2. analisis dan tinjauan teori 2.1. tinjauan perancangan · para punakawan di kelir, dalam...

50
10 Universitas Kristen Petra 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan Judul Tugas Akhir: Perancangan Komik Dengan Tema Cerita Tokoh Pewayangan Bima, Dalam Lakon Dewa Ruci. Dari judul perancangan tersebut akan diuraikan masing-masing bagiannya untuk menjelaskan artinya, dengan berdasarkan atas landasan teori yang ada. Perancangan yang dimaksud pada karya tugas akhir ini adalah sesuatu yang telah direncanakan, dipersiapkan dan diprogramkan. Jadi Perancangan Komik Dengan Tema Cerita Tokoh Pewayangan Bima, Dalam Lakon Dewa Ruci, berarti segala sesuatu yang sudah direncanakan yang berkaitan dengan pembuatan komik tersebut. 2.2. Tinjauan Dunia Wayang 2.2.1. Pengertian Wayang Wayang merupakan salah satu seni budaya bangsa Indonesia yang paling menonjol. Budaya wayang meliputi seni peran, seni suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan juga seni perlambang. Budaya wayang, yang terus berkembang dari jaman ke jaman, juga merupakanmedia penerangan, dakwah, pendidikan, pemahaman filsafat, serta hiburan 1 . Ditinjau secara umum wayang merupakan gambar atau tiruan manusia yang terbuat dari kulit, kayu, dan sebagainya untuk mempertunjukkan sesuatu lakon atau cerita. Lakon tersebut diceritakan oleh seseorang yang disebut dalang. Wayang mempresentasikan manusia, hewan ataupun raksasa beserta perwatakan mereka. Pertunjukan wayang merupakan suatu perayaan kebudayaan lokal yang mengandung elemen agama, kehidupan sosial dan kesenian tradisional, nilai mistik, pendidikan dan filosofi kehidupan. Wayang adalah sebuah kata bahasa Indonesia (Jawa) asli yang berarti bayang” atau bayang-bayang yang berasal dari akar kata “yang” dengan mendapat awalan “wa” menjadi kata “ Wayang’. Kata-kata dalam bahasa Jawa 1 Bambang Harsrinuksmo , 1990 , Ensiklopedi Nasional Indonesia (jilid 17) , (Jakarta : PT. Cipta Adi Pustaka) , p 274

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

10 Universitas Kristen Petra

2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI

2.1. Tinjauan Perancangan

Judul Tugas Akhir: Perancangan Komik Dengan Tema Cerita Tokoh

Pewayangan Bima, Dalam Lakon Dewa Ruci. Dari judul perancangan tersebut

akan diuraikan masing-masing bagiannya untuk menjelaskan artinya, dengan

berdasarkan atas landasan teori yang ada.

Perancangan yang dimaksud pada karya tugas akhir ini adalah sesuatu

yang telah direncanakan, dipersiapkan dan diprogramkan. Jadi Perancangan

Komik Dengan Tema Cerita Tokoh Pewayangan Bima, Dalam Lakon Dewa Ruci,

berarti segala sesuatu yang sudah direncanakan yang berkaitan dengan pembuatan

komik tersebut.

2.2. Tinjauan Dunia Wayang

2.2.1. Pengertian Wayang

Wayang merupakan salah satu seni budaya bangsa Indonesia yang paling

menonjol. Budaya wayang meliputi seni peran, seni suara, seni musik, seni tutur,

seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan juga seni perlambang. Budaya wayang,

yang terus berkembang dari jaman ke jaman, juga merupakanmedia penerangan,

dakwah, pendidikan, pemahaman filsafat, serta hiburan1.

Ditinjau secara umum wayang merupakan gambar atau tiruan manusia

yang terbuat dari kulit, kayu, dan sebagainya untuk mempertunjukkan sesuatu

lakon atau cerita. Lakon tersebut diceritakan oleh seseorang yang disebut dalang.

Wayang mempresentasikan manusia, hewan ataupun raksasa beserta perwatakan

mereka. Pertunjukan wayang merupakan suatu perayaan kebudayaan lokal yang

mengandung elemen agama, kehidupan sosial dan kesenian tradisional, nilai

mistik, pendidikan dan filosofi kehidupan.

Wayang adalah sebuah kata bahasa Indonesia (Jawa) asli yang berarti

“bayang” atau bayang-bayang yang berasal dari akar kata “yang” dengan

mendapat awalan “wa” menjadi kata “ Wayang’. Kata-kata dalam bahasa Jawa

1 Bambang Harsrinuksmo , 1990 , Ensiklopedi Nasional Indonesia (jilid 17) , (Jakarta : PT. Cipta Adi Pustaka) , p 274

Page 2: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

11

yang menpunyai akar kata “yang” dengan berbagai variasi vokalnya antara lain

adalah : “layang” , “ dhoyong” , “puyeng” , “reyong” , yang berarti : selalu

bergerak, tidak tetap, samar-samar dan sayup-sayup. Kata “wayang”, “hamayang”

pada waktu dulu berarti mempertunjukkan “bayangan”. Lambat laun menjadi

pertunjukkan bayang-bayang atau wayang karena yang di1ihat adalah bayangan

dalam kelir ( tabir ). 2

Gambar 2.1. Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang

disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”. Jakarta . 1998)

Di samping itu ada yang mengartikan bayangan angan-angan, yang

menggambarkan perilaku nenek moyang atau orang yang terdahulu dalam angan-

angan. Misalnya orang yang baik, digambarkan badannya kurus, muka tajam,

/dan seterusnya, sedangkan orang yang jahat bentuk mulutnya lebar, dan

seterusnya.

Selanjutnya arti kata wayang menurut Pigeaud sebagai berikut :

1. Boneka yang dipertunjukan / wayang itu sendiri.

2. Pertunjukan yang dihidangkan dalam berbagai bentuk, terutama yang

mengandung pelajaran ( wejangan ), yaitu wayang purwa atau

2 Sri Mulyono , 1979 , Simbolisme dan mistikisme dalam Wayang : Sebuah tinjauan filosofis

(Jakarta: PT. Gunung Agung ) , p 51

Page 3: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

12

Wayang kulit, yang diiringi dengan teratur oleh gamelan ( instrumen

slendro ). 3

Ismunandar K. menjelaskan bahwa kata wayang berasal dari bahasa

Jawa krama- ngoko ( halus-kasar ) yang artinya :

1. Perwajahan yang terdiri dari barang yang terkena cahaya.

2. Tiruan orang-orangan yang dibuat dari belulang, kertas dan kayu

untuk membentuk. sebuah cerita.

3. Cerita yang terdiri dari tiruan orang-orangan yang dihiasi dan dipakai

sebagai alat pertunjukan.

4. Orang yang bertindak hanya sebagai alat ( segala gerak-gerik diatur

oleh orang lain ).

5. Daging yang terdapat di leher ( misalnya leher sapi ).

6. Nama wuku yang ke-27. 4

Menurut Sri Mulyono kata wayang dalam bahasa Jawa berarti

bayangan, dalam bahasa Melayu disebut bayang-bayang, dalam bahasa Aceh

adalah bayeng, dalam bahasa Bugis-wayang atau bayang, sedangkan dalam

bahasa Bikol kata wayang berarti bayang, yaitu apa yang dapat dilihat dengan

nyata. Selanjutnya disebut bahwa akar kata wayang adalah 'Yang'. Akar kata

ini bervariasi dengan 'yung' dan 'yong' yang antara lain terdapat dalam kata

1ayang-terbang, dhoyong-miring, tidak stabil, royong selalu bergerak dari satu

tempat ke tempat lain, poyang-payingan berjalan sempoyongan, tidak tenang

dan sebagainya5.

Dengan membandingkan berbagai pengertian dari akar kata 'Yang'

beserta variasinya, dapat dikemukakan bahwa kata dasarnya berarti tidak stabil,

tidak pasti, tidak tenang, terbang bergerak kian-kemari. Jadi dalam bahasa Jawa,

wayang mengandung pengertian berjalan kian-kemari, tidak tetap, sayup-sayup

(bagi substansi bayang—bayang ).

3 Effendy Z.H. , 1997 , Unsur Islam dalam Pewayangan ( Bandung : PT. Alma’arif ) , p 21 4 Ismunandar K.R.M. , 1985 , Wayang, asal - usul dan Jenisnya , ( Semarang : Dahara

Prize ) , p 9 5 Sri Mulyono , 1978 , Wayang : Asal Usul, Filsafat dan Masa Depannya ( Jakarta :

Gunung Agung) , p 9

Page 4: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

13

Sedangkan pengertian lakon adalah suatu unsur cerita dalam pementasan

teater. Ada lakon tertulis dan tidak tertulis. Lakon tertulis biasa dinamakan sastra

drama atau bagian dari kesusastraan. Dalam lakon tertulis, semua dialog para

pelaku dan latar kejadian ditulis oleh pengarangnya. Dalam lakon tidak tertulis,

diutamakan bagan plot cerita dengan berbagai karakter didalamnya.

Pelaksanaannya dalam pementasan dijabarkan sendiri oleh para aktor diatas

panggung, sehingga pentas berdasarkan lakon ini akan penuh dengan daya

improvisasi para pemainnya, lakon tidak tertulis biasanya mendasarkan pada

cerita yang sudah umum diketahui6.

2.2.2. Asal Usul dan Perkembangan wayang

2.2.2.1. Asal usul Wayang

Terdapat perbedaan konsep dan pendapat dari beberapa ahli mengenai asal

usul Wayang. Sementara beberapa ahli menyatakan bahwa Wayang berasal dari

Indonesia ( Jawa ), lainnya menyatakan bahwa Wayang merupakan produk

Hindu-Jawa. Untuk itu mengenai asal usul Wayang ini dibahas dengan membagi

dalam konsep dan pendapat tersebut dalam 2 kelompok :

A. Kelompok Jawa

Pada kelompok ini diwakili oleh Brandes, Hazeu, Rentse, Kats, dan Kruyt.

Brandes berpendapat wayang adalah asli Jawa seperti juga Gamelan,

bentuk-bentuk metrik, batik, dan penanaman padi sawah basah. Argumentasi

yang disampaikan adalah bahwa :

1. Wayang erat hubungannya dengan kehidupan sosial, kultural dan religius

bangsa Jawa. Dalam wayang terdapat cerita-cerita Melayu kuno dan

bahkan beberapa tokoh dalam wayang seperti Semar, Gareng, Petruk dan

Bagong ( tokoh Punakawan ), barangkali berasal dari Jawa, yakni para

nenek moyang yang diper-Tuhan-kan.

2. Bangsa Hindu memiliki bentuk wayang yang berbeda sekali dengan

wayang Jawa.

6 Jakob Sumardjo , 1990 , Ensiklopedi Nasional Indonesia ( jilid 9 ) , (Jakarta : PT. Cipta Adi

Pustaka) , p 276

Page 5: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

14

3. Semua istilah-istilah teknis dalam wayang adalah istilah Jawa dan bukan

Sanskrit7.

Hazeu menyatakan sependapat dengan Brandes. Hazeu berpendapat

bahwa :

1. Struktur lakon wayang digubah menurut model yang amat tua.

2. Cara bercerita dalang ( tinggi rendahnya suara, bahasa dan ekspresi-

ekspresinya ) juga mengikuti tradisi yang sangat tua.

3. Desain teknis, gaya dan susunan lakon-lakon juga bersifat Jawa8.

Dengan melihat hal-hal tersebut Hazeu menyimpulkan bahwa wayang

adalah bentuk teater yang sangat tua dan diperkirakan wayang tentunya tumbuh

dari upacara-upacara penyembahan nenek moyang. Wayang mestinya merupakan

sebagian dari agama lama dan dalang seharusnya merupakan pendeta atau

medium antara dewa dan manusia.

Hazeu juga menentang bahwa wayang berasal dari Cina, karena teater

bayangan Cina tidak pernah populer di Cina sendiri dan tidak ada bukti bahwa

bangsa Cina pernah datang dalam jumlah besar ke Indonesia sehingga kemudian

memungkinkan bangsa Jawa mengadopsi kebiasaan dan institusi mereka.

Teori Hazeu ini kemudian dikembangkan oleh Kats. Argementasi Kats

adalah :

1. Tentang masalah istilah-istilah teknis wayang, dapat dikatakan berasal dari

Jawa, sehingga dapat dikatakan wayang lahir tanpa bantuan bangsa Hindu.

2. Wayang adalah suatu bentuk kebudayaan yang sangat tua. Lama sebelum

abad XI wayang di Jawa telah menjadi milik penduduk asli.

3. Wayang amat erat hubungannya dengan praktik keagaamaan. Misalnya

pertunjukkan wayang selalu menggunakan kemenyan. Pertunjukkan hanya

pada malam hari ketika “arwah sedang mengelana”. Wayang dianggap

sebagai perbuatan mulia ( untuk mencegah bencana, dan sebagainya ) dan

wayang selalu dipakai dalam upacara Kaul ( menepati janji )

7 Dr. Hazim Amir, M.A. , 1997, Nilai-nilai Etis Dalam Wayang , ( Jakarta : Pustaka Sinar

Harapan ) , p 26 8 ibid , p 27

Page 6: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

15

4. Wayang amat erat hubungannya dengan penyembahan nenek moyang

5. Tokoh Panakawan memakai nama Jawa dan bentuk mereka jauh berbeda

dengan tokoh-tokoh pahlawan cerita-cerita India. Mereka menggambarkan

nenek moyang asli bangsa Jawa9.

