15759708-pengaruh-kebersihan-sekola-thd-prestasi-belajar-siswa-sman1batu
TRANSCRIPT
PENGARUH KEBERSIHAN SEKOLAH TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 01 BATU
Karya Tulis Ilmiah
Oleh:
Ramdani
SMP NEGERI 02 BOJONGGEDE
Email: [email protected]
Tahun Pelajaran 2011
1
Karya tulis yang berjudul “Pengaruh Kebersihan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar
Siswa” ini telah disetujui dan disahkan pada…………………..
Wali Kelas,
Ttd
Suwirman, S.Pd.
NIP. 510166209
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran B. Indonesia
Ttd
Ellis Siahaan, MM
NIP. 131668215
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT semoga rahmat dan
keselamatan dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan
umatnya.
Guna menunjang program semester genap, meningkatkan mutu
pendidikan dan mendorong minat baca SMA, penyusun telah menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang mengangkat topic “Pengaruh Kebersihan Sekolah
Terhadap Prestasi Belajar Siswa” ini dengan sebaik-baiknya.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendapat sumber yang bermutu
dan dapat menggugah keingintahuan siswa pada mata pelajaran Lingkungan
Hidup. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Umi Solihah selaku
guru bidang studi mata pelajaran Lingkungan Hidup.
Namun demikian, penyempurnaan akan tetap kami lakukan pada
karya-karya kami yang selanjutnya. Kritik maupun saran akan kami terima
dengan baik demi bermanfaatnya karya tulis ilmiah ini.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
dalam ikut serta mencerdaskan Nusa dan Bangsa.
Depok, 01 Februari 2010
Penyusun
3
DFTAR ISI
Halaman sampul …………………………………………….……………………..1
Halaman judul ……………………………………….…………………………..2
Lembar pengesahan ………………………………………….………………………..3
Kata pengantar ……………………………………….…………………………..4
Daftar isi ……………………………………………….…………………………..5
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………….…………………………..7
1.2 Rumusan Masalah ….……………………………….……………………………..7
1.3 Tujuan Penulisan ..…….…………………………………………….…………......7
1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………………….………….……..8
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kebersihan ……………………………………………….……………9
2.2 Pengaruh Kebersihan dengan Proses Belajar Mengajar ……………….………….9
2.3 Upaya Menciptakan Sekolah yang Bersih, …………………………….………….10
BAB III: METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian …………………………………………………….…………...11
3.2 Subjek Penelitian …………………………………………………….……………11
3.3 Pendekatan Penelitian …………………………………………………….……….11
BAB IV: ISI PENELITIAN
4.1 Hasil Angket …………………………………………………………….………...12
4.2 Hasil Wawancara ………………………………………………………….………14
4.3 Kondisi Kebersihan di SMA Negeri 01 Batu ……………………………………..15
4
4.4 Peran Siswa dalam Menjaga Lingkungan Sekolah …………………….………….17
4.5 Prestasi siswa SMA Negeri 01 Batu ………………………………………………18
4.6 Pengaruh Kondisi Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Siswa …………………20
BAB V: PENUTUP
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………..…………21
5.2 Saran………………………………………………………………..……………...22
Daftar Pustaka …………………………………………………………...………………23
Lampiran
a. Isi Angket ………………………………………………………..……………...25
b. Isi Wawancara ……………………………………………………..……………26
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Itulah slogan yang
sering kita dengar selama ini. Maka kita harus selalu menjaga kebersihan
dimanapun kita berada. Kebersihan juga penting bagi kesehatan kita,
karena dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Demikian juga
dengan lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah kita.
Kegiatan belaja mengajar juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
Konsentrasi dari otak tidak terlepas dari lingkungan. Jika lingkungan bersih,
maka dapat meningkatkan konsentrasi kerja otak sehingga diharapkan
dapat meningkatkan prestasi belajar. Begitu juga sebaliknya, jika
lingkungan kotor maka dapat menurunkan konsentrasi kerja otak sehingga
prestasi belajar akan menurun juga. Berdasarkan uraian diatas, maka
penulis memberi judul “Pengaruh Kebersihan Sekolah Terhadap Prestasi
Belajar Siswa SMP Negeri 02 Bojongg Gede”.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana kondisi Kebersihan Lingkungan SMP Negeri 02
Bojonggede?
b. Bagaimanakah peran serta siswa dalam menjaga kebersihan di
lingkungan sekolah?
c. Bagaimana prestasi siswa SMP Negeri 02 Bojonggede?
d. Bagaimana pengaruh kondisi kebersihan lingkungan sekolah terhadap
prestasi siswa SMP Negeri 02 Bojonggede?
