17830675-tugas-mix-design-dedi.pdf

17
Soal: Campuran beton yang direncanakan adalah campuran beton mutu f’c 40 MPa yang akan digunakan untuk konstruksi rigid pavement (dermaga). Dengan contoh benda uji sebanyak 20 buah benda uji ( silinder ) . Bahan campuran yang dipakai : 1. F’c = 50 mpa 2. Sr = 5 Mpa (k = 1.64) 3. Slump = 45 mm 4. Semen tipe 1 5. Agregat halus = alamiah (batu tidak dipecah) 6. Agregat kasar = batu pecah 7. Benda uji = silinder 8. Hasil Uji Laboraturium : Ayakan (mm) Pasir (% lolos) Kerikil (% lolos) 38 19 9,6 4,8 2,4 1,2 0,6 0,3 0,15 - - 100 95 87 78 62 25 3 100 100 52 7 0 - - - -

Upload: adi-atmadilaga

Post on 11-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Soal:

    Campuran beton yang direncanakan adalah campuran beton mutu fc 40 MPa yang

    akan digunakan untuk konstruksi rigid pavement (dermaga). Dengan contoh benda uji

    sebanyak 20 buah benda uji ( silinder ) .

    Bahan campuran yang dipakai :

    1. Fc = 50 mpa

    2. Sr = 5 Mpa (k = 1.64)

    3. Slump = 45 mm

    4. Semen tipe 1

    5. Agregat halus = alamiah (batu tidak dipecah)

    6. Agregat kasar = batu pecah

    7. Benda uji = silinder

    8. Hasil Uji Laboraturium :

    Ayakan

    (mm)

    Pasir

    (% lolos)

    Kerikil

    (% lolos)38

    19

    9,6

    4,8

    2,4

    1,2

    0,6

    0,3

    0,15

    -

    -

    100

    95

    87

    78

    62

    25

    3

    100

    100

    52

    7

    0

    -

    -

    -

    -

  • Agregat halus

    Agregat kasar

    Absorbsi 1,2% 2,2%BJ (sdd) 2,7% 2,72%Y lepas 1,35 Kg/L 1,42 Kg/LKadar air 1,15% 1,25%

    9. Susunan besar butir kerikil

    Ayakan

    B2.882

    % Berat yang lewat pada ayakan4.8 38 4.8 19 4.8 9.6

    38

    19

    9.6

    4.8

    95 100

    37 70

    10 40

    0 5

    100

    95 100

    30 60

    0 10

    100

    100

    50 85

    1 -10

    Batas batas susunan besar butir agregat gabungan

    Ayakan

    BS.882

    mm

    % Berat yang lewat pada ayakan

    Besar butir maksimum (mm)76 38 19 9.6

    76

    38

    19

    9.6

    4.8

    2.4

    1.2

    0.6

    0.3

    0.15

    100

    47 63

    35 52

    26 42

    20 35

    17 29

    13 24

    8 17

    4 9

    -

    100

    100

    50 75

    35 60

    23 47

    18 37

    12 30

    7 23

    3 15

    2 6

    100

    100

    100

    45 75

    29 49

    23 42

    15 35

    9 28

    2 13

    1 3

    100

    100

    100

    100

    28 75

    21 60

    17 47

    14 35

    5 21

    1 1

    Dapat disimpulkan besar butir maksimum = 19 mm 20 mm

  • L angkah-langkah yang dilakukan dalam perencanaan campuran adalah sebagai berikut :

    1. Menentukan kuat tekan yang disyarakatkan ( Characteristic Strength )

    Dalam percobaan ini ditentukan mutu rencana beton fc 50 MPa berarti beton dengan

    kuat tekan karakteristik 500 Kg/cm2 atau 50 N/mm2 pada umur 28 hari dengan jumlah

    bagian yang cacat (Proportion Defective ) sebesar 5 %.

    2. Deviasi Standar Rencana

    Ditetapkan sebesar 50 Kg/cm2 atau 5 N/mm2.

    3. Margin ( Nilai Tambah )

    Rumus : Margin = k x d

    Dimana : d = standar deviasi = 5 N/mm2

    k = ketetapan statistik yang nilainya tergantung pada prosentase hasil uji

    yang lebih rendah dari fc. Dalam hal ini diambil 5 % dan nilai k =

    1,64.

