15126-42483-1-rv

Upload: siti-zakiyah

Post on 14-Apr-2018

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 15126-42483-1-RV

    1/16

    MANAJEMEN RISIKO

    KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

    PADA PROYEK INFRASTRUKTUR GEDUNG

    Uppit Yuliani

    Jl. Belly Gg. Mekar II No.40

    Cijantung Pasar Rebo Jakarta Timur 13730

    [email protected]

    ABSTRAK

    Masalah kecelakaan kerja di Indonesia masih tergolong tinggi. Pada 2010 tercatat kasus

    kecelakaan kerja sebanyak 65.000 kasus atau menurun dibanding 2009 yang mencapai

    96.314 kasus. Dari 96.314 kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia pada 2009,

    sebanyak 87.035 tenaga kerja sembuh total, 4.380 mengalami cacat fungsi, 2.713 cacat

    sebagian, 42 cacat total, dan 2.144 meninggal dunia (Suara Karya, 2011). Pada

    penelitian ini akan diteliti mengenai identifikasi risiko K3 , penilaian risiko K3 serta

    bagaimana tindakan pengendalian terhadap risiko K3 pada kegiatan proyek

    pembangunan infrastruktur gedung. Metode penilaian menggunakan matriks penilaian

    risiko yang bersumber dari AS/NZS 4360 : 2004 Risk Management Standard dan AS/NZS

    1SO 31000 : 2009. Dari penelitian ini diperoleh risiko tertinggi pada pekerjaan tanah

    adalah lifting material dengan service crane dengan variabel yaitu pekerja dan fasilitas

    tertimpa material dengan indeks risiko sebesar 5,88, pada pekerjaan pondasi

    pemasangan kerangka baja tulangan dengan variabel pekerja jatuh sebesar 5,35,

    pekerjaan struktur atas yaitu lifitng material dengan tower crane dengan variabel

    material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja sebesar 6,63, pekerjaan atap

    yaitu pemasangan plafon dengan risiko pekerja terjatuh dari ketinggian sebesar 5,02,

    pekerjaan dinding dan keramik dengan risiko tersengat listrik sebesar 5,24, pekerjaan

    plumbing yaitu instalasi plumbing dengan risiko pekerja terjatuh dari ketinggian sebesar

    5,27.

    Kata kunci: Manajemen risiko, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), AS/NZS

    4360:2004 dan AS/NZS ISO 31000:2009 Risk Management Standart

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/29/2019 15126-42483-1-RV

    2/16

    PENDAHULUAN

    Manajemen risiko menyangkut budaya, proses dan struktur dalam mengelola

    suatu risiko secara efektif dan terencana dalam suatu sistem manajemen yang baik.

    Manajemen risiko adalah bagian integral dari proses manajemen yang berjalan dalam

    perusahaan atau lembaga (ASNZS 4360:2004). Dalam aspek K3 kerugian berasal dari

    kejadian yang tidak diinginkan yang timbul dari aktivitas organisasi. Tanpa menerapkan

    manajemen risiko perusahaan dihadapkan dengan ketidakpastian. Manajemen tidak

    mengetahui apa saja bahaya yang dapat terjadi dalam organisasi atau perusahaannya

    sehingga tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Manajemen risiko K3 adalah

    suatu upaya mengelola risiko K3 untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak

    diinginkan secara komphrehensif, terencana dan terstruktur dalam suatu kesisteman

    yang baik (Ramli, 2010).

    Masalah kecelakaan kerja di Indonesia masih tergolong tinggi. Pada 2010

    tercatat kasus kecelakaan kerja sebanyak 65.000 kasus atau menurun dibanding 2009

    yang mencapai 96.314 kasus. Dari 96.314 kasus kecelakaan kerja yang terjadi di

    Indonesia pada 2009, sebanyak 87.035 tenaga kerja sembuh total, 4.380 mengalami

    cacat fungsi, 2.713 cacat sebagian, 42 cacat total, dan 2.144 meninggal dunia (Suara

    Karya, 2011). Selain itu, di Indonesia setiap tujuh detik terjadi satu kasus kecelakaan

    kerja (Warta Ekonomi, 2006).

    Adanya kemungkinan kecelakaan yang terjadi pada proyek konstruksi akan

    menjadi salah satu penyebab terganggunya atau terhentinya aktivitas pekerjaan proyek.

    Oleh karena itu, pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi diwajibkan untuk

    menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lokasi kerja

    dimana masalah keselamatan dan kesehatan kerja ini juga merupakan bagian dari

    perencanaan dan pengendalian proyek.

    PERUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan latar belakang yaitu semakin tingginya angka kecelakaan kerja di tempat

    kerja di Indonesia maka permasalahan yang akan diteliti pada penelitian ini adalah

    bagaimana mengidentifikasi, menilai, dan penanganan terhadap risiko K3 (Keselamatan

    dan Kesehatan Kerja) terhadap proyek konstruksi gedung mengingat masalah

  • 7/29/2019 15126-42483-1-RV

    3/16

    keselamatan dan kesehatan kerja ini juga merupakan bagian dari perencanaan dan

    pengendalian proyek.

    TUJUAN PENELITIAN

    Tujuan dari penulisan tesis ini adalah:

    1. Mengidentifikasi risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang terjadipada kegiatan proyek pembangunan infrastruktur gedung.

    2. Menilai risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang terjadi padakegiatan proyek pembangunan infrastruktur gedung.

    3. Memberikan pengendalian risiko terhadap risiko K3 (Keselamatan danKesehatan Kerja) pada kegiatan proyek pembangunan infrastruktur gedung.

    TINJAUAN PUSTAKA

    Proyek Infrastruktur

    Infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang menyediakan transportasi,

    pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik lain yang

    dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial ekonomi

    (Grigg, 1988).

    Gambar 1. Hubungan Antara Sistem Sosial, Ekonomi, Infrastruktur dan Lingkungan Alam

    Yang Harmoni

    Sumber : Robert (2003)

    Proyek Konstruksi Gedung

    Proyek konstruksi gedung terutama gedung bertingkat merupakan proyek yang cukup banyak

    mengandung risiko dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja. . Keselamatan kerja (K3)

    merupakan satu instrumen yang berfungsi untuk melindungi segala sesuatu yang

    berhubungan dengan pelaksanaan suatu proyek konstruksi meliputi SDM atau pekerja,

    perusahaan pelaksana pekerjaan, lingkungan atau ekosistem, hinga masyarakat di sekitar

    proyek dari bahaya maupun potensi bahaya yang dapat ditimbulkan akibat kecelakaan kerja

    (KIPRAH, Vol.31).

    Social

    Economic System

    Physical infrastructure

    Natural

  • 7/29/2019 15126-42483-1-RV

    4/16

    Manajemen Risiko

    Menurut AS/NZS 4360 Risk Management Standard, manajemen risiko adalah the culture,

    process, and structures that are directed towards the effective management of potential

    opportunities and adserve effects. Menurut standar AS/NZS 4360 tentang standar

    manajemen risiko, proses manajemen risiko mencakup langkah sebagai berikut dan dapat

    dilihat pada Gambar 2.

    Gambar 2.Proses dalam Manajemen Risiko AS/NZS 4360

    Sumber : Ramli (2010)

    Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

    Manajemen risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko K3 untuk mencegah terjadinya

    kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif, terencana dan terstruktur dalam suatukesisteman yang baik. Manajemen risiko K3 berkaitan dengan bahaya dan risiko yang ada di

    tempat kerja yang dapat menimbulkan kerugian bagi peusahaan (Ramli, 2010).

    Implementasi Manajemen Risiko K3

    Implementasi K3 dimulai dengan perencanaan yan baik dimulai dengan identifikasi

    bahaya, penilaian dan pengendalian risiko (HIRARC-> Hazard Identification, Risk

    Assessment, dan Risk Control). Penilaian Risiko menurut standar AS/NZS 4360,

    kemungkinan atau Likelihood diberi rentang antara suatu risiko yang jarang terjadi sampai

    dengan risiko yang terjadi setiap saat. Dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2

    Tabel 1. Ukuran Kualitatif dari likelihood Menurut Standar AS/NZS 4360

    Level Descriptor Uraian

    5 Almost Certain Dapat terjadi setiap saat

    4 Likely sering

    3 Possible Dapat terjadi sekali-sekali

    2 Unlikely Jarang

  • 7/29/2019 15126-42483-1-RV

    5/16

    1 RareHampir tidak pernah, sangat

    jarang terjadi

    Sumber : AS/NZS 4360, 3rd Edition The Australian And New Zealand Standard on

    Risk Management, Broadleaf Capital International Pty Ltd, NSW Australia

    Tabel 2. Ukuran Kualitatif dari consequencyMenurut Standar AS/NZS 4360

    Level Descriptor Uraian

    1 Insignificant Tidak terjadi cedera, kerugian finansial sedikit

    2 Minor Cedera ringan, kerugian finansial sedang

    3 ModerateCedera sedang, perlu penanganan medis,

    kerugian finansial besar

    4 MajorCedera berat > 1 orang, kerugian besar,

    gangguan produksi

    5 Catastrophic

    Fatal > 1 orang, kerugian sangat besar dan

    dampak sangat luas, terhentinya seluruh

    kegiatan

    Sumber : AS/NZS 4360, 3rd Edition The Australian And New Zealand Standard on

    Risk Management, Broadleaf Capital International Pty Ltd, NSW Australia

    Sedangkan Tabel 3 menunjukkan matriks analisa risikonya.