1.3 Tujuan Masalah
6
a. Untuk mengetahui kondisi kebersihan lingkungan SMP Negeri 02
Bojonggede.
b. Untuk mengetahui peran serta siswa dalam menjaga kebersihan di
lingkungan sekolah.
c. Untuk mengetahui prestasi siswa SMP Negeri 02 Bojonggede.
d. Untuk mengetahui pengaruh kondisi kebersihan lingkungan sekolah
terhadap prestasi siswa SMP Negeri 02 Bojonggede.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat membuka wawasan penulis tentang pengaruh
kondisi kebersihan lingkungan sekolah terhadap prestasi siswa SMP Negeri
02 Bojonggede dan membuka wawasan pembaca tentang lingkungkungan
yang baik untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kebersihan
a. kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungan
dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan
melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan
merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan dan sehat adalah salah
satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor
tidak hanya merusak keindaha tetapi, juga menyebabkan timbulnya
berbagai penyakit. (http: //one.indoskripsi.com/judul-skipsi-makalah-
tentang/kebersihan-menurut-islam)
b. kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya
debu, sampah, dan bau.
c. Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higienis yang baik.
d. Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat kerja,
dan berbagai sarana umum.
(http: //id.wikipedia.org/wiki/kebersihan)
2.2 Pengaruh Kebersihan Dengan Proses Belajar Mengajar.
Lingkungan belajar yang efektif adalah sebuah lingkungan belajar
yang produktiv, dimana sebuah lingkungan belajar yang didesain atau
dibangun untuk membantu pelajar meningkatkan produktifitas belajar
mereka sehingga proses belajar mengajartercapai sesuai dengan apa yang
diharapkan. Hal ini dapat digambarkan dengan, kemudahan para pelajar
dalam berfikir, berkreasi juga mampu secara aktif dikarenakan lingkungan
belajar yang bersih sangat mendukung sehinggatimbul ketertiban dan
kenyamanan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Berbeda
halnya dengan pelajar yang memiliki sebuah lingkungan belajar yang kotor,
tentunya akan menimbulkan kesan malas dan membosankan sehingga
8
tidak timbul rasa semangat pada proses belajar mengajar dikarenakan
lingkungan yang kotor dan tidak konduktiv dan efektif.
2.3 Upaya Menciptakan Sekolah yang Bersih.
Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh
dengan sampah. Disamping itu, sampah yang sering kita buang dengan
sembarangan dapat mencemari lingkungan baik didalam maupun di luar
kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar yang tidak nyaman.
Demi terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah
sebaiknya melakukan upaya-upaya yang bersifat mengatasi masalah
tersebut, upaya-upaya yang perlu di lakukan adalah sebagai berikut:
a. Guru memberi contoh bila membuang sampah selalu pada tempatnya.
b. Membuat tata tertib baru yang isinya tentang pemberian denda Rp
2000,00 setiap membuang sampah tidak pada tempatnya.
c. Siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya sendiri untuk
menjaga kebersihan sekolah.
d. Petugas piket pada hari itu juga harus membersihkan kelas dan
lingkungan sekitar.
e. Melarang siswa membuang sampah tidak pada tempatnya.
f. Melarang siswa mencorat-coret meja atau kursi di dalam kelas atau
lingkungan sekitar dan memberikan sanksi yang tegas badgi
pelanggarnya.
(http: //id.wikipedia.org/wiki/kebersihan)
9
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian.
Penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dimana dalam penelitian ini
kami menjelaskan pengaruh kebersihan sekolah terhadap prestasi belajar
siswa SMP Negeri 02 Bojonggede. Pengambilan data dengan cara
menyebarkan angket pada siswa guna untuk mengetahui kondisi
lingkungan saat ini dan wawancara pada pihak kurikulum sekolah untuk
mengetahui tingkat prestasi siswa di SMP Negeri 02 Bojonggede. Dari hasil
angket dan wawancara tersebut kami akan mencari pengaruh kondisi
kebersihan lingkungan sekolah terhadap prestasi siswa SMP Negeri 02
Bojonggede.
Subjek Penelitian.
Populasi : SMP Negeri 02 Bojonggede
Sampel : 1. Siswa dari kelas VII,VII, dan IX
2. Pihak dari kurikulum
Variabel : 1. Siswa
2. Guru
3.2 Pendekatan Penelitian.
a. Data Kualitaif
Dalam penelitian ini data kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan
tentang pengaruh kondisi kebersihan lingkungan sekolah terhadap
prestasi siswa SMP Negeri 02 Bojonggede dengan terperinci agar
pembaca karya tulis ini dapat memahami kaitan tersebut.
b. Data Kuantitatif
10
Dalam penelitian ini data kuantitatif juga digunakan untuk menjelaskan
grafik dan daftar angket untuk menjelaskan tentang pengaruh kondisi
kebersihan lingkungan sekolah terhadap prestasi siswa SMP Negeri 02
Bojonggede.
BAB IV
ISI PENELITIAN
4.1 Hasil Angket
Pelaksanaan : Angket disebarkan pada hari Senin/24 Januari 2010.
Responden : Siswa SMP Negeri 02 Bojonggede kelas VII,VIII, dan IX
Jumlah : Kelas X = 20 Responden
Kelas XI = 20 Responden
Kelas XI = 20 Responden +
Jumlah = 60 Responden
No. Pertanyaan Jawaban responden
ya tidak
1. Daftar piket di kelas 18 37
2. Siswa yang selalu piket di kelas
sesuai jadwal
6 54
3. Yang dilakukan siswa jika kelas kotor
pada waktu jam pelajaran:
a. membersihkan
b. pura-pura tidak tahu
c. menunggu disuruh guru
d. ……(lain-lain)
2
17
23
18
-
-
-
-
4. Konsentrasikah jika kelas dalam
keadaan yang kotor
12 48
5. Penyebab kelas kotor:
a. sampah makanan
b. kertas
22
18
-
-
11
c. kondisi lingkungan (debu)
d. bungkus makanan
e. ………(lain-lain)
4
11
5
-
-
-
6. Kondisi kelas dambaan:
a. sarana dan prasarana belajar
yang lengkap
b. kelas yang bersih
c. sirkulasi udara yang lancar
d. rapi dan teratur
e. yang tidak banyak coret-
coretannya
f. ada wastafel di setiap kelas
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
jarang sekali terdapat daftar piket di setiap kelas, karena itu jarang
juga siswa yang melakukan piket di kelasnya masing-masing.
Siswa SMP Negeri 02 Bojonggede tergolong acuh tak acuh terhadap
kondisi kebersihan lingkungan sekolah. Siswa belum mempunyai
kesadaran terhadap semua itu. Dengan alasan sekolah telah
menyediakan petugas kebersihan sekolah yang nantinya akan
membersihkan setiap kelas tiap harinya.
Siswa kurang bisa konsentrasi belajar jika lingkungan sekolah kotor.
Kebanyakan karena sampah makanan, kertas, debu, bungkus
makanan, dan bekas rautan pensil.
Siswa mengharapkan kondisi lingkungan sekolah yang:
a. Sarana dan prasarana lengkap
b. Kelas yang bersih
c. Sirkulasi udara yang lancar
d. Rapi dan teratur
e. Yang tidak banyak coret-coretannya
12
4.2 Hasil Wawancara
Pelaksanaan : Senin/ 24 Januari 2010
Waktu : 09.30 WIB
Responden : Ellis Siahaan, S.Pd
Prestasi belajar siswa SMP Negeri 02 Bojonggede bersifat
“Fluktuatif” (bersifat menyeluruh, lebih personal) hal ini disebabkan oleh:
1. Sistem seleksi awal masuk.
2. Proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
3. Input danum yang masuk.
Jika dilihat dari hasil try out yang dipajang di depan ruang matematika 1,
bisa kita semua simpulkan bahwa prestasi belajar siswa SMP Negeri 02
Bojonggede tahun ini sangat menurun sekali dan pihak sekolah sangat
menyayangkan hal tersebut.
