17. matematika final

Upload: dyah-septi-andryani

Post on 13-Oct-2015

38 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Final

TRANSCRIPT

BAB IPendahuluan

A. Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan bahwa strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada silabus.Sedangkan strategipenilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik.Penilaian memungkinkan para pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang tergolong pembelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang tergolong pembelajar cepat.Pemerintah mulai tahun pelajaran 2013/2014 telah menetapkan dimulainya penerapan kurikulum 2013 pada satuan pendidikan dasar dan menengah termasuk SMA secara bertahap melalui sekolah sasaran. Selanjutnya kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa pada Tahun Pelajaran 2014/2015 semua SMA kelas X dan XI di seluruh Indonesia wajib melaksanakan kurikulum 2013.Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaian autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang dapat memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.B. TujuanSecara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memanfaatkan buku sumber yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan untuk memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar, sehingga dapat:1. mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus mata pelajaran2. mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik3. mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian4. merancang penilaian autentikC. Ruang LingkupRuang lingkup naskah ini terdiri atas:1. Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik;2. Langkah-langkah analisis kompetensi; 3. Penilaian autentik; dan4. Hasil analisis kompetensi untuk membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

D. Landasan Hukum1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.

Bab IIPENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK

A. Prinsip PembelajaranPembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong peserta didik lebih mampu dalam mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan.Keberhasilan pembelajaran juga sangat dipengaruhi oleh model,penedekatan,strategi,metode, dan teknik pembelajaran yang dipilih, namun demikian tidak ada sebuah model,pendekatan,strategi,metode, ataupun teknik pembelajaran yang paling mujarab/ampuh dalam menentukan keberhasilan sebuah proses pembelajaran. Hal ini semua tergantung pada karakteristik materi masing-masing mata pelajaran.

Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Sebagai penguatan pendekatan saintifik maka perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1) peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) pendekatan tekstual menjadi pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) pembelajaran berbasis konten menjadi pembelajaran berbasis kompetensi; (5) pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input proses output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.

B. Pendekatan Pembelajaran saintifikPembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya sense of inquiry dan kemampuan berpikir kreatif peserta didik (Alfred De Vito, 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik (Zamroni, 2000; &Semiawan, 1998).Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namun proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer, 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan peserta didik dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992).Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap peserta didik belajar bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi membangun kompetensi dasar hidup peserta didik melalui pengembangan keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Keterampilan proses sains pada hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalam mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).Karakteristik pembelajaran matematika memiliki ciri-ciri khas, yang berbeda dengan pembelajaran lainnya. Menurut Suherman (2003) karaktersitik pembelajaran matematika di sekolah yaitu sebagai berikut:1. Pembelajaran matematika langsung (bertahap)Materi pembelajaran diajarkan secara berjenjang atau bertarap yaitu dari hal konkrit ke abstrak, hal yang sederhana ke kompleks atau konsep mudah ke konsep yang lebih sukar.2. Pembelajaran matematika mengikuti metode spiralSetiap mempelajari konsep baru perlu memperhatikan konsep ataubahan yang telah dipelajari sebelumnya. Bahan yang baru selaludikaitkan dengan bahan yang telah dipelajari. Pengulangan konsep dalam bahan ajar dengan cara memperluas dan memperdalam adalah perlu dalam pembelajaran matematika (spiral melebar dan naik).3. Pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktifMatematika adalah deduktif, matematika tersusun secara deduktif,aksiomatik. Namun demikian harus dapat dipilihkan pendekatan yang cocok dengan kondisi peserta didik. Dalam pembelajaran belum sepenuhnya menggunakan pendekatan tetapi masih campur dengan deduktif. Dengan kata lain bahwa pembelajan matematika dapat pula didekati dengan cara d induktif, walaupun tidak semuanyadapat didekati secara induktif.4. Pembelajaran matematika mengganti kebenaran konsistensiKebenaran-kebenaran dalam matematika pada dasarnya merupakan kebenaran konsistensi, tidak bertentangan antara kebenaran suatu konsep dengan yang lainnya. Suatu pernyataan dianggap benar bila didasarkan atas pernyataan-pernyataan yang terdahulu yang telah diterima kebenarannya.Penguatan proses pembelajaran Matematika melalui pendekatan saintifik, mendorong peserta didik lebih mampu dalam mengamati, menanya, mengeksplorasi/mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan atau mempresentasikan. Disamping itu sebagai instrumen pembelajaran Matematika harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah. Penjelasan 5 (lima) pengalaman belajar dengan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut:1. Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak.2. Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan peserta didik dalam bentuk konsep, prinsip, prosedur, hukum dan teori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannya agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir kritis (critical thingking skill), logis, dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diskusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah.3. Kegiatan mengumpulkan informasi bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan peserta didik untuk memperkuat pemahaman konsep dan prinsip/prosedur dengan mengumpulkan data, mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber belajar termasuk mesin komputasi dan otomasi sangat disarankan dalam kegiatan ini.4. Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan bersikap ilmiah. Data yang diperoleh dibuat klasifikasi, diolah, dan ditemukan hubungan-hubungan yang spesifik. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga peserta didik melakukan aktifitas antara lain menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar kerja diskusi atau praktik. Hasil kegiatan mencoba dan mengasosiasi memungkinkan peserta didik berpikir kritis tingkat tinggi (higher order thinking skills) hingga berpikir metakognitif.5. Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar peserta didik mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi peserta didik melalui presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk karya.

Kelima pengalaman belajar (mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi dan mengomunikasikan) tersebut harus dibelajarkan kepada peserta didik melalui model-model pembelajaran yang sesuai dengan materi Matematika.Dibawah ini adalah diagram Venn dari model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang memberikan gambaran posisi masing-masing dalam proses pembelajaran.

Gambar 1Keterangan:1. Pendekatan adalah cara pandang yang digunakan atau sistem yang disusun secara terencana untuk mendekati tujuan yang akan dicapai agar memberikan pengalaman belajar peserta didik pada kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan;2. Strategi adalah pendekatan menyeluruh yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapau suatu tujuan dan biasanya dijabarkan dari pandangan falsafah atau teori tertentu.(Permen Nomor 41 Tahun 2007). Strategi pembelajaran merupakan prosedur yang sistematik dalam mengomunikasikan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Dalam strategi pembelajaran ada 4 komponen yang saling berkaitan ( langkah/ urutan kegiatan penyampaian muatan materi, metode, media dan waktu );3. Metode pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru dalam mengorganisasikan materi pelajaran dan siswa yang memungkinkan terjadinya suatu proses belajar secara kondusif; 4. Teknik pembelajaran adalah cara-cara tertentu yang dipilih guru agar proses pembelajaran tepat sasaran dalam mencapai tujuan yang ditetapkan;5. Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas.Dengan demikian model pembelajaran membungkus semua kegiatan pembelajaran berlangsung dalam pencapaian kompetensi peserta didik.Model-model yang biasa digunakan dalam pembelajaran Matematika, antara lain, Inquiry Based Learning, Discovery Based Learning, Problem Based Learning, dan Project Based Learning.Pemilihan model-model pembelajaran di atas sebagai pelaksanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran memerlukan analisis yang cermat sesuai dengan karakteristik kompetensi dan kegiatan pembelajaran dalam silabus. Pemilihan model pembelajaran mempertimbangkan hal-hal berikut;1. Karakteristik pengetahuan yang dikembangkan menurut kategori pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural. Untuk pengetahuan faktual dan konsepetual, guru dapat memilih Inquiry Learning dan Discovery Learning, sedangkan untuk pengetahuan prosedural dapat menggunakan Project Based Learning dan Problem Based Learning.2. Karakteristik keterampilan yang tertuang pada rumusan kompetensi dasar dari KI- 4. Untuk keterampilan abstrak, guru dapat memilih Discovery Learning dan Problem Based Learning, sedangkan untuk keterampilan konkrit menggunakan Project Based Learning. 3. Karakteristik sikap yang dikembangkan, baik sikap religious (KI-1) maupun sikap sosial (KI-2)

Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan keingintahuan peserta didik, kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan langkah sebagai berikut1. Menyajikan atau mengajak peserta didik mengamati fakta atau fenomena baik secara langsung dan/ atau rekonstruksi sehingga peserta didik mencari informasi, membaca, melihat, mendengar, atau menyimak fakta/fenomena tersebut2. Memfasilitasi diskusi dan tanya jawab dalam menemukan konsep, prinsip, hukum,dan teori3. Mendorong peserta didikaktifmencoba melalui kegiatan eksperimen4. Memaksimalkan pemanfaatan teknologi dalam mengolah data, mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena 5. Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam mengomunikasikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki melalui presentasi dan/atau unjuk karya dengan aplikasi pada situasi baru yang terduga sampai tak terduga.C. Penilaian Autentik dalam Pembelajaran MatematikaPenilaian autentik (authentic assessment)dalam Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: (1) American Library Association mendefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukurkinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevandalam pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan penilaian autentik sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitaspembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi denganantar sesama melaluidebat, dan sebagainya.Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013.Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain.Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen asesmen yang memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan meringkas, eksperimen, mengamati, survei, proyek, makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas. Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian proyek. Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil pembelajaran.Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau penilaian antar teman.Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan.Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.Menurut Grant (1990), suatu penilaian dikatakan autentik jika penilaian itu memeriksa/menguji secara langsungperbuatan atau prestasi peserta didik berkaitan dengan tugas intelektual yang layak. Sejalan dengan pendapat tersebut, suatu penilaian dinyatakan autentik apabila penilaian itu melibatkan peserta didik pada tugas-tugas yang bermanfaat, penting, serta bermakna (Hart, 1994).Penilaian seperti ini terlihat sebagai aktivitas pembelajaran, yang melibatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi serta koordinasi tentang pengetahuan yang luas.Penilaian autentik menyerukan peserta ujian untuk mempertunjukkan kemampuan dan keterampilan spesifik, dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka sudah kuasai (Stiggins,1987). Dalam Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusab (SKL) SMA/MA/SMK/MA/SMALB/PAKET C, dan Permendikbud 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan,pembelajran dalan Kurikulum 2013 adalah pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentik yang mencakup domsin sikap, pengetahuan, dan keterampiln.

3. Penilaian SikapPenilaian sikap dilakukan melalui pengamatan, jurnal, penilaian diri, dan penilaian antar teman.Pengamatan dapat menggunakan lembar pengamatan dalam bentuk ceklis atau skala likert, dilakukan selama aktivitas pembelajaran berlangsung(dimulai pada kegiatan pendahuluan sampai kegiatan penutup)Pengamatan sikap seperti kerjasama, peduli, dan kesantunan dapat dilakukan pada kegiatan kerja kelompok.Sedangkan pengamatan sikap jujur dan teliti dapat dilakukan saat kegiatan eksperimen (mencoba).Pengamatan sikap melatih ketrampilan peserta didik untuk mempunyai sikap ilmiah. Selama proses pembelajaran, setiap ketrampilan yang muncul dalam diri peserta didik dilakukan penilaian. Ketrampilan yang dimaksud adalah, ketrampilan mengamati,menanya,mendapatkan informasi,mengolah informasi dan mengomunikasikan.Jurnal adalah catatan guru yang sistematis di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku.Jurnal dapat memuat penilaian peserta didik terhadap aspek tertentu secara kronologis.Kriteria penilaian jurnal adalah sbb: a. Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.b. Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.c. Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.d. Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.e. Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif.f. Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didikg. menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.Penilaian-diri(self-assessment) termasuk dalam rumpun penilaian kinerja. Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status,proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu.Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian ranah sikap misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah keterampilan misalnya,peserta didik diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah pengetahuanmisalnya, peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Penilaian diri dilakukan sebelum dilaksanakan ulangan harian.Teknik penilaian-diri memiliki beberapa manfaat positif.Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik.Kedua, peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya.Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju secara personal.Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan terhadap sikap seorang peserta didik oleh seorang (atau lebih) peserta didik lainnya dalam suatu kelas atau rombongan belajar.Penilaian ini merupakan bentuk penilaian untuk melatih peserta didik penilai menjadi pembelajaryang baik.Instrumen sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur. Kriteria penilaian antar teman adalah sbb:a. Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didikb. Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhanac. Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didikd. Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didike. Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda f. Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata atau sebenarnya g. Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)h. memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan satu kompetensi peserta didik i. Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukurj. Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level terendah sampai kemampuan tertinggi.

2. Penilaian PengetahuanKompetensi siswa pada aspek pengetahuan dapat diukur melalui tes dan nontes. Bentuk tes yang digunakan antara lain adalah tes tertulis (paper and pencil test) dan tes lisan. Sedangkan, bentuk nontes dapat dilakukan melalui tugas-tugas yang diberikan, baik tugas menjawab soal, atau tugas membuat laporan tertulis (penugasan / project assememnet).Tes tertulismerupakan bentuk penilaian yang digunakan dengan menyajikan sejumlah pertanyaan dan menggunakan jawaban tertulis sebagai buktitingkat pencapaian pengetahuan, kompetensi, pemahaman dan sikap peserta didik secara perorangan.Pertanyaan yang dikembangkan sebagai bukti pencapaian kompetensi dan sikap yangberbentukpertanyaan dengan jawabansingkat atau panjang, betul salah, menjodohkan, pilihan ganda, skala likert, kuisioner, dan refleksi diri. Begitu pula bentuk jawaban peserta didik, tidaklah selalu harus menulis jawabannya, kadang-kadang peserta didik menanggapi dengan centang, garis, gambar, diagram dan coretan lain di atas bahan cetakan. Alat tulisnya pun tidak terbatas pada pensil, dan kertas, melainkan bisa pula menggunakan crayon atau kapur di papan tulis. Bahkan seiring dengan kemajuan teknologi, peserta didik dapat memberikan responnya melalui keyboardkomputer atau format input berbasis teknologi yang lain.Tujuan tes tertulisberagam sesuai dengan jenis keperluannya, yaitu:a. Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan peserta didikb. Mengevaluasi pengetahuan/pemahaman, kemampuan/keterampilan, dan sikap peserta didikc. Sertifikasid. Seleksie. Memantau standar

Format pertanyaanyang dikembangkan dapat berbentuk:a. Essaib. Jawaban singkatc. Pilihan Gandad. Kuesionere. Skala Likert, Skala Thurstone, dan Differential Semantik

