document1
TRANSCRIPT
![Page 1: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/1.jpg)
A. Judul
Rancang Bangun Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi Karya Darma (Studi
kasus: Koperasi Karya Darma).
B. Latar Belakang Masalah
Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah
pembangunan manusia seutuhnya yang bertujuan untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD
1945). Salah satu kebijakan pemerintah adalah dengan menetapkan suatu badan
usaha yang beradasarkan azas kekeluargaan yaitu koperasi. Koperasi harus
berperan sebagai organisasi yang dapat mengumpulkan dan membentuk kekuatan
ekonomi bersama-sama agar dapat meningkatkan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Dalam hal ini di Koperasi Simpan Pinjam Karya Darma Surabaya
merupakan salah satu badan usaha koperasi yang bergerak di bidang simpan
pinjam, yang melayani anggota khususnya dalam bidang pelayanan simpan
pinjam. Koperasi simpan pinjam Karya Darma pada saat ini memiliki jumlah
karyawan 15 orang dan anggota sebanyak 725 (berdasarkan data bulan
Desember). Dimana pengelolahan datanya pada saat ini masih menggunakan cara
manual dalam pengarsipan, pengolahan data, serta pembuatan laporan sehingga
masih terdapat keterlambatan dan ketidakakuratan dalam lalu lintas keluar
masuknya data maupun laporan daftar angsuran pinjaman koperasi. Untuk itu
koperasi ini memerlukan suatu sistem yang bisa menghasilkan informasi yang
1
![Page 2: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/2.jpg)
akurat dan teliti, sehingga keluar masuknya data dan laporan daftar angsuran
pinjaman koperasi dapat terekam dengan baik. Dengan adanya sistem ini,
diharapkan dapat semakin memudahkan pekerjaan seluruh pengurus koperasi.
Misalnya pada pengelolahan data anggota dan sulitnya mengatur proses keluar
masuknya iuran wajib, iuran pokok, dan iuran sukarela dari tiap anggota. Selain
itu seringnya kesalahan data yang berakibat fatal pada angsuran pembayaran
ketika terjadi peminjaman oleh peminjam yang telah melakukan peminjaman
sebelumnya seharusnya melunasi angsuran terlebih dahulu, akan tetapi sistem
yang ada dapat mengizinkan peminjaman berikutnya tanpa melakukan
pembayaran angsuran yang sebelumnya dan adanya beberapa anggota yang
terlambat dalam membayar angsuran.
Berdasarkan penjelasan di atas maka perlu dilakukan rancang bangun
sistem informasi simpan pinjam. Sistem tersebut menggunakan informasi berupa
data anggota, data transaksi simpan, data transaksi pinjam, data transaksi angsuran
dan data transaksi jurnal untuk menghasilkan laporan berupa data anggota,
laporan simpanan, laporan pinjaman, laporan angsuran, laporan kas koperasi, dan
laporan SHU. Dengan menggunakan sistem informasi simpan pinjam pada
koperasi karya darma dapat membantu untuk meningkatkan pelayanan
anggotanya serta menyimpan data atau dokumen penting lainnya yang harus
disimpan dengan baik sehingga penyajian informasi dalam mengelola pembuatan
laporan-laporan tersebut dapat disampaikan secara cepat dan akurat kepada pihak
manajemen.
2
![Page 3: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/3.jpg)
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas dapat disimpulkan
perumusan permasalahannya adalah
a. Bagaimana membuat sistem informasi simpan pinjam pada KSP Karya Darma
Surabaya yang dapat mengelolah transaksi dan laporan data anggota, laporan
simpanan, laporan pinjaman, laporan angsuran laporan kas dan laporan sisa
hasil usaha (SHU) secara cepat dan akurat.
b. Bagaimana membuat sistem informasi yang mampu mengurangi tingkat
kesalahan administrasi dalam pengarsipan, pengolahan data, serta pembuatan
laporan sehingga tidak terdapat keterlambatan dan ketidakakuratan dalam lalu
lintas keluar masuknya data maupun laporan daftar angsuran pinjaman
koperasi karena sistem yang tidak terintegrasi.
D. Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem ini menangani pengelolaan jumlah data anggota, pinjaman, simpanan,
dan pembayaran angsuran.
2. Laporan yang dihasilkan antara lain laporan data anggota, pinjaman,
simpanan, pembayaran angsuran, kas, sisa hasil usaha (SHU) serta laporan
berupa data anggota, laporan simpanan, laporan pinjaman, laporan angsuran,
laporan kas koperasi, dan laporan SHU.
3. Sistem menangani jumlah denda.
4. Sistem menangani neraca keuangan.
3
![Page 4: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/4.jpg)
E. Tujuan
Sesuai dengan permasalahan yang ada maka tujuan dari dibuatnya sistem
informasi ini adalah
a. sebuah sistem informasi simpan pinjam pada KSP Karya Darma Surabaya
yang mampu membantu mengelola transaksi dan laporan data anggota,
laporan simpanan, laporan pinjaman, laporan angsuran laporan kas dan
laporan sisa hasil usaha (SHU) secara cepat dan akurat.
b. Menghasilkan sebuah sistem administrasi atau pembukuan yang terintegrasi
dan mampu meminimalisir kesalahan administrasi atau pembukuan.
F. Landasan Teori
Sebagai acuan untuk menyelesaikan masalah dalam penyusunan tugas
akhir ini, dibutuhkan beberapa teori atau kajian pustaka, yaitu:
F.1. Koperasi
Menurut Ign.Sukamdiyo (1996), Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan sesuai dengan UU. No. 25 tahun
1992 tentang Perkoperasian Indonesia. Tujuan Koperasi adalah memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
4
![Page 5: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/5.jpg)
masyarakat yang maju adil makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
seutuhnya. Untuk mencapai tujuannya tidak terlepas dari prinsip-prinsip koperasi
yang salah satunya adalah ”Partisipasi Anggota dalam kegiatan ekonomi”.
Dimana para anggota memberikan konttribusi permodalan koperasi secara adil
dan melakukan pengawasan secara demokratis (terhadap modal tersebut).
Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi. Hal ini berarti
bahwa dalam kegiatannya koperasi turut mengambil bagian dari tercapainya
kehidupan ekonomi yang sejahtera baik bagi orang- orang yang menjadi anggota
maupun masyarakat sekitar. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan
bersama melakukan usaha dan kegiatan dibidang pemenuhan kebutuhan bersama
dari para anggotanya.
1. Landasan Koperasi
Untuk mendirikan koperasi yang kokoh perlu adanya landasan tertentu.
Landasan ini merupakan suatu dasar tempat berpijak yang memungkinkan
koperasi untuk tumbuh dan berdiri kokoh serta berkembang dalam pelaksanaan
usaha- usahanya untuk mencapai tujuan dan cita- citanya.
Landasan-landasan koperasi menurut UU tahun 1967 no. 12 dapat dibagi
menjadi:
a. Landasan Idiil
Landasan Idiil adalah dasar atau landasan yang digunakan dalam usaha untuk
mencapai cita-cita koperasi.Tujuan koperasi sama dengan tujuan bangsa
Indonesia yaitu mensejahterakan masyarakat dan mencapai masyarakat adil
dan makmur, maka landasan Idiil koperasi adalah PANCASILA.
5
![Page 6: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/6.jpg)
b. Landasan strukturil dan gerak koperasi
Landasan strukturil koperasi adalah tempat berpijak koperasi dalam susunan
hidup masyarakat. Landasan strukturil koperasi adalah UUD 1945 sedangkan
landasan gerak koperasi adalah pasal 33 ayat 1. Dengan demikian koperasi
merupakan perwujudan dari pasal 33 ayat 1 UUD 1945.
c. Landasan mental koperasi
Landasan mental koperasi adalah setia kawan dan kesadaran berpribadi.
Landasan itu tercermin dari kehidupan bangsa yang berbudaya yaitu gotong
royong, setia kawan merupakan landasan utama untuk bekerjasama
berdasarkan asas kekeluargaan.
