2 63s 2 a . hx (po

169
1 . Suatu atom X mempunyai konfigurasi elektron1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 . Senyawa dan yang dapat dibentuk oleh atom ini adalah ........ A . HX 2 B . XCl 2 C . CaX D . X 2 (PO 4 ) 3 E . X 2 SO 4 Kunci : B Penyelesaian : Atom X termasuk golongan II A (alkali tanah) Senyawanya dengan : Ca tidak dapat membentuk senyawa 2 . Di antara unsur-unsur 3 P, 12 Q, 19 R, 33 S dan 53 T, yang terletak dalam golongan yang sama pada sistem periodik adalah ........ A . P dan Q B . Q dan S C . P dan R D . S dan T E . R dan T Kunci : B Penyelesaian : 3 P 1s² 2s² (Golongan I A) 12 Q 1s² 2s² 2p 6 3s² (Golongan II A) 19 R 1s² 2s² 2p 6 3s² 3p 6 4s 1 (Golongan I A) 32 S 1s² 2s² 2p 6 3s² 3p 6 4s² 3d 10 4p² (Golongan V A) 33 T 1s² 2s² 2p 6 3s² 3p 6 4s² 3d 10 4p 6 5s² 4d 10 sp 5 (Golongan VII A) 3 . Jika dalam volume 5 liter terdapat 4,0 mol asam yodida, 0,5 mol yod dan 0,5 mol hidrogen dalam kesetimbangan pada suhu tertentu, maka tetapan kesetimbangan untuk reaksi pembentukan asam yodida dari yod dan hidrogen adalah ........ A . 46 B . 50 C . 54 D . 60 E . 64 Kunci : E Penyelesaian : 4 . Dari beberapa macam peristiwa transmutasi berikut ini, yang menghasilkan inti helium adalah ........ 1 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1991

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1 . Suatu atom X mempunyai konfigurasi elektron1s22s22p63s2. Senyawa dan yang dapatdibentuk oleh atom ini adalah ........

A . HX 2

B . XCl 2

C . CaX

D . X 2(PO4) 3

E . X2SO4

Kunci : BPenyelesaian :Atom X termasuk golongan II A (alkali tanah)Senyawanya dengan :

Ca tidak dapat membentuk senyawa

2 . Di antara unsur-unsur3P,12Q,19R,33S dan53T, yang terletak dalam golongan yang sama

pada sistem periodik adalah ........

A . P dan Q B . Q dan S C . P dan R

D . S dan T E . R dan T

Kunci : BPenyelesaian : 3P 1s² 2s² (Golongan I A)

12Q 1s² 2s² 2p6 3s² (Golongan II A)

19R 1s² 2s² 2p6 3s² 3p6 4s1 (Golongan I A)

32S 1s² 2s² 2p6 3s² 3p6 4s² 3d10 4p² (Golongan V A)

33T 1s² 2s² 2p6 3s² 3p6 4s² 3d10 4p6 5s² 4d10 sp5 (Golongan VII A)

3 . Jika dalam volume 5 liter terdapat 4,0 mol asam yodida, 0,5 mol yod dan 0,5 mol hidrogendalam kesetimbangan pada suhu tertentu, maka tetapan kesetimbangan untuk reaksipembentukan asam yodida dari yod dan hidrogen adalah ........

A . 46 B . 50 C . 54

D . 60 E . 64

Kunci : EPenyelesaian :

4 . Dari beberapa macam peristiwa transmutasi berikut ini, yang menghasilkan inti heliumadalah ........

1 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1991

A .

B .

C .

D .

E .

Kunci : DPenyelesaian :Jika pada transmutasi dihasilkan inti helium maka bilangan massa berkurang 4 dan No.atom berkurang 2 (unsurnya berbeda).

5 . Untuk memperoleh konsentrasi Cl = 0,10 M, maka 250 mL, larutan CaCl2= 0,15 M

harus diencerkan sampai .......

A . 500 mL B . 750 mL C . 1000 mL

D . 1250 mL E . 1500 mL

Kunci : BPenyelesaian :

6 . Pada reaksi, 2CO + 2NO 2CO2+ N 2bilangan oksidasi N berubah dari .......

A . +2 ke 0 B . +2 ke +1 C . +3 ke +l

D . +3 ke +2 E . +4 ke +1

Kunci : APenyelesaian :NO bilangan oksidasi O = -2 ; N = +2N 2 bilangan oksidasi unsur (baik berupa molekul) adalah = 0

7 . Jika kelarutan CaF2dalam air sama dengan s mol/L, maka nilai Ksp bagi garam ini ialah

.......

A . S³

B . S³

C . S³

D . 2 S³ E . 4 S³

Kunci : EPenyelesaian :CaF2 Ca2++ 2F

S S 2SKsp = [Ca2+] [F -] 2

= (S) (S)²

2 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1991

= 4 S³

8 . Larutan jenuh X(OH)2mempunyai pH = 9. Hasil kali larutan (Kp) dari X(OH) 2adalah

........

A . 10 -10 B . 5 x 10-11 C . 10-11

D . 5 x 10-16 E . 10-18

Kunci : DPenyelesaian :PH = 9 POH = 14 - 9 = 5 OH-= 10-5

X(OH) 2 X +2+ 2OH

5 x 10-4 . 10-1

Ksp = [X 2+] [OH -]² = (5 x 10-4) (10 -5)² = 5 x 10-16

9 . Bilangan oksidasi Cl dalam senyawa KClO2adalah .......

A . +7 B . -1 C . +3

D . +1 E . +5

Kunci : CPenyelesaian :Bilangan oksidasi k = +1 O = -2 Cl = ?k + Cl + 2O = 0 (nol)+1 + Cl + 2(-2) = 0 Cl = 4 - 1 = +3

10 . Pada pembakaran 12 gram suatu persenyawaan karbon dihasilkan 22 gr gas CO2(A, C =

12, O = 16). Unsur karbon senyawa tersebut adalah .......

A . 23% B . 27% C . 50%

D . 55% E . 77%

Kunci : CPenyelesaian :

3 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1991

11 . Jika 100 cm3suatu oksida nitrogen terurai dan menghasilkan 100 cm3nitrogen (II) oksidadan 50 cm3oksigen (semua volume gas diukur pada suhu dan tekanan yang sama) makaoksida nitrogen tersebut adalah ......

A . NO B . NO2

C . N2O5

D . N2O4

E . NO2O5

Kunci : BPenyelesaian :Misalkan oksida nitrogen tersebut = NxOypada gas-gas, perbandingan volume = perbandingan mol = koefisien reaksiVolume NxOy : NO : O2 jumlah atom O 2y = 2 + 2

100 : 100 : 50 y = 2 2 : 2 : 1 NxOy NO2

Jumlah atom N 2x = 2 x = 1

12 . Al2(SO4) 3digunakan pada penjernihan air PAM

SEBABMuatan kation dari Al2(SO4) 3yang tinggi dapat membentuk koloid Al(OH)3yang mudah

larut dalam air.

Jawaban : A B C D E

Kunci : CPenyelesaian :Pada penjernihan air PAM, di samping menagunakan tawas sering pula digunakanAl(SO4) 3. Tingginya muatan kation dari Al2(SO4) 2dapat membentuk koloid Al(OH)3

yang mana akan mengadsorpsi, menggumpalkan dan mengendapkan kotoran dalam air,sehingga air menjadi jernih (Al(OH)3) tak larutsrukar larut dalam air.

Pernyataan betul, alasan salah.

13 . Oksida isobutanol akan menghasilkan butanon.SEBAB

Isobutanol tennasuk alkohol sekunder.

Jawaban : A B C D E

Kunci : EPenyelesaian :Pernyataan salah, alasan salah.Isobutanol termasuk alkohol primer yang jika dioksidasi akan menghasilkan isobutanal (Al dehid)

14 . Dalam pengolahan air urstuk konsumsi ditambahkan tawas. Tujuan penambahan tawasadalah untuk :

1 . membunuh semua kuman yang berbahaya 2 . menghilangkan bahan-bahan yang menyebabkan pencemaran air

4 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1991

3 . menghilangkan bau yang tak sedap 4 . menjernihkan air

Jawaban : A B C D E

Kunci : DPenyelesaian :Sama halnya dengan Al2(SO4) 3tawas juga akan menyebabkan kotoran menggumpal dan

mengendap sehingga air menjadi jernih.

15 . Di antara senyawaan berikut, yang tergolong senyawaan aromatis adalah ......

1 . toluena 2 . naftalena

3 . anilina 4 . sikloheksadiena

Jawaban : A B C D E

Kunci : APenyelesaian :

Dari struktur tersebut sikloheksadiena bukan senyawa aromatis.

5 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1991

1 . Volume larutan H2SO40,1 M yang diperlukan untuk mereaksikan 2,7 gram, logam Al (Ar

= 27) adalah .......

A . 1 L B . 1,5 L C . 3 L

D . 4,5 L E . 5 L

Kunci : BPenyelesaian :

2 . Jika pada STP volume dari 4,25 gram gas sebesar 2,8 liter, maka massa molekul relatifgas tersebut adalah .......

A . 26 B . 28 C . 30

D . 32 E . 34

Kunci : EPenyelesaian :

3 . pH asam formiat 0,1 M (Kc = 10-7) adalah .......

A . 2 B . 3 C . 4

D . 6 E . 8

Kunci : CPenyelesaian :

4 . Pada reaksi redoks, MnO2+ 2H2SO4+ 2NaI MnSO4+ Na2SO4+ 2H2O + I2

yang berperan sebagai oksidator adalah ....

A . NaI B . H2SO4

C . Mn4+

D . I - E . MnO2

Kunci : E

1 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1993

Penyelesaian :MnO2+ 2H2SO4+ 2NaI MnSO4+ Na2SO4+ 2H2O + I2

MnO2 MnO4 (mempunyai penurunan bilangan oksidasi (oksidator)

(+4) (+2)

5 . Proses yang dapat mengakibatkan kenaikan nomor atom dengan satu satuan adalah ........

A . emisi proton B . emisi sinar beta C . emisi sinar gamma

D . emisi sinar alfa E . penangkapan elektron K

Kunci : BPenyelesaian :Emisi sinar beta, mengakibatkan kenaikan nomor atom dengan satu satuan.

6 . Di antara oksida berikut ini, yang dalam air dapat membirukan kertas lakmus adalah ........

A . CO2

B . SO3

C . NO2

D . CaO E . P2O5

Kunci : DPenyelesaian :Oksida yang dapat membirukan kertas lakmus adalah oksida basa, oksida basa ini biladicampur dengan air akan menghasilkan larutan yang bersifat basa. Contoh :CaO + H2O Ca(OH)2

7 . Elektron dengan bilangan kuantum yang tidak diijinkan adalah .....

A . n = 3 1 = 0 m = 0 s = -

B . n = 3 1 = 1 m = 1 s = +

C . n = 3 l = 2 m = -1 s = -

D . n = 3 1 = 1 m = 2 s = -

E . n = 3 1 = 2 m = 2 s = +

Kunci : DPenyelesaian :

8 . Untuk reaksi NH3+ H 2O NH 4+ + OH -menurut teori Bronsted-Lowry .......

A . NH 3bersifat asam

B . NH4+bersifat basa

C . H2O bersifat asam

D . H2O bersifat basa

E . H2O bersifat netral

Kunci : CPenyelesaian :

2 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1993

Reaksi :

Menurut Bronsted-Lowry :Asam : donor proton (pemberi H+) Basa : akseptor proton (penerima H+)Jadi untuk reaksi di atas, H2O bersifat asam

9 . Jika tetapan kesetimbangan, Kc, bagi reaksi A + B C dan bagi reaksi 2A + D Cberturut-turut ialah 4 dan 8, maka tetapan kesetimbangan, Kc bagi reaksi C + D 2Badalah ........

A .

B . 2 C . 8

D . 12 E . 24

Kunci : APenyelesaian :

10 . Senyawa :

A . sikloheksana B . n-heksana C . 3-etilbutana

D . 2-metilpentana E . metilsiklopentana

Kunci : EPenyelesaian :

3 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1993

11 . Kesadahan air terjadi karena di dalam air terdapat .......

A . kalium klorida B . kalsium klorida C . kalium karbonat

D . natrium klorida E . amonium klorida

Kunci : BPenyelesaian :Kesadahan air terjadi karena di dalam air garam kalsium (Ca2+) atau garam magnesium(Mg 2+)

12 . Pada elektrolisis leburan NaCl diperoleh logam Na seberat 11,5 gram. Massa atom relatifNa = 23 ; Cl = 35,5 Pernyataan berikut yang betul adalah ......

1 . Na mengendap pada elektrode negatif 2 . tidak terbentuk gas H2

3 . pada anoda terbentuk gas Cl2

4 . volume gas Cl2yang terbentuk 5,6 L (STP)

Jawaban : A B C D E

Kunci : EPenyelesaian :Pada Katode (-) : Na+ + e NaPada anode (+) : 2Cl- Cl 2+ 2e

Karena mol elektron = mol Na, maka volume gas Cl2yang terbentuk adalah :

Cl 2 = x 0,5 mol = 0,25 mol

= 0,25 x 22,4 liter = 5,6 liter

13 . Dari ion-ion berikut yang dapat membentuk ion kompleks dengan NH3adalah .......

1 . Cu2+ 2 . Zn2+

3 . Ni 2+ 4 . Al 3+

Jawaban : A B C D E

Kunci : APenyelesaian :Ion-ion logam transisi (golongan B) yang dapat membentuk ion kompleks dengan NH3

adalah :(1) Cu+

(2) Zn2+dan(3) Ni 2+

14 . Senyawa yang merupakan alkena adalah .......

4 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1993

1 . C6H 14

2 . C3H 6

3 . C4H 10

4 . C5H 10

Jawaban : A B C D E

Kunci : CPenyelesaian :Rumus alkena : CnH2n• Jadi jawaban yang benar : C3H 6dan C5H 10

15 . Di antara senyawa-senyawa berikut, yang dapat membentuk ikatan hidrogen adalah .......

1 . HF 2 . NH3

3 . H2O

4 . HCl

Jawaban : A B C D E

Kunci : APenyelesaian :Ikatan hidrogen dapat terbentuk antara :- F dengan H- N dengan H- O dengan H

5 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1993

1 . Jika gas belerang dioksida dialirkan ke dalam larutan hidrogen sulfida, maka zat terakhir iniakan teroksidasi menjadi ........

A . S B . H2SO3

C . H2SO4

D . H2S2O

E . H2S2O7

Kunci : APenyelesaian :Reaksi yang terjadi adalah :2H2S(aq) + SO2(g) 3S(s) + 2H2O(g)

Jadi belerang mengalami autoredoks, yaitu sekaligus mengalami oksidasi dan reduksi. SO2

direduksi menjadi S, H2S dioksidasi juga menjadi S.

2 . Unsur logam yang mempunyai bilangan oksidasi +5 terdapat pada ion .......

A .

B .

C .

D .

E .

Kunci : EPenyelesaian :

3 . Berapakah konsentrasi hidrogen fluorida dalam larutan HF 0,01 M yang terdisosiasisebanyak 20 % ........

A . 0,002 M B . 0,008 M C . 0,010 M

D . 0,012 M E . 0,200 M

Kunci : BPenyelesaian :

4 . Untuk pembakaran sempurna 5 mol gas propana (C3H 8), maka banyaknya mol gas

oksigen yang diperlukan adalah .......

A . 1 B . 3 C . 5

D . 15 E . 25

Kunci : EPenyelesaian :Reaksi pembakaran sempurna gas propana :

1 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1994

C3H 8+ 5O2 3CO2+ 4H2O

O2yang diperlukan untuk 5 mol C3H 8= 5 . 5 mol = 25 mol

5 . Gula pasir akan berubah menjadi arang jika ditetesi asam sulfat pekat. Dalam reaksi inigula mengalami .......

A . oksidasi B . dehidrogenasi C . hidrolisis

D . reduksi E . dehidrasi

Kunci : EPenyelesaian :Jika gula pasir, juga karbohidrat lain, ditambah H2SO4pekat terjadi reaksi :

Cn(H2O)m nC + mH2O H = -A kkal

Untuk C11H 22O11, gula pasir

C11H 22O11 11C + 11H2O

Reaksi ini merupakan reaksi bersifat eksoterm dan termasuk dehidrasi (pembebasan air).

6 . Jika diketahui : MO2+ CO MO + CO2, H = -20 kJ

M 3O4+ CO 3MO + CO2, H = +6 kJ

3M2O3+ CO 2M 3O4+ CO2, H = -12 kJ

maka nilai H dalam kJ, bagi reaksi :2MO2+ CO M 2O3+ CO2adalah ........

A . -40 B . -28 C . -26

D . -18 E . +18

Kunci : APenyelesaian :Reaksi-reaksi dapat disusun sebagai berikut :

7 . Larutan dengan pH = 12 dibuat dengan melarutkan larutan X gram NaOH (Mr = 40)dalam air sampai 500 mL Besarnya X adalah ........

A . 4,0 B . 2,0 C . 1,0

D . 0,4 E . 0,2

Kunci : EPenyelesaian :Diketahui : pH larutan = 12POH = 14 - 12 = 2 ..... [OH-] = 10 -2M

2 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1994

8 . Jika suatu reaksi kimia mencapai kesetimbangan maka komposisi campuran reaksinyatidak akan dapat berubah selama suhu tidak berubah.

SEBABTetapan kesetimbangan reaksi kimia hanya bergantung pada suhu.

Jawaban : A B C D E

Kunci : DPenyelesaian :Pernyataan : SalahKomposisi zat dalam keseimbangan dapat berubah walaupun suhu tetap. Hal ini sesuaidengan azas Le ChatelierAlasan : BenarHarga K hanya dipengaruhi suhu (T). H akan naik jika T naik untuk reaksi endoterm, dansebaliknya. K akan turun jika T naik untuk reaksi eksoterm dan sebaliknya.

9 . Penggunaan batu bara secara besar-besaran sebagai sumber energi dapat menimbulkanefek rumah kaca.

SEBABBatubara, sebagai bahan bakar fosil mengandung senyawa belerang.

Jawaban : A B C D E

Kunci : BPenyelesaian :Pernyataan : benarPembakaran bahan bakar batu bara akan menghasilkan CO2. Gas CO2 menimbulkan

efek rumah kaca (green house effect) yang ditandai dengan suhu bumi yang kian meningkat.Alasan : benarBahan bakar fosil mengandung S (belerang). Polutan yang akan ditimbulkan adalah SO2

sebagai oksida asam yang bersifat korosif

10 . Suatu unsur dengan konfigurasi elektron (Ar) 3d34s2 :

1 . terletak pada periode 4 2 . termasuk unsur transisi

3 . bilangan oksidasi tertingginya +5 4 . nomor atomnya 23

Jawaban : A B C D E

Kunci : EPenyelesaian :Diketahui : X = [Ar] 3d34s2. (1) terletak pada periode 4/V B (2) X termasuk unsur blok d (transisi) karena orbital 3 belum penuh (3) bilangan oksidasi tertinggi : +5 sebab elektron 3d34s2dapat lepas (4) nomor atom X = 23 karena 18Ar

11 . Bila unsur X mempunyai konfigurasi elektron 1s22s22p63s23p64s2, maka pernyataanyang benar mengenai X adalah :

3 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1994

1 . X terdapat pada golongan alkali tanah 2 . X dapat membentuk senyawa XCl2

3 . X dapat membentuk ion X2+ 4 . oksidanya mempunyai rumus XO

Jawaban : A B C D E

Kunci : EPenyelesaian :Diketahui : X = 1s22s22p 63s23p64s2

(1) Elektron valensi X = 4s2, letaknya perioda 4/IIA Jadi termasuk unsur alkali tanah (2) Ionnya berbentuk X2+, dengan Cl2akan terjadi senyawa

ionik X + Cl2 XCl 2

(3) Jika elektron 4s2lepas terbentuk X2+

(4) Jika X direaksikan dengan O2terbentuk XO

X2++ O2 XO

12 . Di antara logam-logam berikut yang dapat bereaksi dengan air adalah :

1 . K 2 . Ca

3 . Na 4 . Ba

Jawaban : A B C D E

Kunci : EPenyelesaian :Logam-logam golongan I A dan IIA dapat bereaksi dengan air. Reaksi umumnya :2L + 2H2O 2 LOH + H2(g) H = -K kkal

M + 2H2O M (OH)2+ H 2(g) H = -b kkal

Reaksi air dengan logam IA lebih cepat dan lebih eksoterm dari pada dengan logam IIA,larutan bersifat basa

13 . Yang dapat digolongkan sebagai alkohol tersier adalah senyawa :

1 . CH2OH - CHOH - CH2OH

2 . CH3- CH2- CH2OH

3 . C6H 3(OH)3

4 . (CH3) 3C - OH

Jawaban : A B C D E

Kunci : DPenyelesaian :Contoh alkohol tersier : t = butanolStrukturnya :

14 . Pemancaran sinar beta terjadi pada reaksi inti :

4 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1994

1 .

2 .

3 .

4 .

Jawaban : A B C D E

Kunci : DPenyelesaian :

15 . Dari reaksi, N2O4(g) 2NO2(g), diketahui Kp pada 600° C dan pada 1000° C

berturut-turut ialah 1,8 x 104dan 2,8 x 104dapat dikatakan bahwa :

1 . tekanan parsial NO2akan meningkat jika suhu dinaikkan

2 . AH > 0 3 . peningkatan ,tekanan total campuran gas dalam kesetimbangan akan menurunkan

kadar NO2

4 . Kp = Kc

Jawaban : A B C D E

Kunci : APenyelesaian :Diketahui : N2O4(s) 2NO2 (g), Kp pada 600° C = 1,8 x 104

Kp pada 1000°C = 2,8 x 104

(1) Jika suhu naik Kp naik, kesetimbangan bergeser ke kanan maka P NO2naik.

(2) Karena Kp naik jika, sistem dipanaskan, maka reaksi pembentukan NO2bersifat

endoterm.

(3) Menurut Le Chatelier, Jika sistem dikompresi kesetimbangan bergeser ke arah gas yang jumlah molnya kecil. Jadi jumlah N2O4naik, NO2berkurang.

(4) Kp = Kc (RT) n n = 2 - 1 = 1Jadi Kp = Kc (RT)

5 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1994

1 . Garam dengan kelarutan paling besar adalah ........

A . AgCl, Ksp = 10 -10 B . AgI, Ksp = 10 -16 C . Ag 2CrO 4, Ksp = 3,2 x 10 -12

D . Ag 2S, Ksp = 1,6 x 10 -49

E . Ag 2CrO 4, Ksp = 3,2 x 10 -11

Kunci : EPenyelesaian :

Jadi garam dengan larutan terbesar adalah 1,4 x 10 -4

2 . CO(g) + H 2O(g) CO 2(g) + H 2(g)

Bila 1 mol CO dan 1 mol H 2O direaksikan sampai terjadi keseimbangan, dan pada saat

tersebut masih tersisa 0,2 mol CO, maka harga tetapan keseimbangan K, adalah .....

A . 4 B . 9 C . 16

D . 20 E . 25

Kunci : CPenyelesaian :

1 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1995

3 . Senyawa yang merupakan amina tersier adalah ........

A . C 2H 5NHCH 3

B . (CH 3) 2NCH 3

C . C 6H 5NH 2

D . C 3H 7NH 2

E . (CH 3) 2NH

Kunci : BPenyelesaian :Amina tersier adalah : senyawa amoniak (NH 3) yang ketiga gugus H-nya diganti dengan

gugus lain, misalnya H diganti dengan CH 3, maka :

Jadi senyawa yang merupakan amina tersier adalah (CH 3) 2NCH 3

4 . Bila pada pembakaran 1 mol hidrokarbon dengan O 2murni dihasilkan CO 2dan H 2O

dalam jumlah mol yang sama, maka hidrokarbon tersebut adalah ........

A . metana B . etana C . etena

D . etuna E . benzena

Kunci : CPenyelesaian :(a)CxHy + (b)O 2 (c)CO 2+ (d)H 2O

Karena (Cx - Hy) = 1 mol, maka a = 1, dan jika c = d = 2, maka :C 2H 4 + 3O 2 2CO 2 + 2H 2O .......... (seimbang)

Jadi hidrokarbon tersebut adalah etena

5 . Banyaknya Fe -yang dapat dioksidasi oleh 1 mol menghasilkan Fe 3+dan Cr 3+

adalah ........

A . 1 mol B . 2 mol C . 3 mol

D . 4 mol E . 6 mol

Kunci : EPenyelesaian :

2 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1995

6 . Campuran manakah di bawah ini, jika bereaksi, menghasilkan ester ........

A . propanol dengan natrium B . gliserol trioleat dengan natrium hidroksida C . asam oleat dengan natrium hidroksida D . propanol dengan fosfor trioksida E . etanol dengan asam asetat Kunci : APenyelesaian :(A) Propanol dengan natrium C - C - C - OH + Na C - C - C - ONa + OH(B) gliserol trioleat dengan natrium hidroksida

C) Asam oleat dengan natrium hidroksida Asam oleat + NaOH R - C = C - C = O - ONa + H 2O

D) propanol dengan fosfor trioksida C - C - OH + P 2O 3 C - C = C + P 2O 3. H 2O

E). etanol dengan asam asetat C - C - OH + CH 3- COOH C - O - O - C = O + H 2O

Jadi yang menghasilkan ester adalah etanol dengan asam asetat

7 . Unsur X dengan konfigurasi elektron :1s 22s 22p 63s 2dapat bereaksi dengan unsur Y, yang terletak di golongan oksigen,membentuk senyawa ........

A . XY B . X 2Y

C . X 2Y 3

D . X 3Y

E . XY 2

Kunci : APenyelesaian :X = 1s 22s 22p 63s 2(2, 8, 2). Untuk mencapai keseimbangan perlu melepaskan 2 elektronvalensinya. Sehingga konfigurasi elektronnya sesuai dengan konfigurasi e - gas mulai yaituNe (1,8). Akibatnya cenderung bermuatan (+2) X +2. Y terletak di antara golonganoksigen berarti muatannya sama dengan muatan oksigen yaitu (-2) Y -2

Jadi X +2 + Y -2 XY

8 . Unsur yang dapat menunjukkan bilangan oksidasi paling positif dalam senyawanya adalah.......

3 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1995

A . oksigen B . belerang C . nitrogen

D . karbon E . klor

Kunci : EPenyelesaian :Bilangan oksida paling positif dalam HClO 4adalah Cl.

O => - 2, -1S => -2,+4, +6N => +1 , +2 , +3, +4, +5 Cl => - 1, +1 +3, +5, +7 C => +2, +4Jadi unsur yang menunjukkan bilangan oksidasi paling positif dalam senyawanya adalahklor.

9 . Secara teoritis banyaknya cuplikan dengan kadar belerang 80 %, yang dapat menghasilkan8 g SO 3, adalah ...... (O = 16, S = 32)

A . 3 g B . 4 g C . 5 g

D . 6 g E . 8 g

Kunci : BPenyelesaian :2S + 3O 2 2SO 3

8 gramJadi banyaknya cuplikan adalah 4 gram

10 . Asam konjugasi dari adalah ......

A .

B . H 3O+

C . H 3PO 4

D . E . P 2O 5

Kunci : DPenyelesaian :

11 . Gas karbon monoksida dapat mengakibatkan keracunan.SEBAB

Ikatan antara CO-Hb lebih kuat daripada ikatan O 2-Hb.

Jawaban : A B C D E

Kunci : APenyelesaian :Gas kan monoksida (CO) di dalam pernafasan manusia akan mengikat O 2menjadi CO 2,

sehingga orang tersebut mengalami kekurangan oksigen (timbul keracunan).Reaksinya sebagai berikut : CO + 2O 2 CO 2

Ikatan CO-Hb lebih kuat karena O pada CO lebih reaktif dibanding O pada O 2.

Sehingga tarik-menarik antara CO dengan Hb akan lebih kuat.Jadi pernyataan betul, alasan betul dan ada hubungannya.

4 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1995

12 . Pada reaksi antara dengan neutron akan dihasilkan dan partikel beta.

SEBABPartikel beta merupakan elektron.

Jawaban : A B C D E

Kunci : APenyelesaian :

Jadi pernyataan betul, alasan dan ada hubungannya.

13 . Atom klor memiliki isotop stabil 35Cl dan 37Cl, dalam perbandingan 3 : 1. Berdasarkandata ini pernyataan yang benar adalah .......

1 . A, klor adalah 35,5 2 . prosentase 37Cl adalah 25 % 3 . dalam 1000 molekul Cl 2alamiah terdapat 1500 butir atom 35Cl.

4 . senyawa Cl dengan Ca memiliki rumus CaCl 2

Jawaban : A B C D E

Kunci : EPenyelesaian :

14 . Garam yang mengalami hidrolisis bila dilarutkan dalam air adalah ......

1 . Amonium klorida 2 . Natrium asetat

3 . Amonium karbonat 4 . Kalium sulfida

Jawaban : A B C D E

Kunci : EPenyelesaian :

Keterangan : 1. = terhidrolisis sebagian 2. = terhidrolisis sempurnaJadi semua pernyataan betul.

15 . Suatu unsur dengan konfigurasi elektron (Ar) 3d 104s 2

5 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1995

1 . terletak pada periode 4 2 . nomor atomnya 30 3 . mempunyai bilangan oksidasi tertinggi +2 4 . termasuk unsur alkali tanah

Jawaban : A B C D E

Kunci : EPenyelesaian : x = [Ar] 3d 104s 2

= 1s 22s 22p 63s 23p 64s 23d 10

1. Terletak pada periode 4 2. Nomor atomnya = 30 3. Bilangan oksidasi tertinggi + 2 4. Tidak termasuk unsur alkali tanahJadi pernyataan (1), (2), dan (3) betul

6 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1995

1 . Pada reaksi transmutasi

A . proton B . netron C . elektron

D . positron E . sinar y

Kunci : BPenyelesaian :Reaksi transmutasi ialah perubahan inti atom suatu unsur menjadi inti atom unsur lain.

Jumlah massa atom dan jumlah nomor atom ruas kiri harus sama dengan ruas kanan. Diruas kiri massa atom jumlahnya 27 + 4 = 31 maka di ruas kanan massa atom x = 1, diruas kiri nomor atom jumlahnya = 13 + 2 = 15, maka nomor atom x = 0, jadi x adalahnetron bisa ditulis .

2 . Jika konsentrasi Ca2+ dalam larutan jenuh CaF2 = 2 x 10-4 mol/L, maka hasil kali

kelarutan CaF2 adalah ......

A . 8 x 10-8 B . 3,2 x 10-11 C . 1,6 x 10-11

D . 2 x 10-12 E . 4 x 10-12

Kunci : BPenyelesaian :CaF2 Ca2+ + 2F-

Diketahui konsentrasi Ca2+ = 2 . 10-4 mol/L, maka :konsentrasi F- = 2 x (2 . 10-4) = 4 . 10-4, jadi :Ksp CaF2 = [Ca2+] [F -] 2

= (2 x 10-4) (4 x 10-4)² = (2 x 10-4) (16 x 10-8) = 32 x 10-12

= 3,2 x 10-11

3 . Pada pelarutan NH3 terjadi kesetimbangan sebagai berikut :

Yang merupakan pasangan asam-basa konyugasi adalah ....

