document1

29
1 AIR CONDITIONING SYSTEM Dampak Lingkungan Penelitian lingkungan mengindikasikan hilangnya lapisan ozone pelindung bumi (O 3 ) di bagian luar stratosphere. Chloro-flouro-carbon (CFC), termasuk juga R-12 refrigerant (Freon), biasanya digunakan pada peralatan sistem air conditioning, hal ini memungkinkan adanya faktor pendukung terjadinya kerusakan lapisan ozone. Konsekuensinya, di lebih dari 130 negara menekankan agar menghentikan produksi dan distribusi dari refrigerant R-12 sejak tahun 1995. Setelah itu dianjurkan untuk menggunakan hydro-flouro-carbon yang ramah lingkungan. 1. Blower Switch 2. Thermostatic Switch 3. Battery Supply 4. Circuit Breaker 5. Blower 6. Temperature Sensor 7. Evaporator 8. Expansion Valve 9. Suction Line 10. Test Gauges & Manifold 11. Compressor 12. Refrigerant Container 13. Magnetic Clutch 14. Compressor Drive Pulley 15. Receiver / Dryer 16. Discharge Line 17. Condenser GAMBAR 9-1. DASAR SISTEM AC

Upload: soegeng-iingin-slalu-belajar

Post on 01-Dec-2015

62 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

Page 1: Document1

1

AIR CONDITIONING SYSTEM

Dampak Lingkungan

Penelitian lingkungan mengindikasikan hilangnya lapisan ozone pelindung bumi (O3) di bagian luar stratosphere.Chloro-flouro-carbon (CFC), termasuk juga R-12 refrigerant (Freon), biasanya digunakan pada peralatan sistem air conditioning, hal ini memungkinkan adanya faktor pendukung terjadinya kerusakan lapisan ozone.

Konsekuensinya, di lebih dari 130 negara menekankan agar menghentikan produksi dan distribusi dari refrigerantR-12 sejak tahun 1995. Setelah itu dianjurkan untuk menggunakan hydro-flouro-carbon yang ramah lingkungan.

1. Blower Switch2. Thermostatic Switch3. Battery Supply4. Circuit Breaker5. Blower

6. Temperature Sensor7. Evaporator8. Expansion Valve9. Suction Line

10. Test Gauges & Manifold11. Compressor12. Refrigerant Container13. Magnetic Clutch

14. Compressor Drive Pulley15. Receiver / Dryer16. Discharge Line17. Condenser

GAMBAR 9-1. DASAR SISTEM AC

Page 2: Document1

Refrigerant HFC, yang sudah umum dikenal adalah HFC-134a atau R-134a, saat ini banyak digunakan pada sis-tem air conditioning.

Ulasan berikut ini akan menerangkan penggunaan peralatan dan prosedur dimana ada perbedaan yang sangatsignificant dibanding cara tradisional mengenai teknik service air conditioning. Penggunaan peralatan dan teknik yang baru ini akan menjamin keamanan pengisian refrigerant, dimana tidak hanya melindungi lingkungan tetapi jugamembantu mengurangi cost untuk refrigerantnya.

AIR CONDITIONING CABIN OPERATOR

Kendaraan tambang dan konstruksi mempunyai ka-rakteristik yang unik, vibration, shock-loading,operator changes dan kondisi yang lain yang akanmempengaruhi perbedaan design dan masalah ins-talasi dari sistem AC-nya.

Kabin yang kuat, insulation dan isolasi terhadap sumber panas sangat penting untuk effisiensi darisistim AC. Disarankan agar menutup semua ven- tilasi yang ada agar tidak terjadi kebocoran.

Kebersihan dari sistem dan komponen sangat diperlukan. Debu dan kotoran yang terkumpul pada kon-

PRINSIP KERJA REFRIGERAN

Prinsip kerja dari air conditioning sangat berhubu-ngan dengan fungsi dari komponen-komponen, teknik troubleshooting dan cara perbaikan yang diperlukan untuk mendapatkan operasi peralatan ACsecara efisien.

Seringkali operator & mekanik menemukan be-berapa fakta bahwa sistem AC tidak berfungsi se-cara baik tanpa didukung cabin yang standard.Sirkulasi udara seharusnya menggunakan sistemdirected flow. Kabin seharusnya mempunyai sekatyang baik terhadap udara luar. Interior kabin harusbebas dari debu dan kotoran, jika kotoran tersebut tersedot ke sistem AC maka akan terjadi kebuntuanpada sisi intake coil evaporator.

AIR CONDITIONING

Air conditioning merupakan sistem control ruanganyang diaplikasikan untuk kabin, sebagai pengontroltemperatur, humidity, kebersihan dan sirkulasiudara. Apabila terdapat perkataan "Air Conditioner" pada alat atau kendaraan berarti bisa dipastikan bah-alat atau kendaraan itu menggunakan sistim air cooling.

denser, evaporator atau filter udara akan mengurangi kapasitas sistem pendinginan.

Compressor, condenser, evaporator unit, hose danfitting harus bersih dan kuat sehingga mampu me-nahan gangguan yang terjadi terutama untuk ken-daraan off-highway.

Cost kerusakan peralatan AC cukup tinggi se-hingga dianjurkan untuk melakukan preventativemaintenance secara regular pada sistem air condi- tioning kendaraan. (kebersihan, pengecekan ke-kencangan belt dan operasi komponen elektrik).

2

Page 3: Document1

3

REFRIGERATION - COOLING PROSES

• Tidak ada proses untuk menghasilkan dingin tetapi hanya melepaskan panas.

• Panas selalu bergerak ke temperatur yang le-bih dingin. Prinsip ini merupakan dasardari sistim pendinginan. Selama ada perbe-daan temperatur, perpindahan panas akan terjadi.

• Temperatur adalah hasil pengukuran dari inten-sitas panas dalam derajad. Pengukuran dila-lakukan dengan alat thermometer.

• Semua object mempunyai point dimana object tersebut akan menguap. Air yang mendidihmerupakan contoh pemanasan sampai me- jadi uap. Mendidih merupakan penguapanyang cepat. Uap lebih panas dari pada airmendidih. Air sesaat tidak akan naik tem-peraturnya pada saat mendidih. Energi panasdigunakan dalam proses penguapan tersebut.Titik didih zat cair secara langsung dipenga-ruhi oleh tekanan. Dengan perubahan tekan-an, kita dapat mengontrol titik didih dan tem-peratur dimana uap akan terkondensasi. Keti-ka zat cair dipanaskan dan diuapkan, Gasakan menyerap panas tanpa mengubah tekan

• Kebalikan proses ini, panas yang berubah jadiuap air akan kembali ke zat cair lagi. Panas karena pergerakan udara akan menjadi dingin. Biasanya uap air di dalam udara dingin akan terjadi peristiwa kondensasi.

• Refrigerant - Hanya R-134a yang seharusnya digunakan pada sistem pendingin.

LANGKAH REFRIGERATION

Dalam sistim AC, refrigeran bertekanan disirkulasi-kan melalui 5 komponen AC dalam sirkuit tertutup.Point penting dalam sistim ini bahwa refrigerantsangat terpengaruh terhadap perubahan tekan-an dan temperatur.

Pompa kompresor membawa panas tekanan rendah dari gas refrigeran melalui suction valve (low side)dan menjadi refrigeran panas yang bertekanan, me-nekan keluar melalui discharge valve (high side)menuju ke kondenser.

Udara luar melalui kondenser melepaskan panas,dari sirkulasi refrigeran ini menghasilkan perubahandari gas menjadi cair.

Cairan refrigeran menuju ke receiver drier untukdifilter dan uap air dibersihkan. Komponen inijuga digunakan untuk penyimpanan sementara cai-ran refrigeran.

Cairan refrigeran, masih bertekanan tinggi kemudi-an mengalir ke expansion valve. Valve ini mengu-kur banyaknya refrigeran masuk ke evaporator. Re-frigeran kemudian melewati valve, Refrigeran akanberubah menjadi bertemperatur rendah, cairan ber-tekanan rendah dan gas. Akibatnya refrigeran dingin.

Cairan bertekanan rendah itu kemudian segera ber-ubah menjadi gas pada evaporator sehingga me-nambah proses pendinginan. Udara yang ada di kabin akan dilewatkan evaporator dengan meng-gunakan blower. Selama refrigeran lebih dingin dariudara sekitar maka penyerapan panas terjadi danproses pendinginan terjadi di dalam kabin. Uap airyang terjadi dari kondensasi udara di evaporatorakan jatuh ke tampungan air dan diteruskan keluar dari kabin bagian bawah menggunakan hose.

Proses selesai ditandai dengan gas bertekanan rendah kembali ke pompa kompresor melewati sisi suction pompa kompresor.

Penjelasan singkat dari prinsip refrigeration tidak di-jadikan point perhatian yang khusus dalam tekno-refrigerasi. Beberapa perhatian khusus dilakukandengan mengikuti diskusi tentang komponen, kontroldan teknik yang meliputi persiapan unit untuk pe-ngoperasian yang efisien.

an.

Page 4: Document1

4

KOMPONEN-KOMPONEN SISTIM AC

POMPA KOMPRESOR

Pompa kompresor mengubah sisi tekanan rendahberubah menjadi tekanan tinggi, yaitu refrigeran yang kembali dari evaporator diubah menjadi tekanantinggi dan temperatur yang lebih tinggi dari udara luar. Perbedaan temperatur antara refrigeran danudara luar ini akan sangat diperlukan untuk aliran panas dalam kondenser dari refrigerant gas panas ke pendingin udara dari luar dengan bantuan misal-nya fan.

kompresi kemudian didorong keluar melalui dis-charge valve untuk menghasilkan tekanan tinggi. Refrigeran bertekanan ini dialirkan menuju kon-denser, receiver drier dan disambungkan de-ngan expansion valve melalui hose.

Pompa Kompresor digerakkan oleh engine melaluiv-belt yang dioperasikan secara elektikal menggu-nakan clucth yang ada pada shaft kompresor.

