171671537 teori tektonik lempeng1 yg diringkas

49
KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Geologi Dinamik. Makalah ini kami buat untuk membantu para pembaca dalam menemukan informasi lain yang terkait dengan Teori Tektonik Lempeng, Tenaga Pembentuk Muka Bumi, dan Sabuk Api atau Cincin Api (The Ring Of Fire). Kiranya makalah yang kami buat ini dapat menambah wawasan para pembacanya. Tiada gading yang tak retak, begitupun dengan makalah yang kami buat ini tidaklah sempurna. Kami menyadari bahwa dari makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami menerima kritikan atau saran dari para pembaca. Kiranya hal itu dapat kami jadikan sebagai pedoman bagi kami untuk dapat membuat makalah yang lebih baik lagi di kemudian hari. Akhirnya kami ucapakan banyaka terimakasih atas semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Upload: mimiko-chan

Post on 24-Nov-2015

35 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

teori 123

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Geologi Dinamik. Makalah ini kami buat untuk membantu para pembaca dalam menemukan informasi lain yang terkait dengan Teori Tektonik Lempeng, Tenaga Pembentuk Muka Bumi, dan Sabuk Api atau Cincin Api (The Ring Of Fire). Kiranya makalah yang kami buat ini dapat menambah wawasan para pembacanya.

Tiada gading yang tak retak, begitupun dengan makalah yang kami buat ini tidaklah sempurna. Kami menyadari bahwa dari makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami menerima kritikan atau saran dari para pembaca. Kiranya hal itu dapat kami jadikan sebagai pedoman bagi kami untuk dapat membuat makalah yang lebih baik lagi di kemudian hari.

Akhirnya kami ucapakan banyaka terimakasih atas semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Makassar, September 2013

Kelompok III

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teori lempeng tektonik diyakini oleh banyak ahli sebagai teori yang menerangkan proses dinamika bumi, antara lain gempa bumi dan pembentukan jalur pegunungan. Tenaga pembentuk muka bumi yang terdiri atas dua, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Sabuk api pasifik atau yang biasa disebut cincin api (the ring of fire) merupakan daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik.

Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai teori tektonik lempeng, tenaga pembentuk muka bumi, dan sabuk api yang dapat digunakan sebagai pembelajaran atau penambah wawasan para pembaca.B. Pembatasan Masalah

Ruang lingkup dari makalh ini meliputi:

1. Tinjauan Tektonik Dunia.

2. Macam-macam Pergerakan Lempeng.

3. Teori Gempabumi.

4. Tenaga Pembentuk Muka Bumi.

5. Proses-proses pada Tenaga Endogen dan Tenaga Eksogen.

6. Cincin Api atau Sabuk Api (The Ring Of Fire).

BAB II

PEMBAHASAN

A. TEORI TEKTONIK LEMPENGTeori Tektonik Lempeng berasal dari Hipotesis Pergeseran Benua (continental drift) yang dikemukakan Alfred Wegener tahun 1912 dan dikembangkan lagi dalam bukunya The Origin of Continents and Oceans terbitan tahun 1915. Ia mengemukakan bahwa benua-benua yang sekarang ada dulu adalah satu bentang muka yang bergerak menjauh sehingga melepaskan benua-benua tersebut dari inti bumi seperti bongkahan es dari granit yang bermassa jenis rendah yang mengambang di atas lautan basal yang lebih padat. Namun, tanpa adanya bukti terperinci dan perhitungan gaya-gaya yang dilibatkan, teori ini dipinggirkan. Mungkin saja bumi memiliki kerak yang padat dan inti yang cair, tetapi tampaknya tetap saja tidak mungkin bahwa bagian-bagian kerak tersebut dapat bergerak gerak. Di kemudian hari, dibuktikanlah teori yang dikemukakan geolog Inggris Arthur Holmes tahun 1920 bahwa tautan bagian-bagian kerak ini kemungkinan ada di bawah laut. Terbukti juga teorinya bahwa arus konveksi di dalam mantel bumi adalah kekuatan penggeraknya.

Teori lempeng tektonik diyakini oleh banyak ahli sebagai teori yang menerangkan proses dinamika bumi, antara lain gempa bumi dan pembentukan jalur pegunungan. Menurut teori ini kulit bumi (kerak bumi) yang disebut litosfer terdiri dari lempengan yang mengambang di atas lapisan yang lebih padat yang disebut astenosfer. Ada dua jenis kerak bumi, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra tersusun atas batuan yang bersifat basa, sedangkan kerak benua tersusun atas batuan yang bersifat asam.

