18 minggu, 17 april 2011 dari mini jadi jumbo fileternyata daun bisa jadi pembatas buku loh! ... pel...

1
FOTO-FOTO: DOK. ONIC METHEANY Menulis itu Mudah FOTO-FOTO: DOK. RAMADHAN ADITYA DOK. BIMA BINTORO Jangan lagi anggap remeh sebuah karya mini. Sebab, dari sesuatu yang kecil itulah kita mampu menghasilkan sebuah mahakarya. CREATIVE MOVE Redaksi menerima tulisan dan hasil karya kamu. Kirimkan ke: [email protected] Cantumkan subjek: KOM untuk komunitas. JUR (Jurnalistik) untuk naskah dari tim jurnalistik kampus/SMA/ SMP. CREA (Creative Move) hadir tiga kali sebulan. Kirimkan karya desain produk, komik, artwork, dan lain-lain. FOTO (Klinik Foto) hadir sebulan sekali. Kirimkan foto-foto terbaik kalian untuk di-review. PARTISIPASI Dari Mini Jadi Jumbo FOTO-FOTO: DOK. RAMADHAN ADITYA Pesan Dari Daun JANGAN dibuang, jangan dibakar, tapi coba kamu kumpulkan daun yang berserakan di sekitar rumah. Sampah daun tersebut ternyata bisa berubah jadi suatu barang yang bermanfaat dengan sedikit sentuhan kreatifmu. Ya, ternyata daun bisa jadi pembatas buku loh! Tidak hanya pembatas buku, tapi juga bisa jadi motivasi buat kamu. Pe- nasaran? Kita buat sama-sama yuk! Alat: Sediakan daun kering tapi pilih dulu daun yang kaku. Hindari daun-daun yang rapuh seperti daun pohon be- limbing. Selain itu, sediakan juga tinta timbul, kertas koran bekas, gunting, lem kertas dan kertas putih polos. Jangan khawatir, alat-alat dan bah- an-bahan tersebut mudah didapatkan kok dan bisa dibeli di toko buku setempat. Cara Membuat : 1 Hias tepi daun dengan tinta timbul. 5 Tempelkan kertas putih polos terse- but di bagian belakang daun yang sebelumnya sudah ditem- pel dengan kertas koran bekas. 6 Gunting bagian kertas putih polos yang tidak ditempel daun. 7 Hias tepi daun bagian belakang (yang sudah ditempel kertas putih polos bertulis motivasi) dengan tinta timbul. Pembatas bukunya sudah jadi! (M-4) Birgitta Ajeng Destika Putriningtyas Onic Metheany 2 Setelah kering, tempel bagian bela- kang daun ke kertas koran bekas. 3 Gunting bagian kertas koran yang tidak ditempel daun. 4 Tuliskan kata-kata mutiara yang bisa memberikan motivasi buat kamu di atas kertas putih polos. Perkirakan besar tulisan kamu sesuai dengan ukuran daun. TANPA kita sadari, kita sudah melakukan banyak kegiatan yang berhubungan dengan menulis. Mengetik SMS, membuat status di facebook, sampai menulis diary. Tapi, alangkah baiknya jika kita menghasilkan sesuatu dengan menulis. Banyak sekali keuntungan yang didapatkan dengan menulis. Salah satunya kita bisa menghasilkan uang dengan tulisan yang dikirim ke media massa. Jenis tulisan yang dikirim pun beragam, dari cerpen, citizen journalism, tips ringan, dan masih banyak lagi. Berikut ada beberapa tips dari salah satu penulis buku Cem- buru itu Peluru, Odie Rizki. 1 Menulis! Yah, Mulai menulis. Karena jika tak ada keinginan untuk menulis, kamu tak akan bisa menulis dan menciptakan sesuatu. 2 Sediakan penampung ide: catatan saku atau HP. Di mana pun kamu berada selalu siapkan penampung idemu seperti catatan saku atau HP. Tulislah hal-hal yang berkesan, aneh, dan menarik yang ada di sekitarmu karena inspirasi bisa datang dari mana saja. 3 Kenali gaya menulis kamu: kekuatan dan ciri khas. Setiap penulis harus mempunyai identitas dari karyanya. Ada yang senang menulis cerita sendu, bahagia, bahkan horor. Ini diperlukan sebagai ciri khas penulis itu sendiri. 