A . NH 3 dan H2O

B . NH4 dan OH-

C . NH3 dan OH-

D . E . H2O dan OH-

Kunci : EPenyelesaian :

pasangan asam - basa konjugasi :

yang bersifat asam : dapat memberikan ion H+, yaitu :

yang bersifat basa : dapat menerima ion H+, yaitu :

4 . Nama kimia untuk senyawa :

1 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1997

A . 1, 1-dietetil-3-butanon B . 2-metil-4-pentanon C . 4, 4-dietetil-2-butanon

D . isopropil metil keton E . 4-metil-2-pentanon

Kunci : EPenyelesaian :

Rantai terpanjang ada 5, di no 2 gugus fungsi keton, no 4 adacabang metil maka nama yang sesuai adalah : 4-metil-2-pentanon

5 . Hasil reaksi antara larutan asani propanot dengan etanol adalah .......

A . CH3COOCH3

B . C2H 5COOC2H 5

C . C3H 7COOC2H 5

D . C2H 5COOC3H 7

E . C3H 7COOCH3

Kunci : BPenyelesaian :Hasil reaksi antara asam propionat dengan etanol adalah suatu ester

6 . Waktu paruh 210Bi adalah 5 hari. Jika mula-mula disimpan beratnya 40 gram, makasetelah disimpan selama 15 hari beratnya berkurang sebanyak ........

A . 5 gram B . 15 gram C . 20 gram

D . 30 gram E . 35 gram

Kunci : APenyelesaian :

Diketahui : waktu paruh (t ) = 5 hari

jumlah mula-mula = 40 gram waktu peluruhan = 15 hari Ditanya : berat berkurangnya sebanyak ?

2 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1997

7 . Berapa Faraday yang diperlukan untuk mereduksi 60 gram ion kalsium menjadi logamkalsium (Ar Ca = 40) ?

A . 1,0 B . 1,5 C . 2,0

D . 3,0 E . 4,0

Kunci : DPenyelesaian :

8 . Masing-masing unsur A, B, C, D, dan E di bawah ini mempunyai konfigurasi elektronsebagai berikut : A. 1s² 2s² 2p63s²B. 1s² 2s² 2p63s1

C. 1s² 2s² 2p63s² 3p²D. 1s² 2s² 2p63s² 3p63d104s²E. 1s² 2s² 2p63s² 3p63d104s²4s² 4p65s²Pasangan yang merupakan unsur-unsur dari satu golongan yang sama adalah ........

A . A dan E B . A dan B C . A dan D

D . A dan C E . D dan E

Kunci : APenyelesaian :Pasangan unsur yang merupakan satu golongan adalah yang mempunyai elektron valensiyang lama

9 . Reaksi yang terjadi antara KClO3 dan HCl adalah :

KClO 3 + 6HCl KCl + 3H2O + 3Cl2

Jika diketahui Ar = 39 ; Cl = 35; O = 16; H = 1; untuk memperoleh 142 gram Cl2

diperlukan KClO3 sebanyak ......

A . 122,5 gram B . 81,7 gram C . 61,3 gram

D . 40 8 gram E . 24,5 gram

Kunci : BPenyelesaian :KClO 3 + 6HCl KCl + 3H2O + 3Cl2

3 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1997

Diketahui : gram Cl2 = 142

Ditanya : gram KClO3 ?

Jawab : gram KClO3 = KClO3 x Mr KClO 3

10 . Pada suhu dan tekanan yang sama, massa 2 liter gas x = massa 1 liter gas SO2 (M, =

64), Mr gas x adalah .......

A . 80 B . 64 C . 34

D . 32 E . 16

Kunci : EPenyelesaian :Pada P dan T yang sama

2 liter gas x = massa 1 liter gas SO2 (Mr = 64)

Mr gas x = ?

11 . Tetapan kesetimbangan untuk reaksi : PCl2 PCl3 (g) + Cl2 (g) pada suhu 760 K adalah 0,05. Jika konsentrasi awal PCl50,1 mol L-1, maka pada keadaan setimbang PCl5 yang terurai adalah .....

A . 12,5 % B . 20,0 % C . 25,0 %

D . 33,3 % E . 50,0 %

Kunci : EPenyelesaian :

4 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1997

12 . Dalam ruangan 1 L terdapat kesetimbangan antara gas N2, H2 dan NH3 dengan

persamaan reaksi 2NH3(g) N 2(g) + 3H2(g). Pada kesetimbangan tersebut terdapat

0,01 mol N2, 0,01 mol H2 dan 0,05 mo1 NH3. Harga konstanta kesetimbangan reaksi

adalah ......

A . 2 x 10-8 B . 5 x 10-5 C . 5 x 10-10

D . 4 x 10-6 E . 2 x 10-10

Kunci : DPenyelesaian :

13 . Cl2dapat bereaksi dengan Br- membentuk Br2 dan Cl-.

SEBABCl dan Br adalah unsur segolongan dtilam sistem periodik.

Jawaban : A B C D E

Kunci : BPenyelesaian :Cl 2dapat bereaksi dengan Br-membentuk Br2dan Cl pernyataan benar karena unsur Cl

mempunyai nomor atom yang lebih kecil dibandingkan Br sehingga sifat oksidatornya Cllebih kuat atau dilihat harga E°, E° Cl2 > E° Br maka oksidator Cl2lebih kuat berarti Br

dapat dioksidasi oleh Cl2. Cl dan Br adalah unsur datam satu golongan., alasan benar

tetapi keduanya tidak mempunyai hubungan sebab akibat.

14 . Unsur dengan konfigurasi elektron1s22s22p63s22p 6 : adalah unsur yang .......

5 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1997

1 . termasuk golongan gas mulia 2 . energi ionisasinya tinggi 3 . sukar bereaksi 4 . berada dalam bentuk atomnya

Jawaban : A B C D E

Kunci : EPenyelesaian :1s22s22p63s22p6 mempunyai 8 elektron valensi di orbital s.p berarti termasuk golonganVIII A yaitu golongan gas mulia yang mempunyai sifat energi ionisasinya tinggidibandingkan golongan lainnya, sukar bereaksi dengan unsur lain karena mempunyai 8elektron terluarnya dan datam keadaan bebas selalu datam keadaan atomnya karenaberupa gas yang monoatomik.

15 .

Pernyatan yang benar adalah ....

1 . Reaksinya disebut reaksi esterifikasi 2 . Nama ester yang dihasilkan adalah etil asetat 3 . Ester yang dihasilkan adalah isomer dari asam butanoat 4 . Bila 30 gram asam tersebut di atas direaksikan dengan etanol berlebih, maka berat

ester yang dihasilkan adalah 44 g. A, C = 12, O= 16, H = 1

Jawaban : A B C D E

Kunci : EPenyelesaian :

Reaksi asam asetat dengan etanol merupakan reaksi esterifikasi. Menghasilkan etil etanoatatau etil asetat, merupakan isomer dari asam butanoat karena mempunyai rumus molekulyang sama dan rumus gugus fungsi yang berbeda.

maka gram etil asetat = mol etil asetat x M, = 0,5 mol x 88 = 44 gr.

6 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1997

1 . Di antara gas berikut yang mempunyai jumlah atom paling banyak pada keadaan STPadalah ........

A . 2,8 liter CH4

B . 2,8 liter C2H 4

C . 5,6 liter CO2

D . 5,6 liter SO2

E . 5,6 liter C2H 2

Kunci : EPenyelesaian :

2 . Logam manakah yang tidak diperoleh dengan proses elektrolisis ?

A . natrium B . alumunium C . magnesium

D . merkuri E . kalsium

Kunci : DPenyelesaian :- Natrium diperoleh dengan proses elektrolisis- Alumunium diperoleh dengan proses elektrolisis- Magnesium diperoleh dengan proses elektrolisis- Kalsium diperoleh dengan proses elektrolisis- Merkuri diperoleh dengan proses Merkurioksida

3 . Sebanyak 92 gram senyawa karbon dibakar sempurna menghasilkan 132 gram karbondioksida (Mr = 44) dan 72 gram air (Mr = 18). Rumus empirik senyawa karbon tersebutadalah ......

A . C2H 2O2

B . C3H 8O3

C . C4H 10O2

D . C5H 12O

E . C6H 14

Kunci : BPenyelesaian :

1 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1998

sehingga rumus empirik senyawa, menjadi C3H 8O3

4 . Pada suhu tertentu 0,350 gr BaF2 (Mr = 175) melarut dalam air murni membentuk 1 L

larutan jenuh. Hasil kali kelarutan BaF2 pada suhu itu adalah .......

A . 1,7 x 10-2 B . 3,2 x 10-6 C . 3,2 x 10-8

D . 3,2 x 10-9 E . 4,0 x 10-9

Kunci : CPenyelesaian :

5 . mpat unsur A, B, C, dan D masing-masing mempunyai nomor atom 6, 8, 17, dan 19.Pasangan unsur-unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah .......

A . A dan D B . A dan B C . C dan D

D . B dan C E . B dan D

Kunci : CPenyelesaian :A menangkap 4 elektron C mertangkap 1 elektronB menangkap 2 elektron D menangkap 1 elektronIkatan yang paling bersifat ion terbentuk yang mengandung 1 elektron yaitu C dan D

6 . Massa jenis suatu larulan CH3COOH 5,2 M adalah 1,04 g/mL. Jika Mr = CH3COOH =

60, konsentrasi larutan ini dinyatakan dalam % berat asam asetat adalah ......

A . 18 % B . 24 % C . 30 %

D . 36 % E . 40 %

Kunci : CPenyelesaian :Diketahui . M = 5,2 Bj = 1,04 g/ml Mr = 60

2 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1998

7 . Pada elektrolisis leburan Al2O3 (Ar O = 16, Al = 27), diperoleh 0,225 gram Al. Jumlah

muatan listrik yang diperlukan adalah ...... (1 F = 96500 C/mol)

A . 221,9 coulomb B . 804,0 coulomb C . 1025 9 coulomb

D . 2412,5 coulomb E . 8685,0 coulomb

Kunci : DPenyelesaian :

8 . Suatu reaksi mempunyai ungkapan laju reaksi v = k [P]² [Q]. Bila konsentrasimasing-masing pereaksi diperbesar 3 kali, kecepatan reaksinya diperbesar .....

A . 3 kali B . 6 kali C . 9 kali

D . 18 kali E . 27 kali

Kunci : EPenyelesaian :V = k[P]² [Q] 1 diperbesar 3 xV = [3]² [3]V = 9 . 3V = 27

9 . Pada reaksi inti , X adalah .....

3 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1998

A .

B .

C .

D .

E .

Kunci : DPenyelesaian :

10 . Di daerah industri gas-gas yang dapat menyebabkan korosi adalah .....

A . O2, N2

B . CO, N2

C . CO2, CO

D . CO, H2O

E . SO2, NO2

Kunci : EPenyelesaian :Di daerah-daerah industri atau di daerah-daerah lain akan terjadi korosi yang disebabkanoleh udara yang banyak mengandung oksida-oksida asam, yaitu : SO2, dan NO2

11 . Ketiga reaksi berikut :

Berturut-turut merupakan reaksi ......

A . adisi - substitusi - eliminasi B . adisi - eliminasi - substitusi C . substitusi - adisi - eliminasi D . substitusi - elinunasi - adisi E . eliminasi - adisi - substitusi Kunci : DPenyelesaian :1) Reaksi tilok mehbatkan ikatan rangkap (substitusi)2) Reaksi ikatan tunggal menjadi ikatan rangkap (eliminasi)3) Reaksi ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal (adisi)

12 . Jika tetapan kesetimbangan untuk reaksi 2X + 2Y 4Z adalah 0,04 tetapankesetimbangan untuk reaksi 2Z X + Y adalah

A . 0,2 B . 0,5 C . 4

D . 5 E . 25

Kunci : DPenyelesaian :Reaksi : 2X + 2Y 4Z 0,04 X + Y 2ZReaksi dibalik dan dibagi dua, sehingga :

4 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1998

13 . Belerang dapat diperoleh dari gas alam dengan mengoksidasi gas H2S sesuai dengan

reaksi berikut yang belum setara : H2S + O2 S + H2O. Banyaknya belerang yang

dapat diperoleh dengan mengoksidasi 224 L H2S pada STP adalah ....... (Ar S = 32)

A . 10 gram B . 32 gram C . 160 gram

D . 224 gram E . 320 gram

Kunci : EPenyelesaian :

14 . Brom (Br2) dapat dibuat dengan mengalirkan gas klor (Cl2) ke dalam larutan garam

bromidaSEBAB

Sifat oksidåtor brom lebih kuat daripada klor.

Jawaban : A B C D E

Kunci : CPenyelesaian :Cl 2 + 2 Br- 2Cl - + Br2

Karena sifat oksidator klor lebih kuat dari brom, sehingga gas klor depal mengoksidasi ionbromida.

15 . Senyawa alkohol berikut ini yang bersifat optik-aktif adalah .......

1 . 2 - propanol 2 . 2 - metil - 2 - butanol

3 . 3 - pentanol 4 . 2 - butanol

Jawaban : A B C D E

Kunci : DPenyelesaian :Karena yang mengandung atom C asimetrik hanya 2-butanol

5 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1998

1 . Pada peluruhan menjadi kemudian meluruh menjadi , partikel-partikelyang dipancarkan berturut-turut adalah ........

A . foton dan beta B . foton dan alfa C . beta dan foton

D . beta dan alfa E . alfa dan beta

Kunci : DPenyelesaian :Reaksi peluruhan :

2 . Perhatikan reaksi : C(s) + O2(g) CO2(g), H = -394 kJ/mol

2CO(g) + O2(g) 2CO2(g), H = -569 kJ/mol.

Reaksi pembentukan 140 gram karbon monoksida (Mr = 28) disertai dengan H sebesar........

A . - 547,5 kJ B . - 219 kJ C . -175 kJ

D . + 175 kJ E . + 219 kJ

Kunci : APenyelesaian :Reaksi Pembentukan CO :

3 . Asam sulfat ditambahkan pada 500 ml larutan BaCl40,2M sampai terjadi endapan BaSO4

dengan sempurna. Mr BaSO4= 233. Endapan BaSO4yang terjadi adalah ........

A . 68,0 gram B . 46,6 gram C . 34,0 gram

D . 23,3 gram E . 11,7 gram

Kunci : DPenyelesaian :Reaksi pengendapan : BaCl2+ H 2SO4 BaSO4+ 2 HCl

Mol BaCl2= 0,2 mol/L x 500 mL

= 100 mmol = 0,1 molBerdasarkan persamaan reaksi :Mol BaCl2= Mol BaSO4= 0,1 mol

Jadi BaSO4= 0,1 mol x 233 g/mol = 23,3 g

1 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 2000

4 . Nomor atom Q = 20 dan nomor atom S = 8. Jika Q dan S membentuk senyawa QS,maka senyawa ini memiliki ikatan ......

A . kovalen polar B . kovalen non polar C . kovalen koordinasi

D . ion E . hidrogen

Kunci : DPenyelesaian :Konfigurasi elektron : 20Q = 1s² 2s² 2p63s² 3p6 4s² (golongan IIA)

8S = 1s² 2s² 2p1(golongan VI A)

Ikatan yang mungkin terjadi antara Q (logam alkali tanah dan S (non logam) adalah ikatanion (serah terima elektron).

5 . Ion Co2+mempunyai konfigurasi elektron [Ar] 3d1. Jumlah elektron yang tidakberpasangan dalam Co2+........

A . 1 B . 2 C . 3

D . 5 E . 7

Kunci : CPenyelesaian :Konfigurasi elektron:

Jumlah elektron tidak berpasangan = 3

6 . Jika dipanaskan pada suhu tertentu, 50% 2O4mengalami disossiasi sesuai dengan reaksi :

N 2O(g) 2NO2(g).

Dalam kesetimbangan perbandingan mol N2O4terhadap NO2adalah ........

A . 3 : 2 B . 1 : 2 C . 1 : 1

D . 4 : 1 E . 2 : 1

Kunci : BPenyelesaian :Misal N2O4mula-mula = 1 mol.

50 % N2O4berdisossiasi artinya % mol telah terurai dari mol mula-mula.

Maka : N2O4 2 NO2

Mula-mula : 1 mol -

Terurai : mol 1 mol

Setimbang : mol 1 mol

Jadi Perbandingan mol N2O4 : NO2= 1 : 2

7 . Asam lemah HA 0,1M mengurai dalam air sebanyak 2%. Tetapan ionisasi asam lemahtersebut adalah .......

2 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 2000

A . 2 x 10-3 B . 4 x 10-3 C . 2 x 10-4

D . 4 x 10-4 E . 4 x 10-5

Kunci : EPenyelesaian :[HA] = 0,1 M = 1.10-1

HA terurai 2%, berarti = 2.10-2

Ka = [HA] = ² = (1.10-1) . (2.10-2) = 4 x 10-5

8 . Konsentrasi larutan HCl yang diperoleh dengan mencampurkan 150 mL HCl 0,2 M dan 100 mL HCl 0,3 M, adalah .......

A . 0,20 M B . 0,50 M C . 0,24 M

D . 0,60 M E . 0,30 M

Kunci : BPenyelesaian :I. HCl = 150 mL x 0,2 mol/L = 30 mmolII. HCl = 100 mL x 0,3 mol/L = 30 mmol Maka : HCL total = 30 mmol + 30 mmol = 60 mmol Volume total 150 ml + 100 mL = 250 mL

Jadi :

9 . Reaksi berikut dapat berlangsung kecuali reaksi antara .......

A . larutan Kl dengan gas Br2

B . larutan Kl dengan gas Cl2

C . larutan KCl dengan gas Br2

D . larutan KBr dengan gas Cl2

E . larutan KCl dengan gas F2

Kunci : CPenyelesaian :Dalam sistem periodik unsur halogen dari atas ke bawah (F2- Cl 2- Br 2- I 2) daya

oksidatornya makin kecil, artinya suatu halogen dapat mengoksidasi halogen di bawahnya,tetapi tidak mampu mengoksidasi halogen di atasnya.Jadi reaksi yang tidak dapat berlangsung adalah : KBr + Cl 2 KCl + Br 2

Seharusnya reaksinya :KBr + Cl 2 KCl + Br 2

10 . Reaksi 2-propanol dengan asam bromida menghasilkan 2-bromopropana merupakanreaksi .......

A . adisi B . substitusi C . eliminasi

D . redoks E . polimerisasi

Kunci : BPenyelesaian :

3 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 2000

Reaksi antara :

Reaksi di atas merupakan reaksi substitusi.

11 . Deterjen kurang efektif digunakan untuk mencuci di daerah pegunungan.

SEBABDeterjen sangat dipengaruhi oleh kesadahan air.

Jawaban : A B C D E

Kunci : EPenyelesaian :Pernyataan salah, karena di daerah pegunungan umumnya tingkat kesadahan airnya cukuptinggi, sehingga deterjen cukup efektif digunakan, sebab deterjen tidak dipengaruhi olehtingkat kesadahan air. Jadi alasan juga salah.

12 . Pernyataan yang benar untuk reaksi :(CH3) 2NH(aq) + H2S(aq) (CH3) 2NH 2

+(aq) + HS-(aq) adalah ........

1 . (CH3) 2NH 2merupakan basa konjugasi dari H2S

2 . (CH3) 2NH 2+bersifat asam

3 . H2S merupakan asam konjugasi dari (CH3) 2NH 2+

4 . HS-bersifat basa

Jawaban : A B C D E

Kunci : CPenyelesaian :Pasangan asam basa konjugasi dari reaksi berikut adalah :

13 . Yang merupakan reaksi redoks adalah ........

1 . NaOH + H2SO4 NaHSO4+ H 2O

2 . H2+ Cl 2 2HCl

3 . reaksi alkohol diubah menjadi alkena 4 . reaksi glukosa dengan larutan Fehling

Jawaban : A B C D E

Kunci : CPenyelesaian :Reaksi redoks terjadi jika ada unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi. Jadi yang merupakan reaksi redoks adalah :

4 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 2000

Reaksi glukosa dengan larutan fehling, yaitu gugus aldehid pada glukosa diubah menjadigugus karboksilat.

14 . Senyawa manakah di bawah ini yang mempunyai nama 3,3-dimetilpentana ........

1 .

2 .

3 .

4 .

Jawaban : A B C D E

Kunci : APenyelesaian :Rumus 3,3-dimetil pentana dapat ditulis sebagaimana pada pilihan (1), (2), dan (3)

15 . Perhatikan dua reaksi berikut : Al(OH) 3(s) + OH,(aq) Al(OH) -(aq)

Al(OH) 3(s) + 3H3O+(aq) Al 3+(aq) + 6H2O(l)

Pernyataan yang benar adalah ........

1 . Al(OH)3melarut dalam asam

2 . Al(OH)3melarut dalam basa

3 . Al(OH)3bersifat amfoter

4 . bilangan oksidasi Al dalam Al(OH)4- adalah +3

Jawaban : A B C D E

Kunci : EPenyelesaian :Al(OH) 3dapat larut dalam asam maupun basa, sehingga Al(OH)3bersifat amfoter.

Biloks Al(OH) 4-= Biloks Al + biloks OH-

-1 = Biloks Al+ + 4(-1) Jadi biloks Al = +3

5 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 2000

1 . Dari beberapa unsur berikut yang mengandung : 1. 20 elektron dan 20 netron 2. 10 elektron dan 12 netron 3. 15 proton dan 16 netron 4. 20 netron dan 19 proton 5. 12 proton dan 12 netron Yang memiliki sifat mirip dalam sistem periodik adalah ........ A . 1 dan 2 B . 2 dan 3 C . 2 dan 4

D . 3 dan 4 E . 1 dan 5

Jawaban : EPenyelesaian :1. 20 elektron dan 20 neutron 20X 4 2 8 8 2 : Golongan IIA, Periode 42. 10 elektron dan 12 neutron 10X 2 8 : Golongan VIII A, Periode 23. 15 proton dan 16 neutron 15X 2 8 5 : Golongan VA, Periode 34. 20 neutron dan 19 proton 19X 4 2 8 8 1 : Golongan IA, Periode 45. 12 proton dan 12 neutron 12X 2 8 2 : Golongan IIA, Periode 3Unsur yang terletak di dalam satu satu golongan akan memiliki sisfat yang mirip jadi pilihanyang tepat adalah 1 dan 5.

2 . Berdasarkan tabel berikut :

Molekul PH 3 memiliki titik didih terendah. Penyebabnya adalah ........

A . Mr terkecil B . Molekulnya kecil C . Terdapatnya ikatan hidrogen D . Terdapatnya ikatan gaya London E . Terdapatnya ikatan gaya van der walls Jawaban : EPenyelesaian :Pada molekul PH 3, terdapat ikatan gaya Van der Waals. Ikatan Van der Waals jauh lebihrendah daripada ikatan hidrogen. Energi untuk memutuskan ikatan hidrogen sekitar 15 s/d40 kJ/mol, sedangkan untuk gaya Van der Waals sekitar 2 s/d 20 kJ/mol. Itulah sebabnyaikatan Van der Waals mempunyai titik cair dan titik didih lebih rendah.

3 . Berdasarkan gambar di bawah :

1 Created by InVirCom, http://www.invir.com

Jika skala menunjukkan x lt, berarti gas yang dihasilkan x lt adalah ........ (Ar Mg =24) A . 3,361t B . 3,601t C . 22,41t

D . 7,20 It E . 14,41t

Jawaban : BPenyelesaian :

mol Mg = = 0,25 mol

mol HCl = 300 x 1 = 300 mmol = 0,3 mol

Mg (s) + 2 HCl (aq) MgCl 2 (aq) + H 2 (g)

m : 0,25 0,3b : 0,15 0,3 s : 0,1 0HCl habis bereaksi.

mol H 2 = mol HCl = x 0,3 = 0,1 mol

T = 27°C = 300 KPV = n R T

V = = 3,60 liter

4 . Tabung gas LPG mengandung gas propana (C 3H 8) dan gas butana (C 4H 10) di manasangat dipergunakan dalam kehidupan rumah tangga selain minyak tanah.

Jika campuran gas yang terdapat pada tabung pada gambar di atas volumenya 20 1iterdibakar dengan udara yang mengandung 20% gas oksigen, maka udara yang diperlukansebanyak ........ A . 500 liter B . 650 liter C . 1000 liter

D . 1150 liter E . 1300 liter

2 Created by InVirCom, http://www.invir.com

Jawaban : DPenyelesaian :

(C 3H 8 + C 4H 10) + O2 7 CO 2 + 9 H 2O

20 liter

Udara mengandung 20% gas oksigen, maka :

Volume udara yang diperlukan = x 230 = 1150 liter.

5 . Berdasarkan tabel berikut :

Urutan unsur-unsur tersebut dalam suatu perioda dari kiri ke kanan adalah ........ A . T, Q, R, S dan P B . T, R, Q, P dan S C . T, P, Q, R dan S

D . T, S, Q, R dan P E . T, Q, S, R dan P

Jawaban : BPenyelesaian :Dalam satu periode, dari ke kanan, energi ionisasi cenderung Semakin besar.T(738) < R(786) < Q(1012) < P(1251) < S(1521)

6 . Berdasarkan gambar berikut :

Ikatan kovalen koordinasi terletak pada nomor ........ A . 1 B . 2 C . 3

D . 4 E . 5

Jawaban : BPenyelesaian :Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan elekron yang dipakaibersama hanya berasal dari salah satu atom. Ikatan antara N dan O, pasangan elektronyang dipakai bersama hanya berasal dari atom N.

7 . Berdasarkan tabel berikut :

3 Created by InVirCom, http://www.invir.com

Senyawa yang paling polar di bawah ini adalah ........ A . CO 2 B . ClO C . CH 4

D . HCl E . PH 3

Jawaban : DPenyelesaian :Berdasarkan tabel, selisih keelektronegatifan :- CO 2 = 3,5 - 2,5 = 1- ClO = 3,5 - 3,0 = 0,5- CH 4 = 2,5 - 2,1 = 0,4- HCl = 3,0 - 2,1 = 0,9- PH3 = 2,1 - 2,1 = 0Walaupun selisih keelektronegatifan pada CO 2 tertinggi, tetapi CO 2 termasuk non-polarsebab distribusi elektronnya merata/simetris sehingga saling meniadakan. Senyawa yangpaling polar adalah senyawa yang memiliki selisih keelektronegatifan besar, tetapi distribusielektronnya tidak simetris/merata (tertarik pada salah satu kutub).

CO 2

HCl

Jadi senyawa yang paling polar adalah HCl.

8 . Diketahui kurva reaksi sebagai berikut :

Berdasarkan kurva tersebut, harga H 2 adalah ........

A . H 1 - H 2 - H 3 B . H 1 + H 2 - H 4 C . H 1 - H 3 - H 4

D . H 1 - H 3 + H 4 E . H 1 + H 3 + H 4

Jawaban : CPenyelesaian :

4 Created by InVirCom, http://www.invir.com

Berdasarkan kurva di atas diperoleh :H 1 = H 2 + H 3 + H 4

H 2 = H 1 - H 3 - H 4

9 . Di antara data kondisi reaksi berikut :

Manakah laju reaksinya paling rendah ........ A . 1 B . 2 C . 3

D . 4 E . 5

Jawaban : CPenyelesaian :Laju reaksi dipengaruhi oleh faktor :- Luas permukaan zat : berupa serbuk laju reaksi semakin besar.- Konsentrasi : konsentrsi semakin tinggi laju reaksi semakin besar- Suhu : suhu semakin tinggi laju reaksi semakin besarJadi, laju reaksi paling rendah adalah zat yang berupa lempeng dengan suhu yang palingrendah.

10 . Hasil uji daya hantar listrik terhadap larutan A dan B diperoleh hasil sebagai berikut. Padalarutan A, lampu menyala dan terbentuk gelembung-gelembung gas, pada larutan B lamputidak menyala dan terbentuk gelembung-gelembung gas. Kesimpulan yang dapat Andatarik dari data tersebut adalah ........ A . larutan A adalah elektrolit karena mudah larut dalam air B . larutan A adalah non-elektrolit karena hanya menghasilkan gelembung-gelembung C . larutan B adalah elektrolit karena tidak menghasilkan gelembung-gelembung D . larutan A adalah non-elektrolit karena terurai menjadi ion-ion yang menyalakan

lampu E . larutan B adalah elektrolit karena terurai menjadi ion-ion menghasilkan

gelembung-gelembung Jawaban : EPenyelesaian :- Larutan elektrolit: dapat terionisasi- Non-elektrolit: tidak dapat terionisasiLihat gambar di bawah ini :

5 Created by InVirCom, http://www.invir.com

11 . Perhatikan tabel Ka dan beberapa asam berikut:

Di antara asam di atas yang paling lemah adalah ........ A . HL B . HD C . HB

D . HC E . HE

Jawaban : BPenyelesaian :Semakin besar harga Ka, maka sifat asamnya akan semakin kuat. Urutan sifat keasamanberdasarkan tabel harga Ka : HD < HA < HB < HE < HK < HG < HC < HL(HD : asam paling lemah, karena harga Ka-nya paling kecil yaitu 1,8 . 10 -12)

12 .

Berdasarkan hasil titrasi yang alatnya dan gambarnya seperti di atas diperoleh data sebagaiberikut :

6 Created by InVirCom, http://www.invir.com

Maka konsentrasi HC1 adalah ........ A . 0,05 M B . 0,08 M C . 0,1 M

D . 1 M E . 0,04 M

Jawaban : EPenyelesaian :Volume HCl (V 1) = 25 mlKonsentrasi HCl (M 1) = X MVolume NaOH (V 2) = Volume rata-rata

= = 10,2 ml

Konsentrasi NaOH (M 2) = 0,1 MMolaritas HCl dan NaOH = Normalitasnya (karena asam bervalensi satu dan basabervalensi satu). M = NV 1 . N 1 = V 2 . N 2

25 . X = 10,2 . 0,1

X = = 0,04 M

13 . Berdasarkan pasangan larutan berikut ini : 1. 50 mL CH 3COOH 0,2 M dan 50 mL NaOH 0,1 M2. 50 mL CH 3COOH 0,2 M dan 100 mL NaOH 0,1 M3. 50 mL H 2CO 3 0,2 M dan 100 mL NH 3 (aq) 0,1 M 4. 50 mL HCl 0,1 M dan 50 mL NH 3(aq) 0,2 M 5. 50 mL HCl 0,1 M dan 50 mL NaOH 0,2 MPasangan-pasangan yang pH-nya tidak akan berubah apabila ditambah sedikit larutan basakuat atau asam kuat adalah ........ A . 1 dan 2 B . 1 dan 3 C . 1 dan 4

D . 2 dan 3 E . 1 dan 5

Jawaban : CPenyelesaian :Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga pH. Larutanpenyangga terdiri dari campuran :- Asam lemah dengan garamnya Contohnya CH 3COONa, CH 3COOK dsb- Basa lemah dengan garamnya Contohnya NH 4Cl, (NH 4) 2SO 4 dsb.