2. Sendi-sendi koperasi
Adapun sendi-sendi dasar koperasi menurut UU koperasi tahun 1967 no.
dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Sifat keanggotaanya suka rela dan terbuka untuk setiap warga Negara
Indonesia, sifat suka rela mengandung pengertian bahwa setiap orang yang
masuk menjadi anggota koperasi harus berdasarkan kesadaran dan keyakinan
untuk secara aktif terlibat didalam koperasi. Sifat terbuka mempunyai arti
bahwa koperasi koperasi tidak boleh mengadakan pembatasan misalnya
pembatasan diskriminasi sosial, politik, ekonomi, maupun agama. Terbuka
juga punya arti koperasi terbuka untuk semua warga Indonesia yang ingin
masuk menjadi anggota koperasi.
b. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan
demokrasi dalam koperasi, rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi
6
![Page 7: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/7.jpg)
dalam koperasi. Rapat anggota harus benar-benar mewakili kehendak dan
keinginan anggota secara perorangan sehingga setiap anggota mempunyai
hak suara yang sama dalam pemgambilan keputusan dan anggota yang tidak
hadir tidak dapat diwakilkan suaranya kepada anggota lain.
c. Pembagian Sisa Hasil Usaha diatur menurut jasa masing-masing
anggota, pembagian sisa hasil usaha tidak berdasarkan modal yang
dimiliki tetapi berdasarkan jasa atau usaha kegiatannya dalam
penghidupan koperasi itu. Pembagian sisa hasil usaha diatur dalam anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga koperasi.
d. Adanya pembatasan bunga atas modal, bunga atas modal koperasi adalah
terbatas sesuai dengan keputusan rapat anggota sendiri. Modal koperasi
dapat dibentuk melalui:
1). Simpanan anggota seperti simpanan pokok, wajib, dan sukarela.
2). Cadangan yaitu sisa hasil usaha yang tidak dibagikan tetap disimpan
untuk cadangan.
3). Hasil penyusutan yaitu bagian sisa hasil usaha yang digunakan untuk
menutup penyusutan nilai dari harta milik koperasi yang telah
digunakan.
4). Pinjaman yaitu semua pinjaman yang diperoleh koperasi dari pihak
ketiga untuk menutup kebutuhan modal usaha.
SHU koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu
tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak
dalam satu tahun buku yang bersangkutan. (UU. No. 25 tahun 1992 tentang
7
![Page 8: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/8.jpg)
Perkoperasian Indonesia). Baik buruknya koperasi tidak ditentukan oleh besar
kecilnya SHU yang diperoleh. Akan tetapi sangat bergantung pada berapa besar
peningkatan pendapatan anggota dibandingkan sebelum menjadi anggota
koperasi. Bisa saja koperasi SHU-nya kecil, tetapi harga untuk anggota lebih
murah daripada harga bukan untuk anggota. Koperasi dengan kondisi seperti itu
dapat dikatakan lebih baik bila dibandingkan dengan koperasi yang SHU-nya
besar tetapi harga untuk anggota mahal, atau SHU-nya besar tetapi mayoritas
transaksinya dengan bukan anggota.
F.2. Teori Simpan Pinjam
Menurut Nini Widiyanti dan Sumindhi, (1998), Koperasi simpan pinjam
atau koperasi kredit adalah yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan
modal melalui tabungan-tabungan para anggotanya dengan cara yang mudah,
murah, cepat dan tepat untuk tujuan produktivitas dan kesejahteraan. Teori simpan
pinjam menjelaskan tentang pengertian sendiri dari simpan pinjam dan juga
penjelasan hal lainnya yang berkaitan dengan koperasi simpan pinjam pada
umumnya. Keterangan yang lebih lengkapnya adalah sebagai berikut:
a. Pengertian simpan pinjam
Menurut Tohar (2000:160) simpan pinjam adalah kegiatan menghimpun dan
menyalurkan dana melalui usaha simpan pinjam dari untuk anggota koperasi
maupun kepada koperasi dan anggota lainnya. Kegiatan usaha simpan pinjam
biasanya dilaksanakan oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) atau Unit
Simpan Pinjam (USP) pada sebuah koperasi.
b. Pendaftaran anggota baru
8
![Page 9: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/9.jpg)
Pendaftaran anggota baru terlebih dahulu mengisi formulir pendaftaran yang
telah disediakan dan harus diisi dengan benar. Dalam formulir anggota harus
mengisikan NIK, kantor calon anggota dinas, nama lengkap, alamat, dan
nomor telepon.
c. Simpanan
Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk membayar iuran simpanan pokok
dan wajib. Kedua iuran simpanan tersebut tidak bisa diambil selama menjadi
anggota koperasi dan hanya bisa diambil bila anggota sudah keluar dari
keanggotaan, sedangkan simpanan sukarela boleh diambil sewaktu-waktu.
