160609 jam 3

Upload: prananto-sukmajaya

Post on 25-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    1/102

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Di masyarakat Jawa, adanya globalisasi yang semakin cepat

    berkembang membuat bahasa Jawa perlahan-lahan mulai ditinggalkan.Bahasa

    Jawa dianggap tidak menarik dan dianggap ketinggalan jaman sehingga

    kurang diminati oleh masyarakat. Kurangnya kesadaran akan mencintai

    kebudayaan oleh masyarakat membuat minat terhadap bahasa Jawa mulai

    luntur. Hal ini mengakibatkan masyarakat kurang mengutamakan bahasa Jawa

    untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam bidang

    pendidikan.

    Seperti halnya mata pelajaran yang lain, bahasa Jawa di bangku

    pendidikan sekolah! juga disampaikan sebagai suatu pengenalan kebudayaan.

    Dalam pelajaran bahasa Jawa, sebagai bahasa daerah diarahkan pada "ungsi-

    "ungsi yang terkandung di dalam bahasa Jawa itu sendiri. Hal ini seperti

    dikemukakan oleh Sutrisna #ibawa $%%&'&-(! bahwa pembelajaran bahasa

    daerah setidaknya harus diarahkan pada tiga "ungsi pokok, yaitu )! alat

    komunikasi, $! edukati", dan *! kultural. +ungsi alat komunikasi diarahkan

    agar siswa dapat menggunakan bahasa daerah secara baik dan benar untuk

    keperluan alat komunikasi dalam keluarga dan masyarakat. +ungsi edukati"

    diarahkan agar siswa dapat memperoleh nilai-nilai budaya daerah untuk

    keperluan pembentukan kepribadian dan identitas bangsa. +ungsi kultural

    diarahkan agar dapat digali dan ditanamkan kembali nilai-nilai budaya daerah

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    2/102

    2

    sebagai upaya untuk membangun identitas dan menanamkan "ilter dalam

    menyeleksi pengaruh budaya luar dan juga sebagai upaya pelestarian

    kebudayaan.

    Di samping itu, menurut Sutrisna #ibawa $%%&!, pembelajaran

    bahasa Jawa hendaknya berlangsung tidak sekedar meaning getting, tetapi

    berupa proses meaning making, sehingga akan terjadi internalisasi nilai-nilai

    dalam diri siswa. Dengan pola pembelajaran tersebut, siswa tidak hanya

    diajarkan dengan seperangkat kaidah untuk dimengerti secara kogniti", tetapi

    diarahkan untuk pengembangan aspek a"ekti" yang juga terdapat dalam

    pelajaran bahasa Jawa. Demikian juga pada bahasa daerah lain, pola

    pembelajaran seperti itu akan dapat diterapkan dengan baik, karena bahasa-

    bahasa daerah di ndonesia memiliki karakteristik yang sama, yaitu penuh

    akan muatan a"ekti". Seperti dikemukakan oleh ood dan Brophy )%!,

    pendidikan a"ekti" meliputi berbagai aspek, antara lain / emosi, nilai,

    kepercayaan, dan sikap. 0leh karena hal tersebut, pembelajaran bahasa Jawa

    yang ada di sekolah diharapkan tidak hanya pada peningkatan kemampuan

    kogniti" siswa saja, tetapi juga aspek yang lain termasuk aspek a"ekti".

    Dalam usaha ini pemerintah sudah memasukkan mata pelajaran muatan

    lokal bahasa Jawa dalam kurikulum sekolah dasar di daerah Jateng, Jatim, dan

    D1. Salah satu materi yang ada dalam mata pelajaran muatan lokal bahasa

    Jawa adalah aksara Jawa. 2embelajaran tentang aksara Jawa yang merupakan

    salah satu materi dalam mata pelajaran bahasa Jawa di sekolah diarahkan pada

    penanaman nilai-nilai a"ekti", khususnya pada sikap untuk mencintai dan

    )

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    3/102

    3

    melestarikan aksara Jawa. Dengan tujuan yang seperti tersebut diatas,

    berbagai usaha baik dari pemerintah maupun pihak-pihak yang terkait harus

    dilakukan. Sarana dan prasarana dalam pembelajaran yang memadai serta

    metode pembelajaran yang menarik merupakan hal yang semestinya dilakukan

    agar tujuan dari pembelajaran aksara Jawa tersebut dapat tercapai. 3kan tetapi

    pada kenyataannya aksara Jawa yang diajarkan pada siswa sekolah dasar

    disampaikan hanya dengan metode ceramah saja. Hal ini membuat siswa

    merasa bosan, tidak tertarik dan juga kurang mandiri dalam mempelajari

    aksara Jawa ini. Dengan konsep yang pembelajaran yang hanya menggunakan

    metode ceramah saja membuat siswa sulit untuk menangkap materi tentang

    aksara Jawa, mengingat tahapan kecerdasan siswa kelas SD masih pada

    tahapan operasional konkrit yang masih membutuhkan suatu konsep belajar

    yang nyata dengan contoh-contoh, misalnya. Selain kurangnya media atau

    sumber belajar yang membahas secara khusus tentang materi aksara Jawa

    merupakan penyebab lain aksara Jawa sulit untuk dipelajari. Kalaupun ada,

    sumber belajar yang ada hanya berupa pengenalan aksara Jawa saja tanpa

    memperhatikan bagaimana cara menulis dan pela"alan yang benar. Dengan

    keadaan yang seperti tersebut diatas sulit bagi siswa kelas mencapai tujuan

    pembelajaran aksara Jawa yaitu mampu menulis dan mengucapkan aksara

    Jawa dengan benar.

    Berdasarkan obser4asi pendahuluan yang dilakukan peneliti di beberapa

    sekolah dasar yang ada di daerah 5ondong 5atur dan 5atur 6unggal

    ditemukan bahwa metode pembelajaran bahasa Jawa, khususnya aksara Jawa

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    4/102

    4

    didominasi dengan menggunakan metode ceramah. uru hanya berdiri di

    depan kelas menerangkan dan memberikan contoh yang ditulis di papan tulis

    saja. Sumber balajar yang digunakan juga hanya menggunakan buku pegangan

    dan 7KS saja. Hal ini berdampak pada kemampuan siswa dalam memahami

    aksara Jawa kurang baik. Hal ini dibuktikan di kelas hanya ada )-$ siswa saja

    yang mampu menulis dan memahami aksara Jawa dengan baik.

    Berdasarkan masalah tersebut diatas mendorong peneliti untuk

    mengembangkan suatu media yang dapat digunakan oleh siswa belajar aksara

    Jawa, yaitu dengan media modul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa sub

    pokok bahasan aksara Jawa. 8odul merupakan salah satu dari banyak sumber

    belajar yang dapat digunakan untuk membantu guru maupun siswa dalam

    proses belajar-mengajar. Dibandingkan dengan sumber belajar yang lain,

    modul memiliki keunggulan tersendiri. Baik dari segi ekonomis yang dapat

    dimiliki oleh siapa saja dan juga dari segi kee"ekti"an dalam penggunaannya

    yang dapat digunakan oleh siswa untuk belajar secara mandiri. Dengan konsep

    belajar mandiri, siswa dapat menentukan sendiri arah pembelajaran dan tujuan

    yang hendak dicapai dalam belajar aksara Jawa. Hal ini sejalan dengan

    pendapat 0emar Hamalik )9')9:! yang menyatakan bahwa modul adalah

    suatu paket pengajaran yang berkenaan dengan suatu unit terkecil bertahap

    dari mata pelajaran tertentu dimana siswa dapat mengatur arah

    pembelajarannya sendiri, karena modul itu dipelajari secara indi4idual.

    Dengan pengajaran modul ini peneliti beranggapan bahwa siswa dapat

    menerapkan prinsip-prinsip belajar mandiri menurut paket-paket. 3gar pesan-

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    5/102

    5

    pesan pembelajaran yang terdapat dalam modul mudah dipahami dan

    dimengerti oleh siswa, maka modul bisa disajikan dalam bentuk modul yang

    dilengkapi dengan ilustrasi gambar;gra"is. Hal itu apabila dilakukan akan

    menarik perhatian siswa, mudah dipahami dan memberikan moti4asi belajar

    yang besar terutama melalui indera penglihatan. 8elalui media modul ini

    siswa dapat mengamati ilustrasi yang ada di dalam modul sebagai sesuatu

    yang nyata dengan menampilkan contoh-contoh aksara Jawa beserta cara

    penulisan yang benar.

    B. Identifikasi Masalah

    3tas dasar pemikiran tersebut, maka dapat diidenti"ikasi permasalahan

    sebagai berikut '

    1. 3ksara Jawa di kalangan para siswa masih sebagai sesuatu yang kurang

    menarik bagi siswa yang menyebabkan rendahnya pemahaman siswa

    terhadap aksara Jawa

    2. Kurang mandirinya siswa dalam belajar dan masih bergantung pada

    penjelasan guru.

    3. Kurang ber4ariasinya guru dalam meman"aatkan media pembelajaran

    dalam proses belajar mengajar sehingga terlihat monoton

    4. Dalam pelajaran bahasa Jawa diperlukan suatu media untuk

    mengilustrasikan suatu konsep dan penulisan aksara Jawa yang lebih

    nyata.

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    6/102

    6

    5. 8asih belum ada modul yang khusus membahas tentang membaca dan

    menulis aksara Jawa.

    C. Perumusan Masalah

    Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang dan

    identi"ikasi masalah, maka rumusan masalah yang dapat diajukan adalah

    sebagai berikut '

    8embaca dan menulis aksara Jawa merupakan salah satu materi yang

    sulit dipelajari dalam pembelajaran bahasa Jawa.

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    7/102

    7

    E. Produk ang Dihara!kan

    2roduk yang akan dihasilkan melalui penelitian pengembangan ini

    adalah sebagai berikut '

    1. Hasil produk pengembangan berupa modul.

    2. 8odul yang dihasilkan berisi materi-materi aksara Jawa kelas SD yang

    sesuai kurikulum yang ada.

    3. lustrasi yang terdapat dalam modul tersebut berisi pengenalan aksara

    Jawa disertai ilustrasi gambar, berikut cara penulisan aksara Jawa yang

    benar.

    4. 8odul pembelajaran aksara Jawa yang dapat ber"ungsi sebagai sumber

    belajar lain yang dapat digunakan oleh siswa. Bentuk "isik dari modul

    yang praktis memungkinkan untuk dibawa dimana saja dan dapat

    digunakan kapan saja dan juga relati" lebih murah sehingga dapat dimiliki

    oleh semua kalangan.

    5. 8odul ini disusun secara sistematis mulai dari kompetensi dasar, materi

    inti, ilustrasi, rangkuman, e4aluasi.

    F. Pentingna Pengembangan

    8asalah kelangkaan media pembelajaran khususnya media-media

    pembelajaran menjadi suatu masalah tersendiri di kalangan pendidikan kita.

    Seperti diketahui, media pembelajaran berperan penting dalam meningkatkan

    proses dan hasil belajar bagi peserta didik. 2emakaian media pembelajaran

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    8/102

    8

    dalam proses belajar dapat membangkitkan keinginan, moti4asi, dan

    rangsangan kegiatan belajar bagi peserta didik.

