16002-1-846235298714

33
PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK MODUL 1 SISTEMATIKA PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK Dosen Ir. Fajar Kurniawan, M.Si JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si. PERC. TATA LETAK PABRIK 1

Upload: faisal-ibrahim

Post on 12-Aug-2015

23 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 16002-1-846235298714

PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK

MODUL 1

SISTEMATIKA PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK

DosenIr. Fajar Kurniawan, M.Si

JURUSAN TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PERC. TATA LETAK PABRIK 1

Page 2: 16002-1-846235298714

MODUL 1

SISTEMATIKA PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK

A. Tujuan Instruksional

Setelah kuliah selesai mahasiswa diharapkan dapat memahami Sistematika

Perancangan Tata Letak Pabrik

B. Materi Pembahasan

1. Definisi Pabrik

2. Sistematika Perancangan Tata Letak Pabrik

3. Ruang Lingkup Tata Letak Pabrik

4. Prosedur Perancangan Pabrik

1. LATAR BELAKANG

Tata letak (layout) atau pengaturan dari fasilitas produksi dan area kerja yang

ada adalah suatu masalah yang sering dijumpai dalam dunia industri. Kita tidak dapat

menghindarinya, sekalipun kita cuma sekedar mengatur peralatan atau mesin didalam

bangunan yang ada serta dalam ruang lingkup kecil serta sederhana.

Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Tata letak

pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (facilities layout) dapat didefinisikan

sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas fisik pabrik guna menunjang kelancaran

proses produksi. Pengaturan tersebut akan coba memanfaatkan luas area (space)

untuk penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran

gerakan-gerakan material penyimpanan material (storage) baik yang bersifat temporer

maupun permanent, personil pekerja dan sebagainya. Dalam tata letak pabrik ada dua

hal yang diatur letaknya yaitu pengaturan mesin (machine layout) dan pengaturan

departemen yang ada dari pabrik (department layout). Bilamana kita menggunakan

istilah tata letak pabrik, seringkali hal ini kita artikan sebagai pengaturan

peralatan/fasilitas produksi yang sudah ada (the existing arrangement) ataupun nisa

juga diartikan sebagai perencanaan tata letak pabrik yang baru sama sekali (the new

layout plan).

Pada umumnya tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut

menentukan efisiensi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga kelangsungan hidup

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PERC. TATA LETAK PABRIK 2

Page 3: 16002-1-846235298714

ataupun kesuksesan kerja suatu industri. Peralatan industri yang mahal harganya,

peralatan yang canggih, dan suatu desain produk yang bagus akan tidak ada artinya

akibat perencanaan layout yang sembarangan saja. Karena aktifitas produksi suatu

industri secara normalnya harus berlangsung lama dengan tata letak yang tidak selalu

berubah-ubah, maka setiap kekeliruan yang dibuat didalam perencanaan tata letak ini

akan menyebabkan kerugian-kerugian yang tidak kecil. Tujuan utama didalam desain

tata letak pabrik pada dasarnya adalah untuk meminimalkan total biaya yang antara

lain menyangkut elemen-elemen biaya sebagai berikut :

Biaya untuk konstuksi dan instalasi baik untuk bangunan mesin, maupun

fasilitas produksi lainnya.

Biaya pemindahan bahan (material handling costs)

Biaya produksi, maintenance, safety, dan in-process storage cost.

2. TUJUAN

1. Memahami pengertian dan definisi pabrik, jenis-jenis industri, macam-macam

proses manufakturing dan memahami dasar-dasar perancangan pabrik sera

langkah dan teknik-teknik perencanaan pabrik dan fasilitas serta mampu

merancang dan mengevaluasi tata letak fasilitas suatu sistem manufaktur / jasa

yang terdiri dari mesin, tempat kerja, work-in-process inventory, gudang, serta

sistem pemindahan materialnya.

2. Mahasiswa diharapkan mengerti tentang bagaimana membangun tata letak

pabrik yang memenuhi standart yang telah ada.

3. Mahasiswa mengetahui dan mengerti urutan Proses membangun tata letak

pabrik

4. Mahasiswa diharaqpkan dapat memahami sistematika Perancangan Pabrik.

3. MANFAAT

Secara garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area dan

segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman, dan

nyaman sehingga akan dapat menaikkan moral kerja dan performans dari operator.

Lebih spesifik lagi suatu tata letak yang baik akan dapat memberikan keuntungan-

keuntungan dalam sistim produksi, yaitu antara lain sebagai berikut :

Menaikkan output produksi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PERC. TATA LETAK PABRIK 3

Page 4: 16002-1-846235298714

Biasanya suatu tata letak yang baik akan memberikan keluaran (output) yang

lebih besar dengan ongkos yang sama atau lebih sedikit, manhours yang lebih

kecil, dan/atau mengurangi jam kerja mesin (machine hours).

Mengatur keseimbangan antara waktu untuk operasi produksi dan beban dari

masing-masing departemen atau mesin adalah bagian kerja dari mereka yang

bertanggung jawab terhadap desain tata letak pabrik. Pengaturan tata letak

yang terkoordinir dan terencana baik akan dapat mengurangi waktu tunggu

(delay) yang berlebihan.

Mengurangi proses pemindahan bahan (material handling)

Untuk merubah bahan baku menjadi produk jadi, maka hal ini akan

memerlukan aktivitas pemindahan (movement) sekurang-kurangnya satu dari

tiga elemen dasar system produksi yaitu : bahan baku, orang/pekerja, atau

mesin dan peralatan produksi lainnya. Pada sebagian besar proses produksi,

bahan baku akan lebih sering dipindahkan dibandingkan dengan dua elemen

dasar produksi lainnya. Pada beberapa kasus maka biaya untuk proses

pemindahan bahan ini bisa mencapai 30% sampai 90% dari total biaya

produksi. Dengan mengingat pemindahan bahan yang sedemikian besarnya,

maka mereka yang bertanggung jawab didalam usaha perencanaan dan

perancangan tata letak pabrik akan lebih menekankan desainnya pada usaha-

usaha meminimalkan aktivitas-aktivitas pemindahan bahan pada saat proses

produksi berlangsung. Hal ini dilakukan dengan beberapa alasan seperti :

Biaya pemindahan bahan disamping cukup besar pengeluarannya juga

akan terus ada dari tahun ke tahun selama proses produksi

berlangsung.

