15 kebijakan anggaran dalam penyusunan apbn
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 15 Kebijakan Anggaran Dalam Penyusunan APBN
1/11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan wujud
pengelolaan keuangan negara yang ditetapkan setiap tahun dengan undang-
undang. APBN disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan
pemerintahan negara dan kemampuan menghimpun pendapatan negara dalamrangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara.
Struktur APBN secara garis besar terdiri atas anggaran pendapatan
anggaran belanja dan pembiayaan. Anggaran belanja dipergunakan untuk
keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan pusat dan pelaksanaan
perimbangan antara pemerintah pusat dan daerah. Anggaran pendapatan
dipergunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut dan bersumber
dari penerimaan pajak penerimaan bukan pajak dan hibah. !alam
menetapkan anggaran pendapatan dan belanja negara pemerintah selalu
menghadapi dua permasalahan yaitu de"isit atau surplus anggaran.
Anggaran de"isit adalah anggaran dengan belanja negara lebih besar
daripada pendapatan negara. !alam menutup de"isit anggaran tersebut
diperlukan pembiayaan yang bersumber dari luar pendapatan negara dan
hibah yaitu dari pembiayaan dalam negeri dan pembiayaan luar negeri.
Surplus anggaran terjadi apabila jumlah pendapatan negara yang diterima
lebih besar daripada belanja yang dikeluarkan pemerintah. !alam hal
anggaran diperkirakan surplus pemerintah pusat dapat mengajukan rencana
penggunaan surplus anggaran kepada !ewan Perwakilan #akyat (!P#).
Penyusunan anggaran pada hampir semua negara ditentukan oleh unsur-
unsur pengaruh politik yang terdapat pada negara tersebut. !i $ndonesia sejak
1
-
7/24/2019 15 Kebijakan Anggaran Dalam Penyusunan APBN
2/11
%&'&%&* sampai dengan %&&&+*** struktur APBN di $ndonesia
menggunakan konsep APBN berimbang dinamis (model T-Account) artinya
pendapatan sama dengan belanjanya. ,emudian mulai APBN +**% struktur
APBN menggunakan "ormat I-Account yang mana dalam "ormat ini
menerapkan konsep surplus atau de"isit anggaran.
Pemerintah $ndonesia dalam upayanya mendorong pertumbuhan
perekonomian menerapkan kebijakan de"isit anggaran yang artinya terdapat
selisih antara rencana pembelanjaan terhadap sisi pendapatan negara dengan
memperhatikan indikator-indikator ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi
tingkat in"lasi suku bunga surat perbendaharaan negara (SPN) bulan nilai
tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat harga minyak mentah $ndonesia
lifting minyak dan lifting gas dan parameter ekonomi penting seperti
olume konsumsi energi bersubsidi serta target penurunan tingkat
kemiskinan dan tingkat pengangguran.
1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas
penulis ingin membatasi ruang lingkup permasalahan mengenai kelebihan
dan kelemahan kebijakan anggaran yang digunakan sebagai pertimbangan
penyusunan APBN baik kebijakan anggaran de"isit (ekspansi") maupun
kebijakan anggaran surplus (kontrakti").
2
-
7/24/2019 15 Kebijakan Anggaran Dalam Penyusunan APBN
3/11
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kebijakan Fiskal
/enurut salah satu ahli ekonomi 0./. ,eynes berpendapat bahwa
kebijakan "iskal merupakan hal yang penting untuk mengatasi pengangguran
yang relati" serius. /elalui kebijakan ini pengeluaran agregat dapat ditambah
dan langkah ini akan menaikkan pendapatan nasional dan tingkat penggunaan
tenaga kerja. Secara ringkas /ankiw (+***) mende"inisikan kebijakan "iskal
sebagai 1The governments choice regarding levels of spending and taxation2
(pilihan pemerintah tentang tingkat pengeluaran dan perpajakan). Bila
diputuskan besarnya pengeluaran melampaui penerimaan maka kebijakan
"iskal akan berkaitan pula dengan aspek pinjamanutang%.