    Dalam pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa sub pokok bahasan

    aksara Jawa, media pembelajaran penting digunakan untuk merangsang minat

    dan moti4asi belajar peserta didik. Karena peserta didik perlu 4ariasi

    pembelajaran, agar pemahaman terhadap materi yang disampaikan dapat lebih

    bermakna dan tahan lama daripada hanya dengan menggunakan metode

    ceramah. Hal ini sesuai dengan tahap perkembangan yang dimiliki oleh

    peserta didik kelas SD, masih tergolong pada tahap perkembangan

    operasional konkrit. 0leh karena itu penelitian pengembangan ini perlu

    dilakukan sehingga menghasilkan suatu produk atau media pembelajaran

    bahasa Jawa sub pokok bahasan aksara Jawa yang dapat digunakan untuk

    meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami aksara Jawa. 8edia

    pembelajaran memungkinkan'

    1. 8enumbuhkan dan menambah minat serta moti4asi peserta didik dalam

    belajar,

    2. 8erangsang peserta didik untuk akti" dan mengatasi perbedaan

    kemampuan dalam belajar,

    3. 8elalui media modul, pembelajaran yang berlangsung diharapkan dapat

    lebih memudahkan proses belajar peserta didik,

    4. 8embuat pembelajaran lebih menarik, dan

    5. Belajar aksara Jawa juga dapat dilakukan secara mandiri.

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    9/102

    9

    G. "eterbatasan Pengembangan

    3gar penelitian dapat terarah dengan benar sesuai dengan tujuan maka

    perlu diberikan batasan-batasan sebagai berikut'

    1. 8edia modul pembelajaran mata pelajaran muatan lokal bahasa Jawa hasil

    pengembangan ini hanya untuk peserta didik kelas Sekolah Dasar.

    2. 8ateri yang disampaikan terbatas pada materi pengenalan aksara Jawa

    kelas SD, telah disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku.

    3. 2engembangan yang dilakukan lebih ditekankan pada prosedur

    pengembangannya, tidak sampai pada tahap e4aluasi pembelajaran dan

    menguji kee"ekti"an produk dalam pembelajaran secara mendalam. 0leh

    karena itu e4aluasi media dilakukan dalam bentuk tes kelayakan materi

    dan media. 6idak dilakukan tes hasil belajar atau kee"ekti"an pembelajaran

    secara mendalam.

    H. Manfaat Pengembangan

    2enelitian pengembangan media modul pembelajaran ini mempunyai

    beberapa man"aat sebagai berikut'

    1. Bagi peserta didik, media modul pembelajaran ini dapat memudahkan

    belajar khususnya belajar aksara Jawa.

    2. Bagi pendidik, media modul pembelajaran ini dapat digunakan sebagai

    bahan pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan sumber belajar

    untuk pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa.

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    10/102

    10

    3. Bagi para peneliti lanjut, hasil pengembangan ini dapat dijadikan sebagai

    bahan rujukan untuk penelitian lebih lanjut.

    4. Secara lebih luas diharapkan penelitian pengembangan ini dapat

    meningkatkan mutu pendidikan terutama mutu pendidikan muatan lokal

    bahasa Jawa, serta dapat dipandang sebagai cara lain dalam mengapresiasi

    budaya yang kita miliki.

    5. Secara teoritis, laporan penelitian pengembangan dapat dijadikan re"erensi

    dalam mengembangkan produk lanjutan maupun produk yang lain.

    I. Definisi #!erasional

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    11/102

    11

    media pembelajaran mengenai materi aksara Jawa berbentuk modul yang

    disusun sesuai dengan pedoman yang dipakai dalam menyusun modul

    pembelajaran yang memperhatikan konsep pembelajaran mandiri. Hasil dari

    produk pengembangan ini berupa bentuk "isik modul, yang menyampaikan

    materi aksara Jawa untuk kelas SD dengan dilengkapi contoh dan juga

    lembar latihan menulis aksara Jawa. Dengan bentuk "isik yang mudah untuk

    dibawa, media modul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa sub pokok

    bahasan aksara Jawa ini dapat diggunakannya kapan saja dan dimana saja baik

    di sekolah maupun digunakan secara mandiri di rumah atau ditempat lainnya.

    Diharapkan modul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa sub pokok

    bahasan aksara Jawa ini dapat dikatakan layak sebagai media pembelajaran

    muatan lokal bahasa Jawa karena sudah ter4alidasi oleh ahli di bidangnya.

    3. 8ateri 2embelajaran 3ksara Jawa.

    8ateri pelajaran muatan lokal bahasa Jawa yang terdapat dalam

    penelitian pengembangan media modul pembelajaran ini adalah materi

    pengenalan aksara Jawa untuk kelas SD. 8enyajikan materi-materi

    pengenalan aksara Jawa mulai dari pembahasan aksara nglegenahingga

    sandhangan dengan materi membaca dan menulis aksara Jawa. 8ateri

    tersebut disesuaikan dengan kurikulum mata pelajaran muatan lokal bahasa

    Jawa untuk peserta didik SD kelas .

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    12/102

    12

    BAB II

    "A$IAN PU%TA"A

    A. Proses Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa $a&a di %ekolah Dasar

    1. Pengertian Muatan Lokal

    Seperti dijelaskan dalam K6S2 Depdiknas, $%%>! muatan lokal

    merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang

    disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,

    yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.

    Substansi mata pelajaran muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

    8uatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang

    terdapat pada Standar si di dalam Kurikulum 6ingkat Satuan 2endidikan

    K6S2!. Keberadaan mata pelajaran muatan lokal merupakan bentuk

    penyelenggaraan pendidikan yang tidak terpusat, sebagai upaya agar

    penyelenggaraan pendidikan di masing-masing daerah lebih meningkat

    rele4ansinya terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan.

    2. Pelajaran Muatan Lokal Bahasa $a&a

    8uatan lokal bahasa Jawa di sekolah dasar merupakan salah satu

    pelajaran muatan lokal yang harus ada pada tiap sekolah, khususnya di daerah

    Jawa 6imur, Jawa 6engah dan juga Daerah istimewa 1ogyakarta. Hal ini

    berdasarkan pasal *& ayat )!

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    13/102

    13

    bahwa dalam rangka menghadapi era global tetap diperlukan upaya

    pelestarian budaya Jawa.

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    14/102

    14

    2ropinsi Daerah stimewa 1ogyakarta $%%: menjabarkan ruang lingkup pada

    mata pelajaran bahasa Jawa sebagai berikut '

    1. 8endengarkan/ meliputi mendengarkan dan menanggapi secara tepat

    suatu perintah, pesan, pesan telepon, cerita teman, wacana percakapan,

    berita, pengalaman, deskripsi benda-benda sekitar, pidato, wawancara,

    serta mendengarkan dan mengapresiasi dongeng, geguritan, tembang,

    cerita wayang dan kethoprak.

    2. Berbicara/ meliputi memperkenalkan diri, menyapa orang lain,

    mengajukan pertanyaan, menceriakan pengalaman, kesan, peristiwa,

    menceritakan silsilah, tokoh wayang, permainan tradisional, seni

    tradisonal, gamelan, dan upacara adat.

    3. 8embaca/ meliputi membaca nyaring, membaca pemahaman, membaca

    cepat, melagukan tembang, membaca dongeng, cerita wayang, geguritan,

    parikan, dan membaca tulisan beraksara Jawa

    4. 8enulis/ meliputi menulis kata dan kalimat sederhana dengan huru" lepas

    dan huru" sambung, menulis kata atau kalimat yang didiktekan, meringkas

    bacaan, menulis karangan pendek, menulis cerita;narati", dialog, menulis

    laporan hasil wawancara, naskah pidato, surat, serta menulis geguritan,

    parikan, tokoh wayang, upacara adat, dan menulis dengan aksara Jawa.

    Berdasarkan materi yang tercantum dalam kurikulum muatan lokal

    bahasa Jawa dan juga permasalahan yang ada dilapangan, peneliti memilih

    materi pembelajaran aksara Jawa membaca dan menulis aksara Jawa! untuk

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    15/102

    15

    dikembangkan menjadi modul pembelajaran bahasa Jawa karena materi

    membaca dan menulis aksara Jawa dianggap sulit bagi siswa.

    Doglass memberikan de"inisi membaca sebagai suatu proses

    penciptaan makna terhadap segala sesuatu yang ada dalam lingkungan tempat

    pembaca mengembangkan suatu kesadaran. Sejalan dengan itu, Aosenblatt

    berpendapat bahwa membaca merupakan proses transaksional. 2roses

    membaca berdasarkan pendapat ini meliputi langkah-langkah selama pembaca

    mengkonstruk makna melalui interaksinya dengan teks bacaan. 8akna

    tersebut dihasilkan melalui proses transaksional. Dengan demikian, makna

    teks bacaan itu tidak semata-mata terdapat dalam teks bacaan atau pembaca

    saja Sutarjo, $%%!.Sedangkan 8embaca menurut Kamus #ikipedia, $%%!

    adalah suatu cara untuk mendapatkan in"ormasi dari sesuatu yang ditulis.

    8embaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa.

    Berdasarkan pengertian tersebut maka materi membaca aksara Jawa

    merupakan suatu cara untuk dapat mengerti tentang aksara Jawa dimana

    dalam proses membaca tersebut diawali dengan mengenal aksara Jawa sebagai

    suatu simbol. Dengan demikian, pemahaman tentang aksara Jawa diperoleh

    bila pembaca mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki

    sebelumnya dengan dengan mengenal aksara Jawa.

    Sedangkan menulis Kamus #ikipedia, $%%! adalah suatu kegiatan

    untuk menciptakan suatu catatan atau in"ormasi pada suatu media dengan

    menggunakan aksara. Jadi, berdasarkan pengertian tersebut, materi menulis

    http://id.wikipedia.org/wiki/Informasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Simbolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Informasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mediahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mediahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hurufhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Simbolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Informasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mediahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hurufhttp://id.wikipedia.org/wiki/Informasi
  • 7/25/2019 160609 jam 3

    16/102

    16

    aksara Jawa adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan yang

    berbentuk aksara Jawa dengan.

    Dari hasil obser4asi yang peneliti lakukan kepada peserta didik,

    diperoleh pemahaman tentang aksara Jawa membaca dan menulis!

    merupakan salah satu materi yang sulit dibandingkan dengan materi-materi

    yang lain apabila disampaikan hanya menggunakan metode ceramah tanpa

    adanya dukungan media pembelajaran. Sesuai dengan obser4asi pendahuluan

    yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa hanya )-$ orang peserta

    didik yang mampu memahami aksara Jawa. Hal ini dikarenakan bentuk huru"

    aksara Jawa yang begitu rumit dan memiliki bentuk hampir sama satu dengan

    yang lain sehingga peserta didik sangat membutuhkan pemahaman yang lebih

    konkrit dalam mempelajari aksara Jawa ini dibandingkan hanya dengan

    menggunakan metode ceramah. Sesuai dengan tahap perkembangan

    kecerdasan siswa kelas yaitu operasional konkrit, pemahaman yang

    diperoleh secara nyata melalui pembelajaran mandiri akan menghasilkan

    pemahaman makna yang lebih berkesan dan tahan lama dalam ingatan peserta

    didik.

    Selain itu, dipilihnya materi aksara Jawa tersebut karena masih sedikit

    media pembelajaran yang dapat membantu peserta didik memahami aksara

    Jawa. 2eneliti juga ingin turut serta dalam pelestarikan budaya Jawa

    khususnya aksara Jawa, dikarenakan semakin sedikit masyarakat, khususnya

    dikalangan pelajar yang paham mengenai aksara Jawa.

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    17/102

    17

    4. 'ungsi Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa $a&a bagi Anak %D

    Seperti yang tercantum dalam kurikulum sekolah dasar Daerah

    stimewa 1ogyakarta yang berlaku saat ini "ungsi pembelajaran muatan lokal

    bagi peserta didik usia sekolah dasar adalah sebagai berikut'

    1) Sarana peningkat pengetahuan dan keterampilan bahasa Jawa untuk

    melestarikan dan mengembangkan budaya Jawa dalam rangka

    kelangsungan pengembangan budaya Jawa

    2) Sarana peningkat pengetahuan dan ketrampilan berbahasa Jawa untuk

    berkomunikasi di dalam keluarga dan masyarakat.

    3) Sarana pengenalan bahasa Jawa sebagai salah satu kecakapan hidup Life

    skill!

    4) Sarana penyebarluasan bahasa Jawa untuk digunakan dalam kehidupan

    sehari-hari

    5) Sarana pengembangan budi pekerti luhur

    6) Sarana pendukung dan pemerkaya khasanah budaya bangsa.

