179626456 teknik pencabutan gigi doc

8
TEKNIK PENCABUTAN GIGI MAKSILA, MANDIBULA, ANTERIOR, DAN POSTERIOR Pencabutan gigi yang ideal adalah pencabutan sebuah gigi atau akar gigi yang utuh tanpa menimbulkan rasa sakit, dengan trauma yang sekecil mungkin pada jaringannya sehingga luka bekas pencabutan akan sembuh secara normal dan tidak menimbulkan problema prostetik pasca bedah. Pada dasarnya hanya terdapat dua metode pencabutan. Metode pertama yang cukup memadai dalam sebagian besar kasus biasanya disebut “forceps extraction(pencabutan dengan tang), dan terdiri dari pencabutan gigi atau akar gigi dengan menggunakan tang atau bein atau keduanya. Ujung instrument-instrumen ini ditekan masuk ke dalam membrane periodontal antara akar gigi dan dinding tulang soket. Metode ini lebih baik disebut sebagai pencabutan “intra-alveolar”. Metode pancabutan pencabutan yang lain adalah memisahkan gigi atau akar gigi dari perlekatannya dengan tulang. Pemisahan ini dilakukan dengan mengambil sebagian tulang penyangga akar gigi itu, kemudian dikeluarkan dengan menggunakan bein dan/atau tang. Teknik ini disebut “surgical method” (metode pembedahan),

Upload: dedeh-reskasari

Post on 22-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

wrerrasferfe

TRANSCRIPT

TEKNIK PENCABUTAN GIGI MAKSILA, MANDIBULA,

ANTERIOR, DAN POSTERIOR

Pencabutan gigi yang ideal adalah pencabutan sebuah gigi atau akar gigi yang utuh tanpa menimbulkan rasa sakit, dengan trauma yang sekecil mungkin pada jaringannya sehingga luka bekas pencabutan akan sembuh secara normal dan tidak menimbulkan problema prostetik pasca bedah.

Pada dasarnya hanya terdapat dua metode pencabutan. Metode pertama yang cukup memadai dalam sebagian besar kasus biasanya disebut forceps extraction (pencabutan dengan tang), dan terdiri dari pencabutan gigi atau akar gigi dengan menggunakan tang atau bein atau keduanya. Ujung instrument-instrumen ini ditekan masuk ke dalam membrane periodontal antara akar gigi dan dinding tulang soket. Metode ini lebih baik disebut sebagai pencabutan intra-alveolar.

Metode pancabutan pencabutan yang lain adalah memisahkan gigi atau akar gigi dari perlekatannya dengan tulang. Pemisahan ini dilakukan dengan mengambil sebagian tulang penyangga akar gigi itu, kemudian dikeluarkan dengan menggunakan bein dan/atau tang. Teknik ini disebut surgical method (metode pembedahan), atau lebih baik disebut sebagai pencabutan trans-alveolar.

Tang-tang Untuk Pencabutan Gigi.

Pola tang yang paling sedrehana dan paling efisien adalah tang lurus untuk gigi rahang atas. Bila tang tersebut digunakan pada gigi atau akar gigi, ujung paruh harus didorong masuk sepanjang membrane periodontal. Hal ini akan benar-benar mudah jika ujung paruhnya benar-benar tajam, karena ujung paruh yang tajam tidak hanya memotong serabut periodontal dengan baik tetapi juga memudahkan operator untuk mencari jalannya sepanjang permukaan akar. Sumbu panjang paruh harus terletak pada atau sejajar dengan sumbu panjang akar gigi.

Tang lurus mudah digunakan untuk gigi insisivus dan caninus rahang atas, tapi bila digunakan pada gigi molar dan premolar rahang atas, maka bibir bawah dan insisivus rahang bawah akan menghalangi paruh untuk berada sejajar dengan sumbu panjang akar gigi. Untuk mengatasi kesulitan ini, dibentuklah lekukan pada tang (berbentuk huruf S) untuk pencabutan gigi premolar dan molar rahang atas. Premolar rahang atas bisa memiliki satu akar atau dua akar yang berdampingan pada bagian bukal dan palatal. Jadi, sepasang paruh untuk premolar rahang atas memiliki bentuk sama satu sama lain sehingga instrument ini dapat digunakan untuk mencabut gigi premolar kanan maupun premolar kiri rahang atas. Sedangkan molar rahang atas memiliki satu akar pada palatal dan dua akar bukal, maka bentuk paruh pada satu sisi dengan sisi yang lain berbeda. [aruh palatal dibentuk untuk memegang saru akat, dan paruh bukal dibentuk untuk memegang akar mesiobukal dan akar distobukal pada bagian apeks dari furkasi. Karena perbedaan bentuk paruh tersebut, maka tang untuk mencabut molar kanan rahang atas berbeda dengan tang untuk mencanut molar kiri rahang atas.

Tang-tang rahang bawah memiliki paruh yang membentuk sudut tegak lurus terhadap handle tang. Tang akar rahang bawah dengan paruh yang kecil digunakan untukmencabut insisivus, premolar, dan akar-akar rahang bawah. Sedangkan paruh dengan ujung yang tebal digunakan untuk mencabut caninus atau akar-akar yang besar. Karena molar rahang bawah memiliki akar mesial dan distal, maka paruh bukal dan lingual tang molar rahang bawah memiliki bentuk yang sama, sehingga dapat digunakan untuk mencabut molar kanan maupun kiri.Pencabutan Gigi Geligi Rahang Atas.

1.Insisivus sentral, sering memiliki akar yang berbentuk konus dan dapat diatasi dengan hanya melakukan gerakan rotasi.2.Insisivus lateral, memiliki akar-akar yang ramping dan seringkali permukaan mesial maupun distalnya rata. Pilihlah tang dengan ujung paruh yang kecil dan pegang erat akarnya dengan baik sebelum memberikan tekanan pada gigi tersebut.