1. CH 3COOH + NaOH CH 3COONa + H 2O m : 10 mmol 5 mmol b : 5 5

7 Created by InVirCom, http://www.invir.com

s : 5 mmol - 5 mmol (asam lemah dengan garamnya)

2. CH 3COOH + NaOH CH 3COONa + H 2O m : 10 mmol 10 mmol b : 10 10 s : - - 10 mmol (habis bereaksi, tinggal garamnya)

3. H 2CO 3 + 2 NH 3 (NH 4) 2CO 3

m : 10 mmol 10 mmol b : 5 10 s : 5 mmol - 5 mmol (bukan penyangga, karena asam dan basanya dua-duanya lemah)

4. HCl + NH 3 NH 4Cl m : 5 mmol 10 mmol b : 5 5 s : - 5 mmol 5 mmol (basa lemah dengan garamnya)

5. HCl + NaOH NaCl + H 2O m : 5 mmol 10 mmol b : 5 5 s : - 5 mmol 5 mmol (asam kuat dan basa kuat yang tersisa basa kuat, pH basa kuat)

14 . Berdasarkan gambar berikut :

Jika garam-X terdiri dari asam lemah dan basa kuat, maka Mr garam-X adalah ........ (Ka = 2 .10 -4; Kw =10 -14) A . 13,6 B . 10,2 C . 6,8

D . 3,4 E . 1,7

Jawaban : C

8 Created by InVirCom, http://www.invir.com

Penyelesaian :pH = 9pOH = 14 - 9 = 5, maka [OH -] = 10 -5

15 . Diketahui : Ksp Ag 2CO3 = 8 x 10 -12 Ksp AgCl = 2 x 10 -10 Ksp Ag 3PO 4 = 1 x 10 -16 Ksp AgI = 8,5 x 10 -17 Ksp AgCN =1,2 x 10 -16 Berdasarkan data tersebut, garam yang paling besar kelarutannya dalam air adalah ........ A . AgCl B . A 3PO 4 C . AgI

D . Ag 2CO 3 E . AgCN

Jawaban : DPenyelesaian :Ksp = (n - 1) n-1s n

a. Ag 2CO 3 2 Ag + CO 32-

Ksp Ag 2CO 3 = [Ag +] 2 . [CO 32-]

8 . 10 -12 = (2s) 2 (s) 8 . 10 -12 = 4 s 3

b. AgCl Ag + + Cl -

Ksp AgCl = [Ag +] = [Ag +] [Cl -] 2 . 10 -10 = s . s 2 . 10 -10 = s²

9 Created by InVirCom, http://www.invir.com

c. Ag 3PO 4 3 Ag + + PO 43-

Ksp Ag 3PO 4 = [Ag +] 3 [PO 43-]

1 . 10 -16 = (3s) 3 . s 1 . 10 -16 = 27 s 4

d. AgI Ag + + I -

Ksp AgI = [Ag +] [I -] 8,5 . 10 -17 = s . s 8,5 . 10 -17 = s²

e. AgCN Ag + + CN -

Ksp AgCN = [Ag +] [CN -] 1,2 . 10 -16 = s . s 1,2 . 10 -16 = s²

Jadi garam yang memiliki kelarutan paling besar adalah Ag 2CO 3

16 . Berikut adalah data titik beku (T f) berbagai larutan elektrolit dan non-elektrolit.

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa ........ A . larutan elektrolit yang berkonsentrasi sama memiliki titik beku yang sama B . titik beku larutan dipengaruhi oleh jenis zat terlarut dan jenis pelarut C . titik beku larutan elektrolit lebih tinggi daripada larutan non-elektrolit D . semakin besar konsentrasi zat, semakin tinggi titik beku larutan E . pada konsentrasi sama, titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan

non-elektrolit Jawaban : EPenyelesaian :Berdasarkan data titik beku larutan elektrolit dan non-elektrolit : Pada konsentrasi yang sama, titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan non-elektrolit (bandingkan antara NaCl, K 2SO 4 dengan gula, antara MgSO 4 dengan Urea).

10 Created by InVirCom, http://www.invir.com

17 .

Dari diagram PT H 2O berikut yang merupakan daerah perubahan titik beku adalah ........ A . A dan H B . B dan C C . G dan H

D . I dan J E . D dan E

Jawaban : CPenyelesaian :Titik H adalah titik beku pelarut (H 2O), yaitu 0°CTitik G adalah titik beku larutan, yaitu < 0°C (negatif)Jadi, daerah perubahan titik beku adalah G dan H.

18 . Diketahui data potensial elektroda standar : Ag +

(aq) + e - Ag (s) E° = +0,80 voltZn 2+

(aq) + 2e Zn (s) E° = -0,76 volt In 3+

(aq) + 3e - In (s) E° = -0,34 voltMn 2+

(aq) + 2e - Mn (s) E° = -1,20 voltReaksi redoks yang tidak berlangsung spontan adalah ........ A . Zn 2+

(aq) + Mn (s) Mn 2+(aq) + Zn (s)

B . 3 Ag +(aq) + In (s) In 3+

(aq) + 3 Ag (s) C . 3 Mn (s) + 2 In 3+

(aq) 2 In (s) + 3 Mn 2+(aq)

D . 2 I 3+(aq) + 3 Zn (s) 2 In (s) + 3 Zn 2+

(aq) E . Mn 2+

(aq) + 2 Ag (s) Mn (s) + 2 Ag +(aq)

Jawaban : EPenyelesaian :Agar reaksi dapat berlangsung spontan maka E° sel harus positif- E° sel = E° red - E° oks

= E° Zn - E° Mn = -0,76 - (-1,20) = +0,44 V (spontan)

- E° sel = E° red - E° oks

= E° Ag - E° In = 0,80 - (-0,34)

11 Created by InVirCom, http://www.invir.com

= + 1,14 V (spontan)

- E° sel = E° red - E° oks

= E° In - E° Mn = -0,34 - (-1,20) = +0,86 V (spontan)

- E° sel = E° red - E° oks

= E° In - E° Zn = -0,34 - (-0,76) = +0,42 V (spontan)

- E° sel = E° red - E° oks

= E° Mn - E° Ag = -120 - 0,80 = -2 volt (tidak spontan)

19 .

Peristiwa elektrolisis dari keempat gambar di atas yang menghasilkan gas oksigenadalah........ A . 1 dan 2 B . 1 dan 3 C . 3 dan 4

D . 2 dan 3 E . 2 dan 4

Jawaban : BPenyelesaian :1. Elektrolisis larutan Na 2SO 4 dengan elektroda C Na 2SO 4(aq) 2 Na +

(aq) + SO 42-

(aq)

K (R) : 2 H 2O (e) + 2e 2 OH - + H 2(g)

A (O) : 2 H 2O (l) 4 H + + O 2(g) + 4e

2. Elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda Pt dan C NaCl (aq) Na +

(aq) + Cl -(aq)

K (R) : 2 H 2O (1) + 2e 2 OH - + H 2(g) A (O) : 2 Cl - Cl 2(g) + 2e

3. Elektrolisis larutan AgNO 3 dengan elektroda Ag dan Pt AgNO 3(aq) Ag +

(aq) + NO 3-

(aq)

12 Created by InVirCom, http://www.invir.com

K (R) : Ag + + e Ag (s)

A (O) : 2 H 2O (l) 4 H + + O2 (g) + 4e

4. Elektrolisis larutan MgCl 2 dengan elektroda C MgCl 2(aq) Mg 2+

(aq) + 2 Cl -(aq)

K (R) : 2 H 2O (l) + 2e 2 OH - + H 2(g)

A (O) : Cl - Cl 2(g) + 2e

20 .

Dalam proses elektrolisis pada gambar di atas, arus listrik sebesar 1.930 coulombdilewatkan dalam leburan suatu zat elektrolit dan mengendapkan 1,5 gram X 2+ padakatode. Jika diketahui tetapan Faraday adalah 96.500 coulomb, maka massa atom relatifX adalah ........ A . 450 B . 300 C . 150

D . 75 E . 37,5

Jawaban : CPenyelesaian :

1930 Coulomb = = 0,02 F

21 . Sel elektrokimia :

13 Created by InVirCom, http://www.invir.com

Penulisan lambang sel yang tepat dari gambar sel tersebut adalah ........ A . Cu (a) | Cu 2+ || Zn (s) | Zn 2+

(aq) B . Zn (s) | Zn 2+

(aq) || Cu 2+(aq) | Cu (s)

C . Cu 2+(s) | Cu (s) || Zn 2+

(aq) | Zn (s) D . Zn 2+

(aq) | Zn (s) || Cu (s) | Cu 2+(aq)

E . Zn (s) | Zn 2+(aq) || Cu (s) | Cu 2+

(aq) Jawaban : BPenyelesaian :Pada sel volta berlaku : KPAN (Katoda Positif, Anoda Negatif)Zn sebagai anoda dan Cu sebagai katodePenulisan diagram sel/lambang sel:anode | larutan || larutan | katodeZn (s) | Zn 2+

(aq) || Cu 2+(aq) | Cu (s)

22 .

Besi paling cepat terkorosi pada percobaan nomor ........ A . (1) B . (2) C . (3)

D . (4) E . (5)

Jawaban : DPenyelesaian :Salah satu faktor yang dapat memperlambat korosi adalah dengan menempatkan logamlain di sekitar besi yang harga E°-nya lebih kecil. (Misalnya: Zn, Al, Mg)Pada wadah 1, 3 dan 5 logam Zn, Al dan Mg akan lebih dulu teroksidasi daripada besi.Pada wadah 2 dan 4 , wadah 4 akan lebih cepat terkorosi dibandingkan denganwadah. 2, karena wadah 4 besi tidak terhalang oleh apapun, sehingga mudah terkorosi.

14 Created by InVirCom, http://www.invir.com

23 .

Nama senyawa dari struktur di atas adalah ........ A . tribromo fenol B . 2, 3, 5-tribromo fenol C . 2, 4, 6-tribromo fenol

D . 2, 3, 5-tribromo hidrokso benzene E . 2, 4, 6-tribromo hidrokso benzene

Jawaban : CPenyelesaian :

2, 4, 6-tribromo fenol.

24 . Suatu senyawa karbon yang mengandung inti benzena mempunyai sifat sebagai berikut : - berupa kristal dan larutan dalam air - bersifat asam lemah dan bereaksi dengan NaOH - bersifat pemusnah hamaMaka senyawa itu adalah ........ A . nitrobenzena B . benzil alkohol C . anilina

D . toluene E . fenol

Jawaban : EPenyelesaian :Sifat-sifat fenol :- berupa kristal dan larut dalam air- bersifat asam lemah dan bereaksi dengan NaOH- bersifat pemusnah hama

25 . Perhatikan rumus bangun senyawa berikut :(1) CH 3 - CH 2 - CH - CH 3

| CH - CH 2 - CH 3

| CH 3

CH 3 CH 3

15 Created by InVirCom, http://www.invir.com

| |(2) CH - C - CH 2 - CH 3

| | CH 2 CH 2

| CH 3

(3) CH 2 - CH - CH - CH 2

| | | | CH 3 CH 3 CH 3 CH 3

(4) CH 3 - CH - CH - CH 2 - CH 3

| | CH 2 CH 2

| | CH 3 CH 3

Pasangan senyawa yang merupakan isomer adalah ........ A . (2) dan (4) B . (1) dan (2) C . (3) dan (4)

D . (1), (2), dan (3) E . (1), (2), (3), dan (4)

Jawaban : APenyelesaian :Isomer adalah rumus molekul sama, tetapi rumus strukturnya berbeda.Dari rumus bangun tersebut, yang merupakan pasangan isomer adalah :- (1) dan (3) yaitu C 8H 18

- (2) dan (4) yaitu C 9H 20

26 .

Polimer akrilik digunakan sebagai bahan dasar cat, sebagai monomer penyusunnyaadalah........ A .

B .

C .

D . E .

Jawaban : APenyelesaian :

16 Created by InVirCom, http://www.invir.com

CH 3 CH 3 CH 3

| | |( - CH 2 - C - CH 2 - C - CH 2 - C - ) | | | COOCH 3 COOCH 3 COOCH 3

Monomer dari rangkaian di atas adalah : CH 2 = C - CH 3

| COOCH 3

27 .

Aspirin dikenal juga dengan nama asetosal (asam asetil salisilat), memiliki khasiat sebagaipenghilang rasa sakit dan penurun panas, namun dalam penggunaan waktu lamamenimbulkan maag. Manakah rumus struktur aspirin tersebut dari struktur di bawah ini:

A .

B .

C .

D .

E .

Jawaban : EPenyelesaian :

O-Asetil Benzoat / Asam Asetil Salisilat atau biasa disebut Aspirin.

28 . Manakah satu di antara grafik berikut yang benar untuk menggambarkan energi ionisasitingkat pertama terhadap nomor atom dari unsur transisi periode keempat ........

17 Created by InVirCom, http://www.invir.com

A .

B .

C .

D .

E .

Jawaban : DPenyelesaian :Dalam satu periode, energi ionisasi semakin ke kanan cenderung semakin besar.

29 .

Gambar di atas merupakan proses untuk mendapatkan asam sulfat dengan proses kontak.Pada urutan ke berapa SO 3 dan H 2SO 3 diperoleh ........

A . 1 dan 2 B . 1 dan 3 C . 2 dan 3

D . 2 dan 4 E . 3 dan 4

Jawaban : CPenyelesaian :

1. S (s) + O 2(g) SO 2(g)

2. 2 SO 2(g) + O 2(g) 2 SO 3(g)

3. SO 3(g) + H 2SO 4(l) H 2S 2O 7(l)

4. H 2S 2 O 7(l) + H 2O (l) 2 H 2SO 4(l)

Maka asam sulfat terjadi pada reaksi 2 dan 3.

18 Created by InVirCom, http://www.invir.com

30 . Senyawa magnesium selain dipergunakan untuk penetralan asam lambung juga untuk batubata tahan api. Senyawa magnesium yang dipergunakan untuk batu bata tahan apiadalah........ A . MgSO 4 B . Mg(OH) 2 C . MgCl 2

D . MgO E . MS

Jawaban : DPenyelesaian :MgSO 4 digunakan sebagai obat urus-urus (MgSO 4 7 H 2O)Mg(NH) 2 digunakan sebagai obat maag (lambung)MgO digunakan untuk membuat untuk batu bata tahan api

19 Created by InVirCom, http://www.invir.com

1 . Campuran larutan berikut ini yang membentuk larutan penyangga adalah .....

A . 50 ml, CH3COOH 0,2 M dan 50 ml, NaOH 0,1 M

B . 50 mL CH3COOH 0,2 M dan 100 mL NaOH 0;1 M C . 50 ml, HCl 0,2 M dan 100 mL NH3(aq) 0,1 M

D . 50 mL HCl 0,2 M dan 50 mL NH3(aq) 0,1 M

E . 50 mL HCl 0,2 M dan 50 mL NaOH(aq) 0,1 M Kunci : APenyelesaian :Larutan penyangga dapat berupa campuran asam lemah dengan basa konjugasinya ataucampuran bass lemah dengan asam konjugasinya.Persamaan reaksi yang terjadi :

Sisa 5 mmol CH3COOH (asam lemah) dengan 5 mmol CH3COONa (basa konjugasi)

adalah larutan penyangga.

2 . Sebanyak x gram FeS (Mr = 88) direaksikan dengan asam klorida menurut reaksi : FeS + 2HCl FeCl2 + H2S.

Pada akhir reaksi diperoleh 8 liter gas H2S. Jika pada keadaan tersebut satu mol gas H2S

bervolume 20 liter maka nilai x adalah ......

A . 8,8 B . 17,6 C . 26,4

D . 35,2 E . 44,0

Kunci : DPenyelesaian :1 mol gas H2S = 20 liter maka 8 liter H2S, mol yang terjadi =

mol FeS ~ mol H2S

mol FeS yang terjadi = 0,4gram FeS = mol x Mr = 0,4 x 88 = 35,2

3 . Menurut teori Bronsted - Lowry pada reaksi manakah H2O bertindak sebagai basa ......

A .

B .

C .

1 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1999

D .

E .

Kunci : APenyelesaian :Basa menurut teori Bronsted Lowry adalah spesi yang menerima proton pads suatu reaksipemindahan proton H 2O + H+ (dari H2SO4) H 3O

+

H 2O disini menerima proton jadi bersifat basa.

4 . Nomor atom unsur X sama dengan 26. Konfigurasi elektron ion X3+ adalah ........

A . ls 22s22p63s23p63d64s2 B . 1s22s22p63s23p63d44s2 C . ls22s22p63s23p63d34s2 D . ls22s22p63s23p63d54s1 E . ls22s22p63s23p63d5 Kunci : EPenyelesaian :

Jadi konfigurasinya dari yang jumlah elektronnya = 23ls 22s22p63s23p63d5

5 . Data percobaan suatu reaksi 2A + B2 2AB adalah sebagai berikut :

A . 0 B . 1 C . 2

D . 3 E . 4

Kunci : BPenyelesaian :Catatan: untuk kode soa123, soal no. 45 ini tidak ada pertanyaannya. Jadi penulisberusaha menjawab dengan perkiraan pertanyaan.Orde reaksi adalah Orde reaksi terhadap A, misal x, bandingkan percobaan 2 dam 3

Orde reaksi terhadap B, misal y, bandingkan percobaan 1 dan 2

Orde reaksi = x + y

2 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1999

= 0 + 1 = 1

6 . Air susu merupakan sistem dispersi ....

A . zat padat dalam medium pendispersi cair B . zat cair dalam medium pendispersi cair C . zat cair dalam medium pendispersi gas D . zat padat dalam medium pendispersi padat E . gas dalam medium pendispersi cair Kunci : BPenyelesaian :Air susu termasuk koloid jenis emulsi dimana fase terdis persinya cair dan mediumpendisfersinya juga cair.

7 . Untuk reaksi H2 (g) + I2 (g) 2 HI (g) diketahui konsentrasi awal H2 = 0,20 mol/L

dan I2 = 0,15 mol/L. Jika pada saat kesetimbangan masih tersisa I2 = 0,05 mol/L, maka

harga tetapan kesetimbangan ......

A . 2 B . 4 C . 8

D . 16 E . 32

Kunci : CPenyelesaian :

8 . Diketahui :Ni 2+ + 2e - Ni E° = - 0,25 V Pb2+ + 2e Pb E° = - 0,13 V Potensial standar sel Volta yang terdiri dari elektroda Ni dan Pb adalah .....

A . - 0,38 V B . - 0,12 V C . + 0,12 V

D . + 0,25 V E . + 0,38 V

Kunci : BPenyelesaian :E 0 sel = E0 reduksi - E0 oksidasi = E0 terbesar - E0 terkecil = -0,13 - (-0,25) = 0,12 V

9 . Reaksi berikut yang merupakan reaksi oksidasi reduksi adalah .......

A . Al 3+ + 3OH- Al(OH) 3

B . H + + SO42- HSO4

-

C . Pb2+ + 2 Br- PbBr2

D . H2 + Cl2 2HCl

E . HF + NH3 NH 4F

Kunci : DPenyelesaian :

3 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1999

Resksi oksdasi reduksi terjadi ada peristiwa penambahan dan penurunan bilangan oksidasi(biloks).

10 . Diketahui persamaan tetmokimia berikut :2 NO(g) + O2(g) N 2O4(g) H = a kJ

NO (g) + O2(g) NO2(g) H = b kJ

Besarnya H untuk reaksi 2 NO2(g) N 2O4(g) adalah ........

A . (a + b) kJ B . (a + 2b) kJ C . (-a + 2b) kJ

D . (a - 2b) kJ E . (2a + b) kJ

Kunci : DPenyelesaian :

11 . Nama senyawa dengan rumus di bawah ini menurut IUPAC ......

A . 3 - menit - 4 - isopropilbutana B . 4 - etil - 2 - metil pentana C . 2 - metil - 4 etilpentana

D . 2,4 - dimetil heksana E . 3,5 - dimetilheksana

Kunci : DPenyelesaian :

Rantai terpanjang 6 tidak ada rangkap di nomor 2 den 4 gugus metil.

12 . Senyawa dengan rumus molekul C5H 12O termasuk kelompok senyawa ......

A . aldehida B . ester C . eter

D . alkanon E . asam karboksilat

Kunci : CPenyelesaian :C5H 12O mempunyai rumus umum CnH2n + 2O, merupakan gugus alkohol den eter.

13 . Dalam ketel uap terjadi kerak yang berasal dari kesadahan sementara. Reaksi yang terjadipada dinding ketel adalah .......

4 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1999

A . Ca2++ CO32- CaCO3

B . Ca(HCO3) 2 CaCO3+ H 2O + CO2

C . Ca2++ SO42- CaSO4

D . Ca2++ SiO32- CaSiO3

E . Ca2++ 2H2O Ca(OH)2 + 2H+

Kunci : BPenyelesaian :Kesadahan sementara diakibatkan adanya senyawa Ca(HCO3) 2 yang jika dipanaskan

akan bereaksi menjadi :

14 . Di antara logam-logam berikut yang dapat bereaksi dengan air adalah ........

1 . K 2 . Ca

3 . Na 4 . Ba

Jawaban : A B C D E

Kunci : EPenyelesaian :Logam-logam yang berasal dari golongan IA den IIA merupakan logam-logam yang sangatreaktif, mudah mengalami oksidasi jadi sangat mudah bereaksi dengan air.

15 . Suatu cuplikan CaCl2 (Mr = 111) sebanyak 5,55 g dilarutkan dalam air sehingga

diperoleh 500 mL larutan. Pernyataan yang benar untuk larutan CaCl2 adalah ......

1 . Konsentrasilarutan adalah 0,1 M 2 . Bila ke dalamnya ditambahkan larutan Na2CO3akan terjadi endapan putih CaCO3

3 . Bila ke dalamnya ditambahkan larutan AgNO3akan terjadi endapan putih AgCl

4 . Larutan garam CaCl2merupakan elektrolit kuat.

Jawaban : A B C D E

Kunci : EPenyelesaian :

5 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1999

1 . Manakah dari spesi berikut dapat bertindak sebagai asam dan basa menurut teoriBrorsted-Lowry :

A . hanya a dan b B . hanya c dan d C . a, b, c dan d

D . a, b, c E . hanya a dan b

Kunci : DPenyelesaian :Spesi yang dapat bertindak sebagai asam dan basa menurut teori Bronsted-Lowry adalahspesi yang memiliki asam dan basa konyugasi.

2 . pH dari larutan asam etanoat 0,2 M (Ka = 2 x 10 -5) adalah .......

A . 3 - log 2 B . 1- log 2 C . 4 - log 4

D . 2 - log 2 E . 5 - log 2

Kunci : APenyelesaian :

3 . Tetapan kesetimbangan untuk reaksi kesetimbangan 2A(g) + B(g) C(g) + D(g) padasuhu tertentu adalah 4. Bila pada suhu tetap volume dirubah menjadi setengah kali volumeasal maka tetapan kesetimbangan adalah .......

A .

B . 2 C . 4

D . 8 E . 16

Kunci : CPenyelesaian :Reaksi : 2A(g) + B(g) C(g) + D(g)Tetapan kesetimbangan pada suhu tertentu = 4Tetapan kesetimbangan : K = f (T) karena T tetap, maka nilai K tetap.

4 . Pada reaksi belum setara : H 2SO 4 + HI H 2S + I 2+ H 2O

Satu mol asam sulfat dapat mengoksidasi hidrogen yodida sebanyak ......

A . 1 mol B . 2 mol C . 4 mol

D . 6 mol E . 8 mol

Kunci : E

1 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1992

Penyelesaian :Dengan menyetarakan reaksi didapat persamaan :H 2SO 4 + HI H 2S + I 2+ H 2O

Jadi hidrogen yodida yang dapat dioksidasi = 8

5 . Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi koloid biasanya dihilangkan dengan cara .........

A . elektrolisis B . elektroforesis C . dialisis

D . dekantasi E . presipitasi

Kunci : CPenyelesaian :Dialisis adalah proses pemurnian koloid dari kelebihan elektrolit dalam suatu dispersikoloid, sehingga kelebihan elektrolit tidak mengganggu koloid yang dihasilkan

6 . Sebanyak x molekul asam amino glisina (H 2N - CH 2COOH) berpolimerisasi kondensasi

membentuk senyawa polipeptida. Mr (glisina) = 75 dan Mr polipeptida) itu = 930.Makabesarnya x adalah ......

A . 10 B . 12 C . 14

D . 16 E . 18

Kunci : DPenyelesaian :Reaksi : x Glisin Polipeptida + (x - 1) air. penggabungan monomer akan disertaipelepasan H 2O sebanyak (x - 1) molekul

Persamaan : x. Mr Glisin = Mr polipeptida + (x - 1)Mr H 2O

x. (75) = 930 + (x - 1) . 18 75x = 930 .+ 18x - 18 57x = 912 x = 16

7 . 10 cm 3suatu hidrokarbon tepat bereaksi dengan 40 cm 3oksigen menghasilkan 30 cm 3

karbondioksida. Jika volume semua gas diukur pada suhu dan tekanan sama, maka rumushidrokarbon tersebut adalah .......

A . CHF B . C 2H 6

C . C 3H 4

D . C 3H 6

E . C 3H 8

Kunci : CPenyelesaian :Cx Hy + O 2 3CO 2+ H 2O

Perbandingan koefisien sesuai dengan perbandingan volume.Jadi : 10 cm 3: 40 cm 3: 30 cm 3= 1 : 4 : 3Jadi reaksi yang didapat :Cx Hy + 4O 2 3 CO 2+ 2H 2O

Dengan menyetarakan persamaan reaksi tersebut didapat :Oksigen : 8 = 6 + z z = 2Karbon : x = 3Hidrogen : y = 2z = 2 (2) = 4Jadi rumus hidrokarbon tersebut C 3H 4

2 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1992

8 . Jika nuklida berturut-turut memancarkan enam partikel beta dan 7 partikel alfa, maka

akan menghasilkan ......

A .

B .

C .

D .

E .

Kunci : EPenyelesaian :

9 . Di antara unsur-unsur golongan alkali tanah yang sifatnya mirip dengan alumunium adalah......

A . Mg B . Be C . Ra

D . Ca E . Sr

Kunci : BPenyelesaian :Be (amfoter) memiliki sifat yang mirip dengan alumunium

10 . Senyawa organik dengan rumus molekul C 5H 12O yang merupakan alkohol tersier adalah

........

A . 3-pentanol B . 2-metil-2-butanol C . 2-metil-3-butanol

D . 3-metil-2-butanol E . trimetil karbinol

Kunci : BPenyelesaian :

11 . Pada pemanasan HgO akan terurai menurut reaksi : 2HgO(s) 2 Hg(l) + O 2(g)

Pada pemanasan 108 gram HgO akan terbentuk 4,8 gram O 2; maka HgO Yang terurai

sebanyak ....... (Hg = 200, O = 16)

A . 40 % B . 50 % C . 60 %

D . 75 % E . 80 %

Kunci : CPenyelesaian :Reaksi :2HgO(s) 2 Hg(l) + O 2(g)

3 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1992

12 . Pupuk urea CO(NH 2) 2mengandung nitrogen 42 %. Jika Mr urea = 60 dan A, N = 14,

maka kemurnian pupuk urea adalah ......

A . 45 % B . 60 % C . 75 %

D . 75 % E . 98 %

Kunci : DPenyelesaian :Pupuk urea : CO(NH 2) 2mengandung nitrogen 42 %

13 . Unsur X mempunyai susunan elektron. 1s 22s 22p 63s 23p 64s 2 Unsur Y mempunyai susunan elektron : 1s 22s 22p 5 Bila unsur X dan Y membentuksenyawa maka rumus molekul yang mungkin adalah ......

A . X 2Y

B . XY 2

C . X 2Y 3

D . X3Y

2

E . XY

Kunci : B

Penyelesaian :

- Susunan elektron unsur X = 1s2

2s2

2p6

3s2

3p6

4s2

- Susunan elektron Y = 1s2

2s2

2p6

- Elektron valensi unsur X =2, unsur X akan melepaskan 2e, sehingga bilangan oksidasi

unsur X adalah +2

- Elektron valensi unsur Y = 7, unsur Y hanya akan menerima elektron

sehingga bilangan oksidasi unsur Y adalah -l

- Rumus molekul senyawa yang terbentuk : XY 2

14 . Dalam atom Fe (nomor atom = 26) banyaknya elektron yang tidak berpasangan ialah 4SEBAB

Dalam atom Fe (nomor atom = 26) terdapat 4 buah elektron pada orbital 3d.

Jawaban : A B C D E

Kunci : CPenyelesaian :

Susunan elektron

Dari susunan elektron di atas terlihat dalam orbital 3d terdapat 6 buah elektron dan 4 buahelektronnya tidak berpasangan.

15 . Br 2dapat dibuat dengan cara mereaksikan Cl 2dengan NaBr yang terdapat dalam air laut

SEBABCl 2merupakan oksidator yang lebih kuat daripada Br 2.

Jawaban : A B C D E 4 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1992

Kunci : APenyelesaian :Reaksi : Cl 2+ 2NaBr 2 NaCl + Br 2

Cl 2 merupakan oksidator yang lebih kuat daripada Br 2karena dapat mengoksidasi Br

menjadi Br 2.

5 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1992

1 . Pada suhu dan tekanan sama, 40 mL P 2 tepat habis bereaksi dengan 100 mL, Q 2

menghasilkan 40 mL gas PxOy. Harga x dan y adalah .....

A . 1 dan 2 B . 1 dan 3 C . 1 dan 5

D . 2 dan 3 E . 2 dan 5

Kunci : EPenyelesaian :Persamaan reaksi yang terjadi : xP 2+ yO 2 2PxOy

volum 40 mL 100 mL 40 mLkarena perbandingan volume = perbandingan koefisien

2 . Data percobaan untuk reaksi A + B AB adalah sebagai berikut :

Orde reaksi terhadap A dan B berturut-turut adalah .......

A . 2 dan 4 B . 2 dan 2 C . 2 dan 1

D . 1 dan 2 E . 1 dan 1

Kunci : BPenyelesaian :Rumus kecepatan reaksi V = k[A] x[B] y dimana x = orde reaksi A, y = orde reaksi BUntuk mencari x lihat data 1 dan 2 dimana [B] tetap sedangkan [A] tiga kali lipatnyadengan laju (kecepatan) reaksi sembilan kali lipatnya ditulis 3 x= 9 maka x = 2Untuk mencari y lihat data 1 dan 3 dimana [A] tetap sedangkan [B] empat kali lipatnya lajureaksi enambelas kali lipatnya ditulis 4 y= 16, maka y = 2

3 . Tetapan disosiasi suatu asam berbasa satu adalah 10 -7. Jika suatu larutan asam inimempunyai pH = 4 maka konsentrasinya adalah .......