    8engingat begitu pentingnya "ungsi pembelajaran muatan lokal

    bahasa Jawa tersebut dan juga sebagai upaya dalam mencapai tujuan dari

    pembelajaran muatan lokal bahasa jawa, maka tidak dapat dipungkiri lagi

    bahwa berbagai usaha dari berbagai pihak yang terkait sangatlah dibutuhkan.

    Salah satunya adalah dari ahli-ahli di bidang pendidikan yang salah satunya

    dengan mengembangan media pembelajaran aksara Jawa sebagai sumber

    belajar yang dapat memudahkan peserta didik belajar aksara Jawa.

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    18/102

    18

    B. "arakteristik %is&a "elas III %ekolah Dasar

    1. Taha!an Perkembangan "e(erdasan Menurut Piaget

    Dalam proses pembelajaran, siswa sekolah dasar memiliki banyak

    sekali karakteristik yang nantinya berhubungan dengan gaya belajar yang akan

    dipakai.

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    19/102

    19

    d) 6ahap operasional "ormal umur )) atau )$ sampai )( tahun!

    5iri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mampu

    berpikir abstrak dan logis dengan menggunakan pola berpikir ?kemungkinan@.

    8odel berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-deductive dan inductive sudah

    mulai dimiliki anak, dengan kemampuan menarik kesimpulan, mena"sirkan

    dan mengembangkan hipotesa.

    Berdasarkan pengelompokan tahap-tahap perkembangan kecerdasan

    kemampuan kogniti"! menurut 2iaget diatas maka dapat disimpulkan bahwa

    proses belajar yang dialami seorang anak pada tahap sensorimotor tentu akan

    berbeda dengan proses belajar yang dialami oleh seorang anak pada tahap

    preoperasional, dan akan berbeda pula dengan mereka yang sudah berada pada

    tahap operasional konkrit, bahkan dengan mereka yang sudah berada pada

    tahap operasional "ormal. Secara umum, semakin tinggi tahap perkembangan

    kogniti" atau kecerdasan seseorang akan semakin teratur dan semakin abstrak

    cara berpikirnya. uru seharusnya memahami tahap-tahap perkembangan

    kogniti" atau kecerdasan pada muridnya agar dalam merancang dan

    melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan tahap-tahap perkembangan

    tersebut. 2embelajaran yang dirancang dan dilaksanakan tidak sesuai dengan

    kemampuan berpikir siswa tidak akan ada maknanya bagi mereka

    )* "arakteristik %is&a "elas III %ekolah Dasar

    Berdasarkan tahapan perkembangan kecerdasan menurut 2iaget, siswa

    kelas sekolah dasar berada pada tahap operasional konkrit. 5iri pokok

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    20/102

    20

    perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mulai menggunakan aturan-

    aturan yang jelas dan logis, dan ditandai adanya reversible dan kekekalan.

    3nak telah memiliki kecakapan berpikir logis, akan tetapi hanya dengan benda-

    benda yang bersi"at konkrit. Operation adalah suatu tipe tindakan untuk

    memanipulasi obyek atau gambaran yang ada di dalam dirinya. Karena

    kegiatan ini memerlukan proses trans"ormasi in"ormasi, sehingga tindakannya

    lebih e"ekti".

    Begitu juga dengan halnya siswa Siswa kelas SD yang termasuk

    pada tahap ini berada pada umur & atau ( tahun sampai umur )) atau )$ tahun!

    memang sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis. 8ereka

    sudah memiliki kecakapan berpikir logis, akan tetapi hanya dengan benda-

    benda yang bersi"at konkrit. Siswa masih perlu diberi gambaran konkrit,

    sehingga ia mampu menelaah persoalan. Dalam pembelajaran aksara Jawa,

    siswa kelas sekolah dasar masih membutuhkan adanya bimbingan atau

    arahan baik dari pendidik maupun sumber belajar yang lain agar pembelajaran

    yang diterima merupakan pembelajaran yang nyata sehingga mudah untuk

    diterima oleh siswa mengingat materi pembelajaran aksara Jawa pada kelas

    merupakan materi pelajaran baru, yang belum didapatkan siswa pada tingkat

    sebelumnya. Dalam penyampaian materi aksara Jawa ini idealnya siswa

    diberikan suatu bimbingan langsung dalam belajar aksara Jawa, baik membaca

    dengan memberikan contoh-contoh kata, maupun menulis dengan memberikan

    gambaran konkrit dalam penulisan aksara Jawa berikut aturan-aturan penulisan

    aksara Jawa tersebut. Siswa sudah tidak perlu coba-coba dan membuat

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    21/102

    21

    kesalahan, karena siswa sudah dapat berpikir dengan menggunakan model

    ?kemungkinan@ dalam melakukan kegiatan tertentu. a dapat menggunakan

    hasil yang telah dicapai sebelumnya. Siswa juga sudah mampu menangani

    sistem klasi"ikasi.

    Sungguhpun siswa telah dapat melakukan pengklasi"ikasian,

    pengelompokan dan pengaturan masalah ordering problems!, mereka tidak

    dapat sepenuhnya menyadari adanya prinsip-prinsip yang terkandung di

    dalamnya, namun tara" berpikirnya sudah dapat dikatakan maju. 3nak sudah

    tidak memusatkan diri pada karakteristik perseptual pasi". Siswa masih perlu

    diberi gambaran konkrit, sehingga ia mampu menelaah persoalan.

    C. Pengembangan Media Modul Aksara $a&a "elas III %ekolah Dasar

    1. Pengembangan Media

    Dalam 6eknologi 2endidikan, pengembangan merupakan salah satu

    aspek yang termasuk dalam kawasan 6eknologi 2endidikan. 8enurut Seels

    dan Aichey, yang diterjemahkan oleh Dewi S ,dkk,)9' *(!, Kawasan

    pengembangan berakar pada produksi media. 2engembangan sendiri diartikan

    sebagai proses penterjemah spesi"ikasi desain ke dalam bentuk "isik. Kawasan

    ini tidak lepas dari dari teori dan praktek yang berhubungan dengan belajar

    dan desain, walaupun pengembangan mencakup banyak 4ariasi teknologi

    yang digunakan dalam pembelajaran. Kawasan ini membidangi tentang

    bagaimana secara teori dan praktek suatu proses sumber belajar

    dikembangkan baik dalam bentuk teknologi cetak yang menyediakan

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    22/102

    22

    landasan untuk teknologi yang lain !, teknologi audio 4isual, teknologi

    berbasis komputer, maupun teknologi terpadu.

    Sedangkan pengertian media pada dasarnya berasal dari kata 8edium

    7atin! yang secara har"iah berarti ?tengah@, atau ?pengantar@. 356 )9!

    memberikan batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang

    digunakan untuk menyampaikan pesan atau in"ormasi. Dikemukakan oleh

    Heinich, dalam proses pembelajaran media dapat diartikan sebagai Anything

    that carries information between a source and receiver. Dalam sistem

    pembelajaran media diartikan sebagai alat bantu untuk menyampaikan atau

    mengantarkan pesan-pesan pembelajaran. 2endapat agne dan Briggs yang

    dikutip oleh Aatna #ilis )>')$%! secara implisit mengatakan bahwa media

    pembelajaran meliputi alat yang secara "isik digunakan untuk menyampaikan

    isi materi pembelajaran. 8enurut 3Char 3rsyad $%%$ ' *,9!, media sebagai

    komponen sumber belajar atau wahana "isik yang mengandung materi

    instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

    Jadi berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat pengembangan

    media merupakan suatu proses penterjemahan suatu desain pembelajaran

    kedalam suatu bentuk teknologi cetak, audio 4isual, dll! dimana mengandung

    materi instruksional yang digunakan untuk memudahkan dalam

    menyampaikan pesan atau in"ormasi yang dapat merangsang siswa untuk

    belajar.

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    23/102

    23

    2. Modul Pembelajaran Aksara $a&a

    8odul merupakan salah satu dari berbagai macam bentuk media. 3da

    berbagai macam pendapat tentang modul sebagai suatu media pembelajaran.

    8enurut S. asution ):'$%:! modul adalah suatu unit yang lengkap yang

    berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun

    untuk membantu siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara

    khusus dan jelas. 8enurut 0emar Hamalik )9')9:! pengertian modul

    dipersempit, 8odul adalah suatu paket pengajaran yang berkenaan dengan

    suatu unit terkecil bertahap dari mata pelajaran tertentu. Dimana siswa dapat

    mengatur arah pembelajarannya sendiri, karena modul itu dipelajari secara

    indi4idual. 8odul menurut S6.Eembriarto )&:'$%! diartikan sebagai suatu

    paket pelajaran yang memuat suatu unit konsep dari bahan pengajaran.

    2endapat yang hampir sama dikemukakan oleh Badan 2enelitian dan

    2engembangan 2endidikan dan Kebudayaan B2*K! Depdikbud )$'$!

    yang dikutip oleh Aena Kusuma Dewi $%%9'*)! yang menyatakan bahwa '

    8odul adalah suatu unit program belajar-mengajar terkecil yang secara terinci

    menggariskan '

    a. 6ujuan instruksional yang akan dicapai.

    b. 6opik yang akan dijadikan pangkal proses belajar mengajar.

    c. 2okok-pokok materi yang akan dipelajari.

    d. Kedudukan dan "ungsi modul dalam kesatuan program yang lebih luas.

    e. 2eranan guru dalam 2roses Belajar-8engajar.

    f. 3lat dan sumber yang akan digunakan.

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    24/102

    24

    g. Kegiatan belajar yang harus dilakukan dan dihayati secara berurutan.

    h. 7embar kerja yang harus diisi oleh siswa.

    i. 2rogram e4aluasi yang akan dilakukan.

    8odul merupakan suatu paket pengajaran yang memuat suatu unit

    bahan pelajaran yang bersi"at self-intructional yang memungkinkan siswa

    menguasai unit bahan pelajaran sesuai dengan kemampuannya.

    Dari beberapa pendapat tadi, dapat disimpulkan bahwa modul adalah

    semacam paket program terkecil untuk keperluan belajar dimana siswa dapat

    mengatur arah pembelajarannya sendiri untuk mencapai tujuan yang telah

    dirumuskan sehingga siswa dapat mengetahui sampai dimana tingkat

    pemahaman yang telah dicapainya.

    8odul sebagai bahan ajar cetak memiliki karakteristik yang harus

    mampu membelajarkan sendiri para siswa elf-!nstructional!. 3rtinya harus

    mempunyai kemampuan menjelaskan yang sejelas-jelasnya untuk membantu

    siswa dalam proses pembelajaran, baik dalam bimbingan guru maupun secara

    mandiri. 2roses pembelajaran yang baik adalah bukan hanya membuat siswa

    termoti4asi untuk belajar mandiri. Kemampuan belajar mandiri adalah

    kemampuan yang harus dimiliki SD8 masa mendatang agar dapat selalu

    meningkatkan kualitas dirinya dan keberadaan bahan pembelajaran cetak

    mampu mengakomodasi hal tersebut.

    Selain itu juga bersi"at lengkap self contained! artinya memuat hal-hal

    yang sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Hal-hal tersebut adalah

    tujuan pembelajaran;kompetensi, prasyarat yaitu materi-materi pelajaran yang

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    25/102

    25

    mendukung atau perlu dipelajari terlebih dahulu dipelajari sebelumnya,

    prosedur pembelajaran, materi pembelajaran yang tersusun secara sistematis,

    latihan;tugas-tugas, soal e4aluasi beserta kunci jawaban dan tindak lanjut yang

    harus dikerjakan siswa.

    Selain karakteristik yang telah disebutkan diatas, modul sebagai bahan

    ajar cetak juga memiliki karakteristik mampu membelajarkan peserta didik

    elf-!nstructional material! artinya harus mampu memacu siswa untuk akti"

    dalam proses belajarnya bahkan membelajarkan siswa untuk dapat menilai

    kemampuan belajarnya sendiri. 8. Djauhar SiddiF, dkk. $%%(' 9-)!

