130988537 75416739 percobaan dasar pada mencit

20
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI II PERCOBAAN DASAR CARA DAN RUTE PEMBERIAN OBAT PADA HEWAN PERCOBAAN (MENCIT) Disusun oleh : Nama : Prastiwi Ari Isnaini No. Mahasiswa : 09.0047 Tgl. Praktikum : 28 April 2011 Hari : Kamis Dosen Pembimbing : Margareta Retno Priamsari, S.Si.,Apt. LABORATORIUM FARMAKOLOGI AKADEMI FARMASI THERESIANA SEMARANG 2011 PERCOBAAN DASAR CARA DAN RUTE PEMBERIAN OBAT PADA HEWAN PERCOBAAN (MENCIT)

Upload: tean-moodygladers

Post on 03-Jan-2016

147 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 130988537 75416739 Percobaan Dasar Pada Mencit

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMAKOLOGI II

PERCOBAAN DASAR

CARA DAN RUTE PEMBERIAN OBAT PADA HEWAN PERCOBAAN

(MENCIT)

Disusun oleh :Nama : Prastiwi Ari Isnaini No. Mahasiswa : 09.0047

Tgl. Praktikum : 28 April 2011

Hari : Kamis

Dosen Pembimbing : Margareta Retno Priamsari, S.Si.,Apt.

LABORATORIUM FARMAKOLOGI

AKADEMI FARMASI THERESIANA

SEMARANG

2011

PERCOBAAN DASAR

CARA DAN RUTE PEMBERIAN OBAT PADA HEWAN PERCOBAAN

(MENCIT)

Page 2: 130988537 75416739 Percobaan Dasar Pada Mencit

1. TUJUAN PRAKTIKUM

Mahasiswa dapat mengenal cara dan rute pemberian obat secara per

oral, subcutan, intraperitoneal, dan intravena, mengetahui pengaruh rute

pemberian obat terhadap efek farmakologi, memahami konsekuensi praktis

dari pengaruh rute pemberian obat, mengenal manifestasi berbagai efek obat

(Phenobarbital / Luminal) yang diberikan.

2. DASAR TEORI

Di dalam tubuh, obat akan mengalami beberapa fase yaitu fase

farmasetik, fase farmakokinetik dan fase farmakodinamik.

Cara pemberian obat sangat penting artinya karena setiap obat berbeda

penyerapannya oleh tubuh dan sangat bergantung pada lokasi pemberian. Rute

pemberian obat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efek obat,

terutama laju penyerapan obat. Hal ini disebabkan karena perbedaan

karakteristik lingkungan fisiologis, anatomi dan biokimiawi pada daerah

kontak permulaan obat dan tubuh. Perbedaan karakteristik ini mengakibatkan

perbedaan jumlah obat yang dapat mencapai tempat kerja pada rentang waktu

tertentu sehingga mengakibatkan perbedaan onset (mula kerja obat) dan durasi

(lama kerja obat).

Pemilihan rute pemberian obat tergantung dari tujuan terapi, sifat obat

serta kondisi pasien. Bentuk sediaan obat yang diberikan akan mempengaruhi

kecepatan dan efek terapi obat. Bentuk sediaan obat dapat memberikan efek

local maupun sistemik. Efek sistemik diperoleh jika obat beredar ke seluruh

tubuh melalui peredaran darah, sedangkan efek lokal adalah efek obat yang

bekerja setempat. (Anief,M, 1994)

Fenobarbital (Fenobarbiton, Luminal)

Senyawa hipnotik ini terutama digunakan pada serangan grand mal dan

status epilepticus berdasarkan sifatnya yang dapat memblokir pelepasan

muatan listrik di otak. Untuk mengatasi efek hipnotiknya, obat ini dapat

dikombinasi dengan kofein. Tidak boleh diberikan pada absences karena justru

2

Page 3: 130988537 75416739 Percobaan Dasar Pada Mencit

dapat memperburuknya. (Tjay, T.H., 2007)

Resorpsinya di usus baik (70-90%) dan lebih kurang 50% terikat pada

protein. Plasma T ½-nya panjang, lebih kurang 3 - 4 hari, maka dosisnya dapat

diberikan sekaligus sehari. Kira – kira 50% dimetabolisme menjadi p

-hidroksifenobarbital yang diekskresikan lewat urin dan hanya 10% - 30%

dalam keadaan utuh. (Tjay, T.H., 2007)

Efek sampingnya berkaitan dengan efek sedasinya yakni pusing,

mengantuk, ataksia dan pada anak-anak mudah terangsang. Efek samping ini

dapat dikurangi dengan mengkombinasikannya dengan obat-obat lain.