Jika lihat, Faktor-faktor yang menentukan penurunan prestasi
belajar siswa 01 Februari 2010 itu sebenarnya banyak sekali, namun
faktor yang paling dominan adalah:
1. keterlibatan siswa dalam proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
yang kurang dominan.
2. siswa sangat ditentukan oleh guru
3. siswa kurang aktif.
Tentunya, jika kita mau merenung yang pasti ada hubungan antara
prestasi belajar siswa dengan kebersihan lingkungan sekolah. Karena jika
kita lihat, anak yang tidak mau menjaga kebersihan lingkungan sekolah,
tidak mau mengindahkan aturan tata tertib (tatib) tentang kebersihan
lingkungan sekolah adalah siswa yang tidak memiliki prestasi belajar
(siswa yang memiliki tingkat IQ dan kesadaran yang kurang).
13
4.2 Kondisi Kebersihan di SMP Negeri 02 Bojonggede.
Kebersihan lingkungan sekolah adalah salah satu faktor yang
mendorong kita untuk lebih bersemangat dalam proses kegiatan belajar
mengajar, oleh karena itu kebersihan lingkungan sekolah harus dijaga.
Begitu pula dengan kebersihan lingkungan SMP Negeri 02 Bojonggede
yang harus kita jaga dan kita lestarikan. Kondisi kebersihan SMP Negeri 02
Bojonggede saat ini belum menunjukkan lingkungan sekolah yang bersih.
Masih banyak kita jumpai sampah-sampah yang dibuang sembarangan.
Misalnya di kolong meja, kantin, dan tempat-tempat yang tidak terlihat oleh
mata (tersembunyi). Padahal, tempat-tempat tersebut bukanlah tempat
sampah.
Sampah-sampah tersebut berupa sampah sisa makanan, bungkus
plastik makanan, dan lain-lain. Pada saat upacara bendera yang diadakan
setiap hari senini, pihak sekolah selalu mengingatkan para siswa-siswi SMP
Negeri 02 Bojonggede Batu untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Tetapi, tidak jarang juga ditemukan siswa yang masih saja mengotori
lingkungan sekolah. Pihak sekolah sudah melakukan tindakan-tindakan
untuk tercapainya lingkungan sekolah yang bersih, indah, sehat, dan
nyaman. Tindakan-tindakan tersebut antara lain mengecat kursi dan
bangku agar bersih dari coretan-coretang yang tidak pantas untuk anak
sekolah, mengunci ruang kelas pada saat jam istirahat berlangsung agar
siswa dan siswi tidak makan dikelas yang menyebabkan kelas menjadi
kotor, tidak memperbolehkan siswa dan siswi membawa “type writer cair”
dan memberi sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi yang melanggar.
Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan
siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan dapat
menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang bersih, bebes dari sampah,
indah, sehat, dan dapat mendukung kegiatan proses belajar mengajar
(KBM). Tetapi masih saja bisa kita jumpai tulisan-tulisan kecil di meja-meja
14
kelas yang baru saja dicat ulang, sampah-sampah kertas di kolong meja.
Hal tersebut menunjukkan betapa rendahnya tingkat kesadaran siswa dan
siswi SMP Negeri 02 Bojonggede dalam menjaga kebersihan lingkungan
sekolah. Meskipun pihak sekolah sudah melakukan upaya-upaya untuk
menciptakan kebersihan tetapi jika siswa dan siswinya tidak mempunyai
rasa memiliki terhadap fasilitas-fasilitas yang ada, maka semua tindakan
tersebut menjadi sia-sia.
