2. analisa tinjauan teori 2.1. studi literatur · 2.2.3. upacara ritual perayaan sam po upacara...
TRANSCRIPT
8 Universitas Kristen Petra
2. ANALISA TINJAUAN TEORI
2.1. Studi Literatur
Dalam perancangan ini membutuhkan suatu kepustakaan sebagai sumber-
sumber informasi dan pengetahuan mengenai pokok soal yang dikaji ,objek
kajian, dan segala sesuatu yang terkait dengan perancangan. Oleh karena itu
kepustakaan berfungsi sebagai sumber informasi pendukung yang membatu
dengan teori-teori yang terkaji di dalamnya untuk mendefinisikan dan
merumuskan proses perancangan .
Untuk perancangan buku ilustrasi maka membutuhkan berbagai sumber
kepustakaan mengenai dunia ilustrasi dan senirupa , Di mana dapat mencakup
buku teori dan buku perkembangan ilmu ilustrasi dan senirupa . Dalam
perancangan ini objek yang diteliti adalah upacara ritual perayaan Sam Po oleh
karena itu membutuhkan kepustakaan mengenai sejarah dari Sam Po, berupa
buku sejarah yang berkaitan dengan cerita Sam Po Kong dan buku pengetahuan
budaya Cina, serta data wawancara langsung kepada nara sumber.
Dalam objek perancangan ini terkait dengan lokasi dari objek yang diteliti
yakni di kota Semarang karena itu dibutuhkan suatu kepustakaan yang
memberikan gambaran mengenai kota Semarang , dapat berupa buku sejarah kota
Semarang dan sumber data komunikasi langsung atau wawancara . Teknik
perancangan subjek masalah menjadi bagian yang terkait dalam perancangan,
dalam hal ini teknik yang digunakan adalah digital painting. Oleh karena itu
diperlukan kepustakaan dan teori-teori mengenai teknik digital painting ini, di
mana dapat berupa buku perkembangan digital painting dan jurnal-jurnal
mengenai digital painting .
2.2. Tinjauan Judul Perancangan
Judul Tugas akhir ini yaitu : Perancangan Buku Ilustrasi Upacara Ritual
Perayaan Sam Po di Semarang dengan Teknik Digital Painting. Dari uraian
tersebut, maka masing-masing komponennya akan dijelaskan secara terperinci
dengan tujuan untuk menguraikan:
Universitas Kristen Petra
9
2.2.1. Sifat dan jenis problematikanya: Perancangan
2.2.2. Pokok soal yang dikaji/subject matter: Buku Ilustrasi
2.2.3. Objek yang diteliti/dituju: Upacara Ritual Perayaan Sam Po
2.2.4. Lokasi: Kota Semarang
2.2.5. Teknik dalam perancangan: Digital Painting
Melalui pembedahan dan perincian komponen-kompenen dalam judul
dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena sosial secara sistematis dalam
bentuk hubungan antar konsep dengan berdasarkan landasan teoritis.
2.2.1. Perancangan
Perancangan adalah proses, cara, perbuatan merancang (Kamus Besar
Bahasa Indonesia 927). Perancangan dalam hal ini dapat diartikan juga sebagai
kegiatan mendesain. Hakekat desain adalah upaya manusia dalam kehidupan
sehari-hari dalam memecahkan suatu masalah.
2.2.2. Buku Ilustrasi
Buku ilustrasi tidak merupakan suatu definisi tersendiri melainkan dalam
kenyataannya buku ilustrasi memiliki persamaan secara fisik dengan cerita
bergambar atau cergam. Perbedaan istilah ini dikarenakan nilai fungsi atau
kegunaan dari keduanya, bahkan keduanya sering dianggap sama. Cergam
memuat cerita atau informasi yang dipadukan dengan gambar yang menarik dan
berkaitan dengan topik atau informasi yang diangkat. Gambar yang ditampilkan
juga berfungsi untuk menjelaskan isi cerita. Ilustrasi dalam cergam hanya
menggambarkan bagian inti dari cerita atau informasi yang disampaikan dalam
halaman tersebut.
2.2.3. Upacara Ritual Perayaan Sam Po
Upacara ritual perayaan Sam Po lebih dikenal dengan nama Arak-arakan
Sam Po oleh masyarakat Semarang. Upacara ritual perayaan Sam Po adalah suatu
Perayaan peringatan pelayaran muhibah laksamana Zheng He, yang diperingati
setiap tahun. Biasanya diadakan di tempat-tempat atau kota-kota yang menurut
cerita pernah disinggahi oleh laksamana Zheng He pada masa lalu. Upacara ini
Universitas Kristen Petra
10
memiliki suatu prosedur atau tatacara tersendiri sesuai dengan filosofi dari
ritualnya.
Menurut Suryadinata (104-11) kota-kota di Indonesia yang pernah
disinggahi oleh laksamana Zheng He, Pada masa sekarang biasanya merayakan
upacara ritual perayaan Sam po karena hampir di setiap kota tersebut ada
klenteng-klenteng peninggalan laksaman Zheng He. Kota-kota di Indonesia yang
menurut penelitian laporan perjalanan laksamana Zheng He pernah disinggahi
antara lain:
- Banda Aceh (Sumatra Utara)
- Sei Raya (Kalimantan Barat), Terdapat klenteng kecil di Sei raya dekat
Singkawang yang bernama Sempalung
- Ancol Jakarta (Jawa barat), Terdapat klenteng tua bernama “Anxu Dabogong
Miao”.
- Gresik, Tuban, Surabaya (Jawa Timur)
- Semarang (Jawa Tengah), Terdapat klenteng “Sam Po Kong” atau sering
disebut juga Gedong Batu.
- Palembang (Sumatera Selatan).
Jika dideskripsikan secara sederhana proses upacara ritual perayaan Sam
Po di Semarang adalah suatu upacara sembahyang bersama-sama pada malam hari
sebelum hari perayaan di klenteng-klenteng yang terdapat sembayangan dewa
Sam Po Tai Jin. Setelah sembahyang dan melewati tengah malam tepat pada saat
hari perayaan sesuai waktu yang ditentukan, Para peserta dan pemimpin upacara
melakukan arak-arakan dengan membawa dan mengawal patung dewa Sam Po
Tai Jin berjalan kaki menuju ke Klenteng Sam Po Kong, Untuk melakukan
sembahyang. Arak-arakan ini dimulai pada saat subuh dan sesampainya di
Klenteng Sam Po Kong saat telah pagi. Terakhir adalah arak-arakan pulang ke
klenteng sebelumnya sesuai rute yang telah ditentukan. Prosesi ini memiliki
filosofi dan cerita tersendiri, Dan terdapat detil-detil lain dalam proses
pelaksanaannya.
Pada era Orde Baru tepatnya tahun 1965 baru hampir segala sesuatu yang
berkaitan dengan China dan budayanya ditabukan. Hanya ada beberapa informasi
dari wartawan dan majalah harian yang berani mendobrak menyajikan sedikit
Universitas Kristen Petra
11
demi sedikit mengenai informasi tentang Sam Po Kong dan klenteng-nya. (Tay
Kak Sie 47) . Sehingga pada saat itupun upacara ritual perayaan Sam Po pun
sempat tidak boleh diselenggarakan tidak dapat diadakan secara terang-terangan
secara rutin tiap tahunnya .
2.2.3.1. Sejarah Upacara Ritual Perayaan Sam Po
Menurut Perkataan Kwa Tong Hay, Di Cina di tiap-tiap klentengnya
memiliki tradisi yang dipercaya sekak dahulu yaitu “tradisi abu”. Tradisi abu atau
hubungan abu memiliki filosofi yaitu memperkuat asal-usul yang artinya adalah
kembali ke asalnya untuk dipertemukan kembali ke aslinya. Abu di tiap-tiap
klenteng dikembalikan untuk dipertemukan kembali ke abu di klenteng asalnya
dimana abu tersebut pernah diambil untuk di taruh di klenteng baru tersebut. Abu
tersebut dikembalikan ke asal untuk disembahyangi setelah itu dibawa pulang
kembali (komunikasi langsung, 4 maret 2008)
Begitupula tradisi abu ini diberlakukan di Semarang, Klenteng Sam Po
Kong menjadi tempat asal abu yang pernah di ambil sebagian ke Klenteng Tay
Kak Sie. Sehingga setiap tahunnya abu dari klenteng Tay Kak Sie harus
dikembalikan ke asalnya untuk dipertemukan kembali dengan abu di Sam Po
Kong. Proses hubungan abu tersebut yang menjadi dasar dan filosofi dari
pelaksanaan upacara ritual perayaan Sam Po. Selain proses hubungan abu diikuti
juga dengan arak-arakan patung ke klenteng Sam Po Kong dalam pelaksanaan
upacara ritual perayaan Sam Po.
Upacara ritual perayaan Sam Po di semarang telah dilaksanakan sejak
sekitar abad ke-18 hingga sekarang, pada tahun 1965 masa Orde Baru sempat
dilarang. Dalam pelaksanaannya tidak bisa dilakukan secara terang-terangan pada
masa itu, sehingga pernah tidak dapat melakukan arak-arakan di jalan, tetapi
tradisi hubungan abu dan proses sembahyang tetap dilaksanakan secara tertutup.
Baru setelah era reformasi dan kebijakan pemerintah dikeluarkan, tradisi-tradisi
Tionghoa diperbolehkan secara bebas, Kemudian Upacara tritual perayaan Sam
Po di Semarang kembali dijalankan secara terbuka.
Universitas Kristen Petra
12
2.2.3.2. Sejarah Cerita Laksamana Zheng He
Pada jaman dinasti Ming 1368-1644, muncul seorang navigator (pelaut)
yang terkenal dari tiongkok bernama Zheng He. Zheng He lahir dari marga Ma,
suku Hei, kelahiran karesidenan Gunnyang di propinsi Yunnan, Ayahnya seorang
Muslim, sudah haji karena beberapakali naik haji ke Mekkah, kakak dan ayahnya
disebut Bayan. Tokoh yang terpandang di daerah tempat tinggalnya seluruh
keluarga beragama Islam. Ayahnya adalah seorang pelaut (Tay Kak Sie 25).