Jenis simpanan pada koperasi pada umumnya adalah sebagai berikut:
1. Simpanan pokok adalah iuran yang dibayar sewaktu pertama kali
mendaftarkan diri menjadi anggota koperasi, dimana besarnya iuran
ditentukan oleh pihak koperasi. Pembayaran iuran simpanan pokok hanya
dilakukan satu kali selama menjadi anggota.
2. Simpanan wajib adalah iuran yang wajib dibayar setiap bulan selama
menjadi anggota koperasi, dimana besarnya iuran ditentukan oleh pihak
koperasi. Besar iuran wajib ditentukan oleh keputusan dan kebijakan dari
pihak koperasi tersebut sesuai prosedur yang ada.
3. Simpanan sukarela adalah iuran yang dibayar sesuai keinginan selama
menjadi anggota koperasi, dimana besarnya iuran dengan kemampuan
anggotanya (bersifat sukarela).
d. Pinjaman
9
![Page 10: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/10.jpg)
Pemberian kredit pinjaman merupakan jasa atau bisnis yang beresiko, karena
ada kemungkinan kredit yang diberikan tidak dapat tertagih/macet.
Sehubungan hal tersebut sudah menjadi keharusan bagi koperasi hanya
memberikan pinjaman kepada anggota yang layak dengan menseleksi setiap
usulan kredit. Adapun persyaratan bagi anggota yang ingin melakukan
transaksi pinjam, yaitu:
1. Setiap anggota koperasi mendapatkan pinjaman dalam bentuk uang
maupun barang. Khusus untuk pinjaman barang, penghitungan besarnya
ditentukan berdasarkan nilai harga jualnya.
2. Jumlah maksimal pinjaman yang diberikan kepada anggotanya ditentukan
oleh pihak koperasi, dimana besarnya adalah sama utnuk setiap
anggotanya.
3. Jangka waktu pinjaman tergantung dari berapa lama angsuran
(kesepakatan bersama dengan pihak koperasi), sedangkan bunga
pinjaman juga ditentukan berdasarkan kebijakan pihak koperasi.
Pinjaman dapat diangsur dalam beberapa periode, apabila terlambat membayar
angsuran maka dikenakan denda. Besar denda ditentukan berdasarkan kebijakan
pihak koperasi. Angsuran pinjaman yang harus dibayar oleh seorang peminjam
dipengaruhi oleh pokok pinjaman, jangka waktu pinjaman, dan tingkat suku
bunga yang ditentukan koperasi.
F.3. Pengertian SHU
Menurut pasal 45 ayat (1) UU No. 25/1992, adalah sebagai berikut :
10
![Page 11: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/11.jpg)
a. Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh
dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya
termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
b. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding
jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi,
serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan
koperasi, sesuai dengan keputusan rapat anggota.
c. Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota.
d. Penetapan besarnya pembagian kepada para anggota dan jenis serta
jumlahnya ditetapkan oleh rapat anggota sesuai dengan AD/ART koperasi.
e. Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung
besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan
pendapatan koperasi.
f. Semakin besar transaksi (usaha dan modal) anggota dengan koperasinya,
maka semakin besar SHU yang akan diterima.
F.4 Rumus Pembagian SHU
a. Menurut UU No. 25/1992 pasal 5 ayat 1 mengatakan bahwa “Pembagian
SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang
dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan
jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan
perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.
