBudiarto
(1999) berpendapat bahwa volume perdagangan terjadi karena adanya perbedaan pendapat (differing
beliefs) diantara investor mengenai berapa nilai saham sesungguhnya. Oleh karena itu kenaikan
volume perdagangan saham merefleksikan seberapa jauh terjadinya asimetri informasi diantara
para investor sebagai raksi atas suatu pengumuman yang dipublikasikan.
Perhitungan TVA dilakukan dengan membandingkan jumlah saham perusahaan yang
diperdagangkan dalam suatu periodetertentu dengan keseluruhan jumlah saham beredar perusahaan
tersebut pada kurun waktu yang sama. Perubahan volume perdagangan saham di pasar modal
menunjukkan aktivitas perdagangan saham dan mencerminkan keputusan investasi investor (
Wismar'in,2004).
a. Reaksi Pasar terhadap pengumuman Stock Split
Reaksi pasar dapat juga diindikasikan dengan adanya perubahan volume perdagangan di
pasar modal. Perubahan volume perdagangan tersebut menunjukkan aktivitas perdagangan dibursa
dan mencerminkan keputusan investasi para investor di pasar modal (Wismar'in, 2004).
Menurut Dolley (1933) dalam Fatmawti (1999) yang pertama kali melakukan penelitian
tentang mengapa perusahaan melakukan split, dengan menggunakan sampel sebanyak 88perusahaan hasilnya menunjukkan bahwa motifutama perusahaan melakukan split adalah untuk
meningkatkan likuiditas saham sehingga distribusi saham menjadi 1ebih 1uas. Sedangkan menurut
Baker dan Gallgher (1980) dalam Fatmawati (1999) perusahaan melakukan split agar tingkat
perdagangan berada dalam kondisi yang lebih baik sehingga dapat menambah daya tarik investor
dan meningkatkan likuiditas saham.
Fokus EkonomiVol.3 No.1Juni2008:48- 59
-
5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba
8/12
Suatu asset disebut likuid apabila asset tersebut dapat ditransaksikan dalam jumlah besar
dengan waktu yang singkat, biaya yang rendah, dan tanpa mempengaruhi harga.Menurut Haris
(2003) minimal terdapat empat dimensi dalamlikuiditas:
a. Immediacy, adalah biaya untuk segera melakukan dalamjumlah dan tingkat harga tertentu.
b. Width, atau market spread merupakan selisih minat jual (ask) terbaik dan minat bell terbaik
(bid), yang dapat segera dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk:bertransaksi.
c. Depth, menunjukkan jumlah atau nilai transaksi yang dapat segera diserap pasar tanpa
mempengaruhi tingkat harga.
d. Resiliency, merupakan fungsi dari waktu, yaitu seberapa cepat harga dapat kembali pada
tingkat yang semestinya (mencerminkan harga fundamentalnya), apabila pada suatu saat
terdapat arus order yang tidak seimbang.
Untuk mengukur dimensiImmediacy danwidth,proksi yang dapat digunakanadalah nominal
spread atau relative spread. Nominal spread adalah selisih minat jual terbaik (best offer atau
best ask) dikurangi dengan minat beli terbaik (best bid). Sedangkan relative spread (RS), adalah
nominal spread dibagi dengan nilai tengah antaraminat jual terbaikdanminat beli terbaik.Semakin
kecil nilai (RS)berartitingkat likuiditas (duadimensi) semakinbaik.Relativespreadumumdigunakan
karena sudah tidak mengandung satuan mata uang, sehingga mudah membandingkan likuiditasantar saham danantarpasar (Ekaputra, 2006).
Sedangkan untuk mengukur depth digunakan best ask depth dan best bid depth. Ask
(bid) depth adalahharga ask (bid) terbaik dikalikan denganjumlah lembar sahampada ask (bid)
tersebut. Berbeda dengan spread, semakin besar nilai depthberartisemakinbaik tingkat likuiditas.
Apabila pada saat yang sama terjadi penurunan relative spread dan depth, maka untuk:
mengukur ketiga dimensi likuiditas, akan digunakan rasio antaradepth to relative spread (DTRS).
Semakin tinggi nilai DTRS berarti semakin baik tingkat likuiditas (tiga dimensi) saham(Ekaputra
danBasbarat, 2006; Purwoto dan Tandellin, 2004).