    Jadi Margin = 1,64 x 5 = 8,2 N/mm2

    4. Kuat tekan rata-rata yang ditargetkan ( Target Mean Strength )

    Rumus : Target Mean Strength = Characteristic Strength +Margin

    Target Mean Strength = 50 + 8,2 = 58,2 N/mm2

    5. Tipe Semen

    Jenis semen yang digunakan adalah semen tipe I

    6. Tipe Aggregat

    Jenis aggregat yang digunakan dalam pembuatan beton ini adalah :

    - Coarse Aggregate ( Aggregat Kasar ) : batu pecah (crushed)

    - Fine Aggregate ( Aggregat Halus) : alamiah (uncrushed)

    7. Faktor Air Semen Bebas ( Free Water Cement Ratio )

  • Dari tabel 2.1 ( Perkiraan Kekuatan Tekan Beton dalam N/mm2, pendekatan dengan

    faktor air semen = 0,43), dengan data sebagai berikut : - TipeSemen : PPC tipe I

    - Tipe Aggregat Kasar : Batu pecah (uncrushed)

    - Umur Beton : 28 hari

    JENIS SEMENJENIS AGREGAT

    KASAR

    KEKUATAN TEKAN (N/mm2)PADA UMUR

    (HARI)3 7 28 91

    BENTUK BENDA

    UJI

    Semen Portland

    Type 1 atau

    Semen Tahan

    Sulfat Type II, V

    Batu Tak Dipecahkan 17 23 33 40Batu Pecah 19 27 37 45 Silinder

    Batu Tak Dipecahkan 20 28 40 48Batu Pecah 23 32 45 54 Kubus

    Semen Portland

    Type III

    Batu Tak Dipecahkan 21 28 38 44Batu Pecah 25 33 44 48 Silinder

    Batu Tak Dipecahkan 25 31 46 53Batu Pecah 30 40 53 60 Kubus

    Tabel 1Perkiraan Kekuatan Tekan (N/mm2) Beton dengan faktor air semen 0.5 dan jenis semen dan

    agregat kasar yang biasa dipakai di Indonesia

    Dengan menggunakan tabel diatas dengan data yang telah ditetapkan, maka kekuatan tekan

    beton pada 28 hari dengan menggunakan semen Type 1 dan jenis agregat kasar adalah batu

    pecah sebesar 37 N/mm2. Kuat tekan tersebut diplotkan kedalam grafik 1 maka akan

    didapatkan harga faktor air semen berdasarkan data dari Tabel 2 maka :

    Faktor air semen = 0.43

  • Grafik 1. Hubuangan antara kuat tekan dan factor air semen

    8. Faktor Air Semen Bebas Maksimum

    Untuk menentukan nilai faktor air bebas maksimum kita dapat menentukaan

    berdasarkan SK SNI T-15-1990. SK SNI pada table 3 menentukan faktor air semen untuk

    berbagai macam pembetonan dalam lingkungan khusus digunakan untuk konstruksi rigid

    pavement (dermaga).

    JUMLAH SEMEN MINIMUM

    PER m Beton (kg)

    NILAI FAKTOR

    SEMEN MAKSIMUMBeton di dalam ruang bangunan :

    Keadaan keliling non-korosif 275 0.6

  • Keadaan keliling korosif disebabkan

    oleh kondensasi atau uap korosif325 0.52

    Beton di luar ruang bangunan: Tidak terlindung dari hujan dan terik

    matahari langsung325 0.6

    Terlindung dari hujan dan terik

    matahari langsung275 0.6

    Beton yang masuk kedalam tanah: Mengalami keadaan basah dan kering

    yang berganti-ganti325 0.55

    Mendapat pengaruh Sulfat dan alkali

    dari tanah

    Tabel 2Persyaratan jumlah semen minimum dan faktor air semen maksimum untuk berbagai

    macam pembetonan dalam lingkungan khusus.

    Dari tabel diatas dengan menggunakan data yang telah ditetapkan maka:

    Jumlah semen minimum beton per m3 = 325 kgNilai faktor air semen maksimum = 0.6Nilai faktor air semen yang diperoleh dari butir 7 lebih kecil dari nilai faktor air semen

    maksimum, maka yang dipakai adalah nilai faktor air semen yang terendah = 0.43

    9. Menentukan nilai Slump

    Ditentukan nilai Slump 45 mm.

    10..Menentukan agregat maksimum

    Ditentukan besar butir aggregat maksimum adalah 20 mm.

    11. Kadar air bebas (Free Water Content)

    Dari Tabel 2.3 (perkiraan kadar air bebas dalam kg/m3 untuk berbagai jenis

    dan ukuran agregat serta slump ), dengan data sebagai berikut :

    Slump : 45mm

    Maximum size of agregate : 20 mm

  • Type of Aggregate : Coarse : Crushed

    Fine : Uncrushed

    S L U M P (mm) 0-10 10-30 30-60 60-100UKURAN BESAR

    BUTIRJENIS AGREGAT

    10batu tak dipecahkan 150 180 205 225batu pecah 180 205 230 250

    20batu tak dipecahkan 135 160 180 195batu pecah 170 190 210 225

    40batu tak dipecahkan 115 140 160 175batu pecah 155 175 190 205

    TABEL 3. Perkiraan Kadar Air Bebas dalam kg/m3 Untuk Berbagai Jenis dan Ukuran Agregat Serta Slump.