Teori Kruyt juga menyerupai teori Hazeu dimana Kruyt mambandingkan

dengan bentuk-bentuk upacara-upacara yang terjadi di jaman nusantara kuno yang

bertujuan untuk mengadakan hubungan dengan dunia arwah. Upacara ini

biasanya dikerjakan dengan jalan menyanyikan puisi keagamaan yang memuji-

muji kebesaran para dewa. Kruyt membandingkan upacara ini dengan

pertunjukkan wayang. Kruyt menyimpulkan bahwa wayang berasal dari

shamanisme.10

B. Kelompok India

Pada kelompok ini diwakili oleh Pischel, Krom, Poensen, dan Ras.

Pischel mencoba membuktikan asal usul Wayang dari India dengan

argumentasi berupa kata “Rupopajivane” yang terdapat dalam Mahabarata dan

kata “Rupparupakam” yang Therigatha yang keduanya berarti Teater bayangan

(wayang )11.

Sementara Krom berpendapat bahwa wayang adalah suatu kreasi Hindu

Jawa dan merupakan suatu Sinkretisme. Krom berargumentasi bahwa:

1. Wayang ada di Jawa dan Bali, dimana dua daerah ini merupakan daerah

yang mengalami pengaruh kebudayaan Hindu paling banyak.

2. Menurut Krom India telah lama mengenal teater bayangan.

3. Selain itu wayang menggunakan bahan-bahan cerita dari India.

4. Krom menyatakan tidak adanya istilah-istilah India dalam Wayang tidak

dapat membuktikan apa-apa12.

9 ibid , p 28 10 ibid 11 ibid , p 29 12 ibid

Page 7: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

16

Ras mengemukakan bukti bahwa panggung wayang kulit Jawa berkaitan

dengan panggung wayang kulit Bali dan ceritanya pun sama, yakni mengambil

dari kisah Ramayana dan Mahabarata. Panggung-panggung itu sudah dipastikan

ada dalam wayang kulit Kerala India ( berdasarkan penemuan Sheltman tentang

wayang kulit Kerala ). Ciri-ciri khas wayang kulit Thai, Melayu dan Bali dapat

dikembalikan pada bentuk wayang India Selatan itu. Menurut rekonstruksi Ras,

rombongan wayang kulit dari India ini didatangkan di Jawa oleh keraton Dinasti

Sanjaya pada abad 18.13

Dari uraian-uraian teori mengenai asal-usul wayang tersebut belum dapat

ditarik kesimpulan wayang berasal dari India atau asli Jawa karena lemahnya

argumentasi-argumentasi yang ada.

Namun penulis-penulis Indonesia cenderung mengikuti teori Hazeu yang

mengatakan bahwa wayang berasal dari upacara keagamaan untuk memuja arwah

nenek moyang yang disebut Hyang.

2.2.3. Jenis-jenis wayang

Di Indonesia - terutama di pulau Jawa - terdapat lebih dari 40 jenis

wayang yang dapat digolong-golongkan menurut cerita yang dibawakan, bahan

baku untuk membuatnya, ataupun cara mementaskannya, namun lebih dari

banyak diantara jumlah tersebut sekarang tidak dipertunjukkan lagi bahkan

beberapa diantaranya sudah punah. Berikut akan diuraikan jenis wayang yang

cukup dikenal masyarakat.

2.2.3.1. Wayang Beber

Wayang Beber merupakan wayang yang dilukiskan pada gulungan kertas

kulit kayu ( dluwang atau “kertas Ponorogo”) yang menampilkan adegan dari

pengembaraan ksatria jaman dahulu. Lakon yang paling populer adalah Joko

Kembang Kuning14.

13 ibid , p 32 14 Ismunandar K.R.M. , 1985 , Wayang, asal - usul dan Jenisnya , ( Semarang : Dahara

Prize ) , p 14

Page 8: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

17

Gambar 2.2. Wayang Beber dalam lakon Panji Jaka Kembang Kuning

( Sumber : Indonesian Heritage : Bahasa dan Sastra , 2002 )

Alat pertunjukkan secara lengkap mencakup gambarnya sendiri, cerita

(lakon) dan susunan musik gamelan. Setiap gulungan berukuran kira-kira 200 x

70 cm dan meliputi 4 adegan horizontal yang dilukiskan dengan cat. Gulungan

disimpan dalam kotak khusus bersama sesajen bunga kering, sejumput beras, dan

pakem pedalangan, naskah kuna yang ditulis dalam tulisan Jawa dan berfungsi

debagai buku rujukan bagi dalang, bersama dengan beberapa alat gamelan yang

lebih kecil15.

Gambar 2.3 . Dalang dan penyimpanan Wayang Beber

( Sumber : Indonesian Heritage : Bahasa dan Sastra , 2002 )

Pertunjukkan dilakukan dengan menggelar wayang tersebut. Adegan

diungkapkan dalam penceritaan yang bersinambungan oleh dalang. Karena

perkembangan jaman yang terus berubah maka wayang Beber semakin sulit

15 Indonesian Heritage : Bahasa dan Sastra ( edisi Bahasa Indonesia, Buku Antar Bangsa ) , 2002 , ( Jakarta : Grolier International ) , p 50

Page 9: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

18

ditemui, kecuali di daerah-daerah tertentu seperti di Komering (Sumatra Selatan )

yang dilukiskan pada sebuah penampi ( tampah ) dan oleh penduduk setempat

disebut wayang “warahan”, serta wayang Beber Pacitan di daerah Pacitan ( Jawa

Timur )16. Wayang Beber yang ada sekarang ini sudah disempurnakan berkali-

kali, termasuk penggambaran gapura ( pintu gerbang) dan Gegaman (senjata).

Pertunjukkan di Keraton diiringi oleh Gamelan Slendro, sedangkan untuk diluar

keraton menggunakan Rebab ( sejenis biola) yang dimainkan oleh dalang sendiri.

Pertunjukkan ( terutama pertunjukkan luar keraton ) diadakan terutama untuk

menenangkan roh jahat atau menyampaikan terimakasih kepada roh baik karena

telah menyelamatkan dari guna-guna “ilmu hitam” ( ngruwat / ruwatan/

amurkala). Ruwatan pertama kali dilakukan oleh Prabu Bratana / Joko Sesuruh

pada tahun 1284.17

2.2.3.2. Wayang Gedog

Wayang Gedog juga sering disebut Wayang Wasana. Wayang Gedog

hanya digelar di lingkungan dalam keraton saja. Konon Wayang Gedog sekarang

hampir tidak ada. Kita hanya dapat menjumpai di museum-museum di Indonesia.

Konon Sunan Giri merupakan pencipta wayang ini.

Menurut pendapat Dr. G.A.J. Hazeu, disebutkan bahwa kata "Gedog"

berarti kuda. Dengan demikian pengertian dari Wayang Gedog adalah wayang

yang menampilkan ceritera-ceritera Kepahlawanan dari "Kudawanengpati"atau

yang lebih terkenal dengan sebutan Panji Kudhawanengpati18.

Wayang Gedog amat mirip bentuknya dengan wayang kulit purwa. Bentuk

dasar wayang Gedog bersumber dari wayang Purwa. Perbedaannya dapat dilihat

bahwa untuk tokoh laki-laki memakai teken. Ciri-ciri wayang Gedog adalah

memakai keris, kelat bahu ( gelang lengan ), anting-anting, tidak ada tokoh

raksasa dan kera19.

Sumber ceritanya diambil dari cerita-cerita raja di Jawa, seperti Banten,

Singasari, Mataram, Kediri. Wayang ini menceritakan kisah Raden Panji, yaitu

16 Ismunandar , loc cit 17 ibid , p 15 18 ibid , p 17 19 ibid , p 18

Page 10: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

19

Lembu Subrata sampai Panji Kudalalean di Pajajaran, Pranasmara, menceritakan

empat raja bersaudara ( Kediri, Jenggala, Singasari dan Urawan/Ngurawan ).

Tokoh-tokoh ceritanya antara lain: Prabu Bromosekti, Probo Kelono,

Madukusumo, Ronggolawe, Raden Gunungsari. Pada pagelaran wayang Gedog

diiringi dengan gamelan pelog. Sedangkan yang dijadikan lakon pokok adalah

ceritera Damarwulan yang berkisar pada peristiwa kemelut kerajaan Majapahit

semasa pemerintahan Ratu Ayu Kencana Wungu, akibat pemberontakan Bupati

Blambangan yang bernama Minak Jinggo20.

2.2.3.3. Wayang Kidang Kencana

Pada tahun 1477 Sunan Giri memperkecil ukuran wayang kemudian

wayang tersebut dinamakan Wayang Kidang Kencana. Wayang perempuan

rambutnya dilepas atau diore, memakai kalung, anting-anting dan gelang di

lengan atas yang disebut kelat bahu. Sedangkan wayang laki-laki berpakaian

seperti putra-putra raja di keraton. Pakaian diprada (digambar berwarna emas).

Itulah sebabnya disebut wayang Kidang Kencana (Kencana berarti emas)21

Wayang ini sudah sangat langka. Sekarang ini dapat dilihat di Museum

Wayang Sendang Mas di Banyumas.

2.2.3.4. Wayang Purwa ( Wayang Kulit )

Wayang Purwa ini merupakan teater boneka bayang-bayang Indonesia

yang terutama disukai di Jawa dan Bali. Wayang purwa juga disebut wayang kulit

karena terbuat dari kulit lembu. Penyaduran sumber cerita dari Ramayana dan

Mahabarata ke dalam bahasa Jawa Kuna dilakukan pada jaman Raja Jayabaya.

Pujangga yang terkenal pada waktu itu Mpu Sedah, Mpu Panuluh, dan Mpu

Kanwa. Sunan Kalijaga, salah seorang walisanga (Demak - abad XV) adalah

orang yang pertama kali menciptakan wayang dengan bahan dari kulit lembu.

Pementasan wayang purwa menggunakan layar dan blencong (semacam lampu

berbahan bakar minyak).

20 Sutini , Sejarah Perkembangan Kesenian Wayang : Ditinnau dari Sejarah Perkembangan

serta Peranannya dalam Menunjang Pendidikan Kepribadian Bangsa , <http://www.petra.ac.id/eastjava/culture/wayang.htm>

21 Prawiroatmojo S., 1998 , Bausastra Jawa – Indonesia. Jilid 1 , ( Jakarta : Haji Masagung )

Page 11: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

20

2.2.3.5. Wayang Golek

Berdasarkan Serat Centhini dan serta Sastramiruda, wayang Golek Jawa

diperkenalkan pada tahun 1584. Lakon pakemnya diambil dari wayang Purwa dan

diiringi dengan gamelan Slendro, tetapi hanya terdiri dari gong, kenong, ketuk,

kendang, kecer dan rebab.

Wayang Golek merupakan wayang 3 dimensi. Bentuknya seperti boneka

(Golek ) tetapi menyerupai wayang kulit purwa. Hidungnya tajam dan lengannya

kecil-kecil panjang. Jadi dapat dikatakan merupakan kombinasi wayang kulit dan

arca22. Kepala, badan, dan lengannya terbuat dari kayu. Tudingnya ( tongkat

buatan ) pada umumnya terbuat dari bambu, begitu juga dengan Sogo ( tongkat

tengah ). Sogo ini menembus badan hingga kepala dan berfungsi sebagai

pegangan. Wayang ini memakai kain yang panjang menjuntai dan diikat di

pinggang dengan semacam sabuk sebagai tempat menyelipkan keris, semacam

kerah atau penutup dada, serta untuk beberapa tokoh memakai semacam jaket23.

Wayang Golek memiliki karakteristik-karakteristik yang spesifik yaitu : bagian

kepala dapat digerakkan ke kanan dan ke kiri, dan bagian tubuh dapat digerakkan

keatas dan kebawah. Sedangkan bagian tangan dapat digerakkan dengan leluasa

untuk melakukann gerakan seperti orang menari atau untuk gerakan seni perang24.

Gambar 2.4. Wayang Golek

( Sumber : Arts and Craft in Indonesia, 1994 )

22 Ismunandar K.R.M. , 1985 , Wayang, asal - usul dan Jenisnya , ( Semarang : Dahara

Prize ) , p 69 23 Indonesian Heritage : Performing Arts , 1998 , (Singapore : Archipelago Press ) , p 58 24 ibid , p 59

Page 12: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

21

Pertunjukkan wayang Golek pada umumnya dipertunjukkan dalam

upacara-upacara yang berhubungan dengan siklus kehidupan (kelahiran, kematian

dan lain-lain ) dan juga dipertunjukkan pada acara-acara pada hari-hari libur

nasional seperti tahun baru atau hari kemerdekaan. Pertunjukkan wayang Golek

tidak memakai kelir seperti pada wayang Kulit Purwa, hanya memakai plangkan

yaitu tempat meletakkan Wayang Golek.

Berdasarkan asal cerita yang dipertunjukkan, wayang Golek

diklasifikasikan menjadi :

a. Wayang Golek Purwa, yang mengambil cerita dari Mahabarata dan

Ramayana. Jenis ini ditemukan di Jawa Barat dan menggunakan

bahasa Sunda25.

b. Wayang Golek Menak, yang disebut juga wayang Tenggul. Wayang

ini diciptakan oleh Ki Trunodipuro, seorang dalang dari Baturetno,

Surakarta, pada jaman Pemerintahan Mangkunegara VII. Induk

ceritanya bukan Ramayana atau Mahabarata, melainkan kitab Menak.

Latar belakang kitab menak adalah negara Arab, pada masa

pemerintahan Nabi Muhamad menyebarkan agama Islam. Jenis ini

ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur dan menggunakan bahasa

Jawa. 26

c. Wayang Golek Babad, sumber ceritanya berasal dari sejarah ( babad )

seperti Babad Majapahit dari Jawa Tengah, dan babad Pajajaran dari

Jawa Barat. Wayang Golek jenis ini sudah sangat langka.27

2.2.3.6. Wayang Sunggingan

Pada tahun 1301 Masehi putra Raja Brawijaya, Raden Sungging

Prabangkara, yang pandai menggambar, oleh Sang Prabu ditugaskan menggambar

bentuk dan corak wayang beber dengan aneka warna sesuai dengan adegannya28.