11
![Page 12: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/12.jpg)
b. Di dalam AD/ART koperasi telah ditentukan pembagian SHU sebagai
berikut: cadangan koperasi 40%, jasa anggota 40%, dana pengurus 5%, dana
karyawan 5%, dana pendidikan 5%, dana sosial 5%, dana pembangunan
lingkungan 5%.
c. Tidak semua komponen di atas harus diadopsi dalam membagi SHU-nya.
Hal ini tergantung dari keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat
anggota.
Rumus Perhitungan SHU
SHUA = JUA + JMA………………………………………………(4.1)
Di mana :
SHUA : Sisa Hasil Usaha Anggota
JUA : Jasa Usaha Anggota
JMA : Jasa Modal Anggota
SHU per anggota dengan model matematika
SHU = ((SP + SW + SS)) anggota / (SP + SW + SS) Total anggota )
X SHU dibagikan…………………………………………………(4.2)
Dimana :
SHU : Sisa Hasil Usaha
SP : Simpanan Pokok
SW : Simpanan Wajib
SS : Simpanan Sukarela
12
![Page 13: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/13.jpg)
F.5. Akuntansi
Menurut Purwaningsih (2001), dalam arti sebenarnya, akuntansi mengacu
pada dua hal yaitu kegunaan dan aktivitasnya. Pengertian yang menekankan pada
kegunaan akuntansi adalah suatu disiplin yang memberikan informasi pokok
mengenai pelaksanaan yang efisien dan evaluasi suatu organisasi. Sedangkan
pengertian yang menekankan aktivitas akuntansi adalah suatu aktivitas
mengumpulkan, menganalisa, mengklasifikan, mencatat, mengikhtisiarkan, dan
melaporkan hasil-hasil dari aktivitas ekonomi perusahaan sebagai informasi.
Menurut Mulyadi (2001:3) Sistem akuntansi adalah organisasi formulir,
catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan rperusahaan. Unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir,
catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan.
Menurut Mulyadi (2001:5) pengertian Formulir, Jurnal, Buku Besar, Buku
Pembantu dan Laporan sebagai berikut:
a) Formulir. Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi.
b) Jurnal. Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan data
lainnya.
c) Buku Besar. Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan
untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
13
![Page 14: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/14.jpg)
d) Buku Pembantu. Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening
pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening
tertentu dalam buku besar.
e) Laporan. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem
akuntansi.
1. Prinsip-prinsip Akuntansi
Prinsip-prinsip akuntansi hams dirumuskan oleh suatu badan yang
kompeten. Prinsip-prinsip akuntansi ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia
(IAD) yang merupakan satu-satunya badan yang berwenang untuk membuat
peraturan dibidang akuntansi.
a. Konsep Entintas, Konsep yang mendasar dalam akuntansi adalah entintas
atau kesatuan usaha yaitu suatu organisasi atau bagian dan organisasi yang
berdiri sendiri, terpisah dan organisasi lain atau individu lain. Konsep ini
penting artinya dalam menilai keadaan keuangan dan hasil usaha yang
dicapai suatu organisasi atau bagian organisasi.
b. Prinsip Obyektivitas, Catatan dan laporan akuntansi harus didasarkan
pada data yang bisa dipercaya atau diverifikasi (diperiksa kebenarannya)
sebagai laporan yang menyajikan informasi yang tepat dan berguna.
Catatan akuntansi harus didasarkan pada informasi dan kegiatan yang
didokumentasi dalam bentuk bukti yang obyektif.
14
![Page 15: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/15.jpg)
c. Prinsip Cost atau Biaya, Prinsip cost menetapkan bahwa harta atau jasa
yang dibeli atau diperoleh hams dicatat atas dasar biaya yang sesungguhnya.
2. Pengertian Laporan Keuangan Koperasi
Laporan keuangan koperasi adalah laporan yang disusun untuk
dapat menggambarkan posisi keuangan, sisa hasil usaha, dan kas koperasi
secara keseluruhan sebagai pertanggung jawaban atas pengelolaan koperasi yang
terutama ditujukan kepada anggota. Dalam laporan keuangan koperasi
terdapat laporan laba rugi, laporan laba rugi menyajikan hasil akhir yang disebut
SHU. SHU koperasi dapat berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk
anggota dan bukan anggota. Pada rapat anggota tahunan SHU ini diputuskan
untuk dibagi sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam UU dan anggaran
dasar koperasi.