Teori tektonika Lempeng adalah teori dalam bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer Bumi. Teori ini telah mencakup dan juga menggantikan teori pergeseran benua yang lebih dahulu dikemukakan pada awal abad ke-20 dan konsep seafloor spreading yang dikembangkan pada tahun 1960-an.1. Tinjauan Tektonik Dunia

Tektonik lempeng adalah Suatu teori yang menerangkan proses dinamika Bumi tentang pembentukan jalur pegunungan, jalur gunungapi, jalur Gempabumi dan cekungan endapan di muka bumi yang diakibatkan oleh pergerakan Lempeng. Deformasi aktif dan sesar geser ini menyebabkan terbentuknya lempeng-lempeng pada kulit bumi. Ada tujuh lempeng besar utama dan bumi juga tersusun atas lempeng-lempeng taktonik yang berukuran kecil atau lempeng minor. 7 Lempeng Utama yaitu:

1. Lempeng Pasific (Pasific Plate), Ini merupakan Lempeng Samudera yang meliputi Seluruh Samudera Pasifik.

2. Lempeng Eurasia (Eurasian Plate),Lempeng ini merupakan lempeng benua, meliputi Asia dan Eropa.

3. Lempeng India-Australia (Indian-Australian Plate),Lempeng ini merupakan lempeng benua meliputi Australia (tergabung dengan Lempeng India antara 50 sampai 55 juta tahun yang lalu).

4. Lempeng Afrika (African Plate),Ini merupakan lempeng benua, meliputi seluruh Afrika.

5. Lempeng Amerika Utara (North American Plate), Lempeng ini merupakan lempeng benua, meliputi Amerika Utara dan Siberia timur laut.

6. Lempeng Amerika Selatan (South American Plate), Ini merupakan lempeng benua yang meliputi Amerika Utara.

7. Antartika (Antartic Plate), Lempeng ini merupakan lempeng benua yang meliputi seluruh Antartika.

Beberapa Lempeng Minor yaitu:

1. Lempeng Nasca (Nasca plate), diapit oleh Pacific Plate, Cocos Plate, South American Plate, Antartic Plate.

2. Lempeng Arab (Arabian Plate), diapit oleh oleh African Plate, Iranian Plate dan Turkish Plate

3. Lempeng Karibia (Caribian Plate), diapit oleh South American Plate, North American Plate dan Cocos Plate

4. Lempeng Philippines (Phillippines Plate), diapit oleh Pacific Plate, Indian Australian Plate dan Eurasian Plate .

5. Lempeng Scotia (Scotia Plate), Lempeng ini terletak di antara Antartica plate dan South American Plate .

6. Lempeng Cocos (Cocosa Plate), diapit oleh Nazca Plate, Rivera Plat, Caribbean Plate dan North American Plate.Teori lempeng tektonik dikemukakan oleh ahli geofisika Inggris, Mc Kenzie dan Robert Parker (1967). Kedua ahli itu menjadikan teori-teori sebelumnya sebagai satu kesatuan konsep yang lebih sempurna sehingga diterima oleh para ahli geologi. Kerak bumi menutupi seluruh permukaan bumi. Namun, akibat adanya aliran panas yang mengalir di astenosfer menyebabkan kerak bumi pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Bagian-bagian itulah yang disebut lempeng kerak bumi (lempeng tektonik). Aliran panas tersebut untuk selanjutnya menjadi sumber kekuatan terjadinya pergerakan lempeng. Lempeng tektonik; merupakan dasar dari terbangunnya system kejadian gempa bumi, peristiwa gunung berapi, pemunculan gunung api bawah laut, dan peristiwa geologi lainnya.

Teori Tektonik Lempeng (Plate Tectonic) jugasuatu teori dalam bidang geologi yang menjelaskan tentang sifat-sifat bumi yang mobil/dinamis karena adanya gaya endogen dari dalam bumi.Teori ini dikembangkan untuk memberikan penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi.Teori ini menggantikan teori lama yaitu: Teori Continental Drift yang lebih dahulu dikemukakan pada pertengahan pertama abad ke 20 dan konsep Seafloor Spreading yang dikembangkan pada tahun 1960 an. Menurut Teori Lempeng Tektonik, lapisan terluar bumi terbuat dari suatu lempengan tipis dan keras yang masing-masing saling bergerak relatif terhadap yang lain. Gerakan ini terjadi secara terus-menerus sejak bumi ini tercipta hingga sekarang.

Teori Lempeng Tektonik muncul sejak tahun 1960-an, dan hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan samudra. Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun kerak samudra (oceanic crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi (earths mantle). Kerak benua dan kerak samudra, beserta lapisan teratas mantel ini dinamakan litosfer yang terpecah ke dalam beberapa lempeng tektonik yang saling bersinggungan satu dengan lainnya.Kepadatan material pada kerak samudra lebih tinggi dibanding kepadatan pada kerak benua. Demikian pula, elemen-elemen zat pada kerak samudra (mafik) lebih berat dibanding elemen-elemen pada kerak benua (felsik).Di bawah litosfer terdapat lapisan batuan cair yang dinamakan astenosfer. Karena suhu dan tekanan di lapisan astenosfer ini sangat tinggi, batu-batuan di lapisan ini bergerak mengalir seperti cairan (fluid).