(Tjay, T.H., 2007)

Interaksi. Bersifat menginduksi enzim dan antara lain mempercepat

penguraian kalsiferol (Vitamin D2) dengan kemungkinan timbulnya Rachitis

(penyakit Inggris) pada anak kecil. Penggunaannya bersama dengan valproat

harus hati-hati, karena kadar darah fenobarbital dapat ditingkatkan. Di lain

pihak kadar darah fenitoin dan karbamazepin serta efeknya dapat diturunkan

oleh fenobarbital. (Tjay, T.H., 2007)

Dosisnya adalah 1 - 2 d d 30 mg - 125 mg, maksimal 400 mg (dalam 2

kali). Pada anak-anak 2 - 12 bulan 4 mg/kg berat badan sehari. Pada status

epilepticus dewasa 200 mg - 300 mg. (Tjay, T.H., 2007)

Efek utama barbiturat ialah depresi SSP. Fenobarbital dan Barbital

bekerja panjang dengan durasi 10 - 12 jam. Barbital diekskresi terutama oleh

ginjal. Fenobarbital dimetabolisme oleh enzim P450 di hati. Fenobarbital

menginduksi enzim P450 yang menyebabkan peningkatan metabolisme

banyak obat. Fenobarbital digunakan secara klinis sebagai antikonvulsan.

Barbiturat secara oral diabsorpsi cepat dan sempurna. Bentuk garam

natrium lebih cepat diabsorpsi dari bentuk asamnya. Mula kerja bervariasi

antara 10 - 60 menit, bergantung kepada zat serta formula sediaan, dan

dihambat oleh adanya makanan di dalam lambung. Secara intra vena,

Barbiturat digunakan untuk mengatasi status epilepsi, dan menginduksi serta

mempertahankan anesthesia umum.

Dosis Phenobarbital / Luminal

Untuk manusia BB 50 kg = 300 mg – 600 mg (Anonim, 1979)

3

Page 4: 130988537 75416739 Percobaan Dasar Pada Mencit

UJI HAYATI

Pada uji hayati, pengujian dilakukan menggunakan system hayati

sebagai sarana pengujian. Kemudian yang diamati atau diukur adalah respon

system hayati akibat perlakuan terhadapnya yang ditimbulkan zat uji, sediaan

uji, sediaan baku atau sediaan pembanding. Pada azasnya, jika mungkin untuk

keseluruhan pengujian terhadap zat uji atau sediaan uji terhadap respon sistem

hayati sama yang ditimbulkan sediaan baku atau sediaan pembanding. Yang

harus diperhatikan adalah bahwa pengujian terhadap zat uji atau sediaan uji

dan pengujian terhadap sediaan baku atau sediaan pembanding harus

dilakukan dalam kondisi yang dapat dibandingkan dengan seksama.

(Anonim,1979)

Dengan demikian dapatlah dianggap bahwa, deviasi sistematik yang

terutama disebabkan salah penimbangan dan salah pengenceran tidak lagi

merupakan sumber deviasi yang berarti, sehingga deviasi yang masih

tertinggal hanyalah deviasi rawu yang disebabkan faktor naluri sistem hayati

dan kondisi perlakuan terhadapnya. (Anonim,1979)

Naluri sistem hayati bervariasi sesuai dengan biakan murni pilihan,

kelamin, umur, bobot, jenis, suku dan asal usul. Sungguh pun cara dan

prosedur yang disebutkan monografi dipilih yang paling tepat digunakan

dalam pengujian, hasil pengujiannya akan memuaskan, jika dipenuhi semua

syarat yang disebut monografi, terutama sistem hayati dan sediaan baku atau

sediaan pembanding. Sistem hayati Sistem hayati meliputi hewan, jaringan

hewan dan kuman. (Anonim,1979)

HEWAN PERCOBAAN

Hewan biakan murni pilihan karena alasan ekonomi, biakan murni

pilihan hewan yang digunakan masih belum dapat diberikan spesifikasi yang

dikehendaki atau petunjuk dimana biakan murni pilihan hewan itu dapat

diperoleh. Karena itu, biakan murni pilihan yang dimaksud dalam bab ini

barulah pengertian hewan yang diketahui asal usulnya dan bersumber dari

satu induk. Jika syarat ini sukar dipenuhi, hewan lain dapat digunakan untuk

pengujian asalkan sekurangnya 2 minggu sebelum pengujian dilakukan

hewan itu sudah harus dipelihara dan dirawat dengan sebaik-baiknya.