VALVE SERVICE

Fitting dari hose quick-connect dilengkapi dengan service valve untuk perbaikan sistem.Gauge set manifold disambungkan ke sistem pada port service valve untuk proses discharging, vakumdan charging sistem.

KONDENSER

Kondenser menerima tekanan tinggi dan temperatur tinggi refrigeran dari kompresor dan melalui proseskondensasi berubah menjadi temperatur tinggi dan

Kondenser didesign untuk perpindahan panas dari gas refrigeran ke pendingin udara luar. Pendinginandari refrigeran akan mengubah gas menjadi cairan.Perpindahan panas dilakukan dengan menggunakan aliran pendingin udara melalui kondenser. Pendi-nginan kondenser melalui aliran udara dari fan radia-tor pada saat engine dihidupkan. Fan radiator supplylebih dari 50% dari aliran udara kondenser kalau unit berjalan kurang dari 25 mph.

Pendingin kondenser tergantung pada jalannya unituntuk mendapatkan udara yang banyak melalui findan tube kondensor. Kondenser selalu diletakkandi depan radiator truck.

Proses kondensasi dari refrigeran adalah perubahanrefrigeran dari gas ke cairan. Proses ini efektif deng-an adanya tekanan pada refrigeran di dalam coil dan aliran udara yang melalui kondenser. Tekanankondensasi dalam AC sistem merupakan tekanan terkontrol dari refrigeran dimana cairan yang terja-di akan menghasilkan banyak panas. Titik konden-sasi cukup tinggi membuat perbedaan temperaturyang besar antara gas panas refrigeran dan udarayang mengalir melalui fin dan tube kondenser.Perbedaan temperatur ini akan membantu prosespelepasan panas refrigeran yang ada di kondenser menuju udara luar.

RECEIVER-DRIER

Receiver drier adalah bagian sangat penting dari sistem AC. Receiver drier menerima cairan refrige-ran dan membersihkan uap air dan kotoran yang ada di dalam sistem AC. Bagian dari receiver drier yang berbentuk tank didesign untuk penyimpanan kelebihan refrigeran sampai refrigeran dibutuhkan kem-bali oleh evaporator. Penyimpanan ini bersifat se-mentara dan merupakan penyedia refrigeran apa-bila ada permintaan dari expansion valve.

Pengering yang ada di dalam receiver drier digunakan untuk membersihkan uap air pada gas, cairan atau solid. Uap air akan ditahan diantara 2 screen,yang juga berfungsi sebagai strainer.

Receiver drier juga dilengkapi dengan sight glass dan indicator uap air. Sight glass memberikan indi-kasi yang baik terhadap charging sistem. Apabilasight glass tidak bersih, menandakan bahwa refrige-rannya kurang.

Indicator uap air adalah alat untuk menunjukkankepada mekanik bahwa receiver drier sudah penuhdengan uap air dan perlu diganti. Indicator berwar- na biru berarti bersih dari uap air. Apabila indicatorberubah abu-abu atau coklat berarti drier harus di-

rator melewati suction valve dan selama langkah Pompa kompresor menekan refrigeran dari evapo-

cairan panas.

ganti.

Page 5: Document1

5

EXPANSION BLOCK VALVE

Expansion block valve mengontrol jumlah dari re-frigeran yang masuk ke coil evaporator. Sistem ini menggunakan in dan externally equalized valve.

Lokasi dari expansion valve ada di inlet evaporatordan berfungsi untuk throttling, modulating dan con-trolling cairan refrigeran menuju ke coil evaporator.

Refrigeran mengalir melalui restriksion membuat tu-runnya tekanan yang melintasi valve. Ekspansion val-ve juga memisahkan sisi tekanan tinggi dan tekananrendah, Pada saat refrigeran memasuki valve yaitudari hangat ke cairan bertekanan tinggi, kemudian keluar menjadi cairan dan gas tekanan rendah. Peru-bahan menjadi tekanan rendah ini kemudian ber-ubah lagi menjadi gas saat melalui evaporator. Pro-ses ini memberikan efek pendinginan.

sangat bervariasi dengan perbedaan beban panas.Pengaturan valve dengan cara membuka sampaihampir menutup valve untuk menjaga kebutuhanrefrigeran.

Sesuai kenaikan beban, maka valve akan membukalebih lebar untuk memenuhi kebutuhan refrigeranyang melalui evaporator. Begitu juga sebaliknya, ka-lau ada pengurangan beban berarti valve menge-cilkan salurannya. Hal ini untuk mengontrol keterse-diaan tekanan dan temperatur di evaporator.

Sistem berikut menggunakan internally equalized,dengan tipe block expantion valve. Dengan tipe inirefrigeran berada di dalam coil evaporator juga secara langsung memonitor temperatur dari refrige-ran dibanding dengan menggunakan sensing tem-peratur. Expansion valve berikut dikontrol dengan dua parameter yaitu sensor temperatur dan tekanandari cairan refrigeran pada evaporator

CATATAN: Sangat penting untuk selalu mera-wat temperatur sensor, apabila terlihat isolasi ter-kelupas maka seharusnya diberi isolasi lagi agar

EVAPORATOR

Evaporator mendinginkan dan mengatur kelembabanudara sebelum masuk ke kabin. Untuk pendinginandengan area yang luas dibutuhkan banyak volume udara yang melewati coil evaporator untuk melepaskan panas. Sehingga fungsi blower sangat pen-ting sebagai pelengkap evaporator assembly. Bukanhanya menghembus udara panas ke evaporator, te-tapi juga memberikan tekanan udara ke fin dan coilevaporator untuk pelepasan panas refrigeran. Blower juga menekan udara dingin dari evaporator ke kabin.

Perpindahan panas pada kondenser tergantung padaperbedaan temperatur antara udara dan refrigeran. Perbedaan temperatur terbesar akan memungkinkanterjadinya perpindahan panas dari refrigeran ke udara luar. Pada saat Air Conditioner dihidupkanperpindahan panas dari refrigeran ke udara luar akansecara otomatis terjadi di kondenser. Perpindahan panas tersebut terjadi sangat cepat seiring de-hembusan udara luar.

Langkah perpindahan refrigeran melalui evaporatorcoil akan sangat penting karena pada coil itulah akan dilalui udara luar untuk pelepasan panas.

Semua atau sebagian besar cairan tidak berubah menjadi gas di dalam expansion valve atau sam-bungan pipa, tetapi dengan cepat akan berubah me-njadi gas di dalam evaporator dan sangat dingin. Udara panas yang melalui evaporator akan mele-paskan panas sehingga akan timbul uap air karenaproses kondensasi kemudian timbul air yang pada akhirnya akan dikeluarkan melalui drain hose.

Pada tekanan atmosfer, refrigeran boil lebih rendah dari air yang membeku. Untuk itu temperatur di da-lam evaporator harus diatur agar air yang ada di per-mukaan coil tidak membeku dan aliran udara dari blower bisa melaluinya. Temperatur evaporator dikontrol melalui tekanan di evaporator dan temperaturjuga tekanan saluran keluar evaporator.

tidak terpengaruh udara luar.

Jumlah refrigeran yang diukur di dalam evaporator

Page 6: Document1

6

RANGKAIAN ELEKTRIK

Rangkaian elektrik air conditioner diambil dari rang-kaian asesoris dan menggunakan pengaman 30 ampcircuit breaker.

Pengontrolan blower dilakukan dengan switch di-mana terdapat pengantur kecepatan blower dari ce-pat ke lambat. Ketika switch blower dihidupkan, arus akan menyuplai clutch kompresor. Kecepatan fan bi-sa diubah tanpa tergantung thermostat sensing le-vel.

Thermostat bekerja sesuai dengan perubahantemperatur dimana akan menyebabkan elektrik kontak sambung dan tidak. Thermostat mempunyai pipa kapiler sebagai sensor temperatur evaporator.

Pada saat kontak sambung, arus mengalir menujufield clutch dan clutch bekerja, menyebabkan swash plate di dalam kompresor berputar danrefrigerator mulai bekerja. Ketika temperatur evapo-rator coil turun dari standard, kontak akan terputussehingga clutch tidak bekerja lagi.

Pada saat clutch tidak bekerja, blower tetap pada kecepatannya maka setelah temperatur evaporatornaik sekitar 12 derajad diatas titik cutout, kontak didalam thermostat terhubung dan proses refrigeration bekerja kembali.

THERMOSTAT

Clutch elektromagnetik digunakan pada kompresoruntuk mengontrol kabin agar temperaturnya selalu konstan. Clutch dikontrol dengan thermostat pada evaporator dimana seting dari thermostat sudah di-sesuaikan dengan standard. Temperatur evaporatordipertahankan oleh kerja clutch.

Thermostat adalah alat yang bekerja berdasar panasyang mengontrol switch elektrik. Pada saat hangat tertutup, ketika dingin akan terbuka. Sebagian besar thermostat mempunyai positive OFF position, artinyauntuk mematikan clutch tidak tergantung temperatur.

Tipe thermostat di bawah ini mempunyai sambungan pipa kapiler yang diisi dengan refrigeran. Pipa kapi-ler dipasang di bagian bawah thermostat. Gas masuk melalui pipa kapiler di bagian bawah yangakan menghubungkan kontak sesuai dengan tem-perature yang sudah ditentukan.

CLUTCH KOMPRESOR

Clutch elektromagnetik digunakan sebagai perantarathermostat untuk memutus kerja kompresor pada sa-at tidak dibutuhkan, termasuk juga apabila terjadi proses defrosting terjadi pada evaporator atau pada saat blower dimatikan.

Clutch dengan field tetap banyak diminati karena setelah terbukti sedikit part yang aus. Field dipasang pada kompresor secara mekanikal tergantung tipe field dan kompresor. Rotor dipasang pada armatur de-ngan bearing dan snap ring. Armatur dipasang padabodi kompresor.

Ketika tidak ada arus ke field maka tidak ada gayamagnetik pada clutch dan rotor berputar bebas padaarmatur sesuai dengan putaran yang terjadi padacrankshaft engine.