Pergerakan lempeng tektonik dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pergerakan lempeng yang saling mendekat, saling menjauh, dan saling melewati.

a. Pergerakan Lempeng Saling Menjauhi (Divergen)

Pergerakan lempeng yang saling menjauh akan menyebabkan penipisan dan peregangan kerak bumi hingga terjadi aktivitas keluarnya material baru yang membentuk jalur vulkanisme. Meskipun saling menjauh, kedua lempeng ini tidak terpisah karena di belakang masing-masing lempeng terbentuk kerak lempeng yang baru. Proses ini berlangsung secara kontinu. Ada 2 (dua) macam kejadian lempeng divergen, bisa terjadi antara 2 (dua) lapisan oceanic asthenosphere yang bertemu pada lantai dasar samudera sehingga terbentuk muka laut yang baru. Tempat pertemuan dua batas lempeng dengan tipe Lempeng divergen biasa disebut seafloor spreading atau spreading centre. Contohnya terdapat pada pertemuan antara lempeng Amerika Utara dan lempeng Eurasia di Samuera Antartika, sedangkan tipe lempeng divergen yang terjadi antara dua lempeng benua menyebebkan terjadinya rekahan yang cukup besar pada daratan dan rekahan itu menjadi terus meluas setiap tahunnya, sebagai contoh yang terjadi di Afrika Timur yang dikenal sebagai Great Rift Valley.b. Pergerakan Lempeng Saling Mendekati (Konvergen)

Pergerakan Lempeng kovergen yaitu daerah pertemuan lempeng yang bergerak saling mendekati sampai akhirnya bertumbukan hingga menyebabkan salah satu dari lempeng akan tersubduksi ke dalam mantel dan mengakibatkan berkurangnya area dari lempeng tersebut.Ada 3 model dari tipe lempeng konvergen, yaitu :

Pertemuan antara lempeng samudera dengan lempeng samudera yang mengakibatkan salah satu lempeng akan tersubduksi ke arah mantel sehingga pada daerah pertemuan tersebut akan terbentuk daerah kepulauan yang terdiri dari gunung-gunung laut dan pertemuan lempeng yang seperti ini biasanya terjadi daerah laut dalam dengan kedalaman lebih dari 11000 meter, contohnya adalah rangkaian kepulauan yang dipenuhi gunung api sepanjang Mariana Trench di bagian barat Samudera Pasifik.

Model yang kedua dari tipe lempeng kovergen adalah pertemuan antara lempeng samudera dengan lempeng benua yang mengakibatkan lempeng samudera tersubduksi ke arah mantel dan menyebabkan terbentuknya gunung-gunung api aktif di daratan benua. Pada daerah tipe konvergen seperti ini yang memiliki aktivitas seismik yang cukup tinggi, bahkan kebanyakan gelombang Tsunami yang terjadi akibat aktivitas seismik pada tipe ini yang ditimbulkan dari gempa-gempa besar yang dapat memicu terjadinya Tsunami. Contoh tipe ini terdapat di daerah zona penyusupan di sepanjang pantai barat sumatera dan di sepanjang pantai selatan Jawa.

Model terakhir dari tipe ini adalah pertemuan antara lempeng benua dengan lempeng benua yang mengakibatkan terjadinya lipatan yang semakin lama areanya semakin luas dan semakin tinggi, sebagai contoh adalah pembentukan pegunungan Himalaya dan daerah dataran tinggi Tibet.

c. Pergerakan lempeng saling melewati (Transform)Pergerakan lempeng yang saling melewati terjadi karena gerak lempeng sejajar dengan arah yang berlawanan sepanjang perbatasan antarlempeng. Pada pergerakan ini kedua perbatasan lempeng hanya bergesekan. Oleh karena itu, tidak terjadi penambahan atau pengurangan luas permukaan. Namun, gesekan antarlempeng ini kadang-kadang dengan kekuatan dan tegangan yang besar sehingga dapat menimbulkan gempa yang besar. Pada tipe ini tidak ada pembentukan lapisan asthenosphere baru atau terjadinya penyusupan yang dilakukan oleh salah satu lempeng terhadap lainnya, contohnya adalah yang terjadi antara lempeng samudera dengan lempeng samudera yang disebabkan karena patahnya jalur seafloor spreading yang mengakibatkan terbentuknya tipe ini, daerahnya biasa disebut sebagai Mid-Ocean Ridges, sedangkan pertemuan antara lempeng benua dengan lempeng benua untuk tipe ini terjadi akibat pergeseran dua buah lapisan secara horisontal yang muncul hingga permukaan, contohnya adalah yang terjadi pada patahan San Andreas di California.

Berlandaskan pada teori lempeng tektonik, kerak bumi terpecah-pecah menjadi lempengan-lempengan yang mengapung di atas lapisan yang lebih cair. Lempeng tektonik tebalnya dapat mencapai 80 km, tetapi ada juga yang lebih tipis dengan luas yang beragam. Jika lempeng-lempeng tersebut bergerak saling bertumbukan, maka akan terjadi penunjaman. Sesuai dengan hukum fisika sederhana, lempengan yang berat jenis atau massanya lebih besar akan menunjam dan menyusup ke bawah lempeng yang lebih ringan. Pergerakan lempeng tektonik tersebut sangat lambat, yaitu antara 1 dan 10 cm per tahun. Namun, pergerakan yang sangat lambat tersebut ternyata mengumpulkan energi yang sangat kuat secara pelan-pelan di kedalaman sekitar 80 km. Apabila tekanan dan regangan tumbukan lempeng mencapai titik jenuh, biasanya akan terjadi gerakan lempeng tektonik secara tiba-tiba. Gerakan tersebut menimbulkan getaran di muka bumi yang disebut gempa.