Sejak umur 6,7 tahun, Zheng He sering dengar cerita ayahnya tentang
perjalanan naik haji dengan kapal layar selama berminggu-minggu. Betapa besar
bahaya yang pernah dialami ayahnya di tengah lautan teduh di kala kapalnya
diserang badai, iklim yang berbeda-beda dari satu ke lain daerah, adat-istiadat
yang aneh-aneh dari suku-suku bangsa yang pernah dikunjunginya. Cerita ini tak
pernah habis diceritakan selama berhari-hari. Zhen He sangat terpesona
mendengar cerita ayahnya. Cerita ini menjadi cambuk dan dorongan terbesar
baginya kelak untuk mengejar impian dan cita-citanya (Tay Kak Sie 25).
Tahun itu ayah Zheng He meninggal dunia, bersamaan dengan itu bala
tentara kerajaan Ming menyerbu Yunnan untuk menumpas sisa-sisa kekuasaan
kerajaan Yuan (Mongol). Dalam peritiwa itu mereka juga menangkap sejumlah
anak lelaki untuk dijadikan kasim di istana.Zheng He termasuk salah satu anak-
anak yang malang itu. Setelah menjadi kasim, Zheng He dihadiahkan kepada Yan
Wang atau raja muda dari Yan. Sejak saat itu Zheng he menghamba kepada Yan
Wang Zhu Di di Beijing ( Tay Kak Sie 25 ).
Saat Zheng he berusia 20-an terjadi perselisihan sengit diantara putra-putra
Kaisar yang rebutan kekuasaan. Hal itu terjadi menjelang ajalnya kaisar. Pada saat
itu kaisar mengangkat cucunya untuk jadi pewarisnya yaitu Zhu Yunwen. Sebagai
pemegang kekuaasaan Zhu Yunwen meresahkan kalangan kerabat kerajaan. Maka
secara diam-diam Zhu Di menyusun kekuatan untuk mengambil alih kekuasaan.
Akhirnya setelah berperang selama tiga tahun Zhu Di berhasil merebut kekuasaan.
Selama tiga tahun berperang itu, Sheng he mendampingi Zhu Di, tidak kecil
pahala-nya, banyak pengalaman telah diserap dalam perang panjang itu, banyak
kejadian telah menghayati jiwanya (Tay Kak Sie 25).
Universitas Kristen Petra
13
Tahun masehi 1403, Yan Wang Zhu Di mengangkat dirinya sebagai kaisar
di Nanjing, Dalam sejarah terkenal sebagai Ming Cheng Zu. Zhu Di tidak
melupakan jasa-jasa para pembesar yang membantu dirinya merebut tahta. Sesuai
jasa dan pahala mereka, satu-per saru diberi anugrah kebesaran yang stimpal dan
memuaskan. Aheng He diangkat sebagai kepala Tai-Jian dengan gelar Sam Po,
gelar yang belum pernah ada selama ini. Sejak saat itu Zheng He lebih dikenal
sebagai Sam Po Thai Kam. Sam Po adalah gelar atau pangkat di dalam istana raja,
oleh karena tiu sama dengan orang besar, orang agung atau bangsawan (Tay Kak
Sie 25).
Zhu Di adalah raja yang cerdik pandai dan bijaksana. Setelah dirinya
merebut tahta keponakannya, pernah mendapat tantangan perlawanan dari banyak
pihak, untuk mengambil hati rakyat ia memutuskan untuk melakukan sesuatu
uyang banyak mengundang keuntungan bagi rakyat. Zhu Di sering membuka peta,
dari sini di ketahui bahwa banyak negara besarkecil. Pada masa itu wilayah luas di
selatan dan barat dinamakan Nanyang ( yang dimaksud adalah Asia Tenggara,
Semenanjung Arab sampai Afrika Timur) (Tay Kak Sie 26).
Kaisar berambisi untuk mengirim armada besar ke Nanyang, Agar negara
tetangga mengetahui betapa kuatnya kekuatan dinasti Ming, karena dinasti Ming
perlu mengikat persahabatan dengan mereka. Usaha ini belum pernah dilakukan
pada jaman dahulu, raja berambisi untuk membuat sejarah baru.
Setelah membicarakan rencana besar dalam sidang negara, akhirnya Zhu Di
mengambil putusan, pilihan jatuh pada Zheng He untuk memimpin ekspedisi ini.
Zheng He adalah sorang Buddhis, di samping seorang Muslim yang pandai
menguasai beberapa bahasa. Negara-negara tetangga Nanyang, kalau bukan
pemeluk agam Buddhis berarti pemeluk agama Islam. Kecuali itu Zheng He
diketahui memiliki kemampuan luas, tabah, berani menyerempet bahaya,
semangat juang dan loyalitas yang tinggi. Zhu Di Beranggapan Zheng He adalah
pilihan yang tepat untuk memimpin ekspedisi ke Nanyang ini karena itu ia
diangkat dan diberi gelar Laksamana (Tay Kak Sie 26).
Zheng he mencurahkan seluruh hayatnya untuk kepentingan bangsa dan
negaranya yaitu memimpin ekpedisi besar-besaran itu. Dari tahun 1405 sampai
tahun 1433, selama dua puluh sembilan tahun, Zheng He memimpin tujuh kali
Universitas Kristen Petra
14
ekspedisi yang menggetarkan dunia masa itu. Di bawah dukungan raja dan rakyat
Tiongkok, dengan landasan kekuatan ekonomi dan kebudayaan, secara mahir dan
sukses Zheng He menunauikan tugasnya dengan baik dan memuaskan.
Zheng He adalah pelopor pelayaran yang membuka pelayaran samudera
Hindia. Limaratus tahun lebih sejarah Zheng He berlayar ke Nanyang dan Timur
Tengah, Dengan misi pelayaran muhibah ini tidak sedikit daerah-daerah yang
dikunjungi Zheng He menimbulkan bekas pada masayarakat sekitar daerah
tersebut. Banyak penduduk daerah sekitar yang mendirikan tugu peringatan, dan
membangun tempat-tempat pemujaan yang diberi nama Sam Bao atau Sam Po
Konon di Malaka masih ada kota Sam Po, Bukit Sam Po dan sumur Sam
Po serta peninggalan lainnya. Hingga sekarang sumur tersebut terpelihara dengan
baik dan menjadi salah satu obyek turis di sana. Kota Sam Po ini merupakan
sebuah pangkalan dan pelabuhan ekspedisi jarak jauh dan dekat.
Di wilayah Siam terdapat sebuah bandar Sam Po dan klenteng Sam Po
yang sekarang berada di kota Bangkok, dalam klenteng itupun dipuja patung
besar Zheng He.
Kebesaran pelayaran yang dirintis Zheng He membuka lembaran baru
dalam hal maritim di tiongkok,dan di seluruh dunia, pelayaran dengan jumlah dan
ukuran yang sebesar itu dan peserta sebanyak itu belum pernah ada hingga saat
ini. Selain di dalam dunia maritim, Menurut buku History of China dari
University of California, dikatakan bahwa perjalanan Zheng He dengan
ekpedisinya ke Asia kecil itu membawa pengaruh besar dalam hal kebudayaan
berbagai negeri. Salah satunya dalam hal cerita rakyat.
Contohnya dongeng dari Jawa yaitu “Jaka Tarub” dongeng versi inipun ada di
Tiongkok dengan judul Putri Burung Merak, dongeng ini juga ada di versi Persia.
Dongeng-dongeng dari berbagai daerah tersebut disebarluaskan ke berbagai
negeri yang pernah dikunjungi Zheng He dan dibawa pulang ke Tiongkok. (Tay
Kak Sie 32-3).
2.2.4. Semarang
Yang dimaksud dengan kota Semarang adalah wilayah secara perundang-
undangan yang berlaku, disebut sebagai Kotamadya Semarang, Ibukota Propinsi
Universitas Kristen Petra
15
Dati I Jawa Tengah. Pemilihan kota Semarang dijadikan sebagai subjek
perancangan antaralain:
a. Kota Semarang memiliki nilai historis yang berkaitan dengan objek
perancangan yaitu mengenai Upacara Sam Po. Menurut arsip yang disimpan
oleh dewan yang mengurus kepentingan masyarakat Tionghoa di Semarang
pada masa penjajahan (Kongkoan), Diketahui bahwa ada cerita mengenai
pelayaran laksamana Zheng He ke arah utara yang sempat mendarat di Jambi,
turun ke Batam dan kemudian ke Semarang (Liem 2).
b. Kota Semarang merupakan salah satu kota di Indonesia yang melaksanakan
Upacara Ritual Perayaan Sam Po. Perayaan yang diadakan sekitar pertengahan
tahun ini merupakan salah satu perayaan dengan skala yang cukup besar yang
ada di Semarang, terlihat dari banyaknya jumlah pengunjung yang hadir dari
berbagai kota bahkan luar negeri pada hari perayaan tersebut.
c. Kota Semarang Memiliki peninggalan historis yang berkaitan dengan cerita
kepahlawanan Laksamana Zheng he. Klenteng Sam Po Kong atau Gedung
Batu merupakan peninggalan dari laksamana Zheng He yang pernah singgah
di Semarang, hingga sekarang menjadi bagian dari kekayaan sejarah dan
budaya di kota Semarang (Liem 2).
d. Pada pertengahan tahun 2007 kota Semarang memiliki brand sebagai “
Semarang Pesona Asia”, melalui peluang ini dapat meningkatkan potensi
wisata dari kota Semarang. Berkaitan dengan perancangan, bahwa klenteng
Sam Po Kong yang menjadi salah satu tempat dalam brand “Pesona Asia”
merupakan tempat yang terlibat dan menjadi bagian dari tradisi Upacara
Ritual Perayaan Sam Po.