15
4.4 Peran Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah.
Agar sekolah terlihat bersih, siswa dapat berperan dalam menjaga
kebersihan lingkungan sekolah dengan cara tidak membuang sampah
sembarangan, selain itu siswa juga bisa memungut sampah yang
berserakan dan membuangnya pada tempat sampah yang telah tersedia
agar tidak ada sampah yang berserakan di lingkungan sekolah. Serta,
siswa diharapkan tidak mencorat-coret tembok dan bangku yang
merupakan sarana pembelajaran, dengan begitu, bangku dan tembok akan
tetap terlihat bersih tanpa adanya coretan-coretan yang dibuat oleh siswa
dan siswi.
Selain membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan
bangku dan tembok, siswa juga diwajibkan untuk melaksanakan piket kelas
yang sudah menjadi ketentuan di SMP Negeri 02 Bojonggede. Dan juga
bisa dijadikan lomba kebersihan kelas induk untuk masing-masing kelas,
agar siswa dan siswi dapat menjaga kebersihan kelas induknya masing-
masing. Diluar lomba kebersihan kelas induk tersebut, juga pihak sekolah
membuat satu peraturan yang didalamnya berisi anjuran bagi siswa dan
siswi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah, dan memberi sanksi
yang tegas bagi siswa dan siswi yang melanggarnya.
Hal yang paling pokok untuk peran siswa dan siswi dalam menjaga
kebersihan SMP Negeri 02 Bojonggede ini adalah, kesadaran diri masing-
masing individu untuk menjaga kebersihan sekolahnya agar sekolah tetap
dalam keadaan bersih dan nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajar.
16
4.5 Prestasi Siswa SMP Negeri 02 Bojonggede.
SMP Negeri 02 Bojonggede adalah sekolah negeri unggul yang ada di
Kota Bogor .Jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah negeri yang lain
maka, dapat diakui bahwa SMP Negeri 02 Bojonggede adalah sekolah
berkualitas dan cukup divavoriti oleh masyarakat. Hampir setiap lulusan dari
SMP di Kota Bogor, baik swasta maupun negeri, berusaha untuk dapat
masuk dan menjadi bagian dari SMP Negeri 02 Bojonggede. Tidak heran,
jika di setiap awal tahun ajaran baru, ratusan bahkan ribuan calon siswa
baru yang berbondong-bondong mendaftar di SMP Negeri 02 Bojonggede,
tidak sedikit juga calon siswa yang gagal diterima di SMP Negeri 02
Bojonggede.
Proses penyeleksian para calon siswa SMP Negeri 02 Bojonggede
juga tidaklah mudah dan sederhana. Diperlukan proses penyeleksian nilai
danum. Sehingga diperoleh siswa-siswi pilihan yang bisa masuk menjadi
bagian SMP Negeri 02 Bojonggede, dengan nilai danum yang bisa
dikatakan baik dan cukup tinggi. Selain itu, di SMP Negeri 02 Bojonggede,
juga diselenggarakan tes IQ bagi siswa-siswi yang sudah diterima di SMP
Negeri 02 Bojonggede untuk membagi lagi beberapa orang anak dengan
nilai IQ yang tertinggi untuk dipisahkan menjadi 1 kelas khusus yang
disebut dengan kelas akselerasi (suatu jenjang pendidikan yang dilalui
dengan waktu yang relatif singkat, biasanya hanya 2 tahun untuk SMP)
Dari hasil danum itulah, bisa dilihat bahwa siswa SMP Negeri 02
Bojonggede ini adalah siswa yang cerdas dan berkualitas. Namun, semua
analisis itu berbeda dengan fakta yang ada di SMP Negeri 02 Bojonggede.
Nyatanya, prestasi belajar siswa khususnya tahun ini (tahun pelajaran
2010/2011) agak menurun jika dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya. Hal ini dikarenakan karena prestasi belajar siswa SMA Negeri
01 Batu ini yang bersifat “fluktuatif” (bersifat menyeluruh, lebih personal)
17
dan prestasi belajar siswa SMP Negeri 02 Bojonggede yang naik-turun tidak
menentu setiap tahunnya.