Jenis hewan yang digunakan dalam pengujian harus sesuai dengan

4

Page 5: 130988537 75416739 Percobaan Dasar Pada Mencit

yang disebutkan dalam monografi. Masing-masing bobot, kecuali

dinyatakan lain, adalah sebagai berikut :

Tabel 1

(Anonim,1979)

KONDISI HEWAN

Hewan harus sehat, pertumbuhannya normal, tidak mengalami

kelainan yang berarti, deviasi bobot pemeliharaan tidak lebih dari 10%, suhu

badan normal berdeviasi suhu tidak lebih dari 10 , pemeriksaan tinja tidak

menunjukan kelainan flora ususnya seperti terdapat parasit usus.

(Anonim,1979)

RUANGAN HEWAN

Sehari sebelum pengujian dilakukan, hewan sudah harus dimasukkan

kedalam ruangan hewan. Ruangan hewan harus berventilasi baik dengan

ukuran luas untuk masing-masing hewan tidak kurang dari ukuran berikut ini :

Tabel 2

Makanan hewan. Makanan hewan harus disesuaikan dengan jenis

hewannya, sebaliknya makanan yang diberikan harus komposisi yang jelas

dan tetap. Untuk menghilangkan parasit yang tidak dikehendaki, sayuran

dicuci dengan larutan kalium permanganat P 2% b/v. (Anonim,1979)

5

Mencit 17 gr – 25 grTikus 150 gr – 200 grMarmut 300 gr – 500 grKelinci 1,5 kg – 2 kgMerpati 100 gr – 200 grKucing Tidak kurang dari 2,5 kg

Mencit 450 cm2

Tikus 700 cm2

Marmut 900 cm2

Kelinci 7500 cm2

Kucing 11000 cm2

Page 6: 130988537 75416739 Percobaan Dasar Pada Mencit

PERLAKUAN

Perlakuan terhadap hewan harus dilakukan dengan lemah lembut

sesuai dengan kebiasaan hewan masing-masing. Kucing harus diangkat

dengan memegang kulit bagian atas leher dibantu dengan tangan lain

mengangkat badannya. Mengangkat kelinci sama dengan kucing, jangan

diangkat dengan cara memegang kedua telinganya. Tikus, mencit, dan

marmut diangkat dengan memegang ekornya. Sedapat mungkin usahakan

menghindarkan perlakuan yang kasar, karena dapat menimbulkan keresahan

pada hewan yang dapat mengakibatkan kenaikan suhu badannya.

(Anonim,1979)

MENCIT (Mus musculus)

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Rodentia

Family : Muridae

Mencit (Mus musculus) adalah anggota Muridae (tikus – tikusan)

yang berukuran kecil. Mencit dewasa memiliki berat badan 25 – 40 g (betina)

dan 20 - 40 g (jantan). Mencit mudah dijumpai di rumah – rumah dan dikenal

sebagai hewan pengganggu. Mencit sangat mudah menyesuaikan diri dengan

perubahan yang dibuat manusia. Mencit percobaan (laboratorium)

dikembangkan dari mencit melalui proses seleksi. Sebagian besar tikus

diperoleh dari peternak hewan laboratorium untuk digunakan dalam penelitian

biomedis, pengujian, dan pendidikan. Sekarang mencit juga dikembangkan

sebagai hewan peliharaan. (id.wikipedia.org/wiki/Mencit)

Mencit adalah binatang asli Asia, India, dan Eropa Barat. Jenis ini

sekarang ditemukan di seluruh dunia karena pengenalan oleh manusia. Mencit

peliharaan memiliki periode kegiatan selama siang dan malam.

Mencit adalah hewan percobaan yang sering digunakan dalam

laboratorium farmakologi dalam berbagai bentuk percobaan. Hewan ini mudah

ditangani dan bersifat penakut, fotofobik, cenderung berkumpul dengan

sesamanya, bersembunyi dan lebih aktif beraktivitas pada malam hari.

6

Page 7: 130988537 75416739 Percobaan Dasar Pada Mencit

Kehadiran manusia akan mengganggu aktivitasnya. Laju respirasi normal 163

tiap menitdan suhu tubuh normal 36ºC. (id.wikipedia.org/wiki/Mencit)

Cara Memegang Mencit

o Ujung ekor mencit diangkat dengan tangan kanan.