Pemakai utama dari laporan keuangan koperasi adalah para anggota
koperasi itu sendiri serta para pejabat pembina, pemakai lain yang mempunyai
kepentingan terhadap koperasi adalah calon anggota koperasi, bank, dan kantor
pajak.
1. Tujuan pelaporan keuangan koperasi
Laporan keuangan koperasi dapat menyediakan informasi yang berguna
pemakai utama dan pemakai lainnya untuk:
a. Mengetahui manfaat yang diperoleh dengan menjadi anggota koperasi.
b. Mengetahui prestasi keuangan koperasi selama satu periode dengan SHU
15
![Page 16: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/16.jpg)
dan manfaat keanggotaan koperasi sebagai ukuran.
c. Mengetahui sumber daya ekonomis yang dimiliki koperasi.
d. Mengetahui transaksi, kejadian dan keadaan yang terjadi dalam koperasi
selama satu periode.
e. Mengetahui informasi penting lainnya yang mungkin dapat mempengaruhi
likuiditas dan solvabilitas dalam koperasi.
2. Laporan Tahunan Koperasi
Di samping laporan keuangan, dalam laporan tahunan koperasi perlu
disertakan pula acara RAT, tata tertib RAT, notulen RAT tahun sebelumnya,
organisasi dan manajemen, permodalan, kegiatan oprasional, rencana
kerja, anggaran pendapatan dan biaya tahun yang akan datang, dan lainnya
yang perlu disahkan dalam RAT. Laporan tahunan disamping terdiri dari
laporan pengurus juga disertakan laporan badan pemeriksa. Dengan adanya
hal-hal yang harus disampaikan oleh pengurus dalam RAT maka laporan
keuangan hanyalah merupakan bagian dan laporan pengurus dalam RAT.
F.4. Sistem Informasi
Sebelum merancang sistem perlu dikaji konsep dan definisi dari sistem.
Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005:47). Sistem informasi terdiri dari
input, proses, dan output, seperti yang terlihat pada Gambar 1 pada bagian proses
terdapat hubungan timbal bailk dengan 2 (dua) elemen, yaitu kontrol kinerja
sistem dan sumber-sumber penyimpanan data, baik berupa karakter-karakter huruf
maupun berupa numerik. Sekarang ini bentuk data bisa berupa suara atau audio
16
![Page 17: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/17.jpg)
maupun gambar atau video. Data ini diproses dengan metode-metode tertentu dan
menghasilkan output berupa informasi laporan maupun solusi dari proses yang
telah dijalankan.
Gambar 1 Proses Sistem Informasi
(Sumber: Herlambang dan Tanuwijaya, 2005)
Menurut Jogiyanto (1999:1) suatu sistem mempunyai karakteristik atau
sifat-sifat tertentu, karakteristik sistem disebutkan oleh Jogiyanto yaitu koponen
sistem (component), batasan sistem (boundary), lingkungan luar sistem
(environment), penghubung sistem (interface), masukan sistem (input), keluaran
sistem (output), pengolahan sistem (process) dan sasaran atau tujuan sistem
(goal). Sutabri (2004:3) mendefenisikan bahwa sistem adalah suatu kumpulan
atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi,
saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Keterkaitan
antara satu komponen dengan komponen lainnya dalam sistem informasi
bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang. Alur informasi
sangat diperlukan dalam sistem informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman
kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi.
17
![Page 18: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/18.jpg)
Sutabri (2004:36) membagi komponen-komponen yang saling berinteraksi
dalam sistem informasi terdiri dari:
1. Komponen masukan, yaitu data yang masuk ke dalam sistem informasi yang
dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Komponen model, yaitu komponen yang terdiri dari kombinasi prosedur,
logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data
yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk
menghasilkan keluaran yang diiginkan.
3. Komponen keluaran, yaitu komponen yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna.
4. Komponen teknologi, yaitu komponen yang digunakan untuk menerima
input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan
dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara
keseluruhan. Komponen ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu teknisi,
perangkat lunak dan perangkat keras.
