16002 kimia teknik modul 04
DESCRIPTION
kimia teknikTRANSCRIPT
MUDUL 4
SUSUNAN BERKALA DANBEBERAPA SIFAT UNSUR
Perhitungan kimia seperti yang telah dipelajari pada modul sebelumnya merupakan cara
atau alat yang digunakan oleh ahli kimia untuk mempelajari kenyataan dalam kimia,
misalnya komposisi dan reaksi kimia suatu zat. Kenyataan ini membentuk pusat inti
(central core) dari ilmu kimia dan menjadi dasar untuk menerangkan secara teoritis gejala
yang terjadi, dengan demikian cara atau alat ini sangat penting.
Tujuan modul ini adalah memperkenalkan beberapa sifat unsur dan reaksi yang
terjadi untuk membentuk senyawa. Selama mempelajari bagian ini, akan diketahui
bagaimana daftar periodik disusun dan akan dijumpai bagaimana seorang ilmuwan
mempelajari struktur yang ada dalam atom. Dan akhirnya, Anda akan mempelajari nama
senyawa kimia, sebagai alat yang sangat penting untuk berkomunikasi di antara ahli
kimia.
Beberapa Sifat Unsur
Cakupan sifat-sifat yang diperlihatkan. oleh unsur sangat mengagumkan. Pada temperatur
kamar, sebagian bersifat gas, sebagian bersifat cair dan lainnya padat. Sebagian lagi
bersifat logam (metal), sebagian bukan logam, sebagian lainnya ada pula yang
mempunyai sifat di antara keduanya, sebagian unsur keras, sebagian lagi lunak,
sebagian sangat padat (very dense) dan yang lainnya sangat ringan (low density).
Karena sangat beragarnnya sifat-sifat unsur, dicari jalan atau cara untuk membagi sifat-
sifat unsur, sehingga dapat memudahkan pengertiannya..
Salah satu metoda yang paling sederhana untuk mengklasifikasi unsur ini adalah
membaginya menjadi tiga kategori: logam (metal), non-logam (non-metal) dan
metaloid. Unsur-unsur yang ada dalam setiap kategori mempunyai beberapa sifat yang
berbeda-beda.
Logam (Metal)
Setiap orang pernah melihat logam, misalnya besi pada telapak kuda, kertas
pembungkus dari aluminium (Al-foil), kawat tembaga atau bumper mobil yang
dilapisi krom (chrom-plated). Dan Anda juga tidak akan raga-raga dengan beberapa
sifat logam, meskipun Anda tidak begitu mengetahui tentang sifat-sifatnya. Salah
satu contoh, misalnya adalah bentuk yang menarik dari logam. Cahaya dari logam
sangat spesifik, sehingga disebut cahaya metal (metallic luster)
Logam juga mempunyai sifat yang sama dalam kemampuannya mengubah
bentuk tanpa pecah, jika ditempa dengan pemukul (hammer) atau ditarik untuk
meluruskannya. Semua, logam mempunyai kemampuan seperti ini sampai derajat
tertentu. Kemampuan mengubah bentuk jika dipukul disebut malleabilitas (malleability)
dan beberapa logam, misalnya emas dapat ditempa atau diperas sampai sangat tipis.
Daun emas, misalnya terdiri dari emas dan sedikit perak dan tembaga yang didorong
masuk ke dalam lapisan yang sangat tipis (kira-kira 1/280.000 inci) yang menyebabkan
campuran logam ini transparan, sehingga sebagian sinar dapat melewatinya. Sifat
mudah ditempa (lentur) dari logam juga merupakan sifat yang dapat digunakan oleh
pandai besi untuk membuat sepatu kuda dan pandai perak dalam membuat kerajinan
dari perak.
Kemampuan logam yang dapat diluruskan jika ditarik dari arah yang berlawanan disebut
mempunyai sifat lentur (ductility). Sifat ini digunakan pada pembuatan kawat. Logam
yang akan dijadikan kawat dapat berupa baja, tembaga atau bras (campuran logam yang
terdiri dari tembaga dan seng), dibuat dulu menjadi batang. Salah satu batang diperkecil
melalui suatu alat yang berputar yang dapat mengubah batang kawat menjadi lebih kecil
lagi dan kawat yang terbentuk dikumpulkan pada "pulling divice" pada sisi lainnya.
Dengan deinikian logam tersebut dibawa melalui alat penipis batang (die) dimana
ukuran garis tengahnya menjadi berkurang dan panjangnya bertambah.