/enurut Sukirno (+**') mende"inisikan kebijakan "iskal adalah langkah-
langkah pemerintah untuk membuat perubahan-perubahan dalam sistem pajak
atau dalam perbelanjaannya dengan maksud untuk mengatasi masalah-
masalah ekonomi yang dihadapi. !ari sisi pajak jelas jika mengubah tari"
pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. 0ika pajak diturunkan
maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan
dapat meningkatkan jumlah output. !an sebaliknya kenaikan pajak akan
menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara
umum.
,ebijakan "iskal merupakan suatu kebijakan ekonomi dalam rangka
mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan
mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. 0adi kebijakan "iskal
mempunyai tujuan yang sama persis dengan kebijakan moneter.
Perbedaannya terletak pada instrument kebijakannnya. 0ika dalam kebijakan
moneter pemerintah mengendalikan jumlah uang yang beredar. Sedangkan
1 Subiyantoro, Heru. 2004. Kebijakan Fiskal: Pemikiran, Konsep, dan
Implementasi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, hal. 3.
3
-
7/24/2019 15 Kebijakan Anggaran Dalam Penyusunan APBN
4/11
dalam kebijakan "iskal pemerintah lebih menekankan pada pengaturan
pendapatan dan belanja pemerintah+.
Pada dasarnya kebijakan "iskal mempunyai tujuan untuk memengaruhi
jumlah total pengeluaran masyarakat pertumbuhan ekonomi dan jumlah
seluruh produksi masyarakat banyaknya kesempatan kerja dan
pengangguran tingkat harga umum dan in"lasi seta menstabilkan
perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang
beredar. Secara umum kebijakan "iskal ditujukan untuk memelihara stabilitas
ekonomi sehingga pendapatan nasional dapat ditingkatkan sesuai dengan
penggunaan sumber daya dan e"ekti"itas kegiatan masyarakat tanpa harus
mengabaikan redistribusi pendapatan dan upaya kesempatan kerja.
Pada dasarnya kebijakan "iskal dapat dibagi menjadi dua yaitu3
%) ,ebijakan 4iskal 5kspansi" (Anggaran !e"isit)
,ebijakan "iskal ekspansi" adalah kebijakan anggaran dengan cara
menyusun pengeluaran lebih besar daripada penerimaan. ,arena
pengeluaran lebih besar daripada penerimaan maka negara mengalami
de"isit (kekurangan) anggaran. Pada umumnya kebijakan anggaran de"isit
ditempuh pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.+) ,ebijakan 4iskal ,ontrakti" (Anggaran Surplus)
,ebijakan "iskal kontrakti" adalah kebijakan anggaran dengan cara
menyusun pengeluaran lebih kecil daripada penerimaan. ,ebijakan ini
umumnya dilakukan pemerintah untuk mencegah in"lasi. !engan
memperkecil jumlah pengeluaran (belanja) diharapkan jumlah permintaan
terhadap barang dan jasa tidak meningkat. 0ika permintaan terhadap
barang dan jasa tidak meningkat maka harga barang dan jasa juga tidak
akan naik ini berarti in"lasi bisa dicegah.
2.2 Kebijakan Anggaran Deisit
Berdasarkan peraturan pemerintah (PP) #epublik $ndonesia No. ++**
de"isit anggaran adalah selisih kurang antara pendapatan negara dan belanja
2 ahar!"a, Prathama. 200#. Pengantar Ilmu Ekonomi (Makroekonomi
dan Mikroekonomi). Jakarta: $emba%a Penerbit &akultas 'konomi (),
hal. 44*.
4
-
7/24/2019 15 Kebijakan Anggaran Dalam Penyusunan APBN
5/11
negara dalam tahun anggaran yang sama. 6yman dalam Nur"alah (+*%7)
mende"inisikan de"isit anggaran pemerintah sebagai kelebihan pengeluaran
pemerintah dari penerimaan pemerintah yang berupa pajak fee dan pungutan
retribusi yang diperoleh pemerintah.
Secara umum sebab-sebab terjadinya de"isit anggaran menurut #obert
Barro diantaranya3
%) /empercepat pertumbuhan ekonomi.
+) #endahnya daya beli masyarakat.
) Pemerataan pendapatan masyarakat.
