134002328 e analisis kualitas minyak nabati rev1

Upload: rio-zulmansyah

Post on 05-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 134002328 E Analisis Kualitas Minyak Nabati Rev1

    1/8

    PENENTUAN PARAMETER KUALITAS MINYAK NABATIAsisten: Galuh Pinayungan & Wulan Laras AtiI. TUJUAN Percobaan ini bertujuan untuk : 1. Mempelajari penentuan parameter kualitas minyak nabati dari sifat-sifat kimianya. 2. Menentukan ekuivalen asam lemak bebas dari minyak nabati. 3. Menentukan ekuivalen asam lemak total dari minyak nabati. DASAR TEORI Dari sudut pandang kimia lemak dan minyak memiliki komponen penyusun utama yang sama yaitu trigliserida atau triasilgliserol atau triasilgl

    iserida yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak. Perbedaan yang langsung bisa diamati dari lemak dan minyak adalah pada suhu kamar lemak berwujud padat, sedangkan minyak berwujud cair. Kebanyakan gliserid dalam hewan adalah lemak sedangkan pada tumbuhan adalah minyak, sehingga sering dijumpai istilah lemak hewani dan lemak nabati. Lemak dan minyak merupakan senyawa organik alami yang tidak larut dalam air dan dapat larut dalam pelarut organik seperti alkohol, eter, danhidrokarbon. Rumus bangun minyak atau lemak adalah sebagai berikut:

    II.

    dengan R1, R2, R3 adalah asam-asam karboksilat atau asam lemak yang bisa sama atau berbeda. Apabila ketiga asam lemak itu sama maka asam lemaknya disebut lemak

    sederhana, sedangkan bila ketiganya berbeda disebut asam lemak campuran. Asam lemak pada umumnya mempunyai rantai hidrokarbon panjang dan tidak bercabang. Pemberian nama lemak atau minyak seringkali menggunakan derivat asam-asam lemak, misalnya gliseril tristearat diberi nama tristearin, dan gliseril tripalmitin disebut tripalmitin. Pada umunya asam lemak penyusun trigliserid mempunyai atom C lebih dari 16 atom (Kirik and Othmer,1990). Minyak yang dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan (minyak nabati) mempunyai kandungan asam lemak yang berbeda-beda. Asam lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal diantara atom-atom karbon penyusunnya, sementara asam lemak tak jenuh paling tidak memiliki 1 ikatan ganda diantara atom-atom karbon penyusunnya.asam lemak jenuh bersifat stabil daripada asam lemak tak jenuh. Ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh mudah bereaksi dengan oksigen (mudah teroksidasi). Karena itu dikenal istilah bilangan oksidasi bagi asam lemak. Ketengikan

     terjadi karena asam lemak pada suhu ruang dirombak akibat hidrolisis atau oksidasi menjadi menjadi hidrokarbon, alkanal atau keton, serta sedikit epoksi dan alkanol (alkohol). Bau tidak sedap yang muncul terjadi akibat adanya campuran berbagai produk ini. Beberapa cara analisis untuk mengenal sifat lemak dan minyak adalah : 1. Ekuivalen asam lemak bebas, yaitu kadar asam lemak yang tidak terikatatau tidak ªteresterº dengan gliserol yang dinyatakan dalam miligram ekuivalen asamlemak/gram minyak. Kalau nilai ini dikalikan dengan 56 (berat molekul KOH) diperoleh bilangan asam.

  • 8/15/2019 134002328 E Analisis Kualitas Minyak Nabati Rev1

    2/8

    2. Ekuivalen asam lemak total (asam lemak bebas dan asam lemak yang terikat dengan gliserol) yang dinyatakan dalam miligram ekuivalen asam lemak/gram minyak. Bilangan sabun diperoleh dengan mengalikan nilai ini dengan 56. 3. Bilangan iodium yang menunjukkan ketidakjenuhan suatu minyak dan dinyatakan dengan berat iodium dalam gram yang dapat diserap oleh 100 gram minyak. III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah: 1. Minyak nabati2. Etanol 96% 3. KOH teknis 4. NaOH teknis 5. HCl pekat 37% 6. Indikator Phenol