4 Proses menulis penuh gaya: ciptakan ritual yang mer- angsang imajinasi. Penulis dituntut untuk menciptakan suasana yang sesuai dengan keadaan hati. Jangan pak- sakan menulis jika kamu tak ingin. Karena hanya membuang waktu dan tak akan ada hasil yang baik. 5 Banyak membaca. Sibuk menulis? Jangan lupakan membaca. Dari membaca kita akan mendapat sumber inspirasi. Banyak belajar dari hasil karya orang lain agar kamu pun bisa memperbaiki lagi dari tulisanmu. 6 Ingat, tidak ada karya yang jelek. Yang jelek adalah tidak memulai menulis dan berbagi pikiran anda dengan yang lain.(*/M-4) kertas terse- elakang ah ditem- rt s kor n BRIGITTA AJENG ONIC METHEANY Jurnalistik IISIP J IKA kamu sering ber- keliaran di Twitterland, cobalah luangkan sedikit waktu untuk mencari dan berkunjung ke fiksimini . Akun yang dipelopori sekali- gus dimoderatori Agus Noor, Clara Ng, dan Eka Kurniawan ini adalah gudang ribuan cerita mini. Fiksimini adalah sebuah akun yang menampung beragam ki- sah ksi dengan berbagai tema. Tema yang disajikan ksimini sangat banyak dan tentu ber- beda pada setiap harinya. Ketika seorang moderator su- dah melemparkan tema di pagi hari, saat itulah fiksiminiers, sapaan bagi orang-orang yang gemar menulis dan menikmati ksimini, mulai beraksi. Fiksiminiers akan menulis cerita sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dan mereka harus menulis cerita da- lam 140 karakter. Sangat mini, bukan? Memang, inilah yang menjadi ciri khas serta keunikan akun yang ber- avatar jamur ini. Penggu- naan gambar jamur sebagai logo ksimini pun memiliki sebuah losoyang tidak kalah menarik. Menurut Clara, kalau diperhatikan lebih teliti lagi, itu bukan sekadar jamur, tapi rumah jamur. Rumah jamur ada di dunia dongeng, dan dongeng adalah ksi. Rumah jamur sangat kecil. Tapi biar pun kecil, rumah bersifat sebagai peneduh. Be- gitulah yang diharapkan dari ksimini. Walaupun mini, karya yang dihasilkan bisa memberi- kan pencerahan. Fiksimini dibuat sejak Maret 2010. Kehadiran fiksimini di Twitter mampu menarik banyak perhatian orang. Menjelang dua bulan setelah fiksimini didirikan, followers-nya sudah mencapai sekitar 4.000 orang, dan sekarang (12/3) pengikut- nya sudah meningkat menjadi 64.541 orang yang terdiri dari berbagai umur serta berbagai profesi. Mulai dari pelajar SMP, SMA, mahasiswa, pegawai swasta, PNS, wartawan, penulis buku, artis, bahkan ibu rumah tangga. Fiksimini memang seperti mag- net. “Sejak pertama kali mulai didirikan, keramaiannya sudah terlihat,” ujar penulis trilogi Indiana Chronicle itu. Sastra bebas Salah satu follower yang rajin menyebutkan ceritanya ke ksimini adalah Oddie Rizky, 32. Awalnya Oddie mengenal fiksimini dari seorang teman. “Saat itu aku belum tertarik. Profil Penulis Birgitta Ajeng Destika Putriningtyas , mahasiswa Jurusan Jurnalistik IISIP Jakarta. Gemar menulis dan membaca buku. Aku sangat menyukai teater dan aktif bergabung di Teater Kinasih IISIP, Jakarta. Namun, saat ini aku sedang disibukkan dengan kegiatan penelitian untuk persiapan skripsi. Onic Metheany , mahasiswa Jurusan Jurnalistik IISIP Jakarta. Karena senang menulis, aku bergabung di media kampus