    Berdasarkan pengertian diatas modul pembelajaran muatan lokal

    bahasa Jawa sub pokok bahasan aksara Jawa merupakan modul pembelajaran

    aksara Jawa yang memuat materi tentang aksara Jawa yang disusun dengan

    memperhatikan aspek-aspek tertentu yang memperhatikan prinsip-prinsip

    pembelajaran mandiri tentang aksara Jawa yang dapat digunakan oleh siswa

    secara mandiri sehingga siswa dapat menentukan arah pembelajaran aksara

    Jawa menurut keinginan siswa sendiri sehingga siswa dapat mengetahui

    tingkat pemahaman siswa terhadap aksara Jawa.

    3. Pengembangan Media Modul aksara $a&a "elas III %ekolah Dasar*

    2engembangan modul pembelajaran aksara Jawa merupakan suatu

    proses penterjemahan in"ormasi aksara Jawa! dalam suatu bentuk teknologi

    media! yang berupa modul yang memuat tentang materi aksara Jawa yang

    tersusun secara sistematis dan memperhatikan prinisp-prinsip pembelajaran

    mandiri sehingga dapat digunakan secara mandiri dan memberikan

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    26/102

    26

    kemudahan kepada siswa mempelajari aksara jawa dengan tujuan agar materi

    aksara Jawa dapat dipahami oleh siswa kelas sekolah dasar. 8odul

    pembelajaran ini disusun sesuai dengan langkah-langkah yang telah

    ditetapkan, yang dirancang dengan menyesuaikan karakteristik bahan

    pembelajaran dan juga karakteristik siswa. Dalam penyusunan modul

    pembelajaran aksara Jawa ini disusun dengan mengacu pada tahap-tahap

    pengembangan modul sebagai bahan pembelajaran cetak oleh 8.Djauahar

    SiddiF, dkk, sebagai berikut '

    a) 8enyusun aris-garis Besar 2rogram 2embelajaran B22! bahan ajar

    tercetak yang akan dikembangkan.

    B22 bahan pembelajaran cetak yang memuat rumusan tujuan

    pembelajaran;kompetensi dan pokok-pokok materi yang akan

    dkembangkan ke dalam bahan ajar cetak. Di dalam B22 bahan ajar cetak

    harus memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, topik-

    topik bahasan, sub pokok bahasan, estimasi waktu dan da"tar pustaka yang

    akan digunakan.

    b) 8enulis bahan ajar dengan mengikuti strategi instruksional tertentu

    Bahan ajar ditulis dengan menggunakan strategi instruksional

    yang sama seperti yang digunakan pengajaran dalam kelas biasa. 8enulis

    bahan ajar berarti mengajarkan mata pelajaran melalui tulisan. 0leh karena

    itu, prinsip-prinsip yang digunakan dalam penulisan bahan ajar sama

    halnya dengan prinsip-prinsip pengajaran biasa. 2erbedaannya adalah

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    27/102

    27

    bahasa yang digunakan bersi"at setengah "ormal dan setengah lisan, bukan

    bahasa buku teks yang bersi"at sangat "ormal.

    c) 8ere4iew, melakukan uji coba lapangan dan mere4isi bahan ajar sebelum

    digunakan di lapangan.

    Dalam bentuk bagan, tahap pengembangan tersebut tampak sebagai

    berikut'

    ambar ). Bagan pengembangan bahan ajar cetak oleh 8. Djauhar

    SiddiF,dkk

    4. "elebihan dan "elemahan Modul

    Seperti halnya media pembelajaran lain, modul sebagai media

    pembelajaran juga memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Berikut ini

    dipaparkan kelebihan dan juga kekurangan modul pembelajaran muatan lokal

    bahasa Jawa sub pokok bahasan akasara Jawa sebagai berikut '

    a. Kelebihan

    a) 8edia modul mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

    b) Bersi"at konkrit dan tidak memerlukan banyak penjelasan 4erbal.

    c) Dapat memperjelas suatu masalah.

    d) 6erjangkau dan relati" ekonomis.

    8enulis B22bahan ajar cetak

    8enulis bahan ajarcetak

    Ae4iew lapangan danre4isi

    Digunakan

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    28/102

    28

    e) 8enambah minat dan moti4asi peserta didik.

    b. Kelemahan

    8odul sebagai sebuah media pembelajaran juga tidak lepas dari suatu

    kekurangan. Dalam penggunaannya oleh siswa, modul masih tetap diperlukan

    suatu pengawasan oleh pendidik. Selain itu modul pembelajaran kurang dapat

    mengilustrasikan beberapa materi yang disampaikan, seperti pela"alan yang

    benar, mengingat modul adalah media cetak atau gra"is.

    D. "erangka Berfikir

    3ksara Jawa yang merupakan salah satu dari banyak kebudayaan yang

    dimiliki oleh masyarakat Jawa yang memiliki nilai-nilai "iloso"is tinggi yang

    dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

    Saat ini aksara Jawa juga diajarkan pada mata pelajaran muatan lokal bahasa

    Jawa. Hal ini dilakukan sebagai bentuk usaha pemerintah daerah, dengan

    kemampuan otonominya, untuk melestarikan kebudayaan aksara Jawa pada

    kalangan muda;pelajar ditengah-tengah masyarakat dengan kemajuan

    teknologi yang sangat pesat agar tidak punah.

    8engingat materi aksara Jawa dikalangan siswa tidak menarik, kuno

    dan membosankan, pengembangan media pembelajaran bahasa Jawa perlu

    dikembangkan oleh peneliti. Hal ini dalakukan agar menumbuhkan minat akan

    belajar aksara Jawa dikalangan siswa sehingga kemampuan dalam memahami

    aksara Jawa juga meningkat.

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    29/102

    29

    3ksara Jawa diajarkan oleh guru hanya dengan metode ceramah saja,

    tanpa memperhatikan bagaimana siswa dapat menulis dan membaca aksara

    Jawa dengan benar. 2embelajaran yang terjadi masih menggunakan cara yang

    tradisional, dimana peserta didik hanya duduk, melihat, mendengarkan, dan

    mencatat materi yang diberikan oleh pendidik tanpa adanya keterlibatan

    secara interakti" dan menarik Selain itu, belum adanya media pembelajaran

    yang secara khusus membahas tentang belajar aksara Jawa juga merupakan

    suatu kendala yang dihadapi oleh siswa dalam belajar aksara Jawa.

    Dalam pembelajaran dibutuhkan keterlibatan peserta didik secara akti",

    sehingga kebermaknaan akan materi aksara Jawa dapat terbentuk dan dapat

    bertahan lama. Dengan keterlibatan peserta didik secara akti" akan

    memberikan kesan yang mendalam bagi peserta didik, sehingga

    kebermaknaan materi dapat terbentuk dan tahan lama.

    Berdasarkan temuan-temuan diatas,maka dapat disimpulkan bahwa

    masih banyak permasalahan yang belum dapat diatasi dalam proses

    pembelajaran bahasa jawa khususnya mengenai aksara Jawa. Hal tersebut

    disebabkan karena '

    1. Sebagian besar siswa masih menganggap aksara Jawa, sebagai sesuatu

    yang tidak menarik, dan juga membosankan, sehingga diperlukan suatu

    media untuk menghilangkan kesan tersebut .

    2. 3ksara Jawa dianggap tidak terlalu penting lagi untuk dipelajari sehingga

    minat siswa dalam belajar bahasa Jawa menjadi berkurang.

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    30/102

    30

    3. 2enyampaian materi yang selama ini paling banyak digunakan adalah

    metode ceramah dan menggunakan buku paket yang disediakan oleh

    sekolah, sehingga siswa merasa bosan.

    4. Kurangnya penjelasan dari guru akan konsep nyata yang ada dalam belajar

    aksara Jawa.

    5. Belum adanya media khusus yang membahas secara lebih mendalam

    dalam belajar aksara Jawa.

    Kenyataan belum optimalnya poses pembelajaran aksara Jawa

    memerlukan suatu pemecahan, sehingga baik guru maupun siswa mampu

    mengoptimalkan proses pembelajaran dan mengatasi permasalahan-

    permasalahan yang muncul. 8elihat realita tentang kesulitan dalam

    pembelajaran aksara Jawa di sekolah dasar dan kebutuhan akan suatu media

    unuk mengatasi permasalahan tersebut, maka peneliti berusaha

    mengembangkan suatu media 4isual yaitu media modul pembelajaran aksara

    Jawa. 8edia yang akan dikembangkan ini berupa media modul yang berisi

    materi pengenalan beserta cara penulisan aksara Jawa dan juga ilustrasi yang

    mendukung materi sehingga lebih menarik dan siswa mudah memahaminya.

    8ateri awal dalam media modul ini pengenalan aksara-aksara Jawa.

    Kemudian di dalamnya juga disertai cara penulisan aksara Jawa tersebut,

    sehingga siswa mengerti cara penulisan aksara Jawa ini dengan benar. Di

    dalam media modul ini terdapat beberapa materi belajar membaca dan menulis

    aksara Jawa yang disertai gambar-gambar yang mendukung materi. 8elalui

    4isualisasi gambar dalam media ini, belajar membaca dan menulis aksara

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    31/102

    31

    Jawa lebih menarik. Selain itu juga di dalam modul ini juga disertai huru"-

    huru" aksara Jawa yang dicetak putus-putus dengan maksud sebagai sarana

    untuk melatih kemampuan menulis aksara Jawa. 3kan tetapi peranan guru

    yang kreati" dan ino4ati" juga masih diperlukan agar dapat membuat pelajaran

    bahasa Jawa menjadi pelajaran yang menarik dan dan menyenangkan

    sehingga mudah dipahami oleh peserta didik, karena tanpa arahan dari seorang

    guru atau pendidik, tujuan pembelajaran yang diharapkanpun juga akan sulit

    untuk tercapai mengingat segala macam media yang digunakan sebagai suatu

    sumber belajar siswa tetap membutuhkan pendampingan oleh pendidik.

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    32/102

    32

    BAB III

    MET#DE PENELITIAN PEN+EMBAN+AN

    A. $enis Penelitian

    Dalam prosedur pengembangan diuraikan pentingnya mendapatkan

    nilai ilmiah dan juga untuk menguji kebenaran dari hasil penelitian. 8enurut

    Sutrisno Hadi )(&' *!, suatu riset, khususnya dalam ilmu-ilmu pengetahuan

    empirik, pada umumnya bertujuan untuk menemukan, mengembangkan atau

    menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8enemukan berarti berusaha

    mendapatkan sesuatu, mengisi kekosongan atau kekurangan. 8engembangkan

    berarti memperluas dan mengkaji lebih dalam apa yang sudah ada, sedangkan

    menguji kebenaran dilakukan jika apa yang sudah ada masih atau menjadi

    diragu-ragukan kebenaranya.

    2enelitian pengembangan biasa disebut pengembangan berbasis

    penelitian research-based development! merupakan jenis penelitian yang

    sedang meningkat dalam pemecahan masalah praktis dalam dunia

    kepenelitian, utamanya penelitian pendidikan dalam pembelajaran. 2enelitian

    dan pengembangan merupakan jenis penelitian yang berorientasi pada produk.

    Borg dan all )(*'&&$! mengatakan ?educational research and

    development "#$%& is a process used to developed and validate educational

    production. Dengan pengertian tesebut maka serangkaian langkah penelitian

    dan pengembangan dilakukan secara siklis, yang mana pada setiap langkah

    yang akan dilalui atau dilakukan selalu mengacu pada hasil langkah

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    33/102

    33

    sebelumnya hingga pada akhirnya diperoleh suatu produk pendidikan yang

    baru.