Biaya pemindahan bahan dengan mudah akan dapat dihitung, dimana

biaya ini akan proporsional dengan jarak perpindahan bahan yang harus

ditempuh dan pengukuran jarak perpindahan bahan ini dapat dianalisa

dengan memperhatikan tata letak semua fasilitas produksi yang ada

dari pabrik.

Jelaslah bahwa memang akan ada korelasi antara tata letak pabrik dengan

memindahkan bahan sehingga pada proses desain layout akan selalu dikaitkan

dengan :

Penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang, dan service.

Jalan lintasan, material yang menumpuk, jarak antara mesin-mesin

yang berlebihan,dan lain-lain. Semuanya akan menambah area yang

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PERC. TATA LETAK PABRIK 4

Page 5: 16002-1-846235298714

dibutuhkan untuk pabrik. Suatu perencanaan tata letak yang optimal

akan mencoba mengatasi segala pemborosan pemakaian ruangan ini

dan berusaha untuk mengkoreksinya.

Pendaya gunaan yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja,

dan/atau fasilitas produksi lainnya.

Factor-faktor pemanfaatan mesin, tenaga kerja, dan lain-lain adalah erat

kaitannya dengan biaya produksi. Suatu tata letak yang terencana baik

akan banyak membantu pendaya gunaan elemen-elemen produksi

secara lebih efektif dan lebih efisien.

Mengurangi inventory in-process

System produksi pada dasarnya menghendaki sedapat mungkin bahan

baku untuk berpindah dari suatu operasi langsung keoperasi berikutnya

secepat-cepatnya dan berusaha mengurangi bertumpuknya bahan

setengah jadi (material in process). Problem ini terutama bisa

dilaksanakan dengan mengurangi waktu tunggu (delay) dari bahan baku

yang menunggu untuk segera diproses.

Proses manufacturing yang lebih singkat.

Dengan memperpendek jarak antara operasi satu dengan operasi

berikutnya dan mengurangi bahan yang menunggu serta storage yang

tidak diperlukan, maka waktu yang diperlukan dari bahan baku untuk

berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dalam pabrik akan juga

bisa diperpendek sehingga secara total waktu produksi akan dapat pula

dipersingkat.

Megurangi resiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator.

Perencanaan tata letak pabrik adalah juga ditujukan untuk membuat

suasana kerja yang nyaman dan aman bagi mereka yang bekerja

didalamnya. Hal-hal yang bisa dianggap membahayakan bagi

kesehatan dan keselamatan kerja dari operator haruslah dihindari.

Memperbaiki moral dan kepuasan kerja.

Pada dasarnya orang menginginkan untuk bekerja dalam suatu pabrik

yang segala sesuatunya diatur secara tertib, rapi, dan baik. Penerangan

yang cukup, sirkulasi udara yang enak, dan lain-lain akan menciptakan

suasana lingkungan kerja yang menyenangkan sehingga moral dan

kepuasan kerja akan dapat lebih ditingkatkan. Hasil positif dari kondisi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PERC. TATA LETAK PABRIK 5

Page 6: 16002-1-846235298714

ini tentu saja berupa performans kerja yang lebih baik dan menjurus

kearah peningkatan produktivitas kerja.

Mempermudah aktivitas supervise.

Tata letak pabrik yang terencana baik akan dapat mempermudah

aktivitas supervisi. Dengan meletakkan kantor/ruangan diatas, maka

seorang supervisor akan dapat dengan mudah mengamati segala

aktivitas yang sedang berlangsung diarea kerja yang dibawah

pengawasan dan tanggung jawabnya.

Mengurangi kemacetan dan kesimpang-siuran.

Material yang menunggu, gerakan perpindahan yang tidak perlu, serta

banyaknya perpotongan (intersection) dari lintasan yang ada akan

menyebabkan kesimpang-siuran yang akhirnya membawa kearah

kemacetan. Dengan memakai material secara langsung dan secepatnya

serta menjaganya untuk selalu bergerak, maka labor costs akan dapat

dikurangi sekitar 40% dan yang lebih penting hal ini akan mengurangi

problem kesimpang-siuran dan kemacetan didalam aktivitas

pemindahan bahan. Layout yang baik akan memberikan luasan yang

cukup untuk seluruh operasi yang diperlukan dan proses bisa

berlangsung mudah dan sederhana.

Mengurangi faktor yang bisa merugikan dan mempengaruhi kualitas dari

bahan baku ataupun produk jadi.

Tata letak yang direncanakan secara baik akan dapat mengurangi

kerusakan-kerusakan yang bisa terjadi pada bahan baku ataupun

produk jadi. Getaran-getaran, debu, panas, dan lain-lain dapat secara

mudah merusak kualitas material ataupun produk yang dihasilkan.

Dari hal-hal tersebut diatas jelaslah bahwa perencanaan tata letak pabrik

adalah dimaksudkan untuk mengatur segala fasilitas fisik dari system produksi (mesin,

peralatan, tanah, bangunan dan lain-lain) guna mendapatkan hasil yang optimal serta

mencapai tujuan perusahaan secara efektif, efisien, dan aman.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PERC. TATA LETAK PABRIK 6

Page 7: 16002-1-846235298714

4. TUJUAN PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK

Berdasarkan aspek dasar, tujuan, dan keuntungan –keuntungan yang bisa

didapatkan dalam tata letak pabrik yang merencanakan dengan baik, maka bisa

disimpulkan enam tujuan dasar dalam tata letak pabrik , yaitu sebagai berikut :

1. Integrasi secara menyeluruh dari semua faktor yang mempengaruhi proses

produksi.