    Tabel 3 Matriks Analisa Risiko Secara Kualitatif

    Menurut Standar AS/NZS 4360

    Frekuensi

    risiko

    Dampak Risiko

    1 2 3 4 5

    5 H H E E E

    4 M H H E E

    3 L M H E E

    2 L L M H E

    1 L L M H H

    Sumber : Draper.R, AS/NZS 4360, Risk Management in Security Risk Anlaysis,

    Brisbane, Australia, ISMCPI

    Sedangkan pengendalian risiko menurut OHSAS 18001 memberikan pedoman pengendalian

    risiko yang lebih spesifik untuk bahaya K3 dengan pendekatan sebagai berikut :

    1) Eliminasi2) Substitusi3) Pengendalian teknis (Engineering Control)4) Administratif5) Diri (APD)

  • 7/29/2019 15126-42483-1-RV

    6/16

    METODE PENELITIAN

    Kerangka metode penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.

    TAHAP IDENTIFIKASI

    DAN STUDI PUSTAKA

    TAHAP ANALISIS

    TAHAP

    KESIMPULAN DAN

    SARAN

    Mulai

    Latar Belakang

    Perumusan Masalah

    Tujuan dan Manfaat

    -Survey (kuisioner)

    Analisis risiko

    Indeks risiko dan level risiko

    Upaya pengendalian risiko

    Indeks hasil pengendalian risiko (kuisioner)

    Kesimpulan dan saran

    Selesai

    TAHAP PENGUMPULAN

    Kajian literatur

    1. Pengkajian jurnal-jurnal, skripsi, tesis

    dan buku yang didapat untuk penentuanvariabel

    2. Wawancara untuk penentuan variabel

    3. Penentuan variabel

    -Variabel di uji validasi dan reliabilitas

    -Variabel Valid

    Gambar 3. Alur Metodologi Penelitian

  • 7/29/2019 15126-42483-1-RV

    7/16

    Studi Literatur

    Studi literatur dilakukan mulai dari proyek infrastruktur gedung, manajemen risiko,

    manajemen risiko K3, pencarian jenis pekerjaan yang menimbulkan risiko hingga bagaimana

    pengendaliannya pada proyek infrastruktur gedung. Studi literatur didapat dari buku, tesis

    dan berbagai macam jurnal mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Pengkajian

    literartur selanjutnya digunakan untuk penentuan variabel yang ada. Selain itu dilakukan

    wawancara terhadap salah satusafety officeryang ahli dalam K3 yang membantu melengkapi

    varibel yang ada. Keseluruhan studi literatur akan digunakan dalam membuat pertanyaan

    (kuisioner) yang akan diberikan kepada beberapa responden yang berpengalaman dalam

    proyek konstruksi gedung.

    Studi Lapangan

    Studi lain yang dilakukan selain studi lapangan dan teori-teori mengenai manajemen

    risiko pada kecelakaan kerja. Studi lapangan ini sangat penting untuk dilakukan karena tidak

    semua studi dan teori dari buku dapat dilaksanakan di lapangan secara keseluruhan. Bentuk

    studi lapangan yang dilakukan berupa datang ke A2K4 untuk bertemu dengan pakar,

    wawancara langsung dengan seorang safety officer dan penyebaran kuisioner kepada pihak

    penyelanggara K3 di beberapa perusahaan kontraktor yang menjadi sampling dalam

    penelitian ini serta beberapa responden yang sudah berpengalaman dalam hal K3 proyek

    konstruksi gedung.

    Kuisioner

    Pembuatan kuisioner adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengukur

    efektifitas program keselamatan kerja pada industri konstruksi, dimana dibuat berdasakan

    studi pustaka dan disesuaikan dengan studi lapangan. Metode observasi ini digunakan untuk

    mengukur risiko-risiko kecelakaan kerja yang ada serta pencegahan yang dilakukan. Hasildari kuisioner selanjutnya akan diuji validitas dan reliabilitas untuk menetukan seberapa

    validnya data. Jika semua variabel valid maka dapat dilanjutkan dengan mengolah data.