Letakkan pada suatu tempat yang permukaannya tidak

licin (misal ram kawat pada penutup kandang), sehingga

jika ditarik, mencit akan mencengkeram.

o Telunjuk dan ibu jari tangan kiri menjepit kulit

tengkuk, sedangkan ekornya dipegang dengan tangan

kanan.

o Posisi mencit dibalikkan, sehingga permukaan perut

menghadap kita dan ekor dijepitkan di antara jari manis

dan kelingking tangan kiri.

Jika cara penanganan mencit tidak sesuai, biasanya mencit akan buang air

besar atau buang air kecil. Hal ini terjadi karena mencit merasa stres atau

ketakutan. Selain itu juga merupakan pertahanan diri untuk melindungi dirinya

dengan mengeluarkan fecesnya. (andiscientis.blogspot.com)

Nutrisi

Mencit harus diberi makan pelleted komersial tikus atau hewan

pengerat diet dan air lib iklan. Ini diet yang bergizi lengkap dan tidak

memerlukan suplemen. Asupan makanan sekitar 15 g/100 g BB / hari

sedangkan asupan air sekitar 15 ml/100 g BB / hari.

(id.wikipedia.org/wiki/Mencit)

3. ALAT DAN BAHAN

Alat :

1. Beaker glass

2. Jarum oral

3. Jarum suntik ¾ - 1 inchi (No. 27)

4. Timer (jam / stopwatch)

5. Spuit

7

Page 8: 130988537 75416739 Percobaan Dasar Pada Mencit

6. Wadah kaca (akuarium) untuk hewan percobaan (mencit)

7. Timbangan analitik

8. Spidol permanen

9. Labu takar

10. Pipet

11. Kapas

Bahan :

1. Hewan percobaan (mencit jenis kelamin jantan)

2. Sediaan injeksi Luminal Natrium

3. Alkohol 70%

4. Aqua pro injection

4. CARA KERJA

1. Buat larutan stok ( lakukan pengenceran)

Ambil sediaan injeksi Phenobarbital 50 mg/2 ml

Pecah vial, masukkan larutan dalam labu takar 50 ml

Encerkan dengan aqua pro injeksi sampai batas volume

Gojog

2. Penimbangan dan Penandaan Mencit

Ambil mencit (pegang bagian ekornya)

Tandai ekor mencit dengan spidol permanent

Masukkan mencit dalam beker, timbang↓

Catat berat mencit

3. Rute Pemberian Obat secara Oral

Ambil larutan stok (Phenobarbital)dengan jarum oral

8

Page 9: 130988537 75416739 Percobaan Dasar Pada Mencit

Pegang mencit pada bagian tengkuknya

Masukkan jarum oral ke mulut mencit melalui langit-langit masuk

esofagus

Dorong larutan obat tersebut ke dalam esofagus

Catat waktu pemberian obat, mulai timbulnya efek (onset) dan hilangnya

efek

4. Rute Pemberian Obat secara Subcutan

Ambil larutan stok dengan jarum suntik

pegang mencit

tarik kulit di bagian tengkuk mencit

Suntikkan larutan obat di bawah kulit tengkuk

Catat waktu pemberian obat, mulai timbulnya efek (onset) dan hilangnya

efek

5. Rute Pemberian Obat secara Intravena

Ambil larutan stok (Phenobarbital) dengan jarum suntik [¾ - 1 inchi

(No. 27)]

Lakukan dilatasi pada ekor mencit dengan cara mengoleskan alkohol

pada ekornya

Cari vena, suntikkan larutan obat ke dalamnya

(bila terasa ada tahanan / bila piston ditarik tidak ada darah yang keluar

berarti jarum tersebut tidak memasuki vena)

Bila harus dilakukan penyuntikan ulang maka lakukan pengulangan

9

Page 10: 130988537 75416739 Percobaan Dasar Pada Mencit

dimulai dari bagian distal ekor.