2. Perpindahan jarak yang seminimal mungkin.

3. Aliran kerja berlangsung secara lancar melalui pabrik.

4. Semua area yang ada dimanfaatkan secara efektif dan efisien.

5. Kepuasan kerja dan rasa aman dari pekerja dijaga sebaik-baiknya.

6. Pengaturan tata letak harus cukup fleksibel.

Tujuan-tujuan tersebut dapat juga dinyatakan sebagai prinsip dasar dari proses

perencanaan tata letak pabrik yang selanjutnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

A. Prinsip integrasi secara total.

Prinsip ini menyatakan bahwa tata letak pabrik adalah merupakan integrasi

secara total dari seluruh elemen produksi yang ada menjadi satu unit operasi

yang besar.

B. Prinsip jarak perpindahan bahan yang paling minimal.

Hampir setiap proses yang terjadi dalam suatu industri mencakup beberapa

gerakan perpindahan dari material, yang mana kita tidak bisa menghindarinya

secara keseluruhan. Dalam proses pemindahan bahan dari satu operasi ke

operasi yang lain, waktu dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak

perpindahan tersebut. Hal ini bisa dilaksanakan dengan cara mencoba

menempatkan operasi yang berikutnya sedekat mungkin dengan operasi yang

sebelumnya.

C. Prinsip aliran dari suatu proses kerja.

Prinsip ini diusahakan untuk menghindari adanya gerakan balik (back tracking),

gerakan memotong (cross-movement), kemacetan (congestion), dan sedapat

mungkin material bergerak terus tanpa ada interupsi. Perlu diingat bahwa aliran

proses yang baik tidaklah berarti harus selalu dalam lintasan garis lurus.

Banyak layout pabrik yang baik menggunakan bentuk aliran bahan secara zig-

zag ataupun melingkar. Ide dasar dari prinsip aliran kerja ini adalah aliran

konstan dengan minimum interupsi , kesimpang-siuran, dan kemacetan.

D. Prinsip pemanfaatan ruangan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PERC. TATA LETAK PABRIK 7

Page 8: 16002-1-846235298714

Pada dasarnya tata letak adalah suatu pengaturan ruangan yaitu pengaturan

ruangan yang akan dipakai oleh manusia, bahan baku, mesin, dan peralatan

penunjang proses produksi lainnya. Dalam merencanakan tata letak kita juga

seharusnya mempertimbangkan faktor dimensi ruang ini. Disamping itu

gerakan-gerakan dari orang, bahan, atau mesin juga terjadi dalam salah satu

arah dari tiga sumbu yaitu sumbu x,sumbu y, sumbu z.

E. Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja

Keselamatan kerja adalah merupakan faktor utama yang harus diperhatikan

dalam perencanaan tata letak pabrik. Suatu layout tidak dapat dikatakan baik

apabila akhirnya justru membahayakan keselamatan orang yang bekerja

didalamnya.

F. Prinsip fleksibilitas

Prinsip ini sangat berarti dalam abad ini dimana riset ilmiah, komunikasi, dan

transportasi bergerak dengan cepat yang mana hal ini akan mengakibatkan

dunia industri harus ikut berpacu untuk mengimbanginya. Kondisi tersebut

menyebabkan beberapa perubahan terjadi pada disain produk, peralatan

produksi, waktu pengiriman barang, dan sebagainya yang akhirnya juga

membawa akibat kearah pengaturan kembali layout yang ada. Kondisi

ekonomis akan bisa dicapai bila tata letak yang ada direncanakan cukup

fleksibel untuk diadakan penyesuaian/pengaturan kembali (relayout) dan/atau

suatu layout yang baru dapat dibuat dengan cepat dan murah.

5. PENGERTIAN DAN DEFINISI PABRIK/INDUSTRI

Pabrik yang dalam istilah asingnya dikenal sebagai factory atau plant adalah

setiap tempat dimana faktor-faktor seperti : manusia, mesin dan peralatan (fasilitas)

produksi lainnya, material, energi, uang (modal/kapital), informasi, dan sumber daya

alam (tanah, air, mineral, dan lain-lain) dikelola bersama-samadalam suatu system

produksi guna menghasilkan suatu produk atau jasa secara efektif, efisien dan aman.

Pabrik pada dasarnya merupakan salah satu sektor industri yang terutama

akan menghasilkan produk jadi. Dengan mempertimbangkan aktivitas-aktivitas yang

umum dilaksanakan, maka industri akan dapat diklasifikasikan sebagai :

A. Industri Penghasil Bahan Baku

Yaitu industri yang aktivitas produksinya adalah mengolah sumber daya alam

guna menghasilkan bahan baku maupun bahan tambahan lainnya yang dibutuhkan

oleh industri penghasil produk atau jasa. Industri tipe ini dikenal sebagai

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PERC. TATA LETAK PABRIK 8

Page 9: 16002-1-846235298714

extractive/primary industri. Contoh : industri perminyakan, industri pengolah bijih besi,

dan lain-lain.

B. Industri Manufacturing

Yaitu industri yang memproses bahan baku guna dijadikan bermacam-macam

bentuk model produk, baik yang masih berupa produk setengah jadi (semi

manufactured) maupun yang sudah berupa produk jadi (finished goods product). Disini

akan terjadi suatu transformasi proses, baik secara fisik ataupun kimiawi terhadap

input material dan akan memberi nilai tambah terhadap material tersebut. Contoh :

Industri permesinan, industri mobil dan lain-lain.

C. Industri Penyalur

Yaitu industri yang berfungsi untuk melaksanakan proses distribusi baik untuk

raw material maupun finished good dari producer ke producer yang lain dan dari

producer ke konsumen. Kegiatannya meliputi aktivitas buying dan selling, storing,

sorting, grading, packaging dan transfortasi.