    Selanjutnya data nantinya akan ditabulasi sehingga menghasilkan indeks risiko yang nantinya

    akan menentukan risiko tertinggi dan level risiko dari yang tertinggi hingga terendah

    berdasarkan masing-masing pekerjaan konstruksi bangunan dan indeks pengendalian risiko

    yang nantinya menentukan hasil dari risiko sebelum dilakukan pengendalian dan setelah

    pengendalian.

  • 7/29/2019 15126-42483-1-RV

    8/16

    Adapun variabel penelitian yang ada adalah dapat dilihat pada Tabel 4.

    Tabel 4. Variabel Risiko

    NoRisiko

    Sumber

    Pekerjaan yang berisiko VariabelPekerjaan : Tanah

    1

    Galian tanah denganExcavator

    pekerja tertabrak alat excavator

    (Iman, 2007)tanah longsor/runtuhnya dinding samping

    Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian

    excavator menabrak fasilitas sekitar

    2 Lifting material denganservice crane

    Pekerja/fasilitas tertimpa material(Boedi, 2010)

    service crane menabrak pekerja/fasilitasPekerjaan : Pondasi

    3 Pengeboranalat drilling menabrak pekerja/fasilitas

    (Marsudi, 2008)

    pekerja jatuh ke dalam galian

    longsornya galian

    4pembuatan guide wall(diaphragm wall)

    alat clamshell menabrak fasilitas/pekerja

    pekerja jatuh ke galian

    5 Steel Fixing tangan pekerja terkena barbender

    (Iman, 2007)

    tangan pekerja terkena barbending

    6 Hot Work(welding,cutting)Pekerja terkena percikan api laskebakaran akibat tabung bocor

    gangguan pernafasan karena terkena asap

    las

    7 Pemasangan kerangkabaja tulangan

    pekerja jatuh

    (Budiono, 2007)

    kerangka jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas

    pekerja terhantam bagian baja yang sedangbergerak saat diangkat oleh crane menuju

    posisinya

    8Pengecoran

    pekerja jatuh dari ketinggian(Marsudi, 2008)

    pekerja terjatuh saat mendirikan cetakanbeton

    robohnya cetakan beton

    Pekerjaan : Struktur atas

    9Bongkar pasangscaffholding

    formwork collapse

    (Iman, 2007)pekerja jatuh dari ketinggian

    bekisting/scaffolding jatuh dan menimpapekerja/fasilitas

    pekerja terluka ketika bekerja

  • 7/29/2019 15126-42483-1-RV

    9/16

    Uji Validitas dan Reliabilitas Menggunakan SPSS

    a. Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen alat ukur telahmenjalankan fungsi ukurnya. Menurut Sekaran (2003) validitas menunjukkan ketepatan

    dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Sebuah item dikatakan valid

    bila r-hitung > r-tabel ( Wijaya, 2009). Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan denganbantuan program SPSS.

    b. Uji Realibilitas berkaitan dengan masalah adanya kepercayaan terhadap instrumen. Nilaikoefisien reliabilitas harus sesuai kriteria, yaitu lebih besar dari nilai r tabel dengan N=30

    dan taraf signifikan () = 0,05. Apabila memenuhi maka data tersebut memiliki tingkat

    reliabilitas yang baik, atau dengan kata lain data hasil kuisioner dapat dipercaya.

    10 Lifitng material dengantower crane

    Material terjatuh dari ketinggian danmenimpa pekerja

    pekerja terkena debu dan kotoran

    11

    Pembersihan debu dankotoran dengan

    compressorpadapekerjaan pelat lantai

    penyakit kulit dermatitis akibat debu-debu

    dan asap

    (Safety Officer,

    2011)

    Pekerjaan :Atap

    12 Pemasangan penutup atapgangguan pernapasan akibat pekerja

    terkena debu dari asbes (Safety Officer,

    2011)

    13 Pemasangan plafon pekerja/fasilitas terjatuh dari ketinggian

    Pekerjaan :Dinding dan keramik

    14 Pemasangan dinding danplesteran

    gangguan pernafasan akibat debu

    pasir/semen (Eddy, 1999)gangguan pernafasan akibat debu pada

    dinding

    15Pemasangan keramik

    pekerja terluka akibat terkena mesin potongkeramik

    (Safety Officer,2011)

    Tersengat listrik (Anggun, 2009)

    Pekerjaan : Plumbing

    16instalasi plumbing

    Pekerja terjatuh dari ketinggian

    (Iman, 2007)