    Phtalein 7. Indikator Methyl Orange 8. Boraks (Na2B4O7.10H2O) 9. Aquadest B. Alat Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah: 1. Gelas beker 600 mL 2.Gelas beker 250 mL 3. Gelas ukur 100 mL 4. Labu ukur 100 mL 5. Erlenmeyer 250 mL 6. Erlenmeyer 125 mL 7. Gelas arloji 8. Pipet ukur 10 mL 9. Pipet volume 10 mL10. Pipet volume 25 mL 11. Pipet tetes 12. Corong Gelas 13. Gelas pengaduk 14. Botol Timbang + tutup 15. Buret 50 mL + kran 16. Statif + klem 17. Kompor Listrik 18. Asbes 19. Pendingin bola + selang 20. Bola penghisap 21. Penghisap asam pekat 22. Sendok plastik 23. Sendok logam 24. Penjepit besi 25. Botol semprot 26. Neraca analisis digital C. Identifikasi Hazard dan Chemical 1. HCl pekat 37%

    Asam khlorida (HCl) pekat adalah asam kuat dan akan menyebabkan kulit terbakar.Uapnya menyebabkan peracunan jika terhirup dan terhisap serta

  • 8/15/2019 134002328 E Analisis Kualitas Minyak Nabati Rev1

    3/8

    menimbulkan iritasi kuat pada mata dan kulit. Jas dan sarung tangan pelindung harus dipakai ketika bekerja dengan asam ini. Penanganannya disarankan dilakukan dalam lemari asam yang beroperasi dengan benar. Pada pengenceran, asam harus selalu yang ditambahkan ke air/aquadest dan bukan sebaliknya.2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Alkohol 96% Minyak Nabati NaOH x N KOH pellets Phenolphtalein Methyl Orange Aquadest

    D. Penggunaan Alat Perlindungan Diri 1. Jas laboratorium lengan panjang 2. Masker 3. Sarung tangan 4. Sepatu tertutup 5. Kacamata Laboratorium (Googles) E. Manajemen Limbah 1. Limbah NaOH 2. Limbah HCl 3. Limbah minyak (yang sudah tercampur etanol) 4. Limbah KOH alkoholis F. Rangkaian Alat Percobaan1 3

    Keterangan 1. 2. 3. 4. 5.4

    5 2

    Pendingin Bola Erlenmeyer Statif + Klem Kompor Listrik Selang

    Gambar 1. Rangkaian Alat Penentuan Asam Lemak Bebas dan Total

    Keterangan1 3

    1. Buret 2. Erlenmeyer 3. Statif + Klem2

    Gambar 2. Rangkaian Alat Titrasi

  • 8/15/2019 134002328 E Analisis Kualitas Minyak Nabati Rev1

    4/8

    G. Cara Kerja 1. Standardisasi larutan HCl y N. a. Mengisi buret dengan larutanHCl y N yang telah dibuat. b. Menimbang 2 gram boraks dengan gelas arloji menggunakan neraca analisis digital dan melarutkannya dengan aquadest sampai volumenya 50 mL pada erlemenyer 125 mL. c. Memanaskan larutan boraks dengan kompor listrik hingga larutan homogen lalu menambahkan 3 tetes methyl orange. d. Menitrasi larutan boraks dengan HCl y N hingga terjadi perubahan warna dari kuning menjadi orange, lalu mencatat volume HCl y N yang diperlukan. e. Mengulangi langkah 2 sam

    pai 4 sekali lagi. 2. Standardisasi larutan 0,1y N dengan boraks.