2.1.3 Laporan Keuangan
LaporanKeuangan yang biasa digunakanuntuk:menyatakan keadaan keuanganperusahaan
adalah Neraca, Laporan Laba-rugi, Laporan perubahan modal, dan Laporan arus kas.
Neraca merupakan suatu laporan tentang posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu
tanggal tertentu yang meliputi: aktiva, hutang dan modal. Aktiva merupakan sumber daya yang
dimilkiperusahaan, sedang hutang dan modal menunjukkan bagaimana sumber daya ini dibenlanjai
oleh perusahaan.
Laporan laba-rugi merupakan suatu laporan hasil operasi perusahaan dalam satu periode
tertentu. Laporan laba rugi iniumumnya disusun dengan menggunakan konsep Accrual Basis.Ini
berarti bahwa pendapatan danbiaya yang dilaporkan tidak selalu mencerminkan actual cash
flaws selama periode tersebut. Dengan demikian, net earnings yang diperoleh tidak sama dengan
actual cash yang dihasilkan melalui operasional perusahaan. Terdapat dua alasan mengapapendapatan bersih perusahaan tidak sama dengan net cashjlawnya. Yangpertama, pendapatan
danbiaya sudah dimasukkan dalam laporan laba rugi meskipuntidakterjadi cash flow. Yang kedua
biaya yang dimasukkan dalam laporan adalah bukan merupakan cash expense. Misalnya
penyusutan atas aktiva tetap hal ini bukan pengeluaran kas perusahaan, tetapi dihitung sebagai
biaya.
55ANALJSISPENGARUHSTOCKSPLITTERHADAPPERUBAHANL.ABA
NUIUILiltr.lhP
-
5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba
9/12
I
3.Analisis Data
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian iniadalahanalisis profitabilitas horizontal atau
perbandingan antara laporan keuangan sebelum tetjadistock split dengan laporan keuangan setelah
tetjadi stock split. Jumlah perusahaan yang mengalami stock split dan memenuhi kriteria untuk
diteliti ada 14 buah perusahaan, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabell.DAFTAR PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT (2004 s/d 2006)
NO Nama PerusahaanPeristiwa
Stock split
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
PT.Bakrie Sumatra Plantations, Tbk
Bank CentralAsia,Tbk
PT.Berlian Laju Tanker,Tbk
PT.Davomas Abadi, Tbk
PT.Ekadharma Tape lndusbies,Tbk
PT.InternationalNickel .,donesia,Tbk
PT.Ramayana LestariSentosa,Tbk
PT. Telkom Indonesia, Tbk
PT.Sinar Mas Agro Resources & Technology, Tbk
PT.Hexindo Adiperkasa, Tbk
PT.Ciputra Surya,Tbk
PT.Buana Finance,Tbk
PT.Jaya RealProperty,Tbk
PT.Lippa Karawaci,Tbk
2004
2004
2004I
2004I
2004I
2004
2004
2004
2005I
2005
2005I
2006
2006
2006
lDl:
Hasil penelitian dengan analisis profitabilitashorizontal dapat dilihat pada tabel2 berikut
Tabel 2.
Rekapitulasi Laba -rugi Perusahaan -perusab.aan Yang Melakukan Stock
Split Yang TerdaftarDi Bursa Efek Jakarta Tab.un 2004
NO Nama PerusahaanPerislwa
Slock split
Perolehan Leba
Sebelum Stock Split
(2003)
Perolehan Leba
setelah Stock Split
(2005)
PerubahanRata-rata
Perubahsn
1
2
3
4
5
6
7
8
PT. Bakrie SumatraPlantalons,Tbk
Bank Cenlral Asia,Tbk
PT. Berlian Laju Tanker, Tbk
PT. Davomas Abadi, Tbk
PT. Ekadharma Tape lndusbies, Tbk
PT. ln1emational Nickel Indonesia, Tbk
PT. Rameyana LeslariSantosa,Tbk
PT. Telkom Indonesia,Tbk
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
80,069,111,000
2,390,855,000,000
149,149,512,900
92,015,814,000
4,342,120,809
104,185,000,000
302,534,000,000
6,087,227,000,000
115,715,575,000
3,597,400,000,000
645,185,592,405
90,069,211,826
5,184,928,538
268,920,000,000
302,352,000,000
7,993,566,000,000
35,646,464,000
1,206,545,000,000
496,036,079,505
1,946,602,174
842,807,729
164,735,000,000
-182,000,000
1,906,339,000,000
..,CD
,.;C
-D
00
.
