document1

18
A. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan pratikum II ini, mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan definisi dan aturan variabel 2. Menggunakan variabel dalam membuat program 3. Menerapkan keyword gets 4. Menerapkan keyword scanf 5. Menerapkan berbahagai macam oprator 6. Menjelaskan tipe data 7. Menggunakan berbagi macam tipe data dalam membuat program 8. Menjelaskan kode-kode penentu format B. RINGKASAN DASAR TEORI Variable Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk mewakili suatu nilai tertentu di dalam proses program. Berbeda dengan konstanta yang nilainya selalu tetap, nilai dari suatu variable bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan. Nama dari suatu variable dapat ditentukan sendiri oleh pemrogram dengan aturan sebagai berikut : 1. Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa huruf. Bahasa C bersifat case-sensitive artinya huruf besar dan 1

Upload: adi-iskandar

Post on 07-Dec-2015

224 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

SADADADADDAD

TRANSCRIPT

Page 1: Document1

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah menyelesaikan pratikum II ini, mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan definisi dan aturan variabel

2. Menggunakan variabel dalam membuat program

3. Menerapkan keyword gets

4. Menerapkan keyword scanf

5. Menerapkan berbahagai macam oprator

6. Menjelaskan tipe data

7. Menggunakan berbagi macam tipe data dalam membuat program

8. Menjelaskan kode-kode penentu format

B. RINGKASAN DASAR TEORI

Variable

Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk

mewakili suatu nilai tertentu di dalam proses program. Berbeda dengan

konstanta yang nilainya selalu tetap, nilai dari suatu variable bisa diubah-ubah

sesuai kebutuhan. Nama dari suatu variable dapat ditentukan sendiri oleh

pemrogram dengan aturan sebagai berikut :

1. Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus

berupa huruf. Bahasa C bersifat case-sensitive artinya huruf besar dan

kecil dianggap berbeda. Jadi antara nim, NIM dan Nim dianggap

berbeda.

2. Tidak boleh mengandung spasi.

3. Tidak boleh mengandung symbol-simbol khusus, kecuali garis bawah

(underscore). Yang termasuk symbol khusus yang tidak diperbolehkan

antara lain : $, ?, %, #, !, &, *, (, ), -, +, = dsb

4. Panjangnya bebas, tetapi hanya 32 karakter pertama yang terpakai.

1

Page 2: Document1

Contoh : Penamaan Variable yang benar

NIM,a,x,nama_mhs,f3098,f4,nilai,budi,dsb.

Contoh : Penamaan Variable yang salah

%nilai_mahasiswa,80mahasiswa,rata-rata,adaspasi,penting!,dsb

OPRATOR

1. Oprator Aritmatika

* untuk perkalian

/ untuk pembagian

% untuk sisa pembagian (modulasi)

+ untuk pertambahan

- untuk pengurangan

2. Operator Perbandingan

< kurang dari

<= kurang dari sama dengan

< lebih dari

<= lebih dari sama dengan

== sama dengan

!= tidak sama dengan

3. Operator Logika

&& logika AND (DAN)

|| logika OR (ATAU)

! logika NOT (INGKARAN)

2

Page 3: Document1

TIPE DATA

Tipe data merupakan bagian program yang paling penting karena tipe data

mempengaruhi setiap intruksi yang akan dilaksanakan oleh komputer. Misalakan

saja 5 dibagi 2 bisa saja menghasilkan hasil yang berbeda terggantung tipe

datanya. Jika 5 dan 2 beertipe integer maka akan menghasilkan nilai 2, namun jika

keduanya bertipe float maka akan menghasilkan nilai 2.5000000. Pemilihan tipe

data yang tepat akan membuat proses operasi data menjadi lebih efesien dan

efektif.

Tipe data yang bayak digunakan dalam bahasa C++ yaitu :

Tipe Ukuran Range Keterangan

Char 1 byteSigned: -128...127

Unsigned: 0...255chasracter

Short int

(short)2 bytes

Signed: -32768...32767

Unsigned: 0...65535Short Integer

Int 4 bytesSigned: -2147483648...2147483647

Unsigned: 0...4294967295Integer/bilangan bulat

Long int

(long)4 bytes

Signed: -2147483648...2147483647

Unsigned: 0...4294967295Long integer

Bool 1 byte True and false Boolean

Float 4 bytes-+3.4e-38...+3.4e38

- 3.4e-38...-3.4e38Float/bilngan pecahan

double 8 bytes1.7E-308 s/d 1.7+308

- 1.7E-308 s/d 1.7+308Pecahan presisi ganda

KODE PENENTU FORMAT

%c : Membaca sebuah karakter

3

Page 4: Document1

%s : Membaca sebuah string

%i, %d : Membaca sebuah bilangan bulat (integer)

%f, %e : Membaca sebuah bilangan pecahan (float)

%g : Membaca sebuah bilangan pecahan, dalam notasi %e atau %f

%o : Membaca sebuah bilangan oktal

%x : Membaca sebuah bilangan heksadesimal

%u : Membaca sebuah bilangan tak bertanda.