    2roduk-produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan antara

    lain materi-materi pelatihan untuk guru, materi pembelajaran untuk siswa,

    media pembelajaran untuk memudahkan belajar, dan lain-lain. Dengan

    demikian penelitian pengembangan adalah pemakaian secara sistematik

    pengetahuan ilmiah yang diarahkan pada produksi bahan, piranti, sistem,

    metode, termasuk perancanganprototype-prototype.

    B* Prosedur Penelitian Pengembangan

    8enurut Borg dan all )(*! menyatakan bahwa prosedur penelitian

    pengembangan pada dasarnya terdiri dari dua tujuan utama, yaitu' )!

    mengembangkan produk, dan $! menguji kee"ekti"an produk dalam mencapai

    tujuan. 6ujuan pertama disebut sebagai "ungsi pengembangan sedangkan tujuan

    kedua disebut sebagai 4alidasi. Dengan demikian konsep penelitian

    pengembangan lebih tepat diartikan sebagai upaya pengembangan yang

    sekaligus disertai dengan upaya 4alidasinya.

    Dalam penelitian ini, model yang menjadi acuan adalah model

    penelitian pengembangan Borg G all $%%*' &&:!, dan model pengembangan

    desain pembelajaran Dick, 5arey G 5arey $%%:' )!. Berdasarkan

    pengalamannya mengembangkan mini courses di 'ar (est Laboratory, Borg

    dan all )(*! menyarankan menggunakan prosedur sepuluh langkah dalam

    melakukan penelitian pengembangan, yaitu'

    *$

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    34/102

    34

    1. 8elakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan in"ormasi.

    2. 8elakukan perencanaan.

    3. 8engembangkan bentuk produk awal.

    4. 8elakukan uji lapangan permulaan.

    5. 8elakukan re4isi terhadap produk utama.

    6. 8elakukan uji lapangan utama,

    7. 8elakukan re4isi terhadap produk operasional.

    8. 8elakukan uji lapangan operasional.

    9. 8elakukan re4isi terhadap produk akhir.

    10. 8endesiminasikan dan mengimplementasikan produk.

    Dari kesepuluh langkah dalam melakukan penelitian pengembangan

    yang dipaparkan oleh Borg dan all diatas dapat disederhanakan menjadi &

    langkah. Berikut ini penjelasan tentang penelitian pengembangan oleh Borg

    dan all dijelaskan sebagai berikut '

    1. Research and information collecting.6ahap ini dikatakan sebagai tahap studi pendahuluan. Dalam tahap

    ini, kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah melakukan studi pustaka yang

    melandasi produk pendidikan yang dikembangkan, obser4asi di kelas, dan

    merancang kerangka kerja penelitian dan pengembangan produk pendidikan.

    Dalam penelitian dan pengembang modul pembelajaran aksara Jawa ini, hal

    ini dilakukan untuk memperoleh data-data atau in"ormasi untuk dijadikan

    sebagai bahan dalam mengembangkan suatu produk ; media. Dengan

    berakar pada kajian literatur dan temuan-temuan in"ormasi berupa masalah-

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    35/102

    35

    masalah dilapangan peneliti dapat menentukan materi-materi apa sajakah

    yang nantinya akan dimasukkan dalam produk yang akan dikembangkan.2. Planning.

    Setelah studi pendahuluan dilakukan, langkah berikutnya adalah

    merancang berbagai kegiatan dan prosedur yang akan ditempuh dalam

    penelitian dan pengembangan produk pendidikan. Kegiatan-kegiatan yang

    perlu dilakukan dalam tahap ini yaitu, merumuskan tujuan khusus yang

    hendak dicapai dengan dikembangkannya produk, memperkirakan dana,

    tenaga, dan waktu yang diperlukan untuk mengembangkan suatu produk,

    merumuskan kemampuan peneliti, prosedur kerja, dan bentuk-bentuk

    partisipasi yang diperlukan selama penelitian dan pengembangan suatu

    produk, dan merancang uji kelayakan.

    Hal-hal yang direncanakan dalam penelitian dan pengembangan

    pada tahap ini adalah mempersiapkan tujuan pembelajaran, baik tujuan

    secara umum dalam hal ini belajar membaca dan menulis aksara Jawa! dan

    juga secara khusus yang nantinya dituangkan dalam sub pokok bahasan pada

    produk atau media yang hendak dikembangkan membaca dan menulis

    aksara nglegena, sandangan, dll!.

    3. Developmentof the preliminary form of the product.

    6ahap ini merupakan tahap perancangan dra" awal produk

    pendidikan yang siap diujicobakan, termasuk di dalamnya sarana dan

    prasarana yang diperlukan untuk uji coba dan 4alidasi produk, alat e4aluasi,

    dan lain-lain.

    2roduk yang dikembangkan berdasarkan materi yang

    dikumpulkan pada penelitian pendahuluan di awal. 2roduk yang nantinya

    dihasilkan kemudian dilakukan uji coba permulaan dengan melibatkan ahli

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    36/102

    36

    media dan juga ahli materi untuk mengetahui tingkat kelayakan produk

    sebagai suatu media atau sumber belajar yang kemudian hasil dari uji coba

    permulaan ini dijadikan acuan untuk melakukan re4isi terhadap produk yang

    dikembangkan.

    4. Preliminary field test and product revision.

    6ujuan dari tahap ini adalah memperoleh diskripsi latar setting!

    penerapan atau kelayakan suatu produk jika produk tersebut benar-benar

    telah dikembangkan.

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    37/102

    37

    6ujuan dari tahap ini adalah untuk menentukan apakah suatu

    produk yang dikembangkan itu benar-benar siap dipakai disekolah tanpa

    melibatkan kehadiran peneliti atau pengembang produk. 2ada umumnya,

    tahap ini disebut sebagai tahap uji 4alidasi model. Dalam tahap ini peneliti

    mengujicobakannya pada tingkat kelas uji coba lapangan! dimana

    melibatkan seluruh siswa ) satu! kelas, karena produk yang dikembangkan

    inilah yang nantinya akan digunakan sebagai media atau sumber belajar

    siswa dalam belajar aksara Jawa.

    7. Dissemination and implementation.6ahap ini ditempuh dengan tujuan agar produk jadi yang

    dikembangkan dan sudah dilakukan uji coba dapat dipakai oleh masyarakat

    luas. nti kegiatan dalam tahap ini adalah melakukan sosialisasi terhadap

    produk hasil pengembangan. 8isalnya melaporkan hasil dalam pertemuan-

    pertemuan pro"esi dan dalam bentuk jurnal ilmiah.

    Sedangkan menurut model pengembangan menurut Dick dan

    5arey D5! tahap pengembangan media mengikuti pola dasar instructional

    design 3DD analysis, design, development, implementation and

    evaluation !. 8odel Dick and 5arey adalah salah satu dari 8odel

    2rosedural, yaitu model yang menyarankan agar penerapan prinsip disain

    pembelajaran disesuaikan dengan langkah-langkah yang harus di tempuh

    secara berurutan.sebagai berikut '

    1. Identifing goals ,Identifikasi Tujuan-

    6ahap awal model ini adalah menentukan apa yang diinginkan

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    38/102

    38

    agar siswa dapat melaksanakan pembelajaran ketika mereka telah

    menyelesaikan program pengajaran. De"inisi tujuan pengajaran mungkin

    mengacu pada kurikulum tertentu atau mungkin juga berasal dari da"tar

    tujuan sebagai hasil need assesment., atau dari pengalaman praktek dengan

    kesulitan belajar siswa di dalam kelas.

    2. .ondu(ting instru(tional analsis ,Melakukan Analisis Instruksional!

    8enentukan kemampuan apa saja yang terlibat dalam proses

    pembelajaran untuk mencapai tujuan dan menganalisa topik atau materi

    yang akan dipelajari. 3nalisis ini akan menghasilkan diagram tentang

    keterampilan-keterampilan; konsep dan menunjukkan keterkaitan antara

    keterampilan konsep tersebut.

    3. Identifing entr beha/iors and learner (hara(teristi(s

    ,Mengidentifikasi Tingkah Laku A&al0 "arakteristik %is&a-

    8enentukan kemampuan minimum apa saja yang harus dimiliki

    pembelajar untuk menyelesaikan tugas-tugas. Ketika melakukan analisis

    terhadap keterampilan-keterampilan yang perlu dilatihkan dan tahapan

    prosedur yang perlu dilewati, juga harus dipertimbangkan keterampilan apa

    yang telah dimiliki siswa saat mulai mengikuti pengajaran. 1ang penting

    juga untuk diidenti"ikasi adalah karakteristik khusus siswa yang mungkin

    ada hubungannya dengan rancangan akti4itas-akti4itas pengajaran. 8isalnya

    pembelajar harus memliki kemampuan membaca, kemampuan perhitungan

    dasar atau kemampuan 4erbal dan spatial. Kepribadian dari pembelajar juga

    mempengaruhi design yang akan dibuat.

    4. 1riting !erforman(e obje(ti/es ,Merumuskan Tujuan "inerja-

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    39/102

    39

    Komponen ini bertujuan untuk menguraikan tujuan umum

    menjadi tujuan yang lebih spesi"ik pada tiap tahapan pembelajaran. Di tiap

    tahapan akan ada panduan pembelajaran dan pengukuran per"ormansi

    pembelajar. Berdasarkan analisis instruksional dan pernyataan tentang

    tingkah laku awal siswa, selanjutnya akan dirumuskan pernyataan khusus

    tentang apa yang harus dilakukan siswa setelah menyelesaikan

    pembelajaran.

    5. De/elo!ing (riterion2referen(ed test items ,Pengembangan Tes A(uan

    Patokan-

    6est items harus dirancang untuk menyediakan kesempatan bagi

    pembelajar untuk mendemonstrasikan kemampuan dan pengetahuan yang

    dinyatakan dalam tujuan.yaitu '

    8engetahui prasyarat yang telah dimiliki pembelajar untuk mempelajari

    kemampuan baru

    8encek hasil yang telah diperoleh pembelajar selama proses pembelajaran

    8enyediakan dokumen perkembangan pembelajar

    8emberikan e4aluasi terhadap sistem yang digunakan

    2engukuran awal terhadap per"ormansi sebelum perencanaan

    pengembangan pelajaran dan materi instruksional

    6. De/elo!ing instru(tional strateg

    8enentukan akti"itas instruksional yang membantu dalam

    pencapaian tujuan. Dimana, strategi tersebut akan meliputi akti4itas

    preinstruksional, penyampaian in"ormasi, praktek dan balikan, testing, yang

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    40/102

    40

    dilakukan lewat akti4itas. Sebagai contoh dalam penelitian ini membaca dan

    menulis aksara Jawa.

    7. De/elo!ing and sele(ting instru(tional materials

    Bagian ini berkaitan dengan media yang digunakan untuk proses

    pembelajaran untuk menghasilkan pengajaran yang meliputi petunjuk untuk

    siswa, bahan pelajaran, tes dan panduan guru. 8edia pembelajaran dapat

    berupa pemberian materi;perkuliahan, pemberian tugas, powerpoint,

    internet, paket computer-assisted-instruction, dan sebagainya. 2ermasalahan

    terletak pada penentuan media yang tepat untuk mencapai tujuan dan hal ini

    tidak sama untuk setiap pembelajar.

    8. Designing and (ondu(ting the formati/e e/aluation of instru(tion

    +ormati4e e4aluation bertujuan menyediakan data untuk re4isi

    dan pengembangan instructional materials. Selain itu, 4aluasi ini juga

    dilakukan untuk mengumpulkan data yang akan digunakan untuk

    mengidenti"ikasi bagaimana meningkatkan pengajaran. 4aluasi ini dapat

    dilakukan, misalnya, dengan cara mewawancarai setiap pembelajar.