Jika lempeng tektonik saling memisah, maka terjadi aktivitas magmatis yang mengakibatkan penambahan landas samudra. Di daerah pemisahan tersebut terdapat rekahan-rekahan yang menjadi jalan untuk keluarnya cairan dari dalam bumi. Cairan yang keluar dari dalam bumi tersebut kemudian mendingin menjadi batuan basalt. Banyaknya basalt yang terus terbentuk mendorong lempeng tektonik ke arah yang saling berlawanan. Akibatnya, lempeng tektonik terpisah dengan jarak yang makin jauh.Pada setiap daerah penunjaman, kira-kira pada kedalaman 150 km, terjadi pelelehan batuan yang disebut pelelehan sebagian (partial melting). Pelelehan terjadi karena adanya gesekan batuan dengan massa yang sangat padat dan berat secara terus menerus. Melalui rekahan atau celah yang ada, lelehan tersebut akan menyusup dan berusaha menembus kerak bumi. Jika lelehan tersebut berhasil menembus kerak bumi berarti di tempat tersbut muncul gunung api. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa gunung api dapat muncul di daerah terjadinya gesekan lempeng tektonik.Zona subduksi lempeng tektonik yang terkenal berada di Sirkum Pasifik. Kawasan ini dikenal dengan sebutan lingkaaran api Pacific (Ring of Fire) karena di sepanjang kawasan ini muncul serangkaian gunung api. Lingkaran api Pasifik membentang di antara subduksi dan pemisahan lempeng Pasifik dengan lempeng-lempeng India-Australia, Eurasia, dan Amerika Utara, serta tumbukan lempeng Nazca dengan lempeng Amerika Selatan.

Zona lingkaran api Pasifik ini sangat luas, yaitu membentang mulai dari pantai barat Amerika Selatan, berlanjut ke pantai barat Amerika Utara, melingkar ke Kanada, semenanjung Kamchatka, Kepulauan Jepang, Indonesia, Selandia Baru, dan Kepulauan Pasifik Selatan.

Selain menjadi tempat munculnya gunung api, zona subduksi di lingkaran api Pasifik juga merupakan tempat terjadinya gempa bumi. Menurut United State Geological Survey (USGS), sekitar 90% gempa bumi di dunia terjadi di sepanjang jalur lingkaran api Pasifik. Gempa bumi yang terjadi di lingkaran api Pasifik lebih sering diakibatkan oleh gerakan lempeng tektonik daripada aktivitas gunung apinya.Pada awalnya hanya terbentuk satu benua besar yang disebut Pangaea dan dikelilingi satu samudera Panthalassa. Sekitar 200 juta tahun yang lalu benua ini terbelah menjadi dua yakni Gondwanaland dan Laurasia. Gondwanaland kemudian terbelah membentuk benua afrika, antartika, australia, Amerika Selatan, dan sub benua India.

Sedangkan Laurasia terbelah menjadi Eurasia dan Amerika Utara. Pada saat benua ini terbelah-belah beberapa samudera baru muncul di sela-selanya. Diperlukan waktu berjuta-juta tahun untuk membentuk posisi daratan yang seperti sekarang ini.Pada awalnya hanya terbentuk satu benua besar yang disebut Pangaea dan dikelilingi satu samudera Panthalassa. Sekitar 200 juta tahun yang lalu benua ini terbelah menjadi dua yakni Gondwanaland dan Laurasia. Gondwanaland kemudian terbelah membentuk benua afrika, antartika, australia, Amerika Selatan, dan sub benua India.

Sedangkan Laurasia terbelah menjadi Eurasia dan Amerika Utara. Pada saat benua ini terbelah-belah beberapa samudera baru muncul di sela-selanya. Diperlukan waktu berjuta-juta tahun untuk membentuk posisi daratan yang seperti sekarang ini.

2. Teori Gempabumi

Gempabumi merupakan peristiwa alamiah yang tidak dapat dipisahkan dengan fenomena-fenomena alamiah lainya terutama aktivitas gunung berapi (vulkanic). Kedua fenomena ini berkaitan erat dengan proses- proses internal yang terjadi dalam bumi. Secara fisis fenomena ini merupakan peristiwa pelepasan energi yang dikumpulkan sebelum akibat tegangan yang bekerja di dalam bumi. Energi yang dilepaskan pada saat terjadi nya gempabumi dapat berupa deformasi, energi gelombang atau energienergi lainya.Energi deformasi yang dilepaskan suatu gempa bumi dapat dilihat dari bentuk topografi suatu daerah.Perubahan bentuk ini dapt dilihat dari bentuk topografi suatu daerah. Perubahan bentuk ini di sebabkan oleh pergeseran pergeseran lempeng tektonik (tektonik plates) atau dapat juga disebabkan aktivitas gunung berapi serta menuasia yang menyebabkan naik turunya lapisan bumi. Studi yang mendalam tentang proses gempa bumi disertai analisanalisis catatan penyabaran daerah gempa menunjukan bahwa energi gelombang yang dipancarkan oleh suatu gempa akan menjalar dan menggetarkan medium elastik yang dilewatinya.Besar kecilnya akibat yang dirasakan karena gempa bumi berkorelasi fositif dengan jarak suatu daerah dengan hiposenter suatu gempa. Hiposenter adalah lokasi nyata terjadinya gempa bumi sedangkan episenter adalah proyeksi hiposenter di permungkaan bumi (guttenber, 1954)

Jenis Gempabumi

Gempabumi merupakan fenomena alam yang bersifat merusak dan menimbulkan bencana dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu:a. Gempabumi Vulkanik ( Gunung Api )Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempabumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.b. Gempabumi Tektonik

Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam dibumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi.

c. Gempabumi RuntuhanGempabumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.

