1.docxasss

11
1. Arti Perencanaan Perencanaan tambang dapat diartikan sebagai kegiatan berikut : Penentuan tujuan dan sasaran kegiatan yang ingin dicapai. Proses persiapan secara sistematik mengenai kegiatan yang akan dilakukan. Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan menggunakan sumber dan kemampuan yang tersedia secara berdaya guna dan berdaya hasil. Pembahasan dari persoalan, kemungkinan dan kesempatan yang dapat terjadi yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan. Penentuan dari tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan berdasarkan analisa tujuan dan kesempatan. 2. Fungsi Perencanaan Fungsi perencanaan Tambang tergantung dari jenis perencanaan yang digunakan dan sasaran yang dituju, tetapi secara umum fungsi perencanaan dapat dikatakan antara lain sebagai berikut : Pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam pencapaian tujuan. Perkiraan terhadap masalah pelaksanaan, kemampuan, harapan, hambatan dan kegagalannya mungkin terjadi. Usaha untuk mengurangi ketidakpastian. Kesempatan untuk memilih kemungkinan terbaik. Penyusunan urutan kepentingan tujuan. Alat pengukur atau dasar ukuran dalam pengawasan dan penilaian. Cara penggunaan dan penempatan sumber secara berdaya guna dan berdaya hasil. 3. Tujuan Perencanaan Tambang Tujuan dari pekerjaan perencanaan tambang adalah membuat suatu rencana produksi tambang untuk sebuah cebakan bijih yang akan : Menghasilkan tonase bijih pada tingkat produksi yang telah ditentukan dengan biaya yang semurah mungkin. Menghasilkan aliran kas (cash flow) yang akan memaksimalkan beberapa kriteria ekonomik seperti rate of return atau net present value. 4. Masalah Perencanaan Tambang Masalah perencanaan tambang merupakan masalah yang kompleks karena merupakan problem geometrik tiga dimensi yang selalu berubah dengan waktu. Geometri tambang bukan satu-satunya parameter yang berubah dengan waktu.Parameter-parameter ekonomi penting yang lain pun sering merupakan fungsi waktu pula.

Upload: ahmad-khairul

Post on 07-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

deftrbfrreed

TRANSCRIPT

Page 1: 1.docxasss

1. Arti PerencanaanPerencanaan tambang dapat diartikan sebagai kegiatan berikut :

Penentuan tujuan dan sasaran kegiatan yang ingin dicapai.

Proses persiapan secara sistematik mengenai kegiatan yang akan dilakukan.

Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan menggunakan sumber dan kemampuan

yang tersedia secara berdaya guna dan berdaya hasil.

Pembahasan dari persoalan, kemungkinan dan kesempatan yang dapat terjadi yang

dapat mempengaruhi pencapaian tujuan.

Penentuan dari tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan berdasarkan

analisa tujuan dan kesempatan.

2.  Fungsi PerencanaanFungsi perencanaan Tambang  tergantung dari jenis perencanaan yang digunakan

dan sasaran yang dituju, tetapi secara umum fungsi perencanaan dapat dikatakan

antara lain sebagai berikut :

Pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam

pencapaian tujuan.

Perkiraan terhadap masalah pelaksanaan, kemampuan, harapan, hambatan dan

kegagalannya mungkin terjadi.

Usaha untuk mengurangi ketidakpastian.

Kesempatan untuk memilih kemungkinan terbaik.

Penyusunan urutan kepentingan tujuan.

Alat pengukur atau dasar ukuran dalam pengawasan dan penilaian.

Cara penggunaan dan penempatan sumber secara berdaya guna dan berdaya hasil.

3. Tujuan Perencanaan TambangTujuan dari pekerjaan perencanaan tambang adalah membuat suatu rencana

produksi tambang untuk sebuah cebakan bijih yang akan :

Menghasilkan tonase bijih pada tingkat produksi yang telah ditentukan dengan biaya

yang semurah mungkin.

Menghasilkan aliran kas (cash flow) yang akan memaksimalkan beberapa kriteria

ekonomik seperti rate of return atau net present value.

4.  Masalah Perencanaan TambangMasalah perencanaan tambang merupakan masalah yang kompleks karena

merupakan problem geometrik tiga dimensi yang selalu berubah dengan

waktu. Geometri tambang bukan satu-satunya parameter yang berubah dengan

waktu.Parameter-parameter ekonomi penting yang lain pun sering merupakan fungsi

waktu pula.