Non Logam
Kebanyakan unsur non logam jarang dijumpai dalam bentuk unsurnya yang murni dalam
kehidupan sehari hari, yang sering dijumpai adalah dalam bentuk senyawa kimia
(compound). Salah satu benda non logam yang banyak diketahui adalah karbon, yang
terjadi di alam dalam dua bentuk yang berbeda.. Salah satu bentuk karbon yang cukup
dikenal adalah grafit. Bentuk ini banyak dijumpai pada arang bakar dan isi pencil.
Bentuk karbon vane kurang dikenal tetapi sangat berharga adalah berlian
(diamond ). Grafit dan berlian adalah dua sifat yang sangat berbeda jika
dikaitkan sebagai logam. Kedua bentuk karbon tersebut tidak mempunyai sifat
sebagai logam yang mudah ditenipa atau bersifat lentur (ductile).
Non logam lainnya yang sangat banyak dijumpai adalah oksigen dan nitrogen,
yaitu komponen yang penting dari atmosfir. Biasanya kita tidak sadar akan
kehadirannya, karena kedua nonlogam ini adalah gas yang tidak dapat dilihat.
Scperti telah dipelajari sebelumnya, oksigen dan nitrogen terdiri dari molekul yang
mempunyai dua atom (molekul diatom), molekul yang mengandung dua atom dalain
setiap molekulnya. Unsur nonlogam lainnya yang bentuk molekulnya juga sama
dengan oksigen dan nitrogen kebanyakan juga berbentuk gas adalah hidrogen
(H2), fluor (F), klor (Cl), Brom (Br) clan Yodium (Y), unsur ini juga mengandung dua
atom dalam setiap molekulnya, tetapi brom berbentuk cair dan Yodium berbentuk padat
pada temperatur kamar.
Sama seperti sifit-sifat logam yang , batasnya sangat luas, demikian juga sifat-sifat
unsur non-logam. Seperti yang telah disarnpaikan sebelumnva, beberapa unsur
berbentuk gas dan ada satu (brom) berbentuk cair. Ada yang berbentuk padat,
karbon adalah salah satu contohnya. Disamping perbedaan dalam sifat- sifat fisika,
unsur nonlogam juga berbeda dalam sifat-sifat kimianya. Fluor misalnya sangat reaktif,
tetapi helium inert (tidak reaktif sama sekali).
Metaloid
Metaloid adalah unsur yang mempunyai sifat antara logam dan non
logam. Perbedaan ini. yang merupakan hal yang sangat penting akan diuraikan lebih
terinci pada pembahasan selanjutnya. Antara logam (metal) dan nonlogam (nonmetal).
Contoh yang paling terkenal adalah elemen silikon. Yang lainnya misalnya arson (As)
dan antimon (Sb). Jika dilihat dari bentuk luarnya, unsur ini agak berbentuk logam, tetapi
warna gelapnya agak berbeda. Bentuknya agak berbeda jika dibandingkan dengan
logam yang spesifik misalnya besi atau perak.
Metalloid adalah semikonduktor yang spesifik, unsur ini dapat mengantar arus listrik,
tetapi tidak tepat sama seperti logam. Sifat semikonduktor ini sangat berguna dalam
industri elektronik, karena unsur ini dapat memungkinkan alat-alat milcroelektronik
diperoleh dalam bentuk ukuran kecil (dapat digenggam dalam Langan) misalnya dijumpai
dalam kalkulator dan mikrokomputer.
Susunan Berkala yang Pertama
Sifat kimia dan fisika seperti yang diuraikan dalam paragraf sebelum ini, telah
ditemukan pada permulaan sejarah ilmu kimia. Ilmuwan pada permulaan tahun 1800,
telah mengumpulkan sejumlah informasi yang sangat penting tentang unsur yang mereka
ketahui. Pengetahuan ini bagaimanapun juga, merupakan kenyataan yang sangat
penting meskipun sebagian-sebagian atau tidak berhubungan yang dibutuhkan dalam
melakukan beberapa percobaan sebelum informasi yang sempurna dapat dicapai.
Pada permulaannya percobaan-percobaan yang dilakukan untuk mengklasifikasikan
unsur hasilnya sangat terbatas dan tidak sampai pada tahun 1869, pelopor daftar periodik
yang modern menemukan cara untuk mengatasinya. Penemuan ini merupakan hasil
kerja dua ahli kimia, Dmitri Mendeleev dari Rusia dan Julius Lothar Meyer dari Jerman.