Ketika thermostat atau switch terhubung, arus me-

matur dapat menghubungkan ke rotor. Pada saat armatur berhubungan dengan rotor maka kompresorbekerja selama field tetap bekerja. Pada saatitulah proses refrigeration berjalan untuk me-mompa refrigeran di dalam sistem.

Ketika switch atau thermostat terputus, arus akan terputus. Armatur akan diam kembali dan rotor terus berputar. Pemompaan pada kompresor akan ber-henti sampai arus mengalir ke field lagi. Sebagai tambahan, switch pengaman rangkaian elektrikclutch kompresor mengontrol kerjanya clutch, jika tekanan dalam sistem tidak normal maka clutch ti-dak bekerja lagi.

nuju field maka gaya magnetik di antara field dan

Page 7: Document1

7

SWITCH TRINARY™

Switch ini dipasang pada receiver drier dan mempu-nyai 3 fungsi, sesuai dengan namanya:

1. Mematikan clutch kompresor pada saat te-kanan pada sistem terlalu tinggi.

2. Mematikan clutch kompresor pada saat te-kanan pada sistem terlalu rendah.

3. Mengaktifkan dan menonaktifkan clutch fan drive radiator selama tekanan sistem berva-riasi.

Switch trinary menjalankan 3 fungsi untuk me-monitor dan mengontrol tekanan refrigeran di da-dalam sistem. Switch ini dipasang pada receiver drier. Fungsi switch ini adalah sebagai berikut:

lui normally closed pressure switch, low pressureswitch dan high pressure switch.

lui normally opened switch yang digunakan untukmengontrol clutch penggerak fan radiator. Switchterhubung yang menyebabkan cooling fan bekerjapada saat tekanan sistem naik antara 200-230 psi.Ketika tekanan turun antara 140-195 psi, kontak switch putus dan fan clutch tidak bekerja lagi.

• Tekanan rendah - Switch putus dan clutchkompresor tidak bekerja jika tekanan sistem turun diantara 15-30 psi. Pada saat tekanan naik di atas 40 psi, kontak switch terhubung dan clutch kompresor bekerja lagi. Tempera-tur berhubungan langsung dengan tekanan, jika udara luar terlalu dingin, tekanan sistem akan turun dibawah standard dan pressure switch akan menonaktifkan kerja clutch kom-presor.

• Clutch Fan - Fungsi mid-range adalah meng-gerakkan clutch fan engine, jika dipasang.

• Tekanan Tinggi - Switch putus dan clutchkompresor tidak bekerja jika tekanan sistem naik di antara 300-350psi. Setelah tekanan antara 210-250psi, switch kontak akan ter-hubung dan clutch kompresor akan bekerjakembali.

Fungsi switch akan ter-reset secara otomatis pa- da saat tekanan sistem kembali normal.

Tekanan yang ada di atas adalah tekanan padareceiver drier. Selama kehilangan flow sistem dan jarak antara service port dan reciever drier nor-mal, diharapkan aktual pembacaan tekanan sistem di gauge akan normal sekitar 20 psi le-bih tinggi. Faktor ini harus diperhatikan pada sa-at pengecekan operasi dari switch agar be-kerja dengan baik.

CATATAN: Alat pengontrol tekanan dipasang pada kompresor. Relief valve mekanikal terletak di bagi-an bawah kompresor. Relief valve akan membuka pada tekanan di antara 500-550 psi. Tujuan peng-gunaan valve ini adalah untuk melindungi kompresordari kenaikan tekanan yang berlebih di dalam sis-tem. Kerusakan pada kompresor akan terjadi jika te-kanan melebihi 550 psi.

TERPUTUS TERSAMBUNG

Tekanan Rendah

15-30 psi -penurunan tekanan

40 psi -kenaikan tekanan

Tekanan Tinggi

300-350 psi 210-250 psi

Fan Clutch 35-60 psi -di bawah closingpressure

200-230 psi -kenaikan tekanan

Terminal 1 dan 2 di bagian dalam disambung mela-

Terminal 3 dan 4 di bagian dalam disambung mela-

Page 8: Document1

8

SERVICE SISTEM

Perbaikan dari sistem air conditioning berarti ha-rus benar-benar mengerti aliran dari refrigerannya. Oleh karena itu prosedur harus diikuti dengan ba-ik termasuk bagaimana menggunakan denganbenar, penanganan, perawatan dan faktor safety da-ri R-134a refrigeran (kualitas dan jumlahnya).

Safety sangat penting karena refrigeran di dalam airconditioning harus bertekanan dan seal harus berfu-si dengan baik, apabila jelek harus segera di-perbaiki. Adalah sangat penting bagi mekanik yang akan memperbaiki sistem air conditioner ini kare-na ada beberapa pekerjaan yang berbahaya.Sebelum malakukan pekerjaan diharuskan mem-pelajari prosedur yang benar. Membaca, mengingatdan mengamati sebelum melakukan perbaikan.

CATATAN: Jika pada operasi tambang terdapat truckyang menggunakan refrigeran R-12 dan R-134a, sa-ngat sulit untuk membedakan satu dengan yang la-in sehingga harus diputuskan satu refrigeran saja yang digunakan, untuk menjaga agar tidak saling ter-kontaminasi.

.

Refrigeran harus disimpan dalam konteiner agar terhindar dari gangguan dari luar misalnya tem-pat refrigeran terkena benturan atau kejatuhan. Mekanik yang melakukan perbaikan AC harus ditraining dan punya sertifikat.

Dalam mengeluarkan refrigeran dari sistem pada saat perbaikan bisa saja terjadi kecelakaan,beberapa bahaya harus dimengerti pada saat melakukan perbaikan AC:

Menyediakan pelindung untuk mata (kaca ma-ta atau v-shield) pada saat bekerja yang ber-hubungan dengan refrigeran.

Cairan yang mengenai kulit dapat menyebabkan kulit membeku. Gunakan sarung tangan dan mengerti menangani bahaya dari refrigeran.

Jika ada refrigeran yang masuk ke mata, sebaik- nya segera dibilas dengan air dingin dan se-cepatnya dibawa ke tenaga medik yang berkom-peten.

Pastikan ventilasinya bagus pada saat mem-buang refrigeran dari sistem, harus diingat jugabahwa refrigeran lebih berat dari udara sehing-ga refrigeran akan mencari daerah yang rendah.

Apabila ada api atau percikan api mengenai re-frigeran maka komponen dari refrigeran akanberubah menjadi gas yang mematikan. Gas be-racun tersebut akan merusakkan sistem perna-fasan. Jangan merokok saat memperbaiki AC.

ner atau pemanasan secara langsung pada komponen refrigeran. Pemanasan tersebutakan menaikkan tekanan yang dapat mem-

Jangan memanaskan atau menyimpan tempat refrigeran diatas 120° F (49° C).Jangan membilas atau mengetes tekanan deng-an menggunakan udara biasa. Karena bercam-purnya udara dengan refrigeran R-134a akan mudah terbakar saat bertekanan. Udara biasa ju-ga mengandung uap air dan lainnya yang da-pat merusakkan komponen sistem air condi-tioner.

Jangan membersihkan hose dengan steam clea-

bahayakan.

Page 9: Document1

9

SISTEM PELUMASAN

Air Conditioner R-134a sistem menggunakan poly-alkylene glycol (PAG) sebagai pelumasnya. Hanyaini yang direkomendasikan untuk sistem AC. Pa-

mber 12345923 digunakan pada sistem AC truckKomatsu. Oli ini bisa didapatkan di dealer AC Delco.Pada beberapa daerah bisa didapatkan dari penya-lur yang lain seperti U-Can488. Oli yang lain yang bi-

dengan part number 12356151 yang sekarangpopuler dan menjadi bagian dari oli AC Komatsu. Oliini berwarna biru kehijauan dan kemungkinan bisa dicampur dengan oli lain yang direkomendasikan.

Penanganan dan Penggunaan kembali Oli PAG•Hindarkan kontak dengan kulit dan menghirup bau

dari oli, hal ini sebagai tindakan pencegahan.•Jangan menyimpan atau menggunakan kembali

oli PAG setelah dikeluarkan dari komponen ACbaru atau lama. Oli harus disimpan pada tempatyang rapat dan diberi tanda. Oli PAG adalah po-lutan dan harus dibuang di tempat yang benar.

udara luar dalam waktu yang lama. Oli PAG da-pat menyerap uap air dengan cepat, apabila halini diabaikan maka akan mnyebabkan kerusakanyang tidak diinginkan pada sistem air conditioner.

KUALITAS PELUMAS

Jumlah oli pelumas yang benar pada sistem air con-ditioning dari waktu ke waktu adalah menjadi kritikaldalam perawatan AC karena kompresor akan rusak.

Kerusakan kompresor bukan hanya disebabkan olehkurangnya oli pelumas tetapi bisa dari kelebihan oli.Kekurangan oli akan menyebabkan gesekan dan keausan dari part yang bergerak. Kelebihan oli akan menyebabkan kerja kompresor sangat berat karena kompresor akan menekan cairan oli yang tidak bisa dikompres, sehingga kerusakan dari bagian dalamkompresor akan terjadi.

Penggantian Oli Setelah Perbaikan SistemPenggantian oli harus dilakukan apabila ada penggantian komponen air conditioner. Perhatikan tabel beri-kut untuk penggantian oli.

Seting kompresor baruKompresor baru berisi 10.5 once oli di dalamnya.Kompresor akan bekerja dengan baik apabila di dalam kompresor terdapat 6 once oli, sehinggaharus dipastikan dalam kompresor terdapat oli dengan jumlah seperti di atas.Misalnya: Jika kompresor diganti, receiver driernya juga harus diganti (receiver drier harus di-ganti setiap sistem air conditioner terbuka). Kom-presor baru telah terisi 10.5 once oli, 2.5 once oliharus dibuang dari kompresor sehingga tinggal8 once saja. 8 once terdiri dari 6 once untuk ke-butuhan kompresor dan 2 once untuk receiverdrier yang baru.

