1304505014_erp_tgsmakalah
TRANSCRIPT
Enterprise Resource Planning
Implementasi Penerapan ERP (Enterprise Resource Planning)
Pada Tata Kelola Sumber Daya Rumput Laut, Desa Ped, Nusa Penida, Klungkung
Oleh :
I Wayan Andis Indrawan
1304505014
Dosen :
I Putu Agus Eka Pratama , ST MT
Mata Kuliah :
Enterprise Resource Planning (ERP)
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
2 | I m p l e m e n t a s i E R P p a d a B i s n i s R u m p u t L a u t D e s a P e d
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah dari matakuliah Enterprise
Resource Plannig.
Atas asung kertha wara nugraha akhirnya makalah ini dapat dibuat dengan lancar
dengan minim hambatan berkat bimbingan, tuntunan, serta dukungan dari berbagai pihak
yang terlibat sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk hal tersebut,
penulis dalam kesempatan kali ini ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T. selaku dosen pengampu mata kuliah
Enterprise Resource Planning.
2. Bapak I Wayan Wardita selaku petani rumput laut asli Desa Ped sebagai
narasumber wawancara.
3. Serta berbagai pihak lain yang tidak dapat disebutkan oleh penulis satu per satu,
yang telah menyumbangkan ide dan pemikarannya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik serta saran sangat dibutuhkan untuk membangun penulis agar dapat melakukan
penyempurnaan makalah ini. Sebagai manusia biasa, penulis merasa memiliki banyak
kesalahan, sehingga diharapkan kebesaran hati untuk dapat memaafkan penulis demi
kelancaran penyelesaian makalah ini.
Atas perhatian dari semua pihak yang membantu penulisan ini, penulis ucapkan
terimakasih. Semoga makalah ini dapat dipergunakan seperlunya.
Om Santih Santih Santih Om
Jimbaran, 5 Desember 2015
Penulis
3 | I m p l e m e n t a s i E R P p a d a B i s n i s R u m p u t L a u t D e s a P e d
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3
ABSTRAK ........................................................................................................................ 4
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 5
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 6
1.3 Solusi..................................................................................................................... 6
1.4 Desain Solusi ........................................................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 8
2.1 Enterprise Resource Planning .............................................................................. 8
2.2 E-Business............................................................................................................. 8
2.3 E-Commerce/M-Commerce .................................................................................. 9
2.4 IOT/M2M .............................................................................................................. 9
2.5 Mobile Computing .............................................................................................. 10
2.6 Smart City ........................................................................................................... 10
2.7 Smart Economy ................................................................................................... 11
2.8 Cloud Computing ................................................................................................ 12
2.8.1 Layanan Utama Cloud Computing ...................................................................... 12
2.8.2 Model Deployment Cloud Computing ................................................................ 13
2.9 NFC (Near Field Communication) ..................................................................... 13
2.9.1 Sistem Kerja NFC ............................................................................................... 14
2.10 OTT (Over The Top) .......................................................................................... 14
BAB III ANALISA DAN KESIMPULAN .................................................................... 15
3.1 Analisa ................................................................................................................. 15
3.2 Kesimpulan .......................................................................................................... 16
3.3 Saran .................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 17
LAMPIRAN (Hasil Wawancara) .................................................................................... 18
4 | I m p l e m e n t a s i E R P p a d a B i s n i s R u m p u t L a u t D e s a P e d
ABSTRAK
Dalam suatu perencanaan sumber daya perusahaan didalam proses manajemen
inventariasi dan kontrol pada perusahaan serta sejumlah aktifitas lainnya didalam sebuah
industri perusahaan dinilai masih sangat minim dilakukan terutama di daerah-daerah pelosok
yang belum menjangkau Teknologi. Salah satunya adalah Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida,
Kabupaten Klungkung yang merupakan desa penghasil rumput laut terkemuka yang ada di
Bali namun belum begitu terekspose sehingga tidak banyak yang mengetahuinya. Salah satu
cara untuk mewujudkan pengaplikasian Enterprise Resource Planning didalam usaha
pengembangan, pengolahan serta pemasaran rumput laut di Desa maka diperlukan teknologi
yang mampu mewadahi serta mendukung Enterprise Resource Planning dalam bentuk E-
Commerce serta E-Business, dimana tujuan utama dalam melakukan perancangan sumber
daya perusahaan yaitu untuk Smart City dibidang Smart Economi. Hal ini dilakukan dengan
mengintegrasi segala alur kegiatan serta aktifitas kedalam modul layanan dan
menghubungkan beberapa bagian dari perusahaan bersangkutan yang berbasiskan Sistem
Informasi yang mudah digunakan oleh masyarakat setempat. Teknologi lain yang mendukung
proses Enterprise Resource Planning pada Budidaya rumput laut ini adalah Cloud Computing
sebagai penyedia layanan jaringan dengan ketiga layanan yang dimiliki, NFC sebagai
pendukung proses transaksi (e-payment), serta OTT sebagai teknologi pendukung didalam
melakukan promosi pemasaran (marketing) pada media sosial. Teknologi-teknologi tersebut
diharapkan dapat memberikan solusi serta kemudahan terhadap masalah yang dihadapi oleh
Desa Ped didalam mewujudkan Smart Economic, terkait dengan proses perencanaan sumber
daya perusahaan atau Enterprise Resource Planning.