Contoh indikator dan format pertanyaan:Mata PelajaranIndikatorFormat Pertanyaan

MatematikaMenafsirkan dan membandingkan informasi yang disajikanJawaban singkat

Tabel 1. Contoh indikator dan format pertanyaan

Jenis Format Jawaban Peserta didikdapat berupa:a. Close procedureb. Peta konsepc. Essaid. Jawaban singkate. Tulisan pengungkapan kembalif. Penyelidikan (investigation)g. Menjodohkanh. Pilihan Gandai. Skala Sikapj. Kuesionerk. Refleksi diriMemilih format jawaban peserta didikdapat dilakukan dengan memusatkan perhatian pada jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator (outcomes).Contoh kemampuan yang dibutuhkan peserta didik dan format jawaban yang mungkin, tampak pada tabel sebagai berikut :Kemampuan yang dibutuhkan peserta didikFormat Jawaban yang mungkin

Menghitung, mengingat, memilih, mendefinisikan, mengidentifikasikan.Pilihan ganda

Menyatakan, mendefinisikan, menentukan, mengklasifikasikan, mengidentifikasikan, menguraikan, menghitung, mendeskripsikan.Jawaban singkat

Membandingkan, mengevaluasi, mengkontraskan, menerjemahkan, mengembangkan, menganalisis, menginterpretasikan, mendiskusikan, merencanakan.Essai, investigasi

Tabel 2. Jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator dan format jawabanContoh-contoh soal penilaian tertulis beserta kemampuan matematik yang diukur:a. Contoh soal Penilaian tertulis - Kemampuan penalaran Bila temanmu menyelesaikan beberapa soal seperti berikut ini,1. 12x + x = 12x22. (10x) (2x) = 20xdi manakah letak kesalahannya?Bagaimanakah seharusnya?Sifat apakah yang diterapkan setiap langkah penyelesaian soal berikut ini?12m2( 5b + c2) 12m2(5b) + (12m2) (c2)(sifat ....) (12)(5) (m2b) + 12m2c2(sifat ....) (12)(5) (bm2) + 12c2m2(sifat ....) 60bm2+ 12c2m2Contoh Penilaian TertulisKemampuan koneksi1) Bu Anis memiliki sejumlah usaha industri rumah tangga, yaitu produksi makanan ringan.Pemasaran semua produksinya itu dipercayakan kepada ketiga anaknya, yaitu Irma, Cindy, dan Erna.Irma bertugas memasarkan kue lapis, donat, dan kue molen.Cindy bertugas memasarkan kue molen dan dadar gulung.Erna bertugas memasarkan donat dan kue putu.i. Jika karyawan Bu Anis yang bertugas memproduksi donat selesai membuat donat, kepada siapa ia harus memberikan kuenya itu untuk dipasarkan?ii. Apakah Cindy dan Ernamemasarkan kue yang sama?2) Dalam suatu kompetisi sepak bola, setiap kesebelasan yang menang (m) diberi skor 3, seri (s) diberi skor 1, dan kalah (k) skornya 0.Bila suatu kesebelasan telah melakukan 18 kali pertandingan dan mengumpulkan skor 29.i. Mungkinkah data skor kesebelasan tersebut adalah m=9, s=5, k=15? Mengapa?ii. Tentukan kemungkinan yang benar bahwa kesebelasan tersebut menang(m), seri(s), dan kalah(k)!Tes Lisan. Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara lisan.Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Kriteria Tes lisan adalah sbb: a. Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf pengetahuan yang hendak dinilai.b. Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.c. Pertanyaan diharapkan dapat mendorong peserta didikdalam mengkontruksi jawabannya sendiri.d. disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang komplek.Penugasan.Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau proyek yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas. Kriteria penugasan adalah sbb:a. Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.b. Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.c. Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan bagian dari pembelajaran mandiri. d. Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik. e. Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum. f. Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok.g. Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota.h. Tugasharusbersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial ekonomi).i. Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.j. Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.

3. Penilaian Aspek PengetahuanAda dua ranah keterampilan yang dapat dikembangkan sesuai dengan kompetensi lulusan tingkat SMA yang diharapkan, yaitu ranah abstrak dan ranah konkret. Pada ranah abstrak cenderung pada keterampilan seperti menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada kemampuan mental (berpikir) tanpa bantuan alat. Sedangkan untuk ranah konkret cenderung pada kemampuan fisik seperti menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi, dan mencipta dengan bantuan alat. Penilaian Keterampilan dapat dilakukan dengan kinerja (performance assessment), hasil karya (product assessment), pengumpulankerja peserta didik (portofolio).

Penilaian kinerja(Unjuk Kerja)Penilaian kinerjamerupakan bentuk pengamatan dan penilaian secara langsung dan sistematis dari kinerja para peserta didik dengan mengacu pada kriteria kinerja yang telah ditetapkan.Hal ini berarti penilaian kinerja merupakan bentuk penilaianhasil belajaryang berorientasi padaproses.Penilaian kinerja bertujuan agar guru dapat melihat bagaimana peserta didik merencanakan pemecahan masalah, melihat dan mengamati bagaimana peserta didik menunjukkan pengetahuan dan keterampilannya.Dalam penilaian kinerja pada umumnya dilengkapi denganrubrik, kartu evaluasi,dankartu standarsebagai kriteria penilaiannya.Keuntunganmenerapkan penilaian kinerja secara formal antara lain:a. menunjukkan bagaimana peserta didik menggunakan pengetahuan untuk melakukan kegiatan dan menghasilkan sesuatub. instrumen penilaian dapat digunakan berkali-kalic. instrumen penilaian dapat digunakan untuk tujuan diagnostikd. dengan instrumenyang sama, guru dapat membuat grafik perkembangan peserta didik dari waktu ke waktue. memungkinkanpeserta didik berkompetisi dengan dirinya sendirif. bukan akhir, tapi bagian dari proses pembelajarang. membuat pelajaran di sekolah menjadi relevan dengan dunia nyata.Rubrikmelengkapi penilaian kinerja sebagai perangkat kriteria penskoran yang digunakan untuk mengevaluasi kerja peserta didik dan mengakses kerja peserta didik.Di dalam rubrik terdapat skala kategori.Skala kategori yang digunakan bisa bervariasi. Misalnya, ada yang menggunakan kategori 4 (hebat/superior), 3 (memuaskan),2 (cukup memuaskan), dan 1 (tidak memuaskan). Berikut adalah contohrubrikpenskoran untuk penilaian kinerja.

LevelKriteria Khusus

4Superior Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu konsep Menggunakan strategi yang sesuai Perhitungannya benar Penjelasannya tertulis sangat jelas Diagram/tabel/gambar tepat Melebihi semua permasalahan yang diinginkan

3Memuaskan Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu konsep Menggunakan strategi yang sesuai Perhitungannya pada umumnya benar Penjelasannya tertulis jelas Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar Memenuhisemua permasalahan yang diinginkan

2CukupMemuaskan Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian konsep Pada umumnya strategi yang digunakan sesuai Perhitungannya pada umumnya benar Penjelasannya tertulis cukup jelas Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar Memenuhisebagianpermasalahan yang diinginkan

1TidakMemuaskan Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman terhadapsuatu konsep Tidak menggunakan strategi yang sesuai Perhitungannya tidakbenar Penjelasan tertulisnya tidakjelas Diagram/tabel/gambar tidak benar atau tidak cocok Tidak memenuhi permintaan permasalahan yang diinginkan

Tabel 3.Rubrikpenskoran untukPenilaiankinerja

Penilaian hasil karya(produk)Contohmodel masalah penilaian hasil karya a. Buatlah sebuah denah rumah dengan ukuran setiap ruangan berskala1: 100b. Denah rumah tersebut memuat : teras rumah, ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur, garasi , dan kamar mandic. Warnai dan buat sebagus mungkin sehingga orang tertarik.