Jangan menjalankan sistem apabila di dalam kom-presor terdapat lebih dari 10.5 once oil. Kerusak-kan akan terjadi pada kompresor dan juga pada komponen lainnya. Hal ini sangat penting agar didalam sistem terdapat keseimbangan pelumasan.

PENGGANTIAN OLI

Komponen Jumlah Pengisian Oli

Kondenser 2-3 ounce

Evaporator 1 ounce

Receiver-Drier 2 ounces

KompresorKompresor baru berisi 10.5 onceSesuai dengan seting kompresorbaru

Block Valve (Expansion)

Tambah oli jika diperlukan

Hose yang terbuang.

da saat ini, oli dari General Motor dengan part nu-

•Oli PAG jangan disimpan atau dibiarkan terkena

Keluarkan oli dan ukur jumlah

sa digunakan adalah keluaran dari General Motor

Page 10: Document1

10

REFRIGERAN

Penggunaan Kembali Refrigeran

lakukan dengan menggunakan unit recovery. Refri-geran dilewatkan melalui filter didalam alat ini, yangsudah sesuai dengan spesifikasi yang dikeluarkan Society of Automotive Engineers, SAE J2099. Re-

kontaminan yang dapat mengganggu sistem air con-ditioning. Jadi daur ulang refrigeran dari sistem inihanya boleh digunakan kembali untuk unit ini lagi.

Pemurnian Refrigeran

Mendapatkan kembali refrigeran dilakukan denganmengalirkan refrigeran ke filter kemudian difilter la-gi dan dengan proses yang sudah standard untukmemurnikan refrigeran. Sehingga hasil dari pengolah-an ini bisa digunakan untuk semua sistem pending-in tidak hanya di mobil saja. Proses untuk memur-nikan kembali refrigeran ini memerlukan biaya yangmahal jadi tidak bisa diterapkan pada saat perawa-tan normal di shop.

Selalu menggunakan refrigeran yang baru, daur ulang atau dimurnikan untuk mengisi sistem. Ke- rusakan yang bisa terjadi apabila tidak mengin-dahkan hal di atas adalah keausan dini atau keru-sakan komponen AC sistem dan jelek kemampu-

JUMLAH REFRIGERAN

Jika refrigeran yang diisikan ke dalam sistem kurang,maka kemampuan pendinginan akan berkurang. Jikarefrigeran yang diisikan ke dalam sistem terlalu ban-nyak, maka sistem akan bekerja pada tekanan ti-nggi. Hal ini bisa mengakibatkan kerusakan kompo-nen. Kelebihan refrigeran akan jelek pendinginannya.

Jika ditemukan pengisian refrigeran tidak sesuai,maka harus dilakukan perbaikan dengan mengisi kembali refrigeran dengan jumlah yang benar (6.9lbatau 3.13kg). Ini bukan hanya prosedure yang benartetapi juga jalan terbaik untuk meyakinkan sistem diisidengan jumlah refrigeran yang benar dan kemam-puan pendinginan yang optimum.glass evaporator untuk memastikan pengisian be-

Sight glass yang belum bersih pada sistem R-134a menandakan di dalam sistem mungkin refrigerannya masih kurang. Walaupun demikian jangan menggunakan sight glass sebagai ukuran pe-ngisian sistem. Gunakan alat ukur untuk menen-tukan jumlah refrigeran dalam pengisian sistem.

Tempat Penyimpanan Refrigeran R-134a

Ada 2 macam tempat penyiapkan untuk refrigeran R-134ayaitu 30 dan 60 pound canister (seperti pada gambar9-2).

Selalu memperhatikan label dari tempat penyimpanan untuk mengetahui berapa banyak yang dibutuhkan.Biasanya R-134a ditandai dengan warna biru muda.

GAMBAR 9-2. TEMPAT PENYIMPANAN R-134a

1. Silinder 30 lb. 2. Silinder 60 lb.

Daur ulang refrigeran pada sistem air conditioning di-

frigeran melewati filter hanya untuk membersihkan

an pendinginannya.

Penggunaan sight

nar bukanlah metode yang akurat.

Page 11: Document1

11

EQUIPMENT DAN TOOL SERVICE

EQUIPMENT PERBAIKAN/DAUR ULANG

Ketika refrigeran harus dikeluarkan dari sistem, equip-ment yang digunakan seperti pada gambar 9-3, La-kukan prosedur perbaikan dan daur ulang se-suai dengan petunjuk untuk penanganan refrigeran.

untuk mengurangi kontaminan dan bisa digunakan lagi untuk unit yang sama.

adalah memisahkan oli dari refrigran dan mele-refrigeran pada filter berulang kali untuk mengurangi uap air, kadar asam dan partikel dalam refrigeran.

CATATAN: Untuk penggunaan kembali refrigeranyang sudah jelek bisa dilakukan dengan pro-pemurnian. Tetapi untuk pengadaan alat tersebut membutuhkan biaya yang besar.

Equipment ini juga dilengkapi hanya untuk mengeluar-kan atau mengekstrak refrigeran. Equipment extracti-on ini tidak membersihkan refrigeran tetapi hanya memperbaiki refrigeran dari AC selama service.

Pencampuran refrigeran yang berbeda akan me-rusakkan equipment. Penggunaan satu equip-ment untuk satu jenis refrigeran dapat meng- hindarkan kerusakan. Pembuangan gas hasil proses ini menggunakan fasilitas laboratoriumatau pabriknya agar tidak mencemari lingkungan.

di dalam sistem benar-benar yang dibutuhkan oleh sistem dan tidak terkontaminasi oleh tipe refrigeranyang lain.

Equipmen daur ulang refrigeran harus sesuai standarddari Society of Automotive Engineers dan terdapat label persetujuan UL.Prinsip dasar operasi dari equipmemt ini sama untuk semuanya tetapi untuk memngoperasikannya berbeda.

DETEKTOR KEBOCORAN

Detektor elektronik (gambar 9-4) sangat akurat dan aman. Dengan dilengkapi alat deteksi yang fleksibeldapat menemukan kebocoran refrigeran. Buzzer, alarm atau lampu berfungsi yang menyatakan adanyakebocoran kecil sekalipun.

Beberapa detektor kebocoran hanya bisa mendetek-si satu jenis refrigeran saja. Pastikan detektor kebocoran bisa digunakan pada refrigeran yang terpakai.

GAMBAR 9-3. EQUIPMENT DAUR ULANG

GAMBAR 9-4. DETEKTOR KEBOCORAN

Penanganan refrigeran dilakukan dengan daur ulang

Pada proses daur ulang di dalam equipment iniPengetesan equipment untuk memastikan refrigeran

Page 12: Document1

12

SERVICE VALVE

Karena sistem air conditioning merupakan sistem tertutup, maka ada 2 service valve yang disediakan untuk diagnosa, pengisian atau pengeluaran. Ser-vis valve ini dihubungkan dengan hose ke gauge setdengan perantaraan connector yang spesial.

Fitting yang baru dan unik ini (gambar 9-5) sudahdigunakan untuk sistem R-134a. Hal ini untuk mem- bedakan dengan refrigeran sistem R-12 agar tidak bercampur. Service port pada sistem ini mengguna-kan tipe quick disconnect tanpa menggunakan ulir.Pada bagian tekanan rendah fittingnya lebih kecildibanding dengan bagian tekanan tinggi

Tutup pelindung ada pada setiap service valve. Padasaat service valve tidak digunakan sebaiknya tutup harus terpasang untuk menjaga kontaminasi ataukerusakan dari service valve.

POMPA VACUUM

Pompa vacuum (gambar 9-6) digunakan untuk me-ngeluarkan refrigeran, udara dan uap air dari sistemsehingga di dalam sistem diharapkan terbebasdari sisa refrigeran, udara maupun uap air.

GAMBAR 9-5. SERVICE VALVE R-134a

1. System Service Port Fitting

2. Quick Connect

3. Service Hose Con-nection

GAMBAR 9-6. POMPA VACUUM

Page 13: Document1

13

GAUGE SET MANIFOLD

Tipe dari gauge set manifold ini (gambar 9-7) mem punyai 2 hand valve tipe screw untuk mengontrol ma-sukan ke sistem, 2 gauge dan 3 hose. Gauge digu-nakan untuk mengetahui tekanan sistem atau vacuum.Manifold dan hose adalah jalan masuk AC sistem un-tuk mengeluarkan udara dan uap air, untuk memasuk-kan atau membuang refrigeran dari sistem. Shutvalve terhubung dengan 12 inch hose untuk me-ngurangi kehilangan refrigeran.

Gauge set untuk R-134a dihubungkan dengan hosebiru dengan strip hitam untuk bagian tekanan rendah,hose merah dengan strip hitam untuk tekanan tinggi dan hose kuning dengan strip hitam posisi di te-ngah manifold. Hose yang digunakan adalah 1/2 in.Nut female ACME ada pada gauge. Kopling quick disconnect spesial noramalnya dikombinasi dengan shutoff valve pada hose tekanan tinggi dan rendah.Hose di tengah terdiri dari 1/2 in nut female ACME dan shutoff dilengkapi dengan hose 12 inSpesial hose dan fitting didesign untuk mengurangikehilangan refrigeran dan untuk membedakan denganrefrigeran tipe lain.

CATATAN: Pada saat penggantian hose, gunakanlahhose yang bertanda SAE J2916 R-134a.

Fungsi dari gauge set manifold disertakan pada se-mua jenis equipment perbaikan/daur ulang refri- geran.

Gauge Tekanan Rendah

Gauge tekanan rendah, menunjukkan tekanan va-cuum dan bertekanan. Skala tekanan vacuum di setdari 0 to 30 inch air raksa (in. Hg). Skala sisi yang ber-tekanan diset sampai 150 psi.

Jangan membuka hand valve pada sisi tekanantinggi pada saat sisi AC dioperasikan. Pada sisi tekanan tinggi akan masuk ke tempat pe-nyimpanan refrigeran dan dapat menyebab-kan kecelakaan.