Catat waktu pemberian obat, mulai timbulnya efek (onset) dan hilangnya

efek

6. Rute Pemberian Obat secara Intra Peritonial

Ambil larutan stok (Phenobarbital) dengan jarum suntik [¾ - 1 inchi

(No. 27)]

Pegang mecit pada bagian tengkuknya hingga posisi abdomen lebih tinggi

dari kepala mencit

Suntikkan larutan obat ke dalam abdomen bawah dari mencit di sebelah

garis midsagital

Catat waktu pemberian obat, mulai timbulnya efek (onset) dan hilangnya

efek

5. HASIL DAN PENGOLAHAN DATA SERTA GRAFIK

A. Konversi Dosis

Dosis Phenobarbital menurut FI III

Untuk manusia BB 50 kg = 300 mg – 600 mg

Untuk manusia BB 70 kg = 70/50 x (300 - 600)mg

= 420 mg – 840 mg

Untuk mencit BB 20 g = (420 mg – 840 mg) x 0,0026

= 1,092 mg – 2,184 mg

Dsetengah = (1,092 mg – 2,184 mg) : 2

= 1,638 mg

B. Pembuatan Larutan Stock

Sediaan awal Phenobarbital = 50 mg/2 ml

V1 . C1 = V2 . C2

8 ml . 50 mg = 50 ml . C2

10

Page 11: 130988537 75416739 Percobaan Dasar Pada Mencit

C2 = 400/50 = 8 mg è 8 mg/50 ml

C. Perhitungan Dosis Mencit

Penimbangan Mencit

1. Mencit 1 = 25,3 g2. Mencit 2 = 24,4 g3. Mencit 3 = 21,8 g4. Mencit 4 = 23,6 g

Dosis mencit

1. Mencit I (Per Oral)

Dosis = 25,3 g x 1,638 = 2,07216 mg 20 g

Volume = 2,0721 mg x 1 ml = 0,26 ml 8

2. Mencit II (Sub Cutan)

Dosis = 24,4 g x 1,638 = 1,9984 mg 20 g

Volume = 1,9984 mg x 0,5 ml = 0,25 ml 8

3. Mencit III (Intra Peritoneal)

Dosis = 21,8 g x 1,638 = 1,7854 mg 20 g

Volume = 1,7854 mg x 1 ml = 0,22 ml 8

4. Mencit IV (Intra Vena)

Dosis = 23,6 g x 1,638 = 1,9328 mg 20 g

Volume = 1,9328 mg x 0,5 ml = 0,12 ml 8

D. Tabel Dosis

No Rute Pemberian BB(Kg) DosisLarutan

stockVol.yg disuntik

1. Per Oral (PO) 25,3 g 2,072 mg 8 mg/50 ml 0,26 ml

11

Page 12: 130988537 75416739 Percobaan Dasar Pada Mencit

2. Subcutan (SC) 24,4 g 1,998 mg 0,25 ml3. Intraperitoneal (IP) 21,8 g 1,785 mg 0,22 ml4. Intravena (IV) 23,6 g 1,933 mg 0,12 ml

E. Data Onset dan Durasi

Kelp. P.O S.C I.P I.VOnset Durasi Onset Durasi Onset Durasi Onset Durasi

1 63’ 21’ 23’ 53’ 22’ 62’ 65’ 10’2 65’ 43’ 15’ 93’ 22’ 39’ 45’ 63’3 62’ 50’ 19’ 75’ 24’ 73’ 39’ 40’4 70’ 24’ 81’ - 44’ - 61’ 14’5 62’ 51’ 31’ 29’ 11’ - 56’ -6 31’ 29’ 14’ - 14’ - 15’ 30’

F. Uji Anova Onset

Kelp. P.O S.C I.P I.V1 63’ 23’ 22’ 65’2 65’ 15’ 22’ 45’3 62’ 19’ 24’ 39’4 70’ 81’ 44’ 61’5 62’ 31’ 11’ 56’6 31’ 14’ 14’ 15’