25 ibid , p 58 26 Jenis-jenis Wayang , Aikon , mula Mei 1996 edisi 44 , p 3 27 Indonesian Heritage , loc cit 28 Sadjijo Pr , 1985 , Melacak Wayang Madya . Makalah dalam Sarasehan Wayang Madya di

Museum Sonobudoyo , Yogyakarta , dikutip dari dikutip dari Erlien Alindinata , 1992 , Peluang

Page 13: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

22

Pewarnaan dari wayang tersebut juga disesuaikan dengan wujud serta martabat

dari tokoh itu, yaitu misalnya Raja, Ksatria, Pendeta, Dewa, Punakawan dan lain

sebagainya. Wayang ini disebut wayang Sunggingan. Wayang Sunggingan

merupakan penyempurnaan dari wayang beber pada masa sebelumnya, hanya saja

tangkainya lebih panjang dan sewaktu menceritakannya wayang ditanam atau

diberdirikan di kayu yang disebut Plangkan.

2.2.3.7. Wayang Krucil dan Wayang Klitik

Berdasarkan serta Sastramiruda, pada tahun 1648, Raden Pekik dari

Surabaya menciptakan wayang Klitik29.

Seperti wayang Golek, wayang Krucil / Klitik juga terbuat dari kayu.

Hanya saja wayang ini berbentuk dua dimensi. Lengannya terbuat dari kulit dan

dapat bergerak.

Wayang Krucil sering dianggap sama dengan wayang Klitik. Anggapan ini

disebabkan karena wayang krucil juga terbuat dari kayu pipih. Yang berbeda

adalah induk cerita yang diambil untuk lakonnya. Cerita diambil dari Serat

Damarwulan yang melukiskan legenda Majapahit, dengan cerita yang paling

terkenal adalah kejatuhan Raja Menakjingga. Sedangkan wayang Krucil

mengambil cerita dari Mahabarata30.

Wayang ini dipagelarkan pada siang hari. Dalam pertunjukkannya tidak

memakai kelir dan gedebog. Untuk menancapkan wayang Krucil / Klitik

menggunakan kayu yang telah diberi lubang-lubang ( slanggan ).

Pengembangan Wayang Kulit sebagai Atraksi Wisata , Tugas Akhir Diploma Program Studi Pariwisata (Surabaya : Universitas Kristen Petra . p 12

29 Indonesian Heritage : Performing Arts , 1998 , (Singapore : Archipelago Press ) , p 59 30 ibid

Page 14: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

23

Gambar 2.5. Wayang Klitik

( Sumber : Lordly Shades , 1989 ) 2.2.3.8. Wayang Wong

Pada tahun 1731 Sultan Hamangkurat I menciptakan Wayang Wong

(Wayang Orang). Wayang wong adalah wayang yang terdiri dari manusia dengan

mempergunakan perangkat atau pakaian yang dibuat mirip dengan pakaian yang

ada pada wayang kulit. Jadi dapat dikatakan wayang wong merupakan

perwujudan drama tari dari wayang kulit purwa. Wayang wong dimainkan oleh

oleh orang-orang yang telah dirias sedemikian rupa seperti tokoh wayang kulit

purwa lengkap dengan pakaian dan perhiasannya. Para pemain aktif berdialog

selama memerankan wayang wong tetapi mengenai masalah cerita dan suluk tetap

dijalankan oleh dalang yang bertugas. Pada mulanya, semua penari wayang wong

adalah pria, seperti pada pertunjukkan ludruk di jatim.

Gambar 2.6. Wayang Wong

( Sumber : Indonesian Heritage : Performing Arts, 1998 )

Page 15: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

24

Sumber ceritanya sama seperti wayang kult purwa yaitu dari Ramayana

dan Mahabarata. Tetapi dalam wayang wong cerita-cerita dalam wayang purwa

tersebut diringkas sehingga pertunjukkan dapat selesai dalam kurang lebih 2 jam.

Perkumpulan wayang orang yang terkenal misalnya, Ngesti Pandawa, Sriwedari,

Samiaji.

2.2.3.9. Wayang Keling Pekalongan

Satu diantara sekian banyak seni budaya tradisional di daerah Pekalongan,

Propinsi Jawa Tengah, adalah seni pedalangan khas daerah yakni Wayang keling.

Wayang Keling Pekalongan erat kaitannya dengan penyebaran agama Islam oleh

Wali songo. Wayang Keling ini hadir sebagai eksistensi budaya asli yang terdesak

oleh kehadiran agama Islam. Wayang ini merupakan dakwah terselubung dari

kitab suci Wedha ( kitab suci agama Hindu ) dan Tripitaka ( kitab suci agama

Budha ). Pada awalnya wayang ini hanya merupakan pemaparan lisan dari sang

dalang yang sesungguhnya berfungsi sebagai Bikhu atau pendeta agama Hindu-

Budha yang berkeliling dari daerah satu ke daerah lain. Bahasa yang digunakan

menyesuaikan dengan bahasa daerah setempat.

Istilah Keling sendiri mengandung makna sebagai peling atau kenanga

yaitu untuk mengenang para leluhur cikal bakal agama Hindu-Budha. Atau

mungkin juga dimaksudkan untuk mengenang satu kerajaan Budha di Jawa yang

pernah Jaya yaitu Kalingga yang berlokasi di Jepara atau Jawa Tengah.

Wayang Keling mempunyai ciri yang agak lain dari wayang kulit yaitu

dilihat dari bentuk Wandanya. Yang menonjol adalah : wayang Keling bergelung

capit urang tidak sampai ubun-ubun seperti wayang kulit. Tokoh Punakawan

berbibir ndobleh rangkap 3 (seperti gaya Banyumas ), Gareng agak gemuk,

Petruk selalu membawa saputangan dan Bagong burik ( belang-belang )31.

2.2.3.10. Wayang Cepak Cirebon

Berdasarkan catatan sejarah dan tradisi lisan yang beredar di masyarakat

menyatakan bahwa tradisi wayang cepak ini dibuat oleh para wali.

31 Ismunandar K.R.M. , 1985 , Wayang, asal - usul dan Jenisnya , ( Semarang : Dahara

Prize ) , p 93

Page 16: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

25

Wayang Cepak terbuat dari kayu Albasia dengan tinggi 40-50cm. wayang

ini menggenakan pakaian khas Cirebon dengan segala aksesorisnya. Wayang

cepak merupakan wayang dengan hiasan kepala yang agak rata. Nama lain

wayang ini adalah wayang papak. Kedua kata, cepak dan papak memiliki arti rata

( flat ). Kostum yang dikenakan terutama pada bagian baju dan hiasan kepala

yang dikenakan pada sekitar 30 figur, menyerupai manusia. Diperkirakan bentuk

yang menyerupai manusia ini erat kaitannya dengan ajaran / prinsip Islam.

Sedangkan sekitar 60 figur menggambarkan figur raja dengan mahkotanya, iblis

(roh jahat), dan putri, tidak jauh berbeda dengan wayang Golek purwa kecuali

bentuk gelung cupit urang yang memang sangat khas Wayang purwa. Tokoh

ksatria dalam wayang cepak merupakan tokoh panji dimana terdapat sekitar 10

panji dalam satu set wayang cepak32.

Gambar 2.7. Wayang cepak ( kiri ); Wayang Cepak dengan kaki (kanan)

( Sumber : Indonesian Heritage : Performing Arts, 1998 )

Cerita yang sering dimainkan adalah babad Cirebonan atau Wali songo.

Wayang ini dulunya digunakan oleh para wali untuk menyebarkan agama Islam,

karena itu nama tokohnya tidak sama dengan nama tokoh pada cerita pewayangan

lain. Wayang ini banyak dimainkan di daerah Cirebon.

32 Indonesian Heritage : Performing Arts , 1998 , (Singapore : Archipelago Press ) , p 56

Page 17: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

26

2.2.3.11. Wayang Betawi

Ada pendapat yang mengatakan wayang Betawi masuk ke Betawi pada

jaman penyerbuan Sultan Agung Hanyokrokusumo ke Mataram tahun 1628-

1629.33

Wayang (kulit) Betawi pada hakikatnya benar-benar merupakan sebuah

kesenian rakyat yang unik dan menarik, penuh unsur improvisasi dan spontanitas.

Dunia perwwayangan di Betawi mempunyai kebebasan penuh dari norma-norma

tradisi wayang Jawa. Dalam masalah lakon patokan yang dipakai adalah kandha

Keling / kandha Mataram. Dimana kandha tersebut merupakan apa yang diterima

dari guru masing-masing (dapat berbeda tiap guru). Jadi keunikan dari Wayang

kulit Betawi terletak pada ketidakterikatan pada norma-norma tradisi dan latar

belakang budaya dimana tatakrama wayang ini lahir.

2.2.3.12. Wayang Kulit Purwa Bali

1 set wayang kulit purwa Bali terdiri dari 100 hingga 135 karakter. Bentuk

penggambaran dan dekorasinya mengandung petunjuk yang erat hubungannya

dengan karakter tokoh. Tokoh baik ( alus ) pada umumnya dibuat dalam ukuran

lebih kecil, memiliki bentuk kaki yang berdekatan, mata berbentuk oval dan

berujung lancip, profil yang langsing dan postur kepala yang agak menunduk.

Sedangkan untuk tokoh yang jahat biasanya digambarkan dengan ukuran yang

lebih besar, kaki yang merenggang keluar, profil yang kasar, bentuk mata bulat

dan postur kepala yang agak mendongak.

Wayang Kulit purwa Bali, dari lakon dan sumber ceritanya tidak jauh

berbeda dari wayang kulit Purwa Jawa. Namun yang membedakannya adalah

bentuk penggambaran tokoh tersebut yang memang khas Bali. Selain itu wayang

kulit purwa Bali ditanggap pada hari-hari besar agama Hindu. Sumber ceritanya

berasal dari Hindu Mahabarata dan Ramayana, serta dari literatur lokal seperti

cerita-cerita roman Panji, Cupak, Calonarang atau Tantri Kamandaka34.

33 Ismunandar , op cit , p 107 34 Indonesian Heritage , op cit , p 54

Page 18: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

27

Gambar 2.8. Bima (kiri); Hanoman (kanan) dalam Wayang Kulit Bali

( Smuber : Indonesian Heritage : Performing Arts, 1998 )

2.2.2.13. Wayang Potehi

Wayang ini merupakan pertunjukkan boneka Cina yang mempergelarkan

kisah-kisah cina. Kisah-kisah cina yang dipagelarkan atara lain : Si Jin Kui Go

Kong, Sam Pek Eng Tay.

Pertunjukkan boneka ini dulu biasanya dipagelarkan di kota-kota besar di

Indonesia di dalam kelenteng atau pada pasar malam. Pertunjukkan diiringi oleh

alat musik cina.

2.2.3.14. Wayang Madya

Wayang madya bentuknya mirip seperti wayang purwa dan terbuat dari

kulit namun ceritanya mulai dari Prabu Gendrayana di Astina sampai Lembu.

Subrata di Majapura, yaitu setelah Prabu Parikesit, ( Raja terakhir di Astina

dalam wayang purwa ). Wayang ini diilhami dari Serat Pustakaraja Madya dan

serta Witaraja yang menceritakan riwayat Prabu Aji Pamasa atau Prabu

Kusumawicitra yang bertahta di negara Mamenang / Kediri35.

35 Sutini , Sejarah Perkembangan Kesenian Wayang : Ditinnau dari Sejarah Perkembangan

serta Peranannya dalam Menunjang Pendidikan Kepribadian Bangsa , <http://www.petra.ac.id/eastjava/culture/wayang.htm>

Page 19: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

28

2.2.3.15. Wayang Suluh

Ada sementara orang berpendapat bahwa wayang suluh pada mulanya

lahir di daerah Madiun yang di ciptakan oleh salah seorang pegawai penerangan

dan sekaligus sebagai dalangnya yaitu Soekemi36.

Wayang suluh timbul setelah Indonesia merdeka ( 1946 ). Ceritanya

mengenai negeri ini, dimaksudkan untuk membangkitkan semangat rakyat dalam

mempertahankan kemerdekaan. Wayang Suluh berarti wayang Penerangan,

karena kata suluh berarti pula obor sebagai alat yang biasa dipergunakan untuk

menerangi tempat yang gelap.

Terbuat dari kulit dengan jumlah 22 setiap set. Ukurannya relatif pendek,

sekitar 33-45 cm tingginya. Bentuk wayang Suluh, baik potongannya maupun

pakaiannya mirip dengan pakaian orang sehari-hari. Tokoh yang dibuat

merupakan gambar manusia dengan kedudukan yang berbeda misalnya petani,

pedagang, kaum ningrat dan rakyat jelata. Diantara tokohnya terdapat Bung

Karno, Bung Hatta, Bung Tomo, Sjahrir dan Jendral Sudirman. Bahan

dipergunakan untuk membuat wayang Suluh ada yang berasal dari kulit ada pula

yang berasal dari kayu pipih (1947 ). Tidak ada bentuk baku dari wayang Suluh,

karena selalu mengikuti perkembangan jaman. Hal ini disebabkan khususnya cara

berpakaian masyarakat selalu berubah, terutama para pejabatnya.

Gambar 2.9. Wayang Suluh

( Sumber : Lordly Shades , 1989 )

36 Ismunandar K.R.M. , 1985 , Wayang, asal - usul dan Jenisnya , ( Semarang : Dahara

Prize ) , p 112

Page 20: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

29

2.2.3.16. Wayang Wahana

Wayang wahana merupakan wayang yang menceritakan kehidupan sehari-

hari. Pakaian yang dikenakan merupakan pakaian sehari-hari seperti piyama,

kemeja, atau pakaian bekerja. Wayang ini dibuat oleh Sutarto Hardjowahono di

Mangkunegaran Surakarta.37

2.2.2.17. Wayang Kancil

Wayang Kancil Termasuk kategori wayang modern yang diciptakan tahun

1925 oleh seorang keturunan cina bernama Bo Liem. Wayang yang juga

menggunakan kulit ini menggunakan tokoh binatang yang dibuat dan disungging

oleh Lie To Hien38.