D. Indstri Pelayanan

Yaitu industri yang bergerak dibidang pelayanan atau jasa, baik untuk melayani

dan menunjang aktivitas industri lain maupun langsung memberikan pelayanan/jasa

kepada konsumen. Contoh bank, jasa angkutan, asuransi, rumah sakit dan lain-lain.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PERC. TATA LETAK PABRIK 9

Page 10: 16002-1-846235298714

6. SISTEMATIKA TATA LETAK PABRIK

Tata letak pabrik berhubungan erat dengan segala proses perencanaan dan

pengaturan letak daripada mesin, peralatan, aliran bahan, dan orang-orang yang

bekerja dimasing-masing stasiun kerja yang ada. Tata letak yang baik dari segala

fasilitas produksi dalam suatu pabrik adalah dasar untuk membuat operasi kerja

menjadi lebih efektif dan efisien. Secara umum pengaturan daripada semua fasilitas

produksi ini direncanakan sedemikian rupa sehingga aka diperoleh :

1. Minimum transportasi dari proses pemindahan bahan

2. Minimum gerakan balik yang tidak perlu

3. Minimum pemakaian area tanah

4. Pola aliran produksi yang baik

5. Keseimbangan penggunaan area tanah yang dimiliki

6. Keseimbangan di dalam lintasan perakitan (assembly line balancing)

7. Kemungkinan dan fleksibelitas untuk menghadapi kemungkinan ekspansi

dimasa mendatang.

Pada dasarnya proses pengaturan segala fasilitas froduksi dalam pabrik ini akan

dibedakan dalam dua tahapan, yaitu sebagai berikut :

1. Pengaturan tata letak mesin dan fasilitas produksi lainnya (machine layout),

yaitu pengaturan dari semua mesin-mesin dan fasilitas yang diperlukan untuk

proses produksi didalam tiap-tiap departemen dari pabrik yang ada.

2 Pengaturan tata letak departemen (departmentalization), yaitu pengaturan

bagian atau departemen serta hubungannya satu dengan yang lain didalam

pabrik yang bersangkutan.

Prosedur berikut ini adalah suatu hal yang umum dilaksanakan sebagai

langkah-langkah di dalam proses perencanaan tata letak pabrik, baik yang merupakan

pengaturan fasilitas produksi daripada pabrik yang baru ataupun yang sudah ada

(relayout).

Secara singkat langkah-langkah yang diperlukan dalam perencanaan layout

pabrik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

Analisa Produk

Adalah aktivitas unutk menganalisis jumlah produk yang harus dibuat.

Dalam langkah ini analisis akan didasarkan pada pertimbangan

kelayakan teknis dan ekonomis.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PERC. TATA LETAK PABRIK 10

Page 11: 16002-1-846235298714

Analisis Proses

Adalah langkah untuk menganalisis macam dan urutan proses

pengerjaan produk/komponen yang telah ditetapkan untuk dibuat.

Dalam langkah ini akan pula dipilih alternative-alternatif proses dan

macam mesin atau peralatan produksi lainnya yang paling efektif dan

efisien diaplikasikan.

Sigi Dan Analisis Pasar

Merupakan langkah penting dalam rangka mengidentifikasikan macam

dan jumlah produk yang dibutuhkan. Informasi tentang volume produk

akan sangat penting dalam rangka menetapkan kapasitas produksi,

yang pada gilirannya akan memberi keputusan tentang banyaknya

mesin dan fasilitas produksi lainnya yang harus dipasang dan diatur tata

letaknya.

Analisis Macam Dan Jumlah Mesin/Equipment Dan Luas Area Yang

Dibutuhkan

Memperhatikan volemu yang harus dibuat, waktu standar untuk

menghasilkan satu unit produk, jam kerja dan efisiensi mesin, maka

jumlah mesin termasuk juga operator yang diperlukan dapat dikalkulasi.

Selanjutnya luas area dari stasiun kerja (work station) dapat dianalisis

berdasarkan pada luas area mesin yang dipasang.

Pengembangan Alternatif Tata Letak (Layout)

Mesin-mesin atau fasilitas produksi yang telah dipilih macam/jenis dan

dihitung jumlah yang diperlukan maka persoalan yang dihadapi adalah

bagaimana harus diatur tata letaknya didalam pabrik. Didalam

penembangan alternative layout untuk kemudian dipilih satu alternatif

layout yang terbaik akan mempertimbangkan hal-hal seperti berikut :

Analisa ekonomis yang didasarkan pada macam tipe layout yang

dipilih

Perencanaan pola aliran material yang harus bergerak pindah

dari satu proses kerja ke proses kerja yang lain.

Pertimbangan-pertimbangan yang bersangkut paut dengan luas

area yang tersedia, letak kolom bangunan, struktur organisasi,

dan lain-lain.

Analisis aliran material (material handling) dengan

memperhatikan volume, frekwensi dan jarak perpindahan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PERC. TATA LETAK PABRIK 11

Page 12: 16002-1-846235298714

material. Analisis kuantitatif maupun kualitatif perlu dilakukan

guna memperoleh tata letak mesin dan fasilitas produksi yang

memberikan total material handling costs yang serendah-

Rendahnya.

Perancangan Tata Letak Mesin Dan Departemen-Departemen Dalam

Pabrik

Hasil dari analisis terhadap alternative layout, selanjutnya akan dipakai

sebagai dasar pengaturan fasilitas fisik dari pabrik yang terlibat dalam

proses produksi baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penetapan departemen-departemen penunjang (office, storage,

personnel facilities, parking area, dan lain-lain) serta pengaturan tata

letak departemen masing-masingakan didasarkan pada kebutuhan,

struktur organisasi yang ada dan derajat hubungannya.

Demikian adalah langkah-langkah umum yang bisa kita jumpai dalam

perencanaan layout pabrik. Setelah analisis tersebut diatas dilakukan dan layout

mesin/departemen dibuat barulah bangunan fisik pabrik didirikan mengelilingi fasilitas-

fasilitas fisik tersebut.