Epicentrum, Pusat Pemberitaan Independen, dan kini menjabat sebagai redaktur. Aku juga berwira-wiri menjadi bloger di tulisasyik. blogspot.com. FOTO-FOTO: DOK. PRIBADI pernah mereka buat, salah satu contohnya adalah 14 Februari. Film itu mengangkat cerita dari ksimini milik Adit, RT@ rigeladitya, 14 FEBRUARI TA- HUN INI. Aku, coklat dan bunga. Sendiri . Dia belum terbebas dari tanggal 22 Januari, hari pernikahannya. Menarik bukan? Dari sebuah kisah mini, mereka mampu menciptakan sebuah karya dengan skala yang lebih besar lagi seperti buku dan lm. So, jangan lagi anggap remeh sebuah karya mini. Sebab, dari sesuatu yang kerdil itulah kita mampu menghasilkan sebuah mahakarya. Jadi, kalau kamu pikir sastra dan menulis adalah kegiatan yang membosankan, coba pikir ulang deh, karena sastra itu tidak melulu identik dengan kegalauan, kesedihan, dan penuh dengan bahasa mend- ayu-dayu, kok. Sebab, menurut Clara, menu- lis adalah pekerjaan pertu- kangan yang membutuhkan keterampilan. Menulis ksimini adalah bagian dari berlatih ket- erampilan ini. Menikmati fiksimini tentu sama dengan menikmati pem- bacaan ksi dan ditambah den- gan mendapatkan ide-ide segar untuk kelahiran prosa-prosa yang lebih panjang. “Setiap anak muda wajib be- rani membuka pikirannya agar dapat melihat dunia dalam segala perspektif. Menulis ksi adalah menulis dunia. Tanpa pikiran yang terbuka, seorang penulis takkan bisa dilahirkan,” tutup Clara. (M-1) nulis yang ereka - ai ki ak au gi, api mur dan kecil. mah . Be- dari karya b i Tapi setelah aku li- hat, ternyata fiksimini tidak hanya berisi cerita yang galau. Cerita mistis dan humor pun ada di situ. Makanya, aku ter- tarik. Walaupun singkat, kita harus cermat memilih kata agar esien dan pintar-pintar meny- impan bom di dalam cerita,” Ujar Oddie saat diwawancarai di Pasar Festival, Kuningan, Jakarta Selatan. Oddie mengatakan, meskip- un fiksimini dibilang sebagai sastra kacangan, dia tidak ber- henti berkarya. Sebab bagi Odd- ie, menulis merupakan suatu upaya pembebasan. “Artinya, saya bisa dengan bebas menuang- kan semua isi pikiran yang mungkin tidak semua dapat saya tuangkan dalam media yang lain. Isi pikiran adalah ide, imajinasi, seperti suara yang akan saya teriakkan dengan bebas dalam bentuk tulisan,” tambahnya. Banyak keuntungan yang Oddie dapat saat dia mengikuti ksimini. Selain bisa bertemu dan berkumpul dengan ang- gota fiksiminiers Jakarta, dia dapat kesempatan untuk bisa membuat buku Cemburu Itu Pe- luru yang digagas beberapa ksimi- ni ers dari kota lain. Hal positif lainnya juga dirasakan Ramadhan Aditya, 21, salah satu anggota fiksiminiers Jakarta. Adit mengaku, banyak ilmu yang didapat sebab ia bisa berdiskusi dengan para penulis senior mengenai tulisannya. “Saat ini gue juga dapat kesempatan membuat buku antologi sajak bersama ksimi- niers lainnya dan akan launch- ing saat ulang tahun ksimini yang pertama,” kata maha- siswa IISIP Jakarta itu. Langkah awal Selain membuat buku, fik- siminiers juga aktif membuat film pendek. Uniknya, kisah film-film pendek ini berasal dari cerita mini yang sudah n n ah polos an tinta nya sudah n Gathering komunitas Fiksimini, workshop kelas kreatif Fiksimini pada 28 November 2010 di Museum Mandiri. 18 MINGGU, 17 APRIL 2011 Odie Rizki memberikan pelatihan menulis.