Faktor penyebab prestasi belajar siswa SMP Negeri 02 Bojonggede
bersifat “fluktuatif”:
1. Sistem seleksi awal masuk
2. Proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
Dari pihak guru
Dari pihak siswa (murid)
3. Input Danum yang masuk.
Karena sifat prestasi belajar yang “fluktuatif” diatas (yang bisa naik-
turun tidak menentu), tahun ajaran ini (2011/2012) prestasi belajar siswa
SMP Negeri 02 Bojonggede ini tengah menurun. Fakta ini terlihat dari hasil
Try Out (Pra UAN) kelas IX IPA, IPS, dan BAHASA yang diselenggarakan
Kota pada tanggal 24 Februari 2010. dimana nilai tiap siswa kelas IX tidak
ada yang memuaskan. Bahkan, hampir 70% siswa IPA, IPS, dan BAHASA
dinyatakan tidak lulus dalam Try Out tersebut. Dari hasil itulah, kita dapat
mengambil kesimpulah bahwa prestasi belajar siswa SMP Negeri 02
Bojonggede pada tahun ini tengah menurun. Itu di sebabkan karena?
1. Keterlibatan siswa dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) yang
kurang dominan.
2 Siswa sangat ditentukan oleh guru (keberadaan guru yang diinginkan
siswa adalah guru yang selalu aktiv menerangkan materi kepada siswa)
3 Siswa kurang aktiv dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
18
4.6 Pengaruh Kondisi Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Siswa.
dalam proses pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhi
prestasi siswa. Salah satunya yaitu kebersihan lingkungan sekolah,
khususnya pada lingkungan kelas. Kebersihan sangat mempengaruhi
konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata rapimaka
kemungkinan besar kenyamanan dalam proses pembelajaran akan
tercapai. Selain itu konsentrasipun bisa lebih focus, dengan begitu system
kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan
sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang
akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan
karena pecahnya konsebtrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman.
Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau
mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar
siswa bisa meningkatkan prestasinya.
Dalam menjaga kebersihan kelas, dibutuhkan kerja sama antara
siswa, guru, dan petugas kebersihan sekolah. Siswa adalah salah satu
pendukung kebersihan sekolah, karena jumlah siswa yang sangat banyak
jika dibandingkan dengan warga sekolah lainnya. Siswa yang memiliki IQ
tinggi pasti memiliki kecerdasan dan kecekatan dalam berfikir. Maka jika
ciingatkan untuktidak membuang sampah sembarangan ataupun mencorat-
coret bangku, siswa akan mematuhi hal tersebut. Dengan kata lain, siswa
yang tidak bisa diperingatkan, selalu merusak, mengotori lingkungan
sekolah bisa dikatakan siswa tersebut berIQ rendah.
19
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a. Kondisi kebersihan SMA Negeri 01 Batu masih tergolong belom bersih,
karena masih ditemukan sampah-sampah di sepanjang lingkungan SMA
Negeri 01 Batu.
b. Kebanyakan siswa masih berlaku acuh-tak acuh terhadap kebersihan
lingkungan sekolah. Hal ini bisa dilihat dari coretan-coretang di bangku
sekolah, dan dinding-dinding sekolah.
c. Prestasi belajar siswa SMA Negeri 01 Batu bersifat “Fluktuatif” (bersifat
menyeluruh, lebih personal).
d. Siswa yang memiliki IQ tinggi pasti memiliki kecerdasan dan kecekatan
dalam berfikir. Maka jika ciingatkan untuktidak membuang sampah
sembarangan ataupun mencorat-coret bangku, siswa akan mematuhi
hal tersebut. Dengan kata lain, siswa yang tidak bisa diperingatkan,
selalu merusak, mengotori lingkungan sekolah bisa dikatakan siswa
tersebut berIQ rendah.
20
5.2 Saran
Menegakkan kembali peraturan piket di kelas masing-masing
Mengadakan jum’at bersih dan dilombakan kebersihan kelas
induknya masing-masing
Tata tertib yang lebih tegas lagi untuk menindak siswa dan siswi
yang mengotori lingkungan sekolah
Penyediaan sarana kebersihan (sapu, kemoceng, lap) di setiap kelas
Penanaman bunga di setiap kelas dan siswa kelas tersebut
bertanggung jawab terhadap bunga tersebut
21
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
http: //one.indoskripsi.com/judul-skipsi-makalah-tentang/kebersihan-menurut-
islam
http: //id.wikipedia.org/wiki/kebersihan
22
23