B. TENAGA PEMBENTUK MUKA BUMI

Bentuk permukaan bumi yang kita huni tidak rata. Kenyataannya permukaan bumi ada yang cembung ada yang cekung. Bentuk cembung dapat berupa bukit, gunung, maupun pegunungan. Sedangkan bentuk cekung dapat berupa lembah, danau, maupun lautan.Bentuk-bentuk permukaan bumi terbentuk lewat proses pembentukan dan perombakan permukaan bumi yang berlangsung cukup lama. Perubahan permukaan bumi terjadi oleh tenaga geologi yang terdiri dari tenaga endogen dan tenaga eksogen.Tenaga Pembentuk Muka Bumi

1. Tenaga Endogen

Tenaga Endogen juga bisa disebut juga tenaga tektonik. Tenaga Endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga Endogen terdiri dari proses diatropisme dan proses vulkanisme. Tenaga Endogen sering menekan di sekitar lapisan-lapisan batuan pembentuk kulit bumi (litosfer).

a. Proses Diastropisme Proses Diastropisme adalah proses strutual yang mengakibatkan terjadinya lipatan dan patahan tanpa dipengaruhi magma tapi tenaga dari dalam bumi.

b. Proses lipatanJika tenaga endogen yang menekan litosfer arahnya mendatar dan

bertumpukan yang mengakibatkan permukaan bum melipat menyebabkan terbentuknya puncak dan lembah. Bentuk permukaan bumi dari hasil proses ini ada dua, yaitu puncak lipatan (antiklin) dan lembah lipatan (sinklin).

c. Proses Patahan

Proses datropisme juga dapat menyababkan truktur lapisan-lapian batuan retak-retak dan patah. Lapiasan batuan yang mengalami proses patahan ada yang mengalami pemerosotan yang membentuk lemdh patahan dan ada yang terangkat membentuk puck patahan. Lembah patahan disebut slenk atau graben sedangkan puncak patahan dinamakan horst.

d. Vulkanisme

Tenaga tektonik dapat mengakibatkan gejala vulaknisme. Gejala vulkanisme berhubungan dengan aktivtas keluarnya magma di gunungapi. Proses keluarnya magma ke permukaan bumi disebut erupsi gunungapi. Proses vulkanisme terjadi karena adanya magma yang keluar dari zona tumbukan antarlampang. Beberapa gunugapi ditemukan berada di tengah lempeng yang disebsbkan oleh tersumbatnya panas di kerak bumi gejala ini disebut titik panas (hotspot).Para ilmuan menduga aliaran magma mendesak keluar membakar kerak bumi dan melutus di permukaan.Bentuk-bentuk Gunung Api

Gambar-Gambar gunung api maarKeuntungan adanya Gunungapi:

a. Abu vulkanis yang dikeluarkan gunung api saat terjadi erupsi (letusan) dapat menyuburkan tanah pertanian karena banyak mengandung unsur hara tanaman.

b. Material yang dikeluarkan gunung api saat terjadi letusan yang berupa pasir, kerikil, batu-batu besar, kesemuanya merupakan mineral industri yang dapat digunakan untuk bahan bangunan.

c. Gunung api terbentuk dari keluarnya magma dari dalam bumi. Magma yang menuju permukaan bumi tersebut banyak membawa mineral logam, dan barang tambang lainnya. Oleh karena itu di daerah pegunungan dan gunung api banyak ditemukan bahan tambang.

d. Adanya gunung api yang tinggi menyebabkan terjadinya hujan orografis, sehingga daerah itu menjadi daerah yang banyak hujan.

e. Daerah yang bergunung api biasanya merupakan daerah tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai daerah hutan, perkebunan, dan daerah pariwisata.

Kerugian adanya Gunungapi:

a. Gunung api pada waktu meletus mengeluarkan lava pijar dan sangat berbahaya.

b. Gunung api yang meletus juga mengeluarkan gas yang sangat panas, yang juga bergerak menuruni lereng. Contoh awan panas dari G. Merapi di Jawa Tengah.

c. Pada saat terjadi letusan, lava pijar akan bercampur dengan air yang terdapat di danau kawah, dan membentuk lahar panas, yang sangat berbahaya. Contoh lahar panas dari G. Kelud (Jawa Timur).

d. Lava yang menumpuk di puncak gunung akan hanyut dan turun ke bawah bersama air hujan sebagai lahar dingin. Wujud lahar dingin ini berupa aliran batu, kerikil dan pasir yang jenuh air, meluncur ke bawah menuruni lereng.

e. Gunung api yang tinggi dan berderet dapat membentuk daerah bayangan hujan. Daerah bayangan hujan ini curah hujannya sedikit dan bersifat lebih kering. Contoh Lembah Palu, Sulawesi Tengah.

f. Letusan gunung api bawah laut dapat menyebabkan terjadinya gelombang Tsunami, seperti tsunami di di Banten dan Lampung akibat letusan Gunung Krakatau (1883).

g. Abu vulkanis di udara dari letusan gunung api dapat mengganggu penerbangan dan dapat merusak tanaman.