Penilaiantugas(proyek)Penilaian tugas (proyek)adalah penilaian yang diberikan kepada peserta didik untuk tugas yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu yang melibatkan kegiatan mengumpulkan, mengorganisasikan, mengevaluasi, dan menyajikan bahan, atau dana.Permasalahan yang dijadikan proyek tidaklah hanya satu topik saja atau satu mata pelajaran saja, tetapi kompleks, menyangkut seluruh mata pelajaran yang terkait dengan permasalahan yang diajukan.Contoh Penilaiantugas (proyek) untuk peserta didik kelas XBerpencarlah setiap anggota dalam kelompokmu untuk melakukan beberapa kegiatan berikut inia. Mendata kumpulan peserta didik yang berpenampilan rapi di sekolahmub. Mendata kumpulan peserta didik yang tinggi badannya diatas 165 cmc. Menyebutkan kumpulan bunga indahdi sekolahmud. Tulislah setiap hasil pendataanmu dengan cara menuliskannya pada tabel berikut:Kumpulan peserta didik berpenampilan rapiKumpulan peserta didik berbadan tinggiKumpulan bunga indah

...

e. Adakah teman dari kelompokmu yang membuat susunan suatu jenis kumpulan yang berbeda dengan yang kamu buat?f. Setujukah kamu dengan susunan suatu kumpulan yang dibuat temanmu itu?g. Apa perbedaan karakteristik dari data yang tertulis pada a) , b) dan c)Pengumpulan kerja peserta didik(Portofolio)Portofoliomerupakan sajian informasi atau data yang berupa kumpulan pekerjaan peserta didik sebagai bukti usaha, perkembangan, dan kecakapan peserta didik dalam satu bidang atau lebih selama periode tertentu yang disusun secara sistematik (Paulson dalam Masdjudi, 2002).Portofolio memuat dan mengembangkan lima dimensi yang mencerminkan profil seorang peserta didik, yaitu (1) pemahaman fakta, (2) refleksi, (3) kemampuan berkomunikasi, (4) keterampilan dan konsep, dan (5) kualitas kerja.Kelima dimensi itu diperlihatkan oleh hasil-hasil proyek peserta didik seperti karangan argumentasi tentang sesuatu konsep, jurnal peserta didik, tulisan hasil presentasi peserta didik, gambar, hasta karya,dan penyajian data. Melalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.Khusus dalam matematika, fokus portofolio pada pemecahan masalah, berpikir dan pemahaman, menulis, komunikasi, hubungan matematika dan pandangan peserta didik sendiri terhadap dirinya sebagai pembelajar matematika.Dalam portofolio harus menunjukkan rentangan tujuan pengajaran dan tugas-tugas yang berhubungan. Penilaian portofolio dapat dilakukan peserta didik dan guru secara bekerja sama. Caranya peserta didik mengumpulkan semua pekerjaannya selama rentang waktu tertentu.Keuntunganmenerapkan portofolio (Gronlund dalam Rusoni, 2001) di antaranya:a. Kemajuan belajar peserta didik dapat terlihat dengan jelasb. Penekanan pada hasil pekerjaan terbaik peserta didik memberikan pengaruh positif dalam belajarc. Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu akan memotivasi laju belajard. Keterampilan menilai diri sendiri akan mengembangkan kemampuan menyeleksi dan memilih yang terbaike. Sebagai sarana komunikasi dan informasi yang autentik tentang kemajuan belajar peserta didik bagi guru, orang tua dan peserta didik itu sendiri.Prosedur Porfolioa. Gunakan file folder peserta didik untuk mengumpulkan semua pekerjaannya.b. Diskusikan format portofolio yang baik pengorganisasiannya, kebersihannya, tulisan, atau hapusan tinta, daftar isi, dan pernyataan diri tentang mengapa setiap pekerjaan itu dimasukkan dalam portofolio.c. Sediakan bermacam tugas sehingga portofolio dapat berupa kerja kelompok,proyek,investigasi, dan jurnal.d. Beri kesempatan peserta didik mereview portofolio mereka sendiridan membandingkan dengan pekerjaan teman lainnya.e. Diskusikan bagaimana seharusnya menilai portofolio mereka.

Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini:a. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.b. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat. c. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.d. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.e. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.f. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan.g. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.Penilaian PortofolioKriteria Penilaian

Pemecahan MasalahBahasaPenalaran logisLain-lain

Pemahaman masalah Penggunaan bermacam strategi Kemampuan mentransformasikan perencanaan dengan menggunakan model atau teknologi Analisis hasil, termasuk strategi estimasinya Merumuskan masalah Kreativitas menemukan pendekatan untuk memecahkan masalah non rutin Pemecahan yang praktis dan menarik Menggunakan simbol dan terminologi yang benar Menulis tepat, ringkas dalam menyampaikan ide. Pengorganisasian tulisan dalam pekerjaan dan jurnal yang baik Penjelasan hasil Ringkasan dari topik kunci Merefleksikan pada ide matematika Meminta atau mengajukan pertanyaan Menyeleksi dan mengorganisasikanpekerjaan peserta didik secara tepat dan menunjukkan perkembangannya Identifikasi pola Membuat konjektur Menulis pembuktian Menjelaskan mengapa dan bagaimana Meninjau ide-ide dan prosedur Mengkonstruksi, memperluas, dan menerapkan ide Merumuskan contoh penyangkal Menghubungkan matematika dengan dunia nyata Membuat hubungan dalam matematika Mengembangkan sikap positif Nilai-nilai matematika Menggunakan penilaian sendiri dan koreksi sendiri terhadap pekerjaannya Bekerja dalam kelompok Menggunakan model-model atau representasi matematika yang berbeda-beda Interpretasi ide Teknologi Konsep dan prosedur.

Tabel 4. Kriteria Penilaian pada portofolioJenis portofoliodapat dibedakan menjadi:a. Portofolio kerja (working portfolios)b. Portofolio dokumen (document portfolios)c. Portofolio penampilan (show portfolios).Portofolio kerjadigunakan untuk memantau kemajuan dan meng-ases peserta didik dalam mengelola belajar mereka sendiri. Peserta didik mengumpulkan semua hasil kerja termasuk coret-coretan (sketches), buram, catatan, kumpulan untuk stimulasi, buram setengah jadi atau pekerjaan yang sudah selesai.Portofolio kerja bermanfaat untuk memberikan informasi tentang bagaimana peserta didik mengorganisasikan dan mengelola kerja (belajar) serta merefleksi pekerjaan dan hasilnya.Portofolio dokumenmenyediakan informasi baik proses maupun produk yang dihasilkan peserta didik.Jenis portofolio ini bermanfaat bagi peserta didik dan orang tuanya untuk mengetahui kemajuan hasil belajar, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam belajar secara individual, untuk menunjukkan bahwa peserta didik telah mengikuti proses tertentu dan telah mencapai standar tertentu.Portofolio penampilanmerupakan portofolio yang menyediakan informasi terbaik dari hasil kerja (artefak) peserta didik.Biasanya digunakan untuk tujuan pertanggungjawaban (akuntabilitas), pameran, atau kepentingan mempertunjukkan lainnya.Rubrik Penskoran PortofolioLevelKriteria Khusus

4Superior Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang menonjol Menunjukkan keterampilan berbahasa yang menonjol Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang menonjol Menunjukkan kemampuan membuat hubunganyang menonjol Pengorganisasian yang sangat baik (rapi) dan bersih Sesuai dengan permintaan dan persyaratan

3Memuaskan Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik Menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik Pengorganisasian yang baik (rapi) dan bersih Memuaskan dalam semua permintaan dan persyaratan

2CukupMemuaskan Kadang-kadang menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik Kadang-kadang menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik Kadang-kadang menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik Pengorganisasian yang dapat diterimadan bersih Memuaskan dalam sebagian besar permintaan dan persyaratan

1TidakMemuaskan Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang sangat rendah menunjukkan keterampilan berbahasa yang sangat rendah Kemampuanmemberi alasan yang sangat rendah Pengorganisasian dan kebersihan yang rendah Tidak sesuai dengan permintaan dan persyaratan

Tabel 5. Rubrik penskoran pada portofolio

Bab III Analisis Kompetensi

A. KompetensiKurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, kompetensi inti dan kompetensi dasar.Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu.Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu.Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut.