Wayang ini merupakan cerita binatang yang bersifat mendidik

pendengarnya, memberikan pengajaran moral, dan bahwa membawakan suatu

kritik sosial. Cerita lakonnya diambil dari Serat Kancil Kridomartono karangan

Raden Panji Notoroto.

Gambar 2.10. Wayang Kancil

( Sumber : Lordly Shades , 1989 )

2.2.3.18. Wayang Pancasila

Wayang pancasila merupakan salah satu dari wayang yang diciptakan

pasca kemerdekaan Indonesia. Bentuk peraga wayangnya dapat dikatakan mirip

37 ibid 38 Jenis-jenis Wayang , Aikon , mula Mei 1996 edisi 44 , p 3

Page 21: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

30

dengan Wayang Wahana dan Wayang Suluh, hanya saja pada wayang Pancasila

bentuk wayangnya tidak realistis tetapi merupakan modifikasi Wayang Kulit

Purwa.Wayang ini dibuat oleh seorang dalang yang juga merupakan pemimpin

unit informasi pemerintahan yaitu Harsono Hadisoeseno.

Dalam wayang Pancasila, Pandawa Lima menjadi simbol 5 prinsip

pemerintahan Indonesia modern ( Pancasila ). Pada wayang Pancasila, tokoh

ksatria dalam wayang, diserupakan dengan tokoh-tokoh tentara dan pejuang,

diberi baju hijau-hijau, bahkan diberi pistol dan tanda pangkat, misalnya pada

wayang Bima dan Arjuna. 39

2.2.2.19. Wayang Wahyu

Wayang ini juga sering disebut wayang bibel. Diciptakan oleh Bruder

Temotheus Madji Wignjasoebrata pada tahun 1957 untuk menyebarkan agama

Katolik40. Mengambil lakon cerita dari Perjanjian lama dan baru dan dipagelarkan

oleh orang-orang katolik dengan pengantar bahasa Jawa.

Wayang Wahyu mempunyai bentuk peraga wayang terbuat dari kulit,

tetapi corak tatahan dan Sunggingannya mengarah naturalistik.. Lakonnya adalah

Samson dan Delilah, Daud dan Goliath. Pagelaran wayang Wahyu hampir serupa

dengan wayang kulit purwa. Alat musiknya menggunakan gamelan tetapi

diselingi musik gereja.

Gambar 2.11. Wayang Wahyu

( Sumber : lordly Shades , 1989 )

39 Tim Penyusun Ensiklopedi Wayang Indonesia . 2004 . Ensiklopedi Wayang Indonesia . Jakarta : Senawangi

40 Indonesian Heritage : Performing Arts , 1998 , (Singapore : Archipelago Press ) , p 60

Page 22: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

31

2.2.4. Tinjauan Epos Mahabharata

Kisah yang diceritakan dalam epos Mahabharata ini adalah konflik antara

dua saudara bersepupu, yaitu Kurawa dan Pandawa, konflik yang berkembang

menjadi suatu peperangan besar yang menyebabkan musnahnya bangsa Bharata,

yang juga disebut bangsa Kuru.

Diceritakan dua orang bersaudara, putra seorang maharaja, yaitu

Drestaratya yang sulung dan Pandu adiknya. Drestaratya dilahirkan buta. Oleh

sebab itu, maka ia tidak bisa dinobatkan menjadi raja sebagai pengganti ayahnya.

Untuk itu maka Pandu, adiknya, dinobatkan.

Drestaratya mempunyai anak 100 orang, dikenal sebagai Kurawa,

sedangkan Pandu hanya 5 orang, dikenal sebagai Pandawa. Kelima Pandawa ini

adalah Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Raja Pandu meninggal

dalam usia yang masih muda, tatkala anak-anaknya belum menjadi dewasa.

Karenanya, walaupun buta, Drestaratya diangkat jadi raja.

la membesarkan anak-anaknya sendiri dan kemenakannya, Pandawa, di

bawah pengawasan saudara tirinya, Bisma. Ketika anak-anak itu telah cukup

besar, oleh Bisma mereka semuanya diserahkan kepada guru besar Durna untuk

dididik dan diajarkan berbagai ilmu pengetahuan sesuai dengan pendidikan bagi

putra-putra bangsawan ksatria, termasuk ilmu kemiliteran.

Setelah pemuda-pemuda ksatria ini selesai belajar dan menginjak alam

dewasa, Drestaratya menobatkan Yudhistira, Pandawa yang sulung.

Kebijaksanaan dan kebajikan Yudhistira dalam memerintah kerajaan

menimbulkan irihati dan dengki di antara anak-anak Drestaratya sendiri, terutama

Duryudhana yang tersulung. la segera memperoleh teman, Karna, sebagai sekutu

terpercaya, yang sebenarnya adalah anak Dewi Kunti pertama sebelum Pandawa

dilahirkannya. la adalah musuh Arjuna dan permusuhannya dengan Pandawa

dihangatkan lagi dengan persekutuannya dengan Sakuni. Iri hati dan dengki

tumbuh makin besar dan menghasilkan suatu rencana untuk membunuh Pandawa

dengan jalan membakar mereka hidup-hidup dalam pasangrahan tempat Pandawa

tinggal. Tetapi rencana itu dapat dihindari berkat peringatan Widura kepada

Yudhistira untuk membuat terowongan dari pasangrahan menuju hutan, jauh

Page 23: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

32

sebelum peristiwa pembakaran terjadi. Pandawa dapat menyelamatkan diri

mereka, lari ke dalam hutan.

Penderitaan dalam hutan menyebabkan mereka menjadi orang-orang yang

tahan uji dan kuat menghadapi segala marabahaya dan kepahitan hidup. Mereka

kemudian mendengar adanya sayembara pernikahan Dewi Drupadi, putri Raja

Drupada dari negeri Panchala terkenal cantik dan bijaksana. Sayembara ini sangat

megah dan meriah. Banyak sekali putra mahkota dari berbagai negeri mengambil

bagian dalam kompetisi tersebut. Tatkala putra-putra mahkota yang gagah

perkasa tidak ada yang berhasil memenangkan sayembara dan merebut tangan

Drupadi yang molek itu dengan jalan memanah suatu target yang telah

ditentukan, Arjuna bangkit yang pada saat itu menyamar sebagai brahmana.

Walaupun sayembara tersebut hanya boleh diikuti oleh golongan ksatria, tetapi

berhubung tidak ada yang sanggup, maka dari golongan lainpun diperbolehkan

oleh Raja Drupada. Dengan tepat Arjuna dapat membidik target itu, sehingga

dapat memenangkan Drupadi, yang oleh putra-putra mahkota yang gagal

ditentang. Tetapi secara legal Pandawa memenangkan sayemebara itu dan

membawa Drupadi pulang. Dewi Drupadi kemudian menjadi istri Yudhistira.

Munculnya mereka di mata umum, menyebabkan Pandawa diketahui masih

hidup. Drestaratya, paman mereka, memanggil mereka pulang kembali, dan

membagi kerajaan menjadi dua, antara anak-anaknya sendiri, Kurawa dan

Pandawa. Kurawa memperoleh Hastinapura dan Pandawa mendapat

Indraprashtha. Di.bawah pemerintahan Yudhistira, Indraprashtha menjadi suatu

negara teladan dalam keadilan dan kemakmuran. Kurawa sebaliknya. Duryudhana

iri melihat kemakmuran Pandawa ini, lalu merencanakan suatu permainan judi,

dan mengundang Yudhishtira untuk bermain dadu. Undangan permainan judi ini

tidak dapat ditolak sesuai dengan tradisi kaum ksatria. Dalam permainan tersebut,

dengan Sakuni sebagai tandingannya yang telah mengatur penipuan secara licik,

Yudhistira kalah dengan mempertaruhkan segalanya: kekayaannya, istananya,

kerajaannya, saudara-saudaranya, dirinya sendiri dan yang terakhir istrinya, Dewi

Drupadi. Raja Drestaratya tidak dapat membenarkan ini, dia memerintahkan agar

semua milik Yudhistira dikembalikan. Tetapi Duryudhana dengan kawan-

kawannya menyusun rencana perjudian baru, mene-undang Yudhistira bermain,

Page 24: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

33

mengalahkannya dan mengusir mereka selama 12 tahun ke dalam hutan sebagai

taruhan. Selama satu tahun, di tahun yang ke-13 Pandawa harus hidup secara

tidak ditetahui.

Tatkala habis masa 12 tahun dalam pembuangan, selama satu tahun,

Pandawa harus hidup incognito di negeri Raja Wirata. Yudhistira menyamar

sebagai brahmana dengan nama kangka, Bima sebagai juru masak Jayanta atau

Ballawa atau Walala, Arjuna sebagai guru tari yang setengah banci dengan nama

Wrahatnala, Nakula sebagai tukang kuda dengan nama Jayasena atau Grantika

atau Dharmagranthi, Sadewa sebagai gembala sapi dengan nama Jayadbala atau

Tantripala atau Aistanemi dan Drupadi sebagai pramugari permaisuri Raja dengan

nama Sairandri Setelah masa 13 lahun dilalui dengan penuh penderitaan, Pandawa

memutuskan umuk meminta kembali kerajaan mereka sebagai hak yang syah.

Perundingan dilakukan dengan Kurawa untuk mendapatkan kembali Indraprastha

dengan secara damai. Tetapi ini gagal, sebab Duryudhana menolak segala syarat

yang dimajukan oleh Yudhistira melalui misi-misi perundingan. Kedua belah

pihak berusaha untuk mencari sekutu sebanyak-banyaknya, Raja Wirala dan

Krishna menjadi sekutu Pandawa, sedangkan Bishma, Druna, Salya dan lain-

lainnya memihak Kurawa.

Perang tidak bisa dihindarkan. Dalam pertempuran di medan Kurukshetra

itu, Arjuna menyaksikan sendiri bagaimana sanak saudaranya sendiri tewas di

hadapannya, melawan dia, yang menyebabkan hatinya kecut dan merasa sedih. la

mau mengumumkan agar perang diakhiri dan ia sendiri mau meletakkan senjata

secara total. Tetapi untuk memberi semangat dan kekuatan pada bathin pada

Arjuna, Krishna, sebagai pengemudi keretanya, memberi petuah dan nasehat

kepadanya akan arti tugas dan kewajiban seorang ksatria sesuai dengan panggilan

dharmanya. Dialog Krishna dengan Arjuna ini diuraikan dalam Bhagawadgita41

yang termasyhur itu.

Pertempuran dahsyat berlangsung selama 18 hari di medan Kurukshetra.

Darah para pahlawan kusuma bangsa Bharata membasahi bumi seluruh medan

pertempuran. Bisma, Dorna, Salya, Duryudhana dan pahlawan-pahlawan besar

41 Bhagawadgita dalam ajaran Hindu dianggap sebagai kitab suci Weda yang kelima

(Pancatrani), sumber segala bentuk dan aliran falsafah dan ilmu pengetahuan dan petunjuk pelaksanaan hidup umat Hindu.

Page 25: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

34

lainnya beserta seluruh balatetara Kurawa musnah di pertempuran ini.

Aswathama, anak Drona, sebagai pembalas bela ayahnya, masuk ke dalam daerah

Pandawa waktu malam hari, membunuh anak-anak. Drupadi, dan membakarnya

menjadi abu. Memang Pandawa menang dalam pertempuran, tetapi mereka hanya

mewarisi janda-janda dan yatim piatu sebab seluruh balatentara mereka juga

musnah, Aswathama masih terus berusaha unluk menghabiskan Pandawa dengan

jalan membunuh bayi dalam kandungan istri Abimanyu yang telah gugur dalam

pertempuran secara gagah berani. Tetapi berkat kewaspadaan Krishna bayi dalam

kandungan itu dapat diselamatkan, kemudian lahir sebagai Parikesit.

Setelah perang berakhir,Yudhistira melangsungkan upacara aswamedha.

Drestarata yang sudah tua tidak dapat melupakan kematian anak-anaknya dalam

peperangan yang lalu, terutama Duryudhana. Walaupun ia tinggal dengan

pelayanan yang sangat baik dari Yudhistira, namun pertentangan bathin dengan

Bima tidak bisa dielakkan. la meminta diri bersama-sama istrinya, Gandari, yang

diikuti pula oleh Dewi Kunti untuk pergi ke hutan bertapa dan akhirnya musnah

dimakan api ketika hutan terbakar dengan hebatnya. Kedukaan yang mendalam

atas kematian seluruh sanak saudara dalam peperangan tidak bisa memenangkan

hati Pandawa. Akhirnya, setelah menyerahkan takhta kerajaan kepada cucu

mereka, Parikesit, Pandawa meninggalkan ibukota pergi ke Himalaya, Seekor

anjing menemani mereka. Dalam perjalanan mendaki puncak Gunung Mahameru

di Himalaya, satu persatu Pandawa gugur, yang kemudian diterima oleh Indra,

Hyang Tunggal di sorga. 42

2.2.5. Tinjauan Tokoh Bima

Bima adalah Pandawa yang kedua. Ayah dewa dari Bima adalah Batara

Bayu. Sebagai putra Batara Bayu, Bima memiliki saudara bernama Hanoman,

kera putih yang dapat terbang dengan kecepatan kilat.