    Pekerja tertimpa peralatan dari ketinggian

    Pekerja terluka ketika bekerja dengan pipa

    17instalasi listrik

    terdapat percikan api dan menimbulkankebakaran

    terkena sengatan listrik

  • 7/29/2019 15126-42483-1-RV

    10/16

    Uji Perbandingan Berpasangan

    Uji Wilcoxon digunakan untuk menganalisis hasil-hasil pengamatan yang berpasangan dari

    dua data apakah berbeda atau tidak. Dari uji ini akan dijelaskan mengenai perbandingan

    kedua data sehingga akan terlihat seberapa besar pengaruh dan perbedaan keduanya. Dengan

    demikian, performance risiko dapat diketahui dengan cara membandingkan kondisi

    objek penelitian sebelum dan sesudah diberikan pengendalian risiko.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Analisis Penilaian Risiko

    Risiko diformulasikan sebagai fungsi dari kemungkinan terjadi (likelihood) dan dampak

    negative (impact). Atau indeks risiko = probabilitas (Likelihood) x Dampak (Impact).

    Rata-rata peluang = 1Peluang

    Jumlah responden (n)

    n

    ..(1)

    Rata-rata dampak = 1Dampak

    Jumlah responden (n)

    n

    ..(2)

    Risiko = 1Peluang x Dampak

    Jumlah responden (n)

    n

    ...(3)

    Hasil Indeks Risiko

    Tabel 5 menunjukkan hasil perhitungan indeks risiko.

    Tabel 5 Hasil Perhitungan Indeks Risiko

    No

    Peristiwa Risiko (Risk Event)Rata-

    rata

    Peluang

    Rata-

    Rata

    Dampak

    Risiko

    (Peluang x

    Dampak)Kegiatan

    (Activity)Pertanyaan variabel

    Pekerjaan : Tanah

    1Galian tanah

    dengan Excavator

    1 pekerja tertabrak alat excavator 1.07 4.02 4,32

    2tanah longsor/runtuhnya dinding

    samping1.03 3.45 3.57

    3Pekerja/kendaraan terjatuh ke

    lubang galian1.22 3.43 4.20

    4excavator menabrak fasilitassekitar

    1.00 4.42 4.42

    2

    Lifting material

    dengan service

    crane

    5 Pekerja/fasilitas tertimpa material 1.44 4.08 5.88

    6service crane menabrak

    pekerja/fasilitas1.00 4.58 4.58

    Pekerjaan : Pondasi3 Pengeboran 7

    alat drilling menabrakpekerja/fasilitas

    1.30 2.91 3.79

  • 7/29/2019 15126-42483-1-RV

    11/16

    8 pekerja jatuh ke dalam galian 1.06 3.68 3.89

    9 longsornya galian 1.07 3.53 3.78

    4

    pembuatan guide

    wall (diaphragm

    wall)

    10alat clamshell menabrakfasilitas/pekerja

    1.04 3.83 4.01

    11 pekerja jatuh ke galian 1.12 4.35 4.86

    5 Steel Fixing12 tangan pekerja terkena barbender 1.58 2.77 4.39

    13 tangan pekerja terkena barbending 2.07 1.43 2.98

    6Hot Work

    (welding,cutting)