∑X 353 183 137 281

n total = 24

∑Xpo2 = 632 + 652 + 622 + 702 + 622 + 312 = 21743

∑Xsc2 = 232 + 152 + 192 + 812 + 312 + 142 = 8833

∑Xip2 = 222 + 222 + 242 + 442 + 112 + 142 = 3797

∑Xiv2 = 652 + 452 + 392 + 612 + 562 + 152 = 14853

∑XT = 353 + 183 + 137 + 281 = 954

∑XT2 = 21743 + 8833 + 3797 + 14853 = 49226

Taraf nyata = α = 5 % = 0,05

Jumlah kuadrat total

= ∑XT2 - (∑XT) 2

n total

= 49226 – (954) 2

24

= 49226 – 37921,5 = 11304,5

12

Page 13: 130988537 75416739 Percobaan Dasar Pada Mencit

Jumlah kuadrat rute pemberian

= [ ∑Xpo 2 + ∑Xsc 2 + ∑Xip 2 + ∑Xiv 2 ] – [ ∑XT 2 ] npo nsc nip niv n total

= [ (353)2 + (183)2 + (137)2 + (281)2 ] – [(954)2 ] 6 6 6 6 24

= [20768,17 + 5581,5 + 3128,17 + 13160,17] – 37921,5

= 4716,51

Jumlah kuadrat galat

= jumlah kuadrat total – jumlah kuadrat rute pemberian obat

= 11304,5 – 4716,51

= 6587,99

G. Tabel Anova Onset

Sumber

VariasiJK dk

Kuadrat rata-

rata (JK/dk)F.hitung

Perlakuan 4716,51 3 1572,17 = Kuadrat rata 2 rute pemberian

Kuadrat rata-rata galat

= 1572,17 = 4,77

329,4Galat 6587,99 20 329,4

Total 11304,5 23 491,5

dk. rute pemberian obat = jumlah rute pemberian - 1 = 4 - 1 = 3

dk galat = n total – jumlah rute pemberian = 24 – 4 = 20

dk total = n total – 1 = 24 - 1 = 23

Kriteria uji

F. Kritis = F (α ; dk perlakuan ; dk galat)

= F ( 0,05 ; 3 ; 20 )

= 3,10

F hitung > F kritis

4,77 > 3,10 → Berbeda bermakna

13

Page 14: 130988537 75416739 Percobaan Dasar Pada Mencit

H. Uji Anova Durasi

Kelp. P.O S.C I.P I.V1 21’ 53’ 62’ 10’2 43’ 93’ 39’ 63’3 50’ 75’ 73’ 40’4 24’ - - 14’5 51’ 29’ - -6 29’ - - 30’

∑Xpo = 218 ∑Xsc = 250 ∑Xip = 174 ∑Xiv = 157

n total = 24 – 6 = 18

∑Xpo2 = 212 + 432 + 502 + 242 + 512 + 292 = 8808

∑Xsc2 = 532 + 932 + 752 + 292 = 17924

∑Xip2 = 622 + 392 + 732 = 10694

∑Xiv2 = 102 + 632 + 402 + 142 + 302 = 6765

∑XT = 218 + 250 + 174 + 157 = 799

∑XT2 = 8808 + 17924 + 10694 + 6765 = 44191

Taraf nyata = α = 5 % = 0,05

Jumlah kuadrat total

= ∑XT2 - (∑XT) 2

n total

= 44191 – (799) 2

18

= 44191 – 35466,722 = 8724,278 = 8724,3

Jumlah kuadrat perlakuan rute pemberian

= [ ∑Xpo 2 + ∑Xsc 2 + ∑Xip 2 + ∑Xiv 2 ] – [ ∑XT 2 ] npo nsc nip niv n total

= [ (218)2 + (250)2 + (174)2 + (157)2 ] – [(799)2 ] 6 4 3 5 18

= [7920,67 + 15625 + 10092 + 4929,8] – 35466,7

= 38567,47 – 35466,7

14

Page 15: 130988537 75416739 Percobaan Dasar Pada Mencit

= 3100,77

Jumlah kuadrat galat

= jumlah kuadrat total – jumlah kuadrat rute pemberian obat

= 8724,3 – 3100,77

= 5623,53

I. Tabel Anova Durasi

Sumber

VariasiJK dk

Kuadrat rata-

rata (JK/dk)F.hitung

Perlakuan 3100,77 3 1033,59 = Kuadrat rata 2 rute pemberian

Kuadrat rata-rata galat

= 1033,59 = 2,57

401,68Galat 5623,53 14 401,68

Total 8724,3 17 513,19

F. Kritis = F (α ; dk perlakuan ; dk galat)

= F ( 0,05 ; 3 ; 14 )

= 3,34

F hitung < F kritis

2,57 < 334 → Berbeda tidak bermakna

6. PEMBAHASAN

Dalam praktikum ini digunakan injeksi Phenobarbital 50 mg / 2 ml

yang diberikan pada hewan percobaan (mencit) untuk mengetahui onset dan

durasi obat. Phenobarbital adalah senyawa hipnotik yang digunakan sebagai

antikonvulsan, anti epilepsi dan hipnotik / sedatif. Tetapi karena yang akan

dilihat adalah onset dan durasinya maka efek yang lebih diutamakan adalah

efek hipnotik sedativenya. Sediaan injeksi phenobarbital terlebih dulu

diencerkan konsentrasinya hingga volume 50 ml sehingga diperoleh

konsentrasi obat 8 mg / 50 ml. Dosis yang disuntikkan pada mencit harus

disesuaikan dengan berat badan masing – masing mencit.