Orang Jawa mengenal Bima sebagai tokoh satria pinandhita, religius,

tapa ngrame, pekerja sufistik, dan panglima perang sekaligus guru besar. Tokoh

Bima yang melambangkan daya kejiwaan karsa itu terlahir bungkus, sehingga

ketika adiknya lahir yakni Arjuna sebagai lambang kesatuan cipta dan rasa telah

42 Nyoman S. Pendit , 1993 , Mahabharata : Sebuah Perang Dahsyat di Medan Kurukshetra , (Jakarta : Bhatara )

Page 26: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

35

tumbuh dewasa, barulah Bima itu mbabar lahir. Pada bagian akhir dan Banjaran

Bima atau Sena itu khalayak pandangan hidup Jawa akrab dengan aji andalan

Bima yakni Aji Wungkal Bener, bahwa hidup di dunia ini adalah batu pengasah

kebenaran.43

Gambar 2.12. Wayang Kulit Brotosena

(Sumber: Dokumen hasil wawancara kualitatif di Universitas Negeri Surakarta)

Bima disebut juga Bimasena, yang berarti luar biasa, atau

Werkodara, berarti perut serigala, karena kekuatan Jasmani yang dimiliki dan

porsi makan Bima yang banyak sekali. Badannya besar dan gagah perkasa

sebagai tiang pokok keluarga Pendawa. Selain itu Bima memiliki banyak nama,

antara lain yaitu :

1. Bima : maknanya sangat setia pada budi satu yang luhur. Kalau sudah

menjadi tekadnya, siapa saja akan sulit mempengaruhi, bahkan untuk

mencapai cita-citanya itu, meskipun sampai mati akan ditempuh juga.

2. Raden Arya Sena : maknanya ketika lahirnya masih berwujud bungkus,

dan dipecahkan oleh Gajah Sena.

3. Bratasena : maknanya pamungkas laku. Dia sering membereskan

masalah.

43 ibid , p 100

Page 27: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

36

4. Bimasena : maknanya panglima yang memimpin perang.

5. Jodipati : maknanya raja prajurit yang bisa dihandalkan, karena

kesaktiannya dalam menguasai ilmu perang.

6. Jayalaga : maknanya unggul dalam setiap peperangan, kalau sudah

berperang dia malu dikalahkan.

7. Kusumayuda : maknanya menjadi bunga (bintang, pemenang) dalam

setiap peperangan.

8. Kusumadilaga : maknanya dia selalu menjadi bintang dan kembang

dalam gelanggang apa saja, termasuk pertempuran dan persidangan.

9. Wahyuninda : maknanya suka angin. Bila sedang mengeluarkan tenaga

selalu disertai angin topan yang hebat.

10. Bayuputra : karena Bima juga menjadi salah satu murid dan putra Batara

Bayu.

11. Gandawastratmaja : karena dia pernah diangkat menjadi putra Prabu

Gandawastra.

12. Pandhusiwi : karena putra Prabu Pandhu Dewanata.

13. Kunthisunu: karena putra Dewi Kunthi Talibrata.44

Pusaka yang dimiliki Bima antara lain: 45

1. Gada Lukitasari atau Gada Rujakpala mempunyai khasiat sebagai

pemusnah musuh, lambang urat syaraf dan pikiran tajam.

2. Kuku Pancanaka, lambang keampuhan pancaindera yang terkendali.

3. Alugara berbentuk tombak pendek.

4. Bargawa berbentuk kampak besar, dapat dilempar seperti tombak atau

dilepaskan sebagai anak panah.

5. Bargawasta, busur dan anak panah pusaka

44 Sumantri Sumasaputra , 1953 , Serat saking Pakeliran Pedhalangan Ringgit Purwa

Filsafat, (Yogyakarta : Karya Rencana ) , p 119 dikutip dari Dr. Purwadi , 2003 , Tasawuf Jawa (cet. Kedua) , ( Yogyakarta : Narasi ) , p 25

45 Dr. Purwadi , 2003 , Tasawuf Jawa (cet. Kedua ) , ( Yogyakarta : Narasi ) , p 100

Page 28: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

37

Dia mempunyai Aji Pancanaka. Ajinya selalu digenggam kuat,

sebagai senjata perang. Ini berarti jika shalat itu dikerjakan dengan baik, ia

mempunyai kekuatan yang tangguh.46 Ajian yang dimiliki oleh Bima yaitu: 47

1. Aji Bandung Bandawasa, memiliki tangan dan pikiran yang kuat

sekali.

2. Aji Ketuk Lindhu, mempunyai kesaktian dapat berjalan seperti angin,

cepat dan menggetarkan.

Aji Blabag Pangantol-antol, sifat dan perwatakannya gagah berani,

teguh, kuat, tabah, patuh, dan jujur.

2.2.5.1. Tokoh Bima Dalam Keluarga Pandawa

Kehebatan tokoh Bima sudah terlihat sejak dia dilahirkan. Serat Bima

Bungkus karya Can Cu An menceritakan tentang kelahiran Bima secara panjang

lebar.

Pada mulanya Bima lahir dari gua garba ibunya, Dewi Kunthi Talibrata,

dalam keadaan terbungkus. Setelah ditunggu dalam waktu yang relatif lama

ternyata bungkus tetap utuh. Prabu Pandhu Dewanata melihat nasib anaknya

demikian merasa bahwa dirinya sedang mendapat cobaan dari Dewata Agung.

Pada suatu ketika Prabu Pandhu mendapat ilham bahwa nantinya anak itu akan

menjadi satria gagah perkasa dan berbudi luhur asal diasingkan dahulu di tengah

Hutan Minangsraya. Bungkus bayi ini akhirnya diletakkan di hutan dengan

dikawal oleh Harya Suman dan para Kurawa. Harya Suman dan para Kurawa

tidak senang melihat perkembangan bungkus dari hari ke hari semakin subur

wujudnya. Mereka merasa kepentingannya untuk menguasai negeri Astina akan

terganggu kalau bungkus itu berubah wujud menjadi manusia sempurna. Karena

itu, Harya Suman membuat siasat licik. Para Kurawa dihasut agar menghancurkan

bungkus tersebut. Anehnya segala senjata yang digunakan untuk membinasakan

si bungkus itu tidak mempan. Bahkan bungkus itu mengamuk sehingga membuat

para Kurawa kalang kabut. Jadi meskipun belum sempurna wujudnya, Bima

sudah menunjukkan kehebatannya yang luar biasa.

46 Effendi Zarkasi, 1977, Nilai Islam dalam Pewayangan, (Jakarta: Departemen Agama), p 91 47 Waluya , 1996 , Biodata Singkat Bima , Dalam Majalah Cempala . (Jakarta : Pepadi ) ,

dikutip dari Dr. Purwadi , 2003 , Tasawuf Jawa (cet. Kedua ) , ( Yogyakarta : Narasi ) , p 101

Page 29: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

38

Masa pembuangan di Hutan Minangsraya yang dilukiskan sebagai wana

gung liwang-liwung, jalma mara jalma mati (hutan lebat yang sunyi senyap,

manusia yang datang pasti mati) merupakan masa laku tapa brata Bima dan Bima

mengalami ujian yang hebat. Bima ditempa ibarat kerasnya baja. Kesengsaraan

Bima dalam bungkus itu, pada akhirnya membuahkan hasil ketika Gajah Sena

memecahkan bungkus dan membebaskan Bima. Batara Bayu kemudian memberi

anugerah dengan bermacam-macam kawruh (pengetahuan) dan yang penuh

dengan makna simbolis.

Prabu Pandhu Dewanata, raja Astina mempunyai lima orang anak yang

dikenal dengan nama Pandawa. Mereka adalah Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula,

dan Sadewa. Jadi Bima adalah anak nomor dua atau panenggak. 48

2.2.5.2. Tokoh Bima Dalam Cerita Jawa Kuno

Pada beberapa bagian Adiparwa, peranan Bima dilukiskan sebagai

tokoh yang heroik. Salah satu bagiannya menerangkan bahwa Bima berhasil

menyelamatkan ibunya (Dewi Kunthi) dan para saudaranya (Pandawa) dari

bahaya yang menghanguskan tempat peristirahatannya. Musibah ini memang

merupakan akal-akalan dari para Kurawa. Dalam pementasan wayang cerita ini

lebih dikenal dengan sebutan Lakon Bale Sigala-gala.

Kisah lainnya Bima dikisahkan menaklukkan kekejaman raja raksasa yang

bernama Hidimba (Prabu Arimba) terhadap keluarganya. Arimba sesungguhnya

memiliki dendam terhadap keturunan Prabu Pandhu, karena Prabu Pandhu musuh

almarhum ayahnya. Anehnya Hidimbi (Dewi Arimbi) adik dari Hidimba malah

jatuh cinta terhadap Bima. Dari perkawinan ini maka Gatot Kaca dilahirkan. Dan

persengketaan dua keluarga ini dapat diatasi Bima.

Pada bagian Wirathaparwa dikisahkan setelah para Pandawa kalah

bermain dadu, Pandawa bersama Dewi Drupadi mengungsi, bersembunyi dan

menyamar di negeri Wiratha. Ketika Wiratha mendapat serangan mendadak dari

Kurawa yang berkoalisi dengan Trigorta. Prabu Mastyapati, Raja Wiratha

menjadi sangat panik dan kewalahan. Bima pun dengan tanpa berpikir panjang

48 Dr. Purwadi , 2003 , Tasawuf Jawa (cet.Kedua) , (Yogyakarta : Narasi) , p 22

Page 30: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

39

membantu Prabu Mastyapati untuk membendung dan melumpuhkan musuh

kerajaan Wiratha tersebut.

Dalam pengembaraan di Wiratha tersebut Bima sempat menyelamatkan

jiwa raga Drupadi. Harga diri Bima tersinggung sewaktu saudara ipar Prabu

Mastyapati yang bernama Kicaka menggoda kehormatan Dewi Drupadi. Dengan

diam-diam, pada malam hari yang sepi Kicaka dibunuh oleh Bima. Adegan ini

dalam jagad pakeliran sering disebut dengan lakon Jagal Abilawa atau Pendhawa

Ngenger.

Di dalam Kakawin Baratayuda yang ditulis oleh Empu Sedah dan

diselesaikan oleh Empu Panuluh merupakan salah satu karya sastra yang disusun

pada jaman kerajaan Kediri atas perintah Prabu Jayabaya.

Dalam Kakawin Baratayuda itu Bima juga dilukiskan sebagai panglima

perang yang gagah berani. Dia berhasil membunuh musuh-musuh utama para

Pandawa seperti Dursasana, Sangkuni, dan Duryudhana. Orang-orang itu telah

membuat Pandawa hidupnya dalam sengsara.

Khusus buat Dursasana, Bima melakukan pembunuhan dengan penuh

kegigihan. Sampai-sampai darah Dursasana diminum oleh Bima. Kepada

Sangkuni pun Bima tidak dapat menyembunyikan rasa muak akan kelicikan dan

kejahatannya. Begitu Sangkuni tewas dibunuh oleh Bima, bangkainya dipotong-

potong dan dilemparkan ke lima penjuru mata angin. Bima mengutuk jasad

Sangkuni yang akan disiksa oleh tentara Batara Yama.

Puncak dari heroisme Bima adalah ketika dia berhasil membunuh Prabu

Duryudhana. Sudah banyak yang tahu bahwa Prabu Duryudhana semasa

hidupnya suka membuat sakit hati orang lain. Sering kali orang yang

dikecewakan hatinya itu melemparkan kata-kata kutukan kepadanya agar kelak

waktu perang Baratayuda tubuh Duryudhana hancur secara tidak terhormat. Maka

secara tidak langsung, Bima telah memenuhi harapan dan melegakan sakit hati

dari orang yang dendam terhadap Duryudhana.49

49 Dr. Purwadi , 2003 , Tasawuf Jawa (cet.Kedua) , (Yogyakarta : Narasi) , p 27

Page 31: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

40

2.2.5.3. Tokoh Bima Dalam Cerita Jawa Pertengahan

Tokoh Bima sudah terkenal dengan terbitnya Kitab Nawaruci pada akhir

jaman Majapahit, digubah dalam Bahasa Jawa Tengahan. Kitab Nawaruci ini

sudah dibahas dalam bentuk disertasi oleh Dr. Prijohoetomo pada tahun 1934.

dalam disertasi itu dikemukakan perbandingan antara Kitab Nawaruci dengan

Kitab Dewaruci. Kesimpulannya adalah bahwa Kitab Nawaruci itulah yang

menjadi sumber dari lakon Dewaruci yang semakin populer dalam dunia

pewayangan.

Diceritakan oleh Sumarti Suprayitno dalam Serat Nawaruci, Bima berguru

kepada pendeta Drona dengan harapan dia memperoleh air kehidupan. Atas saran

Drona, Bima meninggalkan Negeri Gajah Oya untuk mendatangi Sumur

Dorangga. Namun di situ Bima hanya bertemu dengan dua ekor ular. Kemudian

Bima bertarung sengit dan mengalahkan kedua ekor ular itu dan berubah wujud

menjadi Bidadari Surasembada dan Bidadari Harsanadi.

Selanjutnya Bima pergi ke wilayah Andadawa untuk mendapatkan air

kehidupan. Namun disana ia bertemu dengan Raksasa Indrabahu. Bima dan

Indrabahu salah paham dan akhirnya kedua belah pihak berkelahi. Pertarungan itu

dimenangkan oleh Bima, dengan terbunuhnya Indrabahu yang berubah wujud

menjadi Batara Indra.

Pencarian air kehidupan dilanjutkan oleh Bima. Dicarilah ke Lawana

Udadhi (laut asin), dalam Luwana Udadhi itu Bima bertemu dengan Nawaruci.

Nawaruci membawanya ke sebuah pulau. Disana Bima mendapat bermacam-

macam wejangan dari Nawaruci.