Gauge Tekanan Tinggi

Gauge tekanan tinggi digunakan hanya untuk me-ngukur tekanan keluaran dari kompresor. Skalanyadiset antara 0 - 500 psi.

GAMBAR 9-7. GAUGE SET MANIFOLD

Page 14: Document1

14

PEMASANGAN GAUGE SET MANIFOLD

Sebelum melakukan perbaikan sistem AC diperlukanpengecekan visual terhadap engine dan komponen

ping dan semua peralatan tambahan termasuk tutupradiator, clutch fan dan thermostat. Periksa konden-ser dan radiator terhadap kemungkinan kontaminasi.Hal ini untuk menghindarkan kemungkinan kerusakanatau tidak berfungsinya komponen pada sistem AC.

Matikan engine. Jangan memasang equipment perbaikan pada saat engine hidup.

1. Pastikan semua valve manifold tertutup rapat(putar valve searah jarum jam).

2. Cek kekencangan sambungan hose pada ma-nifold.

3. Siapkan fitting tekanan rendah dan tekanan ti-nggi dan lepas penutupnya.

4. Pasang dua hose dari manifold itu ke service valve kompresor yang sesuai gambar 9-8. (Sisi tekanan tinggi dihubungkan valve keluaran kompresor dan sisi tekanan rendah ke valvemasukan kompresor). Jangan membuka servi-ce valvenya.

Proses pemasangan gauge di atas sama baikitu untuk equipment daur ulang atau gauge tersendiri,karena keduanya mempunyai sambungan yang sama.Proses selanjutnya tergantung dari tipe equipment yang digunakan. Apabila equipment daur ulang yang dipakai maka perbaikan secara menyeluruh bisa di-lakukan. Untuk penggunaan gauge tersendiri ha-nya bisa digunakan untuk penambahan refrigeran atau mengetahui tekanan refrigeran.

GAMBAR 9-8. RANGKAIAN SERVICE HOSE

AC. Perhatian khusus diberikan pada belt, hose, pi-

Page 15: Document1

15

Membuang Udara Service Hose

Tujuan dari proses ini adalah untuk membuang u-dara yang terperangkap dalam hose terutama padasaat melakukan pengetesan. Peraturan lingkung-an hidup menganjurkan semua service hose me-makai shutoff valve 12 inch pada ujung hose. Valve ini diperlukan untuk memastikan hanya sedikit refrigeran yang terbuang ke udara. Gauge set R-134a mempunyai kombinasi quick disconnect dan shutoff valve pada sisi tekanan rendah dan tekanantinggi.

Proses pembuangan udara di dalam hose servicesangat baik dilakukan sebelum dilakukan prosespenyambungan ke equipment daur ulang. Hose di-bagian tengah disambungkan ke equipment, ser-vis hose disambungkan ke sisi tekanan rendah dan tekanan tinggi sistem. Setelah itu bisa dimulai proses pembuangan udaranya. Valve manifold dan service valve harus ditutup. Bekerjanya pompa va-cuum akan mengeluarkan udara dan uap air darihose bagian tengah. Hal ini dilakukan hanya seben-tar saja. Penutupan valve bisa dilakukan karena ho-senya sudah vacuum. Sekarang sudah aman untuk membuka manifold valvenya.

GAMBAR 9-9. SISTEM PEMBUANGAN UDARA

Page 16: Document1

16

Stabilisasi Sistem AC

Selama periode stabilisasi, jangan membukahand valve manifold dengan alasan apapun.Equipment rusak dan menyebabkan kecelakaan.

1. Hidupkan engine pada kecepatan idle 1200 sampai 1500 RPM. Hidupkan AC sistem.

2. setelah pengecekan fungsi control, kecepatan blower dan aliran udara. Posisikan AC controlsistem pendinginan dan kecepatan blower pada posisi maksimal. Buka kabin untuk meyakinkan sistem AC bekerja.

3. Biarkan engine dan AC sistem bekerja selama 5 menit untuk menstabilkan sistem.

4. Jika kelembaban udara tinggi pasang fan di depan AC kondenser untuk mendinginkan kon-densor. Hal ini untuk membantu menstabilkan sistem dengan mensimulasikan kondisi opera-normal.

5. Proses di atas bisa diketahui dari pembacaangauge dan temperatur udara yang keluar dariAC sistem dengan thermometer.

CATATAN: Tekanan refrigeran rendah ditandai de-ngan rendahnya tekanan dibanding tekanan normal,perbaiki dan isi kembali refrigeran sesaui stan-dard untuk melakukan pengetesan sistem.

PENGETESAN SISTEM AC

Pengetesan ini digunakan untuk mengetahui kondisi dari semua komponen dalam sistem. Perhatikan kon-disinya selama pengetesan.

1. Hidupkan engine pada 1200 sampai 1500 RPM.

2. Pasang fan di depan kondenser untuk mensi-mulasikan aliran udara dan sistem yang stabil.

3. Tempatkan thermometer pada AC ventilasi sedekat mungkin dengan evaporator.

4. Bandingkan pembacaan aktual dari gauge untukmengetahui apakah sesaui dengan pembacaan temperatur udara luar

Sebagai langkah awal untuk memulai pengecekan sis-tem lakukan hal-hal berikut:

1. Tutup semua jendela dan pintu kabin.

2. Atur AC sistem pendinginan dan kecepatan blo-wer pada operasi maksimal.

3. Pembacaan kedua gauge manifold harus dalam batas yang normal. Atur temperatur di dalam ka-bin.

4. Bandingkan pembacaan temperature udara ke-luaran evaporator untuk memastikan tempera-tur antara udara luar dengan pembacaan gauge di atas sesuai standard.

5. Sentuh hose dan komponen pada sisi tekanan tinggi, pastikan semuanya panas. Periksa inletdan outlet receiver drier temperatur, jika outletlebih dingin dari inlet maka hal ini menandakanadanya kebuntuan.

Berikan perhatian khusus pada saat tangan me-nyentuh komponen dan hose pada sisi tekanan tinggi terhadap kemungkinan panas berlebih.

6. Sentuh hose dan komponen pada sisi tekanan rendah keduanya harus terasa dingin. Cek sambungan di dekat expansion valve, sisi inlet harus panas dan sisi outlet harus dingin.

7. Jika kondisinya demikian, sistem berjalan normal.Matikan engine. Lepas gauge dan pasang tutup pada service valve.

Page 17: Document1

17

TES KEBOCORAN SISTEM

Kebocoran refrigeran merupakan penyebab umum timbulnya problem pada AC, yaitu tidak bagusatau tidak dingin, menyebabkan komponen AC ru-sak. Kebocoran umumnya terjadi pada 2 atau 3 tempat. Tempat pertama adalah disekitar seal shaft kompresor, ditandai dengan keluarnya oli refrige-ran. Jika sistem tidak dioperasikan untuk beberapa lama, shaft bisa menjadi kering dan terjadi kebocoran kecil.Gaya sentrifugal dari putaran clutch pulijuga merupakan penyebab timbulnya problem. Padasaat sistem dioperasikan dan seal terlumasi, kebocoran bisa berhenti. Kebanyakan kebocoran yang ter-jadi bisa dilihat atau dengan sentuhan jari disekitarshaft yang terdapat bekas oli. (R-134a sendiri tidakbisa dlihat, tidak berbau dan tidak membekas padasaat terjadi kebocoran)

Tempat kedua yang umumnya bocor terjadi pada hose nilon atau karet di sekitar crimping atau clampfiting, pada hose yang tergores, pada sambungan yang menggunakan ulir atau sambungan yang menggunakan gasket. Cek dengan tangan bagian ba-wah kondenser dan evaporator, pada lubang drain biasanya terdapat bekas oli. Bekas oli tersebut menandakan sudah terjadi kebocoran.

Pada umumnya pengisian 50% dari sistem sudah cukup untuk mengetahui terjadinya kebocoran. Jika sistem kosong, hubungkan gauge set manifold ke sistem dan isi sedikitnya 3.5 lb refrigeran ke sistem.

Hati-hati melakukan pengecekan kebocoran saatengine dihidupkan.

Secara alami, refrigeran tidak panas, gas tidak berwarna tetapi pada saat terkena nyala api,akan menimbulkan gas yang beracun yangdapat menyebabkan kecelakaan dan kematian.

CATATAN: Refrigeran lebih berat dari udara dan bergerak turun ketika terjadi kebocoran. Gunakan tesprobe di bagian bawah komponen untuk mengetahui lokasi kebocoran.

Detektor Elektrik Kebocoran

(Sesuai dengan gambar 9-4). Pada saat tes probe digunakan pada daerah bekas refrigeran, secara vi-sual atau bunyi yang bisa didengar menandakanada kebocoran. Perubahan intensitas nada dan tem-po pada umumnya bisa didengarkan

Traces Dyes

Traces Dyes bisa ditambahkan pada saat pengisian re-frigeran ke sistem. Dye pada saat sistem dioperasikan akan ikut bersirkulasi. Jika terjadi kebocoran re-frigeran, dye akan meninggalkan bekas pada tempatyang bocor dimana akan dideteksi menggunakan si-nar ultraviolet yang bisa menghasilkan cahaya fluo- roscent.

Sabun dan air

Sabun dan air dapat dicampur dan digunakan untukpengetesan komponen sistem. Gelembung akan terjadi pada tempat yang bocor.

Setelah mengetahui lokasi kebocorannya, segera di-lakukan perbaikan/mengganti komponen tersebut.

CATATAN: Panjang dari hose akan mempengaruhi kapasitas refrigeran. Selalu menggunakan panjang hose yang sama untuk penggantiannya.

Sebelum dilakukan pemasangan, cek level oli kompresor dan isi sesuai spesifikasi.