Hewan percobaan yang digunakan adalah mencit putih. Hewan ini

digunakan sebagai hewan percobaan karena memiliki struktur dan sistem

15

Page 16: 130988537 75416739 Percobaan Dasar Pada Mencit

organ yang hampir mirip dengan struktur organ yang ada di dalam tubuh

manusia. Mencit memiliki karakteristik mudah ditangani dan bersifat penakut,

fotofobik, cenderung berkumpul dengan sesamanya, bersembunyi dan lebih

aktif beraktivitas pada malam hari. Mencit yang digunakan adalah mencit yang

berjenis kelamin jantan, karena mencit jantan tidak memiliki siklus

menstruasi seperti mencit betina. Perbedaan hormon saat mensturasi pada

mencit betina dapat mempengaruhi efek obat pada mencit.

Sehari sebelum praktikum dilakukan, mencit harus dipuasakan terlebih

dahulu agar sistem / saluran pencernaannya kosong sehingga tidak akan

mempengaruhi absorpsi obat.

Dalam praktikum ini, obat diberikan dengan 4 cara yaitu :

per oral, obat diberikan melalui mulut

mencit dengan menggunakan jarum oral.

Jarum oral memiliki ujung yang tumpul

sehingga tidak akan melukai mencit.

Pemberian obat dengan jarum oral harus

dipastikan bahwa jarum sudah mencapai

rahang mencit, karena jika tidak, obat

yang diberikan akan dimuntahkan

kembali oleh mencit tersebut. Pastikan

jarum oral tidak masuk ke saluran

pernafasan mencit.

Subcutan, obat disuntikkan di jaringan bawah

kulit tengkuk mencit.

Intravena, obat disuntikkan melalui

pembuluh darah vena di ekor mencit

dimana terdapat banyak pembuluh darah.

Lakukan dilatasi pada ekor mencit

dengan cara mengoleskan alkohol pada

ekornya sehingga pembuluh darah vena

lebih jelas terlihat.

Intraperitoneal, obat disuntikkan ke

rongga perut mencit.

16

Page 17: 130988537 75416739 Percobaan Dasar Pada Mencit

Berdasarkan cara – cara pemberian obat di atas, urutan terjadinya onset

adalah :

intra vena, pemberian obat secara

intravena memiliki onset paling cepat

karena obat yang disuntikkan akan

langsung masuk ke sistem peredaran

darah dan beredar ke suluruh tubuh

mencit sehingga cepat menghasilkan

efek.

intraperitonial

subcutan

per oral, pemberian obat secara per

oral memiliki onset paling lama (± 1

jam). Hal ini disebabkan karena obat

harus mengalami proses absorbpsi di

saluran pencernaan (lambung dan

usus) baru kemudian akan di

distribusikan ke seluruh tubuh agar

menghasilkan efek. Cara ini adalah

cara pemberian obat yang paling

banyak digunakan karena relatif

mudah, aman, dan murah.

Saat mengambilan larutan stock phenobarbital dengan menggunakan

spuit, pastikan jangan sampai terdapat gelembung udara pada larutan di dalam

spuit karena dapat menyembabkan thrombo emboli pada mencit.

Onset (mula kerja obat) dihitung saat pada menit dimana mencit mulai

diam, tertidur atau tidak menunjukan respon / aktivitas. Sedangkan durasi

(lama obat bekerja di dalam tubuh) dihitung saat mencit mulai sadar /

terbangun dari tidur akibat hilangnya efek hipnotik sedative dari

phenobarbital.

Dari data percobaan yang diperoleh data onset dan durasi sebagai

berikut :

Data Kelompok I

17

Page 18: 130988537 75416739 Percobaan Dasar Pada Mencit

Data Kelas

Kelp. P.O S.C I.P I.VOnset Durasi Onset Durasi Onset Durasi Onset Durasi

1 63’ 21’ 23’ 53’ 22’ 62’ 65’ 10’2 65’ 43’ 15’ 93’ 22’ 39’ 45’ 63’3 62’ 50’ 19’ 75’ 24’ 73’ 39’ 40’4 70’ 24’ 81’ - 44’ - 61’ 14’5 62’ 51’ 31’ 29’ 11’ - 56’ -6 31’ 29’ 14’ - 14’ - 15’ 30’

Dari data percobaan di atas, pemberian secara per oral menunjukkan

onset yang paling lama tetapi memiliki durasi paling cepat. Tetapi pada

praktikum ini terjadi penyimpangan hasil. Seharusnya pemberian obat secara

intravena menunjukkan onset yang paling cepat dibandingkan pemberian obat

cara lain. Tetapi pada percobaan ini, intravena justru menunjukkan hasil

sebaliknya. Efek hipnotik sedative intravena justru tampak pada menit yang

lebih lama dari pemberian obat secara per oral, intraperitoneal, dan subcutan.