Upload: phammien

Post on 11-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

FOTO-FOTO: DOK. ONIC METHEANY

Menulis itu Mudah

FOTO-FOTO: DOK. RAMADHAN ADITYA

DOK. BIMA BINTORO

Jangan lagi anggap remeh sebuah karya mini. Sebab, dari sesuatu yang kecil itulah kita mampu menghasilkan sebuah mahakarya.

CREATIVE MOVE

Redaksi menerima tulisan dan hasil karya kamu. Kirimkan ke: [email protected]

Cantumkan subjek: KOM untuk komunitas.JUR (Jurnalistik) untuk naskah dari tim jurnalistik kampus/SMA/SMP.CREA (Creative Move) hadir tiga kali sebulan. Kirimkan karya desain produk, komik, artwork, dan lain-lain.

FOTO (Klinik Foto) hadir sebulan sekali. Kirimkan foto-foto terbaik kalian untuk di-review.

PARTISIPASI

Dari MiniJadi Jumbo

FOTO-FOTO: DOK. RAMADHAN ADITYA

Pesan Dari DaunJANGAN dibuang, jangan dibakar, tapi coba kamu kumpulkan daun yang berserakan di sekitar rumah. Sampah daun tersebut ternyata bisa berubah jadi suatu barang yang bermanfaat dengan sedikit sentuhan kreatifmu. Ya, ternyata daun bisa jadi pembatas buku loh! Tidak hanya pembatas buku, tapi juga bisa jadi motivasi buat kamu. Pe-nasaran? Kita buat sama-sama yuk!

Alat:

Sediakan daun kering tapi pilih dulu daun yang kaku. Hindari daun-daun yang rapuh seperti daun pohon be-limbing. Selain itu, sediakan juga tinta timbul, kertas koran bekas, gunting, lem kertas dan kertas putih polos.

Jangan khawatir, alat-alat dan bah-an-bahan tersebut mudah didapatkan kok dan bisa dibeli di toko buku setempat.

Cara Membuat :

1Hias tepi daun dengan tinta timbul.

5Tempelkan kertas putih polos terse-

but di bagian belakang daun yangsebelumnya sudah ditem-pel dengan kertas koran bekas.

6Gunting bagian kertas putih polos yang tidak

ditempel daun.

7Hias tepi daun bagian belakang (yang sudah

ditempel kertas putih polos bertulis motivasi) dengan tinta timbul. Pembatas bukunya sudah jadi! (M-4)

Birgitta Ajeng Destika Putriningtyas Onic Metheany

2Setelah kering, tempel bagian bela-kang daun ke kertas koran bekas.

3Gunting bagian kertas koran yang tidak ditempel daun.

4Tuliskan kata-kata mutiara yang bisa memberikan motivasi buat

kamu di atas kertas putih polos. Perkirakan besar tulisan kamu sesuai dengan ukuran daun.

TANPA kita sadari, kita sudah melakukan banyak kegiatan yang berhubungan dengan menulis. Mengetik SMS, membuat status di facebook, sampai menulis diary.

Tapi, alangkah baiknya jika kita menghasilkan sesuatu dengan menulis. Banyak sekali keuntungan yang didapatkan dengan menulis. Salah satunya kita bisa menghasilkan uang dengan tulisan yang dikirim ke media massa.

Jenis tulisan yang dikirim pun beragam, dari cerpen, citizen journalism, tips ringan, dan masih banyak lagi.

Berikut ada beberapa tips dari salah satu penulis buku Cem-buru itu Peluru, Odie Rizki.

1Menulis!Yah, Mulai menulis. Karena jika tak ada keinginan untuk menulis, kamu tak akan bisa menulis dan menciptakan

sesuatu.

2Sediakan penampung ide: catatan saku atau HP.Di mana pun kamu berada selalu siapkan penampung idemu seperti catatan saku atau HP. Tulislah hal-hal yang

berkesan, aneh, dan menarik yang ada di sekitarmu karena inspirasi bisa datang dari mana saja.

3Kenali gaya menulis kamu: kekuatan dan ciri khas.Setiap penulis harus mempunyai identitas dari karyanya. Ada yang senang menulis cerita sendu, bahagia, bahkan

horor. Ini diperlukan sebagai ciri khas penulis itu sendiri.

