15 kebijakan anggaran dalam penyusunan apbn

Upload: husaini-hamdani

Post on 23-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 15 Kebijakan Anggaran Dalam Penyusunan APBN

    1/11

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan wujud

    pengelolaan keuangan negara yang ditetapkan setiap tahun dengan undang-

    undang. APBN disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan

    pemerintahan negara dan kemampuan menghimpun pendapatan negara dalamrangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara.

    Struktur APBN secara garis besar terdiri atas anggaran pendapatan

    anggaran belanja dan pembiayaan. Anggaran belanja dipergunakan untuk

    keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan pusat dan pelaksanaan

    perimbangan antara pemerintah pusat dan daerah. Anggaran pendapatan

    dipergunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut dan bersumber

    dari penerimaan pajak penerimaan bukan pajak dan hibah. !alam

    menetapkan anggaran pendapatan dan belanja negara pemerintah selalu

    menghadapi dua permasalahan yaitu de"isit atau surplus anggaran.

    Anggaran de"isit adalah anggaran dengan belanja negara lebih besar

    daripada pendapatan negara. !alam menutup de"isit anggaran tersebut

    diperlukan pembiayaan yang bersumber dari luar pendapatan negara dan

    hibah yaitu dari pembiayaan dalam negeri dan pembiayaan luar negeri.

    Surplus anggaran terjadi apabila jumlah pendapatan negara yang diterima

    lebih besar daripada belanja yang dikeluarkan pemerintah. !alam hal

    anggaran diperkirakan surplus pemerintah pusat dapat mengajukan rencana

    penggunaan surplus anggaran kepada !ewan Perwakilan #akyat (!P#).

    Penyusunan anggaran pada hampir semua negara ditentukan oleh unsur-

    unsur pengaruh politik yang terdapat pada negara tersebut. !i $ndonesia sejak

    1

  • 7/24/2019 15 Kebijakan Anggaran Dalam Penyusunan APBN

    2/11

    %&'&%&* sampai dengan %&&&+*** struktur APBN di $ndonesia

    menggunakan konsep APBN berimbang dinamis (model T-Account) artinya

    pendapatan sama dengan belanjanya. ,emudian mulai APBN +**% struktur

    APBN menggunakan "ormat I-Account yang mana dalam "ormat ini

    menerapkan konsep surplus atau de"isit anggaran.

    Pemerintah $ndonesia dalam upayanya mendorong pertumbuhan

    perekonomian menerapkan kebijakan de"isit anggaran yang artinya terdapat

    selisih antara rencana pembelanjaan terhadap sisi pendapatan negara dengan

    memperhatikan indikator-indikator ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi

    tingkat in"lasi suku bunga surat perbendaharaan negara (SPN) bulan nilai

    tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat harga minyak mentah $ndonesia

    lifting minyak dan lifting gas dan parameter ekonomi penting seperti

    olume konsumsi energi bersubsidi serta target penurunan tingkat

    kemiskinan dan tingkat pengangguran.

    1.2 Batasan Masalah

    Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas

    penulis ingin membatasi ruang lingkup permasalahan mengenai kelebihan

    dan kelemahan kebijakan anggaran yang digunakan sebagai pertimbangan

    penyusunan APBN baik kebijakan anggaran de"isit (ekspansi") maupun

    kebijakan anggaran surplus (kontrakti").

    2

  • 7/24/2019 15 Kebijakan Anggaran Dalam Penyusunan APBN

    3/11

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Kebijakan Fiskal

    /enurut salah satu ahli ekonomi 0./. ,eynes berpendapat bahwa

    kebijakan "iskal merupakan hal yang penting untuk mengatasi pengangguran

    yang relati" serius. /elalui kebijakan ini pengeluaran agregat dapat ditambah

    dan langkah ini akan menaikkan pendapatan nasional dan tingkat penggunaan

    tenaga kerja. Secara ringkas /ankiw (+***) mende"inisikan kebijakan "iskal

    sebagai 1The governments choice regarding levels of spending and taxation2

    (pilihan pemerintah tentang tingkat pengeluaran dan perpajakan). Bila

    diputuskan besarnya pengeluaran melampaui penerimaan maka kebijakan

    "iskal akan berkaitan pula dengan aspek pinjamanutang%.