Mereka bekerja secara terpisah, tetapi menghasilkan daftar periodik yang sama pada
waktu yang hampir bersamaan. Mendeleev mempresentasikan hasil kerjanya di depan
Persatuan Ahli Kimia Rusia (Russian Chemical Society) pada permulaan tahun 1869,
tetapi daftar periodik Meyer belum muncul sampai bulan December tahun itu. Dalarn-hal
ini Mendeleev lebih beruntung karena telah memperagakan lebih dahulu penemuannya,
sehingga dia Iebih dikenal sebagai penemu daftar periodik.
Mendeleev adalah seorang guru kimia, dimana ketika dia mempersiapkan buku penuntun
(text book) untuk muridnya, dia menemukan bahwa jika unsur disusun menurut massa
atom yang menaik, unsur dengan sifat-sifat yang sama akan dijumpai jarak (interval)
secara periodik (periodic interval). sebagai contoh, diambilnya unsur litium (Li), natrium
(Na), kalium (K), dan rubidium (Rb). Setiap unsur membentuk senyawa yang larut dalam
air jika direaksikan dengan khlor dengan rumus urnum MCI, dimana M adalah Li, Na,
K dan seterusnya. Meskipun hal ini suatu kenyataan yang menarik, yang paling penting
adalah bahwa jika kita teliti unsur setelah Li, Na, K dan Rb dalam daftar (Be, Mg, Ca dan
Sr, misalnya), unsur-unsur ini juga termasuk grup unsur yang sama. Misalnva unsur
ini membentuk senyawa 'BeCl2, MgCl2, CaCl2 dan SrCl2,. Mendeleev menemukan fakta
(phenomena) seperti ini terjadi berulang-ulang dalam daftar unsurnya dan dia sadar
bahwa daftar ini dapat dibaginya menjadi beberapa seri barisan (row). Jika satu deratan
unsur terletak di atas deretan yang lain, maka deretan unsur itu mempunyai sifat yang
sama dalam kolom vertikal. Hasilnya adalah merupakan susunan berkala yang pertama.
Ketika Mendeleev menyusun hal ini, belum semua unsur ditemukan. Dia menyadari hal
ini, karena untuk selalu memperoleh unsur yang sama dalam satu kolom atau grup,
dia selalu terpaksa mengosongkan tempat dalam daftarnya. Hal ini juga diperlakukannya
untuk membalik susunan massa atom, misalnya tellurium (Te) dan iodium (I), dimana
massa atomnya dalam tahun 1869 diduga adalah 128 dan 127 u, Mendeleev
menempatkan unsur dalam susunan yang terbalik (menurut massa atom), karena
sifat-sifatnya menunjukkan tellurium masuk dalam kelompok (grup) VI dan iodium dalam
kelompok VII (Golongan ditulis dengan angka Romawi untuk memudahkan penandaan).
Salah satu keuntungan daftar Mendeleev adalah memungkinkan membuat
perkiraaan sifat-sifat unsur yang masih kosong dalam daftar. Sebab unsur yang ada
dalam setiap kolom tertentu mempunyai sifat yang sama. Sebagai contoh germanium
yang terletak di bawah silikon dan di atas timah putih dalam Kelompok IV, belum
ditemukan ketika Mendeleev menyusun daftar ini. Oleh karena itu pada pita yang
dibuatnya ditemukan kolom yang kosong. Berdasarkan letak elemen itu, Mendeleev
dapat menduga sifat unsur ini yang disebutnya "eka-silikon", yang hares terletak antara
silikon dan timah putih.
Jika kita lihat daftar periodik yang terbaru, kita jumpai unsur-unsur yang tidak ada
dalam daftar Mendeleev. Kolom ini sangat penting dengan judul Gas Mulia ("Noble
Gases"). Unsur ini sangat tidak reaktif, dalam bentuk gas yang tidak berwarna dan tidak
berbau, dalam jumlah yang sangat sedikit diatmosfir. Karena unsur ini tidak dikenal
senyawanya, maka para ilmuwan dimana Mendeleev tidak tahu adanya unsur ini.
Setelah unsur ini ditemukan, diketahui bahwa massa atom argon. agak lebih besar
dari kalium (K). Kenyataannya, kalium jelas masuk dalam unsur Kelompok I dan argon
jelas masuk dalam kolompok gas mulia. Kembali lagi seperti terjadi pada Te dan I, sangat
penting menempatkan sepasang unsur dalam daftar menurut massa atom yang terbalik
(reverse).