Bima kemudian menjadi Ariwata dan selanjutnya meninggalkan pulau

tersebut di bawah naungan Nawaruci. Bima lalu menuju ke Siwa Murti, tempat

air kehidupan yang dikawal oleh raja Panulah. Dengan sekuat tenaga Bima

berusaha merebut air tersebut. Dia dikejar oleh sembilan dewa. Atas restu dan

bantuan Nawaruci, Bima berhasil mendapatkan air penghidupan.

Air kehidupan yang penuh khasiat tersebut diserahkan kepada Drona.

Kebaikan hati Bima itu masih dicela oleh Drona, karena ia masih belum yakin

dengan khasiat air tersebut. Melihat kelakuan Drona demikian, Nawaruci

mengutuk sehingga dia terlempar jatuh ke tengah samudra. Bima nantinya

Page 32: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

41

berganti nama menjadi Angkusprona. Dia lalu bertapa di Pertiwijati. Di sini dia

mampu mengalahkan segala godaan dari Siwa. Akhirnya Bima disucikan penuh

wibawa dan perkasa berkat semedinya.

Serat Nawaruci yang bercorak Hindu ini memberi inspirasi pada Kyai

Yasadipura I untuk menggubahnya menjadi Serat Dewaruci yang sudah disisipi

unsur tasawuf Islam.50

2.2.5.4. Tokoh Bima dalam Serat Dewaruci

Haryanto (1990) berpendapat bahwa Serat Dewaruci memuat cerita

tentang Bima yang mawas diri dengan tujuan menyucikan dirinya, agar dapat

menyatu dengan Khaliknya atau pamoring kawula Gusti.

Pengembaraan Bima dalam mencari air suci hingga masuk ke dalam

gua garba Dewaruci dikupas oleh S.Haryanto dengan menerapkan teori

psikoanalisis Freudian. Wejangan Dewaruci yang disampaikan kepada Bima

dalam gua garba, dapat ditafsirkan sebagai wejangan Bima klasik yang sudah

pada taraf superego kepada janin yang masih taraf awal yang berlangsung

dalam gua garba ibu Kunthi. Bima pertapa yang sudah pada ego

mendengarkan wejangan tersebut dengan penuh perhatian.

Ilmu pelepasan (ilmu menghadapi kematian) yang diwejangkan

Dewaruci kepada Bima mencakup tentang kematian dan pegangan hidup.

Dijelaskan bahwa hidup tiada yang menghidupi karena sudah ada sejak

makhluk masih berupa janin. Hidup tidak bersela waktu artinya hidup itu

abadi (langgeng). Dengan demikian yang mengalami kematian adalah raga,

dan raga yang telah mati kembali ke tanah sesuai pernyataan dari debu.

Sedangkan jiwa dan sukma yang menghidupi raga, selama hayat dikandung

badan tidak mengalami kematian, tetapi kembali kepada asalnya, yaitu Yang

Maha Pencipta semesta alam.

Adapun kendala mati yang sempurna adalah keduniaan. Oleh karena

itu, Dewaruci mewejangkan agar tidak terikat kepada sesuatu yang serba

duniawi. Mengenai pandangan hidup yang nyata, Dewaruci mewejangkan

50 Dr. Purwadi , 2003 , Tasawuf Jawa (cet.Kedua) , (Yogyakarta : Narasi) , p 30

Page 33: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

42

kepada Bima jangan hanya memenuhi kebutuhan hidup saja, tetapi dia juga

harus menguasai keperluan ajal/mati.

Wejangan Dewaruci mengenai hidup adalah mati dan mati adalah

hidup (mati sajroning ngaurip) menekankan bahwa agar selama orang masih

hidup, nafsu yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan jahat atau

jelek, hendaknya dipadamkan sehingga yang tinggal hanya nafsu yang

mendorong perbuatan baik. Dengan jalan demikian maka manusia dapat

menyatukan diri dengan Khaliknya.51

Selanjutnya Haryanto menyatakan bahwa tokoh Bima dalam cerita

Dewaruci itu menggambarkan satria perkasa dalam kekuatan fisik yang luar

biasa dan juga sebagai seorang wiku dengan kearifan batin.

2.2.6. Tinjauan Serat Dewa Ruci

Dewa Ruci telah diterbitkan dengan transliterasi latin dan terjemahan

bahasa Belanda oleh Poerbatjaraka dalam majalah Jawa (1940). Karya ini

berupa gubahan pendek yang hanya terdiri dari 90 bait dengan metrum

seloka, tapi mengabaikan kaidah kuantitatif. Inti cerita melukiskan perjalanan

Bima yang diutus Durna untuk mencari air yang menghidupkan dan

menyucikan, atas desakan Duryudhana yang mengharapkan kematiannya.

Setelah Bima berhasil membunuh raksasa dan raja naga, sampailah ia di

pulau tengah laut dan berjumpa dengan Dewa Ruci, mahadewa yang

berwujud anak kecil. Bima diberi wejangan ilmu rahasia agung yang

dicarinya, yakni air kehidupan yang menyucikan. Versi lain berbahasa prosa

telah diterbitkan dengan transliterasi latin dan terjemahan bahasa Belanda

sebagai disertasi Prijohoetomo pada tahun 1933.52

Dalam serat Dewa Ruci ini dikisahkan salah satu tokoh dari Pandawa,

yaitu Bima di dalam mencari jati dirinya dan pengetahuan mengenai hakikat

hidupnya. Diceritakan atas permintaan kaum Kurawa, Durna memasang

muslihat untuk melenyapkan Bima dengan menugasinya mencari Tirta

51 Haryanto , 1992 , Bayang-bayang Adiluhung: Filsafat Simbolisme dan Mistik dalam

Wayang , (Semarang : Dahara Prize) , p 130 52 Darusuprapta , 1990 , Ensiklopedi Nasional Indonesia (jilid 4) , (Jakarta : PT. Cipta Adi

Pustaka) , p 331

Page 34: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

43

Prawita Adi sebagai sarana pembuka pengetahuan sejati yang bertempat di

hutan Tibrasara, di gunung Candramuka.

Setelah mengirim barisan pendem untuk mencelakakan Arya Sena,

Suyudana pulang ke permaisuri Banowati dan putrinda Leksmanawati

sementara Sangkuni dan Kurawa lengkap berangkat berkuda pada saat yang

sama di Saptapratala. Batara Anantaboga dan Dewi Suparti menerima

Sasmita dewata bahwa Bima menantu mereka akan menerima cobaan.

Gambar 2.13. Komik Wayang “Dewa Ruci”

(Sumber: R.A. Kosasih. “Dewa Ruci”. Bandung: Erlina, 1988)

Dewi Suparti segera silih warna sebagai naga berangkat untuk

membantu sang menantu di perjalanan bersua para Kurawa dan bertempur, namun

para Kurawa segera menyimpang jalan naga jelmaan segera melanjutkan langkah

dan bertapa di gua Sigrangga. Di Sapta Arga, Resi Abyasa sedang dihadapkan

pada Arjuna dan para punakawan melaporkan bahwa Aryasena hendak

dicelakakan danghyang Durna.

Abyasa menyuruhnya mencegah, namun bila berkeras, doakanlah

agar semua langkahnya membawa hasil sepadan di tengah rimba dalam

perjalanan pulang. Arjuna dan punakawan bertemu sepasang macan, yang kesana

Page 35: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

44

dan kemari. Macan ditewaskan menjelma menjadi Batara Brahma dan Dewi

Saraswati. Batara Brahma memberi wangsit bahwa Bima akan memperoleh

nugraha brahma dan isteri kembali ke kahyangan.

Yudistira, Bima, Nakula dan Sadewa dan Kresna di Amarta Kresna

ikut menahan Bima agar membatalkan niatnya namun Bima berkeras bahwa

mencari tirta adi di gunung Candramuka adalah bukti baktinya pada guru Durna

serta demi mengejar pemahaman inti pengetahuan sejati. Arjuna datang dan

melaporkan semua yang diketahuinya, Bima tetap tidak bisa ditahan dan pamit

berangkat.

Di gunung Candramuka sang sena bertindak membabibuta segala

bukit batu dan pohon besar dibongkar berantakan namun apa yang dicari tetap tak

bersua, juga Rukmuka dan Rukmakala, sepasang raksasa di gunung Candramuka

murka melihat Arya Sena membongkar hutan semena-mena pertarungan tak

terelakkan dan kedua raksasa musnah kembali ke wujud semula: Hyang Indra dan

Hyang Bayu yang memberikan ajian Jalasengara dan senjata Cikal Druwendra

kemampuan memasuki air tanpa kesulitan (Jalasengara) kedua batara memberi

wisikan pula bahwa sebenarnya permintaan Durna hanyalah tipu daya namun

semua usaha yang dilakukan secara bersungguh-sungguh senantiasa akan berbuah

sepadan sang Bima segera kembali ke Hastina untuk menanyakan pada sang guru

Sekembali di Hastina, Durna memberitahu bahwa tugas terdahulu

hanyalah penguji tekad muridnya tempat yang sebenarnya adalah di tengah

samudra. Bima segera kembali ke Amarta untuk pamit kedua kalinya. Di Amarta

kembali semua menahan kepergian Bima namun sekali lagi Bima tak bisa ditahan

dan berangkat segera. Sesampai di gua Srigangga, Bima disambar oleh naga

Suparti bertempur sejenak naga kalah dan kembali ke wujud aslinya kemudian

membisikkan tentang muslihat Durna namun jangan menurunkan semangat bukti

bakti sang menantu agar tetap memperoleh nugraha. Bima diminta segera

meneruskan ke samudera lalu lenyaplah sang dewi dan sekejap saja, arya sena

(Bima) sudah berada di tepian samudera.

Dengan benak hanya terisi satu tujuan menaati permintaan guru

Durna, sang Bima mencebur ke tengah samudera ombak menyaput sampai ke

leher dan kepala termangu sejenak sang Bima membayangkan ancaman maut

Page 36: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

45

namun teringat pada Aji Jalasengara pemberian dewata seekor naga raksasa, sang

nabatnawa, datang menghadang, pertarungan di air membuat seisi samudera

bergolak namun akhirnya sang naga tewas oleh kuku pancanaka. Samudera

kembali hening tenteram sunyi, tak lama kemudian tampaklah seorang anak

bajang di atas air melambai pada bima agar menghampirinya, lalu memberikan

wejangan dengan berbagai ilmu sejati penguak segala rahasia alam semesta. Usai

memberikan wejangan, musnahlah sang Dewa Ruci dan Bima sudah kembali

berada di alam nyata, kembali ke Amarta.

Di tepi samudera menunggu Arya Sangkuni dan para Kurawa,

menduga sudah tewaslah sang tonggak Pandawa. Melihat munculnya sang Bima,

para Kurawa maju mengerubuti. Bima berhasil menghindar, dan hendak segera

kembali ke Amarta. Para Kurawa segera membuntuti dan mengejar. Murung yang

terjadi di Amarta sirna seketika oleh munculnya Arya Bima, yang sehat tak

kurang suatu apa. Wajahnya tampak bersinar cemerlang oleh cahaya surgawi.

Kerusuhan di belakangnya oleh ulah para kurawa segera berhasil dipadamkan

oleh sang Bima. Kurawa bubar berantakan tanpa sisa, Bima segera

menyampaikan segala yang dialaminya kepada Kresna dan kalangan Pandawa

semua berbahagia. Keceriaan alam telah kembali mewarnai istana Amarta, sang

Bima telah menemukan segala yang dikehendakinya pengetahuan tentang hakekat

hidup.

Effendy Zarkasi, dengan mengacu pada pendapat Ki Siswoharsoyo,

mengupas lakon Bima Suci dengan nilai-nilai yang dikandung dalam ajaran

Islam. Beliau membuat ringkasan cerita per-episode dengan diberi komentar

tafsirnya. Secara ringkas analisisnya dapat diungkap sebagai berikut:

a. Bima berguru kepada Resi Durna. Artinya orang yang ingin

mendalami ilmu agama, dia harus berguru kepada orang yang

berilmu. Meskipun kadang-kadang ada orang berilmu yang bertabiat

kurang terpuji. Dalam mencari ilmu seseorang harus selalu berbaik

sangka (khusnudz dzan) terhadap guru, sebagaimana yang telah

dicontohkan oleh Bima terhadap gurunya, Resi Durna.

b. Supaya tujuannya dapat tercapai, Durna menganjurkan Bima untuk

membongkar gunung Reksamuka, artinya orang yang mendalami

Page 37: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

46

ilmu tarikat harus melakukan hal-hal yang berat, seberat

membongkar sebuah gunung. Misalnya dia harus menghilangkan

sifat keduniaannya.

c. Bima bertemu dua raksasa besar, Rukmuka dan Rukmakala sewaktu

Bima membongkar gunung Reksamuka. Kedua raksasa itu berhasil

dikalahkan dan dibunuh oleh Bima. Artinya orang yang berusaha

mensucikan diri harus mampu mengurangi semua godaan duniawi.

Sedang Rukmuka melambangkan nafsu pancaindera yang selalu

membawa manusia menuju kesesatan. Sedang Rukmakala

melambangkan akal pikiran yang sering lepas kendali (kebablasen)

sampai membahayakan bagi keselamatannya sendiri. Kedua

rintangan besar itu mampu diatasi oleh Bima meskipun dengan

perjuangan berat.

d. Sesudah dibunuh oleh Bima, kedua raksasa itu berubah menjadi dua

dewa. Karena keduanya telah ditolong dapat kembali berwujud

dewa, Bima diberi anugerah Sabuk Cindhe Wilis dengan Bara

Kembar dan dapat dipakai di paha kanan kiri. Artinya sudah menjadi

kebiasaaan bila seseorang yang hendak menyucikan diri itu hams

man menutup mata dan telinga terhadap ejekan orang lain. Lama-

kelamaan ejekan yang menjadi beban itu akan lenyap juga. Mereka

yang mengejek akhirnya mengakui kebenarannya. Sedang hadiah

(Sabuk Bara dengan Cindhe Kembar) melukiskan orang yang

berpetualang mencari ilmu dengan tekad kuat laksana ikat pinggang

(cindhe). Bara di kanan menun-jukkan perilaku yang harus

melepaskan diri dari sifat yang memegang teguh ajaran guru.

e. Dua dewa menyuruh Bima kembali kepada Resi Durna untuk

menanyakan tempat sesungguhnya Tirta Prawita Sari, sebab di

Gunung Reksamuka tidak ada. Artinya bila mentaati perintah guru,

si murid akan semakin banyak pengalaman yang sebelumnya tidak

pernah diketahui. Benar atau tidak, perintah guru kalau dilaksanakan

akan tetap bermanfaat.