DimensiKualifikasi Kemampuan

SikapMemiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

PengetahuanMemiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

KeterampilanMemiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi yang relevan bagi kelas X sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut.KompetensiDeskripsi Kompetensi

Sikap Spiritual1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Sikap Sosial2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Pengetahuan3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

Keterampilan4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

B. Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus dan buku (buku guru dan buku siswa)Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus maupun buku secara umum dapat digambarkn dengan bagan 1 sebagai berikut;

Penjelasan Bagan 1;1. Kegiatan diawali dengan analisis keterkaitan antar KI dan KD sebagai berikut; a. KI-3 dan KI-4 merupakan kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang harus dicapai oleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran (though curriculum) yang akan memberikan pengalaman belajar secara langsung (direct teaching) kepada peserta didik.b. KI-1 dan KI-2 merupakan kompetensi sikap religious dan sikap social yang harus dicapai peserta didik sebagai dampak pengiring (nurturant effects) yang merupakan pengalaman belajar tidak langsung (indirect teaching) c. Keempat kompetensi tersebut harus merupakan hasil pembelajaran secara utuh atau teerpadu.2. Aloksi waktu/Alat/Bahan/Mediaa. Alokasi waktu diambil jumlah yang sesuai dengan silabus atau buku dengan mempertimbangkan keluasan dan/atau kedalaman materi pembelajaran. b. Sumber/Alat/media; jika hasil kajian analisis memiliki perbedaan dengan yang tercangtum di salabus, maka dilakukn peneyesuain dengn hasil kajian (sesuai karakteristik materi pemebelajaran) 3. Mengembangkan Materi PembelajaranMateri pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tuntutan KD-3. Guru dapat mengembangkan materi pembelajaran yang sudah tercntum di silabus atau buku sesuai dengan karakteristik peserta didik. Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus atau buku, serta kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ketiga (pengetahuan).Linierisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok seperti tabel berikut ini;

Kompetensi Dasar (KI 3)Kompetensi Dasar (KI 4)Materi Pokok (Dalam Silabus)

3.1 Mendeskripsikan dan menganalisis berbagai konsep dan prinsip fungsi eksponensial dan logaritma serta menggunakannya dalam menyelesaikan masalahC. Mengolah data dan menganalisis menggunakan variabel dan menemukan relasi berupa fungsi eksponensial dan logaritma dari situasimasalah nyata serta menyelesaikannya

Fungsi Eksponen dan Logaritma

3.2Menganalisisdata sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan logaritma dari suatu permasalahandan menerapkannya dalam pemecahan masalah4,1Menyajikan grafik fungsi eksponensial dan logaritma dalam memecahkan masalah nyata terkaitpertumbuhan dan peluruhan.Grafik Fungsi Eksponen dan Logaritma

Dan seterusnya

Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam KI-3 (pengetahuan).Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti ke empat (keterampilan).Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu:a. Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamatib. Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan. Contoh konsep tentang zat cair (kelompok benda-benda seperti air, minyak, alkohol, bensin, dan spiritus) adalah zat yang mempunyai ciri-ciri bentuk selalu berubah sesuai bentuk wadah/tempat yang ditempatinya, volume dan beratnya selalu tetap, dapat mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah, tidak dapat dimampatkan. Konsep adalah kristalisasi dari fakta yang telah didefinisikan.c. Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaitan. Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari berapa contoh. Contoh yang merupakan prinsip adalah air jika dipanaskan akan menguap. Prinsip yang menghubungkan adalah konsep air, konsep panas, dan konsep penguapan. Termasuk ke dalam kategori prinsip adalah hukum, teori, dan azas.d. Prosedur, merupakan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan. Pada mata pelajaran Matematika, langkah kerja ilmiah merupakan bagian tidak terpisahkan pada setiap materi pokok.4. Mengembangkan Kegiatan PembelajaranKegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikana. Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan pancaindra dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau menyimak. Yang diamati adalah materi yang berbentuk fakat, yaitu fenomena atau beristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau fakta langsung yang bisa disentuh, dilihat, dan sebagaainyab. Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep, prinsip dan prosedur hingga berpikir metakognitif melalui diskusi kelompok atau diskusi kelas. Tujuannnya agar peserta didik berpikir secara kritis, logis, dan sistematis.c. Mengumpulkan informasiadalah kegiatan untuk meningkatkan keingintahuan siswa, mengembangkan kreativitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber belajar termasuk mesin komputasi dan otomasi sangat disarankan dalam kegiatan ini.d. Mengasosiasi adalah kegiatan dengan tujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan bersikap ilmiah. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga siswa melakukan aktivitas antara lain menganalisis data, mengelompokkan, membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar kerja diskusi atau praktik.e. Mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk karya.5. Merencanakan dan melaksanakan Penilaian Autentika. Aspek pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan dan penugasanb. Aspek keterampilan melalui praktik, proyek dan portofolio produkc. Aspek sikap melalui melalui observasi, penilaian diri, penilaian sejawat, dan jurnal.B. Mengkaji Silabus dan Buku (buku guru dan buku siswa) Hasil Kajian KI, KD, dan Materi PokokKompetensi Dasar(KI 3)Kompetensi Dasar(KI 4)Materi Pokok (Dalam Silabus)

3.1 Mendeskripsikan dan menganalisis berbagai konsep dan prinsip fungsi eksponensial dan logaritma serta menggunakannya dalam menyelesaikan masalah

4.2Mengolah data dan menganalisis menggunakan variabel dan menemukan relasi berupa fungsi eksponensial dan logaritma dari situasimasalah nyata serta menyelesaikannya.Fungsi Eksponen dan Logaritma

3.2Menganalisisdata sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan logaritma dari suatu permasalahandan menerapkannya dalam pemecahan masalah4,1Menyajikan grafik fungsi eksponensial dan logaritma dalam memecahkan masalah nyata terkaitpertumbuhan dan peluruhan.Grafik Fungsi Eksponen dan Logaritma

3.3Mendeskripsikan dan menerapkan konsep sistem persamaan linierdan kuadrat dua variabel (SPLKDV) dan memilih metodeyangefektif untuk menentukan himpunan penyelesaiannya3.4Menganalisisnilai diskriminan persamaan linierdan kuadrat dua variabel dan menerapkannya untuk menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaanyang diberikan.4.3Memecahkan dan menyajikan hasilpemecahan masalahnyatasebagai terapan konsep dan aturan penyelesaian sistem persamaan linierdan kuadrat dua variabel.