A . 10 -1M B . 10 -3M C . 10 -4M

D . 10 -5M E . 10 -7M

Kunci : APenyelesaian :Untuk asam berbasa satu HA [H +] + [A]pH = - log [H +]

1 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1996

4 = - log [H +][H +] = 10 -4mol/lt

4 . Senyawa berikut yang mengandung jumlah molekul paling banyak adalah ......

A . 10,0 gr C 2H 6(Mr = 30)

B . 11,0 gr CO 2(Mr = 44)

C . 12,0 gr NO 2(Mr = 46)

D . 17,0 gr Cl 2(Mr = 71)

E . 20,0 gr C 6H 6(Mr = 78)

Kunci : APenyelesaian :Mencari jumlah molekul terbanyak berarti mencari mol terbesar :

5 . Dalam suatu proses elektrolisis larutan asam sulfat encer terjadi 2,24 dm 3gas hidrogen(pada STP). Jika muatan listrik yang sama dialirkan dalam larutan perak nitrat (Ag = 108),maka banyaknya perak yang mengendap pada katoda ialah .......

A . 2,7 g B . 5,4 g C . 10,8 g

D . 21,6 g E . 43,2 g

Kunci : DPenyelesaian :Elektrolisis larutan asam sulfat Dalam larutan asam sulfat terdapat ion H SO 4

2-dan H 2O

Reaksi yang terjadi di katoda adalah reaksi reduksi :

maka H + = 2 x 0,1 = 0,2 molKarena Ag +bukan logam aktif, jadi kation itu akan direduksi karena anoda dianggap inert

2 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1996

dan anion dari sisa asam oksida maka air yang teroksidasi di anode

mol H +pada asam sulfat setara dengan mol H +pada larutan AgNO 3, maka mol Ag yang

mengendap = mol H + = 0,2 gr Ag = mol x Ar Ag = 0,2 x 108 = 21,6 gram

6 . Senyawa HClO 4dapat bersifat asam maupun basa. Reaksi yang menunjukkan bahwa

HClO 4basa adalah ......

A .

B .

C .

D .

E .

Kunci : EPenyelesaian :Basa menurut teori Bronsted-Lowry adalah senyawa yang dapat menerima proton,(akseptor) proton, jadi dengan kalimat lain basa adalah senyawa yang menerima ion H +.Disini HClO 4berubah menjadi H 2ClO 4

-berarti HClO 4menerima ion H +.

7 . Suatu radioisotop X meluruh sebanyak 87,5 % setelah disimpan selama 30 hari. Waktuparuh radioisotop X adalah .......

A . 5 hari B . 7,5 hari C . 10 hari

D . 12,5 hari E . 15 hari

Kunci : CPenyelesaian :

8 . Asam propanoat dapat dibuat dengan cara mengoksidasikan ........

A . CH 3COCH 3

B . CH 3CH(OH)CH 3

C . CH 3CH 2OH

D . CH 3CH 2CHO

E . CH 2(OH)CH 2CH 2OH

Kunci : DPenyelesaian :

3 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1996

Asam propanoat adalah senyawa asam karboksilat yang mempunyai jumlah atom C tiga.Dapat dibuat dengan mengoksidasikan suatu aldehid atau alkohol primer. Jadi jawabnyaCH 3CH 2CHO karena mempunyai atom C = 3 termasuk aldehid reaksinya :

9 . Nama senyawa kimia di bawah ini adalah .......

A . 3-metil-3-heptanol B . 3-metil-2-heptanol C . 2-dietil-2-heksnol

D . 5-etil-5-heksanol E . 2-etil-2-heptanol

Kunci : APenyelesaian :Mempunyai gugus fungsi -OH berarti termasuk alkohol rantai terpanjangnya ada 7 atom Cdi nomor atom C tiga ada cabang metil dan di nomor atom C tiga juga ada gugus - OH.

10 . Unsur X mempunyai nomor atom 20. Senyawa garamnya bila dipanaskan akanmenghasilkan gas yang mengeruhkan air barit. Rumus senyawa tersebut adalah ......

A . X 2SO 4

B . XSO 4

C . X 2CO 3

D . XCO 3

E . XCl 2

Kunci : DPenyelesaian :Gas yang dapat mengeruhkan air barit (air kapur) adalah gas CO 2, sedangkan gas CO 2

dapat dihasilkan dari pemanasan garam-garam karbonat (CO 32-)

Unsur yang dapat bergabung dengan ion karbonat dalam soal adalah 20X konfigurasi

elektronnya adalah :1s 22s 22p 63s 23p 64s 2

berarti unsur X melepaskan 2 elektron ditulis X 2+ senyawa yang dihasilkan dari :X 2++ CO 3

2- XCO 3

11 . Pada proses pembuatan margarin, minyak dipadatkan menjadi lemak dengan cara .....

A . pemanasan B . pendinginan C . netralisasi

D . oksidasi E . hidrogenasi

Kunci : EPenyelesaian :Proses memadatkan minyak menjadi lemak adalah dengan adisi hidrogen yaitu hidrogenasi.

4 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1996

12 . Senyawa hidrogen klorida tidak menghantar arus listrik.SEBAB

Hidrogen klorida mudah larut dalam air.

Jawaban : A B C D E

Kunci : BPenyelesaian :Senyawa hidrogen klorida (HCl) tidak dapat menghantarkan arus listrik pernyataan inibenar karena HCl termasuk senyawa kovalen. HCl dapat menghantarkan arus listrik jikadilarutkan dalam air karena HCl terionisasi menjadi H + dan Cl -. Jadi kedua pernyataantidak ada hubungan sebab akibat.

13 . Gas oksigen lebih reaktif dibandingkan gas nitrogen.SEBAB

Unsur oksigen lebih elektropositif dari unsur nitrogen.

Jawaban : A B C D E

Kunci : CPenyelesaian :Gas oksigen lebih reaktif dibandingkan gas nitrogen pernyataan ini benar karena gas O 2

mempunyai ikatan rangkap dua sedangkan N 2mempunyai ikatan rangkap tiga sehingga

energi ikatan N 2sangat tinggi (946 kj/mol) mengakibatkan molekul N 2sangat stabil, sukar

bereaksi dengan unsur lain, sedangkan O 2dengan ikatan rangkap dua mudah bereaksi

dengan unsur lain sehingga oksigen lebih elektronegatif (elektron valensinya = 2) dari padanitrogen (elektron valensinya = 3)

14 . Senyawa yang mempunyai bilangan oksidasi nitrogen = + 3 adalah ........

1 . amonium klorida 2 . nitrogen trioksida

3 . kalium nitrat 4 . asam nitrit

Jawaban : A B C D E

Kunci : CPenyelesaian :Amonium klorida (NH 4Cl) biloks N = -3

Nitrogen trioksida (N 2O 3) biloks N = +3

Kalium nitrat (KNO 3) biloks N = +5

Asam nitrit (HNO 2) biloks N = +3

15 . Suatu unsur dengan konfigurasi elektron (Ar) 3d 10s 1

1 . Bilangan oksidasi tertinggi +2 2 . Nomor atomnya 30 3 . Oksidanya mempunyai rumus XO 4 . Termasuk unsur alkali tanah

Jawaban : A B C D E

Kunci : APenyelesaian :Suatu unsur dengan konfigurasi elektron (Ar) 3d 104s 2

- mempunyai biloks tertinggi +2 karena elektron pada sub kulit d terisi penuh dan pada subkulit s elektron terluarnya 2 jadi cenderung melepaskan dua elektron.- Mempunyai nomor atom = 30 Nomor atom Ar = 18 + elektron pada 3d = 10 + elektronpada 4s = 2).

5 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1996

- Oksidanya mempunyai rumus XO karena X biloksnya = 2 dan oksigen biloksnya = 2Jadi X 2++ O 2- XO- Termasuk unsur transisi karena elektronnya mengisi orbital d

6 SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1996

Asus
Textbox
Asus
Textbox
Asus
Textbox
Asus
Textbox
Asus
Typewriter
KIMIA SMA
Asus
Typewriter

BAB 1 MATERI

MENENTUKAN KADAR ZAT DALAM CAMPURAN 1. PROSENTASE MASSA 2. PROSENTASE VOLUME 3. BAGIAN PER SEJUTA / bpj ( Part Per Million / ppm ) MASSA 4. BAGIAN PER SEJUTA / bpj ( Part Per Million / ppm ) VOLUME PERUBAHAN MATERI 1. PERUBAHAN FISIKA

► Tidak terjadi perubahan permanen pada susunan zat dan jenis zat, yang berubah hanya sifat fisiknya saja.

2. PERUBAHAN KIMIA

► Terjadi perubahan sifat : ada endapan, suhu berubah, ada gelembung gas, warna berubah.

► Terjadi perubahan susunan zat. ► Terbentuk zat baru dengan sifat yang sama sekali berbeda dengan sifat zat asalnya

(perubahan sifat permanen).

6volume komponenbpj volume = x 10volume campuran

6massa komponen bpj massa = x 10massa campuran

volume komponen% volume = x 100 %volume campuran

massa komponen% massa = x 100 %massa campuran

Halaman 2Halaman 1

Asus
Textbox
Asus
Textbox

BAB 2 ATOM dan STRUKTUR ATOM

JENIS ATOM ► Atom Netral = Atom yang tidak bermuatan listrik

► Kation = Atom bermuatan positif ► Anion = Atom bermuatan negatif BILANGAN KUANTUM

Bilangan yang menentukan letak keberadaan elektron suatu atom. a. Bilangan kuantum utama ( n ) menyatakan nomor kulit tempat terdapatnya elektron, jenisnya : K ( n = 1 ), L ( n = 2 ), M ( n = 3 ), N ( n = 4 ), dst. b. Bilangan kuantum azimuth ( ℓ ) menyatakan sub kulit tempat terdapatnya elektron, jenisnya :

s = sharp nilai ℓ = 0 d = diffuse nilai ℓ = 2 p = principal nilai ℓ = 1 f = fundamental nilai ℓ = 3

Untuk n = 1 ℓ = 0 ( sharp ) Untuk n = 2 ℓ = 0 ( sharp )

ℓ = 1 ( principal ) Untuk n = 3 ℓ = 0 ( sharp )

ℓ = 1 ( principal ) ℓ = 2 ( diffuse )

Untuk n = 4 ℓ = 0 ( sharp ) ℓ = 1 ( principal ) ℓ = 2 ( diffuse ) ℓ = 3 ( fundamental )

c. Bilangan kuantum magnetik ( m ) menyatakan orbital tempat terdapatnya elektron, jenisnya :

Untuk ℓ = 0 m = 0 Untuk ℓ = 1 m = –1

m = 0 m = +1

Untuk ℓ = 2 m = –2 m = –1 m = 0 m = +1 m = +2

proton = nomor atom elektron = nomor atom + muatan netron = massa atom – nomor atom

proton = nomor atom elektron = nomor atom – muatan netron = massa atom – nomor atom

proton = nomor atom elektron = nomor atom netron = massa atom – nomor atom

Halaman 3Halaman 2

Asus
Textbox

Untuk ℓ = 3 m = –3 m = –2 m = –1 m = 0 m = +1 m = +2 m = +3

Suatu orbital dapat digambarkan sebagai berikut : d. Bilangan kuantum spin ( s ) menyatakan arah elektron dalam orbital. Jenisnya : + ½ dan – ½ untuk setiap orbital ( setiap harga m )

MENENTUKAN LETAK ELEKTRON Untuk menentukan letak elektron maka perlu mengikuti aturan-aturan tertentu yang sudah ditetapkan.

Diagram di bawah ini adalah cara untuk mempermudah menentukan tingkat energi orbital dari yang terendah ke yang lebih tinggi yaitu :

Urutannya adalah: 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p

= +½

= –½

Aturan Aufbau : Elektron-elektron mengisi orbital dari tingkat energi terendah baru tingkat energi yang lebih tinggi

1 s

2 s

2 p

3 s

3 p 3 d

4 s

4 p 4 d 4 f

5 s

5 p 5 d 5 f

6 s

6 p 6 d 6 f

7 s 7 p 7 d 7 f

s p d f

–1 0 0 +1 –1 0 +1–2 +2 –1 0 +1–2 +2–3 +3

nilai m

Larangan Pauli : Tidak diperbolehkan di dalam atom terdapat elektron yang mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama

Aturan Hund : Elektron-elektron tidak membentuk pasangan elektron sebelum masing- masing orbital terisi sebuah elektron

Halaman 4Halaman 3

Asus
Textbox

BAB 3 SISTEM PERIODIK UNSUR

Golongan Utama (Golongan A)

Golongan Transisi (Golongan B) SIFAT PERIODIK UNSUR Sifat unsur yang meliputi : ► Jari-jari atom ► Jari-jari kation ► Kebasaan ► Kelogaman ► Keelektropositifan ► Kereaktifan positif Mempunyai kecenderungan seperti yang digambarkan di bawah ini : Sedangkan sifat unsur yang meliputi : ► Potensial ionisasi ( energi ionisasi ) ► Afinitas elektron ► Keasaman ► Kenon-logaman ► Keelektronegatifan ( maksimal di golongan VIIA ) ► Kereaktifan negatif ► Keasaman oksi

Semakin ke bawah cenderung semakin besar. Semakin ke kanan cenderung semakin kecil.

Golongan Utama Elektron Valensi Nama Golongan IA ns1 Alkali IIA ns2 Alkali Tanah IIIA ns2 np1 Boron IVA ns2 np2 Karbon VA ns2 np3 Nitrogen VIA ns2 np4 Oksigen / KalkogenVIIA ns2 np5 Halogen VIIIA ns2 np6 Gas Mulia

Golongan Transisi Elektron Valensi IB (n-1)d10 ns1 IIB (n-1)d10 ns2 IIIB (n-1)d1 ns2 IVB (n-1)d2 ns2 VB (n-1)d3 ns2 VIB (n-1)d5 ns1 VIIB (n-1)d5 ns2 VIIIB (n-1)d6 ns2 VIIIB (n-1)d7 ns2 VIIIB (n-1)d8 ns2

Halaman 5Halaman 4

Asus
Textbox

Mempunyai kecenderungan seperti yang digambarkan di bawah ini :

Semakin ke bawah cenderung semakin kecil. Semakin ke kanan cenderung semakin besar.

Halaman 6Halaman 5

Asus
Textbox

BAB 4 IKATAN dan SENYAWA KIMIA

1. IKATAN ION ( IKATAN ELEKTROVALEN / HETEROPOLAR )

► Ikatan atom unsur logam (atom elektropositif) dengan atom unsur non logam (atom elektronegatif).

► Unsur logam melepas elektron dan memberikan elektronnya pada unsur non logam. 2. IKATAN KOVALEN ( HOMOPOLAR ) ► Ikatan atom unsur non logam dengan atom unsur non logam. ► Pemakaian bersama elektron dari kedua unsur tersebut. 3. IKATAN KOVALEN KOORDINATIF(DATIV) ► Ikatan atom unsur non logam dengan atom unsur non logam. ► Pemakaian bersama elektron dari salah satu unsur.

4. IKATAN VAN DER WAALS a. Gaya dispersi (gaya London)

► Terjadi gaya tarik menarik antara molekul-molekul non polar yg terkena aliran elektron (dipol sesaat) dengan molekul non polar disebelahnya yang terpengaruh (dipol terimbas) yang berdekatan.

► Gaya tarik antar molekulnya relatif lemah. b. Gaya Tarik dipol

► Gaya tarik antara molekul-molekul kutub positif dengan kutub negatif. ► Gaya tarik antar molekulnya lebih kuat dari gaya tarik antara molekul dipol sesaat - dipol

terimbas. 5. IKATAN HIDROGEN

► Terjadi antara atom H dari suatu molekul dengan atom F atau atom O atau atom N pada molekul lain.

► Ada perbedaan suhu tinggi dan sangat polar di antara molekul-molekulnya.

6. IKATAN LOGAM ► Ikatan ion logam dengan ion logam dengan bantuan kumpulan elektron sebagai pengikat

atom-atom positif logam. ► Ikatannya membentuk kristal logam. BENTUK GEOMETRI MOLEKUL Berbagai kemungkinan bentuk molekul :

Jumlah pasangan

elektron atom pusat

Pasangan elektron terikat

Pasangan elektron bebas Bentuk molekul Contoh

4 4 0 Tetrahedron CH4 4 3 1 Segitiga piramid NH3 4 2 2 Planar V H2O 5 5 0 Segitiga bipiramid PCl5 5 4 1 Bidang empat SF4 5 3 2 Planar T IF3 5 2 3 Linear XeF2 6 6 0 Oktahedron SF6 6 5 1 Segiempat piramid IF5 6 4 2 Segiempat planar XeF4 Halaman 7Halaman 6

Asus
Textbox

HIBRIDISASI

Proses pembentukan orbital karena adanya gabungan (peleburan) dua atau lebih orbital atom dalam suatu satuan atom.

Berbagai kemungkinan hibridisasi dan bentuk geometri orbital hibridanya sebagai berikut :

Orbital hibrida Jumlah ikatan Bentuk geometrik

sp 2 Linear sp2 3 Segitiga datar samasisi sp3 4 Tetrahedron sp2d 4 Persegi datar sp3d 5 Segitiga Bipiramidalsp3d2 6 Oktahedron

SIFAT SENYAWA ION dan SENYAWA KOVALEN

Sifat Senyawa Ion Senyawa Kovalen Titik didih & titik leleh Relatif tinggi Relatif rendah Volatilitas Tidak menguap Mudah menguap Kelarutan dalam air Umumnya larut Tidak larut Kelarutan dalam senyawa organik

Tidak larut Larut

Daya hantar listrik (padat) Tidak menghantar menghantar Daya hantar listrik (lelehan) menghantar menghantar Daya hantar listrik (larutan) menghantar sebagian menghantar

Halaman 8Halaman 7

Asus
Textbox

BAB 5 STOIKIOMETRI

MASSA ATOM RELATIF Menentukan massa atom relatif dari isotop-isotop di alam Di alam suatu unsur bisa di dapatkan dalam 2 jenis atau bahkan lebih isotop, oleh karena itu

kita dapat menentukan massa atom relatifnya dengan rumus: Untuk 2 jenis isotop :

% kelimpahan X1. Ar X1 + % kelimpahan X2 . Ar X2 Ar X = 100%

Untuk 3 jenis isotop :

% kelimpahan X1. Ar X1 + % kelimpahan X2 . Ar X2 + % kelimpahan X3 . Ar X3 Ar X =

100%

MASSA MOLEKUL RELATIF Menentukan mol sebagai perbandingan massa zat dengan Ar atau perbandingan massa zat dengan Mr.

Mol = massaAr

atau Mol = massaMr

1. Rumus Empiris

Adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan paling sederhana secara numerik antara atom-atom penyusun molekul suatu zat.

mol A : mol B : mol C 2. Rumus Molekul

Adalah rumus kimia yang menyatakan jumlah sesungguhnya atom-atom dalam suatu susunan molekul.

(RE)x = Massa Molekul Relatif x = faktor pengali Rumus Empiris

HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

1. Hukum Lavoisier ( Kekekalan Massa ) Menyatakan bahwa massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat setelah reaksi. 2. Hukum Proust ( Ketetapan Perbandingan )

Menyatakan dalam suatu senyawa perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya selalu tetap.

3. Hukum Dalton ( Perbandingan Berganda )

Jika unsur A dan unsur B membentuk lebih dari satu macam senyawa, maka untuk massa unsur A yang tetap, massa unsur B dalam senyawanya berbanding sebagai bilangan bulat sederhana.

12112

massa satu molekul senyawa ABMr senyawa AB = massa satu atom C

12112

massa satu atom unsur AAr unsur A = massa satu atom C

Halaman 9Halaman 8

Asus
Textbox

HUKUM-HUKUM KIMIA UNTUK GAS 1. Hukum Gay Lussac ( Perbandingan Volume )

Volume gas-gas yang bereaksi dengan volume gas-gas hasil reaksi akan berbanding sebagai bilangan (koefisien) bulat sederhana jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama.

Hukum Gay Lussac tidak menggunakan konsep mol.

2. Hukum Avogadro

Dalam suatu reaksi kimia, gas-gas dalam volume sama akan mempunyai jumlah molekul yang sama jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama.

RUMUS GAS DALAM BERBAGAI KEADAAN ► Dalam keadaan standar ( Standard Temperature and Pressure ) atau ( 0oC, 1atm ):

► Dalam keadaan ruang ( 25oC, 1atm) berlaku : ► Rumus Gas Ideal Berlaku untuk gas dalam setiap keadaan :

P = tekanan gas ( atm ) V = volume gas ( dm3 atau liter ) n = mol gas ( mol ) R = tetapan gas ( liter.atm/K.mol ) = 0,08205 T = suhu absolut ( Kelvin ) = oC + 273

Rumus ini biasanya digunakan untuk mencari volume atau tekanan gas pada suhu tertentu di luar keadaan standard atau keadaan ruang.

P V = n R T

A A A

B B B

koefisien gas n gas volume gas = =

koefisien gas n gas volume gas

A A

B B

koefisien gas volume gas =

koefisien gas volume gas

1 mol gas = 22,4 liter

1 mol gas = 24 liter

Halaman 10Halaman 9

Asus
Textbox

BAB 6 LAJU REAKSI

LAJU REAKSI Jadi jika ada suatu persamaan aP + bQ cPQ, maka; Laju reaksi adalah :

► berkurangnya konsentrasi P tiap satuan waktu VP = [P]t

−ΔΔ

atau,

► berkurangnya konsentrasi Q tiap satuan waktu VQ = [Q]t

−ΔΔ

atau,

► bertambahnya konsentrasi PQ tiap satuan waktu VPQ = [PQ]t

+ΔΔ

PERSAMAAN LAJU REAKSI

Persamaan laju reaksi hanya dapat dijelaskan melalui percobaan, tidak bisa hanya dilihat dari koefisien reaksinya.

Adapun persamaan laju reaksi untuk reaksi: aA + bn cC + dD, adalah :

V = laju reaksi [B] = konsentrasi zat B k = konstanta laju reaksi m = orde reaksi zat A

[A] = konsentrasi zat A n = orde reaksi zat B Catatan;

Pada reaksi yang berlangsung cepat orde reaksi bukan koefisien masing-masing zat. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

1. Konsentrasi Bila konsentrasi bertambah maka laju reaksi akan bertambah. Sehingga konsentrasi berbanding lurus dengan laju reaksi.

2. Luas permukaan bidang sentuh

Semakin luas permukaan bidang sentuhnya maka laju reaksi juga semakin bertambah. Luas permukaan bidang sentuh berbanding lurus dengan laju reaksi.

3. Suhu

Suhu juga berbanding lurus dengan laju reaksi karena bila suhu reaksi dinaikkan maka laju reaksi juga semakin besar. Umumnya setiap kenaikan suhu sebesar 10oC akan memperbesar laju reaksi dua sampai tiga kali, maka berlaku rumus :

V1 = Laju mula-mula V2 = Laju setelah kenaikan suhu T1 = Suhu mula-mula T2 = Suhu akhir

Catatan : Bila besar laju 3 kali semula maka (2) diganti (3) ! Bila laju diganti waktu maka (2) menjadi (½)

4. Katalisator

Adalah suatu zat yang akan memperlaju ( katalisator positif ) atau memperlambat ( katalisator negatif=inhibitor )reaksi tetapi zat ini tidak berubah secara tetap. Artinya bila proses reaksi selesai zat ini akan kembali sesuai asalnya.

T2 T110V2 = (2) . V1−

V = k [A]m[B]n

Halaman 11Halaman 10

Asus
Textbox

BAB 7 TERMOKIMIA

Skema reaksi Endoterm: Cara penulisan Reaksi Endoterm :

► A + B + kalor AB ► A + B AB – kalor ► A + B AB ∆ H = positif

Skema reaksi Eksoterm: Cara penulisan Reaksi Eksoterm:

► A + B – kalor AB ► A + B AB + kalor ► A + B AB ∆ H = negatif

ENTALPI

Jumlah energi total yang dimiliki oleh suatu sistem, energi ini akan selalu tetap jika tidak ada energi lain yang keluar masuk. Satuan entalpi adalah joule atau kalori (1 joule = 4,18 kalori).

JENIS-JENIS ENTALPI

1. Entalpi Pembentukan (Hf) Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada peristiwa pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsur pembentuknya.

2. Entalpi Penguraian (Hd)

Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada peristiwa penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsur pembentuknya.

SISTEM kalor kalor

kalor

kalor

LINGKUNGAN

SISTEM

kalor

kalor

LINGKUNGAN

kalor kalor

∆ H = H hasil – H pereaksi, dengan H hasil > H pereaksi

∆ H = H hasil – H pereaksi, dengan H pereaksi > H hasil

Halaman 12Halaman 11

Asus
Textbox

3. Entalpi Pembakaran (Hc) Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada peristiwa pembakaran 1 mol senyawa atau 1 mol unsur.

MENGHITUNG ENTALPI

1. Berdasarkan Data Entalpi pembentukan (Hf) Dengan menggunakan rumus :

2. Berdasarkan Hukum HESS

Perubahan enthalpi yang terjadi pada suatu reaksi hanya tergantung pada keadaan mula-mula dan keadaaan akhir reaksi, jadi tidak tergantung pada proses reaksinya.

Perhatikan: C(s) + ½ O2(g) CO (g) ∆H = –A kJ/mol C(s) + O2(g) CO2(g) ∆H = –B kJ/mol

CO (g) + ½ O2(g) CO2(g) ∆H = –C kJ/mol

menjadi:

C(s) + ½ O2(g) CO (g) ∆H = –A kJ/mol CO2(g) C(s) + O2(g) ∆H = +B kJ/mol CO (g) + ½ O2(g) CO2(g) ∆H = –C kJ/mol

Menurut Hukum Hess, pada reaksi di atas : 3. Berdasarkan Energi Ikatan

Energi ikatan adalah energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan antar atom tiap mol suatu zat dalam keadaan gas.

Energi Ikatan Rata-rata Energi rata-rata yang dibutuhkan untuk memutuskan 1 mol senyawa gas menjadi atom-atomnya. Misal molekul air mempunyai 2 ikatan O – H yang sama, untuk memutuskan kedua ikatan ini diperlukan energi sebesar 924 kJ tiap mol, maka 1 ikatan O – H mempunyai energi ikatan rata-rata 462 kJ. Untuk menentukan besar entalpi jika diketahui energi ikatan rata-rata dapat digunakan rumus:

Adapun data energi ikatan beberapa molekul biasanya disertakan dalam soal.

Energi Atomisasi

Energi yang dibutuhkan untuk memutus molekul kompleks dalam 1 mol senyawa menjadi atom-atom gasnya.

4. Berdasarkan Kalorimetri

Dengan menggunakan rumus

q : kalor reaksi m : massa zat pereaksi c : kalor jenis air ∆T : suhu akhir – suhu mula-mula

∆H = H hasil reaksi – H pereaksi

q = m. c. ∆T

reaksi di balik

∆ H atomisasi = Σ energi ikatan

∆H = Σ energi ikatan pemutusan – Σ energi ikatan pembentukan

∆ H reaksi = – A + B – C

Halaman 13Halaman 12

Asus
Textbox

BAB 8 KESETIMBANGAN KIMIA

TETAPAN KESETIMBANGAN

Adalah perbandingan komposisi hasil reaksi dengan pereaksi pada keadaan setimbang dalam suhu tertentu.

Tetapan kesetimbangan dapat dinyatakan dalam: ► Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi (Kc) ► Tetapan Kesetimbangan Tekanan (Kp) Misal dalam suatu reaksi kesetimbangan: pA + qB ⇔ rC + sD Maka di dapatkan tetapan kesetimbangan sebagai berikut: Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi:

Tetapan Kesetimbangan Tekanan: HUBUNGAN Kc dan Kp

∆n = jumlah koefisien kanan – jumlah koefisien kiri

TETAPAN KESETIMBANGAN REAKSI YANG BERKAITAN Misalkan suatu persamaan :

aA + bB ⇔ cAB Kc = K1

maka :

cAB ⇔ aA + bB Kc = 1K1

½aA + ½bB ⇔ ½cAB Kc = K1½

2aA + 2bB ⇔ 2cAB Kc = K12

2cAB ⇔ 2aA + 2bB Kc = 2

2

1K1

DERAJAT DISOSIASI

Derajat disosiasi adalah jumlah mol suatu zat yang mengurai di bagi jumlah mol zat sebelum mengalami penguraian.

α = jumlah mol zat teruraijumlah mol zat semula

PERGESERAN KESETIMBANGAN

Suatu sistem walaupun telah setimbang sistem tersebut akan tetap mempertahankan kesetimbangannya apabila ada faktor-faktor dari luar yang mempengaruhinya.

Kp = Kc ( RT )∆n

Kc = r s

p q[C] [D][A] [B]

Kp = r s

C Dp q

A B

(P ) (P )(P ) (P )

Halaman 14Halaman 13

Asus
Textbox

Menurut Le Chatelier : Apabila dalam suatu sistem setimbang diberi suatu aksi dari luar maka sistem tersebut akan berubah sedemikian rupa supaya aksi dari luar tersebut berpengaruh sangat kecil terhadap sistem.

Hal-hal yang menyebabkan terjadinya pergeseran:

1. Perubahan konsentrasi ► Apabila salah satu konsentrasi zat diperbesar maka kesetimbangan mengalami

pergeseran yang berlawanan arah dengan zat tersebut. ► Apabila konsentrasi diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke arahnya. 2. Perubahan tekanan

► Apabila tekanan dalam sistem kesetimbangan diperbesar maka kesetimbangan bergeser ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien kecil.

► Apabila tekanan dalam sistem kesetimbangan tersebut diperkecil maka kesetimbangan bergeser kearah zat-zat yang mempunyai koefisien besar. 3. Perubahan volume

► Apabila volume dalam sistem kesetimbangan diperbesar maka kesetimbangan bergeser ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien besar.

► Apabila volume dalam sistem kesetimbangan tersebut diperkecil maka kesetimbangan bergeser ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien kecil.