    14 Pekerja terkena percikan api las 1.37 2.08 2.84

    15 kebakaran akibat tabung bocor 1.07 4.07 4.40

    16gangguan pernafasan karena

    terkena asap las1.38 1.63 2.28

    7

    Pemasangan

    kerangka baja

    tulangan

    17 pekerja jatuh 1.10 4.85 5.35

    18kerangka jatuh dan menimpa

    pekerja/ fasilitas1.38 3.23

    4.42

    19

    pekerja terhantam bagian baja

    yang sedang bergerak saat

    diangkat oleh crane menujuposisinya

    1.03 4.13 4.28

    8 Pengecoran

    20 pekerja jatuh dari ketinggian 1.00 4.60 4.60

    21pekerja terjatuh saat mendirikan

    cetakan beton1.33 3.90 5.22

    22 robohnya cetakan beton 1.13 4.47 5.06

    Pekerjaan : Struktur atas

    9Bongkar pasang

    scaffholding

    23 formwork collapse 1.27 2.85 3.60

    24 pekerja jatuh dari ketinggian 1.18 4.90 5.78

    25bekisting/11caffolding jatuh dan

    menimpa pekerja/fasilitas1.45 3.38 4.91

    26 pekerja terluka ketika bekerja 1.95 2.33 4.53

    10

    Lifitng material

    dengan tower

    crane

    27Material terjatuh dari ketinggiandan menimpa pekerja

    1.35 4.92 6.63

    28 pekerja terkena debu dan kotoran 2.40 1.57 3.80

    11

    Pembersihan debudan kotoran

    dengan

    compressor pada

    pekerjaan pelat

    lantai

    29penyakit kulit dermatitis akibat

    debu-debu dan asap1.33 1.45 1.95

    Pekerjaan : Atap

    12

    Pemasangan

    penutup atap 30

    gangguan pernapasan akibat

    pekerja terkena debu dari asbes 1.35 1.60 2.15

    13

    Pemasangan

    plafon31

    pekerja/fasilitas terjatuh dari

    ketinggian1.03 4.85 5.02

    Pekerjaan : Dinding dan Keramik

    14

    Pemasangan

    dinding dan

    plesteran

    32gangguan pernafasan akibat debu

    pasir/semen2.18 1.47 3.23

    33gangguan pernafasan akibat debu

    pada dinding1.13 1.45 1.65

    15Pemasangan

    keramik

    34pekerja terluka akibat terkenamesin potong keramik

    1.85 2.33 4.33

    35 Tersengat listrik 1.57 3.33 5.24

    Pekerjaan : Plumbing

  • 7/29/2019 15126-42483-1-RV

    12/16

    16 instalasi plumbing

    36 Pekerja terjatuh dari ketinggian 1.07 4.93 5.27

    37Pekerja tertimpa peralatan

    plumbing1.00 4.45 4.45

    38terluka ketika bekerja dengan

    pipa2.35 1.45 3.41

    17 instalasi listrik39

    terdapat percikan api dan

    menimbulkan kebakaran 1.65 3.02 4.98

    40 terkena sengatan listrik 1.43 3.60 5.16

    Analisis Level Risiko

    Tabel 6 rangking indeks risiko berdasarkan pekerjaan

    Tabel 6. Hasil Perangkingan Berdasarkan PekerjaanKeterangan Kegiatan (Activity) Variabel Nilai

    Pekerjaan Tanah

    Variabel

    Tertinggi

    Lifting material dengan

    service crane

    Pekerja/fasilitas tertimpa

    material 5,88VariabelTerendah

    Galian tanah denganExcavator

    tanah longsor/runtuhnyadinding samping

    3,57

    Pekerjaan Pondasi

    VariabelTertinggi

    Pemasangan kerangka bajatulangan

    pekerja jatuh 5.35

    VariabelTerendah

    Hot Work (welding,cutting)Gangguan pernafasanakibat terkena asap las

    2,28

    Pekerjaan Struktur Atas

    VariabelTertinggi

    Lifitng material dengan towercrane

    Material terjatuh dariketinggian dan menimpapekerja

    6,63

    Variabel

    Terendah

    Pembersihan debu dan kotorandengan compressor padapekerjaan pelat lantai

    penyakit kulit dermatitisakibat debu-debu danasap

    1,95

    Pekerjaan Atap

    VariabelTertinggi

    Pemasangan plafonpekerja/fasilitas terjatuhdari ketinggian

    5,02

    VariabelTerendah

    Pemasangan penutup atapgangguan pernapasanakibat pekerja terkenadebu dari asbes

    2,15

    Pekerjaan Dinding dan Keramik

    VariabelTertinggi Pemasangan keramik Tersengat listrik 5,24

    VariabelTerendah

    Pemasangan dinding danplesteran

    gangguan pernafasanakibat debu pada dinding

    1,65

    Pekerjaan Plumbing

    VariabelTertinggi

    instalasi plumbingPekerja terjatuh dariketinggian

    5,27

    VariabelTerendah

    instalasi plumbingterluka ketika bekerjadengan pipa

    3,41

    Sedangkan berdasarkan Matriks Risiko AS/NZS 4360:2004 pada Tabel 7

  • 7/29/2019 15126-42483-1-RV

    13/16

    Tabel 7 Penggolongan Risiko Berdasarkan Matriks Risiko

    AS/NZS 4360:2004.

    NoPeristiwa Risiko (Risk Event) Risiko

    (Peluang x

    Dampak)

    Penggolongan

    MatriksKegiatan (Activity) Pertanyaan variabel

    Pekerjaan : Tanah

    1Galian tanah

    dengan Excavator

    1pekerja tertabrak alat excavator

    4.32H

    2tanah longsor/runtuhnya

    dinding samping3.57 H

    3Pekerja/kendaraan terjatuh ke

    lubang galian4.20 M

    4excavator menabrak fasilitas

    sekitar4.42 H

    2

    Lifting material

    dengan service

    crane

    5Pekerja dan fasilitas tertimpa

    material5.88 E

    6service crane menabrak

    pekerja/fasilitas4.58 H

    Pekerjaan : Pondasi

    3 Pengeboran

    7alat drilling menabrak

    pekerja/fasilitas3.79 M

    8pekerja jatuh ke dalam galian

    3.89H

    9longsornya galian

    3.78H

    4

    pembuatan guide

    wall (diaphragm

    wall)