4Proses menulis penuh gaya: ciptakan ritual yang mer-angsang imajinasi. Penulis dituntut untuk menciptakan suasana yang sesuai dengan keadaan hati. Jangan pak-

sakan menulis jika kamu tak ingin. Karena hanya membuang waktu dan tak akan ada hasil yang baik.

5Banyak membaca.Sibuk menulis? Jangan lupakan membaca. Dari membaca kita akan mendapat sumber inspirasi. Banyak belajar dari

hasil karya orang lain agar kamu pun bisa memperbaiki lagi dari tulisanmu.

6Ingat, tidak ada karya yang jelek. Yang jelek adalah tidak memulai menulis dan berbagi pikiran anda dengan yang lain.(*/M-4)

kertas terse-

elakang

ah ditem-rt s kor n

BRIGITTA AJENG

ONIC METHEANY

Jurnalistik IISIP

JIKA kamu sering ber-keliaran di Twitterland, coba lah luangkan sedikit waktu untuk mencari dan

berkunjung ke fiksimini. Akun yang dipelopori sekali-gus dimoderatori Agus Noor, Clara Ng, dan Eka Kurniawan ini adalah gudang ribuan cerita mini.

Fiksimini adalah sebuah akun yang menampung beragam ki-sah fi ksi dengan berbagai tema. Tema yang disajikan fi ksimini sangat banyak dan tentu ber-beda pada setiap harinya.

Ketika seorang moderator su-dah melemparkan tema di pagi hari, saat itulah fiksiminiers, sapaan bagi orang-orang yang gemar menulis dan menikmati fi ksimini, mulai beraksi.

Fiksiminiers akan menulis cerita sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dan mereka harus menulis cerita da-lam 140 karakter. Sangat mini, bukan?

Memang, inilah yang menjadi ciri khas serta keunikan akun yang ber-avatar jamur ini. Penggu-naan gambar jamur sebagai logo fi ksimini pun memiliki sebuah fi losofi yang tidak kalah menarik.

Menurut Clara, kalau diperhatikan lebih teliti lagi, itu bukan sekadar jamur, tapi rumah jamur. Rumah jamur ada di dunia dongeng, dan dongeng adalah fi ksi.

Rumah jamur sangat kecil. Tapi biar pun kecil, rumah bersifat sebagai peneduh. Be-gitulah yang diharapkan dari fi ksimini. Walaupun mini, karya yang dihasilkan bisa memberi-kan pencerahan.

Fiksimini dibuat sejak Maret 2010. Kehadiran fiksimini di Twitter mampu menarik banyak perhatian orang. Menjelang dua bulan setelah fiksimini didirikan, followers-nya sudah mencapai sekitar 4.000 orang, dan sekarang (12/3) pengikut-nya sudah meningkat menjadi 64.541 orang yang terdiri dari berbagai umur serta berbagai profesi.

Mulai dari pelajar SMP, SMA, mahasiswa, pegawai swasta, PNS, wartawan, penulis buku, artis, bahkan ibu rumah tangga. Fiksimini memang seperti mag-net. “Sejak pertama kali mulai didirikan, keramaiannya sudah terlihat,” ujar penulis trilogi Indiana Chronicle itu.

Sastra bebasSalah satu follower yang rajin

menyebutkan ceritanya ke fi ksimini adalah Oddie Rizky, 32. Awalnya Oddie mengenal fiksimini dari seorang teman. “Saat itu aku belum tertarik.

Profil Penulis B i r g i t t a A j e n g D e s t i k a Putr in ingtyas , mahasiswa Jurusan Jurnalistik IISIP Jakarta. Gemar menulis dan membaca

buku. Aku sangat menyukai teater dan aktif bergabung di Teater Kinasih IISIP, Jakarta. Namun, saat ini aku sedang disibukkan dengan kegiatan penelitian untuk persiapan skripsi.

O n i c M e t h e a n y , mahasiswa Jurusan Jurnalistik IISIP Jakarta. Karena senang menulis, aku bergabung di media kampus Epicentrum, Pusat Pember i taan Independen, dan kini

menjabat sebagai redaktur. Aku juga berwira-wiri menjadi bloger di tulisasyik.blogspot.com.