Kata Kunci :
ERP, E-Commerce, E-Bussiness, Smart City, Smart Economic, Cloud Computing, NFC, OTT,
Budidaya Rumput Laut Desa Ped.
5 | I m p l e m e n t a s i E R P p a d a B i s n i s R u m p u t L a u t D e s a P e d
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Klungkung adalah kabupaten terkecil di Provinsi Bali, Ibukotanya berada
di Semarapura. Klungkung berbatasan dengan Kabupaten Bangli di sebelah utara, Kabupaten
Karangasem di timur, Kabupaten Gianyar di barat dan dengan Samudra Hindia di sebelah
selatan. Sepertiga wilayah Kabupaten Klungkung terletak di antara pulau Bali dan dua
pertiganya lagi merupakan kepulauan yaitu Nusa Penida. Nusa Penida memiliki beberapa
pecahan pulau kecil yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya seperti Nusa Lembongan
dan Nusa Ceningan. Secara administrasi, keduanya masih masuk kawasan Nusa Penida.
Selain dua pulau yang terkenal tersebut, Nusa Penida juga memiliki desa yang sebenarnya
memiliki potensi di bidang pesisirnya yaitu Desa Ped. Namun dalam perjalananya desa
tersebut belum memiliki SDM yang dapat mengelola sumber daya alam yang melimpah
yakni rumput lautnya secara optimal.
Rumput laut yang ada di Desa Ped ini sejatinya sangat berkualitas jika di bandingkan
dengan rumput laut lainnya. Namun kendala yang dihadapi oleh petani rumput laut ini adalah
minimnya Teknologi yang mampu mewadahi mereka dalam proses promosi yang mampu
menggaet perusahaan-perusahaan yang membutuhkan rumput laut sebagai bahan pokok di
perusahaan mereka seperti perusahaan agar-agar dan lain sebagainya. Ataupun jika petani
Desa Ped mau, mereka bisa mengolah rumput mereka menjadi agar-agar yang kemudian
mereka secara mandiri memasarkannya minimal ke Kabupaten lain di Bali sehingga nantinya
jika sudah memiliki nama bisa menyasar Provinsi lain untuk diperjual-belikan. Jika dikaitkan
dengan Enterprise Resource Planning atau istilah lainnya Perencanaan sumber daya
perusahaan, ini merupakan solusi dari permasalahan yang dialami oleh petani Desa Ped.
6 | I m p l e m e n t a s i E R P p a d a B i s n i s R u m p u t L a u t D e s a P e d
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan sub bab 1.1 diatas, maka dapat di rumuskan masalah sebagai berikut :
1. Belum adanya upaya yang maksimal didalam melakukan perencanaan pengelolaan
sumber daya alam rumput laut di Desa Ped
2. Belum adanya pengolahan hasil rumput laut di Desa Ped dengan sistem yang
terencana
3. Belum adanya teknologi yang memadai dari pemerintah guna membantu dalam
mempromosikan, memproduksikan, memasarkan, mendistribusikan potensi rumput
laut yang sangat melimpah
4. Kurangnya kemampuan masyarakat dalam mengelola sistem informasi berbasis E-
Commerce maupun pemanfaatan teknologi informasi secara umum.
1.3 Solusi
Solusi yang di usulkan penulis guna memecahkan permasalahan yang ada pada
Sumber daya rumput laut di Desa Ped :
1. Membuatkan sebuah sistem perencanaan perusahaan sumber daya alam yang jelas
untuk memudahkan didalam menjalankan pengembangan usaha
2. Membuatkan sebuah sistem yang terstruktur untuk memudahkan didalam pengolahan
rumput laut yang ada di Desa Ped
3. Dengan memanfaatkan Teknologi dan internet dengan berdasar konsep dasar ERP
diharapkan dapat dibuatkan suatu sistem yang mampu mempromosikan,
memproduksikan, memasarkan, mendistribusikan potensi sumber daya rumput laut
yang ada supaya lebih mudah untuk memperkenalkan ke masyarakat luas minimal
menjangkau seluruh Kabupaten di Bali sebelum masuk merangsek memasarkannya ke
luar Bali.
4. Membuat pelatihan atau sejenis workshop sederhana kepada masyarakat dalam
pemanfaatan teknologi serta dalam melakukan pengelolaan data menggunakan e-
commerce berbasis sistem informasi.
