15-28
DESCRIPTION
15TRANSCRIPT
15. Influent Stream / Losing Stream
Merupakan aliran sungai yang menerima pasokan air yang berasal dari solum tanah dalam
area DAS yang bersangkutan.
16. Base Flow
Aliran dasar (Base flow) adalah bagian curah hujan yang mengalami infiltrasi dan
perkolasi masuk dalam tampungan air tanah dan kealur sungai sebagai rembesan mata
air.
17. Perkolasi
Perkolasi adalah proses mengalirnya air ke bawah secara gravitasi dari suatu lapisan
tanah ke lapisan di bawahnya, sehingga mencapai permukaan air tanah pada lapisan
jenuh air. Tes perkolasi ini bertujuan untuk menentukan besarnya luas medan
peresapan yang diperlukan untuk suatu jenis tanah dari tempat percobaan. Semakin
besar daya resap tanah, maka semakin kecil luas daerah peresapan yang diperlukan
untuk sejumlah air tertentu. Mengingat setiap daerah memiliki jenis tanah yang
berbeda maka daya resap tanahnya juga akan berbeda pula.
18. Water Surplus
Water Surplus didefinisikan sebagai curah hujan yang telah mengalami
evapotranspirasi dan mengisi soil storage (SS). Water Surplus secara langsung
berpengaruh pada infiltrasi / perkolasi dan total run – off yang merupakan komponen
dari debit .
Persamaan Water Surplus (WS) adalah sebagai berikut :
WS = (P – Ea) + SS
19. Strom Run Off
Air aliran permukaan atau run off adalah bagian dari curah hujan yang mengalir di
atas perkaan tanah yang menuju ke sungai, danau dan lautan. Sebagian dari air tidak
sempat meresap ke dalam tanah dan oleh karena itu mengalir menuju kedaerah yang
lebih rendah. Ada pula air yang telah masuk kedalam tanah kemudian keluar lagi
karena tanah telah jenuh terhadap air dan mengalir ke tempat yang lebih rendah.
20. Soil Moisture
Soil Moisture merupakan kadar kelembaban dari suatu tanah. Kadar ini dapat diukur
dengan menggunakan “Soil Mouisture Sensor”.
21. Bulan Kering
Berdasarkan pembagian iklim menrut Oldemen, Bulan kering adalah bulan yang
curah hujan kurang dari 100mm.
22. Bulan Basah
Berdasarkan pembagian iklim menrut Oldemen, Bulan basah adalah bulan yang curah
hujan yang lebih dari 200mm
23. Akuifer/Aquifer
Aquifer dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Akifer adalah lapisan yang
mengandung dan mengalirkan air dalam jumlah yang ekonomis. Contoh : lapisan
pasir, batu pasir, batu gamping yang berlubang dan retak-retak. Di dalam alam akifer
dijumpai dalam berbagai kedalaman, semakin dangkal akifer biasanya semakin
mudah untuk dimanfaatkan, seperti menggunakan sumur timba.
24. Akuitar/Aquitar
Akuitar adalah formasi geologi yang semikedap, mampu mengalirkan air tetapidengan
laju yang sangat lambat jika dibandingkan dengan akuifer. Meskipun demikian dalam
daerah yang sangat luas, mungkin mampu membawa sejumlah besar air antara akuifer
yang satu dengan lainnya.
25. Akuifug/ Aquifug
Akuifug adalah batuan yang tidak dapat meloloskan air tanah. Contohnya adalah pada
batuan kompak seperti granit.
26. Akuiklud/Aquiclude
Akuiklude adalah lapisan batuan yang jenug (dapat menyimpan air) tetapi tidak dapat
meloloskan air dalam jumlah yang berarti. Contoh lempung, shale, tuf halus, silt dan
berbagai batuan yang berstruktur lempung.
27. Recharge Area
Model aliran airtanah itu sendiri akan dimulai pada daerah resapan air tanah atau sering juga disebut sebagai daerah imbuhan air tanah ('''recharge zone'''). Daerah ini adalah wilayah dimana air yang berada di permukaan tanah baik air hujan ataupun air permukaan mengalami proses penyusupan (infiltrasi) secara gravitasi melalui lubang pori tanah/batuan atau celah/rekahan pada tanah/batuan.
28. Discharge Area
Proses penyusupan akan berakumulasi pada satu titik dimana air tersebut menemui suatu lapisan atau struktur batuan yang bersifat kedap air (impermeabel). Titik akumulasi ini akan membentuk suatu zona jenuh air (saturated zone) yang seringkali disebut sebagai daerah luahan air tanah ('''discharge zone''').