Page 18: Document1

18

PERBAIKAN DAN PENGGUNAAN KEMBALIREFRIGERAN

Keluarkan oli sebelum perbaikan dilakukan

1. Posisikan switch dan kontroler pada equipmentpada posisi OFF.

2. Sambungkan power equipment pada sumber power supply yang benar.

3. Keluarkan oli dari sistem melalui valve bertanda OIL DRAIN (di bagian depan equipmen)

4. Posisikan knob kontroler pada posisi ON. Gauge tekanan rendah akan terlihat naik.

5. Segera matikan switch pada posisi OFF dan biarkan tekanan stabil. Apabila tekanan ti-dak naik antara 5 psi dan 10 psi, posisikanswitch kontroler ON dan OFF kembali.

6. Pada saat tekanan naik 5 sampai 10 psi, bu-ka valve OIL DRAIN, tampung pada tempat yang ditentukan dan dibuang ditempat yang aman. OLI INI TIDAK DIGUNAKAN LAGI, KA-RENA SUDAH TERDAPAT KONTAMINAN SELAMA OLI DIGUNAKAN.

Proses Perbaikan

1. Pastikan yang dipakai, didesign untuk refrigeranyang sesuai dengan unitnya.

2. Perhatikan pada level oli sight glass, Keluarkan oli semuanya kalai masih ada.

3. Cek jumlah refrigeran yang ada dalam wadah-nya untuk memastikan kapasitasnya cukup,sebelum melakukan proses perbaikan.

4. Pastikan semua shutoff valve ditutup se-belum disambungkan ke sistem AC.

5. Gunakan hose yang sesuai pada saat di-lakukan proses ini

6. Jalankan equipment ini dengan memperhatikan instruksi penggunaan dari pabrik pembuatnya.

7. Teruskan proses ini sampai tekanan vacuum sistem AC tercapai.

8. Jika tekanan sistem vacuum masih 0 psi dalamwaktu yang lama dan tidak bisa turun ke standard tekanan vacuum, tutup segera valve-nya dan cek tekanan sistemnya. Jika tekanankembali ke 0 dan berhenti, pasti sistem bocor.

9. Periksa tekanan sistem setelah equipment dihentikan. Setelah 5 menit, tekanan sistem seharusnya tidak naik di atas 0 pada gaugenya.Jika tekanan terus naik, jalankan lagi equip-mennya. Proses ini harus dilakukan sampaisistem diisi refrigeran.

10. Periksa level dari oli sesuai dengan jumlah oliyang dibutuhkan. (Jumlah oli yang hilang da-lam proses ini harus ditambahkan lagi pada sistem)

11. Tandai wadah refrigeran dengan BEKAS un-tuk menghindarkan penggunaan refrigeran yangterkontaminan.

Prosedure Daur Ulang

Hasil perbaikan refrigeran di atas harus dilakukan proses daur ulang agar bisa digunakan kembali. Caraatau proses daur ulang atau pembersihan ini dide-sign untuk proses yang cepat. Ikuti instruksi dari pa- brik pembuatnya untuk melakukan proses di atas.

Pemvacuuman dan Pengisian Sistem AC

Pemvacuuman sistem dilakukan setiap kali komponenAC diperbaiki atau ada penggantian part. Pemvacuuman dilakukan untuk menghilangkan udara danuap air dari dalam sistem. Kemudian AC sistem siapuntuk diisi dengan refrigeran yang baru.

Page 19: Document1

19

Pemvacuuman Sistem

Pemvacuuman secara menyeluruh dari AC sistemharus dilakukan pada semua instalasi sistem yang baru dan ketika perbaikan pada sistem misalnya pe-nggantian komponen AC atau kebocoran refrige-

diperlukan untuk menghilangkan uap air dari sis-tem dengan menggunakan pompa vacuum. Setelah dilakukan pemvacuuman dengan benar, sistem siap un-tuk diisi kembali.

Penggunaan pompa ini membuat kevacuuman padasistem AC sehingga uap air akan hilang dari sistem.Pompa vacuum akan menarik keluar uap air dengan mudah. Pompa ini akan menurunkan titik didih air. (212°F pada permukaan laut dengan tekanan 14.7 psi) Pada tekanan vacuum, air akan mendidihpada suhu yang lebih rendah tergantung vacuumnya.

Sebagai contoh, jika temperatur udara di luar truck 75°F pada permukaan air laut, maka dengan pemvacuuman sistem, tekanan akan lebih rendah diban-ding dengan udara luar (pada kasus ini dibutuhkan penurunan tekanan paling sedikit 29.5 inch), titikdidih air akan turun menjadi 72°F. Uap air di dalamsistem akan terhisap ke luar jika pompa dijalankankira-kira 1 jam. Proses di atas merupakan proseduryang benar mengeluarkan semua uap air dari sistem AC.

Jangan menggunakan kompresor sebagai pompa va-cuum atau kompresor akan rusak.

CATATAN: Penurunan tekanan vacuum sebesar 1inch untuk setiap 1000 ft di atas permukaan laut.

1. Dengan gauge set manifold masih terpa-sang (setelah sistem divacuum), pasang hose bagian tengah ke inlet fiting pompa vacuum se-perti terlihat pada gambar 9-10. Kemudian buka hand valve tekanan rendah maksimum.

2. Buka valve discharge pada pompa vacuum danbuka dush cap pada discharge outlet. Hidupkanpompa dan perhatikan gauge tekanan rendah.Pompa seharusnya menghisap sistem menjadi vacuum (jika tidak, sistemnya bocor).

3. Hidupkan pompa selama 5 menit dan tutup hand valve kemudian pompa dimatikan.

4. Perhatikan pembacaan gauge dan tunggu 10menit. Pembacaan seharusnya tidak berubahlebih dari 1-2 in Hg. Setelah itu, jika tekanan vacuumnya berkurang dari standard diatas ma-ka sistem mengalami kebocoran dan sistem harus diperbaiki lebih dulu.

5. Hidupkan pompa, buka hand valve dan teruskan pemvacuuman paling sedikit 1 jam.

CATATAN: Jika di dalam sistem terdapat jumlah uapair yang berlebihan, 60 menit pemvacuuman belum cukup untuk menghilangkan uap air tersebut walaupun pada sistem tidak terjadi kebocoran dan pem-bacaan gauge naik setelah 1 jam. Teruskan lagiwaktu pemvacuuman untuk meyakinkan uap air su-dah terbuang semua.

6. Tutup hand valve manifold dan matikan pompavacuum, perhatikan pembacaan gauge tekanan rendah. Jika tekanan vacuum masih bertahan beberapa menit, sistem siap untuk diisi ulang.

FIGURE 9-20. VACUUM PUMP HOOKUP

1. Low Pressure Hand Valve

2. High Pressure Hand Valve

3. Vacuum Pump

ran yang terjadi. Pada kondisi di atas pemvacuuman

Page 20: Document1

20

Uap air harus berubah menjadi gas sebelum pompamenghisapnya. Uap air memerlukan waktu untuk menguap, sehingga bisa dikeluarkan dari sistem. Pompa vacuum dapat mengeluarkan sebagian besar udara dengan cepat, tetapi untuk sempurnanya pemvacuuman membutuhkan waktu yang lama.

Factor yang paling penting adalah kemampuan dari sistem untuk menahan tekanan vacuum dan menahan kondisi ini selama 15 menit se-telah pompa dimatikan. Hal ini sesuai dengan beberapa percobaan pada berapa lama sistem dapat bertahan dalam keadaan vacuum.

Pengisian Sistem AC

Ketika melakukan pengisian pada sistem. Pengisian bisa menggunakan gas atau cairan. Penambahan dengan cairan refrigeran akan lebih cepat tetapi dapat merusak kompresor jika tidak dilakukan dengan be-nar. Ada perbedaan prosedur pengisian antara refri-geran cair atau gas. Saat menggunakan refrigeran cair jangan pernah menambah lebih dari 2 atau 3kali. Akhiri pengisian dengan refrigeran gas.

Metode yang sesuai untuk pengisian refrigeran R-134a pada sistem, pertama kali harus dilakukan per-baikan sistem. Pengisian refrigeran harus memperhi- tungkan jumlah refrigeran yang akan diisikan ke da-lam sistem.Sebagian besar alat perbaikan dilengkapidengan pengukur, yang memudahkan setiap pengisi-an dengan jumlah yang benar. Jika alat pengukur initidak tersedia, alat pengukur biasa dapat dipakai un-tuk menentukan berat refrigeran yang diisikan. Ca-ra yang mudah adalah mengurangkan berat refrige-an dalam tangki dengan jumlah refrigeran yang dipa-kai kemudian isi sistem sampai hasil pengurangan taterbaca. Pada equipment tertentu oli pelumas bisa diisikan bersamaan pada saat pengisian refrigeran.

Jika alat pengukur tidak dipakai ketika pengisian R-134a ke dalam sistem, akan susah untuk menentukan pengisian sudah benar. Sight glass dapat menjadi tanda tetapi sight glass ini tidak bisa menjadi patokan un-tuk menentukan pengisian yang sesuai.

Page 21: Document1

21

TROUBLESHOOTING

PENGECEKAN DIAGNOSIS AWAL

Jika sistem ditemukan kurang dingin atau tidak dingin, beberapa hal berikut ini harus diperiksasebelum dilakukan diagnosa.

CATATAN: Jika truck yang diperbaiki adalah model 930E. Pastikan REST SWITCH pada posisi ON. Posisikan GF Cutout Switch pada posisi CUTOUT.

PERSIAPAN UNTUK DIAGNOSIS

Keberhasilan perbaikan pada sistem AC, selain mengetahui dasar prosedurnya, diperlukan tambahanpengetahuan sistem testing dan diagnosa.

Pengalaman menggunakan gauge set manifold yang baik diperlukan untuk pengetesan dan diagnosa yangbenar pada sistem AC. Rangkaian pengetesan yang akurat akan mempercepat diagnosa masalah.Diagnosa yang benar menjadi prosedur yang akuratdaripada hanya mereka-reka.

• Belt Kompresor - Harus kencang dan lurus.

• Clutch Kompresor - Clutch harus bekerja. Jika ti-dak bekerja, cek fuse, kabel dan switch.