3.Caninus, memiliki akar yang panjang dan kuat dengan potongan melintang yang berbentuk segitiga. Bila akan melakukan pencabutan berganda (lebih dari satu gigi), maka sebaiknya mencabut caninus terlebih dahulu sebelum insisivus lateral dan premolar pertama untuk mengurangi kemungkinan terjadinya fraktur pada lapisan tulang labial pada saat caninus dicabut. Karena pencabutan terlebih dahulu pada gigi insisivus lateral dan premolar akan melemahkan lapisan tulang labial.

4.Premolar pertama rahang atas, memiliki dua akar kecil yang mungkin membengkok dan meregang dan selama pencabutan sering terjadi fraktur. Dalam beberapa kasus, sumbu panjang gigi ini miring ke mesial seiring dengan bergeraknya gigi kea rah oklusal, apeksnya lebih dekat ke apeks caninus daripada ke apeks premolar kedua. Adalah penting memperhatikan inklinasi gigi dan bertindaklah dengan cermat dalam mensejajarkan paruh tang yang kecil sepanjang sumbu panjang gigi tersebut.

5.Premolar kedua rahang atas, sering terletak di sebelah lingual pada rongga mulut dengan gigi yang berdesakan. Dalam beberapa kasus, gigi tersebut mungkin dapat dipegang bagian mesiodistalnya, jika tang dipegang menyilang terhadap lengkung gigi dan mencabutnya dengan cara ini. Jika hal ini tidak dapat dilakukan, gigi harus dicabut melalui pembedahan.

6.Molar pertama rahang atas, memiliki akar-akar yang meregang lebar, dan jika menggunakan tang molar, bekerjalah dengan cermat untuk memastikan bahwa ujung paruh tang telah benar-benar masuk ke membrane periodontal dan memegang massa-akarnya. Dalam beberapa kasus, pencabutan trans-alveolar dengan pemecahan akar merupakan indikasinya.

7.Molar kedua rahang atas, dalam sebagian kasus massa-akarnya terletak miring terhadap mahkota. Dan jika molar pertama rahang atas telah hilang, molar kedua akan bermigrasi, maka molar ini cenderung berotasi ke anterior dengan bersumbu pada akar palatal dan tiltling ke mesial. Dalam kedua keadaan tersebut, akan dijumpai kesulitan dan bahkan tidak mungkin untuk memegang massa-akar dengan tang molar, sehingga harus digunakan tang premolar rahang atas, paruh bukal harus diletakkan dengan hati-hati pada akar mesiobukal atau akar distobukal, tapi jangan diantaranya.

8.Molar ketiga rahang atas, dalam sebagian besar kasus, akarnya memiliki bentuk konus dan lurus, tapi kadang-kadang bentuk akar yang rumit dapat menyebabkan gigi ini sulit dicabut dengan tang, dan dalam kasus-kasus ini pencabutan dengan pembedahan merupakan indikasinya.

Pencabutan Gigi Geligi Rahang Bawah.

1. Insisivus rahang bawah, memiliki akar-akar yang kecil dan rata pada bagian sampingnya (pipih). Gigi geligi ini sangat mudah untuk dicabut tetapi kadang-kadang juga sangat rapuh, sehingga harus digunakan tang dengan ujung paruh yang kecil.

2. Caninus rahang bawah, memiliki akar yang lebih panjang dan lebih kokoh daripada akar gigi tetangganya. Apeksnya sering memiliki inklinasi ke distal. Harus digunakan tang dengan ujung paruh yang lebih lebar dan penggunaannya pada gigi memerlukan kecermatan yang tinggi.

3. Premolar rahang bawah, memiliki akar-akar yang berbentuk runcing dan apeksnya mungkin memiliki inklinasi ke distal. Akar-akar premolar rahang bawah sering tertanam dalam tulang yang padat dan jika terjadi fraktur selama pencabutan, biasanya harus dikeluarkan dengan jalan pembedahan. Tang dengan ujung paruh yang cukup kecil harus digunakan secara hati-hati pada gigi tersebut. Gerakan pertama harus kuat tapi perlahan dan pada kasus dimana hanya terdapat premolar kedua, gerakan permulaannya dapat berupa rotasi. Jika rotasi pertama ini gigi terasa tidak bergerak, maka harus dibantu dengan gerakan lateral. Jika gerakan rotasi ini diteruskan, maka dapat terjadi fraktur spiral dari akar dan meninggalkan fragmen akar yang sulit dikeluarkan.

4. Molar rahang bawah, gigi ini sring menjadi goyang dengan tekanan bukolingual dan kemudian dengan mudah dapat dikeluarkan melalui gerakan rotasi. Pencabuatn molar kedua dan ketiga rahang bawah sering dapat dipermudah dengan penggunaan bein pada bagian mesial sebelum menggunkan tang. Teknik ini tidak boleh digunakan pada pancabutan molar pertama rahang bawah, karena terdapat perbedaan pola akar gigi tersebut dengan premolar kedua. Perlekatan gigi premolar kedua dapat dirusak dengan meneruskan tekanan melalui septum interdental. Pola akar dari molar ketiga rahang bawah sangat beragam sehingga harus dibuat rontgenigram sebelum pencabutan, sekalipun bila gigi itu telah erupsi sempurna. Dalam sebagian kasus, gigi ini lebih baik dicabut dengan jalam pembedahan.DAFTAR PUSTAKA

Howe, Geoffrey L. 1989. Pencabutan Gigi Geligi. Jakarta : EGC.