2. Tenaga Eksogen

Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum tenaga eksogen adalah merombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga endogen. Bukit atau tebing yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk permukaan bumi.

Secara umum tenaga eksogen berasal dari 3 sumber, yaitu:

Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin.

Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut, gletser, dan sebagainya.

Organisme yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.

Di permukaan laut, bagian litosfer yang muncul akan mengalami penggerusan oleh tenaga eksogen yaitu dengan jalan pelapukan, pengikisan dan pengangkutan, serta sedimentasi. Misalnya di permukaan laut muncul bukit hasil aktivitas tektonisme atau vulkanisme. Mula-mula bukit dihancurkannya melalui tenaga pelapukan, kemudian puing-puing yang telah hancur diangkut oleh tenaga air, angin, gletser atau dengan hanya grafitasi bumi. Hasil pengangkutan itu kemudian diendapkan, ditimbun di bagian lain yang akhirnya membentuk timbunan atau hamparan bantuan hancur dari yang kasar sampai yang halus.

Contoh lain dari tenaga eksogen adalah pengikisan pantai. Setiap saat air laut menerjang pantai yang akibatnya tanah dan batuannya terkikis dan terbawa oleh air. Tanah dan batuan yang dibawa air tersebut kemudian diendapkan dan menyebabkan pantai menjadi dangkal. Di daerah pegunungan bisa juga ditemukan sebuah bukit batu yang kian hari semakin kecil akibat tiupan angin.

a. Pelapukan Pelpukan merupakan tenaga perombak (pengkikisan) oleh media penghancur.Proses pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media penghancuran, berupa: Sinar matahari Air

Gletser Reaksi kimiawi

Kegiatan makhluk hidup (organisme) Peroses pelapukan terbagi jadi tiga, yaitu :1) Pelapukan MekanikPelapukan mekanik (fisik) adalah proses pengkikisan dan penghancuran bongkahan batu jadi bongkahan yang lebih kecil, tetapi tidak mengubah unsur kimianya.Proses ini disebabkan oleh sinar matahari, perubahan suhu tiba-tiba, dan pembekuan air pada celha batu.

2) Pelapukan KimiawiPelapukan adalah penghcuran dan pengkikisan batuan dengan mengubah susunan kimiaai batu yang terlapukkan. Jenis pelapukan kimiawi terdiridari dua macam, yaitu proses oksidasi dan proses hidrolisis.3) Pelapukan OrganikPelapukan organik dihasilkan oleh aktifitas makhluk hidup, seperti pelapukan oleh akar tanaman (lumut dan paku-pakuan) dan aktivitas haewn (cacing tanah dan serangga).

b. Erosi

gambar erosi oleh angin

erosi oleh air

gua dalam tanah akibat erosi

Erosi seperti pelapukan adalah tenaga perombak (pengkikisan). Tapi yang membedakan erosi dengan pelapukan adalah erosi adalah pengkikisan oleh media yang bergerak, seperti air sungai, angin, gelombang laut, atau gletser. Erosi dibedakan oleh jenis tenaga perombaknya yaitu :Erosi air, Erosi angin (deflasi), Erosi gelombang laut (abarasi / erosi marin ), Erosi gletser (glasial).Bentuk-bentuk Permukaan Bumi Akibat Erosi. Pengikisan oleh Air dapat Mengakibatkan:

1. Tebing sungai semakin dalam.

2. Lembah semakin curam.

3. Pembentukan gua.

4. Memperbesar badan sungai.

Erosi angin biasanya terjadi di gurun. Bentuk permukaan bumi yang terbentuk antara lain:

1. Batu jamur.

2. Ngarai

Abrasi biasanya terjadi di pantai, membentuk:

1. Dinding pantai yang curam.

2. relung ( lekukan pada dinding tebing).

3. gua pantai.

4. batu layar

C. CINCIN API (RING OF FIRE)

Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik (bahasa Inggris: Ring of Fire) adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. Daerah ini juga sering disebut sebagai sabuk gempa Pasifik.Cincin Api Pasifik (Ring Of Fire) adalah area dimana terdapat banyak sekali terjadi gempa dan letusan gunung berapi di dalam area Samudera Pasifik. Dalam bentuk seperti tapal kuda dengan panjang 40.000 km, itu dikaitkan dengan palung samudera, vulkanik busur, dan sabuk vulkanik dan pergerakan lempeng yang terjadi terus menerus serta berdekatan. Cincin Api memiliki 452 gunung berapi dan merupakan rumah bagi lebih dari 75% gunung berapi aktif dan tidak aktif di dunia. Kadang-kadang disebut circum-Pacific belt atau circum-Pacific seismic belt.