    /enurut Sukirno (+**') mende"inisikan kebijakan "iskal adalah langkah-

    langkah pemerintah untuk membuat perubahan-perubahan dalam sistem pajak

    atau dalam perbelanjaannya dengan maksud untuk mengatasi masalah-

    masalah ekonomi yang dihadapi. !ari sisi pajak jelas jika mengubah tari"

    pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. 0ika pajak diturunkan

    maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan

    dapat meningkatkan jumlah output. !an sebaliknya kenaikan pajak akan

    menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara

    umum.

    ,ebijakan "iskal merupakan suatu kebijakan ekonomi dalam rangka

    mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan

    mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. 0adi kebijakan "iskal

    mempunyai tujuan yang sama persis dengan kebijakan moneter.

    Perbedaannya terletak pada instrument kebijakannnya. 0ika dalam kebijakan

    moneter pemerintah mengendalikan jumlah uang yang beredar. Sedangkan

    1 Subiyantoro, Heru. 2004. Kebijakan Fiskal: Pemikiran, Konsep, dan

    Implementasi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, hal. 3.

    3

  • 7/24/2019 15 Kebijakan Anggaran Dalam Penyusunan APBN

    4/11

    dalam kebijakan "iskal pemerintah lebih menekankan pada pengaturan

    pendapatan dan belanja pemerintah+.

    Pada dasarnya kebijakan "iskal mempunyai tujuan untuk memengaruhi

    jumlah total pengeluaran masyarakat pertumbuhan ekonomi dan jumlah

    seluruh produksi masyarakat banyaknya kesempatan kerja dan

    pengangguran tingkat harga umum dan in"lasi seta menstabilkan

    perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang

    beredar. Secara umum kebijakan "iskal ditujukan untuk memelihara stabilitas

    ekonomi sehingga pendapatan nasional dapat ditingkatkan sesuai dengan

    penggunaan sumber daya dan e"ekti"itas kegiatan masyarakat tanpa harus

    mengabaikan redistribusi pendapatan dan upaya kesempatan kerja.

    Pada dasarnya kebijakan "iskal dapat dibagi menjadi dua yaitu3

    %) ,ebijakan 4iskal 5kspansi" (Anggaran !e"isit)

    ,ebijakan "iskal ekspansi" adalah kebijakan anggaran dengan cara

    menyusun pengeluaran lebih besar daripada penerimaan. ,arena

    pengeluaran lebih besar daripada penerimaan maka negara mengalami

    de"isit (kekurangan) anggaran. Pada umumnya kebijakan anggaran de"isit

    ditempuh pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.+) ,ebijakan 4iskal ,ontrakti" (Anggaran Surplus)

    ,ebijakan "iskal kontrakti" adalah kebijakan anggaran dengan cara

    menyusun pengeluaran lebih kecil daripada penerimaan. ,ebijakan ini

    umumnya dilakukan pemerintah untuk mencegah in"lasi. !engan

    memperkecil jumlah pengeluaran (belanja) diharapkan jumlah permintaan

    terhadap barang dan jasa tidak meningkat. 0ika permintaan terhadap

    barang dan jasa tidak meningkat maka harga barang dan jasa juga tidak

    akan naik ini berarti in"lasi bisa dicegah.

    2.2 Kebijakan Anggaran Deisit

    Berdasarkan peraturan pemerintah (PP) #epublik $ndonesia No. ++**

    de"isit anggaran adalah selisih kurang antara pendapatan negara dan belanja

    2 ahar!"a, Prathama. 200#. Pengantar Ilmu Ekonomi (Makroekonomi

    dan Mikroekonomi). Jakarta: $emba%a Penerbit &akultas 'konomi (),

    hal. 44*.

    4

  • 7/24/2019 15 Kebijakan Anggaran Dalam Penyusunan APBN

    5/11

    negara dalam tahun anggaran yang sama. 6yman dalam Nur"alah (+*%7)

    mende"inisikan de"isit anggaran pemerintah sebagai kelebihan pengeluaran

    pemerintah dari penerimaan pemerintah yang berupa pajak fee dan pungutan

    retribusi yang diperoleh pemerintah.

    Secara umum sebab-sebab terjadinya de"isit anggaran menurut #obert

    Barro diantaranya3

    %) /empercepat pertumbuhan ekonomi.

    +) #endahnya daya beli masyarakat.