Kebutuhan untuk memindahkan daftar massa atom dari kedua pasang unsur ini,
menyebabkan para ilmuwan sadar akhimya, bahwa massa atom tidak menentukan
sekali dimana elemen ditempatkan dalam daftar berkala. Dasar yang sebetulnya
menentukan daftar periodik dapat terletak dimana saja, seperti yang akan kita bicarakan
dalam uraian
Pandangan Terbaru Tentang Atom
Permasalahan yang dijumpai jika elemen disusun dalam daftar berkala Mendeleyev
menurut aturan massa-atom akan hilang, jika unsur-unsur ini disusun menurut nomor
atomnya. Untuk memahami nomor atom, maka kita harus mula-mula melihat struktur
bagian dalam dari atom. Pandangan Dalton mengenai atom sebagai bagian yang paling
kecil (partikel) yang tidak dapat dibagi, kita ketahui sekarang bahwa hal ini tidak benar.
Eksperimen-eksperimen yang telah dimulai sejak alkhir abad ke sembilan betas dan
dilanjutkan sampai sekarang memperlihatkan bahwa atom itu sendiri terdiri dari partikel-
partikel subatom. Banyak partikel ini yang telah diketahui, tetapi suatu yang prinsip,
yang sangat penting kita ketahui adalah proton, neutron, dan elektron.
Proton dan elektron merupakan partikel yang bermuatan listrik. Proton dan elektron ini
membawa muatan yang berbeda, dimana proton mempunyai muatan yang ditetapkan
dengan tanda positif (+) dan elektron mempunyai muatan yang ditetapkan dengan tanda
negatif (–). Suatu hal yang sangat penting dipahami mengenai muatan listrik ini adalah
muatan yang berlawanan akan sating tarik menarik dan muatan yang sama saling
tolak menolak. Jadi, proton menarik elektron, tetapi proton menolak proton dan elektron
menolak elektron. Neutron, sesuai dengan namanya, tidak bermuatan, dengan demikian
muatan listriknya netral.
Dalam SI, muatan listrik ditetapkan dalam coulomb (simbolnya Q). Satu coulomb adalah
jumlah muatan listrik yang melalui titik-titik yang telah ditentukan dalam suatu kawat jika
arus listrik sebesar 1 Amper melaluinya selama 1 detik. Dalam istilah yang lebih
umum, jika bola lampu 100 watt bersinar, maka dibutuhkan waktu 1,2 detik larnanya
muatan listrik melalui kawat bola lampu itu agar diperoleh muatan 1 coulomb. Jumlah
muatan ini cukup besar, tetapi jumlah muatan yang dibawa oleh satu elektron sangat
kecil, yaitu sebesar 1,60 x 10-19 C. Karena muatan elektron adalah negatif, maka
muatannya adalah –1,60 •x 10-19 C. Proton juga mempunyai muatan yang sama dengan
elektron, tetapi dengan muatan yang berlawanan, jadi muatan proton adalah +1,60 x
10-19 C.
Jika kita menghitung muatan listrik partikel, selalu dikalikan dengan 1,60 x 10-19 C,
dengan demikian lebih sesuai untuk menyederhanakan satu unit muatan listrik sama
dengan jumlah ini. Dalam Skala ini, suatu elektron mempunyai satu unit muatan negatif
(disebut muatannya 1–) dan suatu proton mempunyai satu unit muatan positif (disebut
muatannya 1 +).
Partikel subatom ini juga mempunyai sifat lain yang penting yaitu massanya. Proton dan
neutron adalah partikel yang relatif berat yang massanya kira-kira satu unit massa
atom (1u). Sebaliknya elektron adalah partikel yang ringan dengan massa hanya kira-
kira 1/1836 dari massa proton.
Intl Atom
Konsep inti atom sudah dikenal oleh orang-orang yang pernah mendengar energi
nuklear. Intl (nucleus) adalah nama untuk partikel yang sangat kecil dan sangat padat,
neutron yang berdasarkan percobaan memperlihatkan bahwa inti ini terletak di tengah
atom. Berdasarkan percobaan juga diperlihatkan bahwa semua proton dan neutron
dari atom terletak dalam intinya dan elektron tersebar sekeliling inti. Bagaimana elektron
ini tersusun merupakan hal yang sangat penting dalam ilmu kimia dan akan diuraikan
lebih panjang pada Bab 7. Untuk sekarang, sudah cukup untuk diketahui bahwa elektron
berada diluar inti dan elektron ini mengisi hampir semua volume dari suatu atom.