C..
D
,.
Sumbcr :Data sckundcr yang diolah
56FokusEkonomiVol.3No.1Juni2008 :48- 59
-
5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba
10/12
NO Nama Perusahaan t'IIIIIIIWI l;tOCI
Ifill
t'llrolenan LaDa
Sebelum Stock Spft
lt'llrolllnan LaDa sel8n
Stock SpitPerubahan K&l&-illlli
Perubahan
1
2
3
PT.aJana FilanOB,Tbk
PT.Jaya Real Property,Tbk
PT.lippo Karawaci,Tbk
2006
2006
2006
-92,359,559,347
358,943,471,241
77,504,985,041
110,127,635,000
353,027,466,695
-14,854,574,306
42,901,199,000
-5,916,004,546
0
..,..,0_
,00,.;
...
,.
_.
.....
Tabel3
Rekapitulasi Perusahaan-perusahaanYang
MengalamiStock Split Tahun 1005
Nama PerusahaanPeristiwa
Stock split
Perolehan Laba
Sebelum Stock Split
(2004)
Perolehan Laba
setelah Stock Sp//t
(2006)
PerubahanRata-rata
Perubahan
PT. Slnar Mas Agro Resources & Technology,
PT. Hexlndo Adlperkasa, Tbk
PT. Clputra Surya, Tbk
2005
2005
2005
-107,960,228,660
91,418,307,815
61,391 '768,522
628,005,201,501
39,428,484,467
169,114,824,630
735,965,430,161
-51,989,823,348
107,723,056,108
..
.
,
.0
...."'0"..
0',
".,.'.
Sumber :Data sekunder yang diolah
Tabel4
Rekapitulasi Perusahaan-perusahaan Yang
Mengalami Stoek Split Tahun 1006
67,226,436,000.....
Sumber ; Data 5ekunder yang diolah
4. Pembahasan
Dari data tabel 1, Perusahaan -perusahaan yang melakukan stock split pada tahun 2004
ada 8 perusahaan , sedangkan data rata-rata perubahan laba setiap perusahaan adalahRp.476.001.968.633,- Walaupun ada yang mengalami penurunan perolehan laba misalnya PT.
Davomas dan Ramayana itu disebabkan karena penjualan yang menurun, danbiaya yang
membengkak. Pembengkakan biaya terutama pada pos-pos sebagai berikut: Gaji, upah, dan
imbalan karyawan, biaya sewa,biaya promosi, alat tulis dan keperluan kantor,penyusutan, perbaikan
danpemeliharaan, honorarium tenaga ahli, danlain sebagainya.
Dari data tabel 2, Perusahaan -perusahaan yang melakukan stock split pada tahun 2005
ada 3 perusahaan , sedangkan data rata-rata perubahan laba setiap perusahaan adalah
Rp.263.889.554.307, Walaupun ada yang mengalami penurunan perolehan laba misalnya PT.
Hexindo disebabkan oleh berbagai hal antara lain, penjualan yang menurun, tingginya biaya yang
harus ditanggung oleh perusahaan misalnya kenaikan gaji pegawai, naiknya biaya sewa,
meningkatnya perjalanan dinas, akumulasi penyusutan yang menigkat, naiknya biaya pemeliharaan
danpemeliharaan, danlain-lain.
Dari tabel 3, Perusahaan -perusahaan yang melakukan stock split pada tahun 2006 ada 3
perusahaan, sehinggarata-rataperubahanlaba setiapperusahaanadalahRp.7.376.873.383,- pada
tahun 2006 PT. Buana Finance mengalami penurunan laba sebesar Rp.14.854.574.306 dan PT.
57ANALJSISPENGARUHSTOCKSPLITTERHADAPPERUBAHANL.ABA
NUIU IL il tr .l hP
-
5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba
11/12
Lippa Karawaci mengalami penwunan laba sebesar Rp.5.916.004.546,- Hal ini disebabkan oleh
meningkatnya gaji dan kesejahteraan karyawan, meningkatnya biaya perbaikan dan pemeliharaan,
biaya transportasi dan akomodasi yang meningkat, naiknya biaya pemakaian listrik dan air, dan
lain-lain.