4.4Mengolah dan menganalisis informasidari suatu permasalahan nyata dengan memilih variabel dan membuat model matematikaberupasistem persamaan linierdan kuadrat dua variabel dan menginterpretasikan hasilpenyelesaian sistem tersebut.Sistem Persamaan Linier dan Kuadrat Dua Variabel

3.5Mendeskripsikan konsep sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel danmenerapkannya untuk menentukan himpunan penyelesaiannya.

3.6Menganalisiskurva pertidaksamaan kuadrat dua variabel pada system yangdiberikan dan mengarsir daerah sebagai himpunan penyelesaiannya.4.5Memecahkan masalah dengan membuat model matematikaberupasistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel serta menyajikan pemecahannyadengan berbagai cara.Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel

3.7Mendeskripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan dan nilaimutlak dalam menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan,irrasional dan mutlak.3.8Mendeskripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan pecahan,irasional, dan mutlak dalam menyelesaikan masalah matematika.3.9Mendeskripsikan dan menerapkan konsep dansifat-sifat pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak dengan melakukan manipulasi aljabar dalam menyelesaikan masalah matematika.3.10Menganalisisdaerah penyelesaian pertidaksamaan pecahan, irrasional danmutlak.4.6 Memecahkan masalah pertidaksamaan pecahan,irrasional dan mutlak dalam penyelesaian masalah nyata.Pertidaksamaan mutlak, pecahan, dan irrasional

3.11Mendeskripsikan konsep danaturan padabidang datarsertamenerapkannyadalam pembuktian sifat-sifat (simetris, sudut, daliltitik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmengaris, dll) dalam geometri bidang.4.7Menyajikan data terkaitobjek nyatadan mengajukan masalah sertamengidentifikasi sifat-sifat (kesimetrian, sudut, dalil titiktengah segitiga, dalil intersep, dalil segmengaris, dll) geometri bidangdataryangbermanfaat dalam pemecahan masalah nyatatersebut.Geometri Bidang Datar

3.12Mendeskripsikankonsep persamaan trigonometri dan menganalisis untuk membuktikan sifat-sifat persamaan Trigonometri sederhanadan menerapkannya dalam pemecahan masalah.4.8Mengolah dan menganalisis informasidari suatu permasalahan nyata dengan membuat model berupa fungsi dan persamaan Trigonometri serta menggunakannyadalammenyelesaikan masalah.4.9Merencanakan dan melaksanakan strategi dengan melakukan manipulasi aljabar dalampersamaan Trigonometri untuk membuktikan kebenaran identitas Trigonometri sertamenerapkannya dalam pemecahan masalah kontekstual.Persamaan Trigonometri

Naskah Matematika

Naskah Matematika

2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 59

2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah 61

2. Hasil terhadap Sialbus dan Buku

Satuan Pendidikan: SMAKelas: Peminatan Kelas XKompetensi Inti:KI-1:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI-2:Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3:Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI-4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi DasarMateri PokokMateri PembelajaranAlternatif Kegiatan PembelajaranAspek PengetahuanAspek KeterampilanAspek Sikap

IndikatorPenilaianIndikatorPenilaianIndika torPenilaian

3.1. Mendeskrip- sikan dan menganalisis berbagai konsep dan prinsip fungsi eksponensial dan logaritma serta menggunakan-nya dalam menyelesaikan masalah3.2. Menganalisis data sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan logaritma dari suatu permasalahandan menerapkan nya dalam pemecahan masalah.Fungsi Eksponen-sial dan LogaritmaFakta masalah kontekstual yang berkaitan eksponensial dan logaritma Grafik fungsi eksponen Grafik fungsi logaritma

Konsep sifat-sifat eksponen sifat-sifat logaritma

Prinsip fungsi eksponensial fungsi logaritma

Prosedur langkah menggam bar grafik fungsi pemecahan masalah

MengamatiMembaca mengenai pengertian fungsi,mengamati grafik fungsi, sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan fungsi logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata dari berbagai sumber belajar

MenanyaMembuat pertanyaan mengenai pengertian fungsi, grafik fungsi eksponen dan logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata.

Mengumpulkan informasiMenentukan unsur-unsur yang terdapat pada pengertian fungsi, grafik fungsi eksponen dan logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata.

Mengasosiasi Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian fungsi, grafik fungsi eksponen dan logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata. Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan mengenai pengertian fungsi, grafik fungsi eksponen dan logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata.

MengomunikasikanMenyampaikan pengertian fungsi, grafik fungsi eksponen dan logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, tulisan, dan grafik/diagram. Menjelaskan pengertian fungsi eksponensial Membedakan fungsi eksponensial dan bukan fungsi eksponensial Menentukan sifat-sifat fungsi eksponensial Menjelaskan pengertian fungsi logaritma Membedakan fungsi eksponensial dan bukan fungsi logaritma Menjelaskan sifat-sifat fungsi logaritma Menggunakan sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan fungsi logaritma, untuk menyelesaikan persamaan eksponen, logaritma, pertidaksamaan eksponensial danpertidaksamaan logaritma.dan penerapannya pada masalah nyata.

Tes tertulis bentuk uraian mengenai penyelesaian fungsi eksponensial dan logaritma, melalui: Penugasan UH UTS

Menggam- bar grafik fungsi eksponensial Menggambar grafik fungsi logaritma Memecahkan masalah nyata terkait pertumbuhan dan peluruhan Memecahkan masalah nyata dengan menganalisis fungsi eksponensial dan logaritma Tes tertulis bentuk uraian Tugas mandiri Portofolio

Menunjuk kan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksana kan kejujuran, ketelitian, disiplin, kemandirian, dan tanggung jawab Pengamatan Penilaian diri

4.1.Menyajikan grafik fungsi eksponensial dan logaritma dalam memecahkan masalah nyata terkaitpertumbuhan dan peluruhan.4.2.Mengolah data dan menganalisis menggunakanvariabel dan menemukan relasi berupa fungsi eksponensial dan logaritma dari situasimasalah nyata serta menyelesaikannya.

3.3Mendeskripsikan dan menerapkan konsep sistem persamaan linierdan kuadrat dua variabel (SPLKDV) dan memilih metodeyangefektif untuk menentukan himpunan penyelesaiannya

3.4Menganalisisnilai diskriminan persamaan linierdan kuadrat dua variabel dan menerapkannya untuk menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaanyang diberikan.Sistem Persamaan Linier dan Kuadrat Dua Variabel

Fakta masalah kontekstual yg berkaitan SPLKDV

Konsep Konsep SPLKDV

Prinsip Diskriminan persamaan kuadrat dua variabel

Prosedur Langkah-langkah menentukan HP suatu SPLKD dengan metode grafik Langkah-langkah menentukan HP suatu SPLKD dengan metode Substitusi melalui analisis nilai diskrimi nan Langkah-langkah menentukan HP suatu SPLKD dengan metode gabungan eliminasi dan substitusi

MengamatiMembaca dan mencermati persoalan kontekstual yang berkaitan dengan SPLKDV serta metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata dari berbagai sumber belajar.

MenanyaMembuat pertanyaan mengenai pengertian, metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata.

MengeksplorasiMenentukan unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata.

Mengasosiasi Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata. Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan mengenai pengertian, metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata.

MengomunikasikanMenyampaikan pengertian, metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, tulisan, dan bagan.