Cincin Api adalah akibat langsung dari lempeng tektonik dan pergerakan serta tabrakan dari lempeng kerak. Bagian timur cincin adalah hasil dari Lempeng Nazca dan Lempeng Cocos menjadi sub bagian di bawah bergerak ke arah barat Lempeng Amerika Selatan. Sebagian dari Lempeng Pasifik bersama dengan lempeng Juan de Fuca kecil sedang sub bagian di bawah Lempeng Amerika Utara. Sepanjang bagian utara dengan lempeng Pasifik bergerak ke arah barat laut sedang sub bagian Kepulauan Aleut di bawah busur. Lebih ke barat lagi lempeng Pasifik sedang sub bagian sepanjang sabuk Semenanjung Kamchatka di selatan melewati Jepang. Bagian selatan lebih kompleks dengan sejumlah kecil lempeng tektonik bertabrakan dengan lempeng Pasifik dari Kepulauan Mariana, Filipina, Bougainville, Tonga, dan Selandia Baru. Indonesia terletak di antara Cincin Api sepanjang kepulauan timur laut berbatasan langsung dengan New Guinea dan di sepanjang sabuk Alpide selatan dan barat dari Sumatera, Jawa, Bali, Flores, dan Timor. Yang terkenal dan sangat aktif zona Patahan San Andreas di California adalah sebuah kesalahan yang mengubah offset sebagian dari Pasifik Timur Naik barat daya di bawah Amerika Serikat dan Meksiko. Gerakan kesalahan kecil menghasilkan banyak gempa bumi, pada beberapa kali sehari, yang kebanyakan terlalu kecil untuk dirasakan. Queen Charlotte Fault aktif di pantai barat Ratu Charlotte Islands, British Columbia, Kanada, telah menghasilkan tiga gempa bumi besar pada abad ke-20: 7 besaran peristiwa pada tahun 1929, yang berkekuatan 8,1 terjadi pada tahun 1949 (terbesar di Kanada tercatat gempa bumi) dan 7,4 besaran pada tahun 1970.

Daerah Cakupan

Beberapa daratan dan lautan yang membentuk Lingkaran Api Pasifik (dari arah barat daya, berlawanan arah jarum jam) :

Selandia Baru

Palung Kermadec

Palung Tonga

Palung Bougainville

Indonesia

Gunung Merapi

Filipina

Palung Filipina

Palung Yap

Palung Mariana

Palung Izu Bonin

Palung Ryukyu

Jepang

Gunung Fuji

Palung Jepang

Palung Kurile

Kamchatka

Kepulauan Aleutia

Palung Aleutia

American cordillera

Alaska

Pacific Coast Range

British Columbia

Barisan Pegunungan Cascade

Gunung St. Helens

California

Meksiko

Palung Amerika Tengah

Guatemala

Nikaragua

Kolombia

EkuadorPeru

Palung Peru-Chili Trench

Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang Cincin Api ini. Daerah gempa berikutnya (56% dari seluruh gempa dan 17% dari gempa terbesar) adalah sabuk Alpide yang membentang dari Jawa ke Sumatra, Himalaya, Mediterania hingga ke Atlantika. Berikutnya adalah Mid-Atlantic Ridge, sabuk ketiga tempat sering terjadinya gempa.

Dari sebanyak 129 gunung api di Indonesia atau 13 persen dari seluruh gunung api di dunia, terbentang dari pulau Sumatera menyusuri pulau Jawa kemudian menyeberang ke Bali, Nusa Tenggara hingga bagian timur Maluku dan berbelok ke utara pulau Sulawesi. Atau melingkari Kepulauan Indonesia sehingga dikenal dengan sebutan lingkaran api (The Ring of Fire) Indonesia, atau jalur tektonik Indonesia, tegas Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi, Dr Surono, Senin (25/2).Banyaknya gunung api di Indonesia, karena negara kepulauan ini tercabik-cabik oleh keberadaan pusat hiruk-pikuk tiga lempeng tektonik (tectonic plate), yang saling bertabrakan, katanya.Masing-masing lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik, tumbukan ketiga lempeng tersebut pada akhirnya membentuk rangkaian gunung api di Indonesia.Dijelaskan, kawasan ini menjadi arena benturan antara lempeng Indo-Australia yang bergerak ke utara terhadap lempeng Pasifik yang relatif bergerak ke arah barat. Sehingga kepulauan Indonesia dihimpit oleh dua pergerakan, terdiri ke utara dan ke barat dengan kecepatan berkisar 4-6 cm per tahun, maka lempeng yang berbenturan tersebut menunjang tepat di bawah kepulauan Indonesia dan memberi peluang kepada magma merayap naik, persis diatas Nusantara dan membentuk banyak pulau.Di bagian utara terdapat lempeng yang ketiga, lempeng Eurasia yang menahan himpitan tersebut sehingga Nusantara berada dalam lingkaran pertarungan tiga lempeng besar dunia. Akibat benturan ketiga lempeng itu, menyebabkan retaknya beberapa bagian pada kerak bumi, selain menimbulkan panas yang memproduksi batuan cair (magma).Melalui retakan-retakan yang terbentuk, sekaligus sebagai bidang lemah, magma terdorong naik dan membentuk kerucut-kerucut gunungapi. Sementara itu, zona subduksi yang terbentuk sangat luas dimulai dari sisi selatan barat pulau Sumatera hingga sisi selatan pulau Jawa, zona tersebut berlanjut hingga Nusa Tenggara yang memanjang dari barat ke timur.Kemudian di bagian timur Nusantara jalurnya memutar dimulai dari laut Banda di Maluku berputar ke utara memotong Sulawesi bagian utara, tegasnya.Surono menyatakan, team-nya siap dan mampu menangani target letusan lima gunung api di Indonesia setiap tahun.Saat ini terdapat dua gunung api berstatus siaga, gunung api Krakatau di Selat Sunda telah meletus sedangkan gunung api Lokon di Sulawesi terus-menerus mengeluarkan asap tebal.Gunung berapi di Indonesia adalah yang terakftif diantara tempat lainnya yang termasuk dalam Ring Api Pasifik. Mereka terbentuk dari daerah sub bagian antara lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia. Beberapa dari gunung berapi mencatatkan letusannya, misal, Krakatau yang meberikan efek global pada 1883, Danau Toba untuk letusan supervolcanic yang diperkirakan terjadi pada 74000SM yang bertanggung jawab atas 6 tahun musim dingin, dan Gunung Tambora yang merupakan letusan tersadis yang tercatat dalam sejarah di tahun 1815.Gunung berapi paling aktif adalah Kelud dan Merapi di Pulau Jawa yang telah membunuh ribuan penduduk di sekitarnya. Sejak tahun 1000, Kelud telah meletus 30 kali, dimana yang terbesar dengan skala 5 dalam Index Letusan Gunung Berapi, di saat Merapi meletus lebih dari 80 kali. The International Association of Volcanology and Chemistry menjulukki Merapi sebagai gunung berapi 10 tahunan sejak 1995 atas tingginya aktifitas gunung berapi ini.