5.  Ruang Lingkup Perencanaan Tambang

Page 2: 1.docxasss

Agar perencanaan tambang dapat dilakukan dengan lebih mudah, masalah ini

biasanya dibagi menjadi tugas-tugas sebagai berikut :

a. Penentuan batas dari pitMenentukan batas akhir dari kegiatan penambangan (ultimate pit limit) untuk suatu

cebakan bijih. Ini berarti menentukan berapa besar cadangan bijih yang akan

ditambang (tonase dan kadarnya) yang akan memaksimalkan nilai bersih total dari

cebakan bijih tersebut. Dalam penentuan batas akhir dari pit, nilai waktu dari uang

belum diperhitungkan.

b.  Perancangan pushbackMerancang bentuk-bentuk penambangan (minable geometries) untuk menambang

habis cadangan bijih tersebut mulai dari titik masuk awal hingga ke batas akhir

daripit.  Perancangan pushback atau tahap-tahap penambangan ini membagi

ultimate pitmenjadi unit-unit perencanaan yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola.

Hal ini akan membuat masalah perancangan  tambang tiga dimensi yang kompleks

menjadi lebih sederhana. Pada tahap ini elemen waktu sudah mulai dimasukkan ke

dalam rancangan penambangan karena urut-urutan penambangan pushback telah

mulai dipertimbangkan.

c.  Penjadwalan produksiMenambang bijih dan lapisan penutupnya (waste) di atas kertas, jenjang demi

jenjang mengikuti urutan  pushback, dengan menggunakan tabulasi tonase dan

kadar untuk tiap  pushback yang diperoleh dari tahap 2).  Pengaruh dari berbagai

kadar batas (cut off grade) dan berbagai tingkat produksi bijih dan waste dievaluasi

dengan menggunakan kriteria nilai waktu dari uang, misalnya  net present value. 

Hasilnya akan dipakai untuk menentukan sasaran jadwal produksi yang akan

memberikan tingkat produksi dan strategi kadar batas yang terbaik.

d.  Perencanaan tambang berdasarkan urutan waktuDengan menggunakan sasaran jadwal produksi yang dihasilkan pada tahap 3),

gambar atau peta-peta rencana penambangan dibuat untuk setiap periode waktu

(biasanya per tahun).  Peta-peta ini menunjukkan dari bagian mana di dalam

tambang datangnya bijih dan  waste untuk tahun tersebut.  Rencana penambangan

tahunan ini sudah cukup rinci, di dalamnya sudah termasuk pula jalan angkut dan

ruang kerja alat, sedemikian rupa sehingga merupakan bentuk yang dapat

ditambang. Peta rencana pembuangan lapisan penutup (waste dump) dibuat pula

untuk periode waktu yang sama sehingga gambaran keseluruhan dari kegiatan

penambangan dapat terlihat.

e.  Pemilihan alatBerdasarkan peta-peta rencana penambangan dan penimbunan lapisan penutup dari

tahap 4) dapat dibuat profil jalan angkut untuk setiap periode waktu.  Dengan

Page 3: 1.docxasss

mengukur profil jalan angkut ini, kebutuhan armada alat angkut dan alat muatnya

dapat dihitung untuk setiap periode (setiap tahun). Jumlah alat bor untuk peledakan

serta alat-alat bantu lainnya (dozer, grader, dll.) dihitung pula.

f.  Perhitungan ongkos-ongkos operasi dan kapitalDengan menggunakan tingkat produksi untuk peralatan yang dipilih, dapat dihitung

jumlah gilir kerja (operating shift) yang diperlukan untuk mencapai sasaran

produksi.  Jumlah dan jadwal kerja dari personil yang dibutuhkan untuk operasi,

perawatan dan pengawasan dapat ditentukan.  Akhirnya, ongkos-ongkos operasi,

kapital dan penggantian alat dapat dihitung.

Catatan:

peta-peta yang dihasilkan dalam tahap 1), tahap 2) dan tahap 4) merupakan peta

tampak atas (plan/level maps).

6. TAHAPAN DALAM PERENCANAAN6.1  PendahuluanTahapan dalam perencanaan menurut LEE (1984) dan Taylor (1977) dapat terbagi

tiga tahap, yaitu :

1. Studi Konseptual.

Studi pada tahap pekerjaan awal ini merepresentasikan suatu transformasi dari

suatu ide proyek kedalam usulan investasi yang luas dengan menggunakan metoda-

metoda perbandingan dari definisi ruang lingkup dan teknik-teknik estimasi biaya

untuk mengidentifikasikan suatu kesempatan investasi yang potensial. Biaya modal

dan biaya operasi biasanya didekati dengan perkiraan nisbah yang menggunakan

data historik.