5. Komponen basis data, merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan antara satu dengan lainnya. Basis data tersimpan dalam
perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
Data dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa dan digunakan
untuk keperluan penyediaan informasi.
G. Metodologi Penelitian
18
![Page 19: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/19.jpg)
Untuk membantu penyelesaian permasalahan dalam tugas akhir ini penulis
melakukan beberapa kegiatan, yaitu:
G.1. Model Pengembangan
Penelitian yang dilakukan ini nantinya akan menghasilkan suatu aplikasi
desktop yang dapat membantu pengguna. Model yang akan didesain dapat
digambarkan pada Gambar 2.
Gambar 2 Blok Diagram pada Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Karya
Dharma
Pada gambar 2 merupakan blok diagram dari sistem yang akan dibuat.
Terdapat beberapa inputan data yang terdiri dari data petugas, anggota, transaksi
simpan, transaksi pinjam, tranksaksi angsuran dan transaksi jurnal. Setelah
menginputkan data-data tersebut selanjutnya data akan diproses. Lima proses
utama yaitu proses pengelolaan anggota, peminjaman, penyimpanan, pengecekan
angsuran, dan pembuatan laporan. Setelah proses tersebut output yang dihasilkan
yaitu laporan data anggota, simpanan, pinjaman, angsuran, kas koperasi, dan
SHU.
19
![Page 20: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/20.jpg)
Gambar 3 Context Diagram Rancang Bangun Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi Karya Darma
Pada Gambar 3 menggambarkan proses rancangan sistem secara global.
Pada rancangan Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam ini terdapat tiga buah
External Entity yaitu ketua, bendahara, dan anggota. Terdapat 5 proses dalam
sistem ini, yaitu proses pengelolaan anggota, proses peminjaman, proses
penyimpanan, proses pengecekan angsuran dan proses pembuatan laporan yang
mencakup pembuatan laporan data anggota, pembuatan laporan peminjaman,
pembuatan laporan simpanan, pembuatan laporan angsuran, pembuatan laporan
kas koperasi dan pembuatan laporan SHU.
G.2. Prosedur Pengembangan
20
![Page 21: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/21.jpg)
Dalam prosedur pengembangan ini dilakukan aktivitas berupa analisis dan
perancangan sistem. Untuk membantu proses penyelesaian permasalahan ini,
maka dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
a. Penentuan Kebutuhan Sistem
Dalam proses pembuatan aplikasi ini perlu didukung oleh cara atau metode
tertentu serta beberapa tools yang akan sangat mendukung dalam penyelesaian
sistem. Beberapa tools yang akan digunakan dalam pembuatan aplikasi adalah
software power designer digunakan untuk menggambarkan data flow diagram
dan entity relational diagram yang digunakan dalam sistem ini. Pada
perancangan sistem flow menggunakan software Microsoft Office Visio 2003.
untuk membuat sebuah database yang langsung terintegrasi dengan aplikasi
desktop digunakan software Microsoft SQL Server 2005. Kemudian pada
pembuatan user interface dan pemrograman sistem digunakan Microsoft
Visual Studio 2005.
b. Studi Literatur
Kegiatan yang dilakukan berupa penelitian yang mengacu pada buku-buku
yang berkaitan dengan permasalahan. Studi pustaka dilakukan sebagai
langkah untuk mendapatkan informasi, teori yang diperlukan untuk
menyelesaikan sistem yang akan dibuat. Buku yang mendukung dalam
menyelesaikan sistem ini adalah buku mengenai sistem informasi akuntansi
dan buku mengenai pemrograman visual basic 2005.
c. Wawancara
21
![Page 22: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/22.jpg)
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data yang bersangkutan yaitu data
transaksi simpanan, transaksi pinjaman, transaksi angsuran pembayaran, selain
itu juga untuk mengetahui bagaimana proses penjualan hasil produksi.
Wawancara dilakukan terhadap bagian bersangkutan yaitu bagian bendahara.
d. Analisis data
Setelah diperoleh data yang diperlukan dari tahap wawancara yang telah
dilaksanakan sebelumnya, selanjutnya data-data yang telah diperoleh tersebut
di olah ke dalam system.