7 | I m p l e m e n t a s i E R P p a d a B i s n i s R u m p u t L a u t D e s a P e d
1.4 Desain Solusi
Penjelasan
Alur solusi tersebut yaitu ERP berupa sistem informasi yang didukung oleh modul
yang dimiliki, data dan informasi akan diolah kemudian akan dilakukan analisan serta sistem
pengumpulan keputusan yang akan memutuskan sebuah pasaran yang akan dituju oleh
keputusan yang memenuhi nilai jual pada pasar. Teknologi yang mendukung proses tersebut
yaitu sistem berada didalam platform sistem operasi dan mobile yang bertujuan untuk
memudahkan didalam penggunaanya. Kemudian data yang ada akan dikelompokkan sesuai
dengan format yang telah disetujui dan diletakkan pada format data yang sama agar
mempermudah proses didalam mengambil sebuah keputusan. Sistem tersebut berada dalam
ranah Cloud Computing untuk mempermudah didalam memenuhi kebutuhan pengguna yang
berbasiskan layanan SAAS yang merupakan penggunaan bersama perangkat lunak (aplikasi)
siap pakai yang hanya memerlukan perangkat mobile/pc serta akses internet didalam
penggunaanya. Karena sistem tersebut hanya digunakan dalam kalangan terbatas maka model
deployment yang diperlukan untuk membantu menyesuaikan kebutuhan lingkungan, kondisi
dan keperluan pengguna yaitu menggunakan model private cloud. Didalam penggunaanya
yaitu memerlukan kerja sama dengan pihak provider untuk mempermudah didalam
penyediaan layanan akses internet.
8 | I m p l e m e n t a s i E R P p a d a B i s n i s R u m p u t L a u t D e s a P e d
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ERP
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sebuah sistem informasi perangkat
lunak, sekaligus framework yang ditujukan untuk proses manajemen inventarisasi dan
kontrol pada perusahaan, perencanaan distribusi barang, proses produksi barang, keuangan,
pemesanan barang, dan sejumlah aktifitas lainnya terkait dengan barang di dalam sebuah
industri/perusahaan, yang dilakukan secara digital.
Di dalam ERP dilakukan manajemen terhadap sumber daya yang tersedia, data dan
informasi, alur kegiatan dan aktifitas yang terintegrasi ke dalam beberapa modul aplikasi dan
menghubungkan beberapa bagian dari perusahaan bersangkutan. Misalkan integrasi antar
bagian atau Departemen Keuangan, Human Research and Development, Produksi, Pemasaran
dan lain-lain.
Enterprise Resource Planning (ERP) mulai banyak diterapkan di industri dengan
memanfaatkan teknologi Cloud Computing(Cloud ERP) dan sekaligus implementasi Smart
City di dalamnya. Hal lainnya lagi adalah ERP tidak hanya lagi disediakan di sisi server dan
desktop, tapi juga di sisi aplikasi mobile. Hal ini akan sangat membantu para pemegang
keputusan di dalam suatu perusahaan, dengan cukup mengakses aplikasi client ERP melalui
perangkat mobile. Bidang lainnya yang juga erat kaitannya dengan ERP adalah Supply
Chain.
2.2 E-Business
Istilah E-Business pertama kali dicetuskan IBM. Menurut IBM, E-Business
merupakan bentuk transformasi dari Key Business Process ke dalam pemanfaatan teknologi
internet. Definisi lainnya, E-Business merupakan bentuk transformasi dari proses-proses di
dalam suatu organisasi untuk mewujudkan Customer Value dengan memanfaatkan teknologi-
teknologi komputer, aplikasi, teknologi, paradigma yang menjadi bentuk dari ekonomi dunia
baru.
E-business memiliki tujuan dalam mewujudkan kepuasan pelanggan. Kepuasan
pelanggan sangat diutaman didalam dunia bisnis, oleh karena itu dalam pengambilan
keputusan secara cepat yang dapat dilakukan oleh aplikasi Mobile ERP sangat
memperhatikan kepuasan dari konsumen guna mendukung kelangsungan bisnis atau sebuah
9 | I m p l e m e n t a s i E R P p a d a B i s n i s R u m p u t L a u t D e s a P e d
perusahaan yang berkembang. E-Business muncul setelah adanya E-Commerce di internet,
dipengaruhi oleh kemajuan teknologi komputer dalam hardware maupun software dan
kemajuan internet itu sendiri.
Bisnis sangat erat kaitannya dengan E-Commerce, seiring berjalannya waktu E-
Commerce akan mengikuti trend teknologi, aplikasi, dan layanan lainnya yang mulai
merambah ke dunia mobile. User umumnya akan memahami sebuah aplikasi dan layanan
untuk proses jual beli dan melakukkan transaksi secara online, dengan berbasis web browser,
jaringan komputer (internet) dimana layanan mobile tersebut dikenal sebagai M-Commerce
(Mobile Commerce). M-Commerce merupakan sebuah bentuk pengembangan dari E-
Commerce dalam bentuk mobile, yang memiliki bisnis proses, teknologi-teknologi terbaru,
dan layanan bank, sehingga meminimalkan penggunaan uang secara tunai. Bahkan proses
pemesanan, penentuan lokasi, dan sebagainya juga dapat dilakukan didalamnya. M-
Commerce terdiri dari desain, aplikasi dan tampilan dimana desain dan aplikasi merupakan
perangkat lunak dari M-Commerce.
2.3 E-Commerce/M-Commerce
E-Commerce menurut Kim dan Moon tahun 1998, E-Commerce adalah proses untuk
mengantar informasi, produk, layanan, dan proses pembayaran, melalui kabel telepon,
koneksi internet, dan akses digital lainnya. E-Commerce bermanfaat di dalam membantu
pengguna komputer, baik pelaku bisnis maupun komsumen akhir, dalam melakukan jual beli
barang dan jasa serta transaksi secara cepat dan mudah berbasis internet.