2.1.4.1. Sejarah dan Perkembangan Kota Semarang
Menurut penyelidikan beberapa penulis bangsa Barat, antara lain
C.Lekkerkerker, Archivaris dari Nederland Java en Bali Institut, nama Semarang
diambil dari perkataan Asem-arang. Karena menurut pengusutan yang dilakukan
oleh tuan tersebut banyak nama-nama kota,dusun, kali atau sungai, kampung dan
gunung di Indonesia diberikan menurut keadaan atau pemandangan sekitarnya.
Konon dahulu di Semarang banyak terdapat pohon asam yang daunnya jarang-
Universitas Kristen Petra
16
jarang, Maka tempat ini diberi nama Asem-arang, yang kelamaan berubah
menjadi Semarang (Liem 3).
Pada Jaman penjajahan Semarang banyak didatangi para pedagang-
pedagang dari Cina yang kemudian menetap tinggal dan membentuk pemukiman
sendiri di Semarang. Sehingga pada masa itu penduduk kota Semarang adalah
kaum kompeni Belanda, penduduk asli Semarang, dan kaum Tiong hoa. Hingga
saat ini keragamanan tersebut memberikan suatu peninggalan historis di
Semarang. Seperti bangunan-bangunan kuno peninggalan Belanda , klenteng-
klenteng, dan pemukiman pecinan.
2.2.5. Digital Painting
Digital painting adalah suatu perpaduan bentuk seni rupa yaitu teknik seni
rupa tradisional seperti cat minyak, cat air, akrilik, impasto, dan berbagai teknik
senirupa lainnya, yang diaplikasikan dalam perangkat digital seperti komputer
(“Digital Painting,” para. 1).
2.2.5.1. Perkembangan Digital Painting
Digital Painting mulai muncul seiiring dengan berkembangnya Computer
Generated art yaitu seni yang diciptakan melalui komputer. (“Digital Art,”
para.11), Digital Painting sendiri adalah salah satu bentuk dan termasuk sebagai
Computer Generated art. Pada sekitar tahun 90-an dan hingga awal tahun 2000-an
merupakan masa awal perkembangan Computer Generated art ,Saat sering
digunakan untuk industri film berat pada masa itu.
Yang merupakan salah satu perbedaan utama antara digital painting dan
seni rupa tradisional adalah proses pengerjaannya. Dalam Digital Painting proses
pengerjaan dilakukan secara non-linear. Yaitu artis merancang suatu lukisan
melalui layer yang terpisah yang dapat diedit sendiri-sendiri secara bebas. Secara
tidak langsung berarti artis dapat mengulang dan membenarkan kembali goresan
yang tlah dilakukan sebelumnya. Ada beberapa perangkat atau aplikasi dalam
digital painting yang tidak dimiliki oleh seni rupa tradisional, antara lain seperti:
Palet virtual yang terdiri dari berjuta-juta warna, kemudian hampir segala ukuran
kanvas dan media, dan kemampuan untuk mengulang dari kesalahan.
Universitas Kristen Petra
17
Dalam proses kerjanya digital painting menggunakan graphics tablet
sehingga artis dapat bekerja sesuai simulasi gerakan tangan yang presisi seperti
dalam menggunakan pensil atau dalam menggambar sungguhan. Graphics Tablet
adalah perangkat komputer untuk membantu menggambar dengan komputer
seperti menggambar pada aslinya.
2.3. Tinjauan Buku Bacaan
2.3.1. Pengertian Buku Bacaan
Buku adalah lembar kertas berjilid, berisi tulisan dan bab kosong: kitab
(Tim Penyusun 172). Buku adalah salah satu media komunikasi yang paling
banyak digemari masyarakat karena selain harganya yang murah juga informasi
yang disampaikan didalamnya bersifat selamanya. Melalui buku seseorang dapat
menambah wawasan dan informasi. Buku juga menjadi bukti otentik peradaban
manusia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita memiliki definisi sebagai
berikut:
1. Tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal, peristiwa,
kejadian, dan sebagainya.
2. Karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, ataupun penderitaan
orang, kejadian, dan sebagainya.
3. Lakon yang diwujudkan atau dipertunjukan dalam gambar hidup semisal
sandiwara, wayang, dan lain-lain.
4. Omong kosong; dongengan, omongan (210).
Komik, cergam, buku bacaan, buku ilustrasi merupakan buku yang cukup
populer di masyarakat khususnya pada kalangan remaja dan anak-anak. Buku
ilustrasi atau cergam terdiri dari teks atau narasi yang berfungsi sebagai
penjelasan dialog dan alur cerita. Cergam, buku ilustrasi sering kali didefinisikan
sama dengan komik, yang didefinisikan sebagai seni gambar bertautan (sequential
art) ( McCloud 9 ).
Universitas Kristen Petra
18
2.3.1.1. Sejarah Buku Bacaan di Dunia
Buku atau book berasal dari kata Inggris “Beech”. “Beech” sejak kurang
lebih tahun 2.000 Sebelum Masehi digunakan untuk merekan kejadian. Pada
mulanya cergam dan komik memiliki pengertian yang sama. Komik juga
dikatakan sebagai cerita bergambar. Namun seiring dengan perkembangan jaman ,
Muncul perbedaan diantara keduanya sehingga kini antara cergam dan komik
memiliki karakteristik sendir-sendiri (Angkat, para. 1).
Sejarah komik dimulai dari ditemukannya gambar-gambar di dinding gua
–gua peninggalan masa pra sejarah. Gambar-gambar seperti bison atau banteng
atau kerbau yang ditemukan di sana sudah merupakan suatu “pesan” sebagai
upaya komunikasi non verbal paling kuno (Angkat, para. 2).
Cerita bergambar pertama yang ditemukan adalah bersamaan dengan
ditemukannya tulisan, sebagai gambar yang berfungsi sebagai pesan atau kata-
kata. Sebelum muncul mesin cetak semua cerita bergambar dibuat menggunakan
ilustrasi tangan langsung. Setelah muncul teknik percetakaan maka cerita
bergambar ini dapat dikembangakan menjadi suatu bentuk buku cerita yang
bergambar.
Buku Cerita bergambar awalnya terilham dari ilustrasi yang ditemukan
pada gulungan daun papirus dan kertas kulit yang ditemukan di Mesir pada tahun
1980 SM. Di dalam gulungan itu terdapat dekorasi naskah dengan pewarnaan
yang disepuh emas serta ada juga decorative inisial pada buku tersebut. (Angkat,
para. 3). Setelah menggunakan papyrus beberapa saat kertas baru ditemukan
pertama kali di Cina .
Universitas Kristen Petra
19
Gambar 2.1. Egyptian Papyrus Drawing
Sumber : http://www.alibaba.com/catalog/10900431
/Egyptian_Papyrus_Drawing.html
Ilustrasi pertama kali dikenali sebagai hiasan pada sekitar teks berupa
gambar-gambar yang terdapat di buku-buku yang disalin dan ditulis ulang oleh
penulis pada masa itu,tujuannya agar setelah disalin ulang buku itu menjadi tidak
membosankan karena ada hiasan-hiasan tersebut ( Pollard 10 ).
Jauh sebelum muncul gambar di daun Papyrus maupun menggunakan
kertas, Membaca dengan gambar sudah ditemukan pertama kali pada piktograf
yang banyak terdapat di gua-gua dan prasasti purbakala dalam bentuk gambat
uang saling berurutan merangkai cerita. Penulisan piktograf berkembang hingga
menggunakan media balok-balok kayu yang diukir, Buku cerita bergambar dari
balok kayu yang paling terkenal yaitu Bibilia Pauperum (phaidon 12 ).
Universitas Kristen Petra
20
Gambar 2.2. Page from Biblia Pauperum
Sumber: http://www.aboutbookbinding.com/story/19.html
Perkembangan buku cerita bergambar mengikuti perkembangan dari
teknik percetakan, Setelah ditemukannya metode percetakan oleh Johan
Gutenberg . Perkembangan teknologi percetakan telah membuka jalan untuk
memenuhi kebutuhan atas menghasilkan buku yang sebelumnya susah untuk
diwujudkan. Mulai tahun 1464 – 1476 negara-negara di Eropa seperti Perancis,
Italy, Swiss, Spanyol, dan Ingris mulai mendirikan usaha penerbitan .
Setelah Perang Dunia II (1939 – 1945) usai, sebuah metode baru dalam
penyusunan huruf diperkenalkan. Metode ini disebut Lithografi. Dalam
Lithografi, Huruf-huruf dalam mesin cetak letterpress, yang menggunakan metode
Guttenberg, adalah huruf-huruf yang timbul. Hasil centakan menggunakan metode
ini terasa agak melesak ke dalam. Di pihak lain, permukaan huruf-huruf pada plat
mesin cetak lithografi betul-betul rata karena plat cetak tersebut dibuat melalui
pencintraan huruf-huruf pada film secara fotografi. Mesin-mesin cetak lithograf
kebih cepat dibanding mesin-mesin terdahulu, tetapi untuk pemuatan plat lithograf
dengan film memakan biaya yang lebih mahal.
Melalui berbagai perkembangan dalam teknik percetakan semakin
memaksimalkan potensi artistik perkembangan pembuatan buku cerita bergambar.
Pada abad ke-XIX, Buku-buku cerita bergambar dengan tema fiksi menjadi
Universitas Kristen Petra
21
semakin populer. Beberapa buku-buku cerita bergambar yang terkenal pada masa
itu antara lain karya-karya Beatrix Potter, karya Charles Dicken, dan Gijs Haaag.
Sedangkan pada masa sekarang cergam sudah sangat banyak dan beragam
walaupun jumlah peredarannya masih jauh dibandingkan jumlah komik yang
beredar. Komik sekarang lebih banyak disukai dan dikenal oleh masyarakat,
terutamanya komik dari Jepang, komik Amerika Serikat, Komik Eropa seperti
Belgia, Perancis, Inggris, dan Komik Hongkong.