BAB III

KESIMPULAN

Teori lempeng tektonik diyakini oleh banyak ahli sebagai teori yang menerangkan proses dinamika bumi, antara lain gempa bumi dan pembentukan jalur pegunungan. Menurut teori ini kulit bumi (kerak bumi) yang disebut litosfer terdiri dari lempengan yang mengambang di atas lapisan yang lebih padat yang disebut astenosfer. Pergerakan lempeng tektonik dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pergerakan lempeng yang saling mendekat (konvergen), saling menjauh (divergen), dan saling melewati (transform).

Gempabumi merupakan fenomena alam yang bersifat merusak dan menimbulkan bencana dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu gempabumi vulkanik, gempabumi tektonik, dan gempabumi runtuhan.

Tenaga pembentuk muka bumi terdira atas dua, yaitu tenaga endogen yang merupakan tenaga dari dalam bumi dan tenaga eksogen yaitu merupakan tenaga yang berasal dari luar bumi. Tenaga endogen berupa proses distropisme, proses lipatan, proses patahan dan vulkanisme. Sedangkan tenaga eksogen berupa pelapukan dan erosi.Cincin Api adalah akibat langsung dari lempeng tektonik dan pergerakan serta tabrakan dari lempeng kerak. Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik (bahasa Inggris: Ring of Fire) adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik.DAFTAR PUSTAKA file:///C:/Users/user/Documents/GeoloGi/geodinamik/Teori%20Tektonik%20Lempeng%20~%20Adventure%20Is%20Out%20There.htm file:///C:/Users/user/Documents/GeoloGi/geodinamik/Teori%20Tektonik%20Lempeng%20_%20Learn%20%27GEOLOGY%27%20Papua.htm file:///C:/Users/user/Documents/GeoloGi/geodinamik/Teori%20Tektonik%20Lempeng%20%20%20Geophysicist.htm file:///C:/Users/user/Documents/GeoloGi/geodinamik/TEORI%20LEMPENG%20TEKTONIK.htm file:///C:/Users/user/Documents/GeoloGi/geodinamik/TEORI%20LEMPENG%20TEKTONIK%20~%20Anndy%20Djoewari.htm file:///C:/Users/user/Documents/GeoloGi/geodinamik/TENAGA%20PEMBENTUK%20MUKA%C2%A0BUMI%20%20%20Strategi%20Pembelajaran.htm

file:///C:/Users/user/Documents/GeoloGi/geodinamik/Tenaga%20pembentuk%20muka%20bumi%20%20for%20Tenaga%20Pembentuk%20Print.htm file:///C:/Users/user/Documents/GeoloGi/geodinamik/tenaga%20pembentuk%20muka%20bumi.htm file:///C:/Users/user/Documents/GeoloGi/geodinamik/Hidup%20di%20Sabuk%20Api.htm

file:///C:/Users/user/Documents/GeoloGi/geodinamik/Cincin%20Api%20Pasifik%20-%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,%20ensiklopedia%20bebas.htm file:///C:/Users/user/Documents/GeoloGi/geodinamik/CINCIN%20API%20PASIFIK%20~%20SETYOPUTRO.htmDAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan

Latar Belakang

Pembatasan Masalah

BAB II Pembahasan

A. Teori Lempeng Tektonik

Tinjauan Tektonik Dunia

Teori Gempabumi

B. Tenaga Pembentuk Muka Bumi

Tenaga Endogen

Tenaga Eksogen

C. Cincin Api (The Ring Of Fire)

BAB III Kesimpulan

Daftar Pustaka