7) /elemahnya nilai tukar.
8) Pengeluaran akibat krisis ekonomi.
') #ealisasi yang menyimpang dari rencana.) Pengeluaran karena in"lasi.
Besarnya de"isit anggaran ditentukan dalam persentase terhadap produk
!omestik Bruto (P!B) pada tahun anggaran yang bersangkutan. /enurut PP
No. ++** tersebut bahwa jumlah kumulati" de"isit APBN dan APB! tidak
melebihi persen dari P!B tahun bersangkutan. 9ntuk mengatasi de"isit
anggaran pemerintah dapat melakukan pinjaman yang besarnya tidak
melebihi '* persen dari P!B tahun bersangkutan.
,ebijakan anggaran de"isit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat
posisi pengeluaran negara lebih besar daripada posisi penerimaan negara
dalam satu tahun anggaran. ,ebijakan ini menjadi pilihan ketika tujuan
makro ekonomi dimaksudkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang
tinggi sehingga pemerintah lebih banyak melakukan pengeluaran (ekspansi").
Pada umumnya kebijakan anggaran de"isit dilakukan pada saat
perekonomian sedang mengalami resesi. :indakan yang dilakukan
pemerintah adalah dengan memperbesar pengeluaran pemerintah atau
mengurangi tingkat pajak. Pump-priming theory menyatakan bahwa
kebijakan de"isit anggaran diperlukan untuk mendorong kegiatan ekonomi
nasional agar perekonomian terhindar dari kondisi resesi yang
3 +uralah, -lam Septa., !kk. 2014. Kebijakan Defsit AP! "a#un
Anggaran $%&'. akalah. Jakarta: Sekolah /in%%i -kuntansi +e%ara,
hal. 4.
*
-
7/24/2019 15 Kebijakan Anggaran Dalam Penyusunan APBN
6/11
berkepanjangan7. ,ebijakan ini memungkinkan terciptanya lapangan kerja
(employment creation). 0ika lapangan kerja dapat diciptakan akan
meningkatkan daya beli masyarakat dan permintaan agregat meningkat. 6al
ini akan merangsang pengusaha untuk meningkatkan produksinya.
,enaikan permintaan agregat dapat juga terjadi melalui peningkatan
pengeluaran masyarakat. Pandangan ekonom ,eynesian menyatakan bahwa
kebijakan de"isit anggaran yang dibiayai dengan pemotongan pajak
menyebabkan wajib pajak merasa penghasilan setelah pajak meningkat.
Peningkatan pendapatan setelah pajak ini akan direspon dengan melakukan
pengeluaran yang lebih banyak. ,enaikan pengeluaran akan meningkatkan
permintaan terhadap barang dan jasa dan ini akan mendorong aktiitas
ekonomi.
,ebijakan anggaran de"isit memiliki dampak negati" terhadap
perekonomian. /ankiw (+***) mencatat tiga e"ek yang ditimbulkan oleh
pengeluaran pemerintah yang terlalu ekspansi". Pertama terjadinya ekspansi
di sektor moneter yang berujung pada peningkatan jumlah uang beredar
(in"lasi). ,edua jika tidak ditangani dengan baik akan berlanjut dengan
pelarian modal (capital flight) ke luar negeri. !i beberapa negara persentase
capital flight terhadap utang pemerintah menunjukkan angka cukup tinggi.
Bahkan ;ene
-
7/24/2019 15 Kebijakan Anggaran Dalam Penyusunan APBN
7/11
Pada umumnya kebijakan anggaran surplus adalah bentuk kebijakan
"iskal yang dilakukan saat perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang
mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.
:indakan yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan menurunkan
belanja negara atau menaikkan tingkat pajak yang bertujuan untuk
menurunkan daya beli masyarakat dan mengatasi in"lasi.
5kspansionary gap adalah suatu kondisi dimana output potensial ( Yf )
lebih kecil dibandingkan dengan output aktual ( Y
1 ). Adapun mekanisme
penurunan pengeluaran pemerintah (>) ataupun kenaikan pajak (:) terhadap
output (?) ditunjukkan pada gambar % di bawah ini.