    Didapat nilai freewater content untuk:

    Crushed Coarse Aggregate : 210 Kg/m3

    Uncrushed Fine Aggregate : 180 Kg/m3

    Rumus : Free Water Content = (2/3 x Wf) + (1/3 x Wc)

    Dimana : Wf = kadar air bebas untuk aggregat halus( Uncrushed )

    = 180 Kg/m3

  • Wc = kadar air bebas untuk aggregat kasar (Crushed )

    = 210 Kg/m3

    Free water content = (2/3 x 180) + (1/3 x 210) = 190 Kg/m3

    12. Kadar semen (Cement Content)

    Cement Content = Free Water Content / Free Water Cement Ratio

    = 190 /0,43

    = 441,86 Kg/m3

    13.Kadar semen maksimum (Maximum Cement Content)

    Tidak ditentukan

    14. Kadar Semen Minimum (Minimum Cement Content)

    Dapat dilihat pada SK SNI Tabel 2.2 yang menyatakan bahwa untuk beton tidak

    terlindung untuk konstruksi rigid pavement (dermaga),

    jumlah semen minimum = 325 Kg/m3

    15. Faktor air semen yang disesuaikan

    - Dapat diabaikan apabila syarat umum kadar semen sudah terpenuhi.

    - Apabila kadar semen minimum lebih besar dari item 12, maka faktor air

    semen disesuaikan dipakai yang maksimal. Namun karena kadar semen minimum pada

    item 12 lebih besar, maka gunakan kadar semen minimum = 441,86 Kg/m3.

    16. Daerah Gradasi Agregat Halus

  • Dari analisa saringan untuk pasir pasir diketahui termasuk zona 3

    Ayakan

    BS.882

    Mm

    % Berat yang lewat pada ayakanGrading

    Zone I

    Grading

    Zone II

    Grading

    Zone III

    Grading

    Zone IV

    9.6

    4.8

    2.4

    1.2

    0.6

    0.3

    0.15

    100

    90 100

    60 95

    30 70

    15 34

    5 20

    0 - 10

    100

    90 100

    75 100

    55 90

    35 59

    8 30

    0 - 10

    100

    90 100

    85 100

    75 100

    60 78

    12 40

    0 10

    100

    95 100

    95 100

    90 100

    80 100

    15 50

    0 15Ayakan

    (mm)

    Pasir

    (%

    lolos)38

    19

    9.6

    4.8

    2.4

    1.2

    0.6

    0.3

    0.15

    -

    -

    100

    95

    87

    78

    62

    25

    3

  • Dari analisa saringan untuk pasir pasir diketahui termasuk zona 3

    17. Persen Agregat Halus (Proportion of Fine Aggregate)

    Dari Grafik 2.2 (grafik untuk menentukan presentase agregat halus yang

    digunakan), dengan data sebagai berikut :

    Maximum Aggregate Size : 20 mm

    Slump : 45mm

  • Grafik 2

    Perbandingan jumlah pasir yang dianjurkan untuk daerah susunan butir 1, 2, 3, dan 4.

    Tarik garis vertikal dari absis yang menyatakan free water / cement ratio

    sebesar 0,6 sampai berada ditengah-tengah Zone 3, lalu tarik garis horisontal

    sehingga didapat ordinatnya yang menunjukkan Proportion of Fine Aggregate

    sebesar 27%.

    18. Berat Jenis Relative Aggregat (SSD)

    Sebelum item ini dikerjakan, harus dihitung dulu item 16 dan 17 untuk menentukan

    proporsi aggregat halus dan kasar.

    Dari item 17 diperoleh :

    Proportion of Fine Aggregate : 27%

    Proportion of Coarse Aggregate : 100 % - 27% = 73 %

    Dari data percobaan diperoleh :

  • 1. Gs pasir (Fine Aggregate) : 2,7

    2. Gs Batu pecah (Coarse Aggregate) : 2,72

    Maka Asumsi harga Gs adalah :

    Gs = ( 27 % x 2,7 ) + ( 73% x 2,72 ) = 2,7146 =271,460%

    19. Berat jenis beton ( ConcreteDensity )

    Diperoleh dari Grafik 2.3 (grafik hubungan kadar air bebas, relative density

    aggregate dan kepadatan beton). Buat garis lurus untuk nilai Gs = 2,7146 lalu tarik garis vertikal dari absis free water content sebesar 190 kg/m3 memotong garis

    lurus tadi. Dari titik potong tersebut tarik 3 garis horisontal ke ordinat yang

    menunjukkan besarnya concrete density , yaitu sebesar 24 42 kg/m3

  • Grafik 3. Perkiraan berat jenis beton basah yang dimampatkan secara penuh.