M-Commerce menurut Corry Janssen merupakan bentuk transaksi elektronik
berbasiskan jaringan wireless sebagaimana halnya E-Commerce, namun lebih mengkhusus
kepada perangkat mobile maupun perangkat komputer jinjing.
E-Commerce/M-Commerce berperan dalam mendukung proses transaksi maupun
pertukaran informasi yang berbasiskan media elektronik didalam memudahkan konsumen
tanpa harus membuang waktu lebih banyak.
2.4 IoT/M2M
IoT (Internet of Things) / M2M (Machine to Machine) mendukung dalam proses
pengendalian, komunikasi dan kerja sama dengan berbagai perangkat kerass melalui jaringan
internet untuk menjaga kenyamanan konsumen. Internet Of Things merupakan sebuah
konsep memanfaatkan konektivitas internet untuk berbagi data, mengontrol jarak jauh benda-
10 | I m p l e m e n t a s i E R P p a d a B i s n i s R u m p u t L a u t D e s a P e d
benda fisik, dan manfaat lainnya. Pada prinsipnya, Internet Of Things mengacu pada benda
yang diidentifikasikan secara virtual dalam sistem berbasis internet. Contohnya, label tas
berbasis sistem RFID dan kulkas pintar. Jika dilihat dari sisi bisnis, nilai pasar Internet Of
Things (IoT) sangatlah luas karena definisinya akan membaurkan lapisan perangkat, sensor,
dan kekuatan komputer yang terhampar di seluruh Industri konsumen, B2B, dan pemerintah.
M2M merupakan salah satu dari bidang kategori ICT (Information and
Communication Technology), yaitu penggabungan teknologi komunikasi, komputer dan daya
sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi jarak jauh antara manusia dan mesin melalui
interaksi fisik, kimia serta sistem dan proses biologi. Sebagai tambahan, M2M merupakan
aplikasi komputasi baru dimana data dialirkan dari dan ke fisik serta biologi.
Berikut ini merupakan aplikasi dari M2M:
1). Sensor-sensor suhu, tekanan, kelembaban, kehadiran, serta sensor-sensor yang berkaitan
dengan diagnosa kesehatan.
2). Layanan pelacakan posisi untuk manusia, binatang, kendaraan, barang dan properti.
3). Pemantuan jarak jauh untuk efesiensi kehidupan, kesehatan, properti dan pekerjaan.
4). Pengendalian jarak jauh dan/atau pengelolaan mesin sederhana (elektronika konsumen,
vending machine), micro-robotics, sampai dengan mesin kompleks seperti otomasi pabrik,
pengendalian industri, dll.
5). Identitas, pengelolaan kepemilikan, autentikasi, transfer keuangan, layanan posisi, konsep
ekonomi digital.
2.5 Mobile Computing
Mobile Computing adalah peralatan atau hardware, data, perangkat lunak lainnya
yang bisa berpindah tempat atau bisa di bawa kemana saja. Dalam mendukung Mobile ERP,
Mobile Computing dapat dibagi menjadi dua, yaitu pada Platfom merupakan asitektur
hardware atau afondasi pada sebuah sistem dimana aplikasi atau program dapat berjalan.
Platfom terdiri dari Sistem Operasi, Sistem Operasi mobile yang mendukung proses Mobile
ERP yaitu Sistem Operasi Android yang berbasiskan Linux yang bekerja dalam mobile
android serta Sistem Operasi IoS yang hanya bekerja pada Mac OS X.
2.6 Smart City
Smart City atau secara harfiah berarti kota pintar, merupakan suatu konsep
pengembangan, penerapan, dan implementasi teknologi yang diterapkan untuk suatu wilayah
11 | I m p l e m e n t a s i E R P p a d a B i s n i s R u m p u t L a u t D e s a P e d
(khusus perkotaan) sebagai sebuah interaksi yang kompleks diantara berbagai sistem yang
ada di dalamnya. Menurut beberapa ahli seperti Giffinger dan kawan-kawan yang
mendefinisikan Smart City sebagai sebuah performansi yang sangat baik untuk sebuah kota,
yang didukung oleh kombinasi yang pintar (smart) dari segala aktifitas, kajian, penemuan,
serta kesadaran dari masyarakat kota tersebut. Kata City (kota) digunakan karena merujuk
kepada kota sebagai pusat dari sebuah Negara atau wilayah, dimana semua pusat kehidupan
berada (pemerintahan, perdagangan, pendidikan, kesehatan, pertahanan, dan lain-lain).
Demikian pula dengan pusat pemukiman penduduk, dimana jumlah penduduk di kota jauh
lebih banyak dibandingkan dengan wilayah lainnya (desa/subkota). Kota menjadi daya tarik
orang untuk menetap. Di Indonesia sendiri, urbanisasi mengacu kepada proses perpindahan
masyarakat dari desa ke kota untuk memperoleh penghidupan (kerja) maupun pendidikan.
