document1

8
1 6 ekonomi manusia. Variable ini secara otomatis menuntut manusia pada segalaaktifitas hidupnya sejalan dengan prinsif keadilan dan keseimbangan.Sementara ekonomi kapitalis dan sosialis lebih mengedepankan pasar sebagai paradigmanya. 39 Inovasi dan pengembangan aktifitas ekonomi didasarkan pada optimalisasi bentuk pencapaian keuntungan yang bersifat individual maupunkelompok secara bebas, tanpa memiliki batasan-batasan yang bersifat ideologimaupun s p iritual oriented . Isu moral dan akhlak berada pada koridor terbatasdalam interaksi sesama manusia yang dijabarkan dalam wacana etika, tanpa pernah jadi pertimbagan. Hal ini menjadi alasan utam mengapa kecenderungan pelaku pasar dalam kedua sistem tersebut begitu konsumtif, materialistik danindividualistik (dalam makna luas).

Upload: joe-ishaq

Post on 31-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asw

TRANSCRIPT

Page 1: Document1

 1

6

 

ekonomi manusia. Variable ini secara otomatis menuntut manusia pada segalaaktifitas

hidupnya sejalan dengan prinsif keadilan dan keseimbangan.Sementara ekonomi kapitalis dan

sosialis lebih mengedepankan pasar sebagai paradigmanya.

39

Inovasi dan pengembangan aktifitas ekonomi didasarkan pada optimalisasi bentuk

pencapaian keuntungan yang bersifat individual maupunkelompok secara bebas, tanpa

memiliki batasan-batasan yang bersifat ideologimaupun

 s

 p

iritual oriented 

. Isu moral dan akhlak berada pada koridor terbatasdalam interaksi sesama manusia yang dijabarkan

dalam wacana etika, tanpa pernah jadi pertimbagan. Hal ini menjadi alasan utam mengapa

kecenderungan pelaku pasar dalam kedua sistem tersebut begitu konsumtif, materialistik

danindividualistik (dalam makna luas).

e.

 

Harta;

Perbedaan mensikapi harta antara kapitalis, sosialis dan Islam juga sangat berbeda. Dalam Islam

harta disikapi sebagai pokok kehidupan maupun amanah.

40

 Hal ini sejalan dengan corak perekonomian yang mementingkan kebersamaan(altruisme) dan

keyakinan bahwa hidup hanyalah perjalanan sementara, sehinggaharta sebagai alat hidup

Page 2: Document1

dikonsumsi secukupnya. Dalam definisi al-Ghazali, hartadikonsumsi sebanyak yang dibutuhkan

untuk hidup.

41

 Sementara dalam pandangan kapitalis dan sosialis, harta sebagai aset yangdipergunakan

untuk terus diperbanyak berdasarkan tujuan kepuasan individu.

f.

 

Alokasi dan distribusi kekayaan;

Dalam Islam, mekanisme alokasi dan distribusi pendapatan dan kekayaan berkaitan erat

dengan nilai moral Islam sebagai alat untuk meraih kesejahteraanakhirat.

ewajiban hamba pada Tuhannya merupakan prioritas utama dari segalatindakan. Hala ini

menjadikan mekanisme distribusi pendapatan dan kekayaan

39

Muhammad Arif, ³Toward the Syari`ah Paradigm of Islamic Economics: The beginning of

Scientific Revolution´,

 Journal of Research in Islamic Economics

, Vol. 2, No. 4, July1985. Dikutip dari Ali Sakti,

 Ekonomi Islam, Jawaban«

hal. 89

40

Lihat QS: 4:5, QS: 63:9

41

Imam al-Ghazali,

  Ihya Ulumuddin, As Syifa

Page 3: Document1

, Jilid 2

 

1

7

 

yang bertujuan pada pemerataan menjadi sangat

urgent 

dalam perekonomianIslam, karena diharapkan setiap manusia dapat menjalankan

kewajibannya sebgaihamba tanpa harus dihalangi oelh hambatan yang wujud diluar

kemampuannya.Dengan demikian peran utama negara adalah memastikan terpenuhinya

kebutuhanminimal seluruh rakyat negara tersebut.

42

Distribusi dan alokasi kekayaan selaindilakukan dengan aktifitas ekonomi yang wajar dalam transaksi

jual-beli, jugadiakui mekanisme berupa zakat yang sifatnya tidak mengikat.

43

 Sedangkan dalam sistem ekonomi kapitalis dan sosialis menggunakaninstrumen pajak dan

tunjangan sebagai alat pemerataan pendapatan. Namunsecara kongkrit keberlangsungannya

tergantung pada kebijakan rezim ekonomitersebut.

g.

 

Fungsi negara;

Fungsi negra dapat dibagi menjadi dua fungsi utama, yaitu fungsi bersifatgeografi

(geofra

 p

Page 4: Document1

hical frontier)

dan bersifat idiologi

(ideological frontier)

. Fungsiyang bersifat geografi adalah memastikan terpelihara dan berkembangnya

negarasecara geografis, seperti pertahanan

(deffence)

. Sedangkan fungsi yang bersifatidiologi adalah memastikan terpeliharanay nilai-nilai

ketauhidan dan keimananwarga negara serta usaha-usaha peningkatannya. Fungsi ini

terlaksana pada sisisosial-moral dan pada sisi ekonomi. Dalam Islam, fungsi negara

yangsedemikianalah sesuatu yang terikat dengan aksiologi. Sedangkan dalam sistemekonomi

kapitalis dan sosialis fungsi tersebut bukanlah keharusan yang terikatdengan aksiologi.

42

Lihat: QS: ar-Rum: 38-39

43

Lihat: QS: 59:7

 

1

8

 

F.

 

Epilog

Peralihan kekuasaan dari Muslim ke

Page 5: Document1

risten menuntut terjadinya suatutransformasi nilai-nilai sosial dari moralitas Islam ke

sekularisasi. Sekularismesendiri sebenarnya tidak berniat untuk menanggalkan baju

moralnya, masyarakatilmiah di lingkungan

risten-lah yang mencoba mengelak dari nilai moralitasajaran mereka atas nama

perkembangan intelektual, ilmu pengetahuan danteknologi.

emudian, menurut

enneth Lux dalam bukunya Adam Smith¶sMistakes, datanglah Adam Smith yang ³membuang

moralitas untuk menemukanekonomi . Fenomena ini memang telah mendapatkan pengesahan sejarah

melaluitonggak-tonggaknya yang paling penting yaitu ³

The Enlightenment 

´; revolusiilmiah; revolusi industri; dan imperialisme-kolonialisme ekonomi serta

berbagai bentuk kelembagaan lainnya hingga sekarang.Sejak saat itulah terjadi divergensi

dalam pemikiran dan praktek ekonomisecara sistemik, antara Islam dan kapitalisme. Yang

kedua kemudian menjadi

mainstream

dan terpecah lagi secara garis besar dengan lahirnya sosialisme,masing-masing

mempersiapkan perangkat paradigmanya untuk membanguninstitusi sosial dan politik dalam

rangkaian penguatan sistem-sistem ekonomitersebut. Jadi dengan kata lain ilmu ekonomi sekular

modern, kapitalisme maupunsosialisme, adalah sebuah fenomena penyimpangan dari ekonomi

Islam, dan bukan sebaliknya.