Catatan : Untuk perubahan tekanan dan volume, jika koefisien zat-zat di kiri ( pereaksi ) dan kanan ( hasil reaksi ) sama maka tidak terjadi pergeseran kesetimbangan

4. Perubahan suhu

► Apabila suhu reaksi dinaikkan atau diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke zat-zat yang membutuhkan panas (ENDOTERM)

► Sebaliknya jika suhu reaksi diturunkan kesetimbangan akan bergeser ke zat-zat yang melepaskan panas (EKSOTERM)

Perubahan sistem akibat aksi dari luar = Pergeseran Kesetimbangan

Halaman 15Halaman 14

Asus
Textbox

BAB 9 TEORI ASAM-BASA dan KONSENTRASI LARUTAN

TEORI ASAM-BASA 1. Svante August Arrhenius

► Asam = senyawa yang apabila dilarutkan dalam air menghasilkan ion hidrogen (H+) atau ion hidronium (H3O+)

► Basa = senyawa yang apabila dilarutkan dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH–) 2. Johanes Bronsted dan Thomas Lowry ( Bronsted-Lowry ) ► Asam = zat yang bertindak sebagai pendonor proton (memberikan proton) pada basa. ► Basa = zat yang bertindak sebagai akseptor proton (menerima proton) dari asam.

3. Gilbert Newton Lewis

► Asam = suatu zat yang bertindak sebagai penerima (akseptor) pasangan elektron. ► Basa = suatu zat yang bertindak sebagai pemberi (donor) pasangan elektron.

KONSENTRASI LARUTAN 1. MOLALITAS Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg (1000 gram) pelarut.

m = Molalitas massat = massa zat terlarut massap = massa pelarut

Mr = massa molekul relatif zat terlarut 2. MOLARITAS Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter (1000 mililiter) larutan.

M = Molaritas massat = massa zat terlarut volume = volume larutan

Mr = massa molekul relatif zat terlarut Pada campuran zat yang sejenis berlaku rumus:

Mc = molaritas campuran Vc = volume campuran M1 = molaritas zat 1 V1 = volume zat 1 M2 = molaritas zat 2 V2 = volume zat 2 Mn = molaritas zat n Vn = volume zat n

Asam Basa Konjugasi + H+ Basa + H+ Asam Konjugasi

t

t p

massa 1000m = x Mr massa (gram)

Mc. Vc = M1.V1 + M2.V2 + … + Mn.Vn

t

t

massa 1000M = x Mr volume (mililiter)

Halaman 16Halaman 15

Asus
Textbox

Pada pengenceran suatu zat berlaku rumus:

M1 = molaritas zat mula-mula M2 = molaritas zat setelah pengenceran V1 = volume zat mula-mula V2 = volume zat setelah pengenceran

3. FRAKSI MOL

Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam jumlah mol total larutan atau menyatakan jumlah mol pelarut dalam jumlah mol total larutan.

Xt = fraksi mol zat terlarut Xp = fraksi mol pelarut nt = mol zat terlarut np = mol pelarut

MENGHITUNG pH LARUTAN Untuk menghitung pH larutan kita gunakan persamaan-persamaan dibawah ini :

Untuk mencari [H+] dan [OH–] perhatikan uraian dibawah ini !

ASAM KUAT + BASA KUAT 1. Bila keduanya habis, gunakan rumus:

2. Bila Asam Kuat bersisa, gunakan rumus:

3. Bila Basa Kuat bersisa, gunakan rumus:

ASAM KUAT + BASA LEMAH 1. Bila keduanya habis gunakan rumus HIDROLISIS:

2. Bila Asam Kuat bersisa, gunakan rumus:

[H+] = Konsentrasi Asam Kuat x Valensi Asam

[OH–] = Konsentrasi Basa Kuat x Valensi Basa

pH larutan = 7 ( netral )

[H+] = Kw x Konsentrasi KATION GaramKb

[H+] = Konsentrasi Asam Kuat x Valensi Asam

pH = –log [H+] pOH = –log [OH–] pH = 14 – pOH atau

ntXt = nt + np

npXp = nt + np

Xt + Xp = 1

M1. V1 = M2.V2

Halaman 17Halaman 16

Asus
Textbox

3. Bila Basa Lemah bersisa, gunakan rumus BUFFER:

ASAM LEMAH + BASA KUAT

1. Bila keduanya habis gunakan rumus HIDROLISIS:

2. Bila Basa Kuat bersisa, gunakan rumus:

3. Bila Asam Lemah bersisa, gunakan rumus BUFFER:

ASAM LEMAH + BASA LEMAH 1. Bila keduanya habis gunakan rumus HIDROLISIS:

2. Bila Asam Lemah bersisa, gunakan rumus:

3. Bila Basa Lemah bersisa, gunakan rumus:

[OH–] = Kb x Basa Lemah

Garam

Konsentrasi sisa Konsentrasi

[OH–] = Kw x Konsentrasi ANION GaramKa

[OH–] = Konsentrasi Basa Kuat x Valensi Basa

[H+] = Ka x Asam Lemah

Garam

Konsentrasi sisa Konsentrasi

[H+] = Kw x KaKb

[H+] = Ka x Konsentrasi Asam Lemah

[OH–] = Kb x Konsentrasi Basa Lemah

Halaman 18Halaman 17

Asus
Textbox

BAB 10 KELARUTAN dan HASILKALI KELARUTAN

KELARUTAN

Kelarutan ( s ) adalah banyaknya jumlah mol maksimum zat yang dapat larut dalam suatu larutan yang bervolume 1 liter.

HASILKALI KELARUTAN

Hasilkali kelarutan ( Ksp ) adalah hasil perkalian konsentrasi ion-ion dalam suatu larutan jenuh zat tersebut. Di mana konsentrasi tersebut dipangkatkan dengan masing-masing koefisiennya. HCl H+ + Cl– Ksp HCl = s2 s = Ksp

s s s

H2SO4 2 H+ + SO42– Ksp = [2s]2 s = 4 s3 s = 3

Ksp4

s 2s s

H3PO4 3 H+ + PO43– Ksp = [3s]3 s = 27 s4 s = 4

Ksp27

s 3s s

MEMPERKIRAKAN PENGENDAPAN LARUTAN Apabila kita membandingkan Hasilkali konsentrasi ion (Q) dengan Hasilkali kelarutan (Ksp) maka kita dapat memperkirakan apakah suatu larutan elektrolit tersebut masih larut, pada kondisi tepat jenuh, atau mengendap, perhatikan catatan berikut;

Jika Q < Ksp elektrolit belum mengendap / masih melarut Jika Q = Ksp larutan akan tepat jenuh

Jika Q > Ksp elektrolit mengendap

Halaman 19Halaman 18

Asus
Textbox

BAB 11 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLIT Contoh larutan non elektrolit:

Glukosa (C6H12O6), Sukrosa (C12H22O11), Urea (CO(NH2)2), dll 1. Penurunan Tekanan Uap (∆P)

∆P = Penurunan tekanan uap Po = Tekanan Uap Jenuh pelarut murni P = Tekanan Uap Jenuh larutan Xt = Fraksi mol zat terlarut Xp = Fraksi mol pelarut

2. Kenaikan Titik Didih (∆Tb)

∆Tb = Kenaikan Titik Didih Tblar = Titik Didih larutan Tbpel = Titik Didih pelarut Kb = tetapan Titik Didih Molal pelarut m = Molalitas larutan

3. Penurunan Titik Beku (∆Tf)

∆Tf = Penurunan Titik Beku Tfpel = Titik Beku pelarut Tflar = Titik Beku larutan Kb = tetapan Titik Beku Molal pelarut m = Molalitas larutan

4. Tekanan Osmotik (π)

π = Tekanan Osmotik M = Molaritas larutan R = Tetapan gas = 0,08205 T = Suhu mutlak = ( oC + 273 ) K

∆P = Po – P

∆P = Xt . Po

P = Xp . Po

∆Tb = Tblar – Tbpel

∆Tb = Kb . m

∆Tf = Tfpel – Tflar

∆Tf = Kf . m

π = M . R . T

Halaman 20Halaman 19

Asus
Textbox

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT Contoh Larutan elektrolit :

NaCl, H2SO4, CH3COOH, KOH, dll Untuk larutan elektrolit maka rumus-rumus di atas akan dipengaruhi oleh :

i = Faktor van Hoff n = Jumlah koefisien hasil penguraian senyawa ion α = Derajat ionisasi α untuk asam kuat atau basa kuat = 1

Perhatikan:

Larutan NaCl diuraikan: NaCl Na+ + Cl– jumlah koefisien 2 maka: i = 1 + ( 2 – 1 ) 1 = 2 Larutan Ba(OH)2 diuraikan: Ba(OH)2 Ba2+ + 2 OH– jumlah koefisien 3 maka: i = 1 + ( 3 – 1 ) 1 = 3 Larutan MgSO4 diuraikan: MgSO4 Mg2+ + SO4

2– jumlah koefisien 2 maka: i = 1 + ( 2 – 1 ) 1 = 2 1. Penurunan Tekanan Uap (∆P)

∆P = Penurunan tekanan uap Po = Tekanan Uap Jenuh pelarut murni P = Tekanan Uap Jenuh larutan Xt = Fraksi mol zat terlarut Xp = Fraksi mol pelarut nt = Mol zat terlarut np = Mol pelarut i = faktor van Hoff

2. Kenaikan Titik Didih (∆Tb)

∆Tb = Kenaikan Titik Didih Tblar = Titik Didih larutan Tbpel = Titik Didih pelarut Kb = tetapan Titik Didih Molal pelarut m = Molalitas larutan i = faktor van Hoff

i = 1 + ( n – 1 ) α

∆Tb = Tblar – Tbpel

∆Tb = Kb . m . i

∆P = Po – P

∆P = Xt . Po P = Xp . Po

nt x iXt = (nt x i) + np

npXp =

(nt x i) + np

Halaman 21Halaman 20

Asus
Textbox

3. Penurunan Titik Beku (∆Tf)

∆Tf = Penurunan Titik Beku Tfpel = Titik Beku pelarut Tflar = Titik Beku larutan Kb = tetapan Titik Beku Molal pelarut m = Molalitas larutan i = faktor van Hoff

4. Tekanan Osmotik (π)

π = Tekanan Osmotik M = Molaritas larutan R = Tetapan gas = 0,08205 T = Suhu mutlak = ( oC + 273 ) K i = faktor van Hoff

π = M . R . T . i

∆Tf = Tfpel – Tflar

∆Tf = Kf . m . i

Halaman 22Halaman 21

Asus
Textbox

BAB 12 SISTEM KOLOID

LARUTAN KOLOID SUSPENSI homogen heterogen

tampak seperti homogen heterogen

dimensi: < 1 nm dimensi: 1 nm − 100nm dimensi: > 100 nm tersebar merata cenderung mengendap membentuk endapan jika didiamkan: tidak memisah

jika didiamkan: tidak memisah

jika didiamkan: memisah

tidak dapat dilihat dengan mikroskop ultra

dapat dilihat dengan mikroskop ultra

dapat dilihatdengan mikroskop biasa

jika disaring: tidak bisa

jika disaring:bisa (saringan membran)

jika disaring:bisa (saringan biasa)

SIFAT-SIFAT KOLOID Efek Tyndall Efek Tyndall adalah peristiwa menghamburnya cahaya, bila cahaya itu

dipancarkan melalui sistem koloid. Gerak Brown Gerak Brown adalah gerakan dari partikel terdispersi dalam sistem koloid yang terjadi karena

adanya tumbukan antar partikel tersebut, gerakan ini sifatnya acak dan tidak berhenti. Gerakan ini hanya dapat diamati dengan mikroskop ultra.

Elektroforesis Elektroforesis adalah suatu proses pengamatan imigrasi atau berpindahnya partikel-partikel

dalam sistem koloid karena pengaruh medan listrik. Sifat ini digunakan untuk menentukan jenis muatan koloid.

Adsorbsi Adsorbsi adalah proses penyerapan bagian permukaan benda atau ion yang dilakukan sistem

koloid sehingga sistem koloid ini mempunyai muatan listrik. Sifat adsorbsi koloid digunakan dalam berbagai proses seperti penjernihan air dan pemutihan gula.

Koagulasi Suatu keadaan di mana partikel-partikel koloid membentuk suatu gumpalan yang lebih besar.

Penggumpalan ini karena beberapa faktor antara lain karena penambahan zat kimia atau enzim tertentu.

JENIS-JENIS KOLOID

No Terdispersi Pendispersi Nama Contoh

1 Cair Gas Aerosol Cair Kabut, awan 2 Padat Gas Aerosol Padat Asap, debu 3 Gas Cair Buih Busa sabun, krim kocok 4 Cair Cair Emulsi Susu, minyak ikan, santan 5 Padat Cair Sol Tinta, cat, sol emas 6 Gas Padat Buih Padat Karet busa, batu apung 7 Cair Padat Emulsi Padat Mutiara, opal 8 Padat Padat Sol Padat Gelas warna, intan

CARA MEMBUAT SISTEM KOLOID Ada dua metode pembuatan sistem koloid :

Larutan Koloid Suspensi Kondensasi Dispersi

Halaman 23Halaman 22

Asus
Textbox

BAB 13 REDUKSI OKSIDASI dan ELEKTROKIMIA

KONSEP REDUKSI OKSIDASI 1. Berdasarkan pengikatan atau pelepasan Oksigen

Reaksi Oksidasi = peristiwa pengikatan oksigen oleh suatu unsur atau senyawa, atau bisa dikatakan penambahan kadar oksigen. Reaksi Reduksi = peristiwa pelepasan oksigen oleh suatu senyawa, atau bisa dikatakan pengurangan kadar oksigen.

2. Berdasarkan pengikatan atau pelepasan Elektron Reaksi Oksidasi = peristiwa pelepasan elektron oleh suatu unsur atau senyawa. Reaksi Reduksi = peristiwa pengikatan elektron oleh suatu unsur atau senyawa.

3. Berdasarkan bilangan oksidasi

Reaksi Oksidasi adalah meningkatnya bilangan oksidasi Reaksi Reduksi adalah menurunnya bilangan oksidasi

Ada beberapa aturan bilangan oksidasi untuk menyelesaikan persoalan reaksi reduksi oksidasi berdasarkan bilangan oksidasi :

► Atom logam mempunyai Bilangan Oksidasi positif sesuai muatannya, misalnya :

Ag+ = bilangan oksidasinya +1Cu+ = bilangan oksidasinya +4

Cu2+ = bilangan oksidasinya +2Na+ = bilangan oksidasinya +1Fe2+ = bilangan oksidasinya +2Fe3+ = bilangan oksidasinya +3Pb2+ = bilangan oksidasinya +2Pb4+ = bilangan oksidasinya +1

► Bilangan Oksidasi H dalam H2= 0, dalam senyawa lain mempunyai Bilangan Oksidasi = +1,

dalam senyawanya dengan logam (misal: NaH, KH, BaH) atom H mempunyai Bilangan Oksidasi = –1.

► Atom O dalam O2 mempunyai Bilangan Oksidasi = 0, dalam senyawa F2O mempunyai

Bilangan Oksidasi = +2, dalam senyawa peroksida (misal: Na2O2, H2O2) O mempunyai Bilangan Oksidasi = –1. ► Unsur bebas (misal :Na, O2, H2, Fe, Ca C dll) mempunyai Bilangan Oksidasi = 0

► F mempunyai Bilangan Oksidasi = –1

OKSIDASI = mengikat Oksigen REDUKSI = melepas Oksigen

OKSIDASI = melepas Elektron REDUKSI = mengikat Elektron

OKSIDASI = peningkatan Bilangan Oksidasi REDUKSI = penurunan Bilangan Oksidasi

Halaman 24Halaman 23

Asus
Textbox

► Ion yang terdiri dari satu atom mempunyai Bilangan Oksidasi sesuai dengan muatannya, misalnya S2–,Bilangan Oksidasinya = –2.

► Jumlah Bilangan Oksidasi total dalam suatu senyawa netral = nol

► Jumlah Bilangan Oksidasi total dalam suatu ion = muatan ionnya

MENYETARAKAN REAKSI REDUKSI OKSIDASI 1. METODE BILANGAN OKSIDASI (REAKSI ION)

Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Menentukan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi 2. Menyetarakan unsur tersebut dengan koefisien yang sesuai 3. Menentukan peningkatan bilangan oksidasi dari reduktor dan penu-runan bilangan oksidasi

dari oksidator

4. Menentukan koefisien yang sesuai untuk menyamakan jumlah perubahan bilangan oksidasi 5. Menyetarakan muatan dengan menambahkan H+ ( suasana asam ) atau OH– ( suasana

basa ) 6. Menyetarakan atom H dengan menambahkan H2O

Bila ada persamaan bukan dalam bentuk reaksi ion usahakan ubah ke dalam bentuk reaksi ion.

2. METODE SETENGAH REAKSI (ION ELEKTRON)

Langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Tuliskan masing-masing setengah reaksinya. 2. Setarakan atom unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi 3. Setarakan oksigen dan kemudian hidrogen dengan ketentuan

4. Setarakan muatan dengan menambahkan elektron dengan jumlah yang sesuai, bila reaksi oksidasi tambahkan elektron di ruas kanan, bila reaksi reduksi tambahkan elektron di ruas kiri

5. Setarakan jumlah elektron kemudian selesaikan persamaan. ELEKTROKIMIA

1. SEL GALVANI atau SEL VOLTA ► Sel yang digunakan untuk mengubah energi kimia menjadi energi listrik. ► Dalam sel ini berlangsung reaksi redoks di mana katoda ( kutub positif ) dan tempat

terjadinya reduksi, sedangkan anoda ( kutub negatif ) dan tempat terjadinya oksidasi. Notasi penulisan sel volta:

jumlah perubahan bil-oks = jumlah atom x perubahannya

Suasana ASAM / NETRAL Tambahkan 1 molekul H2O untuk setiap kekurangan 1 atom

oksigen pada ruas yang kekurangan oksigen tersebut Setarakan H dengan menambah ion H+ pada ruas yang lain

Suasana BASA Tambahkan 1 molekul H2O untuk setiap kelebihan 1 atom

oksigen pada ruas yang kelebihan oksigen tersebut Setarakan H dengan menambah ion OH– pada ruas yang lain

M MA+ LB+ L

Anoda Katoda Halaman 25Halaman 24

Asus
Textbox

M : Logam yang mengalami oksidasi MA+ : Logam hasil oksidasi dengan kenaikan bil-oks = A L : Logam hasil reduksi

LB+ : Logam yang mengalami reduksi dengan penurunan bil-oks = B Potensial Elektroda ( E ) Potensial listrik yang muncul dari suatu elektroda dan terjadi apabila elektroda ini dalam

keadaan setimbang dengan larutan ion-ionnya. Atau menunjukkan beda potensial antara elektroda logam dengan elektroda hidrogen yang mempunyai potensial elektroda = 0 volt.

Bila diukur pada 25oC, 1 atm:

Adapun urutan potensial elektroda standar reduksi beberapa logam ( kecil ke besar ) adalah :

Keterangan :

► Li sampai Pb mudah mengalami oksidasi, umumnya bersifat reduktor ► Cu sampai Au mudah mengalami reduksi, umumnya bersifat oksidator ► Logam yang berada di sebelah kiri logam lain, dalam reaksinya akan lebih mudah

mengalami oksidasi Potensial Sel = Eo

sel dirumuskan sebagai :

Reaksi dikatakan spontan bila nilai Eosel = POSITIF

SEL ELEKTROLISIS

► Sel yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi kimia. ► Dalam sel ini berlangsung reaksi redoks di mana katoda ( kutub negatif ) dan tempat

terjadinya reduksi, sedangkan anoda ( kutub positif ) dan tempat terjadinya oksidasi.

Elektrolisis Leburan ( Lelehan / Cairan ) Apabila suatu lelehan dialiri listrik maka di katoda terjadi reduksi kation dan di anoda terjadi oksidasi anion.

Jika leburan CaCl2 dialiri listrik maka akan terion menjadi Ca2+ dan Cl– dengan reaksi sebagai berikut : CaCl2 Ca2+ + 2 Cl–

Kation akan tereduksi di Katoda, Anion akan teroksidasi di Anoda. KATODA (Reduksi) : Ca2+ + 2e Ca ANODA (Oksidasi) : 2 Cl– Cl2 + 2e Hasil Akhir: Ca2+ + 2 Cl– Ca + Cl2

Elektrolisis Larutan Bila larutan dialiri arus listrik maka berlaku ketentuan sebagai berikut : Reaksi di KATODA ( elektroda – )

► Bila Kation Logam-logam golongan I A, golongan II A, Al, dan Mn, maka yang tereduksi adalah air ( H2O ):

Potensial elektroda = Potensial elektroda standar ( Eo )

Eosel = Eo

reduksi – Eooksidasi

deret Volta

2 H2O ( l ) + 2e H2( g ) + 2 OH– ( aq )

Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Ni-Co-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au

Halaman 26Halaman 25

Asus
Textbox

► Bila Kation H+ maka akan tereduksi:

► Bila Kation Logam lain selain tersebut di atas, maka logam tersebut akan tereduksi: Reaksi di ANODA ( elektroda + ) ANODA Inert ( tidak reaktif, seperti Pt, Au, C )

► Bila Anion sisa asam atau garam oksi seperti SO42–, NO3

–, dll, maka yang teroksidasi adalah air ( H2O ):

► Bila anion OH– maka akan teroksidasi :

► Bila Anion golongan VII A ( Halida )maka akan teroksidasi :

ANODA Tak Inert ► Anoda tersebut akan teroksidasi:

Larutan MgSO4 dialiri listrik maka akan terion menjadi Mg2+ dan SO4

2– dengan reaksi sebagai berikut: MgSO4 Mg2+ + SO4

2–

Yang tereduksi di Katoda adalah air karena potensial reduksinya lebih besar dari Mg2+ (ion alkali tanah)

Yang teroksidasi di Anoda adalah air karena elektrodanya inert (C) dan potensial oksidasinya lebih besar dari SO4

2– (sisa garam atau asam oksi) KATODA (Reduksi) : 2 H2O + 2e H2+ 2 OH– ANODA (Oksidasi) : 2 H2O O2+ 4 H+ + 4e

Menyamakan elektron: KATODA (Reduksi) : 2 H2O + 2e H2+ 2 OH– (x2)

ANODA (Oksidasi) : 2 H2O O2 + 4 H+ + 4e Hasil Akhir: 4 H2O + 2 H2O H2 + 2 OH– + O2 + 4 H+

6 H2O 2 H2 + O2 + 4 OH– + 4 H+ HUKUM FARADAY Hukum Faraday 1 : massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis sebanding dengan jumlah arus listrik

dikalikan dengan waktu elektrolisis Hukum Faraday 2 : massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis sebanding dengan massa ekivalen zat

tersebut:

2 H+ ( aq ) + 2e H2( g )

Lm+ ( aq ) + me L( s )

2 H2O ( l ) O2( g ) + 4 H+ ( aq ) + 4e

4 OH– ( aq ) O2 ( g ) + 2 H2O ( l ) + 4e

2 F– ( aq ) F2 ( g ) + 2e 2 Br– ( aq ) Br2 ( g ) + 2e

2 Cl– ( aq ) Cl2 ( g ) + 2e 2 I– ( aq ) I2 ( g ) + 2e

L( s ) Lm+ ( aq ) + me

4 H2O

Halaman 27Halaman 26

Asus
Textbox

Dari hukum Faraday 1 dan Faraday 2 didapatkan rumus:

i = kuat arus t = waktu

me = massa ekivalen zat Dari hukum Faraday 2 diperoleh rumus:

m1 = Massa zat 1 m2 = Massa zat 2

me1 = Massa ekivalen zat 1 me2 = Massa ekivalen zat 2

massa = i . t . me96500

massa ekivalen = me = massa atom relatifperubahan bil-oks

m1 me1 = m2 me2

Halaman 28Halaman 27

Asus
Textbox

BAB 14 KIMIA ORGANIK

SENYAWA ORGANIK

Senyawa organik adalah senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup, senyawa ini berdasarkan strukturnya diklasifikasikan menjadi:

SENYAWA JENUH DAN SENYAWA TIDAK JENUH

1. Senyawa Jenuh Adalah senyawa organik yang tidak mempunyai ikatan rangkap atau tidak dapat mengikat atom H lagi.

ALKANA

Senyawa organik yang bersifat jenuh atau hanya mempunyai ikatan tunggal, dan mempunyai rumus umum :

n = jumlah atom karbon ( C ) 2n + 2 = jumlah atom hidrogen ( H )

CnH2n + 2

Senyawa Organik

Senyawa Alifatik Senyawa Siklik

Senyawa Jenuh

Senyawa Tidak Jenuh

Karbosiklik

Contoh:Alkana

Turunan Alkana Alkanol/alkohol

Contoh:Alkena

Turunan Alkena Alkuna

Alisiklik

Contoh:Sikloalkana

Aromatik

Contoh:Benzena Naftalena Antrasena

Heterosiklik

Contoh: Pirimidin

Purin

Halaman 29Halaman 28

Asus
Textbox

Beberapa senyawa alkana Atom C Rumus Molekul Nama

1 CH4 Metana 2 C2H6 Etana 3 C3H8 Propana 4 C4H10 Butana 5 C5H12 Pentana 6 C6H14 Heksana 7 C7H16 Heptana 8 C8H18 Oktana 9 C9H20 Nonana

10 C10H22 Dekana Kedudukan atom karbon dalam senyawa karbon : C primer = atom C yang mengikat satu atom C lain ( CH3 ) C sekunder = atom C yang mengikat dua atom C lain ( CH2 ) C tersier = atom C yang mengikat tiga atom C lain ( CH ) C kuartener = atom C yang mengikat empat atom C lain ( C ) Gugus Alkil

Gugus yang terbentuk karena salah satu atom hidrogen dalam alkana digantikan oleh unsur atau senyawa lain. Rumus umumnya :

Beberapa senyawa alkil

Atom C Rumus Molekul Nama 1 CH3 - metil 2 C2H5 - etil3 C3H7 - propil 4 C4H9 - butil 5 C5H11 - amil

PENAMAAN ALKANA MENURUT IUPAC

1. Untuk rantai C terpanjang dan tidak bercabang nama alkana sesuai jumlah C tersebut dan diberi awalan n (normal).

2. Untuk rantai C terpanjang dan bercabang beri nama alkana sesuai jumlah C terpanjang

tersebut, atom C yang tidak terletak pada rantai terpanjang sebagai cabang (alkil). ► Beri nomor rantai terpanjang dan atom C yang mengikat alkil di nomor terkecil. ► Apabila dari kiri dan dari kanan atom C-nya mengikat alkil di nomor yang sama

utamakan atom C yang mengikat lebih dari satu alkil terlebih dahulu. ► Alkil tidak sejenis ditulis namanya sesuai urutan abjad, sedang yang sejenis

dikumpulkan dan beri awalan sesuai jumlah alkil tersebut; di- untuk 2, tri- untuk 3 dan tetra- untuk 4.

2. Senyawa Tidak Jenuh

Adalah senyawa organik yang mempunyai ikatan rangkap sehingga pada reaksi adisi ikatan itu dapat berubah menjadi ikatan tunggal dan mengikat atom H.

CnH2n + 1

CH3 C CH

CH3

CH3

CH2 CH2 CH3

CH3

Halaman 30Halaman 29

Asus
Textbox

ALKENA Alkena adalah senyawa organik yang bersifat tak jenuh mempunyai ikatan rangkap dua, dan

mempunyai rumus umum:

n = jumlah atom karbon ( C ) 2n = jumlah atom hidrogen ( H )

Beberapa senyawa alkena

Atom C Rumus Molekul Nama 1 - - 2 C2H4 Etena3 C3H6 Propena 4 C4H8 Butena 5 C5H10 Pentena 6 C6H12 Heksena 7 C7H14 Heptena 8 C8H16 Oktena9 C9H18 Nonena

10 C10H20 Dekena PENAMAAN ALKENA MENURUT IUPAC

1. Rantai terpanjang mengandung ikatan rangkap dan ikatan rangkap di nomor terkecil dan diberi nomor sesuai letak ikatan rangkapnya.

2. Untuk menentukan cabang-cabang aturannya seperti pada alkana.

ALKUNA Alkuna adalah senyawa organik yang bersifat tak jenuh mempunyai ikatan rangkap tiga, dan

mempunyai rumus umum :

n = jumlah atom karbon ( C ) 2n – 2 = jumlah atom hidrogen ( H )

Beberapa senyawa alkuna

Atom C Rumus Molekul Nama 1 2 C2H2 Etuna 3 C3H4 Propuna 4 C4H6 Butuna 5 C5H8 Pentuna 6 C6H10 Heksuna 7 C7H12 Heptuna 8 C8H14 Oktuna 9 C9H16 Nonuna

10 C10H18 Dekuna PENAMAAN ALKUNA MENURUT IUPAC

1. Rantai terpanjang mengandung ikatan rangkap dan ikatan rangkap di nomor terkecil dan diberi nomor, sama seperti pada alkena.

2. Untuk menentukan cabang-cabang aturannya seperti pada alkana dan alkena, jelasnya

perhatikan contoh berikut:

ALKADIENA Alkadiena adalah senyawa organik yang bersifat tak jenuh mempunyai 2 buah ikatan rangkap

dua.

CnH2n

CnH2n – 2

Halaman 31Halaman 30

Asus
Textbox

ISOMER

Isomer adalah senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama tetapi rumus struktur atau konfigurasinya.

1. Isomer Kerangka

Rumus molekul dan gugus fungsi sama , tetapi rantai induk berbeda

2. Isomer Posisi Rumus molekul dan gugus fungsi sama, tetapi posisi gugus fungsinya berbeda

3. Isomer Fungsional ( Isomer gugus fungsi ) Rumus molekul sama tetapi gugus fungsionalnya berbeda, senyawa-senyawa yang berisomer fungsional:

Alkanol ( Alkohol ) dengan Alkoksi Alkana ( Eter ) Alkanal ( Aldehid ) dengan Alkanon ( Keton ) Asam Alkanoat ( Asam Karboksilat ) dengan Alkil Alkanoat ( Ester )

Contoh:

C C C C OH CC C C

OH

dengan

C C C C C

C C

C

C C dengan

berisomer fungsi dengan CH3 CH2 OH CH2

propanol

CH3 CH3 O CH2

metoksi etana

berisomer fungsi dengan CH3 CH2 CHO

propanal

CH3 CH3 CO

propanon

berisomer fungsi dengan CH3 CH2 COOH

asam propanoat

CH3 CH3 COO

metil etanoat

H C2H5 COO

etil metanoat

juga berisomer fungsi dengan CH3 CH2 COOH

asam propanoat

Halaman 32Halaman 31

Asus
Textbox

4. Isomer Geometris Rumus molekul sama, rumus struktur sama, tetapi berbeda susunan ruang atomnya dalam molekul yang dibentuknya

5. Isomer Optis Isomer yang terjadi terutama pada atom C asimetris ( atom C terikat pada 4 gugus berbeda ) GUGUS FUNGSIONAL Gugus fungsi adalah gugus pengganti yang dapat menentukan sifat senyawa karbon.