Smart City mampu memberikan dampak positif bagi pemerintahan, kehidupan sosial
masyarakat, transportasi, kualitas hidup, persaingan yang sehat di segala bidang, dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Konsep Smart City awalnya diterapkan
di Negara Amerika Serikat Uni Eropa. Pada mulanya Smart City bertujuan untuk
menciptakan kemandirian daerah dan meningkatkan layanan public. Kondep dan
implementasinya pun makin berkembang. Kini Smart City sudah diterapkan di berbagai
belahan dunia. Antara lain di benua Asia, Amerika, Australia, dan Eropa. Penerapan Smart
City mencakup berbagai bidang, Antara lain pendidikan, kesehatan, pariwisata, pemerintahan
dan lainnya. Smart City bisa dikatakan menjadi konsep masa depan suatu kota untuk kualitas
hidup yang lebih baik, dengan berbasiskan teknologi komputer dan komunikasi.
Bagian Smart City yang mendukung proses Mobile ERP yaitu Smart Economic.
Didalam mendukung proses Mobile ERP, Smart Economic berperan didalam tata cara
pengelolaan ekonomi yang lebih baik dan terkomputerisasi, karena ekonomi tidak hanya
berkaitan dengan barang dan jasa yang disediakan tetapi juga mengcangkup inovasi,
kemampuan bersaing, pendidikan dan kewirausahaan.
2.7 Smart Economic
Ekonomi merupakan salah satu pilar penopang daerah/kota/Negara. Pengelolaam
ekonomi suatu daerah/kota/Negara hendaknya perlu dilakukan dengan lebih baik dan
terkomputerisasi. Ekonomi tidak hanya berkaitan dengan barang dan jasa yang disediakan,
tetapi juga inovasi, kemapuan bersaing, pendidikan, dan kewirausahaan. Di Indonesia sendiri,
salah satu hal penting yang ingin diterapkan pada implementasi Smart City adalah Smart
12 | I m p l e m e n t a s i E R P p a d a B i s n i s R u m p u t L a u t D e s a P e d
Economy. Hal ini disebabkan dengan jumlah penduduk yang besar dan potensi yang dimiliki
berupa Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia, maka apabila dikelola dengan lebih
baik, ekonomi bangsa Indonesia akan meningkat pesat.
Implementasi dan penilaian Smart City pada bagian (dimensi) Smart Economy
meliputi dua hal. Kedua hal tersebut yaitu proses inovasi (innovation) dan kemampuan daya
saing (competitives). Kedua hal ini berguna untuk mencapai peningkatan ekonomi bangsa
yang lebih baik dan pintar (smart), sebab inovasi dan kemampuan daya saing merupakan
modal utana untuk kemajuan bangsa.
2.8 Cloud Computing
Cloud Computing didefinisikan sebagai layanan-layanan yang digunakan secara
cuma-cuma di internet. Menurut beberapa ahli salah satunya oleh NIST (National Institute of
Standard and Technology), Cloud Computing dapat didefinsikan sebagai sebuah model yang
memungkinkan adanya penggunaan sumber daya (resource) secara bersama-sama,
menyediakan jaringan akses dimana-mana, dapat dikonfigurasi, dan layanan yang digunakan
sesuai keperluan (on demand). Dari penjelasan salah satu ahli tersebut dapat di simpulkan
bahwa Cloud Computing merupakan suatu layanan internet yang dapat di akses secara gratis
dan oleh masyarakat umum, serta dapat di akses dimanasaja dengan melakukan konfigurasi
yang mudah.
2.8.1 3 Jenis Layanan Utama Yang Terdapat Pada Cloud Computing
Dengan kebutuhan layanan yang lebih maka terdapat 3 jenis layanan utama yang
terdapat pada cloud computing.
1. IAAS (Infrastructre AS A Service) penyediaan sarana infrastruktur jaringan komputer
(computer network), perangkat keras jaringan, komputer server, media penyimpanan
(storage), processor, serta proses virtualisasi yang menunjang proses komputasi.
2. PAAS (Platform AS A Service) menyediakan platform untuk membantu proses
pengembangan perangkat lunak secara cepat dan mudah yang pada umumnya berbasis
web dan telah disediakan fitur-fitur yang memudahkan programmer maupun
pengguna awam dalam mengembangkan aplikasi.
3. SAAS (Software AS A Service) layanan yang paling banyak digunakan, berbentuk
pemakaian bersama perangkat lunak (aplikasi) yang siap pakai. Dengan sebuah
13 | I m p l e m e n t a s i E R P p a d a B i s n i s R u m p u t L a u t D e s a P e d
komputer, mobile sistem operasi, aplikasi web browser, dan koneksi internet atau
intranet saja, seorang pengguna dapat dengan mudah mengakses SAAS.
2.8.2 4 Model Deployment Cloud Computing
Cloud computing memiliki 4 model deployment yang bertujuan untuk membantu
menyesuaikan lingkungan, kondisi, dan keperluan pengguna.
1. Private Cloud ditunjukan untuk pengguna yang terbatas pada kalangan tertentu saja
(private) yang umumnya diterapkan pada lingkungan sekolah, laboratorium riset,
perpustakaan, gedung kantor/perusahaan yang bertujuan untuk menghemat biaya,
privasi (relatif lebih aman) dan latar belakang pengguna.