Menyelesaikan SPLKDV dengan metode grafik Menyelesaikan SPLKDV dengan metode eliminasi Menyelesaikan SPLKDV dengan metode Substitusi Menyelesaikan SPLKDV dengan metode gabungan Eliminasi dan substitusi Menentukan nilai diskriminan dari sistem persamaan linear dan kuadrat Menganalisis nilai diskriminan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dan kuadratTes tertulis bentuk uraian mengenai penyelesaian SPLKDV dengan : metode grafik metode Substitusi metode gabungan Eliminasi dan substitusidan penerapan nya pada masalah nyata, melalui: UH UAS

Memecahkan masalah nyata dan menyajikan hasil pemecahan masalah nyata sebagai terapan konseppenyelesaian suatu SPLKDV dengan berbagai metode Membuat dan menyelesaikan model matematika dari hasill analisis masalah nyata yang berkaitan dengan SPLKDV Tes tertulis bentuk uraian Tugas mandiri Portofolio

Menunjukkan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksana kan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab

Sikap ilmiah saat diskusi dan presentasi dengan lembar pengama tan Aspek sikap ilmiah:Menerima, menghargai, disiplin dan tanggung jawab melalui lembar observasi

4.3Memecahkan dan menyajikan hasilpemecahan masalahnyatasebagai terapan konsep dan aturan penyelesaian sistem persamaan linierdan kuadrat dua variabel.4.4Mengolah dan menganalisis informasidari suatu permasalahan nyata dengan memilih variabel dan membuat model matematikaberupasistem persamaan linierdan kuadrat dua variabel dan mengiterpretasikan hasilpenyelesaian sistem tersebut.

3.5Mendes-kripsikan konsep sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel danmenerapkannya untuk menentukan himpunan penyelesaiannya.

3.6Menganalisiskurva pertidaksamaan kuadrat dua variabel pada system yangdiberikan dan mengarsir daerah sebagai himpunan penyelesaiannya.Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel(SPtdKDV)Fakta masalah kontekstual yg berkaitan SPtdKDV

Konsep SPtdKDV

Prinsip Model SPtdKDV

Prosedur Langkah-langkah menentukan Penyelesaian suatu SPtdKDV dengan beberapa cara

MengamatiMembaca dan mencermati mengenai pengertian, metode penyelesaian, kurva sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel (SPtdKDV), dan penerapannya pada masalah nyata dari berbagai sumber belajar.

MenanyaMembuat pertanyaan pengertian, metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada masalah nyata.

MengeksplorasiMenentukan unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada masalah nyata.

Mengasosiasi Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada masalah nyata. Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan mengenai pengertian, metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada masalah nyata.

MengomunikasikanMenyampaikan pengertian, metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, tulisan, dan grafik/ diagram.

Menjelaskan konsep sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel Menentukan himpunan penyelesaian SPtdKDV

Menyelesaikan SPtdKDV dengan mengarsir daerah penyelesaian Menganalisis kurva pertidaksamaan kuadrat dua variabel pada sistem yang diberikan

Tes tertulis bentuk uraian mengenai penyelesaian SPtdKDV dengan : Menggunakan konsep SPtdKDV Menentukan daetrah HP dari arsiran.melalui: UH UAS

Memecahkan masalah nyata dan menyajikan hasilpemecahan masalahnyata sebagai terapan konsep penyelesaian HP suatu SPtdKDV dengan berbagai metode

Menyajikanpenyelesaian pemecahan masalah model matematika berupa SPtdKDV Tes tertulis bentuk uraian Tugas mandiri Portofolio

Menunjuk kan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksana kan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab

Sikap ilmiah saat diskusi dan presentasi dengan lembar pengamatan Aspek sikap ilmiah:Menerima, menghar gai, disiplin dan tanggung jawab melalui lembar observasi

4.5Memecahkan masalah dengan membuat model matematikaberupasistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel serta menyajikan pemecahannyadengan berbagai cara.

3.7Mendeskripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan dan nilaimutlak dalam menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan,irrasional dan mutlak.

3.8Mendeskripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan pecahan,irasional, dan mutlak dalam menyelesaikan masalah matematika.

3.9Mendeskripsikan dan menerapkan konsep dansifat-sifat pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak dengan melakukan manipulasi aljabar dalam menyelesaikan masalah matematika.

3.10Menganalisisdaerah penyelesaian pertidaksamaan pecahan, irrasional danmutlak.

Pertidak samaan mutlak, pecahan, dan irrasional

Fakta masalah nyata (kontekstual) yg berkaitan nilai mutlak

Konsep pertidaksamaan dan nilai mutlak pertidaksamaan pecahan, irasional, dan mutlak

Prinsip manipulasi aljabar dalam menyelesaikan masalah matematika

Prosedur Langkah-langkah menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan Langkah-langkah menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan irrasional Langkah-langkah menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan mutlak Langkah-langkah menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan sifat-sifat pertidaksama-an pecahan, irrasional dan mutlak

Mengamati Masalah kontekstual yang berkaitan dengan konsep mutlak Membaca dan mencermati mengenai pengertian nilai mutlak, pertidaksamaan dan nilai mutlak.

Menanya Membuat pertanyaan mengenai pengertian nilai mutlak, pertidaksamaan dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata.

Mengeksplorasi Menentukan unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian pertidaksamaan dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata.

Mengasosiasi Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian pertidaksamaan dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata. Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan mengenai pengertian, metode penyelesaian pertidaksamaan dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan,irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata

Mengomunikasikan Menyampaikan pengertian, metode penyelesaian pertidaksamaan dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan,irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, tulisan, dan bagan. Menyelesai kan pertidaksamaan pecahan Menyelesai kan pertidak samaan irrasional Menyelesaikan pertidaksamaan mutlak Menyelesaikan masalah matematika dengan menggunakan konsep pertdaksamaan pecahan Menyelesaikan masalah matematika dengan menggunakan konsep pertdaksamaan irrasional Menyelesaikan masalah matematika dengan menggunakan konsep pertdaksamaan mutlak Menyelesaikan masalah matematika dengan menerapkan konsep pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak dengan melakukan manipulasi aljabar.

Tes tertulis bentuk uraian mengenai penyelesaian pertidak-samaan dan nilai mutlak, pertidak-samaan pecahan,irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata, melalui: UH UTS UAS

Memecahkan masalah nyata dengan berbagai metode tentang pertidaksamaan dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan,irrasional dan mutlak,

Tes tertulis bentuk uraian Tugas mandiri Portofolio

Menunjuk kan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok ilmiah Menunjuk kan perilaku dan sikap menerima, menghargai,dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab

Pengamatan Penilaian diri

4.6 Memecahkan masalah pertidaksamaan pecahan,irrasional dan mutlak dalam penyelesaian masalah nyata.

3.11Mendeskripsikan konsep danaturan padabidang datarsertamenerapkannyadalam pembuktian sifat-sifat (simetris, sudut, daliltitik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmengaris, dll) dalam geometri bidang.

Geometri Bidang Datar

Fakta Masalah kontekstual yg berkaitan geometri bidang datar

Konsep konsep dan aturan pada bidang datar Prinsip sifat-sifat (simetris, sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) dalam geometri bidang.

Prosedur Langkah-langkah pembuktian sifat-sifat (simetris, sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) dalam geometri bidang.

Mengamati Mencermati masalah kontektual yang berhubungan dengan geometri Membaca dan mencermati mengenai pengertian titik, garis, sudut, bidang Memcaca dan menceramti sifat-sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata dari berbagai sumber belajar.