Sejauh dikaitkan dengan limit kimia, inti ini penting karena dua alasan. Alasan
pertama adalah jumlah proton dalam inti, yang berhubungan dengan nomor atom suatu
atom, menunjukkan jumlah elektron yang harus dipunyai oleh atom agar muatan listriknya
menjadi netral.
Alasan kedua adalah massa atom ditentukan mula-mula oleh jumlah proton dan neutron
dalam intinya, dimana setiap proton dan neutron menyumbang kira-kira satu unit massa
atom. Partikel ini begitu berat dibandingkan dengan elektron, sehingga massa dari inti
hampir sama dengan massa atom suatu atom. Sebagai tambahan, karena inti sangat
kecil, kepadatan materi inti sangat besar, kira-kira 1014 g/cm3. Untuk menggambarkan
betapa padatnya inti ini, maka jika semua inti dari semua atom 'yang ada dalam
minyak mentah yang dibawa oleh satu super tanker yang terbesar diduma dipadatkan,
maka inti, atom ini hanya mengambil volume kira-kira 0,004 cm3. Volume ini kira-kira
sama dengan sepersepuluh dari satu tetes air, meskipun gabungan massanya lebih dari
400.000 ton !
ISOtOP
Seperti telah diuraikan dalam modul sebelumnya, tidak semua atom dari unsur yang sama
mempunyai massa yang identik dengan massa yang diusulkan oleh Dalton. Bentuk
atom yang bermacam-macam ini disebut isotop. Keberadaan isotop merupakan fenomena
yang umum dan kebanyakan unsur secara alamiah terdiri dari campuran isotop. seperti
yang akan kita jumpai kemudian, sifat-sifat unsur hampir selurulinya ditentukan oleh
jumlah dari distribusi elektron disekeliling nukleus. Oleh sebab itu, nomor atom yang
diketahui, secara tidak langsung dapat membedakan suatu atom dari satu unsur dari atom
unsur lainnya, karena jumlah elektron harus sama dengan nomor atom dalam suatu atom
yang bermuatan listrik netral. Dengan perkataan lain nomor atom suatu atom
menunjukkan identitas suatu unsur . jika massa atom dari unsur yang sama berbeda
sama sekali, hal ini disebabkan oleh perbedaan jumlah neutron yang dimiliki oleh atom
tersebut.
Isotop yang khusus dari suatu unsur ditentukan dengan cara menetapkan nomor atomnya,
yaitu dengan lambang Z dan nomor massanya A
Nomor massa merupakan penjumlahan banyaknya proton dan neutron dari suatu atom.
Dengan demikian nomor neutron dapat-diperoleh dari perbedaan A Z.
Kita gambarkan isotop secara simbolik dengan menuliskan nomor massa atom di atas dan
nomor atom di bawah, keduanya menunjukkan lambang suatu atom.
AXZ
Sebagai contoh, atom karbon (Z = 6), yang mengandung enam neutron mempunya
lambang 12C6. Ini adalah karbon yang mempunyai 12 isotop, yang merupakan dasar dari
Skala massa atom.
Perlu diperhatikan bahwa, kecuali karbon-12, nomor massa isotop, berbeda dengan
massa yang sebetulnya yang ditetapkan dalam unit massa atom. Sebagai contoh,
isotop 16 0 mempunyai nomor massa atom 16, yang berarti jumlah banyak proton dan
neutron adalah 16. Sebetulnya, massa atom 160 yang benar adalah 15,99491 u.
Seperti dapat dilihat di atas, kebanyakan elemen terjadi di alam dalam bentuk
campuran isotop. Elemen tembaga misalnya, ditemukan di alam mengandung dua
isotop, 63Cu29 dan 65Cu29 yang massanya telah dapat ditentukan dengan tepat sebesar
62,9298 dan 64,9278 u. Berat relatif elemen tembaga adalah 69,09 % dan 30,91 %.
Dari penelitian massa atom rata-rata dari tembaga adalah 63,55, yang diperoleh dari
berat rata-rata massa isotop, berdasarkan berat relatif isotop.