• Kebocoran Oli - Periksa semua sambungan ataukomponen dari kebocoran oli (khususnya pada daerah shaft kompresor). Kebocoran ditandaidengan bocornya refrigeran.

• Pemeriksaan Elektrik - Periksa semua kabel dan sambungan yang mungkin putus atau short. Periksa semua fuse AC.

Catatan: Beberapa sistem menggunakan alat penga-man yang berbeda dalam rangkaian kompresor untuk melindungi kompresor. Periksa fuse, cutout

re switch, jika dilengkapi.

• Sistem Pendinginan - Periksa bekerjanya sistempendingin. Periksa hose radiator, hose heater,clamp, belt, water pump thermostat dan kondi-si atau pengoperasian radiator yang tepat.

• Radiator Shutter - Periksa pengoperasian dan kontrol yang benar, jika dilengkapi.

• Fan dan Shroud - Periksa clutch fan beropera-si dengan benar. Periksa pemasangan fan dan shroud.

• Heater/Water Valve - Periksa berfungsinyaalat atau kebocoran.

• Pintu dan Saluran Sistem - Periksa semua saluran dan pintu sesuai fungsinya.

• Pengisian Refrigeran - Pastikan sistem diisidengan benar dan jumlah refrigerannya te-

LANGKAH PENDAHULUAN

Perlu mengikuti prosedure benar pada saat me-truck dan sistem untuk dilakukan pengetesan dan pemeriksaan:

1. Pasang gauge set manifold ke sistem dengan benar. Sesuai dengan prosedur penyambu-ngan dan pembersihan dari sistem.

2. Hidupkan engine dengan AC pada posisi ONselama 5 sampai 10 menit untuk menstabil-kan sistem.

3. Setelah engine dan sistem mencapai temperatur operasi normal, Lakukan Performance Testseperti penjelasan berikut.

PERFORMANCE TEST

Test ini dilakukan untuk menjaga kondisi semua komponen di dalam sistem. Perhatikan kondisi komponen selama pengetesan:

1. Hidupkan engine pada 1200 sampai 1500 RPM.

2. Pasang fan di depan kondenser untuk mensi-smulasikan aliran udara dan sistem yang stabil.

3. Letakkan thermometer pada ventilasi AC se-dekat mungkin ke evaporator.

4. Bandingkan pembacaan aktual dari gauge untukmengetahui apakah sesuai dengan pembacaan temperatur udara luar

Sebagai langkah awal untuk memulai pengecekan sis-tem lakukan hal-hal berikut:

1. Tutup semua jendela dan pintu kabin.

2. Atur AC sistem pendinginan dan kecepatan blo-wer pada operasi maksimal.

3. Pembacaan kedua gauge manifold harus dalam batas yang normal. Atur temperatur di dalam ka-bin.

switch tekanan rendah dan tinggi atau trinary pressu-

tepat.

Page 22: Document1

22

4. Bandingkan pembacaan temperature udara ke-luaran evaporator untuk memastikan tempera-tur antara udara luar dengan pembacaan gauge di atas sesuai standard.

5. Sentuh hose dan komponen pada sisi tekanantinggi, pastikan semuanya panas. Periksa inletdan outlet receiver drier temperatur, jika outletlebih dingin dari inlet maka hal ini menandakanadanya kebuntuan.

Berikan perhatian khusus pada saat tangan me-nyentuh komponen dan hose pada sisi tekanan tinggi terhadap kemungkinan panas berlebih.

6. Sentuh hose dan komponen pada sisi tekanan rendah keduanya harus terasa dingin. Cek sambungan di dekat expansion valve, sisi inlet harus panas dan sisi outlet harus dingin.

7. Jika kondisinya demikian, sistem berjalan normal.Matikan engine. Lepas gauge dan pasang tutup pada service valve.

DIAGNOSIS DARI PEMBACAAN GAUGE DANSISTEM PERFORMANCE

Mengikuti List Troubleshooting berikut untuk kerusa-kan yang ditemukan di dalam sistem AC.Tanda-tanda atau masalah yang timbul kemungkinan berbeda antara satu dengan lainya. Harus dime-ngerti situasinya, prosedur servicenya dan penje- lasannya untuk mendapatkan pemahaman penuh

Prosedur berikut).terhadap tidak berfungsinya sistem. (Sesuai dengan

Page 23: Document1

23

TROUBLESHOOTING DENGAN PEMBACAAN GAUGE SET

PROBLEM: Kurang Dingin

Indikasi: Tekanan sisi rendah - RENDAHTekanan sisi tinggi - RENDAHUdara yang dihasilkan kurang dingin

- Pengisian refrigeran kurang, menyebabkan lebih rendah dari pada normal

Periksa kebocoran dengan tes kebocoran

Setelah lokasi kebocoran ditemukan. Perbaiki

Jika tidak ditemukan kebocoran:

Jika ditemukan kebocoran:

PROBLEM: Sedikit atau tidak dingin

Indikasi: Tekanan sisi rendah - SANGAT RENDAHTekanan sisi tinggi - SANGAT RENDAHUdara yang dihasilkan hangatTidak ada gelembung pada sight glass, kemungkinan yang nampak adalah oli

- Pressure sensing switch menyebabkan clutch

- Refrigeran sangat kurang; bocor di dalam sistem

Tambahkan refrigeran (yakinkan sistem berisi kurang dari 50% dari normal) dan tes kebocoran.Diperlukan kabel jamper untuk mengaktifkan kom-

rusakan pressure sensing switch. Perbaiki keboco

ceiver drier jika sistem telah terbuka. Isi kembali

kompresor tidak bekerja

Kemungkinan Penyebab Langkah Perbaikan

Tambahkan refrigeran dan gunakan alat ukur untuk mengisi refrigeran dengan jumlah yang sesaui ke dalam sistem. Cek performancenya.

kebocoran. Vacuum sistem dan isi kembali re-frigeran dengan menggunakan alat ukur. Tam-bahkan oli apabila diperlukan. Periksa bekerja-nya AC dan lakukan pengetesan performance.

presor, jika kompresor tidak berfungsi karena ker-

ran dan vacuum kembali jika diperlukan, Ganti re

refrigeran dengan menggunakan alat pengukur dan tambah kembali jika diperlukan. Periksa kerjaAC dan lakukan tes performance sistem

PROBLEM: Kurang Dingin

Kemungkinan Penyebab Langkah Perbaikan

Page 24: Document1

24

PROBLEM: Pengisian refrigeran di dalam sistem sangat rendah

Indikasi: Tekanan sisi rendah - RENDAH.Tekanan sisi tinggi - RENDAH.Udara yang dihasilkan hangatLow pressure switch kemungkinan sudah me matikan clutch kompresor.

- Sangat rendah atau tidak ada refrigeran dida lam sistem. Mungkin terjadi kebocoran.

Kemungkinan Penyebab Langkah PerbaikanPeriksa kebocoran dengan tes kebocoran.

Jika tidak ditemukan kebocoran:

Jika ditemukan kebocoran:

PROBLEM: Udara dan atau uap air di dalam sistem

Indikasi: Tekanan sisi rendah - NORMALTekanan sisi tinggi - NORMALUdara yang dihasilkan kurang dingin (Pada sistem yang dilengkapi dengan thermostaticswitch. Switch kemungkinan tidak dapat meng "ON" dan "OFF" kan clutch, jadi low pressure

Kemungkinan Penyebab Langkah Perbaikan

gauge pembacaannya konstan.

sor. Pada saat kebocoran ditemukan, perbaiki kebocoran itu. Ganti receiver drier karena pengering di dalamreceiver drier telah tercampur dengan uap air. Periksa kompresor dan ganti pelumas refrigeran yang hilangselama kebocoran terjadi. Vacuum dan isi kembali re-frigeran dalam sistem dengan menggunakan alat pengukur. Periksa kerja AC dan performancenya.

Kebocoran di dalam sistem.

Isi kembali refrigeran dengan menggunakan alat u-kur untuk memastikan pengisian yang benar. Perik-sa kerja dan performance AC.

Tambahkan refrigeran (yakinkan sistem berisi kurang dari 50% dari normal) dan tes kebocoran.Diperlukan kabel jamper untuk mengaktifkan kom-

rusakan pressure sensing switch. Perbaiki keboco

refrigeran dengan menggunakan alat pengukur

presor, jika kompresor tidak berfungsi karena ker-

ceiver drier jika sistem telah terbuka. Isi kembali

dan tambah kembali jika diperlukan. Periksa kerjaAC dan lakukan tes performance sistem

Tes kebocoran terutama di sekitar seal shaft kompre-

Page 25: Document1

25

Tekanan sisi rendah - TINGGITekanan sisi tinggi - TINGGIUdara yang dihasilkan kurang dingin.

- Kebocoran di dalam sistem.

PROBLEM: Expansion Valve Stuck atau Buntu

Indikasi: Tekanan sisi rendah - SANGAT RENDAH atau VACUUMTekanan sisi tinggi - TINGGIUdara yang dihasilkan kurang dingin

Kemungkinan Penyebab Langkah Perbaikan

sor. Pada saat kebocoran ditemukan, perbaiki kebocoran itu. Ganti receiverdrier karena pengering di dalamreceiver drier telah tercampur dengan uap air. Periksa

Kerusakan pada expansion valve berarti valvenya stuck tertutup, screen filter buntu, uap air di dalamsistem membeku pada orifice expansion valve atau temperatur sensor tidak bekerja.