FUNGSI GETS DAN SCANF

Kedua fungsi ini digunakan untuk mengambil input dari keyboard dan

memasukiannya kedalam suatu variabel, hanya saja parameter keduannya

berbeda. Fungsi gets hanya dapat mengambil input bertipe string, sedangkan scanf

dapat mengambil input bertipe string maupun yang lain, misalnnya float dan

double.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Program mengisi input ke variabel string

Program II.1

4

Page 5: Document1

Arti dari angka 20 pada nama [20] menunjukan batas maksimal karakter yang ditulis. Kegunaan fungsi gets hanya dapat mengambil input bertipe string.

Dari Program II.1 kita ganti gets (name) menjadi scanf (“%s”, nama), sehingga akan menghasilkan seperti gambar dibawah ini.

5

Page 6: Document1

Sehingga kegunaan fungsi scanf adalah dapat mengambil input bertipe string maupun yang lain, misalnnya float dan double.

Program matematika bilangan bulat dan riil : pembagian

Program II.2

Nilai c = 2 dan nilai d = 2.857143. Nilai keduannya berbeda meskipun oprasinya sama karena nilai c menggunakan kode penentu format berupa bilangan bulat (%d) sedangkan nilai d menggunakan kode penentu format berupa bilangan pecahan (%f).

Program input ke variabel bilngan : menghitung akar

Program II.3

6

Page 7: Document1

Terjadi eror pada saat program di atas dikompile. Tammbahakan #include <math.h> pada bagian atas, lalu kompile lagi. Maka tidak akan terjadi error lagi sperti gambar di bawah ini.

7

Page 8: Document1

Selanjutnya ganti scnf (“%d”, a) menjadi scnf (“%D”, &a)Setelah program diperbaiki masukan nilai 9, 16, 25, dll.

8

Page 9: Document1

Kita coba masukan nilai a = 100.5Sehinnga menghasilkan seperti gambar dibawah ini.

9

Page 10: Document1

Hasilnya adalah 10.000000 karena menggunakan scanf (“%d”, &a)Dari hasil tersebut kita ganti scanf (“%d”, &a) dengan scanf (“%f”, &a) maka hasilnya seperti gambar di bawah ini.

10

Page 11: Document1

Terjadi hal seperti itu karena menggunakan scanf (“%f”, &a) yaitu untuk bilngan pecahan.Kita ganti printf (“akar dari a = %f”, b) menjadi printf (“akar dari a = %d”, b) maka akan menghasilkan seperti gambar di bawah ini.

Terjadi demikian karena %f membaca sebuah bilngan pecahan dan %d membaca sebuah bilngan bulat.

Program dengan beberapa input : menghitung rarataProgram II.4

11

Page 12: Document1

Gambar diatas adalah setelah dimasukan nilai 10 20 45

Program menghitung inversProgram II.5

12

Page 13: Document1

Kita masukan nilai a = 100Maka akan menghasilkan seperti gambar di bawah ini

nilai b dan c berbeda karena nilai b = 1/a dan nilai c = 1.0/a

TUGAS

13

Page 14: Document1

1. Tingkat presisi bilngan riil

Nilai b dan c berbeda meskipun oprasinya sama yaitu karena nilai b = 1000/1 sedangkan nilai c = 1000/a.

2. Pengaturan tampilan

D. KESIMPULAN        Setelah melakukan beberapa tata cara langkah percobaan menyimpulkan

bahwa :

1. Munculnya error message karena ada kesalahan tulisan pada program

tersebut, ini mengakibatkan system program tidak berjalan. Jika ada

munculnya message pada layar berarti ada kesalahan terhadap tulisan

tersebut dan kita harus membenarkannya.

2. Setiap kode penentu format ada fungsi dan kegunaannya masing-masing

3. Jika kita salah menggunakan kode penentu format, maka hasil tidak akan

muncul

4. Parameter scanf adalah pass by reference, sehingga harus diberi alamat

variabel

14

Page 15: Document1

E. REFERENSI

Modul dasar pemrograman PP/PTE/DPM /01/RO KartikaFirdausy,ST.,MT

http://insideofkey.student.umm.ac.id/category/definisi-bahasa-c/

http://www.tanyapedia.com/apa-itu-case-sensitive/#ixzz3ETESy34L

15