    20. Kadar Agregat Gabungan (Total Aggregate Content)

    Total Aggregate Content = Concrete Density Free Water Content Cement Content

    = 2442 190 441,86 = 1810,14 Kg/m

    21. Kadar Agregat Halus (Fine Aggregate Content)

    Fine Aggregate Content = Proportionof Fine Aggregate x Total Aggregate Content

    = 27% x 1810,14 = 488,7378 Kg/m3

    22. Kadar Agregat Kasar (Coarse Aggregate Content)

    Coarse Aggregate Content = Total Aggregate - Fine Aggregate Content

    = 1810,14 - 488,7378

    = 1321,4022 Kg/m3

  • Koreksi Proporsi Campuran Beton Silinder Air =

    ( ) ( ){ } ( ) ( ){ }100100 DDaDkCCaCkB = 190 {(1,15 - 1,2 ) x (488,7378 /100)} - {(1,25 2,2) x (1321,4022 /

    100)

    = 190 + 0,2443689 + 12,5533209

    = 202,7976898 Kg/ m3

    Agregrat halus ( ) ( ){ }100CCaCkC +=

    = 488,7378 + {(1,15 - 1,2 )x (488,7378 / 100)}= 488,7378 -0,2443689

    = 488,4934311 Kg / m3

    Agregat Kasar ( ) ( ){ }100DDaDkD +=

    = 1321,4022 + {(1,25-2,2) x (1321,4022 / 100 )

    = 1321,4022 12,5533209

    = 1308,848879 Kg / m3

    *dimana : B = Jumlah air (kg/m3)

    C = Jumlah aggregat halus (kg/m3)

    D = Jumlah aggregate kasar (kg/m3)

    Ca = Absorption air pada aggregat halus (%)Da = Absorption air pada aggregat kasar (%)Ck = Kadar air aggregat halus (%)

    Dk = Kadar air aggregat kasar (%)

    n = Banyaknya jumlah benda uji

    Volume Silinder = r2 t

    = (3,14) x (0,075)2

    x 0,3

    = 0,00529875 m3

    Faktor Koreksi = (n x Volume Silinder) + (Proportion Defective x n x Volume Silinder)

    = (20 x 0,00529875) + (5 % x 20 x 0,00529875 )

  • = 0,11127375Faktor koreksi untuk Air Content = 0,005556025 (asumsi)

    Proporsi Campuran yang dibutuhkan untuk benda uji silinderUntuk 20 buah benda uji silinder :

    Berat Air = (Koreksi Proporsi Air x Faktor Koreksi ) + (Koreksi

    Proporsi Air x Faktor koreksi untuk Air Content ) = (202,798 x 0,11127375 ) + ( 202,798 x 0,005556025 )

    = 23,69 kg

    Berat Semen = (Koreksi Proporsi Semen x Faktor Koreksi ) + (Koreksi

    Proporsi Semen x Faktor koreksi untuk Air Content ) = ( 441,86 x 0,11127375 ) + ( 441,86 x 0,005556025 )

    = 51,62 Kg

    Berat Aggregat Halus = (Koreksi Proporsi Aggregat Halus x Faktor Koreksi ) +

    (Koreksi Proporsi Aggregat Halus x Faktor koreksi untuk

    Air Content ) = (488,4934 x 0,11127375 ) + ( 488,4934 x 0,005556025)

    = 57.07 Kg

    Berat Aggregat Kasar = (Koreksi Proporsi Aggregat Kasar x Faktor Koreksi ) +

    (Koreksi Proporsi Aggregat Kasar x Faktor koreksi untuk

    Air Content ) = ( 1308,849 x 0,11127375 ) + ( 1308,849 x 0,005556025 )

    = 152,91 Kg

    Perbandingan Berat

  • Agregat Kasar Agregat Halus Semen Air152,91 Kg 57,07 Kg 51,62 Kg 23,69 kg

    3 2 2 1

    Perbandingan volume

    Agregat Kasar Agregat Halus Semen Air0,05622 m3 0,0211 m3 0,034 m3 0,0236 m3

    2,5 1 1,5 1

    Berat jenis :

    Air = 1 gr/cm3 = 1000 kg/m3

    Semen = 1506 kg/m3

    Agregat halus = 2.7 gr/cm3 = 2.7 x 103 kg/m3

    Agregat kasar = 2.72 gr/cm3 = 2.72 x 103 kg/m3

    Koreksi Proporsi Campuran Beton Silinder Proporsi Campuran yang dibutuhkan untuk benda uji silinder