Homolog Rumus Gugus Fungsi IUPAC Trivial

Alkanol Alkohol R — OH — OHAlkil Alkanoat Eter R — OR’ — O —

Alkanal Aldehid R — CHO — CHO Alkanon Keton R — COR’ — CO — Asam

Alkanoat Asam

Karboksilat R — COOH — COOH

Alkil Alkanoat Ester R — COOR’ — COO —

1. ALKANOL Nama Trivial ( umum ) : Alkohol Rumus : R — OH Gugus Fungsi : — OH

Penamaan Alkanol menurut IUPAC 1. Rantai utama adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus OH.

2. Gugus OH harus di nomor terkecil.

berisomer geometris dengan

CH3

C

H

C

CH3

H cis 2-butena

CH3

C

H

CCH3

H

trans 2-butena

* C = C asimetris mengikat CH3, H, OH, dan C3H7

CH3 CH2 CH2 CH2 CH2

OH

1-pentanol

CH3 CH CH2 CH CH3

OH

4-metil-2-pentanol

CH3 OH di nomor 2, bukan 4, jadi bukan 4-pentanol tetapi 2-pentanol

CH3 CH2 CH2 CH3 CH

OH

2-pentanol

CH3

H

CH3 C

OH

CH2 CH2

1- pentanol

*

Halaman 33Halaman 32

Asus
Textbox

2. ALKOKSI ALKANA Nama Trivial ( umum ) : Eter Rumus : R — OR’ Gugus Fungsi : — O —

Penamaan Alkoksi Alkana menurut IUPAC 1. Jika gugus alkil berbeda maka yang C-nya kecil sebagai alkoksi 2. Gugus alkoksi di nomor terkecil

3. ALKANAL Nama Trivial ( umum ) : Aldehida Rumus : R — COH Gugus Fungsi : — COH

Penamaan Alkanal menurut IUPAC Gugus CHO selalu dihitung sebagai nomor 1

4. ALKANON

Nama Trivial ( umum ) : Keton Rumus : R — COR’ Gugus Fungsi : — CO —

Penamaan Alkanon menurut IUPAC 1. Rantai terpanjang dengan gugus karbonil CO adalah rantai utama 2. Gugus CO harus di nomor terkecil

butanal CH3 CH2 CH2 C

O

H

CH3 CH CH2 C

O

H

CH3

3-metilbutanal

CH3 C CH2 C

O

H

CH3

C2H5

3,3-dimetilpentanal

metoksi metana CH3 O CH3

CH3 CH2

CH3

CH CH

C2H5

O CH3 5-metil-3-metoksi heksana

gugus metoksi di nomor 3 bukan di nomor 4

metoksi etana CH3 O C2H5

Halaman 34Halaman 33

Asus
Textbox

5. ASAM ALKANOAT

Nama Trivial ( umum ) : Asam Karboksilat Rumus : R — COOH Gugus Fungsi : — COOH

Penamaan Asam Alkanoat menurut IUPAC Gugus COOH selalu sebagai nomor satu

6. ALKIL ALKANOAT

Nama Trivial ( umum ) : Ester Rumus : R — COOR’ Gugus Fungsi : — COO —

Penamaan Alkil Alkanoat menurut IUPAC

Gugus alkilnya selalu berikatan dengan O

asam butanoat CH3 CH2 CH2 C

O

OH

CH3 C CH2 C

O

OH

CH3

C3H

asam 3,3-dimetilheksanoat

2-pentanon CH3 CH2 CH2 C CH3

O

4-metil-2-heksanon CH3 CH CH2 C CH3

O

C2H5

4-metil-3-heksanon CH3 CH CH2 C CH3

O

C2H5

asam 3-metilpentanoat CH3 CH CH2 C

O

OH

C2H5

alkanoat

R C

O

OR

alkil

Halaman 35Halaman 34

Asus
Textbox

GUGUS FUNGSI LAIN

AMINA Nama Trivial ( umum ) : Amina Rumus : R — NH2

Penamaan Amina menurut IUPAC dan Trivial Amina Primer

Amina Sekunder Amina Tersier SENYAWA SIKLIK

BENZENA Benzena adalah suatu senyawa organik aromatis, yang mempunyai 6 atom karbon dan 3 ikatan rangkap yang berselang-seling (berkonjugasi) dan siklik ( seperti lingkaran ).

Strukturnya : Simbol : Reaksi Benzena

1. Adisi Ciri reaksi adisi adalah adanya perubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Adisi dilakukan oleh H2 atau Cl2 pada suhu dan tekanan tinggi.

HC

H C

HC CH

CH C H

etil butanoat CH3 CH2 CH2 C

O

OC2H5

CH3 CH2 CH2 CH2 NH2 1-amino-butana / butil amina

metil pentanoat C2H5 CH2 CH2 C

O

OCH3

metil metanoat H C OCH3

O

3-amino-pentana / sekunder amil amina CH3 CH2 CH CH2 CH3

NH2

dietil amina CH3 CH2 NH CH2 CH3

etil-dimetil-amina CH3 CH2 N CH3

CH3

Halaman 36Halaman 35

Asus
Textbox

2. Sustitusi Ciri reaksi substitusi tidak ada perubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal atau sebaliknya. Sustitusi benzena di bedakan menjadi:

Monosubstitusi Penggantian satu atom hidrogen pada benzena dengan atom atau senyawa gugus yang lain.

Rumus umum monosubstitusi : C6H5A

Struktur Nama

1.

Toluena

2.

Fenol

3.

Benzaldehida

4.

Asam Benzoat

5.

Anilin

6.

Stirena

Disubstitusi Penggantian dua atom hidrogen pada benzena dengan atom atau senyawa gugus yang lain. Ada tiga macam disubstitusi:

A

A = pengganti atom hidrogen HC

H C

HC C—A

CH C H

atau secara simbolik

HC

H C

HC CH

CH C H

+ 3 H2 H2C

H2 C

H2C CH2

CH2 C

H2

Siklo heksana

CH3

OH

CH

O

CO

O

NH2

CH

CH2

A

meta A

A

orto

A A

para A Halaman 37Halaman 36

Asus
Textbox

NAFTALENA Naftalena adalah suatu senyawa organik aromatis, yang mempunyai 10 atom karbon dan 5 ikatan rangkap yang berselang-seling (berkonjugasi) dan double siklik ( seperti 2 lingkaran ).

ANTRASIN Antrasin atau antrasena adalah suatu senyawa organik aromatis, yang mempunyai 14 atom karbon .

ASPEK BIOKIMIA

Biokimia adalah cabang ilmu kimia untuk mempelajari peristiwa kimia (reaksi kimia) yang terjadi dalam tubuh makhluk (organisme) hidup.

Senyawa kimia yang termasuk biokimia adalah senyawa-senyawa yang mengandung atau tersusun oleh unsur-unsur seperti : karbon ( C ), Hidrogen ( H ), Oksigen ( O ), Nitrogen ( N ) Belerang ( S ) Fosfor ( P ), dan beberapa unsur lain dalam jumlah yang kecil.

Nutrisi yang diperlukan dalam tubuh

Nutrisi Fungsi Sumber 1. Karbohidrat Sumber energi, Nasi, kentang, gandum, umbi-

umbian 2. Lemak Sumber energi Mentega, margarine, minyak 3. Protein Pertumbuhan dan perbaikan

jaringan, pengontrol reaksi kimia dalam tubuh

Daging, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu, tempe, susu

4. Garam mineral

Beraneka peran khusus Daging, sayuran

5. Vitamin Pembentukan organ, meningkatkan daya tahan tubuh, memaksimalkan fungsi panca indera

Buah-buahan, sayuran

6. air Pelarut, penghantar, reaksi hidrolisis

Air minum

H C

HC C

HC C C H

CH

CH

H C

C H

H C

C C

C C C H

CH

CH

H C

C H

H C

HC

C H

HC

Halaman 38Halaman 37

Asus
Textbox

Senyawa-senyawa biokimia meliputi: 1. KARBOHIDRAT Rumus umum : Cn(H2O)m Karbohidrat Komposisi Terdapat dalam Monosakarida Glukosa C6H12O6 Buah-buahan Fruktosa C6H12O6 Buah-buahan, Madu Galaktosa C6H12O6 Tidak ditemukan secara alami Disakarida Maltosa Glukosa + Glukosa Kecambah biji-bijian Sukrosa Glukosa + Fruktosa Gula tebu, gula bit Laktosa Glukosa + Galaktosa Susu Polisakarida Glikogen Polimer Glukosa Simpanan energi hewan Pati Kanji Polimer Glukosa Simpanan energi tumbuhan Selulosa Polimer Glukosa Serat tumbuhan MONOSAKARIDA Berdasarkan jumlah atom C dibagi menjadi:

Jumlah C Nama Rumus Contoh 2 Diosa C2(H2O)2 Monohidroksiasetaldehida3 Triosa C3(H2O)3 Dihiroksiketon

Gliseraldehida 4 Tetrosa C4(H2O)4 Trihidroksibutanal

Trihidroksibutanon 5 Pentosa C5(H2O)5 Ribulosa

Deoksiribosa Ribosa Milosa

6 Heksosa C6(H2O)6 Glukosa Manosa

Galaktosa Fruktosa

Berdasarkan gugus fungsinya : Aldosa: monosakarida yang mempunyai gugus fungsi aldehid ( alkanal ) Ketosa: monosakarida yang mempunyai gugus fungsi keton ( alkanon ) DISAKARIDA Disakarida dibentuk oleh 2 mol monosakarida heksosa:

Contoh : Glukosa + Fruktosa Sukrosa + air

Rumusnya : C6H12O6 + C6H12O6 C12H22O11 + H2O

Disakarida yang terbentuk tergantung jenis heksosa yang direaksikan

Halaman 39Halaman 38

Asus
Textbox

Reaksi pada Disakarida:

Disakarida dalam air Reduksi : Fehling, Tollens, Benedict Optik-aktif

Maltosa larut positif dekstro Sukrosa larut negatif dekstro Laktosa koloid positif dekstro

Maltosa Hidrolisis 1 mol maltosa akan membentuk 2 mol glukosa.

C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6 Maltosa Glukosa Glukosa

Maltosa mempunyai gugus aldehid bebas sehingga dapat bereaksi dengan reagen Fehling, Tollens, dan Benedict dan disebut gula pereduksi.

Sukrosa Hidrolisis 1 mol sukrosa akan membentuk 1 mol glukosa dan 1 mol fruktosa.

C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6 Sukrosa Glukosa Fruktosa

Reaksi hidrolisis berlangsung dalam suasana asam dengan bantuan ini sering disebut sebagai proses inversi dan hasilnya adalah gula invert

Laktosa Hidrolisis 1 mol laktosa akan membentuk 1 mol glukosa dan 1 mol galaktosa.

C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6 Laktosa Glukosa Galaktosa

Seperti halnya maltosa, laktosa mempunyai gugus aldehid bebas sehingga dapat bereaksi dengan reagen Fehling, Tollens, dan Benedict dan disebut gula pereduksi.

POLISAKARIDA Terbentuk dari polimerisasi senyawa-senyawa monosakarida, dengan rumus umum: Reaksi pada Polisakarida:

Polisakarida dalam air Reduksi : Fehling, Tollens, Benedict Tes Iodium

Amilum koloid negatif biru Glikogen koloid positif violet Selulosa koloid negatif putih

Berdasarkan daya reduksi terhadap pereaksi Fehling, Tollens, atau Benedict Gula terbuka : karbohidrat yang mereduksi reagen Fehling, Tollens, atau Benedict. Gula tertutup : karbohidrat yang tidak mereduksi reagen Fehling, Tollens, atau Benedict.

2. ASAM AMINO

Asam amino adalah monomer dari protein, yaitu asam karboksilat yang mempunyai gugus amina ( NH2 ) pada atom C ke-2, rumus umumnya:

(C6H10O5)n

NH2

R — CH — COOH

Halaman 40Halaman 39

Asus
Textbox

Asam 2 amino asetat (glisin)

Asam 2 amino propionat (alanin)

JENIS ASAM AMINO

Asam amino essensial (tidak dapat disintesis tubuh) Contoh : isoleusin, fenilalanin, metionin, lisin, valin, treonin, triptofan, histidin Asam amino non essensial (dapat disintesis tubuh)

Contoh : glisin, alanin, serin, sistein, ornitin, asam aspartat, tirosin, sistin, arginin, asam glutamat, norleusin

3. PROTEIN

Senyawa organik yang terdiri dari unsur-unsur C, H, O, N, S, P dan mempunyai massa molekul relatif besar ( makromolekul ).

PENGGOLONGAN PROTEIN Berdasar Ikatan Peptida

1. Protein Dipeptida jumlah monomernya = 2 dan ikatan peptida = 1 2. Protein Tripeptida jumlah monomernya = 3 dan ikatan peptida = 2 3. Protein Polipeptida jumlah monomernya > 3 dan ikatan peptida >2

Berdasar hasil hidrolisis 1. Protein Sederhana

hasil hidrolisisnya hanya membentuk asam α amino 2. Protein Majemuk hasil hidrolisisnya membentuk asam α amino dan senyawa lain selain asam α amino

Berdasar Fungsi No Protein Fungsi Contoh 1 Struktur Proteksi, penyangga,

pergerakan Kulit, tulang, gigi, rambut,bulu, kuku, otot, kepompong, dll

2 Enzim Katalisator biologis Semua jenis enzim dalam tubuh 3 Hormon Pengaturan fungsi tubuh insulin 4 Transport Pergerakan senyawa antar dan

atau intra sel hemoglobin

5 Pertahanan Mempertahankan diri antibodi 6 Racun Penyerangan Bisa Ular dan bisa laba-laba 7 Kontraktil sistem kontraksi otot aktin, miosin

REAKSI IDENTIFIKASI PROTEIN

No Pereaksi Reaksi Warna 1 Biuret Protein + NaOH + CuSO4 Merah atau ungu 2 Xantoprotein Protein + HNO3 kuning 3 Millon Protein + Millon merah

Catatan Millon = larutan merkuro dalam asam nitrat

NH2

H — CH — COOH

NH2

CH3 — CH — COOH

Halaman 41Halaman 40

Asus
Textbox

4. LIPIDA Senyawa organik yang berfungsi sebagai makanan tubuh.

TIGA GOLONGAN LIPIDA TERPENTING

1. LEMAK: dari asam lemak + gliserol Lemak Jenuh ( padat )

Terbentuk dari asam lemak jenuh dan gliserol Berbentuk padat pada suhu kamar Banyak terdapat pada hewan

Lemak tak jenuh ( minyak ) Terbentuk dari asam lemak tak jenuh dan gliserol Berbentuk cair pada suhu kamar Banyak terdapat pada tumbuhan

2. FOSFOLIPID: dari asam lemak + asam fosfat + gliserol 3. STEROID: merupakan Siklo hidrokarbon 5. ASAM NUKLEAT DNA = Deoxyribo Nucleic Acid ( Asam Deoksiribo Nukleat ) Basa yang terdapat dalam DNA : Adenin, Guanin, Sitosin, Thimin RNA = Ribo Nucleic Acid ( Asam Ribo Nukleat ) Basa yang terdapat dalam RNA : Adenin, Guanin, Sitosin, Urasil POLIMER

Polimer adalah suatu senyawa besar yang terbentuk dari kumpulan monomer-monomer, atau unit-unit satuan yang lebih kecil. Contoh: polisakarida (karbohidrat), protein, asam nukleat ( telah dibahas pada sub bab sebelumnya), dan sebagai contoh lain adalah plastik, karet, fiber dan lain sebagainya.

REAKSI PEMBENTUKAN POLIMER 1. Kondensasi

Monomer-monomer berkaitan dengan melepas molekul air dan metanol yang merupakan molekul-molekul kecil. Polimerisasi kondensasi terjadi pada monomer yang mempunyai gugus fungsi pada ujung-ujungnya.

Contoh: pembentukan nilon dan dakron 2. Adisi

Monomer-monomer yang berkaitan mempunyai ikatan rangkap. Terjadi berdasarkan reaksi adisi yaitu pemutusan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Polimerisasi adisi umumnya bergantung pada bantuan katalis. Contoh: pembentukan polietilen dan poliisoprena

PENGGOLONGAN POLIMER 1. Berdasar jenis monomer Homopolimer: terbentuk dari satu jenis monomer,

Contoh: polietilen ( etena = C2H4 ), PVC ( vinil klorida = C2H3Cl ), Teflon ( tetrafluoretilen = C2F4), dll.

Kopolimer: terbentuk dari lebih satu jenis monomer, Contoh: Nilon ( asam adipat dan heksametilendiamin ) Dakron ( etilen glikol dan asam tereftalat )

Kevlar / serat plastik tahan peluru ( fenilenandiamina dan asam tereftalat )

Halaman 42Halaman 41

Asus
Textbox

2. Berdasar asalnnya Polimer Alami: terdapat di alam Contoh: proten, amilum, selulosa, karet, asam nukleat. Polimer Sintetis: dibuat di pabrik Contoh: PVC, teflon, polietilena 3. Berdasar ketahan terhadap panas

Termoset: jika dipanaskan akan mengeras, dan tidak dapat dibentuk ulang. Contoh: bakelit Termoplas: jika dipanaskan akan meliat (plastis) sehingga dapat dibentuk ulang. Contoh: PVC, polipropilen, dll

Halaman 43Halaman 42

Asus
Textbox

BAB 15 KIMIA UNSUR

1. Reaksi antar Halogen

Terjadi jika halogen yang bernomor atom lebih besar dalam larutan/berbentuk ion, istilahnya “reaksi pendesakan antar halogen”. F– Cl– Br– I–

F2 — Cl2 — — Br2 — — — I2 — — — —

Keterangan : terjadi reaksi, — tidak terjadi reaksi

2. Reaksi Gas Mulia Walaupun sukar bereaksi namun beberapa pakar kimia dapat mereaksikan unsur gas mulia di laboratorium: Senyawa yang pertama dibuat XePtF6

Adapun senyawa lainnya:

Reaksi Senyawa Bil-Oks Xe + F2 RnF4 +2 Rn + 2 F2 XeF4 +4 Xe + 3 F2 XeF6 +4 XeF6 + H2O XeOF4 + 2 HF +6 XeF6 + 2 H2O XeO2F2 + 4 HF +6 XeF6 + 3 H2O XeO3 + 6 HF +6 XeO3 + NaOH NaHXeO4 +8 4 NaHXeO4 + 8 NaOH Na4XeO6 + Xe + 6H2O +8 Kr + F2 KrF2 +2 Kr + 2 F2 KrF4 +4 Rn + F2 RnF2 +2 Xe + 2 F2 XeF2 +6

SENYAWA KOMPLEKS

Aturan penamaan senyawa kompleks menurut IUPAC : 1. Kation selalu disebutkan terlebih dahulu daripada anion. 2. Nama ligan disebutkan secara berurut sesuai abjad.

Ligan adalah gugus molekul netral, ion atau atom yang terikat pada suatu atom logam melalui ikatan koordinasi. Daftar ligan sesuai abjad. Amin = NH3 ( bermuatan 0 ) Akuo = H2O ( bermuatan 0 ) Bromo = Br– ( bermuatan –1 ) Hidrokso = OH– ( bermuatan –1 ) Iodo = I– ( bermuatan –1 ) Kloro = Cl– ( bermuatan –1 )

Nitrito = NO2– ( bermuatan –1 )

Oksalato = C2O42– ( bermuatan –2 )

Siano = CN– ( bermuatan –1 ) Tiosianato = SCN– ( bermuatan –1 ) Tiosulfato = S2O3

2– ( bermuatan –2 ) Halaman 44Halaman 43

Asus
Textbox

3. Bila ligan lebih dari satu maka dinyatakan dengan awalan di- untuk 2, tri- untuk 3, tetra- untuk 4, penta- untuk lima dan seterusnya.

4. Nama ion kompleks bermuatan positif nama unsur logamnya menggunakan bahasa Indonesia dan diikuti bilangan oksidasi logam tersebut dengan angka romawi dalam tanda kurung. Sedangkan untuk ion kompleks bermuatan negatif nama unsur logamnya dalam bahasa Latin di akhiri –at dan diikuti bilangan oksidasi logam tersebut dengan angka romawi dalam tanda kurung.

Unsur Nama Kation Anion Al aluminium aluminium aluminat Ag perak perak argentat Cr krom krom kromat Co kobal kobal kobaltat Cu tembaga tembaga kupratNi nikel nikel nikelat Zn seng seng zinkat Fe besi besi ferrat Mn mangan mangan manganat Pb timbal timbal plumbat Au emas emas aurat Sn timah timah stannat

Halaman 45Halaman 44

Asus
Textbox

BAB 16 KIMIA LINGKUNGAN

Komposisi udara bersih secara alami:

Zat Rumus % bpj Nitrogen N2 78 780000 Oksigen O2 21 210000 Argon Ar 0,93 9300 Karbondioksida CO2 0,0315 315 Karbonmonoksida CO 0,002 20 Neon Ne 0,0018 18 Helium He 0,0005 5 Kripton Kr 0,0001 1 Hidrogen H 0,00005 0,5 Belerangdioksida SO2 0,00001 0,1 Oksida Nitrogen NO , NO2 0,000005 0,05 Ozon O3 0,000001 0,01

1bpj = 10–4 %

ZAT ADITIF MAKANAN

1. Penguat rasa atau penyedap rasa Mononatrium glutamat ( Monosodium glutamate = MSG ) atau disebut vetsin.

2. Pewarna

Nama Warna Jenis Pewarna untuk Klorofil Hijau alami selai, agar-agar

Karamel Coklat-Hitam alami produk kalengan Anato Jingga alami minyak,keju

Beta-Karoten Kuning alami keju eritrosin merah sintetis saus, produk kalengan

3. Pemanis

Nama Jenis Pemanis untuk Sakarin sintetis Permen Siklamat sintetis Minuman ringan Sorbitol sintetis Selai, agar-agar Xilitol sintetis Permen karet

Maltitol sintetis Permen karet

4. Pembuat rasa dan aroma IUPAC trivial Aroma dan rasa

Etil etanoat Etil asetat apel Etil butanoat Etil butirat nanas Oktil etanoat Oktil asetat jeruk

Butil metanoat Butil format raspberri Etil metanoat Etil format rum Amil butanoat Amil butirat pisang

Na – O – C – CH2 – CH2 – C – COOH

O H

NH2

Apabila zat-zat di atas melebihi angka-angka tersebut berarti telah terjadi pencemaran udara

Halaman 46Halaman 45

Asus
Textbox

5. Pengawet Nama Pengawet untuk

Asam propanoat Roti, keju Asam benzoat Saos, kecap minuman ringan ( botolan ) Natrium nitrat daging olahan, keju olahan Natrium nitrit daging kalengan , ikan kalengan

6. Antioksidan

Membantu mencegah oksidasi pada makanan, contoh: Nama Kegunaan

Asam askorbat Daging kalengan, Ikan kalengan, buah kalengan BHA ( butilhidroksianol ) lemak dan minyak BHT ( butilhidroktoluen ) margarin dan mentega

PUPUK Unsur yang dibutuhkan oleh tanaman:

Unsur Senyawa/ion Kegunaan 1 karbon CO2 Menyusun karbohidrat, protein , lemak serta klorofil 2 hidrogen H2O Menyusun karbohidrat, protein , lemak serta klorofil3 oksigen CO2 dan H2O Menyusun karbohidrat, protein , lemak serta klorofil4 nitrogen NO3

– dan NH4+ Sintesis protein, merangsang pertumbuhan vegetatif

5 fosfor HPO42– dan

H2PO4–

Memacu pertumbuhan akar, memepercepat pembentukan bunga dan mempercepat buah atu biji matang

6 kalium K+ Memperlancar proses fotosintesis, membentuk protein, pengerasan batang, meningkatkan daya tahan tanaman dari hama

7 kalsium Ca2+ Mengeraskan batang dan membentuk biji 8 magnesium Mg2+ Membentuk klorofil 9 belerang SO4

2– Menyusun protein dan membantu membentuk klorofil

1. Jenis-jenis pupuk organik :

Nama Asal 1 Kompos Sampah-sampah organik yang sudah mengalami

pembusukan dicampur beberapa unsur sesuai keperluan.

2 Humus Dari dedaunan umumnya dari jenis leguminose atau polong-polongan.

3 Kandang Dari kotoran hewan ternak seperti, ayam, kuda, sapi, dan kambing

2. Jenis-jenis pupuk anorganik :

► Pupuk Kalium : ZK 90, ZK96, KCl ► Pupuk Nitrogen : ZA, Urea, Amonium nitrat ► Pupuk Fosfor : Superfosfat tunggal (ES), Superfosfat ganda (DS), TSP ► Pupuk majemuk

Mengandung unsur hara utama N-P-K dengan komposisi tertentu, tergantung jenis tanaman yang membutuhkan.

Halaman 47Halaman 46

Asus
Textbox

PESTISIDA

1. Jenis-jenis pestisida: nama digunakan untuk

memberantas contoh

1. bakterisida bakteri atau virus tetramycin 2. fungisida jamur carbendazim 3. herbisida gulma 4. insektisida serangga basudin 5. nematisida cacing (nematoda) 6. rodentisida pengerat ( tikus ) warangan

2. Bahan Kimia dalam pestisida:

kelompok fungsi contoharsen pengendali jamur dan rayap pada kayu As2O5

antibeku pembeku darah hama tikus wartarin karbamat umumnya untuk meracuni serangga karbaril

organoklor membasmi hama tanaman termasuk serangga DDT, aldrin, dieldrin organofosfat membasmi serangga diaziton

Halaman 48Halaman 47

Asus
Textbox
Asus
Typewriter
Numpang: http://olimpiade.kasmui.com
Asus
Typewriter

Δ� = ������ = ������ − ����� = ℎ� = ��

= −2,18�10�����1

������� −

1

������ �

1

�= −1,10�10�����

1

������� −

1

������ �

Jari-jari:

�� = ��

�.0,529��

Tetapan Rydberg: 1,10 x 10

7 m

-1

Nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron Konfigurasi elektron (prinsip Aufbau):

1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p Muatan Formal: MF = EV -1/2EI –EN

�� =S����.�������±���������

�; ���= ∑����− 1; ���= ��−(3���);

���= ���−���; PEP = Pasangan Elektron Pusat; B = Bebas; I = Ikatan

Struktur Lewis H2SO4

Konsep Mol: STP (O

oC, 1 atm), 1 mol = 22,4 L = 6,022 x 10

23 partikel/mol

Gas Ideal: pV = nRT -> pV = (m/Ar)RT -> p = MRT -> = MRT Gas VDW:

��+���

���(�− ��)= ���; ��+

����(��−�)= ��

Jari atom bertambah Pot. Ionisasi berkurang Elektronegativitas berkurang Afin. Elektron berkurang

Jari atom berkurang Pot. Ionisasi bertambah Elektronegativitas bertambah Afin. Elektron bertambah

Orbital hibrida Orientasi Contoh Sudut

sp Linear BeCl2 180o

sp2 Trigonal datar BF3 120

o

sp3

Tetrahedral CH4 109,5o

dsp2

Segi 4 datar [Ni(CN)4]2-

90o

sp3d Bipiramidal trigonal PCl5 120

o,90

o

sp3d

2 Oktahedral SF6 90

o

d2sp

3 Oktahedral [Co(NH3)6]

2+ 90

o

C = c.Dt

q = m. c.Dt = C.Dt C = Kapasitas kalor (J/

oC)

c = Kalor jenis (J/g o

C)

DH = −m.c.Dt

�����������

DG= DH−TDS DH = ��DT

DH = SEnergiputusikatan− SEnergibentukikatan DH = SD��

�������− SD����������

�� = ��(��)��; ln�=

����

���

��+ ���������

ln���

���=

����

��

��−

���; ln�

��

���=

����

��

��−

���

Sel Volta/Galvani Energi kimia

KRAO KAPAN

Sel Elektrolisis Energi listrik KRAO KNAP

Na Ba Zn Fe Sn Cu Ag Hg Pt Au -2,71 -1,57 -0.76 -0,45 -0.137 0,341 0,799 0,851 1,18 1,498

Pergeseran kesetimbangan: 1. Konsentrasi ditambah mengurangi konsentrasi 2. Tekanan naik = volume turun = tambah konsentrasi

mengurangi tekanan geser ke koefisien kecil 3. Suhu naik sistem menyerap kalor (endoterm), DH > 0 4. Suhu turun sistem menghasilkan kalor (eksoterm), DH < 0 5. Katalisator: mempercepat terjadinya kesetimbangan, tidak

mengubah letak kesetimbangan D� > 0: tidak spontan; D� = 0: setimbang; D� < 0: spontan �� < 0: tidak terjadi reaksi redoks; �� > 0: terjadi reaksi redoks

�= �������; k = tetapan laju

Δ�� = −���� Δ� = Δ�� + ��ln�

Δ�� = −��ln�; � = �����

�� �����= ���������−����������

���� = ����� −

��

��ln[�����]

[����]

���� = ����� −

�,����

�log

[�����]

[����], (25

oC)

� = �.�.�

96500=

�.�

96500= �.�;�=

���

DIAGRAM PASUG-THV

Waktu paruh :

��/� = ���

�=

�,���

�; �� = ��.(1/2)

��/�

Reaksi orde 1:

����= −�[�]

��= �[�]

[�]� = [�]�����

Reaksi orde 2:

����= −�[�]

��= �[�]�

1

[�]�= −��+

1

[�]�

Konsentrasi:

� = ����

��.��

��

� = ����

�.��

��

Koligatif: ∆�= �.�� �= �� − ∆� ∆�� = ��.�

∆�� = ��.�

= MRT

Faktor van’t Hoff: �= 1 + (�− 1)�

R = 8,314 J/K.mol R = 8,314 x 10

7 erg/K.mol

R = 1,987 cal/K.mol R = 0,082054 L.atm/K.mol KB = 1,38066 x 10

-23 J/K

h = 6,62608 x 10-34

J.s me = 9,10939 x 10

-31 kg

mp = 1,67262171 x 10-27

kg mn = 1,67492728 x 10

-27 kg

e = 1,602177 x 10-9

C F = 96485,3 C/mol = 96500 C/mol c = 299.792.458 m/s 1 H = 27,2113845 eV 1 a.m.u = 1,66053886 x 10

-27 kg

1 g = 9,80665 m/s2

1 Pa = 1 N/m2 = 1 kg/m.s

2

1 atm = 760 mmHg = 760 torr = 101325 Pa = 1,01325 bar 1 bar = 10

5 Pa

1 L = 1 dm3 = 1000 cm

3

1 L = 1/1000 m3

1 eV = 1,602178 x 10-19

J 1 cal = 4,418 J 1 inch = 0,0254 m 1 A

o = 1 x 10

-10 m

1 m = 0,1 deci = 0,01 centi = 10

-3 mili = 10

-6 micro

= 10-9

nano = 10-10

Ao

= 10-12

pico = 10-15

femto = 10

-18 atto

�� = ��(2)∆�

��; �� = ��(1/2)∆�

��; ���

����

= ���

���

Pengenceran: ���� = ����

Pencampuran: � = ���������

�����

Arrhenius:

asam HA ����⎯� H+ + A-; basa MOH

����⎯� M+ + OH-

Bronsted-Lowry: asam donor H+; basa akseptor H+

Lewis: asam akseptor elektron; basa donor elektron

[��]= �.� = ���.�

[���]= �.� = ���.�

[��]= ��.[�.����ℎ]

[�.���������]

[���]= ��.[�.����ℎ]

[�.���������]

Hidrolisis sebagian, pH > 7

[���]= ���

��.[��]= ���.[�

�]

Hidrolisis sebagian, pH < 7

[��]= ���

��.[��] = ���.[�

�]

� = ���

[�]= �

��

[�]; = derajat disosiasi

Ksp: n = 2; ��� = [��][��]= ��

n = 3; ��� = [��][2��]� = 4��

n = 4; ��� = [��][3��]� = 27��

SISTEM PERIODIK UNSUR IA IIA IIIB IVB VB VIB VIIB VIIIB VIIIB VIIIB IB IIB IIIA IVA VA VIA VIIA VIIIA

1 H 2 He

3 Li 4 Be alkali Alkali tanah transisi metaloid non-logam 5 B 6 C 7 N 8 O 9 F 10 Ne

11 Na 12 Mg 13 Al 14 Si 15 P 16 S 17 Cl 18 Ar

19 K 20 Ca 21 Sc 22 Ti 23 V 24 Cr 25 Mn 26 Fe 27 Co 28 Ni 29 Cu 30 Zn 31 Ga 32 Ge 33 As 34 Se 35 Br 36 Kr

37 Rb 38 Sr 39 Y 40 Zr 41 Nb 42 Mo 43 Tc 44 Ru 45 Rh 46 Pd 47 Ag 48 Cd 49 In 50 Sn 51 Sb 52 Te 53 I 54 Xe

55 Cs 56 Ba 72 Hf 73 Ta 74 W 75 Re 76 Os 77 Ir 78 Pt 79 Au 80 Hg 81 Tl 82 Pb 83 Bi 84 Po 85 At 86 Rn

87 Fr 88 Ra 104 Rf 105 Db 106 Sg 107 Bh 108 Hs 109 Mt 110 Ds 111 Rg 112 Cn 113 Uut 114 Fl 115 Uup 116 Lv 117 Uus 118 Uuo

Lantanida 57 La 58 Ce 59 Pr 60 Nd 61 Pm 62 Sm 63 Eu 64 Gd 65 Tb 66 Dy 67 Ho 68 Er 69 Tm 70 Yb 71 Lu

Aktinida 89 Ac 90 Th 91 Pa 92 U 93 Np 94 Pu 95 Am 96 Cm 97 Bk 98 Cf 99 Es 100 Fm 101 Md 102 No 103 Lr

Kasmui – http://kasmui.com

Gaya VDW: Gaya London (dispersi),

non-polar; CH4 < Gaya dipol-dipol,

polar; aseton < Ikatan Hidrogen, H

terikat pada F,O,N; H2O

RINGKASAN MATERI KIMIA SMA

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

1

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

2

1000 Langkah Lebih Dekat

Menjadi Juara OSN Kimia

Bagian 1:

Kimia Anorganik – Fisik – Analitik

Bayu Ardiansah, S.Si.