    a. Mengambil HCL y N dengan pipet volum 10 mL ke dalam labu ukur 100 mL kemudian menambahkan aquadest hingga tanda batas lalu menggojognya hingga homogen. b. Mengisi buret dengan larutan HCl 0,1y N yang telah dibuat. c. Menimbang 0,2 gram boraks dengan gelas arloji menggunakan neraca analisis digital dan melarutkannyadengan aquadest sampai volumenya 50 mL pada erlemenyer 125 mL hingga homogen. d. Menambahkan 3 tetes methyl orange kedalam larutan boraks. e. Menitrasi larutanboraks dengan HCl 0,1y N hingga terjadi perubahan warna dari kuning menjadi orange, lalu mencatat volume HCl 1 N yang diperlukan. f. Mengulangi langkah 2 sampai 4 sekali lagi.3. Standardisasi larutan NaOH x N dengan larutan HCl 0,1y N a. Mengambil 75 mL l

    arutan NaOH x N dengan pipet volum 25 mL dan memasukkannyakedalam erlemenyer 125 mL lalu menambahkan 3 tetes indikator phenol phtalein. b. Menitrasi larutan NaOH x N dengan larutan HCl 0,1y N hingga terjadi perubahan warna dari pink menjadi bening. c. Mencatat volum HCl yang digunakan untuk titrasi. d. Mengulangi langkah 2 sampai 4 sekali lagi. 4. Penentuan asam lemak bebas a. Menimbang 6 gram minyak dalam erlemenyer 250 mL dengan neraca analitis digital. b. Mengambil 50 mL etanol 96 % dengan gelas ukur 100 mL dan memasukkannya ke dalam erlemenyer yang berisi 6 gram minyak. c. Menambahkan 3 tetes indikator phenol phtalein ke dalam etanol 96%. d. Merangkai alat, mengalirkan air pendingin dan memanaskannya di atas kompor listrik selama 15 menit terhitung sejak mendidih. e. Mematikan kompor listrik dan mendinginkan larutan dalam erlemenyer dengan alas tanpa melepas pendingin bola. f. Mengisi buret 50 mL dengan larutan NaOH x N. g. Menitrasi campuran etanol + minyak dengan larutan NaOH sampai warna larutan berubah dari keruh men

    jadi pink yang tidak hilang selama 30 detik. h. Mencatat volume NaOH yang diperlukan untuk titrasi.

  • 8/15/2019 134002328 E Analisis Kualitas Minyak Nabati Rev1

    5/8

    5. Penentuan asam lemak total a. Mengambil 120 mL etanol 96% dengan gelas ukur 100 mL dan memasukkannya ke dalam gelas beker 250 mL. b. Menimbang 4 gram KOH teknis dalam botol timbang dengan neraca analitis digital lalu memasukkannya ke dalam etanol 96% sambil diaduk hingga homogen (larutan KOH alkoholis). c. Menimbang 4 gram minyak dalam erlemenyer 250 mL dengan neraca analitis digital lalu menambahkan 50 mL larutan KOH alkoholis dengan pipet volum 25 mL ke dalam erlemenyer250 mL berisi minyak sebagai larutan sampel. d. Membuat larutan blanko dengan ca

    ra memasukkan 50 mL larutan KOH alkoholis ke dalam erlemenyer 250 mL kosong. e.Menambahkan 3 tetes indikator phenol phtalein ke dalam kedua larutan tersebut. f. Merangkai alat, mengalirkan air pendingin dan memanaskan larutan sampel sertablanko selama 60 menit, terhitung setelah mendidih dengan kompor listrik. g. Mematikan kompor listrik dan mendinginkan larutan sampel dan blanko dengan memberialas tanpa melepas pendingin bola. h. Mengisi buret 50 mL dengan larutan HCl y N. i. Menitrasi larutan sampel dan blanko dengan larutan HCl y N sampai terjadi perubahan warna dari merah muda menjadi putih keruh untuk larutan sampel dan dari pink menjadi tak berwarna untuk larutan blangko. j. Mencatat volume larutan HCl y N yang diperlukan untuk titrasi larutan sampel dan larutan blangko. H. Analisis Data 1. Standarisasi larutan HCl y N dan HCl 0,1y N 2  Wboraks N HCl  BM boraks  VHCl

    N HCl II

    2  Wboraks II BM boraks II  VHCl II

    2. Penentuan konsenterasi NaOH x N VHCl  N HClII N NaOH  VNaOH 3. Penentuan Asam Lemak Bebas V  N NaOH Ekivalen asam lemak beba s  NaOH Berat cuplikanBilangan Asam  Ekivalen asam lemak bebas  BM NaOH

    4. Penentuan Asam Lemak Total (VHCl blangko  VHCl sampel)  N HCl Ekivalen asam lemak tota l  Berat cuplikanBilangan Asam  Ekivalen asam lemak tota l  BM KOH

    IV.