    10alat clamshell menabrak

    fasilitas/pekerja4.01 H

    11pekerja jatuh ke galian

    4.86H

    5 Steel Fixing

    12tangan pekerja terkena

    barbender4.39 M

    13tangan pekerja terkena

    barbending 2.98L

    6Hot Work

    (welding,cutting)

    14Pekerja terkena percikan api

    las2.84 L

    15kebakaran akibat tabung bocor

    4.40H

    16gangguan pernafasan karena

    terkena asap las2.28 L

    7

    Pemasangan

    kerangka bajatulangan

    17pekerja jatuh

    5.35E

    18kerangka jatuh dan menimpa

    pekerja/ fasilitas4.42 M

    19

    pekerja terhantam bagian baja

    yang sedang bergerak saat

    diangkat oleh crane menuju

    posisinya 4.28

    H

    8 Pengecoran

    20pekerja jatuh dari ketinggian

    4.60 H

    21pekerja terjatuh saat

    mendirikan cetakan beton5.22 H

    22robohnya cetakan beton

    5.06H

    Pekerjaan : Struktur Atas

    9 Bongkar pasang 23 formwork collapse 3.60 M

  • 7/29/2019 15126-42483-1-RV

    14/16

    scaffholding

    24pekerja jatuh dari ketinggian

    5.78H

    25bekisting/scaffholding jatuh

    dan menimpa pekerja/fasilitas4.91 H

    26

    pekerja terluka ketika bekerja

    4.53 L

    10Lifitng material

    dengan tower crane

    27

    Material terjatuh dari

    ketinggian dan menimpa

    pekerja6.63 E

    28pekerja terkena debu dankotoran

    3.80 M

    11

    Pembersihan debu

    dan kotoran dengan

    compressor pada

    pekerjaan pelat

    lantai

    29penyakit kulit dermatitis akibat

    debu-debu dan asap1.95

    L

    Pekerjaan : Atap

    12

    Pemasangan

    penutup atap 30gangguan pernapasan akibat

    pekerja terkena debu dari asbes 2.15 L

    13 Pemasangan plafon 31pekerja/fasilitas terjatuh dari

    ketinggian5.02 E

    Pekerjaan : Dinding dan Keramik

    14

    Pemasangan

    dinding dan

    plesteran

    32gangguan pernafasan akibat

    debu pasir/semen3.23 L

    33gangguan pernafasan akibat

    debu pada dinding1.65 L

    15Pemasangan

    keramik

    34pekerja terluka akibat terkena

    mesin potong keramik4.33 L

    35 Tersengat listrik5.24

    H

    Pekerjaan : Plumbing

    16 instalasi plumbing

    36Pekerja terjatuh dari ketinggian

    5.27E

    37Pekerja tertimpa peralatan

    plumbing4.45 E

    38terluka ketika bekerja dengan

    pipa3.41 M

    17 instalasi listrik

    39terdapat percikan api danmenimbulkan kebakaran

    4.98 M

    40 terkena sengatan listrik 5.16 H

    Untuk menguji apakah pengendalian tersebut diatas memiliki pengaruh terhadap

    pengurangan risiko, dilakukan uji statistik SPSS menggunakan metode Uji Wilcoxon.

    Dimana kuisioner diberikan pada responden dengan asumsi telah dilakukan pengendalian

    risiko. Hasilnya adalah pada Tabel 8 hasil rank statistik uji Wilcoxon dan Tabel 9 hasil uji

    statistik uji Wilcoxon.

  • 7/29/2019 15126-42483-1-RV

    15/16

    Tabel 8 Hasil Rank Statistik Uji Wilcoxon

    H0 : Pengendalian risiko tidak mempunyai efek berarti pada perubahan nilai indeks risiko.

    H1 : Pengendalian risiko mempunyai efek berarti pada perubahan nilai indeks risiko

    Tabel 9 Hasil Uji Statistik Wilcoxon.