$a%bar 1. K"r&a kebijakan iskal k'ntrakti
Pada gambar di atas dapat dijelaskan bahwa di saat pengeluaran
pemerintah ( G ) turun atau selisih pajak ( T ) naik maka akan
menggeser kura pengeluaran agregat ke bawah sehingga pendapatan akan
turun dari ( Y
1 ) menjadi ( Yf ).
@ara kerja anggaran surplus adalah kebalikan dari anggaran de"isit uang
yang didapat pemerintah dari pendapatan pajak lebih banyak dari yang
dibelanjakan pemerintah meman"aatkan selisihnya untuk melunasi beberapa
hutang pemerintah yang masih ada. Surplus anggaran akan menaikkan dana
-
7/24/2019 15 Kebijakan Anggaran Dalam Penyusunan APBN
8/11
pinjaman mengurangi suku bunga dan meningkatkan inestasi. $nestasi
yang lebih tinggi seterusnya dapat meningkatkan akumulasi modal dan
mempercepat pertumbuhan ekonomi.
2.( Kebijakan Pen)"s"nan APBN
Pemerintah dan !P# menetapkan bahwa APBN +*%8 disusun dengan
kebijakan de"isit yang diarahkan untuk memperkuat stimulus "iskal guna
mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan
dengan tetap mengendalikan resiko dan menjaga kesinambungan "iskal8.
angkah yang dilakukan dalam menjaga kesinambungan "iskal yaitu (%)
/engendalikan de"isit dalam batas aman melalui optimalisasi pendapatan
dan meningkatkan kualitas dan struktur belanja (+) Pengendalian rasio utang
terhadap P!B dan () /engendalikan rasio "iskal dalam batas aman.
Secara garis besar postur APBN perubahan +*%8 terdiri atas anggaran
pendapatan negara #p%.'=& triliun anggaran belanja negara #p%.&&7=&
triliun de"isit anggaran #p++8&+ triliun (%&* persen terhadap P!B) dan
pembiayaan de"isit APBN perubahan +*%8 direncanakan berasal dari sumber
pembiayaan dalam negeri sebesar #p+7787 triliun dan pembiayaan luar
negeri (neto) sebesar #p%='+ triliun'.
!alam APBN perubahan +*%8 pemerintah merencanakan penurunan
de"isit anggaran dari ++% persen menjadi %&* persen terhadap P!B.
Penurunan de"isit ini terutama ditujukan untuk menjaga ketahanan dan
kesinambungan "iskal. !engan penurunan de"isit tersebut pembiayaan
* +uralah, -lam Septa., !kk, op. 5it., hal. 10.
Kementerian Keuan%an 6Kemenkeu7. 201*. !ota Keuangan dan
anangan Anggaran Pendapatan dan elanja !egara Peruba#an
"a#un Anggaran $%&'. Jakarta: Kemenkeu, hal. 18.
#
-
7/24/2019 15 Kebijakan Anggaran Dalam Penyusunan APBN
9/11
anggaran juga mengalami penurunan dalam persentase yang sama yaitu *%
persen atau sebesar #p%&.&' miliar.
#ealisasi de"isit dalam periode +*%* hingga +*%7 selalu lebih rendah dari
target de"isit APBN perubahan=. 6al ini disebabkan karena beberapa "aktor
antara lain adalah realisasi pendapatan negara lebih besar dari target yang
ditetapkan sedangkan realisasi belanja negara lebih rendah bila dibandingkan
dengan alokasi anggaran. !engan kata lain realisasi pendapatan negara dan
realisasi belanja negara lebih rendah dari targetalokasi yang ditetapkan
namun persentase realisasi pendapatan negara lebih tinggi dibandingkan
dengan persentase realisasi belanja negara.
Permasalahan yang terkait dengan kebijakan de"isit anggaran dalam
penyusunan APBN di $ndonesia adalah belum tergunakan anggaran de"isit
secara maksimal. ,ebijakan ini seringkali menjadi percuma karena rendahnya
kemampuan pemerintah menyerap anggaran. Pada tahun +*%7 target de"isit
anggaran adalah sebesar +7* persen tetapi realisasi penyerapan anggaran
de"isit hanya sebesar ++' persen. ,erugian yang ditanggung $ndonesia bukan
hanya minimnya ekspansi karena rendahnya penyerapan anggaran de"isit
tetapi pada tidak produkti"nya utang pemerintah yang seharusnya dipakai
untuk membiayai de"isit.