Dengan adanya analisa data membuatnya menjadi lebih jelas dan abstraksi
tersebut telah dijelaskan pada gambaran sistem informasi simpan pinjam pada
KSP “Karya Darma”.
G.3. Evaluasi
Prosedur pengujian dilakukan apabila proyek ini telah selesai dan
dilakukan proses implementasi dan evaluasi terhadap sistem. Untuk melakukan
implementasi dan evalusai diperlukan beberapa hal, yaitu:
G.3.1 Desain Uji Coba dan Subjek Uji Coba
Uji coba merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap dioperasikan.
Tahap uji coba terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :
1. Diuji coba oleh programmer, dengan melakukan pengujian berdasarkan:
22
![Page 23: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/23.jpg)
a. Uji Desain
Uji disain dimaksudkan untuk menguji kesesuaian antara desain program
dan desain sistem dengan permasalahan yang ada. Pengukuran uji desain
dapat dilihat dari kriteria sebagai berikut:
1. Kemudahan pengguna dalam menggunakan program.
2. Kecepatan data.
b. Uji Program
Uji program dapat dilakukan dengan cara memasukkan data-data transaksi
menggunakan metode black box testing. Pengukuran uji program
berdasarkan kriteria sebagai berikut:
1. Kecepatan data.
2. Keakuratan data antara data masukan dan data keluaran.
2. Diuji coba oleh pihak perusahaan dengan memberikan pelatihan atau training
kepada karyawan koperasi.
G.3.2. Jenis Data dan Instrumen Pengumpul Data
Jenis Data dan instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam tahap
ini antara lain dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Jenis data dan instrumen pengumpulan data
No
Variabel PenelitianSumber Data
Metode Pengumpulan data
Instrumen Pengumpulan data
1 Data trans simpanan Laporan Dokumentasi Dokumentasi2 Data trans pinjaman Laporan Dokumentasi Dokumentasi3 Data struktur organisasi Laporan Dokumentasi Dokumentasi4 Data trans angsuran Laporan Dokumentasi Dokumentasi
G.3.3 Analisis Hasil Uji Coba
23
![Page 24: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/24.jpg)
Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, maka akan dilakukan analisis
apakah aplikasi yang dibuat telah mampu memenuhi tujuan dari pembuatan tugas
akhir ini. Uji coba dilakukan dengan melibatkan angket kepada pihak-pihak yang
menggunakan aplikasi. Apabila prosentase keberhasilan sudah mencapai tingkat
yang telah diinginkan maka dapat dikatakan bahwa aplikasi yang dibangun sesuai
dengan hasil yang diharapkan.
H. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan pembuatan tugas akhir dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Jadwal kegiatanNO KEGIATAN Januari Februari Maret
2011 2011 2011
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Pustaka
2 Pengumpulan dan Analisa Data
3 Perancangan Sistem
4 Membuat Aplikasi
5 Testing dan Implementasi Sistem
6 Pembuatan Laporan Tugas Akhir
DAFTAR PUSTAKA
24
![Page 25: Document1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081404/5571fb1f49795991699402f9/html5/thumbnails/25.jpg)
Herlambang, Soendoro & Haryanto Tanuwijaya, 2005, Edisi Pertama, Sistem Informasi Konsep, Teknologi & Manajemen, Graha Ilmu, Surabaya.
Jogiyanto, 1999, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Tersutruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, ANDI Yogyakarta.
M. Tohar, 2000, Permodalan dan Perkreditan Koperasi, Kanisius, Yogyakarta.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.
Purwaningsih, Indah. 2001, Belajar Akuntansi Jilid 3, Erlangga, Jakarta.
Sukamdiyo Ign. 1996, Manajemen Koperasi Jilid 1 Edisi Tujuh, PT. Prenhallindo, Jakarta.
Sutabri, Tata. 2004, Analisa Sistem Informasi, ANDI Yogyakarta.
Widiyanti, Ninik dan Sumindhia YM, 1998, Koperasi dan Perekonomian Indonesia, Reika Cipta, Jakarta.
25