Departemen Kimia

FMIPA Universitas Indonesia

2015

SCIENT-PUBS EDUCATION

Kwarakan, RT 73, Desa Sidorejo, Kecamatan Lendah

Kabupaten Kulon Progo, 55663, Yogyakarta

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

3

Kata Pengantar

Buku ini disusun untuk membantu siswa-siswi SMA/MA yang dipersiapkan untuk mengikuti lomba ilmiah/eksakta bidang kimia seperti Olimpiade Sains Nasional (OSN), baik di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional dan bahkan hingga level Internasional (IChO). Selain itu, buku ini juga cocok dipelajari sebagai persiapan menghadapi kompetisi kimia yang digelar beberapa perguruan tinggi seperti OKINES – Olimpiade Kimia Unnes (Universitas Negeri Semarang), Chemistry Fair (Universitas Indonesia), Olimpiade Kimia Nasional (UGM), NCC – National Chemistry Challenge (ITS Surabaya) dan OKTAN (Kimia ITB).

Buku ini berisi soal-soal latihan dan penyelesaiannya yang disajikan secara terstruktur perkelompok topik. Tidak seperti buku lainnya, di sini akan dibahas lebih detail dan mendalam mengenai persoalan yang ada. Soal-soal yang disajikan diambil dari pengalaman mengajar penulis sebagai asisten dosen di Departemen Kimia FMIPA UI, hasil modifikasi soal OSN dan IChO serta soal-soal OSN dari tahun-tahun sebelumnya. Buku ini juga dilengkapi dengan prediksi soal OSN Kimia dari berbagai tingkatan, mulai dari Kabupaten/Kota hingga tingkat Nasional.

Semoga buku ini bermanfaat dan berguna bagi siswa-siswi SMA/MA serta guru pengajar olimpiade kimia. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis hargai.

Yogyakarta, Mei 2015

Penulis

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

4

DAFTAR ISI

TOPIK 1: Atom, Ion, Molekul dan Stoikiometri

TOPIK 2: Gas dan Energi Reaksi Kimia

TOPIK 3: Struktur Elektronik Atom, Ikatan Kimia dan Geometri

Molekul

TOPIK 4: Sifat Koligatif Larutan dan Kinetika Kimia

TOPIK 5: Kesetimbangan Kimia dan Asam Basa

TOPIK 6: Kesetimbangan Kelarutan, Termodinamika dan Redoks

Elektrokimia

TOPIK 7: Logam Transisi, Senyawa Koordinasi dan Kimia Radiasi

Prediksi Soal OSN Kimia Paket A

Prediksi Soal OSN Kimia Paket B

……………………………..Versi lengkap dari isi buku bisa didapat

setelah melakukan pemesanan………………………………………...

……………………………..Versi lengkap dari isi buku bisa didapat

setelah melakukan pemesanan………………………………………...

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

5

KELOMPOK TOPIK KE-2

(Gas dan Energi Reaksi Kimia/Termokimia)

Bagian I : Pilihan Ganda

1) Grafik di bawah ini merepresentasikan distribusi kecepatan tiga

macam gas (X, Y dan Z) pada temperatur 300 K. Apabila

diketahui ketiga macam gas tersebut adalah N2 (28,02 g/mol),

He (4,003 g/mol) dan Cl2 (70,90 g/mol), dan mengacu pada

postulat teori kinetik gas mengenai distribusi kecepatan gas,

maka gas X, Y dan Z tersebut masing-masing adalah :

A. X = N2; Y = He; Z = Cl2

B. X = N2; Y = Cl2; Z = He

C. X = He; Y = Cl2; Z = N2

D. X = Cl2; Y = N2; Z = He

E. X = Cl2; Y = He; Z = N2

Penyelesaian : D

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

6

Kecepatan distribusi suatu molekul gas dipengaruhi oleh massa

molekul gas tersebut. Semakin ringan suatu gas maka

kecepatannya akan semakin besar, begitu juga sebaliknya. Hal

ini ditunjukkan dengan rumus kecepatan rata-rata kuadrat

(vrms) yaitu vrms = ටଷ ோ ்ெ

. Dengan demikian, gas X, Y dan Z

secara berurutan adalah dari yang paling berat ke paling ringan,

yaitu Cl2, N2 dan He.

2) Maxwell-Boltzmann merumuskan sejumlah generalisasi

perilaku gas yang dikenal dengan teori kinetik molekul gas

(kinetic molecular theory of gases), yang mana gas dianggap

berperilaku “ideal”. Berikut ini yang tidak termasuk dalam

postulat teori kinetik gas yang diusulkan adalah :

A. Gas terdiri dari molekul-molekul yang satu dengan yang

lainnya dipisahkan oleh jarak yang besar. Molekul-molekul

dianggap merupakan “titik-titik” yang memiliki massa

namun memiliki volume yang dapat diabaikan.

B. Molekul gas senantiasa bergerak secara tetap dan arah yang

acak yang saling bertumbukan satu dengan lainnya.

C. Molekul gas dianggap tidak mengalami gaya tarik-menarik

maupun gaya tolak menolak antara satu dengan lainnya

D. Tumbukan antara molekul-molekul gas tidak bersifat elastis

sempurna

E. Energi kinetik rata-rata molekul sebanding dengan suhu gas

dalam Kelvin

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

7

Penyelesaian : D

Inti dari teori kinetik gas mencakup asumsi-asumsi pada opsi a,

b, c dan e. Namun yang perlu dipahami adalah tumbukan antar

molekul gas bersifat sempurna. Dengan kata lain, akibat

tumbukan itu, energi dapat dipindahkan dari satu molekul ke

molekul lainnya, dan energi total dari semua molekul dalam

system itu tetap sama. Sehingga opsi “d” bukan merupakan satu

dari postulat yang diusulkan.

3) Gambar di bawah ini merepresentasikan keadaan untuk

membuktikan salah satu hukum gas ideal, berdasarkan

penjabaran dari rumus utama PV = nRT.

Apabila variabel lain dijaga konstan, akan terjadi fenomena

seperti di atas. Fenomena tersebut menunjukkan eksistensi dari

hukum..

A. Hukum Boyle

B. Hukum Gay-Lussac

C. Hukum Charles

D. Hukum Avogadro

E. Tidak ada dari empat jawaban di atas yang benar

Penyelesaian : D

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

8

Dari gambar di atas, dengan jelas terlihat bahwa ketika molekul

gas dikurangi dari sistem, maka volume gas akan

berkurang/menyusut. Sebaliknya, apabila terjadi penambahan

jumlah mol gas maka volume akan bertambah. Hal ini

mencerminkan keterkaitan/hubungan antara n (jumlah mol) dan

V (volume) gas. Pada kondisi P dan T tetap, maka dirumuskan

sebagai n1/V1 = n2/V2 yang mana hubungan tersebut merupakan

implikasi dari hukum Avogadro mengenai gas ideal.

4) Reaksi fasa gas berlangsung dalam syringe pada T dan P

konstan. Bila volume awal adalah 40 cm3 dan volume akhir

adalah 60 cm3, reaksi manakah yang berlangsung?

A. A (g) + B (g) AB (g)

B. 2 A (g) + B (g) A2B (g)

C. 2 AB2 (g) A2 (g) + 2 B2 (g)

D. 2 AB (g) A2 (g) + B2 (g)

E. 2 A2 (g) + 4 B (g) 4 AB (g)

Penyelesaian : C

Pada kondisi P dan T konstan, maka sesuai rumus gas ideal PV

= nRT, volume gas akan sebanding dengan jumlah mol gas.

Peningkatan V akan menyebabkan peningkatan n, begitu pula

sebaliknya. Pada suatu kondisi reaksi volume naik dari 40 cm3

menjadi 60 cm3, maka secara logika terdapat penambahan

jumlah mol gas produk, relative terhadap reaktan (Δng > 0).

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

9

Dari kelima reaksi di atas yang memenuhi criteria tersebut

adalah opsi c, dengan nilai Δng = 1.

5) Sebanyak 200 mL sampel gas hidrokarbon mempunyai berat

jenis 2,53 g/L pada 550C dan 720 mmHg. Apa rumus senyawa

kimia gas tersebut ?

A. C2H6

B. C4H10

C. C5H12

D. C6H6

E. C2H4

Penyelesaian : C

Hubungan densitas/ berat jenis (d) dengan Mr zat, kita harus

menurunkan persamaan dari rumus gas ideal.

PV = nRT

PV = ெ

RT

P Mr =

RT

P Mr = dRT

Mr = dRT/P

Dalam kasus di atas, Mr = (2,53 g/L x 0,082 L atm K-1 mol-1 x

328 K) / 0,947 atm = 71,86 g/mol.

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

10

Gas hidrokarbon opsi a-e yang memiliki Mr mendekati nilai

tersebut adalah C5H12.

6) Suatu sampel gas Z dari keadaan awal 200C dan 4 atm

dipanaskan menjadi 400C pada volume konstan. Manakah

pernyataan yang benar ?

I. Energi kinetik rata – rata molekul meningkat

II. Kecepatan molekul rata – rata tidak berubah

III. Tekanan gas meningkat menjadi 8 atm

IV. Jumlah tumbukan per satuan waktu antarmolekul

gas tidak berubah

Pernyataan benar ;

A. Hanya I

B. Hanya II dan III

C. Hanya I dan IV

D. Hanya II dan IV

E. Hanya I, II, dan III

Penyelesaian : A

Kenaikan temperatur menyebabkan meningkatnya energi

kinetik rata-rata molekul gas. Dengan meningkatnya nilai

tersebut, maka kecepatan rata-rata molekul juga akan semakin

besar karena kecepatan sebanding dengan akar besarnya energi

kinetik (EK = ½ mv2). Naikya nilai EK tersebut memberikan

makna bahwa molekul gas akan semakin sering bertumbukan

antara satu dengan yang lainnya. Pada kondisi volume tetap

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

11

dan tidak ada penambahan jumlah mol gas, maka P akan

sebanding dengan T, sehingga tekanan akhir gas semakin

besar, namun nilainya bukan dua kali lipatnya (8 atm) karena

kita harus mengkonversi terlebih dahulu satuan temperatur

Celsius menjadi Kelvin, selanjutnya dapat dilakukan

perhitungan melalui rumus P1/T1 = P2/T2, yang memberikan

hasil P2 (atau P akhir) sama dengan 4,27 atm. Maka jawaban

yang benar untuk soal di atas adalah I (opsi a).

……………………………..Versi lengkap dari isi buku bisa didapat

setelah melakukan pemesanan………………………………………...

Bagian II : Soal Essay

1. Gas karbon dioksida (CO2) dikenal sebagai gas rumah kaca

(GRK) dan bertanggungjawab terhadap terjadinya pemanasan

global. Di laut banyak tumbuh berbagai jenis terumbu karang,

yang sebagian besar strukturnya terdiri dari mineral CaCO3.

Eksistensi terumbu karang ini mengalami ancaman, yang salah

satunya disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas CO2 di

atmosfer karena makin intensifnya pembakaran bahan bakar

fosil (batubara, gas alam, minyak bumi) dan kebakaran hutan.

Seiring dengan meningkatnya konsentrasi CO2 di udara,

kandungan CO2 terlarut dalam air juga akan meningkat karena

gas CO2 di atmosfer dan CO2 di laut berada dalam

kesetimbangan. Diperkirakan bahwa 50% CO2 yang diemisikan

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

12

dari hasil aktivitas manusia larut dalam air laut/ lautan.

Dampaknya adalah penurunan pH air laut sehingga dapat

mengganggu kehidupan biota laut, termasuk terhambatnya

pertumbuhan terumbu karang. Meningkatnya CO2 terlarut

mengakibatkan laju pelarutan CaCO3 meningkat sehingga total

struktur terumbu karang akan rusak / hilang.

a. Tuliskan reaksi kesetimbangan larutnya gas CO2 dalam air.

b. Dalam air laut, mengapa semakin banyak CO2 terlarut

semakin banyak pula struktur terumbu karang (CaCO3) yang

rusak. Jelaskan dan tulis reaksinya.

Udara di atmosfer terdiri dari molekul-molekul N2 (78%), O2

(21%), dan gas lain dalam jumlah runutan termasuk CO2. Gas

CO2 lebih mudah larut dibandingkan dengan gas O2 maupun N2

yang kelarutannya pada 1 atm dan 250C adalah

- CO2 = 171 cm3/ 100 mL

- O2 = 4,90 cm3/ 100 mL

- N2 = 2,33 cm3/ 100 mL

Berdasarkan data tersebut maka :

c. Mengapa gas CO2 lebih mudah larut dibandingkan gas O2

dan N2 ?

d. Tentukan perbandingan mol kelarutan gas CO2, O2, dan N2

di dalam air.

Penyelesaian :

a) CO2 (g) + H2O (l) H2CO3 (aq)

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

13

b) Ketika gas CO2 larut dalam air maka akan membentuk

reaksi kesetimbangan sebagaimana pada jawaban poin (a).

Semakin banyak CO2 terlarut maka kesetimbangan akan

bergeser ke arah pembentukan asam karbonat, H2CO3, yang

mana merupakan asam lemah yang dapat menyumbangkan

ion H+. Ion H+ yang dihasilkan akan menguraikan kalsium

karbonat dari terumbu karang menjadi ion kalsium, air dan

gas karbondioksida sehingga terumbu karang banyak yang

hancur.

H2CO3 (aq) 2H+ (aq) + CO32- (aq) K = Ka1 x Ka2

2H+ (aq) + CaCO3 (terumbu karang, s) Ca2+ (aq) +

H2O (l) + CO2 (g)

c) Ketiga senyawa tersebut sama-sama memiliki nilai momen

dipol sama dengan nol. Akan tetapi, kelarutan CO2 jauh

lebih besar dibandingkan dua gas lain karena CO2 sebagai

oksida asam memiliki reaktivitas untuk bereaksi dengan air

(secara kesetimbangan) membentuk asam karbonat. Di sisi

lain, gas N2 dan O2 yang merupakan gas diatomik tidak

dapat bereaksi dengan air, dan hanya larut dengan

mengandalkan gaya dipol terimbas.

d) Dengan menggunakan persamaan gas ideal, PV = nRT, kita

dapat menghuting jumlah mol gas-gas terlarut.

Mol CO2 = PV/RT = (1 atm x 0,171 L) / (0,082 L atm K-1

mol-1 x 298 K) = 7 x 10-3 mol CO2

Mol O2 = PV/RT = (1 atm x 0,0049 L) / (0,082 L atm K-1

mol-1 x 298 K) = 2 x 10-4 mol O2

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

14

Mol N2 = (1 atm x 0,00233 L) / (0,082 L atm K-1 mol-1 x

298 K) = 9,5 x 10-5 mol N2

Maka perbandingan mol CO2 : O2 : N2 = 7 x 10-3 : 2 x 10-4 :

9,5 x 10-5 = 73,7 : 2,1 : 1 74 : 2 :1 (bilangan bulat)

2. Sebanyak 300 mL larutan NaOH 2M direaksikan dengan 400

mL larutan H2SO4 1M.

a. Buatlah persamaan reaksi netralisasi antara NaOH dan

H2SO4 (setarakan)

b. Tentukan energi yang dihasilkan jika nilai ΔH0f NaOH (aq)

= -470,114 kJ/mol, H2SO4 (aq) = -909,27 kJ/mol, Na2SO4

(aq) = -1390 kJ/mol dan H2O (l) = -285,83 kJ/mol

c. Jika kedua larutan awalnya pada 250C, maka temperature

akhir setelah kedua larutan direaksikan adalah? (anggap

tidak ada kalor yang hilang, kalor jenis larutan (c) adalah 4,2

J/g0C dan densitas larutan 1,00 g/mL)

d. Hitung jumlah mol NaOH dan H2SO4 yang dibutuhkan

untuk menghasilkan energi sebesar 100 kJ.

Penyelesaian :

a. NaOH (aq) + H2SO4 (aq) Na2SO4 (aq) + 2H2O (l)

b. Entalpi reaksi netralisasi (ΔH0rxn) dapat dihitung sebagai

berikut

ΔH0rxn = ΔH0

f Na2SO4 (aq) + 2ΔH0f H2O (l) – 2ΔH0

f NaOH

– ΔH0f H2SO4

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

15

ΔH0rxn = -1390 + 2 (-285,83) – [2 (-470,114) + (-909,27)

kJ/mol = - 112,162 kJ/mol

c. Soal ini dapat diselesaikan dengan langkah-langkah sebagai

berikut

Step 1 : menghitung jumlah mol NaOH dan H2SO4 yang

tersedia

Mol NaOH = 0,3 L x 2M = 0,6 mol

Mol H2SO4 = 0,4 L x 1M = 0,4 mol

Step 2 : mencari pereaksi pembatas (dibagi dengan koefisien

reaksi masing-masing)

NaOH = 0,6 / 2 = 0,3; sedangkan untuk H2SO4 = 0,4 / 1 =

0,4

Sehingga pereaksi pembatasnya adalah NaOH (nilai hasil

bagi lebih kecil)

Step 3 : mencari jumlah panas (Q) yang dibebaskan untuk

0,6 mol NaOH terpakai

Q = - (n ΔH) = - [0,6 mol x (-112,162 kJ/mol)] = 67,3 kJ

Step 4 : mencari temperature akhir

Q = m c ΔT 67300 J = 700 g x 4,18 J/g0C x ΔT ΔT

= 230C

Takhir = ΔT + Tawal = 25 + 23 = 480C

d. Berdasarkan koefisien persamaan reaksi dan hasil yang

diperoleh pada poin (b) mengenai entalpi netralisasi, maka

apabila digunakan 2 mol NaOH dan 1 mol H2SO4 maka

energi yang akan dibebaskan adalah senilai 112,162 kJ.

Sekarang pertanyaannya adalah berapa mol kedua zat

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

16

tersebut dibutuhkan apabila energi yang harus dilepaskan

adalah 100 kJ? Hal ini dapat diselesaikan dengan mudah

sesuai berikut

Mol NaOH dibutuhkan = (100 kJ / 112,162 kJ) x 2 mol =

1,78 mol NaOH

Mol H2SO4 dibutuhkan = (100 kJ / 112,162 kJ) x 1 mol =

0,89 mol H2SO4

……………………………..Versi lengkap dari isi buku bisa didapat

setelah melakukan pemesanan………………………………………...

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

17

PREDIKSI OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) BIDANG

KIMIA

PAKET A

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

18

SELEKSI OSN KIMIA TINGKAT PROVINSI

Petunjuk :

- Soal Seleksi Tingkat Provinsi ini terdiri dari 2 Bagian

Bagian 1: Pilihan Ganda 20 Soal (40 Poin)

Bagian 2: Essay 7 Soal (178 Poin)

Total 218 Poin

- Estimasi waktu pengerjaan 150 menit

- Diperkenankan menggunakan kalkulator

- Tabel periodik unsur diberikan

Bagian 1: Pilihan Ganda

1) Densitas nitrogen cair adalah 0,807 g/mL. Andaikan

seseorang secara tidak sengaja meminum 0,025 mL nitrogen

cair, berapakah volume nitrogen yang akan dihasilkan di

dalam tubuhnya pada kondisi 100 kPa dan 370C?

A. 0,018 mL

B. 0,025 mL

C. 19 mL

D. 23 mL

E. 37 mL

2) Berikut manakah yang merupakan urutan paling benar

mengenai kenaikan jari-jari ion spesi-spesi?

A. Mg2+ < S2- < Cl- < K+ < Ca2+

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

19

B. Mg2+ < Ca2+ < K+ < Cl- < S2-

C. S2- < Cl- < K+ < Mg2+ < Ca2+

D. S2- < Mg2+ < Ca2+ < Cl- < K+

E. Ca2+ < Cl- < K+ < Mg2+ < S2-

3) Wadah A dengan volume 1 L dihubungkan dengan wadah B

dengan volume 2 L, dimana diantaranya diberi katup

pengontrol. Wadah A berisi gas argon dengan tekanan 100

kPa sedangkan wadah B berisi gas neon dengan tekanan 150

kPa.

Ketika katup pengontrol dibuka, gas akan bercampur dan

tekanan tersebut akan berubah menjadi tekanan rata-rata.

Tekanan yang ada di dalam container tersebut sekarang

adalah

A. 100 kPa

B. 125 kPa

C. 133 kPa

D. 150 kPa

E. 250 kPa

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

20

4) Sebanyak 0,5755 g suatu senyawa yang mengandung sulfur

dan florin, memiliki volume 255 mL pada 288 K dan 50,01

kPa. Maka rumus molekul senyawa tersebut adalah

A. S2F2

B. SF2

C. SF4

D. SF6

E. S4F10

5) Suatu larutan ammonia memiliki pH = x sedangkan larutan

HCl memiliki pH = y, dari eksperimen diketahui berlaku suatu

persamaan x + y = 14, dimana x > 11. Seandainya dengan

volume yang sama dari kedua larutan ini dicampurkan,

bagaimana konsentrasi relative ion-ion di bawah ini ada dalam

larutan hasil campuran?

A. [NH4+] > [Cl-] > [OH-] > [H+]

B. [Cl-] > [NH4+] > [H+] > [OH-]

C. [NH4+] > [Cl-] > [H+] > [OH-]

D. [Cl-] > [NH4+] > [OH-] > [H+]

E. [Cl-] = [NH4+] = [OH-] = [H+]

6) Perhatikan reaksi siklisasi berikut ini :

Reaksi tersebut dapat terjadi apabila ditambahkan pereaksi:

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

21

A. HBr/peroksida

B. K2Cr2O7

C. PCC

D. H2SO4 pekat

E. NaOCH3 dalam CH3OH

7) Reaksi multitahapan sintesis senyawa turunan benzena:

Dari reaksi tersebut, maka produk akhir C yang paling

mungkin adalah

A. asam p-aminobenzoat (PABA)

B. p-nitrobenzaldehida

C. asam o-aminobenzoat

D. asam p-nitrobenzoat

E. asam m-nitrobenzoat

8) Pereaksi X dan Y apakah yang tepat agar target molekul

sesuai dengan yang diharapkan berikut ini?

A. Pereaksi X = NaOH; Y = H2/Pt

B. Pereaksi X = H2SO4 pekat; Y = CH3OH

C. Pereaksi X = H2/Ni; Y = Zn/HCl

D. Pereaksi X = H2SO4 pekat; Y = H2/Ni

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

22

E. Pereaksi X = HCl pekat; Y = KOH dalam alkohol

……………………………..Versi lengkap dari isi buku bisa didapat

setelah melakukan pemesanan………………………………………..

Bagian 2: Essay

1. Campuran Logam Karbonat (20 Poin)

Sebuah campuran logam karbonat, MCO3 dan oksidanya,

MO, dipanaskan maka akan membebaskan CO2 dan segera

terkonversi menjadi oksida MO.

a. Seandainya 0,6500 g sampel campuran MCO3 dan MO

membentuk 0,1575 L CO2 pada 250C dan 700 mmHg,

tentukan jumlah mol CO2 yang terbentuk

b. Ketika 0,3891 g MO yang dihasilkan dari poin (a)

dititrasi dengan HCl 0,5 M maka dibutuhkan 38,60 mL.

tentukan jumlah mol MO dalam 0,3891 g

c. Tentukan massa atom logam M dan berikan symbol yang

sesuai

d. Tentukan persen mol MCO3 dan MO dalam sampel awal

e. Gas yang terbentuk pada poin (a) adalah CO2, tentukan:

i) Jenis gaya antarmolekul dalam CO2 dan

gambarkan ilustrasinya

ii) Tuliskan reaksi lengkap apabila gas tersebut larut

dalam air

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

23

2. Kelarutan Garam Fluorida (20 Poin)

Ketika padatan BaF2 ditambahkan ke dalam H2O maka akan

terbentuk kesetimbangan berikut

BaF2 (s) Ba2+ (aq) + 2 F- (aq) Ksp = 1,5 x

10-6 pada 250C

a. Hitunglah solubilitas molar BaF2 pada 250C

b. Jelaskan bagaimana penambahan senyawa berikut ini

mempengaruhi kelarutan BaF2 dalam air

i) 0,10 M Ba(NO3)2

ii) 0,10 M HNO3

c. Di lain pihak, dalam sebuah eksperimen untuk

menentukan Ksp PbF2, seorang siswa memulai dengan

0,10 M Pb(NO3)2 dan 0,10 M KF dan menggunakan

beberapa seri pengenceran untuk menentukan konsentrasi

terendah [Pb2+] dan [F-] yang dapat membentuk endapan

ketika dicampurkan. Seandainya seorang siswa

menggunakan konsentrasi dari ion-ion yang digabungkan

tersebut untuk menentukan nilai Ksp, apakah Ksp yang

terhitung akan terlalu besar, terlalu kecil atau mendekati

benar? Jelaskan.

Data Ksp untuk PbF2 adalah 4,0 x 10-8. Maka :

d. Dalam sebuah larutan yang mengandung 0,01 M

Ba(NO3)2 dan 0,01 M Pb(NO3)2, endapan manakah, BaF2

atau PbF2 yang akan terbentuk pertama kali ketika NaF

padat ditambahkan? (asumsikan volume total tetap)

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

24

e. Ketika garam fluorida yang lebih mudah larut mulai

mengendap, berapakah konsentrasi kation garam fluorida

yang lebih sukar larut masih tersisa dalam larutan?

Berapa persen pengendapannya?

3. Variasi Oksida Nitrogen (20 Poin)

Nitrogen dapat membentuk banyak senyawa oksidanya,

beberapa diantaranya berkontribusi dalam fenomena kabut

fotokimia. Nilai ΔH0f dan ΔG0

f untuk beberapa senyawa

oksida nitrogen diberikan pada tabel berikut ini:

a. Hitunglah perubahan entalpi dan energy bebas Gibbs

pada 200C untuk

i) Pembentukan NO2 (g) dari NO (g) dan O2 (g)

ii) Dimerisasi NO2 (g) membentuk N2O4 (g)

b. Hitunglah konstanta kesetimbangan dimerisasi NO2 (g)

pada 250C

c. Untuk konsentrasi NO2 (g) dalam atmosfer adalah 30 ppb

(1,2 x 10-9 M) pada awalnya, maka hitunglah konsentrasi

kesetimbangan dari N2O4 pada 298 K

d. Apabila temperatur atmosfer naik menjadi 430C,

kesetimbangan akan berubah sampai terbentuk

kesetimbangan yang baru. Setelah kesetimbangan yang

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

25

baru telah tercapai, apakah konsentrasi NO2 sekarang

melebihi batas aman sebesar 53 ppb (2,2 x 10-9 M) ?

jelaskan.

e. Nilai ΔG0f yang bernilai positif untuk NO2 (g)

mengindikasikan bahwa dekomposisi NO2 (g) menjadi O2

(g) dan N2 (g) adalah spontan. Sarankan suatu alasan

mengapa secara nyata reaksi ini tidak terjadi, atau sangat

sedikit peranannya dalam meminimalkan konsentrasi

atmosferik NO2 (g) yang notabene merupakan gas

berbahaya.