Studi ini akan menekankan pada aspek investasi yang utama dari usulan

penambangan yang memungkinkan. Persiapan studi ini pada umumnya adalah

pekerjaan dari satu atau dua insinyur. Hasil dari studi ini dilaporkan sebagai evaluasi

awal.

Studi ini sering juga disebut order of magnitudes studies atau scoping studies.

Pada umumnya berdasarkan data sementara/tak lengkap dan yang keabsahannya

masih diragukan.

Hasilnya biasanya merupakan suatu dokumen intern dan tidak disebarluaskan di luar

perusahaan yang bersangkutan.

Page 4: 1.docxasss

Di samping meninjau kemungkinan diteruskannya proyek ini, tujuan lainnya adalah

menentukan topik yang harus dievaluasi secara mendalam pada studi yang lebih

rinci di masa yang akan datang.

2.   Pra Studi Kelayakan

Srudi ini adalah suatu pekerjaan pada tingkat menengah (intermedia) dan secara

normal tidak untuk mengambil keputusan. Studi ini mempunyai obyektif didalam

penentuan apakah konsep proyek tersebut menjustifikasi suatu analisis detail oleh

suatu studi kelayakan (apakah studi kelayakan diperlukan) dan apakah setiap aspek

dari proyek adalah kritis dan memerlukan suatu investigasi yang mendalam melalui

suatu studi pendukung.

Studi ini harus dipandang sebagai suatu tahap menengah antara studi konseptual

yang tidak mahal dan suatu studi kelayakan yang relatif mahal. beberapa dari studi

ini dibuat oleh suatu tim (terdiri 2 & 3 orang). Kedua atau ketiga orang ini

mempunyai akses ke konsultan dalam berbagai bidang, selain dapat berupa usaha

dari multi group.

Data yang digunakan lebih lengkap dan kualitasnya lebih baik.

Beberapa pekerjaan paling tidak telah dilakukan untuk semua aspek penting dari

proyek seperti pengujian metalurgi bijih, geoteknik, lingkungan, dsb.

Bagi perusahaan tambang besar, studi pra-kelayakan ini cenderung masih dianggap

sebagai dokumen intern. Perusahaan yang lebih kecil sering menggunakan dokumen

ini untuk mencari dana di pasar modal untuk membiayai studi-studi selanjutnya.

(Ingat kasus Bre-X/Busang!).

3. Studi Kelayakan

Sering pula disebut sebagai bankable feasibility study. Hasilnya merupakan

suatubankble document yang hampir selalu ditujukan untuk mencari modal untuk

membiayai proyek tersebut. Karena itu, dokumen yang dihasilkan ini biasanya

disebarluaskan pula di luar perusahaan.

Semua aspek utama harus dibahas dalam tahap ini. Hampir semua aspek tambahan

harus dibahas pula.

3.2  Biaya Perencanaan

Biaya perencanaan (Lee, 1984) bervariasi bergantung kepada ukuran dan faktor

alamiah proyek, tipe dari studi yang dilakukan, jumlah alternatif yang harus diteliti

dan sejumlah faktor lain.

Atau bisa dinyatakan dalam persamaan berikut :

Page 5: 1.docxasss

Biaya = f (ukuran & sifat dari proyek, jenis studi, jumlah

alternatif yang diinvestigasi, dll).

Dalam rangka menghitung biaya atau bagian teknik dari studi tidak termasuk seperti

ongkos pemilikan seperti ongkos pengeboran eksplorasi, uji metalurgi, lingkungan

dan studi hukum, atau studi pendukung lainnya, biasanya dinyatakan sebagai

persentase dari biaya modal dari proyek :

Studi konseptual  =  0,1 – 0,3 % dari biaya total

Studi pra kelayakan     =  0,2 – 0,8 % dari biaya total

Studi kelayakan  =  0,5 – 1,5 % dari biaya total

3.3  Akurasi dari Estimasi

3.3.1 Tonase dan kadar

Pada tahap studi kelayakan, karena pengambilan sampel yang banyak dan

pemeriksaan yang berulang, kadar rata-rata dari penambangan dari beberapa

tonase yang diumumkan, disukai karena diketahui memiliki limit yang dapat

diterima, katakanlah 5%, dan diturunkan dari metoda statistik yang standar.

Walaupun tonase yang pasti dari bijih mungkin untuk tambang terbuka diketahui jika

pemboran eksplorasi dari permukaan, dalam kenyataannya tonase ultimat dari

banyak endapan bervariasi karena ia tergantung pada biaya harga dihubungkan

dengan panjang waktu proyek.