2.3.1.2. Sejarah Buku Bacaan di Indonesia
Menurut Marcel Bonneff cikal bakal cergam sudah ada sejak jaman
prasejarah, yaitu dari relief candi Prambanan dan Borubudur. Meskipun tidak
menyerupai cergam saat ini, relief-relief yang ada di dinding candi telah berbicara
melalui gambar (“Perjalanan cergam”, 20).
Era 1930-an dianggap sebagai tonggak cergam modern Indonesia, yaitu
dengan munculnya cergam strip Put On karya Kho wang Gie, yang memuat cerita
humor dan menjadi populer pada masanya. Berikutnya berturut-turut muncul
karya-karya cergam lainnya. Jika sebelumnya cergam strip hanya terbit secara
mingguan di surat kabar , Karya Nasroen membukukan kumpulan strip menjadi
satu buku untuk dibaca (“Perjalanan cergam”, 20).
Pada Tahun 1940-an adalah masa pendudukan Jepang kala itu industri pers
digunakan untuk propaganada Asia Timur Raya, tetapi tetap ada cergam yang
terbit pada masa itu seperticergam “Pak Loeloer” pada ahun 1942. (“Perjalanan
cergam”, 20). Pada masa ini muncul cerita mengenai Sie Djin Koei yang sangat
terkenal karangan Siauw Tik kwie, bahkan kepopulerannya melebihi Tarzan dan
Flash Gordon (“Perjalanan cergam”, 21).
Pada Era 1950-an merupakan jaman keemasan dari cergam Indonesia,
Salah satunya judul-judul karangan RA. Kosasih seperti Sri Asih sangat populer
pada saat itu. Pengaruh dari gaya barat sangat terasa pada cergam-cergam masa
ini, Hampir sebagian besar cerita yang beredar bercerita mengenai tokoh jagoan
dengan kekuantan super seperti cerita superhero di barat. Cergam Wayang juga
cukup sukses menggempur pasar lokaldan berhasil menggeser dominasi komik
barat (“Perjalanan cergam”, 21).
Universitas Kristen Petra
22
Gambar 2.3. halaman cergam Sri Asih
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Sriasih2.jpg
Pada era berikutnya sekitar 1960- 1970-an cergam lokal tidak mengalami
perkembangan yang begitu besar bahkan pengaruh dan dominasi dari cergam luar
semakin kuat. Tepatnya sekitar 1980-an pada masa ini penerbit cergam lokal
sedang gopoh dan tidak terorganisir hampir tidak ada karya cergam terbitan lokal,
sepenuhnya dikuasai cergam-cergam dari luar negeri. Keterpurukan ini terus
berlanjut hingga periode 1990-an, Baru pada awal tahun 2000-an gerakan komik
atau cergam nasional kembali terlihat walaupun belum bisa dibilang bangkit.
Tetapi setidaknya hingga sekarang mulai banyak muncul cergam-cergam baru
terbitan lokal dengan tema yang semakin beragam.
2.3.1.3. Tinjauan Buku bacaan di Indonesia
Cergam yang ada di Indonesia sekarang ini mulai beragam walaupun
sebagian besar masih banyak yang bertema kisah petualangan suatu karakter,
Karena memang tema ini yang masih sangat populer di kalangan pembaca
Indonesia. Cerita fiktif, heroik, dan futuristik ini terutamanya lebih diminati oleh
remaja dan anak-anak.
Universitas Kristen Petra
23
Sebagian besar cergam lokal lebih mengusung dan mengutamakan unsur
pesan moral bagi pembaca, namun pembaca lebih memilih cerita dengan jalan
cerita yang menarik saja. Hal ini yang menyebabkab sebagian besar komik atau
cergam dari luar lebih diminati di Indonesia, tidak lepas dari segi teknik dan
kualitas penyajian cergam luar negri yang memang sebagian besar lebih baik.
Cergam-cergam luar yang sebagian besar mendominasi dunia buku bacaan
Indonesia antara lain adalah cergam atau komik jepang yang memang miliki
kualitas cerita dan inovasi cerita yang sangat menarik serta beragam, Mulai dari
komik cinta, olahraga, fantasi, action, komedi. Kemudian tidak kalah komik-
komik dari barat yang banyak beredar sekarang di Indonesia, Sebagian besar
bercerita mengenai tokoh jagoan atau superhero. Komik Hongkong yang
mengusung tema silat juga banyak diminati oleh pembaca Indonesia.
Cergam atau komik lokal sekarang ini mulai marak lagi terlihat dengan
banyaknya bermunculan studio-studio komik seperti di Bandung, Semarang,
Jakarta, Solo. Banyak artis-artis komik lokal yang menerbitkan komik-komik
indie bahkan melakukan penerbitan sendiri (self published). (“Perjalanan cergam”,
27-9 ).
2.3.1.4. Potensi Buku bacaan di Indonesia
Telah diketahui melalui buku berbagai manfaat dapat diperoleh, Informasi
dan pengetahuan baik berfungsi untuk pendukung belajar di sekolah maupun
personal, Atau hanya sebagai kegiatan pengisi waktu luang, dan mencari hiburan
yang bermanfaat. Karena keefektifitasan dari buku ini telah banyak digunakan
untuk meningkatkan imajinasi dan merupakan sumber inspirasi serta referensi
untuk mendukung proses kerja lainnya.
Potensi buku bacaan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh tingkat
kesadaran masyarakat terhadap pentingnya budaya gemar membaca. Saat ini jika
dilihat masyarakat Indonesia masih sangat rendah minat membaca bukunya
dibandingkan dengan negara maju lainnya. Pada dekade 80-an dibandingkan
dengan negara tetangga Malaysia dunia perbukuan Indonesia masih kalah baik
dari segi kualitas dan kuantitasnya.
Universitas Kristen Petra
24
Kondisi minat baca yang rendah ini juga dipengaruhi oleh faktor harga
buku yang tergolong tidak murah jika bagi masyarakat di Indonesia, Hal ini
merupakan pengaruh dari kondisi ekonomi sosial negara yang sempat labil pada
beberapa saat lalu. Sehingga bagi masyarakat Indonesia harus membayar harga
yang cukup mahal untuk mendapatkan ilmu dan informasi dari buku.
Apabila dapat membangkitkan kesandaran akan pentingnya budaya
membaca buku di Indonesia maka secara tak langsung meningkatkan minat baca
masyarakat serta akan mendukung berkembangnya buku bacaan di Indonesia.
2.3.2. Pengertian Buku Cerita Bergambar
Gambar adalah bentuk komunikasi tertulis tertua yang pernah dibuat oleh
manusia. Pemakaian gambar sudah dimulai kerika manusia belum mengenal huruf
alphabet seperti yang digunakan sekarang. Pada masa itu manusia menggunakan
simbol-simbol sebagai pengganti bahasa tulisan untuk bekomunikasi secara non
verbal. Pictograph yang ditemukan di mesir sekitar 3100 SM merupakan huruf-
huruf yang terdiri dari simbol-simbol dan gambar yang melambangkan sesuatu.
Jadi dapat disimpulkan pengertian dari buku cerita bergambar adalah:
1. Usaha untuk menjadi suatu cerita menjadi lebih jelas dalam bentuk gambar
pada sebuah media (Phaidon 4).
2. Segala tipe gambar yang digunakan sebgai penghubung dengan teks untuk
memperjelas makna yang disampaikan (Richer 7).
3. Usaha mengekspresikan kesan atau menampakan secara visual hal-hal
disekitar sehingga orang lain mampu menangkap gagasan yang disampaikan
(Watson 15).
4. Usaha menjelaskan obyek dan lingkungan dengan mendetailkan bentuk.
Cerita bergambar atau cergam memuat cerita atau informasi yang
dipadukan dengan gambar yang menarik dan berkaitan dengan topik atau
informasi yang diangkat. Komik sering disamakan dengan cergam, Pada masa lalu
memang istilah cergam dipakai untuk menggantikan komik, tetapi seiring
perkembangan jaman keduanya mulai berkembang dalam bentuk yang berbeda
baik cergam maupun komik.
Universitas Kristen Petra
25
Tabel 2.1. Perbedaan Cergam dan Komik
Perbedaan Komik Cergam
Ilustrasi
Ilustrasi ditampilkan seluruhnya secara berurutan dalm panel-panel, Di setiap halamannya.
Dalam satu halaman yang sama ilustrasi ditampilkan mewakili suatu pesan atau adegan penting yang menjelaskan teks yang ada padal halaman tersebut.
Lay-out
Dalam setiap Halamannya terdiri atas panel-panel gambar yang saling berturutan sebagai rangkaian adegan.
Dibagi secara beraturan. Satu halaman dibagi dua atau lebih secara horizontal atau vertikal.
Teks
Teks dalam komik seluruhnya masuk menjadi bagian dari dialog atau narasi dalam alur cerita. Berupa kalimat langsung. ( Franz, Meier 56 )
Teks yang digunakan berupa sebuah karangan bentukan bahasa. Berupa kalimat tidak langsung sifatnya lebih deskriptif.
Universitas Kristen Petra
26
2.3.2.1. Unsur-Unsur Pokok Cergam
1. Unsur awal antaralain:
- Tema
Tema adalah pokok pikiran; dasar cerita yang dipercakapkan, dipakai
sebagai dasar mengarang, menggubah sajak, dan sebagainya.
- Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan. Versi sangat pendek dari sebuah cerita,
tanpa adanya detil, garis besar cerita (Effendy 152).
- Story-line
Story-line disebut juga sebagai alur cerita. Macamnya adalah runtutan,
kilas balik atau gabungan keduanya.
2. Unsur berikutnya antaralain:
- Kover dan Judul
- Prolog dan epilog
- Teks
- Gambar atau ilustrasi
- Lay out dan desain
2.3.2.2. Jenis Buku Cerita Bergambar
Ada beberapa macam bentuk cergam antara lain adalah:
- Cergam yang mengandalkan gambar, dalam hal ini teks hanya berfungsi
sebagai penjelasan gambar.