    PEMBAHASAN Hal-hal yang harus ada dalam pembahasan: 1. Asumsi-asumsi yang ada pada percobaan 2. Hasil dari percobaan dan pembahasannya, sesuai teori atau tidak, berikut penjelasannya. 3. Bandingkan kualitas minyak nabati percobaan dengan minyak yang sering digunakan oleh masyarakat umum.

  • 8/15/2019 134002328 E Analisis Kualitas Minyak Nabati Rev1

    6/8

    V.

    KESIMPULAN Berisi kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini, tulis per poin.Tuliskan pula hasil dari percobaan. DAFTAR PUSTAKA Griffin, R.C., 1927, ªTechnical Methods of Analysisº, 2 ed., pp. 309-311, McGraw-Hill Book Company, Inc., New York. Groggins, P.H., 1958, ªUnit Processes in Organic Synthesisº, pp. 107-110, McGraw Hill Book Company, Inc., New York. Ketaren, S., 1986, ªMinyak dan Lemak

    Panganº, hal 22-23,61-72, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta Kirk, R.E., andOthmer, D.F., 1950, ªEncyclopedia of Chemical Technologyº, vol 5, pp 817-819, Interscience Encyclopedia, Inc. Ney York. Werthem, E., 1948, ªIntroduction Organic Chemistryº, pp. 339-354, McGraw-Hill Book Company, Inc., New York. LAMPIRAN a. Data Percobaan

    VI.

    VII.

    Semua data yang ada di laporan sementara disalin kembali di bagian ini.b. Perhitungan. Gunakan persamaan-persamaan yang ada di subbab Analisis Data unt

    uk menghitung hasil percobaan. Nomor persamaan yang dipakai disini harus sesuaidengan nomor persamaan di subbab analisis data.

  • 8/15/2019 134002328 E Analisis Kualitas Minyak Nabati Rev1

    7/8

    LAPORAN SEMENTARA PENENTUAN PARAMETER KUALITAS MINYAK NABATI (E) Nama Praktikan: 1. 2. ( ( ) )

    Hari/Tanggal : / 1 Asisten : Galuh Pinayungan/Wulan LarasAti Jenis Minyak yang dianalisis : 1. Standarisasi Larutan HCl dan Larutan NaOH Volume HClpekat : mL a. Standarisasi Larutan HCl 1 N dengan Boraks Volume Larutan No Berat Boraks, gram Boraks, mL 1. 2. b. Standarisasi Larutan HCl 0,1 N dengan Boraks Volume Larutan

     No Berat Boraks, gram Boraks, mL 1. 2. c. Standarisasi Larutan NaOH x N VolumeLarutan naOH, Volume Larutan HCl No mL untuk Titrasi, mL 1. 2. 2. Penentuan Asam Lemak Bebas Berat Minyak Lama Pemanasan Volume NaOH untuk titrasi Perubahan warna ketika titrasi 3. Penentuan Asam Lemak Total Berat Minyak Berat KOH Lama Pemanasan Volume larutan KOH alkoholisis dalam sampel Volume larutan HCl untuk titrasi larutan blangko Volume larutan HCl untuk titrasi larutan sampel Perubahan warna larutan blangko ketika titrasi Perubahan warna larutan sampel ketika titrasiAsistenJaga

    Volume HCl untuk Titrasi, mL

    Volume HCl untuk Titrasi, mL

    : : : : dari

    gram menit mL menjadi

    : : : : : : : dari : dari

    gram gram menit mL mL mL menjadi menjadi Praktikan 1. 2.

    (1

    )

    Coretsalahsatu

  • 8/15/2019 134002328 E Analisis Kualitas Minyak Nabati Rev1

    8/8