5. Simpulan
Pengaruh stock split terhadap pendapatan yang diperoleh perusahaan mengalami
peningkatan. Sehingga perolehan laba perusahaanjuga mengalami peningkatan. Hal ini dapat kita
lihat dari hasil perhitungan pada tabel-tabel yang disajikan diatas. Perusahaan-perusahaan yang
melakukan stock split, mengalami kenaikan perolehan laba. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
stock split dapat meningkatkan laba secara signiflkan.
Daftar Pustaka
Agung I.G N.H. A. Pasay dan Sugiharso, 1994, Teori Ekonomi Mikro: Suatu Ana/isis Produksi
Terapan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Aitken, M. dan A. Frino, 1996, "The Determinants of Market Bid and Ask Spreads on The
Australian Stock Exchange: Cross Sectioal Analysis", Journal Acccounting and Finance(Mei), hal51-63.
Angel, J.J. (1997). 1ick size, share price, and stock split.The Journal of Finance, 52, (2) .P.655-
681.
Anshuman V.R., K. Avner, 2002, "Can Splits Create Market Liquidity Theory and Evidence".
Journal of Financial Maret, hal. 83-125.
Baker, H.K. dan P.L. Gallagher, 1980. "Management's view of stock splits". FinancialManagement 9 (summer), hal 73-77
Baker, H.K. dan GE. Powell (1992). Why companies issue stock splits. Financial Management,
21,p.ll.
Brennan, M..J dan P.J. Hughes. 1991. ''Stock Prices and supply of information".Journal of
Finance 46 (Dec).
Copeland, T.E., 1979, "Liquidity Changes Following Stock Split of Finance 42(March),ha1.913-932
Conroy, R.M.R.S.Harris.DanB.A. Benet, 1990,"TheEffect of Stock split on Bid-Ask Spread".
The Journal of :financeVol.45, No.4 (September 1990), hal. 1285-1295.
Defeo, V., and P.jain (1989). Stock Splits: Price per share and trading,volume, in advances in
quantitative analysis offmance and accounting, Forthcoming: Jai Press, Greenwich, CT.
Fokus EkonomiVol.3 No.1Juni2008:4859
-
5/21/2018 2. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba
12/12
Easley, D. dan M. O'Hara. 1987, "Price, Trade size, and information in securities markets",
Journal offmancialeconomics, 19, ha1.69-90.
Ekaputra, I.A., 2006, "Determinant Intraday Bid -Ask Spread Saham di Bursa Efek Jakarta",
Manajemen Usahawan Indonesia, No.5/TH.:XXXV, May 2006.
Ekaputra, I.A. dan A. Basharat, 2006, "The Impact of Tick Size Reduction an Liquiditya n d
Order Strategy: Evidence from The Jakarta Stock Exchange", working paperdipresentasikan pada International Conference on Business and Management Reseacb,
Denpasar, Bali, 2006.
Ekaputra, I.A. dan Eka Putri, O.Z., "Stock Split, Fraksi Perdagangan di Bursa Efek Jakarta".
Manajemen Usahawan Indonesia, No.12/TH.XXXV, Desember 2006.
Fatmawati, S., dan M.Asri. (1999).Pengaruh Stock split terhadap Likuiditas saham yang
diukur dengan besarnya Bid-Ask Spread di Bursa efek Jakarta", Kajian teorikeuangan, Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Harris, L., 2003, Trading &Exchanges: Market Microstructure for Practioners, OxfordUniversity Press, New York.
Jogiyanto, 2000, Teori Portofolio dan ana/isis investasi, BPFE Yogyakarta.
Kumiawati,2003, Ana/isis Kandungan informasi stock split dan likuiditas saham: Studi Empirispada Non- Syncronous Trade.Jurnal riset Akuntansi Indonesia, hal.264-275.
Lamoureux, C., andPoon(1987).The market reaction to stock splits.Journaloffinance,42,p.l347-1370
Margaretha, 2004. "Ana/isis Pemecahan Saham: Dampaknya terhadap Likuiditasperdagangan dan pendapatan saham, Balance, hal.73-86
Marwata, 2000. "KinerjaKeuangan, Harga Saham dan Pemecahan Saham" Simposium
Nasional Akt. III, 5 Sept.
Murray, D. (1985). Further evidence on the liquidity effects of stock splits and stock dividends.
Journal of Financial Research, 8, p. 59-67.
59ANAL.IS ISPENGARUHSTOCKSPLITTERHADAPPERUBAHANL.ABA
NUIUII.iltr .l hP