    ) Pemerataan pendapatan masyarakat.

    7) /elemahnya nilai tukar.

    8) Pengeluaran akibat krisis ekonomi.

    ') #ealisasi yang menyimpang dari rencana.) Pengeluaran karena in"lasi.

    Besarnya de"isit anggaran ditentukan dalam persentase terhadap produk

    !omestik Bruto (P!B) pada tahun anggaran yang bersangkutan. /enurut PP

    No. ++** tersebut bahwa jumlah kumulati" de"isit APBN dan APB! tidak

    melebihi persen dari P!B tahun bersangkutan. 9ntuk mengatasi de"isit

    anggaran pemerintah dapat melakukan pinjaman yang besarnya tidak

    melebihi '* persen dari P!B tahun bersangkutan.

    ,ebijakan anggaran de"isit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat

    posisi pengeluaran negara lebih besar daripada posisi penerimaan negara

    dalam satu tahun anggaran. ,ebijakan ini menjadi pilihan ketika tujuan

    makro ekonomi dimaksudkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang

    tinggi sehingga pemerintah lebih banyak melakukan pengeluaran (ekspansi").

    Pada umumnya kebijakan anggaran de"isit dilakukan pada saat

    perekonomian sedang mengalami resesi. :indakan yang dilakukan

    pemerintah adalah dengan memperbesar pengeluaran pemerintah atau

    mengurangi tingkat pajak. Pump-priming theory menyatakan bahwa

    kebijakan de"isit anggaran diperlukan untuk mendorong kegiatan ekonomi

    nasional agar perekonomian terhindar dari kondisi resesi yang

    3 +uralah, -lam Septa., !kk. 2014. Kebijakan Defsit AP! "a#un

    Anggaran $%&'. akalah. Jakarta: Sekolah /in%%i -kuntansi +e%ara,

    hal. 4.

    *

  • 7/24/2019 15 Kebijakan Anggaran Dalam Penyusunan APBN

    6/11

    berkepanjangan7. ,ebijakan ini memungkinkan terciptanya lapangan kerja

    (employment creation). 0ika lapangan kerja dapat diciptakan akan

    meningkatkan daya beli masyarakat dan permintaan agregat meningkat. 6al

    ini akan merangsang pengusaha untuk meningkatkan produksinya.

    ,enaikan permintaan agregat dapat juga terjadi melalui peningkatan

    pengeluaran masyarakat. Pandangan ekonom ,eynesian menyatakan bahwa

    kebijakan de"isit anggaran yang dibiayai dengan pemotongan pajak

    menyebabkan wajib pajak merasa penghasilan setelah pajak meningkat.

    Peningkatan pendapatan setelah pajak ini akan direspon dengan melakukan

    pengeluaran yang lebih banyak. ,enaikan pengeluaran akan meningkatkan

    permintaan terhadap barang dan jasa dan ini akan mendorong aktiitas

    ekonomi.

    ,ebijakan anggaran de"isit memiliki dampak negati" terhadap

    perekonomian. /ankiw (+***) mencatat tiga e"ek yang ditimbulkan oleh

    pengeluaran pemerintah yang terlalu ekspansi". Pertama terjadinya ekspansi

    di sektor moneter yang berujung pada peningkatan jumlah uang beredar

    (in"lasi). ,edua jika tidak ditangani dengan baik akan berlanjut dengan

    pelarian modal (capital flight) ke luar negeri. !i beberapa negara persentase

    capital flight terhadap utang pemerintah menunjukkan angka cukup tinggi.

    Bahkan ;ene

  • 7/24/2019 15 Kebijakan Anggaran Dalam Penyusunan APBN

    7/11

    Pada umumnya kebijakan anggaran surplus adalah bentuk kebijakan

    "iskal yang dilakukan saat perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang

    mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.

    :indakan yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan menurunkan

    belanja negara atau menaikkan tingkat pajak yang bertujuan untuk

    menurunkan daya beli masyarakat dan mengatasi in"lasi.

    5kspansionary gap adalah suatu kondisi dimana output potensial ( Yf )

    lebih kecil dibandingkan dengan output aktual ( Y

    1 ). Adapun mekanisme

    penurunan pengeluaran pemerintah (>) ataupun kenaikan pajak (:) terhadap

    output (?) ditunjukkan pada gambar % di bawah ini.