Menanya Membuat pertanyaan mengenai pengertian titik, garis, sudut, bidang dan sifat-sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata.

Mengeksplorasi Menentukan unsur-unsur yang terdapat pada pengertian titik, garis, sudut, bidang dan sifatsifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata.

Mengasosiasi Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada ruang yang terdiri: titik, garis, sudut, bidang dan sifat-sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata. Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan pengertian titik, garis, sudut, bidang dan sifat-sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata.

Mengomunikasikan Menyampaikan pengertian titik, garis, sudut, bidang dan sifat-sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, tulisan, dan bagan.

Membuktikan sifat-sifat (simetris, sudut, daliltitik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmengaris, dll) dalam geometri bidang

Tes tertulis bentuk uraian mengenai pembuktian sifat-sifat (simetris, sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) dalam geometri bidang dan penerapannya pada masalah nyata, melalui: UH UTS UAS

Menyajikan data objek nyatadan mengajukan masalah sertamengidentifikasi sifat-sifat (kesimetrian, sudut, dalil titiktengah segitiga, dalil intersep, dalil segmengaris, dll) geometri bidangdataryangbermanfaat dalam pemecahan masalah nyatatersebut.

Tes tertulis bentuk uraian Tugas mandiri Portofolio

Menunjuk kan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok ilmiah Menunjuk kan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksana kan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab Pengamatan Penilaian diri

4.7Menyajikan data terkaitobjek nyatadan mengajukan masalah sertamengidentifikasi sifat-sifat (kesimetrian, sudut, dalil titiktengah segitiga, dalil intersep, dalil segmengaris, dll) geometri bidangdataryangbermanfaat dalam pemecahan masalah nyatatersebut.

3.12Mendeskripsikankonsep persamaan trigonometri dan menganalisis untuk membuktikan sifat-sifat persamaan Trigonometri sederhanadan menerapkan-nya dalam pemecahan masalah.

Persamaan Trigono metri

Fakta masalah kontekstual yg berkaitan persamaan trigonometri

Konseppersamaan trigonometri

Prinsip Membuat Model berupa fungsi dan persamaan trigonometri

Prosedurmembuktikan sifat-sifat persamaan Trigonometri sederhana

Mengamati Mencermati masalah kontektual yang berhubungan dengan persamaan trigononetri Membaca dan mencermati mengenai pengertian, teknik penyelesaian persamaan trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata dari berbagai sumber belajar.

Menanya Membuat pertanyaan mengenai pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata.

Mengeksplorasi Menentukan unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata.

Mengasosiasi Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata. Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan pembuktian identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata.

Mengomunikasi kan Menyampaikan pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan pembuktian identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, dan tulisan.

Menyelesai- kan persamaan trigonometri Membuktikan persamaan trigonometri Menyelesai-kan masalah nyata dengan menggunakan konsep persamaan trigonomteri

Tes tertulis bentuk uraian mengenai penyelesaian persamaan trigonometri, melalui: UH UTS UAS

Menyelesai-kan dari suatu permasalah-an nyata dengan membuat model berupa fungsi dan persamaan Trigonometri

Melakukan strategi dengan melakukan manipulasi aljabar dalam persamaan Trigonometri untuk membuktikan kebenaran identitas Trigonometri Tes tertulis bentuk uraian Tugas mandiri Portofolio

Menunjukkan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok Menunjuk kan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksana kan rasa ingin tahu, kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab Pengamatan Penilaian diri

4.8Mengolah dan menganalisis informasidari suatu permasalahan nyata dengan membuat model berupa fungsi dan persamaan Trigonometri serta menggunakannyadalammenyelesaikan masalah.

4.9Merencanakan dan melaksanakan strategi dengan melakukan manipulasi aljabar dalampersamaan Trigonometri untuk membuktikan kebenaran identitas Trigonometri sertamenerapkan-nya dalam pemecahan masalah kontekstual.

Bab IVPenutupEfektifitas pembelajaran merupakan indikator keberhasilan belajar, artinya bahwa semakin efektifitasnya tinggi dalam kegiatan pembelajaran maka hasil belajar semakin berkualitas dan sebaliknya semakin tidak efektifnya pembelajaran maka berdampak hasil belajar yang tidak optimal.Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan belajar dengan pendekatan saintifik yaitu melalui mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap.Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah.Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.Dalam hal ini, strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013 agar KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 dapat tercapai secara terintegrasi.Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaian autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Selanjutnya mengembangkan langkah alternatif pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik.

DATAR PUSTAKA

Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York. Longman.Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press.Calabrese Barton, A. (1998). Reframing science for all through the politics of poverty. Educational Policy, 12, 525-541.http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-educationPeraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71, Tambahan Lembar Negara)Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan Menengah.Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003 No. 78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301),Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The University of Western Australia.

Lampiran 1: Contoh RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)Sekolah: SMA Mata Pelajaran: MetematikaKelas/Semester: X/GanjilPeminatan: Matematika dan Ilmu Alam Materi Pokok: Grafik Fungsi Eksponensial dan LogaritmaAlokasi Waktu: 6 x 3 jp (18 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti ( KI )KI-1:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI-2:Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3:Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI-4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.2.1 Menunjukkan sikap senang, percayadiri, motivasi internal, sikap kritis, bekerjasama, jujur dan percayadiri serta responsif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan nyata3.1Mendeskripsikan dan menganalisis berbagai konsep dan prinsip fungsi eksponensial danlogaritma serta menggunakannya dalam menyelesaikan masalah.Indikator:3.1.1. Menjelaskan pengertian fungsi eksponensial3.1.2. Membedakan fungsi eksponensial dan bukan fungsi eksponensial3.1.3. Menjelaskan pengertian fungsi logaritma3.1.4. Membedakan fungsi logaritma dan bukan fungsi logaritma3.1.5. Menganalisis berbagai konsep dan prinsip fungsi eksponensial dan logaritma yang berkaitan dengan masalah nyata3.2 Menganalisis data sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan logaritma dari suatu permasalahan dan menerapkannya dalam pemecahan masalah.Indikator:3.2.1. Menentukan sifat-sifat grafik fungsi eksponensial3.2.2. Menjelaskan sifatsifat grafik fungsi logaritma3.2.3. Menggunakan sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan fungsi logaritma untuk menyelesaikan persamaan eksponensial dan logaritma, pertidaksamaan eksponensial dan logaritma , dan penerapannya pada masalah nyata3.2.4. Menganalisis sifat-sifat berbagai grafik fungsi eksponensial dan logaritma4.1Menyajikan grafik fungsi eksponensial dan logaritma dalam memecahkan masalah nyata terkait pertumbuhan dan peluruhan.Indikator:4.1.1. Menggambar grafik fungsi eksponensial.4.1.2. Menggambar grafik fungsi logaritma 4.2 Mengolah data dan menganalisis menggunakan variabel dan menemukan relasi berupa fungsi eksponensial dan logaritma dari situasi masalah nyata serta menyelesaikannya.Indikator:4.2.2. menemukan relasi berupa fungsi eksponensial dan logaritma dari situasi masalah nyata serta menyelesaikannya.

C. Tujuan PembelajaranMelalui proses pengamatan, bertanya, mengumpulkan informasi, bernalar, diskusi,mengasosiasiserta mengomunikasikan peserta didik dapat: 1. Menjelaskan pengertian fungsi eksponensial2. Membedakan fungsi eks