Penyimpangan ini dapat dipengaruhi beberapa faktor, antara lain :

a. Cara pemberian obat yang salah

Kesalahan teknis saat pemberian obat dapat mempengaruhi efek obat. Cara

penyuntikan yang salah sehingga cairan obat banyak yang keluar atau

karena penyuntikan yang ragu – ragu sehingga obat tidak masuk dalam

sekali suntik.

b. Pengenceran salah

Kesalahan dalam pembuatan larutan stok juga dapat mempengaruhi dosis

obat. Hal ini mungkin terjadi saat meng-adkan larutan hingga batas cincin

pada labu takar.

c. Faktor internal mencit

Faktor – faktor yang mempengaruhi kondisi mencit antara lain adalah

kebisingan di laboratorium, frekuensi perlakuan terhadap mencit, dan lain

lain. Dalam menangani mencit, semua hal yang menjadi faktor internal dan

18

P.O S.C I.P I.VOnset Durasi Onset Durasi Onset Durasi Onset Durasi63’ 21’ 23’ 53’ 22’ 62’ 65’ 10’

Page 19: 130988537 75416739 Percobaan Dasar Pada Mencit

eksternal dalam penanganan hewan percobaan harus optimal, untuk

menjaga kondisi mencit tersebut tetap pada keadaan normal.

Hasil percobaan yang menyimpang mungkin dikarenakan kondisi mencit

yang terganggu sehingga ia merasa terancam, ketakutan dan stress, mencit

terlalu agresif/ kurang agresif sehingga dosis yang diberikan tidak berefek.

Mencit yang akan digunakan untuk praktikum harus dipuasakan sehari

sebelumnya, hasil yang menyimpang juga dapat terjadi karena mencit

memakan sekam – sekam yang tersisa di kandangnya sehingga ia tidak

puasa sepenuhnya.

Pada percobaan ini didapatkan hasil berbeda bermakna untuk onset

dan berbeda tidak bermakna untuk durasi.

7. KESIMPULAN

Pada percobaan ini didapatkan hasil berbeda bermakna untuk onset dan

berbeda tidak bermakna untuk durasi. Cara pemberian obat sangat penting artinya

karena setiap obat berbeda penyerapannya oleh tubuh dan sangat bergantung

pada lokasi pemberian. Rute pemberian obat merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi efek obat, terutama laju penyerapan obat. Perbedaan rute

pemberian obat mengakibatkan perbedaan jumlah obat yang dapat mencapai

tempat kerja yang akan berakibat pada perbedaan onset (mula kerja) dan

durasi (lama kerja) obat.

Hewan percobaan yang digunakan adalah mencit jantan karena mencit

jantan tidak memiliki siklus menstruasi seperti mencit betina. Sehari sebelum

praktikum dilakukan, mencit harus dipuasakan terlebih dahulu agar sistem /

saluran pencernaannya kosong sehingga tidak akan mempengaruhi absorpsi

obat.

Berdasarkan cara – cara pemberian obat di atas, urutan terjadinya onset

adalah intra vena , intraperitonial, subcutan dan per oral.

Faktor – faktor yang mempengaruhi efek obat sehingga praktikum

menunjukkan hasil yang menyimpang adalah karena Cara pemberian obat

yang salah, pengenceran larutan stock salah dan faktor – faktor pada mencit

misalnya mencit merasa terganggu / stress, mencit terlalu agresif / kurang

agresif. Mencit memakan sekam – sekam yang tersisa di kandangnya sehingga

19

Page 20: 130988537 75416739 Percobaan Dasar Pada Mencit

ia tidak puasa sepenuhnya.

8. DAFTAR PUSTAKA

Tjay, T.H., 2007, Obat-Obat Penting, Edisi VI, Penerbit Elex Media

Komputindo, Jakarta.

Anief M., 1994, Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek, UGM Press, Yogyakarta.

Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta.

http:// id.wikipedia.org/wiki/Mencit

http:// andiscientis.blogspot.com

Semarang , Mei 2010

Praktikan

Prastiwi Ari Isnaini

20