    Hasil: Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000 < dari alpha 0,005 maka H0 ditolak artinya pengendalian

    risiko memiliki efek berarti pada pengurangan nilai indeks risiko.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Berdasarkan pengolahan data dan analisa dalam penelitian ini, maka diperoleh

    kesimpulan sebagai berikut:

    1) Dari perkalian probabilitas risiko dan dampak risiko maka diperoleh nilai tertinggi daritotal indeks risiko, yaitu: pada pekerjaan struktur atas dengan kegiatan lifting material

    menggunakan tower crane terdapat risiko material terjatuh dari ketinggian dan

    menimpa pekerja dengan total indeks risiko sebesar 6,63 dan yang terendah yaitu pada

    pekerjaan dinding dan keramik dengan kegiatan pemasangan dinding dan plesteran

    variabel risiko yaitu gangguan pernapasan dengan indeks sebesar 1,65.

    2) Dari seluruh kegiatan juga diketahui rangking menurut standar AS/NZS 4360 makaterdapat 6 risiko yang tergolong Extreme Risk, 17 risiko tergolong High Risk, 8 risiko

    tergolongModerate Riskdan 9 risiko tergolongLow Risk.

    3) Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka diperoleh alternatif pengendalian risiko yangdapat dilakukan untuk mengurangi risiko yang ada menujuzero accidentadalah inspeksi

    K3 harian untuk semua peralatan sebelum dan sesudah digunakan, pemberian instruksi

    kepada para pekerja sebelum dan setelah melaksanakan pekerjaa serta adanya SOP

  • 7/29/2019 15126-42483-1-RV

    16/16

    (Standar Operational Prosedur) yang diperjelas dan dipasang di area kerja,

    pemasangan barrigation, traffic cone , rambu K3 dan lainnya untuk menghindari

    kecelakaan kerja. Uji perbandingan berpasangan Wilcoxon yang dilakukan pada

    perbandingan antara sebelum dan setelah pengendalian, terbukti bahwa pengendalian

    risiko berpengaruh mengurangi risiko menuju zero accident terlihat dari hasil Asymp.

    Sig. (2-tailed) 0,000 < dari alpha 0,005 maka H0 ditolak artinya pengendalian risiko

    memiliki efek berarti pada pengurangan nilai indeks risiko.

    K3 harus dibudayakan dan dilaksanakan sepenuhnya oleh para pekerja, stakeholder

    dan semua yang ada dalam sutu organisasi perusahaan atau proyek. Manajemen risiko K3

    harus menjamin adanya tindakan perbaikan kinerja dan budaya keselamatan secara

    berkesinambungan sehingga targetzero accidentdapat tercapai. Selain itu harus diberlakukan

    juga sistem reward and punishmentyang efektif untuk sistem manajemen risiko K3.

    DAFTAR PUSTAKA

    A.M Sugeng Budiono, Pengenalan Potensi Bahaya Industrial dan Analisis

    Kecelakaan Kerja,Majalah Balitfo, Rabu, 30 Mei 2007

    Anonymous, Construction Safety Conference-Building a Safer Nation,Journal of

    Construction and management, Professional Safety, April 2003,

    48,4,ABI/INFORM Global, 2003

    AS/NZS 4360 (2004), 3rd Edition The Australian And New Zealand Standard on Risk

    Management, Broadleaf Capital International Pty Ltd, NSW Australia.

    Bass, Lewis, Safety and LawJournal of Construction and Management, ISHN, Juni

    2007;41,6 ABI/INFORM Trade & Industry, 2007, P.85

    Chandra, Henry, P., 2007,Manajemen Risiko pada Kecelakaan Kerja di Proyek

    Konstruksi, Universitas Kristen Petra, Surabaya

    Hardono, Setyo, dkk., Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek Uji

    Coba Skala Penuh Jembatan Cable StayedUntuk Lalu Lintas Ringan Puslitbang

    Jalan dan Jembatan, Vol.26 No.1, 2009

    Husin, Albert Eddy, 1999, Pengaruh Penerapan Program K3 Terhadap Kinerja Proyek

    Konstruksi Bangunan Bertingkat di Jakarta, Universitas Indonesia

    ITS. 19 Maret 2011. Risiko dan Analisisnya. http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10720-Paper.pdfIshak, Aulia, Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dalam Upaya

    Meningkatkan Produktivitas KerjaDigitized by USU digital library, 2004

    Kementerian PU, 2005,Modul Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Bidang

    Konstruksi, Kementerian PU, Jakarta

    Ramli, Soehatman, 2010,Pedoman Praktis Manajemen Risiko dalam Prespektif K3

    OHS Risk Management, Dian Rakyat, Jakarta.

    Wicaksono, Iman.K., dan Singgih, Moses., Manajemen Risiko K3 (Keselamatan Dan

    Kesehatan Kerja) Pada Proyek Pembangunan Apartemen Puncak Permai Surabaya

    Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII, Program Studi MMT-ITS,

    Surabaya 5 Pebruari 2011