Dua standar yang penting yang dapat didefinisikan untuk sebagian besar tambang

terbuka adalah :

1. Cadangan minimum bijih harus sebanding untuk keperluan yang dibutuhkan untuk

seluruh tahun Cash Flow yang diproyeksikan dalam laporan studi kelayakan haruslah

diketahui dengan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Sebuah tonase ultimat yang potensial, diproyeksikan berlanjut dan optimistik,

seharusnya dikalkulasikan dengan baik untuk mendefinisikan area tambahan yang

berpengaruh untuk penambangan, dan dimana dumping area serta abngunan pabrik

musti diletakkan.

3.3.2  Unjuk kerja

Unit-unit dari penambangan open pit sudah memiliki rate unjuk kerja yang stabil dan

biasanya dicapai jika bekerja dalam organisasi yang baik dan pengorganisasian alat

(misal Shovel dan Truck) secara tepat. Unjuk kerja akan terganggu jika pekerjaan

tambahan (pengupasan tanah penutup dalam sebuah pit) tidak mencukupi.

Page 6: 1.docxasss

Pemeliharaan harus dilakukan dan pekerjaan ini harus dijadwalkan secara baik dan

disediakan dalam laporan studi kelayakan.

3.3.3   Biaya

Beberapa mata biaya, terutama ongkos oeprasi di lapangan, hanya berbeda sedikit

dari tiap tambang dan dapat diketahui secara detail. Beberapa mungkin unik atau

sukar untuk diperkirakan. Umumnya akurasi dalam modal atau estimasi biaya

operasi kembali kepada akurasi dalam kuantitas, kuota yang ada atau unit harga, 

kecukupan ketentuan untuk ongkos tidak langsung dan overhead. Tendensi terakhir

menunjukkan adanya batas yang meningkat.

Akurasi dari modal dan estimasi dari biaya operasi meningkat ketika proyek

meningkat dari studi konseptual ke pra kelayakan dan tahap studi kelayakan.

Normalnya range yang bisa diterima untuk akurasi diberikan sebagai berikut :

Faktor kesalahan dari studi konseptual + 30% dari biaya total

Faktor kesalahan dari pra studi kelayakan + 20% dari biaya total

Faktor kesalahan dari studi kelayakan + 10% dari biaya total.

3.3.4   Harga dan perolehan

Pendapatan selama umur tambang adalah kategori utama dari uang. Itu harus

membayar seluruhnya, termasuk pembayaran kembali dari investasi awal dari uang.

Krena pendapatan adalah dasar yang terbesar dalam mengukur faktor ekonomi

tambang sehingga lebih sensitif mengubah penerimaan daripada mengubah faktor-

faktor lain dari jenis-jenis pengeluaran.

Penerimaan ditentukan oleh kadar, recovery, dan harga dari produk metal. Oleh

karenanya, harga adalah: (a) sejaun ini sangat sulit untuk estimasi dan (b) suatu

jumlah yang besar diluar dari kontrol estimator. Walaupun mengabaikan inflasi,

harga pembelian secara lebar bervariasi terhadap waktu. kecuali komoditi yang bisa

dikontrol dengan tepat, mereka mengarah untuk mengikuti bentuk siklus.

Departemen pemasaran harus menginformasikan hubungan suplai dan permintaan

dan pergerakan harga metal. Mereka dapat juga menyediakan harga rata-rata metal

di luar negeri dalam harga dolar sekarang, baik kemungkinan maupun konservatif.

Harga terakhir berkisar 80% dari kemungkinan atau lebih. Idealnya, walaupun pada

harga konservatif, harus tetap menguntungkan.

7.  CHECKLIST DATA AWAL YANG HARUS DIKUMPULKAN

Page 7: 1.docxasss

Pada awal tahap perencanaan untuk setiap proyek (tambang) yang baru, terdapat

banyak faktor dari berbagai jenis yang harus dipertimbangkan. Beberapa faktor

tersebut dapat dengan mudah diperoleh, sedangkan beberapa faktor lain diperoleh

dengan suatu keharusan melakukan studi yang mendalam (misalnya geometri pit).

Untuk menghindari ketidaklengkapan data, maka sebaiknya dibuat suatu checklist

(rebel, 1975, “Field Work Program Checklist for New Properties”).