- Cergam yang ilustrasinya dibuat khusus untuk menampilkan teks. Ini berarti
teks dibuat terlebih dahulu, sementara ilustrasi berfungsi sebagai tambahan
penjelasan
- Cergam yang ilustrasinya murni merupakan dekorasi, memiliki sedikit
hubungan atau tidak sama sekali dengan isi teks ( “The illustrated,” para. 1 ).
Menurut Perry Nodelman, Buku bergambar mengandung tiga cerita, yaitu
cerita dari teks, cerita dari gambar dan cerita dari kombinasi keduanya. Kombinasi
Universitas Kristen Petra
27
sukses antara gambar dan teks berhasi dengan baik bila gambar terlihat sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari teks ( “The illustrated,” para. 2 )
2.3.2.3. Sifat dan Fungsi Buku Cerita Bergambar
- Cerita bergambar yang bertujuan menjelaskan keadaan yang dilihat, hal fakta.
- Cerita bergambar yang memvisualisasikan apa yang diimajinasikan
- Cerita bergambar yang memvisualkan ide atau konsep, biasanya dalam bentuk
simbolisasi.
- Cerita bergambar yang berfungsi untuk menghias, biasa disebut dekoratif,
tujuannya untuk memperindah, menambah nilai estetis karya seseorang
sehingga memberikan daya tarik besar dan memenuhi kepuasan estetis
pengamatnya.
- Cerita bergambar yang menjadi jembatan untuk memhami bahasa verbal.
2.4. Tinjauan Tentang Gambar
2.4.1. Tinjauan Tentang Unsur Gambar
2.4.1.1. Garis
Pengertian garis menurut Lilian Gareth adalah sebagai kumpulan titik yang
bila dideretkan maka dimensi panjangnya akan tampak menonjol dan sosoknya
disebut dengan garis. Secara umum garis terdiri dari untsur-unsur titik yang juga
punya peran sendiri, Unsur titik juga dapat mendukung keindahan (Kusmiati R.
3). Terbentuknya garis merupakan gerakan dari suatu titik yang membekas
jejaknya hingga terbentuk suatu goresan. Untuk menimbulkan goresan biasanya
menggunakan alat pensil, pena, kuas dan lain-lain. Garis di dalam seni rupa antara
lain sering disebut dengan nama kontur.
Pentingnya garis sebagai elemen seni rupa, sudah terlihat sejak dulu kala.
Pada jaman dahulu garis digunakan untuk mengekspresikan seni rupa di gua-gua.
Garis untuk menghasilkan dan membentuk simbol-simbol atau obyek-obyek ritual
di dinding gua-gua tersebut.
Bentuk garis bisa bersifat lurus atau lengkung, namun keduanya
mempunyai bentuk dan karakter yang berbeda. Antara garis lurus dan garis lurus
lainnya juga bisa berbeda, misalnya dalam hal ketebalan, arah, letak. Tiap garis
Universitas Kristen Petra
28
memiliki karakter sendiri-sendiri. Sifat garis yang umum dikenal adalah
lurus,lengkung, bersudut. Dalam penggunaannya garis memiliki arah seperti
horisontal, vertikal, diagonal atau miring. Garis pun mempunyai dimensi seperti
tebal, panjang, tipis, pendek, juga saling berhubungan dalam bentuk garis paralel
atau sejajar, garis mememncer atau radiasi, dan garis yang salingberlawanan.
Garis dengan berbagai macam sifat dan bentuknya sering kali
menimbulkan makna tersendiri sebagai suaatu sistem simbol antaralain.
- Garis lurus digunakan sebagai penunjukan yang disertai kualitas tertentu,
misalnya : kekuatan, stabilitas, aspirasi, ketenangan, dan lain-lain.
- Garis vetikal yaitu gari yang berdiri tegak lurus, memberi kesan kekuatan
yang bergerak ke atas yaitu pada saat kita melihat dari bawah ke atas.
- Garis horizontal yaitu garis yang terletak mendatar, sejajar dengan cakrawala
atau horizon, dan memberi kesan ketenangan seta membuat mata seolah-olah
bergerak dari kiri ke kanan.
- Garis diagonal atau garis miring arahnya bisa miring ke kiri ataupun ke kanan,
Memberi kesan aman, gerakan, semangat, gelora, serta perlawanan. Garis
seperti ini biasanya digunakan untuk memberikan tekanan atau emphasis.
Ketiganya merupakan tiga kemungkinan maksimal yang dimiliki dan dapat
dibentuk oleh garis lurus.
- Garis lengkung, merupakan garis lurus yang diteku atau dibengkokkan
sehingga berupa suatulengkungan, yang mampu menimbulkan kesan pada
perasaan yaitu kuat, lemah, sensitif, dan ekspresif. Garis lengkung biasanya
digunakan untuk menimbulkan kesan lembut atau lunak.
- Garis lengkung yang membentuk lingkan adalah bentuk yang sempurna dan
diperlukan dalam desain
- Garis lengkung yang membentuk huruf “S” yang mendatar, kesanya enerjik,
mengalirm penuh aktivitas, dianggap sebagai garis yang indah.
- Garis spiral menggambarkan suatu proses pertumbuhan yang ad di alam,
seperti corak berputar bertahap yang ada pada rumah siput.
Garis lurus dan miring atau diagonal yang di atur berdasarkan letak dan arah
serta dikombinasikan dengan garis lengkung dapat menimbulkan berbagai
kesan lainnya..
Universitas Kristen Petra
29
- Garis transisi yaitu garis yang mudah dapat mengarahkan mata dari satu
bidang ke bidang lain. Contohnya, sudut siku-siku yang tebentudari dua garis
yang berlawanan yaitu garis horizontal dan garis vertikal bisa memberi kesan
kesederhanaan atau kekerasan.
- Garis yang berselang-seling adalah garis yang bergantian seperti garis pendek
bbergantian dengan garis panjang yang berselang-seling terus, Atau garis lurus
dengan garis lengkung.
- Garis berirama terjadi karena adanya gerakan pengulangan yang beraturan
sehingga menciptakan kesan berirama.
Garis sesuai fungsinya yang khas, mampu membentuk simbol yang
memiliki pengertian khusus, sangat menunjang penggunaannya sebagai elemen
symbol. Penggunaan garis sebagai elemen simbol, Pertama kali dikenalkan oleh
Otto Neurath (1882 – 1945) .
2.4.1.2. Kualitas Terang Gelap (Value)
Value adalah dimensi mengenai gelap terang atau tua muda warna, yang
disebut pula dengan istilah ke”terang”an warna. Value merupakan nilai gelap
terang untuk memperoleh kedalaman karena pengaruh cahaya. Value adalah alat
untuk mengukur derajat ke”terang”an suatu warna yaitu seberapa terang atau
gelapnya suatu warna jika dibandingkan dengan skala value atau tingkatan value:
tint, tone, shade (Sanyoto 42).
- Gradasi dari value juga biasa digunakan untuk menciptakan ilusi kedalaman.
Bila garis mendeskripsikan bentuk obyek maka value akan memperjelas dan
memperkaya garis sehingga bentuk tiga dimensi lebih hidup, tempat dan
hubungan antar bentuk danpat ditentukan membentuk pola untuk
menggambarkan tekstur obyek, seta memberikan kesan dramatis. Derajat
perubahan value tergantung dari kesamaan antar bayangan dan cahaya, juga
sumber cahaya yang menimpa objek.
Pada skala value terdapat sebilan tingkatan gelap terang. Tingkatan 1, 2, 3,
adalah value gelap yang disebut shade; 4, 5, 6, value sedang yang disebut tone; 7,
8, 9, value terang yang disebut tint. Value 1 merupakan hitam yang kita lihat
sehari-hari, 0 merupakan hitam sempurana atau gelap total, sama sekali tidak ada
Universitas Kristen Petra
30
cahaya. Value 9 adalah putih yang kita lihat sehari-hari, 10 adalah putih ideal bisa
berarti sumber cahaya. Value 5 adalah abu-abu atau value tengah.
Value warna-warna ditentukan dengan referen abu-abu, seberapa lebih
terang dan seberapa lebih gelap dari tingkatan abu-abu/tingkatan value. Tingkatan
hue bila dibandingkan dengan skala value adalah:
1. Kuning, warna paling terang, tingkat terangnya disetarakan dengan skala value
ke 8.
2. Merah jingga dan biru hijau tingkat terangnya disetrakan dengan skala value
ke 5.
3. Ungu, adalah yang paling gelap tingkat terangnya disetarakan dengan skala
value ke 2
2.4.1.3. Bentuk dan Ruang
Pengertian bentuk adalah mecam rupa atau wujud sesuatu, seperti bundar
elips, bulat, segi empat dan lain sebagainya. Bentuk biasa digunakan untuk
menyatakan suatu bangun ruang yang tampak dari suatu benda. Dalam bentuk
garis yang berada ditepi atau garis pinggir suatu benrda disebut “kontur benda”.
Garis lurus dan lengkung termasuk elamen benda, garis tersebut mampu
menjelaskan suatu bentuk. Dengan menyusun garis secara horizontal dan verikal
yang sama panjang maka akan terjadi suatu bentuk bujursangkar. Sedangkan garis
diagonal sama panjang bila disusun maka akan membentuk segitiga sama sisi.
Garis lengkung yang mengelilingi suatu pusat maka akan membentuk suatu
bangun berupa lingkaran.
Bangun-bangun tersebut merupakan bentuk dasar dari dalam menrancang
suatu bentuk yang lebih kompleks. Bentuk dari benda bisa bersifat dua
dimensional atau tiga dimensional yang memiliki ketebalan . Bentuk-bentuk dasar
lainnya antara lain oval, persegi panjang, trapesium, jajaran genjang, poligon,
heksagon. Sedangkan bentuk tiga dimensi adalah kerucut, kubus, limas, prisma,
dan bola. Semua bentuk dasar tersebut dapat dikombinasikan satu dengan yang
lain untuk menciptakan suatu karya seni ( Kusmiati 6-8 ).