    9. 3e/ising instru(tion

    Ae4isi harus menjadi bagian konstan dalam proses design. Ae4isi

    dilakukan berdasarkan hasil dari tiap komponen model ini. 2ada tahap ini,

    data dari e4aluasi sumati" yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya

    diringkas dan dianalisis serta diinterpretasikan untuk diidenti"ikasi kesulitan

    yang dialami oleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Begitu pula

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    41/102

    41

    masukan dari hasil implementasi dari pakar;4alidator. 8ungkin saja

    tahapan-tahapan pembelajaran kurang e"ekti" dalam pencapaian tujuan akhir,

    atau akti"itas, media, dan penugasan yang telah ditentukan tidak membantu

    dalam memperoleh tujuan.

    10. .ondu(ting summati/e e/aluation

    Summati4e e4aluation bertujuan mempelajari e"ekti"itas

    keseluruhan sistem dan dilakukan setelah tahap "ormati4e e4aluation.

    Dari 8odel Borg dan all serta Dick dan 5arey diatas model

    pengembangan keduanya satu sama lain memiliki kemiripan. Dari kedua model

    diatas, kemudian dipadukan untuk kemudian dijadikan sebagai dasar dalam

    penelitian pengembangan dan juga desain pembelajaran aksara Jawa yang

    kemudian digambarkan sebagai berikut '

    3nalisis Kebutuhan

    Desain 2embelajaran

    2roduksi 8edia

    Ealidasi 3hli

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    42/102

    42

    ambar $

    8odel 2engembangan 8odul 2embelajaran 3ksara Jawa Kelas Sekolah Dasar

    Diadaptasi dari Borg G all dan Dick G 5arey

    .* %ubjek Uji .oba

    Dalam penelitian pengembangan ini, peneliti menggolongkan subjek

    uji coba menjadi dua, yaitu '

    1. Subjek uji coba ahli

    a. 3hli materi pelajaran.

    3hli materi dalam hal ini adalah ahli materi aksara Jawa, yaitu

    dosen jurusan Bahasa Jawa dan Sastra yang berperan untuk menentukan

    apakah materi aksara Jawa dalam media modul sudah sesuai tingkat

    kedalaman materi dan kebenaran materi yang digunakan atau belum.

    Ealidasi dilakukan dengan menggunakan angket tentang kesesuaian isi

    materi pembelajaran bahasa Jawa khusunya aksara Jawa yang akan

    disampaikan kepada peserta didik kelas SD.

    b. 3hli media pembelajaran

    3hli media yang dimaksud adalah dosen atau pakar yang paham

    dalam hal media pembelajaran. Ealidasi dilakukan dengan menggunakan

    angket tentang desain media yang diberikan kepada ahli media pendidikan.

    Ae4isi

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    43/102

    43

    3pakah produk yang dikembangkan sudah memenuhi syarat sebagai

    sebuah media atau belum.

    2. Subjek uji lapangan

    Subyek uji coba dalam penelitian pengembangan ini adalah peserta

    didik SD kelas .

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    44/102

    44

    latihan soal, obser4asi, dan diskusi. nstrumen dan teknik pengumpulan data

    tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut '

    a. Dokumentasi

    nstrumen ini berupa kurikulum mata pelajaran bahasa Jawa tahun

    $%%: yang terdiri dari kurikulum bahasa Jawa Daerah stimewa 1ogyakarta

    dan Kurikulum bahasa Jawa Daerah Jawa 6imur.

    b. #awancara

    #awancara dilakukan secara terbuka dengan pendidik yang dianggap

    lebih mengetahui keadaan di lapangan sekaligus juga sebagai pengguna.

    Dengan tujuan untuk mengetahui analisis kebutuhan;needs assessment

    terhadap pemilihan mata pelajaran dan pokok bahasan mata pelajaran yang

    akan dikembangkan.

    c. 0bser4asi

    0bser4asi dilakukan untuk mengtahui keadaan dilapangan mengenai

    mata pelajaran dan pokok bahasan apa yang perlu dikembangkan, serta untuk

    mengetahui secara langsung ' a! ketertarikan peserta didik terhadap modul

    pembelajaran aksara Jawa, b! kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam

    menggunakan modul pembelajaran aksara Jawa, c! modul pembelajaran

    aksara Jawa yang dikembangkan tersebut memudahkan belajar bagi si belajar.

    d. 3ngket 2enilaian;6anggapan

    3ngket penilaian;tanggapan digunakan untuk memperoleh penilaian

    ahli media pembelajaran, ahli materi pelajaran, dan peserta didik terhadap

    modul pembelajaran aksara Jawa.

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    45/102

    45

    e. Diskusi dan Konsultasi

    Diskusi dan konsultasi dilakukan dengan ahli media dan ahli materi

    untuk mendapatkan masukan, kesamaan pendapat dan kebenaran mengenai

    sesuatu hal yang masih membingungkan yang dijumpai dalam proses

    pengembangan maupun uji coba produk.

    E* Teknik Analisis Data

    6eknik analisis data penelitian merupakan salah satu langkah yang

    sangat penting dalam sebuah proses penelitian karena dari sini hasil penelitian

    akan diperoleh. 3nalisis data mencakup seluruh kegiatan mengklari"ikasi,

    menganalisa, memaknai dan menarik kesimpulan dari semua data yang

    terkumpul dalam tindakan Suharsimi 3rikunto, )> ' $99 !.

    Data yang telah terhimpun dianalisis melalui dua teknik, yaitu analisis

    isi dan analisis statistik deskripti".

    a. 3nalisis isi

    Data kualitati" yang diperoleh dari hasil kajian ahli media, ahli materi,

    dan melalui serangkaian uji coba dianalisis dengan teknik analisis isi. Dengan

    teknik ini, data kualitati" yang berupa masukan, tanggapan, kritik, dan saran

    perbaikan dikelompok-kelompokkan. Hasil analisis ini kemudian dijadikan

    pijakan untuk mere4isi produk pengembangan.

    b. 3nalisis statistik deskripti"

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    46/102

    46

    Data yang dihimpun melalui angket dianalisis secara deskripti"

    persentase. Aumus yang digunakan untuk menghitung persentase adalah

    sebagai berikut '

    jawaban I bobot tiap pilihan

    2 I )%%

    n I bobot tertinggi

    Keterangan '

    2 ' 2ersentase

    Data skor hasil pre-test dan post-test dianalisis dengan menghitung

    persentase siswa yang telah memperoleh nilai L&% dan mengubah data

    kuantitati" persentase menjadi data kualitati" berpedoman pada acuankon4ersi

    nilai menurut Bloom, 8adaus G Hastings yoman 8ardika,$%%( ')>! ,

    yang disajikan dalam 6abel ) berikut '

    6abel ). Kategori 2rosentase Kelayakan

    o Skor dalam persentase ! Kategori Kelayakan

    ) % I Sangat 7ayak

    $ (%I M % 7ayak

    * &% I M (% 5ukup 7ayak

    9 >%I M &% Kurang 7ayak

    : I M >% Sangat Kurang 7ayak

    '* Teknik Penim!ulan Data sebagai Dasar 3e/isi

    Data yang telah dianalisis, baik data kualitati" maupun data kuantitati",

    dijadikan dasar untuk re4isi. amun demikian, tidak semua data yang masuk

    dijadikan dasar untuk mere4isi produk komponen-komponen yang terkait!.

    Data yang dijadikan dasar untuk re4isi adalah data setelah melalui analisis

    dapat memenuhi kriteria sebagaimana diuraikan berikut ini.

    a. Data kualitati"

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    47/102

    47

    Data kualitati" yang dijadikan dasar untuk re4isi adalah

    data;saran;masukan yang '

    1) Benar menurut ahli materi pelajaran maupun media pembelajaran!

    2) Benar menurut buku re"erensi

    3) 7ogis menurut peneliti

    Ae4isi tidak didasarkan pada tingginya "rekuensi data;saran;masukan

    kuantitas data;saran;masukan!.

    b. Data kuantitati"

    Berdasarkan data kuantitati", komponen yang memperoleh penilaian M

    >% dari kriteria yang ditetapkan akan dire4isi.

    Hasil analisis yang diperoleh dari data kualitati" dan data kuantitati"

    tersebut digunakan sebagai acuan dalam menentukan kelayakan produk hasil

    pengembangan.

    BAB I4

    HA%IL PEN+EMBAN+AN DAN PEMBAHA%AN

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    48/102

    48

    Bab ini menyajikan laporan pelaksanaan dan hasil pengembangan

    produk. 7aporan pelaksanaan dan hasil pengembangan ini meliputi penyajian

    data, analisis data, dan re4isi produk. 7aporan akan disajikan tiap tahap untuk

    memudahkan pembahasan. 6ahap terakhir merupakan hasil "inal

    pengembangan produk. 2ada bagian akhir bab E akan disajikan mengenai

    ikhtisar proses pelaksanaan pengembangan produk dan kesimpulan mengenai

    hasil pengembangan.

    A. La!oran Pelaksanaan dan Hasil Analisis "ebutuhan

    Data mengenai analisis kebutuhan needs assessment! diperoleh

    dengan menggunakan dokumentasi, obser4asi, serta wawancara kepada

    responden, dalam hal ini adalah peserta didik dan pendidik kelas SD yang

    dipilih secara acak. Berdasarkan penelitian pendahuluan ditemukan beberapa

    hal sebagai berikut '

    a. 8ata pelajaran muatan lokal bahasa Jawa merupakan mata pelajaran yang

    sulit untuk dipahami oleh siswa.

    b. Kurangnya waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran muatan

    lokalbahasa Jawa membuat pembelajaran tidak maksimal sehingga siswa

    sulit untuk memahami materi pelajaran muatan lokalbahasa Jawa.

    c. 3ksara Jawa merupakan salah satu materi yang terdapat dalam mata

    pelajaran muatan lokal bahasa Jawa yang sulit untuk dipahami oleh siswa.

    d. 8etode pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam menyampaikan

    materi pelajaran muatan lokalbahasa Jawa lebih ditekankan pada metode9(

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    49/102

    49

    ceramah saja, tanpa ada gambaran konkrit dalam belajar aksara Jawa yang

    mengakibatkan peserta didik merasa kesulitan untuk mempelajari materi

    aksara Jawa

    e. 8asih belum ditemukannya media pembelajaran yang secara khusus

    membahas tentang belajar membaca dan menulis aksara Jawa guna yang

    dapat memudahkan peserta didik dalam belajar aksara Jawa.

    f. 2endidik dan juga peserta didik menyatakan perlu dikembangkan media

    pembelajaran yang dapat memperjelas materi dan mempermudah

    pemahaman terhadap materi pembelajaran aksara Jawa sehingga dapat

    memperlancar proses belajar siswa.

    g. 3danya ketidaksesuaian pada kurikulum muatan lokal bahasa Jawa untuk

    wilayah Daerah stimewa 1ogyakarta, yaitu pada kurikulum bahasa Jawa

    tahun $%%: yang masih berlaku hingga sekarang untuk kelas E tertulis

    dengan jelas pada komponen membaca dengan standar kompetensipoint

    b, yaitu ' 8embaca kalimat beraksara Jawa nglegena,sandhangan swara,

    dan panyigeg. 6erdapat juga pada komponen menulis dengan standar

    kompetensipointb, yaitu ' menuliskan kalimat sederhana beraksara Jawa

    nglegena aksara carakan!, sandhangan swara, dan panyigeg.

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    50/102

    50

    panyigeg, namun kompetensi itu tidak ditemukan pada kelas-kelas

    sebelumnya yaitu pada kelas , kelas , maupun kelas .

    Berikut ini disampaikan intrumen yang digunakan oleh peneliti dalam

    memperoleh hasil seperti yang diungkapkan di atas, yaitu sebagai dalam tabel

    $ dan tabel * berikut '

    6abel $. Da"tar 2ertanyaan yang diajukan kepada pendidik

    o 2ertanyaan yang diajukan Jawaban yang diperoleh Ket.