    $a%bar 1. K"r&a kebijakan iskal k'ntrakti

    Pada gambar di atas dapat dijelaskan bahwa di saat pengeluaran

    pemerintah ( G ) turun atau selisih pajak ( T ) naik maka akan

    menggeser kura pengeluaran agregat ke bawah sehingga pendapatan akan

    turun dari ( Y

    1 ) menjadi ( Yf ).

    @ara kerja anggaran surplus adalah kebalikan dari anggaran de"isit uang

    yang didapat pemerintah dari pendapatan pajak lebih banyak dari yang

    dibelanjakan pemerintah meman"aatkan selisihnya untuk melunasi beberapa

    hutang pemerintah yang masih ada. Surplus anggaran akan menaikkan dana

  • 7/24/2019 15 Kebijakan Anggaran Dalam Penyusunan APBN

    8/11

    pinjaman mengurangi suku bunga dan meningkatkan inestasi. $nestasi

    yang lebih tinggi seterusnya dapat meningkatkan akumulasi modal dan

    mempercepat pertumbuhan ekonomi.

    2.( Kebijakan Pen)"s"nan APBN

    Pemerintah dan !P# menetapkan bahwa APBN +*%8 disusun dengan

    kebijakan de"isit yang diarahkan untuk memperkuat stimulus "iskal guna

    mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan

    dengan tetap mengendalikan resiko dan menjaga kesinambungan "iskal8.

    angkah yang dilakukan dalam menjaga kesinambungan "iskal yaitu (%)

    /engendalikan de"isit dalam batas aman melalui optimalisasi pendapatan

    dan meningkatkan kualitas dan struktur belanja (+) Pengendalian rasio utang

    terhadap P!B dan () /engendalikan rasio "iskal dalam batas aman.

    Secara garis besar postur APBN perubahan +*%8 terdiri atas anggaran

    pendapatan negara #p%.'=& triliun anggaran belanja negara #p%.&&7=&

    triliun de"isit anggaran #p++8&+ triliun (%&* persen terhadap P!B) dan

    pembiayaan de"isit APBN perubahan +*%8 direncanakan berasal dari sumber

    pembiayaan dalam negeri sebesar #p+7787 triliun dan pembiayaan luar

    negeri (neto) sebesar #p%='+ triliun'.

    !alam APBN perubahan +*%8 pemerintah merencanakan penurunan

    de"isit anggaran dari ++% persen menjadi %&* persen terhadap P!B.

    Penurunan de"isit ini terutama ditujukan untuk menjaga ketahanan dan

    kesinambungan "iskal. !engan penurunan de"isit tersebut pembiayaan

    * +uralah, -lam Septa., !kk, op. 5it., hal. 10.

    Kementerian Keuan%an 6Kemenkeu7. 201*. !ota Keuangan dan

    anangan Anggaran Pendapatan dan elanja !egara Peruba#an

    "a#un Anggaran $%&'. Jakarta: Kemenkeu, hal. 18.

    #

  • 7/24/2019 15 Kebijakan Anggaran Dalam Penyusunan APBN

    9/11

    anggaran juga mengalami penurunan dalam persentase yang sama yaitu *%

    persen atau sebesar #p%&.&' miliar.

    #ealisasi de"isit dalam periode +*%* hingga +*%7 selalu lebih rendah dari

    target de"isit APBN perubahan=. 6al ini disebabkan karena beberapa "aktor

    antara lain adalah realisasi pendapatan negara lebih besar dari target yang

    ditetapkan sedangkan realisasi belanja negara lebih rendah bila dibandingkan

    dengan alokasi anggaran. !engan kata lain realisasi pendapatan negara dan

    realisasi belanja negara lebih rendah dari targetalokasi yang ditetapkan

    namun persentase realisasi pendapatan negara lebih tinggi dibandingkan

    dengan persentase realisasi belanja negara.

    Permasalahan yang terkait dengan kebijakan de"isit anggaran dalam

    penyusunan APBN di $ndonesia adalah belum tergunakan anggaran de"isit

    secara maksimal. ,ebijakan ini seringkali menjadi percuma karena rendahnya

    kemampuan pemerintah menyerap anggaran. Pada tahun +*%7 target de"isit

    anggaran adalah sebesar +7* persen tetapi realisasi penyerapan anggaran

    de"isit hanya sebesar ++' persen. ,erugian yang ditanggung $ndonesia bukan

    hanya minimnya ekspansi karena rendahnya penyerapan anggaran de"isit

    tetapi pada tidak produkti"nya utang pemerintah yang seharusnya dipakai

    untuk membiayai de"isit.