Ruang atau space adalah keluasan dari suatu bidang permukaan. Ruang
terjadi karena adanya persepsi mengenai kedalaman sehingga terasa jauh dan
Universitas Kristen Petra
31
dekat, tinggi, dan rendah, tampak melalui indera penglihatan. Ruang dalam
memang tidak nyata, tetapi bisa menjadi nyata dengan keberadaan benda-benda
yang membatasi dan menegaskannya.
Ruang dapat dibedakan menjadi dua jenis, ruang positif dan ruang negatif.
Ruang positif adalah ruang yang berada di dalam benda yang berjarak atau saling
berbatasan satu sama lain. Sedangkan ruang negatif adalah ruang yang berada di
luar ruang positif .
2.4.1.4. Pola
Pola adalah bentuk atau model (atau, lebih abstrak, suatu set peraturan)
yang biasa dipakai untuk membuat atau menghasilkan suatu bagian dari sesuatu,
khususnya jika sesuatu yang ditimbulkan cukup mempunyai suatu yang sejenis
untuk pola dasar yang dapat ditunjukan atau terlihat.
Kebanyakan komposisi memiliki sebuah struktur yang menentukan posisi
dan susunan dari gambar dan bentuk untuk menghasilkan permintaan visual dan
harmoni. Pola dalam seni rupa dihasilkan dari pengulangan bentuk, ukuran,
warna, tekstur. Value, arah. Posisi, dan orientasi, dalam bentuk tunggal atau
kombinasi.
Variasi dari pola dalam arsitektur, tekstil, dan karyta seni yang ada sejak
jaman dahulu sebelum masehi hingga sekarang merupakan bukti manusia
mempunyai kemampuan untuk menciptakan pola (Wallschlaeger dan Snyder
442).
2.4.1.5.Tekstur
Tekstur merupakan elemen desain yang bersifat ekspresif dan emosional
yang dapat menggambarkan ciri khas pelukisnya Tekstur adalah sifat dan kualitas
fisik dari permukaan suatu bahan seperti kasae, mengkilap, halus, pudar, kusam,
yang dapat diaplikasikan secara kontras, serasi atau berupa pengulangan-
pengulangan untuk suatu desain. Pada dasarnya tekstur berkaitan dengan indera
peraba, tetapi juga dengan indera penglihatan manusia. Tekstur dapat terlihat jelas
tergantung pada cahaya serta banyangan yang disebabkan oleh ilusi optis
(Kusmiawati 8).
Universitas Kristen Petra
32
Kualitas dan sifat permukaan yang disebut tekstur meliputi semua jenis
permukaan bahan dan benda. Dalam penggunaan tekstur disusun secara serasi
atau kontras, tetapi secara kontras hasilnya akan lebih baik daripada kombinasi
dengan sejenisnya.
2.4.1.6. Warna
Warna adalah kualitas dari mutu cahaya yang dipantulkan ke mata
manusia sehingga dapat membangkitkan perasaan manusia. Teknologi
pengembangan warna pertama kali dijajak pada 1861, saat sorang ilmuwan fisika
dari Skotlandia, Sir James Clerk-Maxwell, berhasil memilah-milah tiga warna
pokok aditif. Warna-warna ini adalah merah, hijau, biru. Ketika ketiga warna ini
diproyeksikan secara bersam pada sebuah layar dalam berbagai kombinasi
menghasilkan semua spektum warna yang terlihat oleh mata. Warna-warna itu
disebut aditif karena jika digabungkan menghasilkan warna putih ( McCloud
186).
Delapan tahun kemudian seorang pianis dari Perancis, Louis Ducos Du
Hauron menggagas tiga warna pokok Subtraktif. Warna-warna ini adalah Sian,
Magenta, dan kuning, ketiga warna ini juga dapat dicampur untuk menghasilkan
semua warna dalam spektrum yang terlihat. Tapi bukan dengan memadukan tiga
warna itu melainkan dengan menyaring sinar. Efek subatraktif dicapai dengan
menggunakan bahan-bahab transparan sperti selotip, kaca berwarna, cat air (
McCloud 187 ).
Warna-warna tertentu memiliki nilai tertentu, misalnya penelitian
psikologi telah membuktikan bahwa warna merah bisa membangkitkan agresif
dan selera makan. Warna yang serba putih berkesan suci atau berada di
lingkungan sekitar pegunungan salju yang dingin.
2.4.1.6.1. Klasifikasi Warna Berdasarkan Spektrum Warna
1. Warna Primer
Warna primer disebut juga warna pertama atau warna pokok, disebut warna
pokok karena tidak dibentuk dari warna lain. Disebut warna pokok karena
warna tersebut digunakan sebagai pokok percampuran untuk memperoleh
Universitas Kristen Petra
33
warna-warna lainnya (Sanyoto 19) .Warna pokok merupakan warna dasar
yang terdiri dari merah (magenta ) kuning (yellow), dan biru (Cyan).
Gambar 2.4. Warna primer
Sumber: http://www.colormatters.com/colortheory.html
2. Warna Sekunder
Warna sekunder atau warna ke dua. Wana sekunder merupakan warna yang
dihasilkan dri percampuran bersama antar berbagai warna primer; seperti
warna merah dan biru menjadi warna ungu, kuning dan merah menjadi jingga,
serta kuning dan biru menjadi hijau.
Gambar 2.5. Warna sekunder
Sumber: http://www.colormatters.com/colortheory.html
3. Warna Tersier
Warna tersier diperoleh dengan mencapur warna sekunder dengan warna
primer disebelahnya pada lingkaran warna.
Universitas Kristen Petra
34
Gambar 2.5. Warna sekunder
Sumber: http://www.colormatters.com/colortheory.html
2.4.1.6.2. Klasifikasi Warna Berdasarkan Gambar
2. Warna Monochrome
Warna yang menambahkan atau mengurangi intensitas dari satu warna saja.
Gambar yang hanya memiliki satu warna saja disebut monochrome, warna
dan kedalaman dari gambar tergambar dari kualitas gelap maupun terang.
Gambar ini tidak merepresentasikan keadaan yang sesungguhnya ada, namu
mengidentifikasikan sebuah keseimbangan antara cahaya juga gelap dari
sebuah obyek bukan warna dari sebuah obyek yang sesungguhnya.
3. Warna Analogus
Warna analogus merupakan terletak saling bersebelahan dari satu warna yang
mana saja dalam spektrum warna. Warna yang menggunkan warna terang
gelap dan intensitas dari warna terdekat, misalnya warna analogus dari hijau
adalah kuning dan biru.
Gambar 2.6. Warna analogus
Sumber: http://www.colormatters.com/colortheory.html
Universitas Kristen Petra
35
4. Warna Komplementer
Warna komplemener merupakan warna yang saling berlawanan di dalam
lingkaran warna. Warna komplementer selalu berlawanan secara kontras dan
saling menonjol antara satu dengan yang lain.
Gambar 2.7. Warna komplementer
Sumber: http://www.colormatters.com/colortheory.html
5. Warna Split Komplementer
Split komplementer terdiri dari sebuah warna dan warna analogus dari warna
komplementernya. Dapat memberi kesan dengan kontras yang tinggi.
6. Warna Triadic
Warna triadic menggunakan tiga warna dengan pembagian yang sama dalam
lingkaran warna. Warna ini menawarkan kontras yang tinggi dan tetap
mempertahankan keseimbangan dan kekayaan warna. Warna triadic sekontras
warna komplementer tetapi tetap menawarkan keharmonisan (Newman 2006).
7. Warna Tetradic
Warna tetradic yang paling kaya susuna warnanya karena menggunakan 4
warna yang tersusun dari dua pasang warna komplementer. Keharmonisan
sulit dicapai jika semua warna digunakan dalam jumlah yang sama, jadi harus
dipilih salah satu warna yang dominan keharmonisan (Newman 2006).
2.4.1.6.3. Klasifikasi Warna Berdasarkan Sensasinya
1. Warna panas, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran
dalam lingkaran warna, warna ini dimulai dari warna merah hingga kuning.
Warna ini menjadi simbol dari gairah, semangat, riang, marah.
Universitas Kristen Petra
36
2. Warna dingin, adalah kelompok warna dalam setengah lingkaran dalam
lingkaran warna dimulai dari warna hijau hingga ungu. Warna ini menjadi
simbol kelembutan, sejuk, nyaman, tenang.
3. Warna netral adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna
atau dengan kata lain bukan merupakan warna primer maupun sekunder.
Warna ini merupakan campuran dari ketiga warna sekaligus, tetapi tidak
dalam komposisi yang sama. Warna netral adalah putih, hitam, dan coklat
2.4.1.6.4. Klasifikasi Warna Berdasarkan Karakteristiknya
1. Warna positif atau aktif yaitu, kuning, merah, dan jingga. Warna-warna ini
memberikan kesan siat karakter yang aktif.
2. Warna negatif atau pasif, yaitu biru, ungu, hijau biru. Warna-warna ini
mengidentifikasikan kegelisahan, ketenangan, karakter dan sifat yang lebih
lembut.
2.4.1.6.5. Klasifikasi Warna Berdasarkan Kualitasnya
1. Hue, adalah rona warna atau corak warna, yaitu karakteristik yang digunakan
untuk membedakan warna satu dengan yang lainnya, dalam hue menyangkut
mengenai pembagaina warna berdasarkan nama warna dan jenis warna
tersebut (Sanyoto 19).
2. Saturation atau kroma, merupakan kuat lemahnya intensitas suatu warna.
Saturasi dari warna tidak konstan dan tergantung dari terangnya warna dan
warna yang mengelilinginya.
3. Value, kuaitas gelap dan terang suatu warna dibandingkan dengan skala wana
hitam dan putih. Semakin terang warna maka semakin tinggi value-nya dan
lebih banyak sinar yang dipancarakan.