2. Public Cloud merupakan layanan, data dan informasi yang dapat digunakan dan
dibagikan dengan mudah ke seluruh anggota pengguna yang tidak perlu menyediakan
infrastruktur (hardware & software) serta data dapat dengan mudah disimpan di
stronge Cloud internet.
3. Community Cloud merupakan model yang dibangun oleh satu atau beberapa buah
komunitas yang memiliki visi dan misi yang sama. Bertujuan untuk mempermudah
pembagian informasi data antar anggota,
4. Hybrid Cloud merupakan metode penyimpanan data yang akan diletakkan sesuai
dengan model data yang bertujuan untuk mempermudah menjemen keamanan dan
manjemen data.
2.9 NFC (Near Field Communication)
NFC (Near Field Communication) ialah implementasi Radio Frequency Identifier
(RFID) pada jaringan wireless (nirkabel), yang memudahkan perangkat elektronik dan
komputer untuk berhubungan (komunikasi) jarak dekat. NFC memungkinkan pengguna
melakukan proses transaksi keuangan, akses kontrol suatu sistem, pembayaran transportasi,
dan lain-lain melalui sebuah kartu yang memiliki teknologi NFC didalamnya (embedded).
Teknologi NFC juga telah diimplementasikan ke dalam bentuk perangkat lainnya yang
meminimalisir kontak (contactless), baik dalam transfer data, komunikasi, serta masuk
kedalam sistem. Saat ini, teknologi NFC telah banyak diimplementasikan, contohnya pada
kartu kredit, smartphone, pintu masuk, alat-alat transportasi, mini market, dsb.
14 | I m p l e m e n t a s i E R P p a d a B i s n i s R u m p u t L a u t D e s a P e d
2.9.1 Sistem Kerja NFC
NFC bekerja dengan cara menghubungkan user ke perangkat-perangkat keras dan
computer dengan konsep mengurangi kontak (contactless), melalui sentuhan atau jarak dekat
(biasanya dalam jarak 1 cm saja). NFC memanfaatkan teknologi RFID, induksi mgnetik,
frekuensi radio, dan protocol tersendiri yang khusus mengatur komunikasi dan transfer data
dengan baik ke perangkat lainnya dalam sebuah jaringan komputer (misalkan saja Peer To
Peer). Untuk koneksi Peer To Peer, NFC dapat digabungkan dengan teknologi Wifi dan
Bluetooth. Hal ini akan sangat memudahkan kita didalam transfer data maupun terhubung
secara wireless, misalkan pada koneksi internet di hotspot.
Sedangkan untuk sesame perngkat keras yang menggunakan teknologi NFC, terdpat
tag NFC yaitu chip komputer yang ditanamnkan untuk memudahkan komunikasi antar
kebudayaan. Siste ini serupa dengan tag yang dimiliki oleh RFID, sebab sebagaimana
penjelasan diatas, teknolog NFC yang berbasiskan teknolog RFID. Tag NFC ini telah banyak
juga ditanamkan di tiket elektronik, kartu kredit, kartu ATM, sert sejumlah smart card
lainnya. Teknologi NFC sangat umum digunakan di Negara-negara maju Amerika Serikat
dan Eropa. Untuk kawasan Asia umunya teknologi NFC banyak digunakan di Korea Selatan,
Jepang, dan Singapura. Indonesia pun mulai banyak menerapkan teknologi NFC dan
mencoba mengembangkannya maupun meneliti sisi keamanan teknologi ini.
2.10 OTT (Over The Top)
OTT (Over The Top) adalah teknologi informasi dibidang pendekatan dan permodelan
(yang diimplementasikan dalam bentuk aplikasi dan layanan aplikasi) untuk video dan audio
streaming, messaging (kirim terima pesan instan), dan jejaring sosial, memanfaatkan koneksi
internet dari provider (dalam hal ini operator/telco) dan berbasis mobile. Over The Top (OTT)
berjalan di Application Layer, layer teratas pada permodelan layer TCP/IP maupun OSI.
Dilihat daru sudut pandang jaringan komputer, semua aplikasi dan layanan berbasis
OTT berada pada Application Layer. Umumnya aplikasi . Over The Top (OTT) berjalan pada
platform mobile. Misalkan pada handphone, smartphone, dan PDA (Personal Digital
Assistant). Namun banyak juga yang berjalan di komputer desktop.