    ) Selama pendidik mengajar mata pelajaran apa

    sajakah yang dianggap sulit oleh siswa=

    8ata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa adalah

    matematika, ipa, dan juga bahasa Jawa

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    51/102

    51

    $ 8engapa bahasa Jawa dianggap sulit oleh

    siswa=

    8ateri yang beragam dan juga keterbatasan waktu dalam

    membuat pelajaran bahasa Jawa tidak dapat disampaikan

    secara maksimal. Selain itu karena mapel bahasa Jawa

    dianggap tidak penting oleh sebagian besar siswa

    *. Dari sekian banyaknya materi dalam bahasa

    Jawa, apakah ada materi yang dianggap sulit

    oleh siswa=

    3da, yaitu materi tentang aksara Jawa

    9. 8engapa aksara Jawa dianggap sulit oleh siswa=Sebagian besar siswa mengatakan bahwa aksara Jawa

    bentuknya rumit dan banyak kemiripan antara aksara yang

    satu dengan yang lain, sehingga sulit untuk dibedakan: Dalam menyapaikan materi aksara Jawa,

    biasanya menggunakan metode pembelajaran

    seperti apa=

    Biasanya dengan metode ceramah saja. 3kan tetapi

    terkadang dengan menuliskan di papan tulis

    >. Dalam mengajarkan aksara Jawa, biasanya

    literatur apa yang biasanya digunakan oleh

    pendidik=

    Buku pegangan dan 7KS

    &. 8enurut pendidik dengan adanya kendala ;

    keterbatasan yang dikemukakan di atas tujuan

    pembelajaran aksara Jawa dapat tercapai=

    6idak, karena idealnya aksara Jawa hendaknya diajarkan

    melalui proses ; tahap yang sistematis. 8aksudnya adalah

    dimulai dari penyampaian materi dengan contoh-contoh,

    kemudian latihan-latihan, dan juga feedback dari guru

    yang keseluruhannya tidak hanya dilakukan sekali saja,

    melainkan berulang-ulang.

    (. 8enurut pendidik, saran atau masukan apa yang

    mungkin dapat mengatasi masalah belajar

    aksara Jawa pada siswa=

    Dengan diadakan jam pelajaran tambahan les! atau dapat

    juga dengan media pembelajaran yang dapat digunakan

    siswa baik secara klasikal maupun mandiri untuk

    mengatasi keterbatasan waktu tersebut diatas.

    6abel *. Da"tar 2ertanyaan yang diajukan kepada peserta didik

    o 2ertanyaan yang diajukan Jawaban yang diperoleh Ket.

    ). 8ata pelajaran apa yang kalian sukai dan tidak

    kalian sukai=

    8ata pelajaran yang disukai adalah bahasa ndonesia, olah

    raga, K6K. Sedangkan yang tidak disukai adalah ipa,

    matematika, bahasa nggris dan bahasa Jawa.

    $%

    orang

    siswa

    $. 8engapa pelajaran bahasa Jawa menurut kalian

    sulit=

    Banyak kata-kata yang sulit untuk dimengerti $%

    orang

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    52/102

    52

    siswa

    *. Dalam mata pelajaran bahasa Jawa materi

    apakah yang kalian anggap sulit untuk

    dipelajari=

    8engartikan peribahasa, kata-kata yang sulit dan juga

    tentang aksara Jawa

    $%

    orang

    siswa

    9. 8engapa aksara Jawa kalian anggap sulit untuk

    dipelajari=

    karena bentuknya banyak, rumit dan banyak aksara Jawa

    yang bentuknya hampir mirip

    $%

    orang

    siswa

    :. Biasanya guru dalam mengajarkan aksara Jawa

    seperti apa=

    Hanya dengan memberikan penjelasan saja, menulis di

    papan tulis, lalu disuruh mengerjakan soal yang ada di

    7KS.

    $%

    orang

    siswa

    >. 3pakah kalian merasa kesulitan untuk

    memahami belajar aksara Jawa dengan cara

    mengajar guru yang seperti itu=

    1a, karena kita tidak diberikan penjelasan bagaimana

    menulis aksara Jawa yang benar dan juga waktu untuk

    belajar aksara Jawa sedikit.

    $%

    orang

    siswa

    & 8enurut kalian, bagaimana caranya agar kalian

    dapat dengan mudah paham dalam belajar

    aksara Jawa=

    Dengan banyak latihan soal-soal, latihan menulis aksara

    Jawa dan guru mengajarkannya dibuat lebih menarik

    sehingga tidak mudah bosan.

    $%

    orang

    siswa

    Berdasarkan temuan analisis kebutuhan sebagaimana dipaparkan di

    atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengatasi masalah tersebut diatas adalah

    dengan media pembelajaran yang dilengkapi dengan contoh-contoh, latihan-

    latihan menulis dan membaca sehingga dapat memudahkan siswa cepat

    memahami dalam belajar membaca dan menulis aksara Jawa. Selain itu juga

    diperlukan suatu media yang dapat digunakan secara klasikal maupun secara

    mandiri . Dengan kenyataan yang ada tersebut di atas modul pembelajaran

    aksara Jawa perlu untuk dikembangkan, yaitu modul pembelajaran aksara

    Jawa yang dilengkapi dengan contoh-contoh dan juga latihan menulis aksara

    Jawa yang dapat digunakan secara klasikal maupun mandiri sehingga dapat

    memecahkan masalah belajar siswa tentang materi belajar membaca dan

    menulis aksara Jawa. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan awal melalui

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    53/102

    53

    penelitian pendahuluan diatas akan dihasilkan produk awal yang kemudian

    diujicobakan untuk kemudian dire4isi.

    B. La!oran Pelaksanaan dan Hasil Uji .oba

    Sebagaimana telah dijelaskan pada bab , proses pelaksanaan

    pengembangan dilakukan secara bertahap dan hasil pengembangan setiap

    tahap die4aluasi melalui uji coba untuk memperoleh data yang akan dijadikan

    dasar dalam melakukan re4isi;perbaikan produk sehingga produk berangsur-

    angsur menjadi lebih baik.

    2ada tahap ini mulai dilakukan produksi awal, dimulai pada bulan

    3gustus $%%( dan selesai September $%%(. Kemudian produksi awaltersebut

    siap diuji cobakan kepada ahli media dan ahli materi untuk kemudian dikaji

    oleh ahli media pembelajaran dan oleh ahli materi untuk memperoleh

    masukan, saran dan komentar yang dijadikan dasar dalam melakukan re4isi.

    2engkajian, pertama kali dilakukan oleh ahli media pembelajaran yang

    berlangsung pada bulan September $%%( sampai dengan 0ktober $%%(.

    Kemudian dilanjutkan dengan pengkajian oleh ahli materi yang berlangsung

    mulai bulan 0ktober dengan o4ember $%%(.

    2ada bagian berikut ini disajikan data dan analisis data hasil kajian ahli

    media pembelajaran dan ahli materi.

    1. Data dan Analisis Data Hasil "ajian Ahli Media Pembelajaran5 dan Ahli

    Materi ,uji la!angan !ermulaan-

    Data hasil kajian;tinjauan ahli media pembelajaran dan ahli bidang

    studi adalah berupa data kualitati". Data kualitati" ini dihimpun melalui angket

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    54/102

    54

    penilaian ahli media dan angket penilaian ahli bidang studi yang masih

    memerlukan penjelasan tambahan, diskusi dan konsultasi. Hasilnya adalah

    berupa masukan pendapat, saran, kritik, dan komentar untuk penyempurnaan

    produk pengembangan.

    Data kualitati" yang diperoleh dari hasil kajian para ahli kemudian

    diklasi"ikasikan berdasarkan jenis dan komponen produk, serta dipusatkan

    pada masalah-masalah, kekurangan-kekurangan atau kelemahan-kelemahan

    yang ada dalam tiap-tiap komponen modul hasil pengembangan ini. Hal ini

    dilakukan dengan pertimbangan bahwa masalah-masalah, kekurangan-

    kekurangan, atau kelemahan-kelemahan itulah yang perlu dire4isi sehingga.

    Data kualitati" yang diperoleh dari kajian para ahli akan disajikan,

    berikut ini datanya '

    a. Ahli Media Pembelajaran

    3hli media pembelajaran yang memberikan penilaian terhadap

    modul pembelajaran mata pelajaran muatan lokal bahasa Jawa adalah Dr.

    5h. smaniati dengan jabatan dosen jurusan Kurikulum dan 6eknologi

    2endidikan

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    55/102

    55

    pengembang dalam mengembangkan modul pembelajaran muatan lokal

    bahasa Jawa tersebut. Dengan demikian ahli media pembelajaran lebih

    mengetahui apakah modul pembelajaran mata pelajaran muatan lokal

    bahasa Jawa yang dikembangkan tersebut sudah layak disebut sebagai

    media atau tidak, dikarenakan ahli media pembelajaran yang bersangkutan

    juga ikut mengawasi dan banyak memberi masukan, kritik dan saran

    selama proses produksi berlangsung.

    2enilaian modul pembelajaran mata pelajaran muatan lokal bahasa

    Jawa dilakukan pada bulan September $%%( dengan cara pengembang

    menyerahkan modul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa kepada ahli

    media pembelajaran yang bersangkutan untuk diamati dan dinilai apakah

    modul tersebut telah memenuhi syarat atau belum dikatakan sebagai media

    pembelajaran. Dari hasil pengamatan dan penilian yang dilakukan oleh ahli

    media pembelajaran dikelompokkan dalam $ dua! kategori yaitu '

    a. nstruksional

    Secara nstruksional, ahli media yang menge4aluasi media modul

    pembelajaran ini menge4aluasi tentang penggunaan bahasa yang

    digunakan sebagai pengantar dan juga ukuranfont huru"! yang digunakan

    dalam media modul pembelajaran aksara Jawa yang dikembangkan.

    1. 3danya ketidaksesuaian pada ukuran huru" " font&.

    3hli media pembelajaran mengatakan bahwa ukuran huru" " font&

    yang dipakai dalam modul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa yang

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    56/102

    56

    berukuran )$ dengan jenis tuliasan )omic ans *tersebut kurang jelas

    bagi peserta didik sehingga perlu dire4isi kembali.

    2. 2enggunaan bahasa yang ada dalam modul pembelajaran muatan lokal

    bahasa Jawa haruslah bersi"at continue. Dalam modul pembelajaran

    tersebut digunakan dua bahasa sebagai pengantar, yaitu bahasa Jawa dan

    bahasa ndonesia.

    Analisis

    1. 8engenai ketidaksesuaian pada ukuran huru" " font&.

    2eneliti memilih ukuran huru" " font& )$ dengan jenis tulisan

    )omic ans * dikarenakan ketidakpahaman pengembang dalam

    menggunakan ukuran huru" "font& dan dikarenakan belum tahu re"erensi

    apa yang dipakai dalam menentukan ukuran huru" font! dalam modul

    pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa tersebut.

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    57/102

    57

    siswa. amun berdasarkan masukan, saran, dan komentar dari ahli media

    pembelajaran, yang menyatakan perlu adanya continuitas dalam

    penggunaan bahasa dan juga pentingnya pembelajaran bahasa itu sendiri,

    maka peneliti melakukan re4isi terhadap penggunaan bahasa menjadi

    hanya menggunakan bahasa Jawa saja dengan maksud agar lebih terlihat

    menarik dan juga lebih membelajarkan pengguna siswa! dalam belajar

    bahasa Jawa.

    b. 6ampilan +isik modul

    Secara tampilan, ahli media memberikan komentar tentang

    tampilan co4er, warna yang dipakai dalam modul pembelajaran aksara

    Jawa dan juga contoh-contoh yang dipakai untuk mengilustrasikan materi

    yang ada dalam modul pembelajaran aksara Jawa tersebut.

    1. 2ada co4er modul pembelajaran.

    2ada co4er modul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa ini, ahli

    media menyarankan agar diganti disesuaikan dengan karakteristik siswa

    kelas SD yang masih berada pada tahap operationanl konkrit.

    2.