Fungsi utama dari bangunan pabrik adalah untuk memberikan “perlindungan”

bagi manusia, mesin, produk, material, dan segala sesuatu yang dianggap rahasia dan

hak milik pabrik. Sebagai contoh apabila tidak dikehendaki material atau produk yang

dihasilkan rusak karena kondisi cuaca yang buruk maka barang-barang tersebut harus

disimpan dengan sebaik-baiknya dalam gudang yang ada didalam pabrik. Meskipun

tujuan utama dari bangunan pabrik adalah untuk memberikan perlindungan bagi

fasilitas-fasilitas produksi yang ada, akan tetapi hal ini dapat juga memberikan

pengaruh yang besar untuk perencanaan layout pabrik yang bersangkutan secara

lebih efektif. Masalah hubungan antara layout dan bangunan pabrik ini sering menjadi

bahan perdebatan yang tidak ada henti-hentinya, yaitu antara :

Keharusan untuk mendirikan bangunan pabrik terlebih dahulu baru kemudian

diatur tata letak dari segala peralatan produksi yang ada didalamnya, atau.

Keharusan untuk mengatur tata letak terlebih dahulu baru kemudian mendirikan

bangunan pabrik disekitar fasilitas produksi yang telah selesai diatur letaknya

itu.

Beberapa masalah-masalah umum didalam tata letak pabrik secara erat ada

kaitannya dengan pendirian bangunan pabrik. Beberapa diantaranya yang dianggap

cukup penting antara lain sebagai berikut :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PERC. TATA LETAK PABRIK 12

Page 13: 16002-1-846235298714

Pemindahan bahan (material handling).

Penerangan tempat/area kerja.

Kebutuhan akan gudang untuk menyimpan bahan atau produk.

Pemanasan atau sirkulasi udara (air conditioning).

Macam dan bentuk dari desain produk.

Peralatan yang digunakan untuk proses produksi.

Aktivitas pemindahan bahan seringkali berhubungan erat dengan struktur

bangunan pabrik yang ada. Jika model traveling cranes digunakan untuk

memindahkan benda kerja, maka kolom dari bangunan yang ada seringkali digunakan

untuk menunjang rel dari pesawat angkat (crane) tersebut. Penggunaan beberapa

peralatan material handling lainnya harus pula menjadi dasar pertimbangan didalam

perencanaan tata letak pabrik.

Penerangan dari suatu pabrik akan tergantung pada macam ataupun tipe

bangunan yang digunakan. Penerangan ini tergantung pada model atap (roof) yang

dipakai, demikian juga konstruksi dari dinding-dindingnya. Pada beberapa industri yang

membangun gedungnya dengan desain arsitektur yang sedikit sekali menggunakan

jendela, maka masalah penerangan ini akan lebih besar dibandingkan dengan industri

yang merencanakan gedungnya dengan memanfaatkan banyak jendela.

Kebutuhan akan gudang untuk menyimpan material ataupun produk yang

dihasilkan seringkali menimbulkan permasalahan yang khusus bagi beberapa industri.

Dengan memanfaatkan ruangan bawah tanah (basement) untuk keperluan ini, maka

masalah kebutuhan gudang bisa juga diatasi terlebih-lebih mengingat keterbatasan

area tanah yang ada.

Macam atau bentuk dari produk yang akan dibuat juga akan ikut mempengaruhi

model bangunan pabrik yang akan didirikan. Suatu pabrik yang akan membuat alat-

alat berat dan besar akan mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang berbeda untuk

struktur bangunannya dibandingkan dengan pabrik yang hanya membuat alat-alat

yang ringan dan kecil. Untuk industri yang memproduksi bahan makanan biasanya

menghendaki perencanaan bangunan pabrik yang memudahkan merawat

kebersihannya.

Seperti halnya macam atau bentuk dari produk yang akan dibuat, maka macam

ataupun bentuk dari peralatan produksi yang digunakan untuk proses manufakturing

ikut pula mempengaruhi model bangunan pabrik yang hendak didirikan. Sebagai

contoh, suatu mesin tempa (forging machine) yang besar, umumnya menghendaki

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PERC. TATA LETAK PABRIK 13

Page 14: 16002-1-846235298714

adanya suatu clearance yang cukup untuk langit-langitnya, demikian juga mesin ini

memerlukan pondasi yang kuat dan memenuhi persyaratan khusus.

Dari hal-hal tersebut diatas maka berikut ini akan dicoba diberikan beberapa

aspek dasar yang kiranya cukup penting untuk dijadikan pertimbangan didalam

merencanakan bangunan pabrik, yaitu antara lain sebagai berikut :

a. Desain bangunan dan konstuksinya.

Secara umum bangunan pabrik dibuat sedemikian rupa sehingga mereka akan

dapat memanfaatkan penerangan alam (natural light). Secara kasar mereka

dibangun menurut bentuk-bentuk huruf I, L, E, T, U, H, atau F tergantung pada

macam aliran material yang dipergunakan. Belakangan ini ada kecenderungan

untuk menggunakan model empat persegi panjang (square atau block shaped)

karena tipe ini dianggap cukup mudah apabila dikehendaki adanya perubahan-

perubahan. Pada umumnya ada tiga macam bentuk bangunan yang sering

dipergunakan yaitu single-story, multi-story, dan monitor. Sejumlah variasi dalam

konstruksi atap dapat dibuat dengan memberikan pertimbangan dalam hal ventilasi

dan penerangannya, yaitu seperti dapat dilihat dalam gambar-gambar berikut ini :

b. Jarak bentangan dan kolom (bay &column dimension).