15 | I m p l e m e n t a s i E R P p a d a B i s n i s R u m p u t L a u t D e s a P e d
BAB III
ANALISA DAN KESIMPULAN
3.1 Analisa
Berdasarkan penjelasan tinjauan pustaka serta solusi yang telah dipaparkan diatas
dapat diambil analisa bahwasannya dalam membangun perekonomian dipedesaan didalam
mengelola usaha yang ada dilngkungan masyarakat maka perlu adanya sebuah sistem
perancangan perusahaan guna meningkatkan pendapatan serta membatu didalam pengolahan
usaha-usaha kecil yang dijalankan oleh masyarakat yang terstruktur sesuai dengan Modul
ERP, lebih mengkerucut lagi yakni pada studi kasus implementasi sumberdaya rumput laut
pada desa Ped di Nusa Penida ini. Didalam menjalankan perancangan sistem tersebut mulai
dari proses pemilahan sumberdaya, pengolahan sumberdaya, tahap packing hingga
pemasaran ke konsumen harus berjalan dengan terstruktur sesuai perancangan yang ada agar
semua proses bisnis yang dijalani mampu mendapatkan penghasilan yang lebih banyak dari
pada harus menjual hasil rumput laut ke tengkulak dan akhirnya mendapatkan harga yang
murah atau tidak sesuai dengan jeripayah petani rumput laut ini.
Jika menilik kearifan sumberdaya rumput laut di Desa Ped terkait kualitas rumput laut
yang dipanen sangatlah baik. Salah satu inovasi yang diharapkan dapat meningkatkan
penghasilan petani rumput laut yaitu dapat mengolah rumput laut menjadi agar-agar bergizi
yang memiliki nilai jual yang tinggi jika dikelola dengan baik. Didalam menggunakan sistem
perancangan perusahaan tersebut harus ada pengawasan dari Desa serta pelatihan bagi
masyarakat serta petani rumput laut didalam menikatkan SDM guna menunjang penggunaan
sistem yang telah dirancang agar dapat bermanfaat sesuai dengan apa yang diharapkan, hal
ini diungkapkan langsung oleh I Wayan Wardita yang merupakan salah seorang petani
rumput laut di Desa Ped ini. Sistem ini kedepannya diharapkan mampu mebantu didalam
pemasaran hasil rumput laut yang telah dibuat masyarakat desa.
Sistem perencanaan perusahaan diharapkan dapat membantu masyarakat dan petani
rumput laut dalam menyediakan informasi bisnis proses yang nantinya akan dijalankan oleh
petani dan masyarakat, sehingga pekerjaan masyarakat dan petani rumput laut dapat berjalan
dengan terstruktur dan tertata, serta dapat membantu petani rumput laut dalam memasarkan
langsung hasil olahan rumput laut ini ke konsumen dengan melakukan pemasaran secara
online untuk meningkatkan pendapatan petani itu sendiri. Situs ini juga dapat diakses secara
mobile, sehingga memudahkan user dalam melakukan transaksi secara real-time.
16 | I m p l e m e n t a s i E R P p a d a B i s n i s R u m p u t L a u t D e s a P e d
3.2 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari tinjauan pustaka serta analisa tersebut yaitu sistem
perancangan bisnis yang dibuat pada Desa Ped guna membantu meningkatkan pendapatan
serta dapat merebut nilai jual pasar rumput laut baik mentahannya dijual secara langsung
ataupun jika dikembangkan dengan olahan rumput laut yakni agar-agar untuk membantu
perekonomian serta diharapkan mampu mewujudkan Smart City dalam bidang Smart
Economic untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di Desa Ped. Adapun untuk
pematangan dalam penggunaan sistem agar tepat sasaran maka perlu adanya peningkatan
SDM agar dapat mengelola dan menggunakan sistem dengan baik. Pemanfaatan sistem
perancangan bisnis ini diharapkan mampu menjadi acuan didalam menjalankan bisnis rumput
laut mulai dari proses pemilahan sumber daya, pengolahan, tahap packing hingga pemasaran
yang dilkuakan secara online diharapkan dapat memperkenalkan rumput laut ke khalayak
luas dan masyarakat petani rumput laut dapat menjual langsung hasil rumput laut atau
olahannya yang telah diperoleh ke konsumen tanpa harus menjualnya ke tengkulak yang akan
meminimalizir pendapatan mereka.
3.3 Saran
Saran dari permasalahan serta solusi yang telah dikemukakan penulis didalam
membantu masyarakat dan petani rumput laut dalam penjualan sumber daya serta olahan
rumput laut ini yaitu diharapkan masyarakat dan petani rumput laut selalu taat kepada proses
bisnis yang telah dibuat supaya penjualan hasil rumput laut bisa meningkat. Masyarakat dan
petani rumput laut diharapkan memiliki kemauan untuk belajar mengolah rumput laut
menjadi produk lain yang memiliki nilai jual yang tentunya lebih tinggi dari sebelumnya.
Selain saran dari penulis, I Wayan Wardita selaku narasumber juga memberikan saran
yang cukup signifikan yakni ia menginginkan adanya pelatihan secara bertahap dalam
pengaplikasian dari ERP di Desa Ped ini. Hal ini dimaksudkan karena menurut I Wayan
Wardita sebagian besar warga Desa Ped masih terbilang mayoritas minim pengetahuan akan
teknologi. Sehingga sangat dibutuhkan pembelajaran yang lebih lanjut kepada target
pengguna.
17 | I m p l e m e n t a s i E R P p a d a B i s n i s R u m p u t L a u t D e s a P e d
DAFTAR PUSTAKA
[1] Pratama, I Putu Agus Eka. ”E-Commerce, E-Bussines, dan Mobile
Commerce“.Bandung : Informatika
[2] Pratama, I Putu Agus Eka. Handbook Jaringan Komputer. 2014. Bandung :
Informatika.