    Permasalahan kedua dan tidak kalah pentingnya adalah de"isit $ndonesia

    masih belum terpakai untuk sektor produkti". Sebagian besar APBN

    $ndonesia terpakai untuk belanja pegawai pembayaran bunga utang dana

    alokasi umum dan subsidi energi.

    )bi!, hal. *81.

    # +uralah, -lam Septa., !kk, op. 5it., hal. 11.

    9

  • 7/24/2019 15 Kebijakan Anggaran Dalam Penyusunan APBN

    10/11

    BAB III

    PENU*UP

    !alam penyusunan APBN biasanya dihadapkan pada dua pilihan antara

    kebijakan de"isit atau surplus. ,ebijakan de"isit menjadi pilihan ketika tujuan

    ekonomi makro dimaksudkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang

    tinggi sehingga pemerintah lebih banyak melakukan pengeluaran (ekspansi").

    :etapi sebaliknya apabila tujuan anggaran adalah mengendalikan laju

    pertumbuhan ekonomi maka pemerintah akan mengurangi pengeluarannnya

    (kontrakti").

    ,ebijakan de"isit anggaran dalam penyusunan APBN merupakan

    kebijakan yang tidak dapat dihindari untuk dilakukan. 6al ini disebabkan

    karena pendapatan negara tumbuh lebih rendah daripada tingkat pengeluaran

    terutama peningkatan pada sisi pengeluaran rutin pemerintah diharuskan

    melakukan kebijakan ekspansi" dengan memperbesar pengeluaran yang

    ditujukan untuk menggenjot sisi produksi sehingga meningkatkan

    pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya untuk kesejahteraan rakyat.

    !e"isit anggaran harus diarahkan pada mekanisme peman"aatan yaitu

    jenis penggunaan dan kelembagaan yang menjamin e"ekti"itas

    penggunaannya. Penggunaan de"isit anggaran untuk pembiayaan konsumsi

    akan membahayakan perekonomian dalam jangka panjang. :etapi apabila

    pembiayaan de"isit anggaran tersebut digunakan untuk memperluas kapasitas

    produksi dan memperkuat anggaran tidak akan memberatkan generasi

    mendatang.

    DAF*A+ PUS*AKA

    10

  • 7/24/2019 15 Kebijakan Anggaran Dalam Penyusunan APBN

    11/11

    Algi"ari. :anpa tahun. Pengaruh Defisit Anggaran Pemerintah Terhadap

    Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. /akalah. ?ogyakarta3 S:$5 ?,PN.

    ,ementerian ,euangan ,emenkeuC. +*%8. ota !euangan dan "ancangan

    Anggaran Pendapatan dan #elan$a egara Perubahan Tahun Anggaran

    %&'(. 0akarta3 ,emenkeu.

    /ankiw N. >regory. +***. Teori )akroekonomi Edisi !eempat. :erjemahan3

    $mam Nurmawan. 0akarta3 5rlangga.

    Nur"alah Alam Septa. dkk. +*%7. !ebi$akan Defisit AP# Tahun Anggaran

    %&'(* )akalah. 0akarta3 Sekolah :inggi Akuntansi Negara.

    Subiyantoro 6eru. +**7. !ebi$akan +iskal, Pemikiran !onsep danImplementasi. 0akarta3 Penerbit Buku ,ompas.

    Sukirno Sadono. +**'. )akroekonomi Teori Pengantar. 0akarta3 P:. #aja

    >ra"indo Persada.

    Surjaningsih Ndari. dkk. +*%+.Dampak !ebi$akan +iskal Terhadap .utput dan

    Inflasi. Buletin 5konomi /oneter dan Perbankan3 April +*%+.

    Peraturan Pemerintah #epublik $ndonesia Nomor + :ahun +** :entang

    Pengendalian 0umlah ,umulati" !e"isit Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja !aerah Serta 0umlah

    ,umulati" Pinjaman Pemerintah Pusat dan Pemerintah !aerah.

    11