Dalam perencanaan luas area suatu departemen dan penempatan jalan lintasan

(aisle), maka beberapa pertimbangan mengenai jarak kolom ataupun lebar

bentangan adalah satu hal yang penting untuk diperhatikan. Dalam bangunan

pabrik, kolom-kolom ini akan diperlukan terutama sekali untuk menyangga atap

bangunan disamping bisa pula untuk menyangga overhead material handling

equipment. Kemajuan teknologi banyak datangkan perubahan didalam segi desain

daripada kolom dan bentangan bangunan pabrik yang ada. Sebelum perang dunia

II rata-rata bangunan pabrik mempunyai 150 buah kolom untuk luas area sekitar

100.000 sq-ft. Angka ini sekarang telah dapat dikurangi sampai sekitar 40 buah

kolom saja untuk luas area yang sama, disini jarak bentangan bisa diambil lebih

dari 100 ft (lebih kurang 30 m). Untuk industri pesawat terbang jarak bentangan ini

bisa lebih lebar lagi yaitu sekitar 300 ft atau sekitar 100 m. Bentangan yang lebar

ini banyak diperlukan terutama dengan mengingat kondisi daripada produk yang

akan dibuat, akan tetapi tentu saja hal ini akan memerlukan biaya yang lebih mahal

juga. Secara umum jarak kolom dan bentangan yang lebar akan lebih disukai

karena hal ini akan menaikkan efisiensi didalam proses pemindahan material,

pengaturan mesin dan fasilitas produksi lainnya, serta tentu saja akan memberikan

fleksibelitas untuk perubahan-perubahan tata letak pabrik dimasa yang akan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PERC. TATA LETAK PABRIK 14

Page 15: 16002-1-846235298714

datang. Sekarang ini bangunan pabrik umumnya menggunakan jarak kolom sekitar

30 sampai 50 feet (9 sampai 15 m) dan untuk hal-hal yang khusus bisa mencapai

100 feet (30 m) atau lebih.

c. lantai (floor)

disini ada dua hal yang harus diperhatikan didalam merencanakan pembuatan

lantai pabrik, yaitu :

1. lantai atau pondasi harus cukup kuat untuk menunjang segala peralatan dan

produk yang ada.

2. lantai harus cukup rata untuk keseluruhan bangunan pabrik.

Disamping itu ketahanan untuk menerima getaran, benturan, kemudahan untuk

dibersihkan, kemampuan untuk menyerap suara bising, dan lain-lain harus

diperhatikan dengan sebaik-baiknya.

d. Dinding dan jendela.

Belakangan ini ada kecenderungan bagi pabrik untuk menggunakan banyak

jendela didalam desain bangunannya. Untuk menentukan apakah perlu

menerapkan banyak jendela atau tidak, maka orang harus mempertimbangkan

faktor produk yang akan dibuat dan kondisi dari iklim dimana pabrik itu hendak

didirikan. Kondisi-kondisi berikut ini akan cenderung untuk mengurangi pemakaian

banyak jendela didalam bangunan pabrik, yaitu antara lain sebagai berikut :

1. Apabila pekerjaan akan terganggu oleh debu, kotoran, ataupun pencemaran

dari luar.

2. Apabila pekerjaan akan dipengaruhi oleh perubahan temperatur dan humidity.

3. Iklim yang ada terasa sangat panas atau dingin sekali.

4. faktor kebisingan yang berasal dari luar dirasakan akan menggangu pekerja.

5. Penerangan buatan (artificial light) biayanya tidak terlalu mahal.

e. Atap dan langit-langit (roof & ceiling)

Atap bangunan dengan bentuk yang datar (flat roof) cenderung untuk

dipergunakan saat sekarang ini. Tinggi langit-langit umumnya sekitar 3 sampai 5

meter (tanpa pemanas/pendingin) atau sekitar 6 meter apabila dikehendaki adanya

ventilasi, pemakaian overhead crane, dan lain-lain. Untuk pabrik yang

memproduksi benda kerja yang besar maka tinggi langit-langit bisa diambil setinggi

maksimum benda kerja ditambah kelonggaran sebesar 100 persen.

f. Bangunan bertingkat satu atau banyak.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PERC. TATA LETAK PABRIK 15

Page 16: 16002-1-846235298714

Pada awalnya pabrik banyak sekali menggunakan bangunan yang bertingkat

(multiple-story), karena adanya keterbatasan fasilitas transportasi maka terpaksa

mereka mendirikan bangunan semacam ini di kota-kota besar. Disamping itu

dengan mahalnya harga tanah, keterbatasan area yang dimiliki dan lain-lain,

bentuk bangunan pabrik bertingkat menjadi sangat populer sekali. Bentuk

bangunan bertingkat ini dapat juga dipertimbangkan bilamana proses produksi

(terutama masalah pemindahan bahannya) bisa dilaksanakan dengan memakai

prinsip gaya berat atau gravitasi. Selanjutnya konstruksi bangunan bertingkat satu

(single-story) umum sekali digunakan apabila kondisi-kondisi sebagai berikut ini

cukup terpenuhi, yaitu :

1. Pemindahan bahan sangat sulit dilaksanakan karena produk sangat besar dan

berat.

2. Harga tanah cukup murah dan mudah didapatkan dalam area yang luas.

3. Penerangan alam (natural light) lebih diinginkan.

4. Lantai/pondasi yang sanggup memikul beban yang berat dikehendaki.

5. Tanah masih cukup luas untuk kemungkinan perluasan.

6. Perubahan terhadap tata letak pabrik seringkali diadakan.

Disamping hal-hal tersebut maka beberapa kondisi kerja dari pabrik harus pula

diperhatikan dan dikontrol dengan sebaik-baiknya, yaitu antara lain mengenai

penerangan, temperatur, kelembaban, kebisingan, debu dan lain-lain. Selain itu kondisi

luar bangunan pabrik harus pula direncanakan dan dibuat dengan sebaik-baiknya

segala fasilitas yang akan membentuk kepuasan dan kelancaran kerja seperti halnya

dengan fasilitas untuk transportasi keluar masuk pabrik, area untuk parkir kendaraan,

proteksi untuk bahaya kebakaran, landscaping, dan lain-lain.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PERC. TATA LETAK PABRIK 16

Page 17: 16002-1-846235298714

7. LANGKAH ATAU PROSEDUR PERANCANGAN PABRIK

Hampir dipastikan setiap industri atau pabrik akan dirancang dengan mengikuti

langkah-langkah atau prosedur aktivitas sesuai dengan yang digambarkan secara

sistematis pada gambar 1.

Secara singkat bias dijelaskan bahwa suatu industri atau organisasi usaha

akan memiliki tujuan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan dari konsumennya,

dengan cara-cara yang ditempuh berurutan sebagai berikut :

Riset Pasar dan Peramalan Penjualan atau Kebutuhan

Merupakan aktivitas untuk mengetahui dan mengidentifikasikan produk apa yang

dikehendaki oleh konsumen dan sekaligus disini diramalkan berapa banyak produk

yang harus dipenuhi. Kegiatan ini akan sangat membantu didalam menetapkan

kapasitas produksi maupun tingkat teknologi yang diaplikasikan.