[3] Pratama, I Putu Agus Eka. Smart City beserta Cloud Computing dan Teknologi-
Teknologi Pendukung Lainnya. 2014. Bandung : Informatika.
[4] Pratama, I Putu Agus Eka. Smart City. Diakses Pada 20 Mei 2015.
Https://www.slideshare.net/PutuShinoda/putu-smartcity-22-feb-2014.
[5] Wardita, I Wayan.14 November 2015.15.00-16.00 Wita, Desa Ped, Nusa Penida
18 | I m p l e m e n t a s i E R P p a d a B i s n i s R u m p u t L a u t D e s a P e d
LAMPIRAN
(Hasil Wawancara)
P : Penulis ( I Wayan Andis Indrawan)
N : Narasumber ( I Wayan Wardita – Petani Rumput Laut)
P : Dimanakah Bapak menjual rumput laut hasil panen bapak ?
N : Saya menjualnya ke pembeli dari desa lain ataupun ke klungkung daratan (sebutan
familiar kota semarapura bagi warga nusa penida), kadang pembeli yang langsung
datang kemari. Dahulu, kami para petani rumput laut hanya mendapat beras hasil
barter dengan rumput laut budidaya kami.
P : Berapa biasanya bapak menjual rumput laut ini?
N : Dalam sejarahnya rumput laut ini hanya dihargai 300 rupiah per kilogram, namun
kini sudah mencapai 5000 hingga 8000 rupiah per kilogram kering. Namun harga
itu masih terbilang sangat minim karena kami masih kurang mampu
memperkenalkan produk kami ini keluar dengan maksimal
P : Apakah mayoritas penduduk Desa Ped ini bekerja sebagai petani rumput laut?
N : Lumayan banyak yang menjadi petani rumput laut, namun dalam beberapa dekade
ini banyak yang lebih tertarik industri pariwisata, itu dikarenakan petani rumput laut
tidak memiliki sistem tata kelola yang terstruktur baik dalam pengembangan
maupun penjualan.
P : Mengapa petani rumput laut di Desa Ped tidak melakukan suatu inovasi dalam
penggelolaan sumber daya rumput laut ini?
N : Kami sebenarnya memiliki keinginan untuk mengolah rumput laut ini menjadi
produk yang berdaya saing tinggi serta memiliki harga yang signifikan. Sempat
datang agen produk agar-agar ingin mengajak kami melakukan suatu kerjasama.
Namun sebagian besar petani takut untuk meng-iyakan tawaran tersebut
dikarenakan kami sebagai petani tidak memiliki wadah atau lembaga yang
mewadahi kami dalam industri rumput laut ini. Kami tidak berani bergerak dengan
independensi karena ini menyangkut mata pencaharian Desa, bukan individual.
P : Seandainya dalam waktu dekat di Desa Ped ini direncanakan untuk membuat suatu
wadah atau lembaga yang memayungi seluruh petani rumput laut di desa ini dan
lembaga ini nantinya akan mengatur tata kelola hasil sumberdaya rumput laut ini
19 | I m p l e m e n t a s i E R P p a d a B i s n i s R u m p u t L a u t D e s a P e d
secara sistemik baik dalam penjualan, pengelolaan, kerjasama dengan agen,
modernisasi dalam bidang teknologi, pemasaran dengan sistem informasi dan
perencanaan lainnya yang ditujukan untuk pengembangan industri pengembangan
sumber daya rumput laut ini apakah bapak sebagai petani akan menyetujuinya?
N : Tentunya saya dan teman-teman sebagai petani selalu ingin yang terbaik untuk
kemajuan usaha kami. Apalagi daya saing usaha kami ini sudah mulai ditinggalkan
dengan adanya industri pariwisata. Barangkali dengan tawaran yang bertujuan untuk
kebaikan usaha kami ini, saya harap akan di tanggapi positif oleh petani rumput laut
lainnya. Namun tentunya harus melalui beberapa tahapan yakni musyawarah
dengan para petani rumput laut, pihak desa dan pihak pelopor kelembagaan
perencanaan industri rumput laut ini. Tujuannya tak lain untuk kemufakatan dan
kesamaan persepsi dalam melaksanakan program ini.
P : Apa yang ingin bapakharapkan jika nantinya program ini bisa direalisasikan?
N : Seandainya program ini dapat segera direalisasikan tentunya sebelum kami masuk
dalam lembaga tersebut kami menginginkan adanya pelatihan secara bertahap dalam
pengaplikasian dari sistem kelembagaan pengelolaan industry rumput laut di Desa
Ped ini. Hal ini dimaksudkan karena menurut saya sebagian besar warga Desa Ped
masih terbilang mayoritas minim akan pengetahuan teknologinya. Sehingga sangat
dibutuhkan pembelajaran yang lebih lanjut kepada target pengguna. Ide ini sangat
bagus sekali, nanti akan saya ajukan dalam sangkep dengan warga desa dalam
waktu dekat ini. Tentunya sebagai bahan introspeksi daerah ini dalam
perkembangannya di zaman modernisasi.