Permasalahan kedua dan tidak kalah pentingnya adalah de"isit $ndonesia
masih belum terpakai untuk sektor produkti". Sebagian besar APBN
$ndonesia terpakai untuk belanja pegawai pembayaran bunga utang dana
alokasi umum dan subsidi energi.
)bi!, hal. *81.
# +uralah, -lam Septa., !kk, op. 5it., hal. 11.
9
-
7/24/2019 15 Kebijakan Anggaran Dalam Penyusunan APBN
10/11
BAB III
PENU*UP
!alam penyusunan APBN biasanya dihadapkan pada dua pilihan antara
kebijakan de"isit atau surplus. ,ebijakan de"isit menjadi pilihan ketika tujuan
ekonomi makro dimaksudkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang
tinggi sehingga pemerintah lebih banyak melakukan pengeluaran (ekspansi").
:etapi sebaliknya apabila tujuan anggaran adalah mengendalikan laju
pertumbuhan ekonomi maka pemerintah akan mengurangi pengeluarannnya
(kontrakti").
,ebijakan de"isit anggaran dalam penyusunan APBN merupakan
kebijakan yang tidak dapat dihindari untuk dilakukan. 6al ini disebabkan
karena pendapatan negara tumbuh lebih rendah daripada tingkat pengeluaran
terutama peningkatan pada sisi pengeluaran rutin pemerintah diharuskan
melakukan kebijakan ekspansi" dengan memperbesar pengeluaran yang
ditujukan untuk menggenjot sisi produksi sehingga meningkatkan
pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya untuk kesejahteraan rakyat.
!e"isit anggaran harus diarahkan pada mekanisme peman"aatan yaitu
jenis penggunaan dan kelembagaan yang menjamin e"ekti"itas
penggunaannya. Penggunaan de"isit anggaran untuk pembiayaan konsumsi
akan membahayakan perekonomian dalam jangka panjang. :etapi apabila
pembiayaan de"isit anggaran tersebut digunakan untuk memperluas kapasitas
produksi dan memperkuat anggaran tidak akan memberatkan generasi
mendatang.
DAF*A+ PUS*AKA
10
-
7/24/2019 15 Kebijakan Anggaran Dalam Penyusunan APBN
11/11
Algi"ari. :anpa tahun. Pengaruh Defisit Anggaran Pemerintah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. /akalah. ?ogyakarta3 S:$5 ?,PN.
,ementerian ,euangan ,emenkeuC. +*%8. ota !euangan dan "ancangan
Anggaran Pendapatan dan #elan$a egara Perubahan Tahun Anggaran
%&'(. 0akarta3 ,emenkeu.
/ankiw N. >regory. +***. Teori )akroekonomi Edisi !eempat. :erjemahan3
$mam Nurmawan. 0akarta3 5rlangga.
Nur"alah Alam Septa. dkk. +*%7. !ebi$akan Defisit AP# Tahun Anggaran
%&'(* )akalah. 0akarta3 Sekolah :inggi Akuntansi Negara.
Subiyantoro 6eru. +**7. !ebi$akan +iskal, Pemikiran !onsep danImplementasi. 0akarta3 Penerbit Buku ,ompas.
Sukirno Sadono. +**'. )akroekonomi Teori Pengantar. 0akarta3 P:. #aja
>ra"indo Persada.
Surjaningsih Ndari. dkk. +*%+.Dampak !ebi$akan +iskal Terhadap .utput dan
Inflasi. Buletin 5konomi /oneter dan Perbankan3 April +*%+.
Peraturan Pemerintah #epublik $ndonesia Nomor + :ahun +** :entang
Pengendalian 0umlah ,umulati" !e"isit Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja !aerah Serta 0umlah
,umulati" Pinjaman Pemerintah Pusat dan Pemerintah !aerah.
11