Gambar 1.

Sistematika

Proses Gambar

1. Sistematika Perancangan Pabrik

Kebijaksanaan Manajemen

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PERC. TATA LETAK PABRIK 17

Pengadaan Material

Pengadaan Sumber daya Manusia & Energi

Distribusioutput

Manufacturing ProsesPRODUKSIPenjualan

Warehouse &

Shiping

Receiving &

Raw

M

aterial Storage

Packing

Assym

bly

FabrikasiProduk/komponen

Perancangan Proses dan

Kegiatan produksi

PerancanganProduk

KebijaksanaanManajemen

Riset pasarDan PeramalanPenjualan

Perancangan Lokasi & Tata Letak Fasilitas

AnalisaBiaya

Pengadaan dana financial customer

Perancangan Proses dan Kegiatan produksi

Pengadaan Gedung, Mesin, Fasilitas Produksi dll

Sales & Marketing

1

2

1

2

Aktivitas Manajeman

Aktivitas Perencanaan Pabrik

Page 18: 16002-1-846235298714

Aktivitas yang harus dilakukan oleh manajemen guna memformulasikan

permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan kemudian mencoba

mengembangkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam

rangka memberi arahan yang harus ditempuh oleh industri tersebut.

Perancangan Produk

Hasil dari riset pasar akan memberikan gambaran umum mengenai macam produk

yang harus dibuat oleh industri. Berdasarkan hal tersebut selanjutnya dibuat

rancangan dari produk yang dimaksud, lengkap dengan spesifikasi teknisnya.

Disini perlu pula dibuat analisis buat-beli, pembuatan gambar kerja dari produk

atau komponen yang akan dibuat dan lain-lain.

Perancangan Proses dan Kegiatan Produksi atau Operasional

Merupakan kelanjutan dari aktivitas perancangan produk dimana disini akan

ditetapkan cara atau prosedur untuk membuat produk sesuai dengan gambar kerja

yang ditetapkan. Berdasarkan metode pengerjaan yang harus dilaksanakan maka

sekaligus akan ditetapkan macam mesin atau peralatan/fasilitas produksi lainnya

yang akan dipakai. Demikian pula umumnya operator yang harus melaksanakan

waktu standar, kondisi-kondisi pengerjaan dan lain-lain akan ditetapkan dalam

langkah ini.

Perancangan Lokasi dan Tata Letak Fasilitas Pabrik

Disini akan dilakukan analisa lokasi dimana sebaiknya pabrik didirikan, dan akan

menetapkan aliran material, kebutuhan luas area, pengaturan layout fasilitas

produksi, dan lain-lain. Tujuan pokok dari kegiatan ini adalah untuk mengatur

aktivitas dan fasilitas yang ada guna memberikan gerakan-gerakan pemindahan

material agar bisa diselenggarakan secara efisien selama proses produksi.

Analisa Perhitungan Biaya

Kegiatan untuk menganalisis biaya-biaya produksi yang harus dikeluarkan secara

keseluruhan. Berdasarkan analisis biaya ini maka akan bisa ditetapkan besarnya

modal atau investasi yang harus diadakan untuk merealisasikan proyek.

Pengadaan Dana Financial

Mengalokasikan dana financial untuk menunjang kegiatan produksi. Dana yang

dibutuhkan bisa bersifat investasi jangka panjang yang cendrung bersifat tetap

seperti misalnya pembelian mesin, peralatan kerja, pengadaan gedung pabrik dan

lain-lain. Selain itu juga diperlukan dana financial yang bersifat jangka pendek yang

besarnya bervariasi tergantung pada tingkat operasionalnya.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PERC. TATA LETAK PABRIK 18

Page 19: 16002-1-846235298714

Realisasi Proyek

Disini akan direalisasikan pengadaan-pengadaan segala kebutuhan yang

diperlukan dalam aktivitas produksi seperti pendirian gedung pabrik, pembelian dan

pemasangan mesin-mesin, persediaan material, rekriutment tenaga kerja dan lain

sebagainya.

Proses Manufacturing

Merupakan kegiatan produksi yaitu kegiatan untuk merubah material menjadi

produk yang dikehendaki. Disini akan meliputi kegiatan fabrikasi yang bertujuan

untuk membuat produk atau komponen dan kegiatan perakitan yang bertujuan

untuk menggabungkan komponen-komponen menjadi satu rakitan produk. Dalam

kegiatan manufacturing disini akan terjadi perubahan-perubahan fisik (baik bentuk

maupun dimensi ukurannya) ataupun sifat-sifat kimiawi dari material yang

dikerjakan. Proses ini memberikan nilai tambah terhadap material yang

bersangkutan.

Distribusi Output

Hasil dari proses produksi segera bisa didistribusikan ke konsumen atau pelanggan

yang memerlukan melalui aktivitas pemasaran dan penjualan. Berdasarkan

pemakaian output ini maka konsumen akan mengevaluasi fungsi atau daya guna

dari output produksi tersebut. Selanjutnya keluhan dan saran-saran yang ada akan

memberi informasi umpan balik bagi industri melalui kegiatan riset pasar. Dengan

demikian siklus pembahasan akan berulang kali.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PERC. TATA LETAK PABRIK 19

Page 20: 16002-1-846235298714

Secara umum langkah dalam melakukan perancangan pabrik, antara lain :