FOTO-FOTO: DOK. PRIBADI

pernah mereka buat, salah satu contohnya adalah 14 Februari. Film itu mengangkat cerita dari fi ksimini milik Adit, RT@rigeladitya, 14 FEBRUARI TA-HUN INI. Aku, coklat dan bunga. Sendiri. Dia belum terbebas dari tanggal 22 Januari, hari pernikahannya.

Menarik bukan? Dari sebuah kisah mini, mereka mampu menciptakan sebuah karya dengan skala yang lebih besar lagi seperti buku dan fi lm.

So, jangan lagi anggap remeh sebuah karya mini. Sebab, dari sesuatu yang kerdil itulah kita mampu menghasilkan sebuah mahakarya.

Jadi, kalau kamu pikir sastra dan menulis adalah kegiatan yang membosankan, coba pikir ulang deh, karena sastra itu tidak melulu identik dengan kegalauan, kesedihan, dan penuh dengan bahasa mend-ayu-dayu, kok.

Sebab, menurut Clara, menu-lis adalah pekerjaan pertu-kangan yang membutuhkan keterampilan. Menulis fi ksimini adalah bagian dari berlatih ket-erampilan ini.

Menikmati fiksimini tentu sama dengan menikmati pem-bacaan fi ksi dan ditambah den-gan mendapatkan ide-ide segar untuk kelahiran prosa-prosa yang lebih panjang.

“Setiap anak muda wajib be-rani membuka pikirannya agar dapat melihat dunia dalam segala perspektif. Menulis fi ksi adalah menulis dunia. Tanpa pikiran yang terbuka, seorang penulis takkan bisa dilahirkan,” tutup Clara. (M-1)

nulis yang ereka

-ai ki ak

au gi, api

mur dan

kecil. mah . Be-dari

karya b i

Tapi setelah aku li-hat, ternyata fiksimini tidak hanya berisi cerita yang galau. Cerita mistis dan humor pun ada di situ. Makanya, aku ter-tarik. Walaupun singkat, kita harus cermat memilih kata agar efi sien dan pintar-pintar meny-impan bom di dalam cerita,” Ujar Oddie saat diwawancarai di Pasar Festival, Kuningan, Jakarta Selatan.

Oddie mengatakan, meskip-un fiksimini dibilang sebagai sastra kacangan, dia tidak ber-henti berkarya. Sebab bagi Odd-

ie, menulis merupakan suatu upaya

pembebasan. “Artinya, saya bisa dengan bebas menuang-kan semua isi pikiran yang mungkin tidak semua dapat saya tuangkan dalam media yang lain. Isi pikiran adalah ide, imajinasi, seperti suara yang akan saya teriakkan dengan bebas dalam bentuk tulisan,” tambahnya.

Banyak keuntungan yang Oddie dapat saat dia mengikuti fi ksimini. Selain bisa bertemu dan berkumpul dengan ang-gota fiksiminiers Jakarta, dia dapat kesempatan untuk bisa

membuat buku Cemburu Itu Pe-luru yang digagas beberapa fi ksimi-niers dari kota lain.

Hal posi t i f la innya juga d i r a s a k a n R a m a d h a n Aditya , 21 , s a l a h s a t u

anggota fiksiminiers Jakarta. Adit mengaku, banyak ilmu yang didapat sebab ia bisa berdiskusi dengan para penulis senior mengenai tulisannya.

“Saat ini gue juga dapat kesempatan membuat buku antologi sajak bersama fi ksimi-niers lainnya dan akan launch-ing saat ulang tahun fi ksimini yang pertama,” kata maha-siswa IISIP Jakarta itu.

Langkah awalSelain membuat buku, fik-

siminiers juga aktif membuat film pendek. Uniknya, kisah film-film pendek ini berasal dari cerita mini yang sudah

n

n ah polos

an tinta nya sudah

n

Gathering komunitas Fiksimini, workshop kelas kreatif Fiksimini pada 28 November 2010 di Museum Mandiri.

18 MINGGU, 17 APRIL 2011

Odie Rizki memberikan pelatihan menulis.