Page 38: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

47

f. Bima menghadap gurunya, dan Durna memberi wejangan tentang

keharusan berbakti kepada Dzat yang harus disembah. Kemudian

Bima disuruh mencari Tirta Prawita Sari di dasar lautan. Artinya

seseorang yang sudah mendapat ilmu tarikat. Semakin kuat orang

menuju hakikat agama, maka hal-hal yang menjadi penghambatnya

semakin besar. Adapun tempat Tirta Prawita Sari di dasar laut

memberi makna bahwa untuk sampai pada tingkat makrifatullah

memang sukar, jauh dan dalam. Maka dia harus terjun dan

menyelam dalam lautan. Ini berarti bahwa orang itu itu harus

menyucikan sifat-sifat Allah SWT sebagaimana tersurat dalam

Asmaul Husna.

g. Mendengar niat Bima pergi ke lautan, ibunya dan para Pandawa

menangis dan berusaha mencegahnya. Tetapi tekad Bima tidak bisa

dikendurkan. Artinya seseorang yang sudah terpikat dengan

makrifatullah, dia mesti mau melepaskan diri dari segala hal yang

paling dicintainya.

h. Dalam perjalanan Bima bertemu dengan empat saudaranya tunggal

Bayu. Mereka hendak mencegah kenekadan Bima, tetapi dia lari

meninggalkan mereka. Keempatnya tetap membantu Bima dengan

cara menyatukan diri dengan berwujud Gajah Situbanda. Artinya

seseorang yang hendak mencapai suatu tujuan mulia tetap mendapat

godaan dari keempat nafsu (amarah, lawamah, sufiah dan

muthmainah) yang ada pada dirinya. Bila berhasil, dia harus mampu

mengatasinya.

i. Bima heran karena di lautan dia tetap terapung. Baru setelah Gajah

Situbanda yang menjaganya melepas, Bima tenggelam dalam arus

samudera. Artinya seseorang yang telah berhasil melepaskan

nafsunya, orang tersebut akan terbuka pintu makri-fatullahnya.

j. Ketika Bima hanyut, tiba-tiba ada ular besar yang menggigit tubuh

dan pahanya. Dengan cekatan naga itu ditusuk dengan Kuku

Pancanaka dan mati seketika. Anehnya Bima ikut mati juga. Artinya

naga menurut ilmu hakikat menggambarkan utusan Tuhan yang

Page 39: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

48

berwujud malaikat. Malaikat menolong orang yang tidak tahu

tentang nasibnya, agar tidak terlalu lama menderita. Peristiwa ini

mirip dengan Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad Saw.

k. Bima tidak menyadari bahwa dirinya sudah berupa suksma. Dia

duduk bersimpuh ketika berhadapan dengan Dewaruci. Dia

mengatakan bahwa dirinya hendak mencari Tirta Prawita Sari.

Kemudian Bima disuruh masuk ke dalam tubuh Dewaruci. Artinya

orang yang mencari tingkatan makrifat kalimat syahadat yang mula-

mula. Untuk mencapai anugerah Tuhan hams dengan jalan sesuai

dengan lahir batinnya.

l. Karena Dewaruci kecil tubuhnya. Bima bingung untuk masuk. Lalu

diberi petunjuk untuk masuk lewat telinga. Dalam tubuh Dewaruci

dia linglung tidak tahu arah. Biar tenang, dia disuruh semedi

sebentar. Artinya meskipun berwujud ruh, dia tetap punya perasaan

dan akal budi. Sudah wajar orang yang berada di alam baru itu

terkejut seperti bayi lahir. Dengan dzikir kepada Allah SWT jiwa

akan tenang damai.

m. Bima menjawab pertanyaan Dewaruci bahwa dirinya merasa berada

di dalam alam agung lengkap dengan segala isinya. Setelah itu

disuruh semedi dan dia melihat lima macam cahaya yang saling

bersaing. Artinya orang yang sudah pada tingkat hakikat agama,

maka jiwanya telah makrifat kepada hakikat alam kabir (besar) dan

saghir (kecil). Sedang kelima cahaya itu melambangkan panca

indera yang cenderung ingin memuaskan hawa nafsu.

n. Bima disuruh semedi lagi dan dia melihat wujud gana berbentuk

emas. Dia merasa di alam indah permai, mulia dan wangi baunya,

dia bemiat tidak pulang ke dunia. Artinya menggambarkan ruh yang

telah berada di surga maya. Meskipun sudah merasa puas dan ingin

menetap disana, tetapi niat itu tidak mungkin karena tugasnya di

Page 40: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

49

dunia belum selesai. Kisah ini juga sangat mirip dengan kisah Isra’

Mi’raj Nabi Muhammad Saw.53

2.3. Tinjauan Komik

2.3.1. Pengertian Komik

Komik adalah cerita gambar serial sebagai perpaduan karya seni rupa atau

seni gambar dan seni sastra. Di Perancis, orang menyebutnya sastra ekspresi

grafis. Komik berbentuk rangkaian gambar, masing-masing dalam kotak, yang

keseluruhannya merupakan rentetan satu cerita. Gambar-gambar itu pada

umumnya dilengkapi balon-balon ucapan dan ada kalanya masih disertai narasi

sebagai penjelasan. Komik dimuat secara tetap sebagai cerita bersambung dalam

majalah dan surat kabar, atau diterbitkan sebagai buku dan dalam bentuk

majalah54.

Scott McCloud dalam bukunya Understanding Comics menjelaskan

bahwa maestro komik Will Eisner mendefinisikan komik sebagai seni berturutan,

dan Cloud sendiri mempertegas pemahaman tersebut dengan penjelasan bahwa

komik adalah seni visual berturutan yang terjukstaposisi, yaitu berurutan dalam

jarak yang berdekatan, bersebelahan.55 Berdasar definisi tersebut, menurut Cloud

komik memanfaatkan ruang dalam media gambar untuk meletakkan gambar demi

gambar sehingga membentuk suatu alur cerita yang utuh

Sesungguhnya komik lebih dari sekedar cerita bergambar yang

menghibur, dan bukan pula sekedar bacaan untuk anak-anak ataupun bacaan

murahan pengisi waktu luang sebagaimana stereotype yang tercipta di masyarakat

selama ini. Lebih dari itu, komik merupakan suatu bentuk media komunikasi

visual yang memiliki kekuatan untuk menyampaikan informasi secara populer

dan mudah dimengerti.56 Paduan gambar dan tulisan yang merangkai alur cerita

adalah kekuatan komik. Gambar membuat cerita komik lebih mudah diserap dan

53 Effendi Zarkasi, 1977, Nilai Islam dalam Pewayangan, (Jakarta: Departemen Agama), p

103-126 54 Atmakusumah, 1990, Ensiklopedi Nasional Indonesia (jilid 9), (Jakarta: PT. Cipta Adi

Pustaka), p 54 55 McCloud. Scott , 2001, “Understanding Comics,” (Jakarta: KPG) , p. 5. 56 Karpet Biru, “Komik,”

http//www.mikon.com

Page 41: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

50

teks membuatnya lebih mudah dimengerti, sementara alur membuat pesan yang

hendak disampaikan melalui komik dapat lebih mudah untuk diikuti dan diingat.

Sebagai media komunikasi visual, komik dapat diterapkan sebagai alat

bantu pendidikan, menjadi alat promosi bisnis, alat penyuluhan, alat kampanye,

media propaganda, dan pembentuk opini dalam pers.

Sedangkan menurut Imansyah Lubis, S.Sos, Komik adalah media

komunikasi alternatif. Komik sebagai media komunikasi, komunikasi merupakan

sebuah fenomena pemenuhan kebutuhan manusia, terutama kebutuhan sosial,

sejak puluhan ribu tahun yang lampau. Komunikasi didefinisikan sebagai “proses

penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai paduan

pikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, himbauan, dan

sebagainya yang dilakukan seseorang kepada orang lain. Gambar pun mengalami

pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika masyarakat dan

perkembangan teknologi.57

2.3.2. Sejarah dan Perkembangan Komik di Dunia

Komik sudah mulai ada sejak jaman Palaeolithycum di benua Eropa

bagian barat. Terdapat gambar-gambar dalam dinding gua mengenai manusia

yang sedang berburu bison. Ini dibuktikan dengan penemuan sebuah artefak

berupa naskah bergambar pada tahun 1519 temuan Cortes, yang kemudian

diamati oleh Alfonso Caso, sejarawan dan arkeolog asal Mexico.58 Gambar-

gambar bercerita pun dapat ditemukan di Mesir dalam kuburan Firaun yang

berupa rangkaian gambar yang dipadu dengan bentuk huruf Hieroglyph. Hal

tersebut diyakini sebagai awal dari komik yang kita kenal sekarang.

Komik dengan bentuk yang ada masa ini, lahir ketika ditemukannya mesin

cetak oleh Johannes Guttenberg pada abad XVII. Buku komik yang pertama

beredar adalah Punch & Judy yang disebarkan di keramaian massa, lalu di Eropa

dikembangkan bentuk komik yang baru yaitu jenis Comic Strip yang dimuat

dalam media surat kabar. Comic Strip pertama yang muncul adalah Max and

57 Imansyah Lubis, S.Sos. “Komik: Media Komunikasi Alternatif,” Mikon Diffy 22 Desember

2001.http://mikon.diffy.com/mikon/berita/artikel 1.htm 58 McCloud. Scott, p. 10.

Page 42: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

51

Mortiz dan Christiphe (Christopher Colombus) karya Wilhelmn Busch pada tahun

1870. Karya tersebut adalah pelopor komik modern saat ini.

Kemudian komik mulai berkembang dengan sangat pesat di Amerika

Serikat, dicetuskan oleh komik berjudul The Yellow Kids, karya Richard Outcalt

pada tahun 1895. Komik ini disebut sebagai pelopor perkembangan cerita

Superhero yang kita kenal sekarang. Perkembangan komik yang sangat

fenomenal di Amerika Serikat ini menyebabkan munculnya banyak figur-figur

komik baru seperti The Katzjenjammer Kids (1897), Mutt and Jeff (1907), The

Captain and The Kids (1914), Blondie (1930), Tarzan (1929) dan Dick Tracy

(1931).

2.3.3. Sejarah dan Perkembangan Komik Indonesia

Sejak jaman dulu di Indonesia sebenarnya sudah ada asal mula komik

Indonesia, hal tersebut dapat dilihat pada dinding-dinding candi yang

menampilkan gambar-gambar adegan perenungan yang terdapat pada dinding

candi Borobudur dan gambar/ relief pada candi Prambanan yang menceritakan

tentang Ramayana.

Di Surakarta bagian selatan, tepatnya di dekat Pacitan ada sebuah desa

yang bernama Gedompol. Di desa tersebut masih tersimpan beberapa gulungan

wayang beber yang menceritakan tentang legenda. Berbeda dengan wayang beber

wayang kulit rangkaian adegan memberi tempat isitmewa kepada gambar. Dalang

membuat berbagai citra dengan bantuan boneka pipih yang dibuat dari kulit yang

diukir dan layar putih segi empat.

Gambar 2.14. Lembar kain berhiaskan gambar satu adegan dari wayang beber.

(Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”.Jakarta, 1998)

Page 43: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

52

Menyerupai Wayang Beber, di Bali pengungkapan gambar visual tidak

menggunakan media kain, melainkan daun lontar dinamakan Prasi yang saat

sekarang sering disebut Lontar Komik. Prasi merupakan naskah lontar bergambar

yang pada umumnya mengangkat kisah Ramayana, Mahabharata dan Tantri.

Sebenarnya tidak ada pengaruh langsung antara relief candi, Wayang Beber, Serat

Damarwulan dan Lontar Komik terhadap lahirnya komik Indonesia, tetapi

peninggalan-peninggalan tersebut menunjukkan bahwa komik telah memiliki akar

di Indonesia dan bukan merupakan hal baru yang datang dari luar.

Gambar 2.15. Komik Strip Put On

(Sumber: Kho Wang Gie. “Put On”. Surat Kabar Sin Po, 1954)

Dalam perkembangannya, komik Indonesia sangat dipengaruhi oleh

budaya Barat dan Cina (1931-1954) melalui sarana media massa. Surat kabar

harian berbahasa Belanda De Orient yang memuat tentang kisah petualangan

angkasa Flash Gordon yang sangat digemari, surat kabar Sin Po yang memuat

komik strip karya Kho Wang Gie dengan kisahnya tentang tokoh jenaka. Surat

kabar Sin Po pula yang memuat tokoh gendut yang lucu bernama Put On pada

awal tahun 1931, Put On digambarkan sebagai pemuda peranakan Cina yang

rcndah hati, bodoh, malang nasibnya, tetapi mempunyai rasa nasionalisme yang

tinggi (Put On pemah dikisahkan memiliki keinginan untuk bergabung menjadi

sukarelawan dalam masa perjuangan merebut Irian Barat). Tokoh ini sangat

disukai pada saat itu, sehingga namanya diakui sebagai julukan untuk orang

Page 44: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

53

berperawakan gendut dan bersifat bodoh dalam kehidupan masyarakat. Surat

kabar Sin Po memuat kisah tentang Put On sampai tahun 1960 (surat kabar Sin Po

dilarang terbit pada tahun itu), yang kemudian karena kepopulerannya surat kabar

Warta Bhakti melanjutkan untuk memuat kisah-kisah jenaka mengenai Put On.