Checklist Item

1.   Topografi1. USGS maps  ®  1 : 500      1 : 1000

b.  Special Aerial or lamd survey establish control stations

2.  Kondisi iklim (Climate condition)a.  Ketinggian

b.  Temperatur  ®  rata-rata bulanan sudah cukup.

c.  Prespitasi (untuk penirisan)

rata-rata presipitasi tahunan

rata-rata curah hujan bulanan

rata-rata Run-off (keadaan normal dan flood/banjir)

d.  Angin, maks, tercatat dalam arah.

e.  Kelembaban.

f.  Delay.

g.  Awan, fog.

3.  Aira.  Sumber : mata air, sungai, danau, bor.

b.  Ketersediaan : hukum, kepemilikan, biaya.

c. Kuantitas : ketersediaan perbulan, kesempatan aliran, kemungkinan lokasi

bendungan.

d.  Kualitas : sampel, perubahan-perubahan kualitas, efek kontaminasi.

e.  Sewage Disposal Methode.

4.  Struktur Geologia.  Dalam daerah tambang.

b.  Disekeliling daerah tambang.

Page 8: 1.docxasss

c.  Kemungkinan gempa bumi.

d.  Akibat pada slope (maks. slope).

e.  Estimasi dan kondisi fondasi.

5.  Air Tambanga.  Kedalaman.

b.  Konduktivitas.

c.  Metode Penirisan.

6.  Permukaana. Vegetasi : tipe, metode pembabatan, biaya.

b. Kondisi yang tidak biasa : danau, endapan deposit, pohon-pohon besar.

7.  Tipe/Jenis Batuan (Bijih, overburden)a.  Sample untuk uji kemampuan dibor.

b. Fragmentasi : Hardness, derajat pelapukan, bidang-bidang diskontinu, kecocokan

untuk jalan.

8.  Lokasi untuk Konsentrator.a.  Lokasi tambang, Haul up hill, down hill.

b.  Preparasi lokasi (cut, fill).

c.  Proses air : gravitasi, pompa.

d.  Tailing Disposal.

e.  Fasilitas pemeliharaan.

9.  Tailing Pond (daerah)a.  Lokasi pipa.

b.  Alamiah, bendungan, danau.

c.  Pond overflow.

10. Jalana.  Peta jalan

b.  Informasi jalan-jalan yang ada :

·  lebar, permukaan, batas maksimum beban

·  batas maksimum load sesuai musim

Page 9: 1.docxasss

·  pemeliharaan.

c.  Jalan yang dibuat (harus) oleh perusahaan

·  panjang

·  profile

·  cut and file

·  jembatan

·  pengkondisian tanah

·  dll.

11.    Powera.  Ketersediaan (PLN) : kilovolt, jarak (terdekat), biaya.

b.  Kabel ke SIB.

c.  Lokasi sub station.

d.  Kemungkinan untuk power station sendiri.

12.    Smeltinga.  Ketersediaan pabrik.

b.  Metode pengapalan : jarak, alat angkut, awak, reet, dll.

c.  Biaya.

d. Aspek terhadap lingkungan.

e.  Rel KA, dok.

13.    Kepemilikan lahana.  Kepemilikan : begara, pribadi.

b.  Tata guna lahan.

c.  Harga tanah.

d.  Jenis oplians : sewa, beli, dll.

14. Pemerintaha.  Suasana politik.

b.  Hukum, UU pertambangan.

Page 10: 1.docxasss

c.  Keadaan lokal.

15. Kondisi ekonomia.  Industri utama yang ada, berpengaruh ke infrastruktur.

b.  Kesediaan tenaga kerja.

c.  Skala penggalian.

d.  Struktur pajak.

e.  Ketersediaan sarana, toko, rumah sakit, sekolah, rumah.

1. Ketersediaan material, termasuk bensin, semen, gravel.

g.  Pembelian.

16.    Lokasi Pembuangan (waste) : tambang, rumah sakit, perumahana.  Jarak.

b.  Profil jalan.

c.  Kekungkinan proses lebih lanjut.

17. Aksessibilitas dari kota utama ke luara.  Metode transportasi.

b.  Realibilitas dan transportasi yang tersedia.

c.  Komunikasi.

18. Metode mendapatkan informasia.  Past records (pemerintah).

b.  Memelihara alat-alat komunikasi

c.  Mengunpulkan conto.

d.  Pengukuran dan pengamatan lokasi lapangan.

e.  Survey lapangan

1. Layout pabrik.

g.  Check untuk load informasi

h.  Check hukum lokal.

1. Personal inquiry dan observasi suasana politik dan ekonomi.

2. Peta-peta.

Page 11: 1.docxasss

k.  Cost inquiries.

1. Material.

m.  Membuat utility, avaliability, inquiries.