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    58/102

    58

    penggunaan warna dasar yang dominan dalam modul pembelajaran

    tersebut.

    Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil analisis data di atas

    adalah, re4isi yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan dari masukan ahli

    media pembelajaran yang dapat diterima secara ilmiah dan mungkin untuk

    dilakukan oleh peneliti. Baik masukan pada bagian instruksional dan juga

    tampilan "isik modul pembelajaran aksara Jawa yang dikembangkan.

    b. Ahli Bidang %tudi Muatan Lokal bahasa $a&a

    3hli bidang studi muatan lokal bahasa Jawa yang memberikan

    penilaian terhadap modul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa adalah Dra.

    Hesti 8ulyani, 8.Hum dengan jabatan dosen +akultas Bahasa dan Sastra

    Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    59/102

    59

    mudah dipahami

    8. 6erdapat uraian contoh yang baik dan mudah dipahami ) -

    9. 6erdapat tugas ; latihan sesuai materi yang dibahas ) -10. 6erdapat uraian ringkasan yang baik dan benar ) -

    11.8engembangkan soal tes sesuai dengan tujuanpembelajaran dan materi

    ) -

    12. 6erdapat uraian umpan balik dan kunci jawaban - ) Ae4isi

    13. Kata atau kalimat yang digunakan baik dan benar ) - Ae4isi

    14.jaan yang digunakan sesuai dengan aturan yangberlaku

    ) -

    15.2enyampaian materi menggunakan bahasa yangsederhana

    ) -

    16.8ateri yang disajikan dari yang sederhana ke yangkompleks

    ) -

    17. Bahasa yang digunakan logis dan sistematis ) -18.

    8ateri yang disajikan sesuai dengan kurikulum yangberlaku

    ) -

    19.8ateri yang disajikan menarik dan mudah dipahami

    )-

    B* Penilaian Dari %egi "ualitas Materi

    ).8ateri yang disampaikan jelas, mudah dipahami dan

    menarik) -

    $.8ateri yang disampaikan sesuai dengan tujuanpembelajaran

    ) -

    *. 8ateri yang disampaikan sistematis ) -

    9. 2enggunaan contoh sesuai dengan materi ) -

    :.

    lustrasi gambar! sesuai dengan materi dan

    karakteristik peserta didik pengguna! ) -

    Analisis 8

    Berdasarkan hasil data dari angket tersebut dapat diperoleh penghitungan

    persentase sebagai berikut'

    2 :,(*

    jawaban I bobot tiap pilihan

    2 I )%%

    n I bobot tertinggi

    $*

    2 I )%%

    $9

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    60/102

    60

    Dari hasil penghitungan persentase dapat diambil kesimpulan bahwa

    modul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa, sangat layak digunakan sebagai

    media pembelajaran untuk muatan lokal bahasa Jawa menurut ahli bidang studi

    sesuai dengan data yang tersaji di atas.

    Hal ini didukung pula dengan angket isian yang diisi oleh ahli bidang

    studi, menyebutkan'

    1. 8odul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa ini sudah layak disebut

    sebagai media pembelajaran meskipun masih ada kekurangan.

    2. 8odul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa ini layak untuk diuji cobakan

    namun perlu ditata terlebih dahulu sesuai dengan masukan yang diberikan.

    3dapun komentar, saran, dan masukan yang diberikan oleh ahli bidang

    studi adalah sebagai berikut'

    1. 1D

    2. Sistematika perwajahan.

    3. 2enambahan wawasan kosakata bahasa Jawa

    4. 8emeprhatikanparamasastratata bahasa! bahasa Jawa.

    5. 2ada kelas materi masih pada tembungbukan kalimat, karena baru tahap

    mengenal huru".

    Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis data di atas adalah

    bahwa modul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa ini sudah layak

    digunakan sebagai media pembelajaran, namun re4isi masih tetap dilakukan

    guna memperoleh hasil produk modul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    61/102

    61

    yang lebih baik lagi sesuai dengan komentar, saran, dan masukan dari ahli

    bidang studi.

    Berdasarkan komentar, saran, masukan, dan pendapat oleh ahli

    bidang studi, hal-hal yang perlu dire4isi akan disajikan dalam tabel sebagai

    berikut '

    6abel :. Data hasil kajian oleh ahli bidang studi tentang perwajahan

    Komponen 8asalah yang 2erlu Dire4isi Keterangan

    2erwajahan Sitematika perwajahan

    3da salah penulisan dalam judul modulSudah dire4isi

    Analisis 8

    8asalah yang ada pada komponen perwajahan yaitu susunan judul

    dan sub judul, dan adanya kesalahan dalam penulisan kata yang digunakan.

    8asalah yang berkaitan dengan masalah yang berkaitan dengan

    susunan perwajahan adalah pada judul ?!+A *A)A lan +L! AA#A

    A(A@ dan ?!+A AA#A A(A@.

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    62/102

    62

    Berikut ini disajikan data hasil kajian ahli bidang studi tentang

    komponen kata pengantar, yang dituangkan dalam tabel > berikut ini.

    6abel >. Data kajian oleh ahli bidang studi tentang komponen kata pengantar,

    da"tar isi, dan cara penggunaan modul.Komponen 8asalah yang 2erlu Dire4isi Keterangan

    Kata 2engantara. Konsistensi penggunaan bahasab. Kesalahan dalam penulisan kata atau kalimat

    Sudah dire4isi

    Da"tar isi Kesalahan dalam penulisan kata Sudah dire4isi

    5ara

    2enggunaan

    8odul

    Kesalahan dalam penulisan kata Sudah dire4isi

    Analisis 8

    2ada komponen kata pengantar, da"tar isi, dan cara penggunaan

    modul terdapat kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat.

    8asalah ketidakkonsistenan dalam penggunaan bahasa adalah pada

    penggunaan kata atau kalimat '

    1. Kata pengantar

    2. 2enulis

    3. Da"tar si

    4. 7atihan

    5. Aangkuman

    Kata atau kalimat diatas adalah kata atau kalimat yang tidak

    konsisten dalam penggunaannya karena merupakan bahasa ndonesia. Kata

    atau kalimat tersebut kemudian dire4isi menjadi/ kata pengantarprawacana/

    penulispanyerat/ da"tar isi batelan isi/ latihangladhen/

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    63/102

    63

    rangkumandudutan. Ae4isi tersebut juga berlaku pada komponen-komponen

    selanjutnya yang menggunakan kata-kata yang sama.

    Kemudian kesalahan kata atau kalimat yang ada dan kemudian

    dire4isi adalah ' ?...sahinggasahengga/ dipun

    rampungakendipunrampungaken/ wonten wekdal menikasala/engipun/

    badhe kemudian dihilangkan/ rencang-rencangkanca-kanca/

    mbantu0mbiyantu/ se/atinipun0se/atosipun/ dipun

    tinggalaken0dipuntilaraken/ dipun dadosakendipundadosaken/ dipun

    lestariaken0dipunlestantunaken/ sandangan0sandhangan/soalpitakonan/

    wiwitiwiwitana/ menawa0manawa/ dan takon0nyuwun pirsa. Kemudian

    re4isi tersebut berlaku pada komponen-komponen selanjutnya yang

    menggunakan kata atau kalimat yang sama.

    Kesimpulannya, komponen kata pengantar, da"tar isi, dan cara

    penggunaan modul masalah-masalah yang perlu dire4isi adalah pada

    konsistensi penggunaan bahasa dan juga kesalahan dalam penulisan dan

    penggunaan kata atau kalimat. Semua saran dan masukan dari ahli bidang

    studi dijadikan landasan untuk melakukan re4isi.

    Selanjutnya akan dipaparkan data hasil kajian ahli bidang studi

    tentang komponen materi bab ). 3ksara Jawa nglegena, dapat diamati pada

    tabel & berikut ini '

    6abel &. Data kajian oleh ahli bidang studi tentang komponen materi

    subkomponen bab ). 3ksara Jawa nglegena.Komponen 8asalah yang 2erlu Dire4isi Keterangan

    8ateri bab ).

    3ksara Jawa

    nglegena

    6erdapat kesalahan penggunaan kata

    6erdapat kesalahan penulisan

    6erdapat kesalahan dalam pela"alan kata

    Sudah dire4isi

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    64/102

    64

    atau kalimat

    Analisis 8

    Kesalahan dalam penggunaan kata adalah pada kompetensi dasar

    pada bab ) ini yang diharapkan dicapai oleh siswa yaitu ?bocah-bocah

    dire4isi dengan para siswa karena menurut ahli bidang studi penggunaan

    kata atau kalimatnya dirasa kurang tepat. Kemudian perubahan pada

    kompetensi dasar yang ada pada bab ) ini menjadi acuan pengembang untuk

    merubah kompetensi dasar yang ada pada bab-bab selanjutnya.

    Kesalahan penulisan terdapat pada '

    1. Sub-judul bab ), yaitu penulisan huru" awal aksara carakan yang diawali

    dengan huru" besar adalah salah, dalam aksara Jawa penulisan awalan dengan

    menggunakan huru" besar terdapat jenis aksara tersendiri yang disebut

    dengan aksara murdha.

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    65/102

    65

    Kesimpulanya, pada komponen materi bab). 3ksara Jawa nglegena

    terdapat adanya kesalahan penulisan, pela"alan kata seperti yang terpapar di

    atas dan sudah dire4isi berdasarkan masukan, saran, dan diskusi antara peneliti

    dengan ahli bidang studi yang dijadikan dasar dalam melakukan re4isi.

    Selanjutnya akan disajikan data hasil kajian ahli bidang studi tentang

    komponen latihan soal yang dituangkan dalam tabel ( sebagai berikut,

    6abel (. Data kajian oleh ahli bidang studi tentang komponen latihan soal.

    Komponen 8asalah yang 2erlu Dire4isi Keterangan

    7atihan soal 2enggunaan kata pada petunjuk mengerjakan

    soal dan pada soal-soal latihanSudah dire4isi

    Kesalahan penggunaan kata pada petunjuk mengerjakan soal terdapat

    pada petunjuk mengerjakan soal tata cara anggonmu mangsuli pitakonan!,

    pada poin * tertulis ?anggomu nggarap soal o/o laili diwiwiti kanthi atur

    dedongan kanggo 4usti ang *aha uasa pada kata yang digaris bawah

    seharusnya ?kagem.

    Kemudian kesalahan penulisan pada soal adalah sebagai berikut '

    1. 2enulisan kata pada latihan soal yang ada pada bab ) no.$ yaitu ?Aksara

    nglegena sing paling awal yaiku aksara5. 2ada kata yang digaris bawah

    kemudian dire4isi menjadi dhisik dhewe

    2. 2enulisan kata pada latihan soal yang ada pada bab ) no.9 yaitu ?Aksara

    nglegena sing paling akhir yaiku 5. 2ada kata yang digaris bawah

    kemudian dire4isi menjadi keri

    ?k@

  • 7/25/2019 160609 jam 3

    66/102

    66

    3. 2enulisan kata pada latihan soal yang ada pada bab ) no.: yaitu ?Aksara

    iki unine5. 2ada kata yang digaris bawah kemudian dire4isi menjadi

    iku

    Kesimpulanya adalah penggunaan kata yang kurang tepat seperti

    tersebut di atas telah dire4isi berdasarkan masukan, saran dan hasil konsultasi

    yang diperoleh dari ahli bidang studi dan digunakan sebagai dasar dalam

    mere4isi komponen seperti terpapar di atas.

    Selanjutnya akan dipaparkan data hasil kajian ahli bidang studi

    tentang komponen materi bab $. andhangan swarayang dituangkan dalam

    tabel sebagai berikut'

    6abel . Data kajian ahli materi pelajaran tentang komponen materi subkomponen

    bab $. andhangan swara.

    Komponen 8asalah yang 2erlu Dire4isi Keterangan

    8ateri bab $.

    andhangan

    swara

    Bagian pengertian materi terdapat kesalahan

    dalam penulisan.