Pengetesan: Hangatkan diafragma dan bodi valvedengan tangan atau gunakan heat gun dengan sangat hati-hati. Hidupkan sistem dan perhatikan low pre- ssure gauge naik. Kemudian, semprotkan sedikit ni-trogen dengan hati-hati atau menggunakan zat kimia

piler (bulb) atau valve diafragme. Low pressure gau-ge seharusnya turun dan perhatikan tekanan teren- dah yang ditunjukkan. Hal ini menandakan valve mu-lai membuka dan tutup kembali. Ulangi test, tapi se belumnya hangatkan valve diafragma dengan tangan. jika tekanan pada sisi low drop lagi, valve tidak stuck.

sion valve. Lepas, bersihkan dan ganti screen. Pa-sang kembali hose dan ganti receiver drier. Vacuumdan isi kembali refrigeran dengan menggunakan al-at ukur. Periksa kerja AC dan performacenya. Jika pada pengetesan expansion valve tidak menyebab-kan jarum pressure gauge naik dan turun dan jika dengan prosedur lain tidak menunjukkan masalah yangsebenarnya maka ekspansion valve rusak. Ganti valve dengan yang baru.

lain yang bertemperatur dibawah 32°F pada coil ka-

PROBLEM: Udara dan atau uap air di dalam sistem

Indikasi:

Kemungkinan Penyebab Langkah Perbaikan

Bodi expansion valve body terdapat lapisan es dan lelehan air

kompresor dan ganti pelumas refrigeran yang hilangselama kebocoran terjadi. Vacuum dan isi kembali re-frigeran dalam sistem dengan menggunakan alat pe-ngukur. Periksa kerja AC dan performancenya.

Tes kebocoran terutama di sekitar seal shaft kompre-

Pengetesan: Periksa screen expansion valve (kecua-

ran dari sistem. Lepas fitting inlet hose dari expan-li valve yang bertipe blok). Keluarkan semua refrige-

Page 26: Document1

26

PROBLEM: Expansion Valve Stuck Terbuka

Indikasi: Tekanan sisi rendah - TINGGITekanan sisi tinggi - NORMALUdara yang dihasilkan di dalam kabin terasa panas

Kemungkinan Penyebab Langkah Perbaikan

PROBLEM: Penyempitan pada sisi tekanan tinggi

Indikasi: Tekanan sisi rendah - RENDAHTekanan sisi tinggi - NORMAL sampai TINGGIUdara yang dihasilkan kurang dingin.Perhatikan lelehan air dan lapisan es pada hose

Kemungkinan Penyebab Langkah Perbaikan

Penyempitan saluran, hose terjepit, receiver

atau kurang dingin.

Expansion valve stuck terbuka dan atau kapiler tu-be (bulb) tidak menyentuh pipa outlet evaporatordengan baik. Cairan refrigeran mungkin memenuhi evaporator sehingga membuat refrigeran tidak bisa menguap dan menyerap panas secara nor-mal. Pada unit yang expansion valve sensingnyabisa dilihat, periksa mounting pipa kapiler dan hubungan pipa outlet evaporator. Kemudian lakukan pengetesan jika bisa dilakukan. Bila hal itu tidak bisa dilakukan, lakukan prosedur perbaikan.

Pengetesan: Operasikan AC pada posisi terdinginuntuk beberapa menit. Semprotkan nitrogen atauzat kimia dingin yang lain pada pipa kapiler atau

Prosedur Perbaikan: Jika pengetesan expansion

pada sisi head valve secara hati-hati. Jarum gau-ge pada sisi tekanan rendah harus turun. Hal ini menandakan valve telah tertutup dan tidak stuckterbuka. Ulangi tes tersebut, terlebih dahulu dia-fragma dihangatkan dengan tangan. Jika jarum low side gauge turun lagi maka valve tidak stuck. Bersihkan permukaan sisi luar evaporator dan co-

il kapiler (bulb). Pastikan coil atau bulb benar-benar menempel dengan kuat pada outlet evapo-rator dan lindungi dengan material insulasi. Operasikan sistem dan cek performancenya.

pada operasi yang ditentukan tidak ada hasil makavalve dinyatakan rusak dan harus diganti. Ganti expansion valve dan receiver drier. Vacuum dan isi kembali refrigeran menggunakan alat ukur. Pe-riksa kerja AC dan performancenya.

dan pipa tekanan tinggi. Saluran yang dekat de-ngan daerah penyempitan akan terasa dingin.

drier atau kondenser buntu dan lain-lainProsedur Perbaikan: Setelah ditemukan kompon-

en yang buntu, ganti komponen dan receiver drier.Vacuum dan isi kembali sistem dengan refrigerankemudian periksa kerja AC dan performancenya.

Page 27: Document1

27

Tekanan sisi rendah - TINGGITekanan sisi tinggi - RENDAHKompresor berisik

- Reed Valve rusak atau komponen di dalam kom-

PROBLEM: Thermostatic Switch Tidak Berfungsi

Indikasi: Tekanan sisi rendah - NORMALTekanan sisi Tinggi - NORMALTekanan sisi rendah bekerja pada interval yang

Kemungkinan Penyebab Langkah Perbaikan

PROBLEM: Kerusakan Kompresor

Indikasi:

Kemungkinan Penyebab Langkah Perbaikan

presor rusak.Prosedur Perbaikan: Jika belt aus atau kendor,

ganti atau kencangkan belt dan periksa kembali performancenya dan perhatikan tekanan di gauge.Jika pemeriksaan kompresor diperlukan, semua refrigeran dikeluarkan dan kompresor dilepas dan dibongkar. Ganti komponen yang rusak atau gantikompresor. Jika ditemukan geram di dalam kom-presor, diperlukan flushing pada sistem. Receiverdrier harus diganti juga. Selalu memeriksa level oli di dalam kompresor setiap kali unit baru dipa-sang. Kompresor rotary memiliki reservoir oli yangterbatas. Oli tambahan harus ditambahkan pada instalasi baru. Kencangkan semua sambungan dan vacuum sistem. Isi kembali sistem dengan refrigeran menggunakan alat ukur. Periksa kerja dan per formance sistem.

lebih kecil dibanding kerja clutch kompresor le-bih sering terjadi dari biasanya. Hal ini menan-dakan thermostat diseting terlalu tinggi

- Tidak berfungsinya thermostat dikarenakan pema-sangan yang tidak benar.

Ganti switch thermostat. Ketika melepas thermostatyang lama, ganti dengan tipe yang sesuai. Hati-hatidalam melepas dan memasang thermostat serta pi-pa kapiler karena dapat merusaknya. Usahakan tu-be tidak rusak atau bengkok.

Posisikan pipa kapiler thermostat yang baru sede-kat mungkin dengan lokasi yang sama dan tempat-kan diantara sela-sela fin coil evaporator seperti yang lama. Sambung kabel elektriknya.

Page 28: Document1

28

PROBLEM: Condenser Tidak Berfungsi atau Sistem Overcharge

Indikasi:

Kemungkinan Penyebab Langkah Perbaikan

Tekanan sisi rendah - TINGGITekanan sisi tinggi - TINGGIUdara yang dihasilkan hangat.Hose tekanan tinggi dan saluran yang lain sangat panas.

Prosedur Perbaikan: Periksa komponen sistem pendingin engine, fan dan belt, kerja clutch fan dan radiator shutter. Periksa kondenser dari kotor-

- Kurangnya aliran udara yang melewati fin konden

an, serangga atau kotoran yang lain dan bersihkan jika perlu. Pastikan kondensor terpasang de-ngan kuat dan terdapat celah yang cukup (kira- 38 mm) antara kondensor dan radiator. Periksa tutup radiator dan sistem pendingin termasuk fan, clutch fan, belt dan radiator shutter. Ganti setiappart yang rusak dan kemudian periksa kembali kerja sistem AC, pembacaan gauge dan perfor-mance. Jika problem berlanjut, sistem mungkin overcharge. Keluarkan refrigeran dari sistem dan Isi kembali dengan equipment yang dilengkapi alat ukur untuk menentukan banyaknya refrigeran yang dimasukkan. Periksa kembali kerja AC, pem-

bacaan gauge dan performancenya. Jika pemba-caan gauge tidak berubah, semua refrigeran harus dikeluarkan dan flushing sistem. Kondenser mungkin sebagian sudah buntu, ganti kondensor. Recei-

ver drier juga harus diganti. Vacuum sistem dan isi kembali refrigeran. Periksa kerja dan perfor-formance AC.

ser.

Page 29: Document1

29

Schedule Preventive Maintenance untuk Sistem AC

TruckSerial Number:_________________

SiteUnit Number :_________________

Tanggal :_________________Hour Meter :_________________

Last Maintenance Check :_________________

Nama Mekanik :__________________

CATATAN: Kompresor harus dijalankan selama 5menit (Temperatur sekitar min 40°F) tiap bulan,supaya oli bersirkulasi dan komponen terlumasi.

KOMPONEN

Maintenance Interval

(bulan)

3 6 12 Done

1. Kompresor

Periksa abnormal noise

Periksa clutch puli

Periksa level oli

Jalankan sistem 5 menit

Periksa kekencangan belt

(80-100) pound; V-belt

Periksa kebocoran seal shaft

Periksa mounting braket

(kekencangan baut)

Periksa kelurusan clutchdengan crankshaft puli

(kurang lebih 0.06 in.)

Lakukan pemeriksaan tekanandengan gauge set manifold

2. Kondenser

Bersihkan kotoran, serangga,kotoran lainnya (dengan udarabertekanan).

bekerja.

Periksa inlet/outlet terhalangatau rusak

3. Receiver Drier

Periksa inlet dari kondensor(harus terasa panas saat di sentuh)

Ganti jika sistem terbuka

KOMPONEN

Maintenance Interval

(bulan)

3 6 12 Done

4. Expansion Valve

Periksa pipa kapiler jika digunakan (bocor, rusak dankendor)

X

5. Evaporator

Bersihkan kotoran, seranggadll pada fin (dengan udarabertekanan)

Periksa sambungan solderpada inlet/outlet (bocor)

Periksa saluran buang air

6. Komponen Lainya

(panas jika disentuh)

Periksa saluran suction

(dingin jika disentuh)

Periksa fiting, clamp dan hose

Periksa thermostat switchbekerja dengan baik

Outlet di kabin: 40°F s/d 50°F

Periksa semua sambungan kabel

Operasikan semua kontrolmanual bekerja dengan baik

Pastikan clutch bekerja

Pastikan engine clutch fan

Periksa saluran discharge