1. Market Share & Market Potensial

2. Kapasitas Produksi Terpasang

3. OPC

4. Routing Sheet

5. MPPC

6. Luas Lantai Fabrikasi (Receiving, Shipping & Fabrkasi)

7. Ongkos Material Handling

8. From to Chart

9. Inflow & Outflow

10. Tabel Skala Prioritas

11. Activity Relationship Diagram

12. Legalitas Aspek Pabrik

13. Struktur Organisasi

14. Luas Lantai Perkantoran dan Fasilitas Umum

15. Activity Relationship Chart

16. Area Allocation Diagram

17. Material Flow

18. Template

19. Prototype

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PERC. TATA LETAK PABRIK 20

Page 21: 16002-1-846235298714

8. RUANG LINGKUP PERENCANAAN FASILITAS PRODUKSI

Didalam perencanaan fasilitas pabrik ada dua hal pokok yang akan dibahas

yaitu pertama berkaitan dengan perencanaan lokasi pabrik (plant location) yaitu

penetapan lokasi dimana fasilitas-fasilitas produksi harus ditempatkan, dan yang kedua

adalah perancangna fasilitas produksi (Facilities design) yang akan meliputi

perancangan struktur bangunan, perancangan tata letak fasilitas produksi dan

perancangan system pemindahan material. Secara skematis hirarki dari perencanaan

fasilitas pabrik tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2 Sistematika Perecanaan Fasilitas Pabrik

Perancangan fasilitas akan menentukan bagaimana aktivitas-aktivitas dari fasilitas-

fasilitas produksi dari pabrik akan bisa diatur sedemikian rupa sehingga mampu

menunjang upaya pencapaian tujuan pokok secara efektif dan efisien. Untuk industri

manufacturing maka perencanaan aktivitas akan meliputi penetapan cara yang sebaik-

baiknya agar fasilitas-fasilitas yang ada mampu menunjang kelancaraan proses

produksi. Phase perencanaan fasilitas ini akan dimulai dengan penetapan lokasi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PERC. TATA LETAK PABRIK 21

Perancangan Fasilitas Perancangan Tata LetakFasilitas Pabrik

Perancangan SistemPemindah material

Lokasi Fasilitas

Perancangan Struktur Bangunan

Perancangan Fasilitas

Page 22: 16002-1-846235298714

pabrik.atau penetapan lokasi dimana fasilitas-fasilitas produksi akan ditempatkan.

Penetapan lokasi pabrik ini akan memperhatikan produksinya dengan customer,

supplier maupun fasilitas-fasilitas pabrik lain yang berkaitan. Phase perencanaan

fasilitas selanjutanya adalah berkaitan dengan proses perancangan fasilitas yang

meliputi perancangan struktur bangunan pabrik, tata letak dan system pemindahan

material. Dalam industri manufacturing, struktur desain bangunan meliputi

perancangan dan pendirian bangunan pabrik serta fasilitas penunjanganya seperti

jaringan listrik, air, gas, penerangan dan lain-lain. Untuk tata letak pabrik maka meliputi

pengaturan letak mesin, peralatan, dan fasilitas produksi lainnya yang berada dalam

are yang dibatasi oleh dinding-dinding pabrik. Dalam pengaturan tata letak fasilitas

produksi akan dirancang pula pengaturan system pemindahan material, pergerakan

personil, penyebaran informasi dalam pabrik dan sebagainya.

9. KESIMPULAN

Dengan perencanaan pabrik baru maka aktivitas disini meliputi perencanaan

instalasi pabrik yang baru sama sekali yaitu dari perencanaan produk yang akan dibuat

sampai dengan perencanaan bangunan pabriknya. Sedangkan pada perencanaan

kembali (redesign/replanning) disini menyangkut perencanaan produk baru atau tata

letak baru berdasarkan fasilitas-fasilitas produksi yang sudah ada. Pada umumnya

perencanaan kembali suatu pabrik disebabkan oleh beberapa alasan tertentu, yaitu

semacam :

1. Adanya perubahan dalam desain produk, model, dan lain-lain.

2. Adanya perubahan lokasi pabrik suatu daerah pemasaran.

3. Adanya perubahan ataupun peningkatan volume produksi yang akhirnya

membawa perubahan kearah modifikasi segala fasilitas produksi yang ada.

4. Adanya keluhan-keluhan dari pekerja terhadap kondisi area kerja yang tidak

memenuhi persyaratan.

5. Adanya peningkatan jumlah kecelakaan akibat kondisi area kerja yang kurang

memenuhi persyaratan tersebut.

6. Adanya kemacetan-kemacetan (bottle-neeks) dalam aktivitas pemindahan

bahan, gudang yang terlalu sempit, dan lain-lain.

Merencanakan pabrik dengan tetap menggunakan bangunan yang sudah ada

(existing building) atau sema sekali mendirikan bangunan pabrik yang baru (new

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PERC. TATA LETAK PABRIK 22

Page 23: 16002-1-846235298714

building) akan memberikan keuntungan dan kerugian untuk masing-masing alternatif

tersebut, yaitu sebagai berikut :

Tabel 1. Keuntungan dan Kerugian Perencanaan Pabrik

BANGUNAN LAMA (EXISTING BUILDING)

KEUNTUNGAN KERUGIAN

Dapat secara tepat menentukan

perubahan-

perubahan yang perlu dilakukan

sesuai

dengan proses produksi atau desain

baru

kemungkinan menimbulkan

pembiayaan

yang tidak ekonomis karena

adanya

pembatasan ukuran dan bentuk

bangunan

pembiayaan riil dapat ditentukan

dengan

tepat

sulit untuk mengadakan perluasan

pabrik

di masa mendatang

BANGUNAN BARU (NEW BUILDING)

KEUNTUNGAN KERUGIAN

Tata letak nisa disesuaikan dengan tepat

sesuai dengan proses produksi dan

produk-produk yang baruBanyak yang digunakan cara yang

cuma berdasarkan estimasi yang

mana hal ini akan memberikan biaya

yang tidak ekonomis

Pembiayaan yang ekonomis karena

mempunyai life time yang lebih panjang

Mudah untuk mengadakan ekspansi di

masa mendatang

10. DAFTAR PUSTAKA

Sritomo Wignjosoebroto, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Gunawidya, 1991

J.M.Apple; Facility Layout and Material Handling; John Wiley, 1977.

Satria, Jurnal Teknik Industri, Plant Layout / Facilities Layout, 2007

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PERC. TATA LETAK PABRIK 23