4. Insektisida Alami (38 Poin)

Pyrethrin I merupakan insektisida yang bersifat

biodegradable. Senyawa ini ditemukan pada tanaman

Chrysanthemums. Penggunaannya meningkat untuk

menggantikan insektisida beracun dan tidak biodegradable.

a. Berapakah IHD (index of hydrogen deficiency) atau pun

DoU (degree of unsaturated) dari senyawa tersebut?

b. Atom karbon asimetris/khiral adalah atom karbon yang

mengikat 4 atom atau gugus atom yang berbeda. Ada

berapa atom C asimetris yang terdapat pada senyawa

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

26

pyrethrin I? berapakah isomer optik yang mungkin eksis

untuk senyawa tersebut?

c. Tentukan konfigurasi R atau S pada setiap atom C

asimetris

d. Senyawa di atas juga memungkinkan untuk membentuk

isomer geometri. Ada berapa C=C yang dapat

membentuk isomer geometri? Dari struktur di atas,

tentukanlah konfigurasi E atau Z dari setiap C=C yang

membentuk isomer geometri.

e. Dengan suatu pereaksi yang khas dan selektif, senyawa

pyrethrin I dapat mengalami reaksi hidrolisis. Tanpa

harus menuliskan pereaksi apa yang dipakai, tentukan

produk reaksi hidrolisis senyawa tersebut.

f. Andaikan produk hidrolisis dari pyrethrin I adalah

senyawa A dan B, dimana B memiliki jumlah ikatan

rangkap lebih banyak. Tentukanlah struktur produk

(senyawa C) apabila B dioksidasi menggunakan

piridinium kloro kromat (PCC).

g. Tentukan semua struktur akhir yang ada apabila

dilakukan ozonolisis terhadap senyawa C, yaitu

direaksikan dengan O3 kemudian dilanjutkan Zn/H+.

……………………………..Versi lengkap dari isi buku bisa didapat

setelah melakukan pemesanan………………………………………...

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

27

Agenda Pre-Order Pertama Tahun 2015

Agenda Waktu/Periode

Pemesanan via email/SMS 4 Mei – 7 Juni 2015

Pembayaran pesanan via Bank/ATM 8 – 14 Juni 2015

Proses produksi/pencetakan buku 15 – 21 Juni 2015

Pengiriman buku pesanan 22 – 30 Juni 2015

Cara mendapatkan buku:

Tahap 1 : Mengirim email atau SMS pemesanan

Pemesanan dapat dilakukan dengan mengirim SMS atau email, dengan format :

Pesan Buku <spasi> Nama Pemesan <spasi> Jumlah Buku Pesanan <spasi> Alamat Lengkap

Contoh : Pesan Buku - Kevin Johan - 2 - Jalan Kasuari no.36A, kelurahan manggis, RT 09/ RW 05, kecamatan jeruk purut, kabupaten nangka, provinsi jawa barat

Apabila pemesanan melalui SMS, dapat dikirim ke nomor HP : 085-729-022-489 dan apabila melalui email dapat dikirim ke alamat [email protected]

Anda akan segera mendapatkan konfirmasi dari kami (kurang dari 24 jam) mengenai tata cara selanjutnya dan panduan pembayaran.

Tahap 2 : Pembayaran Pesanan

Pembayaran dapat dilakukan dengan transfer via ATM atau Host to Host dengan Teller Bank. Pembayaran ditujukan ke alamat Bank BNI

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

28

Cabang UI Depok, Nomor Rekening : 0213370673 atas nama Bayu Ardiansah.

Jumlah pembayaran Rp. 130.000,- per buku (sudah termasuk ongkos kirim)

Tahap 3 : Konfirmasi Pembayaran/Transfer

Apabila sudah melakukan pembayaran, maka dilanjutkan dengan mengirim pemberitahuan atau mengirim hasil scan/foto bukti pembayaran melalui email [email protected] dengan format subject/judul email :

Bukti Bayar <spasi> Nama Pemesan <spasi> Jumlah Buku Pesanan <spasi> Jumlah Pembayaran

Contoh : Bukti Bayar - Kevin Johan - 2 - 260000

Tahap 4 : Pengiriman Modul Yang Dipesan

Setelah proses pencetakan buku selesai, buku akan segera dikirimkan. Pengiriman modul yang dipesan dapat diproses setelah pemesan melakukan pembayaran. Modul akan dikirim via Pos Indonesia sesuai dengan alamat lengkap yang dicantumkan pemesan. Modul akan sampai ke alamat pemesan rata-rata dalam waktu 3-7 hari kerja setelah proses pengiriman bukti pembayaran (lama pengiriman modul tergantung kepada jauh/dekatnya alamat pemesan).

Informasi Buku:

Judul Buku : 1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia

Penulis : Bayu Ardiansah, S.Si.*

“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

29

Ukuran buku/kertas : B5

Tebal buku : 305 halaman

* Penulis merupakan kandidat dosen kimia organik, Departemen Kimia FMIPA UI. Saat ini sedang menempuh tesis program magister ilmu kimia di Departemen Kimia UI dan yang bersangkutan sudah aktif sebagai juri OSN Bidang Kimia (Kemdiknas) di tingkat Provinsi dan Nasional sejak tahun 2013.

1 OSP-2015

SOAL UJIAN

SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI

Waktu : 180 menit

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

TAHUN 2015

2 OSP-2015

Petunjuk :

1. Isilah Biodata anda dengan lengkap (di lembar Jawaban) Tulis dengan huruf cetak dan jangan disingkat!

2. Soal Teori ini terdiri dari dua bagian: A. 30 soal pilihan Ganda @ 3 poin = 90 poin

jawaban benar = 3 poin jawaban salah = -1 poin tidak menjawab = 0 poin

B. 6 soal essay= 110 poin TOTAL Poin = 200 poin

3. Tidak ada ralat soal

4. Waktu yang disediakan : 180 menit

5. Semua jawaban harus ditulis di lembar jawaban yang tersedia

6. Jawaban soal essay harus dikerjakan dalam kotak yang tersedia (jawaban tidak boleh tersebar)

7. Diberikan Tabel Periodik Unsur, Rumus, dan Tetapan yang diperlukan

8. Diperkenankan menggunakan kalkulator

9. Tidak diperbolehkan membawa Hand Phone (HP) atau peralatan Komunikasi lainnya

10. Anda dapat mulai bekerja bila sudah ada tanda mulai dari Pengawas

11. Anda harus segera berhenti bekerja bila ada tanda berhenti dari Pengawas

12. Letakkan jawaban anda di meja sebelah kanan dan segera meninggalkan ruangan

13. Anda dapat membawa pulang soal ujian!!

3 OSP-2015

4 OSP-2015

5 OSP-2015

6 OSP-2015

A. Pilihan Berganda: pilihlah jawaban yang paling tepat

1. Bila Cu(CN)2 dipanaskan, dihasilkan C2N2 (sianogen) dan CuCN. Massa Cu(CN)2 yang dibutuhkan untuk membuat C2N2 sebanyak 5,00 g adalah A. 20,2 g B. 22,2 g C. 24,2 g D. 26,4 g E. 28,6 g

2. Bila persen hasil reaksi:

3NO2(g) + H2O (l) 2HNO3(aq) + NO(g) Adalah 75,0%, dan dalam reaksi tersebut dikonsumsi sebanyak 45,0 g gas NO2, maka massa (dalam satuan gram) asam nitrat, HNO3(aq) yang dihasilkan adalah A. 22,5 g B. 30,8 g C. 41,1 g D. 54,8 g E. 69,3 g

3. Suatu pil sakit kepala mengandung 200 mg ibuprofen (C13H18O2) diminum dengan 0,5 L air oleh

siswanya yang perutnya kosong. Bila semua pil tersebut larut, maka konsentrasi larutan (dalam satuan molal) yang terbentuk dalam perut siswa tersebut adalah A. 2,3 x 10-3 m B. 4,1 x 10-3 m C. 9,7 x 10-4 m D. 1,9 x 10-3 m E. 1,7 x 10-2 m

4. Pada tekanan 50 kPa dan 127oC, sebanyak 100 cm3 gas pada mempunyai massa 0,120 g.

Massa molekul relatif gas tersebut adalah A. 1,2 B. 25 C. 80 D. 120 E. 160

5. Diketahui terdapat larutan zat dalam air sebagai berikut:

KCl, CH3CH2COOH, CH3CH2CH3, CH3CH2CH2OH, dan CH3C(O)CH3 Urutan yang paling tepat untuk kelarutan zat-zat tersebut di dalam air adalah A. KCl < CH3CH2COOH < CH3CH2CH3 < CH3CH2CH2OH < CH3C(O)CH3 B. KCl < CH3CH2CH2OH < CH3CH2CH3 < CH3CH2COOH < CH3C(O)CH3 C. CH3CH2CH3 < KCl < CH3C(O)CH3 < CH3CH2CH2OH < CH3CH2COOH D. CH3CH2COOH < CH3CH2CH2OH < CH3C(O)CH3 < CH3CH2CH3 < KCl E. CH3CH2CH3 < CH3C(O)CH3 < CH3CH2CH2OH < CH3CH2COOH < KCl

7 OSP-2015

6. Suatu zat padat mempunyai titik leleh yang tajam dan jelas di atas 100oC. Zat padat tersebut tidak dapat menghantarkan listrik bahkan dalam keadaan lelehan. Zat padat tersebut larut dalam pelarut hidrokarbon. Struktur yang paling tepat mengenai zat padat tersebut adalah A. Kristal atom B. Kristal ion C. Kristal molekul raksasa D. Kristal molekul E. Logam

7. Suatu sampel dari senyawa X, bila dipanaskan dengan larutan natrium hidroksida akan

menghasilkan gas A. Bila X dipanaskan dalam asam sulfat pekat, akan dihasilkan gas B. Bila gas A dan B direaksikan, maka akan dihasilkan kembali senyawa X. Berdasarkan informasi tersebut maka senyawa X adalah A. CH3CO2C2H5 B. NH2CH2CO2CH3 C. NH4CI D. NH4I E. (NH4)2SO4

8. Pernyataan paling tepat yang dapat menjelaskan bahwa endapan magnesium hidroksida

dapat larut dalam larutan NH4Cl(aq), tetapi tidak larut dalam larutan NaCl(aq) adalah A. Dalam air, larutan NH4Cl menghasilkan NH4OH, dan ion OH- yang terbentuk kemudian

memberikan efek ion sejenis B. Ion NH4

+ dalam larutan NH4Cl akan menurunkan nilai hasil kali kelarutan Mg(OH)2 C. Larutan garam NH4Cl kurang berdisosiasi sempurna dibandingkan larutan NaCl D. Ion Na+ dan ion Mg2+ adalah isoelektron (mempunyai jumlah elektron sama) E. Ion NH4

+ dalam air akan menghasilkan sejumlah H3O+

9. Alanin. H2NCH(CH3)CO2H adalah suatu asam amino dengan nilai Ka = 4,5 x 10-3 dan nilai Kb =

7,4 x 10-5. Di dalam air, spesi yang mempunyai konsentrasi paling tinggi pada pH 7 adalah A. H2NCH(CH3)CO2H B. +H3NCH(CH3)CO2H C. H2NCH(CH3)CO2

- D. +H3NCH(CH3)CO2

- E. Semua jawaban, A, B, C dan D benar

10. Pada molekul berikut ini.

Jumlah atom karbon yang mempunyai hibridisasi sp2 adalah A. 0 B. 1 C. 2 D. 3

8 OSP-2015

E. 4

11. Perhatikan reaksi pembentukan glukosa (C6H12O6) berikut ini:

CO2(g) + 2C2H5OH(l) + energi panas ↔ C6H12O6(aq) Di antara pernyataan berikut yang paling tepat mengenai persen hasil C6H12O6 adalah A. Persen hasil C6H12O6 bertambah besar jika tekanan parsial CO2 diturunkan B. Persen hasil C6H12O6 naik dua kali lipat jika tekanan parsial CO2 diduakalikan C. Persen hasil C6H12O6 bertambah besar jika suhu dinaikkan D. Persen hasil C6H12O6 berkurang jika suhu diturunkan E. Persen hasil C6H12O6 berkurang jika bila tekanan total sistem reaksi dinaikkan

12. Di dalam reaksi kimia perubahan senyawa X menjadi senyawa Z, melalui mekanisme reaksinya

ditemukan bahwa tahap reaksinya berlangsung melalui pembentukan senyawa Y, yang dapat diisolasi. Tahap yang dilalui adalah:

X --> Y , ∆H = positif Y --> Z , ∆H = negatif

Berdasarkan informasi tersebut, profil reaksi yang sesuai dengan data tersebut adalah

13. Perhatikan reaksi gas pencemar NO2 dan ozon berikut ini:

2NO2(g) + O3(g) N2O5(g) + O2(g)

Reaksi tersebut diamati lajunya dan diperoleh data berikut ini:

Percobaan NO2(g), M O3(g), M Laju awal, Ms-1

1 0,0015 0,0025 4,8 x 10-8

2 0,0022 0,0025 7,2 x 10-8

3 0,0022 0,0050 1,4 x 10-7

Dari percobaan tersebut, penyataan paling tepat mengenai hukum laju reaksi (r) adalah A. r = k[NO2]

2[O3] B. r = k[NO2][O3]

2

9 OSP-2015

C. r = k[NO2][O3] D. r = k[NO2] E. r = k[O3]

14. Reaksi berikut ini, 3ClO- (aq) ClO3

-(aq) + 2Cl-(aq) telah disusulkan berlangsung melalui mekanisme berikut ini:

ClO-(aq) + ClO-(aq) ClO2-(aq) + Cl-(aq) (lambat)

ClO2-(aq) + ClO-(aq) ClO3

-(aq) + Cl-(aq) (cepat) Hukum laju yang konsisten dengan mekanisme tersebut adalah: A. Laju = k[ClO-]2 B. Laju = k[ClO-] C. Laju = k[ClO-][ClO-] D. Laju = k[ClO-][Cl-] E. Hukum laju harus ditentukan secara eksperimen, bukan dari stoikiometri

15. Reaksi kesetimbangan berikut terjadi dalam campuran asam nitrat pekat dan asam sulfat

pekat: HNO3(aq) + 2H2SO4(aq) ↔ NO2

+(aq) + 2HSO4-(aq) + H3O

+(aq) Pernyataan yang paling tepat mengenai reaksi kesetimbangan ini adalah A. Penambahan H2O akan mengurangi konsentrasi NO2

+ B. HNO3 dan NO2

+ adalah pasangan asam-basa konjugasi C. Asam nitrat bertindak sebagai suatu oksidator D. Asam sulfat bertindak sebagai dehidratator E. Asam sulfat bertindak sebagai suatu basa

16. Tetapan kesetimbangan reaksi berikut ini masing-masing adalah K1, K2, dan K3

HNO2(aq) + H2O(l) ↔ NO2

-(aq) + H3O+(aq) K1

2 H2O(l) ↔ H3O+(aq) + OH-(aq) K2

NH3(aq) + H2O(l) ↔ NH4+(aq) + OH-(aq) K3

Tetapan kesetimbangan untuk reaksi di bawah ini adalah HNO2(aq) + NH3(aq) ↔ NO2

-(aq) + NH4+(aq)

A. K1 – K2 + K3 B. K1K3 C. K1K3/K2 D. K1K2K3 E. K2/(K1K3)

17. Setengah reaksi yang terjadi di anoda pada reaksi setara di bawah ini

3MnO4-(aq) + 24H+(aq) + 5Fe(s) ↔ 3Mn2+(aq) + 5Fe3+(aq) + 12H2O(l)

Adalah A. 2MnO4

-(aq) + 12H+(aq) + 6e- 2Mn2+(aq) + 3H2O(l) B. MnO4

-(aq) + 8H+(aq) + 5e- Mn2+(aq) + 4H2O(l) C. Fe(s) Fe3+(aq) + 3e- D. Fe2+(aq) Fe3+(aq) + e- E. Fe(s) Fe2+(aq) + 2e-

10 OSP-2015

18. Perhatikan sel volta berikut ini

Cu2+(aq) + 2e- --> Cu(s) Eo = 0,340 V Potensial sel volta ini, Esel, adalah A. +0,0296 B. -0,0370 V C. +0,0592 V D. -0,399 V E. 0 V

19. Bentuk geometri, bilangan oksidasi, bilangan koordinasi tembaga, untuk ion kompleks.

[Cu(NH3)4(OH2)2]2+ adalah

A. Tetrahedral ; +2 ; 6 B. Square planar ; -2 ; 4 C. Oktahedral ; +2 ; 6 D. Linier ; +3 ; 2 E. Trigonal Planar ; +1 ; 4

20. Mengenai garam kompleks [Co(NH3)5Cl]Cl2, pernyataan yang tidak tepat adalah

A. Larut dalam air B. Dapat menghantarkan listrik C. Larutan 1 mol [Co(NH3)5Cl]Cl2 menghasilkan 1 mol kation dan 3 mol anion D. Dalam air, kation kompleks yang terbentuk adalah [Co(NH3)5Cl]+2 E. Mengandung ligan NH3 DAN Cl-

21. Berikut ini adalah asam-asam karboksilat

I. CHF2CH2CH2CO2H II. CH3CF2CH2CO2H III. CH3CH2CF2CO2H IV. CH3CH2CH2CO2H

Dari keempat asam karboksilat tersebut, urutan yang paling tepat berdasarkan kenaikan keasaman, mulai dari yang paling asam hingga yang paling lemah asamnya, adalah A. I > II > III > IV B. I > IV > III > II C. III > II > I > IV D. III > IV > I > II E. IV > I > II > III

11 OSP-2015

22. Di antara pernyataan mengenai senyawa berikut yang sesuai dengan aturan Huckle adalah

Naftalen Pirol Sikloheptatriena Piridin Stirena A. Naftalen bukan senyawa monosiklik, oleh karena itu bukan suatu senyawa aromatik B. Pirol bukan senyawa hidrokarbon, dan bukan termasuk senyawa aromatik C. Sikloheptatriena bukan senyawa konjugasi sempurna, yang bukan senyawa aromatik D. Piridin merupakan basa lemah, dan juga bukan senyawa aromatik E. Stirena mempunyai 8 π elektron, dan juga bukan senyawa aromatik

23. Dalam reaksi adisi berikut ini,

C CHHBr berlebih

yang merupakan produk utama adalah:

Br

Br

CH3

Br

CH2

CH2

CHBr2

A.

B.

C.

C

Br

CHBr

CH

Br

CH2Br

D.

E.

24. Senyawa 2-bromobutana jika direaksikan dengan metanol, seperti pada persamaan reaksi berikut

CH

Br

H2C CH3

CH3

CH3OH

Maka produk utama yang dihasilkan adalah

CH

Br

CH3

H2C

H3C

CH

OCH3

CH3

H2C

H3C

C

OCH3

CH3

H2C

H3C

CH

CH2

H2C

H3C

C

CH3C

H3C

OCH3

A.

B.

C.

D.

E.

12 OSP-2015

25. Urutan yang paling tepat berdasarkan kenaikan kereaktifan senyawa alkohol di bawah ini

terhadap reaksi dehidrasi dalam suasana asam adalah:

CH

HO

CH3CH

CH3

H3CC

CH2

CH3

H3C OH

H3CCH

CH3

CH2

CH2

OHH3C

I II III A. I < II < III B. I < III < II C. II < III < I D. III < I < II E. III < II < I

26. Senyawa yang terbentuk dari reaksi kesetimbangan antara siklopentanon dengan HCN berikut

O

HCN

Adalah

H CN

CN

CN

OH

CN

H

CN

NC

O

A.

B.

C.

D.

E.

27. Perhatikan rangkaian reaksi berikut ini:

C

O

CH2

H3C

C

O

H2C

CH3

O

CH2Cl2

1. NaOCH2CH3 etanol KOH, H2O

panas

H30+

panas

Senyawa yang merupakan produk dari rangkaian reaksi di atas adalah :

13 OSP-2015

CH2

C

CH2

C

O

CH3

CH2

O

C

H2C

CH3

O O

O

CH2

C

CH2

CH3

O

CH2

H2C

C

O

CH2

CH3

O

CH2

H2C

C

CH3

O

A.

B.

D.

E.

C.

28. Persamaan reaksi berikut ini adalah perubahan dari suatu alkena menjadi alkohol

3HC

H2C

CH

CH2pereaksi ??

3HC

H2C

CH2

H2C

OH

Pereaksi yang dipakai untuk reaksi perubahan tersebut adalah A. KOH B. BH3/THF kemudian H2O2, NaOH C. Hg(O2CCH3)2/ H2O lalu NaBH4 D. H2O , H2SO4 E. H2O , OH-

29. Produk dari reaksi Wittig di bawah ini adalah

3(C6H5)P CHCH2C6H5 + H3C

H

O

C6H5

H

H

OH

C6H5

O

O

P(C6H5)3OH

O

P(C6H5)3

A.

B.

C.

D.

E.

30. Produk utama dari reaksi di bawah ini adalah

14 OSP-2015

NH2

Br

NaNO2 , H2SO4

H2O , 0 celcius

CuCN

A. p-cyano aniline B. p-cyano nitro benzene C. p-bromo cyano benzene D. 2-nitro-4-bromo cyanobenzene E. 2-cyano-4-bromo aniline

15 OSP-2015

B. Essay

1. Mineral dan Senyawa Mangan (20 poin) Pyrolusite adalah suatu mineral mangan dioksida yang berwarna kehitaman atau coklat yang merupakan sumber utama bijih mangan

Gambar 1 Padatan mineral Pyrolusite

Carl Scheele di tahun 1774 melakukan percobaan dengan menambahkan sejumlah asam sulfat ke dalam mineral pyrolusite, ternyata dia memperoleh suatu gas A yang berupa suatu unsur. Pada temperatur ruang, gas A tersebut tidak berwarna, serta tidak mempunyai bau dan rasa. Pada percobaan berikutnya, ke dalam mineral tersebut dia menambahkan larutan asam klorida, dan menghasilkan gas B, yang juga berupa unsur berwarna kuning-kehijauan dengan bau yang kuat dan khas, serta gas tersebut dikenal luas banyak dihasilkan dalam kebanyakan zat pemutih rumah tangga.

a. Tuliskan persamaan reaksi untuk eksperimen Scheele tersebut, yaitu reaksi antara mineral pyrolusite dengan asam sulfat dan dengan asam klorida, serta tuliskan nama gas A dan gas B (4 poin)

b. Jelaskan jenis reaksi apakah yang terjadi (3 poin)

Ke dalam mineral MnO2 ditambahkan campuran larutan BaCl2 dan larutan H2SO4 c. Tuliskan reaksi yang terjadi dalam campuran tersebut (3 poin)

Pyrolusite mempunyai struktur tetragonal ( Gambar 2)

Dalam sel unitnya (sel satuannya) , a = b = 4,4 Å dan c = 2,9 Å

d. Hitunglah rapat massa pyrolusite (dalam g/cm3) (5 poin)

Mangan dioksida yang terkandung dalam mineral pyrolusite dapat digunakan sebagai sumber untuk pembuatan KMnO4 berdasarkan reaksi:

2MnO2 + 2KOH + O2 2KMnO4 + H2

16 OSP-2015

Untuk membuat KMnO4 ke dalam 1 kg bubuk pyrolusite ditambahkan sejumlah larutan pekat KOH berlebih dan kemudian ke dalamnya dialirkan gas O2 yang juga berlebih. Setelah reaksi berakhir, dan kemudian produk KMnO4 diisolasi, ternyata diperoleh sebanyak 1,185 kg KMnO4 murni. Bila dianggap dalam proses tersebut hanya MnO2 dalam pyrolusite yang bereaksi, maka:

e. Hitunglah persen berat MnO2 dalam pyrolusite (3 poin)

f. Hitunglah berapa liter volume gas H2 yang dapat dihasilkan reaksi tersebut (diketahui volume gas pada STP = 22,4 L/mol) (2 poin)

2. Medali Emas Hadiah Nobel (14 poin) Di tahun 1940 ketika Nazi Jerman menginvasi Denmark, ahli kimia Hungaria George de Hevesy, melarutkan medali emas dari pemegang Hadiah Nobel Max von Laue dan James Franck dalam suatu larutan asam tertentu untuk mencegah penyitaan oleh penguasa Nazi Jerman selama pendudukan Denmark. Dia menempatkan larutan kuning kebiruan tersebut di rak laboratoriumnya di Niels Bohr Institute Setelah perang selesai, de Hevesy kembali ke laboratorium, dan ternyata larutan tersebut masih berada di raknya. Untuk mendapatkan kembali, emas yang terdapat dalam larutan asam tersebut diendapkannya. Emas yang diperoleh kembali tersebut, diserahkan ke Royal Swedish Academy of Sciences Nobel Foundation kemudian membuat-ulang medali Nobel dengan menggunakan emas semula yang asli, dan pada tahun 1952 diserahkan kembali kepada Max von Laue dan James Franck.

a. Jelaskan dalam pelarut apakah George de Hevesy melarutkan medali ini? Tuliskan komposisi yang tepat untuk pelarut tersebut (3 poin)

b. Tuliskan persamaan reaksi untuk proses pelarutan emas dengan pelarut asam yang digunakan (4 poin)

Emas sebagai salah satu logam paling mulia melarut hanya dalam pelarut ini karena energi pelarutannya yang sangat kuat

c. Berikan alasan secara kualitatif, mengapa pelarut asam ini yang dipilih. (Diketahui: Eo Au/Au3+ = 1,5 V) (3 poin)

Emas dalam larutan kuning kebiruan tersebut diendapkan (direduksi) dengan menggunakan larutan Na2S2O5 segar sebagai sumber ion SO3

2- d. Tuliskan reaksi pengendapan emas tersebut. (4 poin)

3. Vanadium dan Senyawanya (20 poin) Logam Vanadium mengkristal dengan sel satuan kubus berpusat badan (bcc). Diketahui rapat massa vanadium = 6,11 g/cm3

17 OSP-2015

a. Gambarkan satu sel satuan vanadium kemudian jelaskan posisi atom-atom vanadium dalam sel satuan tersebut, dan hitung jumlah atom Vanadium dalam satu sel satuan (6 poin)

b. Hitung jari-jari atom Vanadium (dalam pm) (4 poin)

Natrium vanadat, Na3VO4 adalah salah satu senyawa yang mengandung ion vanadium. c. Tuliskan konfigurasi elektron spesi vanadium pada senyawa natrium vanadat dan tentukan

bilangan oksidasi spesi vanadium tersebut. (3 poin)

Ion vanadat dapat direduksi dengan penambahan logam Zn dalam suasana basa menjadi ion V3+

d. Tuliskan persamaan reaksi yang setara untuk proses tersebut (3 poin)

e. Tuliskan orbital atom manakah pada vanadium yang menerima elektron pada reaksi reduksi

tersebut (2 poin)

f. Jika sebanyak 100 mL larutan natrium vanadat 0,2 M direaksikan dengan 6,54 g Zn, tentukan konsentrasi V3+(aq) dalam larutan setelah reaksi (dalam Molar) (2 poin)

4. Senyawa Pembentuk Tulang dan Gigi (20 poin) Senyawa hidroksi apatit adalah senyawa pembentuk tulang dan gigi yang memiliki rumus kimia: Ca5(PO4)3OH. Dalam air, senyawa tersebut terionisasi menjadi 3 jenis ion (1 jenis kation dan 2 jenis anion)

a. Tuliskan persamaan reaksi kesetimbangan dalam proses pelarutan hidroksi apatit dalam air dan tuliskan rumusan Ksp untuk pelarutan senyawa hidroksi apatit (3 poin)

b. Jika diketahui Ksp untuk hidroksi apatit pada T = 25oC adalah 6,8 x 10-37, tentukan solubilitas molar (kelarutan molar) dari senyawa hidroksi apatit tersebut. (4 poin)

c. Sebuah sampel gigi dengan massa 0,100 gram (diasumsikan seluruhnya terdiri dari hidroksi

apatit) dimasukkan dalam 1,000 L air murni dan dibiarkan hingga mencapai keadaan setimbang. Tentukan massa sampel gigi yang tidak larut. (5 poin)

d. Jelaskan mengapa jika mulut kita keasamannya meningkat, akan menyebabkan gigi

berlubang? (3 poin) Untuk mencegah lubang pada gigi, pasta gigi mengandung senyawa yang dapat melepaskan ion F- dan membentuk senyawa Ca5(PO4)3F pada gigi. Reaksi pertukaran F- dengan OH- adalah sebagai berikut: Ca5(PO4)3OH + F- ↔ Ca5(PO4)3F + OH- K = ?

e. Tentukan nilai tetapan kesetimbangan, K, jika diketahui Ksp untuk Ca5(PO4)3F adalah 2,0 x 10-61

(5 poin)

18 OSP-2015

5. Aspirin dan Minyak Winter (19 poin) Senyawa A (asam o-hidroksi benzoat, atau asam salisilat) merupakan prekursor (zat intermediet) untuk membuat obat analgesik (Aspirin) dan minyak winter (untuk salep)

COOH

OH

CO2CH3

OCOCH3

COOH

OCOCH3

Minyak WinterAspirin

III

a. Tentukan pereaksi dan kondisi pada reaksi I dan II (4 poin)

b. Tentukan struktur produk melalui hasil reaksi jika senyawa A direaksikan dengan: i.) Larutan natrium karbonat, Na2CO3 (2 poin) ii.) Larutan NaOH (2 poin) iii.) Asam nitrat encer (2 poin)

Bila sebuah tablet Aspirin dihaluskan, ditambahkan air (dipanaskan sampai larut), kemudian dititrasi dengan 0,1 mol L-1 NaOH, maka dibutuhkan sebanyak 13,9 mL larutan alkali untuk menetralkan aspirin.

c. Hitung berapa gram Aspirin yang ada dalam satu tablet Aspirin (4 poin) d. Aspirin yang mudah larut biasanya sebagai garam kalsium aspirin

i.) Tuliskan reagen apa yang dipakai untuk mengubah Aspirin menjadi garam kalsium, dan tuliskan reaksinya. (3 poin)

ii.) Jelaskan mengapa Aspirin kurang larut dalam air (2 poin)

6. Polimer PET (Poli Etilen Tereftalat) dan Turunannya

Senyawa poli etilen tereftalat (PET) banyak diaplikasikan untuk serat sintesis, seperti Dacron, film tipis seperti Mylar dan sebagai bahan pembuat botol minuman bersoda.

C

O

OH2C CH2 *CO

O

*

n

Poli Etilen Tereftalat (PET)

19 OSP-2015

a. PET dibuat dari monomer etilen glikol (1,2-etanadiol) dan monomer lainnya. Gambarkan struktur etilen glikol dan struktur monomer lainnya tersebut. (4 poin)

b. Tuliskan nama senyawa monomer penyusun PET selain etilen glikol pada soal (a) di atas (2 poin)

c. Apabila senyawa monomer PET selain etilen glikol pada jawaban soal (b) di atas direaksikan dengan 1,2-etanadiamina (etilen diamina), maka akan terbentuk polimer lain. Gambarkan struktur polimer tersebut. (merujuk pada cara penggambaran PET di atas)! (3 poin)

d. Apabila etilen glikol direaksikan dengan asam 1,4-butanadioat, maka akan terbentuk polimer lain. Gambarkan struktur polimer tersebut. (merujuk pada cara penggambaran PET di atas) (3 poin)

e. Etilen glikol dapat dioksidasi lebih lanjut menjadi senyawa turunan aldehidnya dan kemudian

mengalami oksidasi lebih lanjut menjadi turunan asam karboksilatnya. Gambarkan struktur aldehid dan asam karboksilat hasil oksidasi total etilen glikol. Tuliskan nama senyawa asam karboksilat hasil oksidasi total etilen glikol tersebut (5 poin)

SEMOGA BERHASIL