Keberhasilan Put On ini di ekor komikus lain dalam menciptakan tokoh yang

sepintas berkarakter sama, namun tidak pernah berhasil melampaui kepopuleran

tokoh Put On59. Sebelum Put On, pada masa Hindia Belanda komik karya Clinge

Doorenbos berjudul Flippie Flink muncul di harian berbahasa Belanda, De Java

Bode (1938). Bersamaan dengan itu Flash Gordon yang termasyhur muncul di

harian DeOrient dan dengan cepat menginspirasi komikus-komikus Indonesia.

Gambar 2.16. Komik Popo si tikus

(Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”. Jakarta , 1998)

Tahun 1954, banyak komikus lokal yang terpengaruh oleh tokoh-tokoh

komik asing yang saat itu memang banyak digemari. Kapten Komet yang sepintas

mirip sekali dengan Flash Gordon, Sri Asih yang mirip dengan Supergirl atau

Wonder Woman, ataupun Popo si tikus yang menyerupai Mickey Mouse60. Hal ini

mengakibatkan banyaknya kritik dari para pendidik, termasuk gagasan untuk

menghentikan produksi komik untuk selamanya. Menyikapi sikap keras ini,

59 Bonneff. Marcell, 2001, Komik Indonesia (cet. Kedua), ( Jakarta : Kepustakaan Populer

Gramedia ), p 19 60 Ibid, p 24

Page 45: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

54

beberapa penerbit seperti Melodi dari Bandung, Keng Po dari Jakarta segera

membuat tujuan baru untuk komik Indonesia. Komik Indonesia haruslah

mengangkat kebudayaan nasional, yang bermanfaat untuk membentuk

kepribadian dan kebanggaan bangsa. Pada saat itulah mulai bermunculan komik

yang bertemakan cerita pewayangan, seperti Lahirnya Gatotkatja (Keng Po),

Raden Palasara karya Johnlo, dan Mahabharata yang legendaris, karya R.A.

Kosasih (Melodi). Kehadiran komik-komik ini disambut dengan baik oleh

masyarakat, begitu pula dari kalangan pendidik yang terpuaskan dengan hadirnya

majalah pendidikan untuk anak-anak, Tjahaja dan Aladin. Majalah ini memuat

cerita bergambar yang mengisahkan tokoh dongeng lokal seperti Pak Katung,

atau Bawang Merah. Komik Indonesia benar-benar mendapat tempat dalam

masyarakat pada masa tersebut, dengan komikus kenamaan seperti R.A.

Kosasih61.

Gambar 2.17. Komik Wayang karya Kosasih

( Sumber: R.A. Kosasih . “Ardjuna Wiwaha”. Bandung: Melodi, 1988)

Setelah 1960, minat pada komik wayang menurun dan mulai berpindah

pada cerita legenda. Walaupun demikian, komik wayang diakui sebagai produk

budaya populer, sebab begitu luasnya dunia pewayangan sehingga setiap orang

61 Bonneff. Marcell, 2001, Komik Indonesia (cet. Kedua), ( Jakarta : Kepustakaan Populer

Gramedia ), p 28

Page 46: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

55

dapat mengambil manfaat darinya62. Komik legenda yang sukses pada masa itu

antara lain Lutung Kasarung dan Sangkuriang (legenda Sunda), Nji Rara Kidoel

dan Lara Djonggrang (legenda Jawa), Sedjarah Lahirnja Reog dan Banjuwangi

dari Jawa Timur, Andi-andi Lumut, dan juga Djaka Tingkir. Di antara semuanya,

justru cerita rakyat Sumatra yang memperkaya khasanah perkomikan Indonesia

dengan tema cerita legenda Minangkabau, Tapanuli, Deli Kuno, yang dibidani

oleh kelompok komikus Medan dan diterbitkan oleh penerbit Casso sekitar 1962.

Yang terkenal adalah Pendekar Sorak Merapi. Mirah Tjaga dan Mirah Silu, serta

Hang Djebat Durhaka yang mengadaptasi hikayat Hang Tuah.

Setelah 1965, setelah pergolakan politik Indonesia, mulai bermunculan

komik-komik bertema kehidupan remaja. Ini semacam cooling down dunia

perkomikan Indonesia. Sebab sesudah masa coup d'Etat 1965, banyak komik

disita karena dicurigai menjadi alat propaganda komunis. Komik yang beredar

pada masa sesudahnya lebih banyak menyiratkan moral yang mendorong

semangat revolusi dan nasionalisme kaum muda, seperti tokoh Ilham dalam llham

dan Crosboy. atau Amelia dalam Amelia Perintis di Rimba Kalimantan. Ganjang

Rok Ketat. Rambut Sasak, Pahlawan Tjilik, serta Pesta Pora, Korupsi dan

Achlak. Komik-komik ini muncul sebagai oposan dan komik roman percintaan

yang merupakan produk budaya barat yang mempengaruhi remaja pada masa itu.

Budaya tersebut dibawa oleh genre musik yang biasa disebut British Pop atau

britpop yang diusung oleh band-band british terkenal di awal 1970-an, seperti The

Beatles. Pengaruh britpop dinilai sangat berbahaya bagi budaya timur karena

dianggap merangsang anak muda untuk menyimpang dari nilai-nilai tradisional,

dan melanggar sopan santun hubungan laki-laki dan perempuan.

Era 1970-an, komikus yang terkenal dengan karya-karya mereka yang

bertutur tentang kehidupan sehari-hari remaja adalah Kosasih, Jan Mintaraga,

Zaidy, Teguh Santosa, Wied Sendja, Tati, Hasmi dan Ganes Th. Jan telah

menghasilkan lebih dari seratus cerita komik pada akhir 1970-an, dan ia cukup

terkenal karena beberapa komiknya menghiasi majalah-majalah remaja sampai

akhir 1980-an. Ganes Th. menjadi terkenal setelah karya masterpiece-nya "Si

62 ibid

Page 47: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

56

Buta dari Goa Hantu" diangkat ke layar lebar. Sementara Teguh Santosa dikenal

karena kualitas; orisinalitas dan gambarnya yang konstan.

Gambar 2.18. Komik Si Buta Dari Goa Hantu

(Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”. Jakarta , 1998)

Akhir 1980-an merupakan masa surut komik Indonesia. Dan pasar komik

Indonesia diwarnai oleh komik-komik Eropa, seperti Kisah Petualangan Tintin,

Asterix. Steven Sterk. Smurf. serta komik Amerika seperti Donald Bebek dan

Serial Nina, yang sampai saat ini masih digemari. 1990-an sampai sekarang, pasar

komik saat ini di Indonesia boleh dibilang dikuasai oleh komik bernuansa manga

khas Jepang. Yang sempat terkenal adalah Sailor Moon, Candy-Candy, Pop Corn.

Serial Topeng Kaca. Kung Fu Boy, Magic Knight Ray Earth, Detektif Conan,

Doraemon. Kobo Chan, Sentaro serta Crayon Sinchan. Pengaruh manga sangat

besar terhadap gaya gambar komikus Indonesia. Komikus muda yang berkarya

saat ini pun, banyak yang mendua seperti halnya terjadi di tahun 1954, gaya

visual yang persis sama dengan karakter sebagian besar tokoh komik Jepang

(biasa disebut manga), bahkan dengan latar belakang kebudayaan yang bukan dari

negeri sendiri (baik keadaan lingkungan, kebiasaan hidup, tradisi, pakaian). Hal

Page 48: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

57

tersebut dilakukan terutama agar penerbit besar mau untuk mempublikasikan

karya mereka. Sedangkan komikus yang idealis bertahan untuk menonjolkan

kebudayaan sendiri, banyak berkarya dan menerbitkannya tanpa melalui penerbit

resmi dengan jalur distribusi yang tidak resmi pula (biasa disebut dengan komik

underground atau komik indie (independen)).

2.3.4. Segmentasi Komik

Komik memiliki target pembaca yang sangat luas karena beragam tema

dan cerita yang diangkat sehingga komik mampu mencakup target pembaca

dengan usia yang beragam dari anak-anak sampai dengan orang dewasa. Komik

anak-anak lebih cenderung mengarah ke tema kepahlawanan, pendidikan dan hal-

hal yang berbau impian seperti petualangan. Sedangkan komik untuk dewasa

lebih cenderung mengarah ke tema politik, realita kehidupan, dan roman.

Meskipun tema komik yang sudah ada saat ini, cukup luas terbit di

Indonesia, komik masih dianggap sebagai media hiburan untuk anak-anak.

Karena komik dianggap sebagai media bacaan yang memiliki dampak negatif

terhadap anak-anak, maka penerbit di Indonesia kurang memperhatikan

pemberian rating untuk komik-komik yang beredar, sehingga segmentasi usia

menjadi tidak berlaku dan sering menimbulkan kesalah pahaman karena tidak

sampai ke target yang hendak dituju.

2.4. Tinjauan Remaja Sebagai Target Audience Perancangan

Remaja, sebagaimana yang dikatakan Musthafa Fahmi, adalah sosok

manusia yang belum matang. Hal ini dikarenakan remaja berada pada fase

perkembangan antara anak-anak dan dewasa. Karena keberadaannya itulah maka

remaja dikatakan sebagai tahapan usia yang belum matang. Remaja juga disebut

sebagai usia pencarian identitas atau jati diri. Dalam proses pencarian jati din

(aku), remaja selalu mencoba dan mencoba apa yang cocok pada dirinya. Di

samping itu, remaja juga mencari bentuk dirinya kelak di kemudian hari.

Selama proses ini remaja selalu berinteraksi dengan lingkungannya, baik

lingkungan dalam bentuk jasmani ataupun rohani. Keberadaan lingkungan

demikian dekatnya dengan remaja sehingga apa yang terdapat dalam lingkungan

Page 49: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

58

akan dengan mudah diindera. Akibat dari keadaan ini maka dalam jangka panjang

remaja akan terbentuk sesuai dengan lingkungan yang membentuknya.

Dalam kenyataan, lingkungan ada yang baik dan ada yang buruk.

Lingkungan yang baik akan membentuk remaja menjadi baik dan lingkungan

yang buruk akan membentuk remaja menjadi buruk pula. Peran lingkungan

memang demikian besar dalam proses pembentukan remaja, disamping faktor

hereditas.

Remaja harus pandai menentukan di mana harus berada, pada siapa harus

berteman. bagaimana harus bersikap pada lingkungan yang tidak baik, ia harus

menjadi apa dan siapa, bagaimana harus berbuat. Hal ini penting sebab akan

memberikan gambaran tentang sosok remaja bersangkutan. Bila gagal dalam

menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas maka akan menjadi sosok remaja yang

tidak diinginkan. Sungguh ironis apabila remaja menjadi manusia yang

mengalami keterasingan, baik dari diri sendiri, keluarga, lingkungan dan

Tuhannya. Bila hal ini terjadi maka remaja akan kehilangan arahnya dan dirinya.

Remaja bukan lagi menjadi dirinya, bukan bagian dari lingkungannya dan jauh

dari Tuhan. Dampak selanjutnya adalah remaja akan berbuat semaunya karena

merasa tidak lagi menjadi bagian dari lingkungannya. sekalipun perbuatannya

merugikan diri sendiri, keluarga dan lingkungannya. Ia menjadi manusia yang

tidak memiliki sense of responsibility, cuek dan acuh tak acuh.

Masa remaja adalah masa pertumbuhan yang sangat labil, sehingga pada

masa pertumbuhan ini diperlukan adanya bimbingan moral sejak dini, baik dari

pihak orang tua maupun sekolah. Bimbingan dapat dilakukan dengan memberikan

perhatian yang lebih, pengertian diri dan pemberian nasehat-nasehat yang baik.

Tindakan kekerasan dan pemaksaan pada remaja akan membuat diri mereka

memberontak, dan dapat berakibat buruk.

2.5. Tinjauan Gaya Pop-up

2.5.1. Pengertian Gaya Pop-up

Gaya yang dimaksudkan dalam perancangan ini adalah ragam, cara, rupa,

bentuk yang khusus dalam karya cerita bergambar. Gaya Pop-up sendiri

Page 50: 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Perancangan · Para punakawan di kelir, dalam pertunjukan wayang kulit yang disiarkan oleh RRI (Sumber: Marcel Bonneff. “Komik Indonesia”

Universitas Kristen Petra

59

merupakan bentuk timbul pada kertas yang berbentuk tiga dimensi (3-D) ketika

halaman kertas tersebut dibuka.63

2.5.2. Sejarah Pop-up

Pop-up pertama kali dikenal pada tahun 1306 pada manuskrip-manuskrip

astrologi. Kemudian pada tahun 1700, untuk pertama kalinya pop-up digunakan

sebagai media kreativitas pada buku cerita bergambar anak, namun hanya sebagai

pembungkus buku tersebut. Hingga pada akhimya, gaya Pop-up mulai sering

digunakan terutama setelah berbagai macam kartu ucapan digunakan. Seperti

kartu Natal yang pertama kali dibuat tahun tahun 1843 oleh John Calcott Horsley

di Inggris, kartu valentine pertama tahun 1400 yang dibuat museum British, kartu

paskah, dan sebagainya. Kartu-kartu tersebut yang memicu inspirasi gaya Pop-up

untuk pertama kalinya. Tokoh-tokoh Pop-up yang berpengaruh besar pada

perkembangan pop-up hingga saat ini adalah David Carter, Joan Irvine, James

Diaz Margineer, Paul Jackson Forrester, Duncan Brimmingham, Barbara Reid,

Masahiro Chatani, dan Clive Glifford.64

63 http://www.dictionary.com 64 http://www.custompopups.com