4. Tint and Shade, menjelaskan terciptanya variasi warna dari warna dasar. Tint
adalah warna dengan value yang tinggi , warna yang dianggap lebih terang
dengan penambahan warna putih. Sedangkan Shade adalah warna dengan
value yang redah karena penambahan warna hitam. Sehingga terkesan lebih
gelap.
Universitas Kristen Petra
37
2.4.1.6.5. Klasifikasi Warna Berdasarkan Maknanya
1. Merah : power, energi, kahangatan, cinta, nafsu, agresi, bahaya.
Warna merah memiliki arti yang lain dalam budaya dan tradisi Cina yaitu
simbol kebahagiaan.
2. Biru: kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, keteraturan.
Banyak digunakan sebagai warna pada perusahaan jasa untuk memberikan
kesan kepercayaan.
3. Hijau: Alami, sehat, keberuntungan, pembaharuan.
Warna hijau sering digunakan untuk memberikan kesan yang berubungan
dengan kesehatan alam atau kesan ramah lingkungan.
4. Kuning: optimis, harapan, filosofi, pengecut, pengkhianatan.
5. Ungu: spiritual, misteri, keanggunan, transformasi, kebangsawanan.
6. Orange: energi, keseimbangan, murah, kehangatan.
7. Coklat: tanah, tradisional, kuno, daya tahan, nyaman.
8. Abu-abu: intelek, masa depan, futuristik, kesederhanaan, kesedihan.
9. Putih: kesucian, kebersihan, steril, kematian.
10. Hitam: power, seksualitas, kecanggihan, kematian, misteri, ketakutan,
kejahatan.
2.4.2. Tinjauan Unsur Komposisi
2.4.2.1. Layout
Layout merupakan gambar tangan yang dibuat oleh visualizer bisa juga art
director, merupakan panduan untuk pemotretan bila lay-out tersebut disetujui oleh
klien ( dikutip dalam Presetyo, para.1 ).
Hukum layout menurut Bedjo Riyanto mengutip dari Frank F. Jefkins:
1. The law of unity (kesatuan), adalah cara pengorganisasian yang membentuk
kesatuan di antara unsur-unsur pendukung layout.
2. The law of variety (variasi), untuk menghindari kesan yang monoton, salah
satu unsur dapat ditampilkan lebih menonjol dari unsur lainnya sebagai fokus.
Universitas Kristen Petra
38
3. The law of balance (keseimbangan), suatu keseimbangan dalam layout dapat
dicapai bila unsur-unsurnya disusun secara sepadan, serasi, dan selaras.
Terdapat dua keseimbangan yaitu, simetris dan asimetris.
4. The law of rhtym (ritme), irama perlu diperhatikan dalam perancangan sebuah
layout, sebab suatu irama diperlukan untuk mencapai kesatuan. Irama dapat
dicapai dengan kesamaan penulangan penempatan unsur-unsur layout,
pengulangan bentuk unsur-unsur layout, dan pengulangan warna.
5. The law of harmony, adalah keselarasan atau keserasian antara unsur-unsur
layout yang memberikan kesan kenyamanan dan keindahan.
6. The law of proportion, proporsi merupakan suatu perbandingan yang
menunjukan hubungan antara satu unsur dengan unsur lainnya, serta hubungan
antara unsur layout dengan dimensi layoutnya.
7. The law of scale (kontras), adalah merupakan perpaduan antara warna gelap
dan terang, hitam dan putih, besar dan kecil, dari unsu-unsur layout dalam
suatu hubungan yang tidak seimbang.
2.4.2.2. Layout buku
Ketika membuat lay-out halaman sebuah buku, seorang desainer
menggunakan pengetahuan dan teknik untuk menciptakan sebuah desain layout
yang membawa pembaca ke dalam buku dan menahannya. Perhatian pada detail
paling kecil menjadikan buku dengan layout profesional.
Istilah layout digunakan untuk menjelaskan cara teks dan gambar
diposisikan dalam sebuah halaman. Agar sebuah buku memiliki penampilan dan
kesan profesional, maka terdapat empat prinsip dasar sebagai berikut.
1. Contrast
Agar halaman buku dapat menarik secara visual dan mempertahankan
ketertarikan pembaca, maka harus terdapat kontras dalam halaman tersebut.
Penggunaan kontras dapat melalui warna, ukuran huruf, karakter huruf.
2. Alignment
Untuk buku, alignment cukup dipilih untuk diterakan. Penggunaan center
justification akan membaerkan kesan layout buku yang lebih formal.
Universitas Kristen Petra
39
Sedangkan left justification akan memberikan kesan konservatif. Full
justification memberikan penampilan buku yangbersih dan teratur.
3. Repetition
Menciptakan satu kesatuan dari layout buku dengan menambahkan beberapa
elemen visual dan melakukan pengulangan dari elemen tersebut. Contohnya
penambahan ornamen pada bagian bawah tiap bab.
4. Proximity
Mengatur penulisan dengan tepat dengan mengelompokan beberapa hal yang
berkaitan sat sama lain. Hal tersebut dapat lebih menark karena lebih
terstruktur dan kontras. Struktur merupakan kunci dari setiap layout buku.
Pemilihan gaya layout dan tetap konsisten dalam penerapannya merupakan hal
yang penting dalam layout buku.
2.4.3. Tinjauan Gambar Ilustrasi
Ilustrasi berasal dari bahasa latin yanitu “Illustrace” yang berarti
menerangi atau menghias. Suatu penghias buku yang berasal dari dunia
timbuhandan hewan, penggambarannya berdasarkan naskah yang menyertainya,
Dalam pengertian umum, Ilustrasi berarti gambar atau foto yang menyertai naskah
dalam buku, majalah, atau media masa untuk lebih menjelaskan naskah tersebut.
Sedangkan dalam pengertian khusus, ilustrasi berarti gambar yang berfungsi
menyemarakan halamn buku itu sebagai karya cetak, yang mempunyai keindahan
tersendiri dalam kombinasi dengan huruf cetak yang dipakai.
Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik
menggambar, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih
menekankan hubungan subjek dengan tulisa yang dimaksud daripada bentuk.
Tujuan ilutrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan,
puisi, atau informasi tertulis lainya. Diharapkan dengan batuan visual, tulisan
tersebut mudah dicerna.
Universitas Kristen Petra
40
2.4.3.1. Tinjauan Gambar Ilustrasi Berdasarkan Bidang Kajian
1. Ilustrasi Editorial
Merupakan ilustrasi buku, yang sering dijumpai pada buku-buku novel,
buku bacaan anak atau orang dewasa, buku olah raga, kartun dan karikatur politik,
dan sebagainya. Yang mana selain memperjelas cerita atau penyampaian pesan
dalam buku tersebur sebagai visualisasi pesan.
2. Ilustrasi Perikalanan
Ilustrasi yang ditujukan pada fungsi promosi dan pemasaran meliputi:
- Ilustrasi Produk, berfungsi untuk menggambarkan berbagai produk yang
diproduksi semenarik mungkin untuk dipromosikan.
- Ilustrasi Pariwisata, yang pada umumnya menggambarkan berbagai
pemandangan alam, arsitektur, dan figur-figur tertentu pada daerah yang
dipromosikan.
- Ilustrasi Fashion, ilustrasi ini dapat berbentuk fotografi maupun gambar untuk
kepentingan industri fashion.
3. Ilustrasi Ilmiah
Menggambarkan berbagai macam hal yang berhubungan dengan bidang
kajian ilmiah yang sangat membutuhkan ketepatan, kejelasan, dan kerapian.
2.4.3.2.Tinjauan Gambar Ilustrasi Berdasarkan Sifat dan Fungsi
Berdasarkan sifat dan fungsinya gambar ilustrasi dapat dibedakan menjadi:
1. Gambar ilustrasi yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan yang dilihat
baik berupa sketsa kasar dengan garis-garis yang cepat atau gambar yang
detail.
2. Gambar ilustrasi yang menggambarkan sesuatu yang diimajinasikan, yaitu
penggambaran objek pada keadaan yang tidak ada di dalam kenyataan, dapat
berupa gambaran abstrak.
3. Gambar ilustrasi yang memberi bentuk pemikiran visual dan memperjelasnya.
Gambar ilustrasi ini tidak hanya memerlukan keadaan teknik dan kemampuan,
tetapi menuntut kedalaman isi yang digambarkan yang menghadirkan sudut
Universitas Kristen Petra
41
pandang, perasaan dan emosi, intepretasi, dan ekspresi orang yang
menggambarkannya.
4. Gambar ilustrasi yang berfungsi untuk menghias atau dekoratif yang mengisi
komposisi atau bidang yang ada sehingga memberikan daya tarik besar dan
memenuhi kepuasan estetis pengamatnya.
5. Gambar ilustrasi yang memperjelas dan menggambarkan yang dapat berfungsi
sebagai jembatan penjelas di dalam pemahaman bahasa verbal. Biasanya
ilustrasi ini dan verbalisasi berdampingan dan saling mendukung
mengarahkan pembaca sesuai dengan keinginan penulis. Ilustrasi dapat
memperluas cerita dan mempermudah pemahaman aas sesuatu yang abstrak
2.4.3.3. Tinjauan Gambar Ilustrasi Berdasarkan Alat
1. Perlengkapan Sketsa
Perlengkapan sketsa meliputi pensil kayu dengan berbagai ukuran
kehitaman, pensil konte, bolpoin, chalcoral.
2. Perlengkapan Warna
Menggunakan berbagai macam alat warna seperti cat air, pensil warna, cat
poster, akrilik, cat minyat, pastel.
3. Kuas
Berbagai macam jenis kuas disesuaikan dengan media yang warna yang
digunakan. Seperti pada cat minya menggunakan kuas dengan ujung kotak untuk
menimbulkan kesan sapuan, Sedangkan pada cat air menggunakan kuas yang
ujungnya membulat. Fungsi dari kuas dapat digunakan untuk mewarna, meninta,
menggambar, dan membuat pola.