Nomor Atom dan Tabel Periodik yang Baru
Jika unsur disusun dalam susunan berkala menurut nomor atom, semua hal yang
masih diragukan yang dijumpai dalam tabel Mendeleev menjadi hilang. Tellurium dan
indium, argon dan kalium tersusun dengan sendirinya ke tempat dimana unsur ini
seharusnya. Jadi, terbukti nomor atom suatu unsur--jumlah proton dalam inti atom
tersebut menentukan dimana unsur tersebut ditempatkan dalam tabel dan setiap unsur
dengan sifat yang sama dijumpai dalam kelompok yang sama, dan nomor atom elemen
tersebut pasti menentukan macam-macam sifat kimia dan fisika unsur tersebut.
Untuk sekarang, marilah kita perhatikan susunan berkala baru telah disusun, dimana kita
dapat mengetahui cara menggunakannya untuk menghubungkan sifat kimia dan sifat
fisika suatu unsur.
Susunan berkala yang sekarang digunakan dapat dilihat pada Gambar. Angka yang
dicetak di atas simbol kimia adalah nomor atom dan yang di bawah adalah massa atom.
Sama seperti tabel Mendeleev, tabel ini terdiri dari sejumlah kolom sejajar (row) yang
disebut berkala/periodik yang ditandai dengan angka biasa (Arab) dan kolom vertikal
yang disebut kelompok/golongan (group), dimana setiap golongan mengandung satu
keluarga unsur Golongan ini juga ditandai dengan angka. Sistim penomoran yang
selama ini dipakai di Amerika Serikat hampir sama dengan sistim Mendeleev dan
setiap golongan/grup menggunakan angka Romawi dan huruf A atau B. Hal ini dapat
dilihat pada bagian atas setiap kelompok/grup. Baru-baru ini, International Union of
Pure and Applied Chemistry (IUPAC) menyetujui suatu sistim alternatif dimana
golongan/grup diberi nomor dari kiri ke kanan dimulai dari 1 sampai 18. Angka ini diletakkan
di bawah penandaan Romawi. Sistim baru ini telah menimbulkan perdebatan yang hebat,
banyak ahli kimia pengajar ilmu kimia menentangnya. Karena ketentuan ini masih
diperdebatkan, maka kita akan menggunakan penomoran menurut angka Romawi dan
golongan/grup A dan B.
Golongan yang dikiri tanda dengan huruf A (golongan I A sampai VII A) dan golongan 0
menunjukkan kebersamaan (kolektif) sebagai elemen representatif (representative
element). Label dengan huruf B (golongan I B sampai VII B) ditambah golongan VIII
(sebetulnya terdiri dari tiga kolom yang pendek yang terletak ditengah tabel) disebut
elemen transisi (transition element). Alasan penandaan golongan A dan B adalah
karena ada beberapa kesamaan sifat antara unsur kelompok A dan elemen kelompok B,
meskipun kesamaan sifat tersebut kadang-kadang sedikit.
Akhirnya ada dua baris unsur yang diletakkan tepat di bawah bagian utama tabel.
Unsur ini dikenal dengan nama unsur transisi bagian dalam (inner transition
element), sebetulnya merupakan bagian dari bagan yang ada dalam tabel seperti terlihat
dalam Gambar. Unsur ini biasanya diletakkan di bawah bagan yang telah disiapkan
(conserve space), dengan demikian tabel dapat dicetak lebih menarik, seingga huruf-
huruf tidak terlalu kecil untuk dapat dibaca. Perhatikan Gambar, terlihat baris pertama
unsur transisi bagian dalam terletak setelah unsur lanthanum (La) dan baris kedua
setelah unsur actinium (Ac). Karena unsur ini terletak mengik-un baris ini, maka baris
pertama (unsur 58 sampai 71) disebut lantanida (lanthanides) dan baris kedua (90
sampai 103) disebut aktinida (actinides). Sering juga disebut, lantanida sebagai unsur
yang jarang dijumpai di bumf (rare earth element), karena sangat sedikit ditemukan
dalam kerak bumf.
Sebagian unsur mempunyai nama yang khusus, demikian juga jumlah kelompoknya.
sebagai contoh, unsur Golongan I A (diluar hidrogen) dikenal dengan nama logam alkali
dan unsur Golongan II A logam alkali tanah. Unsur golongan VIIA adalah halogen, nama
ini diambil dari bahasa Yunani, yang berarti "pembuat garam-salt-former". Akhirnya
unsur Golongan 0 (angka nol) disebut gas mulia (juga kadang-kadang disebut gas invert)
karena elemen ini sangat sukar bereaksi.
REFERENSI :
1. Chemistry, Reactions, Structure, and Properties., Clyde R.Dilliard & David
E.Goldberg
2. Kimia Universitas, Asas & Struktur,. James E. Brady