4. Media Gambar
Media menggambar dapat berupa kertas dengan berbagai macam jenis,
media kanvas, tembok, dan lain sebagainya. Media kertas digunakan untuk alat
warna cat air, pensil warna, cat poster, pastel. Sedangkan kanvas untuk cat minyak
dan akrilik. Masing-masing media memiliki karakteristik yang berbeda dan
menghasilkan gambar dengan kontur dan tektur yang berbeda.
Universitas Kristen Petra
42
2.4.3.4. Tinjauan Gambar Ilustrasi Berdasarkan Teknik
1. Fotografi
Merupakan teknik ilustrasi yang dipergunakan sejak ditemukannya alat
atau kamera yang diperlukan untuk memotret pada tahun 1665. Memfoto adalah
melukis obyek menggunakan cahaya. Fotografi yang mempedulikan segi estetis
yang akan dipotret dan hasil dari foto tersebut merupakan suatu media seni baru
yang disebut fotografi piktoral.
2. Manual
Merupakan teknik gambar tangan yang dihasilkan melalui ketrampilan dan
kreatifitas tangan yang menciptakan suatu keunikan dan ciri khas gaya masing-
masing penggambarnya dalam setiap gambar yang dihasilkan.
3. Digital
Merupakan teknik menggambar yang memanfaatkan teknologi komputer.
Dengan komputer mampu membantu mempercepat proses kerja dan terdapat
berbagai sarana yang membantu proses kerja dalam menggambar. Dengan digital
painting mampu menciptakan berbagai karakteristik yang menyerupai media
tradisional seperti cat air, cat minyak, akrilik, pastel.
2.4.3.5. Tinjauan Gambar Ilustrasi Berdasarkan Goresan
1. Arsir
Arsir merupakan teknik yang menggambarkan bentuk suatu onyek dengan
mgeisi daerah-daerah yang tidak terkena cahaya atau bayangan dengan
goresan alta gambar sehingga volume dari obyek dapat dideskripsikan.
2. Dry Brush
Merupakan teknik menggambar dengan sapuan kuas yang setengah kering
atau tanpa campuran air. Dengan teknik ini dapat menimbulkan efek yang tidak
rata dan pecah-pecah dan menghasilkan tekstur gambar.
3. Blocking
Disebut dengan pengecatan plakat yang menggunakan jenis cat poster.
Gaya gambar ini disebut juga plakatstil. Pewarnaan blocking ini berkesan datar,
sedikit gradasi, dan pada umumnya minim ornamen karena bertujuan untuk
memusatkan perhatian pada obyek utama yang sederhana.
Universitas Kristen Petra
43
4. Pointilism atau tektur
Merupakan gaya gambar dengan memanfaatkan kualitas permukaan suatu
bidan, baik kasar atau halus. Teknik ini bersifat ekspresif, representasional,
inovatif, yang ditentukan oleh material, teknik, dan kreatifitas. Bidang gambar
diberi titik-titik berwarna sesuai dengan bentuk yang akan digambarkan, sehingga
dari kejauhan terlihat seperti menyatu. Dapat menimbulkan kesan tiga dimensi
yang menggambarkan cahaya dan bayangan serta pewarnaan kuat dan lemah.
Gaya ini tidak menggunakan outline karena sudah memiliki tekstur. Pointilis
merupakan salah satu macam pola tekstur.
2.4.3.6.Tinjauan Gambar Ilustrasi Berdasarkan Gaya Gambar
1. Realis
Salah satu gaya gambar yang mengutamakan kesesuaian dengan keadaan
yang sesungguhnya dalam kehidupan nyata. Realisme yang sempurna memiliki
tingkat kemiripan yang akura dengan aslinya. Teknis realisme juga disebut
Photorealism yang berarti sesuai atau sama dengan foto.
2. Kubisme Analitik
Merupakan teknik menggambar yang ditemukan oleh Picasso pada awal
abad ke-2. Kubisme menggambarkan obyek yang realistis namun dengan gaya
yang abstrak dan geometris serta bersifat dua dimensi.
3. Dekoratif
Merupakan teknik menggambar yang penuh dengan oranamen. Namun
tidak semuanya memiliki makna tertentu karena hanya berfungsi sebagai hiasan.
Gaya dekoratif lebih mengarah pada ketrampilan tangan manusia serta menolak
sistem kerja mesin. Art nouveau dan art and craft merupakan salah satu aplikasi
gaya gambar dekoratif
4. Kartun
Bentuk gambar yang lucu dan sifatnya menghibur dalam suatu bentuk
rangkaian cerita atau dalam film. Gaya gambar kartun lebih pada penggambaran
obyek atau sosok tokoh yang mengalami deformasi dan distorsi dalam proporsi.
Biasanya kartun lebih ditujukan pada anak-anak karena lucu dan kekanak-
kanakan. Kartun menggambarkan figur yang nyata ada dalam kehidupan maupun
Universitas Kristen Petra
44
figur fantasi secara bebas sesuai interpretasi penggambarnya dengan tujuan agar
menarik dan dapat menghibur.
5. Karikatur
Karikatur biasanya memiliki pesan tertentu dalam penggambarannya,
berupa sindiran atas berita dan kejadian-kejadian atau tokoh-tokoh dalam
masyarakat. Gaya gambar karikatur mirip kartun tetapi karikatur cenderung lebih
melebih-lebihkan suatu ciri atau karakter dari suatu figur yang digambar. Figur
yang digambarkan mungkin berbeda dengan keadaan aslinya tetapi dalam gambar
karikatur tetap dapat menunjukan karakteristik dari figur tersebut sehingga dapat
mewakili figur yang digambar. Karikatur dapat digambarkan dengan teknik
arsiran bolpoin atau pena hitam sehingga menimbulkan kesan monumental
(Phaidon 24-37 ).
2.5. Tinjauan Aspek Historis
Cerita Singgahnya Laksamana Zheng He di Semarang dan peristiwa
didirikannya klenteng Sam Po Kong merupakan bagian dari sejarah dan
perkembangan kota Semarang. Masyarakat kota Semarang ikut terlibat dalam
peristiwa bersejarah yang berkaitan dengan munculnya dan pelaksanaan upacara
ritual perayaan Sam Po.
Dalam sejarah munculnya tradisi upacara ritual perayaan Sam Po di
Semarang berkaitan dengan berdirinya tempat peninggalan sejarah lainnya. Selain
klenteng Sam Po Kong yang memang peninggalan Laksaman Zheng He, Sejarah
klenteng Gang Lombok atau Tay Kak Sie juga berkaitan dengan cikal bakal dari
munculnya tradisi perayaan Sam Po.
Menurut perkataan Kwa Tong Hay, Sekitar abad ke-18 di klenteng Sam Po
Kong pernah dikuasai oleh orang-orang Yahudi, Pada masa itu orang-orang
Tionghoa yang ingin bersembahyang dikenakan pajak. Oleh karena letak klenteng
Sam Po Kong yang jauh dari pemukiman pecinan dan pajak yang dikenakan untuk
sembahyang, Masyarakat Tionghoa sepakat untuk memindahkan sebagian abu
sembahyang di Sam Po Kong ke Klenteng Tay Kak Sie. Karena “tradisi abu”
itulah maka menjadi awal diadakannya upacara ritual perayaan Sam Po tiap
tahunnya ( komunikasi pribadi, 4 Maret 2008).
Universitas Kristen Petra
45
Upacara ritual perayaan Sam po tercipta dari sejarah dan perkembangan
klenteng Sam Po Kong dan Tay Kak Sie di Semarang, juga berkaitan dengan
sejarah masyarakat tionghoa yang bermukim di Semarang. Kaitan dari ketiganya
seolah mewujudkan suatu tradisi di Semarang yang kemudian tradisi tersebut
menjadi memiliki nilai historis sendiri dalam sejarah dan perkembangan kota
Semarang.
2.6. Tinjauan Aspek Kultural
Sejak pada masa awal masa pelayaran dan hubungan perdagangan, bauran
dalam segala aspek kehidupan telah terjadi, termasuk pada aspek budaya.
Pelayaran laksamana Zheng He ke Indonesia telah membawa berbagai bauran
budaya dalam masayarakat. Melalui hasil-hasil peninggalannya seperti klenteng-
klenteng, dan cerita-cerita rakyat, serta hasil budaya lainnya. Suatu tradisi dan
kegiatan dalam Klenteng-klenteng yang didirikan di Indonesia secara tak langsung
telah menjadi bagian dari historis yang kemudian berarti telah menjadi salah satu
kekayaan budaya bagi Indonesia.
Upacara ritual perayaan Sam Po merupakan suatu tradisi yang lahir dari
proses bauran kehidupan masyarakat Semarang terhadap budaya atau tradisi Cina
yang masuk ke Indonesia sejak jaman dahulu. Dalam pelaksanaannya upacara
ritual perayaan Sam Po memiliki berbagai elemen-elemen yang masih asli dari
tradisi cina sehingga seringkali hal-hal seperti ini berbaur dalam kehidupan
masyarakat di Semarang. Contohnya cerita-cerita rakyat dari Cina yang
dimainkan dengan wayang Po Tei Hi di Semarang, telah diperankan oleh
masyarakat sekitar. Pada masanya dahulu cerita ini bisa dikenal oleh masyarakat
akibat akulturasi budaya yang terjadi semasa jaman pelayaran dan perdagangan.
Tari Barongsay dan Liong yang menjadi salah satu atribut dalam arak-
arakan Sam Po juga telah menjadi salah satu bagian dari budaya masyarakat di
Semarang, Di mana tari ini telah dimainkan oleh masyarakat sekitar. Ornamen-
ornamen lainya dalam upacara ritual perayaan Sam Po telah berakulturasi dengan
budaya lokal dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Terlihat dari bauran
kehidupan di daerah pecinan di Semarang.
Universitas Kristen Petra
46
Gambar 2.8. Liong
Sumber: Upacara ritual perayaan Sam Po di Semarang, 2006.